fiqih muamalah(riba).docx
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
1/22
Makalah Fiqih Muamalah ke -6
riba
Makalah ini diajukan guna melengkapi Tugas Terstruktur sertamenambah kecakapan pada mata kuliah “Fiqih Muamalah”
Dosen Pengampu: Fathurrohim M! "um
Disusun oleh:
#$%D&'&T$ ()*+), )*./
0elas: * 1 23ari4ah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYANTSAURI
( STAIS) 5#! 0!" 2u 3an Tsauri 7ibeun3ing Tlp! ( .8 / 6.+,6. Majenang,+.,9
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
2/22
Tahun &kademik . ), . )6
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
3/22
KATA PENGANTAR
Tiada yang lebih patut menjadi tempat memanjatkan puji syukur selain Alloh swt. Karena berkat rahmat dan hidayah –Nya sehingga makalah
yang berjudul “ RIBA” dapat saya selesaikan dengan lan!ar. "akalah ini disusun
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ Fiqih Muamalah” yang dibimbing
oleh Fathurrohim, M.Hum. Tidak lupa juga penulis mengu!apkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mem#asilitasi dalam proses penyusunan.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengklari#ikasikan mengenai Riba dari beberapa aspek yang meliputi pengertian
riba yang dimaksud dalam Al$%ur&an serta ma!am$ ma!am riba.
"aka dari itu besar harapan saya dengan tersusunnya makalah ini
para pemba!a dapat mempelajari se!ara lebih mendalam tentang Riba yang
notabene banyak bermun!ulan dalam bermuamalah terlebih di bidang jual beli.
Namun Tak ada gading yang tak retak begitupun saya menyadari dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan. 'leh karena itu kamimohon kritik dan saran dari para pemba!a guna menyempurnakan di masa
mendatang.
"ajenang () April *+(,
Penyusun
)
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
4/22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG-alam bingkai ajaran slam akti/itas ekonomi yang dilakukan oleh
manusia untuk dikembangkan memiliki beberapa kaidah dan etika atau
moralitas dalam syari0at slam. Allah telah menurunkan ri1ki ke dunia ini
untuk diman#aatkan oleh manusia dengan !ara yang telah dihalalkan oleh
Allah dan bersih dari segala perbuatan yang mengandung riba.
-iskursus mengenai riba dapat dikatakan telah 2klasik2 baik dalam
perkembangan pemikiran slam maupun dalam peradaban slam karena riba
merupakan permasalahan yang pelik dan sering terjadi pada masyarakat hal
ini disebabkan perbuatan riba sangat erat kaitannya dengan transaksi$
transaksi dibidang perekonomian 3dalam slam disebut kegiatan muamalah 4
yang sering dilakukan oleh manusia dalam akti/itasnya sehari$hari. Pada
dasarnya transaksi riba dapat terjadi dari transaksi hutang piutang namun
bentuk dari sumber tersebut bisa berupa qard ( buyu' * dan lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1erdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditentukan
rumusan masalahn3a antara lain:
)! &pa pengertian dari ;iba<
.! 1agaimana ;iba menurut &l-=ur4an<
+! 1agaimana ;iba 3ang dimaksud dalam &l-=uran<
5. 1agaimana Pelbagai Pandangan di 6eputar Arti Adh0a#an "udha0a#ah7
8. 9agaimana pandangan kaum modern terhadap Riba7
6! &pa saja macam-macam dari ;iba<
.
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
5/22
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN RIBA
0ata riba berasal dari bahasa &rab secara etimologis
berarti tambahan ( azziyadah / ) berkembang ( an-numuw /
membesar ( al-'uluw / . dan meningkat ( al-irtifa' /! 2ehubungan
dengan arti riba dari segi bahasa tersebut ada ungkapan
orang &rab kuno men3atakan sebagai berikut> arba fulan 'alafulan idza azada 'alaihi (seorang melakukan riba terhadap
orang lain jika di dalamn3a terdapat unsur tambahan atau
disebut liyarbu ma a'thaythum min syai'in lita'khuzu aktsara
minhu (mengambil dari sesuatu 3ang kamu berikan dengan
cara berlebih dari apa 3ang diberikan/! +
Menurut terminologi ilmu ?qh riba merupakan tambahan
khusus 3ang dimiliki salah satu pihak 3ang terlibat tanpaadan3a imbalan tertentu!
