form askep isos
DESCRIPTION
FORMTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS ISOLASI SOSIAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan JiwaDosen Pengampu: Ns.Ruti Wiyati,M.Kep
Oleh:Nurul ChafifahP17420213108Kelas IICKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SEMARANGPROGRAM STUDI DIII KEPERWATAN PURWOKERTO2015KASUS ISOLASI SOSIALGambaran Kasus
Klien Tn.B 28 tahun, anak pertama dari 4 bersaudara, bertempat tinggal di Blitar, agama Islam. Klien masuk rumah sakit tanggal 5 Maret 2015 dengan keluhan utama pasien menyendiri, tidak mau di ganggu orang lain,dan mengatakan bahwa ia tidak diterima dilingkungannya karena lingkungannya masih menganggapnya gila.Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu pada tahun 2008 yang disebabkan karena pasien dipecat dari pekerjaan yang sudah lama diimpikannya yaitu bekerja di kantor setelah ayahnya meninggal. Pasien merasa malu karena sering diejek oleh teman temannya bahwa dia tidak punya pekerjaan dan tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga, Namun, pengobatannya kurang berhasil karena pasien jarang minum obat ketika sudah berada dirumah. Ibu pasien merasa bingung karena anaknya sama sekali tidak mau berkomunikasi dengannya, Sang Ibu hanya membiarkan anaknya seperti itu saja, akibatnya Ibu membawanya ke Rumah Sakit untuk dirawat.
ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL PADA Tn .B DI RUANG ELANG RUMAH SAKIT JIWA Prof dr SOEROYO BLITARA. Identitas Klien
Nama
: Tn.BUmur
: 28 tahunJenis kelamin: Laki-lakiTgl masuk
: 5 Maret 2015Identitas penanggungjawab :
Nama
: Ibu Rahmi
Umur
: 55 tahunJenis kelamin: PerempuanHubungan dengan pasien: IbuB. Alasan masuk/faktor presipitasi
Klien diantar ke RSJ oleh Pihak keluarga pada tanggal 5 Maret 2015 dengan alasan masuk, klien sering menyendiri, tidak mau di ganggu orang lain,dan mengatakan bahwa ia tidak diterima dilingkungannya karena lingkungannya masih menganggapnya gila. Berdasarkan data dari perawat dan teman sekamarnya mereka mengatakan Tn. B sering berdiam diri dan tidak mau berkomunikasi dengan orang lain. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu pada tahun 2008,namun pengobatannya kurang berhasil karena pasien jarang minum obat ketika sudah berada dirumah. Pasien selalu menolak ajakan keluarganya unuk minum obat karena merasa dirinya sudah sembuh. Akibatnya pasien dibiarkan dan tidak pernah diajak berkomunikasi lagi dengan keluarga maupun dengan orang disekitarnya. Klien mengatakan merasa bosan, klien mengatakan sering menyendiri di kamar daripada kumpul- kumpul dengan teman- teman,C. Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
( v ) Ya( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya :
( ) Berhasil( v) kurang berhasil( ) Tidak berhasil
3. Trauma :
Usia Pelaku Korban Saksi
( ) Aniaya Fisik
( ) Aniaya Seksual
........................................................
( ) Penolakan
........................................................
( ) Kekerasan dalam keluarga.......................................................
