fajri kaharismatika 1113016300061repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52094/1... ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
SMA PADA KONSEP HUKUM NEWTON TENTANG
GRAVITASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
FAJRI KAHARISMATIKA
1113016300061
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
3
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
4
ABSTRAK
Fajri Kaharismatika (1113016300061), Pengaruh Media Pembelajaran Mobile
Learning Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik Sma Pada Konsep
Hukum Newton Tentang Gravitasi. Skripsi Program Studi Tadris Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Media pembelajaran mobile learning dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
dan yang paling penting dalam pembelajaran saintifik adalah keilmiahan dalam
proses pembelajaran karena dapat meningkatkan kualitas peserta didik dengan
mengembangkan unsur sikap pengetahuan peserta didik. Pembelajaran Fisika
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik tampak kurang tertarik, bergairah
dan cenderung tidak aktif (pasif), sehingga nilai yang diperoleh peserta didik juga
kurang maksimal. Rendahnya nilai Fisika peserta didik disebabkan oleh media
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran mobile learning terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum Newton tentang
gravitasi. Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Depok. Sampel dari penelitian ini,
yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas
kontrol, dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Metode
penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent
control grup. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen
berupa 25 soal pilihan ganda dan instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan
hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney yang dilakukan terhadap
data posttest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (α). Hal ini
menunjukkan bahwa , pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbantuan
mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik, namun
tidak terlalu signifikan. Selain itu, hasil posttest, kelas eksperimen mengalami
peningkatan yang lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Sementara, hasil angket
respon siswa terkait penggunaan media pembelajaran mobile learning dalam proses
pembelajaran, mendapat kategori baik sekali dengan persentase sebesar 79%.
Kata kunci: Mobile Learning, Kemampuan Kognitif, Hukum Gravitasi
Newton.
5
ABSTRACT
Fajri Kaharismatika (1113016300061), The Effect Of Mobile Learning Against
Cognitive Abilities Of High School Students In Newton's Law Concepts About
Gravity. Thesis Of Tadris Physics Study Program Faculty Of Tarbiyah And
Teacher Training Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
The mobile learning is appropriate to be applied in the learning process and the
most important thing in scientific learning is scholarship in the learning process
because it can improve the quality of students by developing elements of knowledge
attitudes of students. Physics learning shows that most students seem less interested,
passionate and tend to be inactive (passive), so the value obtained by students is
also less than optimal. The low value of students' physics is caused by the learning
media used by the teacher is less varied. This study aims to determine the effect of
mobile learning on the cognitive abilities of high school students on Newton's
concept of gravity. This research was conducted at SMAN 8 Depok. The sample of
this study, namely class X IPA 1 as an experimental class and class X IPA 2 as a
control class, with a sampling technique in the form of purposive sampling. The
research method used was a quasi experiment with a nonequivalent control group
design. The instruments used in this study, namely instruments in the form of 25
multiple choice questions and non-test instruments in the form of a questionnaire.
Based on the results of hypothesis testing using the mann-whitney test conducted
on the posttest data obtained sig. (2-tailed) < significance level (α). This shows that
less significant, learning using the mobile learning influences the cognitive abilities
of students. In addition, the results of the posttest, the experimental class increased
superior to the control class. Meanwhile, the results of the questionnaire responses
of students related to the use of mobile learning media in the learning process, got
a very good category with a percentage of 79%.
Keywords: Mobile Learning, Cognitive Ability, Newton's Law Of Gravity.
6
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media
Pembelajaran Mobile Learning Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta
Didik SMA Pada Konsep Hukum Newton Tentang Gravitasi ”. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku ketua Program Studi Tadris Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dwi Nanto, Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan banyak
waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
4. Erina Hartanti, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswa Tadris
Fisika.
5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
6. Dra. Hj. Nurlaely, M.Pd., selaku Kepala SMAN 8 Kota Depok yang telah
memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Sarodji Jachja, S.Pd., selaku guru bidang studi Fisika SMAN 8 Kota Depok
yang telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama penelitian
berlangsung.
7
8. Dewan guru, staf, karyawan dan siswa-siswi SMAN 12 Kota Tangerang
Selatan khususnya kelas XII IPA 3 dan XII IPA 4 yang telah memberikan
bantuan selama penelitian berlangsung.
9. Dwi Rachmah Dani, S.Si dan Raden Raisa, S.Pd., selaku guru fisika SMAN
Tangerang Selatan yang telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk
menjadi narasumber peneliti dalam studi pendahuluan.
10. Keluarga tercinta Ayahanda H. Harno, A.md, Ibunda Kartini Dyah Mikorini,
S.Pd, Adik-adikku Arsy Parama Pura, Reksa Parama Yuda, Ahmad Parama
Tirta, Sahid Paramarta dan Kresna Parama Darma serta semua keluarga yang
selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam
mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan
Ibu.
11. Suami tercunta Fadhli Kurniawan, S. Ikom., yang telah memberikan doa dan
semangat kepada penulis.
12. Succy Yuliyawati, Ali Fikri Abdilah, Ishma Idzni, yang sudah menemani
peneliti, selalu menjadi tempat berbagi informasi, memberikan waktu, pikiran,
saran dan dukungan kepada peneliti.
13. Sahabat-sahabatku, Succy Yuliyawati, Aiumul Apiah, Hakiki Suci Hikmawati,
Kika, Awanda Yolanda, Nurrovi Pauziah Nawawi yang telah menjadi tempat
berbagi suka maupun duka, teman yang selalu menciptakan suasana ceria,
memberikan kasih sayang dan dukungan dalam berbagai bentuk kepada
penulis.
14. Keluarga Besar Tadris Fisika 2013 dan kakak kelas yang senantiasa berbagi
ilmu, kepedulian, dan perhatian selama menuntut ilmu di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Aamiin.
8
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, April 2020
Peneliti
9
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ....... Error! Bookmark not
defined.
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN...................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK .......................................................................................................... 3
ABSTRACT .......................................................................................................... 5
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 3
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 9
DAFTAR TABEL ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ........................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................. Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah ........................... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah ................................. Error! Bookmark not defined.
C. Pembatasan Masalah ................................ Error! Bookmark not defined.
D. Perumusan Masalah .................................. Error! Bookmark not defined.
E. Tujuan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
F. Manfaat Penelitian.................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II ................................................................. Error! Bookmark not defined.
KAJIAN TEORI .................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Kajian Teori ............................................. Error! Bookmark not defined.
1. Media Pembelajaran ........................................................................ 21
2. Mobile Learning ............................................................................... 25
3. Android ............................................................................................ 27
4. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar........................................................... 28
5. Konsep Hukum Gravitasi Newton ................................................. 33
B. Hasil Penelitian Relevan ......................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 43
D. Hipotesis ................................................................................................ 44
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 45
B. Metode Penelitian ................................................................................... 45
C. Desain Penelitian .................................................................................... 45
D. Prosedur Penelitian ................................................................................. 46
1. Tahap Persiapan ............................................................................... 47
2. Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 47
3. Tahap Penutup ................................................................................. 48
E. Variabel Penelitian ................................................................................. 48
F. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 49
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 49
1. Instrumen Penelitian ......................................................................... 49
a. Instrumen Tes ............................................................................... 51
b. Instrumen Non-Tes ....................................................................... 53
H. Kalibrasi Instrumen ................................................................................ 53
1. Kalibrasi Instrumen Tes ................................................................... 54
2. Kalibrasi Instrumen Non-tes (Angket) .............................................. 54
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 61
1. Analisis Data Tes ............................................................................. 62
2. Analisis Data Non-tes ....................................................................... 63
J. Hipotesis Statistik ................................................................................... 66
BAB IV ............................................................... Error! Bookmark not defined.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 64
A. Deskripsi Data ........................................................................................ 64
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 64
1. Hasil Pretest ..................................................................................... 64
2. Hasil Posttest ................................................................................... 65
3. Rekapitulasi Hasil Kognitif Peserta Didik......................................... 67
a. Hasil Pretest dan Posttest ............................................................. 67
b. Hasil Kemampuan Kognitif Peserta Didik Per Indikator ............... 68
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ................................................ 69
a. Uji Normalitas .............................................................................. 69
b. Uji Homogenitas ........................................................................... 70
5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 71
11
6. Hasil Analisis Angket Peserta Didik ................................................. 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 78
A. Kesimpulan ............................................................................................ 78
B. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79
LAMPIRAN A .................................................................................................. 83
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyambut zaman era globalisasi yang kini semakin pesat telah mendorong
lahirnya perkembangan Teknologi dan Informasi yang semakin berkembang di
seluruh negara bahkan hingga ke Indonesia. Dampak dari globalisasi ini dapat
berdampak positif dan negatif pada suatu negara. Kita dapat bertukar informasi dan
berbagai hal dengan orang-orang di berbagai negara.
Adanya pekembangan teknologi menyebabkan adanya persaingan kompetensi
antar bangsa, sehingga menuntut adanya pengembanagan kualitas sumber daya
manusia. Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pengembanagan
sumber daya manusia. Dan bagi Indonesia hal ini menjadi tantangan dalam
meningkatkan mutu sistem pendidikan.
Pada masa sebelum bergabung dengan PISA guru merupakan tokoh sentral.
Setelah bergabung dengan PISA guru hanya sebagai fasilitator siswa dalam
memperoleh pengetahuan. Setelah Indonesia telah menjadi partisipan dalam PISA
selama 14 tahun kurikulum Indonesia diubah menjadi kurikulum 2013. Kurikulum
2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di alam menghadapi masa
depan. Tujuan utamanya mendorang peserta didik mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya , bernalar, dan mengkomunikasikan
(memperesentasikan), apa yang mereka peroleh atau ketahui setelah menerima
pembelajaran. Adapun objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, social, seni dan
budaya.1
Hasil PISA selalu dirilis setiap tiga tahun sekali dan menjadi perhatian bagi
pemerintah. Tahun 2018 hasil Indonesia berada pada peringkat 65 dari 70 negara
pada bidang ekonomi, matematika dan sains. Hal ini tidak jauh berbeda dengan
1 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 4, Nomor 1, juni 2019, h.69
13
capaian pada tahun 2015 dimana Indonesia berada pada peringkat 64 dari 69 negara
partisipan.2
Penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning.
E-learning di Indonesia telah dikembangakan di bawah naungan Program
Telematika Pendidikan atau E-education. Hal ini digunakan pada segala bentuk
teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi.
E-education berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi
informasi, seperti komputer, internet telepon, televisi/video, radio, dan alat bantu
audiovisual lainnya yang digunakan dalam pendidikan3. Penggunaan internet
maupun perangkat elektronik lain dalam pembelajaran e-learning memungkinkan
pembelajaran bisa dilakukan dalam waktu yang sama atau berbeda, dengan kata
lain proses pembelajaran e-learning bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Meskipun e-learning dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, e-learning
memiliki beberapa kekurangan diantaranya mengharuskan penggunanaya untuk
berhadapan dengan peralatan elektronik yang tidak fleksibel untuk berpindah
tempat (Contoh: DVD player, TV, dan proyektor) atau Personal Computer (PC)
yang terhubung ke internet menggunakan kabel LAN . Siswa sebagai pengguna
secara tidak langsung tetap dibatasi oleh tempat dan fasilitas tertentu. Oleh karena
itu. E-learning belum sepenuhnya dapat menjadi solusi agar siswa dapat belajar
kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat yang terjangkau.
Menanggapi pemaslahan tersebut, maka dikembangkan pembelajaran berbasis
multimedia yaitu memanfatkan mobile phone yang dapat digunakan lebih fleksibel
dan jugamerupakan perangkat yang hampir semua orang memilikinya untuk
komunikasi. Hal ini juga didasarkan pada meluasnya sistem yang baru ini di
gunakan pada mobile phone yaitu sistem android, yang merupakan sistem untuk
mempermudah penggunaan dari mobile phone itu sendiri.4
2 An Program For International Student Assesment Result for PISA 2018 (Paris : OECD
Publishing, 2018), p. 8 3 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: 2014) Ed.2 cet. 5, h.286-287 4 Hartanto, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning pada Konsep Dinamika Newton
untuk Siswa Kelas X SMA/MA”, Skripsi pada sekolah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, h. 1-2
14
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 8 Depok, pada kegiatan
pembelajaran fisika masih menggunakan media konvensional yaitu buku paket,
namut terkadang juga menggunakan LCD dengan media power point, akan tetapi
karena keterbatasan jumlah LCD pembelajaran fisika hanya menggunakan buku
paket dan ditulis di papan tulis kemudian murid menulis kembali ke dalam buku
tulis mereka masing-masing, hal ini terjadi dari generasi ke generasi sehingga
menyebabkan hasil belajar mereka tidak ada perubahan.
Setelah dilakukan survey kepada siswa SMAN 8 Depok tentang penggunaan
mobile phone android hasil yang didapatkan menyatakan 99% siswa di sekolah
menggunakan mobile phone android untuk berkomunikasi , seperti menggunakan
akun media sosial line, wattsup, instagram, facebook dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil wawancara pula didapatkan pernyataan bahwa mereka lebih
sering menggunakan mobile phone andorid mereka dibandingkan membaca buku
pelajaran, bahkan tak jarang mereka mengunakannya pada saat jam pelajaran
sedang berlangsung.
Berdasarkan hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and
Science Study) (2015), tingkat pemahaman siswa terhadap sains di Indonesia
menempati peringkat 44 dari 49 negara.5 Berdasarkan tinjauan pustaka hasil Ujian
Nasional tahun 2019 pada mata pelajaran fisika juga tergolong sangat rendah yaitu
42,05.6 Kemudian jika dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
silabus konsep hukum gravitasi Newton merupakan konsep yang abstrak dan sulit
untuk dinalar dan dipahami. Selanjutnya penuturan dari guru mata pelajran fisika
yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih
tergolong rendah sehingga mengharuskan guru untuk melakukan beberapa kali
remedial untuk memberikan nilai kepada siswa.
Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode atau media
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dan
minat belajar dalam mengikuti pembelajaran fisika. Dan didorong oleh
5 Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers, Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi,
Januari 2019, h.563 6 Kemendikbud, Diagnosa Hasil UN Tahun 2019, 2019, h. 5
15
berkembangannya teknologi, maka diperlukan suatu media yang berbasis teknologi
dalam bidang pendidikan. Maka dengan menggunakan software atau perangkat
lunak pembelajaran atau mobile learning diharapkan siswa dapat memiliki minat
belajar yang tinggi dan termotivasi untuk mengikuit pembelajaran fisika dimana
software pembelajaran ini dibuat agar kegiatan pembelajaran bersifat
menyenangkan, sehingga siswa mampu menyerap materi yang disampaikan dengan
baik dan hasil belajar dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning Terhadap
Kemampuan Kognitif Peserta Didik SMA Pada Konsep Hukum Newton
Tentang Gravitasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Rendahnya kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton
Tentang Gravitasi.
2. Kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran di kelas.
3. Siswa belum mampu memanfaatkan smartphone secara maksimal untuk
proses pembelajaran khususnnya fisika.
4. Siswa kurang terlatih dalam mengerjakan latihan-latihan soal.
5. Siswa kurang bisa memahami konsep fisika yang bersifat abstrak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan, permasalahan tersebut tidak mungkin diteliti semua sebab
keterbatasan penelitian. Oleh karena itu peneliti membatasi permasalahan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif
berdasarkan taksononomi Bloom Respon yang telah direvisi Anderson dan
16
Krathwohl, meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan),
C4 (menganalisis).
2. Mobile Learning dalam penelitian ini adalah media pembelaran berupa
aplikasi sumber belajar yang disertai latihan soal online dengan berbantuan
smartphone yang memiliki system operasi android.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di
atas, peneliti ingin membuktikan apakah media pembelajaran dengan
menggunakan android ini dapat memberikan pengaruh dalam hasil belajar
siswa, serta melihat respon siswa terhadap media pembelajaran untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari penelitian ini. Sehingga
dibuat beberapa rumusan masalah dalam penelitian, sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh setelah diberikan treatment menggunakan Media
Pembelajaran Mobile Learning terhadap kemampuan kognitif siswa pada
konsep Hukum Newton Tentang Gravitasi?
2. Bagaimana respon setelah diberikan treatment menggunakan Media
Pembelajaran Mobile Learning terhadap kemampuan kognitif siswa pada
konsep Hukum Newton Tentang Gravitasi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh Media Pembelajaran Mobile Learning
terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep Hukum Newton Tentang
Gravitasi.
2. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan
menggunakan Media Pembelajaran Mobile Learning terhadap kemampuan
kognitif siswa pada konsep Hukum Newton Tentang Gravitasi.
17
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dengan hasil dilakukannya penelitian ini, diharapkan
dapat memberikan manfaat:
1. Bagi peserta didik, melalui mobile learning pada konsep hukum Gravitasi
tentang Newton dapat mengatasi kesulitan dalam belajar, memahami pelajaran
Fisika dan meningkatkan kemampuan kognitif.
2. Bagi guru, melalui penggunaan Media Pembelajaran mobile learning ini dapat
dijadikan sebagai salah satu media pendukung dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti, memberikan informasi yang bermanfaat tentang penggunaan
mobile learning dalam pembelajaran Fisik
18
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
1) Definisi Media Pembelajaran
Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. AECT (1979: 21) mengartikan media sebagai
segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedang Olson
(1974:12) mendefinisikan medium sebagai teknonogi untuk menyajikan,
merekam, membagi dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsanagn
indra tertentu, disertai penstrukturan informasi.
Media pendidkan oleh Commission on Instructional Technology (1970)
diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat
digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis.
Gagne (1970) menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis
komponen dasar lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk
belajar. Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana
untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses belajar terjadi.
Dari pendapat pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali.7
2) Syarat Media Pembelajaran
Keterampilan membuat media pendidikan, berarti terampil dan
menguasai teknik dan proses pembuatan suatu alat media pendidikan yang
7 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: prenadamedia group, 2015)
h. 392
19
berguna untuk suatu pelajaran tertentu. Alat-alat yang dibuat harus memenuhi
syarat sebagai berikut 8:
1. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita;
2. lmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan oleh kita;
3. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat;
4. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan
bersifat sederhana;
5. Fungsional, berguna dalam pelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa.
3) Fungsi Media Pembelajaran
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu
(a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi
kompensatoris.9 Berikut ini penjelasannya:
1. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris menjelaskan bahwa fungsi media pembelajaran untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
8 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), cet. 7 h. 7-8. 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 20.
20
Selain itu, Kemp dan Dayton mengungkapkan bahwa media pembelajaran
dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: (1) memotivasi
minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.10
4) Manfaat Media Pembelajaran
Adapun manfaat dari media pembelajaran, yaitu11:
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak
seseorang sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
siswa. Dengan media siswa dapat mempelajari pengalaman orang lain yang
belum pernah dialamainya melalui media visual maupun audio.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara mahasiswa dan
lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak “ membaca tentang” atau
“berfokus tentang” gejala-gejala fisik dan sosial, tetapi diajak berkontak
langsung dengannya.
4. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Yang dimaksudkan ketika suatu
objek yang besar dengan media kita dapat menampilkannya melalui visual.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Presepsi yang dimiliki
antara individu satu dengan individu lain berbeda, maka dengan
pengamatan media secara bersama-sama makan menghasilkan keseragaman
pengamatan.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan
media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi
semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap.
Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar. Adanya
gambar-gambar denganwarna yang menaruk juga audio dapat merangsang
siswa untu belajar.
10 ibid, h. 23. 11 Ibid, h. 393-396
21
8. Media memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yng konkret
maupun abstrak.sebuah media dapat memberikan imajinasi tentang wujud,
lokasi, ukuran melalu visualisai.
9. Media memberiakan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mandiri,
pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
10. Media meningkatkan kemampuan keterbacan baru (new literacy), yaitu
kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan dan
lambang yang tampak, baik yang alami maupun buatan manusia, yang
terdapat dalam lingkungan.
11. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan
kesadaran akan lingkungan sekitar.
12. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.
5) Jenis – jenis Media Pembelajaran
Heinich mengelompokan media yang digunakan untuk aktivitas
pembelajaran terdiri dari: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3)
media audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; (5) multimedia; dan (6)
media berbasis web atau internet. 12Berikut ini penjelasannya:
1. Media cetak merupakan jenis media yang digunakan sebagai sarana
informasi dan pengetahuan yang berisi teks meliputi buku, brosur, leaflet,
dan handout. Selain teks, media cetak juga berisi gambar, diagram, chart,
grafik, poster, dan kartun.
2. Media pameran atau display media digunakan sebagai sarana informasi dan
pengetahuan berupa realia (benda sesungguhnya), model, diorama, dan kit.
3. Media audio merupakan media yang efektif dan efisien digunakan untuk
melatih kemampuan penggunanya dalam mendengar informasi dan
pengetahuan lisan secara komprehensif.
4. Media bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yang mampu
menayangkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan unsur suara.
12 Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2017), h.18.
22
Contohnya film dan video.
5. Multimedia merupakan produk dari kemajuan teknologi yang mampu
menampilkan pesan dan pengetahuan dalam bentuk gabungan atau
kombinasi beberapa format penayangan, seperti: teks, audio, grafis, video,
dan animasi secara simultan.
2. Mobile Learning
1) Pengertian Mobile Learning
Mobile Learning (M-Learning) merupakan teknologi perangkat teknologi
informasi genggam dan bergerak menawarkan suatu cara untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang dinamis dan interaktif menawarkan suatu cara
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimanis dan interaktif baik di
dalam maupun di luar ruang kelas. Generasi terkinidari berkomputer nirkabel
(wireless) dan alat komunikasi yang dapat dibawa-bawa (portable) seperti
laptop/tablet, PDA (personal digital assistant/asisten digital pribadi), telepon
genggam, kamera digital, pemutar Mp3, iPod, iPhone, pembaca buku elektronik
kecil, dan beragam alat multifungsi.
Alat-alat genggam (mobile) dapat digunakan untuk memfasilitasi umpan
balik atau penguat cepat; menyampaikan demonstrasi dan kuis interaktif,
menyediakan pengalaman yang memikat (contohnya, bahasa asing);
memperkaya pembelajaran di luar ruang kelas (contohnya, silabus, tugas, dan
jadwal). Tentu saja, alat-alat ini dapat juga menggangu pembelajaran ketika
mahasiswa malah berbelanja online, berkirim e-mail, atau bermain selama kelas
berlangsung. Beberapa mahasiswa bahkan dapat merasa gembira terlewat
pertemuan di kelas jika mereka dapat melihat webcast-nya.13
2) Contoh Penggunaan Mobile Learning
a. Laptop
13 Gross Daviis, “Perangkat Pembelajaran Teknik Mempersiapkan dan Melaksanakan
Perkuliahan yang Efektif” (Jakarta :PT. RAJA GRAFINDO PERSADA, 2013) H. 314
23
Pengajar dapat memfungsikan laptop-laptop mahasiswa untuk bekerja
dalam beragam cara, diantaranya14 :
1) Meminta mahasiswa untuk berbagi akses tentang suatu informasi atau
untuk menemukan fakta-fakta secara online (misalnya, dalam kelas
psikologi tentang kekuranagan tidur, seorang pengajar menanyakan,”
siapa yang memiliki catatan terpanjang tidak tidur selama berjam-jam
berturut-turut?’, “Apakah lima ciri utama dari kekurangan tidur?’)
2) Melaksanakan pencarian online menggunakan sumber daya berupa situs
web perpustakaan atau akademik.
3) Mengerjakan permasalahan menggunakan piranti lunak lembar distribusi
(spreadsheet software)
4) Mengerjakan kuis online.
5) Melaksanakan eksperimen dalam laboratorium sains virtual.
6) Menampilkan gambar dank lip video online.
7) Meminta pertanyaan-pertanyaan anonim dari mahasiswa selama kelas
berlangsung.
8) Meminta mahasiswa untuk menghasilkan simulasi grafis (bergambar) dari
proses matematika
9) Melaksanakan perbincangan umum/ publik atau pesan teks pribadi melalui
jalur belakang yang memberikan komentar tentang ceramah atau
demonstrasi
10) Meminta mahasiswa bekerja dalam kelompok kecil yang menempati
posisi mendukung atau menentang suatu permasalahan dan memposkan
poin-poin kunci mereka dalm suatu papan diskusi online.
b. Podcast
Podcast adalah program audio atau video digital (terkadang disebut
vodcast) yang dapat diakses melalui alat-alat genggam (mobile) sesuai
kenyamanan pendengar atau penontonnya. Telepon genggam sebagai alat
14 Ibid, h. 316-317
24
terpadu. Telepon multifungsi dapat digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data,mengunduh musik, menerima dan mengirim pesan
singkat (SMS) dan e-mail; mengakses internet, menayangkan video,
menyiarkan video secara langsung (live), konferensi melalui video dan
sebagaimya.15
3. Android
Andoid merupakan suatu software stack yang terdistribrusi open source.
Terdiri dari sistem operasi, middleware, dan key application (aplikasi dasar). Sistem
operasi Android disesain untuk perangkat mobile dan merupakan turunan sistem
operasi berbasis kernel Linux, beberapa bagian juga identik dengan sistem operasi
GNU-Linux, diantaranya krenel, pustaka atau librari, framework, dengan
penambahan Dalvik virtual machine. Dengan kata lain , OS Android sangat identik
dengan OS Linux. Pada tahun 2000, jauh sebelum produk ponsel cerdasberedar di
pasaran Google mengakusisi perusahan bernama Android. Perusahaan tersebut
merupakan pendatang baru berfokus untuk pengembangan sistem operasi
embedded dan software untuk perangkat mobile. Kemudian setelah Android Inc.
Menjadi grup Google, para pendiri Android diantaranya Andy Rubin, Rich Miner,
Nick Sears, dan Chris White berpindah ke Google. Pada saat itu, OS Android
dikembangkan hanya untuk kebutuhan internal oleh Google dan belum berlisensi
open source.
Untuk memperkuat adopsi teknologi Android, pengembanagan Google
membentuk Open Handset Alliance (OHA). OHA adalah grup konsorsium dengan
anggota lebih dari 34 perusahaan dan bidang hardware, software dan
telekomunikasi. Diantaranya HTC, Intel, Motorola,Qualcomm, T-Mobile, dan
Nivida, Asus. Android dirilis perdanab dengan standar open source pada 5
November 2007 bersama OHA, penjelasan lebih lanjut standar lisensi Android
dapat dilihat pada sub-sub standar lisensi android. Alasan google merilis Android
secara open source, yaitu untuk penetrasi pasar produk berbasis Android dan juga
mempermudah user dalam mengakses layanan Google dan juga Android digunakan
15 Ibid, h. 317
25
sebagai media baru penayangan iklan yang dapat menambah revenue (pendapatan)
Google.16
Di masa depan sistem operasi Android berpotensi sangat besar. Untuk itu,
diperlukan strategi agar aplikasi yang telah kita buat dapat lebih populer diantara
sejumlah aplikasi sejenis dan kompetitor. Berikut beberapa faktor pertimbangan
untuk realisasi pembuatan aplikasi17:
1. Faktor Kecerpatan, tingkat efesiensi aplikasi dalam menyajikan data, proses
dan memberikan output data secara sepat sesuai keinginan konsumen.
2. Aspek Produktivitas, kebermanfaatan aplikasi dalam peningkatan
produktivitas user mencakup alasan penggunaan aplikasi untuk mengatasi
masalah yang sering dihadapi user.
3. Kreativitas Desain, nilai tambah yang dapat menarik minat user menggunakan
aplikasi tersebut. Diantaranya kemudahan pengguanaan (user friendly) dan
penyesuaian untuk segmen user tertentu yang diklarifikasikan berdasarkan
usia, pendidikan, atau kalangan difable.
4. Fleksibelitas dan kehandalan solusi alternatif dari keterbatasaan aplikasi agar
dapat berfungsi normal pada segala kondisi. Beberapa masalah yang sering
muncul dalam aplikasi mobile diantaranya keterbatasan kecepatan prosessor,
baterai, jaringan dan bandwidth.
Faktor-faktor diatas dapat menjadi dasar strategi merancang aplikasi-aplikasi
mobile. Selain itu, sangat diperlukan kemampuan pemograman berbasis OS
Android, karena platfrom ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan
PC.
5. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Belajar
16 TIM EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, (Jakarta : PT.Elex Komputindo), 2015, h.1 17 TIM EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, (Jakarta : PT.Elex Komputindo), 2015, h.2-3
26
juga adalah proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan,
dan sikap.18 Selain itu, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.19 Menurut Gagne, belajar adalah
suatu proses dimana suatu organisas berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman.20
Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis
maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu kativitas yang
merupakan proses mental, misalnya aktivitas berfikir, memahami, menyimpulkan,
menyimak, menelaah, memban-dingkan, membedakan, mengungkapkan, dan
lain-lain. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang
merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen
atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya, apresiasi, dan
sebagainya.21
Dalam buku Strategi Pembelajaran, Wina Sanjaya menulis: Menurut
Hilgard, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur
latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Sehingga belajar dianggap sebagai proses perubahan prilaku sebagai akibat dari
pengalaman dan latihan.22 Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu, sehingga perubahan inilah yang merupakan
hasil belajar.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang
diperoleh dari serangkaian pengalaman yang dialaminya, sehingga merubah cara
berpikir dan cara berinteraksi dengan orang lain.
18 Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1994), Cet. 2, h. 1. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 3, h. 68 20 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 1 21 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 85 22 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet. 6,
h. 110.
27
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkn manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel, 1996:51).23 Selain itu, hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Hasil belajar ini seringkali digunakan untuk mengetahui kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu, hasil belajar
adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada hakikatnya, hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku seperti bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan seperti pengetahuan,
pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, budi pekerti (etika), sikap, dan lain-lain.
Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar kedalam
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Dalam
penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif
saja. Kategori –kategori dalam ranah kognitif ini adalah:24
1) Mengingat (Knowledge)
Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah mengenali (mengidentifikasi)
dan mengingat kembali (mengambil). Proses mengenali adalah mengambil
pengetahuan yang dibuatkan dari memori jangka panjang untuk
membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan proses
mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memeori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian.
23 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 45. 24 Lorin W Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen (Jakarta: PustakaPelajar, 2010), Cet ke-1, h. 99.
28
2) Memahami (Comprehension)
Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses
kognitif yang dilakukan siswa adalah menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan.
3) Mengaplikasikan (Application)
Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu. Proses kognitif yang dilakukan siswa dalah mengeksekusi
atau melaksanakan dan mengimplementasikan.
4) Menganalisis (Analysis)
Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunannya menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan
hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah membedakan,
mengorganisasikan, dan mendekontruksikan.
5) Mengevaluasi (Evaluation)
Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan criteria dan/
standar. Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah memeriksa dan mengkritik.
Memeriksa ini dengan cara mengkoordinasi, mendeteksi, memonitor, dan
menguji.
6) Mencipta
Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah merumuskan atau membuat
hipotesis, merencanakan atau mendesain, dan memproduksi atau mengkontruksi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis
kategori ranah afektif, yaitu Receiving atau attending, responding atau jawaban,
valuing (penilaian), organisasi, dan karakteristik nilai. Sedangkan hasil belajar
psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak
individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni gerakan refleks, keterampilan
29
pada gerakan-gerakan dasar, keterampilan perseptual, kemampuan di bidang fisik,
gerakan-gerakan skill, dan kemampuan berkomunikasi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa hasil belajar adalah
perubahan perilaku, bertambahnya pengetahuan, dan kemampuan keterampilan
yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan
guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:25
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dalam diri siswa, yaitu:
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kegubagaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinyapun kurang atau tidak berbekas.
b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang mempengauhi aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran adalah:
tingkat kecerdasan /intelegnsi siswa,sikap siswa,bakat siswa, minat
siswa, dan motivasi siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
Faktor eksternal siswa terdapat dua macam, yaitu:
a) Lingkungan social
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan
temanteman sekelas dapat mempengaruhi semanagt belajar seorang
25 Muhibbin Syah, Op. Cit, h. 144-156.
30
siswa. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa tersebut. Dan lingkungan yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluaga siswa
itu sendiri.
b) Lingkungan nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Pendekatan belajar ini dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisisensi proses
pembelajaran materi tertentu.
31
6. Konsep Hukum Gravitasi Newton
Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Gravitasi Newton
a. Hukum Gravitasi Newton
Hukum gravitasi Newton mempostulatkan bahwa tiap benda mengadakan
gaya Tarik pada tiap benda lain yang sebanding dengan massa kedua benda itu
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antar mereka. Hukum
gravitasi Newton dapat ditulis sebagai persamaan vektor sederhana. Ambilah
m1 dan m2 sebagai 2 massa titik yang dipisahkan oleh jarak r12, yaitu magnitude
32
vektor r12 yang mengarah dari massa m1 ke m2. Gaya F12 yang diberikan oleh
massa m1 pada m2 adalah sebagai berikut.26
𝐹12 = − 𝐺𝑚1𝑚2
𝑟122 ��12 ……………… (1)
Dengan ��12 = r12 / r12 adalah vektor satuan yang mengarah dari m1 ke m2 dan G
adalah konstanta gravitasi universal yang nilainya27:
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2. ……………… (2)
Dari hukum ketiga Newton, gaya 𝐹21 yang dikerjakan oleh m1 pada m2 adalah
negative dari 𝐹12. Artinya sama besar denga 𝐹12 tetapi arahnya berlawanan.
Besarnya gaya gravitasi yang dikerjakan oleh sebuah partikel bermassa m1
pada partikel lain bermassa m2 yang jauhnya r diberikan oleh :
F = G 𝑚1𝑚2
𝑟2 ……………… (3)
b. Medan Gravitasi
Gaya gravitasi pada sebuah massa dibagi dengan massa disebut medan
gravitasi. Medan gravitsi bumi pada jarak r (dengan r lebih besar daripada jari-
jari bumi) menuju ke bumi dan mempunyai magnitude g® yang diberikan oleh
persamaan:28
𝑔(𝑟) =𝐹
𝑚=
𝐺𝑀𝐸
𝑟2 ……………… (4)
Gaya yang dikerjakan oleh bumi pada sebuah benda yang berada pada
ketinggian h diatas permukaan bumi diberikan dengan r = 𝑅𝐸 + ℎ. Gaya yang
dikerjakan oleh bumi pada sebuah benda bermassa m didekat permukaan bumi
diberikan persamaan dengan r = 𝑅𝐸:
𝐹 =𝐺𝑀𝐸𝑚
𝑅𝐸2 ……………… (5)
Apabila ini merupakan satu-satunya gaya yang bekerja pada benda, benda
tersebut akan jatuh bebas dan memiliki percepatan:
𝑎 =𝐹
𝑚=
𝐺𝑀𝐸
𝑅𝐸2 = 𝑔 = 9,81 𝑚 𝑠2⁄ ……………… (6)
26 Tipler, Paul. A, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Jakarta : Penerbit Erlangga, 1998), h.501 27 Ibid, h. 501 28 Ibid, h. 503
33
Karena 𝑔 = 9,81 𝑚 𝑠2⁄ dapat diukur dengan mudah dan jari-jari bumi
diketahui, persamaan (6) dapat digunakan untuk menetukan konstanta G atau
massa bumi ME jika salah satu dari kedua besaran ini diketahui. Newton
memperkirakan nilai G dari perkiraan massa bumi. Ketika Cavendish
menetapkan G sekitar 100 tahun kemudian dengan mengukur gaya antara dua
buah bola kecil dengan massa dan jarak pisah yang diketahui, ia menyebut
percobaan ini “menimbang berat bumi”.
c. Hukum Kepler
Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya
tentang gerak dan hukum gravitasi universalnya, ahli astronomi Jerman
Johanes Kepler (1571-1630) telah menghasilkan sejumlah karya astronomi di
mana kita bias mendapatkan perincian mengenai gerak planet di sekitar
Matahari, karya Kepler sebagian dihasilkan dari tahun-tahun yang ia habiskan
untuk mempelajari data yang dikumpulkan Tycho Brahe (1546-1601)
mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa, diantara hasil
Karya Kepler terdapat tiga penemuan yang kita sebut sebagai Hukum Kepler
mengenai Gerak Planet, Hukum-hukum tersebut dirangkum sebagai berikut:29
Hukum Kepler pertama: Lintasan setiap planet mengelilingi Matahari
merupakan sebuah elips dengan matahari terletak pada salah satu
fokusnya.
Hukum Kepler kedua : setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu
garis khayal yang ditaril dari Matahari ke planet tersebut mencakup daerah
dengan luas yang sama dalam waktu yang sama.
Hukum Kepler ketiga: perbandingan kuadrat periode (waktu yang
dibutuhkan untuk satu putaran mengelilingi Matahari dua planet yang
mengitari Matahari sama dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata
planet-planet tersebut dari Matahari. Dengan demikian, jika T1 dan T2
29 Douglas C, Giancoli. FISIKA Jilid 1. (Penerbit Erlangga : Jakarta, 2001), h.156
34
menyatakan periode dua planet, r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata
mereka dari matahari, maka :30
(𝑇1
𝑇2)
2
= (𝑟1
𝑟2)
3
……………… (7)
Kita dapat menuliskanya kembali menjadi,
𝑟13
𝑇12 =
𝑟23
𝑇22
Yang berarti bahwa r3/T2 harus sama untuk setiap planet.
B. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya:
1. Siti Osa Kosassy1, Nurhizrah Gistituati2, Jalius Jama3, Maria Montessori4,
Journal of Counseling and Educational Technology . Vol. 1, No. 2, 2018, pp. 59-
64 yang berjudul, “The Implementation Of Contextual Learning Approach In
E-Learning Based On Weblog Toward Students Learning Achievements”
Jurnal ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
variable bebas yang sama yaitu model CTL dan juga penggunaan e-learning.
Jurnal ini menyatakan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar dikelas
eksperimen 70% dan di kelas control 55,7% setelah diberikan treatment dengan
menggunkan pendekatan CTL dalam e-learning berbasis weblog.31
2. Iis Purnama Sari, Desnita, The 2018 International Conference on Research and
Learning of Physics. Journal of Physics: Conf. Series 1185, 2019, yang berjudul
“Preliminary study to develop of learning media for Newton’s law of gravity
using ICT based on contextual teaching and learning for senior high school”
Jurnal ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
variable bebas yang sama yaitu model CTL dan juga konsep fisika yang sama
yaitu hukum gravitasi Newton. Jurnal ini menyatakan bahwa konsep hokum
30 Ibid, h.157 31 Siti Osa Kosassy1, Nurhizrah Gistituati2, The Implementation Of Contextual Learning Approach
In E-Learning Based On Weblog Toward Students Learning Achievements, Jalius Jama3, Maria
Montessori4, Journal of Counseling and Educational Technology . Vol. 1, No. 2, 2018, pp. 59-64
35
gravitasi Newton merupakan konsep fisika yang perlu diajarkan menggunakan
pembelajaran kontekstual dan disajikan atau dibantu mengunakan TIK.32
3. Syafridatun Nikmah, Faruq Haroky, Jumadi, Insih Wilujeng,Heru Kuswanto.
International Seminar on Science Education. IOP Conf. Series: Journal of Physics:
Conf. Series 1233, 2019, “Development of Android Comic Media for the Chapter
of Newton's Gravity to Map Learning Motivation of Students”.
Jurnal ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
media pembelajaran android pada konsep fisika hokum gravitasi Newton. Jurnal
ini menyatakan bahwa media komik berbasis android apada bab gravitasi Newton
dapat dan cocok untuk digunakan dalam pembelajaran fisika untuk sekolah
menengah atas, dan media komik dapat digunakan untuk memetakan motivasi
belajar siswa sekolah menengah atas.33
4. Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati. Jurnal TEKNODIK, Vol. 21 - Nomor
2, Desember 2017, yang berjudul “Media E-Learning Berbasis Cms Joomla:
Pelengkap Pembelajaran Fisika SMA”
Jurnal ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
media pembelajaran e-learning. Hasil penelitian pada jurnal ini menytakan bahwa
media e-learning berbasis CMS Joomla layak digunakan dalam pembelajaran
fisika SMA dengan kualitas sangan baik. Selain itu, dengan media ini peserta didik
mendapatkan tambahan pengetahun cukup signifikan setelah melakukan
pembelajaran mandiri.34
32 Iis Purnama Sari, Desnita, Preliminary study to develop of learning media for Newton’s law of
gravity using ICT based on contextual teaching and learning for senior high school ,The 2018
International Conference on Research and Learning of Physics. Journal of Physics: Conf. Series
1185, 2019, h.2 33 Syafridatun Nikmah, Faruq Haroky, Jumadi, Insih Wilujeng,Heru Kuswanto, Development of
Android Comic Media for the Chapter of Newton's Gravity to Map Learning Motivation of Students
International Seminar on Science Education. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series
1233, 2019, h.1-3 34 Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati, Media E-Learning Berbasis Cms Joomla: Pelengkap
Pembelajaran Fisika SMA Jurnal TEKNODIK, Nomor 2, Desember 2017, h.21
36
5. Muhamad Nurul Hudaa, Mulyono B, Isnaini Rosyidac, Wardonod, , Prosiding
Seminar Nasional Matematika. PRISMA, Vol.2,798-806, 2019, yang berjudul
“Kemandirian Belajar Berbantuan Mobile Learning”.
Jurnal ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
mobile learning. Bedasarkan penelitian pada jurnal ini didapatkan hasil bahwa
pembelajaran PBL berbantuan mobile learning berbasis LMS (Learning
Managenet System) Moodle dan aplikasi android mampu meningkatkan
kemandirian belajar peserta didik serta layak dijadikan sebagai bahan ajar.35
6. Khikmatul Mungaeanah, 2016, skripsi yang berjudul “Pengaruh LKS Contextual
Teaching and Learning (CTL) Berbasis Android terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Getaran Harmonik.”
Skripsi ini dipilih peneliti sebagai penelitian relevan karena penggunaan
variable bebas yang sama yaitu model CTL menggunakan Android dan juga
variable terikat yaitu hasil belajar. Pada penelitian skripsi ini menujukan bahwa
pembelajaran menggunakan LKS CTL berbantuan Android unggul dalam
meningkatkan jenjang kognitif C2 (memahami), C3 (menerapkan) dan C4
(menganalisis). 36
7. I Made Astra, Hadi Nasbey & Aditiya Nugraha (2015). Dalam jurnal internasional
yang berjudul “Development of an Android Application in the Form of a
Simulation Lab as Learning Media for Senior High School Students”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan media pembelajaran
bagi siswa SMA melalui aplikasi Android dalam bentuk simulasi laboratorium.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dan pengembangan.
Laboratorium simulasi yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli konsep dan
ahli media. Lebih lanjut, secara empiris pengujian oleh guru dan siswa. Rata-rata
35 Muhamad Nurul Hudaa, Mulyono B, Isnaini Rosyidac, Wardonod, Kemandirian Belajar
Berbantuan Mobile Learning, Prosiding Seminar Nasional Matematika. PRISMA, Vol.2, 2019, h.
798-806 36 Khikmatul Mungaeanah,Pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis
Android terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Getaran Harmonik, 2016, h. 104-106
37
untuk kelayakan media pada semua indikator adalah 83.13% dari pakar media,
87,5% dari konsep ahli, 83.13% dari terempiris guru dan 78.51% dari siswa tes.
Disimpulkan bahwa aplikasi Android dalam bentuk simulasi laboratorium dapat
digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa sekolah menengah.37
8. Wei-Zhao Shi, Jiajun Sun, ChongXu & Weiliang Huan (2015). Dalam jurnal
internasional yang berjudul “Assessing the Use of Smartphone in the University
General Physics Laboratory”.
Dalam penelitiannya, smartphone digunakan untuk mengubah prosedur
pembelajaran tradisional dengan melibatkan siswa dalam pengalaman-
pengalaman belajar aktif sebelum pertemuan di laboratorium. Peneliti mengamati
pandangan siswa tentang efek menggunakan smartphone untuk meningkatkan
pembelajaran di laboratorium Fisika Umum. Penggunaan smartphone dilakukan
oleh 120 siswa yang terdaftar di Semester musim gugur 2013 di laboratorium
fisika umum Universitas Cina, mengisi formulir survey pendapat subjektif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa smartphone adalah alat yang sangat berguna untuk
memberikan latar belakang pada laboratorium informasi keselamatan, persyaratan
administrasi, pengetahuan umum peralatan laboratorium Fisika, tetapi tidak
sangat berguna dalam menulis laporan laboratorium. Hal ini karena laporan
evaluasi laboratorium menurut preferensi khusus instruktur individu. Menariknya,
penelitian ini menemukan bahwa siswa laki-laki lebih suka menggunakan
smartphone daripada siswa perempuan, meskipun penyajiannya menggunakan
strategi pembelajaran.38
9. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan Teguh Martono dan Oky Dwi
Nurhayati (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Implementation of Android
Based Learning Application as a Flexible Learning Media”.
Penelitian ini menyatakan bahwa sebanyak 95% yang menggunakan untuk
mengakses aplikasi merasa puas, dan sisanya sebayak 5 % tidak merasa puas.
37 I Made Astra, Hadi Nasbey & Aditiya Nugraha, “Development of an Android
Application in the Form of a Simulation Lab as Learning Media for Senior High School Students,”
Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2015, h. 1087 38 Wei-Zhao Shi, Jiajun Sun, ChongXu & Weiliang Huan, “Assessing the Use of
Smartphone in the University General Physics Laboratory,” Eurasia Journal of Mathematics,
Science & Technology Education, 2015, h. 130
38
Selain itu, penggunaan aplikasi Android berbasis mobile learning menjadikan
proses pembelajaran lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapanpun,
dimanapun, dan dalam kondisi apapun.39
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting,
karena dengan pendidikan manusia bisa mendapat ilmu pengetahuan, mendapatkan
tata cara bersosialisasi sehingga ia dapat mempelajari misteri- misteri yang terjadi
di alam dan meningkatkan kualitas hidupnya sejajar dengan manusia lainnya di
dunia.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua hal, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada pada dalam diri siswa dan faktor
eksternal yaitu faktor yang ada di luar diri siswa. Seperti yang telah dijelaskan pada
latar belakang masalah dan identifikasi masalah, bahwa pendekatan pembelajaran
yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran adalah hal yang
paling utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
Fisika merupakan suatu ilmu yang ditunjukan untuk mempelajari
semua gejala alam mencakup komponen materi dan interaksinya. Pembelajaran
fisika diharapkan dapat menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajari alam sekitar
serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan di kehidupan sehari-hari. Tetapi,
kenyataannya siswa masih kesulitan untuk memahami pelajaran fisika,
kebanyakan siswa hanya mempunyai pengetahuan dasar matematika dan belum
mampu mengkaitkan konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Solusi yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa memahami
konsep fisika yaitu dengan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar yang sering
39 Kurniawan Teguh Martono dan Oky Dwi Nurhayati. “Implementation of Android Based
Mobile Learning Application as a Flexible Learning Media”, IJCSI International Journal of
Computer Science Issuse, Vol. 11, Issues 3, No 1, May 2014, h.174
39
digunakan di sekolah berupa buku paket, modul, LKS (Lembar Kegiatan Siswa).
Salah satu bahan ajar yang dapat mengkonstruk pengetahuan siswa yaitu LKS.
Tetapi, kenyataannya LKS fisika yang digunakan siswa di sekolah kurang mampu
untuk mengkonstruk pengetahuan siswa. LKS tersebut hanya berisikan rangkuman
materi, latihan soal, adapun kegiatan untuk melakukan eksperimen namun langkah
kegiatannya tidak sistematis. Hal ini membuat siswa menjadi penghafal yang baik
dan tidak memahami konsep fisikanya, karena siswa memperoleh pengetahuan
bukan dari hasil pengalaman sendiri. Satu diantara konsep fisika yang memiliki
permasalahan tersebut yaitu Hukum gravitsi Newton. Hukum gravitasi Newton
biasanya hanya disajikan dalam bentuk teks atau bacaan, sehingga kurang
mengkonstruk pengetahuan siswa. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan inovasi pada bahan ajar. Inovasinya dengan menerapkan media
pembelajaran mobile learning. Media pembelajaran mobile learning ini dikemas
dengan modern, yaitu diterapkan dalam smartphone Android.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya teknologi
komunikasi membuat smartphone Android dapat dengan mudah dimiliki oleh
semua orang tak terkecuali para siswa. Siswa yang menggunakan smartphone
Android ini seringkali hanya digunakan untuk media berkomunikasi, media
hiburan, media sosial, hanya sedikit yang menggunakannya untuk
media pembelajaran. Padahal, akan lebih bermakna jika dapat dioptimalkan
dalam pembelajaran. Dan dengan smartphone Android siswa dapat berkesempatan
belajar sendiri mengenai materi yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun.
Penggunaan mobile learning ini tentunya dapat menciptakan suasana baru dalam
pembelajaran fisika yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini.
40
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian
yang diajukan dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Media pembelajaran Mobile Learning tidak berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep Hukum Newton
gravitasi.
H1 : Media pembelajaran Mobile Learning berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif peserta didik SMA pada konsep Hukum Newton gravitasi
Belajar
Faktor Internal.
Konsep Hukum
Gravitasi Newton
Merupakan Konsep
yang Abstrak dan Masih Kurang
Dikaitkan Dalam
Kehidupan Sehari-hari.
Bahan Ajar Di Sekolah
Kurang Mampu dalam
Mengkonstruk Pengetahuan Peserta
Didik.
Faktor Eksternal.
Peningkatan
Kemampuan Kognitif
Peserta Didik
Penerapan Media
Pembelajaran Mobile
Learning
Pelaksanaan Media
Pembelajaran Mobile
Learning.
Penerapan
Pembelajaran Lebih
Menarik pada Konsep
Hukum Gravitasi
Newton.
Penerimaan dan
Penguasaan Konsep.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMAN 8 Depok yang berlangsung
pada semester genap di kelas X IPA 1 dan XII IPA 2 tahun ajaran 2018/2019.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.40 Metode penelitian yang digunakan pada penelitian
ini yaitu kuasi eksperimen (quasi Eksperiment). Kuasi eksperimen merupakan
metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksaan eksperimen41 dan pada dasarnya sulit untuk mendapatkan objek yang
dapat di kontrol dalam penelitian.42
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian yakni nonequivalent
control group design untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik sebelum
dan setelah diberikan perlakuan terhadap penggunaan media pembelajaran
berbantuan mobile learning pada konsep hukum gravitasi Newton. Pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random.43
Saat sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan tes awal
(pretest) untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik mengenai konsep
hukum gravitasi Newton. Kemudian masing-masing kelompok diberikan perlakuan
yang berbeda. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran mobile learning, sedangkan kelompok kontrol
40 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.
77. 41 Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods”, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 116. 42Sugiyono, op. Cit, h. 77. 43Sugiyono, op. Cit, h. 118.
42
diberikan perlakuan pembelajaran konvensional sesuai dengan yang dilakukan guru
di sekolah. Setelah diberi perlakuan, kedua kelompok diberikan tes akhir (post-test)
untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
rangkaian arus searah. Desain penelitian ini dapat digambarkan pada Tabel 3.1
sebagai berikut:44
Tabel 3. 1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group
Kelompok Pretest Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol
sebelum diberikan perlakuan
O2 : Tes akhir (post-test) diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol
setelah diberikan perlakuan
X : Perlakukan yang diberikan pada kelompok eksperimen berupa
pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbantuan mobile
learning pada konsep hukum gravitasi Newton.
D. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini terdapat tiga tahapan, tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penutup.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan meliputi studi pendahuluan berupa wawancara guru
di sekolah, observasi pada peserta didik, merumuskan masalah yang akan diteliti,
penyusunan RPP, membuat instrumen tes dan nontes berupa angket respon peserta
didik, membuat media mobile learning dan instrumen tes yang telah disusun segera
divalidasi oleh dosen pembimbing dan guru pamong di sekolah agar dapat
digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
44 Ibid., h. 79.
43
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan pengambilan data di sekolah
dengan memberikan soal pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol, kemudian
kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran mobile learning pada konsep hukum gravitasi Newton dan kelompok
kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran
selesai, kedua kelompok diberikan soal post-test untuk mengetahui adanya
pengaruh dan perbedaan hasil terhadap kemampuan kognitif peserta didik, dan
pemberian angket kepada peserta didik untuk mengetahui respon terhadap media
pembelajaran mobile learning pada konsep hukum gravitasi Newton yang telah
diterapkan dalam kelas.
3. Tahap Penutup
Tahap penutup meliputi mengolah dan menganalisis data yang diperoleh
berdasarkan hasil pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Kemudian peneliti
menguji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan yang terdapat pada Tabel 3.2
berikut.
Tabel 3. 2 Prosedur Penelitian
Tahap
Persiapan Pelaksanaan Penutup
• Wawancara
• Observasi
karakterisktik
peserta didik
• Merumuskan
masalah
• Membuat RPP
• Membuat media
mobile learning.
• Pretest
• Pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran
mobile learning
terhadap
kemampuan
kognitif peserta
didik SMA pada
• Menganalisis data
hasil penelitian
• Menguji hipotesis
• Menarik
kesimpulan
berdasarkan hasil
data penelitian
44
• Membuat
instrumen tes dan
non-tes
• Menyelesaikan
surat izin validasi
instrumen dan
media
• Menganalisis hasil
validasi instrumen
dan media
konsep hukum
gravitasi Newton.
• Post-test
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.45 Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen
(bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen
(terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen (bebas).46
Variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) dalam
penelitian yakni:
1. Variabel independen (bebas) : Media pembelajaran mobile learning.
2. Variabel dependen (terikat) : Kemampuan kognitif peserta didik SMA
pada konsep hukum gravitasi Newton.
45 Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods”, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 63. 46 Ibid., h. 64.
45
F. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan suatu kesatuan individu
atau subyek pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan
diamati/diteliti.47
Sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.48 Populasi pada penelitian ini merupakan
seluruh peserta didik kelas X IPA SMAN 8 Depok.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini merupakan peserta didik kelas X IPA
1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pemilihan
sampel yang digunakan dalam penelitian dengan cara purposive sampling, yakni
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan atau tujuan
tertentu.49 Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan melihat dari hasil studi
pendahuluan yang mempertimbangkan karakteristik peserta didik, dan tingkat
kemampuan kognitif yang relatif sama diantara dua kelas tersebut.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan langkah yang
paling strategis, karena tujuan utama dari penelitian yakni mendapatkan data.50
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan wawancara
kepada beberapa guru Fisika untuk mengetahui proses pembelajaran yang
dilakukan dan kemampuan kognitif peserta didik. Teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa tes dan non-tes.
Tes adalah kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
47 Supardi, “Laporan Penelitian: Populasi dan Sampel Penelitian”, UNISIA No. 17 XIII Triwulan VI,
1993, h. 101. 48 Sugiyono, h. 119. 49 Ibid., h. 126. 50 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 265.
46
dimiliki oleh individu atau kelompok.51 Teknik tes yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal-soal pretest yang diberikan sebelum diberlakukan
perlakuan (treatment) dan soal-soal post-test setelah diberikan perlakuan
(treatment) menggunakan media pembelajaran mobile learning untuk kelas
eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Non-tes atau
bukan tes berupa teknik pengumpulan data dengan metode angket yang bertujuan
untuk melihat respon peserta didik setelah diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran mobile learning pada kelas eksperimen, dapat
dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data Jenis Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
Kelas
Eksperimen
dan Kontrol
Kemampuan kognitif peserta
didik sebelum diterapkan
pembelajaran menggunakan
media pembelajaran mobile
learning.
Melakukan tes awal
(pretest)
Butir soal
pilihan
ganda
Kelas
Eksperimen
dan Kontrol
Kemampuan kognitif peserta
didik setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan
media pembelajaran mobile
learning.
Melakukan tes akhir
(post-test)
Butir soal
pilihan
ganda
Kelas
Eksperimen
Respon peserta didik
mengenai penggunaan media
pembelajaran mobile
learning.
Memberikan angket Angket
51 Ibid., h. 193.
47
1. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel
yang telah teruji validitas dan realibilitasnya.52 Instrumen yang digunakan dalam
penelitian adalah instrumen tes dan non-tes.
a. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah
menguasai pelajaran yang disampaikan.53 Instrumen tes yang diberikan pada
penelitian ini berupa tes pilihan ganda sebanyak 30 soal yang telah disesuaikan
dengan Taksonomi Bloom revisi ranah kognitif, yaitu mengingat (C1), memahami
(C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Tes pilihan ganda dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan ingatan, pemahaman, dan penerapan yang lebih
kompleks.54 Kisi-kisi dari butir soal kemampuan kognitif peserta didik yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Tes
No. Indikator Aspek Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
1. • Memahami teori
hukum Newton
tentang gravitasi.
1*, 2* 3* 3
2. • Mengidentifikasi
satuan dan dimensi
dari besaran-
besaran yang ada
pada persamaan
gravitasi Newton.
4* 5 6* 3
3. • Menghitung gaya
gravitasi suatu
benda.
7*, 8,
9
3
4. • Menganalisis
hubungan antara
gaya gravitasi
10*,11* 2
52Ibid., h. 192. 53 Sudaryono, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2017), h. 253. 54 Ibid., h. 263.
48
dengan massa
benda dan jaraknya
5. • Menjelaskan
medan gravitasi
dan kuat medan
gravitasi
12* 13 2
6. • Menghitung
percepatan
gravutasi dan jari-
jari pada suatu
benda.
14*,1
5*
2
7. • Menganalisis
percepatan gavitasi
planet satu dengan
yang lainnya.
16*,17* 2
8. • Menyebutkan
hukum – hukum
Kepler.
18* 19*,
20*
3
9. • Menerapkan hukum
III Kepler unuk
menetukan periode
dan jari-jari orbit
planet.
21* 22*,2
3*,
24*
4
10. • Mentukankan
kelajuan lepas dari
objek-objek dalam
tata surya.
26*,2
7*,
28*
25* 4
11. • Menetukan energi
potensial gravitasi
dan potensial
gravitasi suatu
benda
29,
30*
2
Jumlah 5 6 14 5 30
Persentase 17% 20% 46% 17% 100%
Jumlah Soal Valid* 5 4 11 5 25
Persentase* 20% 16% 44% 20% 100%
b. Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes yang digunakan berupa angket yang dijadikan sebagai
teknik pengumpulan data secara tidak langsung yang berisi sejumlah
49
pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.55 Pada
penelitian ini, angket yang digunakan untuk mengukur respon peserta didik
terhadap penggunaan penggunaan media pembelajaran mobile learning.
Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup dengan tipe angket
menggunakan skala Likert berbentuk rating-scale, peserta didik memberikan
respon terhadap pernyataan dengan pilihan jawaban, Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Cukup (C), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).56 Kisi-kisi
instrumen non-tes yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Non-tes (Angket)
No Indikator Angket Pernyataan Jumlah
Item Positif Negatif
1.
Motivasi peserta didik
terhadap penggunaan media
Mobile Learning
1, 2, 3 4, 5, 6 6
2.
Pemahaman dan penguasaan
konsep Hukum gravitasi
Newton peserta didik setelah
menggunakan media Mobile
Learning
7, 8, 9, 10 11, 12, 13,
14 8
3.
Keuntungan pembelajaran
menggunakan media Mobile
Learning 15, 16, 17, 18 19, 20 6
Total 20
Pengujian kelayakan instrumen non-tes dilakukan dengan pertimbangan para ahli.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3. 6 Uji Validasi Instrumen Non-Tes
No. Aspek yang diuji Kriteria
Baik Cukup Kurang
1. Pengembangan indikator dari setiap
tahap pembelajaran
2. Keterwakilan semua tahap pembelajaran
oleh indikator yang dikembangkan
55 Ibid., h. 207. 56 Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path
Analysis)”, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 20.