;iba sering juga diterjemahkan dalam bahasa $nggris
sebagai "Usury" dengan arti tambahan uang atas modal 3ang
diperoleh dengan cara 3ang dilarang oleh s3ara@ baik dengan
jumlah tambahan 3ang sedikit atau pun dengan jumlah
tambahan ban3ak! 2ecara umum riba adalah pengambilan
) Abu 6ura0i Abdul :adi Bunga Bank Dalam Islam, alih bahasa ". Thalib 36urabaya;al$ khlas (
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
6/22
tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam
meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip
muamalah *
1erbicara riba identik dengan bunga bank atau rente
sering kita dengar di tengah-tengah mas3arakat bahAa rente
disamakan dengan riba! Pendapat itu disebabkan rente dan
riba merupakan BbungaB uang karena mempun3ai arti 3ang
sama 3aitu sama-sama bunga maka hukumn3a sama 3aitu
haram! ,
2. RIBA MENURUT AL-QUR’AN2udah jelas diketahui bahAa $slam melarang riba dan
memasukkann3a dalam dosa besar! Tetapi &llah 2'T dalam
mengharamkan riba menempuh metode secara gredual (step b3
step/! Metode ini ditempuh agar tidak mengagetkan mereka 3ang
telah biasa melakukan perbuatan riba dengan maksud
membimbing manusia secara mudah dan lemah lembut untuk
mengalihkan kebiasaan mereka 3ang telah mengakar mendarah
daging 3ang melekat dalam kehidupan perekonomian jahili3ah!
&3at 3ang diturunkan pertama dilakukan secara temporer 3ang
pada akhirn3a ditetapkan secara permanen dan tuntas melalui
empat tahapan!
CTahap pertama
Dalam surat &r-;um a3at +
CCCC CCCCCCC CC CCCC C CCC CCC CCCCCCC CCCC CCCCCCCC
CC CCC CCCC CC CCCC CCCCC C CCCC CCCCCCC CC CCCC
* 7handra Mush “Pandangan Muhammad Syahrur Tentang RibaPerspektif slam! candramush!blogspot!co!id
, 'asilul 7hair ” Riba dalam Perspektif slam! e!unira!ac!id
.
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
7/22
CCCCC CC CCCCCCCCCC CCCCCC C CCCCCCCC CC CC CCCC
CCCCCCCCCCCCC CCCC6
+ ! dan sesuatu ;iba (tambahan/ 3ang kamu berikan agar Diabertambah pada harta manusia Maka ;iba itu tidak menambah
pada sisi &llah! dan apa 3ang kamu berikan berupa Eakat 3ang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan &llah Maka (3ang
berbuat demikian/ $tulah orang-orang 3ang melipat gandakan
(pahalan3a/!()+ +/
)+ +/ ;iba 3ang dimaksud dalam a3at 3ang ini ialah suatu 3ang
diberikan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk
mendapatkan imbalan 3ang lebih ban3ak dari pada 3ang ia
berikan itu! 2edangkan Eakat 3ang dimaksud dalam a3at ini ialah
sedekah 3ang diberikan karena mengharapkan keridhaan &lloh
s!A!t!
1erdasarkan a3at ini &llah men3atakan secara nasehat
bahAa &llah tidak men3enangi orang 3ang melakukan riba! Danuntuk mendapatkan hida3ah &llah ialah dengan menjauhkan
riba! Di sini &llah menolak anggapan bahAa pinjaman riba 3ang
mereka anggap untuk menolong manusia merupakan cara untuk
mendekatkan diri kepada &llah! 1erbeda dengan harta 3ang
dikeluarkan untuk Eakat &llah akan memberikan barakah-%3a
dan melipat gandakan pahala-%3a! Pada a3at ini tidaklah
men3atakan larangan dan belum mengharamkann3a!
CTahap kedua
CCCCCCCCCC CCCCC CCCC C CCC CC CCCCCCCC CCCCCCCCCC
CCCCCCCCCC CCCCCCC CCCCCC CCCCCCCCCC CC CCC CCCCCCC
C CCCCCC CCCCC CCCCCCCCC CC CCC CCCC CCC CC CCCCC6 T%$ &ngkatan Darat #l-$ur%an Ter&emah nd nesia cetakan ke
(5akarta: PT! 2ari &gung ) 6/ hal! 8
+
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
8/22
CCCCCC CCCCCCC C CC CCCCCCCC CC CCC CCCCCCCCC C C CCCCCCCCC CC CCCCCCCCCCCCCC CCCCCCCC C CCCC CCCCCC
CCCCC 7
)6 ! Maka disebabkan keEaliman orang-orang Gahudi 0ami
haramkan atas (memakan makanan/ 3ang baik-baik (3ang
dahulun3a/ Dihalalkan bagi mereka dan karena mereka ban3ak
menghalangi (manusia/ dari jalan &llah
)6)! dan disebabkan mereka memakan riba Padahal
2esungguhn3a mereka telah dilarang daripadan3a dan karenamereka memakan harta benda orang dengan jalan 3ang batil!
