finni 26

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat desa dan kota dapat mudah diketahui, masyarakat kota pembangunan ekonominya jauh lebih baik dibandingkan masyarakat desa, namun walaupun demikan, pembangunan ekonomi di kota tetap bergantung pada pembangunan ekonomi di desa. Contohnya, masyarakat yang tinggal di desa cenderung mendapatkan nafkah dari bercocok tanam ataupun mencari ikan sebagai nelayan. Setiap sorenya, masyarakat di desa mengirim sebagaian besar hasil panennya ke kota untuk mendapatkan uang dan kemudian di gunakan untuk membeli makanan untuk keluarganya. Di kota, hasil panen tadi dijual ke pasar dan dibeli oleh masyarakat di kota untuk makan, tidak sedikit pula yang dikirim ke luar negeri (ekspor). Contoh tadi jelas memperlihatkan bahwa pembangunan masyarakat di desa sangat statis, dalam artian kurang berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat kota yang cenderung bereksplorasi dengan kondisi dan keadaan lingkungan. Sebagai pendukung perekonomian perkotaan, masyarakat desa memerlukan suatu stimulan untuk menggerakan perekonomian didaerahnya sendiri. Stimulan tersebut juga diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sehingga nantinya jurang pemisah antara koda dan desa akan semakin berkurang. 1

Upload: sacha-meliala

Post on 16-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pertanian - agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: finni 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat desa dan kota dapat mudah

diketahui, masyarakat kota pembangunan ekonominya jauh lebih baik dibandingkan

masyarakat desa, namun walaupun demikan, pembangunan ekonomi di kota tetap bergantung

pada pembangunan ekonomi di desa. Contohnya, masyarakat yang tinggal di desa cenderung

mendapatkan nafkah dari bercocok tanam ataupun mencari ikan sebagai nelayan. Setiap

sorenya, masyarakat di desa mengirim sebagaian besar hasil panennya ke kota untuk

mendapatkan uang dan kemudian di gunakan untuk membeli makanan untuk keluarganya.

Di kota, hasil panen tadi dijual ke pasar dan dibeli oleh masyarakat di kota untuk

makan, tidak sedikit pula yang dikirim ke luar negeri (ekspor). Contoh tadi jelas

memperlihatkan bahwa pembangunan masyarakat di desa sangat statis, dalam artian kurang

berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat kota yang cenderung bereksplorasi

dengan kondisi dan keadaan lingkungan.

Sebagai pendukung perekonomian perkotaan, masyarakat desa memerlukan suatu

stimulan untuk menggerakan perekonomian didaerahnya sendiri. Stimulan tersebut juga

diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sehingga nantinya

jurang pemisah antara koda dan desa akan semakin berkurang.

Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas

utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Salah satu unit usaha

yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan

adalah koperasi, yang telah terbentuk di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya koperasi

di masing-masing desa tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk

menunjang pembangunan desa.

Koperasi pertanian (koperasi yang bergerak di bidang usaha pertanian), dalam hal ini

koperasi tidak semata-mata berusaha menyelenggarakan produksi saja, melainkan juga

membantu para anggotanya dalam usaha pengolahan hasil-hasil pertanian pada tingkat yang

lebih tinggi baik kuantitas maupun kualitas, membantu usaha-usaha pemasaran, membantu

menyediakan sarana-sarana pertanian (alat-alat pertanian, pupuk, obat-obat pemberantas

1

Page 2: finni 26

hama), membantu menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi para anggota

dengan harga yang wajar dan dapat dibeli secara kredit dan menyediakan kredit investasi

lainnya guna menunjang keberhasilan usahatani (Kartasapoetra , 2000).

Unit-unit kerja perlu dibentuk dan demikian pula hubungan antara pengurus dengan

manajer serta antara manajer dengan karyawan perlu ditentukan, sehingga akan melahirkan

suatu struktur organisasi yang dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian-

bagian komponen dan posisi dalam suatu organisasi serta bagaimana mengkoordinasikan

aktivitas organisasi. Pengurus sebagai pusat pengambil keputusan yang tertinggi, merupakan

perangkat organisasi yang bisa membawa perubahan dan pertumbuhan organisasi dan

sekaligus merupakan sumber dari segala inisiatif (Hendrojogi, 1998).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apakah definisi koperasi?

