farmakotherapi ggl ginjal
DESCRIPTION
sciensTRANSCRIPT
FARMAKOTERAPI
GAGAL GINJAL AKUT
Dr. Surya Dharma, MS, Apt
Fakultas Farmasi Unand
FUNGSI UTAMA GINJAL
• Fungsi Ekskresi
> mempertahankan osmolalitas plasma
> mempertahankan kadar elektrolit plasma
dalam rentang normal
> mempertahankan pH plasma sekitar 7,4
> mengekskresikan produk akhir nitrogen
dari metabolisme protein
(terutama urea, asam urat & kreatinin)
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
• Fungsi non ekskresi
> menghasilkan renin, utk pengaturan tekanan
darah
> menghasilkan eritropoietin – faktor penting dlm
stimulasi produksi sel darah merah dalam
sum-sum tulang
> metabolisme vit D menjadi bentuk aktifnya
> degradasi insulin
> menghasilkan prostaglandin
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
ANATOMI & FISIOLOGI
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
ANATOMI & FISIOLOGI
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
ANATOMI & FISIOLOGI
SISTEM RENIN – ANGIOTENSIN
Renin + angiotensinogen
Angiotensin I
Angiotensin II
Vasokonstriksi perifer Sekresi aldosteron
Retensi Na+ & H2O
Peningkatan volume plasma
Peningkatan tekanan darah
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
PEMBENTUKAN KEMIH
Proses filtrasi Glomerolus
• RBF ± 25% (1200 ml/menit)
• Aliran plasma ginjal (RPF), 660 ml/menit
• ± 125 ml/menit dialirkan melalui glomerolus ke
kapsula bowman (GFR/laju filtrasi glomerolus)
• sel darah & molekul besar tertahan pori membran filtrasi
• air & kristaloid tersaring
- ± 173 L cairan disaring dlm sehari
- ± 1,5 L/hari diekskresi sbg kemih
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
REABSORBSI & SEKRESI TUBULUS
Zat yg difiltrasi ginjal :
• elektrolit (Na+, K+, Ca++, Mg++, HCO3-, HPO4=, Cl-)
• nonelektrolit (glukosa, asam amino & metabolit
produk akhir dari metabolisme protein : urea,
asam urat, & kreatinin)
• air
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Gagal ginjal dibagi menjadi 2 kategori besar :
• Kronik
perkembangan gg ginjal yg progresif & lambat,
biasanya berlangsung beberapa tahun
• Akut
berkembang dlm beberapa hari atau beberapa
minggu
GAGAL GINJAL
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Definisi :
• peningkatan serum kreatinin > 44 µmol/L
(0,5 mg/dL) di atas nilai normalnya
• peningkatan Scr > 50 %
• penurunan clearance kreatinin > 50 %
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
GAGAL GINJAL AKUT
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Faktor risiko GGA pd pasien ICU
• sepsis • pendarahan
• Hipotensi • ventilasi mekanik
• Pengurangan volume • pembedahan
Klasifikasi
• Prerenal azotemia
• GGA Post renal
• GGA intrinsik
• GGA karena agen terapi
• penyebab GGA paling banyak
• RBF menurun sehingga tdk bisa menjaga GFR normal
• tidak terjadi kerusakan seluler & GFR dpt kembali normal
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
PRE-RENAL AZOTEMIA
Penyebab penurunan RBF
• penurunan perfusi renal
• vasokonstriksi arterial afferent
Penurunan output jantung
CHF cardiomyopathy
pulmonary embolism myocardial infarction
Hipovolemia
major trauma hemorrhage
terbakar volume depletion
Peningkatan resistensi vaskuler renal
vasokonstriksi renal anesthesia
vasodilatasi sistemik pembedahan
Vasodilatasi sistemik
sepsis antihipertensi
reduksi afterload
Obstruksi renovaskuler
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
PRE-RENAL AZOTEMIA
Obstruksi uretheral bilateral
intrauretheral (emboli, batu, kristal)
ekstrauretheral (tumor, retroperitoneal fibrosis)