50
3. Pemilihan kata dan kalimat dalam
pengembangan indikator
4. Kejelasan dan keefektifan bahasa yang
digunakan
H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian sehingga, instrumen harus memenuhi kriteria
kelayakan.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes telah diuji cobakan ke
kelas XI SMAS Indocement. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk
mengetahui kualitas dari setiap soal, sehingga instrumen tes perlu diuji validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda agar layak digunakan sebagai alat
pengumpul data. Untuk memudahkan perhitungan peneliti menggunakan bantuan
Software anates V4.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan tingkat
kevalidan/ kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
memiliki nilai validitas rendah. Sebuah instrumen akan dikatan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan.57 Uji validitas dalam penelitian dilakukan
melalui tiga tahap yakni, uji validitas konstruksi, uji validitas isi dan uji validitas
lapangan.
1) Validitas konstruksi (Construct Validity)
Validitas konstruksi pada penelitian ini menggunakan pendapat dari para
ahli (judgement expert) untuk menilai kesesuaian instrumen tes dengan aspek-aspek
yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu yang kemudian diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun, dengan keputusan instrumen
dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total.58
57Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 211. 58 Sugiyono, Op.cit., h. 125.
51
Jumlah tenaga ahli minimal 3 orang sesuai dengan lingkup yang diteliti.59 Penilaian
validasi konstruksi pada penelitian ini menilai aspek kesesuaian soal Fisika dengan
indikator pembelajaran, dan isi materi Fisika dengan tujuan pengukuran dengan
kategori soal yang telah dibuat.
2) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas
konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen.
Pada kisi-kisi instrumen tersebut terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai
tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator.60
Penilaian validasi isi pada penelitian ini menilai aspek kesesuaian materi Fisika
dalam soal dengan materi rangkaian arus searah, indikator soal dalam ranah kognitif
dengan indikator pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Validitas Lapangan
Validasi lapangan merupakan uji coba instrumen tes kepada peserta didik
yang telah mempelajari dan menguasai materi rangkaian arus searah. Validasi
lapangan dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes setelah di
uji cobakan. Hasil validitas lapangan dapat dihitung menggunakan rumus product
moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut:61
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝛴 𝑋𝑌 − 𝛴𝑋 . 𝛴𝑌
√(𝑁 𝛴𝑋2 − (𝛴𝑋)2) . (𝑁 𝛴𝑌2 − (𝛴𝑌)2)
(3.1)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Banyaknya responden
X : Skor tiap butir soal
Y : Skor total
59 Loc.cit. 60 Op. Cit. h. 129. 61 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 213.
52
Uji validitas lapangan dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
rxy dengan rtabel, terlebih dahulu menetapkan degrees of fredom atau derajat
kebebasan dk = n-2 dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Kategori validitas
lapangan dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut:62
Tabel 3. 7 Kategori Validitas
Ketentuan nilai rtabel Kategori
rxy ≥ rtabel Valid
rxy ≤ rtabel Tidak valid
Interpretasi koefisien korelasi nilai rxy dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai
berikut:63
Tabel 3. 8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai rxy
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Hasil uji validitas lapangan instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 30
Jumlah peserta didik 28
Nomor soal yang valid 1,2,3,4,6,7,10,11,12,14,15,16,17,18,19,
20,21,22,23,24,25,26,27,28,30
Jumlah soal yang valid 25
62 Zainal Arifin, “Evaluasi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 257. 63 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 89.
53
Presentasi soal yang valid 83%
Berdasarkan Tabel 3.9 menunjukkan jumlah soal yang akan digunakan sebagai
pretest dan post-test dalam penelitian. Korelasi yang dimunculkan pada data
rekapitulasi hasil anates V4 terdapat pada Lampiran B.2a.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji dan mengetahui
keajegan sebuah instrumen dalam tes yang diukur. Dikatakan reliabel jika
instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap jika digunakan di tempat lain
sehingga mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi.64 Pengujian reliabilitas
instrumen dapat dilakukan dengan teknik Kuder-Richardson (KR-20), dengan
persamaan sebagai berikut:65
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (
𝑆2 − 𝛴 𝑝𝑞
𝑆2)
S = 𝛴𝑋2−
(𝛴𝑋)2
𝑁
𝑁−1
(3.2)
(3.3)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item soal dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item soal dengan salah (q = 1 - p)
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item soal
S : Standar deviasi dari tes
X : Jumlah hasil skor total
N : Banyaknya responden
64 Ibid., h. 100. 65 Ibid., h. 115.
54
Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut.66
Tabel 3. 10 Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,60 < r11 ≤ 0,80 Baik
0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan software
anates V4 dengan hasil uji reliabilitas instrumen sebesar 0,89 yang termasuk pada
kategori sangat baik, dapat dikatakan instrumen tes layak digunakan dalam
penelitian. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran B.2b.
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak dapat merangsang perserta didik untuk
mempertinggi usahanya untuk memecahkan masalah, sedangkan soal yang terlalu
sukar menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk berusaha dan mencoba, karena hal tersebut diluar jangkauannya.67
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut dengan indeks
kesukaran (difficulty index). Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran
soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan soal terlalu sukar dan indeks
1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah.68
Soal termasuk dalam kategori baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sukar atau dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang
66 Ibid., h. 89. 67 Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”, (Medan: Citapustaka Media, 2014), h.
148-149. 68 Ibid., h. 149.
55
seimbang atau proposional. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf
kesukaran pada instrumen tes adalah sebagai berikut:69
P = 𝐵
𝐽𝑆
(3.4)
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik tes
Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis kesukaran butir soal
dapat dilihat pada Tabel 3.11 sebagai berikut:70
Tabel 3. 11 Taraf Kesukaran Butir Soal
Interval P Kriteria Soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berikut kriteria taraf kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada
50 soal yang diuji cobakan, diperoleh hasil uji taraf kesukaran butir soal pada Tabel
3.12 berikut ini.
Tabel 3. 12 Hasil Uji Taraf Kesukaran
Tingkat
Kesukaran
Butir Soal
Presentase No Soal
Jumlah
Soal
Mudah 1,2,3,4,6,9,11,12,18,22,30 11 37%
Sedang 5,7,8,10,14,16,17,20,21,25,29 11 37%
69 Loc.Cit. h.223 70 Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 225.
56
Sukar 13,15,19,23,24,26,27,28 8 26%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan Tabel 3.12 disimpulkan bahwa dari 30 butir soal, terdapat 11
butir soal masuk kedalam kategori mudah, 11 butir soal berkategori sedang, dan 8
butir soal berkategori sukar. Hasil uji taraf kesukaran dapat dilihat pada Lampiran
B. 2c.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik kelas yang pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah (kelompok bawah). Angka yang menunjukkan besarnya
beda pembeda disebut indeks Diskriminasi, disingkat D. Cara untuk menentukan
daya pembeda dapat menggunakan rumus: 71
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.5)
Keterangan :
D : Daya pembeda
JA : Banyak peserta didik kelompok atas
JB : Banyak peserta didik kelompok bawah
BA : Banyak peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : Banyak peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Berikut kriteria daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada klasifikasi
yang terdapat pada Tabel 3.13 berikut.72
Tabel 3. 13 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek (Poor)
0,21 – 0,40 Cukup (Satisfactory)
71 Ibid., h. 228. 72 Ibid., h. 232.
57
0,41 – 0,70 Baik (Good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (Excellent)
Negative Drop
Berikut hasil uji daya pembeda instrumen tes pada 50 butir soal yang diuji
cobakan dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut ini.
Tabel 3. 14 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Daya
Pembeda
Butir Soal Presentase
No Soal Jumlah Soal
Jelek (Poor) 1,3,5,8,11,21,22,23,25,29 10 33%
Cukup
(Satisfactory) 2,4,9,10,12,14,16,17,19,26 11 37%
Baik (Good) 6,7,13,15,18,20,27,28,30 8 27%
Baik sekali
(Excellent) 24 1 3%
Drop 0 0 0%
Berdasarkan Tabel 3.14 disimpulkan bahwa dari 30 butir soal, terdapat 7
10 butir soal termasuk pada kategori jelek, 11 butir soal berkategori cukup, 8 butir
soal berkategori baik, dan 31butir soal berkategori baik sekali. Hasil uji daya
pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B. 2d.
2. Kalibrasi Instrumen Non-tes (Angket)
Alat evaluasi yang digunakan pada penelitian ini tidak hanya instrumen
tes, melainkan juga dengan instrumen non-tes. Pengujian instrumen non-tes
dilakukan dengan pertimbangan ahli. Pengumpulan data instrumen non-tes yang
digunakan berupa metode angket atau kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.73 Angket pada penelitian ini
73 Ibid., h. 194.
58
merupakan penilaian responden setelah diberikan perlakuan dalam pembelajaran
menggunakan media pembelajaran mobile learning.
Penilaian angket menggunakan tipe skala Likert, dengan memberikan
respon terhadap pernyataan dengan pilihan jawaban, Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Cukup (C), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing
jawaban memiliki pedoman penilaian SS = 5, S = 4, C = 3, TS = 2, dan STS = 1
untuk pernyataan positif, sedangkan untuk pernyataan negatif memiliki pedoman
penilaian SS = 1, S = 2, C = 3, TS = 4, dan STS = 5.74
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan sebagai prasyarat untuk pengujian hipotesis
dan mengetahui seberapa pengaruh suatu keadaan setelah diberikan suatu perlakuan
(treatment).75 Data yang telah didapatkan dalam penelitian selanjutnya akan diolah,
dianalisis dan dilanjutkan dengan uji hipotesis.
1. Analisis Data Tes
Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diproses analisis data
menggunakan alat analisis (uji statistik) untuk memperoleh data ringkasan. Uji
statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPPS 22 dengan
menguji normalitas, homogenitas dan hipotesis.
a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Terdapat beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam analisis normalitas data, namun dalam penelitian ini
uji normalitas menggunakan uji Shapiro – Wilks, karena jumlah sampel yang
digunakan kurang dari 50.76 Analisis tentang distribusi normal merupakan analisis
74 Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro, op. cit., h. 20. 75 Boediono dan Wayan Koster, “Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2001), h, 131. 76 Rostina Sundayana, “Statistika Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta, 2014) h. 88.
59
pendahuluan dan menjadi prasyarat suatu teknik analisis statistika. Perhitungan uji
Shapiro – Wilks dengan rumus sebagai berikut:77
𝑊 =(∑ 𝑎𝑖𝑥(𝑖)
𝑛𝑖=1 )
2
∑ (𝑥𝑖 − ��)2𝑛𝑖=1
(3.5)
Keterangan:
W = Statistik uji
ai = Nilai yang tercantum pada tabel koefisien Shapiro Wilk
xi = Angka ke i pada data yang ke-i
�� = Rata-rata data
Uji Normalitas dengan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampai memiliki varian yang sama (homogen) atau tidak sama (heterogen).
Homogen bermakna kelompok yang terpilih secara random sehingga kelompok
tersebut ekuivalen dalam segala hal, kecuali perlakuan berbeda yang akan
77 Stanislaus S. Uyanto, “Pedoman Analisis Data dengan SPSS”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
h. 55.
60
diberikan.78 Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada
software SPSS dengan persamaan sebagai berikut:79
𝑊 =(𝑁 − 𝑘) ∑ 𝑁𝑖
𝑘𝑖=1 (𝑍𝑖..
− 𝑍𝑖.. 2
)
(𝑘 − 1) ∑ ∑ (𝑍𝑖𝑗 − 𝑍𝑖.
2)𝑘
𝑗=1𝑘𝑖=1
(3.6)
Keterangan:
W = Statistik uji
𝑍𝑖 = Median data pada kelompok ke-i
��.. = Median untuk keseluruhan data
Uji Levene menggunakan SPSS dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok sama (homogen)
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok berbeda (tidak homogen)
c. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh pada penggunaan media pembelajaran
mobile learning secara signifikan terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada
penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan
78 Kadir, “Statistika Terapan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 159. 79 Yulingga Nanda Hanif Dan Wasis Himawanto, “Statistik Pendidikan”, (Sleman: Budi Utama,
2017), h. 63.
61
SoftwareProduct and Service Solution (SPSS). Uji hipotesis yang digunakan dalam
tahap ini harus sesuai dengan asumsi-asumsi statistik (uji normalitas dan uji
homogenitas) yang telah dilakukan. Berikut ini kondisi asumsi beserta uji hipotesis
yang digunakan menggunakan SPSS:80
1) Tetapkan Hipotesis
H0 = Media pembelajaran mobile learning tidak berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum gravitasi
Newton.
H1 = Media pembelajaran mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum gravitasi Newton.
1) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
2) Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data
3) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
2. Analisis Data Non-tes
Data nontes dalam penelitian ini berupa angket respon peserta didik yang
diberikan kepada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan menggunakan media
electric game. Pengolahan data nontes dilakukan secara manual menggunakan
Microsoft Excel. Hasil angket dihitung menggunakan model skala Likert seperti
pada Tabel 3.16 di bawah ini.81
Tabel 3. 15 Skala Penilaian Angket
Alternatif Jawaban Bobot Penilaian
Positif Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Cukup (C) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1
80 Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif : Perhitungan manual dan SPSS”, (Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandiri, 2013), Cet. 4, h. 399 – 403. 81 Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro, op. cit., h. 20.
62
Langkah-langkah dalam menganalisis angket respon peserta didik:
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menghitung skor total yang diperoleh oleh setiap item
c. Menghitung presentase jawaban siswa pada setiap item menggunakan rumus:82
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 × 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙× 100%
(3.7)
(3.8)
Presentase yang didapat selanjutnya diinterpretasikan pada kategori dalam
Tabel 3.17 berikut.83
Tabel 3. 16 Interpretasi Presentase Angket
Besar Presentase Interpretasi
0% - 20% Sangat Lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat Kuat
J. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka hipotesis statistik dari penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
H0 : μE = μk
H1 : μE ≠ μk
Keterangan:
H0 = Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran mobile learning tidak
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep
hukum gravitasi Newton.
82 Ibid., h. 21. 83 Ibid.,h. 22.
63
H1 = Terdapat pengaruh Media pembelajaran mobile learning tidak berpengaruh
terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum
gravitasi Newton.
μE = Nilai rata-rata kemampuan kognitif peserta didik yang menggunakan media
pembelajaran mobile learning tidak berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum gravitasi Newton.
μk = Nilai rata-rata kemampuan kognitif peserta didik yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Depok, dengan total sampel 67
peserta didik. Sampel dalam penelitian terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas X IPA
1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran mobile
learning dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
B. Hasil Penelitian
Hasil perolehan data setelah penelitian akan diuraikan pada sub bab ini.
Data yang diuraikan merupakan data hasil pretest dan posttest dari kelas
eksperimen dan kontrol, serta hasil angket dari kelas eksperimen.
1. Hasil Pretest
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan data pretest sebelum
diberikan perlakuan (treatment) pada peserta didik kelas eksperimen dan kontrol
diperoleh data pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Peserta Didik pada Konsep
Hukum Newton Gravitasi
Frekuensi Nilai
Pretest
Kelas
Eksperimen
Persentase Kelas
Kontrol
Persentase
Nilai 0-20 0 0% 1 3%
Nilai 21-40 1 3% 10 28%
Nilai 41-60 26 81% 24 69%
Nilai 61-80 5 16% 0 0%
Nilai 81-100 0 0% 0 0%
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat sebaran nilai yang diperoleh peserta didik
dalam mengerjakan soal pretest dengan nilai maksimal sebesar 100. Nilai pretest
tertinggi berada pada interval nilai 61-80 dengan frekuensi 5 peserta didik (16%) di
kelas eksperimen dan 0 peserta didik (0%) dikelas kontrol. Sedangkan nilai
terendah di kelas eksperimen berada pada interval 21-40 dengan frekuensi 1 peserta
65
didik (3%) dan nilai paling banyak diperoleh yaitu pada interval nilai 41-60 dengan
frekuensi 26 peserta didik (81%). Sedangkan pada kelas kontrol nilai pretest
tertinggi dan terbanyak yang diperoleh peserta didik terdapat pada interval berada
pada interval nilai 41-60 dengan frekuensi 24 peserta didik (69%) dan pada interval
nilai 21-40 terdapat 10 peserta didik (28%).
Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Maksimum 68 60
Skor Minimum 32 20
Mean 55,63 42,51
Modus 52 52
Standar Deviasi 8,09 9,66
(Nilai Maksimal = 100)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan
skor benar peserta didik dengan skor maksimum 68 di kelas eksperimen dan 60
kelas kontrol. Nilai minimum dari kelas eksperimen yaitu 32 dan dari kelas kontrol
yaitu 20. Nilai rata-rata atau mean yang didapat kelas eksperimen adalah 55,63
sedangkan kelas kontrol adalah 42,51. Skor yang sering muncul atau modus dari
kelas kontrl dan eksperimen adalah 52. Pada kelas eksperimen diperoleh standar
deviasi sebesar 8,09 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh standar deviasi sebesar
9,66.
2. Hasil Posttest
Hasil posttest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
setelah diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini.
66
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Peserta Didik pada Konsep
Hukum Newton Gravitasi
Frekuensi Nilai
Posttest
Kelas
Eksperimen
Persentase Kelas
Kontrol
Persentase
Nilai 0-20 0 0% 0 0%
Skor 21-40 0 0% 0 0%
Skor 41-60 2 6% 0 0%
Skor 61-80 11 35% 29 83%
Skor 81-100 19 59% 6 17%
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat sebaran nilai yang diperoleh peserta didik
dalam mengerjakan soal posttest dengan nilai maksimal 100. Nilai posttest
tertinggi berada pada interval nilai 81-100 dengan frekuensi 22 peserta didik (67%)
di kelas eksperimen dan pada kelas kontrol nilai posttest tertinggi yaitu dengan
frekuensi 6 peserta didik (17%). Nilai posttest terendah pada kelas eksperimen
terdapat pada interval skor 41-60 dengan frekuensi 2 peserta didik (6%) dan pada
interval 61-80 terdapat 11 peserta didik (35%). Sedangkan nilai posttest terendah di
kelas kontrol pada interval 61-80 dengan frekuensi 29 peserta didik (83%) di kelas
kontrol.
Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4. 4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Maksimum 96 84
Skor Minimum 48 64
Mean 88,37 73,35
Modus 84 72
Standar Deviasi 11,47 7,05
(Nilai Maksimal = 100)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan
nilai benar peserta didik dengan skor maksimum 96 di kelas eksperimen dan 84
kelas kontrol. Skor minimum pada kelas eksperimen 48 dan pada kelas control yaitu
48. Skor rata-rata atau mean yang didapat kelas eksperimen adalah 88,37 sedangkan
kelas kontrol adalah 73,35. Skor yang sering muncul atau modus dari kelas
67
eksperimen adalah 84 dan kelas kontrol adalah 72. Pada kelas eksperimen diperoleh
standar deviasi sebesar 11,47 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh standar
deviasi sebesar 7,05.
3. Rekapitulasi Hasil Kognitif Peserta Didik
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan pretest dan posttest peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai
berikut.
Tabel 4. 5 rekapitulasi Data Nilai Pretest dan Posttest
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Tertinggi 68 96 60 84
Skor Terendah 32 48 20 64
Mean 55,63 88,37 42,51 73,35
Modus 52 84 52 72
Standar Deviasi 8,09 11,47 9,66 7,05
(Nilai Maksimal = 100)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata (mean)
pretest dari kedua kelas berbeda. Nilai rata-rata (mean) pada kelas kontrol lebih
rendah dari kelas eksperimen yaitu 42,51 sedangkan pada kelas eksperimen skor
rata-rata (mean) yaitu 55,63. Sementara untuk nilai rata-rata (mean) posttest dari
kedua kelas jauh berbeda. Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol, yaitu 88,37 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata (mean) yaitu
73,35. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan setelah
diberi perlakuan (treatment) yang berbeda. Kelas kontrol mengalami peningkatan
sebesar 30,84 setelah diberi perlakuan pembelajaran konvensional, sedangkan kelas
eksperimen mengalami peningkatan sebesar 32,74 setelah diberi perlakuan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning berpengaruh
terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum gravitasi
Newton. Hal ini dapat dikatakan bahwa setelah diberikan perlakuan pada masing-
68
masing kelas membuat nilai rata-rata kemampuan kognitif peserta didik menjadi
meningkat.
b. Hasil Kemampuan Kognitif Peserta Didik Per Indikator
Kemampuan kognitif peserta didik yang digunakan pada penelitian ini
mengarah pada Taksonomi Bloom versi Anderson danKrathwohl. Kemampuan
kognitif yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari proses kognitif C1, C2, C3,
dan C4. Proses kognitif C1 merupakan kemampuan mengingat, proses kognitif C2
merupakan kemampuan memahami, proses kognitif C3 merupakan kemampuan
mengaplikasikan, dan proses kognitif C4 merupakan kemampuan menganalisis.
Perbandingan skor pencapaian proses kognitif C1, C2, C3, dan C4 berdasarkan
hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4. 6 Presentase Skor Pretest dan Posttest berdasarkan Jenjang Kognitif
Jenjang
kognitif
Persentase (%)
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
kontrol
C1 23,20% 20,50% 25,60% 27,80%
C2 17,20% 16,75% 29,00% 24,00%
C3 12,44% 15,11% 26,89% 23,89%
C4 15,67% 14,50% 29,40% 27,83%
Pada Tabel 4.6 menunjukan presentase nilai pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Persentase nilai pretest kemampuan peserta didik
pada kelas eksperimen untuk proses kognitif mengingat C1 lebih unggul dari kelas
kontrol dengan selisih 2,67%. Pada proses kognitif memahami C2 kelas eksperimen
lebih unggul juga dari kelas kontrol dengan selisih0,45%. Sedangkan untuk proses
kognitif mengaplikasikan C3 kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol
dengan selisih 2,67% dan pada proses kognitif menganalisis C4 perolehan nilai
kelas eksperimen lebih unggul kembali daripada kelas kontrol dengan selisih
1,17%. Presentase terkecil pada nilai pretest terdapat pada proses kognitif
mengaplikasikan C3 pada kelas eksperimen sebesar 12,44% dan proses kognitif
menganalisis C4 pada kelas kontrol sebesar 14,50%. Sedangkan presentase terbesar
69
pada nilai pretest terdapat pada proses kognitif menganalisis C1 kelas eksperimen
sebesar 23,20% dan kelas kontol sebesar 20,50%.
Adapula persentase nilai posttest kelas eksperimen pada proses kognitif
memahami C2, mengaplikasikan C3, dan menganalisis C4 lebih unggul
dibandingkan nilai data posttest kelas kontrol dengan selisih sebesar 5%; 3%;
1,57%. Namun pada kelas kontrol presentase nilai pada proses kognitif mengingat
C1 lebih besar daripada kelas eksperimen yaitu 27,80% pada kelas kontrol dan
25,60% pada kelas eksperimen. Adapun persentase nilai posttes kelas konrol pada
proses kognitif memahami C2, mengaplikasikan C3 dan menganalisis C4 lebih
rendah dari kelas eksperimen yaitu 24,00%, 23,89% dan 27,83%.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh,
terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas data hasil pretest dan posttest
pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software
Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Ketentuan sebaran data yang
terdistribusi secara normal jika nilai sig. > 0,05 (5%) maka H0 diterima, data
dinyatakan terdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas data pretest dan
posttest dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Eksperi
men
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Df 32 35 32 35
Sig. (2 -tailed) 0,036 0,039 0,007 0,004
Taraf Signifikansi
(α) 0,05
70
Keputusan
Data
Terdist
ribusi
Tidak
Normal
Data
Terdistribusi
Tidak
Normal
Data
Terdistribusi
Tidak
Normal
Data
Terdistribusi
Tidak
Normal
Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi 5% atau 0,05
diperoleh nilai sig. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian
hipotesis normalitas, yaitu jika sig > 0,05 (5%) maka H0 diterima, data dinyatakan
terdistribusi normal. Tabel 4.7 menujukkan bahwa kelas eksperimen nilai sig. data
pretest di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,036 dan posttest di bawah 0,05 yaitu 0,007.
Maka pada kelas eksperimen saat pretest dan posttest data terdistribusi tidak
normal. Sedangkan pada kelas kontrol nilai sig. data pretest di bawah 0,05 yaitu
sebesar 0,039 dan posttest di bawah 0,05 yaitu 0,004. Maka pada kelas kontrol saat
pretest dan posttest data terdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian asumsi yang bertujuan untuk
mengetahui sampel yang diteliti memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Uji
homogenitas hasil pretest dan posttest menggunakan uji Levene dengan bantuan
Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Pengambilan keputusan
uji homogenitas dilakukan berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis homogenitas
yaitu jika nilai sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, data dinyatakan kelompok eksperimen
dan kontrol memiliki varian yang sama (Homogen). Hasil perhitungan uji
homogenitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4. 8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kontrol
Lavene Statistic Pretest Posttest
Sig. 0,198 0,322
Taraf Signifikansi (α) 0,05
Keputusan Data Homogen Data Homogen
71
Berdasarkan uji homogenitas Lavene Statistic pada taraf signifikansi 5%
atau 0,05 diperoleh nilai sig. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika nilai sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, data
dinyatakan memiliki varian yang sama atau homogen. Tabel 4.5 menunjukkan
bahwa nilai sig. data hasil pretest dan posttest di atas 0,05 yaitu pretest sebesar
0,198 dan posttest sebesar 0,322 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
sama atau homogen.
5. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasayarat analisis statistik, diperoleh bahwa data skor
pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol terdistribusi tidak normal dan
varian kedua kelas baik pada pretest maupun postest memiliki varian yang sama
atau homogen. Pada penelitian ini dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis tes
statistik non parametrik uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS. Untuk
mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka Ho dan H1 perlu dilakukan
kriteria pengujian, yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi yaitu sebesar
0,05 (5%), maka Ho diterima, sedangkan jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi
yaitu sebesar 0,05 (5%), maka H1 diterima. Hasil uji hipotesis pretest dan posttest
dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4. 9 Uji Hipotesis Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Asymp. Sig (2-tailed) 0, 330 0,001
Taraf Signifikansi (α) 0,05
Keputusan Ho diterima H1 diterima
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik Mann-
Whitney dengan taraf siginfikansi 5% atau 0,05 diperoleh nilai sig.(2-tailed).
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika sig.
(2-tailed) < dari 0,05 maka Ho ditolak, H1 diterima. Pada Tabel 4.9 menunjukkan
72
bahwa nilai sig. (2-tailed) hasil pretest lebih besar dari nilai 0,05 (5%), yaitu sebesar
0,330 sehingga Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA
pada konsep hukum Newton gravitasi. Hasil posttest memiliki nilai Sig. (2-tailed)
lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%), yaitu sebesar 0,001 sehingga
H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mobile learning
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum
Newton gravitasi.
6. Hasil Analisis Angket Peserta Didik
Hasil data angket yang diperoleh dari kelas eksperimen selanjutnya diolah
secara kuantitatif berdasarkan setiap indikator menghasilkan data berupa
persentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan Tabel 4.10
hasil perhitungan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan
media electric game.
Tabel 4. 10 Angket Respon Peserta Didik
Indikator Angket
Presentase
Respon Peserta
Didik
Interpretasi
Motivasi peserta didik terhadap
penggunaan media Mobile Learning 79% Kuat
Pemahaman dan penguasaan konsep
Hukum Newton gravitasi peserta
didik setelah menggunakan media
Mobile Learning
81% Sangat Kuat
Keuntungan pembelajaran
menggunakan media Mobile
Learning
79% Kuat
Rata – rata 79% Kuat
Pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa media pembelajaran
menggunakan model mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
peserta didik SMA pada konsep hukum Newton gravitasi dapat memberikan respon
yang positif atau memperoleh hasil yang baik dengan nilai rata-rata dari
keseluruhan data diperoleh 79% dengan kategori kuat.
73
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian skripsi kali ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media
pembelajaran berbantuan mobile learning terhadap kemampuan kognitif peserta
didik pada konsep hukum Newton tentang gravitasi. Berdasarkan nilai data pretest
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh rata-rata nilai masing-masing
sebesar 42,51 dan 55,63 dari nilai maksimal 100. Hal ini menunjukkan kemampuan
kognitif yang dimiliki kedua kelas tersebut kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol.
Rendahnya skor pada kedua kelas disebabkan karena materi hukum Newton
tentang gravitasi yang belum dipelajari, sehingga peserta didik cenderung belum
dapat memahami soal-soal yang diberikan. Setelah dilakukan pembelajaran
terhadap kelas eksperimen maupun kelas control, maka terjadi peningkatan nilai
kemampuan kognitif peserta didik.
