file_1 (2)

Upload: adi-setyo

Post on 01-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TEST PENERIMAAN MAHASISWA BARU UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    S K R I P S I

    Oleh : NOVIA MUNA MUZDALIFAH

    NIM. 05550067

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2009

  • SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TEST PENERIMAAN MAHASISWA BARU UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    S K R I P S I

    Diajukan Kepada: Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri

    Maulana Malik Ibrahim Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    Strata Satu (S-I)

    Oleh : Novia Muna Muzdalifah

    NIM. 05550067

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2009

  • LEMBAR PERSETUJUAN

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TEST PENERIMAAN MAHASISWA BARU UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    S K R I P S I

    Oleh :

    Nama : Novia Muna Muzdalifah Nim : 05550067 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Sains dan Teknologi

    Telah Disetujui, 17 Oktober 2009

    Dosen Pembimbing I

    M.Faisal, M.T NIP.197405102005011007

    Dosen Pembimbing II

    Ach. Nasichuddin, MA NIP. 197307052000031002

    Mengetahui, Ketua JurusanTeknik Informatika

    Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

    Ririen Kusumawati, M.Kom. NIP. 197203092005012002

  • HALAMAN PENGESAHAN

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TEST PENERIMAAN MAHASISWA BARU UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    S K R I P S I

    Oleh

    NOVIA MUNA MUZDALIFAH NIM. 05550067

    Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S. Kom)

    Tanggal, 17 Oktober 2009

    Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

    1. Penguji Utama : M.Amin Hariyadi, M.T ( ) NIP. 196701182005011001

    2. Ketua Penguji : Totok Chamidy, M.Kom ( ) NIP. 196912222006041001

    3. Sekertaris Penguji : M.Faisal, M.T ( ) NIP. 197405102005011007

    4. Anggota Penguji : Ach.Nasichuddin, MA ( ) NIP. 197307052000031002

    Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika

    Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

    Ririen Kusumawati, M.Kom NIP. 197203092005012002

  • SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Novia Muna Muzdalifah Nim : 05550067 Jurusan : Teknik Informatika Alamat : Jl. Sumowiharjo Gg. Candra 16 Babat Lamongan Judul Skripsi : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TEST

    PENERIMAAN MAHASISWA BARU UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

    a. Skripsi yang saya buat adalah benar-benar hasil karya sendiri dan

    bukan jiplakan/duplikasi dari karya orang lain baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

    b. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi yang saya buat terbukti hasil jiplakan/duplikasi, maka saya bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

    Malang, 17 Oktober 2009 Yang menyatakan,

    Novia Muna M. NIM : 05550067

  • Lembar PersembahanLembar PersembahanLembar PersembahanLembar Persembahan

    To My Almighty and My ProphetTo My Almighty and My ProphetTo My Almighty and My ProphetTo My Almighty and My Prophet

    Ya Rohman Ya Rohim, Tanpa Ridho Mu tidak mungkin hambamu bisa sampai pada titik perjuangan di jenjang ini.

    Baginda Rosulullah SAW dengan segala tuntunan dan warisannya yang menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia yakni al-quran dan al-hadits

    A Great ParentA Great ParentA Great ParentA Great Parent Atas Doa, Support, kesabaran dan bimbingan yang tak pernah habis oleh

    masa dan tak kan pernah terbalas oleh harta apapun.Trimakasih atas segala yang telah ayah dan ibunda berikan.

    My Big My Big My Big My Big FamilyFamilyFamilyFamily

    M ayik, M alfris, BNied, B Vie, DNia,DTi2n,DVetra n Keponakan2 Q (Anya, Etas, Tio, Iab, Ocha) dan semua keluarga yang tidak bisa Q sebutkan satu persatu, yang telah Memberi dukungan dalam segala hal....baik materiil dan spirituil. Yang menjadi topangan saat ku suka

    maupun duka.

    My Best Friends..My Best Friends..My Best Friends..My Best Friends.. Teh Winda & Uda Alvan trimakasih telah menjadi kekuatan dan inspirasiku

    dalam meraih segala impian dan harapanku... Sweety Girl and DGenk Kontrakan Metro

    sebagai pengisi hari-hariku selama ini. Arex2 Wisma Asri

    BItonk, Bcent, Bronky, Anis, Ika,Yu2n, Reni, Dian serta lainnya yang menemaniku dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    MSuryani trimakasih telah memberi dukungan, motivasi n bergelut dibidang PHP...

  • Surur yang menjadi rival dalam penyelesaian skripsi ini.

    MottoMottoMottoMotto

    Doa dan Ikhtiyar (Vie)

    ... Wahai Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur untuk-

    Mu, dan beribadah dengan baik bagi-Mu

    #### kk kk==== ss ss3333 !!!! $$ $$#### $$$$ tt tt )))) $$$$ yy yy yy yy 44 44 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

    kesanggupannya

    (QS. Al-Baqarah:286)

  • KATA PENGANTAR

    Bissmillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan

    segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik

    Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

    menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak

    memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis

    ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:

    1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Malang beserta seluruh staf.

    2. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults

    Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan

    ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk

    maju kepada penulis.

    3. Ibu Ririen Kusumawati, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

    yang telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik

    dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .

  • 4. Bapak M.Faisal, M.T selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

    peluang waktu, arahan dan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini

    5. Bapak Ach. Nasichuddin., MA selaku dosen pembimbing agama yang

    bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap

    permasalahan integrasi dalam skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, khususnya Dosen

    Teknik Informatika dan staf yang telah memberikan ilmu kepada penulis

    selama empat tahun lamanya, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan

    skripsi ini.

    7. Ayahanda dan Ibunda tercinta semoga Allah membalas dengan rahman dan

    rahim-Nya yang tiada tara, dan saudara saudariku semoga dalam perjalanan

    hidupku bisa memberikan setetes embun kebahagian kepada kalian.

    8. Seluruh temen-temanku angkatan 2005, khususnya jurusan Teknik

    Informatika.

    9. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dan motivasi serta pengetahuan

    dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Teriring do'a dan harapan semoga apa yang mereka berikan kepada

    penulis, mendapat pahala dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya

    atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan

    saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Semoga skripsi ini

    dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin...

    Malang, 10 Oktober 2009

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv SURAT PERNYATAAN .................................................................................. v LEMBAR PERSEMBAHAN........................................................................... vi MOTTO ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi ABSTRAK ..................................................................................................... xx

    BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5 1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 6 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

    1.5.1 Bagi Peneliti ................................................................... 7 1.5.2 Bagi UIN Malang ........................................................... 7

    1.6 Metode Penelitian ...................................................................... 7 1.7 Sistematika Penulisan .............................................................. 10

    BAB II : KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 11 2.1 UIN Malang ............................................................................. 12

    2.1.1 Sejarah Universitas ......................................................... 14 2.1.2 Visi dan Misi Universitas ................................................ 18

  • 2.1.3 Tujuan Pendidikan ......................................................... 19 2.2 Sistem Pendukung Keputusan .................................................. 19

    2.2.1 Pengambilan Keputusan Menurut Islam .......................... 19 2.2.2 Pengertian Sistem ............................................................ 25 2.2.3 Karakteristik system ........................................................ 26 2.2.4 Pengertian Keputusan ..................................................... 28

    2.2.5 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ....................... 28 2.2.5.1 Prosedur Pengambilan Keputusan ................................ 30 2.2.5.2 Model Pengambilan Keputusan ................................... 30 2.2.5.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan .................. 32 2.2.5.4 Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan .................... 33

    2.3 Analytical Hierarchy Process ................................................... 34

    2.3.1 Konsep Dasar Analytical Hierarchy Process .................... 35 2.3.2 Prinsip Dasar Analitycal Hierarchy Process ..................... 36 2.3.3 Prosedur Analitycal Hierarchy Process ............................ 37

    2.3.4 Kelebihan Analitycal Hierarchy Process .......................... 40 2.4 PHP ........................................................................................ 40 2.5 Basis Data ............................................................................... 41 2.5.1 Pengertian Basis Data ..................................................... 41 2.5.2 Arsitektur Basis Data ..................................................... 44 2.5.3 MySql ............................................................................ 45

    BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ............................ 49 3.1 Tahapan Penelitian ................................................................ 49 3.2 Analisa sistem ....................................................................... 51

    3.2.1 Usecase Diagram .......................................................... 52 3.2.2 Activity Diagram.......................................................... 54 3.2.3 Squence Diagram ......................................................... 66 3.2.4 Class Diagram .............................................................. 76

    3.3 Analisa Perhitungan dengan Metode AHP ................................ 77 3.4 Rancangan Sistem ................................................................ 134

