fa-revisi2 hb koordinator · adapun maksud dari pembuatan buku pegangan ini adalah ... upaya...
TRANSCRIPT
DRAFT
Proyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu BurungProyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu BurungProyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu BurungProyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu BurungProyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu Burung(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)
SURVEILLANCESURVEILLANCESURVEILLANCESURVEILLANCESURVEILLANCEFlu BurungFlu BurungFlu BurungFlu BurungFlu Burung
Buku Pegangan untukBuku Pegangan untukBuku Pegangan untukBuku Pegangan untukBuku Pegangan untukKoordinator SurveillanceKoordinator SurveillanceKoordinator SurveillanceKoordinator SurveillanceKoordinator Surveillance
di Masyarakatdi Masyarakatdi Masyarakatdi Masyarakatdi Masyarakat
Buku Pegangan untukKoordinator Surveillance
di Masyarakat
SurveillanceFlu Burung
Proyek Pelat ihan dan Peningkatan Kapasi tas F lu Burung(Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project)
iiiii
Konsep Materi BukuKonsep Materi BukuKonsep Materi BukuKonsep Materi BukuKonsep Materi Buku
Maryann G Delea
(CARE USA)
Tim EditorTim EditorTim EditorTim EditorTim Editor
Aris Buhari (Ketua)
Taslim Samah
Ilham
Rosmiaty Lantara
Yuliana Hasyim
Zulfikar Octa Izsac
Alih BahasaAlih BahasaAlih BahasaAlih BahasaAlih Bahasa
Muh. Saleh Jasape
Yopi Safari
Desain Sampul dan isiDesain Sampul dan isiDesain Sampul dan isiDesain Sampul dan isiDesain Sampul dan isi
Agung Yusuf
Diterbitkan pertama kali olehDiterbitkan pertama kali olehDiterbitkan pertama kali olehDiterbitkan pertama kali olehDiterbitkan pertama kali oleh
CARE International Indonesia
Tangerang, Februari 2008
Buku ini terbit atas kerjasama CARE International Indonesia-Tangerang dengan Pemerintah Kota Tangerang (Dinas Pertanian danDinas Kesehatan)
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun oleh Maryann G Delea dari CARE USAberdasarkan konsep yang diadaptasi dari CHANGE Project,
Academy for Educational Development (AED), CommunitySurveillance Kit (Januari 2001). Juga diadaptasi dari Targetingthe Risk of Avian Influenza Now in the Red River and MekongRiver Regions (TRAIN) Project, CARE Vietnam, Surveillance
Training Module (Oktober 2006).
Puji dan syukur kami sampaikan pada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala rahmatnya Buku Pegangan RelawanSurveillance (Pengamatan) Flu Burung di Masyarakat ini bisa
diselesaikan dan berada di tangan anda. Buku pegangan ini disusun
sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Proyek Pelatihan danPeningkatan Kapasitas Flu Burung (Avian Influenza Capacity Buildingand Training / ACT Project), CARE International Indonesia
bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat kota Tangerang.
Adapun maksud dari pembuatan buku pegangan ini adalah
untuk menyediakan perangkat dalam memfasilitasi partisipasidan mobilisasi masyarakat untuk melakukan pengamatan,
pendeteksian, pelaporan dan pencegahan flu burung. Oleh
karena itu, buku ini menampilkan informasi tentang topik
surveillance flu burung berbasis masyarakat. Disamping itu,untuk membantu relawan surveillance masyarakat dalam
melakukan kegiatan surveillance flu burung di masyarakat.
SINGKATAN YANG DIGUNAKAN
ACT Project : Avian Influenza Capacity Building and
Training Project
AI : Avian Influenza
APD : Alat Pelindung Diri
CDC : Centre for Disease Control and Prevention
HPAI : Highly Pathogenic Avian Influenza
KIE : Komunikasi, Informasi, Edukasi
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Satgas : Satuan Tugas
SBM : Surveillance Berbasis Masyarakat
Lingkaran Sistem SurveillanceBerbasis Masyarakat
Pada akhirnya, diharapkan akan muncul kemandirian
masyarakat dalam upaya pencegahan, pendeteksian, dan
penanggulangan flu burung di lingkungannya sehingga dampak
dari penyakit yang bisa menular antar unggas dan dari unggas
ke manusia ini bisa di kurangi dan pada tahap lebih lanjut, kita
semua bebas dari flu burung.
Tangerang, September 2007
Tim PenyusunTim PenyusunTim PenyusunTim PenyusunTim Penyusun
Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
masukan sehingga buku pegangan ini dapat digunakan dalam
upaya pencegahan, pendeteksian, penanganan dan pengentasan
masalah flu burung di Indonesia dan khususnya di kota
Tangerang.
Kami berharap dengan materi yang disajikan dalam buku
pegangan ini masyarakat akan mampu memahami tujuan dan
komponen dasar surveillance penyakit, memahami perbedaan
antara surveillance aktif dan pasif. Masyarakat juga mampu
menguraikan definisi kasus flu burung pada unggas dan manusia
di tingkat kelurahan, serta mengenali ciri-ciri dan gejala flu
burung pada unggas dan manusia.
Dengan buku pegangan ini kami pun berharap agar
masyarakat memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan surveillance penyakit dan khususnya penyakit flu
burung sehingga kasus flu burung pada unggas dan manusia
keduanya dapat dideteksi secara bersamaan.
iv v
III.5. Jika Kasus Suspect Flu Burung Terdeteksi: 26 III.5.1. Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas 26 III.5.2. Kasus Suspect Flu Burung pada Manusia 26 III.5.3. Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia 27
III.6. Bagan Alur Keputusan Bagi Relawan Surveillance Flu Burung 28 III.7. Alur Pelaporan dan Peran Surveillance 29 III.8. Peran para Tenaga Surveillance 30 III.9. Rincian Tanggung Jawab Relawan Surveillance dan Koordinator Flu Burung dalam Surveillance Berbasis Masyarakat 31
III.9.1. Tanggung Jawab Koordinator Surveillance 31 III.9.2. Tanggung Jawab Relawan Surveillance 33 III.9.3. Tanggung Jawab Komite Flu Burung 34 III.9.4. Tanggung Jawab Kader dan Satgas dalam Surveillance
Berbasis Masyarakat 36
IV. IV. IV. IV. IV. METODE PENCEGAHANMETODE PENCEGAHANMETODE PENCEGAHANMETODE PENCEGAHANMETODE PENCEGAHAN 37
IV.1. Pencegahan Flu Burung pada Unggas 37 IV.2. Pencegahan Kasus Flu Burung pada Manusia 41 IV.3. Upaya Pencegahan Umum yang Dapat Dilakukan Semua Orang 42 IV.4. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Sering Kontak dengan Unggas 43 IV.5. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Menyiapkan
Makanan 44 IV.6. Upaya Pencegahan Bagi Anak-anak 45 IV.7. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Bekerja di Rumah Potong Ayam 46
V.V.V.V.V. DAFTAR KATA/ISTILAHDAFTAR KATA/ISTILAHDAFTAR KATA/ISTILAHDAFTAR KATA/ISTILAHDAFTAR KATA/ISTILAH 49
VI.VI.VI.VI.VI. LAMPIRAN FORM SURVEILLANCELAMPIRAN FORM SURVEILLANCELAMPIRAN FORM SURVEILLANCELAMPIRAN FORM SURVEILLANCELAMPIRAN FORM SURVEILLANCE 52
VII.VII.VII.VII.VII. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA 61
Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata PengantarKata Pengantar iiiiiiiiiiiiiiiI. I. I. I. I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN 1 I.1. Kegunaan Buku Pegangan untuk Koordinator
Surveillance 2
II. II. II. II. II. PENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCEPENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCEPENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCEPENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCEPENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCE 3 II.1. Sistem Surveillance 3 II.2. Metode Dasar Surveillance Penyakit 6
II.2.1. Surveillance Pasif 7 II.2.2. Surveillance Aktif 8
II.3. Surveillance Penyakit Flu Burung 9 II.4. Surveillance Penyakit Flu Burung Berbasis Masyarakat 12
II.4.1. Tujuan dari Surveillance Flu Burung Berbasis Masyarakat 13
II.4.2. Partisipasi Masyarakat dalam Surveillance Flu Burung 14 II.5. Kegiatan yang Diperlukan untuk Melaksanakan
Surveillance 14
III. III. III. III. III. PENDETEKSIAN PENYAKIT :PENDETEKSIAN PENYAKIT :PENDETEKSIAN PENYAKIT :PENDETEKSIAN PENYAKIT :PENDETEKSIAN PENYAKIT : APA YANG HARUS DIAMATI DAN APA YANG AKANAPA YANG HARUS DIAMATI DAN APA YANG AKANAPA YANG HARUS DIAMATI DAN APA YANG AKANAPA YANG HARUS DIAMATI DAN APA YANG AKANAPA YANG HARUS DIAMATI DAN APA YANG AKAN
DILAKUKANDILAKUKANDILAKUKANDILAKUKANDILAKUKAN 16 III.1. Pengertian Kasus Flu Burung pada Manusia 16 III.2. Pengertian Kasus Flu Burung pada Unggas 16 III.3. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Manusia 17 III.4. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Unggas 18
III.4.1 Gambaran Ciri-ciri dan Gejala Khusus Flu Burung
pada Unggas 19 III.4.2. Apa yang Harus Dilakukan untuk Unggas Sakit 21 III.4.3. Apa yang Harus Dilakukan untuk Unggas Mati 22 III.4.4. Apa yang Dilakukan Setelah Ada Flu Burung pada Unggas 24 III.4.5. Apa yang Dilakukan dengan ORANG yang Mengalami
Gejala Flu Burung 25
DAFTAR ISI
vi vii
ISurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
1
I PENDAHULUANCARE/agung
Buku pegangan ini dikembangkan untuk koordinator
surveillance flu burung di masyarakat seperti anda.
Buku ini diharapkan dapat membantu anda dan
masyarakat dalam pendeteksian, pendataan dan pelaporan
kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia.
