extended abstract ressi dyah adriani

10
ANALISIS STABILITAS LERENG SUNGAI MULKI, TEMBAGAPURA DENGAN ALTERNATIF PERKUATAN Oleh Ressi Dyah Adriani NIM : 15010071 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil) ABSTRAK Tugas akhir ini berisi tentang kelongsoran lereng dan penanggulangannya pada lereng alami di tepi Sungai Mulki, Tembagapura. Lereng ini merupakan lereng yang terbentuk secara alami yang mengalami kelongsoran akibat beban kendaraan berat yang melintas di jalan di atas lereng tersebut. Tugas akhir ini meliputi back calculation analysis dari parameter kuat geser tanah, analisis kestabilan lereng asli, analisis kestabilan lereng dengan perkuatan serta pemilihan metode alternatif perkuatan dengan menggunakan Soil Nailing dan Gabion Reinforced Soil Structure. PENDAHULUAN Lereng merupakan sebuah permukaan tanah yang terbuka dan berdiri membentuk sudut tertentu terhadap sumbu horizontal akibat adanya perbedaan elevasi pada suatu dataran. Perbedaan elevasi pada permukaan tanah, seperti yang terjadi pada lereng dapat mengakibatkan pergerakan massa tanah dari bidang dengan elevasi yang tinggi menuju bidang dengan elevasi yang lebih rendah yang diakibatkan oleh gravitasi yang mengakibatkan ketidakstabilan pada tanah. Lereng di tepi Sungai Mulki merupakan lereng alami yang memiliki kemiringan 60serta ketinggian 22.75 m. Di atas lereng tersebut berdiri Terminal Tembagapura yang melayani kendaraan- kendaraan besar serta jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut bahan tambang dari perusahaan pertambangan Freeport. Lereng tersebut mengalami kelongsoran, sehingga akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Maka dari itu, pada tugas akhir ini akan ditentukan alternatif desain perbaikan dan atau perkuatan yang sesuai dengan kondisi tanah asli pada lereng di tepi Sungai Mulki, Tembagapura, menggunakan metode elemen hingga pada program komputer PLAXIS 2D 8.2. METODOLOGI A. PENGUMPULAN DATA Data topografi lereng Sungai Mulki sebelum dan setelah terjadi longsor. Foto lapangan B. ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN Analisa data dan perhitungan dalam tugas akhir ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Back Calculation Analysis

Upload: ressi-dyah-adriani

Post on 26-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Extended Abstract TA

TRANSCRIPT

  • ANALISIS STABILITAS LERENG SUNGAI MULKI, TEMBAGAPURA DENGAN

    ALTERNATIF PERKUATAN

    Oleh

    Ressi Dyah Adriani

    NIM : 15010071

    (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil)

    ABSTRAK

    Tugas akhir ini berisi tentang kelongsoran lereng dan penanggulangannya pada lereng alami

    di tepi Sungai Mulki, Tembagapura. Lereng ini merupakan lereng yang terbentuk secara

    alami yang mengalami kelongsoran akibat beban kendaraan berat yang melintas di jalan di

    atas lereng tersebut.

    Tugas akhir ini meliputi back calculation analysis dari parameter kuat geser tanah, analisis

    kestabilan lereng asli, analisis kestabilan lereng dengan perkuatan serta pemilihan metode

    alternatif perkuatan dengan menggunakan Soil Nailing dan Gabion Reinforced Soil Structure.

    PENDAHULUAN

    Lereng merupakan sebuah permukaan

    tanah yang terbuka dan berdiri membentuk

    sudut tertentu terhadap sumbu horizontal

    akibat adanya perbedaan elevasi pada

    suatu dataran. Perbedaan elevasi pada

    permukaan tanah, seperti yang terjadi pada

    lereng dapat mengakibatkan pergerakan

    massa tanah dari bidang dengan elevasi

    yang tinggi menuju bidang dengan elevasi

    yang lebih rendah yang diakibatkan oleh

    gravitasi yang mengakibatkan

    ketidakstabilan pada tanah.

