faal mata
TRANSCRIPT
Ilmu Penyakit Mata
PalpebraFungsi palpebra :
mencegah ruda paksa ,corpus alienum mencegah cahaya yang menyilaukan membantu menyebarkan air mata
Fungsi m. levator palpebra : elevasi ( angkat palpebra ) sinergisme dengan m.rectus superior dan m.frontalis
Fungsi m. orbicularis oculi : mengedipkan mata : pars palpebralis menutup mata : pars orbitalis
Apparatus lacrimalisSistem kelenjar lacrimalis :1. Sekresi Dasar glandula lacrimalis assesorius krausa dan wolfring. Terutama saat mengedip dan membasahi bola mata .2. Sekresi Refleks gld.lacrimalis utama mayor (superior) dan minor (inferior). Mis.saat menangis.Fungsi Air Mata :
melicinkan permukaan optik bola mata.mis.jika kornea tidak halus,maka bayangan tidak jatuh pada tempat yang sama pada retina.jadi berfungsi agar bola mata tetap intak.
Media pelepasan sel-sel desquamasiSel-sel ini akan keluar bersama dengan air mata
Suplai O2 ke korneaKarena korna avaskuler ,maka dia mendapat oksigen melalui air mata
Bersifat anti mikrobaKarena air mata banyak mengandung imunoglobulin
Lubrikasa pergesekan palpebra dan korneaMencegah kerusakan pada saat pergesekan dengan palpebra
Mencegah pengeringan permukaan anterior bola mataKarena kornea menjadi kering maka akan terjadi keratitis exposure.hal ini terjadi pada pasien koma.
Produksi air mata dipengaruhi oleh : Refleks
Rangsangan dari luar,misal.bersin,batuk Psikis
Marah,sedihobat : - pilokarpin ( percepat )
- atropin ( perlambat)Lapisan Air Mata :1. Lapisan lipid
1 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata glandula meibom torsus palpebra2. Lapisan air mata gld.lakrimal3. lapisan mucin sel-sel goblet konjunctiva.membuat perlengketan antara air mata dan kornea
Glandula meibom ( lap.lipid) : memperlambat penguapan air mataAir mata tidak meleleh karena :
punctum lacrimalis tertutup didalam hidung banyak vascularisasi,shg air mata lebih tertarik ke hidung.
KorneaO2 didapat dari :
udara air mata,humor aquous,pembuluh darah limbus.
Q2 sebagian besar digunakan oleh lapisan epitel kornea dan sebagian kecil kecil oleh endotel (membutuhkan sedikit) air mata menembus kornea dengnan cara difusi.
Fungsi : media refraksi
Sklera = mata putihFungsi :
memberi dan mempertahankan bola mata melindungi isi bola mata
IrisFungsi :
mengecilkan pupil oleh kontraksi m.spinchter pupilae ( parasimpatis N .III ) melebarkan pupil oleh kontraksi m.dilatator pupilae ( simpatis dari cervicalis)
Fungsi PupilMengatur jumlah cahaya yang masuk sesuai dengan kebutuhan dan waktu dimana kita
berada.Diameter pupil normal : 3 – 4 mm
Pupil lebar : 6 – 8 mm Pin point pupil : 1 mm
Korpus Siliaris Fungsi :
Produksi cairan humor aquous ( epitel non pigmen ) Akomodasi m.siliaris serat sirkuler.
Lensa KristalinZonula zinniFungsi : memfokuskan / memproyeksikan cahaya supaya tepat jatuh diretina,untuk itu daya bias lensa dapat berubah – ubah sesuai dengan jarak benda yang dilihat.
2 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Akomodasi : Perubahan daya bias lensa dengan jalan pemipihan et pencembungan lensa.
RetinaTerdiri atas 10 lapisan sel Sel – sel pada retina :1. Sel batang (rods)
Fungsi untuk melihat gelap Terdapat pigmen rodopsin Pada macula lutea tidak ditemukan , makin keperifer makin banyak
2. Sel kerucut ( cones ) banyak ditemukan pada macula fovea atau fovea sentralis untuk melihat terang terdapat pigmen rodopsin
AkomodasiPada mata normal ( emetrop ) :
Sinar yang dating dari jauh ( sejajar ) difokuskan tepat diretina ,dalam keadaan istirahat.
Sinar yang datang dari jarak dekat (divergen) ,butuh akomodasi agar sinar tepat difokuskan ke retina
Akomodasi : Proses peningkatan daya bias mata dengan menambah kecembungan lensa ( lensa konveks)
Mekanisme Akomodasi :1. Kontraksi aktif m.ciliar2. Relaksasi zonula zinni3. Perubahan pasif bentuk lensa
Perubahan pada akomodasi :Near refleks : miosis ,konvergensi ,akomodasiPolus anterior lensa menonjol kedepan ,iris terdoromg kedepan,COA dangkalDiameter anteroposterior lensa lebih besar
Gerakan Bola MataFungsi otot ekstra okuler :
Otot ekstraokuler primer sekunderm. rectus lateralis abduksi -m. rectus medialis adduksi -
3 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
m.rectus superior elevasi add.intorsim.rectus inferior depresi add.ekstorsim.obliquus sup. depresi intorsi,abd.m.obliquus inf. elevasi
Yoke’s Muscle ( Haring’s law )Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot lain :
- sinergisme- antagonisme
Lihat atas kananm.rectus sup.kanan x m.obliquus inf.kiri
lihat kananm.rectus lat.kanan x m.rectus medialis kiri
lihat bawah kananm.rectus inf.kanan x m.obliquus sup.kiri
lihat bawah kirim.rectus inf.kiri x m.obliquua sup kanan
lihat kirim.rectus med.kanan x m.rectus lat kiri
lihat atas kirim.rectus sup kiri x m.obliquus inf.kanan
Mekanisme melihatCahaya masuk ke bola mata dibiaskan media refrakta retina sel foto reseptor akson sel ganglion (saraf optik) ke retro bulber,2/3 menyilang di chiasma optikum,1/3 terus traktus optikum corpus geniculatumlateral ( berubah aksonnya ) tractus geniculocalcanna cortex penglihatan dilobus occipital (area 17,18) melihat (persepsi).