Kemampuan kognitif peserta didik meningkat setelah dilakukannya
pengolahan pada data posttest. Berdasarkan nilai rata-rata posttest peserta didik
kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 88,37 dan kelas kontrol sebesar 73,35. Kemampuan kognitif
peserta didik kelas eksperimen meningkat pesat dilihat dari nilai rata-rata posttest
yang lebih besar dari nilai rata-rata pretest dengan menggunakan soal yang sama
dan lebih meningkat dibandingkan peningkatan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan
pemberian perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan kelas kontrol, kelas
eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berbantuan mobile learning dan kelas kontrol diberikan perlakukan
dengan pembelajaran konvensional. Pada penelitian Siti Osa Kosassy, Nurhizrah
Gistituati, Jalius Jama, Maria menyatakan bahwa terdapat peningkatan prestasi
belajar dikelas eksperimen 70% dan di kelas control 55,7% setelah diberikan
treatment dengan menggunakan pendekatan CTL dalam e-learning berbasis
weblog.84
84 Siti Osa Kosassy1, Nurhizrah Gistituati2, The Implementation Of Contextual Learning
Approach In E-Learning Based On Weblog Toward Students Learning Achievements, Jalius
74
Berdasarkan hasil uji prasyarat pretest dan posttest menunjukkan bahwa
data terdistribusi tidak normal dan kedua kelas memiliki kemampuan yang
homogen. Hasil uji hipotesis data posttest pada kelas eksperimen diperoleh
informasi bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,036 dengan taraf signifikasi sebesar
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) data posttest lebih kecil
dibandingkan nilai taraf signifikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbantuan mobile learning berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton tentang Gravitasi
pada kelas eksperimen. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh media
pembelajaran berbantuan mobile learning dapat membuat peserta didik tertarik
untuk mempelajari Fisika, sehingga mereka juga mengetahui kegunaan konsep
Fisika dalam kehidupan sehari-hari. Pada kelas kontrol peningkatan nilai skor lebih
rendah dikarenakan pembelajaran berlangsung secara teacher centered, peserta
didik hanya menerima materi yang disampaikan, tidak terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, tidak merencanakan ataupun menemukan solusi dari sebuah
permasalahan terkait materi, serta kegiatan pembelajaran yang menerapkan
pembelajaran menggunakan media power point saja.
Peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan
kontrol juga dapat dilihat dari presentase nilai rata-rata pretest dan posttest
berdasarkan proses kognitif pada. Dapat dilihat bahwa menunjukkan data nilai
posttest kelas eksperimen pada proses kognitif memahami C2, mengaplikasikan C3
dan menganalisis C4 lebih unggul dibandingkan nilai data posttest kelas kontrol.
Namun, jenjang kognitif mengingat C1, kelas eksperimen memperoleh presentase
lebih rendah dibanding kelas kontrol. Peningkatan nilai pada proses kognitif
dikarenakan penggunaan media pembelajaran berbantuan mobile learning
merupakan pendekatan yang dapat menumbuhkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, pemecahan masalah, memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menggunakan pengetahuan awal sehingga, dapat meningkatkan pemahaman
serta minat dalam proses belajar.
Jama3, Maria Montessori4, Journal of Counseling and Educational Technology . Vol. 1, No. 2,
2018, pp. 59-64
75
Peningkatan kemampuan kognitif siswa juga dapat dilihat pada hasil uji N-
Gain. Dari haril uji N-Gain dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas control pada jenjang kognitif C2 (memahami), C3 (menerapkan)
dan C4 (menganalisis). Sedangkan kelas eksperimen tidak unggul pada jenjang
kognitif C1 (mengingat) dibandingkan kelas kontrol. Keunggulan beberapa jenjamg
kognitif pada kelas eksperimen dikarenakan pada media pembelajaran mobile
learning yang digunakan peneliti berisi perpaduan antara materi ajar, gambar,
animasi, video, contoh soal dan juga latihan soal.
Secara keseluruhan dapat dirinci seperti berikut: pada kelas kontrol maupun
kelas eksperimen terjadi peningkatan kemampuan kognitif pada peserta didik yaitu
pada jenjang kognitif C1 (mengingat) kelas kontrol sebesar 27,8 % sedangkan pada
kelas eksperimen 25,6%. Pada jenjang C1 (mengingat) kelas eksperimen lebih
rendah dibandingkan kelas control dikarenakan pada kelas control penjelasan
konsep dilakukan oleh guru dan instrument yang digunakan tidak jauh berbeda.
Sehingga peserta didik dengan mudah mengingatnya. Hal ini sejalan dengan
Slameto yang menyatakan bahwa ingatan adalah penarikan kembali informasi yang
diperoleh sebelumnya.85 Sedangkan pada kelas eksperimen peserta didik terfokus
pada cara pengoperasian media pembelajaran mobile learniang sehingga kurang
focus.
Sementara pada jenjang kognitif C2 (memahami) kelas eksperimen lebih
unggul dibandingkan kelas kontrol yaitu 29% pada kelas eksperimen dan 24% pada
kelas kontrol, hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkan media
pembelajaran berbantuan mobile learning yang secara langsung memuntut siswa
untuk menemukan dan memahami secara mandiri yaitu tahapan modeling dan
inquiry. Sedangkan dikelas control peserta didik hanya mendengarkan penjelasan
dari guru saja sesuai dengan pendapat menurut Johnson bahwa semua orang
memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk menemukan makna dalam kehidupan
mereka.86
85 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rienka Cipta), 2010,
h.136 86 Jhonson, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikan dan Bermakan, (Bandung : Mizan Media Utama, 2009), h.62
76
Pada jenjang kognitif C3 (menerapkan) juga terjadi peningkatan baik di kelas
eksperimen maupun kelas control. Peningkatan pada kelas eksperimen sebesar
26,89% sedangkan pada kelas control sebesar 23,89 %. Pada jenjang kognitif C4
(menganalisis) juga menglami peningkatan yaitu pada kelas eksperimen sebesar 29,
40% dan pada kelas control 27,83%. Peningkatan signifikan terdapat pada jenjang
kognitif C4 (menganalisis), hal ini dikarenakan pada media pembelajaran
berbantuan dengan mobile learning yang dilengkapi dengan contoh-contoh soal dan
latihan soal. Pengaruh peningkatan pada jenjang kognitif C2 (memahami) dan C3
(menerapkan juga didukung dengan hasil angket, dimana pada penyajian konsep
materi dan evaluasi memperoleh persentase sebesar 79% dengan kategori kuat atau
baik dijadikan sebagai bahan pembelajran.
Penerapan media pembelajaran berbantuan mobile learning telah
meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik pada jenjang kognitif C2
(memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Hal ini dikarenakan pada
pembelajran sangat terbantu dengan adanya media pembelajaran mobile learning,
dimana media tersebut berisikan perpaduan materi ajar, animasi, maupun video
yang memberikan gambaran yang lebih konkret tentang sebuah konsep.
Mengaitkan persoalan dengan kehidupan segari-hari akan mempermudah peserta
didik untuk dapat memahami dan menganalisis. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati yang menyatakan
bahwa media e-learning memberikan dampak bagi peserta didik berupa
peningkatan kognitif peserta didik dan minat belajar pada materi fisika.87
Berdasarkan penjelasan pembahasan di atas, peneliti menyatakan bahwa
penggunaan media pembelajaran mobile learning merupakan salah satu alternatif
media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika khususnya
materi hukum Newton tentang gravitasi dan terbukti dapat meningkatkan motivasi
dan pemahaman serta penguasaan konsep peserta didik selama proses pembelajaran,
hal tersebut dapat dilihat dari hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran
87 Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati. Media E-Learning Berbasis Cms Joomla: Pelengkap
Pembelajaran Fisika SMA, Jurnal TEKNODIK, vol. 21, Desember 2017, no.2
77
menggunakan media pembelajaran mobile learning. Presentase untuk tiap indikator
angket masing-masing bernilai 79%, 81%, dan 79%, dengan rata-rata presentase
respon peserta didik secara keseluruhan dalam kategori kuat (79%).
Kelebihan dari penggunaan bahan ajar berupa media pembelajaran mobile
learning antara lain: (1) disusun berdasarkan pengembangan materi dari silabus
kurikulum 2013 SMA, (2) media pembelajaran disajikan dengan perpadauan materi,
gambar, animasi,video, contoh soal dan latihan soal yang disajikan dengan menarik,
(3) media pembelajaran mobile learning dioperasikan menggunakan smartphone
Android secara offline sehingga dapat diakses setiap saat dan mudah untuk dibawa,
(4) biaya yang digunakan untuk menggunakan aplikasi ini sedikit, karena aplikasi
berupa fil apk yang mudah untuk disebarluaskan, yaitu bias menggunakan share
whatsapp, shareit maupun Bluetooth.
Kekurangan media pembelajaran mobile learning ini antara lain: (1) alikasi
ini menggunakan smartphone Android untuk pengoprasiannya, (2) peserta didik
dapat dengan mudah membuka aplikasi lain yang tidak terkait pembelajan, (3) pada
media pembelajaran ini terdapat video yang harus dilihat secara keseluruhan, tidak
bias di pause atau di skip, serta (4) membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
menggunakan media ini dalam proses pembelajaran.
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan media pembelajaran berbantuan mobile learning berpengaruh
terhadap kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum Newton
gravitasi namun kurang signifikan dikarenakan nilai pada kelas kontol lebih
rata jika dibandingan dengan kelas eksperimen, walaupun nilai pada kelas
eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji hipotesis yang memperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,001
< nilai taraf signifikansi 0,05 (5%) sehingga, H0 di tolak dan H1 diterima.
2. Berdasarkan hasil angket peserta didik, respon terhadap penggunaan media
pembelajaran berbantuam mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan
kognitif peserta didik SMA pada konsep hukum Newton gravitasi secara
keseluruhan mendapat tanggapan kuat yaitu sebesar 79%.
B. Saran
Dalam upaya untuk menegmbangkan proses pembelajaran selanjutnya,
saran peneliti dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut.
1. Waktu pembelajaran menggunakan media mobile learning sebaiknya
dirancang agar lebih efisien.
2. Guru ataupun peneliti lainnya yang hendak menggunakan media mobile
learning berbantu android pada pembelajaran Fisika diharapkan dapat
memastikan bahwa aplikasi mobile learning telah terpasang pada smartphone
peserta didik, karena membutuhkan waktu dalam peng-install-an tersebut.
3. Guru ataupun peneliti perlu melakukan kontrol terhadap pemakaian aplikasi
mobile learning agar peserta didik tidak membuka aplikasi lain saat
pembelajaran.
4. Guru atau peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara
penggunaan aplikasi mobile learning.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung : PT.REMAJA ROSDAKARYA,
2013
Adila Ayu Verlina, Chandra Ertikanto, Ismu Wahyudi, Pengaruh Penggunaan
Modul Kontekstual Berbasia Multirepresentasi pada Pembelajaran
HukumGravitasi Newton Terhadap Pemahaman Konsep Siswa, Prosiding
Jurnal, juni 2018
An Program For International Student Assesment Result for PISA 2018, Paris :
OECD Publishing, 2018
Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen ,Jakarta: PustakaPelajar, 2010
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Arikunto, Suharsimi ,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010
Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, ”Evaluasi Pembelajaran”, (Medan: Citapustaka
Media, 2014), h. 148-149.
Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2017
Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001
Douglas C, Giancoli. FISIKA Jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta, 2001
Dr. Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014
Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati, Media E-Learning Berbasis Cms
Joomla: Pelengkap Pembelajaran Fisika SMA. Jurnal TEKNODIK,
Nomor 2, Desember 2017, h.21
Gross Daviis, “Perangkat Pembelajaran Teknik Mempersiapkan dan
Melaksanakan Perkuliahan yang Efektif, Jakarta :PT. RAJA GRAFINDO
PERSADA, 2013
Hanif, Yulingga Nanda & Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan, Sleman : Budi
Utama, 2017
80
Hartanto, Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning pada Konsep
Dinamika Newton untuk Siswa Kelas X SMA/MA”, Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Iis Purnama Sari, Desnita, Preliminary study to develop of learning media for
Newton’s law of gravity using ICT based on contextual teaching and
learning for senior high school ,The 2018 International Conference on
Research and Learning of Physics. Journal of Physics: Conf. Series 1185,
2019
Jhonson, Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikan dan Bermakan, Bandung : Mizan Media Utama, 2009
Kadir, Statistika Terapan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015
Kemendikbud, Diagnosa Hasil UN Tahun 2019, diakses dari
https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/#2019!smp!capaian_nasional!
99&99&999
Khikmatul Mungaeanah,Pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
Berbasis Android terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Getaran
Harmonik, 2016
Kintanisa Dinanti Putri, Eko Suyanto, dan I Dewa Putu Nyeneng Titian Ilmu,
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dalam
Pembelajaran Fisika terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Energi
Terbarukan ,Jurnal Ilmiah Multi Sciences, Vol. 11 No. 2, Juli 2019
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan ,Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1994
Miarso, Yusufhadi Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: prenadamedia
group, 2015
Muhamad Nurul Hudaa, Mulyono B, Isnaini Rosyidac, Wardonod, Kemandirian
Belajar Berbantuan Mobile Learning, Prosiding Seminar Nasional
Matematika. PRISMA, Vol.2, 2019
Nurul Etiya Fatmala, Pengembangan Modul Pembelajaran Kontextual Berbasis
Multirepresentasi pada Materi Hukum Newton Tentang Gravitasi, 2017
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994
Prof. Dr. Tukiran Taniredja, dkk, Model-model Pembelajaran Inofatif dan Efektif,
Bandung : ALFABETA, 2014.
Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers, Pendidikan Matematika Universitas
Siliwangi, Januari 2019
81
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar ,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Ratna Wilis Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran , Jakarta:
Erlangga, 2011
Riduan & Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis
Jalur (Path Analysis, Bandung: Alfabeta, 2007
Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta, 2012
Nikmah, Syafridatun Faruq Haroky, Jumadi, Insih Wilujeng,Heru Kuswanto,
Development of Android Comic Media for the Chapter of Newton's
Gravity to Map Learning Motivation of Students International Seminar on
Science Education. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series
1233, 2019
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran , Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009
Sigit Ardiansyah, Chandra Ertikanto, Undang Rosidin, Pengaruh Penggunaan
Modul Pembelajaran Kontekstual Berbasis Multiple Representations
Pada Materi Fluida Statis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa,
Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Metro, Vol. VII.
No. 2, September 2019,
Siti Osa Kosassy, Nurhizrah Gistituati, The Implementation Of Contextual
Learning Approach In E-Learning Based On Weblog Toward Students
Learning Achievements, Jalius Jama3, Maria Montessori4, Journal of
Counseling and Educational Technology . Vol. 1, No. 2, 2018
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rienka
Cipta, 2010
Sudaryono, Metodologi Penelitian, (akarta: PT Grafindo Persada, 2017
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2012
Supardi, Laporan Penelitian: Populasi dan Sampel Penelitian, UNISIA No. 17 XIII
Triwulan VI, 1993
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004
Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif : Perhitungan manual dan SPSS,
Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2013
82
TIM EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, Jakarta : PT.Elex Komputindo,
2015
Tipler, Paul. A, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Jakarta : Penerbit Erlangga,
1998
Uyanto, Stanislaus S., Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009.
83
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Perangkat Pembelajaran RPP Kelas Ekdperimen
2. Perangkat Pembelajaran RPP Kelas Kontrol
3. Perangkat Pembelajaran LKDP Kelas Eksperimen
84
Lampiran A. 1 Perangkat Pembelajaran RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-1)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 1. Gaya Gravitasi
2. Medan Gravitasi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.1 Menganalisis keteraturan gerak
planet dan satelit dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum
Newton.
4.1 Menyajikan karya mengenai gerak
satelit buatan yang mengorbit
bumi, pemanfaatan dan dampak
85
yang ditimbulkan dari penelusuran
berbagai sumber informasi.
IPK IPK
3.1.1 Memahami gaya gravitasi pada
benda-benda di bumi.
4.1.1 Mengamati demonstrasi dan video
yang ditampilkan oleh guru pada
kegiatan lembar kegiatan peserta
didik
3.1.2 Memahami gaya gravitasi umum
dan kuat medan gravitasi.
4.1.2 –
3.1.3 Mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi besar dan arah kuat
medan gravitasi.
4.1.3 Mengamati video dan menyajikan
hasil diskusi pada kegiatan lembar
kegiatan peserta didik
3.1.4 Menyelesaikan soal-soal berkaitan
dengan gaya gravitasi, kuat medan
gravitasi atau medan gravitasi
4.1.4 Menyajikan hasil diskusi
penyelesaian soal pada mobile
learning menggunakan lembar
kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan bunyi hukum gravitasi Newton
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian medan dan kuat medan gravitasi
3. Siswa dapat memahami bunyi hukum gravitasi Newton
4. Siswa dapat memahami medan dan kuat medan gravitasi
5. Siswa dapat menerapkan hukum gravitasi Newton dalam kehidupan
sehari-hari
6. Siswa dapat menerapkan medan dan kuat medan gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari
7. Siswa dapat menganalisis hukum gravitasi Newton
8. Siswa dapat menganalisis medan dan kuat medan gravitasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Gaya Gravitasi
“Setiap dua benda di dunia ini mengalami gaya tarik-menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”
86
Secara matematis ditulis :
2
21
r
mmGF =
Keterangan:
F = gaya tarik-menarik dua benda (N)
G = konstanta gravitasi universal
m = massa benda (kg)
r = jarak benda (m)
2. Konstanta Gravitasi
Nilai konstanta G ditemukan oleh Sir Henry Cavendish (1731–1810),
melalui percobaan dengan neraca Cavendish. Dengan mengukur gaya
antara dua massa serta massa masing-masing bola dengan teliti,
Cavendish mendapatkan nilai G sebesar:
𝐺 = 6.67 𝑥 10−11 𝑁𝑚2/𝑘𝑔2
3. Medan Gravitasi
Medan gravitasi merupakan ruangan di sekitar benda bermassa yang masih
dipengaruhi oleh gaya gravitasi benda tersebut.
4. Kuat Medan Gravitasi
Besaran yang mewakili medan gravitasi
disebut kuat medan gravitasi. Kuat medan gravitasi pada titik apa saja
dalam ruang didefinisikan sebagai gaya gravitasi per satuan massa pada
suatu massa uji m. Maka kuat medan gravitasi dapat dirumuskan :
2r
MGg =
Keterangan:
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
G = konstanta gravitasi universal
m = massa benda (kg)
r = jarak benda terhadap pusat bumi (m)
87
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Power point, video pembelajaran
2. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis, smart phone
3. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara,
BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,
Buku Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit
Mediatama,
YouTube
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu
Guru Peserta didik
Pendahuluan
Orientasi
• Membuka
pembelajaran
dengan meminta
salah satu peserta
didik untuk
memimpin doa
• Memeriksa daftar
hadir peserta
didik
• Mempersiapkan
alat bahan dan
media yang akan
digunakan saat
pembelajaran
• Membagikan
lembar kerja
peserta didik
pada setiap
kelompok
• Menjelaskan cara
menggunakan
lembar kerja
peserta didik
• Salah satu
peserta didik
memimpin
doa sebelum
pembelajaran
dimulai
• Peserta didik
memeriksa
masing-
masing
rekannya yang
tidak hadir
• Mendapatkan
lembar kerja
peserta didik
masing-
masing
kelompok
• Menyimak
cara
penggunaan
lembar kerja
peserta didik
10
menit
10
menit
88
Motivasi
• Meminta peserta
didik untuk
membentuk
kedalam 10
kelompok dengan
anggota tiap
kelompok 3-4
orang
• Mempersiapka
n diri untuk
belajar dan
membentuk
kelompok
sesuai yang
diperintahkan
Apersepsi
• Menggali
pengetahuan awal
peserta didik
dengan
menanyakan
- mengapa
bulan
mengelilingi
bumi dan
planet yang
mengelilingi
matahari
tidak jatuh?
- Mengapa
satelit luar
angkasa
terletak
pada
orbitnya
dan
mengorbit
bumi sesuai
waktunya?
• Menjawab
pertanyaan
dari guru
Kegiatan Inti
Mengamati
• Sebagai tahap
Attention, peserta
didik disajikan
demonstrasi dan
video
pembelajaran
terkait konsep
hukum Newton
tentang gravitasi
• Mengamati
demonstrasi
dan video yang
ditampilkan
guru 25
menit
89
Menanya
• Mempersilahkan
peserta didik
untuk bertanya
berkaitan dengan
video yang
ditampilkan
• Memberikan
motivasi dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan
manfaat
mempelajari
hukum Newton
tentang gravitasi
• Mengajukan
pertanyaan dan
peserta didik
lainnya
menjawab
pertanyaan
• Menyimak
guru
menyampaikan
motivasi dan
tujuan
pembelajaran
yang
dijelaskan
15
menit
Mengeksplor
asi/Mengump
ulkan data
• Menyajikan video
yang berkaitan
dengan konsep
hukum Newton
tentang gravitasi
• Membimbing
peserta didik
mengumpulkan
data/informasi
yang berkaitan
untuk menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
telah diajukan
dalam lembar
kerja peserta
didik
• Membimbing
peserta untuk
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
telah
dirumuskannya
• Mengamati
video yang
ditampilkan
oleh guru
• Peserta didik
mengumpulka
n
data/informasi
yang berkaitan
untuk
menemukan
solusi
pertanyaan
yang telah
diajukan dalam
lembar kerja
peserta didik
• Peserta didik
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan
berdasarkan
data yang
diperoleh dari
60
menit
90
berbagai
sumber
Mengasosiasi
kan
• Mengarahkan
peserta didik
saling berdiskusi
untuk
menyelesaikan
tantangan yang
disajikan di dalam
mobile learning
• Peserta didik
berdiskusi
sesama teman
kelompok
untuk
menyelesaikan
tugas yang ada
di dalam
mobile
learning
Mengkomuni
kasikan
• Mengarahkan
peserta didik
untuk
menjelaskan dan
melaporkan hasil
kegiatan diskusi
di depan kelas
• Memberi
penjelasan
singkat pada
materi yang
sedang dipelajari
• Memberikan
reward kepada
kelompok yang
mengerjakan
kegiatan diskusi
dengan aktif dan
benar
• Mempresentasi
kan hasil
diskusi yang
telah dilakukan
dengan teman
kelompok
• Menyimak
penjelasan
singkat guru
• Menerima
reward yang
diberikan
sebagai
motivasi
belajar
10
menit
Penutup
Kesimpulan
• Membimbing
peserta didik
untuk
menyimpulkan
hukum Newton
tentang gravitasi
• Menyimpulkan
konsep hukum
Newton
tentang
gravitasi 10
menit
Evaluasi
• Memberikan soal
latihan mengenai
konsep yang telah
dipelajari
• Mengerjakan
soal latihan
yang diberikan
guru
91
Do’a
• Mengingatkan
pembelajaran
selanjutnya dan
menutup
pembelajaran
dengan salam
penutup
• Mendengarkan
dan mengingat
pembelajaran
selanjutnya
serta menutup
pembelajaran
dengan
membaca do’a
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur:
a. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja
pelaksanaan presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian:
a. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
b. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
3. Instrumen (terlampir)
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
92
LAMPIRAN
1. Penilaian Afektif
No Nama Siswa Deskriptor Ya Tidak
1. 1. Antusias mengikuti jalannya pembelajaran
2. Bekerjasama dengan rekan kelompok
dalam berdiskusi
3. Berdiskusi(bertukar pikiran) dengan rekan
kelompok
4.
Menghargai perbedaan pendapat antar
rekan kelompok
2. 1. Antusias mengikuti jalannya pembelajaran
2. Bekerjasama dengan rekan kelompok
dalam menyelesaikan permasalahan pada
LKS
3. Berdiskusi(bertukar pikiran) dengan rekan
kelompok
4. Menghargai perbedaan pendapat antar
rekan kelompok
• Petunjuk Penskoran
Jawaban Ya mendapat diberi skor 1 dan Tidak mendapat skor 0. Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus: 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4 = Skor akhir
• Pedoman Penskoran
Sangat baik : Apabila memperoleh skor: 3, 33< skor ≤ 4, 00
Baik : Apabila memperoleh skor: 2, 33< skor ≤ 3, 33
Cukup : Apabila memperoleh skor: 1, 33< skor ≤ 2, 33
Kurang : Apabila memperoleh skor: ≤ 1, 33
93
2. Penilaian Psikomotorik
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Nilai Menyajikan
materi
Ketepatan
materi yang
disampaikan
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Dst.
Penilaian dengan memberi tanda (√) pada kolom skor yang sesuai.
1 : Sangat Kurang
2 : Kurang
3 : Baik
4 : Sangat Baik
• Rubriks Penilaian
Skala Keterangan
1
Jika penyajian materinya sangat buruk
Jika materi yang disajikan tidak tepat
Jika tidak bisa menjawab pertanyaan audiens
2
Jika penyajian materinya kurang baik
Jika materi yang disajikan kurang tepat
Jika menjawab pertanyaan audiens masih terbata-bata
3
Jika penyajian materinya baik
Jika materi yang disajikan tepat
Jika cukup bisa menjawab pertanyaan audiens
4
Jika penyajian materinya sangat baik
Jika materi yang disajikan sangat tepat
Jika bisa menjawab pertanyaan audiens
Pedoman Penskoran:
Skor = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 5
6
Nilai yang didapatkan memiliki rentang 0-100
0 ≤ 3 : Sangat tidak kompeten
>3 - ≤ 5 : Tidak kompeten
>5 - ≤ 6 : Cukup Kompeten
94
>6 - ≤ 8 : Kompeten
>8 - ≤ 10 : Sangat kompeten
Nilai akhir : Skor yang didapatkan x 10 = Nilai yang diperoleh
95
3. Penilaian Kognitif
No Soal Jawaban Skor
1 Apa yang dimaksud dengan
gravitasi ?
gaya tarik menarik antar dua benda yang
memiliki massa
5
2 Bulan merupakan benda langit
yang mengelilingi bumi. Ketika
mengelilingi bumi, bulan tidak
jatuh ke permukaan bumi,
mengapa hal tersebut bias
terjadi?
Gaya gravitasi yang sama kuat antara
bulan dan bumi mengakibatkan bulan tidak
jatuh ke permukaan bumi.
5
3. Mengapa planet selalu
mengelilingi matahari dan tidak
terjadi tabrakan ?
Adanya gaya gravitasi jugaa menyebabkan
planet-planet tetap mengorbit pada
posisinya sehingga tidak terjadi tabrakan.
5
4. Apa yang dimaksud dengan
medan gravitasi ?
suatu ruang atau area yang memiliki
gravitasi
5
5. Apa yang menyebabkan
percepatan gravitasi berbeda
pada setiap planet ?
Perbedaan percepatan planet disebabkan
karena masssa dan jari – jari setiap planet
berbeda - beda
5
6. Dua benda bermassa 5 kg dan
10 kg terpisah sejauh 20 cm.
Jika tetapan gravitasi umum
sebesar 6,67 × 10-11 Nm2/kg2,
tentukan gaya gravitasi antara
dua benda tersebut?
Jawab
F = G𝑚1𝑚2
𝑅2
= (6,67 × 10-11 N.m2/kg2) × (5 𝑘𝑔 )(10 𝑘𝑔)
(2×10−1 𝑚)2
= (6,67 × 10−11 N.m2/kg2)(50kg2)
(4×10−2 𝑚2)
= 83,3 × 10-9 N
= 8,33 × 10-9 N
15
7. Dua benda langit terpisah jauh
2,5 × 1013 m satu dengan lainya.
Akibatnya keduanya memiliki
gaya gtavitasi 2,66 × 1013 N.
Jika masaa benda A 5 × 1024 kg,
berapakah massa benda ?
Diketahui :
R = 2,5 × 1013 𝑚
F = 2,66 × 1013 𝑁
mA = 5 × 1024 𝑘𝑔
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanyakan : mB
Jawab
F = 𝐺 𝑚𝐴𝑚𝐵
𝑅2
2,66 × 1013 𝑁 = (6,67 × 10-11
N.m2/kg2) 5 ×1024 𝑘𝑔.𝑚𝐵
2,5 ×1013 𝑚2
𝑚𝐵 = (2,66 × 1013)(2,5 × 1013)
(6,67 × 10−11)(5 × 1024) 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 5 × 1025 𝑘𝑔
15
8. Berapakah percepatan gravitasi
di permukaan bumi jika massa
Dit:
m = 5.98 x 10−11 kg
10
96
bumi adalah 5.98 x 10−11 kg
dan jari-jari bumi adalah 6.38 x
106 meter.
R = 6.38 x 106 meter
Dit: g ?
Jawab :
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
𝑔 = 6.67 x 10−115.98 x 10−11
(6.38 x 106)2
𝑔 = 9.8 𝑚/𝑠2
9. Suatu benda mengalami
percepatan gravitasi 6 𝑚/𝑠2 di
permukaan sebuah planet. Jika
massa planet adalah 3.6 x 1021
kg, berapakah percepatan
gravitasi yang akan dialami
benda tersebut pada ketinggian
100 km diatas permukaan
planet tersebut
Dik:
g = 6 𝑚/𝑠2
m = 3.6 x 1021 kg
Dit: 𝑔′ ?
𝑅 = √𝐺𝑀
𝑔
𝑅 = √6.67 x 10−11. 3.6 x 1021
6
𝑅 = 2𝑥105 𝑚 = 200 𝑘𝑚
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
𝑔 = 6.67 x 10−113.6 x 1021
(3𝑥105)2
𝑔 = 2.6 𝑚/𝑠2
15
10. Berapakah percepatan gravitasi
bumi pada ketinggian 3R dai
pusat bumi jika gravitasi di
permukaan bumi adalah 10 𝑚/𝑠2
Dik:
𝑅′= 3R
g = 10 𝑚/𝑠2
Dit: 𝑔′?
𝑔′ =𝑅2
(𝑅 + ℎ)2𝑔
𝑔′ =𝑅2
(𝑅 + 𝑅)2𝑔
𝑔′ =𝑅2
4𝑅2𝑔
𝑔′ =1
4𝑔
20
Penilaian : Skor adalah nilai yang didap
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-2)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 3. Energi Potensial Gravitasi
4. Hukum Kepler
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.2 Menjelaskan energi potensial
gravitasi dan potensial
gravitasi.Menjelaskan energi
potensial Menganalisis keteraturan
gerak planet dan satelit dalam tata
4.2 Menyajikan karya mengenai
gerak satelit buatan yang
mengorbit bumi,
pemanfaatan dan dampak
yang ditimbulkan dari
98
surya berdasarkan hukum-hukum
Newton.
penelusuran berbagai sumber
informasi.
IPK IPK
3.1.5 Memahami energi potensial gravitasi
dan potensial gravitasi
4.1.5 Mengamati demonstrasi dan
video yang ditampilkan oleh
guru pada kegiatan lembar
kegiatan peserta didik
3.1.6 Mentukankan energi potensial
gravitasi dan potensial gravitasi
4.1.6 –
3.1.7 Menuliskan kembali bunyi hukum
Kepler tentang gerak planet.