    Lereng di tepi Sungai Mulki merupakan

    lereng alami yang memiliki kemiringan

    60 serta ketinggian 22.75 m. Di atas

    lereng tersebut berdiri Terminal

    Tembagapura yang melayani kendaraan-

    kendaraan besar serta jalan yang dilalui

    oleh kendaraan pengangkut bahan

    tambang dari perusahaan pertambangan

    Freeport. Lereng tersebut mengalami

    kelongsoran, sehingga akan berbahaya jika

    dibiarkan begitu saja. Maka dari itu, pada

    tugas akhir ini akan ditentukan alternatif

    desain perbaikan dan atau perkuatan yang

    sesuai dengan kondisi tanah asli pada

    lereng di tepi Sungai Mulki, Tembagapura,

    menggunakan metode elemen hingga pada

    program komputer PLAXIS 2D 8.2.

    METODOLOGI

    A. PENGUMPULAN DATA

    Data topografi lereng Sungai Mulki

    sebelum dan setelah terjadi

    longsor.

    Foto lapangan

    B. ANALISIS DATA DAN

    PERHITUNGAN

    Analisa data dan perhitungan dalam

    tugas akhir ini dibagi menjadi tiga

    bagian, yaitu :

    Back Calculation Analysis

  • Tahapan-tahapan yang dilakukan

    untuk back calculation dalam

    program PLAXIS :

    1. Memodelkan geometri serta

    beban yang diterima oleh

    lereng dalam program input

    PLAXIS.

    2. Mendefinisikan material yang

    digunakan dengan

    memasukkan parameter tanah

    yang akan di trial dari rentang

    nilai parameter tanah Silty Clay

    3. Mendefinisikan kondisi awal

    yang berupa tegangan air pori

    (water pressure), pada kasus ini

    kondisi muka air tanah

    ditentukan dalam kondisi rapid

    drawdown yang merupakan

    kondisi ekstrem yang terjadi

    ketika longsor terjadi serta

    pembebanan akibat beban statik

    kendaraan

    4. Melakukan perhitungan pada

    program calculate. Pada tahap

    ini perlu didefinisikan tahapan-

    tahapan pembebanan yang akan

    terjadi hingga akhirnya

    didapatkan nilai faktor

    keamanan.

    5. Evaluasi hasil dengan

    membandingkan bidang runtuh

    hasil keluaran PLAXIS dengan

    bidang runtuh setelah longsor,

    dan memeriksa nilai angka

    keamanannya apakah telah

    mendekati 1 atau bernilai 1.

    Apabila masih belum sesuai

    dengan kriteria tersebut, maka

    dilakukan trial kembali

    terhadap parameter kuat geser

    tanah ( dan c).

    Analisis Stabilitas Lereng Asli

    Perhitungan stabilitas lereng asli

    menggunakan software PLAXIS

    2D dengan memasukkan

    parameter-parameter tanah yang

    didapat dari back calculation.

    Perencanaan perkuatan lereng

    longsor dengan alternatif dan

    langkah perencanaan sebagai

    berikut :

    Perkuatan dengan Soil Nailing :

    Preliminary Design dengan

    menentukan kebutuhan

    diameter dan panjang

    penanaman

    Pemeriksaan terhadap

    stabilitas global

    menggunakan software

    PLAXIS 2D terhadap beban

    statik dan seismik dan

    pemeriksaan terhadap

    stabilitas internal, yaitu

    pullout dan tensile failure

    terhadap beban statik dan

    seismik

    Perkuatan dengan Gabion

    Reinforcement Soil Structure :

    Menentukan dimensi

    gabion dan spesifikasi wire

    mesh

    Pemeriksaan terhadap

    stabilitas global

    menggunakan software

    PLAXIS 2D terhadap beban

    statik dan seismik dan

    pemeriksaan terhadap

    stabilitas internal, yaitu

    pullout dan tensile failure

    terhadap beban statik dan

    seismik

    C. Penentuan dan Pemilihan Perkuatan

    Lereng

    Dari alternatif perkuatan yang telah

    direncanakan dilakukan pemilihan

  • alternatif yang tepat dengan

    pertimbangan sebagai berikut :

    Angka Keamanan, FS statik > 1.5

    dan FS seismik > 1.1

    Kemudahan dalam memperoleh

    material

    Kemudahan dalam pelaksanaan

    konstruksi.