    3.4.1 Rancangan Basis Data ................................................... 134

  • 3.4.1.1 Entity RelationShip Diagram ...................................... 134 3.4.1.2 Spesifikasi Database ................................................... 135

    BAB IV : PEMBAHASAN ......................................................................... 142 4.1 Alat Penelitisan ...................................................................... 142

    4.1.1 Kebutuhan Hardware .................................................... 142

    4.1.2 Kebutuhan Software ...................................................... 143 4.2 Struktur Program .................................................................. 143 4.3 Implementasi Antarmuka ...................................................... 146 4.3.1 Form Utama ................................................................ 146 4.3.2 Form Login ................................................................. 146 4.3.3 Form Result................................................................. 147

    4.3.3.1 Result IPA ...................................................... 147 4.3.3.2 Result IPS ....................................................... 148 4.3.3.3 Result IPC ...................................................... 148 4.3.4 Form Admin ................................................................ 148 4.3.5 Form Data Admin ....................................................... 149 4.3.6 Form Data Camaba ..................................................... 149 4.3.7 Form Nilai ................................................................... 150 4.3.8 Form Konfigurasi AHP ............................................... 150 4.3.9 Form Logout ............................................................... 167 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 167

    BAB V : KESIMPULAN .......................................................................... 170 5.1 Kesimpulan............................................................................ 170 5.2 Saran ..................................................................................... 171

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 173 LAMPIRAN

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Diagram Blok Tahapan Penelitian ............................................... 49 Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem ................................................................. 52 Gambar 3.3 Usecase SPK test penerimaan Camaba ....................................... 53 Gambar 3.4 Activity Diagram Login .............................................................. 55 Gambar 3.5 Activity Diagram Data Camaba ................................................. 56 Gambar 3.6 Activity Diagram Set up Matrik Kriteria Utama .......................... 56 Gambar 3.7 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPA ....... 57 Gambar 3.8 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPA .... 58 Gambar 3.9 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPA ..... 58 Gambar 3.10 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPA ....... 59 Gambar 3.11 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPS ....... 59 Gambar 3.12 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPS .... 60 Gambar 3.13 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPS ..... 60 Gambar 3.14 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPS ....... 61 Gambar 3.15 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPC ....... 61 Gambar 3.16 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPC .... 62 Gambar 3.17 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPC ..... 62 Gambar 3.18 Activity Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPC ....... 63 Gambar 3.19 Activity Diagram Nilai Test ....................................................... 63 Gambar 3.20 Activity Diagram Matrik Hasil IPA ........................................... 64 Gambar 3.21 Activity Diagram Matrik Hasil IPS ............................................ 64 Gambar 3.22 Activity Diagram Matrik Hasil IPC ............................................ 65 Gambar 3.23 Squence Diagram Login............................................................. 66

  • Gambar 3.24 Squence Diagram Data Camaba ................................................. 66 Gambar 3.25 Squence Diagram Set up Matrik Kriteria Utama ........................ 67 Gambar 3.26 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPA ...... 67 Gambar 3.27 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPA ... 68 Gambar 3.28 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPA .... 68 Gambar 3.29 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPA ...... 69 Gambar 3.30 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPS ....... 69 Gambar 3.31 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPS .... 70 Gambar 3.32 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPS ..... 70 Gambar 3.33 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPS ...... 71 Gambar 3.34 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Akademik IPC ...... 71 Gambar 3.35 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Kepribadian IPC .... 72 Gambar 3.36 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Wawancara IPC .... 72 Gambar 3.37 Squence Diagram Set up Matrik Subkriteria Al-Quran IPC ...... 73 Gambar 3.38 Squence Diagram Nilai Test ...................................................... 73 Gambar 3.39 Squence Diagram Matrik Hasil IPA ........................................... 74 Gambar 3.40 Squence Diagram Matrik Hasil IPS ............................................ 74 Gambar 3.41 Squence Diagram Matrik Hasil IPC ........................................... 75 Gambar 3.42 Class Diagram SPK Test Penerimaan Camaba ....................... 76 Gambar 3.43 ERD SPK Test CAMABA ....................................................... 135 Gambar 4.1 Struktur Program SPK Test Penerimaan Camaba ....................... 144

    Gambar 4.2 Form Utama............................................................................... 146 Gambar 4.3 Form Login ................................................................................ 147

    Gambar 4.4 Form Result IPA ........................................................................ 147 Gambar 4.5 Form Result IPS ........................................................................ 148 Gambar 4.6 Form Result IPC ........................................................................ 148 Gambar 4.7 Form Admin .............................................................................. 148

    Gambar 4.8 Form Data Admin ...................................................................... 149 Gambar 4.9 Form Data Camaba .................................................................... 149 Gambar 4.10 Form Input Nilai ...................................................................... 150 Gambar 4.11 Form Kriteria Utama ................................................................ 151 Gambar 4.12 Form Akademik IPA ................................................................ 154

  • Gambar 4.13 Form Kepribadian IPA ............................................................. 155 Gambar 4.14 Form Wawancara IPA.............................................................. 156 Gambar 4.15 Form Al-Quran IPA ................................................................ 157 Gambar 4.16 Form Hasil IPA ........................................................................ 158 Gambar 4.17 Form Akademik IPS ................................................................ 159 Gambar 4.18 Form Kepribadian IPS ............................................................. 160 Gambar 4.19 Form Wawancara IPS .............................................................. 161 Gambar 4.20 Form Al-Quran IPS ................................................................ 162 Gambar 4.21 Form Hasil IPS ........................................................................ 163 Gambar 4.22 Form Akademik IPC ................................................................ 164 Gambar 4.23 Form Kepribadian IPC ............................................................. 165 Gambar 4.24 Form Wawancara IPC .............................................................. 165 Gambar 4.25 Form Al-Quran IPC ................................................................ 166 Gambar 4.26 Form Hasil IPC ........................................................................ 166 Gambar 4.27 Form Hasil Logout ................................................................... 167 Gambar 4.28 Form Jumlah Output IPA ......................................................... 168 Gambar 4.29 Form Jumlah Output IPS .......................................................... 168 Gambar 4.30 Form Jumlah Output IPC ......................................................... 169

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Penjelasan Usecase SPK Test Penerimaan Camaba........................ 53 IPA

    Tabel 3.2 Matrik Perbandingan Berpasangan .............................................. 77

    Tabel 3.3 Matriks Nilai Kriteria .................................................................. 78 Tabel 3.4 Matriks Penjumlahan Setiap Baris ............................................... 79 Tabel 3.5 Perhitungan Rasio Konsistensi ..................................................... 80 Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Tes Akademik ........ 81 Tabel 3.7 Matriks Nilai Kriteria Kriteria Tes Akademik .............................. 82 Tabel 3.8 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Tes Akademik ........... 83 Tabel 3.9 Penghitungan Rasio Konsistensi .................................................. 83 Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Kepribadian ......... 84 Tabel 3.11 Matriks Nilai Kriteria Kepribadian ............................................. 85 Tabel 3.12 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Kepribadian ............. 86 Table 3.13 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................... 87 Tabel 3.14 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Wawancara ............ 88 Tabel 3.15 Matriks Nilai Kriteria Wawancara .............................................. 89 Tabel 3.16 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Kriteria Wawancara ................. 89 Tabel 3.17 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................... 90 Tabel 3.18 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Al-Quran .............. 91 Tabel 3.19 Matriks Nilai Kriteria Al-Quran ................................................ 92 Tabel 3.20 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Al-Quran ................ 93 Tabel 3.21 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................... 94 Tabel 3.22 Matriks Hasil Kriteria ................................................................. 94

  • Tabel 3.23 Matriks Hasil Subkriteria ............................................................ 95 Tabel 3.24 Tabel Data Mentah ..................................................................... 95

    Tabel 3.25 Tabel Output .............................................................................. 95

    IPS

    Tabel 3.26 Matrik Perbandingan Berpasangan ............................................. 96 Tabel 3.27 Matriks Nilai Kriteria ................................................................. 97 Tabel 3.28 Matriks Penjumlahan Setiap Baris .............................................. 98 Tabel 3.29 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................... 99 Tabel 3.30 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Tes Akademik ..... 100 Tabel 3.31 Matriks Nilai Kriteria Kriteria Tes Akademik ........................... 101

    Tabel 3.32 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Tes Akademik ........ 101 Tabel 3.33 Penghitungan Rasio Konsistensi ............................................... 102 Tabel 3.34 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Kepribadian ........ 103

