evaluasi program kelas ekstensi di sma daar el-qolam...
TRANSCRIPT
EVALUASI PROGRAM KELAS EKSTENSI DI SMA DAAR
EL-QOLAM 2 TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Fitra Oktafia
NIM 11150182000023
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Fitra Oktafia, NIM: 11150182000023. Evaluasi Program Kelas Ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang. Skripsi Program Studi Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan capaian
program kelas ekstensi. Penelitian ini menggunakan model CIPPO, yaitu Context,
Input, Process, Product, dan Outcomes sebagai alat melakukan evaluasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan
data pada proses evaluasi yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen.
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil evaluasi menunjukan bahwa program kelas ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 mendapat kategori tinggi pada aspek input dan process, serta kategori
moderat pada aspek konteks, produk, dan outcomes. Berdasakan hasil evaluasi
tersebut dapat diputuskan bahwa program kelas ekstensi dilanjutkan
pelaksanaannya karena memberi manfaat untuk peserta didik, alumni, dan
masyarakat. Namun demikian untuk mengoptimalkan program tersebut perlu
beberapa peningkatan pada aspek yang mendapatkan kategori moderat seperti
konteks, produk, dan outcomes.
Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan agar program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 dapat berjalan dengan maksimal. Pertama, surat izin
operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Kedua, para guru harus
lebih sering mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal
sekolah dan mengikuti sertifikasi profesi keguruan. Ketiga, kepala sekolah dan
pengawas sekolah perlu memaksimalkan pengawasan dalam proses KBM.
Keempat, pengadaan Laboratorium Bahasa serta pengadaan Laboratorium Kimia
dan Biologi secara terpisah dan memadai.
Kata Kunci: Evaluasi Program, Kelas Ekstensi, SMA Daar El-Qolam2
Tangerang.
ii
ABSTRACT
Fitra Oktafia, NIM: 11150182000023. The Program Evaluation of Extension
Class at SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang. A Skripsi Management of
Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training, UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta. 2019.
This study aims to find out and describe the achievements of extension
class. This study uses CIPPO models, these are Context, Input, Process, Product,
Outcomes as a tools to evaluate. The approach used in this research is
qualitative. The data collection on this evaluation are interview, observation, and
document study. Analysis that used in this research are data reduction, display,
and verification.
Evaluation result indicate that extension class at SMA Daar El-Qolam 2
has been organized by high category in aspect of input and process, and moderate
category in context, product, and outcomes. Based on the evaluation result, it is
decided for extension class program to be continued because the program able to
provide the benefits for student, graduated student, and society however to
optimize the program needs some imrovement on an aspect that get moderate
categories such as context, product, and outcomes.
These are some recomendations which can be given to extension class at
SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang in order that extesion class can be run well.
First, a license permit of extension class program implementation from education
authorities of Tangerang District. Second, teachers should be more often
following training organised by an external party school and be certified teachery
profession. Third, the school principal and a supervisor of schools should be
maximize an oversight in teaching and learning activities. Fourth, the provision of
language laboratory and the procurement of the chemical and biological
separately and completely.
Keywords: Program evaluation, Extension class, SMA Daar El-Qolam 2
Tangerang.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan syukur Alhamdulillah atas rahmat dan pertolongan Allah S.W.T
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat dalam mencdapatkan
gelar Sarjana Pendidikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW., Keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir
zaman.
Melalui segenap usaha, do‟a, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan abntuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terakasih sedalam-dalamnya, kepada:
1. Dr. Sururin, M. Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syrif Hidayatullah Jakarta beserta Dekanat;
2. Drs. Mu‟arif Sam, M. Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Pendidikan, Dosen Akademik, dan Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu,
membimbing, dan mengarahkan dalam penulisan skripsi;
3. Dr. H. T. Rusman N, M. Pd, MM sebagai Dosen Pembimbing I
Penulisan Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membantu, membimbing, dan mengarahkan dalam penulisan
skripsi;
4. Dr. Zahrudidin, Lc., M. Pd sebagai Sekertaris Program Studi
Manajemen Pendidikan yang telah mendidik, membimbing, dan
memotivasi serta memberikan pelayanan yang baik kepada penulis
selama menjalani perkuliahan;
5. Seluruh Dosen dan Staff pada Program Studi Manajemen Pendidikan
yang telah mendidik, membimbing, dan memotivasi serta memberikan
pelayanan yang baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan;
6. H. Muhidin, M. Pd sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas Daar El-
Qolam 2 beserta jajaran Dewan Guru
7. Bapak Makbul Zamal dan Ibu Khaeroh sebagai Orang Tua atas segala
do‟a, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral
maupun materil. Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa
besar perjuangannya yang telah diberikan kepada penulis;
8. Fahra Zahra Alya dan Farros Al-Farizi selaku adik kandung yang telah
memberikan kasih sayang, motivasi serta dukungan moral sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
9. Keluarga besar Program Studi Manajemen Pendidikan angkatan tahun
2015 yang selalu membantu, memberi semangat dan membuat hari-
hari perkuliahan menjadi penuh kenangan;
iv
10. Teman-teman seperjuangan, Hamidah, Niken, Ika, Mahe, dan Lulu
yang selalu sedia membantu dan menemani penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini;
11. Sahabat tercinta, Dina, dan Opi yang selalu memberi semangat dan
motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini;
12. Semua pihak yang yang telah mendukung baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah S.W.T memberikan dan melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap
semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta
menambah wacana pemikiran bagi kita semua. Aamiin
Jakarta, 9 Oktober 2019
Penulis,
Fitra Oktafia
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... x
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II ACUAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR ........................ 9
A. Acuan Teoretik ..................................................................................... 9
1. Evaluasi Program ............................................................................. 9
a. Pengertian Evaluasi Program ...................................................... 9
b. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program .................................... 12
c. Model-model Evaluasi Program ............................................... 14
d. CIPPO sebagai Model Evaluasi ................................................ 16
2. Program Kelas Ekstensi ................................................................. 19
a. Pengertian Program Kelas Ekstensi .......................................... 19
b. Tujuan dan Fungsi Kelas Ekstensi ............................................ 23
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 27
BAB III METODOLOGI EVALUASI ............................................................. 32
A. Tempat dan Waktu Evaluasi .............................................................. 32
B. Jenis, Metode, dan Model Evaluasi .................................................... 33
C. Sumber dan Jenis Data Informasi....................................................... 34
vi
D. Instrumen Evaluasi ............................................................................. 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39
BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN ....................................... 41
A. Gambaran Umum SMA Daar El-Qolam 2 ......................................... 41
1. Profil Sekolah ................................................................................. 41
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ...................................................... 42
3. Sistem Pendidikan SMA Daar El-Qolam 2 .................................... 44
B. Deskripsi Data .................................................................................... 45
1. Evaluasi Context (Konteks) ............................................................ 45
a. Profil Program Kelas Ekstensi .................................................. 45
b. Aspek Regulasi Program Kelas Ekstensi .................................. 49
c. Analisis Kebutuhan Program Kelas Ekstensi ........................... 58
2. Evaluasi Input (Masukan) .............................................................. 59
a. Kurikulum Kelas Ekstensi ........................................................ 59
b. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi .................................... 67
c. Guru/Pengajar ........................................................................... 67
d. Peserta Didik/Santri .................................................................. 70
e. Sarana dan Prasarana ................................................................ 73
f. Biaya ......................................................................................... 78
3. Evaluasi Process (Proses) .............................................................. 81
a. Pelaksanaan Program Kelas Ekstensi ....................................... 81
b. Strategi dan Metode Pembelajaran ........................................... 85
c. Mekanisme Pengawasan ........................................................... 90
4. Evaluasi Product (Hasil) ................................................................ 91
a. Prestasi Akademik .................................................................... 91
b. Prestasi Non-Akademik ............................................................ 92
c. Moral dan Akhlak ..................................................................... 94
5. Evaluasi Outcomes (Akibat)........................................................... 95
C. Analisis Ketercapaian Evaluasi Program ........................................... 97
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program Kelas Ekstensi ........ 100
1. Aspek Context (Konteks) ............................................................. 100
vii
2. Aspek Input (Masukan) ................................................................ 101
3. Aspek Process (Proses) ................................................................ 102
4. Aspek Product (Produk)............................................................... 103
5. Aspek Outcomes (Akibat) ............................................................ 103
E. Keterbatasan Evaluasi ...................................................................... 104
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................... 106
A. Kesimpulan ...................................................................................... 106
B. Rekomendasi .................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108
DOKUMENTASI ..............................................................................................215
BIODATA PENULIS ........................................................................................219
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Penelitian ........................................................................31
Tabel 3. 2 Indikator Instrumen Program Kelas Ekstensi ........................................36
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Inventory Checklist Program Kelas Ekstensi........37
Tabel 3. 4 Daftar Studi Dokumen Program Kelas Ekstensi ....................................38
Tabel 4. 1 Profil SMA Daar El-Qolam 2 ....................................................................41
Tabel 4. 2 Ketentuan Seragam Sekolah .....................................................................50
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Data Pelanggaran Bagian Bahasa 2018-2019 ...................54
Tabel 4. 4 Ketentuan Sanksi Pelanggaran Bagian Pengembangan Bahasa Asing.55
Tabel 4. 5 Analisis Kebutuhan Program Kelas Ekstensi .........................................59
Tabel 4. 6 Struktur Kurikulum Kelas Ekstensi ........................................................60
Tabel 4. 7 Muatan Lokal di SMA Daar El-Qolam 2 ................................................61
Tabel 4. 8 Struktur Kurikulum Program 6 Tahun ..................................................62
Tabel 4. 9 Jadwal Latihan Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................64
Tabel 4. 10 Prosentase Kesesuaian Guru dengan Ijazah Bidang Ajar ...................68
Tabel 4. 11 Kondisi Sarana Belajar di SMA Daar El-Qolam 2 ...............................75
Tabel 4. 12 Hasil Observasi Sarana dan Prasarana .................................................75
Tabel 4. 13 Rincian Biaya Santri Baru ......................................................................78
Tabel 4. 14 Jadwal Kegiatan Harian Santri Kelas Ekstensi ....................................82
Tabel 4. 15 Jadwal Kegiatan Mingguan Program Kelas Ekstensi ..........................82
Tabel 4. 16 Perolehan Skor Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran .........................89
Tabel 4. 17 Rekapitulasi Nilai UN dan US di SMA Daar El-Qolam 2 ....................92
Tabel 4. 18 Rekapitulasi Sebaran Alumni di PTN Tahun 2016-2018 .....................95
Tabel 4. 19 Rekapitulasi Sebaran Alumni di PTS Tahun 2016-2018 ......................95
Tabel 4. 20 Rekapitulasi Sebaran Alumni Tahun 2016-2018 ..................................96
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Data Sebaran Alumni Tahun Kelulusan 2016-2018 ......96
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 31
Gambar 4. 1 Suasana Kelas XI EXT IPA A .....................................................86
Gambar 4. 2 Suasana Kelas XI EXT IPA C ..................................................... 88
Gambar 4. 3 Suasana Kelas XI EXT IPA C ..................................................... 88
Gambar 4. 4 Suasana Kelas XI EXT IPS A ...................................................... 89
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Instrumen Evaluasi ................................................................ 110
LAMPIRAN 2 Transkip Wawancara ............................................................ 135
LAMPIRAN 3 Data Guru Program Kelas Ekstensi ..................................... 183
LAMPIRAN 4 Tugas, Pokok, dan Fungsi Struktur Organisasi .................. 187
LAMPIRAN 5 Program Sekolah..................................................................... 191
LAMPIRAN 6 Kalender Pendidikan ............................................................. 196
LAMPIRAN 7 Akreditas Sekolah .................................................................. 199
LAMPIRAN 8 Hasil Observasi ....................................................................... 200
LAMPIRAN 9 Hasil Studi Dokumen ............................................................. 202
LAMPIRAN 10 Surat Bimbingan Skripsi ..................................................... 208
LAMPIRAN 11 Surat Izin Penelitian ............................................................ 209
LAMPIRAN 12 Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing ........................... 210
LAMPIRAN 13 Uji Referensi ......................................................................... 211
LAMPIRAN 14 Daftar Referensi ............................................................ 212
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dan patut
dipertimbangkan pada aspek kualitas sumber daya manusia di tiap-tiap
negara. Hal itu bisa terlihat dari upaya pemerintah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Harapannya, untuk menghasilkan output
atau sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
negara-negara lainnya. Sebagaimana yang telah tertera pada UUD 1945
pasal 31 ayat 5 yang berbunyi "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa umtuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia".
Berdasarkan konstitusi terkait, dapat diketahui bahwasanya dalam
memajukan bangsa, pemerintah perlu memajukan llmu Pengetahuan dan
Teknologi dengan tetap menjunjung nilai-nilai agama. Mendapatkan
pendidikan yang layak merupakan hak setiap warga negara karena
pemerintah atau negara sangat bertanggungjawab atas kemajuan bangsa
ini, karena langkah pertama yang dilakukan untuk memajukan suatu
peradaban bangsa adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya itu sendiri melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang berbunyi :
. ُ الهِذيَن آَمُنوا ِمْنُكْم َوالهِذيَن أُوُتوا اْلِعْلَم َدَرَجاٍت..." )سورة المجادلة: ( 11َيْرَفِع َّللاه
...”
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujadalah :11)1
1Departemen Agama RI, “Al-Qur‟an al-Karim: Mushaf Al-Qur‟an Tajwid”,
(Bandung: CV Penerbit Diponegoro,2012), hal. 543.
2
Ayat tersebut mempunyai makna bahwasanya Allah menjanjikan
akan menaikkan derajat orang yang berilmu dan beriman. Kedua hal
tersebut merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena apabila
hanya salah satu dari kedua hal tersebut saja yang dilakukan, maka hasil
yang di dapatkan menjadi kurang baik dan tidak maksimal. Contohnya
sekarang ini banyak sekali orang yang pintar, bergelar tinggi, serta
mempunyai jabatan di bidang pemerintahan tetapi mereka tidak
menyeimbangkannya dengan keimanan. Faktor tersebutlah yang menjadi
penyebab semakin maraknya kasus korupsi dan perbuatan curang di
Indonesia. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwasanya orang yang
beriman akan menggunakan ilmunya dengan bijaksana sesuai perintah
Allah dan berada di jalan Allah. Lebih lanjut, orang yang berilmu tetapi ia
tidak beriman maka kemungkinan besar orang tersebut akan
menggunakan ilmunya tidak di jalan Allah atau tidak sesuai syariat
agama.
Pentingnya menuntut ilmu bagi negara dan agama memunculkan
berbagai variasi dan motif pendidikan, baik yang bersifat non-formal
maupun formal. Pendidikan non-formal merupakan proses pendidikan
tambahan untuk pendidikan formal yang berfungsi sebagai pelengkap
apabila peserta didik pada pendidikan formal merasa kurang dalam proses
pembelajarannya. Salah satu contoh dari pendidikan non-formal yaitu
lembaga bimbingan belajar. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang
teratur, sistematis, serta mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Pendidikan ini umumnya diselenggarakan di sekolah. Pendidikan formal
mempunyai beberapa varian, antara lain TK, SD SMP, SMA, SMK, MTS,
MA, Perguruan Tinggi.
Penyelenggaraan pendidikan seyogyanya bukan hanya merupakan
tanggungjawab Pemerintah saja. Namun, seluruh elemen masyarakat
sudah seharusnya membantu Pemerintah dalam proses kegiatan
penyelenggaraan pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satu peran
masyarakat dalam membantu program Pemerintah adalah menawarkan
3
jasa layanan pendidikan serta mengembangkannya menjadi berbagai
macam varian program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lembaga
pendidikan swasta yang sudah menjamur di Indonesia tidak bisa
diragukan eksistensinya lagi karena banyak lulusannya yang dapat
bersaing dengan sekolah-sekolah negeri. Bahkan banyak sekolah swasta
yang mempunyai nilai tinggi di masyarakat walaupun biaya yang harus
dikeluarkan lebih sedikit mahal ketimbang pengeluaran biaya sekolah
negeri. Hal ini karena masyarakat mempunyai kebutuhan yang berbeda
antara satu dengan lainnya. Ada yang lebih condong terhadap mutunya,
pembiayaannya, gedungnya, dan lain sebagainya. Masyarakat umumya
lebih memperhatikan seberapa baik mutunya ketimbang memperhatikan
biaya yang harus dikeluarkan untuk pendidikan.
Salah satu sekolah yang terus melakukan inovasi yaitu SMA Daar
El-Qolam Tangerang Banten. SMA Daar El-Qolam terus berinovasi
dengan cara mengadakan program-program yang diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat di era yang semakin berkembang ini.
Salah satu program yang dimiliki oleh SMA Daar El-Qolam yaitu
program kelas ekstensi yang berada di bawah naungan yayasan pondok
pesantren Daar El-Qolam 3.