Buku ini juga memuat informasi tentang kegiatan pencegahan
yang terbatas pada pengenalan dan penularan flu burung di
masyarakat. Partisipasi dalam Sistem Surveillance Berbasis
Masyarakat ini, akan memberikan manfaat dan kontribusi bagi
masyarakat dalam upayanya yang lebih luas untuk mencegah
dan membatasi penularan serta penyebaran virus flu burung.
2
CARE/agung
Buku pegangan koordinator surveillance ini diharapkan
untuk :
1. Menyediakan alat untuk menfasilitasi partisipasi dan
mobi l i sas i masyarakat da lam pendeteks ian,
pelaporan dan pencegahan flu burung.
2. Menyajikan informasi yang terperinci mengenai
topik surveillance dan surveillance penyakit berbasis
masyarakat.
3. Membantu koordinator survei l lance ket ika
melakukan kegiatan surveillance di masyarakat.
I.1. Kegunaan Buku Pegangan untukKoordinator Surveillance
3 4
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
II.1. Sistem Surveillance
Istilah surveillance berarti mengamati sesuatu. Secara
khusus, surveillance kesehatan berarti pengumpulan data
kesehatan secara rutin dalam suatu cara yang metodismetodismetodismetodismetodis dan
terpola, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai
panduan dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat yang
dilakukan secara akurat waktu.1
1 Teutsch, S. M., and Churchill, R. E., eds. (1999). Principles and Practices ofPublic Health Surveillance, New York: Oxford University Press.
SurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillance berarti mengamati sesuatu.
Surveillance dapat digunakan untuk mengamati penyakit
tertentu. Surveillance yang dilakukan dengan tujuan
mengamati penyakit tertentu disebut surveil lance
penyakit.
• Kejadian kesehatan (seperti kematian yang disebabkan
penyakit tertentu atau kasus baru dari suatu penyakit)
• Pelayanan kesehatan (kunjungan ke dokter, kunjungan
ke puskesmas dan rumah sakit, imunisasi, dll.)
Sistem Surveillance digunakan untuk menghimpun atau
mengumpulkan informasi mengenai :
II. PENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCE
Surveillance penyakit memerlukan keberlanjutan keberlanjutan keberlanjutan keberlanjutan keberlanjutan dan
pengumpulan yang rutin:
• Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi (seberapa sering suatu peristiwa terjadi selama
periode waktu tertentu) dan
• Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran (siapa/apa yang terinfeksi dan di lokasi-lokasi
mana kasus tersebut terjadi) penyakit dan kematian
kaitannya dengan infeksi dan monitoring data.
Monitoring berkelanjutan dilakukan tim surveillance
untuk membandingkan hasil-hasil data, memastikan jika
ada beberapa pola insideninsideninsideninsideninsiden penyakit (jumlah kasus baru
dari suatu penyakit tertentu selama periode waktu
tertentu) dan prevalensiprevalensiprevalensiprevalensiprevalensi (jumlah orang yang terinfeksi
suatu penyakit tertentu pada suatu waktu tertentu) dan
identifikasi bagaimana pola penularan yang berubah dari
waktu ke waktu.
Tujuan:Tujuan:Tujuan:Tujuan:Tujuan:Kegiatan surveillance, bertujuan menyediakan informasikesehatan berkelanjutan yang dapat membantu petugaspemerintah dan kesehatan masyarakat untuk membuatkeputusan atau kebijakan menyangkut kegiatan pencegahan,pendeteksian dan penanggulangan penyakit.
• Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan
penyakit-penyakit tertentu (pekerjaan, perilaku khusus,
dll.)
• Perilaku kesehatan (gizi , merokok, alkohol dan
penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang)
• Faktor-faktor lingkungan (kualitas udara, kebersihan
makanan dan kualitas air)
5
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Repro: Video Informasi Pencegahan Flu Burung/CBAIC
Dalam rangka melakukan monitoring yang berkelanjutan
terhadap suatu penyakit, diperlukan membangun suatu
sistem yang terkoordinasi. Suatu sistem surveillance
penyakit merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai
dengan mencari satu atau lebih kasus penyakit. Secara
umum, surveillance penyakit mempunyai 4 komponen
dasar :
Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah 11111:::::
Pendeteksian : Pendeteksian : Pendeteksian : Pendeteksian : Pendeteksian : Mencari dan mengidentifikasi kasus
yang diduga sebagai suatu penyakit
Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah 2:2:2:2:2:
Pendataan: Pendataan: Pendataan: Pendataan: Pendataan: Melengkapi form surveillance dan
laporan kasus sesuai dengan informasi yang
diperlukan
CARE/yopi
6
Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah 3:3:3:3:3:
Pelaporan :Pelaporan :Pelaporan :Pelaporan :Pelaporan :
Melaporkan kasus
yang diduga kepada
petugas kesehatan
dan mengirimkan
form laporankasus
kepada pihak
berwenang tersebut
MMMMMetode surveillance dibagi dalam 4 kategori umum : pasif,
aktif, sentinel dan sistem khusus. Secara umum, sistem pasif
dan aktif yang sering digunakan didasarkan pada kondisi
sehingga memudahkan dalam pelaporan kepada petugas
kesehatan yang berwenang untuk menyampaikan keputusan
tentang pelaksanaan kegiatan kesehatan masyarakat dan
upaya penanganan sesuai kondisi.
Surveillance sentinel dan sistem khusus, biasanya didesain
untuk menambah informasi yang umumnya tidak tersedia
pada petugas kesehatan. Pembahasan disini akan difokuskan
lebih luas pada Surveillance pasif dan aktif, karena metode
ini sangat cocok dengan program ini.
Selanjutnya:Selanjutnya:Selanjutnya:Selanjutnya:Selanjutnya:
Pencegahan:Pencegahan:Pencegahan:Pencegahan:Pencegahan: Berupaya menjaga agar penyakit tidak
terjadi atau membatasi penyebarannya
II.2. Metode Dasar Surveillance Penyakit
7 8
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Tipe surveillance pasif mengandalkan pelaporan orang dengan gejala penyakittertentu di puskesmas atau rumah sakit.
Adalah tipe surveillance yang paling umum karena sur-
veillance ini murah dan umumnya hanya membutuhkan
dana dan sumber daya manusia yang terbatas.
Bagaimanapun, karena tipe surveillance ini mengandalkan
pelaporan orang dengan gejala penyakit tertentu di
Puskesmas atau rumah sakit, pendeteksian kasus ini pun
terbatas.
Ketika seseorang dengan gejala penyakit tertentu melapor
ke puskesmas atau rumah sakit, form laporan standar
dilengkapi oleh petugas puskesmas/rumah sakit dan
informasi yang dikumpulkan pada form-form tersebut
dipantau oleh petugas kesehatan masyarakat.
II.2.1II.2.1II.2.1II.2.1II.2.1. . . . . Surveillance PasifSurveillance PasifSurveillance PasifSurveillance PasifSurveillance Pasif
CA
RE
/Sal
eh
Keterlibatannya lebih banyak dibanding surveillance
pasif, karenanya jangkauan yang lebih luas dari sistem
kesehatan masyarakat dibutuhkan untuk
mempertahankan sistem surveillance aktif.
Jangkauan yang lebih luas mungkin mencakup
kunjungan rutin dari rumah ke rumah seperti yang
biasa dilakukan relawan surveillance, menghubungi
lewat telepon atau mengunjungi laboratorium
kesehatan masyarakat, puskesmas dan rumah sakit
dalam rangka mendeteksi penyakit tertentu.
Sebagai seorang koordinator surveillance, anda akan bekerja
dengan relawan surveillance untuk menjangkau pemenuhan
kebutuhan yang lebih luas. Surveillance yang anda akan
lakukan adalah aktif karena anda akan membantu dalam
pengumpulan, pengolahan, penyusunan tabel dan pelaporan
informasi hasil pengamatan kesehatan unggas dan manusia.
Peran anda akan segera di bahas secara terperinci.
CARE/yopi
II.2.2.II.2.2.II.2.2.II.2.2.II.2.2. Surveillance AktifSurveillance AktifSurveillance AktifSurveillance AktifSurveillance Aktif
10
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
9
3. Tindaklanjut di masyarakat dimana kasus pada
unggas atau manusia telah muncul. Kunjungan
tersebut dapat : mengidentifikasi perilaku beresiko,
menyediakan peluang untuk pencegahan lebih
lanjut dan pelatihan penanganan serta membatasi
penyebaran penyakit tersebut pada unggas dan
manusia.
UUUUUntuk surveillance penyakit flu burung, kita mencari
kasus suspectkasus suspectkasus suspectkasus suspectkasus suspect22222 flu burung pada unggas dan manusia.
Sebagai tambahan untuk mengamati lebih jauh kasus
suspect flu burung dan melangkapi empat komponen
surveillance di atas, surveillance penyakit khusus-surveillance penyakit khusus-surveillance penyakit khusus-surveillance penyakit khusus-surveillance penyakit khusus-
flu burungflu burungflu burungflu burungflu burung juga meliputi :
2 Kasus suspect adalah suatu kasus yang diasumsikan menurut standar pengertian kasus, namun halitu belum mendapatkan konfirmasi dari laboratorium. Ini berbeda dari suatu kasus yang dikonfirmasi,yang mana suatu kasus probable atau suspect yang sampel biologisnya menjalani tes laboratorium (PCR,ELISA, etc) yang mengindikasikan hasil positif untuk penyakit yang dipertanyakan.
1. Mengamati unggas atau manusia yang sakit seperti
sakit flu, melakukan wawancara dengan pemilik
unggas dan anggota keluarganya dan melakukan
tes laboratorium untuk lebih menyakinkan tentang
tipe penyakit yang telah dideteksi.
2. Mempelajari laporan penyakit agar bisa
mendeteksi pola yang mungkin membutuhkan
vaksinasi massal pada unggas (seandainya hal
tersebut belum dilakukan) dan mengkoordinasikan
penanganan lainnya.
II.3. Surveillance Penyakit Flu Burung
Permasalahan pada beberapa sistem surveillance jika
dilakukan secara pasif dan oleh karena tergantung pada
masyarakat yang melaporkan unggas sakit/mati atau orang
sakit ke puskesmas atau rumah sakit. Banyak kasus yang
tidak terlaporkan dengan tipe pelaporan pasif ini. Ada
beberapa alasan suatu kasus suspect flu burung mungkin
tidak dilaporkan :
• Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan gejala flu
burung pada unggas dan manusia.
