final paper mcs finish

9

Click here to load reader

Upload: yayan-fadlanza

Post on 13-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN STRATEGI BISNIS DALAM SISTEM PENGENDALIAN

    MANAJEMEN

    (Studi Kasus PT. GARUDA INDONESIA)

    Yayan Fadlanza

    14/374030/PEK/19646 Email : [email protected]

    Jurusan Magister Manajemen

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

    ABSTRAK

    Strategi merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Manajemen yang diartikan sebagai

    rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi, tidak hanya sekedar mencapai, akan

    tetepi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di

    lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Strategi-strategi dalam

    suatu organisasi dapat dibagi menjadi dua tingkatan yaitu : Corporate Level Strategy dan

    Business Unit Strategy. Dalam Corporate Level Strategies Garuda Indonesia menerapkan

    strategi related diversified firm dengan memiliki anak perusahaan yang beroperasi di bidang

    Industri yang mirip. Sedangkan untuk level Business Unit Strategies pada setiap anak

    perusahaan Garuda Indonesia memiliki core competencies yang saling mendukung satu dengan

    yang lain dalam lingkup strategi 7 Quantum Lead Garuda Indonesia.

    Kata kunci : corporate level strategies, business unit strategies, related diversified firm

    I. PENDAHULUAN

    Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang diterapkan manajemen

    untuk mengarahkan perilaku staff agar sesuai dengan tujuan organisasi yang tertuang dalam

    visi, misi dan strategi organisasi. Apabila strateginya tidak tepat maka sistem pengendalian

    manajemen harus dapat menjamin bahwa strategi tersebut dapat dimodifikasi (Merchant,

    2007). Sistem pengendalian manajemen diterapkan untuk mengurangi goal incongruence

    (Anthony dan Govindarajan, 2007). Melalui sistem pengendalian ini, manajemen berusaha

    mensosialisasikan strategi, tujuan dan norma-norma yang dianut oleh organisasi.(Griffin

    ,2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan

    organisasi.(Strategy is a comprehensive plan for accomplsishing an organizations goals) tidak

    hanya sekedar mencapai, akan tetepi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan

    keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan

    aktivitasnya. Strategi-strategi dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi dua tingkatan yaitu

    : tingkatan korporat atau perusahaan (corporate level) dan tingkatan unit bisnis (business unit

    level). Strategi Pada Tingkat Perusahaan (corporate level strategy), ialah straregi yang

  • dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan dalam sektor bisnis

    yang di jalankannya secara keseluruhan. Sedangkan Strategi Pada Tingkat Bisnis (business

    level strategy), ialah alternatif strategi yang di lakukan oleh perusahaan sehubungan dengan

    persaingan bisnis yang di jalankannya pada beberapa jenis bisnis yang di perdagangkan.

    II. PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda

    Indonesia berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia

    juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan

    juga beberapa kota di luar negeri. Garuda Indonesia melakukan penerbangan komersial

    pertamanya pada 26 Januari 1949 yang saat itu bernama Indonesian Airways. Pada 28

    Desember 1949 perusahaan ini terdfaftar dengan nama dan logo Garuda Indonesia Airways.

    Pada tahun 1950 Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Memasuki

    tahun 1980 Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan

    armadanya. Di awal tahun 1990 Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang

    yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Di tahun 2011, Garuda Indonesia telah terdaftar menjadi

    perusahaan publik dan terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Garuda Indonesia memiliki visi :

    menjadi perushaan penerbangan yang andal dengan menawarkan layanan yang berkualitas

    kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. Sedangkan misi dari Garuda

    Indonesia adalah Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera Indonesia (flag carrier)

    Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan

    ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional.

    Corporate Level Strategies

    Berdasarkan corporate level strateginya, maka Garuda Indonesia digolongkan ke dalam

    perusahaan related diversified firm dimana perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan

    yang beroperasi di bidang industri yang mirip dan mereka berhubungan satu dengan yang lain

    melalui operating synergies dan core competencies yang medukung satu dengan yang lain, hal

    ini dapat berupa :

    1. Membangun Competitive Supply dengan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia yang

    bertujuan untuk :

    - Mengevaluasi fuel sourcing dan hedging

    - Mengoptimalkan dan mengevaluasi layanan katering dan penyedianya

  • - Mengoptimalkan efisiensi dan perawatan

    - Meningkatkan pelayanan IT

    2. Membagi sumber daya dengan anak perusahaan yang terbagi menjadi :

    - Citilink, anak perusahaan PT. Garuda Indonesia dengan penerbangan yang

    memiliki harga terjangkau untuk pasar domestik. Sebagai anak perusahaan Garuda,

    Citilink berbagi sumber daya dengan Garuda untuk bagian divisi marketing,

    maintenance, dan procurementnya sama dengan Garuda.

    - - PT. Aerowisata International, menyediakan jasa travel, hotel, katering dan jasa

    transportasi.