    Tabel 3.35 Matriks Nilai Kriteria Kepribadian ........................................... 104 Tabel 3.36 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Kepribadian ........... 105 Table 3.37 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 106 Tabel 3.38 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Wawancara .......... 107 Tabel 3.39 Matriks Nilai Kriteria Wawancara ............................................ 107 Tabel 3.40 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Kriteria Wawancara ............... 108 Tabel 3.41 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 109 Tabel 3.42 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Al-Quran ............ 110 Tabel 3.43 Matriks Nilai Kriteria Al-Quran .............................................. 111 Tabel 3.44 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Al-Quran .............. 111 Tabel 3.45 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 112 Tabel 3.46 Matriks Hasil Kriteria ............................................................... 113 Tabel 3.47 Matriks Hasil Subkriteria .......................................................... 113 Tabel 3.48 Tabel Data Mentah ................................................................... 113

    Tabel 3.49 Tabel Output ............................................................................ 114

    IPC Tabel 3.50 Matrik Perbandingan Berpasangan ........................................... 115 Tabel 3.51 Matriks Nilai Kriteria ............................................................... 116 Tabel 3.52 Matriks Penjumlahan Setiap Baris ............................................ 116

  • Tabel 3.53 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 117 Tabel 3.54 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Tes Akademik ..... 118 Tabel 3.55 Matriks Nilai Kriteria Kriteria Tes Akademik ........................... 119 Tabel 3.56 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Tes Akademik ........ 120 Tabel 3.57 Penghitungan Rasio Konsistensi ............................................... 121 Tabel 3.58 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Kepribadian ......... 122 Tabel 3.59 Matriks Nilai Kriteria Kepribadian ........................................... 123 Tabel 3.60 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Kepribadian ........... 124 Table 3.61 Perhitungan Rasio Konsistensi ................................................... 125 Tabel 3.62 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Wawancara .......... 126 Tabel 3.63 Matriks Nilai Kriteria Wawancara ............................................ 126 Tabel 3.64 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Kriteria Wawancara ............... 127 Tabel 3.65 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 128 Tabel 3.66 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Al-Quran ............ 129 Tabel 3.67 Matriks Nilai Kriteria Al-Quran .............................................. 130 Tabel 3.68 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Al-Quran .............. 130 Tabel 3.69 Perhitungan Rasio Konsistensi .................................................. 131 Tabel 3.70 Matriks Hasil Kriteria ............................................................... 132 Tabel 3.71 Matriks Hasil Subkriteria .......................................................... 132 Tabel 3.72 Tabel Data Mentah ................................................................... 133

    Tabel 3.73 Tabel Output ............................................................................ 133

    Tabel 3.74 Tabel Admin ............................................................................ 136

    Tabel 3.75 Tabel Data Camaba .................................................................. 136

    Tabel 3.76 Tabel Jurusan ........................................................................... 136

    Tabel 3.77 Tabel Kriteria Utama ................................................................ 136

    Tabel 3.78 Tabel Subkriteria Akademik IPA .............................................. 137

    Tabel 3.79 Tabel Subkriteria Kepribadian IPA ........................................... 137

    Tabel 3.80 Tabel Subkriteria Wawancara IPA ............................................ 137

    Tabel 3.81 Tabel Subkriteria Al-Quran IPA .............................................. 137 Tabel 3.82 Tabel Subkriteria Akademik IPS .............................................. 138

    Tabel 3.83 Tabel Subkriteria Kepribadian IPS ........................................... 138

  • Tabel 3.84 Tabel Subkriteria Wawancara IPS ............................................ 138

    Tabel 3.85 Tabel Subkriteria Al-Quran IPS .............................................. 138 Tabel 3.86 Tabel Subkriteria Akademik IPC .............................................. 139

    Tabel 3.87 Tabel Subkriteria Kepribadian IPC ........................................... 139

    Tabel 3.88 Tabel Subkriteria Wawancara IPC ............................................ 139

    Tabel 3.89 Tabel Subkriteria Al-Quran IPC .............................................. 140 Tabel 3.90 Tabel Nilai Test ........................................................................ 140

    Tabel 3.91 Tabel Hitung Kriteria ............................................................... 140

    Tabel 3.92 Tabel Output Akademik ........................................................... 140

    Tabel 3.93 Tabel Output Kepribadian ........................................................ 141

    Tabel 3.94 Tabel Output Wawancara ......................................................... 141

    Tabel 3.95 Tabel Output Al-Quran ........................................................... 141

  • ABSTRAK

    Muzdalifah, Novia Muna. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Test penerimaan Mahasiswa Baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process. Skripsi. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

    Pembimbing : (I) M.Faisal, M.T (II) Ach.Nasichuddin, MA

    Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Test penerimaan Mahasiswa Baru, Metode AHP

    Banyak sekali kasus-kasus KKN yang mungkin sering disebutkan di media massa baik cetak maupun televisi. Kebanyakan kasus-kasus tersebut terjadi dikalangan politik, atau mungkin hanya bagian tersebut yang terespos. Padahal dikalangan kita sendiripun masih banyak terjadi, tapi kita tidak pernah menyadarinya. Banyak contoh yang dapat kita ambil dari lingkungan sekitar kita, misalnya dalam pemilihan pengurus kelas, masih sering ditemui ketidakadilan karena sesuatu hal. Apalagi dalam hal-hal yang lebih besar dari itu? Bagaimana negara kita akan maju, sedangkan masyarakatnya sendiri masih amburadul dalam memimpin sebuah bangsa. Perubahan zaman yang berdampak positif demi tercapainya sebuah keputusan yang baik, dalam perekrutan calon mahasiswa baru, maka sebuah disiplin ilmu sistem pendukung keputusan dikembangkan dalam sebuah program aplikasi dalam penilaian test mahasiswa baru UIN Malang dengan memilih sebuah metode dalam perhitungannya yaitu Analytical Hierarchy Process.

    Aplikasi program ini diharapkan mampu membantu pihak UIN Malang sendiri dalam pemberantasan bentuk-bentuk ketidakadilan. selain dasar UIN Malang sendiri yang senantiasa mengedepankan kualitas guna menghasilkan lulusan yang memiliki kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan professional. Sarjana dalam konsep UIN malang adalah Ulama yang intelek professional atau intelek professional yang ulama. Tetapi juga demi kemajuan bangsa dan negara yaitu dengan memajukan generasi-generasi muda yang kompeten.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    & t%$# $$/ y7 n/ u % !$# t, n= y{ t, n= y{ z |M} $# @, n=t & t% $# y7/ uu t. F{$# % !$# z=t n=s) 9$$ / n= s)9 $$/ z =t z| M} $# $ t s9 s>t

    Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan Qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS.Al-Alaq:1-5)

    Ayat-ayat diatas merupakan ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali

    diturunkan, yang merupakan permulaan rahmat dan nikmat Allah yang diberikan

    kepada hamba-Nya. Salah satu kenikmatan tersebut adalah ilmu, yang dengan

    adanya ilmu tersebut manusia dimuliakan dan dihormati.

    Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima-

    yalamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa inggris ilmu biasanya

    disebut dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam

  • bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu, tapi juga sering

    diartikan Ilmu pengetahuan.

    Ilmu itu sendiri adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun

    secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk

    menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan itu.

    Ilmu menempati kedudukan yang sangat pentinng dalam ajaran islam, hal

    ini terdapat dari banyaknya ayat Al-Quran yang memandang orang berilmu

    dalam posisi yang tinggi dan mulia yang memberi dorongan bagi umatnya untuk

    terus menuntut ilmu. Sebagaimana firman Allah SWT:

    $ pr' t t%!$# (# t#u #s ) % 3s9 (#s x s? =yf y9 $# (#s | $$ s x| t ! $# 3s9 ( #s )u % (# $# (# $$ s s t ! $# t% !$# (# t#u 3 t %!$#u (#? & z = 9$#

    ;My_uy 4 ! $# u $y / t =y s? 7yz Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujaadilah:11)

    Dalam firman Allah diatas menjelaskan bahwa Allah secara tegas

    menyatakan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Dua

    syarat tersebut, yakni beriman dan berilmu, harus dipenuhi dalam diri seseorang

    untuk meraih derajat yang tinggi. Dan ilmu akan melebihkan seseorang dari

    hamba-hamba yang beriman lainnya.

    Dalam Islam menuntut ilmu hukumnya fardlu baik laki-laki maupun

    perempuan. Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi

  • manfaat dan berguna untuk kita dalam dalam hal-hal yang berhubungan dengan

    kehidupan kita didunia, agar tiap-tiap muslim tidak dikategorikan sebagai

    keterbelakangan dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam

    batas-batas yang diridhoi Allah SWT.

    Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat ini

    dan untuk meningkatkan mutu muslim para pelajar muda kita, maka dalam

    penyeleksian penerimaan mahasiswa baru UIN Malang ini, dirasa lebih ketat

    dibanding dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Diantara perguruan-perguruan

    negeri lainnya, seleksi penerimaan mahasiswa baru hanya dilihat dari kecerdasan

    dalam bidang umum saja. Namun, di UIN Malang, tidak hanya dalam hal

    kecerdasan di bidang umum saja, tapi masih banyak syarat-syarat yang harus

    ditempuh untuk lolos dalam seleksi.

    UIN Malang yang menjadikan Ulul Albab sebagai slogan yang

    dimanifestasikan ke dalam bentuk program pendidikan, sehingga seluruh

    fakultas, jurusan dan program study yang dikembangkan berada dibawah payung

    Ulul Albab.

    Dari hasil kajian tehadap istilah Ulul Albab, sebagaimana

    terkandung dalam 16 ayat al-Quran, ditemukan adanya 16 ciri khusus, untuk

    selanjutnya diperas dalam 5 ciri utama, yaitu (1) selalu sadar akan kehadiran

    Tuhan pada dirinya dalam segala situasi dan kondisi, sambil berusaha

    mengenali Allah dengan kalbu (dzikir) serta mengenali alam semesta dengan

    akal (pikir), sehingga sampai kepada bukti yang sangat nyata akan keagungan

    Allah SWT. Dalam segala penciptaan Nya. (2) tidak takut kepada siapapun

  • kecuali kepada Allah, serta mampu memisahkan yang jelek dari yang baik,

    kemudian dipilih yang baik walaupun harus sendirian dalam mempertahankan

    kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu dipertahankan oleh sekian banyak

    orang. (3) mementingkan kualitas hidup baik dalam keyakinan, ucapan

    maupun perbuatan, sabar dan tahan uji walaupun ditimpa musibah dan

    diganggu oleh syetan (jin dan manusia), serta tidak mau membuat onar,

    keresahan, kerusuhan dan berbuat maker dimasyarakat. (4) bersungguh-

    sungguh dalam mencari dan menggali ilmu pengetahuan dan kritis dalam

    menerima pendapat, teori atau gagasan dari manapun datangnya, serta pandai

    menimbang-nimbang untuk ditemukan yang terbaik. (5) bersedia

    menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakat,

    dan tidak suka duduk berpangku tangan di laboratorium belaka, serta hanya

    terbenam dalam buku-buku perpustakaan, tetapi justru tampil dihadapan

    masyarakat di masyarakat.

    Bertolak dari kelima ciri utama tersebut, ciri yang pertama dan kedua

    menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki kekokohan akidah dan

    kedalaman spiritual, ciri yang ketiga menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang

    memiliki komitmen terhadap akhlak yang mulia, ciri yang keempat

    menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki keluasan ilmu dan ciri

    yang kelima menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki kematangan

    professional. Karena itu, UIN Malang mengemban tugas untuk menyiapkan

    calon-calon lulusan yang memilki kekokohan akidah dan kedalaman spiritual,

    keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan professional.

  • Demi mewujudkan landasan dari Ulul Albab, dengan perkembangan

    teknologi yang mana orang-orang muslim tidak mau ketinggalan, sehingga

    demi kelancaran, kecepatan dan keefisiennya dalam penilaian seleksi

    penerimaan mahasiswa baru UIN Malang, kami sebagai mahasiswa UIN

    Malang sendiri ingin membantu demi kelancaran proses seleksi tersebut serta

    untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama bangku

    perkuliahan dengan membuat sebuah program aplikasi.

    Metode yang kami pilih demi mempermudah dalam penyeleksian ini

    adalah Analitycal Hierarkhi process. Metode Analitycal Hierarkhi process

    merupakan salah satu model untuk pengambilan keputusan yang dapat

    membantu kerangka berfikir manusia yang tidak terstruktur. Metode ini mula-

    mula dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70-an. Dasar

    berfikirnya metode Analitycal Hierarkhi process adalah proses membentuk

    skor secara numeric untuk menyusun rangking setiap alternative keputusan

    berbasis pada bagaimana sebaiknya alternative itu dicocokkan dengan criteria

    pembuat keputusan [SUPRIYONO, dkk:2007].

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai

    berikut :

    Bagaimana membuat sebuah sistem pendukung keputusan test

    penerimaan mahasiswa baru UIN Malang menggunakan metode Analitycal

    Hierarkhi process, sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan

    secara cepat dan lebih fleksibel.

  • 1.3 Batasan Masalah

    Pada penelitian ini diambil beberapa batasan masalah, diantaranya :

    a) Study kasus yang kami ambil berada di UIN Malang.

    b) Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru yang di ambil adalah jalur

    regular.

    c) Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process.

    d) Kriteria-kriteria yang digunakan dalam seleksi penerimaan mahasiswa

    baru diantaranya:

    Penilaian test akademik (IPA, IPS, IPS)

    Penilain test kepribadian

    Wawancara

    Penilaian baca tulis al-Quran.

    e) Aplikasi program hanya sebatas penerimaan calon mahasiswa baru secara

    garis besar di UIN Malang. Untuk pemilihan jurusan, ditentukan pihak

    UIN secara lanjut.

    f) Implementasi program menggunakan bahasa pemrograman berbasis Web.

    1.4 Tujuan penelitian

    Dalam penelitian ini bertujuan untuk membuat system pendukung

    keputusan test penerimaan mahasiswa baru UIN Malang menggunakan

    Analitycal Hierarkhi process yang membantu dalam pengambilan keputusan

    top manajemen khususnya di UIN Malang.

  • 1.5 Manfaat penelitian

    1.5.1 Bagi Peneliti

    Menambah khazanah keilmuan, pemikiran dan pengalaman dalam

    bidang Teknik Informatika, serta sebagai salah satu syarat untuk

    meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di UIN Malang.

    Sebagai persiapan atau bekal untuk mempersiapkan diri terjun

    langsung ke dunia kerja.

    1.5.2 Bagi UIN Malang

    Hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai tambahan

    informasi dalam meningkatkan output pendidikan khususnya di perguruan

    tinggi, yakni Universitas Islam Negeri Malang.

    1.6 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat diuraikan

    sebagai berikut :

    1. Jenis penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini,

    yaitu penelitian tindakan (Action Research). Dalam perancangan aplikasi

    yang dilakukan bersama-sama antara peneliti dengan pihak-pihak yang

    bersangkutan didalam menangani proses data-data yang ada di UIN

    Malang.

    2. Lokasi penelitian

    Lokasi penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir ini berada di

    UIN Malang.

  • 3. Sumber Data

    Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian Tugas akhir ini

    meliputi :

    a. Data Primer

    Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

    sumbernya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya, dan mempunyai

    hubungan erat dengan permasalahan yang di hadapi lembaga tersebut.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan bacaan

    buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi

    lembaga.

    4. Metode Pengumpulan Data

    Salah satu masalah yang terpenting dalam penelitian adalah

    melalui metode tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang diperoleh

    dengan tujuan agar mendapat hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Adapun langkah-langkah dalam teknik pengumpulan data suatu

    penelitian adalah sebagai berikut :

    a. Observasi

    Dengan mengadakan penelitian dan menganalisa secara langsung

    terhadap kondisi penilaian test penerimaan mahasiswa baru UIN

    Malang, sehingga dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang dirancang,

    dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat lunak,

    perangkat keras dan sebagainya. Observasi juga mencakup pencarian

    dan pengambilan data.

  • b. Study Literatur

    Dalam mempelajari data manual dan referensi yang berhubungan

    dengan masalah yang dihadapi akan digunakan dalam perencanaan dan

    perancangan aplikasi yang akan dibuat.

    c. Interview

    Interview dilakukan secara langsung terhadap pihak UIN Malang guna

    mendapatkan informasi serta data-data yang dibutuhkan dalam

    perancangan dan pembuatan system aplikasinya.

    d. Mempelajari dokumen-dokumen yang terkait, yaitu formulir-formulir

    yang digunakan selama ini untuk dianalisis lebih lanjut.

    e. Analisa Sistem

    Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil

    observasi yaitu menggabungkan dengan laporan survey dan kebijakan

    pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan

    pemodelan.

    f. Perancangan Sistem

    Perancangan system dengan membuat rancangan database dan

    rancangan tampilan aplikasi program yang dibutuhkan.

    g. Pembahasan

    Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan pengembangan aplikasi

    sesuai dengan desain sistem yang ditetapkan pada tahap sebelumnya.

    Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan system, pembuatan

    database, dan penyusunan coding program yang dibangun

    menggunakan PHP dan MYSQL.

  • h. Kesimpulan

    Tahap akhir ini adalah kesimpulan yang berisi ringkasan pembahasan

    yang ada dalam tugas akhir ini.

