fix - laporan kimling - udara - devini.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN
ANALISIS UDARA AMBIENT
Disusun Oleh :
Annisa Septiana
Devi Nur Indrawati
Noor Annisa
Rakha Rafdila
Widia Apriliani
Kimia 3 B
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
HASIL PENGAMATAN
A. ( Shift 1 )
NO
Parameter
Volume
Absorber (ml)
Flowrate (L/ menit)
Temperatur(°C)
Tekanan Udara
(mmHg)
Time sampli
ng (menit
)
Kelembaban
Awal
Akhir
Awal
Akhir
awal
Akhir
Awal
Akhir
1 SOx 10 8 7 34 34 761
761 60 30 30
2 NOx 10 8 7 34 34 761
761 60 30 30
3 NH3 10 8 7 34 34 761
761 60 30 30
4 Total Partikula
t
10 8 7 34 34 761
761 60 30 30
B. ( Shift 2 )
NO
Parameter
Volume
Absorber (ml)
Flowrate ( L/
menit)
Temperature (°C)
Tekanan Udara
(mmHg)
Time sampli
ng (menit
)
Kelembaban (%)
Awal
Akhir
Awal
Akhir
awal
Akhir
Awal
Akhir
1 SOx 10 6 6 32 41 730
740 60 51 21
2 NOx 10 6 6 32 41 730
740 60 51 21
3 NH3 10 6 6 32 41 730
740 60 51 21
4 Total Partikula
t
10 6 6 32 41 730
740 60 51 21
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini tentang penentuan partikulat debu, NO2, SO2, dan NH3 pada udara.
Serta mengamati jumlah kendaraan bermotor dengan arah sebagai berikut : Lebak Bulus –
Ciputat dan Ciputat – Lebak Bulus , menentukan kebisingan dan kecepatan angin. Sampling
udara ini dilakukan di depan halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 1 jam, dengan
melibatkan shift 1 dan shift 2. Berdasarkan SNI 19-7119.6-2005 tentang udara ambien
bagian 6 : Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien
dilakukan berdasarkan prinsip dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang sedang
dipantau, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pengambilan sample dilakukan
sebanyak 2 kali yang melibatkan shift 1 dan shift 2. Penelitian ini dilakukan pada 2 titik yaitu
tepat Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan di sebrang jalan Halte UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah udara di sekitar halte
UIN Jakarta dibawah atau diatas ambang batas baku mutu berdasarkan PP No. 41 tahun
1999.
Untuk mengetahui intensitas kebisingan digunakan alat Sound Level Meter (SLM)
dan untuk kecapatan angin digunakan anemometer. Sedangkan alat untuk menentukan
banyaknya SOx , NOx dan NH3 dengan impinger . alat untuk menghitung banyaknya mobil
dan motor yang melewati jalan ciputat menuju lebak bulus dan arah sebaliknya adalah hand
tally counter. Untuk mengukur tekanan udara , kelembaban udara dan temperaturnya
digunakan higro – thermo – barometer.
Dalam menentukan konsentrasi parameter yang akan diuji digunakan beberapa
metode yaitu metode gravimetri , Griess Saltzman , Pararosanilin dan Indofenol. Dan untuk
mengetahui konsentrasi dari parameter tersebut dibutuhkan data-data penunjang seperti
volume absorber, laju alir udara pada saat awal dan akhir pengambilan sampel, temperatur
pada saat awal dan akhir pengambilan sampel udara, tekanan udara pada saat awal dan akhir
pengambilan sampel udara, waktu sampling. Data penunjang tersebut digunakan untuk
menentukan volume udara yang diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung
konsentrasi dari masing-masing parameter yang akan diuji.
Volume absorber yang digunakan pada shift 1 dan shift 2 sama yaitu 10 ml. Laju alir
udara pada saat awal dan akhir pada shift 1 sebesar 7 L/menit dan pada shift 2 sebesr 6
L/menit. Temperatur awal dan akhir pada shift 1 sebesar 34°C, sedangkan pada shift 2
sebesar 32 dan 41°C. Tekanan udara awal dan akhir pada shift 1 sebesar 761 mmHg
sedangkan pada shift 2 sebesar 730 dan 740 mmHg. Waktu sampling untuk shift 1 dan shift
2 yaitu 60 menit. Data penunjang tersebut digunakan untuk menentukan volume udara yang
diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung konsentrasi dari masing-masing
parameter yang akan diuji.