• Ketakutan pada penyakit tersebut dan akibat yang
ditimbulkan (potensi yang mempengaruhi ekonomi,
konotasi buruk dan sebagainya) yang menyertai unggas
atau anggota keluarga yang terinfeksi
• Kurangnya kepedulian sebagian anggota masyarakat,
petugas kesehatan dan pemerintah yang berwenang
untuk melaporkan kasus atau perubahan pada pelaporan
yang dibutuhkan.
• Ketidakjelasan atau perubahan pengertian kasus
surveillance secara terus menerus. Kasus flu burung
pada unggas mungkin saja dilaporkan, tetapi ada anggota
keluarga yang mungkin juga menunjukkan gejala flu
Anda akan membantu kegiatan surveillance yang sesuai
dengan nomor 1 dan 3, dan informasi yang anda
kumpulkan akan membantu petugas kesehatan untuk
menyelesaikan kegiatan sesuai dengan nomor 2.
11
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
12
• Gambaran situasi ini tedapat perbedaan antara sistem
kesehatan hewan dan sistem kesehatan masyarakat.
Koordinator dan relawan surveillance dapat
menjembatani perbedaan ini melalui Surveillance
Penyakit Berbasis Masyarakat.
Melalui kerja anda sebagai seorang koordinator
surveillance, memungkinkan anda dapat melakukan
perubahan persepsi anggota masyarakat terhadap bahaya
flu burung, melalui peningkatan kesadarannya pada
penyakit. Anda juga dapat meningkatkan perilaku
pencegahan dan pelaporan anggota masyarakat.
burung yang tidak dilaporkan. Situasi sebaliknya
mungkin juga terjadi: Seseorang yang menunjukkan
gejala flu burung mungkin melapor ke puskesmas atau
rumah sakit, tetapi petugas kesehatan dan anggota
keluarga mungkin tidak menceritakan tentang unggas
sakit/mati yang menginfeksi orang yang baru saja
kontak dengan unggas tersebut.
DDDDDalam sistem surveillance berbasis masyarakat, setiap
anggota masyarakat secara aktif mencari penyakit tertentu,
seperti flu burung, yang dilakukan secara rutin dengan
berkunjung ke keluarga yang dilakukan oleh relawan
surveillance di masyarakat.
Dalam program surveillance flu burung berbasis masyarakat,
relawan surveillance masyarakat dan anggota masyarakat
lainnya bekerjasama dengan koordinator surveillance,
anggota komite flu burung, satgas dinas pertanian dan dinas
kesehatan setempat untuk melakukan surveillance flu
burung.
II.4. Surveillance Penyakit Flu BurungBerbasis Masyarakat
CAR
E/yo
pi
13 14
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Beberapa tujuan khusus surveillance flu burung di
masyarakat meliputi :
• Penemuan kasus flu burung yang tidak dapat
dideteksi melalui sistem surveillance kesehatan
masyarakat dan hewan tradisional (lokal)
• Pendeteksian kasus flu burung pada unggas dan
manusia yang lebih cepat, sehingga unggas yang
terinfeksi dapat diisolasi, penyebaran virus
dapat diminimalisir, orang dapat tertangani
dengan baik dan penanggulangan penyebaran
akan lebih efektif dan tepat waktu.
Pengembangan gambaran yang lebih lengkap
dari penyebaran flu burung, membuat petugas
kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan
lebih peduli pada kasus individu dan
penyebarannya.
Partisipasi masyarakat dalam surveillance sangat penting
untuk memperluas jangkauan sistem surveillance dari satgas,
petugas puskesmas, puskesmas, dinas pertanian dan dinas
kesehatan serta membuat sistem surveillance yang lebih
lengkap untuk menjembatani surveillance hewan dan
kesehatan masyarakat. Surveillance Berbasis Masyarakat
(SBM) adalah suatu cara bagi masyarakat untuk membantu
dinas pertanian, dinas kesehatan, puskesmas, satgas, dan
petugas puskesmas sehingga mereka dapat melakukan
pekerjaan lebih baik untuk membantu masyarakat.
II.4.1.II.4.1.II.4.1.II.4.1.II.4.1. Tujuan Surveillance Flu BurungTujuan Surveillance Flu BurungTujuan Surveillance Flu BurungTujuan Surveillance Flu BurungTujuan Surveillance Flu Burung Berbasis MasyarakatBerbasis MasyarakatBerbasis MasyarakatBerbasis MasyarakatBerbasis Masyarakat
• Pendeteksian kasus flu burung pada unggas yang
tidak terdeteksi karena luput pada surveillance
pasif.
• Pendeteksian kasus flu burung pada manusia yang
tidak dilaporkan jika anggota masyarakat tidak
secara aktif mencari orang yang menunjukkan
influenza seperti gejala-gejala penyakit flu burung.
• Penguatan kemitraan antara masyarakat dan sistem
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat dan
membangun upaya kerjasama antara petugas
berwenang dari kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat.
• Penanganan potensi penyebaran penyakit.
Partisipasi Partisipasi Partisipasi Partisipasi Partisipasi MMMMMasyarakat asyarakat asyarakat asyarakat asyarakat DDDDDalamalamalamalamalamSSSSSurveillance urveillance urveillance urveillance urveillance FFFFFlu lu lu lu lu BBBBBurung urung urung urung urung BBBBBerupayaerupayaerupayaerupayaerupayaMMMMMeningkatkan:eningkatkan:eningkatkan:eningkatkan:eningkatkan:
SSSSSurveillance penyakit berbasis masyarakat berarti :urveillance penyakit berbasis masyarakat berarti :urveillance penyakit berbasis masyarakat berarti :urveillance penyakit berbasis masyarakat berarti :urveillance penyakit berbasis masyarakat berarti :• Relawan surveillance masyarakat mencari penyakit
tertentu seperti f lu burung dalam lingkunganmasyarakatnya
• Para relawan mendorong warga untuk melaporkan
unggas yang sakit dan mati mendadak pada mereka dan
satgas kelurahan setempat. Para relawan juga harus
mendorong orang tua atau kerabat dekatnya yang
mengalami gejala flu burung untuk mendapatkan
penanganan dari petugas kesehatan yang terlatih. Penting
II.5. Kegiatan yang Diperlukan dalamSurveilance Berbasis Masyarakat
II.4.2
Tujuan Surveillance Flu Burung Berbasis Masyarakat
15 16
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
CARE/saleh
III.1. Pengertian Kasus Flu Burung pada Manusia di Tingkat Kelurahan :
III.2. Pengertian Kasus Flu Burung pada Unggas di Tingkat Kelurahan :
III PENDETEKSIAN PENYAKIT: Apa yang Harus Diamati dan Apa yang akan Dilakukan
• Kematian mendadak dalam jumlah banyak (sebelumnyaunggas tersebut dalam keadaan sehat dan tiba-tiba matikurang dari 24 jam)3
SSSSSeseorang yang mengalami kombinasi gejala demamdemamdemamdemamdemam,batukbatukbatukbatukbatuk,* dan sesak nafassesak nafassesak nafassesak nafassesak nafas
*Penting dicatat bahwa seseorang mungkin tidak secarakhusus mengalami batuk, tapi dia mengalami gejala laindi sistem saluran pernapasan seperti sakit tenggorokan ataukeluar lendir/darah dari hidung
3 Pada peternakan komersil, Kematian unggas harian di setiap kandang bisa terjadi
lebih dari 5% dari jumlah unggas dalam kurun waktu minimal 3 hari atau lebih.
• Koordinator surveillance masyarakat menyusun, merekapdan melaporkannya secara bulanan pada satgas dan dinaspertanian, petugas puskesmas dan dinas kesehatan. Ketikakasus suspect flu burung dilaporkan, koordinatorsurveillance bekerjasama dengan relawan surveillancememberitahu satgas, petugas puskesmas, ketua komite fluburung dan pemerintah setempat.
• Petugas kesehatan hewan dan masyarakat melakukaninvestigasi kasus suspect atau melaporkan penyakit danmenindaklanjutinya dengan berbagai cara sepertimengadakan pelatihan lanjutan bagi petugas puskesmas,satgas dan komite flu burung, vaksinasi dan lain-lain
• Satgas dan petugas puskesmas melaporkan kasus penyakitpada tingkat kecamatan, selanjutnya secara berjenjang darikecamatan ke kota/kabupaten, provinsi dan nasional.
•Relawan yang telah
berkunjung ke setiap
rumah dan telah
melengkapi form, menyerahkannya ke koordinator. Jika kasus
suspect flu burung terdeteksi, para relawan surveillance melengkapi
form laporan kasus dan segera menyerahkannya ke koordinator,
ketua komite flu burung dan pemerintah setempat.
bahwa orang yang
terinfeksi flu burung
segera mendapatkan
penanganan dalam 48
jam setelah mengalami
gejala flu burung.
1817
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
web
III.4. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Unggas
• Bulu menggelepai, malas berjalan/tidak aktif bergerakdan unggas yang sakit bergerombol di satu tempat
• Langkah tidak fokus• Produksi telur menurun• Kaki dan paha, pial, dan jengger bengkak• Bintik merah pada kaki seperti dikerok• Mengalami pembengkakan di bawah kulit• Mengalami memar-memar kecil dan bintik merah pada
kulit luar dan bagian jengger
• Keluar cairandari mata danhidung
••••• Kemat ian mendadak da lam jumlah banyakKemat ian mendadak da lam jumlah banyakKemat ian mendadak da lam jumlah banyakKemat ian mendadak da lam jumlah banyakKemat ian mendadak da lam jumlah banyakdengan penyebab yang tidak jelasdengan penyebab yang tidak jelasdengan penyebab yang tidak jelasdengan penyebab yang tidak jelasdengan penyebab yang tidak jelas
Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :
Itik dan unggas air lainnya bisa terinfeksi H5N1, namundalam banyak kasus tidak menunjukkan gejala-gejalaseperti yang disebutkan di atas
III.3. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Manusia
• Beberapa orang
bisa mengalami
diare, muntah,
sakit perut dan pada kasus tertentu terjadi pendarahan pada
hidung dan gusi.