Pada jenjang perguruan tinggi program ekstensi sudah tidak asing
lagi didengar. Program ini bisa dipilih oleh mahasiswa lulusan Diploma
yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang Strata Satu tanpa perlu
mengulang perkuliahan dari awal lagi. Namun sekarang program ekstensi
tidak hanya ditawarkan kepada mahasiswa Diploma saja, tetapi kepada
siswa SMP yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA pun
dapat mengkuti program ini. Contohnya seperti di SMA Daar El- Qolam
2. Program ini diperuntukkan untuk para siswa SMP kelas akhir dan ingin
melanjutkan studinya ke pondok pesantren. Program ini mempunyai
waktu pembelajaran sebanyak 3 tahun, yaitu sama seperti SMA pada
umunya. Yang menjadi perbedaan antara alumni SMA dengan alumni
kelas ekstensi ini yaitu alumni program kelas ekstensi sama dengan
4
alumni pondok pesantren modern lainnya karena mereka dituntut untuk
mengikuti rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh santri yang bukan
berasal dari program lain seperti program reguler dan unggulan dimana
mereka (santri program reguler dan kelas unggulan) 3 tahun lebih lama
tinggal dan menempuh pendidikannya di pesantren.2
Pada tahun 2018, Program ekstensi di Daar El-Qolam 2 sudah
meluluskan santrinya sebanyak 7 angkatan.3 Tetapi, dalam prosesnya
pasti ada saja kendala yang harus dihadapi oleh pihak yayasan dalam
mensukseskan program ini. Padatnya jam pembelajaran, lingkungan baru
yang masih terasa asing, belum terbiasanya hidup jauh dari orang tua, serta
perlu waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dengan peraturan yang
dibuat pondok kepada santrinya merupakan sebagian kecil masalah yang
dialami oleh santri baru. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya jumlah
santri di tahun ajaran kedua program kelas ekstensi ini.
Lebih lanjut lagi, adanya jam tambahan dalam kegiatan belajar
mengajar mengakibatkan suasana belajar yang kurang kondusif. Jam
tambahan dilakukan pada pukul 08:30-22:00 WIB. Pada kelas malam ini,
santri dan para ustadz melakukan kegiatan belajar mengajar sama seperti
biasanya. Santriwan dan santriwati mengenakan seragam formal sesuai
jadwal yang sudah ditentukan oleh pihak pondok pesantren dan ustadz-nya
pun mengenakan kemeja dan jas seperti kegiatan belajar mengajar di siang
hari. Adanya jam pembelajaran malam ini bertentangan dengan pendapat
Naiman, spesialis masalah tidur dari University of Arizona‟s Center for
Integrative Medicine. Naiman menuturkan 80 persen serotonin
(neurotransmitter yang berhubungan dengan semangat) akan dirangsang
dari paparan sinar matahari, sehingga jika matahari tenggelam kadar
serotonin dalam tubuh juga berkurang. Ia juga berkata bahwa pada malam
hari ketika otak sudah lelah, merupakan cara terbaik untuk membuat tubuh
2Wawancara dengan Kepala SMA Daar El-Qolam 2 pada Tanggal 12 Desember
2018 pukul 11:30 WIB. 3Wawancara dengan Staff TU SMA Daar El-Qolam 2 pada Tanggal 12
Desember 2018 pukul 10:45 WIB.
5
menjadi santai seperti menonton film lucu, atau melakukan hal-hal yang
bisa membuat tubuh santai atau rileks.4 Pada jam 08-10 malam merupakan
waktu transisi dari kondisi terjaga menjadi mengantuk, karena kadar
hormon melatonin (hormon tidur) akan meningkat cepat. Hal tersebut
dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya penyerapan materi oleh
beberapa santri (atau bahkan mayoritas) yang diajarkan pada kelas malam
sehingga wawasan yang diterima pun tidak semaksimal pembelajaran pada
kelas pagi. Logikanya, kegiatan yang dilakukan pada kelas pagi saja sudah
cukup menguras otak sehingga otak perlu diistirahatkan untuk mencegah
berkurangnya daya ingat otak di keesokan harinya. Pada malam hari juga
otak akan sulit fokus menyerap materi karena banyaknya kegiatan yang
telah dilakukan pada pagi sampai siang hari.
Untuk dapat mengetahui apakah penyelenggaraan program kelas
ekestensi sudah berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu penilaian
atau evaluasi terhadap program tersebut. Beberapa alasan tersebut yang
menggugah penulis untuk meneliti di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang
sebagai tempat penelitian skripsi. Apakah dengan adanya beberapa
masalah yang muncul, program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2
Tangerang mampu berjalan dengan baik dan memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Untuk mengetahui lebih lengkap, penulis mengambil judul
skripsi, yaitu: “Evaluasi Program Kelas Ekstensi di SMA Daar El-
Qolam 2 Tangerang Banten
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
dapat diketahui adalah sebagai berikut:
1. Munculnya berbagai macam motif dan variasi yang ditawarkan oleh
lembaga pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat.
4Rubi Naiman, 8 Waktu Terbaik Bagi Otak, 2010,
(https://m.detik.com/health/hdup-sehat-detikhealth/d-1454686/8-waktu-terbaik-bagi-
otak). Diakses tanggal 15 Januari 2019 pukul 14:44 WIB.
6
2. Kurang efektifnya waktu pembelajaran formal yang diselenggarakan
pada malam hari di program kelas ekstensi.
3. Program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang Banten.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan program
ekstensi cukup luas, maka masalah penelitian pada penelitian evaluasi
perlu dibatasi. Evaluasi kali ini dibatasi hanya pada penilaian terhadap
komponen-komponen program kelas ekstensi yang berpengaruh terhadap
efektivitas pelaksanaan program kelas ekstensi dan bertujuan pada
peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan yang dimaksud adalah
penyediaan pelayanan pendidikan yang diberikan SMA Daar El-Qolam 2
kepada siswa program ekstensi.
Dengan memilih model evaluasi CIPPO, maka komponen program
yang dievaluasi adalah komponen konteks, masukan, proses, dan produk,
dan outcome. Model ini menjadi batasan dalam melakukan evaluasi
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang Banten.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dikelompokkan dalam
model evaluasi CIPPO (Context, Input, Process, Product, dan Outcome)
yang terdiri dari:
1. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 ditinjau dari context?
2. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 ditinjau dari input?
3. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 ditinjau dari process?
4. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 ditinjau dari product?
5. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 ditinjau dari outcome?
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis hasil evaluasi context/konteks pelaksanaan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang.
2. Untuk menganalisis hasil evaluasi input/masukan pelaksanaan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang.
3. Untuk menganalisis hasil evaluasi process/proses pelaksanaan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang.
4. Untuk menganalisis hasil evaluasi product/produk pelaksanaan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang.
5. Untuk menganalisis hasil evaluasi outcome pelaksanaan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian kali ini
yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Manajemen Pendidikan untuk penelitian terkait atau sebagai contoh
penelitian di masa yang akan datang, terutama yang berkaitan dengan
evaluasi program kelas ekstensi.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi penulis: sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang
diperoleh penulis selama dibangku kuliah dengan kenyataan
yang ada pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah.
b. Bagi sekolah: penelitian ini menjadi bahan evaluasi dalam
mengukur tingkat keberhasilan program ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 Tangerang. Serta untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
khususnya di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang, umumnya
8
lembaga pendidikan baik umum maupun yang berbasis agama
di Indonesia.
c. Bagi masyarakat: hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi lebih lanjut mengenai sekolah yang
bersangkutan.
9
BAB II
ACUAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Acuan Teoretik
1. Evaluasi Program
a. Pengertian Evaluasi Program
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia program adalah
“rancangan rencana kegiatan mengenai asas-asas, serta usaha-usaha
yang akan dijalankan”.5 Dari pengertian tersebut dapat dilihat adanya
unsur-unsur manajemen dalam suatu program. Dimulai dari adanya
rancangan tentang bagaimana program tersebut akan djalankan,
rencana kegiatan apa saja yang akan dilakukan, lalu
pengimplementasiannya di lapangan.
Program adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak
terbatas. Kebijakan bersifat umum dan untuk merealisasikan kebijakan
disusun berbagai jenis program. Misalnya untuk melaksanakan
Kebijakan Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar menyusun dan melaksanakan program pendidikan
Sekolah Dasar, program pendidikan Sekolah Menengah Pertama,
program pendidikan Sekolah Menengah Atas, dan program
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.6 Untuk mengukur
keberhasilan atau ketepatan suatu program, perlu dilakukan evaluasi
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahan dari suatu
program.
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation”yang
memiliki dasar kata “value” yang berarti menilai.7 Secara etimologi,
5Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, hal. 702. 6Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2011),hal. 17. 7John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet.XXVI, hal. 626.
10
evaluasi artinya memberikan penilaian atau menilai.8 Artinya evaluasi
merupakan suatu kegiatan penilaian suatu kegiatan atau lainnya guna
mengalami perbaikan atau peningkatan dari sebelumnya. Sedangkan
Suchman memandang evaluasi sebagai sebuah proses yang
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang telah
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.9 Hal ini memberi
makna bahwasanya evaluasi merupakan suatu proses penilaian
terhadap suatu objek tertentu yang hasilnya dapat digunakan sebagai
alat perbaikan atau peningkatan dari sebelumnya.
Menurut Sudjana, evaluasi merupakan penting untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah
pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan dampak apa yang
terjadi setelah suatu program dilaksanakan.10 Vedung berpendapat
dalam buku Sukardi bahwasanya “Evaluation is the process of
determining worth, merit and value of the things.” Artinya, evaluasi
merupakan proses untuk menentukan manfaat dan nilai sesuatu.
Worth dan merit bisa diartikan nilai atau harga, tetapi memiliki makna
yang berbeda. Worth dan merit ini diumpamakan sesuatu yang terbuat
dari logam dan emas.11
Kesimpulan dari dua tokoh yang berpendapat
di atas yaitu evaluasi merupakan suatu hal yang dinilai penting karena
hasil dari proses evaluasi tersebut dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan dari suatu objek yang akan dievaluasi.
Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu
pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu
pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu
8Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), Cet ke-2, hal. 310. 9Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), hal. 1. 10
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal.
7. 11
Sukardi, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hal. 7.
11
pengetahuan dalam praktik profesi.12
King mendefinisikan evaluasi
sebagai suatu proses penelitian sistematik untuk menyediakan
informasi yang dapat dipercaya mengenai karakteristik, aktivitas, atau
keluaran (outcome) program atau kebijakan untuk tujuan penilaian.13
Evaluasi menurut Gay yang dikutip oleh Sukardi adalah
sebuah proses sistematis pengumpulan dan penganalisisan data untuk
pengambilan keputusan. Dari aspek program, evaluasi dapat dikatakan
suatu kegiatan pengevaluasian yang dilakukan secara
berkesinambungan dan ada dalam suatu organisasi. Program dapat
diartikan menjadi dua hal, yaitu sebagai rencana dan juga sebagai
kesatuan kegiatan pengelolaan.14
Cronbach dan Stuffbeam dalam buku yang ditulis Arikunto
mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.
Sehubungan dengan definisi tersebut, The Standford Evaluation
Consortium Group menegaskan bahwa meskipun evaluator
menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan
tentang suatu program.15
Evaluasi program adalah metode sistematik untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan memakai informasi untuk
menjawab pertanyaan dasar mengenai program.16
Evaluasi program
adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen program dalam
mendukung pencapaian tujuan program. Dengan demikian, jika
diketahui bahwa hasil belajar (sebagai harapan dari program
pembelajaran) tidak memuaskan, dapat dicari di mana letak
12
Wirawan, op. Cit, hal. 30. 13
Ibid., hal. 64. 14
Sukardi, op. cit, hal. 8 15
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hal. 4. 16
Ibid., hal. 17.
12
kekurangannya atau komponen mana yang bekerja tidak dengan
semestinya.17
Evaluasi program pada prinsipnya merupakan satu bagian
integral dari evaluasi pendidikan pada umumnya. Evaluasi program
bukan saja ada di dalam proses belajar mengajar, tetapi evaluasi
program memiliki penggunaan yang lebih luas, yaitu dilakukan pada
program yang merupakan hasil keputusan pemegang kebijakan untuk
diprioritaskan pelaksanaanya, seperti misalnya program studi, ataupun
program yang dilaksanakan untuk masyarakat, misalnya program
pembangunan gedung laboratorium atau proyek penelitian yang
terkait dengan kepentingan masyarakat.18
Dapat disimpulkan bahwa, evaluasi program merupakan
penelitian terhadap suatu program yang dilakukan untuk menilai
berhasil atau tidaknya suatu program tersebut dan juga seberapa besar
pengaruh dampak yang dapat dirasakan dari adanya program tersebut.
Hasil dari evaluasi suatu program dapat dijadikan sebagai bahan acuan
atau referensi dari pihak lembaga untuk memperbaiki, menghilangkan,
meningkatkan, mengembangkan, merubah, dan menghentikan sebuah
program yang sedang dijalankan guna kemajuan mutu sebuah
lembaga.
b. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program
Menurut Wirawan, tujuan evaluasi dilaksanakan untuk
mencapai berbagai tujuan sesuai dengan objek evaluasinya. Tujuan
melaksanakan evaluasi antara lain adalah:
a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat,
b. Meneliti apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana,
c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar,
17
Ibid., hal. 7. 18
Sukardi, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2014), hal. 2.
13
d. Mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang
jalan, mana yang tidak berjalan,
e. Pengembangan staf program,
f. Memenugi ketentuan undang-undang,
g. Akreditasi program,
h. Mengukur cost effectiveness dan cost-efficiency,
i. Mengambil keputusan mengenai program,
j. Accountabilitas,
k. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program,
l. Memperkuat posisi politik, dan
m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi.19
Menurut Spaulding yang dikutip oleh Sukardi ada tiga
kegiatan terkait dengan tujuan evaluasi. Tiga kegiatan tersebut yaitu:
(1) memfokuskan pada pengembangan profesi dan penyediaan
training bagi para guru, (2) mengamati apakah kegiatan
pengembangan profesi dan training bagi para guru berdampak pada
perilaku profesional dalam proses belajar mengajar, (3) mengamati
secara cermat jika ada inovasi proses belajar-mengajar yang tampak
dari hasil (output) dan/atau dampaknya (outcome) pada siswa.20
Pada
hakikatnya, evaluasi bertujuan untuk memperbaiki dan
mengembangkan program. Sehingga pelaksana atau penanggungjawab
dari program tersebut dapat mengambil sebuah keputusan mengenai
apa saja yang perlu dirubah untuk meningkatkan dan mengambangkan
program.
Sedangkan, menurut Possavac dan Carey di dalam buku
Wirawan, manfaat evaluasi program adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat rencana untuk layanan dan penyajiannya untuk
memperbaiki manfaat program dan untuk meningkatkan
efisiensi program.
19
Ibid., hal. 22-24. 20
Sukardi, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hal. 52.
14
b. Membantu mengambil keputusan dalam menentukan apakah
program harus dimulai, diteruskan, atau dipilih dari dua atau
tiga alternatif.21
Dalam penulisan laporan evaluasi, yang terpenting adalah
bagaimana pesan yang ada di laporan tersebut dapat tersampaikan
dengan baik sehingga dapat tersampaikan pesan yang sebenarnya.
Informasi tersebut sangat berguna karena dengan informasi tersebut
kita dapat menilai hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam praktik
sebuah program agar berjalan dengan lancar.
c. Model-model Evaluasi Program
Ada banyak model evaluasi program yang dapat digunakan,
khususnya pada program pendidikan. Menurut Arikunto dan Jabbar,
model-model evaluasi dapat dikelompokkan menjadi 7, yaitu:
a) Goal Oriented Evaluation : model ini merupakan model
evaluasi yang berorientasi pada keputusan. Dengan cara
mengevaluasi secara bertahap dan kontinyu.
b) Goal Free Evaluation Model : model ini berorientasi pada
bebas tujuan yang mana mempertimbangkan tujuan umum
yang akan dicapai oleh program, bukan secara rinci atau
perkomponen.
c) Formatif-Summatif Evaluation Model : evaluasi formatif ini
merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih
berlangsung atau ketika masih dekat dengan permulaan
kegiatan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana
program yang dirancang dapat berlangsung. Model evaluasi ini
juga dapat mengidentifikasi hambatan apa yang terjadi
sehingga dapat mengambil keputusan secara dini untuk
mengantisipasi hambatan yang berlangsung dem kelancaran
sebuah program. Sedangakan evaluasi summatif dilakukan
21
Wirawan, op. Cit., hal. 24.