MEDIA REFRAKTA1. Kornea2.Humor aquous3. Lensa4. Korpus vitreus
Mata kanan dan kiri : Simultans perseption Fusi mekanisme : apakah cahaya bisa disatukan /tidak ,bisa disatukan apabila :
1. Retinal correspondence (sama retina )2. Isoconia ( ukuran sama)
Anslokonia : masih bisa disatukan asal selisih tidak > 5% ( > 3 dioptri)
Blefaritis
Adalah peradangan menahun dari margo palpebra dengan :Kemerahan
4 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
EdemaPembentukan skuama dan krusta
Terdiri dari 2 macam :Blefaritis Ulserativa:
etiologi : staphy.aureus terdapat destruksi dari folikel rambut bulu mata jatuh tdk diganti yang baru dipangkal terdapat krusta (warna kuning,kering,melengketkan bulu mata)
jika dilepaskan tampak ulkus kecil-kecilBlefaritis Nonulserative :
etiologi : ptirosporum ovale tidak ada destruksi folikel rambut bulu mata cepat jatuh , diganti yang baru dipangkal bulu mata tidak tampak krusta tapi skuama
Keluhan kalau pagi mata melengket
panasgatal
tidak tahan cahayalekas capai kalau kerja dekat
Komplikasi : Hordeolum,konjunctivitis Keratitis superficial 1/3 bagian bawah Madarosis : kehilangan bulu mata Trikiasis : bulu mata melengkung kedalam Hipertropi margo palpebra berat
Margo palp. Sup. Tilosis (kesan mengantuk)Margo palp, inf. membelok keluar ektropion
Dapat menjadi hebat jika penderita MEROKOK,membaca terlalu lama/terlalu dekat
R/ : Margo palpebra dibersihkan dengan kapas basahPada saat dibersihkan,kelenjar ditekan untuk keluarkan isinya ,krusta dan sisik dibuang denagn AgNO3 1% - 2%.
Prognosis : Kronis ,jika tidak diobati segera Kerusakan kornea karena trikiasis
Hordeolum
Hordeolum externum :Gambaran klinik :
5 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
- Sakit - Edema- Merah - Pegal- Terlokalisir - Terasa mangganjal- Nyeri tekan - Pseudoptosis & ptosis ( palp. sukar diangkat)
Gejala Utama ;- Merah- Nyeri- Pembengkakan pada konjunctiva palpebra.
Stadium lanjut : Ada pembengkakan mengarah kekulit margo palpebra.
Pengobatan :Antibiotik local & sistemikLokal :
kompres hangat 20 ‘ 3 – 4 x sehari terbentuk supurasi lebih cepat Zalf mata 2x sehari bila 48 jam tidak baik insisi `
Stadium lanjut insisi buila terbentuk abses ( insisi horisontal)- perbaiki keadaan umum- sistemik oral
obat anestesi : bola mata : Pantokain 10%
Hordeolum Internum
Radang kelenjar melbom dengan penonjolan kedalam konjunctiva tarsalis.Jarang pecah sendiri,bisa juga mengarah kekulit.Dapat merupakan infeksi dari kalazionSinonim : MeibomitisEtiologi : * Staphylococcus * Infeksi sekunder kalazionGambaaran klinik :
Gejala dan tanda radang lebih jelas s Penonjolan massa kearah konjunctiva Pus nampak pada konjunctiva tarsal
Penanganan:- Insisi vertical,untu menghindari pemotongan sal.kel.melbom- Kompres air hangat 15’ ,3 – 4 x sehari- Zalf AB
KONJUNCTIVITIS
Definisi :Adalah peradangan konjunctiva yang ditandai oleh dilatasi vascular (veci konjuntiva),infiltrasi sel-sel radang an eksudasi.
6 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Klasifikasi :Sering didasarkan :1. Penyebab : k.bakteri,virus,alergi traumatic,dsb.2. Usia saat kejadian : k.neonatorum3. Tipe eksudat : k.purulenta,k.mukopurulenta4. Perlangsungan klinis : akut et kronikBisa merupakan kombinasi ,mis : penyebab dan perlangsungan : k.traumatikakut
Konjunctivitis Bakteri Merupakan konjunctivitis paling sering (akut ‘n kronik)Akut : ditandai vasodilatasi dan secret mukopurulen disertai iritasi,sensasi benda asing
Melengket.Kronik: onset > lambat,berlarut-larut
Gejala klinik : iritasi bilateral inj.konj.eksudat purulun aglutinasi palpebra edema palpebra (kadang-kadang)
Mula-mula terkena biasanya satu mata,kemudian kemata yang lain ( melalui tangan )Penyebaran keorang lain,melalui benda-benda yang dipakai penderita.
Macam-macam : konjuntivitis purulen konjuntivitis kataral akut (pink eye) konjuntivitis sub akut konjunctivitis kronik
Pemeriksaan :Lab : pem/mikroskopis kerokan konjuntiva (pew.Gram/giemsa) banyak netrofil PMN
Komplikasi dan sekuele : Blefaritis kronik (konjunctivitis staphy) Parut konjunctiva Ulkus atau perforasi kornea Iritasi toksik
Terapi :1. R/ spesifik tergantung hasil identifikasi bakteri2. Iritasi sakus konj.3. Penyuluhan Hygiene (preventif)Prognose:
- Akut Sembuh sendiri,kec.konj.staphylococcus,gonococcus,meningococcus.- Kronik Tidak bisa sembuh sendiri
Konuctivitis PurulentaEtiologi—Gram positif diplococcus N.Gonorrinoea
7 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata A.OFTALMIA GONOROKA (Dewasa )4 stadium1. Stadium Inflamasi berlangsung 2 hari
- Masa inkubasi = 12 jam – 3 hari- Palpebra edema,merah dan kaku sehingga sulit dieversikan- Injeksia konjungtiva,khemosis forniks edema palpebra seperti balon
Pelebaran pembuluh darah dan konjungtivalis Post. kearah limbus.DD/ Injeksia Perikornea
Pelebaran Pembuluh darah dan ciliaris ant. Kearah forniks.Sekret serosa—pus----pseudomembran
DD/ dengan K.membranosa akibat difteri dimana bila membran dibersikan, terjadi
perdarahan sedang K.purulenta tidak.Demam + pembengkakan kel.peraurikuler regional.
2. Sekret serosa – pus pseudomembranDD/ dengan k.membranosa akibat difteri dimana bila membran dibersihkan . - demam + pembengkakan kel.periauri
kuler regional.3. Stadium purulenta/blenorrhoeberlangsung 2 – 3 mg.
- Edema palpebra & khemosis konjunctiva- Secret purulen + deskuamasi sel epitel selalu melimpah menutupfissura palpebra.- Dapat diisolasi kuman GO (gram)
4. Stadium penyembuhan / pembengkakan papil berlangsung 2 – 3 mg- Perkembangan konjunctiva tarsal beludru/ granular- Meninggalkan jaringan sikatriks permanen.
Penanganan : Profilaksis : proteksi mata sehat ,bekerja dengan sarung tangan ,cuci tangan ,dsb. Medikamentosa : Irigasi konjunctiva sesering mungkin oleh karena secret yaitu
infeksius mengandung enzim proteolitik yang dapat melisiskan epitel protein kornea.Penicillin 5000 unit tetes mata & I.MSulfonamid oral.