papillary necrosis (acute pyelonephritis)
Obstruksi kandung kemih
mekanik (hipertropi prostat, keganasan, infeksi)
fungsional (antikolinergik, bloker ganglion,
neuropathy)
Obstruksi urethral
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GGA POST RENAL
Penyebab Penurunan Fungsi Ginjal :
• iskemik berat
• mekanisme toksik atau imunologi
• berhubungan dgn kerusakan struktural pd glomerolus,
tubulus, supply vaskuler atau jaringan interstisial
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GGA INTRINSIK
Prerenal azotemia yg lama
Nephrotoxic agent
Keadaan iskhemik
• pendarahan masif • septic shock
• kehamilan (preeklampsi, gagal ginjal post partum)
• reaksi tranfusi • arterial thrombosis
Glomeruler
• SLE • HT berat
• poststreptococcus glomerulonepritis
• drug-induced vasculitis
Tubulointerstisial
• acute tubular necrosis acute pyelonephritis
• acute interstisial nephritis • hyperuricemia
• hypercalcemia
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Penyebab GG Intrinsik
Acute Tubular Necrosis (ATN)
• respon non spesifik thdp iskemia atau mekanisme
toksik langsung
• GGA krn rusakan seluler dr nekrosis tubuler
menyumbat tubulus proksimal
Contoh : antibiotik (aminoglikosida, amphotericin,
cefalosporin) metal (merkuri, tembaga),
kontras media, obat lain (paracetamol,
cisplatin, cyclosporin)
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GGA KRN AGEN TERAPI
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GGA KRN AGEN TERAPI
Acute Tubulointerstisial Disease (ATID)
• = nephritis interstisial akut
• ditandai dgn edema interstisial & infiltrat seluler ginjal
• kerusakan tubular krn adanya infiltrat seluler pd
membran tubuler atau antara sel epitel tubuler
• bersifat reversibel
Contoh : penicillin, erythromycin, cefalosporin
gold, captopril, NSAID, furosemid, thiazide
Glomerulonephritis
• Disebabkan bbrp mekanisme yg berbeda
efek tergantung dosis scr langsung
reaksi imunologi
• obat bertindak sbg antigen komplek antigen-
antibodi pd glomerolus
• kerusakan atau perubahan membran glomeruler
proteinuria
Contoh : alopurinol, ampicillin, captopril,
cyclophosphamid,daunorubicin, gold,
rifampin
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
GGA KRN AGEN TERAPI
Dibagi dlm 4 fase
• Fase inisiasi /injury
penurunan hemodinamik, ditandai dgn penurunan fungsi renal
• Fase pemeliharaan
beberapa hari sampai minggu, berkaitan dgn oliguria
> treatment difokuskan pd meminimalkan cairan & menjaga
keseimbangan elektrolit sampai fungsi kembali
• Fase diuresis
> dimulai sebelum penurunan SCr & urea nitrogen terukur
> diakibatkan kembalinya fungsi filtrasi glomeruler
> perlu diberikan vol elektrolit yg adekuat
• recovery
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
TANDA & GEJALA
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
DIAGNOSIS
• riwayat penyakit pasien & pemeriksaan fisik
• urinalisis
> penampakan fisik & kimia > sel & cast
> PH > ekskresi Na
> kemampuan pemekatan > protein
Ekskresi protein normal < 150 mg/hari, jika > 3 g/hari, suspect
gg glomeruler
1+ ( 30 mg/100 ml kemih) 3+ (300 mg/100 ml kemih)
2+ (100 mg/100 ml kemih) 4+ (1g/100 ml kemih)
• Ekskresi Na
FE Na (fraksi Na yg diekskresi) > pedoman penting utk membedakan
apakah kenaikan BUN krn gg perfusi renal (pre renal azotemia :
FE Na < 1%) atau ATN (FE Na > 20%)
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
DATA LABORATORIUM
• Menentukan GFR atau clearance inulin
> diukur dgn test bersihan inulin
GFR = Uin x V Pd pria dewasa ± 120 ml/menit/1,73m2)