Selain itu dibutuhkan data pendukung lain seperti data kebisingan dan kecepatan
angin. Pada shift 1, nilai rata – rata kebisingan sebesar 78,8 dB dengan nilai maksimum kebisingan sebesar 87,9 dB dan nilai minimum kebisingan sebesar 71,5 dB. Sedangkan pada shift 2 , nilai rata – rata kebisingan sebesar 79,225 dB , dengan nilai maksimum kebisingan sebesar73,5 dB dan nilai minimum kebisingan sebesar 85,2 dB. Pada Kep. MENLH 1996 tentang nilai baku mutu kebisingan tidak tertera batas kebisingan di jalan raya, jadi kami tidak mengetahui berapa batas kebisingan yang ditetapkan Pemerintah. Nilai rata – rata kecepatan angin yang diukur oleh shift 1 sebesar 219,82 m/s sedangkan pada shift 2 sebesar 167,77 m/s. Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 1 pada arah Ciputat – Lebak Bulus sebesar 1140 unit mobil dan 2807 unit motor, sedangkan pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 3046 unit motor dan 1018 unit mobil. Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 2 pada arah
Ciputat – Lebak Bulus sebesar 539 unit mobil dan 2454 unit motor sedangkan pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 370 unit mobil dan 1512 unit motor.
Dalam penentuan kadar partikulat debu digunakan metode gravimetri, dalam
percobaan ini ditentukan kadar debu total udara, sebelum ditentukan kadar debu total
ditentukan terlebih dahulu volume udara yang diserap dari sampling udara. Volume udara
yang diserap, berdasarkan pengamatan shift 1 sebesar 437,23 L sedangkan shift 2 sebesar
341,93 L. Sehingga partikulat debu pada shift 1 sebesar -0,0013 mg / m3
sedangkan pada shift 2 sebesar 1,5128 x 10-4 mg / m3.. Secara alamiah
partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal
dari muntahan letusan gunung berapi. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar
yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan gas-gas organik
seperti halnya penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik.
Dalam penentuan NO2 udara ambient digunakan metode Griess Saltzman, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NO2 di udara. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
maka konsentrasi NO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar -2,078 µg/Nm3 sedangkan shift 2
sebesar -2,208 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient, ambang batas NO2 selama 1 jam sebesar 400 g/Nm3 . Dapat dikatakan bahwa udara di sekitar wilayah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedikit mengandung NO2. NO2 dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama
NO2 yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran
disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian
besar emisi NO2 buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru – paru.
Selanjutnya, dalam penentuan kadar SO2 digunakan metode pararosanilin, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi SO2 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi SO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar 0,957 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 0,682 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient, ambang batas SO2 selama 1 jam sebesar 900 g/Nm3 . Dari hasil pengamatan , kadar SO2 di sekitar UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah. Sepertiga
dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan
kebanyakan dalam bentuk SO2. Sumber pencemaran SO2, misalnya pembakaran arang,
minyak bakar gas, kayu dan sebagainya. Sumber SO2 yang kedua adalah dari proses-proses
industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan
sebagainya.Pencemaran SO2 menimbulkan iritasi sistem pernapasan dan kerusakan pada
tanaman.
Dan yang terakhir yaitu penentuan NH3 digunakan metode Indofenol, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NH3 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi NH3 yang diamati oleh shift 1 sebesar 15,68 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 2,578 µg/Nm3. Amoniak terdapat dalam atmosfer bahkan
dalam kondisi tidak tercemar. Berbagai sumber, antara lain : mikroorganisme, perombakkan
limbah binatang, pengolahan limbah, industri amoniak, dan dari sistem pendingin dengan
bahan amoniak. Sifat-sifat bahaya dari amoniak adalah iritasi terhadap saluran pernapasan,
hidung, tenggorokan dan mata terjadi bahkan menimbulkan kematian..
Dari hasil analisa yang diperoleh dari percobaan tersebut, nilai yang didapat antara
shift 1 dan shift 2 berbeda , karena perbedaan waktu sampling. Shift 1 pada sore hari dan
shift 2 pada pagi hari. Namun kadar partikulat debu , SO2 , NO2 dan NH3 yang diamati berada
di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999.
