faal mata

44
Ilmu Penyakit Mata Palpebra Fungsi palpebra : mencegah ruda paksa ,corpus alienum mencegah cahaya yang menyilaukan membantu menyebarkan air mata Fungsi m. levator palpebra : elevasi ( angkat palpebra ) sinergisme dengan m.rectus superior dan m.frontalis Fungsi m. orbicularis oculi : mengedipkan mata : pars palpebralis menutup mata : pars orbitalis Apparatus lacrimalis Sistem kelenjar lacrimalis : 1. Sekresi Dasar glandula lacrimalis assesorius krausa dan wolfring. Terutama saat mengedip dan membasahi bola mata . 2. Sekresi Refleks gld.lacrimalis utama mayor (superior) dan minor (inferior). Mis.saat menangis. Fungsi Air Mata : melicinkan permukaan optik bola mata. mis.jika kornea tidak halus,maka bayangan tidak jatuh pada tempat yang sama pada retina.jadi berfungsi agar bola mata tetap intak. Media pelepasan sel-sel desquamasi Sel-sel ini akan keluar bersama dengan air mata Suplai O2 ke kornea Karena korna avaskuler ,maka dia mendapat oksigen melalui air mata Bersifat anti mikroba Karena air mata banyak mengandung imunoglobulin Lubrikasa pergesekan palpebra dan kornea 1 Catatan kuliah by Roem

Upload: mandala22

Post on 02-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

PalpebraFungsi palpebra :

mencegah ruda paksa ,corpus alienum mencegah cahaya yang menyilaukan membantu menyebarkan air mata

Fungsi m. levator palpebra : elevasi ( angkat palpebra ) sinergisme dengan m.rectus superior dan m.frontalis

Fungsi m. orbicularis oculi : mengedipkan mata : pars palpebralis menutup mata : pars orbitalis

Apparatus lacrimalisSistem kelenjar lacrimalis :1. Sekresi Dasar glandula lacrimalis assesorius krausa dan wolfring. Terutama saat mengedip dan membasahi bola mata .2. Sekresi Refleks gld.lacrimalis utama mayor (superior) dan minor (inferior). Mis.saat menangis.Fungsi Air Mata :

melicinkan permukaan optik bola mata.mis.jika kornea tidak halus,maka bayangan tidak jatuh pada tempat yang sama pada retina.jadi berfungsi agar bola mata tetap intak.

Media pelepasan sel-sel desquamasiSel-sel ini akan keluar bersama dengan air mata

Suplai O2 ke korneaKarena korna avaskuler ,maka dia mendapat oksigen melalui air mata

Bersifat anti mikrobaKarena air mata banyak mengandung imunoglobulin

Lubrikasa pergesekan palpebra dan korneaMencegah kerusakan pada saat pergesekan dengan palpebra

Mencegah pengeringan permukaan anterior bola mataKarena kornea menjadi kering maka akan terjadi keratitis exposure.hal ini terjadi pada pasien koma.

Produksi air mata dipengaruhi oleh : Refleks

Rangsangan dari luar,misal.bersin,batuk Psikis

Marah,sedihobat : - pilokarpin ( percepat )

- atropin ( perlambat)Lapisan Air Mata :1. Lapisan lipid

1 Catatan kuliah by Roem

Page 2: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata glandula meibom torsus palpebra2. Lapisan air mata gld.lakrimal3. lapisan mucin sel-sel goblet konjunctiva.membuat perlengketan antara air mata dan kornea

Glandula meibom ( lap.lipid) : memperlambat penguapan air mataAir mata tidak meleleh karena :

punctum lacrimalis tertutup didalam hidung banyak vascularisasi,shg air mata lebih tertarik ke hidung.

KorneaO2 didapat dari :

udara air mata,humor aquous,pembuluh darah limbus.

Q2 sebagian besar digunakan oleh lapisan epitel kornea dan sebagian kecil kecil oleh endotel (membutuhkan sedikit) air mata menembus kornea dengnan cara difusi.

Fungsi : media refraksi

Sklera = mata putihFungsi :

memberi dan mempertahankan bola mata melindungi isi bola mata

IrisFungsi :

mengecilkan pupil oleh kontraksi m.spinchter pupilae ( parasimpatis N .III ) melebarkan pupil oleh kontraksi m.dilatator pupilae ( simpatis dari cervicalis)

Fungsi PupilMengatur jumlah cahaya yang masuk sesuai dengan kebutuhan dan waktu dimana kita

berada.Diameter pupil normal : 3 – 4 mm

Pupil lebar : 6 – 8 mm Pin point pupil : 1 mm

Korpus Siliaris Fungsi :

Produksi cairan humor aquous ( epitel non pigmen ) Akomodasi m.siliaris serat sirkuler.

Lensa KristalinZonula zinniFungsi : memfokuskan / memproyeksikan cahaya supaya tepat jatuh diretina,untuk itu daya bias lensa dapat berubah – ubah sesuai dengan jarak benda yang dilihat.

2 Catatan kuliah by Roem

Page 3: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Akomodasi : Perubahan daya bias lensa dengan jalan pemipihan et pencembungan lensa.

RetinaTerdiri atas 10 lapisan sel Sel – sel pada retina :1. Sel batang (rods)

Fungsi untuk melihat gelap Terdapat pigmen rodopsin Pada macula lutea tidak ditemukan , makin keperifer makin banyak

2. Sel kerucut ( cones ) banyak ditemukan pada macula fovea atau fovea sentralis untuk melihat terang terdapat pigmen rodopsin

AkomodasiPada mata normal ( emetrop ) :

Sinar yang dating dari jauh ( sejajar ) difokuskan tepat diretina ,dalam keadaan istirahat.

Sinar yang datang dari jarak dekat (divergen) ,butuh akomodasi agar sinar tepat difokuskan ke retina

Akomodasi : Proses peningkatan daya bias mata dengan menambah kecembungan lensa ( lensa konveks)

Mekanisme Akomodasi :1. Kontraksi aktif m.ciliar2. Relaksasi zonula zinni3. Perubahan pasif bentuk lensa

Perubahan pada akomodasi :Near refleks : miosis ,konvergensi ,akomodasiPolus anterior lensa menonjol kedepan ,iris terdoromg kedepan,COA dangkalDiameter anteroposterior lensa lebih besar

Gerakan Bola MataFungsi otot ekstra okuler :

Otot ekstraokuler primer sekunderm. rectus lateralis abduksi -m. rectus medialis adduksi -

3 Catatan kuliah by Roem

Page 4: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

m.rectus superior elevasi add.intorsim.rectus inferior depresi add.ekstorsim.obliquus sup. depresi intorsi,abd.m.obliquus inf. elevasi

Yoke’s Muscle ( Haring’s law )Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot lain :

- sinergisme- antagonisme

Lihat atas kananm.rectus sup.kanan x m.obliquus inf.kiri

lihat kananm.rectus lat.kanan x m.rectus medialis kiri

lihat bawah kananm.rectus inf.kanan x m.obliquus sup.kiri

lihat bawah kirim.rectus inf.kiri x m.obliquua sup kanan

lihat kirim.rectus med.kanan x m.rectus lat kiri

lihat atas kirim.rectus sup kiri x m.obliquus inf.kanan

Mekanisme melihatCahaya masuk ke bola mata dibiaskan media refrakta retina sel foto reseptor akson sel ganglion (saraf optik) ke retro bulber,2/3 menyilang di chiasma optikum,1/3 terus traktus optikum corpus geniculatumlateral ( berubah aksonnya ) tractus geniculocalcanna cortex penglihatan dilobus occipital (area 17,18) melihat (persepsi).