Pin Pd wanita dewasa 10-15% lebih rendah
• Test clearance creatinin (Ccr)
CCr = UcrV Cockroff & Gault : CCr (140-umur)xBeratxScr
PCr 72
wanita : persamaan x 0,85
BUN normal : 10-20 mg/100 ml
Kreatinin plasma : 0,7-1,5 mg/100 ml
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
Manajemen GGA :
• Preventif
menghindari obat nephrotoxic atau menjaga keadaan
euvolemia & tekanan perfusi ginjal
• menghilangkan penyebab/komplikasi
• supportive care
• terapi obat
> menjaga keseimbangan cairan elektrolit &
asam-basa
> mendapatkan nutrisi optimal
Strategi
• meningkatkan output urine & RBF
• menjaga keseimbangan cairan & elektrolit
• menghilangkan sampah metabolit
• meminimalkan nephrotoxic injury lebih lanjut
Tujuan
• menghilangkan penyebab utama
• mencegah kerusakan lebih lanjut
• mengembalikan fungsi ginjal secepat mungkin
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
TUJUAN & SASARAN TERAPI
Kontrol volume
• parameter penting : kontrol volume pasien
• Px dgn oliguria pre renal azotemia
> resusitasi cairan cepat
- memperbaiki perfusi renal
- mencegah hipoxia tubulus
- mencegah nekrosis tubuler akut
Terapi suportive
• menjaga euvolemia perusi jaringan & keseimbangan elektrolit
Menghindari nephrotoxin
• recovery GGA iskemik : 14-21 hari
(exposure kembali dpt memperlama durasi GGA)
• Diganti terapi alternatif
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
TERAPI NIR OBAT
DIURETIK
• meningkatkan output urine
• meningkatkan RBF dgn efek vasodilator
Keuntungan peningkatan output urine :
• manajemen keseimbangan cairan & elektrolit lebih mudah
• mungkin utk diberikan nutrisi yg adekuat
• menurunkan risiko edema paru & renal replacement therapy
First line :
• Loop diuretik
dosis awal 40-80 mg iv
• mannitol
scr parenteral 12,5-25 g dlm 20% lrt infus iv selama 3-5 menit
monitor : output urine, elektrolit serum & osmolalitas
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
TERAPI DENGAN OBAT
Dopamin
• penggunaan pd GGA masih kontroversial
• dosis rendah (0,5-2 µg/kg/menit) > dilatasi vaskuler renal
> meningkatkan RBF & GFR
• dosis tinggi > mengikat reseptor β & ∞ adrenergik
>vasokonstriksi ginjal & penurunan GFR
Obat Vasoactive
• Infus dobutamin (175 µg/min) memperbaiki Ccr tanpa meningkatkan
output urine (px dgn Ccr 70-80 ml/min)
• mekanisme : peningkatan output jantung & RBF
• Fenoldopam : agonis selektif reseptor dopamin-1
> vasodilatasi arteriola ginjal & natriuresis
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
TERAPI DENGAN OBAT
• Elektrolit
> terjadi hiperkalemia
> Pasien GGA oliguria dibatasi kaliumnya utk mencegah hiperkalemia
> Pasien GGA dgn overload cairan & dialisis intermitent
pembatasan Na
• Monitoring pd magnesium & fosfor
> masalah yg sering terjadi : hiperphosphatemia (khususnya px GGA
dg kerusakan jaringan atau katabolisme meningkat)
> agen yg mengandung kalsium mrpkn pilihan utama
Pd px dgn Phosphat serum > 7 mg/dL dihindari
• Protein
> Px GGA memecah protein dgn cepat & sel tdk dpt menggunakan
asam amino dgn efisien.
TERAPI NUTRISI
Parameter Frekuensi
Intake dan output cairan setiap pergantian shift
Berat badan setiap hari
Vital sign setiap pergantian shift
Sensitifitas dan kultur darah setiap hari, jika ada infeksi
lebih sering
Kimia darah
Na, K, Cl, HCO3, Ca,PO4, Mg setiap hari
BUN, SCr setiap hari
Albumin satu atau dua kali/minggu
CBC dg white cell diff. Setiap hari
Obat & regimen dosis setiap hari
Regimen Nutrisi setiap hari
Urinalisis setiap hari
EVALUASI OUTCOME TERAPI