KESIMPULAN
Jumlah kendaraan bermotor dengan arah Ciputat – Lebak Bulus lebih banyak
dibandingkan arah sebaliknya.
Jumlah motor lebih mendominasi daripada jumlah mobil.
Kadar konsentrasi masing-masing parameter sampel udara yang diuji semuanya
dibawah nilai ambang batas yang ditetapka Pemerintah berdasarka PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
DAFTAR PUSTAKA
Rukaesih, Achmad .2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI. Kep. MENLH 1996 tentang nilai baku tingkat kebisingan. PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
LAMPIRAN
A. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41 TAHUN 1999 TENTANG BAKU MUTU UDARA AMBIENT
No. Parameter Waktu
Pemapara
n
Baku mutu Metode
Analisis
Peralatan
1. SO2
(Sulfur
Dioksida)
1 Jam
24 Jam
1 Thn
900g/Nm3
365 g/Nm3
60 g/Nm3
Perarosanilin Spektrofotometer
2. CO 1 Jam 30.000g/Nm3 NDIR NDIR Analyzer
(Karbon
Monoksida)
24 Jam
1 Thn
10.000 g/Nm3
3. NO2 1 Jam
24 Jam
1 Thn
400 g/Nm3
150 g/Nm3
100 g/Nm3
Saltzman Spektrofotometri
4. O3
(Oksidan)
1 Jam
1 Thn
235 g/Nm3
50 (g/Nm3
Chemiluminescent Spektrofotometri
5. HC
(Hidro
Karbon)
3 Jam 160 (g/Nm3 Flame Ionization Gas
Chromatografi
6. PM 10
(Partikel
( 10 (m)
PM 2,5
(Partikel
( 2,5(m)
24 Jam
24 Jam
1 Thn
150 (g/Nm3
65 (g/Nm3
15 (g/Nm3
Gravimetric
Gravimetric
Gravimetric
Hi – Vol
Hi – Vol
Hi – Vol
7. TSP
(Debu)
24 Jam
1 Thn
230 g/Nm3
90 g/Nm3
Gravimetric Hi – Vol
8. Pb
(Timah
Hitam)
24 Jam
1 Thn
2 g/Nm3
1 g/Nm3
Gravimetric
Ekstraktif
Pengabuan
Hi – Vol
AAS
9. Dustfall
(Debu Jatuh)
30 Hari 10
Ton/Km2/Bulan
(Pemukiman)
20
Ton/Km2/Bulan
(Industri)
Gravimetric Conister
10. Total
Fluorides
(as F)
24 Jam
90 Hari
3 g/Nm3
0,5 g/Nm3
Spesific ion
Ekectrode
Impinger atau
Continous
Analyzer
11. Fluor Indeks 30 Hari 40 g/100 cm2
dari kertas
limed
Colourimetric Limed Filter
Paper
filter
12. Khlorin &
Khlorin
Dioksida
24 Jam 150 g/Nm3 Spesific ion
Electrode
Impinger atau
Continous
Analyzer
13. Sulphat
Indeks
30 Hari 1mg SO3/100 cm
Dari Lead
Peroksida
Colourimetric Lead
Peroxida Candle
B. Nilai baku tingkat kebisingan (Kep. MENLH 1996)
Peruntukan Kawasan/lingkungan Kesehatan
Tingkat kebisingan dB (A)
a.