0ami telah men3ediakan untuk orang-orang 3ang ka?r di antara
mereka itu siksa 3ang pedih!
Pada tahap kedua &llah menurunkan surat &n-%isa@ a3at
)6 -)6)! riba digambarkan sebagai sesuatu pekerjaan 3ang
dhalim dan batil! Dalam a3at ini &llah menceritakan balasan
siksa bagi kaum Gahudi 3ang melakukann3a! &3at ini jugamenggambarkan &llah lebih tegas lagi tentang riba melalui
riAa3at orang Gahudi Aalaupun tidak terus terang men3atakan
larangan bagi orang $slam! Tetapi a3at ini telah membangkitkan
perhatian dan kesiapan untuk menerima pelarangan riba! &3at ini
menegaskan bahAa pelarangan riba sudah pernah terdapat
dalam agama Gahudi! $ni memberikan is3arat bahAa akan turun
a3at berikutn3a 3ang akan men3atakan pengharaman riba bagikaum Muslim!
CTahap ketiga
9 bid hal! )86
*
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
9/22
CCCCC CCCC CCCC C CCCCC CC CC CCCCCC CC CC CCCC
CCCCCCCC CCCCCCCCCCC CC CC CC C CCCCCCCCCC
CCCCCCCCCCC CCCCC8
)+ ! "ai orang-orang 3ang beriman janganlah kamu memakan ;iba dengan
berlipat gandaH..8II dan bertakAalah kamu kepada &llah supa3a kamu
mendapat keberuntungan!
H..8I Gang dimaksud ;iba di sini ialah ;iba nasi@ah! menurut sebagian besar
ulama bahAa ;iba nasi@ah itu selaman3a haram Aalaupun tidak berlipat
ganda! ;iba itu ada dua macam: nasiah dan adhl! ;iba nasiah ialahpemba3aran lebih 3ang dis3aratkan oleh orang 3ang meminjamkan! ;iba adhl
ialah penukaran suatu barang dengan barang 3ang sejenis tetapi lebih
ban3ak jumlahn3a karena orang 3ang menukarkan mens3aratkan demikian
seperti penukaran emas dengan emas padi dengan padi dan sebagain3a!
;iba 3ang dimaksud dalam a3at ini ;iba nasiah 3ang berlipat ganda 3ang
umum terjadi dalam mas3arakat &rab Eaman jahili3ah!
Dalam surat &li $mran a3at )+ &llah tidak mengharamkan riba
secara tuntas tetapi melarang dalam bentuk lipat ganda! "al ini
menggambarkan kebijaksanaan &llah 3ang melarang sesuatu
3ang telah mendarah daging mengakar pada mas3arakat sejak
Eaman jahili3ah dahulu sedikit demi sedikit sehingga perasaan
mereka 3ang telah biasa melakukan riba siap meneriman3a!
CTahap keempat
Turun surat al-1aqarah a3at .9,-.9 3ang isin3a tentang
pelarangan riba secara tegas jelas pasti tuntas dan mutlak
mengharamann3a dalam berbagai bentukn3a dan tidak
8 bid hal!).)
,
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
10/22
dibedakan besar keciln3a! 1agi 3ang melakukan riba telah
melakukan kriminalisasi! Dalam a3at tersebut jika ditemukan
melakukan kriminalisasi maka akan diperangi oleh &llah 2'T
dan ;asul-%3a!
3. RIBA YANG DIMAKSUD AL-QUR’AN
0ata riba dari segi bahasa berarti BkelebihanB! 2ehingga
bila kita han3a berhenti kepada arti BkelebihanB tersebut logika
3ang dikemukakan kaum mus3rik di atas cukup beralasan!
'alaupun &l-=uran han3a menjaAab pertan3aan mereka dengan
men3atakan BTuhan menghalalkan jual beli dan mengharamkan
ribaB (=2 .:.9,/ pengharaman dan penghalalan tersebut
tentun3a tidak dilakukan tanpa adan3a BsesuatuB 3ang
membedakann3a dan BsesuatuB itulah 3ang menjadi pen3ebab
keharamann3a!