15
setelah program berakhir. Tujuannya adalah untuk mengukur
keberhasilan sebuah program.
d) Countenance Evaluation Model : model ini dikembangkan
oleh Stake. Menekankan adanya pelaksanaan dua hal pokok,
yaitu (1) deskripsi, dan (2) perimbangan, model ini juga
membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi program, yaitu:
(1) anteseden, (2) transaksi, (3) hasil keluaran.
e) Responsive Evaluation Model: model ini dikembangkan oleh
Stake (1975). Menurut Stake, evaluasi disebut responsif jika
memenuhi tiga kriteria: (1) Lebih berorientasi secara langsung
kepada aktivitas program daripada tujuan program, (2)
Merespons kepada persyaratan kebutuhan informasi dari
audiens, dan (3) Perspektif nilai-nilai yang berbeda dari orang-
orang dilayani dilaporkan dalam kesuksesan dan kegagalan
dari program.
f) SSE-UCLA Evaluation Model: Model ini meliputi 4 (empat)
tahap, yaitu:
1) Needs assassemet, memusatkan pada penentuan masalah
hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam program,
kebutuhan uang dibutuhkan oleh program, dan tujuan yang
dapat dicapai.
2) Program planning, perencanaan program dievaluasi untuk
mengetahui program disusun sesuai analisis kebutuhan atau
tidak.
3) Formative evaluation, evaluasi dilakukan pada saat
program berjalan.
4) Summative program, evaluasi untk mengetahui hasil dan
dampak dari program serta untuk mengetahui ketercapaian
program.
g) CIPP Evaluation Model : CIPP merupakan singkatan dari kata
Context, Input, Process, dan Product.
16
1) Context : evaluasi konteks meliputi penggambaran tentang
latar belakang program yang di evaluasi, perkiraan tujuan
dan kebutuhan program, serta menentukan sasaran program
dan sejauh mana program atau tawaran ini cukup responsif
terhadap kebututhan yang sudah didentifikasi.
2) Input : evaluasi masukan dilaksanakan dengan tujuan dapat
menilai se-relevan apa rancangan program, strategi yang
telah dipilih, prosedur, sumber (baik seorang manusia
ataupun benda lainnya) yang telah ditentukan. Dalam hal
pendidikan yang dimaksud masukan merupakan
kemampuan awal siswa.
3) Process: evaluasi diharapakan dapat memperoleh informasi
tentang bagaimana pengimplementasian program tersebut
sehari-hari. Program ini juga menilai sejauh mana
pelaksanaan program tersebut.
4) Product: evaluasi produk juga merupakan hal penting
karena produk atau keluaran merupakan hasil dar adanya
sebuah program yang dijalankan. Evaluasi ini juga dapat
dijadikan sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan sebuah
program. 22
h) CIPPO Evaluation Model: Model evaluasi CIPPO ini
merupakan perluasan atau perkembangan dari model evaluasi
CIPP. CIPPO merupakan singkatan dari (Context, Input,
Process, Produk, dan Outcome). Outcome atau akibat,
mengukur apakah klien yang mendapat layanan program
berubah.23
d. CIPPO sebagai Model Evaluasi
Isaac dan Michael merupakan pendukung model CIPP
Shufflebeam. Dalam bukunya Handbook in Research and
22
Ibid., hal. 40-48. 23
Ibid., hal. 110.
17
Evaluation pada bagian Planning Evaluation Studies, Isaac dan
Michael menambahkan akronim huruf O hingga menjadi CIPPO
yang terdiri dari Context, Input, Process, Product, and Outcomes.24
Outcome dalam model evaluasi CIPPO menjelaskan bagaimana
kiprah lulusan tersebut di masyarakat atau di pendidikan lanjutan.
Evaluasi outcome berarti pengaruh evaluasi lebih luas dari produk
yang hanya terbatas pada pencapaian individual objek evaluasi
yang diukur dari tahap evaluasi proses. Evaluasi pengaruh
(outcome) melibatkan orang-orang yang terkait secara langsung
pada objek. Isaac dan Michael menyatakan evaluasi outcome
sebagai bentuk ekspansi kerangka kerja tahap evaluasi produk.
Tahap tersebut merupakan bagian evaluasi sumatif . pada tahap
outcome kadang mencakup kekuatan dan kelemahan dengan pokok
rekomendasi untuk memodifikasi program pada waktu
mendatang.25
Dalam teori evaluasi program CIPPO, terdapat beberapa
jenis evaluasi yang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1) Evaluasi Context : evaluasi ini merupakan upaya untuk
menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak
terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, serta tujuan
proyek.
2) Evaluasi input : jika pada program bantuan rumah maksud dari
evaluasi ini merupakan kemampuan awal pelaksana program
dalam meyediakan layanan bantuan rumah dengan ahli
bangunan rumah yang berkualitas dan lain sebagainya. Maka,
dalam lingkup pendidikan evaluasi ini merupakan kemampuan
awal pelaksana program atau pimpinan sebuah lembaga
22
Ibid, hal. 93. 25
T. Rusman Nurhakim, “Riset Evaluasi dalam Pendidikan”, Modul Perkuliahan
Evaluasi Program, (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2019), hal. 93.
18
mempunyai tenaga pendidik dan maupun tenaga kependidikan
yang bermutu.
3) Evaluasi Process: evaluasi proses merujuk pada “apa” kegiatan
yang dilakukan, “siapa” pelaksana program/pihak yang
bertanggungjawab atas program tersebut, serta “kapan” program
tersebut akan selesai.
4) Evaluasi Product atau hasil: evaluasi ini diarahkan pada hal-hal
yang menunjukkan perubahan yang terjadi.26 Evaluasi produk
mempertanyakan nilai tambah yang ada pada alumni.
5) Evaluasi Outcome atau keluaran: Evaluasi ini merupakan
evaluasi sumatif yaitu mengukur dan menilai keluaran dan
akibat atau pengaruh dari program. Data yang dijaring antara
lain mengenai:27
a) Hasil atau keluaran program apakah sesuai dengan yang
direncanakan.
b) Jumlah dan jenis orang yang dilayani apakah sesuai yang
drencanakan.
c) Pengaruh atau akibat dari program terhadap orang yang
mendapatkan layanan;apakah terjadi perubahan atau
perbedaan dari sebelum dan sesudah mendapatkan layanan
program.
d) Evaluasi keluaran juga mengidentifikasi apa yang harus
dilakukan agar pengaruh program dapat berlangsung terus-
menerus.
Evaluasi manfaat atau outcome meneliti, menilai, dan
menentukan apakah program teah menghasilkan perubahan
sosial yang diharapkan.28
Dengan menggunakan model
evaluasi CIPPO, dapat lebih mengetahui kelebihan serta
kekurangan dari suatu program karena dengan adanya
evaluasi pada outcomes, model evaluasi CIPPO ini jauh lebih
kompleks dan lebih representatif dalam mengukur
26
Suharsimi Arikunto, op. Cit., hal. 45-48. 27
Wirawan., op. Cit., hal. 24. 28
Ibid., hal. 26
19
keberhasilan suatu program yaitu dibuktikan dengan menilai
bagaimana pengaruh atau akibat dari adanya program
tersebut sehingga model evaluasi CIPPO ini dapat lebih jelas
dan detail menilai dari suatu program yang dievaluasi.
2. Program Kelas Ekstensi
a. Pengertian Program Kelas Ekstensi
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan pelanggan jasa
pendidikan akan semakin bertambah. Dampaknya yaitu muncul
program pendidikan yang mempunyai ciri khas dan ketentuan
tertentu untuk dapat mengikuti program pendidikan tersebut.
Contohnya antara lain program kelas akselerasi, program kelas
unggulan (Excellent class), program kelas bergerak (Moving class),
dan program kelas ekstensi.
Haryati yang dikutip di dalam buku Ahmadi dkk, akselerasi
berarti percepatan belajar sebagai implikasi dari sistem belajar tuntas
(master learning) juga menunjukan adanya siswa yang memiliki
kecerdasan luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan jauh lebih cepat dan mempunyai nilai yang amat baik
(>95). Siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa ini memiliki
karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan waktu dan
bantuan dalam menyelesaikan percepatan kompetensi yang telah
ditetapkan, misalnya program remedial dan pengayaan dapat
mengganggu optimalisasi belajarnya.29
Dapat disimpulkan bahwa
kelas akselerasi merupakan program yang memberi kesempatan para
siswanya untuk naik ke tingkat kelas berikutnya lebih cepat satu atau
dua tahun sekaligus sesuai syarat dan ketentutan yang di telah
tentukan. Tujuan dari program ini yaitu agar siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata dapat terbina dengan baik.
29
Iif Khoiru Ahmadi, Hendro A. S, dan Sofan Amri, Pembelajaran Akselerasi,
(Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011), hal. 2.
20
Dalam jurnalnya, Baedi menyebutkan bahwasanya kelas
unggulan dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam
keluaran pendidikan sebagai model dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan. Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka masukan
(siswa, guru, cara pengelolaan, dan proses pembelajaran) harus
diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.30
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu kelas unggulan merupakan
suatu program yang diperuntukan bagi siswa yang memiliki bakat
dan tingkat kecerdasan yang lebih dibanding siswa lainnya. Program
ini terus dikembangkan guna meningkatkan mutu pendidikan.
Tentunya, dalam hal pengembangan program kelas unggulan ini,
perlu adanya kerjasama dari semua pihak (input, proses, dan output )
yang terlibat agar tujuan utama pendidikan dapat tercapai.
Konsep moving class mengandung arti ruang kelas yang
digunakan bergantian untuk tingkatan kelas. Setiap kelas memiliki
fungsi yang berbeda dan memiliki karakter tersendiri, misalnya
ruang pembelajaran bahasa, fisika, geografi, atau laboratorium
komputer. Bila jam pelajaran berganti maka siswa akan pindah ke
ruangan yang sudah disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran.31
Berdasarkan pengertian dari Putrielis tentang konsep
moving class, dapat disimpulkan bahwa kelas bergerak atau moving
class merupakan sebuah sistem belajar di mana setiap ruang
kelasnya mempunyai fungsi yang berbeda sesuai karakteristik dan
kegunannya masing-masing. Lalu, peserta didik akan belajar di
dalam kelas yang sudah disesuaikan jadwal dan mata pelajarannya
oleh guru yang bersangkutan. Jika jam pelajaran sudah selesai, maka
30
Mohammad Baedi, Pengelolaan Kelas Unggulan di Sekolah Menengah
Pertama, Journal of Educational Research, Vol. 42 No. 1, 2013, hal. 2. 31
Ekwanis Putrielis, Keterkaitan Penggunaan Moving Class dengan Motivasi
Belajar dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Belajar Ekonomi Siswa MAN 2 Model
Pekanbaru, Pekbis Jurnal, Vol. 9, No. 2, 2017, hal. 127.
21
siswa berpindah ke dalam kelas lain yang sesuai dengan mata
pelajaran berikutnya.
Ekstensi diambil dari kata “Extension” yang berarti
perpanjangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya
perpanjangan waktu. Dari pengertian tersebut ekstensi berarti
tambahan suatu kegiatan atau lainnya. Kelas ekstensi biasanya
dijumpai di jenjang perguruan tinggi yang mana diperuntukkan bagi
mahasiswa lulusan program D3 yang ingin melanjutkan studi ke-S1
tanpa perlu mengulang perkuliahan dari awal.
“The Extension Class Program has modifications to the
speed students complete the curriculum through flexible pacing and
curriculum compacting, increasing the depth and abstraction of
content covered”.32
Artinya program kelas ekstensi sudah
dimodifikasi untuk mebuat para siswa agar cepat menyelesaikan
kurikulum dengan fleksibel dengan pemadatan kurikulum untuk
meningkatkan kedalaman dan abstraksi dari konten yang sedang
dibahas.
Dalam jurnalnya, Shaklee, Deringer, dan Chapman
berpendapat bahwa “Parallel to Extension educational programs for
adults and youth incorporate messages about the importance of
planning for education and career.”33
Artinya bahwa pendidikan
kelas paralel dan kelas ekstensi untuk orang dewasa maupun remaja
sama-sama mempunyai pesan yang tersirat tentang pentingnya
perencanaan untuk pendidikan dan karir.
Program kelas ekstensi ditujukan untuk lulusan D3 untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana. Pada program ini
32
Barrenjoey High School, “Extension Class and Acclerated Program Policy”,
artikel ini diakses dari https://www.barrenjoeyhighschool.com.au/about-
us/extension-class-and-accelerated-program-policy/ pada tanggal 22 Juli 2019 pukul
12:31 WIB. 33
Harriet Shaklee, Deringer dan Chapman, “Building tomorrow‟s
Workforce:Aligning Extension, School, and Campus Resources in Family and
Consumer Science”, The Forum Journal, Vol.21, No. 1, 2017, Hal. 4.
22
dilakukan transfer kredit dari pendidikan yang telah dijalani
sebelumnya. Tidak ada persyaratan batas usia bagi calon mahasiswa
program ini. Perkuliahan dilakukan pada malam hari dan hari sabtu
sehingga tidak mengganggu waktu bekerja.34
Program kelas ekstensi dirancang khusus bagi lulusan
SMA/SMK/Sederajat yang telah bekerja atau yang akan bekerja
sambil kuliah dan tidak dibatasi oleh tahun kelulusan, dapat
digunakan untuk mengembangkan karir serta mengembangkan
wawasan dalam menghadapi lingkungan bisnis global. Program ini
memiliki spesialisasi tertentu, merupakan landasan yang kuat untuk
mengambangkan karir. Pembelajaran difokuskan pada penguasaan
kewirausahaan yang berbasis teknologi (teknopreneur) serta
pengembangan kemampuan bekerjasama untuk membangun jejaring
yang semester dengan jumlah 144 SKS, dengan pengambilan mata
kuliah menggunakan sistem paket. Program ini juga diselenggarakan
bagi lulusan D3 yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S1. Adapun
jumlah SKS yang harus ditempuh ditentukan berdasarkan hasil
konservasi mata kuliah.35
Kuliah ekstensi adalah salah satu jenjang pendidikan yang
bisa dipilih oleh mahasiswa lulusan program D3. Dengan kata lain,
lulusan D3 yang ingin melanjutkan studi ke S1 bisa mengambil
program ekstensi tanpa perlu mengulang perkuliahan dari awal. Di
program ekstensi, mata kuliah yang sudah pernah diambil saat kuliah
di D3 idak perlu diambil kembali. Sedangkan mata kuliah yang
belum pernah diambil sama sekali atau yang perlu pendalaman
tentunya harus diambil. Secara total, durasi kuliah ekstensi biasanya
encapai 2 sampai tiga tahun. Kuliah ekstensi biasanya diadakan
34
Universitas Indonesia, Kelas Paralel dan Ekstensi Sarjana, diakses dari
www.ui.ac.id pada tanggal 10 Mei 2019 pukul 13:47 WIB. 35
Universitas Trilogi, Ekstensi dan Karyawan, Diakses dari
trilogi.ac.id/universitas/ekstensi-karyawan-2/ pada tanggal 17 Mei 2019 pukul 11:02
WIB.
23
malam hari dan weekend, karena program ini juga memfasilitasi
pelajar yang bekerja siang harinya. Tapi sebagian orang berpendapat
bahwa jadwal kelas ekstensi yang berlangsung pada malam hari dan
weekend tidak efektif.36
Dalam website-nya, Bec mengungkapkan “Many colleges
universities offer a variety of extension courses to help educate the
community. These courses may take place on-campus or online, and,
in, some cases, the course may be a blend of the two. These classes
may provide the ground work for certifications or continuing
education credit professionals.”37
Artinya bahwa banyak perguruan
tinggi yang menawarkan berbagai macam program kelas ekstensi
untuk membantu mendidik masyarakat. Kelas ekstensi ini dapat
dijumpai di kampus (offline), kuliah secara online. Kelas ekstensi ini
ditujukan untuk melanjutkan pendidikan satu tingkat lebih atas dari
tingkatan sebelumnya.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
program kelas ekstensi merupakan sebuah rancangan kegiatan
pembelajaran yang diperuntukkan bagi pengguna jasa yang ingin
melanjutkan proses belajarnya tanpa harus mengulang pembelajaran
dari awal guna menyamaratakan pendidikan yang di dapat. Kelas
ekstensi pada umumnya dilaksanakan di jenjang perkuliahan dan
mayoritas mahasiswanya sudah mempunyai karir atau sudah bekerja.
b. Tujuan dan Fungsi Kelas Ekstensi
Untuk melaksanakan amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang
berbunyi ”Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” dan
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, program kelas ekstensi ini bertujuan untuk memenuhi
36
Dian Ismarani, Kuliah Ekstensi, artikel ini diakses dari
https://www.youthmanual.com/ pada tanggal 17 Mei 2019 pukul 11:15 WIB. 37
Kate Bec, College Extension Courses, artikel ini diakses dari
https//www.theclassoom.com/college-extension-courses-3451.html pada tanggal
22 Juli 2019 pukul 12:24 WIB.
24
komitmen sosial dan pendidikan. Yaitu memberi kesempatan
segenap masyarakat lulusan SLTA, D1, D2, D3, S1 (Sarjana) atau
setingkat, baik yang mempunyai waktu luang terbatas dan yang
mempunyai keterbatasan finansial/keuangan, untuk meneruskan
pendidikan tinggi (atau pindah program tudi/jurusan) ke jenjang
sarjana pada program studi/jurusan yang diinginkan.38
Bowling dan Brahm mengungkapkan dalam jurnalnya
bahwa“Extension‟s goal is to teach people things that make their life
better. It measures effectiveness by measuing changes in
behavior.”39
Artinya tujuan dari kelas ekstensi adalah untuk
mengajarkan orang hal-hal yang membuat hidup mereka lebih baik.