• Tiba-tiba demam,
sakit kepala,
b e r s i n - b e r s i n ,
keluar lendir dari
hidung dan lemas
dengan gejala
pada saluran
pernapasan
CARE/saleh
Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting : Gejala flu burung mungkin berbeda-beda
pada setiap orang. Jika seseorang mengalami gejala yang
sesuai dengan definisi kasus infeksi flu burung pada manusia,
relawan surveillance harus melengkapi form laporan kasus,
secepatnya membawa orang tersebut ke puskesmas atau
rumah sakit dan menyerahkan form laporan kasus pada anda.
Ini menjadi tanggung jawab anda untuk kemudian segera
melaporkan kasus tersebut pada satgas, petugas puskesmas,
dinas pertanian, dinas kesehatan atau petugas yang
berwenang.
19
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Pial bengkak
Gambaran Ciri-ciri dan Gejala KhususGambaran Ciri-ciri dan Gejala KhususGambaran Ciri-ciri dan Gejala KhususGambaran Ciri-ciri dan Gejala KhususGambaran Ciri-ciri dan Gejala KhususFlu Burung pada UnggasFlu Burung pada UnggasFlu Burung pada UnggasFlu Burung pada UnggasFlu Burung pada Unggas
III.4.1
Pendarahan padakulit kaki/tulangkering
Flu burung diduga menjadi penyebabjika unggas mati secara mendadak dalamjumlah banyak
ilustrasi CBAIC
20
Jengger bengkak, berwarna biru,atau berdarah
Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting :Catatan penting : Itik dan unggas air lainnya bisa terinfeksiH5N1, namun dalam banyak kasus tidak menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas
Keluar lendir dari matadan hidung
Bint ik merah pada kakiseperti dikerok
Bulu menggelepai
foto-foto dari website
Video Informasi Pencegahan Flu Burung/CBAIC
Jika anda mendeteksi kasus suspect flu burung pada
unggas dan unggas yang telah matiunggas yang telah matiunggas yang telah matiunggas yang telah matiunggas yang telah mati, lakukan
langkah-langkah dibawah ini untuk menjadi
panduan tindakan anda :
• Seperti biasa, relawan surveillance melengkapi
form surveillance dan laporan kasus dan segerasegerasegerasegerasegera
diserahkan pada koordinator surveillance flu
burung. Juga bekerja dengan koordinator
surveillance flu burung untuk menginformasikan
pada satgas, petugas puskesmas, ketua komite flu
burung dan pemerintah yang berwenang bahwa
ada unggas mati yang suspect flu burung
• Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak
membuang unggas mati tersebut ke sungai, kali,
danau, kolam, atau tempat umum.
memakan daging unggas yang sakit atau produk
unggas lainnya (telur, bulu, kotoran)
• Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak
mengangkut unggas atau produk unggas lainnya
(telur, bulu, kotoran)
• Sampaikan pada kepala keluarga untuk mengikuti
petunjuk satgas mengenai cara yang aman
menangani unggas yang terinfeksi flu burung
III.4.3.III.4.3.III.4.3.III.4.3.III.4.3. Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang HHHHHarus arus arus arus arus DDDDDilakukan ilakukan ilakukan ilakukan ilakukan uuuuuntukntukntukntukntuk UUUUUnggasnggasnggasnggasnggas M M M M Mati :ati :ati :ati :ati :
21 22
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
• Seperti biasa, relawan sureveillance melengkapi
form surveillance dan laporan kasus serta
segeralahsegeralahsegeralahsegeralahsegeralah menyerahkannya pada koordinator
surveillance flu burung. Juga bekerja dengan
koordinator surveillance flu burung untuk
menginformasikan pada satgas, petugas
puskesmas, ketua komite flu burung dan
pemerintah yang berwenang bahwa ada kasus
suspect flu burung
• Menginformasikan seluruh penduduk untuk
menghindari kontak dengan unggas yang sakit
• Jika unggas sakit tidak pada tempat terpisah,
sampaikan pada kepala keluarga untuk
meletakkannya dalam kandang agar terisolasi
dari manusia dan unggas lainnya – pastikanpastikanpastikanpastikanpastikan
untuk mengkomunikasikan pentingnyauntuk mengkomunikasikan pentingnyauntuk mengkomunikasikan pentingnyauntuk mengkomunikasikan pentingnyauntuk mengkomunikasikan pentingnya
penggunaan Alat Pelindung Diri disaatpenggunaan Alat Pelindung Diri disaatpenggunaan Alat Pelindung Diri disaatpenggunaan Alat Pelindung Diri disaatpenggunaan Alat Pelindung Diri disaat
memisahkan unggas yang terinfeksimemisahkan unggas yang terinfeksimemisahkan unggas yang terinfeksimemisahkan unggas yang terinfeksimemisahkan unggas yang terinfeksi
• Sampaikan kepada warga tidak memakan,
menjual, atau membiarkan hewan lain
JJJJJika anda mendeteksi kasus suspect flu burung pada
unggas, dan unggas tersebut sakit tapi belum matiunggas tersebut sakit tapi belum matiunggas tersebut sakit tapi belum matiunggas tersebut sakit tapi belum matiunggas tersebut sakit tapi belum mati,
lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk
menjadi panduan tindakan anda :
Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang HHHHHarus arus arus arus arus DDDDDilakukan untukilakukan untukilakukan untukilakukan untukilakukan untukUUUUUnggas nggas nggas nggas nggas SSSSSakit :akit :akit :akit :akit :
III.4.2
23
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
24
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
• Sampaikan pada kepala keluarga untuk
melengkapi anjuran dibawah ini :
• Segera membungkus tangan dengan sarung
tangan dan kantong plastik
• Tutup mulut dan hidung dengan masker atau kain
jika tidak tersedia masker
• Gunakan kantong plastik jika anda menaruh
unggas yang mati dengan tangan anda
• Tutup unggas mati dengan kantong plastik dan
ikat dengan rapat agar tidak ada lubang di atas
kantong plastik tersebut
• Taruh kantong plastik di tempat tertutup, dimana
tidak ada orang atau hewan yang dapat kontak
selagi menunggu satgas mengunjungi rumah dan
memberikan petunjuk lebih lanjut.
• Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak
memakan, menjual, membeli, atau mengangkut
daging, bulu, darah, atau telur dan tidak
menggunakan daging unggas tersebut untuk
makanan hewan lainnya
5 Petunjuk Umum Pencegahan Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Manusia, CBAIC,April 2007
• J ika satgas telah melakukan pemeriksaan,musnahkan unggas dengan cara dibakar ataukuburkan dengan kedalaman galian setinggi lututorang dewasa. Bersihkan badan sesudahnya dancuci semua pakaian dengan sabun. 55555
III.4.4. . . . . Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang Apa yang HHHHHarus arus arus arus arus DDDDDilakukan ilakukan ilakukan ilakukan ilakukan SSSSSetelahetelahetelahetelahetelah A A A A Ada da da da da FFFFFlu lu lu lu lu BBBBBurung padurung padurung padurung padurung pada Ua Ua Ua Ua Unggas ?nggas ?nggas ?nggas ?nggas ?
• Kandangkan segera sisa unggas yang masih hidup(unggas di dalam kandang akan memudahkanpetugas melakukan pemeriksaan dan tindakan lainyang diperlukan). 66666
• Beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkanuntuk mencegah berjangkitnya infeksi virus fluburung
• Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih padaunggas
• Kandang yang unggasnya terinfeksi virus fluburung dikosongkan selama 2 minggu sehinggabebas virus flu burung
• Bersihkan, cuci, kemudian sucihamakankandangnya dengan desinfektan atau bahan kimialainnya seperti dengan cairan pemutih pakaian. 7
6 Buku Panduan Pesan Utama Komunikasi Pengendalian Flu Burung, CBAIC, April2007
7 Petunjuk Umum Pencegahan Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Manusia,CBAIC, April 2007
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
2625
• Seperti biasa, relawan surveillance melengkapiform surveillance dan laporan kasus dan segeraserahkan ke koordinator surveillance flu burung.Juga bekerja dengan koordinator surveillance fluburung untuk menginformasikan pada satgas,petugas puskesmas, ketua komite flu burung danpemerintah yang berwenang pada kasus suspectflu burung
• Pastikan untuk menanyakan gejala-gejala yangdialami penderita.Gunakanlah form surveillancedan laporan kasus sebagai panduan anda
• Jangan lupa melengkapi form laporan kasus padamanusia dengan gejala lainnya yang dialamisecara terperinci.
• Informasikan pada keluarga penderita untukmembawanya ke puskesmas atau rumah sakitsesegera mungkin. Jika perlu diberikan antivirus
• Tanyakan pada anggota keluarga lainnya jikamereka juga mengalami gejala flu burung, danjika ya, catat kasus suspect flu burung tersebutdalam form laporan kasus dan ikuti langkah-langkah yang telah diuraikan di atas.
III.4.5. III.4.5. III.4.5. III.4.5. III.4.5. Apa yang Dilakukan denganApa yang Dilakukan denganApa yang Dilakukan denganApa yang Dilakukan denganApa yang Dilakukan dengan ORANG yang Mengalami GejalaORANG yang Mengalami GejalaORANG yang Mengalami GejalaORANG yang Mengalami GejalaORANG yang Mengalami Gejala Flu Burung :Flu Burung :Flu Burung :Flu Burung :Flu Burung :
Jika anda mendeteksi kasus suspect flu burung padaflu burung padaflu burung padaflu burung padaflu burung padamanusiamanusiamanusiamanusiamanusia, gunakanlah langkah di bawah ini sebagaipanduan anda melakukan tindakan :
Jika relawan surveillance di masyarakat mendeteksi
kasus suspect flu burung pada unggas, relawan harus
menyerahkan form 1 dan form 3. Penting bahwa
form tersebut sudah diserahkan pada koordinator
surveillance flu burung di masyarakat segera setelah
lengkap jika kasus suspect flu burung sudah
terdeteksi.