4.1.7 Mengamati video dan
menyajikan hasil diskusi
pada kegiatan lembar
kegiatan peserta didik
3.1.8 Menentukan periode revolusi
berbagai planet menggunakan
Hukum III Kepler
4.1.8 Menyajikan hasil diskusi
penyelesaian soal pada
mobile learning
menggunakan lembar
kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan energi potensial gravitasi.
2. Siswa dapat memahami energi potensial gravitasi.
3. Siswa dapat menerapkan potensial gravitasi dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Siswa dapat menganalisis energi potensial gravitasi.
5. Siswa dapat menjelaskan Hukum Kepler tentang gerak planet.
6. Siswa dapat menuliskan kembali bunyi Hukum Kepler tentang gerak
planet.
7. Siswa dapat menerapkan Hukum Kepler dalam kehidupan sehari-hari.
8. Siswa dapat menganalisis periode revolusi terbesar dan periode revolusi
terkecil menggunakan Hukum III Kepler.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Energi Potensial Gravitasi dan Potensial Gravitasi
a. Energi Potensial Gravitasi
Usaha dan energi merupakan besaran yang saling berhubungan.
Usaha dapat diartikan sebagai perubahan energi potensial (EP1 –
99
EP2). Usaha bernilai positif ketika gaya yang dikerjakan padabenda
menyebabkan jarak kedua benda bertambah. Oleh karena energi
potensial gravitasi pada ketinggiantak terhingga bernilail nol,
persamaan energi potensial bernilai negatif.
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada jarak r dari
pusat planet dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut
:
Ep = −GMm
R
Keterangan :
Ep : energy potensial gravitasi (joule)
M : Massa Planet (kg)
m : Massa Benda (kg)
R : Jarak pusat benda ke pusat planet (m)
b. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi didefinisikan sebagai energi potensial
gravitasi persatuan massa. Secara matematis didefinisikan sebagai
berikut :
V = Ep
m = −G
M
R
Keterangan :
V : Potensial gravitasi (joule)
M : Massa Planet (kg)
m : Massa Benda (kg)
R : Jarak pusat benda ke pusat planet (m)
2. Hukum Kepler
a. Hukum pertama Kepler (Hukum Lintasan Elips)
“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari Matahari
dengan Matahari di salah satu fokus elips”
b. Hukum kedua Kepler (Hukum tentang gerak planet)
“Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dengan planet
menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama.”
100
c. Hukum ketiga Kepler (Hukum Harmonik)
“Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari
setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet.”
(𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒)2
(𝑅𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠)3= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇2
𝑟3= 𝑘
T : Periode revolusi;
R : jari-jari rata-rata orbit planet (m)
k : suatu tetapan yang memiliki nilai sama untuk semua planet
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Power point, video pembelajaran
2. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis, smart phone
3. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,Buku
Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit Mediatama, YouTube
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu
Guru Peserta didik
Pendahuluan
Orientasi
• Membuka
pembelajaran
dengan meminta
salah satu peserta
didik untuk
memimpin doa
• Salah satu
peserta didik
memimpin
doa sebelum
pembelajaran
dimulai
• Peserta didik
memeriksa
10
menit
101
• Memeriksa daftar
hadir peserta
didik
• Mempersiapkan
alat bahan dan
media yang akan
digunakan saat
pembelajaran
• Membagikan
lembar kerja
peserta didik
pada setiap
kelompok
• Menjelaskan cara
menggunakan
lembar kerja
peserta didik
masing-
masing
rekannya yang
tidak hadir
• Mendapatkan
lembar kerja
peserta didik
masing-
masing
kelompok
• Menyimak
cara
penggunaan
lembar kerja
peserta didik
10
menit
Motivasi
• Meminta peserta
didik untuk
membentuk
kedalam 10
kelompok dengan
anggota tiap
kelompok 3-4
orang
• Mempersiapka
n diri untuk
belajar dan
membentuk
kelompok
sesuai yang
diperintahkan
Apersepsi
• Menggali
pengetahuan awal
peserta didik
dengan
menanyakan
- Bagaimanak
ah bentuk
oerbit
planet yang
menggelilin
gi
matahari?
• Menjawab
pertanyaan
dari guru
Mengamati
• Sebagai tahap
Attention, peserta
• Mengamati
demonstrasi
25
menit
102
Kegiatan Inti didik disajikan
demonstrasi dan
video
pembelajaran
terkait konsep
hukum Hukum
Kepler
dan video
yang
ditampilkan
guru
Menanya
• Mempersilahkan
peserta didik
untuk bertanya
berkaitan dengan
video yang
ditampilkan
• Memberikan
motivasi dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan
manfaat
mempelajari
Hukum Kepler
• Mengajukan
pertanyaan
dan peserta
didik lainnya
menjawab
pertanyaan
• Menyimak
guru
menyampaika
n motivasi dan
tujuan
pembelajaran
yang
dijelaskan
15
menit
Mengeksplor
asi/Mengump
ulkan data
• Menyajikan video
yang berkaitan
dengan konsep
Hukum Kepler
• Membimbing
peserta didik
mengumpulkan
data/informasi
yang berkaitan
untuk menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
telah diajukan
dalam lembar
kerja peserta
didik
• Membimbing
peserta untuk
menjawab
pertanyaan-
• Mengamati
video yang
ditampilkan
oleh guru
• Peserta didik
mengumpulka
n
data/informasi
yang berkaitan
untuk
menemukan
solusi
pertanyaan
yang telah
diajukan
dalam lembar
kerja peserta
didik
• Peserta didik
menjawab
60
menit
103
pertanyaan yang
telah
dirumuskannya
pertanyaan-
pertanyaan
berdasarkan
data yang
diperoleh dari
berbagai
sumber
Mengasosiasi
kan
• Mengarahkan
peserta didik
saling berdiskusi
untuk
menyelesaikan
tantangan yang
disajikan di dalam
mobile learning
• Peserta didik
berdiskusi
sesama teman
kelompok
untuk
menyelesaikan
tugas yang ada
di dalam
mobile
learning
Mengkomuni
kasikan
• Mengarahkan
peserta didik
untuk
menjelaskan dan
melaporkan hasil
kegiatan diskusi
di depan kelas
• Memberi
penjelasan
singkat pada
materi yang
sedang dipelajari
• Memberikan
reward kepada
kelompok yang
mengerjakan
kegiatan diskusi
dengan aktif dan
benar
• Mempresentas
ikan hasil
diskusi yang
telah
dilakukan
dengan teman
kelompok
• Menyimak
penjelasan
singkat guru
• Menerima
reward yang
diberikan
sebagai
motivasi
belajar
10
menit
Penutup Kesimpulan
• Membimbing
peserta didik
untuk
menyimpulkan
• Menyimpulka
n konsep
hukum
Newton
10
menit
104
hukum Newton
tentang gravitasi
tentang
gravitasi
Evaluasi
• Memberikan soal
latihan mengenai
konsep yang telah
dipelajari
• Mengerjakan
soal latihan
yang diberikan
guru
Do’a
• Mengingatkan
pembelajaran
selanjutnya dan
menutup
pembelajaran
dengan salam
penutup
• Mendengarkan
dan mengingat
pembelajaran
selanjutnya
serta menutup
pembelajaran
dengan
membaca do’a
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur:
a. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja
pelaksanaan presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian:
a. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
b. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-3)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 5. Gerak Satelit
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.3 Menjelaskan energi potensial
gravitasi dan potensial
gravitasi.Menjelaskan energi
potensial Menganalisis keteraturan
gerak planet dan satelit dalam tata
4.3 Menyajikan karya mengenai
gerak satelit buatan yang
mengorbit bumi, pemanfaatan
dan dampak yang ditimbulkan
106
surya berdasarkan hukum-hukum
Newton.
dari penelusuran berbagai
sumber informasi.
IPK IPK
3.1.6 Memahami energi potensial gravitasi
dan potensial gravitasi
4.1.9 Mengamati demonstrasi dan
video yang ditampilkan oleh
guru pada kegiatan lembar
kegiatan peserta didik
3.1.9 Mentukankan energi potensial
gravitasi dan potensial gravitasi
4.1.10 –
3.1.10 Menuliskan kembali bunyi hukum
Kepler tentang gerak planet.
4.1.11 Mengamati video dan
menyajikan hasil diskusi pada
kegiatan lembar kegiatan
peserta didik
3.1.11 Menentukan periode revolusi
berbagai planet menggunakan
Hukum III Kepler
4.1.12 Menyajikan hasil diskusi
penyelesaian soal pada mobile
learning menggunakan lembar
kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan energi potensial gravitasi.
2. Siswa dapat memahami energi potensial gravitasi.
3. Siswa dapat menerapkan potensial gravitasi dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Siswa dapat menganalisis energi potensial gravitasi.
5. Siswa dapat menjelaskan Hukum Kepler tentang gerak planet.
6. Siswa dapat menuliskan kembali bunyi Hukum Kepler tentang gerak
planet.
7. Siswa dapat menerapkan Hukum Kepler dalam kehidupan sehari-hari.
8. Siswa dapat menganalisis periode revolusi terbesar dan periode revolusi
terkecil menggunakan Hukum III Kepler.
D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Kelajuan Satelit pada Permukaan Planet
Satelit mengorbit bumi atau planet membentuk lintasan lingkaran.
Gaya gravitasi yang dialami satelit adalah gaya sentipetal yang
menyebabkan satelit tetap pada orbitnya.
107
Maka kecepatan benda dipermukaan bumi atau planet dihitung
sebagao berikut :
𝑣𝑠 = √𝐺𝑀
𝑅
Keterangan :
𝑣𝑠 = kelajuan Satelit (m/s)
R = Jarak Rata-rata Planet ke Matahari (m)
M = Massa Benda (kg)
G = konstanta gravitasi umum (6,67.10-11 Nm2/kg2)
B. Kelajuan Satelit Pada Ketinggian Tertentu
Apabila suatu benda atau satelit mengorbit planet pada ketinggian
tertentu (h), maka kelajuan satelit dapat dituliskan menjadi :
𝑣𝑠 = √𝐺𝑀
(𝑅 + ℎ)
Keterangan :
𝑣𝑠 = kelajuan Satelit (m/s)
R = Jari-jari Bumi (m)
g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/s)
h = ketinggian benda atau satelit (m)
C. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
D. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Power point, video pembelajaran
2. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis, smart phone
3. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara,BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,Buku
Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit Mediatama,YouTube
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Waktu
Guru Peserta didik
Orientasi
• Membuka
pembelajaran
• Salah satu
peserta didik
108
Pendahuluan
dengan meminta
salah satu peserta
didik untuk
memimpin doa
• Memeriksa daftar
hadir peserta didik
• Mempersiapkan
alat bahan dan
media yang akan
digunakan saat
pembelajaran
• Membagikan
lembar kerja
peserta didik pada
setiap kelompok
• Menjelaskan cara
menggunakan
lembar kerja
peserta didik
memimpin
doa sebelum
pembelajara
n dimulai
• Peserta didik
memeriksa
masing-
masing
rekannya
yang tidak
hadir
• Mendapatka
n lembar
kerja peserta
didik
masing-
masing
kelompok
• Menyimak
cara
penggunaan
lembar kerja
peserta didik
10
menit
10
menit
Motivasi
• Meminta peserta
didik untuk
membentuk
kedalam 10
kelompok dengan
anggota tiap
kelompok 3-4
orang
• Mempersiap
kan diri
untuk belajar
dan
membentuk
kelompok
sesuai yang
diperintahka
n
Apersepsi
• Menggali
pengetahuan awal
peserta didik
dengan
menanyakan
- Bagaimanaka
h bentuk
oerbit planet
• Menjawab
pertanyaan
dari guru
109
yang
menggelilingi
matahari?
Kegiatan Inti
Mengamati
• Sebagai tahap
Attention, peserta
didik disajikan
demonstrasi dan
video pembelajaran
terkait konsep
hukum Hukum
Kepler
• Mengamati
demonstrasi
dan video
yang
ditampilkan
guru
25
menit
Menanya
• Mempersilahkan
peserta didik untuk
bertanya berkaitan
dengan video yang
ditampilkan
• Memberikan
motivasi dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan
manfaat
mempelajari
Hukum Kepler
• Mengajukan
pertanyaan
dan peserta
didik lainnya
menjawab
pertanyaan
• Menyimak
guru
menyampaik
an motivasi
dan tujuan
pembelajaran
yang
dijelaskan
15
menit
Mengeksplor
asi/Mengump
ulkan data
• Menyajikan video
yang berkaitan
dengan konsep
Hukum Kepler
• Membimbing
peserta didik
mengumpulkan
data/informasi
yang berkaitan
untuk menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
telah diajukan
dalam lembar kerja
peserta didik
• Mengamati
video yang
ditampilkan
oleh guru
• Peserta didik
mengumpulk
an
data/informa
si yang
berkaitan
untuk
menemukan
solusi
pertanyaan
yang telah
diajukan
60
menit
110
• Membimbing
peserta untuk
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan yang
telah
dirumuskannya
dalam
lembar kerja
peserta didik
• Peserta didik
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan
berdasarkan
data yang
diperoleh
dari berbagai
sumber
Mengasosiasi
kan
• Mengarahkan
peserta didik saling
berdiskusi untuk
menyelesaikan
tantangan yang
disajikan di dalam
mobile learning
• Peserta didik
berdiskusi
sesama
teman
kelompok
untuk
menyelesaika
n tugas yang
ada di dalam
mobile
learning
Mengkomuni
kasikan
• Mengarahkan
peserta didik untuk
menjelaskan dan
melaporkan hasil
kegiatan diskusi di
depan kelas
• Memberi
penjelasan singkat
pada materi yang
sedang dipelajari
• Memberikan
reward kepada
kelompok yang
mengerjakan
kegiatan diskusi
dengan aktif dan
benar
• Mempresenta
sikan hasil
diskusi yang
telah
dilakukan
dengan
teman
kelompok
• Menyimak
penjelasan
singkat guru
• Menerima
reward yang
diberikan
sebagai
motivasi
belajar
10
menit
111
Penutup
Kesimpulan
• Membimbing
peserta didik untuk
menyimpulkan
gerak satelit
• Menyimpulk
an tentang
gerak satelit
10
menit
Evaluasi
• Memberikan soal
latihan mengenai
konsep yang telah
dipelajari
• Mengerjakan
soal latihan
yang
diberikan
guru
Do’a
• Mengingatkan
pembelajaran
selanjutnya dan
menutup
pembelajaran
dengan salam
penutup
• Mendengark
an dan
mengingat
pembelajaran
selanjutnya
serta
menutup
pembelajaran
dengan
membaca
do’a
F. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
4. Mekanisme dan prosedur:
b. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja
pelaksanaan presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaian:
c. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
d. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
112
Lampiran A. 2 Perangkat Pembelajaran RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-1)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 1. Gaya Gravitasi
2. Medan Gravitasi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.4 Menganalisis keteraturan gerak
planet dan satelit dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum
Newton.
4.4 Menyajikan karya mengenai gerak satelit
buatan yang mengorbit bumi, pemanfaatan
dan dampak yang ditimbulkan dari
penelusuran berbagai sumber informasi.
113
IPK IPK
3.1.7 Memahami gaya gravitasi pada
benda-benda di bumi.
4.1.13 Mengamati demonstrasi dan video yang
ditampilkan oleh guru pada kegiatan
lembar kegiatan peserta didik
3.1.8 Memahami gaya gravitasi umum
dan kuat medan gravitasi.
4.1.14 –
3.1.9 Mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi besar dan arah kuat
medan gravitasi.
4.1.15 Mengamati video dan menyajikan hasil
diskusi pada kegiatan lembar kegiatan
peserta didik
3.1.10 Menyelesaikan soal-soal berkaitan
dengan gaya gravitasi, kuat medan
gravitasi atau medan gravitasi
4.1.16 Menyajikan hasil diskusi penyelesaian
soal pada mobile learning menggunakan
lembar kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan bunyi hukum gravitasi Newton
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian medan dan kuat medan gravitasi
3. Siswa dapat memahami bunyi hukum gravitasi Newton
4. Siswa dapat memahami medan dan kuat medan gravitasi
5. Siswa dapat menerapkan hukum gravitasi Newton dalam kehidupan
sehari-hari
6. Siswa dapat menerapkan medan dan kuat medan gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari
7. Siswa dapat menganalisis hukum gravitasi Newton
8. Siswa dapat menganalisis medan dan kuat medan gravitasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
5. Gaya Gravitasi
“Setiap dua benda di dunia ini mengalami gaya tarik-menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya”
114
Secara matematis ditulis :
2
21
r
mmGF =
Keterangan:
F = gaya tarik-menarik dua benda (N)
G = konstanta gravitasi universal
m = massa benda (kg)
r = jarak benda (m)
6. Konstanta Gravitasi
Nilai konstanta G ditemukan oleh Sir Henry Cavendish (1731–1810),
melalui percobaan dengan neraca Cavendish. Dengan mengukur gaya
antara dua massa serta massa masing-masing bola dengan teliti,
Cavendish mendapatkan nilai G sebesar:
𝐺 = 6.67 𝑥 10−11 𝑁𝑚2/𝑘𝑔2
7. Medan Gravitasi
Medan gravitasi merupakan ruangan di sekitar benda bermassa yang masih
dipengaruhi oleh gaya gravitasi benda tersebut.
8. Kuat Medan Gravitasi
Besaran yang mewakili medan gravitasi
disebut kuat medan gravitasi. Kuat medan gravitasi pada titik apa saja
dalam ruang didefinisikan sebagai gaya gravitasi per satuan massa pada
suatu massa uji m. Maka kuat medan gravitasi dapat dirumuskan :
2r
MGg =
Keterangan:
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
G = konstanta gravitasi universal
m = massa benda (kg)
r = jarak benda terhadap pusat bumi (m)
E. METODE PEMBELAJARAN
Model : Direct Instruction (DI), Cooperative Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
4. Media : Power point
115
5. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis
6. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara,
BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,
Buku Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit
Mediatama,
YouTube
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Nilai
Karakter Guru Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Apresepsi
1. Membuka pelajaran
2. Memberikan
apresepsi dengan
memperlihatkan
visualisasi revolusi
planet disertasi
beberapa
pertanyaan untuk
menggugah rasa
keingintahuan
siswa,
1. Merasa
termotivasi untuk
belajar lebih jauh
tentang materi
yng akan
disampaikan.
Mandiri, rasa
ingin tahu
Motivasi 1. Mengapa planet
tetap beredar pada
lintasannya dan
tidak terlempar
keluar?
2. Apakah yang
dimaksud dengan
gaya gravitasi?
1. Siswa menjawab
pertanyaan yang
dijukan oleh guru.
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Inti
(60 menit)
Eksplorasi 1. Guru membimbing
peserta didik dalam
pembentukan
kelompok
2. Guru menjelaskan
tentang gravitasi
universal Newton.
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru)
mendiskusikan
hukum gravitasi
universal Newton
2. Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Elaborasi 1. Guru menjelaskan
penerapan gaya
gravitasi pada
1. Peserta didik
dalam setiap
kelompok
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
116
pergerakan planet
yang beredar dalam
sistem tata surya.
2. Guru menanggapi
hasil diskusi
kelompok peserta
didik dan
memberikan
informasi yang
sebenarnya.
3. Guru memberikan
beberapa soal
menentukan gaya
gravitasi dan kuat
medan gravitasi
untuk dikerjakan
oleh peserta didik
4. Guru mengoreksi
jawaban peserta
didik apakah sudah
benar atau belum.
Jika masih terdapat
peserta didik yang
belum dapat
menjawab dengan
benar, guru dapat
langsung
memberikan
bimbingan
mendiskusikan
konsep kuat
medan gravitasi
dan penerapannya.
2. Peserta didik
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok secara
klasikal.
3. Peserta didik
memperhatikan
contoh soal
menentukan gaya
gravitasi dan kuat
medan gravitasi
yang disampaikan
oleh guru.
4. Peserta didik
mengerjakan soal
yang diberikan
guru.
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Penutup
(20 menit)
Penarikan
kesimpulan
1. Menyimpulkan
tentang hal-hal yang
belum diketahui
2. Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memiliki kinerja
dan kerjasama yang
baik
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru) berdiskusi
untuk membuat
rangkuman.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
117
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
4. Mekanisme dan prosedur:
b. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja pelaksanaan presentasi.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaian:
c. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan
kerjasama.
d. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
6. Instrumen (Terlampir)
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
118
LAMPIRAN
5. Penilaian Afektif
No Nama Siswa Deskriptor Ya Tidak
1. 1. Antusias mengikuti jalannya pembelajaran
2. Bekerjasama dengan rekan kelompok
dalam berdiskusi
3. Berdiskusi(bertukar pikiran) dengan rekan
kelompok
4.
Menghargai perbedaan pendapat antar
rekan kelompok
2. 1. Antusias mengikuti jalannya pembelajaran
2. Bekerjasama dengan rekan kelompok
dalam menyelesaikan permasalahan pada
LKS
3. Berdiskusi(bertukar pikiran) dengan rekan
kelompok
4. Menghargai perbedaan pendapat antar
rekan kelompok
• Petunjuk Penskoran
Jawaban Ya mendapat diberi skor 1 dan Tidak mendapat skor 0. Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus: 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 4 = Skor akhir
• Pedoman Penskoran
Sangat baik : Apabila memperoleh skor: 3, 33< skor ≤ 4, 00
Baik : Apabila memperoleh skor: 2, 33< skor ≤ 3, 33
119
Cukup : Apabila memperoleh skor: 1, 33< skor ≤ 2, 33
Kurang : Apabila memperoleh skor: ≤ 1, 33
6. Penilaian Psikomotorik
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Nilai Menyajikan
materi
Ketepatan
materi yang
disampaikan
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Dst.
Penilaian dengan memberi tanda (√) pada kolom skor yang sesuai.
5 : Sangat Kurang
6 : Kurang
7 : Baik
8 : Sangat Baik
• Rubriks Penilaian
Skala Keterangan
1
Jika penyajian materinya sangat buruk
Jika materi yang disajikan tidak tepat
Jika tidak bisa menjawab pertanyaan audiens
2
Jika penyajian materinya kurang baik
Jika materi yang disajikan kurang tepat
Jika menjawab pertanyaan audiens masih terbata-bata
3
Jika penyajian materinya baik
Jika materi yang disajikan tepat
Jika cukup bisa menjawab pertanyaan audiens
4
Jika penyajian materinya sangat baik
Jika materi yang disajikan sangat tepat
Jika bisa menjawab pertanyaan audiens
Pedoman Penskoran:
Skor = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 5
6
Nilai yang didapatkan memiliki rentang 0-100
0 ≤ 3 : Sangat tidak kompeten
120
>3 - ≤ 5 : Tidak kompeten
>5 - ≤ 6 : Cukup Kompeten
>6 - ≤ 8 : Kompeten
>8 - ≤ 10 : Sangat kompeten
Nilai akhir : Skor yang didapatkan x 10 = Nilai yang diperoleh
121
Penilaian Kognitif
No Soal Jawaban Skor
1 Apa yang dimaksud dengan
gravitasi ?
gaya tarik menarik antar dua benda yang
memiliki massa
5
2 Bulan merupakan benda langit
yang mengelilingi bumi. Ketika
mengelilingi bumi, bulan tidak
jatuh ke permukaan bumi,
mengapa hal tersebut bias
terjadi?
Gaya gravitasi yang sama kuat antara
bulan dan bumi mengakibatkan bulan
tidak jatuh ke permukaan bumi.
5
3. Mengapa planet selalu
mengelilingi matahari dan tidak
terjadi tabrakan ?
Adanya gaya gravitasi jugaa
menyebabkan planet-planet tetap
mengorbit pada posisinya sehingga tidak
terjadi tabrakan.
5
4. Apa yang dimaksud dengan
medan gravitasi ?
suatu ruang atau area yang memiliki
gravitasi
5
5. Apa yang menyebabkan
percepatan gravitasi berbeda
pada setiap planet ?
Perbedaan percepatan planet disebabkan
karena masssa dan jari – jari setiap planet
berbeda - beda
5
6. Dua benda bermassa 5 kg dan
10 kg terpisah sejauh 20 cm.
Jika tetapan gravitasi umum
sebesar 6,67 × 10-11 Nm2/kg2,
tentukan gaya gravitasi antara
dua benda tersebut?
Jawab
F = G𝑚1𝑚2
𝑅2
= (6,67 × 10-11 N.m2/kg2) ×
(5 𝑘𝑔 )(10 𝑘𝑔)
(2×10−1 𝑚)2
= (6,67 × 10−11 N.m2/kg2)(50kg2)
(4×10−2 𝑚2)
= 83,3 × 10-9 N
= 8,33 × 10-9 N
15
7. Dua benda langit terpisah jauh
2,5 × 1013 m satu dengan lainya.
Akibatnya keduanya memiliki
gaya gtavitasi 2,66 × 1013 N.
Jika masaa benda A 5 × 1024 kg,
berapakah massa benda ?
Diketahui :
R = 2,5 × 1013 𝑚
F = 2,66 × 1013 𝑁
mA = 5 × 1024 𝑘𝑔
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanyakan : mB
Jawab
F = 𝐺 𝑚𝐴𝑚𝐵
𝑅2
2,66 × 1013 𝑁 = (6,67 × 10-11
N.m2/kg2) 5 ×1024 𝑘𝑔.𝑚𝐵
2,5 ×1013 𝑚2
𝑚𝐵 = (2,66 × 1013)(2,5 × 1013)
(6,67 × 10−11)(5 × 1024) 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 5 × 1025 𝑘𝑔
15
122
8. Berapakah percepatan gravitasi
di permukaan bumi jika massa
bumi adalah 5.98 x 10−11 kg
dan jari-jari bumi adalah 6.38 x
106 meter.
Dit:
m = 5.98 x 10−11 kg
R = 6.38 x 106 meter
Dit: g ?
Jawab :
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
𝑔 = 6.67 x 10−115.98 x 10−11
(6.38 x 106)2
𝑔 = 9.8 𝑚/𝑠2
10
9. Suatu benda mengalami
percepatan gravitasi 6 𝑚/𝑠2 di
permukaan sebuah planet. Jika
massa planet adalah 3.6 x 1021
kg, berapakah percepatan
gravitasi yang akan dialami
benda tersebut pada ketinggian
100 km diatas permukaan
planet tersebut
Dik:
g = 6 𝑚/𝑠2
m = 3.6 x 1021 kg
Dit: 𝑔′ ?
𝑅 = √𝐺𝑀
𝑔
𝑅 = √6.67 x 10−11. 3.6 x 1021
6
𝑅 = 2𝑥105 𝑚 = 200 𝑘𝑚
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
𝑔 = 6.67 x 10−113.6 x 1021
(3𝑥105)2
𝑔 = 2.6 𝑚/𝑠2
15
10. Berapakah percepatan gravitasi
bumi pada ketinggian 3R dai
pusat bumi jika gravitasi di
permukaan bumi adalah 10 𝑚/𝑠2
Dik:
𝑅′= 3R
g = 10 𝑚/𝑠2
Dit: 𝑔′?
𝑔′ =𝑅2
(𝑅 + ℎ)2𝑔
𝑔′ =𝑅2
(𝑅 + 𝑅)2𝑔
𝑔′ =𝑅2
4𝑅2𝑔
𝑔′ =1
4𝑔
20
Penilaian : Skor adalah nilai yang didapat
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-2)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 3. Energi Potensial Gravitasi
7. Hukum Kepler
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.5 Menjelaskan energi potensial
gravitasi dan potensial
gravitasi.Menjelaskan energi
potensial Menganalisis
keteraturan gerak planet dan
satelit dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum
Newton.
4.5 Menyajikan karya mengenai gerak
satelit buatan yang mengorbit
bumi, pemanfaatan dan dampak
yang ditimbulkan dari penelusuran
berbagai sumber informasi.
124
IPK IPK
3.1.11 Memahami energi potensial
gravitasi dan potensial gravitasi
4.1.17 Mengamati demonstrasi dan
video yang ditampilkan oleh guru
pada kegiatan lembar kegiatan
peserta didik
6.1.6 Mentukankan energi potensial
gravitasi dan potensial gravitasi
4.1.18 –
6.1.7 Menuliskan kembali bunyi
hukum Kepler tentang gerak
planet.
4.1.19 Mengamati video dan
menyajikan hasil diskusi pada
kegiatan lembar kegiatan peserta
didik
6.1.8 Menentukan periode revolusi
berbagai planet menggunakan
Hukum III Kepler
4.1.20 Menyajikan hasil diskusi
penyelesaian soal pada mobile
learning menggunakan lembar
kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan energi potensial gravitasi.
2. Siswa dapat memahami energi potensial gravitasi.
3. Siswa dapat menerapkan potensial gravitasi dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Siswa dapat menganalisis energi potensial gravitasi.
5. Siswa dapat menjelaskan Hukum Kepler tentang gerak planet.
6. Siswa dapat menuliskan kembali bunyi Hukum Kepler tentang gerak
planet.
7. Siswa dapat menerapkan Hukum Kepler dalam kehidupan sehari-hari.
8. Siswa dapat menganalisis periode revolusi terbesar dan periode revolusi
terkecil menggunakan Hukum III Kepler.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Energi Potensial Gravitasi dan Potensial Gravitasi
a. Energi Potensial Gravitasi
Usaha dan energi merupakan besaran yang saling berhubungan.
Usaha dapat diartikan sebagai perubahan energi potensial (EP1 –
EP2). Usaha bernilai positif ketika gaya yang dikerjakan padabenda
menyebabkan jarak kedua benda bertambah. Oleh karena energi
125
potensial gravitasi pada ketinggiantak terhingga bernilail nol,
persamaan energi potensial bernilai negatif.
