firewall

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dapat saling berhubungan dengan komputer lain dengan cara menghubungkan protocol satu dengan protocol lain yang dibaca sebagai alamat oleh sistem, pada suatu jaringan satu komputer dengan komputer lain dapat saling berbagi dan bertukar informasi berupa gambar, text ataupun suara dengan cara melewati lalu lintas jaringan yang menghubungkan komputer satu dan lainnya. Jaringan komputer selain memiliki banyak kelebihan yang dapat mempermudah pekerjaan, juga memiliki ancaman yang dapat mengganggu jalannya arus data yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain yang terhubung pada jaringan tersebut. Ancaman yang dapat menyerang jaringan komputer bisa dari masalah internal maupun external. Masalah internal dapat berupa gangguan system yang mendukung jaringan komputer itu sendiri sedangkan masalah external yang dapat menjadi ancaman atau gangguan pada jaringan komputer dapat berupa faktor alam,manusia,hewan dan semacamnya. Sering kali diabaikan oleh kita pentingnya keamanan jaringan guna melindungi data yang kita punya, oleh karenanya pada jaringan komputer kita juga memerlukan proteksi guna melindungi data yang kita punya agar tidak terserang virus dan semacamnya. Salah satunya dengan menggunakan firewall, dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai firewall.

Upload: dewichandrawati

Post on 06-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.

TRANSCRIPT

Page 1: Firewall

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer dapat saling berhubungan dengan komputer lain dengan cara

menghubungkan protocol satu dengan protocol lain yang dibaca sebagai alamat oleh sistem,

pada suatu jaringan satu komputer dengan komputer lain dapat saling berbagi dan bertukar

informasi berupa gambar, text ataupun suara dengan cara melewati lalu lintas jaringan yang

menghubungkan komputer satu dan lainnya. Jaringan komputer selain memiliki banyak

kelebihan yang dapat mempermudah pekerjaan, juga memiliki ancaman yang dapat

mengganggu jalannya arus data yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain

yang terhubung pada jaringan tersebut. Ancaman yang dapat menyerang jaringan komputer

bisa dari masalah internal maupun external. Masalah internal dapat berupa gangguan system

yang mendukung jaringan komputer itu sendiri sedangkan masalah external yang dapat

menjadi ancaman atau gangguan pada jaringan komputer dapat berupa faktor

alam,manusia,hewan dan semacamnya. Sering kali diabaikan oleh kita pentingnya keamanan

jaringan guna melindungi data yang kita punya, oleh karenanya pada jaringan komputer kita

juga memerlukan proteksi guna melindungi data yang kita punya agar tidak terserang virus

dan semacamnya. Salah satunya dengan menggunakan firewall, dalam makalah ini akan

dijelaskan lebih lanjut mengenai firewall.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas sebagai

berikut ini.

1. Apa pengertian dari firewall?

2. Apa jenis-jenis dan tipe dari firewall?

3. Apa saja aturan-aturan dari firewall?

Page 2: Firewall

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut ini.

1. Sebagai salah satu pembahasan untuk tugas mata kuliah Manajemen Jaringan dan

Server.

2. Untuk menjelaskan kepada pembaca materi mengenai Firewall.

Manfaat yang dapat diambil dari disusunnya makalah ini antara lain sebagai bahan

untuk memberikan pengetahuan mengenai Firewall dan dapat dijadikan sebagai bahan

literature untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai Firewall.

Page 3: Firewall

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Firewall

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan

yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.

Sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu

gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga

digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan

pribadi dari pihak luar. Disamping itu Firewall merupakan suatu sistem atau mekanisme yang

diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk

melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua

hubungan atau kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan

merupakan ruang lingkupnya. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk

pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini

banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet maka perlindungan terhadap aset digital

perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya,

menjadi esensial.

Gambar 2.1 Ilustrasi mengenai Firewall

2.2 Jenis-jenis Firewall

Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut.

a. Personal Firewall

Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke

jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi

menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara

total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat

Page 4: Firewall

proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk

firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan

(Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Symantec Norton Personal

Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya

memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.

b. Network Firewall

Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari

berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat

terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server.

Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA

Server), IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, dan lain-lain. Network Firewall

umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi

routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.

2.3 Tipe-tipe dan aturan Firewall

1. Packet-Filtering Firewall

Packet-Filtering Firewall adalah tipe firewall yang memeriksa dan membandingkan

alamat sumber dari paket lewat dengan aturan atau kebijakan yang telah terdaftar pada

filtering firewall. Pada firewall tipe ini akan diatur apakah paket data tersebut akan

diperbolehkan lewat atau menolaknya. Aturan atau kebijakan pemeriksaan didasarkan

informasi yang dapat ditangkap dari packet header, yaitu antara lain :

a. IP address sumber dan tujuan

b. Nomor port TCP/UDP sumber dan tujuan

c. Tipe ICMP message

- Contoh aturan atau kebijakan packet filtering firewall :

Page 5: Firewall

Gambar 2.2 Gambar contoh rule packet filtering firewall

- Ilustrasi Packet Filtering firewall

Gambar2.3 ilustrasi packet filtering firewall

Contoh satu aturan pada firewall jenis adalah melakukan penonaktifan port 23 yaitu

protokol yang digunakan untuk telnet. Ini bertujuan untuk mencegah pengguna internet untuk

mengakses layanan yang terdapat pada jaringan yang di firewallkan. Firewall ini juga dapat

melakukan pengecualian terhadap aplikasi-aplikasi yang dapat berdapat berjalan di jaringan.