    - PT. Garuda Maintenance Facilities Aero Asia, perusahaan ini bergerak di bidang

    pemeliharaan pesawat terbang termsuk dengan pesawat dari citilink.

    - PT. Gapura Angkasa untuk ground handling.

    - SBU Garuda Sentra Medika, merupakan jasa pelayanan di bidang kesehatan.

    - PT. Abacus Distribution System, merupakan perusahaan yang melayani jasa

    pemesanan tiket dengan dukungan IT.

    - CARGO anak perusahaan PT. Garuda Indonesia yang menyedikan pelayanan yang

    bergerak di bidang jasa angkutan/barang.

    3. Membangun core competencies yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi

    konsumen dengan mengedepankan implementasi dari Strategi 7 Quantum Leap untuk

    meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan serta mencapai kondisi profitabilitas.

    Penerapan 7 Quantum Leap secara menyeluruh diterapkan dalam :

    - Domestic

    Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus tumbuh, mendominasi pasar full service

    di Indonesia dengan memperluas area pangsa pasar dengan mengahadirkan pesawat

    yang memiliki badan lebih kecil yang tidak dilayani dengan pesawat sekelas boeing

    737-800NG.

    - International

    Garuda Indonesia berusaha meningkatkan daya saing untuk tumbuh berkembang di

    pasar Asia Pasifik.

    - Low Cost Carrier (LCC)

    Garuda Indonesia mengisi pasar Low Cost melalui anak perusahaannya Citilink.

    Stretagi yang diimplementasikan dalam memasuki pasar Low Cost diantaranya

    adalah :

    Melakukan penambahan armada simple fleet (jenis pesawat pasar Low Cost)

  • Berfokus pada rute jarak pendek dan menengah

    Konsep layanan yang efisien dan biaya distribusi yang rendah

    - Fleet

    Garuda Indonesia berusaha menyeimbangkan jumlah armada dengan kebutuhan.

    Selain itu Garuda Indonesia juga mengoptimalisaikan strategi diversifikasi

    kebutuhan pesawat seara efisien.

    - Brand

    Konsep layanan Garuda Indonesia Experience yang menfokuskan kualitas

    pelayanan Garuda Indonesia dengan 4 ciri khas yaitu :

    Keramahan khas Indonesia

    Kualitas Customer Service yang prima

    Interior Kabin yang modern

    Armada baru

    - Cost Efficiency

    Meningkatkan efisiensi biaya, tanpa mengurangi kualitas pelayanan dengan

    menerapkan :

    Peralihan dari Indirect Sales menjadi Direct Sales melalui website, call

    center, untuk menurunkan biaya promosi

    Pengoperasian armada baru untuk mengurangi biaya perawatan

    (maintenance cost)

    - Human Capital

    Peningkatan kualitas dan kapabilitas kepemimpinan softskill yang

    diimplementasikan dalam pengembangan organisasi.

    Business Unit Strategies

    Fokus dari strategi yang diterapkan pada level bisnis ini adalah bagaimana menciptakan

    dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap industri yang dimasukinya. Ciri bisnis unit adalah

    dapat mengambil keputusan dan memiliki strateginya sendiri-sendiri tapi tujuan utamanya

    tetap sama dengan perusahaan induknya. Berikut ini adalah beberapa contoh Bussiness Unit

    Strategy yang diterapkan oleh Strategic Business Unit perusahaan PT. Garuda Indonesia :

    SBU Garuda Sentra Medika

    Garuda Sentra Medika memberikan kontribusi kepada Garuda Indonesia dalam hal

    manajemen awak pesawat mulai dari proses rekrutmen calon awak pesawat (pilot dan

    awak kabin), health monitoring, dan health coaching, sampai pelaksanaan case

  • management program untuk awak pesawat yang sakit. . Jika dianilsa meggunakan

    Porters Five Force Models Maka dapat dilihat

    1. The intensity of rivalry among existing competitors.

    Faktor yang mempengaruhi persaingan GSM adalah jumlah kompetitor yang cukup

    banyak terutama di Jakarta.

    2. The bargaining power of customers.

    GSM memiliki customer tetap yaitu seluruh keluarga dan karyawan PT Garuda

    Indonesia beserta seluruh anak perusahaan dan bisnis unitnya yang berjumlah +

    60.000 jiwa

    3. The bargaining power of supplier.

    GSM didukung oleh ketersediaan fasilitas penunjang dari PT. Garuda Indonesia dan

    4. Threat from substitutes.

    Ancaman cukup tinggi namun GSM menjadi satu-satunya Civil Medical Aviation

    yang diakui oleh Dirjen Perhubungan

    5. Threat of new entry.

    Jasa pelayanan kesehatan selalu dibutuhkan,memungkinkan ancaman dari

    pendatang baru selalu ada.