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada jarak r dari
pusat planet dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut
:
Ep = −GMm
R
Keterangan :
Ep : energy potensial gravitasi (joule)
M : Massa Planet (kg)
m : Massa Benda (kg)
R : Jarak pusat benda ke pusat planet (m)
b. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi didefinisikan sebagai energi potensial
gravitasi persatuan massa. Secara matematis didefinisikan sebagai
berikut :
V = Ep
m = −G
M
R
Keterangan :
V : Potensial gravitasi (joule)
M : Massa Planet (kg)
m : Massa Benda (kg)
R : Jarak pusat benda ke pusat planet (m)
2. Hukum Kepler
a. Hukum pertama Kepler (Hukum Lintasan Elips)
“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari Matahari
dengan Matahari di salah satu fokus elips”
b. Hukum kedua Kepler (Hukum tentang gerak planet)
“Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dengan planet
menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama.”
126
c. Hukum ketiga Kepler (Hukum Harmonik)
“Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga dari
setengah sumbu panjang elips adalah sama untuk semua planet.”
(𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒)2
(𝑅𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠)3= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇2
𝑟3= 𝑘
T : Periode revolusi;
R : jari-jari rata-rata orbit planet (m)
k : suatu tetapan yang memiliki nilai sama untuk semua planet
E. METODE PEMBELAJARAN
Model : Direct Instruction (DI), Cooperative Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
7. Media : Power point
8. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis
9. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara
BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,
Buku Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit
Mediatama,
YouTube
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Nilai
Karakter Guru Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Apresepsi
1. Membuka
pelajaran
2. Samakah kuat
medan
gravitasi di
berbagai
1. Merasa
termotivasi untuk
belajar lebih jauh
tentang materi yng
akan disampaikan.
Mandiri, rasa
ingin tahu
127
tempat di
permukaan
bumi?
3. Mengapa kita
merasakan
adanya berat
pada tubuh
kita?
Motivasi 1. Faktor apakah
yang
mempengaruhi
kuat medan
gravitasi di
permukaan
bumi?
2. Faktor apakah
yang
mempengaruhi
gaya berat
1. Siswa menjawab
pertanyaan yang
dijukan oleh guru.
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Inti
(60 menit)
Eksplorasi 1. Guru
membimbing
peserta didik
dalam
pembentukan
kelompok
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru)
mendiskusikan
kuat medan
gravitasi di
permukaan bumi
2. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Elaborasi 1. Guru
memberikan
beberapa soal
menentukan
kuat medan
gravitasi di
berbagai tempat
di permukaan
bumi untuk
dikerjakan oleh
peserta didik.
2. Guru
mengoreksi
jawaban peserta
didik apakah
1. Peserta didik
memperhatikan
perumusan kuat
medan gravitasi di
berbagai tempat di
permukaan bumi
yang disampaikan
oleh guru
2. Peserta didik
memperhatikan
contoh soal
menentukan kuat
medan gravitasi di
berbagai tempat di
permukaan bumi
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
128
sudah benar
atau belum. Jika
masih terdapat
peserta didik
yang belum
dapat menjawab
dengan benar,
guru dapat
langsung
memberikan
bimbingan.
3. Guru
memberikan
beberapa soal
menentukan
kuat medan
gravitasi di
dalam bumi
untuk
dikerjakan oleh
peserta didik.
4. Guru
mengoreksi
jawaban peserta
didik apakah
sudah benar
atau belum. Jika
masih terdapat
peserta didik
yang belum
dapat menjawab
dengan benar,
guru dapat
langsung
memberikan
bimbingan.
yang disampaikan
oleh guru
3. Peserta didik
dalam setiap
kelompok
mendiskusikan
variasi kuat medan
gravitasi di
permukaan bumi
4. Peserta didik
dalam
kelompoknya
mendiskusikan
besarnya kuat
medan gravitasi di
dalam bumi.
5. Peserta didik
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok secara
klasikal.informasi
yang sebenarnya
6. Peserta didik
memperhatikan
contoh soal
menentukan kuat
medan gravitasi di
dalam bumi yang
disampaikan oleh
guru
Penutup
(20 menit)
Penarikan
kesimpulan
1. Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru) berdiskusi
untuk membuat
rangkuman.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
129
memiliki kinerja
dan kerjasama
yang baik
Tanggung
Jawab
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
6. Mekanisme dan prosedur:
c. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja
pelaksanaan presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
7. Aspek dan Instrumen penilaian:
e. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
f. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
8. Contoh Instrumen (Terlampir)
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen Pertemuan ke-3)
Sekolah : SMA Negeri 8 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / II
Materi Pokok : Hukum Newton Gravitasi dan Hukum Kepler
Sub Materi Pokok : 5. Gerak Satelit
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI -3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI -4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KD-3 KD-4
3.6 Menjelaskan energi potensial
gravitasi dan potensial
gravitasi.Menjelaskan energi
potensial Menganalisis keteraturan
gerak planet dan satelit dalam tata
surya berdasarkan hukum-hukum
Newton.
4.6 Menyajikan karya mengenai gerak satelit
buatan yang mengorbit bumi,
pemanfaatan dan dampak yang
ditimbulkan dari penelusuran berbagai
sumber informasi.
IPK IPK
131
3.1.12 Memahami energi potensial gravitasi
dan potensial gravitasi
4.1.21 Mengamati demonstrasi dan video yang
ditampilkan oleh guru pada kegiatan
lembar kegiatan peserta didik
6.1.9 Mentukankan energi potensial
gravitasi dan potensial gravitasi
4.1.22 –
6.1.10 Menuliskan kembali bunyi hukum
Kepler tentang gerak planet.
4.1.23 Mengamati video dan menyajikan hasil
diskusi pada kegiatan lembar kegiatan
peserta didik
6.1.11 Menentukan periode revolusi
berbagai planet menggunakan
Hukum III Kepler
4.1.24 Menyajikan hasil diskusi penyelesaian
soal pada mobile learning menggunakan
lembar kegiatan peserta didik.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan Hukum Kepler tentang gerak planet.
2. Siswa dapat menuliskan kembali bunyi Hukum Kepler tentang gerak
planet.
3. Siswa dapat menerapkan Hukum Kepler dalam kehidupan sehari-hari.
4. Siswa dapat menganalisis periode revolusi terbesar dan periode revolusi
terkecil menggunakan Hukum III Kepler.
D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Kelajuan Satelit pada Permukaan Planet
Satelit mengorbit bumi atau planet membentuk lintasan lingkaran.
Gaya gravitasi yang dialami satelit adalah gaya sentipetal yang
menyebabkan satelit tetap pada orbitnya.
Maka kecepatan benda dipermukaan bumi atau planet dihitung
sebagao berikut :
𝑣𝑠 = √𝐺𝑀
𝑅
Keterangan :
𝑣𝑠 = kelajuan Satelit (m/s)
R = Jarak Rata-rata Planet ke Matahari (m)
M = Massa Benda (kg)
G = konstanta gravitasi umum (6,67.10-11 Nm2/kg2)
B. Kelajuan Satelit Pada Ketinggian Tertentu
Apabila suatu benda atau satelit mengorbit planet pada ketinggian
tertentu (h), maka kelajuan satelit dapat dituliskan menjadi :
132
𝑣𝑠 = √𝐺𝑀
(𝑅 + ℎ)
Keterangan :
𝑣𝑠 = kelajuan Satelit (m/s)
R = Jari-jari Bumi (m)
g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/s)
h = ketinggian benda atau satelit (m)
E. METODE PEMBELAJARAN
Model : Direct Instruction (DI), Cooperative Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan dan Pemberian Tugas
F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Power point
2. Alat dan Bahan : Papan tulis, alat tulis, smart phone
3. Sumber Belajar : Buku Fisika Kelas X Edisi Revisi 2016, Penerbit
Intan Pariwara
BUPENA Fisika Kelas X, Penerbit Erlangga,
Buku Siswa Kelas X Edisi Revisi, Penerbit
Mediatama,
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Nilai
Karakter Guru Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Apresepsi
1. Membuka
pelajaran
2. Samakah kuat
medan
gravitasi di
berbagai
tempat di
permukaan
bumi?
3. Mengapa kita
merasakan
adanya berat
pada tubuh
kita?
1. Merasa termotivasi
untuk belajar lebih
jauh tentang materi
yng akan
disampaikan.
Mandiri, rasa
ingin tahu
133
Motivasi 1. Faktor apakah
yang
mempengaruhi
kuat medan
gravitasi di
permukaan
bumi?
2. Faktor apakah
yang
mempengaruhi
gaya berat
1. Siswa menjawab
pertanyaan yang
dijukan oleh guru.
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Inti
(60 menit)
Eksplorasi 1. Guru
membimbing
peserta didik
dalam
pembentukan
kelompok
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru)
mendiskusikan
kuat medan
gravitasi di
permukaan bumi
2. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
Elaborasi 1. Guru
memberikan
beberapa soal
menentukan
kuat medan
gravitasi di
berbagai
tempat di
permukaan
bumi untuk
dikerjakan
oleh peserta
didik.
2. Guru
mengoreksi
jawaban
peserta didik
apakah sudah
benar atau
belum. Jika
masih terdapat
peserta didik
yang belum
dapat
1. Peserta didik
memperhatikan
perumusan kuat
medan gravitasi di
berbagai tempat di
permukaan bumi
yang disampaikan
oleh guru
2. Peserta didik
memperhatikan
contoh soal
menentukan kuat
medan gravitasi di
berbagai tempat di
permukaan bumi
yang disampaikan
oleh guru
3. Peserta didik
dalam setiap
kelompok
mendiskusikan
variasi kuat medan
gravitasi di
permukaan bumi
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
134
menjawab
dengan benar,
guru dapat
langsung
memberikan
bimbingan.
3. Guru
memberikan
beberapa soal
menentukan
kuat medan
gravitasi di
dalam bumi
untuk
dikerjakan
oleh peserta
didik.
4. Guru
mengoreksi
jawaban peserta
didik apakah
sudah benar
atau belum. Jika
masih terdapat
peserta didik
yang belum
dapat menjawab
dengan benar,
guru dapat
langsung
memberikan
bimbingan.
4. Peserta didik
dalam
kelompoknya
mendiskusikan
besarnya kuat
medan gravitasi di
dalam bumi.
5. Peserta didik
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok secara
klasikal.informasi
yang sebenarnya
6. Peserta didik
memperhatikan
contoh soal
menentukan kuat
medan gravitasi di
dalam bumi yang
disampaikan oleh
guru
Penutup
(20 menit)
Penarikan
kesimpulan
1. Menyimpulkan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui
2. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang
memiliki kinerja
dan kerjasama
yang baik
1. Peserta didik
(dibimbing oleh
guru) berdiskusi
untuk membuat
rangkuman.
Jujur,
Toleransi,
Kerja keras,
Mandiri,
Demokratis,
Rasa ingin
tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab
135
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur:
d. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi kerja kelompok, dan kinerja
pelaksanaan presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian:
g. Instrumen observasi sikap menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
h. Instrumen kinerja pelaksanaan menggunakan tes pilihan ganda.
3. Instrumen (Terlampir)
Depok, ...........................2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti
Sarodji Jachja, S. Pd Fajri Kaharismatika
NIP. 196504121988031012 NIM. 1113016300061
136
Lampiran A. 3 LKS Kelas Eksperimen
LEMBAR KERJA SISWA Nama : 1. 3.
2. 4.
5. 6.
Kelompok :
Tanggal :
Konsep : Gravitasi
Sub Konsep : Keteraturan Gerak Planet
Judul Praktikum : Lintasan Elips
Amati Vidio!
1. Apakah yang Anda rasakan apabila melihat keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya yang Tuhan ciptakan?
Jawab:
............................................................................................................................. .
137
..............................................................................................................................
................................................................
2. Bagaimana keterkaitan gerak planet-planet mengelilingi matahari?
Jawab:
......................................................................................................................... .................
..........................................................................................................................................
........................................
3. Apakah yang menyebabkan planet-planet tetap mengorbit
mengelilingi matahari?
Jawab:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
Alat dan Bahan Praktikum
1. Tali (25 cm)
2. Pensil
3. Paku
4. Sterofoam dilapisi kertas
Langkah Kerja
1. Tancapkan paku diatas sterofoam yang dilapisi kertas dengan jarak 10 cm
sebagai titik fokusnya.
2. Ikatkan tali pada kedua paku.
3. Tegangkan tali dengan pensil. Mulailah menggambar dengan cara mengatur
pensil Anda seperti ditunjukkan gambar.
138
Berdiskusilah bersama teman Anda untuk menjawab pertanyaan
berikut
1. Berapakah jarak sumbu semimayor dan sumbu semiminor dari gambar
yang telah Anda buat?
Jawab:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
2. Bagaimana keterkaitan aktivitas tersebut dengan Hukum 1 Kepler?
Jawab:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
139
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Uji Validitas Instrumen Tes
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda
e. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
4. Soal Tes yang Digunakan
5. Instrumen Non-tes
6. Lembar Uji Validasi Instrumen Non-tes
7. Lembar Uji Validasi Ahli Materi
8. Lembar Uji Validasi Ahli Media
140
Lampiran B. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
Kisi - Kisi Instrumen Penelitian
Materi Pokok : Hukum Gravitasi Newton
Standar
Kompetensi
: Menganalisis gejala alam dan keteaturannya dalam
cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam
tata surya berdasarkan hukum- hukum Newton
Kelas : X ( Sepuluh )
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No. Indikator Aspek Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
1. • Memahami teori
hukum Newton
tentang gravitasi.
1, 2 3 3
2. • Mengidentifikasi
satuan dan dimensi
dari besaran-
besaran yang ada
pada persamaan
gravitasi Newton.
4 5 6 3
3. • Menghitung gaya
gravitasi suatu
benda.
7, 8, 9 3
4. • Menganalisis
hubungan antara
gaya gravitasi
dengan massa benda
dan jaraknya
10,11 2
5. • Menjelaskan
medan gravitasi dan
kuat medan
gravitasi
12 13 2
6. • Menghitung
percepatan
gravutasi dan jari-
jari pada suatu
benda.
14,15 2
141
7. • Menganalisis
percepatan gavitasi
planet satu dengan
yang lainnya.
16,17 2
8. • Menyebutkan
hukum – hukum
Kepler.
18 19, 20 3
9. • Menerapkan hukum
III Kepler unuk
menetukan periode
dan jari-jari orbit
planet.
21 22,23,
24
4
10. • Mentukankan
kelajuan lepas dari
objek-objek dalam
tata surya.
26,27,
28
25 4
11. • Menetukan energi
potensial gravitasi
dan potensial
gravitasi suatu
benda
29, 30 2
Jumlah 5 6 14 5 30
Persentase 17% 20% 46% 17% 100%
142
Lampiran B. 2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
Konsep
(sub konsep)
Indikator Soal Penyelesaian Soal Jawaban Aspek
Kognitif
Hukum
Newtton
Tentang
Gravitasi
Mengidentif
ikasi teori
hukum
Newton
tentang
greavitasi.
1. Setiap benda yang
dilepas selalu jatuh
bebas ke permukaan
Bumi, hal ini karena
adanya ...
a. Gaya gravitasi
b. Gaya kontak
c. Gaya pegas
d. Gaya listrik
e. Gaya luar
Setiap benda pada permukaan bumi
merasakan gaya gravitasi yang arahnya
menuju pusat bumi. Gaya gravitasi bumi
inilah yang menyebabkan setiap benda
yang dilepas selalu jatuh bebas ke
permukaan bumi.
A C1
2. Hukum tentang
gravitasi dinyatakan
pertama kali pada
tahun 1686 oleh
seorang ilmuan yang
bernama ....
a. Jhon Dalton
b. Sir Isaac Newton
c. Henry Cavendish
Sir Isaac Newton mempublikasikan
hukum Gravitasi universal pada tahun
1686 yang ditulis dalam buku
“Philosophiae naturalis principia
mathematica”.
B C1
143
d. Johannes
Keppler
e. Nicolaus
Copemicus
3. Besar gaya gravitasi
antara dua benda
yang berinteraksi
adalah ....
a. Berbanding
terbalik dengan
massa benda
b. Berbanding lurus
dengan jarak
antara kedua
benda
c. Berbanding
terbalik dengan
jarak antara
kedua benda.
d. Berbanding
terbalik dengan
kuadrat jarak
antara kedua
benda.
e. Berbanding lurus
dengan kuadrat
“setiap benda di alam semesta menarik
benda lain dengan gaya yang besarnya
berbanding lurus dengan hasil kali
massanya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya”.
D C2
144
jarak antara
kedua benda.
Mengidentif
ikasi satuan
dan dimensi
dari
besaran-
besaran
yang ada
pada
persamaan
gravitasi
Newton.
4. Satuan dari tetapan
gravitaasi yang benar
adalah ....
a. Nm2kg
b. Nm2kg2
c. Nm2kg3
d. Nm2kg-1
e. Nm2kg-2
Cavendish menetapkan nilai G sebesar G
= 6,67 × 10-11 N.m2/kg2.
E C1
5. Jika dimensi massa,
panjang, waktu
berturut-turut adalah
[M], [L], [T]. Maka
dimensi dari gaya
gravitasi adalah ..…
a. [M][L][T]
b. [M][L][T]2
c. [M][L]2[T]
d. [M][L][T]-2
e. [M][L]-2[T]
Diketahui :
Dimensi massa : [M]
Dimensi panjang : [L]
Dimensi waktu : [T]
Ditanya :
Dimensi dari gaya gravitasi ?
Jawab :
F = 𝐺𝑚1𝑚2
𝑟2
F = (𝑚3𝑠−2𝑘𝑔−1)(𝑘𝑔2)
𝑚2
F = 𝑘𝑔𝑚𝑠−2 = 𝑀𝐿𝑇2
D C 2
145
6. Jika dimensi
panjang, massa,
waktu berturut-turut
adalah [L], [M], [T].
Maka dimensi dari
tetapan gravitasi
adalah ....
a. L2M-1
b. L3M-1T-2
c. L3M-3T-2
d. L3M-1T-1
e. L2M-1T-2
Diketahui
Dimensi massa : [M]
Dimensi panjang : [L]
Dimensi waktu [T]
Ditanya : Dimensi dari tetapan gravitasi ?
Jawab
G = 𝐹𝑟2
𝑚1𝑚2
F = (𝑘𝑔𝑚𝑠−2)(𝑚2)(𝑘𝑔−2)
F = m3s-2kg-1 = L3M -1 T-2
B C 3
Gaya
Gravitasi
Menghitung
gaya
gravitasi
suatu benda.
7. Dua benda bermassa
5 kg dan 10 kg
terpisah sejauh 20
cm. Jika tetapan
gravitasi umum
sebesar 6,67 × 10-11
Nm2/kg2, tentukan
gaya gravitasi antara
dua benda tersebut!
a. 7,33 × 10-10 N
b. 7,83 × 10-10 N
c. 8,33 × 10-10 N
d. 8,83 × 10-10 N
Jawab
F = G𝑚1𝑚2
𝑅2
= (6,67 × 10-11 N.m2/kg2) x (5 𝑘𝑔 )(10 𝑘𝑔)
(2×10−1 𝑚)2
= (6,67 × 10−11 N.m2/kg2)(50kg2)
(4×10−2 𝑚2
= 83,3 × 10-9 N
= 8,33 × 10-10 N
C C 3
146
e. 9,33 × 10-10 N
8. Satelit Palapa
bermassa 300 kg
mengorbit bumi
dengan jari-jari
30.000 km diukur
dari pusat bumi.
Berapa besar gaya
gravitasi bumi yang
bekerja pada satelit
tersebut, jika massa
bumi 5,98 ×1024 kg ...
a. 120 N
b. 124 N
c. 133 N
d. 139 N
e. 147 N
Diketahui :
ms = 300 kg mB = 5,98 × 1024 kg
r = 30.000 km = 3 × 107m
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanya : F ?
Penyelesaian :
F = G mAmB
r2
F = (6,67 × 10−11Nm2/kg2)(300 kg)(5,98 ×1024 kg)
(3 × 107m)2
F = 6,67 × 10−11Nm2
9 × 1014m
F = 133 N
C C 3
9. Bintang Sirius
merupakan bintang
yang paling terang
yang terlihat di
malam hari. Bila
massa bintang Sirius
5 × 1031 kg dan jari-
jarinya 25 × 109 m,
maka tentukan gaya
Diketahui:
m2 = 5 × 1031 kg
m1 = 5000 kg
R = 25 × 109 m
Ditanya
Gaya yang bekerja (F)
Jawab
D C 3
147
yang bekerja pada
sebuah benda
bermassa 5000 kg
yang terletak
dipermukaan bintang
ini ......
a. 4 × 1010 GN
b. 4 × 1012 GN
c. 4 × 1014 GN
d. 4 × 1016 GN
e. 4 × 1018 GN
F = G 𝑚1𝑚2
𝑟2
F = G (5 × 1031 kg)(5000 kg)
(25 × 109 m)2
F = G 25 × 1034
625 × 1018
F = 4 × 1016 GN
Menganalisi
s hubungan
antara gaya
gravitasi
dengan
massa
benda dan
jaraknya
10. Dua benda langit
terpisah jauh 2,5 ×
1013 m satu dengan
lainya. Akibatnya
keduanya memiliki
gaya gtavitasi 2,66 ×
1013 N. Jika masaa
benda A 5 × 1024 kg,
massa benda B
adalah ....
(G = 6,67 × 10-11
N.m2/kg2)
a. 5 × 1025 kg
b. 7,5 × 1025 kg
c. 8,5 × 1025 kg
Diketahui :
R = 2,5 × 1013 𝑚
F = 2,66 × 1013 𝑁
mA = 5 × 1024 𝑘𝑔
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanyakan : mB
Jawab
F = 𝐺 𝑚𝐴𝑚𝐵
𝑅2
2,66 × 1013 𝑁 = (6,67 × 10-11
N.m2/kg2) 5 ×1024 𝑘𝑔.𝑚𝐵
2,5 ×1013 𝑚2
𝑚𝐵 = (2,66 × 1013)(2,5 × 1013)
(6,67 × 10−11)(5 × 1024) 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 5 × 1025 𝑘𝑔
A C 4
148
d. 2,5 × 1026 kg
e. 5 × 1026 kg
11. Tiga bola tembaga
bermassa 4 kg, 6 kg,
dan 8 kg. Ketiga bola
diletakan pada titik
sudut sebuah segitiga
siku-siku seperti
ditunjukan pada
gambar, maka
resultan gaya
gravitasi yang
bekerja pada bola
bermassa 6 kg adalah
....
a. 3,33 × 10-10 N
b. 4,47 × 10-10 N
c. 4,89 × 10-10 N
Diketahui :
mA = 4 kg
mB = 6 kg
mC = 8 kg
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanya : FB
Jawab :
𝐹𝐵𝐴 = 𝐺mAmB
(𝑅𝐴𝐵)2
𝐹𝐵𝐴 = 6,67 × 10−11 (6)(4)
(2)2
𝐹𝐵𝐴 = 4 × 10−10 N
𝐹𝐵𝐶 = 𝐺mBmC
(𝑅𝐵𝐶)2
𝐹𝐵𝐶 = 6,67 × 10−11 (6)(8)
(4)2
𝐹𝐵𝐶 = 2 × 10−10 N
𝐹𝐵 = √𝐹𝐵𝐴2 + 𝐹𝐵𝐶
2
𝐹𝐵 = √(4 × 10−10) 2 + (2 × 10−10 )2
B C 4
149
d. 5,23 × 10-10 N
e. 6,88 × 10-10 N
𝐹𝐵 = 4,47 × 10−10 N
Kuat Medan
Gravitasi
dan
Perceatan
Gravitasi
Menjelaska
n medan
gravitasi
dan kuat
medan
gravitasi
12. Ruang disekitar
suatu benda
bermassa dimana
benda bemassa
lainya dalam ruangan
ini akan mengalami
gaya gravitasi
disebut ....
a. Kuat medan
gravitasi
b. Percepatan
gravitasi
c. Kecepatan
gravitasi
d. Medan gravitasi
e. Kuat medan
Medan gravitasi disefinisikan sebagai
ruang disekitar suatu benda bermassa
dimana benda bermassa lainnya dalam
ruangan itu akan mengalami gaya
gravitasi.
D C 1
13. Kuat medan gravitasi
memiliki dimensi
yang sama dengan ...
a. Kecepatan
b. Gaya gravitasi
c. Medan gravitasi
d. Tetapan gravitasi
Kuat medan gravitasi adalah gaya yang
bekerja pada satuan massa yng diletakan
dalam medan gravitasi. Gaya persatuan
massa atau g dapat kita pandang sebagai
kuat medan gravitasi atau dapat juga kita
pandang sebahgai percepatan gravitasi.
Percepatan gravitasi (9,8 m/s2) = LT-2
E C 2
150
e. Percepatan
gravitasi
Kuat medan gravitasi bumi (9.8 N/kg) = 𝑘𝑔𝑚𝑠2
𝑘𝑔 = ms-2 = LT-2
Menghitung
percepatan
gravitasi
dan jari-jari
pada suatu
benda
14. Planet Saturnus
memiliki jari-jari
sebesar 58.232 km
dengan massa planet
sebesaar 5,683 × 1026
kg. Percepatan
gravitasi permukaan
planet Saturnus
sebesar ... m/s2.
(G = 6,67 × 10-11
N.m2/kg2)
a. 9.81
b. 11,18
c. 13,21
d. 15,24
e. 17,18
Diketahui :
R = 58.232 km = 5,8232 × 107 m
M = 5,683 × 1026 kg
G = 6,67 × 10-11 Nm2/kg
Ditanyakan : g
Jawab :
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
𝑔
= (6,67
× 10−11 ) 5,683 × 1026
(5,8232 × 107m)2
𝑔
= (6,67 × 10−11)(5,683 × 1026)
(33,91 × 1014) 𝑚 𝑠2⁄
𝑔 = 11,18 𝑚 𝑠2⁄
B C 3
15. Planet Merkurius
memiliki massa 3,18
Diketahui :
M = 3,18 × 1023 kg
A C 3
151
× 1023 kg dan
percepatan
gravitasinya 3,59
m s2⁄ . Maka jari-jari
planet tersebut
adalah …. ( G = 6,67
× 10-11 N.m2/kg2 )
a. 2,43 × 106 m
b. 3,21 × 106 m
c. 4,23× 106 m
d. 5,88 × 106 m
e. 6,98× 106 m
g = 3,59 m s2⁄
Ditanya : R ?
Jawab :
g = GM
R2
R2 =GM
g
R = √GM
g
R = √(6,67 × 10−11)(3,18 × 1023)
3,59
R = √5,91 × 1012 = 2,43 × 106 m
Membandin
gkan
percepatan
gravitasi
pada
kedudukan
benda
16. Planet Jupiter dengan
massa 1,9 × 1027
kg, Planet Bumi
5,98 × 1024 kg
memiliki jari-jari
sebesar 6,38 ×106m. Jika
percepatan gravitasi
di Bumi sebesar
9,8 m/s2.
Perbandingan
Diketahui :
mJ = 1,9 × 1027 kg
mB = 5,98 × 1024 kg
rJ = 7 × 107 m
rB = 6,38 × 106 m
gB = 9,8 m/s2.
Ditanya : gJ: gB ?
E C 4
152
percepatan gravitasi
di jupiter dengan di
Bumi adalah ....
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 5
d. 2 : 1
e. 3 : 1
Penyelesaian :
gJ
gB=
mJ
mB×
rB2
rJ2
gJ
gB=
1,9 × 1027 kg
5,98 × 1024 kg
× (6,38 × 106 m)2
(7 × 107 m)2
gJ
gB=
3
1
17. Benda bermassa 17
kg diterbangkan pada
ketinggian 150 km
diatas permukaan
Bumi. Jika Jari-jari
bumi 6.370 km,
berapakah berat
benda B pada
ketinggian tersebut
...
a. 158,29 N
b. 162,69 N
c. 169,89 N
d. 173,42 N
e. 188,23 N
Diketahui :
mB = 17 kg
h = 150 km = 1,5 × 105 m
𝑟 = 63,7 × 105 m
Ditanya : 𝑤𝐵
Penyelesaian :
gB
gA= [
R
R + h]
2
gB = [63,7 × 105 m
63,7 × 105 m + 1,5 × 105 m ]
2
× gA
gB = [63,7 × 105 m
65,2 × 105 m]
2
× gA
gB = 9, 57 m/s2
B C 4
153
Jadi, berat benda B diperoleh :
wB = mB × gB
= 17 kg × 9, 57m/s2
wB = 162, 69 N
Hukum
Kepler
Menjelaska
n hukum-
hukum
Kepler
18. Hukum I Kepler
menyatakan bahwa
semua planet
berputar
mengelilingi
Matahari dengan
lintasan berbentuk
….
a. Elips
b. Orbit
c. Bulat
d. Lonjong
e. Lingkaran
Hukum I Kepler berbunyi :
“ Semua planet bergerak pada lintasan
elips mengitari matahari dengan matahari
berada di salah satu focus elips”.
A C 1
19. Berdasarkan hukum
II Kepler, kelajuan
planet mengorbit
matahari tidak selalu
konstan. Kelajuan
planet terkecil berada
di ....
a. Titik perihelium
b. Titik fokus elips
c. Titik terdekat ke
matahari
Berdasarkan hukum II Kepler, planet akan
menyapu luas juring yang sama dalam
selang waktu yang sama. Dengan
demikian, planet akan memiliki kelajuan
terbesar di titik terdekat (perihelium).
Planet akan memiliki kelajuan terkecil
pada tititk terjauh (aphelium). Matahari
berada di salah satu fokus elips.