    PERENCANAAN DAN ANALISIS

    STABILITAS PERKUATAN LERENG

    Perencanaan Perkuatan Gabion

    Reinforced Soil Structure

    Preliminary Design

    Tebal Dinding T 2 m

    Panjang

    Reinforcement

    B 0.7 x H 15 m

    Backface Slope

    Angle

    30

    Backfill Slope

    Angle

    0

    Soil Backfil

    Friction Angle

    AASHTO

    (2007)

    34

    Spesifikasi

    Gabion

    Poisson Ratio 0.3

    Modulus

    Elastisitas

    E 14x

    105

    k

    P

    a

    Porosity N 0.3

    Spesific

    Gravity

    G

    s

    3

    Berat Jenis (1-

    n)x(Gsx

    w)

    18 k

    P

    a

    L 15 m

    H 1 m

    Berikut sketsa dari perkuatan lereng

    Sungai Mulki :

    Analisis StabilitasLereng dengan

    Perkuatan Gabion Reinforced Soil

    Structure

    1. Stabilitas Eksternal

    Stabilitas terhadap Overturning

    pada pembebanan statik

    Tekanan tanah aktif :

    (

    )

    Untuk pembebanan seismik,

    koefisien tekanan lateral

    menjadi :

    ( )

    [ ( ) ( )

    ( ) ]

    didapatkan nilai Kae sebesar 0.8

    Diketahui :

    c = 19 kPa

    = 32

    Soil Reinforced Gabion infilling

    stone

    Wireme

    sh

    19 m

    5,5 m

    1.9 m

  • m = 15 kPa

    sat = 15 kPa

    w = 10 kPa

    Surcharge = 31.2,

    Didapatkan tekanan lateral

    tanah aktif total sebesar

    1140.96 kN.

    Mencari lokasi titik berat

    tekanan lateral tanah aktif total

    (da) :

    Untuk seismik :

    Didapatkan tekanan lateral

    tanah aktif total sebesar

    1911.82 kN.

    dan

    Momen Overturning

    Momen Resisting

    Momen tahanan yang bekerja

    pada tanah berasal dari berat

    gabion juga tanah yang diberi

    perkuatan.

    Sehingga dapat dihitung

    momen tahanan :

    Kestabilan terhadap guling /

    overturning dapat dihitung sebagai

    berikut :

    > 2

    Seismik :

    > 1.5

    Stabilitas terhadap Sliding/Geser

    Dengan

    Total gaya vertikal

    Sehingga didapatkan nilai angka

    keamanan sebesar 4 > 1.5,

    menyatakan bahwa dinding stabil

    dari kegagalan geser. Untuk

    Seismic didapatkan 2.3 > 1,1

    Stabilitas terhadap Daya Dukung

    Pemeriksaan eksentrisitas :

    (

    )

    Dengan B = 24 m

  • (

    )

    (

    )

    Seismik :

    Pemeriksaan eksentrisitas :

    (

    )

    Dengan B = 24 m

    (

    )

    (

    )

    Kapasitas daya dukung tanah dapat

    dihitung menggunakan persamaan

    kapasitas daya dukung ultimate

    pada kasus pondasi dangkal, yaitu

    Sehingga didapat nilai qu sebesar

    3665.47 kN/m2 > 256.865 kN/m

    2

    Untuk Seismik nilai qu sebesar

    3665.47 kN/m2 > 275.67 kN/m

    2

    Stabilitas Global menggunakan

    PLAXIS 2D 8.2

    E wire 2x108

    kN/m2

    Tensile Strength 80.3 kN/m

    Regangan ijin 0.5 %

    EA 10220 kN/m

    SF=1.92

    SF = 1.1

    Bidang Keruntuhan saat Beban Statik

    Bekerja dan Seismik pada Jangka

    Panjang, SF = 1.92 dan SF =1.1

    2. Stabilitas Internal

    Stabilitas terhadap Kegagalan

    Tarik

    Menghitung Kapasitas

    Tarik (RT)