( ) Tindakan kriminal
.......................................................Jelaskan: Klien tidak pernah mengalami trauma 4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada( v ) Tidak, Jika ada :
Hubungan keluarga:
Gejala
:
Riwayat pengobatan:5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien mengatakan ia pernah dipecat dari pekerjaan yang telah lama diinginkannya yaitu bekerja di kantor setelah ayahnya meninggal, Pasien menjadi tulang punggung keluarga yang pengangguran akibatnya ia sering diejek oleh teman temannya karena tidak mempunyai pekerjaan.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital :TD : 100/60 mmHg
S : 36,2 0C
HR : 87 x/menit
RR : 20 x/menit2. Ukur
: BB : 61 kg
TB : 170 cm
3. Pemeriksaan Fisik Head to Toe.a. Kepala, leherKepala: Pada saat diinspeksi rambut pasien lurus dan pendek, berwarna hitam, kebersihan baik, pada saat dipalpasi tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala.Leher: Pada saat diinspeksi tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan.b. MataBentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan.c. Telinga Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. B dapat menjawab pertanyaan perawat, kebersihan telinga cukup dan Tn. B tidak menggunakan alat bantu pendengaran.d. Hidung Hidung Tn. B simetris, fungsi penciuman baik dibuktikan Tn. B dapat mencium wangi sabun, tidak terdapat polip.e. MulutBibir Tn. B simetris, gigi Tn. B lengkap dan bersih, mukosa bibir lembab.f. Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit tampak kering, turgor kulit cukup.g. Dada 1) Rongga ToraxBentuk dada simetris, respirasi 18x/menit.2) Abdomen Saat diispeksi tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri tekan.3) Punggung Tidak terdapat kelainan pada tulang belakang.
h. Ekstremitas Atas: pergerakan tangan baik, turgor kulit kurang, kulit berwarna sawo matang.Bawah: pergerakan kaki baik, tidak terdapat odema pada kaki, kebersihan kaki baik.E. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan (deskripsi) :
Klien mengatakan kalau dirinya adalah anak pertama dari 4 bersaudara.Klien berusia 28 tahun. Ayah klien meninggal sejak pasien berumur 15 tahun. Klien merasa ia tidak biasa menjadi tulang punggung keluarga dan merasa tidak berguna setelah ia dipecat dari pekerjaannya tahun 2007. Klien mengatakan jika ada masalah jarang menceritakan kepada orang lain termasuk kepada keluarganya.
MK: Harga diri rendah
Kerusakan komunikasi verbal2. Konsepsi diri :
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan ia menyukai seluruh tubuhnya, karena pasien menyadari bahwa seluruh anggota tubuhnya ini telah diciptakan Allah SWT sesempurna mungkin, sehingga ia selalu bersyukur dengan yang diberikan allah SWT.b. Identitas : Klien masih mengetahui namanya, ia seorang laki- laki dan ia menamatkan sekolah sampai STM. Klien mengatakan bahwa dirinya belum mempunyai pekerjaan dan belum menikah.c. Peran: Klien mengatakan ia belum mempunyai pekerjaan, sehingga ia belum mempunyai peran yang jelas dan sering di ejek oleh teman-temannya karena tidak mempunyai pekerjaan. Klien juga kurang bisa bergaul dengan lingkungannya.d. Ideal diri : Klien sangat berharap dia bisa sembuh dan keluar dari sini sehingga ia bisa berkumpul bersama keluarga lagi. Klien juga sangat mendambakan ia mendapatkan suatu pekerjaan agar bisa menjadi tulang punggung keluarga dan memulai kehidupan barunya ditempat yang baru juga, karena ia merasa tempat lamanya tidak bisa menerimanya lagi.e. Harga diri: Klien merasa dirinya kurang diterima dilingkungannya karena ia sering dikucilkan, dan di ejek oleh teman-temannya karena klien tersebut tidak mempunyai pekerjaan. hal ini yang menyebabkan klien menjadi pendiam dan suka menyendiri. 3. Hubungan sosiala. Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang yang berarti baginya adalah kakaknya yang nomor empat. Jika ada masalah pasien kadang menceritakan kepada kakaknyab. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien mengatakan malas untuk bersosialisasi dengan tetangganya, karena tetangganya sring berbicara kosong.b) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Pasien mengatakan mengatakan malas untuk berhubungan dengan orang lain, selain karena ia malas ngobrol dengan orang lain, juga karena pasien sering lupa nama orang dan tidak ada untungnya4. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : Pasien beragama Islam, dan pasien percaya dengan adanya Allah SWT. Menurut pasien, penyakitnya ini merupakan cobaan dari Allah SWT.b) Kegiatan ibadah :Saat di rumah pasien shalat lima waktu, namun selama dirumah sakit pasien tidak pernah shalat, karena pasien beranggapan bahwa dirinya ini kotor dan tidak suci untuk melakukan ibadah shalat.F. Status Mental
1. Penampilan
( ) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien rapi, pakaian bersih dan diganti setiap hari, serta pasien berpakaian sesuai 2. Pembicaraan
( ) Cepat( ) Apatis( ) Keras( ) Lambat
( ) Gagap( ) Membisu( ) Inkoherensi
(v ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien terlihat lebih banyak diam dan klien tidak mampu memulai pembicaraan terhadap orang lain.Klien tidak memiliki teman dekat didalam ruangan, klien tampak menutup dirinya ketika diajak berkomunikasi, klien tampak sesekali menunduk ketika berinteraksi.MK: isolasi social:menarik diri3. Aktivitas motorik
(v) Lesu( ) Tik( ) Tegang( ) Grimasem
( ) Gelisah( ) Tremor( ) Agitasi( ) KompulsifJelaskan:
Pasien tampak lesu, malas beraktivitas, pasien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya ditempat tidur.Masalah keperawatan: Isolasi sosial4. Alam Perasaan
(v) Sedih( ) Ketakutan( ) Putus asa( ) Khawatir( ) Gembira berlebihan
Jelaskan: Klien mengatakan dia sedang sedih, karena dia khawatir dengan keadaannya, seandainya ia keluar dari RSJ lingkungan/masyarakat sekitar masih belum bisa menerima keadaannya.
MK: HDR5. Afek
( ) Datar(v) Tumpul( ) Labil( ) Tidak sesuai
Jelaskan: Afek klien Tumpul, klien hanya beraksi jika ada stimulus yang kuat. jika diajak berbicara dia lebih banyak diam tidak ada respon walaupun kadang sudah diajak bercanda klien masih diam saja.
MK: gangguan komunikasi verbal
6. Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan( v ) Tidak kooperatif( ) Mudah tersinggung
( ) Kontak mata kurang( ) Curiga
Jelaskan: Pada saat observasi dan wawancara klien tampak tidak kooperatif dan sangat sulit untuk memulai pembicaraan, Klien terkadang menatap lawan bicaranya dengan tatapan mata yang tajam, Klien lebih banyak diam saat diajak bicara.MK: isolasi social: menarik diri dan resiko perilaku kekerasan7. Persepsi
Halusinasi/ilusi
( ) Pendengar ( ) Penglihat( ) Perabaan ( ) Pengecap( ) Penghidu
Jelaskan : Klien tidak ada gangguan dengan sensori persepsinya8. Isi pikir
( ) Obsesi( ) Depersonalisasi( ) Phobia
( ) Hipokondria( ) Ide yang terkait( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama( ) Ninilistik( ) Somatik( ) Sisip pikir
( ) Kebesaran( ) Siar pikir( ) Curiga( ) Kontrol pikir
Jelaskan : Klien tidak mengalami masalah dengan waham
9. Proses pikir
( ) Sirkumtansial( ) Flight of idea( ) Tangensial
(v) Blocking
( ) Kehilangan asosiasi
( ) Pengulangan pembicaraan persevasi
Jelaskan : Pada saat wawancara dan observasi klien tampak mengalami blocking yaitu pembicaan yang terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
MK: gangguan komunikasi verbal
10. Tingkat kesadaran
( v ) Bingung( ) Sedasi( ) Stupor
( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat
Jelaskan :
Pada saat observasi dan wawancara klien tampak bingung , tapi pada saat ditanya waktu dan tempat klien mampu menjawab dengan benar.
Mk: tidak ada masalah 11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, dibuktikan dengan klien dapat mengingat siapa dirinya dan kejadian yang baru saja terjadi seperti dapat menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukannya kemarin.
