farmakoterapi gangguan hormonal & metabolisme i (obat tiroid) · 2018. 12. 4. · • tidak ada...
TRANSCRIPT
Farmakoterapi GangguanHormonal & Metabolisme I
(Obat Tiroid)
Alfi Yasmina
FT Gangguan Hormonal & Metabolisme
• Tiroid dan Antitiroid
• Kortikosteroid
• Insulin • Insulin
• Antidiabetik oral
Hormon Tiroid
Preparat Tiroid
• Indikasi: – Thyroid replacement (hipotiroidism), suppression
therapy (kanker tiroid)
• Jenis:– L-tiroksin (T4)– L-tiroksin (T4)
• Stabil, murah, hipoalergenik, t1/2 panjang
– Liotironin (T3)
• 4x lebih poten, tapi t1/2 pendek, sulit diukur, kardiotoksik pada pasien CV
– Liotrix (kombinasi L-tiroksin-liotironin)
– Desiccated L-tiroksin (dari hewan)
• Murah, tapi sangat antigenik, tidak stabil, sulit diukur
Hipotiroidism pada kehamilan
• Kehamilan:
– Peningkatan TBG oleh estrogen
– Ekspresi D3 oleh plasenta
– L-tiroksin masuk via plasenta ke janin dalam
jumlah keciljumlah kecil
• Perlu peningkatan dosis L-tiroksin
• Target: kadar TSH di range bawah normal (diukur tiap 4-6 minggu)
• Pasca persalinan, dosis bisa dikembalikan ke dosis pra-kehamilan
Antitiroid
• Indikasi: menurunkan aktivitas tiroid dan efek hormon tiroid, dengan cara:– Menurunkan produksi hormon tiroid
– Memodifikasi respons jaringan terhadap hormon tiroid
– Destruksi kelenjar tiroid (bedah, radiasi)– Destruksi kelenjar tiroid (bedah, radiasi)
• Jenis:– Tioamid (metimazol, karbimazol, propiltiourasil)
– Iodida (Lugol, KI)
– Radioactive iodine
Tioamid
Tioamid • Respons terapi:
– Clinical improvement sesudah 3-6 minggu
– Fungsi tiroid diukur tiap 2-4 bulan; begitu eutiroid, tiap 4-6 bulan
• Efek samping:• Efek samping:
– GIT symptoms, perubahan sensasi rasa/bau
(M)
– Agranulositosis reversibel (awal terapi)
– Maculopapular pruritic rash
– Hepatitis berat (PTU), ikterus kolestatik (M)
Iodida
Iodida
• Perbaikan gejala dalam 2-7 hari
– Bisa menurunkan vaskularitas dan ukuran kelenjar
• Tidak boleh digunakan sendirian, karena kelenjar tiroid akan bisa escape dari efek iodida dalam 2-8 minggu, sehingga terjadi withdrawalsehingga terjadi withdrawal
• Tidak diberikan bila akan diberi radioactive iodine
• Tidak boleh digunakan kronis pada kehamilan
• Efek samping:
– rash akneiform, pembengkakan parotis, diare, ulserasi membran mukosa, konjungtivitis, rinore, rasa logam
Radioactive iodine
• Mekanisme: Destruksi tiroid
• Indikasi: kanker tiroid dan kelenjar yang
hiperaktif (nodul/goiter toksik)
• Gejala membaik sesudah 2-3 bulan
• 131I (untuk terapi) per oral langsung diabsorpsi,
dikonsentrasikan dalan folikel
• T1/2 5-8 hari, penetrasi 400-200 µm
• Efek samping: delayed hipotiroidism, tiroiditis,
neoplasma (rare)
• Tidak boleh pada bumil dan busu
Tirotoksikosis pada kehamilan
• Paling sering Graves disease (membaik bersama durasi kehamilan)
• Tioamid:
– PTU di trimester I (metimazol: embryopati)– PTU di trimester I (metimazol: embryopati)
– Metimazol sesudah trimester I (PTU:
gangguan hati)
– Pada saat menyusui, tioamid bisa diberikan
Terapi ajuvan
• Tidak ada efek spesifik pada sintesis hormon tiroid, hanya mengontrol manifestasi perifer tirotoksikosis
– Inhibitor deiodinasi perifer: amiodaron– Inhibitor deiodinasi perifer: amiodaron
– Beta-bloker (propanolol, metoprolol, atenolol)
– Calcium channel blocker (diltiazem)