Dan mengukur keefektifan dari kelas ekstensi ini dilihat dari adanya
perubahan perilaku.
Dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan tujuan
dan fungsi dari adanya program kelas ekstensi ini yaitu sebagai
wadah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pelajar
yang ingin dan berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya. Adapun tujuan dan fungsi
pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren,
kelas ekstension ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
santrinya dalam bidang agama keislaman dan juga wawasan dalam
bidang ilmu pengetahuan umum.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengenai evaluasi program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El –Qolam 3. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan
beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Penelitian pertama adalah penelitian dari Fitri Rahmawati pada
tahun 2014 yang berjudul “Kualitas Tidur dan Minat Belajar
38
Universitas Subang, Program Kuliah Ekstensi/Kelas Karyawan, Artikel
ini diakses dari unsub.hilmy.web.id pada tanggal 19 Mei 2019 pukul 10:45 WIB. 39
Chester J. Bowling dan Barbara Brahm, Shaping Communities Through
Extension Programs, Journal of Extension, Vol. 40, No. 3, 2002, Hal. 3.
25
Mahasiswa Program Studi Sarjana Kelas Ekstensi Fakultas
Ilmu Keperwatan Universitas Indonesia”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur
dengan minat belajar mahasiswa program studi sarjana kelas
ekstensi ilmu keperawatan Universitas Indonesia. Kesimpulan
dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara kualitas tidur
dengan minat belajar pada mahasiswa program studi sarjana
kelas ekstensi. Semakin baik kualitas tidur mahasiswa, maka
akan semakin tinggi pula minat belajarnya. Namun, kualitas
tidur yang kurang baik (buruk) tidak mengakibatkan
menurunnya (rendahnya) minat belajar mahasiswa secara
signifikan, tetapi jika kualitas tidur menjadi semakin buruk dan
tidak diatasi, dapat mengakibatkan menurunnya (rendahnya)
minat belajar pada mahasiswa.
2. Penelitian kedua adalah penelitian dari Fitriyah pada tahun
2005 yang berjudul “Motivasi Mahasiswa Masuk Program
Kelas Ekstensi FITK UIN Jakarta Serta Pengaruhnya terhadap
Aktivitas Belajar”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk
mendapatkan data mengenai motivasi mahasiswa yang masuk
program ekstensi FITK UIN Jakarta serta pengaruhnya
terhadap aktifitas belajar di kelas. Hasil dari penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa adanya pengaruh antara motivasi tinggi
dan motivasi rendah mahasiswa masuk program ekstensi.
Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi masuk progra
ekstensi akan berpengaruh terhadap aktifits yang tinggi pula di
kelasnya. Begitu juga dengan motivasi yang rendah masuk
program ekstensi akan berpengaruh terhadap aktifitas yang
rendah pula di kelasnya.
3. Penelitian ketiga adalah jurnal penelitian dari Etika
Purnamasari, Susanti, Chindy Maria Orizami pada tahun 2016
yang berjudul “Motivasi Belajar Mahasiswa Kelas Pagi dan
26
Mahsiswa Kelas Sore”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi perbandingan motivasi belajar mahasiswa
kelas pagi dan mahasiswa kelas sore. Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa kelas pagi
lebih baik dibandingkan mahasiswa kelas sore.
4. Penelitian keempat adalah penelitian dari Rosyida Rahma
Izzati pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Waktu
Perkuliahan dan Lingkungan Kelas Terhadap Tingkat
Konsentrasi Belajar Akuntansi Biaya 2 pada Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 Universitas
Muhammadiyah Surakarta”. Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa waktu perkuliahan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat konsentrasi belajar akuntansi
biaya 2 pada mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2011
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
5. Penelitian kelima adalah penelitian dari Vera Methalina Afma
pada tahun 2017 yang berjudul “Analisis Pengaruh Jadwal
Kuliah Malam, Status Bekerja dan Lingkungan Kelas Terhadap
Tingkat Konsentrasi Kegiatan Belajar Mengajar Mahasiswa
Teknik Industri Universitas Riau Kepulauan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh jadwal
perkuliahan malam, status bekerja, dan lingkungan kelas
terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa. Hasil dari penelitian
ini yaitu jadwal perkuliahan malam, status bekerja, dan
lingkungan kelas berpengaruh terhadap konsentrasi mahasiswa
Teknik Industri Universitas Riau Kepulauan, dimana nilai sig.
F change = 0.00<0.05.
6. Penelitian keenam adalah penelitian dari Agus Jamaludin pada
tahun 2016 yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Antara
Mahasiswa yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja pada
Mata Kuliah Ekonomi Mikro di STIE YPBI Jakarta”.
27
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perbandingan hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja
dengan yang tidak bekerja pada mata kuliah Mikro di STIE
YAPBI Jakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
walaupun waktu belajar yang sedikit bagi mahasiswa yang
bekerja karena kesibukan kerjanya, tetapi tugas-tugas kuliah
dikerjakan dengan baik dan hasil evaluasi UAS-nya baik. Ini
karena kematangan berpikir dan pengalaman di tempat bekerja.
Adapun persamaan dan perbedaan penelitian yang dilaksanakan
peneliti dengan keenam penelitian yang relevan tersebut. Persamaan
penelitian dengan penelitian yang ada sebelumnya yaitu mengevaluasi
keefektifan waktu belajar kelas ekstensi atau kelas malam. Sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ada sebelumnya yaitu
penelitian ini menekankan pada evaluasi program kelas ekstensi yang
diselenggarakan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3 atau pada jenjang
Sekolah Menengan Atas. Model evaluasi yang digunakan yaitu model
evaluasi CIPPO yang terdiri dari bebeapa komponen, yaitu evaluasi
konteks, evaluasi masukan, evaluasi proses, evaluasi produk, dan evaluasi
keluaran atau kiprah alumni setelah lulus dari program kelas ekstensi
tersebut.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mencari informasi yang berguna bagi decision maker dalam mengambil
keputusan. Evaluasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
berhasil tidaknya sebuah program yang akan atau sedang berlangsung
dalam mencapai tujuannya. Dengan kata lain, evaluasi program
merupakan sebuah rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuannya.
Arikunto dan Jabbar dalam buku Evaluasi Program Pendidikan
membagi evaluasi program menjadi 7, yakni model evaluasi berbasis
tujuan, model evaluasi bebas tujuan, model evaluasi formatif-sumatif,
28
model evaluasi pertimbangan, model evaluasi responsif, model evaluasi
SSE-UCLA, dan model evaluasi CIPP. Lalu Stufflebeam (2002, 2003)
mengembangkan model CIPP menjadi CIPPO (Context, Input, Process,
Product, dan Outcomes). Outcomes mengevaluasi sejauh mana eksistensi
produk yang dihasilkan atau lulusan dari suatu program tersebut di
lingkungan masyarakat.
Ekstensi dalam pendidikan merupakan sebuah perangkat kegiatan
pelayanan pendidikan yang dirancang khusus dan diperuntukan bagi siswa
yang ingin melanjutkan studi ke jenjang berikutnya tanpa harus
mengulang dari awal. Tujuan utama program kelas ekstension yaitu
sebagai wadah untuk memfasilitasi para pesertanya yang ingin
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi dengan rentan waktu
yang sama dengan program regular.
Evaluasi program kelas ekstensi dapat diartikan sebagai sebuah
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan program kelas ekstension yang tujuan utamanya adalah
meningkatkan mutu pendidikan dalam hal pelayanan kebutuhan siswa
yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi di suatu
lembaga pendidikan berbasis agama dengan rentan waktu yang sama
dengan program kelas reguler.
Dimensi konteks program kelas ekstension yaitu untuk
memfasilitasi siswa atau memberikan kesempatan pada peserta didik yang
berasal dari program reguler untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya yang berbasis agama dalam kurun waktu yang sama dengan
materi pembelajaran yang lebih padat dibandingkan dengan program kelas
reguler. Dimensi input meliputi perencanaan penyelenggaraan program
kelas ekstension diawal dengan kegiatan rekruitmen siswa sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Sedangkan dimensi proses meliputi
implementasi program kelas ekstension dan merupakan kajian seberapa
berhasil pelaksanaan program ini dalam mencapai tujuannya. Dimensi
produk/hasil meliputi prestasi akademik siswa/santri. Dimensi terakhir
29
yaitu dimensi outcome yang meliputi kiprah alumni dari lembaga tersebut
di lingkungan masyarakat atau pada pendidikan selanjutnya.
Evaluasi konteks pada program kelas ekstensi yang pertama yaitu
legalitas. Sebuah program pendidikan, sudah seharusnya mempunyai izin
atau legalitas dari kementrian terkait yang menaungi sebuah program
tersebut sebagai landasan/payung hukum atas didirikannya kegiatan
belajar mengajar. Evaluasi konteks yang kedua yaitu mengevaluasi tujuan
awal didirikannya program kelas ekstensi, apakah sejauh ini dalam
praktiknya program kelas ekstensi di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3
sudah sesuai dengan tujuan awal. Evaluasi konteks yang ketiga yaitu
mengevaluasi kebutuhan apa saja untuk mendukung jalannya proses
kegiatan belajar mengajar di kelas ekstensi.
Pada umumnya, sebuah lembaga pendidikan mempunyai syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam merekrut peserta didik sebagai
pelanggannya dalam bidang jasa pendidikan. Untuk itu, santri/peserta
didik sebagai salah satu input yang berpengaruh dalam meningkatkan
sebuah mutu program perlu dievaluasi guna mengetahui apakah
santri/peserta didiknya sudah sesuai dengan tujuan lembaga tersebut atau
tidak. Input/masukan yang perlu dievaluasi setelah peserta didik yaitu
tenaga pendidik. Apakah tenaga pendidik sudah sesuai dengan syarat guru
yang ideal ataukah belum. Sarana dan prasarana juga perlu dievaluasi
mengingat hal tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini mengingat bahwa sarana dan
prasarana merupakan kebutuhan yang harus dimaksimalkan dalam
mendukung kegiatan belajar megajar. Selain sarana dan prasarana,
kurikulum yang digunakan pun mempunyai kedudukan yang sama
pentingnya dalam kegiatan proses belajar mengajar. Kurikulum yang
digunakan harus terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
dengan kebutuhan peserta didik sebagai pelanggan jasa pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan atau yayasan, maka wali murid harus
mengeluarkan biaya untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar
30
agar hak peserta didik dan tenaga pendidik dapat terpenuhi. Tetapi perlu
diperhatikan kesesuaian biaya dengan feedback atau fasilitas yang diterima
oleh pelanggan. Untuk itu perlu adanya transparansi dana agar tidak terjadi
kesalah pahaman antara pihak yayasan dengan pelanggan.
Pelayanan bidang akademik dan bidang non-akademik yang
diberikan oleh pihak yayasan kepada pelanggannya perlu dievaluasi guna
menilai apa sejauh ini pelayanan yang diberikan oleh pihak pondok
pesantren sudah dapat memenuhi kebutuhan pelanggan ataukah belum.
Pengawasan perlu dilakukan dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam
kegiatan proses pendidikan program kelas ekstensi di SMA Daar El-
Qolam 3. Lingkungan sekitar dapat berpengaruh dalam psikologis
seseorang, untuk itu kehidupan asrama merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi santri/peserta didik dalam belajar di dalam Pondok
Pesantren. Khususnya bagi santri program kelas ekstensi yang mungkin
didominasi oleh siswa yang sebelumnya belum pernah tinggal di asrama.
Setelah mengevaluasi prosesnya, langkah selanjutnya yaitu
mengevaluasi hasil atau produk yang dihasilkan dari program kelas
ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3. Evaluasi produk dapat diukur dari
prestasi akademik dan prestasi non-akademik yang diperoleh oleh santri
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3.
Karena penelitian evaluasi kali ini menggunakan model evaluasi
CIPPO, jadi kegiatan evaluasi tidak hanya sebatas menilai produk saja
akan tetapi lebih jauh menilai outcome atau pengaruh serta akibat dari
adanya program ini pada alumninya. Evaluasi ini menilai bagaimana
kiprah alumni setelah lulus dari program kelas ekstensi.
31
Evaluasi Program
Goal
Oriented
(Arikunto
dan Jabbar)
Goal Free
(Arikunto
dan Jabbar)
Formatif-
Summatif
(Arikunto
dan Jabbar)
Countenance
(Arikunto
dan Jabbar)
SSE-UCLA
(Arikunto
dan Jabbar)
Responsive
(Arikunto
dan Jabbar)
CIPP
(Arikunto
dan Jabbar)
CIPPO
(Stufflebeam)
Context
1. Legalitas
2. Tujuan
Program
3. Analisis
kebutuhan
Input
1. Kurikulum
2. Guru
3. Siswa
4. Sarana dan
Prasarana
5. biaya
Process
1. Pelaksanaan
program
2. Strategi dan
Metode
Pembelajaran
3. Mekanisme
pengawasan
Product
1. Prestasi
akademik
2. Prestasi
Non-
Akademik
Outcomes
1. Eksistensi
Alumni
Evaluasi Program CIPPO
Evaluasi Program Kelas Ekstensi di SMA
Daar El-Qolam 2 Tangerang Banten
Kesimpulan Rekomendasi
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir
32
BAB III
METODOLOGI EVALUASI
A. Tempat dan Waktu Evaluasi
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3,
Jalan Raya Serang , Km. 36 Desa Pasir Gintung, Jayanti, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten (15610). Sedangkan waktu penelitian ini
dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Agustus 2019.
Tabel 3. 1 Rencana Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Penelitian
Jadwal Peneitian
Jan Apr Jul Agt Sep Okt
1. Observasi Pendahuluan
2. Bimbingan Skripsi
3. Penyerahan Izin Penelitian
4.
Pelaksanaan Penelitian dan
Pengumpulan Data
5. Analisis dan Pengolahan Data
6.
Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian
7. Munaqosyah
33
C. Jenis, Metode, dan Model Evaluasi
Dalam rancangannya, penelitian ini menggunakan jenis penelitian
evaluasi kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu menangkap dan
memberikan gambaran terhadap suatu fenomena, mengeksplorasi
fenomena, dan memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti.40
Arikunto yang dikutip oleh Prastowo dalam bukunya bependapat
bahwasanya metode penelitian deskriptif dilakukan untuk
mendeskripsikan apa adanya suatu variabel, gejala, atau keadaan, bukan
untuk menguji hipotesis.41
Hal ini memungkinkan untuk mengungkap
realita yang mendeskripsikan situasi secara komprehensif dengan konteks
yang sesengguhnya tentang efektifitas pelaksanaan program kelas ekstensi
di SMA Daar El-Qolam 3 Tangerang Banten.
Kegiatan evaluasi program dalam bahasan ini menggunakan model
evaluasi CIPPO yang didesain untuk menggambarkan sejauh mana tujuan
pogram telah dicapai dengan menggunakan kesenjangan antara apa yang
diharapkan dan apa yang berhasil diamati untuk memberikan masukan
terhadap kekurangan dari suatu program. Mengacu kepada kajian teori,
maka model evaluasi yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah
model evaluasi Context, Input, Process, Product, dan Outcome (CIPPO)
yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael yang dikutip oleh Nurhakim.42
CIPPO sebagai metode evaluasi memandang program yang dievaluasi
sebagai sebuah sistem, maka CIPPO akan menganalisis program tersebut
berdasarkan komponen-komponen context, Input, Process, Product, dan
Outcome. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi yang akurat
dan menyeluruh dalam pengambilan keputusaan lebih lanjut guna
40
Haris Herdiansyah, Metode Pnelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,
(Jakarta:Salemba Humanika, 2010), Hal. 8. 41
Andi Prastowo, Memahami Metode Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2016), Hal. 204.
42
T. Rusman Nurhakim, Riset Evaluasi dalam Pendidikan, Modul Perkuliahan
Evaluasi Program, (Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2019), hal. 93.
34
memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan program kelas
ekstensi pada jenjag Sekolah Menengah Atas di masa yang akan datang.
D. Sumber dan Jenis Data Informasi
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data terbagi menjadi
tiga macam, yaitu data Person, Place, dan Paper.
1. Person (Orang), merupakan narasumber yang dapat dimintai
keterangan dalam proses penelitian. Narasumber pada penelitian ini
yaitu kepala sekolah, wakil bidang kurikulum, guru/ustadz, peserta
didik/santri, orangtua/wali santri, alumni, dan masyarakat.
2. Place (Tempat), lokasi di mana penelitian ini berlangsung antara lain
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, sekitar asrama putra
dan putri, dan rumah warga sekitar pondok pesantren Daar El-Qolam.