D C 2
154
d. Titik terjauh ke
matahari
e. Rata-rata jari-jari
orbit planet
20. Kecepatan Bumi
mengelilingi
Matahari
1. Berubah-ubah
2. Paling cepat saat
Bumi paling
dekat ke
Matahari
3. Paling lambat
saat Bumi paling
jauh dari
matahari
4. Konstan
Pernyataan di atas
yang paling benar
adalah….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 4) saja
e. Semuanya benar
Berdasarkan hukum II Kepler, planet akan
menyapu luas juring yang sama dalam
selang waktu yang sama
D C 2
155
Menerapka
n hukum
Kepler
untuk
menentukan
periode dan
jari-jari
21. Pernyataan yang
benar mengenai
hukum III Kepler
adalah ….
a. Kelajuan terkecil
benda berada
pada di titk
aphelium.
b. Kelajuan benda
terbesar terjadi di
titk perihelim.
c. Lintasan planet
berbentuk elips
dengan matahari
berada pada salah
satu titik
orbitnya.
d. Dalam selang
waktu yang
sama, garis
penghubung
planet ke
matahari akan
menyapu luas
yang sama.
e. Perbandingan
antara kuadrat
periode terhadap
Hukum III Kepler berbunyi :
“perbandingan kuadrat periode terhadap
pangkat tiga dari setengah sumbu
panjang elips adalah sama untuk semua
planet.”
Secara matematis, ditulis sebagai berikut :
T2
R3= k
E C 2
156
pangkat tiga dari
setengah sumbu
Panjang elips
adalah sama
untuk semua
planet.
22. Dua buah planet A
dan B mengorbit
matahari. Apabila
perbandingan jarak
planet A dan planet B
ke Matahari adalah 4
: 9 dan periode planet
A mengelilingi
Matahari 8 tahun,
maka periode planet
B mengelilingi
matahari adalah ….
a. 17 tahun
b. 21 tahun
c. 25 tahun
d. 27 tahun
e. 33 tahun
Diketahui :
RA ∶ RB = 4 ∶ 9
TA = 8 tahun Ditanya : TB
Jawab :
TA2
RA3 =
TB2
RB3
(RA
RB)
3
= (TA
TB)
2
(4
9)
3
= (8 tahun
TB)
2
64
729= (
8 tahun
TB)
2
8 tahun
TB= √
64
729
8 tahun
TB=
8
27= 27 tahun
D C 3
157
23. Planet A dan B
mengorbit bintang-
bintang dengan
perbandingan jari-
jari orbit sebesar 9 :
16. Jika periode
planet B adalah 10
tahun, periode planet
A saat mengelilingi
bintang X selama ….
tahun.
a. 3,42
b. 3,82
c. 4,12
d. 4,22
e. 4,68
Diketahui :
RA ∶ RB = 9 ∶ 16
TB = 10 tahun
Ditanya : TA
Jawab
TA2
RA3 =
TB2
RB3
(TA
TB)
2
= (RA
RB)
3
TA
TB= √(
9
16)
3
TA
10 tahun =
27
64
TA =(27)(10 tahun)
(64)= 4,22 tahun
D C 3
24. Periode planet Q
sebesar 2 tahun,
sedangkan periode
revolusi planet R
sebear 16 tahun,
perbandingan jarak
antara planet Q dan R
ke bintang adalah ….
a. 1 : 2
b. 1 : 4
Diketahui :
𝑇𝑄 = 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑇𝑅 = 16 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Ditanya : 𝑅𝑄: 𝑅𝑅
Jawab :
(TQ
TR)
2
= (RQ
RR)
3
B C 4
158
c. 2 : 3
d. 3 : 2
e. 3 : 5
(2
16)
2
= (RQ
RR)
3
1
64= (
RQ
RR)
3
RQ
RR= √
1
64
3
RQ
RR=
1
4
Menetukani
kelajuan
dan
kelajuan
lepas satelit
mengorbit
planet dan
kelajuan
lepas dari
suatu planet
25. Satelit bermassa 600
kg mengorbit
Yupiter pada
ketinggian 2100 km.
apabila percepatan
gravitasi planet
Jupiter dianggap
24,79 dan jari-jari
planet Jupiter sebesar
69.900 km, kelajuan
satelit saat mengorbit
sebesar …. Km.
a. 0,89 × 104
b. 1,29 × 104
c. 1,81 × 104
d. 2,12 × 104
e. 4,12 × 104
Diketahui :
m = 600 kg
h = 2.100 km = 2,1 × 105 m
R = 69.900 km = 6,99 × 107 m
g = 24,79 m/s2
Ditanya : vs
Jawab :
vs = R√g0
(R + h)
vs = (6,99 × 107)√(24,79)
(6,99 × 107 + 2,1 × 105)
vs = (6,99 × 107)√0,3536 × 10−6s−2
vs = (6,99 × 107) (0,59 × 10−3s−1)
vs = 4,12 × 104 m/s
C 4
159
26. Kelajuan lepas suatu
roket diluncurkan
vertical dari
permukaan planet Y
sebesar 5,89×104 m/s. Apabila
percepatan gravitasi
planet Y adalah
24.79 m s2⁄ , jari-jari
planet Y adalah ….
a. 32.890 km
b. 43.780 km
c. 56.450 km
d. 69.970 km
e. 71.450 km
Diketahui :
vt = 5,89× 104 m/s
𝑔 = 24.79 m s2⁄
Ditanya : 𝑅
Jawab :
vt = √2𝑔𝑅
vt2 = 2 𝑔𝑅
𝑅 =vt
2
2 𝑔
𝑅 =(5,89 × 104 m/s)2
2( 24.79)
𝑅 =34,69 × 108 𝑚2 𝑠2⁄
49,58 m s2⁄
𝑅 = 0,6997 × 108 = 69.970 km
C C 3
27. Percepatan gravitasi
planet Venus sebesar
8,87 m s2⁄ . Jika jari-
jari planet Venus
6.502 km, maka
kelajuan lepas roket
yang diluncurkan
vertical dari
permukan planet
Venus adalah ….
a. 8, 23 m/s
b. 9,56 m/s
Diketahui :
𝑔 = 8,87 m s2⁄
𝑅 = 6.502 km = 6,502 × 106 𝑚 Ditanya : v
Jawab :
𝑣 = √2𝑔𝑅
𝑣 = √2(8,87)(6,502 × 106) 𝑚/𝑠
𝑣 = √107,36 × 106
𝑣 = 10,36 𝑚/𝑠
C C 3
160
c. 10,36 m/s
d. 11,26 m/s
e. 12,56 m/s
28. Sebuah pesawat
antariksa hendak
kembali dari bulan ke
bumi. Apabila massa
dan jari-jari berturut-
turut 7,347 x1022
dan 1.737 km, maka
kelajuan minimal
pesawat agar terlepas
dari gravitasi bulan
adalah .....
a. 1, 275 km/s
b. 2,375 km/s
c. 3,755 km/s
d. 4,595 km/s
e. 5,955 km/s
Diketahui :
R = 1.737 km = 1,737 × 106 m m = 7,347 × 1022 kg
G = 6,67 × 10-11 Nm2/kg
Ditanya : v0
Jawab :
v0 = √2GM
R
v0
= √2( 6,67 × 10−11 )(7,347 × 1022)
(1,737 × 106 )
v0 = 2,375 km/s
C 3
Menentuka
n energi
potensial
gravitasi
dan
potensial
gravitasi
suatu benda
29. Energi potensial
gravitasi antara dua
benda bermassa 5 ton
sebesar 2,95 ×109 Joule.Maka
potensial gravitasi
pada benda tersebut
adalah ….
Diketahui :
𝐸𝑝 = −2,95 × 108 joule
𝑚 = 5 𝑡𝑜𝑛 = 5000 𝑘𝑔
Ditanya : V
Jawab :
𝑉 =𝐸𝑝
𝑚
D C 3
161
a. −2,90 ×106 volt
b. −2,90 ×107 volt
c. −4,90 ×106 volt
d. −5,90 ×106 volt
e. −5,90 ×107 volt
𝑉 =−2,95 × 108
5000 𝑘𝑔= −5,90 × 106 volt
30. Bumi mempunyai
jari-jari 6,4 × 106 m dan massa 6 ×1024 kg. Maka
energi potesial
gravitasi pada benda
bermassa 950 kg di
permukaan Bumi
adalah ….
a. − 17,56 ×109 J
b. − 19,89 ×109 J
c. − 21,66 ×109 J
d. − 28,96 ×109 J
Diketahui :
𝑅 = 6,4 × 106 m 𝑀 = 6 × 1024 kg
𝑚 = 950 𝑘𝑔
Ditanya : 𝐸𝑝
Jawab :
𝐸𝑝 = −𝐺𝑀𝑚
𝑅
= −(6,67 × 10−11)(6 × 1024)(950)
(6,4 × 106)
= −59,405 × 109 J
E C 3
162
e. − 59,40 ×109 J
163
A. Lampiran B. 2 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Uji Validitas Instrumen Tes
Jumlah Subyek = 28
Butir Soal = 30
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Korelasi Signifikansi
1 1 0,520 Sangat Signifikan
2 2 0,520 Sangat Signifikan
3 3 0,504 Sangat Signifikan
4 4 0,520 Sangat Signifikan
5 5 0,233 -
6 6 0,442 Sangat Signifikan
7 7 0,734 Sangat Signifikan
8 8 0,046 -
9 9 -0,007 -
10 10 0,453 Sangat Signifikan
11 11 0,423 Sangat Signifikan
12 12 0,585 Sangat Signifikan
13 13 -0,065 -
14 14 0,530 Sangat Signifikan
15 15 0,327 Sangat Signifikan
16 16 0,529 Sangat Signifikan
17 17 0,784 Sangat Signifikan
18 18 0,595 Sangat Signifikan
19 19 0,484 Sangat Signifikan
20 20 0,789 Sangat Signifikan
21 21 0,530 Sangat Signifikan
22 22 0,443 Sangat Signifikan
23 23 0,523 Sangat Signifikan
24 24 0,482 Sangat Signifikan
25 25 0,784 Sangat Signifikan
26 26 0,351 Sangat Signifikan
27 27 0,459 Sangat Signifikan
28 28 0,469 Sangat Signifikan
29 29 0,233 -
30 30 0,385 Sangat Signifikan
164
b. Uji Reliabilitas
Rata-rata = 15,53
Simpang Baku = 7,38
KorelasiXY = 0,81
Reliabilitas Tes = 0,89
No
Urut
No
Subjek
Kode/Nama
Subjek
Skor
Ganjil
Skor
Genap Skor Total
1 1 RESP001 19 17 36
2 2 RESP002 14 17 31
3 3 RESP021 14 16 30
4 4 RESP023 11 17 28
5 5 RESP028 10 13 23
6 6 RESP003 12 11 23
7 7 RESP013 8 15 23
8 8 RESP017 12 11 23
9 9 RESP004 11 11 22
10 10 RESP005 11 10 21
11 11 RESP008 5 10 15
12 12 RESP007 7 8 15
13 13 RESP024 7 8 15
14 14 RESP006 5 9 14
15 15 RESP025 8 6 14
16 16 RESP014 5 9 14
17 17 RESP015 6 7 13
18 18 RESP016 5 8 13
19 19 RESP026 5 8 13
20 20 RESP027 5 8 13
21 21 RESP010 6 7 13
22 22 RESP009 6 6 12
23 23 RESP012 4 8 12
24 24 RESP019 5 7 12
25 25 RESP020 5 7 12
26 26 RESP018 5 6 11
27 27 RESP022 4 7 11
28 28 RESP011 4 7 11
165
c. Uji Taraf Kesukaran
Jumlah Subyek = 28
Butir Soal = 30
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Jumlah
Betul
Tingkat
Kesukaran (%) Tafsiran
1 1 25 64 mudah
2 2 25 64 mudah
3 3 23 59 mudah
4 4 25 64 Sedang
5 5 20 51 mudah
6 6 27 69 Sedang
7 7 19 49 Sangat Sukar
8 8 22 56 Sedang
9 9 25 64 Sedang
10 10 16 41 Sedang
11 11 23 59 mudah
12 12 23 59 mudah
13 13 6 15 Sukar
14 14 18 46 Sedang
15 15 5 13 Sukar
16 16 17 44 Sangat Sukar
17 17 22 54 Sangat Mudah
18 18 25 64 mudah
19 19 3 8 Sukar
20 20 21 54 Sukar
21 21 18 46 Sedang
22 22 22 56 mudah
23 23 8 21 Sukar
24 24 4 10 Sukar
25 25 22 56 Sedang
26 26 8 21 Sukar
27 27 4 10 Sukar
28 28 5 13 Sukar
29 29 20 51 Sedang
30 30 19 49 Mudah
166
d. Uji Daya Pembeda
Jumlah Subyek = 28
Klp atas/bawah(n) = 10
Butir Soal = 30
No
Butir
Baru
No
Butir
Asli
Kel.
Atas
Kel.
Bawah Beda
Indeks DP
(%)
1 1 1 0,9 0,14 14,00
2 2 0,64 0,9 -0,21 -21,00
3 3 0,85 0,9 0,00 0,00
4 4 0,42 0,9 -0,43 -43,00
5 5 0,78 0,8 0,00 0,00
6 6 0,5 1 -0,50 -50,00
7 7 0,5 0,6 -0,07 -7,00
8 8 0,57 0,7 -0,14 -14,00
9 9 1 0,8 0,21 21,00
10 10 0,92 0,6 0,29 29,00
11 11 1 0,9 0,07 7,00
12 12 0,57 0,9 -0,36 -36,00
13 13 0,71 0,1 0,57 57,00
14 14 0,92 0,8 0,14 14,00
15 15 0,64 0,2 0,43 43,00
16 16 0,64 0,7 -0,07 -7,00
17 17 0,85 0,8 0,07 7,00
18 18 0,71 1 -0,29 -29,00
19 19 0,35 0,1 0,29 29,00
20 20 0,35 0,7 -0,36 -36,00
21 21 0,64 0,8 -0,14 -14,00
22 22 0,78 0,8 0,00 0,00
23 23 0,35 0,4 0,00 0,00
24 24 0,92 0,1 0,79 79,00
25 25 0,64 0,8 -0,14 -14,00
26 26 0,78 0,4 0,43 43,00
27 27 0,78 0,1 0,64 64,00
28 28 0,71 0,2 0,50 50,00
29 29 0,92 0,8 0,14 14,00
30 30 0,78 0,6 0,21 21,00
167
e. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
Rata-rata = 16,6
Simpang Baku = 7,38
KorelasiXY = 0,81
Reliabilitas Tes = 0,89
Butir Soal = 30
Jumlah Subyek = 28
Butir
Soal
Daya
Pembeda
(%)
Taraf
Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Kesimpulan
1 14,00 Mudah 0,520 Sangat Signifikan Digunakan
2 -21,00 Mudah 0,520 Sangat Signifikan Digunakan
3 0,00 Mudah 0,504 Sangat Signifikan Digunakan
4 -43,00 Sedang 0,520 Sangat Signifikan Digunakan
5 0,00 Mudah 0,233 - Tidak Digunakan
6 -50,00 Sedang 0,442 Sangat Signifikan Digunakan
7 -7,00 Sangat Sukar 0,734 Sangat Signifikan Digunakan
8 -14,00 Sedang 0,046 - Tidak Digunakan
9 21,00 Sedang -0,007 - Tidak Digunakan
10 29,00 Sedang 0,453 Sangat Signifikan Digunakan
11 7,00 Mudah 0,423 Sangat Signifikan Digunakan
12 -36,00 Mudah 0,585 Sangat Signifikan Digunakan
13 57,00 Sukar -0,065 - Tidak Digunakan
14 14,00 Sedang 0,530 Sangat Signifikan Digunakan
15 43,00 Sukar 0,327 Sangat Signifikan Digunakan
16 -7,00 Sangat Sukar 0,529 Sangat Signifikan Digunakan
17 7,00 Sangat Mudah 0,784 Sangat Signifikan Digunakan
18 -29,00 Mudah 0,595 Sangat Signifikan Digunakan
19 29,00 Sukar 0,484 Sangat Signifikan Digunakan
20 -36,00 Sukar 0,789 Sangat Signifikan Digunakan
21 -14,00 Sedang 0,530 Sangat Signifikan Digunakan
22 0,00 Mudah 0,443 Sangat Signifikan Digunakan
23 0,00 Sukar 0,523 Sangat Signifikan Digunakan
24 79,00 Sukar 0,482 Sangat Signifikan Digunakan
25 -14,00 Sedang 0,784 Sangat Signifikan Digunakan
26 43,00 Sukar 0,351 Sangat Signifikan Digunakan
27 64,00 Sukar 0,459 Sangat Signifikan Digunakan
28 50,00 Sukar 0,469 Sangat Signifikan Digunakan
29 14,00 Sedang 0,233 - Tidak Digunakan
30 21,00 Mudah 0,385 Sangat Signifikan Digunakan
168
Lampiran B. 3 Soal Tes yang Digunakan
Konsep
(sub konsep)
Indikator Soal Penyelesaian Soal Jawaban Aspek
Kognitif
Hukum
Newtton
Tentang
Gravitasi
Mengidentifikasi
teori hukum Newton
tentang greavitasi.
1. Setiap benda yang dilepas selalu
jatuh bebas ke permukaan Bumi,
hal ini karena adanya ...
a. Gaya gravitasi
b. Gaya kontak
c. Gaya pegas
d. Gaya listrik
e. Gaya luar
Setiap benda pada permukaan bumi
merasakan gaya gravitasi yang arahnya
menuju pusat bumi. Gaya gravitasi bumi
inilah yang menyebabkan setiap benda yang
dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan
bumi.
A C1
2. Hukum tentang gravitasi
dinyatakan pertama kali pada
tahun 1686 oleh seorang ilmuan
yang bernama ....
a. Jhon Dalton
b. Sir Isaac Newton
c. Henry Cavendish
d. Johannes Keppler
e. Nicolaus Copemicus
Sir Isaac Newton mempublikasikan hukum
Gravitasi universal pada tahun 1686 yang
ditulis dalam buku “Philosophiae naturalis
principia mathematica”.
B C1
3. Besar gaya gravitasi antara dua
benda yang berinteraksi adalah ....
a. Berbanding terbalik dengan
massa benda
b. Berbanding lurus dengan jarak
antara kedua benda
“setiap benda di alam semesta menarik benda
lain dengan gaya yang besarnya berbanding
lurus dengan hasil kali massanya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara keduanya”.
D C2
169
c. Berbanding terbalik dengan
jarak antara kedua benda.
d. Berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua
benda.
e. Berbanding lurus dengan
kuadrat jarak antara kedua
benda.
Mengidentifikasi
satuan dan dimensi
dari besaran-besaran
yang ada pada
persamaan gravitasi
Newton.
4. Satuan dari tetapan gravitaasi
yang benar adalah ....
a. Nm2kg
b. Nm2kg2
c. Nm2kg3
d. Nm2kg-1
e. Nm2kg-2
Cavendish menetapkan nilai G sebesar G =
6,67 × 10-11 N.m2/kg2.
E C1
5. Jika dimensi panjang, massa,
waktu berturut-turut adalah [L],
[M], [T]. Maka dimensi dari
tetapan gravitasi adalah ....
a. L2M-1
b. L3M-1T-2
c. L3M-3T-2
d. L3M-1T-1
e. L2M-1T-2
Diketahui
Dimensi massa : [M]
Dimensi panjang : [L]
Dimensi waktu [T]
Ditanya : Dimensi dari tetapan gravitasi ?
Jawab
G = 𝐹𝑟2
𝑚1𝑚2
F = (𝑘𝑔𝑚𝑠−2)(𝑚2)(𝑘𝑔−2)
F = m3s-2kg-1 = L3M -1 T-2
B C 3
170
Gaya
Gravitasi
Menghitung gaya
gravitasi suatu
benda.
6. Dua benda bermassa 5 kg dan 10
kg terpisah sejauh 20 cm. Jika
tetapan gravitasi umum sebesar
6,67 × 10-11 Nm2/kg2, tentukan
gaya gravitasi antara dua benda
tersebut!
a. 7,33 × 10-10 N
b. 7,83 × 10-10 N
c. 8,33 × 10-10 N
d. 8,83 × 10-10 N
e. 9,33 × 10-10 N
Jawab
F = G𝑚1𝑚2
𝑅2
= (6,67 × 10-11 N.m2/kg2) x (5 𝑘𝑔 )(10 𝑘𝑔)
(2×10−1 𝑚)2
= (6,67 × 10−11 N.m2/kg2)(50kg2)
(4×10−2 𝑚2
= 83,3 × 10-9 N
= 8,33 × 10-10 N
C C 3
7. Satelit Palapa bermassa 300 kg
mengorbit bumi dengan jari-jari
30.000 km diukur dari pusat bumi.
Berapa besar gaya gravitasi bumi
yang bekerja pada satelit tersebut,
jika massa bumi 5,98 × 1024 kg
...
a. 120 N
b. 124 N
c. 133 N
d. 139 N
e. 147 N
Diketahui :
ms = 300 kg mB = 5,98 × 1024 kg
r = 30.000 km = 3 × 107m
G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2
Ditanya : F ?
Penyelesaian :
F = G mAmB
r2
F = (6,67 × 10−11Nm2/kg2)(300 kg)(5,98 ×1024 kg)
(3 × 107m)2
F = 6,67 × 10−11Nm2
9 × 1014m
F = 133 N
C C 3
171
Menganalisis
hubungan antara
gaya gravitasi
dengan massa benda
dan jaraknya
8. Tiga bola tembaga bermassa 4 kg,
6 kg, dan 8 kg. Ketiga bola
diletakan pada titik sudut sebuah
segitiga siku-siku seperti
ditunjukan pada gambar, maka
resultan gaya gravitasi yang
bekerja pada bola bermassa 6 kg
adalah ....
a. 3,33 × 10-10 N
b. 4,47 × 10-10 N
c. 4,89 × 10-10 N
d. 5,23 × 10-10 N
e. 6,88 × 10-10 N
𝐹𝐵𝐴 = 6,67 × 10−11 (6)(4)
(2)2
𝐹𝐵𝐴 = 4 × 10−10 N
𝐹𝐵𝐶 = 𝐺mBmC
(𝑅𝐵𝐶)2
𝐹𝐵𝐶 = 6,67 × 10−11 (6)(8)
(4)2
𝐹𝐵𝐶 = 2 × 10−10 N
𝐹𝐵 = √𝐹𝐵𝐴2 + 𝐹𝐵𝐶
2
𝐹𝐵 = √(4 × 10−10) 2 + (2 × 10−10 )2
𝐹𝐵 = 4,47 × 10−10 N
Kuat Medan
Gravitasi
dan
Menjelaskan medan
gravitasi dan kuat
medan gravitasi
9. Ruang disekitar suatu benda
bermassa dimana benda bemassa
lainya dalam ruangan ini akan
Medan gravitasi disefinisikan sebagai ruang
disekitar suatu benda bermassa dimana
benda bermassa lainnya dalam ruangan itu
akan mengalami gaya gravitasi.
D C 1
172
Perceatan
Gravitasi
mengalami gaya gravitasi disebut
....
a. Kuat medan gravitasi
b. Percepatan gravitasi
c. Kecepatan gravitasi
d. Medan gravitasi
e. Kuat medan
10. Kuat medan gravitasi memiliki
dimensi yang sama dengan ...
a. Kecepatan
b. Gaya gravitasi
c. Medan gravitasi
d. Tetapan gravitasi
e. Percepatan gravitasi
Kuat medan gravitasi adalah gaya yang
bekerja pada satuan massa yng diletakan
dalam medan gravitasi. Gaya persatuan
massa atau g dapat kita pandang sebagai kuat
medan gravitasi atau dapat juga kita pandang
sebahgai percepatan gravitasi.
Percepatan gravitasi (9,8 m/s2) = LT-2
Kuat medan gravitasi bumi (9.8 N/kg) = 𝑘𝑔𝑚𝑠2
𝑘𝑔 = ms-2 = LT-2
E C 2
Menghitung
percepatan gravitasi
dan jari-jari pada
suatu benda
11. Planet Saturnus memiliki jari-jari
sebesar 58.232 km dengan massa
planet sebesaar 5,683 × 1026 kg.
Percepatan gravitasi permukaan
planet Saturnus sebesar ... m/s2.
(G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2)
a. 9.81
b. 11,18
c. 13,21
d. 15,24
e. 17,18
Diketahui :
R = 58.232 km = 5,8232 × 107 m
M = 5,683 × 1026 kg
G = 6,67 × 10-11 Nm2/kg
Ditanyakan : g
Jawab :
𝑔 = 𝐺𝑀
𝑅2
B C 3
173
𝑔
= (6,67 × 10−11 ) 5,683 × 1026
(5,8232 × 107m)2
𝑔
= (6,67 × 10−11)(5,683 × 1026)
(33,91 × 1014) 𝑚 𝑠2⁄
𝑔 = 11,18 𝑚 𝑠2⁄
12. Planet Merkurius memiliki massa
3,18 × 1023 kg dan percepatan
gravitasinya 3,59 m s2⁄ . Maka
jari-jari planet tersebut adalah ….
( G = 6,67 × 10-11 N.m2/kg2 )
a. 2,43 × 106 m
b. 3,21 × 106 m
c. 4,23× 106 m
d. 5,88 × 106 m
e. 6,98× 106 m
Diketahui :
M = 3,18 × 1023 kg
g = 3,59 m s2⁄
Ditanya : R ?
Jawab :
g = GM
R2
R2 =GM
g
R = √GM
g
R = √(6,67 × 10−11)(3,18 × 1023)
3,59
R = √5,91 × 1012 = 2,43 × 106 m
A C 3
174
Membandingkan
percepatan gravitasi
pada kedudukan
benda
13. Planet Jupiter dengan massa
1,9 × 1027 kg, Planet Bumi
5,98 × 1024 kg memiliki jari-jari
sebesar 6,38 × 106m. Jika
percepatan gravitasi di Bumi
sebesar 9,8 m/s2. Perbandingan
percepatan gravitasi di jupiter
dengan di Bumi adalah ....
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 5
d. 2 : 1
e. 3 : 1
Diketahui :
mJ = 1,9 × 1027 kg
mB = 5,98 × 1024 kg
rJ = 7 × 107 m
rB = 6,38 × 106 m
gB = 9,8 m/s2.
Ditanya : gJ: gB ?
Penyelesaian :
gJ
gB=
mJ
mB×
rB2
rJ2
gJ
gB=
1,9 × 1027 kg
5,98 × 1024 kg ×
(6,38 × 106 m)2
(7 × 107 m)2
gJ
gB=
3
1
E C 4
Hukum
Kepler
Menjelaskan hukum-
hukum Kepler
14. Hukum I Kepler menyatakan
bahwa semua planet berputar
mengelilingi Matahari dengan
lintasan berbentuk ….
a. Elips
Hukum I Kepler berbunyi :
“ Semua planet bergerak pada lintasan elips
mengitari matahari dengan matahari berada
di salah satu focus elips”.
A C 1
175
b. Orbit
c. Bulat
d. Lonjong
e. Lingkaran
15. Berdasarkan hukum II Kepler,
kelajuan planet mengorbit
matahari tidak selalu konstan.
Kelajuan planet terkecil berada di
....
a. Titik perihelium
b. Titik fokus elips
c. Titik terdekat ke matahari
d. Titik terjauh ke matahari
e. Rata-rata jari-jari orbit planet
Berdasarkan hukum II Kepler, planet akan
menyapu luas juring yang sama dalam selang
waktu yang sama. Dengan demikian, planet
akan memiliki kelajuan terbesar di titik
terdekat (perihelium). Planet akan memiliki
kelajuan terkecil pada tititk terjauh
(aphelium). Matahari berada di salah satu
fokus elips.
D C 2
16. Kecepatan Bumi mengelilingi
Matahari
5. Berubah-ubah
6. Paling cepat saat Bumi paling
dekat ke Matahari
7. Paling lambat saat Bumi
paling jauh dari matahari
8. Konstan
Pernyataan di atas yang paling benar
adalah….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1) dan 3)
Berdasarkan hukum II Kepler, planet akan
menyapu luas juring yang sama dalam selang
waktu yang sama
D C 2
176
c. 2) dan 4)
d. 4) saja
e. Semuanya benar
Menerapkan hukum
Kepler untuk
menentukan periode
dan jari-jari
17. Pernyataan yang benar mengenai
hukum III Kepler adalah ….
a. Kelajuan terkecil benda berada
pada di titk aphelium.
b. Kelajuan benda terbesar
terjadi di titk perihelim.
c. Lintasan planet berbentuk
elips dengan matahari berada
pada salah satu titik orbitnya.
d. Dalam selang waktu yang
sama, garis penghubung planet
ke matahari akan menyapu
luas yang sama.
e. Perbandingan antara kuadrat
periode terhadap pangkat tiga
dari setengah sumbu Panjang
elips adalah sama untuk semua
planet.
Hukum III Kepler berbunyi :
“perbandingan kuadrat periode terhadap
pangkat tiga dari setengah sumbu panjang
elips adalah sama untuk semua planet.”