MEDIA REFRAKTA1. Kornea2.Humor aquous3. Lensa4. Korpus vitreus

Mata kanan dan kiri : Simultans perseption Fusi mekanisme : apakah cahaya bisa disatukan /tidak ,bisa disatukan apabila :

1. Retinal correspondence (sama retina )2. Isoconia ( ukuran sama)

Anslokonia : masih bisa disatukan asal selisih tidak > 5% ( > 3 dioptri)

Blefaritis

Adalah peradangan menahun dari margo palpebra dengan :Kemerahan

4 Catatan kuliah by Roem

Page 5: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

EdemaPembentukan skuama dan krusta

Terdiri dari 2 macam :Blefaritis Ulserativa:

etiologi : staphy.aureus terdapat destruksi dari folikel rambut bulu mata jatuh tdk diganti yang baru dipangkal terdapat krusta (warna kuning,kering,melengketkan bulu mata)

jika dilepaskan tampak ulkus kecil-kecilBlefaritis Nonulserative :

etiologi : ptirosporum ovale tidak ada destruksi folikel rambut bulu mata cepat jatuh , diganti yang baru dipangkal bulu mata tidak tampak krusta tapi skuama

Keluhan kalau pagi mata melengket

panasgatal

tidak tahan cahayalekas capai kalau kerja dekat

Komplikasi : Hordeolum,konjunctivitis Keratitis superficial 1/3 bagian bawah Madarosis : kehilangan bulu mata Trikiasis : bulu mata melengkung kedalam Hipertropi margo palpebra berat

Margo palp. Sup. Tilosis (kesan mengantuk)Margo palp, inf. membelok keluar ektropion

Dapat menjadi hebat jika penderita MEROKOK,membaca terlalu lama/terlalu dekat

R/ : Margo palpebra dibersihkan dengan kapas basahPada saat dibersihkan,kelenjar ditekan untuk keluarkan isinya ,krusta dan sisik dibuang denagn AgNO3 1% - 2%.

Prognosis : Kronis ,jika tidak diobati segera Kerusakan kornea karena trikiasis

Hordeolum

Hordeolum externum :Gambaran klinik :

5 Catatan kuliah by Roem

Page 6: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

- Sakit - Edema- Merah - Pegal- Terlokalisir - Terasa mangganjal- Nyeri tekan - Pseudoptosis & ptosis ( palp. sukar diangkat)

Gejala Utama ;- Merah- Nyeri- Pembengkakan pada konjunctiva palpebra.

Stadium lanjut : Ada pembengkakan mengarah kekulit margo palpebra.

Pengobatan :Antibiotik local & sistemikLokal :

kompres hangat 20 ‘ 3 – 4 x sehari terbentuk supurasi lebih cepat Zalf mata 2x sehari bila 48 jam tidak baik insisi `

Stadium lanjut insisi buila terbentuk abses ( insisi horisontal)- perbaiki keadaan umum- sistemik oral

obat anestesi : bola mata : Pantokain 10%

Hordeolum Internum

Radang kelenjar melbom dengan penonjolan kedalam konjunctiva tarsalis.Jarang pecah sendiri,bisa juga mengarah kekulit.Dapat merupakan infeksi dari kalazionSinonim : MeibomitisEtiologi : * Staphylococcus * Infeksi sekunder kalazionGambaaran klinik :

Gejala dan tanda radang lebih jelas s Penonjolan massa kearah konjunctiva Pus nampak pada konjunctiva tarsal

Penanganan:- Insisi vertical,untu menghindari pemotongan sal.kel.melbom- Kompres air hangat 15’ ,3 – 4 x sehari- Zalf AB

KONJUNCTIVITIS

Definisi :Adalah peradangan konjunctiva yang ditandai oleh dilatasi vascular (veci konjuntiva),infiltrasi sel-sel radang an eksudasi.

6 Catatan kuliah by Roem

Page 7: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Klasifikasi :Sering didasarkan :1. Penyebab : k.bakteri,virus,alergi traumatic,dsb.2. Usia saat kejadian : k.neonatorum3. Tipe eksudat : k.purulenta,k.mukopurulenta4. Perlangsungan klinis : akut et kronikBisa merupakan kombinasi ,mis : penyebab dan perlangsungan : k.traumatikakut

Konjunctivitis Bakteri Merupakan konjunctivitis paling sering (akut ‘n kronik)Akut : ditandai vasodilatasi dan secret mukopurulen disertai iritasi,sensasi benda asing

Melengket.Kronik: onset > lambat,berlarut-larut

Gejala klinik : iritasi bilateral inj.konj.eksudat purulun aglutinasi palpebra edema palpebra (kadang-kadang)

Mula-mula terkena biasanya satu mata,kemudian kemata yang lain ( melalui tangan )Penyebaran keorang lain,melalui benda-benda yang dipakai penderita.

Macam-macam : konjuntivitis purulen konjuntivitis kataral akut (pink eye) konjuntivitis sub akut konjunctivitis kronik

Pemeriksaan :Lab : pem/mikroskopis kerokan konjuntiva (pew.Gram/giemsa) banyak netrofil PMN

Komplikasi dan sekuele : Blefaritis kronik (konjunctivitis staphy) Parut konjunctiva Ulkus atau perforasi kornea Iritasi toksik

Terapi :1. R/ spesifik tergantung hasil identifikasi bakteri2. Iritasi sakus konj.3. Penyuluhan Hygiene (preventif)Prognose:

- Akut Sembuh sendiri,kec.konj.staphylococcus,gonococcus,meningococcus.- Kronik Tidak bisa sembuh sendiri

Konuctivitis PurulentaEtiologi—Gram positif diplococcus N.Gonorrinoea

7 Catatan kuliah by Roem

Page 8: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata A.OFTALMIA GONOROKA (Dewasa )4 stadium1. Stadium Inflamasi berlangsung 2 hari

- Masa inkubasi = 12 jam – 3 hari- Palpebra edema,merah dan kaku sehingga sulit dieversikan- Injeksia konjungtiva,khemosis forniks edema palpebra seperti balon

Pelebaran pembuluh darah dan konjungtivalis Post. kearah limbus.DD/ Injeksia Perikornea

Pelebaran Pembuluh darah dan ciliaris ant. Kearah forniks.Sekret serosa—pus----pseudomembran

DD/ dengan K.membranosa akibat difteri dimana bila membran dibersikan, terjadi

perdarahan sedang K.purulenta tidak.Demam + pembengkakan kel.peraurikuler regional.