Ketika relawan surveillance menyerahkan form ini,
mereka mungkin butuh pendampingan dari
koordinator flu burung di masyarakat, segeralah
melaporkan kasus suspect flu burung pada ketua
komite flu burung di masyarakat, satgas, petugas
puskesmas dan mantri hewan.
III.5. Jika Kasus Suspect Flu Burung Terdeteksi
Jika relawan surveillance di masyarakat mendeteksi
kasus suspect flu burung pada manusia, relawan
harus menyerahkan form 1 dan form 3 seperti halnya
mengisi form laporan kasus (form 2). Penting
memastikan bahwa orang yang suspect flu burung
mendapatkan penanganan dari dokter atau petugas
III.5.2. III.5.2. III.5.2. III.5.2. III.5.2. Kasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung pada Manusia:Manusia:Manusia:Manusia:Manusia:
III.5.1.III.5.1.III.5.1.III.5.1.III.5.1. Kasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung pada Unggas:Unggas:Unggas:Unggas:Unggas:
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
2827
Jika kasus suspect flu burung terdeteksi pada unggas
dan manusia secara serentak, relawan surveillance flu
burung harus menyerahkan form 1 dan form 3 seperti
halnya mengisi form laporan kasus (form 2).
III.5.3.III.5.3.III.5.3.III.5.3.III.5.3. Kasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung padaKasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia:Unggas dan Manusia:Unggas dan Manusia:Unggas dan Manusia:Unggas dan Manusia:
Memastikan orang yang terinfeksi flu burung segera
mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas atau
rumah sakit. Penting pula bahwa form surveillance telah
diserahkan pada koordinator surveillance segera setelah
lengkap jika kasus suspect flu burung telah terdeteksi.
Ketika relawan surveillance menyerahkan form ini,
mereka mungkin perlu membantu koordinator
surveillance flu burung dengan segerasegerasegerasegerasegera melaporkan kasus
suspect flu burung pada ketua komite flu burung di
masyarakat, satgas, kader, mantri hewan dan petugas
puskesmas.
kesehatan sesegera mungkin. Memastikan orang yang
terinfeksi flu burung segera mendapatkan pelayanan
kesehatan dari puskesmas atau rumah sakit.
Penting pula bahwa form surveillance telah diserahkan
pada koordinator surveillance segera setelah lengkap
jika kasus suspect flu burung telah terdeteksi. Ketika
menyerahkan form ini, relawan surveillance mungkin
perlu membantu koordinator surveillance flu burung
dengan segera melaporkan kasus suspect flu burung
pada ketua komite flu burung, satgas, kader dan
puskesmas.
III.6. Alur Keputusan bagi RelawanSurveillance Flu Burung
Melakukan Kunjungan Surveillance Bulanan dari Rumah ke Rumah
Deteksi Tidak
Kasus SuspectFlu Burung pada Unggasdan Manusia
Kasus SuspectFlu Burung pada Unggas
Kasus Suspect FluBurung pada Manusia
Kasus Suspect Flu Burungyang tidak Terdeteksi
LANGKAH 1:Lengkapi Form Pelaporanyang ada:Lengkapi FormSurveillance flu burung(Forms 1 & 3)LengkapiForm Laporan Kasus padaManusia (Form 2)
LANGKAH 1:Lengkapi Form Pelaporan yang ada:
Lengkapi Form Surveillance Flu Burung (Form 1 & 3)Tidak ada form laporan kasus pada unggas yangterpisah karena informasi pentingnya sudah
tercakup pada Form 1
LANGKAH 1:Lengkapi Form Pelaporan yang
ada:Lengkapi Form Surveillance flu burung (Form 1 & 3)Lengkapi Form Laporan Kasus pada Manusia (Form 2
LANGKAH 1:Lengkapi Form
Pelaporan yang ada:Lengkapi Form
SurveillanceFlu Burung(Forms 1 & 3)
LANGKAH 2: Segera membawaorang yang terinfeksi flu burung
ke puskesmas, klinik, ataurumah sakit (Keluarga akan
melakukannya, tapi anda perlumendampinginya)
LANGKAH 3: SegeraMenyerahkan FormSurveillance & LaporanKasus Pada KoordinatorSurveillance flu burung diMasyarakat
LANGKAH 4: MembantuKoordinator Surveillance flu
burung di masyarakatmenginformasikan ke
Satgas, Kader, Pemerintahyang berwenang
LANGKAH 2: SegeraMenyerahkan FormSurveillance pada
Koordinator Surveillanceflu burung di masyarakat
LANGKAH 3: MembantuKoordinator Surveillance flu
burung di masyarakatmenginformasikan ke
Satgas, Kader, Pemerintahyang berwenang
LANGKAH 2: Segeramembawa orang yang
terinfeksi flu burung kepuskesmas, klinik, ataurumah sakit (Keluargaakan melakukannya,
tapi anda perlumendampinginya)
LANGKAH 3: SegeraMenyerahkan Form
Surveillance & LaporanKasus Pada Koordinator
Surveillance flu burung diMasyarakat
LANGKAH 4: MembantuKoordinator Surveillance flu
burung di masyarakatmenginformasikan ke Satgas,Kader dan Pemerintah yang
berwenang
LANGKAH 2: SegeraMenyerahkan FormSurveillance pada
KoordinatorSurveillance flu burungdi Masyarakat dalam 24
jam
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
30
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
29
Relawan Surveillance Flu Burung di MasyarakatRelawan Surveillance Flu Burung di MasyarakatRelawan Surveillance Flu Burung di MasyarakatRelawan Surveillance Flu Burung di MasyarakatRelawan Surveillance Flu Burung di Masyarakat
Melengkapi apa yang mereka dapat dari kunjungansurveillance bulanan dari rumah ke rumah danmenyerahkan form laporan kasus pada koordinatorsurveillance di masyarakat dengan akurat waktu :- Secara cepat jika kasus terdeteksi- Dalam waktu 24 jam setelah form lengkap jika tidak ada
kasus terdeteksi
Koordinator Surveillance Flu Burung di MasyarakatKoordinator Surveillance Flu Burung di MasyarakatKoordinator Surveillance Flu Burung di MasyarakatKoordinator Surveillance Flu Burung di MasyarakatKoordinator Surveillance Flu Burung di Masyarakat
Menata, menyusun tabel dan menyimpan data surveillanceyang dikumpulkan oleh relawan surveillance flu burung dimasyarakat. Koordinator surveillance menyerahkaninformasi yang telah dikumpulkan tersebut pada puskesmasdan satgas tingkat kecamatan secara bulanan. Sebagai tugastambahan, koordinator surveillance flu burung dimasyarakat harus bekerja sama dengan relawan surveillanceflu burung di masyarakat untuk memberitahu petugaspuskesmas, satgas kelurahan dan ketua komite flu burungmasyarakat jika sebuah kasus suspect flu burung dilaporkan.
Pegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas danPegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas danPegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas danPegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas danPegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas dan
Puskesmas)Puskesmas)Puskesmas)Puskesmas)Puskesmas)
Menyerahkan informasi surveillance dan laporan kasus fluburung pada dinas kesehatan dan dinas pertanian secarabulanan.
Peran SurveillanceIII.8.III.7. Alur Pelaporan SurveillanceFlu Burung
PELAKSANA
Relawan Surveillance Flu Burung di Masyarakat
Koordinator Surveillance Flu Burungdi Masyarakat
(satgas, kader, komite flu burung)
PuskesmasPetugas Puskesmas
Satgas Tingkat Kecamatan/Mantri Hewan
Dinas Kesehatan
Tingkat Kota/Kabupaten danProvinsi
Dinas PertanianTingkat Kota/Kabupaten
dan Provinsi
Departemen KesehatanTingkat Nasional
Departemen PertanianTingkat Nasional
32
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
III.9. Rincian Tanggung Jawab Relawandan Koordinator Surveillance dalamSurveillance Flu Burung BerbasisMasyarakat
III.III.III.III.III.99999.1..1..1..1..1. Tanggung Jawab Koordinator Tanggung Jawab Koordinator Tanggung Jawab Koordinator Tanggung Jawab Koordinator Tanggung Jawab Koordinator SurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillance
• Berpartisipasi dalam sesi “Pelatihan bagi Pelatih”
Program Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas
terhadap Flu Burung, pada saat modul
surveillance masyarakat ini diperkenalkan.
• Memperkenalkan program surveillance berbasis
masyarakat kepada masyarakat (mereka yang
menghadiri pelatihan Program Pelatihan dan
Peningkatan Kapasitas terhadap Flu Burung,
akan memahami dan terbiasa dengan konsep ini)
• Bertemu dengan petugas kesehatan hewan dan
manusia untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang proses “surveillance berbasis
masyarakat” dan menjembatani hubungan antara
relawan surveillance dan sistem kesehatan
setempat.
• Menfasilitasi dan mengawasi proses seleksi
relawan surveillance flu burung.
• Melatih dan mendukung relawan surveillance
flu burung.
AwalAwalAwalAwalAwal
31
• Melakukan pertemuan rutin dengan relawan
surveillance untuk memperkuat pelatihan
mereka, memberikan dukungan, memperkuat
kapasitas, identifikasi hambatan pelaksanaan
“surveillance berbasis masyarakat” dan
mengumpulkan informasi tentang kemungkinan
kejadian flu burung.
• Mendukung, mengidentifikasi dan menangani
kejadian flu burung yang dilaporkan.
• Membantu relawan surveillance dalam
mengadakan pertemuan masyarakat secara
berkala, dimana mereka dapat melaporkan pola
hidup sehat, cara masyarakat dapat meningkatkan
teknik pencegahan saat ini dan membantu
masyarakat merencanakan kegiatan kampanye.
• Penghubung antara sistem kesehatan hewan
dan manusia setempat dan relawan surveillance
untuk memastikan penanganan yang sesuai
telah dilakukan dengan mengacu pada laporan
kejadian surveillance.
SelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnya
34
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
33
AwalAwalAwalAwalAwal
• Berpartisipasi dalam sesi pelatihan awal Program
Perlatihan dan Peningkatan Kapasitas terhadap Flu
Burung (ACT Project) dan pelatihan sehari tentang
surveillance
• Baca sampai tuntas dan pahami isi buku pegangan
surveillance masyarakat ini. Berdiskusi dengan
relawan surveillance lainnya mungkin akan
membantu.