Inilah salah satu kerumitan pada packet filtering tipe firewall, dikarena sulitnya menbuat

aturan atau kebijakan yang akan diberlakuan untuk firewall. Kelebihan packet filtering

firewall antara lain relatif mudah dalam pengimplementasikannya, tranparan untuk pengguna,

dan relatif lebih cepat. Adapun kekurangan tipe firewall ini antara lain sulit dalam membuat

aturan dan kebijakan pada packet filtering firewall ini secara tepat guna dan aturan tersebut

akan semakin banyak seiiring dengan banyak alamat IP sumber dan tujuan, port sumber dan

tujuan yang dimasukan dalam kebijakan packet filtering firewall ini.

2. Application-Level Gateway (Proxy)

Application level gateway sering juga disebut application level firewall atau proxy

firewall. Firewall ini tidak memperbolehkan paket data yang datang untuk melewati firewall

sacara langsung. Application level gateway menyediakan kontrol tingkat tinggi pada traffic

antara dua jaringan yang isi layanan tertentu didalamnya dapat dimonitor dan difilter sesuai

dengan aturan kebijakan keamanan jaringan. Firewall tipe ini akan mengatur semua yang

berkaitan dengan layer aplikasi, seperti ftp, telner, dll. Kebanyakan, proxy firewall ini akan

Page 6: Firewall

melakukan autentifikasi terhadap pengguna sebelum pengguna dapat melewati jaringan.

firewall ini juga melakukan mekanisme pencatatan (logging) sebagai bagian dari aturan dan

kebijakan keamanan yang diterapkannya. Contohnya apabila ada pengguna salah satu

aplikasi seperti telnet untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta

pengguna untuk memasukan alamat remote host. Ketika pengguna mengirimkan username

dan password serta informasi lain maka gateway akan melakukan pemeriksaan dan

melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang sesuai dengan remote host. Apabila

tidak sesuai, firewall tidak akan meneruskan dan menolak data tersebut.

- Gambar ilustrasi application layer firewall

Kelebihan application layer firewall antara lain relatif lebih aman dibandingkan

dengan packet filtering firewall, adanya pencatatan log setiap transaksi yang terjadi pada

level aplikasi. Kekurangan application layer firewall antara lain pemrosesan tambahan yang

berlebih pada setiap hubungan yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan

koneksi antara pengguna dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan

semua arus dari dua arah.

3. Circuit Level Gateway

Circuit level gateway dapat dikatakan sebagai tipe khusus dari proxy karena proxy

dapat dikonfigurasi untuk melewatkan semua informasi pengguna yang sudah di

authentifikasi sebagai circuit level gateway. Circuit level gateway menghandle koneksi TCP

dan tidak menyediakan paket tambahan seperti processing atau filtering. Firewall jenis ini

akan menyembunyikan jaringan dari pengguna ketika koneksi akan terjadi dari pengguna.

Pengguna akan berhadapan langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi

dan firewall akan membentuk koneksi dengan sumber daya di jaringan yang hendak di akses

oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah

pihak. Circuit Level Gateway menetapkan koneksi antar komputer di dalam jaringan dengan

Page 7: Firewall

komputer dari luar jaringan apabila telah memenuhi aturan, tidak mengizinkan adanya

koneksi end-to-end (peer-to-peer) tanpa melalui gateway. Firewall jenis ini bekerja pada

lapisan session layer.Kelebihan firewall jenis ini antara lain lebih aman dibandingkan dengan

jenis packet filtering firewall karena pengguna luar tidak dapat melihat alamat IP jaringan

internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang

populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.

2.4 Fungsi Firewall

Firewall memiliki fungsi-fungsi dalam jaringan, fungsi dari firewall adalah sebagai

berikut.

1. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan

Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin

untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall. Firewall harus dapat melakukan

pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat. Beberapa kriteria yang

dilakukan firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :

a. Alamat IP dari komputer sumber

b. Port TCP/UDP sumber dari sumber

c. Alamat IP dari komputer tujuan

d. Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan

e. Informasi dari header yang disimpan dalam paket data

2. Melakukan autentifikasi terhadap akses.

Dengan mengimplementasikan proses autentikasi, firewall dapat menjamin bahwa

koneksi dapat diizinkan atau tidak. Meskipun jika paket telah diizinkan dengan menggunakan

inspeksi paket (PI) atau berdasarkan keadaan koneksi (SPI), jika host tersebut tidak lolos

proses autentikasi, paket tersebut akan dibuang.