2. Sekret serosa – pus pseudomembranDD/ dengan k.membranosa akibat difteri dimana bila membran dibersihkan . - demam + pembengkakan kel.periauri

kuler regional.3. Stadium purulenta/blenorrhoeberlangsung 2 – 3 mg.

- Edema palpebra & khemosis konjunctiva- Secret purulen + deskuamasi sel epitel selalu melimpah menutupfissura palpebra.- Dapat diisolasi kuman GO (gram)

4. Stadium penyembuhan / pembengkakan papil berlangsung 2 – 3 mg- Perkembangan konjunctiva tarsal beludru/ granular- Meninggalkan jaringan sikatriks permanen.

Penanganan : Profilaksis : proteksi mata sehat ,bekerja dengan sarung tangan ,cuci tangan ,dsb. Medikamentosa : Irigasi konjunctiva sesering mungkin oleh karena secret yaitu

infeksius mengandung enzim proteolitik yang dapat melisiskan epitel protein kornea.Penicillin 5000 unit tetes mata & I.MSulfonamid oral.

Komplikasi :- Ulkus kornea (enzim proteolitik N.GO)- Perforasi kornea

Endoftalmitis Panoftalmitis

B.OFTALMIA NEONATORUM Infeksi sebelum bayi dilahirkan,: sudah ke saccus konjunctiva,terdapat ulkus kornea &

ruptur jar.BM. Unfeksi oleh karena kontaminasi diserviks ibu GOhari 3 – 5 kelahiran - Gejala klinis : Sama bentuk dewasa,tapi lebih ringan dan bilateral.- Penanganan : Sama bentuk dewasa- Profilaksis : Metode crede ; AgNO3 1 – 2% tetes mata.

8 Catatan kuliah by Roem

Page 9: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

AgNO3 bekerja dengan merusak dinding kuman.Kekurangan : tidak stabil karena pelarutnya mudah menguap konsentrasi akibatnya timbul bintik pada konjuntiva : Argirosis

KONJUNCTIVITIS KATARAL AKUT

Etiologi :Pnemococcus & H.aegyptus Inkubasi : 24 – 48 jam,bersifat epidemi Penularan : Droplet Infection,kontak tangan / sapu tangan.

Gejala klinik : rasa berpasir/ada benda asing ,panas dan kasar. Fotofobia ringan karena ada edema ringan pada kornea Penglihatan terhalang oleh secret Khemosis konjunctiva,injectio konjunctiva (merah terang) dan perdarahan

subkonjunctiva. Secret cair mukosa mukopurulenta terokumulasi dan mongering pada margo

palpebra lengket bangun pagi Penanganan :

- Sembuh sendiri dalam 10 – 14 hari- Irigasi normal saline,tidak boleh bebat mata- Kemoterapi : sulfocetamid salep mata + kloramfinekol /Neosporin tetes mata- Kompres es 15’ untuk menurunkan edema & kongesti

KONJUNCTIVITIS KATARAL SUBAKUTEtiologi:H.influensaeksudat tipis,cair & flokulen.

KONJUNCTIVITIS KATARAL KRONIKEtiologi :s.aureus,M.lacunata sebabkan konjunctivitis angular yang disertai dermatitis,fissura pada bagian lateral oleh karena pada tempat ii sering digosok.Harus diperhatikan pula bagian margo palpebra.

KONJUNCTIVITIS KLAMIDATerdiri atas :1. Trachoma2. Incllusion Conjunctivitis

1.TrachomaDefinisi : Infeksi kronis konjunctiva & kornea,ditandai dengan pembentukan folikel & jar.sikatriks oleh karena itu trachoma jjuga masuk kelompok konjunctivitis foplikularis (trachoma ,inclusion konjungtivitis virus)Etiologi : Kalmida TrachomatisKlasifikasi :Berdasarkan eppidemiologi oleh Jones :

9 Catatan kuliah by Roem

Page 10: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Kelas I : Blinding trachoma- etiologi K.L trakhomatis serotipe A,B,Ba & C.- didaerah sangat endemic- kebutaan oleh karena resiko infeksi bakteri lain .

Kelas II : Non Blinding trachoma- etiologi KL trakhomatis serotipe A,B,&C- didaerah tidak endemic dengan sosek > baik- gejala-gejala ringan

Kelas III : Paratrakhoma- etiologi kl.trachomatis serotipe D,E,F,G,H,I,J,&K- malalui kontak seksual dan menular sssporadik kemata ( “opthalmia neonatorum”

adult inclusion conjunctivitis “,keratokonjuncttivitis punctatae)

Gejala Klinik :Masa Inkubasi : 5 – 14 hari (rata-rata 7 hari)Keluhan : fotofobia,lakrimasi ,tersa benda asing nyeri disertai secret mukopurulent.Mac.Callon : 4 std kelainan ,terutama konjuntivitis tarsal sup.

Stadium I : Stadium Insipien- Gambaran konjunctivitis akut + secret mukopurulent- Hiperemis & penebalan konj.tarsal & forniks- Hypertrophy papil & folikel immattur konj.tarsal sup.- Mulai terlihat “ pannus trachomatis”

Stadium II : stadium estabilished Pannus trachomatis jelas terlihat II a : pemotonganfolikel & hipertropi papil konjunctiva II b : didominasi hipertropi papilStadium III : stad.sikatriks

- dimulai hilangnya folikel & papil konjunctiva- diikuti cicatrical line of arlt

Stadium IV : stad. Penyembuhan- folikel konjunctiva tarsal sup tidak terlihat- jar,parut denagn komplikasi ( komplikasi didasari oleh pembentukan sikatriks) entopion : sikatriks menarik jaringan normal kearah dalam palpebra + cilia Trikiasis : jika sikatriks hanya sebagian menarik folikel rambut kedalam Tilosis (pseudoptosis) : hanya pada palpebra superior terjadi oleh karena

jar.sikatriks >>> shg berat mekanical ptosis. Sikatriks berat pada palp.inf ektropion Xerosis konjunctiva : sikatriks menutupi ductuli lacrimalis. Simble faron : perlrngketan konjunctiva bulbi dengan konjunctiva palpebra akibat

xerosis. Sikatriks kornea : sikatriks yang terbentuk sifatnya lemah .TIO yang normal saja

dapat menyebabkan pencembungan kornea stafiloma. Stafiloma kornea : tonjolan kornea karena sikatriks Herbet’s pits : jar.sikatriks pada palpebra sup.berbentuk bintang.

Mikroskopis :

10 Catatan kuliah by Roem

Page 11: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Kerokan epitel konjunctiva Pewarnaan Giemsa sel plasma , sel leber & “inclusion bodies”(Harberstaedler flowazck inclusion bodies)

Bondeng gambarki……………!!!!!!!!!!!!!!!!

Diagnosis :Secara klinis terdapat 2 (minimal ) dari 4 kriteria :1. terdapat folikel pada konj.tarsalis superior2. terdapat jar.sikatriks yang khas pada konjunctiva3. terdapat pannus trachoma >>4. terdapat Herbet’s pitsdiagnosis pasti : kerokan konjunctiva % pewa`rnaan Giemsa.