• Membantu koordinator surveillance dalam
memperkenalkan program surveillance kepada
masyarakat
III.III.III.III.III.99999.....22222..... Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab RelawanRelawanRelawanRelawanRelawan SurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillanceSurveillance
SelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnya
• Berpartisipasi dalam pelatihan tambahan dan sesi
pendukung
• Menyelidiki kasus suspect flu burung pada unggas
dan manusia melalui kunjungan dari rumah ke
rumah di wilayah kerjanya
• Melengkapi form surveillance dan laporan kasus
yang ada
• Menyerahkan form surveillance dan laporan kasus
pada koordinator surveillance segera setelah selesai
apabila menemukan kasus suspect flu burung
ATAUATAUATAUATAUATAU dalam 24 jam setelah selesai apabila tidak
III.III.III.III.III.99999.3..3..3..3..3.Tanggung Jawab Komite FluTanggung Jawab Komite FluTanggung Jawab Komite FluTanggung Jawab Komite FluTanggung Jawab Komite FluBurung Masyarakat dalamBurung Masyarakat dalamBurung Masyarakat dalamBurung Masyarakat dalamBurung Masyarakat dalamSurveillance Berbasis MasyarakatSurveillance Berbasis MasyarakatSurveillance Berbasis MasyarakatSurveillance Berbasis MasyarakatSurveillance Berbasis Masyarakat
• Berpartisipasi dalam perencanaan danpelaksanaan kegiatan kesehatan di masyarakat
• Membantu dalam pengorganisasian danpelaksanaan kegiatan pencegahan flu burung dimasyarakat.
• Berpartisipasi dalam pelatihan flu burung agarmemahami dan terbiasa dengan konsepsurveillance flu burung dan mendapatkan arahantentang bagaimana menyelesaikan formsurveillance dan laporan kasus.
• Bekerjasama dengan koordinator dan relawansurveillance masyarakat untuk mengarahkananggota masyarakat tentang tindakan yang dapatmereka lakukan untuk mendukung kegiatansurveillance.
• Membantu mengatur seleksi relawan surveillanceflu burung.
Awal
menemukan kasus suspect flu burung
• Membantu koordinator surveillance memberitahu
ketua komite flu burung, petugas puskesmas,
satgas dan petugas pemerintah yang berwenang
tentang kasus suspect flu burung
36
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
35
III.III.III.III.III.99999.4. Tanggung Jawab Kader & Satgas.4. Tanggung Jawab Kader & Satgas.4. Tanggung Jawab Kader & Satgas.4. Tanggung Jawab Kader & Satgas.4. Tanggung Jawab Kader & Satgas dalam Surveillance Masyarakatdalam Surveillance Masyarakatdalam Surveillance Masyarakatdalam Surveillance Masyarakatdalam Surveillance Masyarakat
AwalAwalAwalAwalAwal
SelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnyaSelanjutnya• Mendukung dan bekerjasama dengan komite flu
burung dalam melakukan surveillance masyarakatdan kegiatan pencegahan.
• Secara aktif mencari dan membantu melaporkananggota masyarakat dan unggasnya yangmempunyai gejala flu burung.
• Menyediakan material komunikasi, informasi danedukasi pada keluarga tentang tindakanpencegahan penyakit dan cara mengontrolpenyebarannya.
• Berpartisipasi dalam perencanaan danpelaksanaan monitoring kebiasaan hidup sehat dimasyarakat.
Berpartisipasi dalam pelatihan pelatihan fluburung di masyarakat.
tentang kasus yang terdeteksi dan kebiasaanhidup sehat.
• Mendukung koordinator dan relawansurveillance dalam melakukan kegiatanpencegahan.
• Berkoordinasi dengan kader dan satgas untukmemastikan bahwa ketika suatu penyakitdilaporkan, tindakan sesuai yang diambil adapada pelaporan kejadian ketingkat yang lebihtinggi.
• Mengadakan pertemuan rutin dengan kader,satgas, koordinator surveillance dan relawansurveillance untuk mengidentifikasi danmenyelesaikan masalah dan rencana kegiatanmasyarakat.
• Mendukung kader, satgas dan masyarakat dalammelaporkan kasus suspect flu burung.
• Bekerja dengan koordinator surveillance fluburung dalam mengatur kegiatan untuk tetapmenjaga motivasi kerja relawan surveillance.
• Membantu koordinator dan relawansurveillance flu burung dalam melakukanpertemuan masyarakat (setiap 3-4 bulan) untukmemberikan umpan balik kepada masyarakat
• Mendukung koordinator dan relawansurveillance flu burung masyarakat denganmendorong anggota masyarakat menerima danmendukung mereka dalam melaksanakan tugaskapanpun jika memungkinkan.
• Mengatur pemberian penghargaan surveillance,jika komite memilih mengadakan kegiatan inimengisi kekosongan yang mungkin terjadi padakoordinator dan relawan surveillace denganmenunjuk seorang pengganti sesegera mungkin.
Selanjutnya
• Mengarahkan praktisi sektor kesehatan swastamengenai ciri-ciri dan gejala flu burung. Sebagaitambahan, memastikan bahwa merekamengetahui bagaimana semestinya caramelaporkan kasus yang suspect.
38
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
37
IV.1.2. IV.1.2. IV.1.2. IV.1.2. IV.1.2. Upaya Pencegahan 2:Upaya Pencegahan 2:Upaya Pencegahan 2:Upaya Pencegahan 2:Upaya Pencegahan 2: Perlakuan untuk Unggas BaruPerlakuan untuk Unggas BaruPerlakuan untuk Unggas BaruPerlakuan untuk Unggas BaruPerlakuan untuk Unggas Baru
IV.1. Pencegahan Flu Burung pada Unggas
••••• Semua unggas sebaiknya dikandangkan atau
dipelihara di area yang khusus untuk unggas.
Kandang atau sangkar tidak dianjurkan di
lingkungan yang dekat dengan rumah.
• Unggas dengan jenis yang berbeda seharusnya
dipelihara secara terpisah dan tempatnya diawasi
agar tidak kontak dengan jenis unggas lain.
• Unggas sejenis dalam jumlah kecil sebaiknya
dipelihara dalam kandang, dan unggas sejenis
dalam jumlah besar sebaiknya dipelihara di
tempat yang dipagari.
• Unggas sebaiknya jangan dibiarkan memasuki
rumah
IV.1.1. IV.1.1. IV.1.1. IV.1.1. IV.1.1. Upaya Pencegahan 1 :Upaya Pencegahan 1 :Upaya Pencegahan 1 :Upaya Pencegahan 1 :Upaya Pencegahan 1 : Kandangkan dan PisahkanKandangkan dan PisahkanKandangkan dan PisahkanKandangkan dan PisahkanKandangkan dan Pisahkan
UnggasUnggasUnggasUnggasUnggas
IV METODE PENCEGAHAN
• Ketika unggas baru dibeli, pemilik harus memastikan
bahwa unggas itu berasal dari peternakan yang bebas
flu burung
• Informasikan pada kepala keluarga agar memilih unggas
yang sehat dengan gerakan yang cepat
• Mendorong kepala keluarga untuk selalu
melakukan karantina pada unggas baru selama
minimal dua minggu setelah dibeli dan pantau
kesehatan unggas baru tersebut setiap harinya.
Jika tidak ada tanda-tanda sakit setelah dua
minggu, unggas boleh digabungkan dengan
unggas sama yang telah ada sebelumnya di
lokasi yang bisa dikontrol
Pemelihara unggas harus didorong untuk :
• Ganti tempat air setiap hari untuk menjaga
kebersihan dan tidak bau
• Tutup makanan dan tempat air agar tidak
terkontaminasi kotoran unggas
• Sisa makanan tidak boleh digunakan untuk
makanan unggas atau hewan lainnya
• Jaga agar tempat makanan tidak dapat dijangkau
oleh unggas liar
• Bersihkan kotoran unggas dari lantai atau bagian
kandang lainnya secara rutin.
• Kosongkan dan bersihkan sangkar dan kandang
(setelah unggas terjual/di afkir/mati) dan cuci
dengan sabun dan air kemudian dengan
desinfektan. Biarkan kandang dan sangkar
IV.1.3.V.1.3.V.1.3.V.1.3.V.1.3. Upaya Pencegahan 3: Upaya Pencegahan 3: Upaya Pencegahan 3: Upaya Pencegahan 3: Upaya Pencegahan 3: Kebersihan Tempat PemeliharaanKebersihan Tempat PemeliharaanKebersihan Tempat PemeliharaanKebersihan Tempat PemeliharaanKebersihan Tempat Pemeliharaan
UnggasUnggasUnggasUnggasUnggas
40
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
39
Kepala keluarga dan pemelihara unggas harus
didorong untuk:
• Memvaksin unggas untuk mencegah flu burung
• Mengikuti semua petunjuk dari satgas dan
komite flu burung selama kampanye vaksinasi
* Tolong diingat bahwa vaksinasi dapatmengurangi resiko infeksi, meski tidak dapatmelindungi unggas secara keseluruhan dari fluburung. Oleh karena itu, anda harusmenginformasikan ke seluruh anggotamasyarakat bahwa upaya pencegahan harus
dilakukan setiap saat.
IV.1.4.IV.1.4.IV.1.4.IV.1.4.IV.1.4. Upaya Pencegahan 4: Vaksinasi Upaya Pencegahan 4: Vaksinasi Upaya Pencegahan 4: Vaksinasi Upaya Pencegahan 4: Vaksinasi Upaya Pencegahan 4: Vaksinasi
CARE/saleh
Penyemprotan dengan disinfektanharus dilakukan denganmenggunakan APD, sepertimasker, sarung tanganatau tas plastik dan topi.
kering dengan sinar matahari langsung dan
biarkan kosong selama 10-15 hari dan
disemprot disinfektan sekali lagi sebelum diisi
unggas baru.
