farmakologi obat antituberkulosis
TRANSCRIPT
![Page 1: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/1.jpg)
Farmakologi Obat Antituberkulosis
M. Wellyan T.W.H.
![Page 2: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/2.jpg)
Tuberkulosis (TB)• Adalah penyakit kronik yang
disebabkan oleh berbagai jenis strain Mycobacteria, khususnya Mycobacterium tuberculosis.
• TB biasanya menyerang paru-paru, namun dapat juga menyerang organ lainnya.
• Pengobatan TB melibatkan banyak antibiotik yg diminum dalam jangka waktu lama.
![Page 3: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/3.jpg)
Mycobacterium tuberculosis• Bersifat aerob• Memiliki kandungan
lipid/lemak tinggi di dinding selnya.
• Membelah dg lambat (setiap 16-20 jam)
• Sukar dibunuh dg antibiotik karena struktur dinding selnya yg unik (lipid bilayer).
![Page 4: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengobatan TB
• Tujuan pengobatan:– Pencegahan/profilaksis– Penyembuhan
• Syarat wajib:– Terapi kombinasi obat TB menurut aturan– Kepatuhan pasien
![Page 5: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/5.jpg)
WHO Global Plan to Stop TB
• DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course), adalah strategi WHO utk mengendalikan TB.
• Strategi DOTS:– Komitmen pemerintah utk mengendalikan TB– Diagnosis berdasarkan pemeriksaan dahak bagi
pasien dg gejala TB aktif– Observasi langsung thd terapi obat– Kepastian suplai obat– Pelaporan dan pencatatan kasus serta hasil terapi.
![Page 6: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/6.jpg)
Terapi Farmakologi TB
• Obat TB dibagi menjadi first line (lini pertama), second line (lini kedua), dan third line (lini ketiga).
• First line– Ethambutol, disingkat EMB atau E– Isoniazid, disingkat INH atau H– Pyrazinamid, disingkat PZA atau Z– Rifampicin, disingkat RMP atau R Saat ini Streptomisin tidak lagi dianggap first line
karena banyaknya kasus resistensi.
![Page 7: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/7.jpg)
Regimen Dosis First Line
• Penulisan standar regimen dosisnya:2HREZ/4HR3
Artinya: Isoniazid, rifampicin, etambutol, dan pyrazinamid diminum tiap hari selama 2 bulan. Kemudian diteruskan dengan isoniazid dan rifampicin seminggu 3 kali selama 4 bulan
• 2HREZ dinamakan fase intensitas tinggi• 4HR3 dimanakan fase lanjutan
![Page 8: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/8.jpg)
Terapi Farmakologi TB
• Second line– Golongan aminoglikosida (amikasin, kanamisin)– Golongan polipeptida (capreomycin, enviomycin)– Golongan fluorokuinolon (ciprofloxacin, levofloxacin)
• Digolongkan second line karena kurang efektif daripada first line, atau memiliki efek samping toksik, atau tidak tersedia di negara-negara tertentu.
![Page 9: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/9.jpg)
Terapi Farmakologi TB
• Third line– Rifabutin– Linezolid– Klaritromisin
• Digolongkan third line karena tidak begitu efektif, atau karena harganya mahal, atau karena khasiatnya belum terbukti.
![Page 10: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/10.jpg)
Terapi Farmakologi TB
![Page 11: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/11.jpg)
Isoniazid• Mekanisme kerja: merupakan
pro drug, diubah menjadi bentuk aktif oleh enzim katalase-peroksidase. Isoniazid menghambat sintesis asam mikolat, yg diperlukan utk sintesis dinding sel bakteri.
• Efek samping: nilai LFT (liver function test) abnormal, nafsu makan turun, mual, muntah, nyeri perut.
![Page 12: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/12.jpg)
Isoniazid• Farmakokinetika:
– Absorpsi: cepat dan sempurna di saluran cerna, lajunya dapat diturunkan oleh adanya makanan. Konsentrasi puncak plasma diperoleh dalam 1-2 jam.