Penanganan : local : tetrasiklin 1% (DOC) atau erytromicyn salep mata 2 x /hari selama 6 – 8

mgg. Oral :orang dewasa trachoma aktif : tetrasiklin HCL 1,5 – 2 gr/hr(dibagi 4

dosis)selama 3 mgg atau doksisiklin 2 x 100 mgg/hr selama 3 pekan. trachoma aktif sangat berat : pengobatan terus menerus sampai 4 mgg.Wanita hamil Trachoma aktif---eritromisin 3 x 500mg/hr selama 3-4 minguAnak Eritromisin 40 mg/kgbb/hari – 3 minggu kompres dingiin (u/peradangan) dan atrpin 1 % ( fotopobia & ada kel.kornea)Operatif Folikeldikeluarkan secaaara mekanik dengan Komaps Roller FrocepsPeritomi (pemotongan PD pada daerah kunjunctivaabulbi) untuk menghientikan pamus yang progresif.Rekontruksi untuk komplikasi entropion trickhiasis.

INCLUSION CONJUNCTIVITISEtiologi :Chamyda OculogenitalMasa inkubasi : 5 – 10 hari ( biasanya 7 hati)Penularan langsung : Urethra ke mata ( bentuk dewasa) atau melalui serviks kepada bayi yang lahir ( Inclusion conjunctiva of new botn)

11 Catatan kuliah by Roem

Page 12: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata Penularantidak langsung : dari kolamrenang yang terkontaminasi ( swimming poll/bath conjunctivitis)

Gejala klinik :Terbentuk folikel pada ke dua konjuctiva tarsalis, tertuma inferior.Bayi hioertropi papil 2 – 3 bulanberbentuk folikekl yang membentuk pseudomembran, dan sikatriks. Bentuk dewasa tidak terbentuk pseudomembran dan sikatriks.Sekret mukoprotein atau purulenPembesaran dan nyeri Kel.periaukuler regional.Terdapat keratitis superficial pungtat bagian superiorTerbentuk miktropanusTidak demam.

PenangananLokal : tetrasiklin 1 % atau eritromisn salep mata.Dewasa : sistemik tetrasiklin 1 – 15 gr/hari atau eritromisin 1 gr/hari selama 3 minggu peroral.

DD/Trachoma inclusion Blen

Penularan Mata ke mata Veneral kemataSikatriks umunya ada Hanya (new born)Pannus Gross pannus Mikro pannusKornea sikatriks (+) tidak terlihat

Herbet’s pits

Pada bayi belum terbentuk folikel sehingga hanya terjadi hipertropi papil.

Kelainan- kelainan KonjunctivaInjeksio KonjunctivaPelebaran a.konjuctivialis post.----- pada berkelok merah dari perifer konj.bulbi---kornea.Bila konjunctiva bulbi digerakkan—PD ikutbergerakPelebaran a. episclera dan scelera---- tidakbergerak bila digerakkan.Pelebaran a.kunjuctivapost.---bergerak bila digerak.

FolikelBenjolan konjunctiva diameter kurang lebih 1 mm, warna abu-abu kemerahan, dibawahnya terdiri dari sel limfoid-----tidak aktif, kalo ada folikel belum tentu ada konjungtivitis.

Gambar lagi……….!!!!!!!!

Pada orang normal : ada folikel tapi tidak banyak ( 1 atau 2 ) dan permukaan rata

12 Catatan kuliah by Roem

Page 13: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Papil = raksasa ( cobble stone)

Polygonal tersusun berdekatan dengan permukaan datar,ditemukan pada konjunctiva tarsus sup. dan inf.

Gambar dong…..!!!!!!!!

Flikten Tonjolan seperti sebukan sel-sel radang dibawah epitel konj./kornea mikro abses.Permukaan nekrose warna keputih-putihan,padat dan permukaan rata,dilatasi PD,kecil diameter 1 mm.Dapat terjadi dilimbus ,kornea (seperti bintang),konj.bulbi

MembranMassa putih pada konj. endapan secret mudah diangkat = membran oleh karena difteri bila lepas terjadi perdarahan .

Gambar……..!!!!!!

SikatriksTrachoma garis-garis putih,halus,konj.tarsalis PD seolah-olah putus Gambar……….!!!!!!!!

KonjunctivitisRadang konjunctivaterdapat secret ! gejala umum : akut sakit,merah,perdarahan konj.

Kronik tidak sakitCausa : 1. Bakteri 2. virus3. jamur4.alergi5. parasit

Klinik : k.katarhalis bakteri k.purulenta GO k.flikten alergi k.membrana k.vernal k.follikularis virus

Gejala :- mata merah

13 Catatan kuliah by Roem

Page 14: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

- rasa ada benda asing- lakrimasi- silau- gatal

epifora : secret normal,penyaluran terhambat

K.Kataral AkutEtiologiGejala subyektif :

- rasa seperti ada benda asing/pasir- gatal,panas- lakrimasi,fotofobia

Gejala obyektif :- konj.bulbi & konj.palpebra merah- injeksia konjunctivalis- khemosis ( konj.udem)- palpebra membengkak- secret mucous/mocopurulent- perdarahan pada konj.- Tidak ada folikel,flikten,cobble stone

Gambar lagi…….!!!!!!!

Terapi:Eye washing :

boor water 3% rivanol 1/1000 NaCL 0,9%

Eye dropsZalf antibiotika :

kloramfenikol tetrasiklin polygram tunda steroid (apalagi kalo ada keratitis)

Konjunctivitis PurulenDewasa,anak/bayiEtiologi : Gonococcus atau Klamydia okulogenitalTanda : secret purulen (seperti nanah)

- kadang pseudomembran massa putih (pengendapan secret)pada konj.tarsal.Dewasa biasa o.k GO

14 Catatan kuliah by Roem

Page 15: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

- komplikasi : ulkus kornea- perforasi kornea- buta o.k infeksi intra okuler

Bayi : infeksi waktu lahir uretritis gonorhoe ibu inkubasi 1 – 3 hari pada kedua mata ,sangat menular

R/ : rawat isolasiBersihkan R/ setiap ½ jam atau ¼ jamZalf mata penicillinsistemik 50.000 iu/mgBila ada komplikasi pada kornea sembuh 7 hari.

Konjunctivitis Membran Membran (pseudomembran dan membran) K.pseudomembran : infeksi hiperakut seperti infeksi pneumococcus K.membran : infeksi strepto.Haemolyticus

Infeksi difteriSindrom steven Johnson

Infeksi difteri : periksa membran- suhu- tonsil…? Cor..?

SSS : kelainan kulit erytema multiform eksudatif hemoragik kulit,mukosa mulut,genital kuku tangan dan kaki melepas (tanda khas) o.k idiosinkrasi obat.

Pada mata k.kataral kel.mata- komplikasi berat perlengketan konj. Tarsal & BM- sikatriks berat sal.air mata tertutup dan sel goblet rusak.

Kering dan mudah meradang kornea terganggu ulserasi & neovaskularisasi

R/ : - diberikan tergantung penyebab- bila mata kering ,berikan air mata buatan.