    Tensile Strength =

    80.3 kN/m

    SF = 1.5

    Menghitung Angka

    Keamanan

    T max merupakan gaya

    maksimum yang bekerja

    pada tiap layer

  • z T max (Plaxis) RT

    m kN kN

    1 5.68 53.5 9.4

    2 3.22 53.5 16.6

    2.5 4.78 53.5 11.2

    3 2.91 53.5 18.4

    4 3.53 53.5 15.2

    5 3.76 53.5 14.2

    6 3.34 53.5 16.0

    7 3.19 53.5 16.8

    8 3.31 53.5 16.2

    9 2.43 53.5 22.0

    10 1.75 53.5 30.6

    10.5 1.54 53.5 34.8

    11 0.57 53.5 93.9

    11.5 1.84 53.5 29.1

    12 0.78 53.5 68.6

    13 2.24 53.5 23.9

    14 2.05 53.5 26.1

    15 1.31 53.5 40.9

    16 1.11 53.5 48.2

    17 0.86 53.5 62.2

    18 1.02 53.5 52.5

    19 1.24 53.5 43.2

    19.5 1.21 53.5 44.2

    20 1.61 53.5 33.3

    20.5 1.55 53.5 34.5

    21 2.02 53.5 26.5

    SF

    a. Statik

    b. Gempa

    Dari hasil perhitungan di atas

    seluruh perkuatan di tiap layer

    melebihi nilai angka keamanan

    minimum, yaitu 1.5 dan 1.35.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    lereng dengan perkuatan stabil

    terhadap kegagalan tarik.

    Stabilitas terhadap Kegagalan

    Cabut (Pullout Failure)

    Menghitung panjang

    penanaman yang melewati

    bidang runtuh, (Le)

    Di atas dinding, jarak X ke

    bidang runtuh, sebesar 45,

    dari belakang dinding

    adalah :

    Dengan

    = 45

    = 30

    H = 21.25 m

    Sehingga didapatkan,

    X = 8.44 m

    Pada tiap lapisan (layer),

    panjang penanaman yang

    melewati bidang runtuh, Le

    Dengan B = 19 m, dan t = 2

    m

    Menghitung panjang

    pananaman minimum,

    untuk mendapatkan SF =

    1.5 pada tiap lapisan (Lem)

    Dengan fv adalah tegangan

    tanah pada tiap lapisan

    perkuatan dan adalah

    scale correction factor yang

    diasumsikan sebesar

    0.65.Dari perhitungan di

    atas untuk beban statik dan

    seismik, semua panjang

    penanaman (Le) melebihi

    Lem sehingga dapat

    dinyatakan aman.

    z T max (Plaxis) RT

    m kN kN

    1 19.7 59.4815 3.0

    2 30.02 59.4815 2.0

    2.5 18.67 59.4815 3.2

    3 32.82 59.4815 1.8

    4 36.35 59.4815 1.6

    5 36.23 59.4815 1.6

    6 40.2 59.4815 1.5

    7 41.46 59.4815 1.4

    8 42.29 59.4815 1.4

    9 43.83 59.4815 1.4

    10 19.89 59.4815 3.0

    10.5 15.39 59.4815 3.9

    11 24.6 59.4815 2.4

    11.5 21.67 59.4815 2.7

    12 36.2 59.4815 1.6

    13 44.2 59.4815 1.35

    14 39.7 59.4815 1.5

    15 31.27 59.4815 1.9

    16 22.64 59.4815 2.6

    17 18.09 59.4815 3.3

    18 19.24 59.4815 3.1

    19 19.56 59.4815 3.0

    19.5 18.71 59.4815 3.2

    20 20.04 59.4815 3.0

    20.5 22.95 59.4815 2.6

    21 38.93 59.4815 1.5

    SF

  • Perencanaan Perkuatan Soil Nailing

    Preliminary Design

    Tinggi Dinding, H = 21.25 m

    Face batter : = 30,

    Backslope angle : = 0

    Spacing : Sh = 2 m; Sv = 1.25 m

    Nail inclination : i = 20

    Nail Material : fy = 420 MPa

    Surcharge = 31.12 kPa

    1. Menentukan gaya aksial yang

    dibutuhkan :

    ( )

    dengan

    = 0.31

    Didapatkan

    2. Menentukan kebutuhan diameter dan

    panjang nail tendon

    Agar tidak terjadi putus tulangan,

    maka digunakan FS sebesar 1.8 untuk

    desain awal, sehingga

    Luas penampang butuh :

    Dicoba menggunakan diameter sebesar

    43 mm, panjang nail tendon, dicoba

    sebesar 0.6H, digunakan 18 m. Berikut

    sketsa desain perkuatan Soil Nailing

    dengan panjang nailing 18 m, diameter

    43 mm, dan inklinasi 20

    Sketsa Perkuatan Soil Nailing Pada Lereng

    Sungai MulkiAnalisis Stabilitas Lereng

    dengan Perkuatan Soil Nailing

    Analisis StabilitasLereng dengan

    Perkuatan Soil Nailing

    1. Stabilitas Eksternal Beban

    Stabilitas Global menggunakan

    Program Plaxis 2D.8.2

    Perkuatan nailing pada program

    Plaxis dimodelkan menggunakan

    node to node anchor dengan

    koreksi pada parameter kekakuan

    aksial (EA), yang didapatkan dari

    persamaan berikut :