Dalam &l-=uran ditemukan kata riba terulang seban3ak
delapan kali terdapat dalam empat surat 3aitu &l-1aqarah &li
@$mran &l-%isa@ dan &l-;um! Tiga surat pertama adalah
BMadani33ahB (turun setelah %abi hijrah ke Madinah/ sedang
surat &l-;um adalah BMaki33ahB (turun sebelum beliau hijrah/! $ni
berarti a3at pertama 3ang berbicara tentang riba adalah &l-;um
a3at + : Dan sesuatu riba (kelebihan/ 3ang kamu berikan agar ia
menambah kelebihan pada harta manusia maka riba itu tidak
menambah pads sisi &llah !!! 2elanjutn3a &l-2a3uthi mengutip
riAa3at-riAa3at 1ukhari &hmad $bn Majah $bn MardaAaih dan
&l-1aihaqi berpendapat bahAa a3at 3ang terakhir turun kepada
;asulullah saA! adalah a3at-a3at 3ang dalam rangkaiann3a
terdapat penjelasan terakhir tentang riba 3aitu a3at .98-.8)
surat &l-1aqarah: "ai orang-orang 3ang beriman bertakAalah
Dr! M! =uraish 2hihab (Riba Menurut #l-$uran%
jambi!kemenag!go!id ?le dokumen riba!pd
6
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
11/22
kepada &llah dan tinggalkanlah sisa riba jika kamu orang-orang
3ang beriman! 2elanjutn3a &l-Janjani berdasarkan beberapa
riAa3at antara lain dari $bn &l-%adim dan kesimpulan 3ang
dikemukakan oleh &l-1iqa@i serta orientalis %oldeke
mengemukakan bahAa surat &li @$mran lebih dahulu turun dari
surat &l-%isa@! 0alau kesimpulan mereka diterima maka berarti
a3at )+ surat &li @$mran 3ang secara tegas melarang memakan
riba secara berlipat ganda merupakan a3at kedua 3ang diterima
%abi sedangkan a3at )6) &l-%isa@ 3ang mengandung kecaman
atas orang-orang Gahudi 3ang memakan riba merupakan Aah3u
tahap ketiga dalam rangkaian pembicaraan &l=uran tentang riba!
Menurut &l-Maraghi dan &l-2habuni tahap-tahap
pembicaraan &l-=uran tentang riba sama dengan tahapan
pembicaraan tentang khamr (minuman keras/ 3ang pada tahap
pertama sekadar menggambarkan adan3a unsur negati di
dalamn3a (&l-;um: + / kemudian disusul dengan is3arat tentang
keharamann3a (&l-%isa@: )6)/! 2elanjutn3a pada tahap ketiga
secara eksplisit din3atakan keharaman salah satu bentukn3a (&li
@$mran: )+ / dan pada tahap terakhir diharamkan secara total
dalam berbagai bentukn3a (&l-1aqarah: .98/! Dalam
menetapkan tuntutan pada tahapan tersebut di atas kedua
mu assir tersebut tidak mengemukakan suatu riAa3at 3ang
mendukungn3a sementara para ulama sepakat bahAa mustahil
mengetahui urutan turunn3a a3at tanpa berdasarkan suatu
riAa3at 3ang shahih dan bahAa turunn3a satu surat mendahului
surat 3ang lain tidak secara otomatis menjadikan seluruh a3at
pada surat 3ang din3atakan terlebih dahulu turun itu mendahului
seluruh a3at dalam surat 3ang din3atakan turun kemudian! &tas
dasar pertimbangan tersebut kita cenderung untuk han3a
menetapkan dan membahas a3at pertama dan terakhir
men3angkut riba kemudian menjadikan kedua a3at 3ang tidak
9
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
12/22
jelas kedudukan tahapan turunn3a sebagai tahapan
pertengahan! "al ini tidak akan ban3ak pengaruhn3a dalam
memahami pengertian atau esensi riba 3ang diharamkan &l-
=uran karena sebagaimana dikemukakan di atas a3at &l-%isa@
)6) merupakan kecaman kepada orang-orang Gahudi 3ang
melakukan praktek-praktek riba!
1erbeda haln3a dengan a3at )+ surat &li @$mran 3ang
menggunakan redaksi larangan secara tegas terhadap orang-
orang Mukmin agar tidak melakukan praktek riba secara
adh@a an mudha@a ah!)