    1.7 Sistematika Penulisan

    Untuk memperoleh gambaran yang mudah dimengerti dan

    komprehensif mengenai isi dalam penulisan skripsi ini, secara global dapat

    dilihat dari sistematika pemabahasan skripsi dibawah ini:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini merupakan bab pendahuluan yang didalamnya berisi tentang

    latarbelakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini menjelaskan sekilas tentang UIN Malang serta teori-teori

    yang berhubungan dengan system pendukung keputusan, Analitycal Hierarkhi

    process, PHP Mysql.

    BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM

    Bab ini menjelaskan tentang pembuatan desain dan perancangan

    program system pendukung keputusan penerimaan mahasiswa baru UIN

    Malang yang meliputi tahapan penelitian, tahap-tahap pembuatan system dan

    rancangan database.

    BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM

  • Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari system yang telah

    dibuat kedalam bentuk sebuah program aplikasi.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini merupakan penutup, yang didalamnya berisi kesimpulan dari

    seluruh rangkaian penelitian serta sarana yang diharapkan dapat bermanfaat

    untuk pengembangan pembuatan program aplikasi.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    % 9 t% x. st7 9 $# #Y#y My= s3j9 n1u y us9 st6 9 $# 7s% r& yxs? My =x. n1u s9 u $ u_ & #W / #Y y t

    Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).(QS. Al-kahfi:109)

    s9 u $ y r& F{$# >tyfx n=% r& s t79 $#u t . t/ y 7y 9t 2r& $ Ny t My =x. !$# 3 ) ! $# t 3ym

    Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS.Luqman:27)

    Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa menuntut ilmu

    fardhu hukumnya, maka penjelasan tentang surat Al-Kahfi:109 diatas betapa

    banyaknya ilmu Allah sehingga diibaratkan ilmu sebuah lautan yang mana bila

    lautan itu habis airnya, maka ilmu Allah itu tidak akan habis. Begitu pula dengan

    surat Al-Luqman:27 sampai dengan pohon maupun tujuh lautan tak sebanding

    dengan ilmu Allah. Meskipun sudah banyak fakta-fakta ilmu pengetahuan yang

    berhubungan dengan Al-Quran, namun masih banyak fakta-fakta alam yang

  • belum bisa terungkap dengan segala keterbatasan ilmu dan teknologi yang

    dimiliki manusia.

    Begitu pula betapa banyaknya sumber ilmu yang kami tulis dibawah ini

    sebagai sumber dalam pengerjaan tugas akhir ini, maka masih banyak sumber-

    sumber kajian lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Sebagai

    ringkasan singkat teori yang kami ambil dalam penyelesaian tugas akhir ini

    diantara adalah sebagai berikut:

    2.1 UIN Malang

    Dalam buku Pedoman Pendidikan UIN Malang, disebutkan bahwa

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang terletak di kota Malang propinsi

    jawa timur telah dikenal sebagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang senantiasa

    mengedepankan kualitas guna menghasilkan lulusan yang memiliki : kedalaman

    spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan professional. Sarjana

    dalam konsep UIN malang adalah Ulama yang intelek professional atau

    intelek professional yang ulama. Belajar di UIN Malang berarti

    mengembangkan spiritual Quotient (SQ), Emotional Quotient (EQ) dan

    Intellectual Quotient (IQ) secara seimbang dan terpadu. Pengembangan SDM di

    UIN Malang selalu mengacu pada konsep Insan Ulul Albab dalam Al-Quran

    dibawah ini:

    t% !$# t. t ! $# $ Vu % # Y %u 4 n? t u / _ t6 xtG t u ,=yz N uu9$# F{$#u $ u/ u $t |M )n= yz #xy Wt/ y7 o ys6 $ o) s z>#x t $9$#

    (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) :Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-

  • sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali-Imran:191)

    Terkait dengan konsep tersebut, UIN Malang tidak membuat dikotomi

    antara ilmu agama dengan ilmu umum, sehingga sarjana yang dilahirkan memiliki

    wawasan keagamaan/keilmuan yang komprehensif. Dalam rangka mengantarkan

    sarjana dengan karakter tersebut, UIN Malang memadukan tradisi perguruan

    tinggi dengan tradisi (mahad) pesantren. Semua mahasiswa baru semester 1 dan 2

    harus tinggal si mahad kampus, untuk mengikuti program pengembangan

    kemampuan berbahasa Arab dan Inggris. Melalui program ini, mahasiswa dapat

    memahami agama Islam, Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan

    baik dan utuh. Sesuai dengan program pengembangan kemampuan dua bahasa

    tersebut, universitas ini dikenal pula sebagai bilingual university.

    2.1.1 Sejarah Universitas

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang berdiri berdasarkan Surat

    Keputusan Presiden No. 50 tanggal 21 Juni 2004. Bermula dari gagasan para

    tokoh Jawa Timur untuk mendirikan lembaga pendidikkan tinggi Islam dibawah

    Departemen Agama, dibentuklah Panitian Pendirian IAIN Cabang Surabaya

    Melalui Surat Keputusan Menteri Agama No.17 Tahun 1961 yang bertugas untuk

    mendirikan Fakultas Syariah yang berkedudukan di Surabaya dan Fakultas

    Tarbiyah yang berkedudukan di Malang. Keduanya merupakan fakultas cabang

    IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan diresmikan secara bersamaan oleh Menteri

    Agama pada 28 Oktober 1961. Pada 1 Oktober 1964 didirikan juga Fakultas

    Ushuluddin yang berkedudukan di Kediri melalui Surat Keputusan Menteri

    Agama No.66/1964.

  • Dalam perkembangannya, ketiga fakultas cabang tersebut digabung dan

    secara structural berada dibawah naungan Institut Agama islam Negeri (IAIN)

    Sunan Ampel yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No.20

    tahun 1965. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah Malang merupakan Fakultas cabang

    IAIN Sunan Ampel. Melalui Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997, pada

    pertengahan 1997 Fakultas Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel beralih status

    menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang bersamaan dengan

    perubahan status kelembagaan semua fakultas cabang dilingkungan IAIN se-

    Indonesia yang berjumlah 33 buah. Dengan demikian, sejak saat itu pula STAIN

    Malang merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam otonom yang lepas dari

    IAIN Sunan Ampel.

    Didalam rencana strategi pengembangannya sebagaimana tertuang dalam

    Rencana Strategis Pengembangan STAIN Malang Sepuluh Tahun ke depan

    (1998/1999-2008/2009), pada paruh kedua waktu periode pengembangannya

    STAIN Malang mencangkan mengubah status kelembagaannya menjadi

    universitas. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab usulan

    menjadi universitas disetujui Presiden melalui Surat Keputusan Presiden RI

    No.50, tanggal 21 Juni 2004 dan diresmikan oleh Menko Kesra ad Interim

    Prof.H.A. Malik Fadjar, M.Sc bersama Menteri Agama Prof. Dr. H. Said Agil

    Husain Munawwar, M.A. atas nama Presiden pada 8 Oktober 2004 dengan nama

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang dengan tugas utamanya adalah

    menyelenggarakan program pendidikan tinggi bidang ilmu agama Islam dan

    bidang ilmu umum. Dengan demikian, 21 Juni 2004 merupakan hari jadi

    Universitas ini.

  • Sempat bernama Universitas Islam Indonesia-Sudan (UIIS) sebagai

    implementasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Sudan dan diresmikan

    oleh Wakil Presiden RI H. Hamzah haz pada 21 Juli 2002 yang juga dihadiri oleh

    Wakil Presiden Sudan serta pejabat tinggi pemerintah Sudan, secara spesifik

    akademik, Universitas ini mengembangkan ilmu pengetahuan tidak saja

    bersumber dari metode-metode ilmiah melalui penelaran logis seperti observasi

    dan eksperimentasi, tetapi juga bersumber dari Al-Quran dan Hadits yang

    selanjutnya disebut paradigma integrasi. Oleh karena itu, posisi Al-Quran, Hadits

    menjadi sangat sentral dalam kerangka integrasi keilmuan tersebut.