Page 8: Firewall

3. Applikasi proxy

Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini

menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi

4. Mencatat semua kejadian di jaringan

Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini memungkinkan

membantu sebagai pendeteksian dini akan kemungkinan penjebolan jaringan.

2.5 Arsitektur Firewall

Ada beberapa arsitektur firewall. Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa

diantaranya, yaitu : dual-homed host architecture, screened host architecture, dan screened

subnet architecture.

1. Arsitektur Dual-Homed Host

Arsitektur Dual-home host dibuat disekitar komputer dual-homed host, yaitu

komputer yang memiliki paling sedikit dua interface jaringan. Untuk mengimplementasikan

tipe arsitektur dual-homed host, fungsi routing pada host ini di non-aktifkan. Sistem di dalam

firewall dapat berkomunikasi dengan dual-homed host dan sistem di luar firewall dapat

berkomunikasi dengan dual-homed host, tetapi kedua sistem ini tidak dapat berkomunikasi

secara langsung. Dual-homed host dapat menyediakan service hanya dengan menyediakan

proxy pada host tersebut, atau dengan membiarkan user melakukan logging secara langsung

pada dual-homed host.

2. Arsitektur Screened Host

Arsitektur screened host menyediakan service dari sebuah host pada jaringan internal

dengan menggunakan router yang terpisah. Pada arsitektur ini, pengamanan utama dilakukan

dengan packet filtering. Bastion host berada dalam jaringan internal. Packet filtering pada

screening router dikonfigurasi sehingga hanya bastion host yang dapat melakukan koneksi ke

Internet (misalnya mengantarkan mail yang datang) dan hanya tipe-tipe koneksi tertentu yang

diperbolehkan. Tiap sistem eksternal yang mencoba untuk mengakses sistem internal harus

berhubungan dengan host ini terlebih dulu.

3. Arsitektur Screened Subnet

Arsitektur screened subnet menambahkan sebuah layer pengaman tambahan pada

arsitektur screened host, yaitu dengan menambahkan sebuah jaringan perimeter yang lebih

mengisolasi jaringan internal dari jaringan Internet. Jaringan perimeter mengisolasi bastion

host sehingga tidak langsung terhubung ke jaringan internal. Arsitektur screened subnet yang

paling sederhana memiliki dua buah screening router, yang masing-masing terhubung ke

jaringan perimeter. Router pertama terletak di antara jaringan perimeter dan jaringan internal,

Page 9: Firewall

dan router kedua terletak di antara jaringan perimeter dan jaringan eksternal (biasanya

Internet). Untuk menembus jaringan internal dengan tipe arsitektur screened subnet, seorang

intruder harus melewati dua buah router tersebut sehingga jaringan internal akan relatif lebih

aman.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Firewall

Kelebihan Firewall

1. Lebih mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena firewall terbuat

dalam versi bahasa script.

2. Router dapat dengan mudah memantau client.

3. Adanya default police yang memberikan keamanan dari serangan yang dapat

merugikan.

Kelemahan Firewall

1. Firewall tidak dibuat untuk mengatasi serangan “Orang dalam”, firewall dirancang

untuk melindungi diri dari Outsider supaya tidak memperoleh data sensitif, tetapi firewall

dirancang untuk melindungi diri dari serangan insider, yaitu penyerang yang sudah berada di

lingkungan sistem.

2. Firewall tidak dapat melindungi dan melawan hubungan yang tidak melewatinya

(sistem Back-door). Firewall dapat mengontrol lalu lintas yang melewatinya dengan efektif,

namun tidak ada yang bisa ia lakukan untuk lalu lintas yang tidak melewatinya.

2.7 Konfigurasi Firewall Centos

Untuk mengkonfigurasi firewal pada centos dapat melakukannya dengan

menggunakan perintah berikut ini :yum install  install setuptool system-config-securitylevel-tui

authconfig system-config-network-tui ntsysv

Fungsi dari perintah diatas adalah sebagai berikut system-config-securitylevel-tui

untuk mengkonfigurasi firewall,authconfig untuk mengkonfigurasi otentikasi, system-config-

network-tui: untuk mengkonfigurasi jaringan, ntsysv: untuk mengkonfigurasi layanan sistem.

Dengan tool ini berbasis teks yang bisa mengkonfigurasi jaringan, firewall sederhana,

otentikasi dan yang layanan sistem untuk memulai saat boot.

Page 10: Firewall

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan

yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.

Sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu

gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall terbagi menjadi dua

jenis yaitu Personal dan Network Firewall. Tipe-tipe firewall adalah Packet-Filtering

Firewall, Application level gateway dan Circuit level gateway. Arsitektur firewall adalah

dual-homed host architecture, screened host architecture, dan screened subnet architecture.