Peruntukan Kawasan :
1. Perumahan dan Pemukiman
2. Perdagangan dan Jasa
55
70
3. Perkantoran dan Perdagangan
4. Ruang Terbuka Hijau
5. Industri
6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum
7. Rekreasi
8. Khusus :
Bandar Udara
Stasiun Kereta Api
Pelabuhan Laut
Cagar Budaya
65
50
70
60
70
60
70
Lingkungan Kegiatan :
1. Rumah Sakit atau sejenisnya
2. Sekolah atau sejenisnya
3. Tempat ibadah atau sejenisnya
55
55
55
C. Data Kebisingan ( Shift 1 )
NO NOISE NO
NOISE NO
NOISE NO NOISE NO NOISE
1 80,7 25 79,2 49 76,1 73 76,5 97 75,2
2 82 26 78 50 77,7 74 76,9 98 87,1
3 82 27 78,3 51 76,9 75 79 99 75,4
4 82,9 28 83,3 52 78,4 76 80,3 100
76,5
5 80,2 29 77,3 53 76,3 77 81,4 101
79,1
6 77,4 30 75,2 54 72,2 78 80,2 102
78,7
7 80,7 31 79,3 55 73,3 79 79,4 103
76,6
8 80 32 85,7 56 77,7 80 80,6 104
81,9
9 78,9 33 82,4 57 79,5 81 77,1 105
77,4
10 77,5 34 77,3 58 75,1 82 78,2 106
79,3
11 78,1 35 80,3 59 78,6 83 82,3 107
76,6
12 81,8 36 80,3 60 71,5 84 77,7 10 87,2
8
13 79,8 37 81,1 61 77,5 85 79,1 109
85,6
14 80,3 38 77,2 62 77 86 76,3 110
86,7
15 77,8 39 75,8 63 76,4 87 83,7 111
87,9
16 75 40 78,6 64 77,7 88 75,9 112
87,5
17 74,7 41 83,6 65 77,4 89 76,7 113
72,6
18 76,7 42 79,1 66 78,7 90 84,9 114
81,9
19 75,5 43 77,5 67 77,9 91 79,8 115
79,8
20 78,1 44 75,6 68 78,6 92 77,9 116
78,3
21 79,8 45 76,1 69 73,3 93 78,8 117
78
22 76,9 46 76 70 77,8 94 78,2 118
79,2
23 83,3 47 76,1 71 77,2 95 81 119
84,1
24 83,4 48 77,3 72 80,5 96 77,7 120
83,8
Nilai rata – rata kebisingan : 78,8 dB
Nilai maksimum kebisingan : 87,9 dB Nilai minimum kebisingan : 71,5 dB
D.Data Kebisingan ( Shift 2 )
NO NOISE NO
NOISE NO
NOISE NO NOISE NO NOISE
1 81,7 25 80,1 49 75,1 73 82,1 97 75,1
2 80,6 26 78,8 50 80,4 74 84,8 98 77,9
3 77,3 27 79,6 51 81,0 75 80,8 99 77,0
4 84,6 28 75,2 52 78,2 76 78,3 100
73,9
5 79,2 29 76,9 53 79,6 77 77 101
76
6 78,0 30 81,7 54 80,5 78 79,7 102
77,4
7 79,8 31 79,1 55 80,1 79 79,9 103
78,2
8 76,2 32 81,2 56 82 80 79,2 104
73,5
9 76,7 33 84,0 57 81 81 78,6 105
73,5
10 74,0 34 80,2 58 82,3 82 80,7 106
77,6
11 77,0 35 85,2 59 80,2 83 78,6 107
76,3
12 81,4 36 78,2 60 80,2 84 80,2 10 80,1
8
13 80,3 37 81,1 61 77,7 85 77,4 109
80,1
14 75,7 38 82,3 62 78,9 86 83,8 110
83,3
15 76,6 39 79,6 63 77,9 87 81,1 111
83,3
16 78,8 40 81,2 64 80,8 88 78,4 112
81,7
17 78,6 41 80,5 65 77,3 89 79,1 113
87,8
18 76,6 42 78,5 66 77,5 90 78,5 114
77,8
19 76,3 43 80,7 67 82,2 91 77,2 115
79,6
20 79,0 44 81,8 68 76,2 92 78,0 116
80,1
21 80,9 45 80,9 69 83,6 93 77,3 117
77,2
22 78,0 46 84,7 70 78,9 94 76,6 118
77,9
23 79,1 47 80,5 71 79,1 95 78,3 119
77,8
24 78,3 48 77,6 72 76,5 96 75,8 120
77,8
Nilai rata – rata kebisingan : 79,225 dB
Nilai maksimum kebisingan : 73,5 dB Nilai minimum kebisingan : 85,2 dB
E. Jumlah Kendaraan ( Shift 1 )
NO ARAH JUMLAH KENDARAAN
Mobil Motor
1 Ciputat – Lebak Bulus
1140 2807
2 Lebak Bulus - Ciputat
1018 3046
F. Jumlah Kendaraan ( Shift 2 )
NO ARAH JUMLAH KENDARAAN
Mobil Motor
1 Ciputat – Lebak Bulus
539 2454
2 Lebak Bulus - Ciputat
370 1512
G. Kecepatan Angin ( Shift 1)
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
1 5 25 105 49 188 73 265 97 340
2 10 26 108 50 192 74 266 98 346
3 15 27 112 51 195 75 268 99 350
4 18 28 118 52 196 76 268 100
355