&3at &li @$mran ini baik dijadikan a3attahapan kedua maupun tahapan ketiga jelas sekali mendahului
turunn3a a3at &l-1aqarah a3at .98 serta dalam saat 3ang sama
turun setelah turunn3a a3at &l-;um + ! Di sisi lain a3at &l-;um
+ 3ang merupakan a3at pertama 3ang berbicara tentang riba
dinilai oleh para ulama Ta sir tidak berbicara tentang riba 3ang
diharamkan! &l=urthubi dan $bn &l-@&rabi menamakan riba 3ang
dibicarakan a3at tersebut sebagai riba halal! 2edang $bn 0atsir
menamain3a riba mubah! Mereka semua merujuk kepada
sahabat %abi terutama $bnu @&bbas dan beberapa tabiin 3ang
mena sirkan riba dalam a3at tersebut sebagai BhadiahB 3ang
dilakukan oleh orang-orang 3ang mengharapkan imbalan
berlebih! &tas dasar perbedaan arti kata riba dalam a3at &l-;um
di atas dengan kata riba pada a3at-a3at lain &l-Jarkas3i dalam
&l-1urhan mena sirkan sebab perbedaan penulisann3a dalam
mush-ha 3akni kata riba pada surat &l-;um ditulis tanpa
menggunakan huru AaA Hhuru &rabI dan dalam surat-surat
lainn3a menggunakann3a Hhuru &rabI! Dari sini ;as3id ;idha
menjadikan titik tolak uraiann3a tentang riba 3ang diharamkan
dalam &l-=uran bermula dari a3at &li@ $mran )+)!
) bid
8
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
13/22
0alau demikian pembahasan secara singkat tentang riba
3ang diharamkan &l-=uran dapat dikemukakan dengan
menganalisis kandungan a3at-a3at &li @$mran )+ dan &l1aqarah
.98 atau lebih khusus lagi dengan memahami kata-kata kunci
pada a3at-a3at tersebut 3aitu (a/ adh@a an mudha@a ah> (b/ ma
baqi3a mi al-riba> dan (c/ a lakum ru@usu amAalikum la
taEhlimuna Aa la tuEhlamun! Dengan memahami kata-kata kunci
tersebut diharapkan dapat ditemukan jaAaban tentang riba
3ang diharamkan &l-=uran! Dengan kata lain Bapakah sesuatu
3ang menjadikan kelebihan tersebut haramB! ))
4. PELBAGAI PANDANGAN DI SEPUTAR ARTI ADH’AFANMUDHA’AFAH
-ari segi bahasa kata adh0a# adalah bentuk jamak 3plural4 dari kata dha0i#
yang diartikan sebagai 2sesuatu bersama dengan sesuatu yang lain yang sama
dengannya 3ganda42. 6ehingga adh0a#an mudha0a#ah adalah pelipatgandaan yang
berkali$kali. Al$Thabraniy dalam Ta#sirnya mengemukakan sekitar riwayat yang
dapat mengantar kita kepada pengertian adh0a#an mudha0a#ah atau riba yang
berlaku pada masa turunnya Al$ uran. Riwayat$riwayat tersebut antara lain;
-ari bn Baid bahwa ayahnya mengutarakan bahwa 2riba pada masa
jahiliyah adalah dalam pelipat gandaan dan umur 3hewan4. 6eseorang yang
berutang bila tiba masa pembayarannya ditemui oleh debitor dan berkata
kepadanya 29ayarlah atau kamu tambah untukku.2 "aka apabila kreditor
memiliki sesuatu 3untuk pembayarannya4 ia melunasi utangnya dan bila tidak ia
menjadikan utangnya 3bila seekor hewan4 seekor hewan yang lebih tua usianya3dari yang pernah dipinjamnya4. Apabila yang dipinjamnya berumur setahun dan
telah memasuki tahun kedua 3binti makhadh4 dijadikannya pembayarannya
kemudian binti labun yang berumur dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga.
Kemudian menjadi hi%%ah 3yang memasuki tahun keempat4 dan seterusnya
menjadi ja10ah 3yang memasuki tahun kelima4 demikian berlanjut. 6edangkan
jika yang dipinjamnya materi 3uang4 debitor mendatanginya untuk menagih bila
)) bid
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
14/22
ia tidak mampu ia bersedia melipatgandakannya sehingga menjadi (++ di tahun
berikutnya menjadi *++ dan bila belum lagi terbayar dijadikannya 5++. -emikian
setiap tahun sampai ia mampu membayar. "ujahid meriwayatkan bahwa riba
yang dilarang oleh Allah 6CT adalah yang dipraktekkan pada masa jahiliyah
yaitu bahwa seseorang mempunyai piutang kepada orang lain kemudian
peminjam berkata kepadanya 2untukmu 3tambahan4 sekian sebagai imbalan
penundaan pembayaran2 maka ditundalah pembayaran tersebut untuknya.
