finni 26
DESCRIPTION
pertanian - agribisnisTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat desa dan kota dapat mudah
diketahui, masyarakat kota pembangunan ekonominya jauh lebih baik dibandingkan
masyarakat desa, namun walaupun demikan, pembangunan ekonomi di kota tetap bergantung
pada pembangunan ekonomi di desa. Contohnya, masyarakat yang tinggal di desa cenderung
mendapatkan nafkah dari bercocok tanam ataupun mencari ikan sebagai nelayan. Setiap
sorenya, masyarakat di desa mengirim sebagaian besar hasil panennya ke kota untuk
mendapatkan uang dan kemudian di gunakan untuk membeli makanan untuk keluarganya.
Di kota, hasil panen tadi dijual ke pasar dan dibeli oleh masyarakat di kota untuk
makan, tidak sedikit pula yang dikirim ke luar negeri (ekspor). Contoh tadi jelas
memperlihatkan bahwa pembangunan masyarakat di desa sangat statis, dalam artian kurang
berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat kota yang cenderung bereksplorasi
dengan kondisi dan keadaan lingkungan.
Sebagai pendukung perekonomian perkotaan, masyarakat desa memerlukan suatu
stimulan untuk menggerakan perekonomian didaerahnya sendiri. Stimulan tersebut juga
diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sehingga nantinya
jurang pemisah antara koda dan desa akan semakin berkurang.
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas
utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Salah satu unit usaha
yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan
adalah koperasi, yang telah terbentuk di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya koperasi
di masing-masing desa tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk
menunjang pembangunan desa.
Koperasi pertanian (koperasi yang bergerak di bidang usaha pertanian), dalam hal ini
koperasi tidak semata-mata berusaha menyelenggarakan produksi saja, melainkan juga
membantu para anggotanya dalam usaha pengolahan hasil-hasil pertanian pada tingkat yang
lebih tinggi baik kuantitas maupun kualitas, membantu usaha-usaha pemasaran, membantu
menyediakan sarana-sarana pertanian (alat-alat pertanian, pupuk, obat-obat pemberantas
1
hama), membantu menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi para anggota
dengan harga yang wajar dan dapat dibeli secara kredit dan menyediakan kredit investasi
lainnya guna menunjang keberhasilan usahatani (Kartasapoetra , 2000).
Unit-unit kerja perlu dibentuk dan demikian pula hubungan antara pengurus dengan
manajer serta antara manajer dengan karyawan perlu ditentukan, sehingga akan melahirkan
suatu struktur organisasi yang dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian-
bagian komponen dan posisi dalam suatu organisasi serta bagaimana mengkoordinasikan
aktivitas organisasi. Pengurus sebagai pusat pengambil keputusan yang tertinggi, merupakan
perangkat organisasi yang bisa membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan
sekaligus merupakan sumber dari segala inisiatif (Hendrojogi, 1998).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah definisi koperasi?
2. Apakah landasan, asas dan tujuan koperasi?
3. Apa saja jenis koperasi yang ada di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?
4. Komoditi/hasil pertanian apa saja yang dikelola oleh koperasi yang ada di Desa
Tongkoh Kecamatan Berastagi?
5. Apa manfaat koperasi bagi petani di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?
6. Bagaimana peran koperasi bagi penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi koperasi.
2. Untuk mengetahui landasan, asas dan tujuan koperasi.
3. Untuk mengetahui jenis koperasi yang ada di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi .
4. Untuk mengetahui komoditi/hasil pertanian yang dikelola oleh koperasi yang ada di
Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi.
5. Untuk mengetahui manfaat koperasi bagi petani di Desa Tongkoh Kecamatan
Berastagi
6. Untuk mengetahui peran koperasi bagi penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Koperasi
Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian adalah sebagai berikut : “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi yang
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan
ekonomi usaha bersama atas asas kekeluargaan “ (Anoraga, 1995).
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu
menjalankan kegiatannya secara seimbang, jangan sampai kegiatan ekonominya tidak diisi
dan hanya dilandasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan saja. Sebagai badan usaha koperasi
adalah sebuah perusahaan yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya
mendapatkan laba sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan jasmani
anggota-anggotanya (Sumarsono, 2003).