    Secara kelembagaan, sampai saat ini Universitas ini memiliki 6 (enam)

    fakultas dan program pascasarjana, yaitu (1) Fakultas Tarbiyah, Jurusan

    Pendidikan Agama Islam (PAI), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    (IPS), dan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), (2) Fakultas

    Syariah, Jurusan Al-Ahwal al-Syakhshiyah, dan Hukum Bisnis Syariah (3)

    Fakultas Humaniora dan Budaya, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Jurusan

    Bahasa dan Sastra Inggris, dan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (4) Fakultas

    Ekonomi, Jurusan Manajemen (5) Fakultas Psikologi dan Fakultas Sains dan

    Teknologi, Jurusan Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Teknik Informatika dan

    Teknik Arsitektur, dan Program Pascasarjana mengembangkan 4 (empat) program

    study magister, yaitu: (1) Program Magister Manajemen Pendidikan Islam, (2)

    Program Magister Pendidikan Bahasa Arab, (3) Program Magiste Studi Ilmu

    Agama Islam dan (4) Program Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    (PGMI). Sedangkan untuk program doctor, Program Pascasarjana

  • mengembangkan 2 (dua) program yaitu: (1) Program Doktor Manajemen

    Pendidikan Islam dan (2) Program Doktor pendidikan Bahasa Arab.

    Ciri khusus lain Universitas ini sebagai implikasi dari model

    pengembangan keilmuannya adalah keharusan seluruh bagi anggota sivitas

    akademika menguasai bahasa arab dan bahasa inggris. Melalui bahasa arab,

    diharapkan mereka mampu melakukan kajian islam melalui sumber aslinya yaitu

    al-Quran dan Hadits dan melalui bahasa inggris mereka diharapkan mampu

    mengkaji ilmu ilmu umum dan modern, selain sebagai piranti komunikasi global.

    Karena itu pula, Universitas ini disebut bilingual university. Untuk mencapai

    maksud tersebut, dikembangkan mahad atau pesantren kampus dimana seluruh

    mahasiswa tahun pertama harus tinggal di mahad. Karena itu, pendidikan di

    Universitas ini merupakan sintesis antara tradisi universitas dan mahad atau

    pesantren.

    Melalui model pendidikan semacam ini, diharapkan akan lahir lulusan

    yang berpredikat ulama yang intelek professional dan atau intelek professional

    yang ulama. Cirri utama sosok lulusan demikian adalah tidak saja menguasai

    disiplin ilmu masing-masing sesuai pilihannya, tetapi juga menguasai al-Quran

    dan Hadist sebagai sumber utama ajaran Islam.

    Terletak di Jalan Gajayan 50, Dinoyo Malang dengan lahan seluas 14

    hektar, Universitas ini memordenisasi diri secarak fisik sejak September 2005

    dengan membangun gedung rektorat, fakultas, kantor administrasi, perkuliahan,

    perpustakaan, laboratorium, kemahasiswaan, pelatihan, olahraga, bussines center,

    poliklinik dan tentu masjid dan mahad yang sudah lebih dulu ada, dengan

  • pendanaan dari Islamic development bank (IDB) melalui Surat Persetujuan IDB

    No. 41/IND/1287 tanggal 17 Agustus 2004.

    Dengan performansi fisik yang megah dan modern dan tekad, semangat

    serta komitmen yang kuat dari seluruh anggota sivitas akademika seraya

    memohon ridho dan petunjuk Allah SWT, Universitas ini bercita-cita menjadi

    center of excellence dan center of Islamic civilization sekaligus

    mengimplementasikan ajaran islam sebagai rahmat bagi semesta alam (al-Islam

    rahmat li al-alamin).

    2.1.2 Visi dan Misi Universitas

    Visi universitas adalah menjadi universitas Islam terkemuka dalam

    menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

    masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kedalaman spiritual,

    keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional, dan menjadi pusat

    pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam seta

    menjadi penggerak kemajuan masyarakat.

    Misi Universitas adalah:

    1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan akidah dan kedalaman

    spiritual ilmu, kematangan professional.

    2. Memberikan pelayanan dan penghargaan kepada penggali ilmu

    pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang

    bernafaskan Islam.

    3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

    pengkajian dan penelitian ilmiah.

  • 4. Menjunjung tinggi, mengamalkan dan memberikan keteladanan dalam

    kehidupan atas dasar nilai-nilai Islam dan Budaya luhur bangsa Indonesia.

    2.1.3 Tujuan pendidikan

    Tujuan pendidikan yang ada di UIN Malang adalah:

    1. Menyiapkan mahasiswa agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki

    kemampuan akademik dan atau professional yang dapat menerapkan,

    mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi

    serta seni dan budaya yang bernafaskan Islam.

    2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi

    serta seni dan budaya yang bernafaskan Islam, dan mengupayakan

    penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

    memperkaya kebudayaan nasional.(Pedoman Pendidikan UIN

    Malang,2005)

    2.2 Sistem Pendukung Keputusan

    2.2.1 Pengambilan Keputusan Menurut Islam

    Orang yang berdzikir dan berfikir (secara murni) atau merenungkan

    tentang fenomena alam raya, maka akan dapat sampai kepada bukti yang sangat

    nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. Maka orang yang memiliki akal

    pikiran yang murni dan yang tidak diselubungi oleh kabut- kabut ide yang dapat

    melahirkan kerancuan dalam berfikir. Termasuk didalamnya adalah orang yang

    mampu menyelesaikan masalah dengan adil, yang benar dikatakan benar dan yang

    salah dikatakan salah.

  • Keadilan adalah kata jadian dari kata adil yang terambil dan bahasa arab

    adl. Kamus-kamus bahasa arab menginformasikan bahwa kata ini pada mulanya

    berarti sama. Persamaan tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat

    immaterial. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata adil diartikan (1) tidak

    berat sebelah/tidak memihak (2) berpihak kepada kebenaran dan (3)

    sepatutnya/tidak sewenang-wenang (Quraish Shihab,2007).

    Keadilan diungkapkan oleh Al-Quran antara lain dengan kata-kata al-

    adl, al-qisth, al-mizan. Ketiga kata qisth, adl dan mizan pada berbagai

    bentuknya digunakan oleh Al-Quran dalam konteks perintah kepada manusia

    untuk berlaku adil.

    Allah SWT. Berfirman:

    * ) ! $# ' t y 9 $$/ | m M} $#u !$tG)u 4 n1) 9$# 4 sS tu t !$ t sx9 $# x6 9 $#u t79 $#u 4 3 t 6=y s9 . x s?

    Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS.An-Nahl:90)

    % zs r& n1u )9 $$/ (

    Katakanlah, Tuhanku memerintahkan menjalankan al-qisth (keadilan).(QS. Al-Araf:29)

    Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Quran, Ada empat

    makna Keadilan yang dikemukakan oleh para pakar agama:

    Pertama, adil dalam arti sama. Kita dapat berkata bahwa si A adil,

    karena yang kita maksud bahwa dia memperlakukan sama atau tidak membedakan

    seseorang dengan lainnya. Tetapi harus digaris bawahi bahwa persamaan yang

  • dimaksud adalah persamaan dalam hak. Dalam surat An-Nisa:58 dinyatakan

    bahwa:

    #s )u Fs3ym tt/ $ 9$# r& (# 3 t rB y 9$$ / 4

    Apabila kamu memutuskan perkara diantara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil.(QS.An-Nisa:58)

    Dalam ayat diatas, kata adil bisa dihubungkan dengan proses pengambil

    keputusan saat perhitungan penilaian hasil tes ujian regular oleh panitia. Ayat ini

    menuntun panitia untuk menempatkan para calon mahasiswa dalam posisi yang

    sama, tanpa membedakan apakah dia anak orang kaya atau miskin, bahkan apabila

    ada anak rektor sendiri juga akan diperlakukan yang sama dengan mengikuti test

    yang diadakan oleh pihak UIN Malang.

    Kedua, adil dalam arti seimbang.

    $ pr' t |M} $# $t x8 x y7 n/ t/ x6 9 $# %!$# y7 s)n=yz y71 | s y7s9 y ys

    Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.(QS.Infithar:6-7)

    Seandainya ada salah satu bagian tubuh manusia berlebih atau kurang dari

    kadar atau syarat yang seharusnya, maka pasti tidak akan terjadi kesetimbangan

    (keadilan). Keadilan dalam pengertian ini menimbulkan keyakinan bahwa Allah

    Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui menciptakan dan mengelola sesuatu

    dengan ukuran, ukuran, kadar dan waktu tertentu guna mencapai tujuan.

    Ketiga, adil adalah perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan

    hak-hak itu kepada setiap pemiliknya. Pengertian inilah yang didefinisikan

  • dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya atau memberi pihak lain haknya

    melalui jalan terdekat. Lawannya adalah kedzaliman dalam arti pelanggaran

    terhadap hak-hak pihak lain.