6ementara itu atadah menyatakan bahwa riba pada masa jahiliyah
adalah penjualan seseorang kepada orang lain 3dengan pembayaran4 sampai pada
masa tertentu. 9ila telah tiba masa tersebut sedang yang bersangkutan tidak
memiliki kemampuan untuk membayar ditambahlah 3jumlah utangnya4 dan
ditangguhkan masa pembayarannya. Riwayat$riwayat di atas dan yang senada
dengannya dikemukakan oleh para ulama Ta#sir ketika membahas ayat (=+ surat
Ali 0 mran. Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi menyangkut riwayat$
riwayat yang dikemukakan tersebut. Pertama penambahan dari jumlah piutang
yang digambarkan oleh ketiga riwayat tidak dilakukan pada saat transaksi tetapi
dikemukakan oleh kreditor 3riwayat ke$*4 atau debitor 3riwayat ke$=4 pada saat
jatuhnya masa pembayaran.-alam hal ini Ahmad "usta#a Al$"araghi 3())=$
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
15/22
bn 0Abbas berpendapat bahwa nash Al$ uran menunjuk kepada riba al$
nasi0ah yang dikenal 3ketika itu4.
Kedua pelipatgandaan yang disebutkan pada riwayat pertama adalah perkalian
dua kali sedangkan pada riwayat kedua dan ketiga pelipatgandaan tersebut tidak
disebutkan tetapi sekadar penambahan dari jumlah kredit. :al ini mengantar
kepada satu dari dua kemungkinan; 3(4 memahami masing$masing riwayat se!ara
berdiri sendiri sehingga memahami bahwa 2riba yang terlarang adalah
penambahan dari jumlah utang dalam kondisi tertentu baik penambahan tersebut
berlipat ganda maupun tidak berlipat gandaD 3*4 memadukan riwayat$riwayat
tersebut sehingga memahami bahwa penambahan yang dimaksud oleh riwayat$
riwayat yang tidak menyebutkan pelipatgandaan adalah penambahan berlipat
ganda. Pendapat kedua ini se!ara lahir didukung oleh redaksi syah.
5. PANDANGAN KAUM MODERN TERHADAP RIBA
0aum modernis memandang riba lebih menekankan pada
aspek moralitas atas pelarangann3a dan menomor-duakan
"legal-f rm" riba seperti 3ang dita sirkan dalam ?qh! Mereka
(kaum modernis/ adalah FaElur ;ahman Muhammad &sad dan
Muhammad 23ahrur!
)! Menurut FaElur ;ahman
“Ma3oritas kaum muslim 3ang bermaksud baik dengan
bijaksana tetap berpegang teguh pada keimanann3a
men3atakan bahAa al-=ur@an melarang
seluruh bunga bank! (menanggapi penjelasan tersebut/ sedih
rasan3a pemahaman 3ang mereka dapatkan dengan cara
mengabaikan bentuk riba 3ang bagaimanakah 3ang menurut
sejarah dilarang mengapa al-=ur@an mencelan3a sebagai
perbuatan keji dan kejam mengapa menganggapn3a sebagai
))
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
16/22
tindakan eksploitati serta melarangn3a dan apa sebenarn3a
ungsi bunga bank pada saat ini!”
.! Menurut Muhammad &sad
“Karis besarn3a kekejian riba (dalam arti di mana istilah
digunakan dalam al-=ur@an dan dalam ban3ak ucapan %abi
2&'/ terkait dengan keuntungan-keuntungan 3ang diperoleh
melalui pinjaman-pinjaman berbunga 3ang mengandung
ekspl itasi atas rang- rang yang berek n mi lemah rang-
rang kuat dan kaya) dengan men3impan de?nisi ini di
dalam benak kita men3adari bahAa persoalan mengenai jenis
transaksi keuangan mana 3ang jatuh ke dalam kategori riba
pada akhirn3a adalah persoalan moralitas 3ang sangat
terkait dengan motiLasi sosio-ekonomi 3ang mendasari
hubungan timbal-balik antara si peminjam dan pemberi
pinjaman!