Konjunvtivitis FollikularJenis :

- K.viral- K.klamydha- Trachoma

K.Follikular AkutKeratokonjunctivitis epidemiDemam faringokonjunctivaK.Hemoragik akutK.New CastleInclusion conjunctivitis

15 Catatan kuliah by Roem

Page 16: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Keratokonj. EpidemiInfeksi adenovirus tipe 8Inkubasi 5 – 10 thn

- akut 1 mata baru kedua mata- kel.periaurikuler membesar dan sakit- kelopak mata membengkak- konj.tarsal hiperemi- konj.bulbi khemosis

Perdarahan subkonj. Akhir minggu I kel.korneaInfiltrat bulat kecil superficial & subepitel.

Subyektif : berair ,silau,berpasir,gejal radang kornea menetap. Anak dan dewasa

Penularan : melalui tonometer

R/ : tidak ada r/ spesifikAntibiotik u/ infeksi sekunder

Demam Faringo Konjunctiva

Adenovirus tipe 3 Demam Ada konj.folikular akut Faringitis akut Anak-anak > daripada dewasa Kel.periaurikuler membesar kedua mata Palpebra membengkak 2 mgg kornea Berlangsung 4 hari – 2 mgg

R/ tidak ada spesifik tanpa cacat

K.Hemoragik AkutEtiologi : enterovirus 70

Inkubasi 1 – 2 hr Akut,berpasir,berair,gatal,sangat menular kedua mata Ditandai konj.fol.akut Perdarahan subkonj. Pembesaran kelenjar periaurikuler & nyeri tekan keratitis punk superficial

Ulkus

R/ : abrona/sulfasetamid

16 Catatan kuliah by Roem

Page 17: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata K.New Castle Sama diatas terdapat peternakan unggas

Inclusion ConjunctivitisKlamyda okulo – genital anakInclusion Blenorhoe konj.fol.akut & secret mukopurulentR/ AB local ,sistemik

TrachomaEtiologi : klamida trachomaInkubasi sukar o.k terlambat tumbuhnyaPenyakit mata menular

Stadium :I : stadium insiden

- fol..k.tarsal sup & inf.- Kornea ataskeratitis pungtata (belum jelas)

II : stadium stabilished (nyata)- foll.warna abu-abu k.tarsal sup.- neovaskularisasi- punctata kearah sentral : “pannus”

III : stadium parut- sikatriks k.tarsal sup.sebagai garis putih halus- pannus > jelas- trikhiasis- ada folikel

IV : Trachoma sembuh (healed)- sikatriks- pannus tidak aktif- entropion- kerusakan kornea inf.sekunder- ulkus kornea perforasi- keluhan gatal & banyak kotoran

R/ AB tetrasiklinKomplikasi : operasi

Epilasi

K.Vernal

17 Catatan kuliah by Roem

Page 18: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Usia 5 – 25 thn Sangat gatal (panas terik) Pem.spesifik cobble stone pada k.tarsal sup.kedua mata Secret mukopurulent Keluhan giemsa eosinofil (++) Dapat keratitis uylkus kornea sentral a/ parasentral Sering kambuh (musim panas /hujan)

R/ :- kortikosteroid local ED/ED- bila ada ulkus ,steroid ditunda diganti AB- loka & sistemik oral- penyembuhan ulkus 1 – 2 mgg.

Konjunctivitis Flikten > anak atau dewasa TBC paru a/ cacingan flikten pada limbus,konj.bulbi,kornea dua atau satu mata sering kambuh kornea usus peradangan berat lakrimasi terus menerus eksem kulit silau dan berpasir beberapa jenis bakteri dapat k.flikten kock.weeks,staphy.

R/ : antibiotik + kortikosteroid Perbaiki keadaan umum pada anak-anak

PTOSIS

Ptosis/blefaroptosis palpebra superior tidak dapat diangkat / terbuka Fissura interpalpebra menyempitPenyebab/derajat : fungsi m.levator palpebra ,parese N.III,jaringan penyokong tidak

Sempurna. Congenital & akuisita : bilateral atau unilateral:keluhan

visual/kosmetikPengobatan adalah pembedahan

Anatomi dan fisiologi Palpebra jaringan perllindungan mata yang mudah bergerak kulit jaringan ikat

longgar, otot,tarsus konjunctiva & pembuluh darah Palpebra superior pertengahan limbus & tepi atas pupil/2 mm dibawah limbus

sup. Otot yang berfungsi membuka palpebra m.levator palpebra,m.muller dibantu

m.frontalis tarsus merupakan jaringan padat & lentur.

18 Catatan kuliah by Roem

Page 19: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Tempat insersi m.levator palpebrae & m.muller Kalau tidak ada tarsus/hipertropi tarsus kelemahan palpebra

Klasifikasi Ptosis1. P.Kongenital bilateral diikuti kelainan congenital yang lain

- fungsi m. rektus sup.normal- kelemahan m.rektus sup. - sind. Marcus.Gunn.kontraksi m.levator terjadi bila rahang membuka kesamping

pada sisi yang berlawanan .- Blefarofimosis berat,fungsi m.levator palp.jelek,epikantus,telekantus,ektropion.

2. P.Akuisita Unilateral a. P.Neurogenik Sind.Horner paralisa saraf simpatis ( m.Muller) & N. III ( m.levator palp.) terdiri dari ptosis,miosis,enofthalmus dan anhidrosis. b. P.Miogenik sering dijumpai pada Miastenia gravis c. P.Mekanik pseudoptosis oleh gaya berat palpebra ,tidak adanya tahanan pada palpebra.sup. d. P.traumatic kombinasi neurogenik ,miogenik & mekanikDerajat : ringan,sedang dan berat1. P.ringan palpebra sup.belum sampai pupil2. P.sedang palpebra sup.menutup sebagian pupil3. P.berat palpebra sup.menutup seluruh pupil,dan ada gangguan visual.Gambaran klinis :Diagnosa anamnesa dan pem.fisikEvaluasi 4 :1. tinggi celah palpebra2. Margin refleks distance3. lipatan palp. Sup.4. fungsi m.levator sup.Penanganan :1. P.congenital pembedahan.2. P.akuisita sesuai dengan penyebabnyaTindakan operasiTujuan : simetris pada semua sisi(tuuan kosmetik) menyeimbangkan palpebra seperti posisi normal,tanpa gangguan penutupan mata saat tidur.Kontraindikasi :

- kerusakan kornea- gangguan pergerakan bola mata

19 Catatan kuliah by Roem

Page 20: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

- Myastenia Gravis- Paralisan N.II

Bla…bla…bla…..

