fakta setar.docx

3
Nutrisi > Nutrisi Umum Fakta di Balik Serat 1 2 Dengan makin berkembangnya penelitian akan nutrisi dan kesehatan dewasa ini, berbagai fakta seputar serat telah terkuak dan banyak teori ilmiah yang mesti diluruskan. Inilah sebabnya kami ingin Anda mengetahuinya sehingga pada akhirnya Anda mampu untuk memisahkan antara mitos dan fakta yang sebenarnya. Mitos: Semua jenis serat adalah sama. Fakta: Kenyataanya, serat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat tidak larut dan serat larut. Manfaat keduanya pun berbeda. Serat tidak larut (insoluble fiber) terdapat pada kulit gandum, jagung tumbuk, kulit kentang, sayuran daun (bayam, kangkung), kulit buah (apel, pear, dan jambu) dan biji kacang-kacangan. Strukturnya tebal dan kasar serta tidak larut di dalam air, sehingga akan memenuhi saluran pembuangan Anda dengan membuat feses menjadi lebih menggumpal. Serat larut (soluble fibre) umumnya bisa ditemukan pada gandum, dan daging buah seperti jeruk, semangka, dan melon. Serat jenis ini akan larut dalam air dan membentuk seperti agar-agar dalam saluran pencernaan. Perannya adalah memperlambat penyerapan gula. Bila dikonsumsi secara teratur, serat larut juga akan menurunkan level kolesterol jahat (LDL). Mitos: Serat tidak mengandung kalori Fakta: Meski dalam kandungan yang sangat sedikit, namun secara keseluruhan serat tetap mengandung kalori. Serat terdiri dari molekul gula yang terikat secara kimiawi yang susah diuraikan oleh tubuh. Bahkan, organ usus halus pun tidak mampu memecah ikatannya –baik serat larut ataupun serat tidak larut. Inilah sebabnya beberapa pakar menyatakan bahwa serat tidak memiliki kandungan kalori sama sekali. Karena dalam usus besar, molekul serat larut akan dikonversi menjadi rantai asam lemak yang menghasilkan sejumlah kalori. Menurut Badan Pengatur Makanan dan Obat-obatan Amerika –Food & Drug Administration (FDA)– satu gram karbohidrat umumnya mengandung sekitar 4 kalori, sama seperti satu gram serat larut. Sementara serat tidak larut memiliki 0 kalori. Mitos: Serat membantu turunkan berat badan Fakta: Serat memiliki kemampuan memperlambat proses penyerapan nutrisi dalam usus sehingga tubuh akan mengira bahwa Anda telah cukup kenyang menyantap makanan. Beberapa jenis serat bahkan mampu merangsang produksi hormon penekan nafsu makan yang lazim

Upload: stephanie-snow

Post on 09-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nutrisi> Nutrisi UmumFakta di Balik Serat

12

Dengan makin berkembangnya penelitian akannutrisidankesehatandewasa ini, berbagai fakta seputar serat telah terkuak dan banyak teori ilmiah yang mesti diluruskan. Inilah sebabnya kami ingin Anda mengetahuinya sehingga pada akhirnya Anda mampu untuk memisahkan antara mitos dan fakta yang sebenarnya.

Mitos: Semua jenis serat adalah sama.Fakta:Kenyataanya, serat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat tidak larut dan serat larut. Manfaat keduanya pun berbeda. Serat tidak larut (insoluble fiber)terdapat pada kulit gandum, jagung tumbuk, kulit kentang, sayuran daun (bayam, kangkung), kulit buah (apel, pear, dan jambu) dan biji kacang-kacangan. Strukturnya tebal dan kasar serta tidak larut di dalam air, sehingga akan memenuhi saluran pembuangan Anda dengan membuat feses menjadi lebih menggumpal. Serat larut (soluble fibre)umumnya bisa ditemukan pada gandum, dan daging buah seperti jeruk, semangka, dan melon. Serat jenis ini akan larut dalam air dan membentuk seperti agar-agar dalam saluran pencernaan. Perannya adalah memperlambat penyerapan gula. Bila dikonsumsi secara teratur, serat larut juga akan menurunkan level kolesterol jahat (LDL).Mitos: Serat tidak mengandung kaloriFakta:Meski dalam kandungan yang sangat sedikit, namun secara keseluruhan serat tetap mengandung kalori. Serat terdiri dari molekul gula yang terikat secara kimiawi yang susah diuraikan oleh tubuh. Bahkan, organ usus halus pun tidak mampu memecah ikatannya baik serat larut ataupun serat tidak larut. Inilah sebabnya beberapa pakar menyatakan bahwa serat tidak memiliki kandungan kalori sama sekali. Karena dalam usus besar, molekul serat larut akan dikonversi menjadi rantai asam lemak yang menghasilkan sejumlah kalori. Menurut Badan Pengatur Makanan dan Obat-obatan Amerika Food & Drug Administration(FDA) satu gram karbohidrat umumnya mengandung sekitar 4 kalori, sama seperti satu gram serat larut. Sementara serat tidak larut memiliki 0 kalori.