Sebagai lembaga ekonomi yang berwatak sosial maka jelas kiranya bahwa sistem
manajemen di lembaga koperasi harus mengarah pada manajemen partisipatif dimana adanya
kebersamaan, keterbukaan sehingga setiap anggota koperasi, baik yang turut serta dalam
pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang diluar kepengurusan (anggota biasa),
memiliki rasa bertanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga P. Dan
Widiyanti N., 1999).
B. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi
Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan
serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem
perekonomian Indonesia. Sebagaimana dinyatakan dalam UndangUndang Nomor 25/1992
tentang Pokok-pokok Perkoperasian di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
Landasan Idil (Pancasila), Landasan Struktural (Undang-Undang Dasar1945), Landasan
mental (Baswir,1997).
3
1. Landasan koperasi
Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran,
serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan
dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, koperasi
di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
a. Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25 tahun 1992, landasan idiil koperasi Indonesia adalah
Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin
diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehariharinya.
b. Landasan Strukturil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan
strukturil koperasi Indonesia. Sebagaimana yang termuat dalam ayat 1 pasal 33 UUD
1945 dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di
Indonesia adalah suatu perekonomian "usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan." Maksud dari "usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan" dalam
ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah koperasi. Artinya, semangat usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan itu pada mulanya adalah semangat koperasi.
c. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran pribadi.
Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu
gotongroyong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Kesadaran pribadi merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin
terhadap segala peraturan sehingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuan.
2. Asas koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di satu
pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya
sebagaimana telah dikemukakan di atas. Sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak
dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, semangat kekeluargaan ini
merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
4
3. Tujuan koperasi
Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, “koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”.
Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan koperasi
Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c. Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Dari ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat kedudukan
yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. la tidak hanya merupakan satu-
satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan
perekonomian yang hendak dibangun di negeri ini, tapi juga dinyatakan sebagai sokoguru
perekonomian nasional.
C. Jenis Koperasi yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi
1.Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaaan. KUD melakukan kegiatan
usaha di dalam bidang ekonomi. Beberapa usaha KUD, misalnya :
a. Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat
pertanian, dan lain-lain.
b. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petuga penyuluh lapangan kepada
para petani.
2. Koperasi Pertanian
Koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, dan orang-orang yang terlibat
dalam usaha pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pertanian, misalnya penyuluhan pertanian, pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat-
obatan dll.
5
3. Koperasi Simpan Pinjam
Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah
penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai dan
untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja
anggota tetapi juga masyarakat luas.Kegiatan dari Sisi pasiva. Koperasi simpan pinjam dilihat
dari aspek pasiva melakukan kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun
masyarakat umum. Bentuk penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan sedangan
dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman modal.Kegiatan usaha dari aspek aktiva merupakan
upaya dari koperasi simpan pinjam atau KSP serta USP untuk memperoleh laba dengan cara
mengalokasikan dari hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada anggota dalam bentuk
pijaman. Lebih jauh jika di kerucupkan maka kegiatan koperasi simpan pinjma bisa dirinci
sebagai berikut.
a. Koperasi simpan pinjam dituntut mampu melayani penyimpanan dan juga penarikan
dana oleh anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan.
b. Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota yang
dimasa datang akan diterima kembali secara bertahap.
D. Komoditi/Hasil Pertanian yang Memanfaatkan Koperasi Di Desa Tongkoh
Kecamatan Berastagi
Koperasi yang dikembangkan untuk menampung dan menyalurkan hasil produksi
para anggotanya. Hasil pertanian ditampung oleh koperasi. Dengan menjual ke koperasi para
petani, dapat menjual hasil usahanya dengan harga yang pantas.Dengan demikian mereka
bisa menghindari permainan harga dari para tengkulak.komoditi / hasil pertanian yang
dikelola oleh koperasi yang ada di desa tongkoh kecamatan berastagi adalah :
1.Strawberry
Prospek agribisnis strowberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar
dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.Dengan semangat ramah
lingkungan balai penelitian tanaman buah (BPTB) Desa Tongkoh Berastagi berperan dalam
meningkatkan Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian terhadap lingkungan pada budidaya
strowberi ini.
6
2.Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L) adalah tanaman umbi-umbian yang merupakan
makanan pokok di Eropa, walaupun pada awalnya di datangkan dari Amerika Selatan.