    SBU Cargo

    SBU cargo menangani pelayanan jasa angkutan melalui transportasi udara melalui

    pesawat yang dimiliki oleh PT. Garuda Indonesia. Jika dianalisa meggunakan Porters

    Five Force Models Maka dapat dilihat

    1. The intensity of rivalry among existing competitors.

    Adanya persaingan untuk jasa pengiriman sejenis yang menggunakan jasa

    maskapai penerbangan lain.

    2. The bargaining power of customers.

    Pada tahun 2014 jumlah Freight Tonne Carried mencapai 298.720 ton meningkat

    11% dibandingkan tahun 2013.

    3. The bargaining power of supplier.

    SBU Cargo memiliki jaringan dengan kerjasama para mitra yaitu agen, freight

    forwarder dan GSSA, yang manjangkau pengiriman barang baik domestic maupun

    international.

    4. Threat from substitutes.

    Ancaman cukup tinggi untuk pasar domestic yang ketat oleh maskapai lain.

    5. Threat of new entry.

  • Dengan semakin meningkanya permintaan pelayanan pengiriman barang memicu

    timbulnya pemain baru dalam persaingan bisnis SBU Cargo.

    PT Citilink Indonesia

    Citilink merupakan spin off dari Strategic Business Unit (SBU) PT. Garuda Indonesia

    yang menjalankan usaha di bidang jasa angkutan udara berbiaya murah. Berdasarkan

    Boston Consulting Groups two-by-two-growth-share matrix Citilink, berada di dalam

    tahap Question mark jadi misi yang paling sesuai adalah fase build, dimana tujuan dari

    misi ini adalah meningkatkan market share. Sedangkan jika dianilsa meggunakan Porters

    Five Force Models Maka dapat dilihat :

    1. The intensity of rivalry among existing competitors

    Jumlah penumpang domestik mengalami pertumbuhan yang moderat, membuat

    banyaknya competitor yang masuk kedalam segmen pasar tersebut

    2. The bargaining power of customers :

    Jumlah penumpang maskapai penerbangan yang membutuhkan maskapai

    dengan biaya murah,

    3. The bargaining power of supplier

    Citilink memiliki jaringan dengan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia

    lainnya yang mengakomodir hampir seluruh dari kebutuhan dari sebuah

    maskapai penerbangan

    4. Threat from substitutes

    Beberapa maskapai penerbangan lain mulai menyediakan segmen Low Cost

    Carrier dimana Citilink berada.

    5. Threat of new entry.

    Munculnya maskapai baru yang memberikan pelayanan untuk segmen Low

    Cost.

    Analisis SWOT dalam penerapan Bisnis Strategi

    Strength

    - Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.

    - Garuda Indonesia mempuyai 57 destinasi domestik dan 19 destinasi International

    - Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang

    didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan Garuda

    Indonesia Experience yang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan

    maskapai penerbangan lain.

  • - Garuda Indonesia memiliki kegiatan CSR berupa program kemitraan sebagai

    bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat.

    - Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan

    dengan nilai 91,367 (Sangat Baik)

    - Garuda Indonesia memiliki Indeks Kepuasan Pelanggan dengan nilai 84

    (memuaskan).

    Weakness

    - Masih terjadinya keterlambatan dalam penerbangan yang terjadi akibat kendala

    teknis dan non teknis.

    - Belum tercapainya performa maksimal dari beberapa anak perusahaan PT. Garuda

    Indonesia

    - Beberapa rute penerbangan yang masih belum menghasilkan laba secara maksimal.

    Opportunities

    - Pertumbuhan pangsa pasar penumpang pesawat terbang di Indonesia merupakan

    salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat di

    dunia.

    - Garuda Indonesia merupakan salah satu anggota aliansi global maskapai

    penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance yang melibatkan

    beberapa maskapai terbaik di beberapa Negara.

    Threats

    - Mulai munculnya persaingan untuk penerbangan dengan tarif rendah Low Cost

    Carrier yang merupakan salah satu segmen dari anak perusahaan Garuda Indonesia.

    - Adanya fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang

    menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti

    landasan pacu/runway yang terbatas di beberapa bandara

  • III. KESIMPULAN

    1. PT. Garuda Indonesia diklasifikasikan sebagai related diversified firm dimana Garuda

    Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan dan Strategic Business Unit yang memiliki core

    competencies yang saling mendukung antara satu dengan yang lain.

    2. Strategi yang diterepakan dalam SBU (Strategic Business Unit) memiliki kesamaan

    dalam pencapaian goal yang menerapkan prinsip strategi 7 Quantum Leap yang

    diterapkan di level korporat.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Laporan Tahunan 2014. Garuda Indonesia Tbk

    Anthony, R.N. dan V.Govindarajan. 2007. Management Control System. Eight

    Edition International Student Edition. Richard D. Irwin Inc. U.S.A.

    Ebert, J Ronald dan Ricky M Griffin. 2000. Business Essential. Prentice Hall, New Jersey