    Keempat, adil yang dinisbatkan kepada ilahi. Adil disini berarti

    memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan

    eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat banyak kemungkinan untuk

    itu. Keadilan ilahi pada dasarnya merupakan rahmat dan kebaikanNya.

    keadilanNya mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak bertahan

    untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.(2007:152-156)

    Kalau dikategorikan, ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan

    keadilan dalam Al-Quran dari akar kata adl itu, yaitu sesuatu yang benar, sikap

    yang tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam

    mengambil keputusan hendaknya kita menghukumi atau mengambil keputusan

    atas dasar keadilan. Secara keseluruhan, pengertian-pengertian diatas terkait

    langsung dengan sisi-sisi keadilan, yaitu sebagai penjabaran bentuk-bentuk

    keadilan dalam kehidupan. Dari terkaitnya beberapa pengertian kata adl dengan

    wawasan atau sisi keadilan secara langsung itu saja, sudah tampak dengan jelas

    betapa porsi warna keadilan mendapat tempat dalam Al-quran. Kesimpulan

    diatas juga diperkuat dengan pengertian dan dorongan Al-quran agar manusia

    memenuhi janji, tugas dan amanat yang dipikulnya, melindungi yang menderita,

    lemah dan kekurangan, merasakan solidaritas secara kongkrit dengan sesama

    warga masyarakat, jujur dalam bersikap dan seterusnya. Hal-hal yang ditentukan

    sebagai capaian yang harus diraih kaum muslim itu menunjukkan orientasi yang

    sangat kuat akar keadilan dalam Al-quran. Demikian pula, wawasan keadilan itu

  • tidak hanya dibatasi hanya pada lingkup mikro dari kehidupan warga masyarakat

    secara perorangan, melainkan juga lingkup makro kehidupan masyarakat itu

    sendiri. Sikap adil tidak hanya dituntut bagi kaum muslim saja tetapi juga mereka

    yang beragama lain. Itupun tidak hanya dibatasi sikap adil dalam urusan-urusan

    mereka belaka, melainkan juga dalam kebebasan mereka untuk mempertahankan

    keyakinan dan melaksanakan ajaran agama masing-masing. Hal ini sesuai dengan

    firman Allah SWT, sebagai berikut:

    $ pr' t % !$# (# t#u (# . s% ! u !# yp )9 $$/ ( u 6 tft $ t o x B s% # n? t r& (#9 s? 4 (#9 $# u > t% r& 3u )G=9 ( (# )? $#u ! $# 4 ) !$# 76 yz $y / =y s?

    Hai orang-orang yang beriman hendaknya kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.Al-Maidah:8)

    Fase terpenting dari wawasan keadilan yang dibawakan Al-quran itu

    adalah sifatmya sebagai perintah agama, bukan sekedar sebagai acuan etis atau

    dorongan moral belaka. Pelaksanaannya merupakan pemenuhan kewajiban

    agama, dan dengan demikian akan diperhitungkan dalam amal perbuatan seorang

    Muslim di hari perhitungan (yaum al-hisab) kelak. Kebencian tidak dapat

    dijadikan alasan untuk mengorbankan keadilan, walaupun kebencian itu tertuju

    kepada kaum non muslim. Sehingga keadilan harus ditegakkan dimanapun,

    kapanpun dan terhadap siapapun. Bahkan jika perlu dengan tindakan yang tegas.

  • Dalam surat An-Nisa ayat 58 juga disebutkan, bahwa Allah SWT

    memerintahkan untuk menetapkan hukum diantara manusia dengan adil. Untuk

    itu Muhammad bin Kaab, Zaid bin Aslam dan Syahr bin Hausyan

    berkata:sesungguhnya ayat ini diturunkan untuk para umara, yaitu para pemutus

    hukum diantara manusia. Adapun ayatnya adalah sebagai berikut:

    * ) ! $# . ' t r& (#x ? Mut F{$# # n

  • berbentuk fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan di

    antaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran

    atau akhir dari suatu system.

    Dalam pengertian lain, sistem juga bisa diartikan sebagai cara. Seperti

    misalnya kita sering mendengar kata-kata seperti sainya. Istilah sistem juga

    banyak dipakai dan dihubungkan dengan kata-kata seperti sistem pendidikan,

    sistem perangkat lunak, sistem transportasi, dan lain sebagainya.

    Dari sekian banyaknya arti kata sistem, kita akan mengambil pengertian

    bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang

    saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahyono,

    2004: 12)

    Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja

    bersama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

    menghasilkan output dalam proses transformasi tertentu. (Obrien 2005: 29)

    Jadi Sistem adalah sekumpulan komponenyang saling bekerja sama untuk

    mencapai suatu tujuan. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda

    dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama.

    Fungsi Sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan,

    dan menghasilkan masukan. Agar dapat menjalankan fungsinya ini, system akan

    memiliki komponen-komponen input, proses, kelaran, dan control untuk

    menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dangan baik. (Winarno, 2004: 15)

    2.2.3 Karakteristik Sistem

    Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini

    merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem

  • dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah

    sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa

    hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu system. Adapun karakteristik yang

    dimaksud adalah sebagai berikut:

    a. Kompenen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

    yang bekerjasama membentuk suatu kesatuan, komponen-komponen,

    sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

    b. Batasan Sistem

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara system

    dengan system lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan

    system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan

    yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem

    Bentuk apa pun yang diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

    mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

    system.

    d. Penghubung Sistem

    Sebagai media yang menghubungkan system dangan subsistem yang lain

    disebut dengan penghubung system.

    e. Masukan Sistem

    Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang

    dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

    f. Keluaran Sistem

  • Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

    berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

    g. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

    masukkan menjadi keluaran.

    h. Sasaran Sistem

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

    deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

    sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

    sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.(Tata Sutabri.2004:12)

    2.2.4 Pengertian Keputusan

    Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam

    pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini

    manajer akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan

    keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu

    yang harus dilakukan.

    Kriteria atau ciri-ciri dari keputusan :

    1. Banyak pilihan atau alternative

    2. Ada kendala atau syarat

    3. Mengikuti suatu pola/model tingkat laku, baik yang terstruktur maupun

    tidak terstruktur.

    4. Banyak input/variable

  • 5. Ada factor resiko

    6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan (Kusrini, 2007:7).

    2.2.5 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

    Sistem pendukung keputusan atau Decission Support System (DSS)

    merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan

    dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan

    keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,

    dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat

    (Alter, 2002).

    Senada dengan para pakar lainnya, Raymond McLeod, Jr. Dalam bukunya

    Sistem Informasi Manajemen menekankan bahwa Sistem Pendukung Keputusan

    adalah suatu system informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam

    memecahkan masalah yang dihadapinya.(2001:55)

    Sedangkan dalam makalah yang bersumber dari petra crystian university

    menyebutkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (Decission Support Sistem)

    adalah suatu sistem informasi berbasis computer yang menghasilkan berbagai

    alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai

    masalah yang memerlukan penilaian atau judgement dari pengambil keputusan

    dengan menggunakan data dan model.

    Dari beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa system pendukung

    keputusan adalah suatu system informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu

    manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang

    bersifat semi struktur. System ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai

    alternative yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai.

  • System pendukung keputusan memberikan dukungan langsung pada

    permasalahan dengan menyediakan alternative pilihan dan menekankan pada

    efektifitas pengambilan keputusan dalam upaya untuk menghasilkan keputusan

    yang lebih baik. Pada system ini yang memegang peranan penting adalah

    pengambil keputusan karena system hanya menyediakan alternative keputusan,

    sedangkan keputusan akhir tetap diambil oleh pengambil keputusan.

    System pendukung keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi

    atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. System pendukung

    keputusan yang seperti itu disebut aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.

    Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan digunakan dalam pengambilan keputusan.

    Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan menggunakan CBIS (Computer Based

    Information System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi yang

    dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang

    tidak terstruktur.

    2.2.5.1 Prosedur Pengambilan Keputusan

    o Mengidentifikasi masalah

    o Mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan

    o Memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan.

    o Mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak dengan dasar

    fakta dan nilai (kepuasan dan kemungkinan yang timbul).(Kusrini.2007:9)

    2.2.5.2 Model Pengambilan Keputusan

    Cara orang membuat keputusan bisa berbeda-beda, tergantung kepada sifat

    keputusan yang akan dibuat, keadaan saat timbul masalah atau kebiasaan orang

  • yang membuat keputusan. Menurut Herbert A. Simon, pembuatan keputusan

    melibatkan empat langkah, seperti tampak pada gambar dibawah ini:

    System informasi

    manajemen / pengolahan

    data elektonik

    SPK

    Ilmu manajemen /

    operation research

    Tahap intelligence adalah tahap pengakuan adanya masalah. Masalah

    dapat merupakan persoalan maupun kesulitan yang muncul dalam kehidupan

    organisasi, atau dapat juga merupakan persoalan yang ditimbulkan sendiri oleh

    pembuat keputusan.