Kentang merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat
dikonsumsi yakni kentang itu sendiri. Untuk daerah yang tropis seperti Indonesia, kentang
cocok ditanam di dataran tinggi yang mempunyai iklim yang sejuk.Tanaman kentang bersifat
menjalar, batangnya berbentuk segiempat yang panjangnya sekitar 50 – 120 cm dan tidak
berkayu. Batang dan daun dari kentang berwarna hijau kemerah-merahan atau berwarna
ungu. Saat ini sudah ada beberapa varietas tanaman kentang yang dikembangkan di petani di
Desa Tongkoh.
3. Bunga
Berpengaruhnya tanaman bunga bagi kehidupan manusia, sehingga kemunculan
petani-petani bunga telah melahirkan pengusaha-pengusaha bunga yang mampu menciptakan
lapangan kerja di berbagai bidang, mulai dari penanaman hingga pemasaran. Seperti halnya
petani bunga yang berada di desa Tongkoh Kabupaten Karo, yang mampu menggairahkan
industri pariwisata di Tanah Karo secara langsung maupun tidak langsung. Petani bunga di
desa Tongkoh yang telah ada sejak penjajahan kolonial Belanda di Tanah Karo, mampu
bertahan hingga saat ini dan menjadi sebuah warisan yang telah membudaya bagi
masyarakatnya. Perubahan demi perubahan telah dilalui masyarakatnya mulai dari masa Orde
Lama dan sudah mampu mengekspor produksi bunga potong keluar negeri, hingga terjadinya
konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1963-1966 yang telah menyebabkan kemunduran
yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia.
E. Manfaat Koperasi Bagi Petani Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi
Beberapa manfaat Koperasi yang dirasakan olehpetanidi Desa Tongkoh Kec.
Berastagi, yaitu :
1. Pengendalian secara demokrasi, artinya semua petani jika mereka menjadi anggota
berhak bebas mau mengutarkan pendapatnya apa saja, dan pengurus koperasi akan
mendengarkan.
7
2. Keanggotaannya yang terbuka, artinya semua anggota petani serta pengurus koperasi
bisa saling berkomunikasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan sistem
yang sudah ada dalam koperasi. Seluruh kegiatan dan keuangan dilakukan dengan
keterbukaan dan dilaporkan dalam bentuk sebuah laporan hitam di atas putih jadi para
anggota petani dapat mengerti dengan jelas.
3. Bunga terbatas berdasarkan modal, yaitu persentase dari pengembalian uang yang
sudah dipinjam tetap sesuai atau sama dengan modal yang sudahdipinjam tersebut.
4. Pembagian dari sisa hasil usaha pada anggota petani yang proporsional sesuai dengan
pembeliannya.
5. Pembayaran dengan tunai atas transaksi perdagangan, artinya tidak ada hutang
piutang yang bisa memperlambat terjadinya perputaran uang.
6. Tidak diperbolehkan menjual barang-barang palsu atau harus murni. Petani sebagai
anggota dituntut untuk terusdapat meningkatkan kualitas dari berbagai jenis produk
yang sudahdan akan dihasilkannya, serta pengurus koperasi akan selalu memberikan
berbagai informasi teknologi yang terbaru untuk dapat membantu petani.
7. Mengadakan pendidikan untuk anggota-anggotanya mengenai berbagai asas koperasi
serta perdagangan yang dapat saling membantu. Jadi, semua anggota petani akan
mendapatkan berbagai pengetahuan lebih sebagai pelaku dari rantai perekonomian.
8. Netral untuk semua aliran agama ataupun politik, artinya koperasi tidak akan turut
ikut campur urusan pribadi, serta tidak bisa dicampuri urusan internalnya.
9. Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam
memasarkan hasil produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang
dibutuhkan. Posisi rebut tawar (bargaining power) ini bahkan dapat berkembang
menjadi kekuatan penyeimbang (countervailing power) dari berbagai ketidakadilan
pasar yang dihadapi para petani.
10. Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat
mengupayakan pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain
koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan
faktor produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar.
11. Dengan bergabung dalam koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan
penyesuaian produksinya melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan
perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi
pemasaran yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada
masyarakat umum maupun perekonomian nasional.
8
12. Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para petani lebih
mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti:
pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi. Dan
13. Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif
terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka.
F. Peran Koperasi Bagi Penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi
Peran dari koperasi bagi pertanian dan perekonomian penduduk Desa Tongkoh Kec.