Tehnik operasi :1. Bila m. levator palp. Tidak paralisa komplit reseksi m.levator palp.2. bila m.levator palp. Paralisa komplilt bantuan m.rektus sup. dihubungkan dengan tarsus3. Bila m. levator palp. & m.rektus sup.paralisa dihubungkan dng.m.frontalis

KERATITIS

Keratitis peradangan korneaGejala objektif :Infiltrat :diserap benang

- kornea tidak rata,tidak licin - Tidak bendingsebagian diserap sikatriksproses pernanahan ulkusvaskularisasi ( N atau tidak ada pembuluh darah)pembuluh darah skelerapembuluh darah limbusAnt. Epitel Membrana Bowman disebut pannuspembuluh darah skelera masuk ke stroma disebut vaskularisasi interstitialInjeksio siliarpelebaran pembuluh darah di luar kornea

Gambaran Subjektif- nyeri pada mata- lakrimasi- penglihatan - Blefarospasme akibat fotofobia

EtiologiInfeksi eksogen mikroorganisme pada konjunctiva sebelum menimbulkan kelainan korneaMerapan lanjutan (perkontinatum) peradangan mata lainnya.Konjunctivitisepitel korneaSkeleritis lapisan stromaUveltis endotel korneaInfeksi endogenJarang merupakan reaksi alergi

PembagianKeratitis ( non ulceratif)Ulkus kornea beberapa keratitisulkus kornea

20 Catatan kuliah by Roem

Page 21: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Keratitis SuperficialKeratitis Pungtata superficialKeratitis FlititenKeratitis BulosaKeratitis SikkaKeratitis NumularKeratits Lepra

Keratitis Pungtata SuperficialDisebabkan oleh :Herpes simpleks oftalmikusHerpes Zoster oftalmikusKeratitis Herpes SimpleksPada matakonjunctiva dan korneaDapat menyerang bibir,hidung, dan genitalAnakkeratokunjunctivis folikular akutBila berulangkeratitis pungtata superficialisUlkus bentuk dendritulkus dendritikatau keratitisdapat ditemukan plak – plak kecil (kepala jarum pentul)putih tersebar korneadesquamasi erosi dapat cepat sembuh

gambar…….R/Topikalanti virusAtropin,bebatVitamin C dosis tinggiKauterisasi dengan As.karbolat atau larutan iodiumhancurkan sel – sel sakit atau untuk menghambat tumbuhnya sel – sel yang lebih dalam.

Keratitis ZosterVirus Sejenis Chicken PoxGanglion Gasseri menyerang satu atau lebihcabang oftalmik saraf cranial Ke V ( cab, supraorbita ,supra dan inra troklear{cabang nasal} jarang cabang inra orbita)Deman , malaise, nyeriberbulan-tahunKulit kemerahan edemavasikelsupurasisikatriks,erupsi sekitar 3 mgg.Manisfestasi kekornea, uvea bila terserang cab. Nose siliar . N. TrigeminusMata becak – bercak ataubintik putih kecil tersebar epitelstromairidiksklitisR/Simptomatik pada mata dan kulit

Keratitis fliktenTerutama anak – anak ,bilateral kadang – kadang unilateralFlikten pada limbus a/kornea

21 Catatan kuliah by Roem

Page 22: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Flikten satubanyakFlikten bercak bulat diameter 2 – 4 mm, warna keabu – abuan atu kekuninganKasus rekurenvaskularisasiPanus FliktenBila Flikten mengenai konjunctiva,limbu dan kornea disebut Pan Plyktaenulosa

Keratitis sikkaDefinisi sekresi kelenjar lakrimalPermukaan kornea kasar,irregular,sakit oleh karena erosiR/Air mata artificial

Keratitis LepraK.pungata Sup.K.Interstitial

Keratitis NumularEtiologi tidak di ketahui diduga virusDitemukan pada petaniUnilateralInfeksio siliar,lakrimasiInfiltrat-bentuk cakramPembuluh darah bagian superficial korneaulserasiR/ Lokal korticosteroid

Keratitis IntersiitialMenyerang stromaEtilogi Sifilis, Virus (K. disiform)

Keratitis Intertitial LuetikPada sifilis congenitalAnak : 5 – 15 tahunMulai kornea sentral /perifer,bentuk infiltratbercak tersebariris sukar dilihattajam penglihatan menurunsampai hanya melihat cahayakalau berlanjut cairan kornea akan seperti susu.Pinggir kornea penuh pembuluh darah arah radialmenuju kornea sentral (bercak salmon)Sikatriks kekeruhan radial pada korneaAktif uveitis ant.

KoroiditisKekeruhan badan kaca

Diagnosa :- kelainan mata- kelainan pada sifilis congenital

R/ penicillin + kortikosteroid local + atropin

Keratitis Disiform pada orang dewasa unilateral

22 Catatan kuliah by Roem

Page 23: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

kekeruhan benruk cakramoleh karena Herpes Simpleks+ biasa + hipopion ( BMD berisi nanah)R/ kortikosteroid local kec. Oleh herpes simpleks

Sklerosing KeratitisKekeruhan bentuk segitiga dimana bagian puncak mengarah kekornea sentral tapi daerah pupil tetap jernihR/ ditujukan pada skleritisnya

ULKUS KORNEA Hilangnya sebagian jaringan kornea disertai infiltratFc :

ulkus kornea luka kornea Dakriosistitis Inj.konj. : purulent,membran trakomatosa Gangguan nutrisi kornea

Paralisa N.trigeminusKeratomalasiaLogoftalmusInf.selama operasi

Gejala subyektif = gejala keratitisGejala objektif : hilangnya substansi kornea + infiltrat

Injeksi siliarPerjalanan infeksiMeluas kepinggir dan kedalam , kecil & superficial sembuh bisa tanpa bekasUlkus hancurkan membrana bowman & stroma jar.ikat baru sikatriksKasus berat hipopionBakteri beta hemolytikus

Streptobacillus pyocyaneus Diplobacillus of petit

Rx hipersensitivitasUlkus marginalisKeratitis fliktenLagofthalmusMoren’s ulcerChronic serpiginousUlkus spignosa akut

Pneumokok merupakan penyebab utama ulkus kornea

ULKUS PSEUDOMONASBiasanya bersarang dicanalis lacrimalisMenyukai daerah anaerobPem.sebaiknya saccus lacrimalis ditekan :

tidak keluar cairan = normal

23 Catatan kuliah by Roem

Page 24: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

keluar cairan terdapat pseudomonas,yang dapat menyebabkan …. Pada operasi bila masuk keintra okuler

mulai sentral kornea kecil cepat meluas perforasi 48 jamR/ : Inj. Gentamisin 20 mgSubkonj.tetes/24 jamPolimiksi basitrasin

KERATOMIKOSIS Pemakaian antibiotik yang lama / steroid Ulkus warna abu-abu meluas perlahan-lahan Kekeruhan punctata sekitar ulkus

R/ Amfoterisin B

ULKUS MARGINAL Sering ditemukan Ulkus superficial bentuk bulat,kecil,satu/banyak dekat limbus

(dekat limbus & ulkus adalah jar.sehat) unilateral biasa ditemukan konjunctivitis staphylokok atau blefaritis

ULKUS CINCIN Jarang Proses> destruktif dan unilateral Ulkus dekat limbus disekeliling kornea

R/ kortikosteroid

ULKUS MOREN ( SERPIGINOSA KRONIK) Jarang Sering unilateral ganas Dekat limbus meluas hancurkan kornea