3. Paper (Dokumen), sejumlah dokumen penting yang nantinya diolah
menjadi sebuah data dalam proses penelitian. Dokumen tersebut
antara lain Dokumen yayasan, Dokumen Administrasi, Data peserta
didik, Tata tertib dan peraturan program kelas ekstensi, Data sarana
dan Prasarana, Dokumen Pembelajaran, Dokumen Alumni.
Berdasarkan jenisnya, data dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian dilakukan. Data primer pada penelitian ini bersumber dari
hasil observasi, wawancara dan studi dokumen yang didapat dari
narasumber. Data primer dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah,
ustadz/guru, santri/peserta didik, orang tua peserta didik, dan
masyarakat.
2) Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dalam penelitian ini
yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, jurnal, serta situs
di internet yang saling berhubungan dengan penelitian yang
35
dilakukan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Dokumen yayasan, Dokumen Administrasi, Data peserta didik, Tata
tertib dan peraturan program kelas ekstensi, Data sarana dan
Prasarana, Dokumen Pembelajaran, Dokumen Alumni.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengevaluasi
program kelas ekstensi di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3 Tangerang
Banten adalah Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumen. Sebab bagi
peneliti kualitatif fenomena dapat dimengerti maknanya secara baik,
apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara mendalam
dan observasi pada latar, di mana fenomena tersebut berangsung dan di
samping itu untuk melengkapi data, diperlukan dokumentasi (tentang
bahan-bahan yang ditulis oleh subyek), dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi
Metode observasi yang digunakan yakni observasi langsung
dengan menggunakan panduan pengamatan. Observasi yang dilakukan
yaitu mengamati secara langsung KBM di kelas, pengawasan yang
dilakukan Kepala Sekolah, mengamati program (keagamaan dan
bahasa), dan ketersediaan sarana dan prasarana.
2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang
berkenaan dengan pendapat, harapan, persepsi serta dukungan
masyarakat pada program kelas ekstensi yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan terkait kegiatan-kegiatan seputar program
kepada kepala sekolah, guru/ustadz, santri/peserta didik, alumni dan
masyarakat (wali santri). (Kisi-kisi wawancara terlampir)
3. Studi Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan dapat merupakan catatan harian,
sejarah kehidupan, peraturan, kebijakan. Studi dokumen yang
36
digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen tentang profil, visi dan
misi, tujuan sekolah, data guru, data peserta didik, data sarana dan
prasarana, jadwal berbagai kegiatan, relevansi program dan dukungan
masyarakat serta prestasi akademik dan manfaat program. Dokumen-
dokumen tersebut diguanakan untuk melengkapi data penelitian
sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.
F. Instrumen Evaluasi
Tabel 3. 2 Indikator Instrumen Program Kelas Ekstensi
Tahapan Fokus Indikator
Context
Profil Program Kelas
Ekstensi
1. Latar belakang Kelas Ekstensi
2. Tujuan program
3. Legalitas pelaksanaan Program
Regulasi Program
Kelas Ekstensi
1. Peraturan dan Tata Tertib Program
2. Kebijakan Program
Analisis kebutuhan Kebutuhan masyarakat dan peserta didik
terhadap program kelas ekstensi
Input
Kurikulum Kelas
Ekstensi Kurikulum yang digunakan
Struktur, tugas, dan
fungsi Organisasi Pembagian jobdesc yang jelas dan sesuai
Guru/Ustadz
1. Kriteria guru/ustadz (persyaratan
akademik)
2. Kompetensi dan kualifikasi guru
Peserta Didik Rekrutmen peserta didik
Sarana dan Prasarana Kebutuhan sarana dan prasarana peserta
didik
Biaya
1. Biaya pendaftaran dan operasional
sekolah
2. Biaya SPP dan Ekstrakurikuler
Process
Pelaksanaan Program
Kelas Ekstensi
Kegiatan harian dan kegiatan mingguan
siswa
Strategi dan Metode
Pembelajaran Strategi yang digunakan guru dalam KBM
Mekanisme
Pengawasan
Pengawasan oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah secara berkala
37
Product
Prestasi akademik Nilai UNBK minimal 50,00
Prestasi Non-
Akademik
1. Diterima di PTN sebesar 50%
2. Mengikuti kompetisi internal maupun
eksternal
Moral dan akhlak Tidak ada catatan mengenai tindakan
kriminal
Outcome Alumni
1. Kuantitas alumni program kelas ekstensi
di perguruan tinggi
2. Kuantitas alumni program kelas ekstensi
di masyarakat
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Inventory Checklist Program
Kelas Ekstensi
No. Aspek
Penelitian Indikator
1. Sarana Ketersediaan Media Pembelajaran
Ketersediaan Bahan Ajar
Ketersediaan Perpustakaan
Ketersediaan Laboratorium MIPA, Bahasa, dan
Komputer
Ketersediaan Toko Buku
Ketersediaan Studio Musik dan Seni
2. Prasarana Ketersediaan Ruang Kepala Sekolah Dan Wakil Kepala
Sekolah
Ketersediaan Ruang Guru
Ketersediaan Ruang Tata Usaha/Administrasi
Ketersediaan Ruang Belajar
Ketersediaan Ruang Sholat/Musholla
Ketersediaan Lapangan Olahraga
Ketersediaan Asrama Putra dan Putri
Ketersediaan Koperasi dan Kantin
38
Ketersediaan Gedung Serba Guna
Ketersediaan Penginapan untuk Wali Santri
Ketersediaan Perumahan Guru/Ustadz
Ketersediaan Warung Telekomunikasi
Ketersediaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Ketersediaan Ruang Kesehatan
Ketersediaan Ruang Bimbingan Konseling
Ketersediaan Kendaraan Operasional
3. Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)
Kesesuain RPP dengan Pembelajaran
Ketersediaan KBM di Luar Kelas (Lingkungan)
Tabel 3. 4 Daftar Studi Dokumen Program Kelas Ekstensi
No. Dokumen
1. Dokumen Yayasan (Pondok Pesantren) dan Program Kelas Ekstension
1. Profil Yayasan (Pondok Pesantren)
2. Sejarah singkat Pondok Pesantren
3. Visi dan Misi Yayasan
4. Tujuan Yayasan (Pondok Pesantren)
5. Bukti Akreditas
6. Legalitas Pelaksanaan Program Kelas Ekstension
7. Data Guru
2. Kelengkapan Administrasi
1. Buku Daftar Hadir Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan
2. Buku Keuangan Kas Umum
3. Buku Daftar Inventaris
4. Buku Agenda Pembelajarn
5. Buku Laporan Bulanan Guru
6. Buku Leger
7. Buku Induk
8. Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
9. Buku Daftar Nilai Peserta Didik
10. Buku Tanda Terima Ijazah
11. Kalender Pendidikan
3. Data Peserta Didik/Santri
1. Tahun 2016
39
2. Tahun 2017
3. Tahun 2018
4. Tata Tertib dan Peraturan Program Kelas Ekstension
5. Data Sarana dan Prasarana
1. Ruang Pembelajaran
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
3. Media Pembelajaran
6. Pembelajaran
1. Kurikulum
2. Silabus
3. RPP
4. Jadwal Kelas Mata Pelajaran
7. Dokumen keterampilan
1. Jadwal kelas pengembangan diri/keterampilan
8. Dokumen Alumni
1. Prestasi
2. Dokumen Kelulusan
G. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh di lapangan akan merangkum melalui
proses klasifikasi data, kategorisasi dan penarikan kesimpulan. Adapun
dijelaskan sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data), merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya.
2. Data Display (Penyajian Data), dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, teks yang bersifat naratif, bagan, hubungan
antarkategori, flowchart, grafik, matrikis, dan sejenisnya.43
3. Cocnclusion/verification (Kesimpulan/verifikasi) merupakan
temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Temuan
dapat berupa gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi
43
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan:Kuantitatif-Kualitatif,
(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), hal. 163.
40
jelas, dapat berup kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Penyajian data yang dikemukakan bila telah didukung dengan
data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang
kredibel.44
44
Ibid., Hal. 165.
41
BAB IV
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMA Daar El-Qolam 2
1. Profil Sekolah
SMA Daar El-Qolam 2 merupakan lembaga pendidikan yang
berada di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3
berlokasi di Desa Pangkat Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang
yang dipimpin oleh Ustadz Zahid Purna Wibawa, S.T. SMA Daar El-
Qolam 2 dibangun pada tahun 2009 di atas tanah seluas 160000 m2
yang diprakarsai oleh Pondok Pesantren Daar El-Qolam dengan
beberapa pemmimpinnya, antara lain: Drs. KH. Ahmad Syahiduddin,
KH. Adrian Mafatihullah Karim, M.A, dan Dra. Hj. Enah Huwaenah.
Sejak awal berdirinya sekolah ini, kepala SMA Daar El-Qolam
2 belum berganti sampai sekarang yakni H. Muhidin, M. Pd. Keadaan
SMA Daar El-Qolam 2 terus berkembang baik yang berkaitan dengan
kuantitas maupun kualitas guru dan karyawannya, demikian juga
sarana penunjang proses belajar mengajar menjadi semakin lengkap.
Proses pengembangan sarana sekolah tidak ditekankan pada sarana
fisik sekolah saja, juga dari tenaga pendidik, pengembangan potensi
siswa, pengembangan ketatausahaan, pengembangan karyawan.
Berikut merupakan profil SMA Daar El-Qolam 2:
Tabel 4. 1 Profil SMA Daar El-Qolam 2
Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah SMAS Daar El-Qolam 2
2. NPSN 20623133
3. Jenjang Pendidikan SMA
4. Status Kepemilikan Yayasan
5. Status Sekolah Swasta
6. Alamat Sekolah
RT/RW
Kode Pos
Kelurahan
Jl. Raya Serang Km. 35
7/6
15610
Pangkat
42
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Negara
Jayanti
Kab. Tangerang
Banten
Indonesia
7. Posisi Geografis -6.1019
106.5558
Kontak Sekolah
8. Nomor Telepon 021 70646639
9. Nomor Fax 021 70646639
10. Email [email protected]
11. Website http://daarelqolam3.sch.id
Data Periodik
12. Waktu Penyelenggaraan Pagi/ Sehari penuh (6 h/m)
13. Bersedia Menerima BOS Bersedia Menerima
14. Sertfikasi ISO Belum Bersertifikat
15. Sumber Daya Listrik PLN & Diesel
16. Daya Listrik (watt) 5000
17. Akses Internet Biznet (kabel)
18. Nama Bank Bjb
19. Rekening Atas Nama SMA Daar El-Qolam 2
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi dan Misi Sekolah
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang
sangat cepat, era informasi dan berubahnyakesadaran masyarakat
dan orang tua terhadap penddidikan memicu sekolah untuk
merespon tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki dan memperbaiki kinerja untuk mencapai
tujuan yang diinginkan berupa meletakkan dasar kecerdasan,
43
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.
SMA Daar El-Qolam 2 memiliki potensi untuk
mengambangkan semua itu, yaitu dengan profil sekolah yang
diwujudkan dalam visi sekolah sebagai berikut:
“Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu
mempersiapkan kader yang mukmin, muttakin, dan raskih fil
ilmi”
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan menjadi dasar
program pokok sekolah maka sekolah juga menetapkan misi
sebagai operasional pelaksanaan visi sekolah. Adapun misi sekolah
SMA Daar El-Qolam 2 adalah sebagai berikut:
1) Mendidik Santri untuk Menjiwai Panca Jiwa dan Motto
Pondok
2) Mempersiapkan kader muslim yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi
3) Memperluas medan juang santri
b. Tujuan Sekolah
Dalam rangka pencapaian visi dan misi SMA Daar El-
Qolam 2 memiliki tujuan strategis sebagai berikut:
1. Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, kreatifitas, inovasi,
keuletan, dan ketekunan siswa dalam belajar
3. Membekali peserta didik pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan dan sesuai dengan potensinya untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
4. Membekali peserta didik pengetahuan dan keterampilan
serta teknologi yang diperlukan oleh masyarakat sekitar
5. Membekali peserta didik agar mempunyai semangat juang
dan sikap kerja keras untuk mengejar ketertinggalan
44
6. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi pribadi yang
mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar secara
mandiri
7. Membekali peserta didik agar menjadi pribadi yang
menyayangi dan dapat beradaptasi dengan lingkungan dan
budaya sekitar
8. Mempersiapkan peserta didik yang memahami budaya
bangsa dan mengikuti keteladanan para pendiri bangsa dan
tokoh bangsa
9. Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
10. Meningkatkan kualitas semua sumber daya manusia baik
tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik
melalui berbagai kegiatan pembiasaan
11. Mempersiapkan peserta didik untuk bisa berkiprah di dunia
internasional.45
3. Sistem Pendidikan SMA Daar El-Qolam 2
Integrasi sistem pendidikan menjadi ciri khas sistem
pendidikan di Daar El-Qolam. Dalam praktiknya, sistem itu berada
pada dua jalur yakni pengasuhan dan pengajaran.
a. Jalur pengasuhan, menitikberatkan pada wawasan kehidupan santri
di lingkungan asrama selama dua puluh empat (24) jam. Agenda
dan program yang disiapkan oleh Pemimpin Pondok Pesantren
Daar El-Qolam ditujukan untuk mengadakan perwalian dan
pengasuhan terhadap santri dalam berbagai aspek, mulai dari etika
(akhlaqul karimah), kepribadian atau personalitas sampai sikap dan
perilaku. Jalur asuh berperan dalam mengawasi kehidupan santri di
lingkungan pesntren (asrama). Agenda dan program yang diberikan
kepada santri pada aspek pengasuhan dimaksudkan untuk
45
Studi Dokumen Profi SMA Daar El-Qolam 2
45
memberikan pembinaan dan pengembangan kepada santri dari
aspek etik, emosional, dan spritual. Kegiatan ini dirancang dan
dilakukan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut: (1) Dispilin
beribadah, (2) Disiplin kehidupan keseharian, (3) pendidikan
kepemimpinan, dan (4) Pengembangan minat dan bakat.
b. Jalur pengajaran, merujuk pada jalur pendidikan yang
memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan
kualitas intelektual peserta didik di Pondok Pesantren Daar El-
Qolam. Secara umum, muatan materi yang diberikan adalah materi
pelajaran yang mengkolaborasikan antara kurikulum pesantren,
kurikulum Departemen Agama, dan Departemen Pendidikan
Nasional dengan masa pendidikan 6 tahun untuk lulusan Sekolah
Dasar atau yang sederajat dan 3 tahun untuk lulusan Sekolah
Menengah Pertama atau yang sederajat. Agenda yang dilakukan
pada jalur ajar ini adalah pembekalan dan pembinaan intelektual
santri yang bertujuan menciptakan santri yang berwawasan dan
berpengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
B. Deskripsi Data
Berdasarkan data hasil evaluasi yang telah diperoleh peneliti
melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen, maka peneliti mencoba
untuk mendeskripsikan hasil evaluasi yang dipaparkan berdasarkan alat
evaluasi yang dipilih yaitu Context, Input, Process, Product, dan
Outcomes (CIPPO). Sehingga dapat memotret fenomena yang terjadi pada
Program kelas ekstensi di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3.
1. Evaluasi Context (Konteks)
a. Profil Program Kelas Ekstensi
1) Latar Belakang Kelas Ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2
Terselenggaranya program kelas ekstensi di SMA Daar El-
Qolam 2 merupakan cita-cita pendiri pondok pesantren Daar El-
Qolam yakni KH. Ahmad Rifa‟i Arief yang menginginkan adanya
program 3 tahun atas dasar melayani kebutuhan masyarakat yang
46
ingin menyekolahkan anaknya pada jenjang SMA di dalam
lingkungan pondok pesantren.46
Program kelas ekstensi sudah ada sejak tahun 1969 yang
diselenggarakan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 dengan
program pendidikan 4 tahun, kemudian pada tahun 2012 program
kelas ekstensi ini dipindahkan seluruh sistem pendidikan,
pengasuhan dan pembelajarannya ke SMA Daar El-Qolam 2 yng
terletak di Desa Pangkat dengan rentang waktu selama 3 tahun.
Pemindahan program kelas ekstensi diharapkan agar program ini
dapat lebih terarah dan tidak bercampur dengan santri program
reguler (6 tahun).
Dipersingkatnya proses pendidikan program kelas ekstensi
dari 4 (empat) tahun menjadi 3 (tiga) tahun yaitu atas dasar
pertimbangan efisiensi waktu peserta didik yang tidak perlu
menggunakan waktu 1 tahunnya untuk proses penyesuaian atau
penjajakan. Hal itu berdasarkan pada analisis musyawarah para
ustadz (Dewan guru) yang mengamati bahwasanya tidak terdapat
hasil yang signifikan antara nilai akhir yang diperoleh oleh santri
kelas reguler maupun santri kelas ekstensi (4 tahun), maka dari itu
pada tahun 2012 program kelas ekstensi resmi diselenggarakan
dengan proses pendidikan selama 3 tahun.
Lulusan program 3 tahun (Kelas Ekstensi) dapat melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi di beberapa perguruan tinggi negeri
tanah air. Selain itu, para alumni juga dapat meneruskan ke
perguruan tinggi pada fakultas-fakultas agama di lingkungan
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia sesuai
minat. Hingga tahun 2019, program kelas ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 sudah meluluskan santrinya sebanyak 8 angkatan.