5 19 29 119 53 199 77 268 101
359
6 23 30 122 54 204 78 268 102
361
7 24 31 124 55 208 79 269 103
364
8 26 32 126 56 210 80 274 104
370
9 28 33 126 57 212 81 278 105
380
10 33 34 129 58 216 82 283 106
385
11 39 35 133 59 218 83 285 107
393
12 44 36 136 60 221 84 287 108
400
13 46 37 138 61 223 85 288 109
403
14 59 38 140 62 228 86 290 11 408
0
15 62 39 144 63 233 87 295 111
413
16 68 40 148 64 234 88 300 112
418
17 72 41 154 65 234 89 306 113
420
18 78 42 158 66 235 90 312 114
422
19 81 43 163 67 238 91 314 115
424
20 85 44 168 68 240 92 314 116
425
21 88 45 173 69 241 93 320 117
428
22 92 46 175 70 248 94 323 118
432
23 94 47 179 71 255 95 325 119
434
24 98 48 183 72 261 96 330 120
435
Nilai rata – rata kecepatan angin : 219,82 m/s Nilai maksimum kecepatan angin : 5 m/s Nilai minimum kecepatan angin : 435 m/s
H. Kecepatan Angin ( Shift 2)
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
NO Kecepatan
Angin
1 0 25 83 49 141 73 212 97 265
2 1 26 88 50 144 74 219 98 268
3 1 27 93 51 145 75 223 99 269
4 1 28 95 52 145 76 226 100
270
5 1 29 95 53 146 77 232 101
270
6 2 30 95 54 147 78 238 102
270
7 4 31 95 55 148 79 241 103
270
8 8 32 95 56 150 80 243 104
270
9 13 33 97 57 151 81 244 105
270
10 18 34 103 58 151 82 245 106
270
11 25 35 110 59 162 83 247 10 270
7
12 30 36 111 60 169 84 249 108
272
13 36 37 120 61 176 85 250 109
274
14 42 38 122 62 178 86 251 110
276
15 44 39 122 63 181 87 248 111
281
16 47 40 122 64 184 88 248 112
286
17 50 41 122 65 185 89 248 113
290
18 53 42 123 66 186 90 248 114
294
19 55 43 124 67 189 91 250 115
299
20 55 44 126 68 191 92 251 116
304
21 60 45 130 69 194 93 253 117
309
22 65 46 131 70 196 94 255 118
314
23 70 47 135 71 200 95 258 119
315
24 75 48 138 72 205 96 262 12 315
0
Nilai rata – rata kecepatan angin : 167,77 m/s Nilai maksimum kecepatan angin : 0 m/s Nilai minimum kecepatan angin : 315 m/s
I . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode Griess Saltzman
(Shift 1)
Penentuan partikulat
NO SAMPEL ULANGAN BOBOT (gr) BOBOT RATA – RATA
(gr)
1 Filter blanko awal (B1) 1 0,8062
0,80592 0,8057
3 0,8059
2 Filter sampel awal (W1) 1 0,8250
0,82522 0,8254
3 0,8252
3 Filter blanko akhir (B2) 1 0,8143
0,8142 0,8140
3 0,8137
4 Filter sampel akhir
(W2)
1 0,8328
0,83272 0,8325
3 0,8328
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal : 30 %
Kelembapan udara akhir : 30 %
Suhu awal : 34 °C
Suhu akhir : 34 °C = 307 K
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2 Ta 760
Keterangan :
V : Volume udara yang dihisap (L)
F1 : laju alir awal ( L/menit)
F2 : laju alir akhir( L/menit)
T : durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa : tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel uji (mmHg)
Ta : temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298 : temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760 : tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
V = 8+ 7 x 60 x 761 x 298
2 307 760
V = 437,23 L
Kadar debu total di udara
C = (W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
= ( 0,8327 – 0,8252 ) – (0,814 – 0,8059) x 103
437,23
= -0,0006 x 103
341,93
= -0,0013 mg / m3
J . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode Griess Saltzman (Shift 2)