2. Apakah landasan, asas dan tujuan koperasi?

3. Apa saja jenis koperasi yang ada di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?

4. Komoditi/hasil pertanian apa saja yang dikelola oleh koperasi yang ada di Desa

Tongkoh Kecamatan Berastagi?

5. Apa manfaat koperasi bagi petani di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?

6. Bagaimana peran koperasi bagi penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi koperasi.

2. Untuk mengetahui landasan, asas dan tujuan koperasi.

3. Untuk mengetahui jenis koperasi yang ada di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi .

4. Untuk mengetahui komoditi/hasil pertanian yang dikelola oleh koperasi yang ada di

Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi.

5. Untuk mengetahui manfaat koperasi bagi petani di Desa Tongkoh Kecamatan

Berastagi

6. Untuk mengetahui peran koperasi bagi penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi

2

Page 3: finni 26

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Definisi Koperasi

Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok

perkoperasian adalah sebagai berikut :  “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi yang

berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan

ekonomi usaha bersama atas asas kekeluargaan “ (Anoraga, 1995).

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

asas kekeluargaan. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu

menjalankan kegiatannya secara seimbang, jangan sampai kegiatan ekonominya tidak diisi

dan hanya dilandasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan saja. Sebagai badan usaha koperasi

adalah sebuah perusahaan yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya

mendapatkan laba sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan jasmani

anggota-anggotanya (Sumarsono, 2003).

Sebagai lembaga ekonomi yang berwatak sosial maka jelas kiranya bahwa sistem

manajemen di lembaga koperasi harus mengarah pada manajemen partisipatif dimana adanya

kebersamaan, keterbukaan sehingga setiap anggota koperasi, baik yang turut serta dalam

pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang diluar kepengurusan (anggota biasa),

memiliki rasa bertanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga P. Dan

Widiyanti N., 1999).

B.   Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi

Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan

serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem

perekonomian Indonesia. Sebagaimana dinyatakan dalam UndangUndang Nomor 25/1992

tentang Pokok-pokok Perkoperasian di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:

Landasan Idil (Pancasila), Landasan Struktural (Undang-Undang Dasar1945), Landasan

mental (Baswir,1997).

3

Page 4: finni 26

1. Landasan koperasi

Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran,

serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan

dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, koperasi

di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:

a. Landasan Idiil

Sesuai dengan Bab II UU No. 25 tahun 1992, landasan idiil koperasi Indonesia adalah

Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini didasarkan

atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa

Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin

diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehariharinya.

b. Landasan Strukturil

Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan

strukturil koperasi Indonesia. Sebagaimana yang termuat dalam ayat 1 pasal 33 UUD

1945 dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di

Indonesia adalah suatu perekonomian "usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan." Maksud dari "usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan" dalam

ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah koperasi. Artinya, semangat usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan itu pada mulanya adalah semangat koperasi.

c. Landasan Mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran pribadi.

Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu

gotongroyong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan atas

asas kekeluargaan. Kesadaran pribadi merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin

terhadap segala peraturan sehingga koperasi akan terwujud sesuai dengan tujuan.

2. Asas koperasi

UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di satu

pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya

sebagaimana telah dikemukakan di atas. Sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak

dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, semangat kekeluargaan ini

merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.

4

Page 5: finni 26

3. Tujuan koperasi

Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, “koperasi

bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,

serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945”.

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan koperasi

Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :

a. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;

b. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan

c. Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dari ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat kedudukan

yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. la tidak hanya merupakan satu-

satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan

perekonomian yang hendak dibangun di negeri ini, tapi juga dinyatakan sebagai sokoguru

perekonomian nasional.

C. Jenis Koperasi yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi

1.Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaaan. KUD melakukan kegiatan

usaha di dalam bidang ekonomi. Beberapa usaha KUD, misalnya :

a. Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat

pertanian, dan lain-lain.

b. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petuga penyuluh lapangan kepada

para petani. 