46
Wawancara dengan Kepala SMA Daar El-Qolam 2 pada tanggal 1
September 2019.
47
Program kelas ekstensi terus melakukan perbaikan dan peningkatan
mutu dari segi tenaga pendidik, sarana dan prasarana, serta
menyeleksi peserta didik secara ketat dan sesuai kriteria.
Selanjutnya, program kelas ekstensi mempunyai Standar
kompetensi lulusan program 3 tahun antara lain:
a) Memiliki perilaku yang beriman kepada Allah SWT,
disiplin dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam;
b) Mampu hapalan beberapa surat utama Al-Qur‟an;
c) Memiliki kemampuan dasar ilmu-ilmu agama;
d) Memiliki kemampuan dasar Bahasa Arab;
e) Memiliki kemampuan menengah Bahasa Inggris;
f) Memiliki dasar-dasar keahlian ilu eksakta dan sosial;
g) Menguasai keterampilan dasar berceramah dan pidao di
depan publik;
h) Memiliki keterampilan interpersonal dan kepemimpinan
yang baik.47
Berdasarkan SKL tersebut, pihak penyelenggara berusaha
menghasilkan output yang produktif, berkompeten dan ahli dalam
bidangnya, juga mampu bersaing dengan peserta didik lainnya serta
berakhlakul karimah. Tujuan Visi tidak dapat tercapai apabila
tujuan program kelas ekstensi tidak terpenuhi, maka dari itu
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kegiatan belajar
mengajar yang lebih efektif, dan dibekali dengan keterampilan-
keterampilan peserta didik/santri.
2) Tujuan Program Kelas Ekstensi
Program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3 bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan berakhlak mulia
yang memiliki kemampuan dasar keilmuan agama Islam (Islamic
Studies) dan memiliki kemampuan hapalan beberapa surat utama
47
Ibid., Hal.59.
48
Al-Qur‟an serta memiliki wawasan yang baik dalam bidang ilmu
eksakta secara khusus dan ilmu-ilm sosial secara umum.48
Saat melakukan wawancara, kepala sekolah memaparkan
tentang tujuan program kelas ekstensi, beliau mengatakan bahwa:
“Tujuan diselenggarakannya program ini yaitu untuk
melayani kebutuhan masyarakat yang semakin bervariasi
dan juga sebagai wadah yang menyajikan program
pendidikan selama 3 tahun dengan harapan lulusannya tidak
hanya memiliki wawasan dalam bidang ilmu eksakta dan
ilmu sosial saja, tetapi lebih dalam mempunyai wawasan
dalam bidang ilmu agama sehingga dapat menjadi manusia
yang beriman dan berakhlak di masyarakat”49
Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwasanya sekolah mempunyai tujuan Nasional dan tujuan
kemasyarakatan, dengan kata lain tujuan diadakannya program kelas
ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 yaitu sebagai upaya dalam
menyeimbangkan ilmu pelajaran umum dengan ilmu agama yang
dapat bermanfaat di dalam kehidupan bermasyarakat.
3) Legalitas Pelaksanaan Program Kelas Ekstensi
Program kelas ekstensi sebagai “program sebutan” tanpa ada
ijin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Program ekstensi pada dasarnya sama dengan program reguler plus,
kelebihannya terdapat pada muatan pelajaran agama dan pelajaran
kepondokan yang ikut memperkaya pendidikan di SMA Daar El-
Qolam 2. Terdapat 11 mata pelajaran dalam muatan lokal keislaman
untuk memantapkan ibadah, aqidah, dan akhlak para santri.
Berdasarkan wawancara dengan kepala SMA Daar El-Qolam 2
mengenai legalitas izin operasional kelas ekstensi, beliau menegaskan
bahwasanya:
48
Buku Pedoman Pendidikan, Pengajaran, dan Pengasuhan Pondok
Pesantren Daar El-Qolam tahun 2017, hal. 59. 49
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, pada tanggal 1 September
2019.
49
“Tidak ada landasan hukum dalam pelaksanaan program kelas
ekstensi di sekolah ini, tetapi untuk izin operasional program ini
disatukan dengan program reguler sesuai SK yang sudah
diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang pada
tahun 2012”50
Selanjutnya, legalitas sekolah diterbitkan melalui Surat
Keputusan Izin Operasional pada 04-05-2012 oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Tangerang No. 421.3/154-
DISENDIK/2012. Tetapi, untuk program kelas ekstensi tidak
terdapat SK Izin operasional secara khusus.
b. Aspek Regulasi Program Kelas Ekstensi
1) Peraturan dan Tata Tertib Program Kelas Ekstensi
Setiap lembaga pendidikan memiliki peraturan dan tata
tertib yang berbeda. Fungsi dibuatnya peraturan dan tata tertib
yaitu sebagai bentuk pengawasan dari tiap kegiatan dan
pelaksanaan program. Dengan adanya peraturan dan tata tertib
diharapkan pelaksanaan dari suatu program dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.
Karena SMA Daar El-Qolam 2 berada di bawah naungan
yayasan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, maka seluruh
peraturan dan tata tertib SMA Daar El-Qolam sudah tercantum
dalam buku pedoman pondok pesantren Daar El-Qolam.
Peraturan dan tata tertib meliputi jalur pengajaran dan jalur
pengasuhan. Aturan tersebut dirancang sedemikian rupa oleh
pihak yayasan dengan tujuan untuk mengatur seluruh penghuni
pondok khususnya santriwan dan santriwati serta menjadikannya
sebagai sebuah sistem yang tidak dapat diubah kecuali dengan
kebijakan dari pemimpin pondok pesantren. Peraturan tersebut
antara lain:
a) Tata Tertib Bagian Pengajaran
50
Wawancara dengan Kepala SMA Daar El-Qolam 2 pada tanggal 1
September 2019
50
Santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam mempunyai
kewajiban dalam pengajaran di kelas sebagai berikut:
(1) Wajib menggunakan pakaian sesuai ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Ketentuan Seragam Sekolah
PUTRA PUTRI
Hari Seragam Hari Seragam
Sabtu dan
Ahad
1. Jas Almamater
2. Kemeja putih
pendek
3. Celana
panjang putih
4. ID card
5. Kaos kaki
hitam
6. Sepatu
pantopel hitam
7. Tas sepatu
Sabtu dan
Ahad
1. Jas Almamater
2. Kemeja putih
panjang
3. Rok putih
4. ID card
5. Kaos kaki
putih
6. Sepatu
pantopel hitam
7. Tas sepatu
Senin-Rabu
1. Baju putih
lengan pendek
2. Celana panjang
hitam
3. ID card
4. Kaos kaki
hitam
5. Sepatu pantopel
6. Tas sepatu
Senin-Rabu
1. Baju putih
lengan panjang
2. Rok hitam
3. ID Card
4. Kaos kaki
putih
5. Sepatu pantofel
hitam
6. Tas sepatu
Kamis
1. Baju pramuka
lengkap
2. Celana panjang
pramuka
3. ID card
4. Kaos kaki
hitam
5. Sepatu pantopel
hitam
6. tas sepatu
Kamis
1. Baju pramuka
lengkap
2. Rok pramuka
3. ID card
4. Kaos kaki
putih
5. Sepatu
pantopel hitam
6. Tas sepatu
(2) Wajib berada di depan ruang kelas sebelum bel
kedua berbunyi
51
(3) Wajib menggunakan Bahasa resmi (Arab/Inggris)
yang baik dan santun dalam pergaulan sehari-hari di
dalam selama di dalam kelas
(4) Wajib menjaga ketenangan dan ketertiban dan
keamanan selama di dalam kelas
(5) Wajib menjaga kebersihan lingkungan kelas
(6) Wajib mengikuti aktifitas pembelajaran di dalam
kelas dan tidak melakukan aktifitas lain selain
pembelajaran tanpa seijin bagian pengajaran
pondok
(7) Wajib tetap berada di dalam kelas dan tidak
meninggalkan kelas pada jam sekolah denga
sepengetahuan dan atau izin dari bagian yang
berwenang
(8) Wajib meminta izin meninggalkan kelas dengan
ketentuan yang berlaku
(9) Wajib menghadiri aktifitas pembelajaran di dalam
kelas minimal 85% dari jumlah total jam pelajaran
efektif pada setiap semester
(10) Wajib mengikuti kegiatan belajar bersama
(muwajahah) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
(11) Wajib memenuhi nilai mnimal atau kriteria
ketuntasan minimal (KKM) atau nihayah sughra
(NS) pada setiap semester.
(12) Wajib menyelesaikan hafalan Al-Qur‟an yang
sudah ditentukan dan melunasi iuran bulanan
sebagai syarat mengikuti ujian semester
(13) Apabila selama 3 bualn berturut-turut orangtua
belum ada konfirmasi mengenai kewajiban iuran
bulanan, maka pada bulan keempat, santri yang
52
bersangkutan akan dikembalikan ke orangtua sampai
ada kejelasan dari wali santri/orangtua akan
kejelasan menyelesaikan kewajibabn iuran
bulanannya.
Berdasarkan hasil observasi, dari ke-13 peraturan yang
ada seluruh santri sudah mematuhinya, kecuali peraturan
pada point ke 2 dan ke 3. Pada point kedua disebutkan
bahwasanya seluruh santri wajib berada di depan ruang kelas
sebeum bel kedua berbunyi. Tetapi pada kenyataannya masih
ada beberapa santri terutama santri putra yang terlambat
masuk ke kelas. Bahkan, ada santri putra yang baru masuk
kelas ketika guru sudah mulai mengajar di dalam kelas.
Santri yang terlambat langsung ditegur oleh ustadz yang
sedang bertugas. Lalu, mengenai point ketiga, seluruh santri
yang ada di dalam kelas belum menggunakan bahasa resmi
(Arab/Inggris) Kecuali pada pelajaran Bahasa Arab dan
Inggris, dikarenakan minimnya kemampuan bahasa santri
program kelas ekstensi.
Dapat disimpulkan bahwa implementasi peraturan dan
tata tertib bagian pengajaran sudah berjalan dengan baik
meskipun masih ada kekurangan tetapi guru/ustadz selalu
berusaha untuk meningkatkan penegakan disiplin agar santri
tidak melanggar kembali (jera)
b) Tata Tertib Bagian Pengasuhan
Santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam mempunyai
kewajiban dalam pengasuhan di dalam asrama antara lain:
(1) Wajib menggunakan bahasa resmi (Arab dan atau
Inggris) yang baik dan santun dalam pergaulan sehari-
hari di asrama
(2) Wajib menjaga ketenangan di asrama dengan tidak
membuat kegaduhan dalam bentuk apapun
53
(3) Wajib menjaga kebersihan kamar dan lingkungan
asrama. Asrama dinyatakan bersih jika memenuhi
ketentuan/komponen antara lain: terbebas dari sampah
berserakan, lantai tidak kotor dan terbebas noda, tidak
beraroma kurang sedap, tidak ada gantungan
baju/apapun juga di ranjang (tempat tidur)
(4) Wajib menjaga kebersihan bak penampung air di
asrama terbebas dari lumut
(5) Wajib meletakkan pakaian kotor masing-masing pada
tempatnya dan tidak meletakkan berserakan di asrama
dan atau di kamar mandi
(6) Wajib mengangkat jemuran paling lambat pukul
17:00 WIB
(7) Wajib menjaga kerapihan asrama
(8) Wajib menjaga ketertiban dan keamanan asrama
(9) Wajib masuk ke kamar asrama pada pukul 22:00 WIB
dan dilakukan absensi
(10) Wajib istirahat/tidur paling lambat pada pukul 23:00
WIB
(11) Wajib bangun tidur untuk bersiap shalat subuh 30
menit sebelum adzan
(12) Wajib tidur pada tempat tidur masing-masing yang
telah disediakan, kecuali bagi mereka yang sedang
sakit dan diperbolehkan untuk tinggal sementara di
bagian kesehatan pondok dengan syarat mendapat
rekomendasi dari bagian yang berwenang
(13) Wajib memiliki pakaian dan perlengkapan shalat,
pakaian dan perlengkapan olahraga sesuai dengan
ketentuan, pakaian sekolah dan perengkapan sekolah,
dan pakaian harian yang cukup
54
(14) Wajib memberikan tanda (seperti nama/inisial) pada
barang milik pribadi
(15) Wajib menggunakan barang milik pribadi dan tidak
meminjamkannya kepada orang lain termasuk pakaian
(16) Wajib menggunakan celana panjang saat tidur
(17) Wajib menggunakan piring dan alat makan lainnya
milik sendiri
Berdasarkan pengamatan oleh peneliti di lapangan, tata
tertib jalur pengasuhan sudah hampir seluruhnya dipatuhi
oleh santri. Namun, ada beberapa peraturan yang masih
dilanggar seperti peraturan pertama, yaitu pelanggaran dalam
penggunaan Bahasa Asing. Berikut merupakan data tentang
pelanggaran Bagian Bahasa di SMA Daar El-Qolam:
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Data Pelanggaran Bagian
Bahasa Tahun Kepengurusan 2018-2019
No. Bulan Kategori Pelanggaran
Ringan Sedang Berat
1. September 30 8 -
2. Oktober 20 5 1
3. November - - -
4. Desember - - -
5. Januari 25 10 -
6. Februari 31 9 -
7. Maret 19 2 -
8. April 22 3 -
9. Mei - - -
10. Juni - - -
11. Juli 30 3 2
12. Agustus 17 4 -
55
Total 182 44 3
Sumber: Data dari bagian bahasa tahun kepengurusan 2018-
2019
Banyak santri yang masih menggunakan 1 (satu) atau 2 (dua)
kata Bahasa Indoensia atau bahasa daerah dalam komunikasi sehari-
hari. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pelanggar bagian bahasa
dengan berbagai jenis pelanggaran yaitu ringan, sedang, dan berat.
Kategori pelanggaran ringan antara lain menggunakan kosakata
Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari (Dong, Sih, Kan, Dih,
Kok, dll). Sedangkan kategori pelanggaran sedang yaitu berbicara
menggunakan bahasa Indonesia atau daerah. Pada kategori
pelanggaran berat jenis pelanggarannya yaitu berbicara bahasa kotor
(jorok), kasar, dan nama binatang. Santri yang melanggar, dikenakan
sanksi sesuai tingkatan pelanggarannya masing-masing sebagai
berikut:
Tabel 4. 4 Ketentuan Sanksi Pelanggaran Bagian
Pengembangan Bahasa Asing
No. Jenis Pelanggaran Sanksi
1. Berkomunikasi
menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah
1-15 kali Menulis dan menghafal
kosakata sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2. Berkomunikasi
menggunakan bahasa
kotor atau jorok dan
binatang
1-2 kali Tegurn dn menuis
karangan
2 kali Teguran dan
menerjemahkan teks
berbahsa Arab/Inggris
3 kali Perjanjian
3. Memalsukan
tandatangan pengurus
atau guru pada buku
kosakata atau teks
pidato
1 kali Teguran dan menghafal
kembali buku kosakata
atau teks pidatonya
2 kali Perjanjian
4. Sengaja tidak
mengikuti kegiatan-
kegiatan bahasa
1 kali Teguran
2 kali Teguran dan menulis
karangan
56
5. Tidak membawa
peralatan tulis saat
kegiatan berlangsung
vocab drill
berlangsung
1 kali Teguran
6. Tidak menulis
kosakata yang
disampaikan kedalam
buku tulis
1 kali Teguran
7. Tidak menghafal
kosakata yang telah
ditetapkan dan tertulis
pada buku vocabulary
1 kali Teguran dan menghafal
kembali kosakatanya
2 kali Menghafal kembali
kosakata dengan
contoh-contoh
kalimatnya
8. Tidak mencatat naskah
pidato atau
muhadatsah sebelum
kegiatan berlangsung
1 kali Teguran
2 kali Mencatat kembali
naskah pidato atau
muhadatsah tersebut
dan mempraktekannya
di depan asrama
9. Tidak hadir ketika
masuk mahkamah
1 kali Teguran keras oleh
kabag pengasuhan
10. Tidak mengumpulkan
kertas jasus kepada
bagian bahasa ketika
masuk mahkamah
1 kali Teguran dan
mengumpulkan
kembali kertas jasus ke
bagian bahasa
2 kali Menghadap Kasubag
Disiplin Bahasa
11. Tidak berpakaian
resmi, lengkap dan
rappih ketika
muhadhoroh
1 kali Teguran
2 kali Menghadap Kasubag
Disiplin Bahasa
12. Melakukan intermezzo
berlebihan atau tidak
sewajarnya saat
muhadhoroh
1 kali Teguran
2 kali Menghadap Kasubag
Disiplin Bahasa
13. Keluar dari ruang
muhadhoroh tanpa izin
1 kali Teguran
2 kali Menghadap Kasubag
Displin Bahasa
14. Tidak piket,
memperhatikan kondsi
dan kebersihan
1 kali Teguran
2 kali Menghadap Kasubag
Disiplin Bahasa
57
ruangan muhadhoroh
15. Tidak merapihkan
kursi dan meja ruang
muhadhoroh seperti
semula setelah
muhadhoroh
1 kali Teguran
2 kali Menghadap Kasubag
Disiplin Bahasa
Sumber: Buku pedoman pendidikan, pengajaran, dan pengasuhan
2) Kebijakan Program Kelas Ekstensi
Setiap sekolah, pasti memiliki kebijakan masing-masing
dalam menjalankan misinya untuk mencapai tujuan yang sudah
direncanakan, begitupun dengan program kelas ekstensi di SMA
Daar El-Qolam 2. Berikut merupakan kebijakan khusus santri
program kelas ektensi:51
a) Wajib mentaati seluruh tata tertib yang ada di Pondok
Pesantren
b) Khusus kelas 1 EXT, wajib menghadiri pembelajaran
formal di malam hari pada hari sabtu dan minggu jam
08:00-22:00 WIB
c) Guru/Ustadz wajib mengajar sesuai kurikulum program
kelas ekstensi yang sudah disusun oleh bagian pengajaran
(didominasi oleh pelajaran umum)
d) Pada kelas 2 EXT dan 3 EXT wajib menggunakan bahasa
resmi Arab dan atau Inggris sebagai komunikasi sehari-
hari
e) Wajib mencicil hafalan surat wajib Al-Qur‟an sesuai
ketentuan santri program kelas ekstensi
f) Santri program kelas ekstensi wajib mengikuti seluruh
kegiatan dan program yang disediakan oleh pondok
pesantren
Kebijakan tersebut dibuat khusus untuk santri program kelas
ekstensi, dengan mempertimbangkan santri kelas ekstensi yang
51
Wawancara dengan Kepala SMA Daar El-Qolam 2 pada tanggal 1
September 2019.
