form refleksi kasus

Upload: hutomo-prawirohardjo

Post on 09-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

FORM

TRANSCRIPT

FORM REFLEKSI KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA_____________________________________________________________________________________________Nama Dokter Muda: Hutomo PrawirohardjoNIM : 09711198Stase: Ilmu Kesehatan MasyarakatIdentitas Pasien Nama / Inisial: An. CNo RM: Umur: 3 tahunJenis kelamin: PerempuanDiagnosis/ kasus: ISPAPengambilan kasus pada minggu ke : 4Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)a. Ke-Islaman*b. Etika/ moralc. Medikolegald. Sosial Ekonomie. Aspek lain

Form uraian1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).

Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan 4 hari sebelumnya anak batuk terus-menerus dan disertai demam. Pasien batuk tanpa disertai dahak, suara mengi atau grok-grok. Pasien sebelum adanya batuk mengeluhkan demam, tapi terkadang hilang muncul tidak begitu tinggi demamnya. Pasien tidak ada riwayat BAB cair (-), mual muntah (-), pilek (-), nafsu makan berkurang (+). Pasien sebelum dibawa ke puskesmas belum berobat sama sekali, pasien juga tidak mendapatkan obat untuk meringankan gejala yang dialaminya. Pasien tidak rewel, tetapi pada waktu batuk aktifitas pasien terganggu terkadang sampai tidak mau makanKeluhan serupa belum pernah dialami sebelumnya, keluarga yang dirumah tidak ada yang seperti ini, tetapi tetangga ada yang batuk itupun berjalan 5 hari, untuk riwayat kehamilan tidak ada masalah, lahir spontan, lahir di bidan dengan berat badan 3100 gram, perawatan pasca lahir tidak ada masalah. Riwayat pemberian makanan diberikan pada umur 3 bulan dan pemberian air susu ibu selama 8 bulan. Imunisasi wajib dari program pemerintah dilakukan. Dari pemeriksaan fisik anak tenang, tanda vital hanya suhu yang meningkat (37,9 C ), status gizi cukup

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Masalah ISPA menjadi permasalahan yang banyak dialami di daerah kecamatan Sidoharjo, masalah berkaitan dengan iklim kemarau yang mengakibatkan banyaknya debu dilingkungan hunian masyarakat. Terkadang masyarakat masih memandang batuk pilek atau gangguan pernapasan adalah hal yang wajar, tetapi banyak diketemukan anak kecil yang mengalami ISPA yang berdampak buruk pada kesehatan mereka. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi penyakit yang menyerang pada balita yang terjadi di saluran napas dan kebanyakan merupakan infeksi virus, ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada balita. Menurut para ahli, daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena sistem pertahanan tubuhnya belum kuat. Apabila dalam satu rumah anggota keluarga terkena pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak yang lemah, proses penyebaran penyakit menjadi lebih cepatDalam kasus ini saya mengangkat ISPA sebagai kasus saya karena pemahaman masyarakat umum terhadap kasus ini dinilai kurang dan cenderung mengesampingkan. Ibu dari pasien kurang tanggap apa yang dialami oleh pasien, tidak menyadari bahwa ISPA dapat menyebabkan kematian jika segera ditangani dengan cepat. Dalam kasus ini saya lebih mengangkat terkait masalah ASI pada ibu pasien, pasien jarang sekali mendapat ASI dari sejak lahir dikarenakan produksi ASI ibu sedikit bahkan kurang, akhrinya ibu pasien sendiri memilih memberikan susu formula untuk menggantikan ASInya, namun karena terlalu sering ibu pasien merasa tidak perlu memberikan ASI, akhirnya tidak ada usaha-usaha lebih dari ibu pasien untuk memperbaiki agar ASI tetap diberikan meskipun jumlahnya sedikit, dan usaha untuk memenuhi nutrisi untuk dirinya sendiri terkesan kurang.