+! Menurut Muhammad 23ahrur
Mohammad 23ahrur terkenal dengan teori batas 3angterbagi menjadi beberapa point disini ditentukan salah satu
3akni batas maksimal positi 3ang tidak boleh dileAati dan
batas minimal negati 3ang boleh dileAati (halah al-had al-
a4la mujaban Aa al-had al- adna saliban/! Teori ini diterapkan
dalam masalah distribusi (tassaru / harta 3ang dapat
dikategorikan ke dalam tiga bentuk 3aitu Eakat sadaqah dan
riba! 1atas atas 3ang tidak boleh leAati adalah riba> batasbaAah 3ang boleh dilampaui adalah Eakat sebagai batas
minimal negati ! 0arena ia adalah batas minimal harta 3ang
harus Aajib dikeluarkan! 1entuk tassaru 3ang dapat
meleAati batas minimal (Eakat/ adalah sadaqah! Posisi ini
selain memiliki dua batas juga memiliki batas tengah 3ang
tepat berada di antara keduan3a! 1atas tengah ini
disimbolkan dengan titik nol pada persilangan kedua sumbu
).
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
17/22
3ang mengimplementasikan konsep qard alhasan atau
pinjaman dengan bunga N! Dengan demikian ada tiga
kategori besar untuk memberikan uang> Pemba3aran pajak
pemberian hutang bebas bunga dan pemberian hutang
dengan bunga! ). Teori ini dapat digambarkan sebagai berikut!
Dalam teori ini 23ahrur memperkenalkan kajian bunga
secara baik dan terperinci! Dengan mengutip beberapa a3atal-=ur@an 3ang berhubungan dengan masalah riba! 23ahrur
juga menjelaskan bahAa arti riba dalam bahasa &rab adalah
“pertumbuhan dan perkembangan” dari keka3aan! 23ahrur
berpendapat bahAa larangan atas bunga adalah bukan
ketentuan dari $slam! Dalam mendukung pendapatn3a ini dia
men3ebut bahAa Omar bin 0hattab suatu ketika dilaporkan
menginginkan %abi agar menjelaskan secara eksplisit s3arat-
s3arat status hukum bunga! Menurut 23ahrur umat islam
tidak perlu khaAatir dan ragu ketika harus
bertransaksi bermu4amalah dalam dunia perbankan dengan
menggunakan sistem konLensional 3ang di dalamn3a
memakai sistem bunga asalkan bunga 3ang diperoleh belum
). Muhammad 23ahrur #l-*itab +a #l-$ur%an, $ira%ah Mu%asirah(Damaskus: &l&hali li &t-Tiba4ah 'a al-%ashr 'a al-TauEi4 cet! $$ ) /
"lm! *6*
)+
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
18/22
mencapai ) N dari modal aAal! 0onsekuensi dari analisis
ini 23ahrur menegaskan bahAa bentuk riba 3ang dilarang
adalah ketika bunga itu mencapai ) N! 5adi selama bunga
kurang dari jumlah itu masih dalam kategori diperbolehkan
dalam arti tambahan itu belum melanggar batas ketentuan
&llah 2'T! 2emua ini menurut 23ahrur tentu dimaksudkan
untuk membuka jalan bagi argumen 3ang men3atakan bahAa
aktiLitas-aktiLitas ekonomi 3ang melibatkan bunga harus
dipertimbangkan berdasarkan hukum $slam!
. MA!AM-MA!AM RIBAPada dasarn3a riba terbagi menjadi dua macam 3aitu riba
akibat hutang piutang 3ang telah dijelaskan tentang
keharamann3a dalam al-=ur@an dan riba jual beli 3ang juga
telah dijelaskan boleh dan tidakn3a dalam bertransaksi dalam
as-2unnah!
a! ;iba akibat hutang-piutang disebut ;iba =ard ( QRQ SR S /
3aitu suatu man aat atau tingkat kelebihan tertentu 3ang
dis3aratkan terhadap 3ang berhutang (muqtarid/ dan ;iba
5ahili3ah ( RUVW XRQ R S / 3aitu hutang 3ang
diba3ar dari pokokn3a karena si peminjam tidak mampu
memba3ar hutangn3a pada Aaktu 3ang ditetapkan!