– Distribusi: semua jaringan dan cairan tubuh, melintasi plasenta, terdapat pada ASI. Ikatan proteinnya adalah 10-15%.
– Metabolisme:di hepar (melalui proses asetilasi), bagi yg laju asetilasinya lambat mungkin perlu penyesuaian dosis.
– Ekskresi: urine (75-95%) sisanya melalui feses. Waktu paruh eliminasi 30-100 menit atau 2-5 jam (tergantung kecepatan asetilasinya, tiap orang mungkin berbeda). Laju eliminasi lebih lama pada penderita gangguan hati dan ginjal yg parah.
![Page 13: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/13.jpg)
Ethambutol
• Mekanisme kerja: menghambat multiplikasi (penggandaan) mycobacteria dg cara mengganggu sintesis RNA.
• Efek samping: hiperurisemia, gout akut, nyeri abdomen, anoreksia, demam, sakit kepala, kelainan nilai LFT, konfusio.
![Page 14: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/14.jpg)
Ethambutol
• Farmakokinetika– Absorpsi: bioavailabilitas 80%, waktu puncak plasma
dicapai dalam 2-4 jam.– Distribusi: secara luas di tubuh, terkonsentrasi di
ginjal, paru, saliva, dan sel darah merah. Ikatan protein 20-30%.
– Metabolisme: menjalani proses oksidasi di hepar menjadi metabolit tak aktif
– Ekskresi: di urin 50%, di feses 20%. Waktu paruh eliminasi 2,5-3,6 jam pada orang normal atau 7-15 jam pada pasien gagal ginjal tahap akhir.
![Page 15: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/15.jpg)
Pyrazinamide
• Mekanisme kerja: diubah menjadi asam pirazinoat yang akan menurunkan pH lingkungan bakteri, mekanisme kerjanya yg pasti belum diketahui.
• Efek samping: mual, muntah, anoreksia, arthalgia (sakit sendi), myalgia (nyeri otot).
![Page 16: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/16.jpg)
Pyrazinamide
• Farmakokinetika:– Absorpsi: diserap baik di saluran cerna– Distribusi: luas di jaringan dan cairan tubuh
termasuk ginjal dan paru. Ikatan protein 50%.– Metabolisme: di hepar– Ekskresi: di urin (4% sebagai bentuk obat yg
tidak berubah)
![Page 17: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/17.jpg)
Rifampicin/Rifampin
• Mekanisme kerja: menghambat sintesis RNA bakteri.
• Efek samping: meningkatkan nilai LFT, rash, anoreksia, diare, mual, muntah.
![Page 18: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/18.jpg)
Rifampicin/Rifampin
• Farmakokinetika– Absorpsi: diserap baik di saluran cerna,
makanan dapat memperlama waktu puncak plasma.
– Disitribusi: sangat larut lemak, melintasi penghalang darah-otak. Ikatan protein 80%.
– Metabolisme: di hepar– Eksresi: melalui feses 60-65% dan urine 30%.
![Page 19: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/19.jpg)
MDR-TB dan XDR-TB
• MDR-TB = multi drug resistant TB adalah TB yang kebal/resisten terhadap paling tidak INH dan RMP.
• XDR-TB = extensively drug resistant TB adalah MDR-TB yg resisten thd antibiotika golongan kuinolon (ciprofloxacin/levofloxacin) dan juga kebal terhadap kanamisin, capreomisin, atau amikasin.
![Page 20: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/20.jpg)
Pengobatan MDR-TB• Dilakukan paling tidak selama 18 bulan oleh
dokter yang berpengalaman MDR-TB.• Pengobatan melibatkan obat-obat berikut ini
(disesuaikan dg hasil uji sensitivitas): – antibiotika golongan aminoglikosida (amikasin,
kanamisin) atau antibiotika golongan polipeptida (capreomycin)
– PZA– EMB– Antibiotika golongan fluorokuinolon (moxifloksacin)– Rifabutin
![Page 21: Farmakologi Obat Antituberkulosis](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061413/55cf9b43550346d033a55e78/html5/thumbnails/21.jpg)
Terimakasih