Berastagi adalah sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan Petani pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan Petani dan masyarakat.
2. Memperkokoh perekonomian Petani sebagai dasar kekuatan dan ketahanan bagi
pembangunan pertanian dan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya.
3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
4. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para petani
5. Manajemen input terpadu oleh koperasi juga bisa berperan menangani pergudangan
dan pengeringan yang diperlukan. Dengan cara ini, lewat koperasi petani akan punya
opsi kapan harus menjual produknya dengan harga yang paling menguntungkan.
Dengan manajemen ini kecil kemungkinan terbukanya peluang petani dipermainkan
tengkulak. Tentunya dari alur ini maka timbulnya Agroindustri. Yang berperan adalah
Koperasi Konsumen.
6. Kemudian peran dari Koperasi Jasa adalah menangani perdagangan jasa eksport
maupun import ataupun jasa angkutan kargo untuk pengiriman produk barang. Produk
barang untuk yang di eksport tentunya kerjasama dengan Koperasi Produsen, ataupun
Koperasi Konsumen.
7. Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam
memasarkan hasil produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang
dibutuhkan. Posisi rebut tawar (bargaining power) ini bahkan dapat berkembang
9
menjadi kekuatan penyeimbang (countervailing power) dari berbagai ketidakadilan
pasar yang dihadapi para petani.
8. Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat
mengupayakan pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain
koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan
faktor produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar.
9. Dengan bergabung dalam koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan
penyesuaian produksinya melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan
perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi
pemasaran yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada
masyarakat umum maupun perekonomian nasional.
10. Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para petani lebih
mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti:
pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi.
11. Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif
terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian adalah sebagai berikut : “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi yang
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan
ekonomi usaha bersama atas asas kekeluargaan “ (Anoraga, 1995).
Landasan koperasi Indonesia adalah Landasan Idil (Pancasila), Landasan Struktural
(Undang-Undang Dasar1945), Landasan mental. UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan
kekeluargaan sebagai asas koperasi. Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3
disebutkan bahwa, “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945”.
Jenis koperasi yang ada di desa tongkoh kecamatan berastagi adalah Koperasi Unit
Desa (KUD), koperasi pertanian dan Koperasi Simpan Pinjam.
Komoditi/hasil pertanian yang dikelola oleh koperasi yang ada di desa tongkoh
kecamatan berastagi adalah strawberry, kentangdan bunga.
B. Saran
1. Agar koperasi bekerja sama dengan pemerintah (Dinas Koperasi) untuk mengadakan
suatu kegiatan untuk pendidikan dan pelatihan bagi anggota koperasi.
2. Agar koperasi mengembangkan usahanya terkhusus dalam kegiatan penampungan
hasil usahatani anggota koperasi sehingga anggota koperasi semakin merasakan
manfaat dari koperasi tersebut.
3. Agar koperasi semakin meningkatkan pelayanan terhadap anggota khususnya dalam
penetapan harga dari setiap produk yang dijual di koperasi agar lebih rendah dari
harga pasar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. dan Widiyanti, N. 1999. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya.
Baswir, Revrisond. 1997.Agenda Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hendrojogi, 1998, Koperasi : Asas–Asas Teori Dan Praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kartasapoetra. 2000. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
12
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Koperasi dan Usaha Pertanian.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari banyak pihak sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pemanfaatan
Koperasi Oleh Para Petani Di Desa Tongkoh Berastagi Kabupaten Karo, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam
Sumatera Utara (UISU). Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Medan, April 2015
Hormat saya,
Penulis
13i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Definisi Koperasi................................................................................................ 3
B. Landasan Koperasi Yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............ 3
C. Jenis Koperasi Yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi.................... 5
D. Komoditi/Hasil Pertanian Yang Memanfaatkan Koperasi Di Desa Tongkoh
Kecamtan Berastagi............................................................................................ 6
E. Manfaat Koperasi Bagi Petani Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............ 7
F. Peran Koperasi Bagi Penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12
14ii
MAKALAH KOPERASI DAN USAHA PERTANIAN
PEMANFAATAN KOPERASI OLEH PARA PETANI DI DESA
TONGKOH BERASTAGI KABUPATEN KARO
O
L
E
H
NAMA : FINNI NUR RAMADANI
NIM : 1209008882
PRODI : AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
15