Komplikasi :- Ulkus kornea (enzim proteolitik N.GO)- Perforasi kornea
Endoftalmitis Panoftalmitis
B.OFTALMIA NEONATORUM Infeksi sebelum bayi dilahirkan,: sudah ke saccus konjunctiva,terdapat ulkus kornea &
ruptur jar.BM. Unfeksi oleh karena kontaminasi diserviks ibu GOhari 3 – 5 kelahiran - Gejala klinis : Sama bentuk dewasa,tapi lebih ringan dan bilateral.- Penanganan : Sama bentuk dewasa- Profilaksis : Metode crede ; AgNO3 1 – 2% tetes mata.
8 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
AgNO3 bekerja dengan merusak dinding kuman.Kekurangan : tidak stabil karena pelarutnya mudah menguap konsentrasi akibatnya timbul bintik pada konjuntiva : Argirosis
KONJUNCTIVITIS KATARAL AKUT
Etiologi :Pnemococcus & H.aegyptus Inkubasi : 24 – 48 jam,bersifat epidemi Penularan : Droplet Infection,kontak tangan / sapu tangan.
Gejala klinik : rasa berpasir/ada benda asing ,panas dan kasar. Fotofobia ringan karena ada edema ringan pada kornea Penglihatan terhalang oleh secret Khemosis konjunctiva,injectio konjunctiva (merah terang) dan perdarahan
subkonjunctiva. Secret cair mukosa mukopurulenta terokumulasi dan mongering pada margo
palpebra lengket bangun pagi Penanganan :
- Sembuh sendiri dalam 10 – 14 hari- Irigasi normal saline,tidak boleh bebat mata- Kemoterapi : sulfocetamid salep mata + kloramfinekol /Neosporin tetes mata- Kompres es 15’ untuk menurunkan edema & kongesti
KONJUNCTIVITIS KATARAL SUBAKUTEtiologi:H.influensaeksudat tipis,cair & flokulen.
KONJUNCTIVITIS KATARAL KRONIKEtiologi :s.aureus,M.lacunata sebabkan konjunctivitis angular yang disertai dermatitis,fissura pada bagian lateral oleh karena pada tempat ii sering digosok.Harus diperhatikan pula bagian margo palpebra.
KONJUNCTIVITIS KLAMIDATerdiri atas :1. Trachoma2. Incllusion Conjunctivitis
1.TrachomaDefinisi : Infeksi kronis konjunctiva & kornea,ditandai dengan pembentukan folikel & jar.sikatriks oleh karena itu trachoma jjuga masuk kelompok konjunctivitis foplikularis (trachoma ,inclusion konjungtivitis virus)Etiologi : Kalmida TrachomatisKlasifikasi :Berdasarkan eppidemiologi oleh Jones :
9 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Kelas I : Blinding trachoma- etiologi K.L trakhomatis serotipe A,B,Ba & C.- didaerah sangat endemic- kebutaan oleh karena resiko infeksi bakteri lain .
Kelas II : Non Blinding trachoma- etiologi KL trakhomatis serotipe A,B,&C- didaerah tidak endemic dengan sosek > baik- gejala-gejala ringan
Kelas III : Paratrakhoma- etiologi kl.trachomatis serotipe D,E,F,G,H,I,J,&K- malalui kontak seksual dan menular sssporadik kemata ( “opthalmia neonatorum”
adult inclusion conjunctivitis “,keratokonjuncttivitis punctatae)
Gejala Klinik :Masa Inkubasi : 5 – 14 hari (rata-rata 7 hari)Keluhan : fotofobia,lakrimasi ,tersa benda asing nyeri disertai secret mukopurulent.Mac.Callon : 4 std kelainan ,terutama konjuntivitis tarsal sup.
Stadium I : Stadium Insipien- Gambaran konjunctivitis akut + secret mukopurulent- Hiperemis & penebalan konj.tarsal & forniks- Hypertrophy papil & folikel immattur konj.tarsal sup.- Mulai terlihat “ pannus trachomatis”
Stadium II : stadium estabilished Pannus trachomatis jelas terlihat II a : pemotonganfolikel & hipertropi papil konjunctiva II b : didominasi hipertropi papilStadium III : stad.sikatriks
- dimulai hilangnya folikel & papil konjunctiva- diikuti cicatrical line of arlt
Stadium IV : stad. Penyembuhan- folikel konjunctiva tarsal sup tidak terlihat- jar,parut denagn komplikasi ( komplikasi didasari oleh pembentukan sikatriks) entopion : sikatriks menarik jaringan normal kearah dalam palpebra + cilia Trikiasis : jika sikatriks hanya sebagian menarik folikel rambut kedalam Tilosis (pseudoptosis) : hanya pada palpebra superior terjadi oleh karena
jar.sikatriks >>> shg berat mekanical ptosis. Sikatriks berat pada palp.inf ektropion Xerosis konjunctiva : sikatriks menutupi ductuli lacrimalis. Simble faron : perlrngketan konjunctiva bulbi dengan konjunctiva palpebra akibat
xerosis. Sikatriks kornea : sikatriks yang terbentuk sifatnya lemah .TIO yang normal saja
dapat menyebabkan pencembungan kornea stafiloma. Stafiloma kornea : tonjolan kornea karena sikatriks Herbet’s pits : jar.sikatriks pada palpebra sup.berbentuk bintang.
Mikroskopis :
10 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Kerokan epitel konjunctiva Pewarnaan Giemsa sel plasma , sel leber & “inclusion bodies”(Harberstaedler flowazck inclusion bodies)
Bondeng gambarki……………!!!!!!!!!!!!!!!!
Diagnosis :Secara klinis terdapat 2 (minimal ) dari 4 kriteria :1. terdapat folikel pada konj.tarsalis superior2. terdapat jar.sikatriks yang khas pada konjunctiva3. terdapat pannus trachoma >>4. terdapat Herbet’s pitsdiagnosis pasti : kerokan konjunctiva % pewa`rnaan Giemsa.
Penanganan : local : tetrasiklin 1% (DOC) atau erytromicyn salep mata 2 x /hari selama 6 – 8
mgg. Oral :orang dewasa trachoma aktif : tetrasiklin HCL 1,5 – 2 gr/hr(dibagi 4
dosis)selama 3 mgg atau doksisiklin 2 x 100 mgg/hr selama 3 pekan. trachoma aktif sangat berat : pengobatan terus menerus sampai 4 mgg.Wanita hamil Trachoma aktif---eritromisin 3 x 500mg/hr selama 3-4 minguAnak Eritromisin 40 mg/kgbb/hari – 3 minggu kompres dingiin (u/peradangan) dan atrpin 1 % ( fotopobia & ada kel.kornea)Operatif Folikeldikeluarkan secaaara mekanik dengan Komaps Roller FrocepsPeritomi (pemotongan PD pada daerah kunjunctivaabulbi) untuk menghientikan pamus yang progresif.Rekontruksi untuk komplikasi entropion trickhiasis.