MK: tidak ada masalah12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan Klien mampu berhitung secara sederhana seperti 1 sampai 10 dan hitungan mundur dan mampu melakukan penambahan dan pengurangan angka- angka.
MK: tidak ada masalah13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan
( ) Gangguan bermakna
Jelaskan Klien mampu memutuskan suatu pilihan yang benar seperti makan dahulu sebelum mandi atau mandi dahulu sebelum makan.
MK: tidak ada masalah 14. Daya tilik diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal diluar dirinya
Jelaskan : Pada saat wawancara klien mengakui bahwa ia sekarang sedang terganggu jiwanya, hal inilah yang membuat klien mau berobat di RSJ ini dengan harapan sembuhG. Kebutuhan Perencanaan Pulang1. Makan Klien makan 3 x dalam sehari, klien mampu menghabiskan porsi makan yang telah di sediakan. Klien harus mengetahui apa yang harus disiapkan sebelum makan dan membersihkan alat makan sendiri.2. Defekasi/ berkemih
Klien mengatakan kalau ingin BAB atau BAK dia pergi ke kamar mandi dan setelah membuang air atau BAB dia selalu menyiram WC. Klien mengatakan tetap menggunakan pakaian pada saat ke kamar mandi dan merapikan pakaiannya saat dari kamar mandi.3. Mandi Klien mengatakan dia mandi 2x sehari dan mandi menggunakan sabun serta membilasnya dengan air selain itu klien menyikat gigi 2 x sehari.4. Berpakaian/ berhias
Klien mengatakan mengganti pakaiannya setiap hari dan klien dapat mengganti pakaiannya sendiri.
Mk: tidak ada masalah5. Istirahat dan tidurKlien mengatakan selalu tidur siang. Sedangkan kalau tidur malam Tn.A pada pukul21.00- 06.00 Wib6. Penggunaan obatKlien mengatakan obat yang diminumnya 3 jenis yaitu CPZ, Haloperidol,Triheksepenidyl.7. Pemeliharaan kesehatanKlien mengatakan mengetahui tempat pelayanan kesehatan yang akan digunakan jika dirinya ingin berobat dan klien mengatakanmempuyai keluarga yang dapat membantu dirinya.8. Aktifitas di dalam ruangan
Klien mampu menjaga kebersihan ruangan, menyapu, membersihkan lantai, merapikan tempat tidur.
9. Aktifitas di luar ruangan
Klien mampu melakukan kebersihan lingkungan, seperti menyapu halaman, senam pagi.H. Mekanisme Koping
Adaptif
Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( v) Reaksi lambat/berlebih
( ) Tehnik relokasi
( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif
( v ) Menghindar
( ) Olah raga
( ) Mencederai diri
( ) Lainnya :
( ) Lainnya :I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok/keluargaKlien mengatakan memiliki permasalahan dengan keluarganya, yaitu klien merasa tidak bisa menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal karena ia dipecat dari pekerjaannya.
Mk: Harga diri rendah2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien memiliki masalah dengan teman-teman di lingkungannya yaitu dia sering di ejek oleh teman- temannya karena tidak punya pekerjaan.Sehingga dia malu untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih senang menyendiri .
