fisika dasar_02 pengukuran dan-angka-penting
TRANSCRIPT
![Page 1: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGUKURAN DAN
ANGKA PENTING
![Page 2: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/2.jpg)
Apa yang dimaksud dengan Pengukuran???
![Page 3: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/3.jpg)
Dalam melakukan pengukuran selalu dimungkinkan terjadi kesalahan. Oleh karena itu, kita harus menyertakan angka-angka kesalahan agar kita dapat memberi penilaian wajar dari hasil pengukuran. Jelas bahwa hasil pengukuran yang kita lakukan tidak dapat diharapkan tepat sama dengan hasil teori, namun ada pada suatu jangkauan nilai:
x – ∆x < x < x + ∆xDengan x menyatakan nilai terbaik sebagai nilai
yang benar dan ∆x menyatakan kesalahan hasil pengukuran yang disebabkan keterbatasan alat, ketidakcermatan, perbedaan waktu pengukuran, dsb. Dengan menyertakan kesalahan atau batas toleransi terhadap suatu nilai yang kita anggap benar, kita dapat mempertanggungjawabkan hasil pengukuran.
![Page 4: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/4.jpg)
ALAT UKURBESARAN POKOK
![Page 5: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/5.jpg)
* Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia.
Besaran pokok Alat ukur
Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa Neraca (timbangan)
Waktu Stop Watch
Suhu Termometer
Kuat arus listrik Amperemeter
Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *
Intensitas cahaya Light meter
![Page 6: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/6.jpg)
MISTAR
Mistar digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
![Page 7: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/7.jpg)
JANGKA SORONG
Jangka sorong digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
![Page 8: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/8.jpg)
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm.
![Page 9: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/9.jpg)
NERACA
Neraca digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
![Page 10: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/10.jpg)
STOPWATCH
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
![Page 11: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/11.jpg)
TERMOMETER
Termometer digunakan untuk mengukur suhu.
![Page 12: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/12.jpg)
AMPEREMETER
Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter)
![Page 13: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/13.jpg)
ALAT UKURBESARAN TURUNAN
![Page 14: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/14.jpg)
SPEEDOMETER
Speedometer digunakan untuk mengukur kelajuan
![Page 15: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/15.jpg)
DINAMOMETER
Dinamometer digunakan untuk mengukur besarnya gaya.
![Page 16: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/16.jpg)
HIGROMETER
Higrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
![Page 17: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/17.jpg)
OHM METER dan VOLT METER
Ohm meter digunakan untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan listrik.
Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa menggunakan multimeter.
![Page 18: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/18.jpg)
BAROMETER
Barometer digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.
![Page 19: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/19.jpg)
HIDROMETER
Hidrometer digunakan untuk mengukur berat jenis larutan.
![Page 20: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/20.jpg)
MANOMETER
Manometer digunakan untuk mengukur tekanan udara tertutup.
![Page 21: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/21.jpg)
KALORIMETER
Kalorimeter digunakan untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.
![Page 22: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/22.jpg)
KESALAHAN PENGUKURAN
Besaran fisika tidak dapat diukur secara pasti dengan setiap alat ukur. Hasil pengukuran selalu mempunyai derajat ketidakpastian.
Kesalahan pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak.
![Page 23: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/23.jpg)
KESALAHAN SISTEMATIS Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang
sebab-sebabnya dapat diidentifikasi dan secara prinsip dapat dieliminasi.
Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap bacaan yang diambil menjadi salah dalam satu arah.
Sumber kesalahan sistematis antaralain:
Kesalahan Alat
Kesalahan Pengamatan
Kesalahan Lingkungan
Kesalahan Teoretis
![Page 24: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/24.jpg)
KESALAHAN ACAK
Kesalahan acak menghasilkan hamburan data disekitar nilai rata-rata. Data mempunyai kesempatan yang sama menjadi positif atau negatif. Sumber kesalahan acak sering tidak dapt diidentifikasi. Kesalahan acak sering dapat dikuantitasi melalui analisis statistik, sehingga efek kesalahan acak terhadap besaran atau hukum fisika dapat ditentukan.
![Page 25: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/25.jpg)
Kesalahan acak dihasilkan dari ketidakmampuan pengamat untuk mengulangi pengukuran secara presisi. Ada metode statistik baku untuk mengatasi kesalahan acak. Hal ini dapat memberikan simpangan baku untuk serangkaian bacaan, tetapi ketika jumlah bacaan tidak terlalu besar maka metode ini jadi bermanfaat untuk mendapatkan nilai pendekatan dari kesalahan tanpa melakukan analisis statistik formal, yaitu perbedaan mutlak antar nilai individual dan nilai rata-rata.
![Page 26: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/26.jpg)
Istilah dalam PengukuranKetelitian adalah suatu ukuran yang
menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0.
Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur.
Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang.
![Page 27: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/27.jpg)
AKURASI / KETELITIAN HASIL PENGUKURAN
Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda.Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya anda memakai sebuah penggaris centimeter untuk mengukur lebar sebuah papan, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai 0,1 cm, yaitu bagian terkecil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah sulit untuk memastikan suatu nilai di antara garis pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu sendiri mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai ketepatan yang lebih baik dari ini.