INCLUSION CONJUNCTIVITISEtiologi :Chamyda OculogenitalMasa inkubasi : 5 – 10 hari ( biasanya 7 hati)Penularan langsung : Urethra ke mata ( bentuk dewasa) atau melalui serviks kepada bayi yang lahir ( Inclusion conjunctiva of new botn)
11 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata Penularantidak langsung : dari kolamrenang yang terkontaminasi ( swimming poll/bath conjunctivitis)
Gejala klinik :Terbentuk folikel pada ke dua konjuctiva tarsalis, tertuma inferior.Bayi hioertropi papil 2 – 3 bulanberbentuk folikekl yang membentuk pseudomembran, dan sikatriks. Bentuk dewasa tidak terbentuk pseudomembran dan sikatriks.Sekret mukoprotein atau purulenPembesaran dan nyeri Kel.periaukuler regional.Terdapat keratitis superficial pungtat bagian superiorTerbentuk miktropanusTidak demam.
PenangananLokal : tetrasiklin 1 % atau eritromisn salep mata.Dewasa : sistemik tetrasiklin 1 – 15 gr/hari atau eritromisin 1 gr/hari selama 3 minggu peroral.
DD/Trachoma inclusion Blen
Penularan Mata ke mata Veneral kemataSikatriks umunya ada Hanya (new born)Pannus Gross pannus Mikro pannusKornea sikatriks (+) tidak terlihat
Herbet’s pits
Pada bayi belum terbentuk folikel sehingga hanya terjadi hipertropi papil.
Kelainan- kelainan KonjunctivaInjeksio KonjunctivaPelebaran a.konjuctivialis post.----- pada berkelok merah dari perifer konj.bulbi---kornea.Bila konjunctiva bulbi digerakkan—PD ikutbergerakPelebaran a. episclera dan scelera---- tidakbergerak bila digerakkan.Pelebaran a.kunjuctivapost.---bergerak bila digerak.
FolikelBenjolan konjunctiva diameter kurang lebih 1 mm, warna abu-abu kemerahan, dibawahnya terdiri dari sel limfoid-----tidak aktif, kalo ada folikel belum tentu ada konjungtivitis.
Gambar lagi……….!!!!!!!!
Pada orang normal : ada folikel tapi tidak banyak ( 1 atau 2 ) dan permukaan rata
12 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Papil = raksasa ( cobble stone)
Polygonal tersusun berdekatan dengan permukaan datar,ditemukan pada konjunctiva tarsus sup. dan inf.
Gambar dong…..!!!!!!!!
Flikten Tonjolan seperti sebukan sel-sel radang dibawah epitel konj./kornea mikro abses.Permukaan nekrose warna keputih-putihan,padat dan permukaan rata,dilatasi PD,kecil diameter 1 mm.Dapat terjadi dilimbus ,kornea (seperti bintang),konj.bulbi
MembranMassa putih pada konj. endapan secret mudah diangkat = membran oleh karena difteri bila lepas terjadi perdarahan .
Gambar……..!!!!!!
SikatriksTrachoma garis-garis putih,halus,konj.tarsalis PD seolah-olah putus Gambar……….!!!!!!!!
KonjunctivitisRadang konjunctivaterdapat secret ! gejala umum : akut sakit,merah,perdarahan konj.
Kronik tidak sakitCausa : 1. Bakteri 2. virus3. jamur4.alergi5. parasit
Klinik : k.katarhalis bakteri k.purulenta GO k.flikten alergi k.membrana k.vernal k.follikularis virus
Gejala :- mata merah
13 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
- rasa ada benda asing- lakrimasi- silau- gatal
epifora : secret normal,penyaluran terhambat
K.Kataral AkutEtiologiGejala subyektif :
- rasa seperti ada benda asing/pasir- gatal,panas- lakrimasi,fotofobia
Gejala obyektif :- konj.bulbi & konj.palpebra merah- injeksia konjunctivalis- khemosis ( konj.udem)- palpebra membengkak- secret mucous/mocopurulent- perdarahan pada konj.- Tidak ada folikel,flikten,cobble stone
Gambar lagi…….!!!!!!!
Terapi:Eye washing :
boor water 3% rivanol 1/1000 NaCL 0,9%
Eye dropsZalf antibiotika :
kloramfenikol tetrasiklin polygram tunda steroid (apalagi kalo ada keratitis)
Konjunctivitis PurulenDewasa,anak/bayiEtiologi : Gonococcus atau Klamydia okulogenitalTanda : secret purulen (seperti nanah)
- kadang pseudomembran massa putih (pengendapan secret)pada konj.tarsal.Dewasa biasa o.k GO
14 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
- komplikasi : ulkus kornea- perforasi kornea- buta o.k infeksi intra okuler
Bayi : infeksi waktu lahir uretritis gonorhoe ibu inkubasi 1 – 3 hari pada kedua mata ,sangat menular
R/ : rawat isolasiBersihkan R/ setiap ½ jam atau ¼ jamZalf mata penicillinsistemik 50.000 iu/mgBila ada komplikasi pada kornea sembuh 7 hari.
Konjunctivitis Membran Membran (pseudomembran dan membran) K.pseudomembran : infeksi hiperakut seperti infeksi pneumococcus K.membran : infeksi strepto.Haemolyticus
Infeksi difteriSindrom steven Johnson
Infeksi difteri : periksa membran- suhu- tonsil…? Cor..?
SSS : kelainan kulit erytema multiform eksudatif hemoragik kulit,mukosa mulut,genital kuku tangan dan kaki melepas (tanda khas) o.k idiosinkrasi obat.
Pada mata k.kataral kel.mata- komplikasi berat perlengketan konj. Tarsal & BM- sikatriks berat sal.air mata tertutup dan sel goblet rusak.
Kering dan mudah meradang kornea terganggu ulserasi & neovaskularisasi
R/ : - diberikan tergantung penyebab- bila mata kering ,berikan air mata buatan.
Konjunvtivitis FollikularJenis :
- K.viral- K.klamydha- Trachoma
K.Follikular AkutKeratokonjunctivitis epidemiDemam faringokonjunctivaK.Hemoragik akutK.New CastleInclusion conjunctivitis
15 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Keratokonj. EpidemiInfeksi adenovirus tipe 8Inkubasi 5 – 10 thn
- akut 1 mata baru kedua mata- kel.periaurikuler membesar dan sakit- kelopak mata membengkak- konj.tarsal hiperemi- konj.bulbi khemosis
Perdarahan subkonj. Akhir minggu I kel.korneaInfiltrat bulat kecil superficial & subepitel.
