five force yang terjadi pada uk petra dan pesaing (dennis)

3
Five Force yang terjadi pada UK Petra dan Pesaing A. New Entrance Yang menjadi ancaman bagi UK Petra, khususnya di Surabaya adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang merupakan pesaing utama UK Petra di Jawa Timur seperti Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Ciputra (UC), Universitas Widya Mandala (WM), sampai Universitas Widya Kusuma (WK). Dianggap ancaman karena mempunyai kesempatan membuka jurusan-jurusan lengkap dengan fasilitas yang mumpuni maupun dosen yang kapabel dan handal. B. Pemasok (Suppliers) Kemampuan pihak UK Petra mendapatkan akses ke pemasok dengan membuka jaringan kerjasama dengan pihak; lembaga pendidikan (misal SMA) untuk memperoleh calon mahasiswa, bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri (program three party) untuk memperoleh ijasah dengan pengakuan International (double degree), bekerja sama dengan industri usaha yang berperan sebagai tempat magang (PKL) dan training mahasiswa, kemampuan berelasi dengan para pimpinan universitas dari dalam dan luar negeri untuk masuk dalam proses belajar mengajar sangat menentukan tingkat kemampuan kompetitif yang dapat diunggulkan sehingga memberikan daya tarik bagi minat masuk calon mahasiswa. Mari kita bandingkan dengan salah satu pesaing UK Petra, yaitu UC. Mereka juga secara intensif mengadakan promosi, mengikuti pameran pendidikan, membuka kesempatan study tour di tempat mereka, dsb, untuk dapat menarik minat siswa-siswa SMA khususnya SMA International atau National+ supaya berkuliah di UC. Meskipun jaringan luar negeri mereka belum seluas Petra, namun perkembangan yang didapat dari jumlah mahasiswa dari tiap tahunnya terus meningkat, dan dikabarkan UC akan segera membuka program studi baru yaitu Kedokteran, dimana di Petra sendiri tidak tersedia. C. Pembeli (Buyers)

Upload: dennis-agusdianto

Post on 03-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


66 download

DESCRIPTION

Five Force Yang Terjadi Pada UK Petra Dan Pesaing (Dennis)

TRANSCRIPT

Five Force yang terjadi pada UK Petra dan Pesaing

A. New Entrance Yang menjadi ancaman bagi UK Petra, khususnya di Surabaya adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang merupakan pesaing utama UK Petra di Jawa Timur seperti Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Ciputra (UC), Universitas Widya Mandala (WM), sampai Universitas Widya Kusuma (WK). Dianggap ancaman karena mempunyai kesempatan membuka jurusan-jurusan lengkap dengan fasilitas yang mumpuni maupun dosen yang kapabel dan handal.

B. Pemasok (Suppliers)Kemampuan pihak UK Petra mendapatkan akses ke pemasok dengan membuka jaringan kerjasama dengan pihak; lembaga pendidikan (misal SMA) untuk memperoleh calon mahasiswa, bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri (program three party) untuk memperoleh ijasah dengan pengakuan International (double degree), bekerja sama dengan industri usaha yang berperan sebagai tempat magang (PKL) dan training mahasiswa, kemampuan berelasi dengan para pimpinan universitas dari dalam dan luar negeri untuk masuk dalam proses belajar mengajar sangat menentukan tingkat kemampuan kompetitif yang dapat diunggulkan sehingga memberikan daya tarik bagi minat masuk calon mahasiswa. Mari kita bandingkan dengan salah satu pesaing UK Petra, yaitu UC. Mereka juga secara intensif mengadakan promosi, mengikuti pameran pendidikan, membuka kesempatan study tour di tempat mereka, dsb, untuk dapat menarik minat siswa-siswa SMA khususnya SMA International atau National+ supaya berkuliah di UC. Meskipun jaringan luar negeri mereka belum seluas Petra, namun perkembangan yang didapat dari jumlah mahasiswa dari tiap tahunnya terus meningkat, dan dikabarkan UC akan segera membuka program studi baru yaitu Kedokteran, dimana di Petra sendiri tidak tersedia.