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai * *pilihan minimal satu

Saya mengambil refleksi kasus ini untuk dinilai dari aspek pendidikan. Pada kasus ini pasien menderita panas hari ke 4 disertai dengan diare cair akut dengan dehidrasi ringan, dalam salah satu riwayat pemberian makanannya, anak jarang mendapatkan ASI, dari sejak lahir sampai sekarang diberikan Susu formula karena ASI tidak keluar, keluarpun harus dipompa dan kuantitasnya sedikit. ASI sendiri sudah banyak dipaparkan manfaatnya, kekurangan ASI secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kesehatan anak terutama dalam hal imunitasnya, menurut (Depkes 2001) salah satu kandungan ASI adalah Kolostrum, kolostrum mengandung zat kekebalan aktif terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Dalam hal ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien yaitu demam dan diare. Dilain pihak pengetahuan ibu pasien akan kepentingan ASI untuk bayi sendiri masih kurang, pendidikan terakhir ibu adalah lulus SMP, ibu pasien hanya beranggapan bahwa ASI sekedar makanan biasa untuk bayi, namun tidak tahu lebih lanjut tentang manfaat yang sangat penting dari ASI itu sendiri, sehingga ibu pasien beranggapan dengan susu formula pun cukup untuk menggantikan ASI. Apalagi ditambahkan dengan kondisi ibu yang ASInya tidak mau keluar, ibu pasien sendiri mengaku karena ASInya tidak keluar ibu semakin malas untuk menyusui anaknya, usaha untuk mengeluarkan ASI dan memperbanyakpun semakin berkurang, apalagi ditambah dengan adanya susu formula, ibu bayi pun mengeluarkan pernyataan dari pada anak saya tidak makan lebih baik diberikan susu formula hal tersebut memang lumrah, namun seharusnya dibarengi dengan usaha ibu untuk memproduksi ASI. Produksi ASI sendiri didalam tubuh bergantung terhadap 2 hormon yaitu Prolaktin dan Oksitosin, secara garis besar prolaktin berpengaruh terhadap produksi ASI sedangkan hormon oksitosin berpengaruh terhadap proses pengeluaran ASI (Suraatmaja, 1997). Tentunya agar pengeluaran kedua hormon ini optimal dibutuhkan pemasukan nutrisi yang baik pula, faktor lainnya adalah meminimalisir tingkat gangguan psikologis yang dialami seperti stress. Secara garis besar hal ini lebih disebabkan karena ketidaktahuan ibu akan pentingnya ASI (Depkes, 2001). Melihat keadaan tersebut tentunya faktor pendidikan sangat berperan penting dalam hal ini, dapat dinilai semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang , maka pengetahuan seseorang khususnya di bidang kesehatan semakin baik pula. meskipun faktanya dalam kehidupan sehari-hari tidak semuanya seperti itu, namun dalam penelitian memang membuktikan semakin rendah pendidikan seseorang semakin rendah juga pengetahuan seseorang tentang pentingnya kesehatan.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai

Berdasarkan kasus yang didapat hal tersebut pun dijelaskan dalam Al-quran surat Al Baqarah ayat 233 (Hak menyusu bagi seorang anak).

Artinya : Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf . Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya . janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Quran Al-Baqarah 233).Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya, selain itu perintah menyusui yang sempurna adalah selama dua tahun penuh. Dibolehkan bagi ibunya menyusui kurang dari 2 tahun akan tetapi hal itu perlu dimusyawarahkan terlebih dahulu (oleh kedua orang tua anak tersebut) demi kemaslahatan anaknya, jika memadharatkan anaknya maka hal itu dilarang. Diwajibkan pula bagi seorang ayah memberikan makan, pakaian dan nafkah kepada para ibu dengan cara yang maruf .Adapun hadist yang diriwayatkan oleh Hasan bin Sufyan dan Thabrani, Ibnu Asyakir dari Salamah. Rasullulah SAW bersabda dalam hadisnya : Apakah salah seorang diantara kamu senang, hai kaum istri, kalau kamu sedang mengandung dari hasil hubungan dengan suaminya sementara suaminya merasa senang, sesungguhnya perempuan yang sedang hamil memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang sedang berpuasa sambil berperang dijalan Allah. Apabila mencapai puncak rasa sakit mendekati melahirkan semua penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang disamarkan baginya, berupa ketenangan batinnya. Apabila telah melahirkan, maka tidak ada tetes air susu yang keluar dari susu ibunya dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya kecuali pada setiap tetesan isapan dicatat sebagai satu kebaikan. Jika diwaktu malamnya ia terjaga maka ia memperoleh pahala, bagaikan pahala memerdekakan tujuh puluh budak yang dimerdekakan dijalan Allah secara ikhlas.Dari penjelasan Al-quran surat Al Baqarah ayat 233 dan penggalan hadist tersebut jika dikaitkan dengan kasus dapat diambil kesimpulan bahwa begitu pentingnya air susu ibu, dan Allahpun memberi pahala yang tak ternilai harganya untuk seorang ibu yang menyusui anaknya. Maka baiknya untuk para ibu untuk berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyusui anaknya sebaik mungkin, tidak ada yang tidak mungkin jika manusia mau berusaha dan berikhtiar, banyak jalan untuk menuju kebaikan dan meraih ridho-nya.

Umpan balik dari pembimbing

.,...TTD Dokter PembimbingTTD Dokter Muda

-------------------------------------------------------------------

Page 1