Subyektif : berair ,silau,berpasir,gejal radang kornea menetap. Anak dan dewasa
Penularan : melalui tonometer
R/ : tidak ada r/ spesifikAntibiotik u/ infeksi sekunder
Demam Faringo Konjunctiva
Adenovirus tipe 3 Demam Ada konj.folikular akut Faringitis akut Anak-anak > daripada dewasa Kel.periaurikuler membesar kedua mata Palpebra membengkak 2 mgg kornea Berlangsung 4 hari – 2 mgg
R/ tidak ada spesifik tanpa cacat
K.Hemoragik AkutEtiologi : enterovirus 70
Inkubasi 1 – 2 hr Akut,berpasir,berair,gatal,sangat menular kedua mata Ditandai konj.fol.akut Perdarahan subkonj. Pembesaran kelenjar periaurikuler & nyeri tekan keratitis punk superficial
Ulkus
R/ : abrona/sulfasetamid
16 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata K.New Castle Sama diatas terdapat peternakan unggas
Inclusion ConjunctivitisKlamyda okulo – genital anakInclusion Blenorhoe konj.fol.akut & secret mukopurulentR/ AB local ,sistemik
TrachomaEtiologi : klamida trachomaInkubasi sukar o.k terlambat tumbuhnyaPenyakit mata menular
Stadium :I : stadium insiden
- fol..k.tarsal sup & inf.- Kornea ataskeratitis pungtata (belum jelas)
II : stadium stabilished (nyata)- foll.warna abu-abu k.tarsal sup.- neovaskularisasi- punctata kearah sentral : “pannus”
III : stadium parut- sikatriks k.tarsal sup.sebagai garis putih halus- pannus > jelas- trikhiasis- ada folikel
IV : Trachoma sembuh (healed)- sikatriks- pannus tidak aktif- entropion- kerusakan kornea inf.sekunder- ulkus kornea perforasi- keluhan gatal & banyak kotoran
R/ AB tetrasiklinKomplikasi : operasi
Epilasi
K.Vernal
17 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Usia 5 – 25 thn Sangat gatal (panas terik) Pem.spesifik cobble stone pada k.tarsal sup.kedua mata Secret mukopurulent Keluhan giemsa eosinofil (++) Dapat keratitis uylkus kornea sentral a/ parasentral Sering kambuh (musim panas /hujan)
R/ :- kortikosteroid local ED/ED- bila ada ulkus ,steroid ditunda diganti AB- loka & sistemik oral- penyembuhan ulkus 1 – 2 mgg.
Konjunctivitis Flikten > anak atau dewasa TBC paru a/ cacingan flikten pada limbus,konj.bulbi,kornea dua atau satu mata sering kambuh kornea usus peradangan berat lakrimasi terus menerus eksem kulit silau dan berpasir beberapa jenis bakteri dapat k.flikten kock.weeks,staphy.
R/ : antibiotik + kortikosteroid Perbaiki keadaan umum pada anak-anak
PTOSIS
Ptosis/blefaroptosis palpebra superior tidak dapat diangkat / terbuka Fissura interpalpebra menyempitPenyebab/derajat : fungsi m.levator palpebra ,parese N.III,jaringan penyokong tidak
Sempurna. Congenital & akuisita : bilateral atau unilateral:keluhan
visual/kosmetikPengobatan adalah pembedahan
Anatomi dan fisiologi Palpebra jaringan perllindungan mata yang mudah bergerak kulit jaringan ikat
longgar, otot,tarsus konjunctiva & pembuluh darah Palpebra superior pertengahan limbus & tepi atas pupil/2 mm dibawah limbus
sup. Otot yang berfungsi membuka palpebra m.levator palpebra,m.muller dibantu
m.frontalis tarsus merupakan jaringan padat & lentur.
18 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Tempat insersi m.levator palpebrae & m.muller Kalau tidak ada tarsus/hipertropi tarsus kelemahan palpebra
Klasifikasi Ptosis1. P.Kongenital bilateral diikuti kelainan congenital yang lain
- fungsi m. rektus sup.normal- kelemahan m.rektus sup. - sind. Marcus.Gunn.kontraksi m.levator terjadi bila rahang membuka kesamping
pada sisi yang berlawanan .- Blefarofimosis berat,fungsi m.levator palp.jelek,epikantus,telekantus,ektropion.
2. P.Akuisita Unilateral a. P.Neurogenik Sind.Horner paralisa saraf simpatis ( m.Muller) & N. III ( m.levator palp.) terdiri dari ptosis,miosis,enofthalmus dan anhidrosis. b. P.Miogenik sering dijumpai pada Miastenia gravis c. P.Mekanik pseudoptosis oleh gaya berat palpebra ,tidak adanya tahanan pada palpebra.sup. d. P.traumatic kombinasi neurogenik ,miogenik & mekanikDerajat : ringan,sedang dan berat1. P.ringan palpebra sup.belum sampai pupil2. P.sedang palpebra sup.menutup sebagian pupil3. P.berat palpebra sup.menutup seluruh pupil,dan ada gangguan visual.Gambaran klinis :Diagnosa anamnesa dan pem.fisikEvaluasi 4 :1. tinggi celah palpebra2. Margin refleks distance3. lipatan palp. Sup.4. fungsi m.levator sup.Penanganan :1. P.congenital pembedahan.2. P.akuisita sesuai dengan penyebabnyaTindakan operasiTujuan : simetris pada semua sisi(tuuan kosmetik) menyeimbangkan palpebra seperti posisi normal,tanpa gangguan penutupan mata saat tidur.Kontraindikasi :
- kerusakan kornea- gangguan pergerakan bola mata
19 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
- Myastenia Gravis- Paralisan N.II
Bla…bla…bla…..