Mitos: Serat membantu turunkan berat badanFakta:Serat memiliki kemampuan memperlambat proses penyerapannutrisidalam usus sehingga tubuh akan mengira bahwa Anda telah cukup kenyang menyantap makanan. Beberapa jenis serat bahkan mampu merangsang produksi hormon penekan nafsu makan yang lazim disebutcholecystokinin(CCK). Serat membantu program penurunan berat badan Anda, karena dengan menyantap hidangan berserat, maka Anda akan merasa kenyang lebih lama sehingga menunda datangnya rasa lapar.

Mitos: Semua kebaikan alam terdapat pada seratFakta:Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, karena kenyataannya tubuh tetap memerlukan 5nutrisilengkap demi menunjang produktivitas dan kinerjanya.Nutrisimakro seperti karbohidrat, protein, dan lemak berperan menyediakan energi dan membentuk sel-sel tubuh, sementaranutrisimikro yang terdiri dari vitamin dan mineral akan mengontrol keseimbangan fungsi organ dan mengaktifkan enzim-enzim untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh Anda.

Mitos: Produk serat kemasan sama sehatnyaFakta:Selain dari makanan alami, kini serat juga telah dimodifikasi dalam bentuk lain seperti yogurt, jelly dan jus anggur. Anda bisa membuat serat dari bakteri dan ragi. Selama Anda bisa membuktikan bahwa makanan tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol, menghidupi bakteri baik dalam usus -prebiotik, dan menyehatkan pembuangan feses, maka Anda bisa menyebutnya serat.

Mitos: Serat membantu mencegah kanker ususFakta:Mungkin saja benar, tetapi hingga sekarang hal ini masih diperdebatkan oleh berbagai kalangan.The American Institute of Cancer Research juga masih menganggapnya sebagai kemungkinan! Mengesampingkan kontroversi yang terjadi, poladiettinggi serat memang dihubungkan dengan pencegahan berbagai penyakit kronis. Karena itu, meningkatkan asupan serat sehari-hari merupakan langkah cerdas dalam menjaga kesehatan. Mitos: Semakin banyak serat, semakin sehatFakta:Ini merupakan persepsi keliru yang menjerumuskan. Menurut rekomendasi dariInstitute of Medicine, manusia membutuhkan konsumsi serat sebesar 38 gram per hari. Angka ini setara dengan 9 buah apel, atau 12 mangkok oatmeal. Sementara rata-rata orang hanya mengonsumsi 15 gram setiap harinya. Sebaliknya, berlebihan mengonsumsi serat malah bisa merugikan. BAB yang terlalu lancar akan mengganggu proses penyerapan vitamin dan mineral karena keduanutrisitersebut terlalu cepat terbuang. Dampaknya bisa menyebabkan defisiensi vitamin hingga diare. Perut juga terasa sakit dan kembung, karena produksi gas di lambung menjadi berlebih.

Mitos: Pola makan serat itu rumitFakta:Strategi sederhana yang perlu Anda terapkan: Makan secukupnya, dan nikmati makanan yang belum diproses. Pilihlah sayuran berwarna hijau karena lebih kaya akan kandungan serat. Di samping itu, sumber makanan seperti kentang, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, beras, gandum, dan beberapa jenis buah seperti jambu, apel dan pear lebih baik dimakan beserta kulitnya karena di situlah tempat berlimpahnya kandungan serat. Pastikan pilih karbohidrat kompleks. Anda bisa menyiasatinya dengan mengganti asupan nasi putih dengan nasi merah, dan selalu memilih roti gandum