Secara matematis, ditulis sebagai berikut :
T2
R3= k
E C 2
18. Dua buah planet A dan B
mengorbit matahari. Apabila
perbandingan jarak planet A dan
planet B ke Matahari adalah 4 : 9
dan periode planet A mengelilingi
Matahari 8 tahun, maka periode
Diketahui :
RA ∶ RB = 4 ∶ 9
TA = 8 tahun Ditanya : TB
Jawab :
D C 3
177
planet B mengelilingi matahari
adalah ….
a. 17 tahun
b. 21 tahun
c. 25 tahun
d. 27 tahun
e. 33 tahun
TA2
RA3 =
TB2
RB3
(RA
RB)
3
= (TA
TB)
2
(4
9)
3
= (8 tahun
TB)
2
64
729= (
8 tahun
TB)
2
8 tahun
TB= √
64
729
8 tahun
TB=
8
27= 27 tahun
19. Planet A dan B mengorbit bintang-
bintang dengan perbandingan jari-
jari orbit sebesar 9 : 16. Jika
periode planet B adalah 10 tahun,
periode planet A saat mengelilingi
bintang X selama …. tahun.
a. 3,42
b. 3,82
c. 4,12
d. 4,22
e. 4,68
Diketahui :
RA ∶ RB = 9 ∶ 16
TB = 10 tahun
Ditanya : TA
Jawab
TA2
RA3 =
TB2
RB3
(TA
TB)
2
= (RA
RB)
3
TA
TB= √(
9
16)
3
D C 3
178
TA
10 tahun =
27
64
TA =(27)(10 tahun)
(64)= 4,22 tahun
20. Periode planet Q sebesar 2 tahun,
sedangkan periode revolusi planet
R sebear 16 tahun, perbandingan
jarak antara planet Q dan R ke
bintang adalah ….
a. 1 : 2
b. 1 : 4
c. 2 : 3
d. 3 : 2
e. 3 : 5
Diketahui :
𝑇𝑄 = 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑇𝑅 = 16 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Ditanya : 𝑅𝑄: 𝑅𝑅
Jawab :
(TQ
TR)
2
= (RQ
RR)
3
(2
16)
2
= (RQ
RR)
3
1
64= (
RQ
RR)
3
RQ
RR= √
1
64
3
RQ
RR=
1
4
B C 4
Menetukani kelajuan
dan kelajuan lepas
satelit mengorbit
21. Satelit bermassa 600 kg mengorbit
Yupiter pada ketinggian 2100 km.
apabila percepatan gravitasi planet
Diketahui :
m = 600 kg
h = 2.100 km = 2,1 × 105 m
C 4
179
planet dan kelajuan
lepas dari suatu
planet
Jupiter dianggap 24,79 dan jari-
jari planet Jupiter sebesar 69.900
km, kelajuan satelit saat mengorbit
sebesar …. Km.
a. 0,89 × 104
b. 1,29 × 104
c. 1,81 × 104
d. 2,12 × 104
e. 4,12 × 104
R = 69.900 km = 6,99 × 107 m
g = 24,79 m/s2
Ditanya : vs
Jawab :
vs = R√g0
(R + h)
vs = (6,99 × 107)√(24,79)
(6,99 × 107 + 2,1 × 105)
vs = (6,99 × 107)√0,3536 × 10−6s−2
vs = (6,99 × 107) (0,59 × 10−3s−1)
vs = 4,12 × 104 m/s
22. Kelajuan lepas suatu roket
diluncurkan vertical dari
permukaan planet Y sebesar
5,89× 104 m/s. Apabila
percepatan gravitasi planet Y
adalah 24.79 m s2⁄ , jari-jari planet
Y adalah ….
a. 32.890 km
b. 43.780 km
c. 56.450 km
d. 69.970 km
e. 71.450 km
Diketahui :
vt = 5,89× 104 m/s
𝑔 = 24.79 m s2⁄
Ditanya : 𝑅
Jawab :
vt = √2𝑔𝑅
vt2 = 2 𝑔𝑅
𝑅 =vt
2
2 𝑔
𝑅 =(5,89 × 104 m/s)2
2( 24.79)
𝑅 =34,69 × 108 𝑚2 𝑠2⁄
49,58 m s2⁄
C C 3
180
𝑅 = 0,6997 × 108 = 69.970 km
23. Percepatan gravitasi planet Venus
sebesar 8,87 m s2⁄ . Jika jari-jari
planet Venus 6.502 km, maka
kelajuan lepas roket yang
diluncurkan vertical dari
permukan planet Venus adalah ….
a. 8, 23 m/s
b. 9,56 m/s
c. 10,36 m/s
d. 11,26 m/s
e. 12,56 m/s
Diketahui :
𝑔 = 8,87 m s2⁄
𝑅 = 6.502 km = 6,502 × 106 𝑚 Ditanya : v
Jawab :
𝑣 = √2𝑔𝑅
𝑣 = √2(8,87)(6,502 × 106) 𝑚/𝑠
𝑣 = √107,36 × 106
𝑣 = 10,36 𝑚/𝑠
C C 3
24. Sebuah pesawat antariksa hendak
kembali dari bulan ke bumi.
Apabila massa dan jari-jari
berturut-turut 7,347 x1022 dan
1.737 km, maka kelajuan minimal
pesawat agar terlepas dari
gravitasi bulan adalah .....
a. 1, 275 km/s
b. 2,375 km/s
c. 3,755 km/s
d. 4,595 km/s
e. 5,955 km/s
Diketahui :
R = 1.737 km = 1,737 × 106 m m = 7,347 × 1022 kg
G = 6,67 × 10-11 Nm2/kg
Ditanya : v0
Jawab :
v0 = √2GM
R
v0 = √2( 6,67 × 10−11 )(7,347 × 1022)
(1,737 × 106 )
v0 = 2,375 km/s
C 3
181
Menentukan energi
potensial gravitasi
dan potensial
gravitasi suatu benda
25. Bumi mempunyai jari-jari 6,4 ×106 m dan massa 6 × 1024 kg.
Maka energi potesial gravitasi
pada benda bermassa 950 kg di
permukaan Bumi adalah ….
a. − 17,56 × 109 J b. − 19,89 × 109 J c. − 21,66 × 109 J d. − 28,96 × 109 J e. − 59,40 × 109J
Diketahui :
𝑅 = 6,4 × 106 m 𝑀 = 6 × 1024 kg
𝑚 = 950 𝑘𝑔
Ditanya : 𝐸𝑝
Jawab :
𝐸𝑝 = −𝐺𝑀𝑚
𝑅
= −(6,67 × 10−11)(6 × 1024)(950)
(6,4 × 106)
= −59,405 × 109 J
E C 3
182
E. Lampiran B. 4 Instrumen Non-tes
a. Kisi-kisi Instrumen Non-tes (Angket)
No Indikator Angket Pernyataan Jumlah
Item Positif Negatif
1.
Motivasi peserta didik
terhadap penggunaan media
Mobile Learning
1, 2, 3 4, 5, 6 6
2.
Pemahaman dan penguasaan
konsep Hukum gravitasi
Newton peserta didik setelah
menggunakan media Mobile
Learning
7, 8, 9, 10 11, 12, 13,
14 8
3.
Keuntungan pembelajaran
menggunakan media Mobile
Learning 15, 16, 17, 18 19, 20 6
Total 20
Pedoman Penilaian angket respon yang diberikan peserta didik dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jawaban
Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Cukup (C) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
183
b. Instrumen Non-tes (Angket)
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA
PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING PADA KONSEP HUKUM
NEWTON GRAVITASI
Nama :
Kelas :
A. Petunjuk pengisian:
1. Angket respon diisi oleh peserta didik yang telah melakukan pembelajaran
menggunakan media mobile learning pada konsep rangkaian arus searah.
2. Penilaian diberikan dengan rentangan sebagai berikut:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
C : Cukup
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
3. Mohon berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
pendapat Anda secara objektif.
4. Komentar dan saran dapat diberikan pada kolom yang telah disediakan.
NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S C TS STS
Motivasi peserta didik terhadap penggunaan media mobile learning
1. Pembelajaran Fisika menggunakan media mobile
learning merupakan hal yang menarik bagi saya.
2. Penggunaan media mobile learning sangat
menarik perhatian saat pembelajaran karena
memfasilitasi saya untuk saling
berinteraksi/diskusi dengan teman kelompok.
3. Kualitas tulisan, audio visual dalam mobile
learning membantu menarik perhatian saya.
4._ Penggunaan media mobile learning dalam proses
pembelajaran pada konsep yang abstrak (hukum
gravitasi Newton) membuat saya semakin
kesulitan untuk mempertahankan perhatian dan
mempelajari konsep Fisika.
5._ Informasi dan penyelesaian masalah konsep
rangkaian arus searah dalam mobile learning tiap
level tidak menarik.
6._ Tampilan gambar pada mobile learning yang
menggangu, tidak memiliki kontras warna yang
sepadan dan kurang menarik.
184
Pemahaman dan penguasaan hukum gravitasi Newton setelah menggunakan media
mobile learning
7. Pembelajaran menggunakan media mobile
learning membantu saya untuk mengaitkan isi
konsep hukum gravitasi Newton dengan
pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya
dan membuat saya menjadi lebih paham.
8. Pembelajaran menggunakan media media mobile
learning menunjukkan kepada saya bahwa
konsep hukum gravitasi Newton merupakan
materi yang penting pengaplikasiannya dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Terdapat penjelasan konsep untuk penyelesaian
masalah dalam mobile learning yang membuat
saya memahami penggunaan rumus/persamaan
pada konsep hukum gravitasi Newton
10. Penyampaian konsep rangkaian arus searah
menggunakan media mobile learning membuat
konsep hukum gravitasi Newton patut dimengerti
agar dapat dipahami keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
11._ Penyampaian konsep hukum gravitasi Newton
tidak relevan menggunakan media mobile learning
karena saya tidak membutuhkan konsep tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
12. Pembelajaran menggunakan media mobile
learning membuat saya tidak dapat
menghubungkan konsep hukum gravitasi Newton
dengan pengetahuan yang saya lihat, lakukan, dan
pikirkan dalam kehidupan sehari-hari.
13. Penyajian isi konten konsep hukum gravitasi
Newton menggunakan media mobile learning
tidak membantu menjadi lebih paham dan
bermanfaat bagi saya.
14. Penyajian pembelajaran menggunakan media
mobile learning membuat saya tidak dapat
memahami konsep dengan mudah.
Keuntungan pembelajaran menggunakan media mobile learning
15. Setelah membaca tujuan pembelajaran dalam
pembelajaran menggunakan media mobile
learning saya merasa yakin dan tahu dengan apa
yang saya pelajari pada konsep hukum gravitasi
Newton.
17. Penyajian pembelajaran menggunakan media
mobile learning membuat saya percaya diri dapat
mempelajarinya dan memahaminya karena
185
penyajian konsep hukum gravitasi Newton yang
menarik dan menyenangkan.
18. Saya benar-benar menikmati pembelajaran
menggunakan media mobile learning karena
saling berdiskusi dengan teman kelompok dan
mengetahui informasi lebih banyak mengenai
konsep hukum gravitasi Newton.
19._ Penyajian pembelajaran menggunakan media
mobile learning membuat saya tidak yakin dan
sulit untuk memahami serta mengingat konsep
hukum gravitasi Newton dengan mudah.
20._ Pembelajaran menggunakan media mobile
learning membuat saya tidak yakin dapat
mempelajari konsep hukum gravitasi Newton.
dengan mudah dan paham.
B. Komentar dan Saran
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................
186
E. Lampiran B. 6 Lembar Instrumen Nontes
187
LAMPIRAN B. 7 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI
188
189
190
191
LAMPIRAN B. 8 LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA
192
193
194
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Hasil Olah Data per Jenjang Kognitif
4. Uji Normalitas Hasil Pretest
5. Uji Normalitas Hasil Posttest
6. Uji Homogenitas Hasil Pretest
7. Uji Homogenitas Hasil Posttest
8. Uji Hipotesis Hasil Pretest
9. Uji Hipotesis Hasil Posttest
10. Data Hasil Angket Peserta Didik
195
Lampiran C. 1 Hasil Pretest
Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Responden Nilai Pretest
REks01 56
REks02 56
REks03 52
REks04 68
REks05 56
REks06 60
REks07 52
REks08 60
REks09 60
REks10 56
REks11 60
REks12 68
REks13 64
REks14 60
REks15 44
REks16 68
REks17 32
REks18 60
REks19 52
REks20 44
REks21 52
REks22 64
REks23 52
REks24 44
REks25 52
REks26 52
REks27 60
REks28 60
REks29 56
REks30 64
REks31 44
REks32 52
JUMLAH
NILAI RATA-RATA 55,63
STANDAR DEVIASI 8,09
196
Deskriptif Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dibutuhkan
beberapa nilai, yaitu:
a. Banyak data (N) = 32
b. Skor maksimal (Xmaks) = 68
c. Skor minimal (Xmin) = 32
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 68 – 32 = 36
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 32
= 1,50 ≈ 2
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 36/2
=18
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Frekuensi Nilai
Pretest
Kelas
Eksperimen
Nilai 0-20 0
Nilai 21-40 1
Nilai 41-60 26
Nilai 61-80 5
Nilai 81-100 0
Jumlah 32
Data Nilai Pretest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.
Error
Statistic Statistic
Pretest Eksperimen 32 36 32 68 55.63 1.430 8.087 65.403
Valid N (listwise) 32
197
Responden Nilai Posttest
RKontr01 56
RKontr02 48
RKontr03 40
RKontr04 28
RKontr05 52
RKontr06 52
RKontr07 44
RKontr08 28
RKontr09 52
RKontr10 40
RKontr11 32
RKontr12 44
RKontr13 44
RKontr14 40
RKontr15 52
RKontr16 32
RKontr17 24
RKontr18 52
RKontr19 40
RKontr20 44
RKontr21 48
RKontr22 36
RKontr23 32
RKontr24 36
RKontr25 56
RKontr26 20
RKontr27 44
RKontr28 36
RKontr29 48
RKontr30 48
RKontr31 52
RKontr32 48
RKontr33 60
RKontr34 44
RKontr35 36
JUMLAH
NILAI RATA-RATA 42,51
STANDAR DEVIASI 9,66
Descriptive Statistics
198
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dibutuhkan
beberapa nilai, yaitu:
a. Banyak data (N) = 35
b. Skor maksimal (Xmaks) = 60
c. Skor minimal (Xmin) = 20
d. Jangkauan (J) = Xmaks – Xmin = 60 – 20 = 40
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 35
= 1,54 ≈ 2
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 40/2
=20
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Frekuensi Nilai
Pretest
Kelas
Kontrol
Nilai 0-20 1
Nilai 21-40 10
Nilai 41-60 24
Nilai 61-80 0
Nilai 81-100 0
Jumlah 35
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.
Error
Statistic Statistic
Pretest Kontrol 35 40 20 60 42.51 1.632 9.657 93.257
Valid N (listwise) 35
199
Lampiran C. 2 Hasil Posttest
Data Skor Posttest Kelas Eksperimen
Responden Nilai Posttest
REks01 84
REks02 80
REks03 64
REks04 76
REks05 84
REks06 64
REks07 72
REks08 72
REks09 92
REks10 88
REks11 88
REks12 92
REks13 92
REks14 96
REks15 96
REks16 80
REks17 92
REks18 76
REks19 68
REks20 48
REks21 80
REks22 88
REks23 84
REks24 84
REks25 84
REks26 68
REks27 88
REks28 52
REks29 88
REks30 88
REks31 84
REks32 80
JUMLAH 2572
NILAI RATA-RATA 80,38
STANDAR DEVIASI 11,8
200
Deskriptif Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dibutuhkan
beberapa nilai, yaitu:
a. Banyak data (N) = 32
b. Skor maksimal (Xmaks) = 96
c. Skor minimal (Xmin) = 48
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 96 – 48 = 48
e. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 32
= 1,50 ≈ 2
f. Panjang Kelas (P) = J/K
= 48/32
=24
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Frekuensi Nilai
Posttest
Kelas
Eksperimen
Nilai 0-20 0
Skor 21-40 0
Skor 41-60 2
Skor 61-80 11
Skor 81-100 19
Jumlah 32
Data Skor Posttest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.
Error
Statistic Statistic
Posttest
Eksperimen 32 48 48 96 2572 80.38 2.090 11.821 139.726
Valid N (listwise) 32
201
Responden Nilai Posttest
RKontr01 80
RKontr02 72
RKontr03 84
RKontr04 84
RKontr05 76
RKontr06 76
RKontr07 76
RKontr08 84
RKontr09 76
RKontr10 72
RKontr11 68
RKontr12 72
RKontr13 84
RKontr14 72
RKontr15 68
RKontr16 68
RKontr17 80
RKontr18 80
RKontr19 84
RKontr20 76
RKontr21 64
RKontr22 72
RKontr23 68
RKontr24 80
RKontr25 64
RKontr26 64
RKontr27 64
RKontr28 64
RKontr29 68
RKontr30 72
RKontr31 68
RKontr32 64
RKontr33 64
RKontr34 72
RKontr35 84
JUMLAH 2564
NILAI RATA-RATA 73,26
STANDAR DEVIASI 7,04
Deskriptif Data Hasil Posttest Kelas Kontrol
202
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
Posttest
Kontrol 35 20 64 84 2564 73.26 1.191 7.047 49.667
Valid N
(listwise) 35
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dibutuhkan
beberapa nilai, yaitu:
g. Banyak data (N) = 35
h. Skor maksimal (Xmaks) = 84
i. Skor minimal (Xmin) = 64
j. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 84 – 64 = 20
k. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 35
= 1,54 ≈ 2
l. Panjang Kelas (P) = J/K
= 20/2
=10
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Frekuensi Nilai
Posttest
Kelas
Kontrol
Nilai 0-20 0
Skor 21-40 0
Skor 41-60 0
Skor 61-80 29
Skor 81-100 6
Jumlah 35
203
Lampiran C. 3 Hasil Olah Data per Indikator Kognitif
Perhitungan Data Pretest Per Indikator Kognitif
Kelas Eksperimen
NAMA
Indikator dalam Ranah Kognitif
C 1 C 2 C 3 C 4
1 2 4 12 18 3 13 19 20 21 6 7 14 23 25 26 27 28 30 10 11 16 17 24 25
S1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
S2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
S3 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1
S4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
S5 1 1 1 0 S 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1
S6 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
S7 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
S8 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
S9 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
S10 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
S11 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
S12 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
S13 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
S14 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
S15 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
S16 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
S17 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
S18 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
S19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
204
S20 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
S21 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
S22 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
S23 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
S24 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
S25 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
S26 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
S27 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
S28 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1
S29 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
S30 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
S31 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
S32 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
Jumlah Benar 30 30 29 5 22 21 8 5 29 23 14 8 15 22 20 11 22 18 19 9 11 13 18 19 24
Rata-rata 0,94 0,94 0,91 0,16 0,69 0,66 0,25 0,16 0,91 0,72 0,44 0,25 0,47 0,69 0,63 0,34 0,69 0,56 0,59 0,28 0,34 0,41 0,56 0,59 0,75
Persentase 94% 94% 91% 16% 69% 66% 25% 16% 91% 72% 44% 25% 47% 69% 63% 34% 69% 56% 59% 28% 34% 41% 56% 59% 75%
indikator 23,2% 17,2% 12,44% 15,67%
205
Perhitungan Data Pretest Per Indikator Kognitif
Kelas Kontrol
NAMA
Indikator dalam Ranah Kognitif
C 1 C 2 C 3 C 4
1 2 4 12 18 3 13 19 20 21 6 7 14 23 25 26 27 28 30 10 11 16 17 24 25
S1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
S2 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
S3 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
S4 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
S5 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
S6 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
S7 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
S8 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0
S9 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
S10 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
S11 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
S12 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
S13 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
S14 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
S15 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
S16 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
S17 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
S18 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
S19 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
S20 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
206
S21 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
S22 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0
S23 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
S24 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
S25 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
S26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
S27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0
S28 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
S29 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
S30 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0
S31 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
S32 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
S33 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0
S34 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
S35 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
Jumlah Benar 17 20 18 3 24 17 9 5 18 18 10 7 14 20 20 14 16 20 15 12 8 9 22 14 22
Rata-rata
0,4
9
0,5
7
0,5
1
0,0
9
0,6
9
0,4
9
0,2
6
0,1
4
0,5
1
0,5
1
0,2
9 0,2 0,4
0,5
7
0,5
7 0,4
0,4
6
0,5
7
0,4
3
0,3
4
0,2
3
0,2
6
0,6
3 0,4 0,63
Persentase
49
%
57
%
51
% 9%
69
%
49
%
26
%
14
%
51
%
51
%
29
%
20
%
40
%
57
%
57
%
40
%
46
%
57
%
43
%
34
%
23
%
26
%
63
%
40
% 63%
indikator 20,5 % 16,75% 15,11% 14,50%
207
Perhitungan Data Posttest Per Indikator Kognitif
Kelas Eksperimen
NAMA
Indikator dalam Ranah Kognitif
C 1 C 2 C 3 C 4
1 2 4 12 18 3 13 19 20 21 6 7 14 22 23 26 27 28 30 10 11 16 17 24 25
S1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
S2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
S3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
S4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
S5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
S6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
S7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
S8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
S9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S10 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
S12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
S16 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
S17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
S18 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
S19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
S20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
208
S21 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
S23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
S26 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0
S27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
S28 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
S29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
S31 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S32 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah Benar 31 30 27 11 29 30 26 30 31 28 22 20 26 27 31 22 18 28 29 19 22 21 30 27 28
Rata-rata 0,97 0,94 0,84 0,34 0,91 0,94 0,81 0,94 0,97 0,88 0,69 0,63 0,81 0,84 0,97 0,69 0,56 0,88 0,91 0,59 0,69 0,66 0,94 0,84 0,88
Persentase 97% 94% 84% 34% 91% 94% 81% 94% 97% 88% 69% 63% 81% 84% 97% 69% 56% 88% 91% 59% 69% 66% 94% 84% 88%
indikator 25,6 29 26,89 29,40
209
Perhitungan Data Posttest Per Indikator Kognitif
Kelas Kontrol
NAMA
Indikator dalam Ranah Kognitif
C 1 C 2 C 3 C 4
1 2 4 12 18 3 13 19 20 21 6 7 14 23 23 26 27 28 30 10 11 16 17 24 25
S1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
S2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
S3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
S4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
S6 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
S7 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
S9 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
S10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
S11 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
S13 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
S14 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
S15 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0
S16 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
210
S17 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S19 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S20 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S21 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0
S22 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
S23 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0
S25 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
S26 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
S27 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
S28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
S29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
S30 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
S31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
S32 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
S33 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0
S34 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
S35 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah benar 33 32 33 8 33 32 17 8 33 30 25 13 15 30 30 27 24 24 27 26 29 25 29 31 27
Rata-rata 0,94
0,91
0,94
0,23
0,94
0,91
0,49
0,23
0,94
0,86
0,71
0,37
0,43
0,86
0,86
0,77
0,69
0,69
0,77
0,74
0,83
0,71
0,83
0,89
0,77
Persentase 94%
91%
94%
23%
94%
91%
49%
23%
94%
86%
71%
37%
43%
86%
86%
77%
69%
69%
77%
74%
83%
71%
83%
89%
77%
indikator 27,8 % 24% 23,89% 27,83%
211
212
Lampiran C. 4 Uji Normalitas Hasil Pretest
Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
A. Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1. Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRE TEST EKSPERIMENT 32 91.4% 3 8.6% 35 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRE TEST EKSPERIMENT .171 32 .018 .929 32 .036
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,018 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan
H1 diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
213
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1. Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3. Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRETEST KONTROL 35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST KONTROL .198 35 .001 .833 35 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,001 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak
dan H1 diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal.
214
A. Lampiran C. 5 Uji Normalitas Hasil Posttest
Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
A. Kelas Eksperimen
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
POSTTEST EKSPERIMEN 32 91.4% 3 8.6% 35 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest Eksperimen .183 32 .008 .902 32 .007
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,007 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak
dan H1 diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal.
215
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
POSTTEST KONTROL 35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest Kontrol .144 35 .065 .899 35 .004
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,004 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak
dan H1 diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal.
216
Lampiran C. 6 Uji Homogenitas Hasil Pretest
Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok sama (homogen)
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok berbeda (tidak homogen)
Test of Homogeneity of Variances
Skor Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.397 1 65 .531
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,531 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0
diterima dan H1 ditolak, sehingga varian nilai kedua kelompok sama
(homogen).
217
Lampiran C. 7 Uji Homogenitas Hasil Posttest
Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
5) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (homogen)
H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok (tidak homogen)
6) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
7) Perhatikan significance (sig) pada output setelah pengolahan data
8) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok sama (homogen)
• Jika sig. < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu varian nilai kedua
kelompok berbeda (tidak homogen)
Test of Homogeneity of Variances
Skor Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.840 1 65 .180
Kesimpulan:
Sig. sebesar 0,180 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0
diterima dan H1 ditolak, sehingga varian nilai kedua kelompok sama
(homogen).
218
Lampiran C. 8 Uji Hipotesis Hasil Pretest
Uji Hipotesis Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1) Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = Media electric game pada pembelajaran saintifik tidak berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep rangkaian arus searah.
H1 = Media electric game pada pembelajaran saintifik berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep rangkaian arus searah.
2) Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3) Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data
4) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Ranks
Faktor N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pretest
1 35 29.23 1023.00
2 32 39.22 1255.00
Total 67
Test Statisticsa
Skor Pretest
Mann-Whitney U 393.000
Wilcoxon W 1023.000
Z -2.129
Asymp. Sig. (2-tailed) .330
a. Grouping Variable: Faktor
219
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa Sig. 0,330 > 0,05 (5%), maka H0
diterima dan H1 ditolak, sehingga Media pembelajaran berbantuan mobile
learning tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta didik
SMA pada konsep hukum gravitasi Newton.
220
Lampiran C. 9 Uji Hipotesis Hasil Posttest
Uji Hipotesis Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Tetapkan Hipotesis Statistik
H0 = Media electric game pada pembelajaran saintifik tidak berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep rangkaian arus searah.
H1 = Media electric game pada pembelajaran saintifik berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif peserta didik SMA pada konsep rangkaian arus searah.
2. Gunakan tarif signifikan ∝= 0,05
3. Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:
• Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
• Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Ranks
Faktor N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Posttest
1 34 27.79 945.00
2 33 40.39 1333.00
Total 67
Test Statisticsa
Skor Pretest
Mann-Whitney U 350.000
Wilcoxon W 945.000
Z -2.682
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
a. Grouping Variable: Faktor
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa Sig. 0,007 < 0,05 (5%), maka
H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga Media pembelajaran berbantuan
mobile learning berpengaruh terhadap kemampuan kognitif peserta
didik SMA pada konsep hukum gravitasi Newton
221
Lampiran C. 10 Data Hasil Angket Peserta Didik
Hasil Angket Respon Peserta Didik
Responden
Pernyataan Angket
1
(+)
2
(+)
3
(+)
4
(-)
5
(-)
6
(-)
7
(+)
8
(+)
9
(+)
10
(+)
11
(-)
12
(-)
13
(-)
14
(-)
15
(+)
16
(+)
17
(+)
18
(-)
19
(-) 20 (-)
Motivasi Peserta Didik terhadap
Penggunaan Media Mobile
Learning
Pemahaman dan Peguasaan Konsep Hukum
Newton Gravitasi Peserta Didik
Keuntungan Pembelajaran
menggunakan Media Mobile
Learning
Responden01 4 4 5 2 5 5 5 5 5 3 2 5 2 4 4 4 1 4 5 5
Responden02 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden03 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden04 5 5 4 4 2 4 4 5 4 3 3 5 3 5 4 4 2 4 4 1
Responden05 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4
Responden06 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
Responden07 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5
Responden08 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3
Responden09 4 5 3 3 2 2 3 4 5 3 2 4 1 4 3 3 4 4 3 3
Responden10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden11 5 5 3 4 1 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 4 5 5
Responden12 1 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
Responden13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
Responden14 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 1 4 1 5
Responden15 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 1 1
Responden16 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5
Responden17 3 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4
Responden18 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4
Responden19 5 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
Responden20 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4
Responden21 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
222
Responden
Pernyataan Angket
1
(+)
2
(+)
3
(+)
4
(-)
5
(-)
6
(-)
7
(+)
8
(+)
9
(+)
10
(+)
11
(-)
12
(-)
13
(-)
14
(-)
15
(+)
16
(+)
17
(+)
18
(-)
19
(-) 20 (-)
Motivasi Peserta Didik terhadap
Penggunaan Media Mobile
Learning
Pemahaman dan Peguasaan Konsep Hukum
Newton Gravitasi Peserta Didik
Keuntungan Pembelajaran
menggunakan Media Mobile
Learning
Responden22 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5
Responden23 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4
Responden24 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden25 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 1 4 3 1
Responden26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
Responden27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden28 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 2 2
Jumlah
1 62
1 71
1 56
1 43
1 36
1 63
1 61
1 62
1 64
1 53
1 54
1 61
1 47
1 56
1 63
1 54
1 29
1 56
1 39
1 46
Presentase
(%) 85 78 82 75 72 86 85 85 86 81 81 85 77 82 76 81 68 82 73 77
Per Indikator 79% 81% 79%
Rata-rata
Total 79%
223
LAMPIRAN D
SURAT – SURAT PENELITIAN
1. Surat Keterangan Observasi
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Uji Referensi
224
A. Lampiran D. 1 Lembar Keterangan Observasi
225
B. Lampiran D. 2 Lembar Keterangan Penelitian
226
227
C. Lampiran D. 3 Uji Referensi
228
229
230
231
232
LAMPIRAN E
LAIN LAIN
A. Foto – foto kegiatan Validasi Instrumen
B. Foto – foto kegiatan Penelitian
C. Foto – foto penggunaan Mobile Learning
233
A. Lampiran E.1 Foto – foto Kegiatan Validasi Instrumen
234
B. Lampiran E.2 Foto – foto Kegiatan Penelitian
235
C. Lampiran E. 3 Foto – foto Penggunaan Mobile Learning
236
237
LAMPIRAN F
Daftar Riwayat Hidup
Fajri Kaharismatika. Anak pertama dari enam bersaudara
pasangan H. Harno, A.md dan Kartini Dyah Mikorini, S.Pd.
Lahir di Bogor, 18 Agustus 1995 dan bertempat tinggal di Jln.
Kelurahan Jatijajar II Rt 03/08 No. 57 Kel. Jatijajar, Kec.
Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh
penulis diantaranya TK Bilal Bin Rabbah lulus pada tahun 2001, SDN Suka Maju
2 lulus pada tahun 2007, SMPN 12 Depok lulus pada tahun 2010, SMAN 4 Depok
lulus pada tahun 2013. Penulis tercatat sebagai mahasiswi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Program Studi
Tadris Fisika melalui jalur ujian Mandiri.