    Masalah yang sudah ada atau muncul (dengan sendirinya) misalnya adalah

    persediaan barang di toko habis, maka jalan keluarnya adalah mengambil barang

    dari gudang. Jika manajemen ingin menjual produk baru yang sebelumnya belum

    pernah dijual, berarti manajemen telah menciptakan masalah baru yang harus di

    pecahkan.

    Tahap intelligence merupakan tahap yang paling penting dari tahapan-

    tahapan pembuatan keputusan yang lain.

    INTELLIGENCE (Penelusuran lingkup masalah)

    IMPLEMENTATION (Pelaksanaan tindakan)

    CHOICE (Pemilihan tindakan)

    DESIGN (Perancangan penyelesaian masalah)

  • Tahap design adalah tahap perancangan berbagai alternative yang akan

    dipilih. Contohnya, perusahaan akan membeli barang dagangan, tetapi mendapat

    masalah misalnya membeli sebanyak berapa, dengan harga berapa, membeli

    dimana dan dibayar kapan. Masalah-masalah ini perlu di siapkan beberapa

    jawabannya. Misalnya, perusahaan akan membeli berapa banyak. Manajemen

    perlu menyiapkan alternative kalau membeli sebanyak 150 unit, 200 unit atau 500

    unit. Dengan data yang lain, perusahaan akan memilih salah satu diantara angka

    tersebut.

    Tahap choice adalah tahap memilih salah satu diantara berbagai alternative

    yang sudah disiapkan dalam tahap design. Dalam tahap ini, pembuat keputusan

    akan menggunakan model pemilihan alternative.

    Setelah memutusakan untuk memilih salah satu alternative, maka

    manajemen akan melaksanakan keputusan itu. Tahap ini merupakan tahap

    implementation.(Winarno, 2004:14.10-14.11)

    2.2.5.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

    System pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung

    seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Dibawah ini

    merupakan karakteristik Sistem Pendukung Keputusan :

    1. Kapabilitas Interaktif, Sistem Pendukung Keputusan memberi pengambil

    keputusan akses cepat ke data dan informasi yang dibutuhkan.

    2. Fleksibilitas, Sistem Pendukung Keputusan dapat menunjang para manajer

    pembuat keputusan berbagai bidang fungsional (keuangan, pemasaran,

    operasi produksi dan lain-lain).

  • 3. Kemampuan menginteraksikan model, Sistem Pendukung Keputusan,

    memungkinkan para pembuat keputusan berinteraksi dengan model-

    model, termasuk memanipulasi model-model tersebut sesuai dengan

    kebutuhan.

    4. Fleksibilitas output, Sistem Pendukung Keputusan, mendukung para

    pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai macam

    output.(Suryadi,K.& Ramadhani,A.2002:6)

    2.2.5.4 Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan

    1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

    tersruktur.

    2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

    dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

    3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari

    perbaikan efesiensinya.

    4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil

    keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya

    rendah.

    5. Peningkatan produktifitas. Membangun satu kelompok pengambil

    keputusan, terutama para pakar bisa sangat mahal. Pendukung

    terkomputerisasi bias mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan

    para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda

    (menghemat biaya perjalanan).

    6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

    dibuat.

  • 7. Berdaya saing.

    8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan

    penyimpanan.(Kusrini:2007:16)

    2.3 Analytical Hierarchi Process

    Analytical Hierarchy Process adalah metode keputusan multikriteria untuk

    pemecahan masalah yang kompleks atau rumit, dalam situasi tak terstruktur

    menjadi bagian-bagian (variabel) yang kemudian dibentuk menjadi hierarki

    fungsional atau terstruktur network untuk menampilkan permasalahan yang akan

    dipecahkan dan kemudian membangun urutan prioritas untuk alternative melalui

    perbandingan berpasangan alternative yang ada berdasarkan penilaian dari

    pembuat keputusan terhadap system Analitycal Hierarchy Process. Analitycal

    Hierarchy Process yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty di Wharton School

    Bussiness merupakan model keputusan yang mirip/identik dengan model prilaku

    politis yaitu merupakan model keputusan individual dengan pendekatan kolektif

    dari pengambilan keputusannya.(Kusrini,2007)

    Dasar berpikirnya metode Analytical Hierarcy Process adalah proses

    membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif

    keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokan dengan

    criteria pembuat keputusan.

    Menurut Bourgeois (2005) Analitycal Hierarchy process umumnya

    digunakan dengan tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternative atau

    pilihan yang ada dan pilihan-pilihan tersebut bersifat kompleks atau multikriteria.

    Secara umum, dengan menggunakan Analitycal Hierarchy Process, prioritas yang

  • dihasilkan akan bersifat konsisten dengan teori, logis, transparan dan partisipatif.

    Dengan tuntunan yang semakin tinggi berkaitan dengan transparansi dan

    partisispasi, Analitycal Hierarchy Process akan sangat cocok digunakan untuk

    penyusunan prioritas kebijakan public yang menuntut transparansi dan partisipasi.

    Pada hakikatnya Analitycal Hierarchy Process merupakan suatu model

    pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang

    bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan

    Analitycal Hierarchy Process pada dasarnya berusaha menutupi semua

    kekurangan dari model-model sebelumnya. Analitycal Hierarchy Process juga

    memungkinkan kestruktur suatu system dan lingkungan kedalam komponen

    saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan

    mengatur dampak dari komponen kesalahan system (Saaty,2001).

    2.3.1 Konsep Dasar Analitycal Hierarchy process

    Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih sesuatu

    alternative. Peralatan utama Analitycal Hierarchy Process adalah sebuah hierarki

    fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki

    memungkinkan dipecahnya masalah komplek atau tidak terstruktur dalam sub-sub

    masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.

    Analitycal Hierarchy Process memiliki banyak keunggulan dalam

    menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat

    digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang

    terlibat dalam pengambilan keputusan.

    2.3.2 Prinsip Dasar Analitycal Hierarchy Process

  • Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip

    yang harus di pahami, di antaranya adalah:

    1. Membuat hierarki

    Sistem yang kompleks bisa di pahami dengan memecahnya menjadi elemen-

    elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan

    menggabungkannya atau mensintesisnya.

    2. Penilaian kriteria dan alternatif

    Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan.

    Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah

    skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat

    kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel

    analisis seperti tabel berikut:

    Intensitas kepentingan Keterangan

    1 Kedua elemen sama pentingnya

    3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya

    5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya

    7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainya

    9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya

    2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

    Kebalikan Jika aktifitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktifitas j, maka j memilki nilai kebalikannya

  • dibandingkan dengan i. Tabel 2.1Analisis Skala perbandingan

    3. Synthesis of priority (menentukan prioritas)

    Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan

    berpasangan (pairwise comparison). Nilai-nilai perbandingan relatif dari

    seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah

    ditentukan untuk menghasilan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas

    dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan

    matematika.

    4. Logical consistency (konsistensi logis)

    Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa

    dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,

    menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria

    tertentu.

    2.3.3 Prosedur Analytical Hierarchy Process

    Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP

    meliputi(Kusrini,2007):

    1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu

    menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Menyusun

    hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran

    sistem secara keseluruhan pada level teratas.

    2. Menentukan prioritas elemen

  • o Langkah pertama dalam menentukan prioritsa elemen adalah

    membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan

    elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

    o Matriks perbandingn berpasangan diisi menggunkan bilangan

    untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen

    terhadap elemen yang lainnya.

    3. Sintesis

    Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan

    disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan

    dalam langkah ini adalah:

    o Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.

    o Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang

    bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

    o Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan

    jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rta .

    4. Mengukur konsistensi

    Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa

    baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan

    berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang

    dilakukan dalam langkah ini adalah:

    o kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif

    elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif

    elemen kedua, dan seterusnya.

    o Jumlahkan setiap baris.

  • o Hasi dari pejumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif

    yan bersangkutan.

    o Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada,

    hasilnya disebut maks.

    5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus :

    CI = ( maks-n)/n

    Di mana n = banyaknya elemen

    6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus :

    CR=CI/IR

    Di mana CR=Consistency Ratio

    CI=Consistency Index

    IR=Indeks Random Consistency

    7. Memeriksa konsistensi hierarki.

    Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus

    diperbaiki. Namun jika ratio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan

    0,1. maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

    Daftar index random konsistensi (IR) bisa dilihat dalam tabel di

    bawah ini:

    Ukuran matriks Nilai IR

    1,2 0,00

    3 0.58

    4 0.90

    5 1.12

    6 1.24

    7 1.32

    8 1.41

  • 9 1.45

    10 1.49

    11 1.51

    12 1.48

    13 1.56

    14 1.57

    15 1.59 Tabel 2.2 Daftar indeks random ko