Mk: Isolasi sosial,menarik diri3. Masalah dengan pendidikan,
Klien mengatakan dirinya sudah tamat STM, tetapi klien terlalu menginginkan pekerjaan yang diimpikannya seperti kerja di kantor 4. Masalah dengan pekerjaan, Klien mengatakan ia tidak mempunyai pekerjaan5. Masalah dengan perumahan
Klien tingga dengan ibu dan ketiga adiknya6. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan ekonomi dalam keluarga cukup tapi karena klien belum bekerja jadi klien merasa minderdikelurga dan lingkungannya7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan mengetahui kemana saja ia harus berobat, seperti di rumah sakit atau puskesmas.J. Aspek Medis
Diagnosa medik : Skizofrenia 20.5 (skizofrenia Residual)
Terapi medik diberikan :
CPZ 2x100 mg,
Haloperidol 2x1,5 mg,
Triheksepenidyl 3x2 mgK. Analisa dataNoDataMasalah
1Ds:
Klien mengatakan malas untuk berbicara sama teman. Klien mengatakan lingkungannya tidak mau menerima dirinya Klien mengatakan daripada ngobrol lebih baik tidur. Klien mengatakan dirinya tidak selevel dengan orang lain.DO:
Klien tampaktidak mauberinteraksi dengan orang lain. Klien tampak menyendiri Klien tampak tidak memiliki teman dekat didalam ruangan,
Klien lebih banyak diam saat di ajak bicara
Klien tampak tidak kooperatif dan sangat sulit untuk memulai pembicaraan Saat diajak berbicara klien sering menundukIsolasi Sosial Menarik Diri
2DS:
Klien mengatakan dirinya merasa minder karena dia tidak memiliki pekerjaan dan tidak bisa menjadi tulang punggung keluarga. Klien mengatakan dia malu untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih senang menyendiri Klien mengatakan dia merasa minder karena tidak sebanding dengan orang lain Klien mengatakan lingkungannya tidak mau menerima dirinyaDO:
Klien terlihat sering berdiam diri dan tidak mau bergaul dengan teman- teman yang lainnya. Dan pada saat di ajak berbicara Tn.B banyak diam dan sering menunduk. Klien juga tidak kooperatif, apatis afek tumpul.Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
3Ds:
klien mengatakan kesal karena orang lain tak pernah mau mengerti tentang keadaannya
klien mengatakan malas bercerita dengan orang lain tentang masalahnya
Do:
Pada saat wawancara dan observasi klien tampak mengalami blocking
Banyak diam saat diajak berbicara
Komunikasi klien tampak sirkumtansial Gangguan Komunikasi verbal
4DS:
Klien mengatakan tidak mau menceritakan masalahnya kepada orang lain, kalau ada masalah biasanya di pendam sendiri.
Klien mengatakan kalau ada masalah berusaha menyelesaikannya sendiri
DO:
Klien tampak diam
Klien tampak menyendiri
Koping individu tidak efektif
5DS:
Klien mengatakan tidak mau diganggu oleh orang lain Tn.B mengatakan lagi ingin sendiriDO: Pandangan mata klien terkadang tajam Klien tampak gelisah dan tegang saat berinteraksi Sering menjauh dari orang lainResiko perilaku kekerasan
L. Pohon masalah Resiko perilaku kekerasan
Gangguan komunikasi
verbal
Gangguan konsep diri : Harga Diri rendah
Koping individu InefektifM. Diagnosa keperawatan : 1. Isolasi sosial menarik diri2. Harga diri rendah3. Koping individu inefektif4. Kerusakan komunikasi verbal.5. Resiko perilaku kekerasanN. Intervensi
1. Tindakan Keperawatan untuk Pasiena. Tujuan: Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu1) Membina hubungan saling percaya2) Menyadari penyebab isolasi sosial3) Berinteraksi dengan orang lainb. Tindakan1) Membina hubungan saling percayaKlien mampu mengungkapkan hal hal yang melatarbelakangi terjadinya isolasi sosiala) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasienb) Berkenalan dengan pasien:perkenalkan nama dan nama panggilan yang Saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasienc) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat inid) Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di manae) Jelaskan bahwa saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapif) Setiap saat tunjukkan empati terhadap pasieng) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.2) Membantu pasien mengenal penyebab isolasi social
a) Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lainb) Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain3) Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain4) Membantu pasien mengenal kerugian jika tidak berinteraksi dengan orang laina) Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lainb) Menjelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik pasien5) Membantu pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap28
Isolasi sosial : menarik diri
Core poblem
Core problem