C. Pembeli (Buyers)Industri manufaktur (perusahaan kayu, perusaha- an kertas, dll), Industri Jasa dan Telekomunikasi (perusahaan pener-bangan, travel, restaurant, perbankan, Jasa di dalam dan diluar negeri), Industri properti seperti real estate, media maupun organisasi profit dan non-profit. tersebar dalam berbagai bidang pekerjaan. Pembeli atau pengguna jasa pendidikan UK Petra mempunyai kekuatan tawar menawar yang akan memberikan nilai tambah atau kurang terhadap program-program di UK Petra. Mereka juga merupakan faktor penting untuk melihat sejauh mana kemampuan lembaga serta output yang dihasilkan berupa alumni dapat memberikan kontribusi atau nilai tambah bagi pembeli/ penggunanya. Hal ini dapat diukur dengan melihat penyebaran output (lulusan UK Petra) dalam dunia kerja di dalam negeri maupun di luar negeri. Begitupula dengan pembeli (orang tua calon mahasiswa) dengan kelas sosial masyarakat menengah ke atas mempunyai keunikan permintaan dan pelayanan yang khusus dan berkualitas menjadi kekuatan tawar menawar yang kuat, apalagi bagi pasar sasaran tergolong keluarga bisnis murni yang cenderung memilih bidang studi yang bergelar strata satu (S1) dan sekolah-sekolah favorit yang berkualitas. Walau ada stigma kalau mahasiswa UK Petra kurang cocok untuk dijadikan karyawan, namun itu dibarengi dengan prestasi alumni-alumninya yang sukses sebagai pengusaha..Dibandingkan dengan UK Petra, Universitas Surabaya (Ubaya) dikenal akan mahasiswanya yang ulet dan siap kerja. Lulusan Ubaya rata-rata bekerja sebagai karyawan atau tenaga kerja di perusahaan, dibandingkan alumni UK Petra yang rata-rata menekuni dunia usaha atau berbisnis.

D. Produk subtitusiProduk subtitusi adalah produk alternatif menjalankan fungsi yang sama seperti produk berupa jurusan yang ada di UK Petra. Bila program studi yang ada di UK Petra berjenjang S1 adalah produk dari lembaga pendidikan UK Petra maka produk alternatif yang relatif sama adalah dihasilkan oleh institusi/lembaga pendidikan dan tidak berjenjang S1, terbaik di Indonesia seperti SMK-SMK yang tersebar di berbagai daerah, adalah memperoleh pengakuan/akreditasi Interna- berbagai kursus intensif.

E. Pesaing industri (industry competitors)Persaingan akan semakin ketat dengan munculnya PTS di Jatim (232 PTS) khususnya di pembukaan jurusan-jurusan baru di beberapa universitas, bukan hanya berjenjang S1 namun bisa sampai pada jenjang S2 dan S3. Begitupula dengan lembaga pendidikan lain seperti; kursus, akademi, universitas/ institut negeri maupun swasta dengan berbagai tingkat akreditasi dan prestasi yang ditawarkan kepada masyarakat. Selain itu, fasilitas pendidikan, jaringan kerjasama yang kuat dan luas baik didalam maupun di luar negeri.Kesempatan memperoleh beasiswa, kesempatan memperoleh lapangan pekerjaan yang luas, dan keunggulan lainnya mewarnai persaingan. Kondisi-kondisi seperti ini akan memunculkan lembaga pendidikan dengan predikat yang sangat memuaskan, kelompok universitas unggulan dan non-unggulan, lembaga pendikan elit dan non-elit, lembaga pendidikan dengan spesialisasi, atau berafeliasi dengan lembaga pendidikan luar negeri dan industri luar negeri dalam program three party, double degree, dan sebagainya. Lembaga pendidikan yang mampu mengatasi persaingan ini tentu akan memperoleh keunggulan kompetitif sejati ataupun predikat pemim- pin pasar.Belum lagi ancaman Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana mulai terbukanya jalur perdagangan antar negara-negara Asean yang berarti semakin banyak orang luar negeri yang datang ke Indonesia, tuntutan yang tinggi akan bahasa, inovasi produk, jasa, dll, membuat tiap-tiap universitas harus mulai berpikir untuk mengembangkan program studi mereka supaya mahasiswa-mahasiswanya dapat bersaing di dunia kerja yang tuntutannya tinggi.