IV.1.5.IV.1.5.IV.1.5.IV.1.5.IV.1.5. Upaya Pencegahan 5:Pemantauan Upaya Pencegahan 5:Pemantauan Upaya Pencegahan 5:Pemantauan Upaya Pencegahan 5:Pemantauan Upaya Pencegahan 5:Pemantauan Kesehatan UnggasKesehatan UnggasKesehatan UnggasKesehatan UnggasKesehatan Unggas
Sebagai relawan flu burung masyarakat, anda harus
mendorong anggota masyarakat untuk:
• Memantau kesehatan unggas mereka secara
berkelanjutan dari ciri-ciri atau gejala flu
burung. Informasikan anggota masyarakat
bahwa deteksi dini akan memberikan kontrol
yang lebih cepat terhadap penyakit dan
memperkecil kasus/kejadian fatal
• Mengisolasi unggas yang sakit dari unggas yang
sehat (Gunakan Alat Pelindung Diri /APD) (Gunakan Alat Pelindung Diri /APD) (Gunakan Alat Pelindung Diri /APD) (Gunakan Alat Pelindung Diri /APD) (Gunakan Alat Pelindung Diri /APD) jika
anda mendeteksi adanya ciri-ciri atau gejala flu
burung
Segeralah menghubungi
ketua komite flu burung
masyarakat, satgas dan
pemerintah yang berwenang
untuk mendata, melaporkan
dan mendiagnosa unggas
yang sakit.
CARE/yuli
Memantau kesehatan unggas, termasukkebersihan kandang secara rutin, sangatdiperlukan dalam upaya pencegahan fluburung
42
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
41
Terdapat dua prinsip dasar pencegahan penyakit yaitu :
1. Memusnahkan kuman penyakit
2. Memutus alur penularan
IV.2. Pencegahan Kasus Flu Burungpada Manusia
• Tangani unggas dan produk unggas dengan cara yang
benar untuk meyakinkan bisa dimakan dengan aman.
• Cuci tangan menggunakan air dan sabun serta cuci
peralatan yang bersentuhan dengan unggas dengan air
dan sabun atau detergen
• Melakukan vaksinasi pada unggas
2. Memutus alur penularan
Dua prinsip di atas dapat diperkuat dengan menerapkan
upaya-upaya pencegahan seperti :
• Bersihkan tempat unggas secara rutin
• Tangani unggas sakit atau mati dengan cara yang benar
• Bakar dan kubur unggas mati dan kotorannya
• Sesuai dengan anjuran Satgas - sampel darah perlu
dikumpulkan untuk konfirmasi penyakit sebelum
bangkai unggas itu dimusnahkan
1. Memusnahkan kuman penyakit
IV.3. Upaya Pencegahan Umum yang Dapat Dilakukan Semua Orang
• Hindari kontak dengan unggas sakit
• Hindari memasuki wilayah dimana telah terjangkit flu
burung
• Hindari pasar penjualan unggas jika anda mendengar
adanya lokasi dekat pasar tersebut yang terjangkit flu
burung
• Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap saat
khususnya setelah melakukan kontak dengan unggas
Mencuci tangan sudah menjadi gerakan nasional dalammencegah penyebaran kuman atau virus penyakit, salahsatunya flu burung
CARE/saleh
44
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
43
• Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan
sesudah melakukan kontak dengan unggas atau produk
unggas (kotoran, bulu dan lain-lain)
• Hubungi satgas dan relawan flu burung masyarakat jika
ada suspect flu burung yang mati diantara unggas.
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)33333 mencakup mencakup mencakup mencakup mencakup
masker, sarung tangan dan kacamata, masker, sarung tangan dan kacamata, masker, sarung tangan dan kacamata, masker, sarung tangan dan kacamata, masker, sarung tangan dan kacamata, selama
memindahkan unggas mati ke kantong plastik dan ke
suatu tempat dimana tidak ada orang atau hewan bisa
kontak sambil menunggu satgas mengunjungi rumah
pemilik unggas tersebut.
• Berkonsultasi ke dokter jika kalian mengalami flu
seperti gejala flu burung.
Sebagai relawan flu burung masyarakat, anda harus selalu
mendorong anggota masyarakat yang sering kontak dengan
unggas untuk:
• Gunakan alat pelindung ketika menangani unggas
seperti masker, sarung tangan, sepatu, pakaian khusus
yang disediakan bagi pekerja di bidang perunggasan
(yang diganti setelah pekerjaan selesai) dan kacamata.
3Alat Pelindung Diri (APD)adalah pelengkapan dan peralatan (seperti masker, sarung tangan, kacamata ataualat pelindung mata lainnya) yang digunakan untuk melindungi seseorang darikontak dengan bahan berbahaya.
IV.4. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Sering Kontak Dengan Unggas
• Masaklah telur sampai matang, sehingga kuning telurtidak nampak basah
• Jangan pernah menyentuh mata, hidung atau mulutdengan tangan ketika mengolah daging unggas mentahyang dipersiapkan untuk makanan
• Mencuci tangan sesering mungkin dengan air mengalirdan sabun terutama setelah mengolah daging ayammentah, kulit telur atau telur mentah. Disamping itu,cucilah semua peralatan yang berhubungan langsungdengan daging unggas/atau telur mentah
• Pisahkan daging unggas mentah dari daging unggasmatang atau makanan siap saji lainnya untuk mencegahkontaminasi
• Jangan pernah menyimpan daging unggas matang padapiring atau bagian yang belum dicuci (ketika masihmentah) tanpa mencuci piring atau bagian tersebut
terlebih dahulu.
Semua orang yang menyiapkan makanan harus didorong
untuk:
IV.5. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Menyiapkan Makanan
• Jangan pernah memotong atau mempersiapkan produk
unggas dari unggas yang sakit atau mati karena suatu
penyakit.
• Masaklah daging unggas sampai matang, sehingga daging
tidak terlihat berwarna merah muda dan tidak terlihat
darah lagi
46
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
• Cegah anak-anak yang mencoba menangkap unggas.
45
Jangan biarkan anak-anak bermain denganunggas atau tempat-tempat yang terdapatkotoran unggas.
CARE/agung
Dorong anggota masyarakat, terutama ketika anda
melakukan kunjungan Surveillance ke rumah-rumah,
untuk:
• Membatasi anak-anak mereka bermain dengan unggas.
• Jagalah anak-anak agar tidak bermain di tempat dimana
terdapat kotoran unggas atau tempat lain yang
terkontaminasi kotoran unggas (danau, kolam, kali dan
lain-lain) terutama di masyarakat dimana kasus flu
burung sudah pernah dilaporkan
• Dorong anak-anak untuk melaporkan unggas yang mati
pada orang tua dan relawan surveillance flu burung
• Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum
makan
IV.6. Upaya Pencegahan bagi Anak-anak
CARE/saleh
IV.7. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Bekerja di Rumah Potong AyamDorong orang di masyarakat yang bekerja sebagai
pemotong unggas, untuk :
• Tidak membeli ayam sakit dan mati untuk dipotong.
Hanya unggas sehat yang disiapkan untuk dikonsumsi.
• Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti lap
plastik, masker, sarung tangan, kacamata dan sepatu
ketika bekerja
• Memastikan lingkungan rumah tidak terkontaminasioleh darah, kotoran atau cairan unggas lainnya ketikaunggas dipotong, diambil jeroannya dan dicabutbulunya.
48
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
47
Unggas harus dicelup ke airmendidih sebelum mencabutbulunya. Hal ini sebagailangkah pencegahan yang amansebelum mengkonsumsi dagingunggas.
CARE/agung
• Tempat pemotongan unggas jauh dari lokasi perumahan
dan tempat tinggal
• Unggas dicelup ke air mendidih sebelum dicabut
bulunya
• Hindari kontak dengan mata, mulut, hidung atau bagian
lain di wajah, selama prosedur persiapan, tangan terlebih
dahulu dicuci dengan air mengalir dan sabun
• Mandi dengan air dan sabun serta ganti pakaian setelah
bekerja di peternakan. Pakaian kerja harus dicuci
terpisah dan dijemur dengan sinar matahari langsung
• Sering membersihkan kandang kosong dan peralatan
dengan detergen dan dijemur di bawah sinar matahari
• Bersihkan tempat pemotongan unggas dengan detergen
setelah proses pemotongan selesai
50
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
49
Kasus yang Ditetapkan :Kasus yang Ditetapkan :Kasus yang Ditetapkan :Kasus yang Ditetapkan :Kasus yang Ditetapkan : Suatu kasus yang mungkin atau
dicurigai, sebagai contoh seseorang yang merupakan sampel/
contoh biologi, telah mengalami tes laboratorium (PCR, ELISA,
dll) yang menandai adanya indikasi positif dari penyakit yang
dipermasalahkan.
Surveillance Penyakit :Surveillance Penyakit :Surveillance Penyakit :Surveillance Penyakit :Surveillance Penyakit : Surveillance yang dilakukan dengan
tujuan mencari penyakit tertentu..
Sistem Surveillance Suatu Penyakit :Sistem Surveillance Suatu Penyakit :Sistem Surveillance Suatu Penyakit :Sistem Surveillance Suatu Penyakit :Sistem Surveillance Suatu Penyakit : Serangkaian kegiatan,
dimulai dengan mengamati satu atau lebih suatu penyakit.
Dalam pengetian luas, surveillance penyakit mempunyai 4
komponen dasar deteksi, pendataan, pelaporan dan
pencegahan.
Distibusi :Distibusi :Distibusi :Distibusi :Distibusi : Lokasi dimana terjadinya kasus.
Frekuensi :Frekuensi :Frekuensi :Frekuensi :Frekuensi : Bagaimana seringya kejadian suatu kasus
(diantaranya kasus penyakit baru) dalam periode waktu
tertentu.
Insiden: Insiden: Insiden: Insiden: Insiden: Jumlah kasus baru dari penyakit tertentu dalam
periode waktu yang khusus.