58
berlatar belakang SMP/sederajat. Dengan adanya kebijakan ini,
dapat dilihat bahwa pihak yayasan berusaha menyetarakan seluruh
santri dengan tidak terkesan membeda-bedakan atau
menspesialisasikan santri dari suatu program. Hanya saja, santri
program kelas ekstensi dirancang hanya sekedar mengetahui ilmu
kepondokan bukan ahli dalam ilmu kepondokan seperti santri
program 6 tahun.
c. Analisis Kebutuhan Program Kelas Ekstensi
Program ini dilatarbelakangi oleh faktor kebutuhan
eksternal dan faktor kebutuhan internal. Secara eksternal,
dengan melihat kebutuhan masyarakat yang ingin memasukkan
anaknya ke pondok pesantren dengan tidak melupakan pelajaran
Nasional. Karena melihat kebutuhan siswa yang berasal dari
sekolah umum/Negeri sederajat dan ingin melanjutkan studinya
ke pondok pesantren dengan tidak membuang waktu 1 tahunnya
sebagai waktu penyesuaian suasana, lingkungan, serta pelajaran
pondok pesantren. Serta rasa khawatir atas minimnya
pengawasan terhadap anaknya dari keadaan lingkungan serta
pengaruh buruk yang sudah banyak fenomena yang terjadi
belakangan ini. Maka orangtua berharap kepada pihak pondok
pesantren untuk mengawasi dan memantau anak-anak mereka
secara maksimal yaitu 24 jam penuh di lingkungan asrama
secara maksimal. Sehingga, orangtua tidak perlu khawatir lagi
atas pergaulan buruk yang kemungkinan akan terjadi pada
anaknya. Selain pengawasan yang maksimal, peserta didik juga
tidak hanya akan mendapatkan pengetahun umum saja, tetapi
dari segi bahasa, organisasi, pelajaran agama, peajaran
kepondokan mereka akan bertambah dan berkembang sehingga
seimbangnya duniawi dan ukhrowi yang didapat. Kemudian
yang kedua, yaitu secara internal kelas ekstensi merupakan salah
satu program yang dicita-citakan oleh pendiri pondok almarhum
59
Drs. KH. Ahmad Rifa‟i Arief sebagai program yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin melanjutkan
studi anaknya ke pondok pesantren dari lulusan SMP/sederajat.
Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan program kelas
ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2:
Tabel 4. 5 Analisis Kebutuhan Program Kelas Ekstensi
No. Kategori Jumlah Prosentase
1. Membutuhkan 17 85%
2. Tidak
membutuhkan 3 15%
Total 20 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahawasanya 85% dari
total 20 narasumber yang peneliti wawancarai membutuhkan
program kelas ekstensi. 20 narasumber tersebut terdiri dari guru,
peserta didik, walisantri, dan masyarakat. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwasanya program ini dibutuhkan oleh informan
dengan alasan yang berbeda.
2. Evaluasi Input (Masukan)
a. Kurikulum Kelas Ekstensi
SMA Daar El-Qolam 2 memiliki kurikulum yang sistem
pesantren modern dipadukan dengan kurikulum Nasional
(Kurikulum Departemen Agama dan Kurikulum Departemen
Pendidikan Nasional). Kurikulum yang diselenggarakan di SMA
Daar El-Qolam 2 terbagi menjadi tiga, yaitu: kurikulum
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler.52
1) Kurikulum Intrakurikuler: kegiatan intrakurikuler merupakan
proses belajar-mengajar yang dilakukan seperti pada umumnya.
52
Ibid, hal. 64.
60
Yaitu dalam bentuk in-class session program, di mana tenaga
pengajar bertatap muka secara langsung dengan santri atau
peserta didiknya sesuai jadwal pelajaran yang sudah
ditentukan.53
Muatan materi yang diberikan merupakan
kolaborasi antara Kurikulum Pesantren, Kurikulum Departemen
Agama (MTs dan MA) dan Kurikulum Departemen Pendidikan
Nasional. Mata pelajaran in-class session terbagi ke dalam 3
kelompok, yakni:
a) Kelompok mata pelajaran keislaman (Dirasah Islamiyah) :
Tafsir, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Musthalahul Hadits,
Mahfudzat, dan Tarikh Islam.
b) Kelompok mata pelajaran kebahasaan (Dirasah
Lughawiyah): Insya, Muthala‟ah, Nahwu, Sharaf, dan
Thamrin Lughah.
c) Kelompok mata pelajaran umum: PPKn, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia,
Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan TIK.
Tabel 4. 6 Struktur Kurikulum Kelas ekstensi (Program 3
tahun) di SMA Daar El-Qolam 2
No. Bidang Studi
Kelas dan Semester
1
EXT
IPA
1
EXT
IPS
2
EXT
IPA
2
EXT
IPS
3
EXT
IPA
3
EXT
IPS
I&II I&II I&II I&II I&II I&II
Kurikulum Pesantren
1 Aqidah 2 2 2 2 2 2
2 Qur‟an & Hadits 2 2 2 2 2 2
3 Fiqh 3 3 3 3 3 3
4 Ushul Fiqh 0 0 1 1 1 1
5 Tajwid 1 1 0 0 0 0
6 Mahfudzat 1 1 1 1 1 1
7 Tarikh Islam 1 1 1 1 1 1
53
Ibid, hal. 20.
61
8 Imla & Khat 1 1 0 0 0 0
9 Bahasa Arab 8 8 8 8 6 6
10 Muhadharah Bahasa
Arab 1 1 1 1 1 1
11 Tarbiyah 0 0 1 1 1 1
JUMLAH 20 20 20 20 18 18
Kurikulum Nasional
12 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 4 4
13 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
14 Matematika 3 3 3 3 4 4
15 Pkn 1 1 1 1 1 1
16 Fisika 3 0 3 0 3 0
17 Biologi 2 1 3 0 3 0
18 Kimia 3 0 3 0 3 0
19 Geografi 0 2 0 3 0 3
20 Sosiologi 0 2 0 2 0 2
21 Sejarah 1 2 1 2 1 2
22 Ekonomi 1 3 0 3 0 3
23 Komputer 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 21 21 21 21 24 24
Ekstrakrikuler
24 Pramuka/Keputrian 0 0 1 1 0 0
Jumlah 21 21 42 42 42 42
Jumlah Mapel 41 41 42 42 42 42
Sumber: Buku Pedoman Pendidikan, Pengajaran, dan Pengasuhan Pondok
Pesantren Daar El-Qolam
Tabel 4. 7 Muatan Lokal di SMA Daar El-Qolam 2
Muatan Lokal Keterangan
Insya Diajarkan di kelas di XI, XII
Muthola‟ah Diajarkan di kelas di X. XI, XII
Tamrin Lughah Diajarkan di kelas di XI, XII
Nahwu Diajarkan di kelas di X. XI, XII
shorof Diajarkan di kelas X
Aqaid Diajarkan di kelas di X. XI, XII
Hadits Diajarkan di kelas di X. XI, XII
62
Mahfuzhat Diajarkan di kelas di X. XI, XII
Tafsir Diajarkan di kelas di X. XI, XII
Ushul Fiqh Diajarkan di kelas XI, XII
Muthola‟ah Hadits Diajarkan di kelas XII
Baca Tulis Al-
Qur‟an
Diajarkan di kelas X, XI, XII
Tabel 4. 8 Struktur Kurikulum Program 6 Tahun
No. Pelajaran
Kelas dan Jumlah Jam Pelajaran
1 2 3 4
IPA
4
IPS
5
IPA
5
IPS
6
IPA
6
IPS
Kurikulum Pesantren
1 Bahasa Arab
1 8
2 Insya‟ 2 2 2 2 2 2 2 2
3 Imla‟ 1 1 1
4 Muthola‟ah 2 2 2 1 1 1 1 1 1
5 Nahwu 3 3 2 2 2 2 2 2
6 Shorof 1 1
7 Tamrin
Lughah 1 1 1 1 1
1 1 1
8 Mahfudzat 1 1 1 1 1 1 1
9 Balaghah 1 1 1 1 1 1
10 Mantiq 1 1
11 Aqoid 2 2 2 2 2 2 2 2 2
12 Quran Tajwid 1 1
13 Tafsir 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 Hadits 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 Fiqh 2 2 2 2 2 2 2 2 2
16 Faraid 1
17 Ushul Fiqh 1 1 1 1 1 1 1
18 Musthalah
Hadits 1
1 1 1
19 Tarikh Islam 1 2 1 1 1 1 1 1 1
20 Tarbiyah 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 22 22 22 19 19 20 20 20 20
Kurikulum Nasional
21 Bahasa
Indonesia 2 2 2 2 2 2
2 3 3
63
22 Bahasa
Inggris 4 4 4 3 3 3
3 3 3
23 Matematika 4 4 4 3 3 3 3 4 4
24 Pkn 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 IPA Terpadu 3 3 3
26 Biologi 2 1 2 1 3
27 Fisika 3 3 3
28 Kimia 3 2 2
29 IPS Terpadu 2 2 2
30 Sejarah 1 1 1 1 1 1
31 Ekonomi 1 3 1 3 3
32 Geografi 3 2 3
33 Sosiologi 2 2
34 Komputer 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 Khat 1 1
36 Reading 1
37 Grammar 1 1 1 1 1
38 Muhadharah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 Pramuka/
Keputrian 1 1 1 1 1
1
Sub Jumlah 20 20 20 23 23 22 22 22 22
Jumlah Mapel 42 42 42 42 42 42 42 42 42
2) Kegiatan Kokurikuler: kegiatan kokurikuler merupakan
kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan
menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam
kegiatan intrakurikuler di dalam kelas.54
Kegiatan ini
merupakan kegiatan tambahan santri atau biasa dikenal pada
beberapa sekolah dengan sebutan muatan lokal yang wajib
diikuti. Kegiatan ini juga disebut off-class session. Kegiatan ini
diantaranya: Public Speaking atau Muhadharah yaitu kegiatan
latihan pidato dalam tiga bahasa (Bahasa Arab, Inggris, dan
bahasa Indonesia), Amaliyah al-Tadris yaitu praktek mengajar
untuk santri kelas akhir, Metode Penelitian ilmiah, Kajian
kitab-kitab Salafiyah, Pembinaan pembacaan al-Qur‟an dengan
54
Ibid.
64
metode Iqra, Disiplin dalam penggunaan bahasa Arab dan
bahasa Inggris sebagai percakapan sehari-hari, kepramukaan
dan Keputrian, Tahfidh al-Qur‟an, Disiplin dalam hal
ubudiyah, Pendidikan manajemen kepemimpinan (leadership)
melalui Ikatan Santri Madrasatul Muallimin al-Islamiyah
(ISMI).
3) Kegiatan Ekstrakurikuler: kegiatan Ekstrakurikuler
merupakan proses belajar-mengajar yang dilakukan dalam
bentuk off-class session yang melibatkan guru ataupun pelatih
profesional. Kegiatan ini berupaya untuk menyaluran dan
mengembangkan minat dan bakat santri dalam berbagai
bidang, yaitu: bidang JMQ (Jam‟iyatul Qurro‟) dan JHQ
(Jam‟iyatul Hifzhil Qur‟an), bidang pengembangan bahasa
asing, bidang penelitian ilmiah dan sosial, bidang seni, dan
bidang olahraga.55
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk
mengembangkan minat dan bakat santri dengan tidak
mengesampingkan tugas utamanya dalam kegiatan
intrakurikuler, dan juga kokurikuler.
Tabel 4. 9 Jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler
No. Nama
Ekstrakurikuler Jadwal latihan Nama Pelatih
Ekstrakurikuler Wajib
1. Marching Band Kamis, Jumat Mirza Gulam A, S. Pd
2. Pramuka Kamis Abdul Qadir, S. Ak
3. Keputrian (khusus
putri)
Kamis
Ekstrakurikuler pilihan bidang olahraga
1. Sepakbola Rabu, Jumat Arsuddin
2. Futsal Rabu, Jumat Emir
3. Takraw Selasa, Rabu Jaka
4. Bola volly Sabtu, Minggu Tarmin Alamsyah, S. Pd
5. Bola basket Jumat, Sabtu Ramadahan, S. Pi
55
Buku Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan, Op. Cit, hal. 22.
65
6. Badminton Kamis, Minggu Heriansyah, S. Pd
7. Tenis meja Kamis, sabtu Saiful Umam, S. Pd
8. Silat Kamis, jumat Rudi Siswanto, S. Pd
9. Taekwondo Rabu, jumat Asep Firmansyah
Eskstrakurikuler pilihan bidang kesenian dan keterampilan
1. Band Jumat Niki Sagara, S. Pd
2. Marawis Minggu Rifki Gustio, S. Pd
3. Hadroh Senin Nizam Qisti
4. Seni Lukis Kamis Khairu Anam, S. Pd
5. Seni Tari (putri) Kamis Nuril Basyaroh, M. Pd
6. Tata Rias (Putri) Kamis Devi Oktaviani, S. Pd
7. Tata Boga (Putri) Kamis Vini Safitri, S. Pd
8. Hasta Karya (putri) Kamis Laelatuss‟aadah, S. Pd
9. Teater sabtu Ahmad Muchdor, S. Pd
Ekstrakurikuler pilihan bidang SAINS
1. Robotik Senin, selasa Iskandar
2. Komunitas sosial Dza
„Izza
Rabu, sabtu Ade Rumaedi, S. Pd
3. Dza „Izza Sains
Community
Jumat, minggu Niko Satria S, S. Pd
Ekstrakurikuler pilihan bidang keagamaan
1. Jamiyyatul qurra
(JMQ)
Jumat Hafidz
2. Jamiyyatil Hufadzil
Qur‟an (JHQ)
Jumat Hubus sawbillah
Ekstrakurikuler pilihan bidang bahasa
1. Creative english
course
Jumat Siti Safriyah, S. Pd
2. El‟izzah Jumat Rowi, S. Hum
Sumber: data dari TU dokumen I SMA Daar El-Qolam 2 Tahun Pelajaran
2019/2020
Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian akademik yang
bernama Niko Satria S tentang kurikulum yang digunakan, beliau
mengatakan bahwasanya:
“Kurikulum yang digunakan dalam pelajaran umum atau
pelajaran Nasional yaitu kurikulum 2013 revisi. Tentunya
dengan menggunakan berbagai macam strategi dan metode
66
yang disesuaikan dengan pokok bahasan apa yang sedang
dipelajari. Pelajaran umum atau pelajaran Nasional pun
mendominasi di jadwal pelajaran program kelas ekstensi, tidak
seperti pada program reguler yang mana pelajaran pondok
dengan pelajaran umum diseimbangkan atau tidak ada yang
mendominasi antara keduanya”
Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwasanya
kurikulum yang digunakan oleh program kelas ekstensi merupakan
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 revisi sehingga santri
program kelas ekstensi mendapatkan hak yang sama dengan peserta
didik lainnya pada sekolah lain. Nilai plus yang didapat yaitu SMA
Daar El-Qolam 2 mewajibkan siswanya mengikuti kegiatan
kokurikuler seperti muhadharah, public speaking, amaliyah tadris,
kajian kitab-kitab salafiyah, manghafal surat plihan Al-Qur‟an,
disiplin dalam bidang ibadah, dan melatih kepemimpinan melalui
organisasi ISMI. Namun, dalam praktik pada kegiatan kokurikuler
khususnya kajian kitab-kitab salafiyah masih belum konsisten
dilakukan karena ada beberapa kendala yang dihadapi seperti banyak
santri yang tertidur saat kajian karena waktu kajian dilakukan setelah
shalat subuh. Selain itu, guru yang mengajar kitab salafiyah juga
belum terlalu banyak sehingga masih mengandalkan pada beberapa
ustadz saja dan ketika ustadz tersebut sedang berhalangan hadir,
maka tidak ada ustadz yang menggantikan dalam mengajar kitab-
kitab salafiyah.