b! ;iba akibat jual-beli disebut ;iba Fadl ( R S YRZWS/ 3aitu
pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
3ang berbeda dan barang 3ang dipertukarkan termasuk
dalam jenis barang ribaAi dalam hadits Omar disebutkan
bahAa ;asulullah 2&' bersabda:
" # $ % &' *+ , / / " 0 " $ % &' # , 6 7
8%9# :; ,# ? % &' @ $ % + " # $ " $ % &' C$ % )*
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
19/22
6 % &' > > 8%9# :; ,# &:# &' > >8%9# :; ,# # J # % & :# J # % &' > > 8%9# :; ,# # 6 % & :#
> >==5). -ari mar ia berkata; Rasulullah 6AC bersabda $%mas dengan &erak adalah riba kecuali
diserah terimakan secara langsung, gandum dengan gandum adalah riba kecuali diserah
terimakan secara langsung, kurma dengan- kurma adalah riba kecuali diserah terimakan secara
langsung, ewawut dengan ewawut adalah riba kecuali diserah terimakan secara langsung( $
(Shahih: Muttafaq 'Alaih) 13
Maksud dari hadits di atas adalah seseorang menukar barang
berupa emas harus dengan emas pula 3ang sepadan dan
beratn3a juga harus sama perak dengan perak dan harus
diserahterimakan secara langsung!
Dan ;iba %asi@ah ( R[\\]RQ R\\ S / 3aitu penangguhan atas
pen3erahan atau penerimaan jenis barang ribaAi 3ang
diperlukan dengan jenis barang ribaAi lainn3a! ;iba nasi@ahmuncul dan terjadi karena adan3a perbedaan perubahan
atau tambahan antara 3ang diserahkan saat ini dan 3ang
diserahkan kemudian! )*
)+ DiriAa3atkan oleh Muslim dalam 2hahihn3a dalam kitab al-Musaqat bab: Menjual emasdengan perak secara kontan nomor ),89 lihat juga &bu Daud dalam 2unann3a nomor ++*8diriAa3atkan juga olAh an-%asa@i nomor *,6. diriAa3atkan juga oleh $bnu Majah nomor ..,+-..,*!
)* Tim Pengembangan Perbankan 6yari0ah nstitut 9ankir ndonesia )!nse&, r!duk dan Im&lementasi *&erasi!nal Bank "yari'ah, 3Fakarta; -jambatan *++* +(hal. =
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
20/22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
;iba merupakan tambahan khusus 3ang dimiliki salah
satu pihak 3ang terlibat tanpa adan3a imbalan tertentu!
2udah jelas diketahui bahAa $slam melarang riba dan
memasukkann3a dalam dosa besar! Tetapi &llah 2'T dalam
mengharamkan riba menempuh metode secara gredual (step
b3 step/! Metode ini ditempuh agar tidak mengagetkan
mereka 3ang telah biasa melakukan perbuatan riba dengan
maksud membimbing manusia secara mudah dan lemah
lembut untuk mengalihkan kebiasaan mereka 3ang telah
mengakar mendarah daging 3ang melekat dalam kehidupan
perekonomian jahili3ah! &3at 3ang diturunkan pertama
dilakukan secara temporer 3ang pada akhirn3a ditetapkan
secara permanen dan tuntas melalui empat tahapan! &dan3a
pandangan kaum modern terhadap riba seperti Muhammad
&sad Muhammad 23ahrur dan FaElur ;ahman! Pada dasarn3a
riba terbagi menjadi dua macam 3aitu riba akibat hutang
)6
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
21/22
piutang 3ang telah dijelaskan tentang keharamann3a dalam
al-=ur@an dan riba jual beli 3ang juga telah dijelaskan boleh
dan tidakn3a dalam bertransaksi dalam as-2unnah!
DAFTAR PUSTAKA
23ahrur Muhammad #l-*itab +a #l-$ur%an, $ira%ah
Mu%asirah Damaskus: &l&hali li &t-Tiba4ah 'a al-%ashr 'a al-
TauEi4 cet! $$ )
http: e!unira!ac!id Ap-content uploads . ). ) ;$1&-
D&M-P^;2P^0T$F-$2#&M!pd diakses pada tanggal )6 &pril
. )6 pkl! . !), '$1!
T%$ &ngkatan Darat #l-$ur%an Ter&emah nd nesia cetakan
ke 5akarta: PT! 2ari &gung ) 6
2hihab M! =uraish (Riba Menurut #l-
$uran% http: jambi!kemenag!go!id ?le dokumen riba!pd
diakses pada tanggal )9 &pril . )6 pkl! ) !+. '$1
)9
http://fe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/RIBA-DALAM-PERSPEKTIF-ISLAM.pdfhttp://fe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/RIBA-DALAM-PERSPEKTIF-ISLAM.pdfhttp://fe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/RIBA-DALAM-PERSPEKTIF-ISLAM.pdfhttp://fe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/RIBA-DALAM-PERSPEKTIF-ISLAM.pdf
-
8/16/2019 FIQIH MUAMALAH(RIBA).docx
22/22
)8