2. Koperasi Pertanian

Koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, dan orang-orang yang terlibat

dalam usaha pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang berhubungan dengan

pertanian, misalnya penyuluhan pertanian, pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat-

obatan dll.

5

Page 6: finni 26

3. Koperasi Simpan Pinjam

Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah

penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai dan

untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja

anggota tetapi juga masyarakat luas.Kegiatan dari Sisi pasiva. Koperasi simpan pinjam dilihat

dari aspek pasiva melakukan kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun

masyarakat umum. Bentuk penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan sedangan

dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman modal.Kegiatan usaha dari aspek aktiva merupakan

upaya dari koperasi simpan pinjam atau KSP serta USP untuk memperoleh laba dengan cara

mengalokasikan dari hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada anggota dalam bentuk

pijaman. Lebih jauh jika di kerucupkan maka kegiatan koperasi simpan pinjma bisa dirinci

sebagai berikut.

a. Koperasi simpan pinjam dituntut mampu melayani penyimpanan dan juga penarikan

dana oleh anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan.

b. Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota yang

dimasa datang akan diterima kembali secara bertahap.

D. Komoditi/Hasil Pertanian yang Memanfaatkan Koperasi Di Desa Tongkoh

Kecamatan Berastagi

Koperasi yang dikembangkan untuk menampung dan menyalurkan hasil produksi

para anggotanya. Hasil pertanian ditampung oleh koperasi. Dengan menjual ke koperasi para

petani, dapat menjual hasil usahanya dengan harga yang pantas.Dengan demikian mereka

bisa menghindari permainan harga dari para tengkulak.komoditi / hasil pertanian yang

dikelola oleh koperasi yang ada di desa tongkoh kecamatan berastagi adalah :

1.Strawberry

Prospek agribisnis strowberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar

dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.Dengan semangat ramah

lingkungan balai penelitian tanaman buah (BPTB) Desa Tongkoh Berastagi berperan dalam

meningkatkan Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian terhadap lingkungan pada budidaya

strowberi ini.

6

Page 7: finni 26

2.Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L) adalah tanaman umbi-umbian yang merupakan

makanan pokok di Eropa, walaupun pada awalnya di datangkan dari Amerika Selatan.

Kentang merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat

dikonsumsi yakni kentang itu sendiri. Untuk daerah yang tropis seperti Indonesia, kentang

cocok ditanam di dataran tinggi yang mempunyai iklim yang sejuk.Tanaman kentang bersifat

menjalar, batangnya berbentuk segiempat yang panjangnya sekitar 50 – 120 cm dan tidak

berkayu. Batang dan daun dari kentang berwarna hijau kemerah-merahan atau berwarna

ungu. Saat ini sudah ada beberapa varietas tanaman kentang yang dikembangkan di petani di

Desa Tongkoh.

3. Bunga

Berpengaruhnya tanaman bunga bagi kehidupan manusia, sehingga kemunculan

petani-petani bunga telah melahirkan pengusaha-pengusaha bunga yang mampu menciptakan

lapangan kerja di berbagai bidang, mulai dari penanaman hingga pemasaran. Seperti halnya

petani bunga yang berada di desa Tongkoh Kabupaten Karo, yang mampu menggairahkan

industri pariwisata di Tanah Karo secara langsung maupun tidak langsung. Petani bunga di

desa Tongkoh yang telah ada sejak penjajahan kolonial Belanda di Tanah Karo, mampu

bertahan hingga saat ini dan menjadi sebuah warisan yang telah membudaya bagi

masyarakatnya. Perubahan demi perubahan telah dilalui masyarakatnya mulai dari masa Orde

Lama dan sudah mampu mengekspor produksi bunga potong keluar negeri, hingga terjadinya

konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1963-1966 yang telah menyebabkan kemunduran

yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. 

E. Manfaat Koperasi Bagi Petani Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi

Beberapa manfaat Koperasi yang dirasakan olehpetanidi Desa Tongkoh Kec.

Berastagi, yaitu :

1. Pengendalian secara demokrasi, artinya semua petani jika mereka menjadi anggota

berhak bebas mau mengutarkan pendapatnya apa saja, dan pengurus koperasi akan

mendengarkan.