    (

    ) (

    )

    [

    ] (

    )

    Dimana

    Eg = Modulus elastisitas shotcrete

    En = Modulus elastisitas nailing

    An =luas penampang soil nailing

    A =Luas penampang soil nailing

    yang telah tergrouting

    Ag =Luas penampang grouting

    (Ag = A-An)

    Dari rumus di atas, didapatkan

    nilai EA untuk nailing sebesar

    65040.79 kN.

    1.25 m

  • SF = 2

    SF = 1.1

    Bidang Runtuh yang Terjadi Saat

    Pembebanan Statik dan Seismik

    Jangka Panjang, SF =2 dan SF = 1.1

    Dari perhitungan menggunakan

    Plaxis, didapatkan angka keamanan

    sebesar 2 > 1.5. Angka keamanan

    tersebut menyatakan bahwa

    perkuatan efektif dalam

    menstabilkan lereng.

    Stabilitas terhadap Sliding/Geser

    Dari rumus di atas didapatkan :

    Seismik :

    2. Stabilitas Internal

    Stabilitas terhadap Kegagalan

    Tarik

    Menghitung Kapasitas

    Tarik (RT)

    Fy = 420 MPa

    Awire = 660.5 mm2

    Menghitung Angka

    Keamanan

    T max merupakan gaya

    maksimum yang bekerja

    pada tiap layer

    a. Statik

    b. Gempa

    Dari hasil perhitungan di

    atas seluruhnya melebihi

    nilai angka keamanan

    minimum, yaitu 2 dan 1.35.

    Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa lereng

    dengan perkuatan stabil

    terhadap kegagalan tarik.

    Depth (z) Rt T max FS

    m kN kN Statik

    1.25 609.925 2.144 42.3

    2.5 609.925 0.976 21.2

    3.75 609.925 0.418 14.1

    5 609.925 0.322 10.6

    6.5 609.925 0.454 8.1

    7.75 609.925 2.222 6.8

    9 609.925 3.218 5.9

    10.25 609.925 4.156 5.1

    11.5 609.925 5.15 4.6

    12.75 609.925 6.19 4.1

    14 609.925 7.678 3.8

    15.25 609.925 10.618 3.5

    16.5 609.925 11.014 3.2

    17.75 609.925 10.594 3.0

    19 609.925 9.204 2.8

    20.25 609.925 8 2.6

    Depth (z) Rt T max SF

    m kN kN Gempa

    1.25 609.925 18.44 33.0762

    2.5 609.925 26.43 23.077

    3.75 609.925 33.718 18.089

    5 609.925 41.542 14.6821

    6.25 609.925 53.504 11.3996

    7.5 609.925 61.57 9.9062

    8.75 609.925 70.434 8.65952

    10 609.925 75.426 8.0864

    11.25 609.925 80.586 7.56862

    12.5 609.925 88.494 6.89227

    13.75 609.925 102.094 5.97415

    15 609.925 125.766 4.84968

    16.25 609.925 143.85 4.24

    17.5 609.925 182.59 3.3404

    18.75 609.925 252.384 2.41665

    20 609.925 308.05 1.97995

  • Stabilitas terhadap Kegagalan

    Cabut (Pullout Failure)

    ( ) ( )

    ( )

    Menghitung panjang

    penanaman yang melewati

    bidang runtuh, (Lp)

    *

    +

    L = panjang nail yang

    digunakan, 18 m

    H = Ketinggian dinding, 21.25

    m

    z = kedalaman

    = sudut keruntuhan lereng,

    diasumsikan 45

    = sudut kemiringan lereng

    I = kemiringan penanaman,

    diambil 20

    Menghitung kapasitas Pullout

    (

    a. Statik

    b. Seismik

    Seluruh faktor keamanan

    memenuhi kriteria minimum

    faktor keamanan, yaitu 1.8 dan

    1.5.