Surveillance Pasif:Surveillance Pasif:Surveillance Pasif:Surveillance Pasif:Surveillance Pasif: Mengandalkan laporan orang yang
memiliki gejala penyakit ke puskesmas atau rumah sakit (dan
dalam kasus flu burung, pemilik unggas melaporkan unggas
sakit dan/atau mati ke satgas). Deteksi kasus juga terbatas
karena petugas kesehatan dan kader tidak melakukan tindakan
dan hanya menunggu laporan orang sakit pada puskesmas atau
SSSSSurveillance Aktif urveillance Aktif urveillance Aktif urveillance Aktif urveillance Aktif Surveillance dengan mengandalkan
orang yang secara aktif mencari kasus penyakit tertentu
sampai menjangkau sistem kesehatan masyarakat yang
lebih luas. Jangkauan yang lebih luas mencakup kunjungan
rutin dari rumah ke rumah oleh relawan surveillance flu
burung, melakukan panggilan telepon atau mengunjungi
laboratorium kesehatan masyarakat, puskesmas, dan rumah
sakit untuk mendeteksi penyakit tertentu.
Kasus cluster:Kasus cluster:Kasus cluster:Kasus cluster:Kasus cluster: Peningkatan jumlah orang dengan suatu
penyakit dalam area yang luas yang digambarkan dalam periode
waktu yang pendek. Sebagai pertimbangan suatu kasus
kelompok, pola dari kasus penyakit seharusnya juga dibedakan
dari apa yang biasanya diamati pada lokasi tertentu dalam
periode waktu yang khusus.
Definisi Kasus :Definisi Kasus :Definisi Kasus :Definisi Kasus :Definisi Kasus : Daftar standarisasi kriteria untuk kesehatan
seseorang yang digunakan ketika mendiagnosa dan melaporkan
penyakit yang diketahui sebagai penyakit infeksi.
Surveillance Berbasis Masyarakat :Surveillance Berbasis Masyarakat :Surveillance Berbasis Masyarakat :Surveillance Berbasis Masyarakat :Surveillance Berbasis Masyarakat : Surveillance di tingkat
lokal yang memobilisasi anggota masyarakat untuk secara aktif
mencari penyakit tertentu seperti flu burung. Relawan
Surveillance masyarakat mendukung proses ini melalui
pelaksanaan kunjungan rutin ke rumah-rumah.
V DAFTAR KATA dan ISTILAH
52
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
51
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Prevalence:Prevalence:Prevalence:Prevalence:Prevalence: Jumlah orang yang terjangkit penyakit tertentu
pada suatu waktu tertentu.
Surveillance : Surveillance : Surveillance : Surveillance : Surveillance : Mengamati sesuatu.
Kasus suspect : Kasus suspect : Kasus suspect : Kasus suspect : Kasus suspect : Suatu asumsi kasus menurut standar definisi
kasus (gejala yang diperlihatkan sesuai dengan gejala dari
standar definisi kasus) dimana belum diperolehnya konfirmasi
dari laboratorium.
rumah sakit untuk melengkapi dan menyerahkan form
surveillance dan form laporan kasus yang distandarisasi.
VI Lampiran:
FORM SURVEILLANCE
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator SurveillanceSurveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
5453
Form 1:Form 1:Form 1:Form 1:Form 1:Kategori UmumKategori UmumKategori UmumKategori UmumKategori Umum
FORM SURVEILLANCE
Nama KepalaKeluarga
Apakah andamemeliharaunggas? (I)
Ya Tidak
Apakah ada unggas yangsakit? (II)
YaTidak
Jenis Jumlah kapan
Apakah unggas tsbtelah divaksinasi?(III)
Ya Tidak
c.Entok
a.Ayam
b.Itik
d.Angsa
e. Burung
No
DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1
FORM PENGAMATAN FLU BURUNGKATEGORI : UMUM
Kelurahan :RT/RW :Hari/Tanggal :Nama Ketua RT/RW :
Nama Pengambil Data :
DETAIL 2DETAIL 2DETAIL 2DETAIL 2DETAIL 2
Apakah Ada unggas yang
mati mendadak? (IV)
YaTidak
Jenis Jumlah kapan
Apakah unggasmati tersebuttelah divaksinasisebelumnya?(V)
Ya Tidak
Adakah keluarga anda yang sakitdengan gejala Flu Burung? (VI)
demam Batuk Sesak nafas
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Apakah Bapak/Ibumengetahui petunjukpraktis pencegahan fluburung? (tanyakan danamati) ( VII )
Ya Tidak
c.Entok
a.Ayam
b.Itik
d.Angsa
e. Burung
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
56
FOR
M P
EN
GAM
ATAN
FLU
BU
RU
NG
Kate
gori
: S
usp
ect
Flu
Bu
run
g p
ada M
an
usi
a
Kel
ura
han
No.
Rum
ahH
ari/
Tang
gal
Jam
Nam
a Su
spec
tU
mur
Jeni
s K
elam
inPek
erja
anNam
a Pen
gam
bil
Dat
a
bin/
bint
i
Gej
ala
lain
nya
Bad
an l
emah
Ya
Tid
akN
yeri
oto
tY
aT
idak
Mat
a pe
rih
Ya
Tida
kSa
kit
teng
goro
kan
Ya
Tida
kK
adan
g pe
ndar
ahan
di h
idun
g &
gus
iY
aTi
dak
Ya
Tida
k
Apa
an
da t
elah
ber
obat
ke
Pu
skes
mas
?A
pa a
nda
tel
ah b
erob
at k
e R
um
ah S
akit
Um
um
?A
paka
h a
nda
mel
aku
kan
pen
goba
tan
tra
disi
onal
?A
paka
h a
nda
mel
aku
kan
pen
goba
tan
sen
diri
? (o
bat
war
un
g, d
iker
ik, d
iuru
t, d
ikom
pres
)A
paka
h a
da u
ngg
as y
ang
mat
i men
dada
k da
lam
jum
lah
sed
ikit
/ban
yak,
dil
ingk
un
gan
tem
pat
tin
ggal
an
da?
Apa
kah
an
da p
ern
ah k
onta
k de
nga
n u
ngg
as a
tau
ber
ada
dise
kita
r u
ngg
as d
alam
sat
u m
ingg
u t
erak
hir
?
Form
2
Form 2
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Form Form Form Form Form 22222:::::Kategori Kategori Kategori Kategori Kategori Suspect Flu Burung pada ManusiaSuspect Flu Burung pada ManusiaSuspect Flu Burung pada ManusiaSuspect Flu Burung pada ManusiaSuspect Flu Burung pada Manusia
FORM SURVEILLANCE
55
DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL 22222
DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1
FORM PENGAMATAN FLU BURUNGKategori: Suspect Flu Burung pada Manusia
KelurahanNo. Rumah
Hari/TanggalJam
Gejala lainnyaBadan lemahYa Tidak
Nyeri ototYa Tidak
Mata perihYa Tidak
Apa anda telah berobat ke Puskesmas?Apa anda telah berobat ke Rumah Sakit Umum ?Apakah anda melakukan pengobatan tradisional?
Apakah anda melakukan pengobatan sendiri? (obat warung, dikerik, diurut, dikompres)
Apakah anda pernah kontak dengan unggas atau berada disekitar unggas dalam satu minggu terakhir?
Apakah ada unggas yang mati mendadak dalam jumlah sedikit/banyak, dilingkungan tempat tinggal anda?
Ya Tidak
Nama SuspectUmurJenis KelaminPekerjaanNama Pengambil Data
bin/binti
Sakit tenggorokan Kadang pendarahan di hidung & gusi
Ya Tidak Ya Tidak
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
58
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
57
DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL 22222
Entok Dikandang
YA TidakAngsa (JML)
YA Tidak
Dikandang Burung Hias
YA Tidak
Dikandang
DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL 33333
Lain-lain Dikandang
YA Tidak
Seberapa sering anda menjual produkunggas anda (mis: telur)
Keterangan
Form Form Form Form Form 33333:::::Jumlah Populasi UnggasJumlah Populasi UnggasJumlah Populasi UnggasJumlah Populasi UnggasJumlah Populasi UnggasKategori Khusus Pemilik UnggasKategori Khusus Pemilik UnggasKategori Khusus Pemilik UnggasKategori Khusus Pemilik UnggasKategori Khusus Pemilik Unggas
FORM SURVEILLANCE
DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1
Form Jumlah Populasi UnggasKategori : Khusus Pemilik Unggas
Kelurahan : _____________________RT/RW : _____________________Hari/Tanggal : _____________________Nama pengambil data : _____________________Periode : _____________________
No Nama Pemilik Unggas Ayam (JML)Dikandang
YA TidakItik(JML)
Dikandang
YA Tidak
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
60
DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1DETAIL 1
DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL DETAIL 22222
Form 2 Suspect pada manusia
TIDAK
Form 3 populasi unggasKeterangan
TIDAK
Form Pengamatan Flu Burung
Kategori Checklist Pengamatan
Kecamatan : ____________Kelurahan : ____________Hari/Tanggal : ____________Nama Ketua Komite : ____________
No Nama Pengambil Data Form 1 umum
YA TIDAK
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Form Form Form Form Form 44444:::::Kategori Checklist PengamatanKategori Checklist PengamatanKategori Checklist PengamatanKategori Checklist PengamatanKategori Checklist Pengamatan
FORM SURVEILLANCE
59
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Koordinator Surveillance
Situs yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut:
Komnas FBPIhttp://www.komnasfbpi.go.id
Departemen Kesehatanhttp://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=214
Departemen Pertanianhttp://www.litbang.deptan.go.id/special/ai
Buku Panduan bagi paramedik veteriner (Deptan/FAO):http://www.litbang.deptan.go.id/berkas/fao.pdf
VII DAFTAR PUSTAKA
CARE Vietnam, Targeting the Risk of Avian Influenza Now in the Red
River and Mekong River Regions (TRAIN) Project, Surveillance Training
Module, Oktober 2006
CBAIC, Community Based Avian Influenza Control Project, KomNas
Pengendalian Flu Burung, dan USAID Indonesia, Petunjuk Umum
Pencegahan Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Manusia, Jakarta, 2007
CBAIC, Community Based Avian Influenza Control Project (CBAIC),
KomNas Pengendalian Flu Burung, dan USAID Indonesia, Buku Panduan
Pesan Utama Komunikasi Pengendalian Flu Burung, Jakarta, 2007
CHANGE Project, Academy for Educational Development (AED),
Community Surveillance Kit, Januari 2001.
61