7

Page 8: finni 26

2. Keanggotaannya yang terbuka, artinya semua anggota petani serta pengurus koperasi

bisa saling berkomunikasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan sistem

yang sudah ada dalam koperasi. Seluruh kegiatan dan keuangan dilakukan dengan

keterbukaan dan dilaporkan dalam bentuk sebuah laporan hitam di atas putih jadi para

anggota petani dapat mengerti dengan jelas.

3. Bunga terbatas berdasarkan modal, yaitu persentase dari pengembalian uang yang

sudah dipinjam tetap sesuai atau sama dengan modal yang sudahdipinjam tersebut.

4. Pembagian dari sisa hasil usaha pada anggota petani yang proporsional sesuai dengan

pembeliannya.

5. Pembayaran dengan tunai atas transaksi perdagangan, artinya tidak ada hutang

piutang yang bisa memperlambat terjadinya perputaran uang.

6. Tidak diperbolehkan menjual barang-barang palsu atau harus murni. Petani sebagai

anggota dituntut untuk terusdapat meningkatkan kualitas dari berbagai jenis produk

yang sudahdan akan dihasilkannya, serta pengurus koperasi akan selalu memberikan

berbagai informasi teknologi yang terbaru untuk dapat membantu petani.

7. Mengadakan pendidikan untuk anggota-anggotanya mengenai berbagai asas koperasi

serta perdagangan yang dapat saling membantu. Jadi, semua anggota petani akan

mendapatkan berbagai pengetahuan lebih sebagai pelaku dari rantai perekonomian.

8. Netral untuk semua aliran agama ataupun politik, artinya koperasi tidak akan turut

ikut campur urusan pribadi, serta tidak bisa dicampuri urusan internalnya.

9. Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam

memasarkan hasil produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang

dibutuhkan. Posisi rebut tawar (bargaining power) ini bahkan dapat berkembang

menjadi kekuatan penyeimbang (countervailing power) dari berbagai ketidakadilan

pasar yang dihadapi para petani.

10. Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat

mengupayakan pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain

koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan

faktor produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar.

11. Dengan bergabung dalam koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan

penyesuaian produksinya melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan

perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi

pemasaran yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada

masyarakat umum maupun perekonomian nasional.

8

Page 9: finni 26

12. Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para petani lebih

mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti:

pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi. Dan

13. Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif

terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka.

F. Peran Koperasi Bagi Penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi

Peran dari koperasi bagi pertanian dan perekonomian penduduk Desa Tongkoh Kec.

Berastagi adalah sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan Petani pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

dan sosialnya.Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan Petani dan masyarakat.

2. Memperkokoh perekonomian Petani sebagai dasar kekuatan dan ketahanan bagi

pembangunan pertanian dan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-

gurunya.

3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang

merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

4. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para petani

5. Manajemen input terpadu oleh koperasi juga bisa berperan menangani pergudangan

dan pengeringan yang diperlukan. Dengan cara ini, lewat koperasi petani akan punya

opsi kapan harus menjual produknya dengan harga yang paling menguntungkan.

Dengan manajemen ini kecil kemungkinan terbukanya peluang petani dipermainkan

tengkulak. Tentunya dari alur ini maka timbulnya Agroindustri. Yang berperan adalah

Koperasi Konsumen.

6. Kemudian peran dari Koperasi Jasa adalah menangani perdagangan jasa eksport

maupun import ataupun jasa angkutan kargo untuk pengiriman produk barang. Produk

barang untuk yang di eksport tentunya kerjasama dengan Koperasi Produsen, ataupun

Koperasi Konsumen.

7. Melalui koperasi petani dapat memperbaiki posisi rebut tawar mereka baik dalam

memasarkan hasil produksi maupun dalam pengadaan input produksi yang

dibutuhkan. Posisi rebut tawar (bargaining power) ini bahkan dapat berkembang

9

Page 10: finni 26

menjadi kekuatan penyeimbang (countervailing power) dari berbagai ketidakadilan

pasar yang dihadapi para petani.