Khas : pinggirannya bergunung dari daerah perluasannya.Tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnyaR/ tidak ada terapi yang memuaskan

Pengobatan ulkus kornea

-Perforasi spontan didahului protrusi membrana descement dasar ulkus membentuk suatu vesikel yang disebut keratokel atau desemetokel ( kornea menonjol tapi lembek)- perforasi spontan peningkatan TIO akibat blefarospasme, menangis,bersin,batuk- HA keluar melalui lubang perforasi- membawa iris keluar prolaps iris ,BM lunak BMD obliterasi- perforasi tridosiklitis,endofthalmitis atau panofthamitis- Bila perforasi sembuh lekoma adheren soklusio( ½ tertutup) atau oklusio (seluruhnya) pupil- Perdarahan intra okuler iris tetap pada kornea ,kornea sikatriks ,staphyloma kornea ( terjadi

24 Catatan kuliah by Roem

Page 25: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

penonjolankornea diikuti sikatriks .warna putih,diikuti dengan perlengketan iris/organ mata dalam lainnya.- Tindakan :

Atropin ED Perban Istirahat Kadang ulkus flap.konj. Membran amnion

SELULAE ULKUS KORNEANebula kekeruhan kornea (harus dilihat dengan lup) sangat tipisMakula kekeruhan > tebal (dilihat mata biasa)Lekoma ( biasanya sudah pernah terjadi ulkus) kekeruhan padat

Lekoma : warna putih perlengketan iris terjepit lekoma adherenSikatriks : menonjol + iris terjepit stafiloma kornea

LA = pupil keluar melengket diulkusLekoma : pupil tetap

KATARAK

Anatomi

Lensa avaskuler

Permukaan asnterior berbentuk elips datar dengan jarak equator 9 mm.

Permukaan posterior mirip parabola, jarak anterior posterior 5 mm.

Berat lensa + 225 gram

Struktur lensa (dari luar kedalam)

1. Kapsul : – anterior - posterior

2. Kortex

3. Nukleus - nukleus dewasa - nukleus infantil

- nukleus fetal - nukleus embryonal

Biologi Molekuler:

Lensa mengandung fiber protein yang terdiri dari 2 grup

Water soluble, terbanyak crystalline

Water insoluble, water insoluble fraction

Crystalline + 86% dari total protein dan terdiri dari

Alfa crystaline 32 % protein lenas

Beta crystalline

Gamma crystalline

25 Catatan kuliah by Roem

Page 26: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Katarak adalah kekeruhan dari crystalline lensa Terjadinya katarak (age related catarac) oleh karena protein lensa

menjadi water insuluble dan berkumpul membentuk partikel yang lebih

besar dan mengakibatkan kekeruhan lensa.

Perubahan dari soluble protein menjadi insoluble protein timbul sebagai proses alami pada maturasi dari fiber lensa. Pada lensa yang transparant soluble protein 81 % dan pada lensa yang katarak hanya 51,4 %. Alpha dan gamma crystaline meninggi didalam aquous humor pada katarak kortikal, pada katarak nuklear alpha crystaline meninggi dan gamma cristalline menurun.

Katarak yang ada hubungan dengan faktor usia yaitu:

Umur 65 – 74 tahun 50 % katarak

Umur > 75 tahun 70% katarak

Katarak diklasifikasikan dalam 2 divisi utama:

I. Developmental Catarac

1. Congenital catarac

2. Juvenil Catarac

II. Degenerative catarac

1. Katarak senilis

2. Katarac by radiasi

3. Katarak komplikata

4. Katarak yang ada hubungan dengan penyakit sistemik atau

keracunan.

5. Katarak traumatika.

Ada juga pembagian:

1. Menurut anatomi sesuai struktur yang terlibat, katarak kapsular,

kapsulolentikular atau lentikular

2. Katarak progresive dan stasioner

3. Menurut konsistensi, hard, soft dan fluid catarac

4. Katarak yang partial atau komplet

PEDIATRIC CATARACT

Penyebab:

26 Catatan kuliah by Roem

Page 27: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

1. Pada bayi; Penyimpangan gen, gangguan metabolik, premature

infeksi intrauterin

2. Pada anak; Trauma, drug induced cataract, radiation therapy dan

laser therapy untuk Retinophaty of Prematurity (ROP)

KATARAK CONGENITAL

1. Anterior polar cataract, terletak di anterior pole dari lensa.

2. Posterior polar katarak, terletak pada posterior pole dari lensa

3. Zonular (lamellar) cataract dapat congenital atau terbentuk pada waktu

infant.

KATARAK JUVENIL

Timbul pada usia muda, biasanya herediter.

KATARAK SENILIS

Bentuk katarak yang paling sering ditemukan.

Biasa timbul sesudah umur 50 tahun, kadang-kadang umur 40 tahun

Hampir selalu mengenai kedua mata, walaupun yang satu lebih berat

dari yang lain.

Kekeruhan dapat pada kortex (cortical) atau sekitar nukleus (nuclear)

Stadium katarak senilis ada 4:

1. Stadium incipient

Keruhan mulai sebagai streak, dari kortex bagian perifer ke

sentral. Streak tanpa warna kelabu dengan oblique illumination

dan warna hitam dengan ophtalmeskop. Kadang keruhan mulai

seperti titik atau awan. Katarak tetap stationer pada stadium ini

dengan sedikit atau tidak ada gangguan pada visus.

2. Stadium immature

Lensa menyerap cairan, membengkak dan mendorong iris kedepan

sehingga bilik mata depan menjadi dangkal. Katarak tampak putih

27 Catatan kuliah by Roem

Page 28: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

kebiruan dan terlihat seperti bintang. Iris shadow tampak pada

penyinaran dengan sinar dari samping.

3. Stadium mature

Lensa kehilangan cairan, sehingga menyusut, lebih keruh dengan

warna kelabu atau ember (kuning sawo) biasanya coklat tua dan

disebut black catact, bilik mata depan dalamnya normal, iris

shadow tidak ada dengan penyinaran dari samping. Pada stadium

ini katarak dapat dipisahkan dari kapsul lensa dan sudah masak

untuk dioperasi.

4. Stadium hypermature.

Permukaan dari lensa menjadi homogenous tidakada gambaran

radiar, lensa makin kehilangan cairan, menjadi kering, lebih flat

(shrunken cataract) bilik mata depan lebih dalam.

Atau dapat juga kortex menjadi lembek/cair dan nukleus

tenggelam pada dasar cairan (morgagnian cataract) katarak

menjadi warna putih dengan kecoklatan dibagian bawah. Katarak

yang terlalu hypermature terjadi penimbunan cholesterin atau

kapur dan iris menjadi tremulous.

CATARACT by RADIATION

Perkembangan lambat, namun pada bagian posterior kortex kira-kira

2 tahun sesudah exposure dengan sinar radium atau roentgen.

CATARAC by SINAR yang PANAS, ELECTRIC dan PENYINARAN Pasien yang kena sambaran cahaya, atau shock karena listrik

bervoltase tinggi dapat berkembang menjadi bilateral katarak mulai

pada bagian posterior dan anterior dari pada lensa. Keruhan pada lensa

lebih cepat kalau dibanding katarak oleh karena radiasi.