    SIMPULAN & SARAN

    Simpulan dari tugas akhir ini adalah :

    1. Desain perkuatan untuk lereng

    dengan menggunakan Gabion

    Reinforced Soil Structure dapat

    meningkatkan angka keamanan

    menjadi 1.9. Gabion yang

    digunakan adalah tipe 5x8 dengan

    panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan

    tinggi 100 cm yang dibagi dalam

    dua kotak. Wiremesh yang

    digunakan sebagai reinforcement

    memiliki kuat putus sebesar 350

    MPa (80.3 kN/m), diameter 2.7

    mm, panjang penanaman sebesar

    19 m serta spasi vertikal sebesar 1

    m.

    2. Desain perkuatan untuk lereng

    dengan menggunakan Soil Nailing

    meningkatkan angka keamanan

    lereng menjadi sebesar 2.

    Perkuatan menggunakan tulangan

    baja dengan kuat leleh 420 Mpa,

    Depth (z) Lp Rp T max SF

    m m kN kN Gempa

    1.25 2.39588 143.753 18.44 7.8

    2.5 3.37114 202.268 26.43 7.7

    3.75 4.34639 260.784 33.718 7.7

    5 5.32165 319.299 41.542 7.7

    6.5 6.49196 389.518 53.504 7.3

    7.75 7.46722 448.033 61.57 7.3

    9 8.44248 506.549 70.434 7.2

    10.25 9.41773 565.064 75.426 7.5

    11.5 10.393 623.579 80.586 7.7

    12.75 11.3682 682.095 88.494 7.7

    14 12.3435 740.61 102.094 7.3

    15.25 13.3188 799.126 125.766 6.4

    16.5 14.294 857.641 143.85 6.0

    17.75 15.2693 916.157 182.59 5.0

    19 16.2445 974.672 252.384 3.9

    20.25 17.2198 1033.19 308.05 3.4

    Depth (z) Lp Rp T max FS

    m m kN kN Statik

    1.25 2.39588 143.753 2.144 10.0

    2.5 3.37114 202.268 0.976 7.0

    3.75 4.34639 260.784 0.418 6.0

    5 5.32165 319.299 0.322 5.5

    6.5 6.49196 389.518 0.454 5.2

    7.75 7.46722 448.033 2.222 5.0

    9 8.44248 506.549 3.218 4.9

    10.25 9.41773 565.064 4.156 4.8

    11.5 10.393 623.579 5.15 4.7

    12.75 11.3682 682.095 6.19 4.6

    14 12.3435 740.61 7.678 4.6

    15.25 13.3188 799.126 10.618 4.5

    16.5 14.294 857.641 11.014 4.5

    17.75 15.2693 916.157 10.594 4.5

    19 16.2445 974.672 9.204 4.4

    20.25 17.2198 1033.19 8 4.4

  • diameter tulangan 43 mm , panjang

    tulangan 18 m dengan sudut

    inkilinasi 20 serta spasi horizontal

    dan vertikal sebesar 2 m dan 1,25

    m.

    3. Alternatif perkuatan yang dipilih

    adalah perkuatan Gabion

    Reinforced Soil Structure.

    Perkuatan ini dipilih karena dinilai

    lebih ekonomis dalam pengadaan

    material dan konstruksi yang

    sederhana dan mudah serta efektif

    meningkatkan kestabilan lereng.

    Saran dari tugas akhir ini adalah :

    1. Dalam melakukan back

    calculation analysis sebaiknya

    diketahui kedalaman kelongsoran

    sehingga bisa didapatkan

    parameter yang tepat untuk

    digunakan dalam desain dan

    analisis.

    2. Dalam melakukan back

    calculation analysis sebaiknya

    juga menggunakan software

    lainnya seperti GEOSLOPE agar

    dapat menjadi pembanding untuk

    mencari bidang longsor yang

    paling kritis sehingga bisa

    mendapat parameter yang tepat.

    3. Bidang keruntuhan yang

    didapatkan oleh Plaxis tidak

    menunjukkan bidang keruntuhan

    dari Safety Factor yang

    sebenarnya, sehingga untuk benar-

    benar mengetahui posisi bidang

    keruntuhan, hasil analisis perlu

    dibandingkan menggunakan

    program komputer lain seperti

    GEOSLOPE.

    PUSTAKA

    Shepherd, C.E. 2004. Modular Gabion

    Systems : Gabion Walls Design.

    Houston C.E Shepherd Company

    Byrne, R.J, D. Cotton, J. Potterfield, C.

    Wolschlag, G. Ueblacker.1998.

    FHWA-SA-96-069R Manual for

    Design & Construction Monitoring

    of Soil Nail Walls.Virginia