8. Dalam hal mekanisme pasar tidak menjamin terciptanya keadilan, koperasi dapat

mengupayakan pembukaan pasar baru bagi produk anggotanya. Pada sisi lain

koperasi dapat memberikan akses kepada anggotanya terahadap berbagai penggunaan

faktor produksi dan jasa yang tidak ditawarkan pasar.

9. Dengan bergabung dalam koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan

penyesuaian produksinya melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan

perubahan permintaan pasar. Pada gilirannya hal ini akan memperbaiki efisiensi

pemasaran yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, dan bahkan kepada

masyarakat umum maupun perekonomian nasional.

10. Dengan penyatuan sumberdaya para petani dalam sebuah koperasi, para petani lebih

mudah dalam menangani risiko yang melekat pada produksi pertanian, seperti:

pengaruh iklim, heterogenitas kualitas produksi dan sebaran daerah produksi.

11. Dalam wadah organisasi koperasi, para petani lebih mudah berinteraksi secara positif

terkait dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas SDM mereka.

10

Page 11: finni 26

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok

perkoperasian adalah sebagai berikut :  “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi yang

berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan

ekonomi usaha bersama atas asas kekeluargaan “ (Anoraga, 1995).

Landasan koperasi Indonesia adalah Landasan Idil (Pancasila), Landasan Struktural

(Undang-Undang Dasar1945), Landasan mental. UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan

kekeluargaan sebagai asas koperasi. Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3

disebutkan bahwa, “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila

dan UUD 1945”.

Jenis koperasi yang ada di desa tongkoh kecamatan berastagi adalah Koperasi Unit

Desa (KUD), koperasi pertanian dan Koperasi Simpan Pinjam.

Komoditi/hasil pertanian yang dikelola oleh koperasi yang ada di desa tongkoh

kecamatan berastagi adalah strawberry, kentangdan bunga.

B. Saran

1. Agar koperasi bekerja sama dengan pemerintah (Dinas Koperasi) untuk mengadakan

suatu kegiatan untuk pendidikan dan pelatihan bagi anggota koperasi.

2. Agar koperasi mengembangkan usahanya terkhusus dalam kegiatan penampungan

hasil usahatani anggota koperasi sehingga anggota koperasi semakin merasakan

manfaat dari koperasi tersebut.

3. Agar koperasi semakin meningkatkan pelayanan terhadap anggota khususnya dalam

penetapan harga dari setiap produk yang dijual di koperasi agar lebih rendah dari

harga pasar.

11

Page 12: finni 26

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. dan Widiyanti, N. 1999. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Anoraga, Pandji. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya.

Baswir, Revrisond. 1997.Agenda Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hendrojogi, 1998, Koperasi : Asas–Asas Teori Dan Praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kartasapoetra. 2000. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

12

Page 13: finni 26

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan

tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Koperasi dan Usaha Pertanian.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan, dan bimbingan dari banyak pihak sehingga kendala-kendala yang penulis

hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pemanfaatan

Koperasi Oleh Para Petani Di Desa Tongkoh Berastagi Kabupaten Karo, yang disajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di

susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun

maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan

dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam

Sumatera Utara (UISU). Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna. Untuk itu, saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah

saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, April 2015

Hormat saya,

Penulis

13i

Page 14: finni 26

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

A. Definisi Koperasi................................................................................................ 3

B. Landasan Koperasi Yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............ 3

C. Jenis Koperasi Yang Ada Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi.................... 5

D. Komoditi/Hasil Pertanian Yang Memanfaatkan Koperasi Di Desa Tongkoh

Kecamtan Berastagi............................................................................................ 6

E. Manfaat Koperasi Bagi Petani Di Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............ 7

F. Peran Koperasi Bagi Penduduk Desa Tongkoh Kecamatan Berastagi............... 9

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 11

A. Kesimpulan......................................................................................................... 11

B. Saran................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12

14ii

Page 15: finni 26

MAKALAH KOPERASI DAN USAHA PERTANIAN

PEMANFAATAN KOPERASI OLEH PARA PETANI DI DESA

TONGKOH BERASTAGI KABUPATEN KARO

O

L

E

H

NAMA : FINNI NUR RAMADANI

NIM : 1209008882

PRODI : AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

15