Penentuan partikulat
NO
SAMPEL ULANGAN
BOBOT (gr)
BOBOT RATA – RATA (gr)
1 Filter blanko awal (B1)
1 0,8483
0,848232 0,8482
3 0,8482
2 Filter sampel awal (W1)
1 0,8244
0,824032 0,8238
3 0,8239
3 Filter blanko akhir (B2)
1 0,8140
0,813832 0,8135
3 0,8140
4 Filter sampel akhir (W2)
1 0,8412
0,841362 0,8415
3 0,8414
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal : 51 %
Kelembapan udara akhir : 21 %
Suhu awal : 32 °CSuhu akhir : 41 °C = 314 K
V = 6 + 6 x 60 x 761 x 298
2 314 760= 360 x 2,423 x 0,392
V = 341,93 L
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2 Ta 760
Keterangan :
V : Volume udara yang dihisap (L)
F1 : laju alir awal ( L/menit)
F2 : laju alir akhir( L/menit)
T : durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa : tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel uji (mmHg)
Ta : temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298 : temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760 : tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
Kadar debu total di udara
C = (W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
= ( 0,84136 – 0,82403 ) – (0,81383 – 0,84823) x 103
341,93
= 0,05173 x 103
341,93
= 1,5128 x 10-4 mg / m3
K. Penentuan NO2 Udara Ambient
Konsentrasi Nitrit
Standard (mg/ L)
Absorbansi Standard
Sampel
Jumlah NO2
Sampel µg = a
Konsentrasi NO2
( Udara µg/Nm3 ) =
C
0 0,0001 1 -0,9090 -2,078
0,1 0,5702 2 -0,9090 -2,078
1,0 1,1730 3 -0,9090 -2,078
3,0 1,4829 4 -0,9658 -2,208
5 -0,9658 -2,208
Konsentrasi NO2 di udara
C = a x 1000
V
# C1 = C2 = C3
C = -0,9090 x 1000
437,38
C = -2,078 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C = -0,9658 x 1000
437,38
C = -2,208 µg/Nm3 ( Shift 2 )
L. Penetapan SO2 dalam Udara dengam Metode Pararosanilin
Konsentras Absorbansi Jumlah NO2 Konsentras
Keterangan :
C : konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a : jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg)
V : Volume udara pada kondisi normal (L)
1000 : Konversi 1 L Ke m3
i Nitrit Standard (mg/ L)
Standard Sampel Sampel µg = a
i NO2
( Udara µg/Nm3 ) =
C
0 0,0010 1 1,0465 0,957
0,2 0,0762 2 1,0465 0,957
0,4 0,0743 3 1,0465 0,957
1,0 0,0705 4 0,7456 0,682
2,0 0,0603 5 1,0465 0,682
Konsentrasi SO2 di udara ambient
C = a x 10 x 1000
V 25
Keterangan :
C : konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a : jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat kurva kalibrasi (µg)
V : Volume udara pada kondisi normal (L)
1000 : Konversi 1 L Ke m3
10 : Faktor Pengenceran
25
# C1 = C2 = C3
C = 1,0465 x 10 x 1000
437,381 25
= 0,957 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C = 0,7456 x 10 x 1000
437,381 25
= 0,682 µg/Nm3 ( Shift 2 )
M. Penetapan Kadar NH3 dalam Udara dengan Metode Indofenol
Konsentrasi Nitrit
Standard (mg/ L)
Absorbansi Standard
Sampel
Jumlah NO2
Sampel µg = a
Konsentrasi NO2
( Udara µg/Nm3 ) =
C
0 0,0008 1 6,8600 15,68
0,1 0,0025 2 6,8600 15,68
0,3 0,0016 3 6,8600 15,68
0,5 0,0052 4 1,1270 2,578
0,6 0,0289 5 1,1270 2,578
1.0 0,0237
1,5 0,0199
3,0 0,0214
Konsentrasi NO2 di udara
# C1 = C2 = C3
C = 6,8600 x 1000
437,38
C = 15,68 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C = 1,1270 x 1000
437,38
C = 2,578 µg/Nm3 ( Shift 2 )
C = a x 1000
V