Tehnik operasi :1. Bila m. levator palp. Tidak paralisa komplit reseksi m.levator palp.2. bila m.levator palp. Paralisa komplilt bantuan m.rektus sup. dihubungkan dengan tarsus3. Bila m. levator palp. & m.rektus sup.paralisa dihubungkan dng.m.frontalis
KERATITIS
Keratitis peradangan korneaGejala objektif :Infiltrat :diserap benang
- kornea tidak rata,tidak licin - Tidak bendingsebagian diserap sikatriksproses pernanahan ulkusvaskularisasi ( N atau tidak ada pembuluh darah)pembuluh darah skelerapembuluh darah limbusAnt. Epitel Membrana Bowman disebut pannuspembuluh darah skelera masuk ke stroma disebut vaskularisasi interstitialInjeksio siliarpelebaran pembuluh darah di luar kornea
Gambaran Subjektif- nyeri pada mata- lakrimasi- penglihatan - Blefarospasme akibat fotofobia
EtiologiInfeksi eksogen mikroorganisme pada konjunctiva sebelum menimbulkan kelainan korneaMerapan lanjutan (perkontinatum) peradangan mata lainnya.Konjunctivitisepitel korneaSkeleritis lapisan stromaUveltis endotel korneaInfeksi endogenJarang merupakan reaksi alergi
PembagianKeratitis ( non ulceratif)Ulkus kornea beberapa keratitisulkus kornea
20 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Keratitis SuperficialKeratitis Pungtata superficialKeratitis FlititenKeratitis BulosaKeratitis SikkaKeratitis NumularKeratits Lepra
Keratitis Pungtata SuperficialDisebabkan oleh :Herpes simpleks oftalmikusHerpes Zoster oftalmikusKeratitis Herpes SimpleksPada matakonjunctiva dan korneaDapat menyerang bibir,hidung, dan genitalAnakkeratokunjunctivis folikular akutBila berulangkeratitis pungtata superficialisUlkus bentuk dendritulkus dendritikatau keratitisdapat ditemukan plak – plak kecil (kepala jarum pentul)putih tersebar korneadesquamasi erosi dapat cepat sembuh
gambar…….R/Topikalanti virusAtropin,bebatVitamin C dosis tinggiKauterisasi dengan As.karbolat atau larutan iodiumhancurkan sel – sel sakit atau untuk menghambat tumbuhnya sel – sel yang lebih dalam.
Keratitis ZosterVirus Sejenis Chicken PoxGanglion Gasseri menyerang satu atau lebihcabang oftalmik saraf cranial Ke V ( cab, supraorbita ,supra dan inra troklear{cabang nasal} jarang cabang inra orbita)Deman , malaise, nyeriberbulan-tahunKulit kemerahan edemavasikelsupurasisikatriks,erupsi sekitar 3 mgg.Manisfestasi kekornea, uvea bila terserang cab. Nose siliar . N. TrigeminusMata becak – bercak ataubintik putih kecil tersebar epitelstromairidiksklitisR/Simptomatik pada mata dan kulit
Keratitis fliktenTerutama anak – anak ,bilateral kadang – kadang unilateralFlikten pada limbus a/kornea
21 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Flikten satubanyakFlikten bercak bulat diameter 2 – 4 mm, warna keabu – abuan atu kekuninganKasus rekurenvaskularisasiPanus FliktenBila Flikten mengenai konjunctiva,limbu dan kornea disebut Pan Plyktaenulosa
Keratitis sikkaDefinisi sekresi kelenjar lakrimalPermukaan kornea kasar,irregular,sakit oleh karena erosiR/Air mata artificial
Keratitis LepraK.pungata Sup.K.Interstitial
Keratitis NumularEtiologi tidak di ketahui diduga virusDitemukan pada petaniUnilateralInfeksio siliar,lakrimasiInfiltrat-bentuk cakramPembuluh darah bagian superficial korneaulserasiR/ Lokal korticosteroid
Keratitis IntersiitialMenyerang stromaEtilogi Sifilis, Virus (K. disiform)
Keratitis Intertitial LuetikPada sifilis congenitalAnak : 5 – 15 tahunMulai kornea sentral /perifer,bentuk infiltratbercak tersebariris sukar dilihattajam penglihatan menurunsampai hanya melihat cahayakalau berlanjut cairan kornea akan seperti susu.Pinggir kornea penuh pembuluh darah arah radialmenuju kornea sentral (bercak salmon)Sikatriks kekeruhan radial pada korneaAktif uveitis ant.
KoroiditisKekeruhan badan kaca
Diagnosa :- kelainan mata- kelainan pada sifilis congenital
R/ penicillin + kortikosteroid local + atropin
Keratitis Disiform pada orang dewasa unilateral
22 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
kekeruhan benruk cakramoleh karena Herpes Simpleks+ biasa + hipopion ( BMD berisi nanah)R/ kortikosteroid local kec. Oleh herpes simpleks
Sklerosing KeratitisKekeruhan bentuk segitiga dimana bagian puncak mengarah kekornea sentral tapi daerah pupil tetap jernihR/ ditujukan pada skleritisnya
ULKUS KORNEA Hilangnya sebagian jaringan kornea disertai infiltratFc :
ulkus kornea luka kornea Dakriosistitis Inj.konj. : purulent,membran trakomatosa Gangguan nutrisi kornea
Paralisa N.trigeminusKeratomalasiaLogoftalmusInf.selama operasi
Gejala subyektif = gejala keratitisGejala objektif : hilangnya substansi kornea + infiltrat
Injeksi siliarPerjalanan infeksiMeluas kepinggir dan kedalam , kecil & superficial sembuh bisa tanpa bekasUlkus hancurkan membrana bowman & stroma jar.ikat baru sikatriksKasus berat hipopionBakteri beta hemolytikus
Streptobacillus pyocyaneus Diplobacillus of petit
Rx hipersensitivitasUlkus marginalisKeratitis fliktenLagofthalmusMoren’s ulcerChronic serpiginousUlkus spignosa akut
Pneumokok merupakan penyebab utama ulkus kornea
ULKUS PSEUDOMONASBiasanya bersarang dicanalis lacrimalisMenyukai daerah anaerobPem.sebaiknya saccus lacrimalis ditekan :
tidak keluar cairan = normal
23 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
keluar cairan terdapat pseudomonas,yang dapat menyebabkan …. Pada operasi bila masuk keintra okuler
mulai sentral kornea kecil cepat meluas perforasi 48 jamR/ : Inj. Gentamisin 20 mgSubkonj.tetes/24 jamPolimiksi basitrasin
KERATOMIKOSIS Pemakaian antibiotik yang lama / steroid Ulkus warna abu-abu meluas perlahan-lahan Kekeruhan punctata sekitar ulkus
R/ Amfoterisin B
ULKUS MARGINAL Sering ditemukan Ulkus superficial bentuk bulat,kecil,satu/banyak dekat limbus
(dekat limbus & ulkus adalah jar.sehat) unilateral biasa ditemukan konjunctivitis staphylokok atau blefaritis
ULKUS CINCIN Jarang Proses> destruktif dan unilateral Ulkus dekat limbus disekeliling kornea
R/ kortikosteroid
ULKUS MOREN ( SERPIGINOSA KRONIK) Jarang Sering unilateral ganas Dekat limbus meluas hancurkan kornea
Khas : pinggirannya bergunung dari daerah perluasannya.Tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnyaR/ tidak ada terapi yang memuaskan
Pengobatan ulkus kornea
-Perforasi spontan didahului protrusi membrana descement dasar ulkus membentuk suatu vesikel yang disebut keratokel atau desemetokel ( kornea menonjol tapi lembek)- perforasi spontan peningkatan TIO akibat blefarospasme, menangis,bersin,batuk- HA keluar melalui lubang perforasi- membawa iris keluar prolaps iris ,BM lunak BMD obliterasi- perforasi tridosiklitis,endofthalmitis atau panofthamitis- Bila perforasi sembuh lekoma adheren soklusio( ½ tertutup) atau oklusio (seluruhnya) pupil- Perdarahan intra okuler iris tetap pada kornea ,kornea sikatriks ,staphyloma kornea ( terjadi
24 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
penonjolankornea diikuti sikatriks .warna putih,diikuti dengan perlengketan iris/organ mata dalam lainnya.- Tindakan :
Atropin ED Perban Istirahat Kadang ulkus flap.konj. Membran amnion
SELULAE ULKUS KORNEANebula kekeruhan kornea (harus dilihat dengan lup) sangat tipisMakula kekeruhan > tebal (dilihat mata biasa)Lekoma ( biasanya sudah pernah terjadi ulkus) kekeruhan padat
Lekoma : warna putih perlengketan iris terjepit lekoma adherenSikatriks : menonjol + iris terjepit stafiloma kornea
LA = pupil keluar melengket diulkusLekoma : pupil tetap
KATARAK
Anatomi
Lensa avaskuler
Permukaan asnterior berbentuk elips datar dengan jarak equator 9 mm.