28 Catatan kuliah by Roem

Page 29: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

CATARACT COMPIKATA

Berhubungan dengan penyakit mata seperti iridocyclitis, choroiditis,

uveitis, ulcus cornea, glaucoma, retinal detachment dan intraocular

tumor. Mulai pada bagian posterior tengah kemudian menyebar meliputi

seluruh kortex, kemudian berkembang kearah degenerasi dan akhirnya

mengkerut.

CATARACT yang ada hubungannya dengan PENYAKIT SISTEMIK dan

KERACUNAN

Diabetes merupakan predisposisi untuk berkembang menjadi katarak

senilis, juga pada orang muda, dengan bentuk bilateral kortikal katarak.

Zonular katarak didapat pada parathyroid deficiency.

Katarak juga ada hubungan dengan myotonic dystropy dan general

dermatitis.

Dinitrophenol dan naphthalene dapat menyebabkan pembentukan

katarak.

CATARACT TRAUMATICA

Kontusi bola mata tanpa perforasi dapat menyebabkan katarak dan

timbul beberapa ahari/ minggu sesudah kontusio (contusion cataract).

Disamping katarak, kontusio dapat menyebabkan gambaran cincin

berwarna coklat pada kapsul anterior (Vossius ring’s)

Luka tembus yang mengeni kapsul lensa, dalam beberapa jam lensa

menjadi kabur.

PENGOBATAN KATARAKTindakan Operasi

1. Couching 800 BC di India

2. Extra capsular Catarac Extraction. Jaeques Daviel (1696 – 1762), incici

cornea bagian inferior, diperluas dengan gunting kemudian kornea

diangkat dan inisisi kapsul lensa, nukleus dikeluarkan dengan expresi

kortex dikeluarkan dengan curetage dan dilakukan tanpa anastesi.

29 Catatan kuliah by Roem

Page 30: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

3. Intracapsular Catarac Extraction

Samuel Sharp, 1753 di London, insisi pada limbus, kemudian engan ibu

jari ditekan untuk ekspresi lensa dengan kapsul intact.

Henry smith menggunakan muscle hook untuk mengeluarkan katarak

melalui inisisi pada limbus. Baraquer menggunakan erysiphakes.

Krwawics dari Poland, 1961 menggunakan Cryprobe, juga digunakan

enzim alpha – chymotrypsin untuk melarutkan zonular fiber.

4. Modern Extra Capsular Catarct Extraction. Untuk menghindari

komplikasi post operasi seperti prolaps vitreus, etinal detachment,

cystoid macular edema, aphakia bullous keratophaty dan menyiapkan

tempat untuk pemasangan lensa intraokuler. Dilakukan kapsulatomi

dengan metode can opener, dengan diameter + 6 mm, nukleus

dikeluarkan dengan ekspresi, sisa kortex diambil dengan aspirasi dan

irigasi kemudian dilakukan pemasangan LIO pada sulcus ciliary atau in

the bag.

5. Phachoemulsification Catarac Extraction. Kelman pada tahun 1967

memperkenalkan alat phakoemulsifikasi, nukleus dikeluarkan dengan

alat ultrasonik. Insisi 3 mm pada kornea (clear cornea insision),

kapsulotomi dengan metode continuous circulair capsulorhexis (ccc)

diameter 5 – 6 mm. Keuntungan ccc dibanding can pener yaitu tidak

terjadi robekan (radial tears) pada inggir kapsul. Hydrodiseksi yaitu

dengan cairan irigasi memisahkan kapsul dan kortex. Hydrodeliniasi

yaitu dengan cairan irigasi memisahkan kortex dan nukleus. Nukleus

dikeluarkan dengan phacoemulsification (ultrasonic) dan sisa kortex

dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi. Kemudian dipasang lensa

didalam kantong lensa (in the bag). Karena insisi 3 mm maka digunakan

foldable lens dan luka incisi tidak dijahit, tetapi dengan hydrasi cornea.

6. Small Incision Catarac Surgery. Karena alat Phacoemulsifikasi mahal

maka dibuat SISC. Insisi 6 mm pada sclera (jarak 2 mm dari limbus),

kemudian dibuat scleral tunel sampai dibilik maya depan. Sama seperti

PCE dilakukan ccc, hydrodiseksi, hydrodeliniation dan disini nukleus

dikeluarkan dengan manual, kortex dikeluarkan dengan aspirasi dan

irigasi kemudian dipasang LIO in the bag.

LENSA INTRA OKULER (LIO)= Intra Oculer Lens (IOL)

30 Catatan kuliah by Roem

Page 31: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

Bahannya1. Polymethylmethacrylate (PMMA)

2. Acrylic

3. Silicone

Terdiri dari: Opetik dengan penampang 5 – 6 mm

Haptik untuk penunjang dgn panjang keseluruhan 12 – 13

mm.

Foldable lens yaitu LIO yang optiknya dapat dilipat, kemudian

dimasukkan kedalam lika incisi 3 mm, setelah sampai didalam

bag/kantong lensa lipatannya dilepas dan LIO terbuka seperti semula

Penempatan LIO dapat pada: bilik mata depan, didepan iris, bilik

mata

belakang, sulcus ciliary dan didalam

kantong lensa.

Menentukan kekuatan LIO: formula teoritis,

formula empiris/regresi

Formula regresi yang terkenal formula SRK (Sanders, Retzlaff dan Kraff)

P=A – 2.5 L – 0,9 K

P = Power LIO untuk emmetrop

L = Axial length (mm)

K = Keratometer reading (D)

A = contant

Anatesia untuk Operasi katarak

1. General anastesia, terutama untuk anak dan pasien non

kooperatif

2. Lokal anastesia: block anastesia, : subconjunctiva anastesia

3. Topical anastesia.

31 Catatan kuliah by Roem

Page 32: FAAL MATA

Ilmu Penyakit Mata

PENGOBATAN KATARAK PADA ANAK

Beda dengan orang dewasa, waktu untuk operasi katarak pada anak

adalah paling penting. Pada tahun 1970 operasi katarak pada infant

ditunda sampai paling kurang umur 6 bulan.

Sekaang direkomendasi demi untuk kepentingan visus, katarak

harus dioperasi sedini mungkin sebab kehilangan pancaindera

penglihatan oleh karena katarak pada beberapa bulan pertama dari

kehidupan sangat kritis.

Dengan tersedia prosedur operasi katarak yang lebih baik, untuk mencegah amblyopia operasi katarak dapat secepatnya kalau perlu dalam beberapa minggu pertama sesudah lahir.

Operasi pada infant umur 1 hari dan 1 – 2 minggu sesudah lahir

sudah menjadi hal yang biasa. Katarak unilateral dioperasi dalam

beberapa bulan pertama sejak lahir untuk mencegah amblyophia.

LIO juga diimplantasi pada anak baik secara primer maupun

sekunder. Tekhnik yang baru yaitu piggyback IOL dapat dilakukan pada

operasi katarak congenital.

32 Catatan kuliah by Roem