![Page 28: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/28.jpg)
![Page 29: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/29.jpg)
Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit. Pada kasus seperti ini, ketidakpastian biasanya dianggap sebesar satu atau dua satuan (atau bahkan tiga) dari angka terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika panjang sebuah benda dinyatakan sebagai 5,2 cm, ketidakpastian dianggap sebesar 0,1 cm (atau mungkin 0,2 cm). Dalam hal ini, penting untuk tidak menulis 5,20 cm, karena hal itu menyatakan ketidakpastian sebesar 0,01 cm; dianggap bahwa panjang benda tersebut mungkin antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara sebenarnya anda menyangka nilainya antara 5,1 dan 5,3 cm.
![Page 30: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/30.jpg)
Ketidakpastian Mutlak dan Relatif
![Page 31: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/31.jpg)
31
PENYEBAB ERROR
PENYEBAB KESALAHAN PENGUKURAN (ERROR)
1. Kesalahan pemakaian alat ukur
2. Kekeliruan dalam menyalin data
3. Salah membaca skala
4. Kesalahan pembulatan (round-off error)
5. Salah menentukan tingkat ketelitian
6. dll
BAGAIMANA MENGATASI KESALAHAN PENGUKURAN (ERROR)?
![Page 32: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/32.jpg)
32
CARA MENGATASI ERROR
1. Mengganti alat ukur2. Menyalin kembali data3. Mengulangi membaca skala4. Memperbaiki kesalahan pembulatan (round-
off error)
5. Menentukan kembali tingkat ketelitian
6. dll
![Page 33: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/33.jpg)
33
SETELAH MENGATASI ERROR, INTINYA ADALAH MEMBUAT HASIL PENGUKURAN TETAP BERADA DALAM BATAS-BATAS YANG DAPAT DITERIMA (TOLERANSI)
SEBELUM MENENTUKAN TOLERANSI SUATU PENGUKURAN, TENTUKAN TERLEBIH DAHULU SALAH MUTLAK
SEBELUM MENENTUKAN SALAH MUTLAK, TENTUKAN TERLEBIH DAHULU SATUAN PENGUKURAN TERKECIL DARI HASIL PENGUKURAN
![Page 34: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/34.jpg)
34
HASIL PENGUKURAN
SATUAN PENGUKURAN TERKECIL
SALAH MUTLAK
SALAH RELATIF
![Page 35: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/35.jpg)
35
KONSEP DASAR
Ilustrasi
A B
CD
E F
AB = 101 cmCD = 100 cm
EF = 102 cmBERAPAKAH
PANJANG MEJA ??
TIDAK SAMA!!
SEMUA PENGUKURANTIDAK PASTI
![Page 36: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/36.jpg)
36
Satuan Pengukuran Terkecil
(SPT)
adalah tingkat ketelitian
pengukuran terkecil (ukuran
terkecil) dari hasil pengukuran. Contoh:
Hasil Pengukuran SPT
100 cm 1 cm
101 cm 1 cm
102 cm 1 cm
Dst
![Page 37: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/37.jpg)
37
Salah Mutlak (SM)
adalah kesalahan terbesar yang
mungkin timbul dalam
pengukuran
Contoh:
Hasil Pengukuran SPT SM
102 cm 1 cm 0,5
15, 3 cm 0,1 cm 0,05
4,27 cm 0,01 cm 0,005
Dst
Rumus: SM = ½ x SPT
![Page 38: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/38.jpg)
38
SALAH RELATIF (SR)adalah kesalahan pengukuran
dibandingkan dengan hasil pengukuran
atau
SR = SM/Hasil Pengukuran
Contoh:
Hasil Pengukuran SPT SM SR
102 cm 1 cm 0,5 0,0049
15, 3 cm 0,1 cm 0,05 0,0033
4,27 cm 0,01 cm 0,005 0,0012
Dst
![Page 39: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/39.jpg)
39
Contoh Soal
Hasil pengukuran tinggi badan Dadan
adalah 160,15 cm.
Tentukan:
1. Salah mutlak pengukuran tinggi badan
Dadan.
2. Salah relatif pengukuran tinggi badan
Dadan.
![Page 40: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/40.jpg)
40
Jawab
Satuan Pengukuran terkecil dari hasil
pengukuran tinggi badan Dadan adalah
0,01 cm.
1. Salah mutlak (SM) = ½ x SPT
= ½ x 0,01
= 0,005 cm2. SR = SM / Hasil Pengukuran
= 0,005/160,15
= 0,0000312
![Page 41: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/41.jpg)
ANGKA PENTING
![Page 42: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/42.jpg)
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
![Page 43: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/43.jpg)
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
![Page 44: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/44.jpg)
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
![Page 45: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/45.jpg)
Aturan PembulatanJika angka pertama setelah angka yang
hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan)
Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah satu.
![Page 46: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/46.jpg)
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran (catatan : angka tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka penting).
![Page 47: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/47.jpg)
Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
![Page 48: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/48.jpg)
Aturan Perkalian dan Pembagian
1. Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
![Page 49: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/49.jpg)
Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)
![Page 50: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/50.jpg)
2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan penting.
![Page 51: FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-penting](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022012309/5a64aa267f8b9a27568b87d3/html5/thumbnails/51.jpg)
Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95
Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan banyak angka penting pada bilangan penting 8,95