Permukaan posterior mirip parabola, jarak anterior posterior 5 mm.
Berat lensa + 225 gram
Struktur lensa (dari luar kedalam)
1. Kapsul : – anterior - posterior
2. Kortex
3. Nukleus - nukleus dewasa - nukleus infantil
- nukleus fetal - nukleus embryonal
Biologi Molekuler:
Lensa mengandung fiber protein yang terdiri dari 2 grup
Water soluble, terbanyak crystalline
Water insoluble, water insoluble fraction
Crystalline + 86% dari total protein dan terdiri dari
Alfa crystaline 32 % protein lenas
Beta crystalline
Gamma crystalline
25 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Katarak adalah kekeruhan dari crystalline lensa Terjadinya katarak (age related catarac) oleh karena protein lensa
menjadi water insuluble dan berkumpul membentuk partikel yang lebih
besar dan mengakibatkan kekeruhan lensa.
Perubahan dari soluble protein menjadi insoluble protein timbul sebagai proses alami pada maturasi dari fiber lensa. Pada lensa yang transparant soluble protein 81 % dan pada lensa yang katarak hanya 51,4 %. Alpha dan gamma crystaline meninggi didalam aquous humor pada katarak kortikal, pada katarak nuklear alpha crystaline meninggi dan gamma cristalline menurun.
Katarak yang ada hubungan dengan faktor usia yaitu:
Umur 65 – 74 tahun 50 % katarak
Umur > 75 tahun 70% katarak
Katarak diklasifikasikan dalam 2 divisi utama:
I. Developmental Catarac
1. Congenital catarac
2. Juvenil Catarac
II. Degenerative catarac
1. Katarak senilis
2. Katarac by radiasi
3. Katarak komplikata
4. Katarak yang ada hubungan dengan penyakit sistemik atau
keracunan.
5. Katarak traumatika.
Ada juga pembagian:
1. Menurut anatomi sesuai struktur yang terlibat, katarak kapsular,
kapsulolentikular atau lentikular
2. Katarak progresive dan stasioner
3. Menurut konsistensi, hard, soft dan fluid catarac
4. Katarak yang partial atau komplet
PEDIATRIC CATARACT
Penyebab:
26 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
1. Pada bayi; Penyimpangan gen, gangguan metabolik, premature
infeksi intrauterin
2. Pada anak; Trauma, drug induced cataract, radiation therapy dan
laser therapy untuk Retinophaty of Prematurity (ROP)
KATARAK CONGENITAL
1. Anterior polar cataract, terletak di anterior pole dari lensa.
2. Posterior polar katarak, terletak pada posterior pole dari lensa
3. Zonular (lamellar) cataract dapat congenital atau terbentuk pada waktu
infant.
KATARAK JUVENIL
Timbul pada usia muda, biasanya herediter.
KATARAK SENILIS
Bentuk katarak yang paling sering ditemukan.
Biasa timbul sesudah umur 50 tahun, kadang-kadang umur 40 tahun
Hampir selalu mengenai kedua mata, walaupun yang satu lebih berat
dari yang lain.
Kekeruhan dapat pada kortex (cortical) atau sekitar nukleus (nuclear)
Stadium katarak senilis ada 4:
1. Stadium incipient
Keruhan mulai sebagai streak, dari kortex bagian perifer ke
sentral. Streak tanpa warna kelabu dengan oblique illumination
dan warna hitam dengan ophtalmeskop. Kadang keruhan mulai
seperti titik atau awan. Katarak tetap stationer pada stadium ini
dengan sedikit atau tidak ada gangguan pada visus.
2. Stadium immature
Lensa menyerap cairan, membengkak dan mendorong iris kedepan
sehingga bilik mata depan menjadi dangkal. Katarak tampak putih
27 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
kebiruan dan terlihat seperti bintang. Iris shadow tampak pada
penyinaran dengan sinar dari samping.
3. Stadium mature
Lensa kehilangan cairan, sehingga menyusut, lebih keruh dengan
warna kelabu atau ember (kuning sawo) biasanya coklat tua dan
disebut black catact, bilik mata depan dalamnya normal, iris
shadow tidak ada dengan penyinaran dari samping. Pada stadium
ini katarak dapat dipisahkan dari kapsul lensa dan sudah masak
untuk dioperasi.
4. Stadium hypermature.
Permukaan dari lensa menjadi homogenous tidakada gambaran
radiar, lensa makin kehilangan cairan, menjadi kering, lebih flat
(shrunken cataract) bilik mata depan lebih dalam.
Atau dapat juga kortex menjadi lembek/cair dan nukleus
tenggelam pada dasar cairan (morgagnian cataract) katarak
menjadi warna putih dengan kecoklatan dibagian bawah. Katarak
yang terlalu hypermature terjadi penimbunan cholesterin atau
kapur dan iris menjadi tremulous.
CATARACT by RADIATION
Perkembangan lambat, namun pada bagian posterior kortex kira-kira
2 tahun sesudah exposure dengan sinar radium atau roentgen.
CATARAC by SINAR yang PANAS, ELECTRIC dan PENYINARAN Pasien yang kena sambaran cahaya, atau shock karena listrik
bervoltase tinggi dapat berkembang menjadi bilateral katarak mulai
pada bagian posterior dan anterior dari pada lensa. Keruhan pada lensa
lebih cepat kalau dibanding katarak oleh karena radiasi.
28 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
CATARACT COMPIKATA
Berhubungan dengan penyakit mata seperti iridocyclitis, choroiditis,
uveitis, ulcus cornea, glaucoma, retinal detachment dan intraocular
tumor. Mulai pada bagian posterior tengah kemudian menyebar meliputi
seluruh kortex, kemudian berkembang kearah degenerasi dan akhirnya
mengkerut.
CATARACT yang ada hubungannya dengan PENYAKIT SISTEMIK dan
KERACUNAN
Diabetes merupakan predisposisi untuk berkembang menjadi katarak
senilis, juga pada orang muda, dengan bentuk bilateral kortikal katarak.
Zonular katarak didapat pada parathyroid deficiency.
Katarak juga ada hubungan dengan myotonic dystropy dan general
dermatitis.
Dinitrophenol dan naphthalene dapat menyebabkan pembentukan
katarak.
CATARACT TRAUMATICA
Kontusi bola mata tanpa perforasi dapat menyebabkan katarak dan
timbul beberapa ahari/ minggu sesudah kontusio (contusion cataract).
Disamping katarak, kontusio dapat menyebabkan gambaran cincin
berwarna coklat pada kapsul anterior (Vossius ring’s)
Luka tembus yang mengeni kapsul lensa, dalam beberapa jam lensa
menjadi kabur.
PENGOBATAN KATARAKTindakan Operasi
1. Couching 800 BC di India
2. Extra capsular Catarac Extraction. Jaeques Daviel (1696 – 1762), incici
cornea bagian inferior, diperluas dengan gunting kemudian kornea
diangkat dan inisisi kapsul lensa, nukleus dikeluarkan dengan expresi
kortex dikeluarkan dengan curetage dan dilakukan tanpa anastesi.
29 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
3. Intracapsular Catarac Extraction
Samuel Sharp, 1753 di London, insisi pada limbus, kemudian engan ibu
jari ditekan untuk ekspresi lensa dengan kapsul intact.
Henry smith menggunakan muscle hook untuk mengeluarkan katarak
melalui inisisi pada limbus. Baraquer menggunakan erysiphakes.
Krwawics dari Poland, 1961 menggunakan Cryprobe, juga digunakan
enzim alpha – chymotrypsin untuk melarutkan zonular fiber.
4. Modern Extra Capsular Catarct Extraction. Untuk menghindari
komplikasi post operasi seperti prolaps vitreus, etinal detachment,
cystoid macular edema, aphakia bullous keratophaty dan menyiapkan
tempat untuk pemasangan lensa intraokuler. Dilakukan kapsulatomi
dengan metode can opener, dengan diameter + 6 mm, nukleus
dikeluarkan dengan ekspresi, sisa kortex diambil dengan aspirasi dan
irigasi kemudian dilakukan pemasangan LIO pada sulcus ciliary atau in
the bag.
5. Phachoemulsification Catarac Extraction. Kelman pada tahun 1967
memperkenalkan alat phakoemulsifikasi, nukleus dikeluarkan dengan
alat ultrasonik. Insisi 3 mm pada kornea (clear cornea insision),
kapsulotomi dengan metode continuous circulair capsulorhexis (ccc)
diameter 5 – 6 mm. Keuntungan ccc dibanding can pener yaitu tidak
terjadi robekan (radial tears) pada inggir kapsul. Hydrodiseksi yaitu
dengan cairan irigasi memisahkan kapsul dan kortex. Hydrodeliniasi
yaitu dengan cairan irigasi memisahkan kortex dan nukleus. Nukleus
dikeluarkan dengan phacoemulsification (ultrasonic) dan sisa kortex
dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi. Kemudian dipasang lensa
didalam kantong lensa (in the bag). Karena insisi 3 mm maka digunakan
foldable lens dan luka incisi tidak dijahit, tetapi dengan hydrasi cornea.
6. Small Incision Catarac Surgery. Karena alat Phacoemulsifikasi mahal
maka dibuat SISC. Insisi 6 mm pada sclera (jarak 2 mm dari limbus),
kemudian dibuat scleral tunel sampai dibilik maya depan. Sama seperti
PCE dilakukan ccc, hydrodiseksi, hydrodeliniation dan disini nukleus
dikeluarkan dengan manual, kortex dikeluarkan dengan aspirasi dan
irigasi kemudian dipasang LIO in the bag.
LENSA INTRA OKULER (LIO)= Intra Oculer Lens (IOL)
30 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
Bahannya1. Polymethylmethacrylate (PMMA)
2. Acrylic
3. Silicone
Terdiri dari: Opetik dengan penampang 5 – 6 mm
Haptik untuk penunjang dgn panjang keseluruhan 12 – 13
mm.
Foldable lens yaitu LIO yang optiknya dapat dilipat, kemudian
dimasukkan kedalam lika incisi 3 mm, setelah sampai didalam
bag/kantong lensa lipatannya dilepas dan LIO terbuka seperti semula
Penempatan LIO dapat pada: bilik mata depan, didepan iris, bilik
mata
belakang, sulcus ciliary dan didalam
kantong lensa.
Menentukan kekuatan LIO: formula teoritis,
formula empiris/regresi
Formula regresi yang terkenal formula SRK (Sanders, Retzlaff dan Kraff)
P=A – 2.5 L – 0,9 K
P = Power LIO untuk emmetrop
L = Axial length (mm)
K = Keratometer reading (D)
A = contant
Anatesia untuk Operasi katarak
1. General anastesia, terutama untuk anak dan pasien non
kooperatif
2. Lokal anastesia: block anastesia, : subconjunctiva anastesia
3. Topical anastesia.
31 Catatan kuliah by Roem
Ilmu Penyakit Mata
PENGOBATAN KATARAK PADA ANAK
Beda dengan orang dewasa, waktu untuk operasi katarak pada anak
adalah paling penting. Pada tahun 1970 operasi katarak pada infant
ditunda sampai paling kurang umur 6 bulan.
Sekaang direkomendasi demi untuk kepentingan visus, katarak
harus dioperasi sedini mungkin sebab kehilangan pancaindera
penglihatan oleh karena katarak pada beberapa bulan pertama dari
kehidupan sangat kritis.
Dengan tersedia prosedur operasi katarak yang lebih baik, untuk mencegah amblyopia operasi katarak dapat secepatnya kalau perlu dalam beberapa minggu pertama sesudah lahir.
Operasi pada infant umur 1 hari dan 1 – 2 minggu sesudah lahir
sudah menjadi hal yang biasa. Katarak unilateral dioperasi dalam
beberapa bulan pertama sejak lahir untuk mencegah amblyophia.
LIO juga diimplantasi pada anak baik secara primer maupun
sekunder. Tekhnik yang baru yaitu piggyback IOL dapat dilakukan pada
operasi katarak congenital.
32 Catatan kuliah by Roem