Sementara, pada kegiatan ekstrakurikuler tertentu seperti pada
bidang olahraga, kesenian, keagamaan, sains, dan bahasa belum
banyak prestasi yang diraih. Terlebih anggota ekstrakurikuler hanya
dilatih dengan minimnya partisipasi pertandingan di luar pondok
pesantren. Hal ini dapat membuat anggota merasa jenuh dan merasa
percuma adanya waktu latihan tanpa mencoba atau menjajal
kemampuan yang sudah mereka latih dengan orang lain.
67
b. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Setiap organisasi tidak terlepas dari struktur. Struktur
organisasi sekolah adalah susunan dari personil-personil yang ada
dalam lingkup organisasi sekolah yang akan memudahkan personal
untk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Tujuan
dibentuknya struktur kegiatan organisasi adalah untuk memperoleh
keefektifan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan, serta
bertujuan untuk mengetahui jenis instruksi dan kewenangan dalam
sebuah organisasi. (Struktur Organisasi Terlampir)
Berdasarkan struktur organisasi yang ada di kantor Kepala
SMA Daar El-Qolam 2, struktur dan pembagian jobdesc sudah
lengkap. Dari struktur tersebut pembagian wewenang dilakukan oleh
kepala sekolah didasarkan pada musyawarah bersama Wakabid
(Wakil kepala bidang). Selanjutnya, kebijakan atau keputusan
dikemukakan dan didemonstrasikan ke semua teaga pendidik (guru)
pada rapat mingguan, bulanan, dan tahunan dengan tetap menerima
masukan dari guru-guru, akan tetapi masukan yang diterima tidak
keluar dari kerangka yang telah dibuat oleh kepala sekolah. Maka
dalam hal ini, jika pembagian tugasnya baik maka kerjasama dalam
hal ini berjalan dengan baik.
c. Guru/Pengajar
Guru/ pengajar merupakan salah satu sumber daya terpenting
dalam meningkatkan kualitas dari suatu lembaga pendidikan.
Semakin pesatnya perkembangan yang terjadi di SMA Daar El-
Qolam 2 Tangerang, maka lembaga pendidikan ini harus mempunyai
tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi yang
memadai. Karena dalam pelaksanaan proses pendidikan sangat
dibutuhkan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten
agar tujuan-tujuan yang telah direncanakan lembaga pendidikan
dapat tercapai. Guru sebagai petugas profesional ikut
bertanggungjawa terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu,
68
adanyaa kompetensi yang sesuai oleh guru, diharapkan dapat
menunjang keberhasilan pendidikan peserta didiknya.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 sangat ditentukan
oleh kompetensi dan ketersediaan tenaga kependidikan. Ketersediaan
dapat dilihat dari jumlah tenaga kependidikan yang ada sesuai
dengan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan serta
kompetensi yang diampunya. Semakin banyak tenaga pendidikan
dan kependidikan dengn kualifikasi yang memadai dan semakin
berpengalaman, semakin baik kualitas kegiatan pembelajaran
tersebut. Dari hasil data guru yang diperoleh peneliti, guru di SMA
Daar El-Qolam 2 sudah memiliki kompetensi yang memadai di mana
sebagian besar guru mengajar sudah sesuai dengan spesifikasi dan
kualifikasi yang disesesuaikan dengan posisi dan jabatannya masing-
masing. Berikut merupakan jumlah prosentase kesesuaian
kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diampu di SMA Daar
El-Qolam 2:
Tabel 4. 10 Prosentase Kesesuaian Guru dengan Ijazah dan
Bidang Ajar
No. Keterangan Guru Jumlah Prosentase
1. Sesuai ijazah dan bidang ajar 70 76,92%
2. Tidak sesuai ijazah dengan
bidang ajar 21 23,08%
Total 91 100%
Berdasarkan data di atas, diketahui guru yang mengajar
sesuai dengan ijazah dan bidang ajarnya yaitu sebanyak 77%.
Sementara 23 % nya merupakan guru yang mengajar tidak sesuai
ijazah dengan bidang yang diajarnya. Dapat disimpulkan mayoritas
guru sudah mengajar sesuai dengan ijazah dan bidang ajar sehingga
kompetensi yang dimiliki sudah mumpuni. Meskipun demikian,
69
tidak ada satupun guru yang telah memiliki sertfikasi profesi pada
mata pelajaran yang diajar.
Guru menjadi salah satu sumber belajar dan teladan bagi
peserta didik. Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada
penyampaian informasi kepada peserta didik, akan tetapi guru harus
memiliki kompetensi untuk memahami peserta didik dengan
berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam
menghadapi kesulitan belajar. Terutama pada santri kelas X kelas
ekstensi yang masih menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
suasana yang baru. Maka dari itu, seorang guru harus mempu
menguasai berbagai model pembelajaran yang efektif agar dapat
membimbing peserta didik secara optimal. Kualitas guru yang
profesional akan mendukung pada peranan kelas ekstensi dalam
pengembangan pebelajarannya.
Untuk dapat menghasilkan santri yang berkualitas maka guru
atau pengajar harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi guru.
Adapun persyaratan seleksi guru, yaitu:56
1) Calon guru mengajukan lamaran/permohonan via email
2) Seleksi administrasi (fotocopy ijazah terakhir, foto formal
3x4, sertifikat pendukung)
3) Seleski tes tertulis (sesuai mata pelajaran yang diampu)
4) Tes praktek mengajar (bagi pendaftar yang belum
mempunyai gelar sarjana ataupun mata pelajaran yang
diampu tidak sesuai dengan ijazah yang ada) yang diamati
oleh kepala sekolah dan waka bagian akademik
5) Tes urine bebas obat-obatan terlarang
6) Tes Interview oleh pemimpin yayasan dan kepala sekolah
7) Pengumuman hasil seleksi guru
56
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SMA Daar El-Qolam 2, Muhiddin, pada
Tanggal 20 Agustus 2019.
70
Setelah dinyatakan lulus, calon guru diberikan SK mengajar
salah satunya yaitu guru tersebut harus tinggal di asrama guru.
Selanjutnya, guru dapat mengajar sesuai jadwal yang disepakati.
Dari hasil wawancara dengan salah satu guru yang
mengajar pada program kelas ekstensi, guru tersebut pernah
mengikuti pelatiham Bimtek kurikulum 2013 yang diadakan di
Kabupaten Tangerang. Output dari Pelatihan tersebut yaitu
sosialisasi pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah, bagaimana
merancang RPP yang baik dan benar, serta bagaimana proses
evaluasi pembelajaran. Selain itu, bidang TRRC (Teacher Research
dan Resource Center) juga mengadakan pelatihan untuk guru yang
mengajar di SMA Daar El-Qolam 2. Pematerinya pun merupakan
dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yaitu Ferdinal Lavendry, M. M, M. A. Dengan
adanya pelatihan tersebut, sekolah berharap guru yang mengajar di
SMA Daar El-Qolam dapat lebih mengetahui dan menguasai teknik
mengajar, strategi dan metode yang digunakan dalam belajar, cara
me-manage kelas yang baik, dan bagaimana cara menjadi guru yang
efektif.
Dengan kata lain, guru yang mengajar di kelas ekstensi
SMA Daar El-Qolam 2 tidak hanya mengandalkan kompetensi yang
dimiliki saja. Akan tetapi, guru-guru yang ada di dalamnya terus
melakukan perbaikan dan peningkatan kompetensi dengan mengikuti
pelatihan, seminar, dan workshop tentang keguruan dan pendidikan.
Karena sejatinya seorang guru tidak boleh berhenti belajar. Jika ia
berhenti belajar maka ia berhenti mengajar pula.
d. Peserta Didik/Santri
Setiap lembaga pendidikan mempunyai prosedur, syarat dan
ketentuan tertentu dalam menyeleksi peserta didiknya begitu juga
dengan pondok pesantren Daar El-Qolam 3 khususnya program
kelas ekstensi. Seleksi tersebut berfungsi menyaring calon santri
71
yang layak diterima dan cocok dengan kualifikasi yang telah
ditentukan oleh panitia penerimaan santri baru. Berikut merupakan
tahap pendaftaran, seleksi, sampai pengumuman kelulusan:57
1. Proses Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2019-2020
Calon santri pondok pesantren Daar El-Qolam harus datang
langsung mendaftarkan diri bersama orang tua/wali dengan
menyerahkan beberapa persyaratan administratif sebagai berikut:
a) Mengembalikan formulir data diri yang telah diisi
b) Menyerahkan 2 lembar salinan akte kelahiran
c) menyerahkan 2 lembar salinan kartu keluarga
d) Menyerahkan 2 lembar salinan foto kopi KTP orangtua
(ayah dan ibu)
e) Menyerahkan 4 lembar foto hitam putih berukuran 3 x 4
(foto berseragam putih dan berjilbab putih bagi perempuan)
f) Menyerahkan 2 lembar salinan ijaza yang telah dilegalisir
(menyusul jika belum didapat)
g) Menyerahkan 2 lembar salinan keterangan lulus Ujian
Nasional dan Nomor Induk SiSswa Nasional (NISN)
(menyusul jika belum didapat)
h) Menyerahkan 1 lembar salinan foto kopi rapot kelas 7
(semester 1 dan 2)- kelas 9 (semester 1) (khusus calon santri
lulusan SMP/MTs)
i) Hasil tes kesehatan di klinik Fita Farma (riwayat penyakit
dan tes urine)
2. Proses Seleksi Santri Baru Tahun Ajaran 2019/2020
Calon santri yang telah mendaftarkan diri akan mengikuti
serangakaian tes seleksi masuk sebagai berikut:
a) Membaca Al-Qur‟an
57
Dokumen Khusus Panitia Penerimaan Santri Baru Tahun Ajaran
2019/2020, hal. 1.
72
b) Menulis Arab dasar
c) Praktek shalat
d) Matematika dasar
e) Bahasa Inggris
f) Wawancara singkat (minat dan motivasi)
g) Tes kesehatan di klinik Fita Farma (riwayat penyakit dan tes
urine)
h) Psikotes oleh pusat layanan psikologi (PLP) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Waktu dan tempat seleksi santri baru tahun ajaran
2019/2020
Waktu seleksi dilaksanakan pada setiap hari Sabtu dan
Minggu selama masa pendaftaran dibuka. Jadwal seleksi
disesuaikan dengan waktu calon santri sesuai dengan kesepakatan
panitia seleksi. Kusus calon santri lulusan SMP/MTs atau
sederajat, pelaksanaan seleksi santri baru dilaksanakan sebulan
sekali dengan waktu yang sudah ditentukan oleh panitia santri
baru.
Tempat seleksi dilakukan di kantor penerimaan santri baru
pada masing-masing program. Khusus santri tamatan SMP/MTs
sederajat, pendaftaran dan seleksi bertempat di kompleks Daar El-
Qolam 3 KAMPUS Dza „Izza. Pendaftaran santri tamatan
SMP/MTs sederajat ini terbagi dalam dua pilihan yaitu regular
(IPA dan IPS) dan Program Internasional yakni Center for
Foundation (CFS) dan Center for International Islamic Studies
(CIISP).
4. Pengumuman hasil seleksi santri baru tahun ajaran
2019/2020
Hasil seleksi penerimaan santri baru akan diumumkan pada
hari yang sama setelah tes dilaksanakan, khusus calon santri
lulusan SMP/MTs sederajat maka hasil seleksi penerimaan santri
73
baru akan diumumkan melalui telepon atau media lain ke masing-
masing orangtua/wali paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan
seleksi.
Pada proses penyeleksian santri baru program kelas
ekstensi, panitia mempunyai proiritas dalam kriteria penerimaan
santri yaitu lolos dalam tes BTQ. Hal ini dikarenakan SMA Daar
El-Qolam 2 yang merupakan bagian integral dari pondok pesantren
yang mewajibkan seluruh siswanya lancar membaca dan menulis
Al-Qur‟an.
e. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka mensukseskan kegiatan pendidikan
pengajaran dan pengasuhan, pondok pesantren Daar El-Qolam
memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai
seperti ruang belajar, masjid/musholah, asrama santri,
perpustakaan, laboratorium (MIPS, Multimedia, Bahasa dan
Komputer), ruang bagian kesehatan, sarana olahraga (lapangan
bola, voly, basket, tenis meja, takraw, futsal dan bulu tangkis),
ruang pertemuan, toko buku, koperasi dan kantin, wisma
(penginapan), perkantoran, perumahan guru, warung
telekomunikasi, anjungan tunai mandiri (ATM), gedung serba
guna, studio musik dan seni, saung-saung, kendaraan operasional.
Sarana dan Prasarana untuk mendukung proses belajar
mengajar juga sudah berkembang, contohnya seperti asrama putra
di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3 ini sudah berjumlah 76
kamar setiap kamarnya dihuni oleh 10 orang santri putra.
Sedangkan, untuk asrama putri berjumlah 90 kamar dan rata-rata
dihuni oleh 10 orang santri putri per kamarnya. Ditambah dengan
jumlah ruang kelas yang mencapai di jumlah 51 ruangan. Pondok
pesantren Daar El-Qolam 3 ini juga tersedia laboratorium fisika
sendiri sejumlah 1 buah, kemudia tersedia laboratorium kimia dan
biologi (digabung) mengingat alat peraga laboratorium di kedua
74
pelajaran ini hampir sejenis. Selain itu tersedia juga laboratorium
komputer dan ruang perpustakaan yang dilengkapi dengan
pendingin ruang agar saat proses pembelajaran santri dapat
menyerap pelajaran dengan suasana yang nyaman. Karena yayasan
ini berbasis boarding school jadi sudah sewajarnya pondok ini
menyediakan sejumlah fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh
walisantri pada saat menjenguk anaknya seperti saung, penginapan
wali santri, kamar mandi khusus tamu, dan mesin ATM yang dapat
digunakan untuk seluruh santri menerima uang kiriman dari
orangtuanya jika belum sempat menjenguk anaknya di pondok
pesantren. Seluruh santri tidak diperbolekan keluar dari area
asrama untuk membeli makanan/cemilan karena sudah disediakan
kantin khusus santri. Kantinnya pun tersedia di masing-masing
asrama putra dan putri sehingga santri tidak merasa bosan dengan
makanan yang disediakan di dapur umum.
Pihak pondok mengharuskan para guru untuk berada di
lingkungan asrama dalam waktu 24 jam agar memudahkan santri
yang ingin konsultasi perihal pelajaran, pengasuhan, dan lainnya.
Maka dari itu pihak pondok mengfasilitasi perumahan guru bagi
yang sudah berkeluarga maupun yang masih lajang/belum
menikah. Sampai saat ini, terdapat 58 kamar yang disediakan oleh
pondok. Selain itu, pondok juga menyediakan kendaraan
operasional yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan warga
pondok pesantren untuk kepentingan tertentu. Dalam hal
pengembangan diri para santri, Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3
mempunyai 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan futsal, 2 lapangan
bulutangkis, dan 2 lapangan basket. Tidak hanya lapangan, tetapi
pihak pondok pun menyediakan alat-alat olahraga seperti bola
basket, bola futsal, bola takraw, bola voli, papan catur, meja bola
pingpong lengkap dengan net dan raketnya, kok bulu tangkis
75
lengkap dengan raket dan netnya. Tetapi memang jumlahnya
terbatas sehingga dalam penggunaannya harus bergantian.
Tabel 4. 11 Kondisi Sarana Belajar di SMA Daar El-Qolam 2
No. Sarana yang Dimiliki Jumlah dan
Satuan Kondisi
1. Ruang Belajar
51 Unit Baik
2. Meja Siswa
1020 Unit Baik
3. Kursi Siswa
2040 Baik
4. Meja Kursi Guru
51 Unit Baik
7. Komputer Pembelajaran 40 Unit Baik
8. Papan Tulis 102 Unit Baik
9. Proyektor infocus 10 Unit Baik
10. Ac (Pendingin Ruangan) 48 Unit Baik
Sumber: Data dari wawancara dan observasi SMA Daar El-Qolam 2
Tahun 2019/2020
Tabel 4. 12 Hasil Observasi Sarana dan Prasarana SMA Daar El-
Qolam 2
No. Indikator Jumlah
Ruang
Kondisi Ruang
Keterangan Baik Cukup
Rsk/
Krg
1. Ruang Kepala
Sekolah 1 √
-
2. Ruang Guru 2
√
1 untuk guru
program reguler
dan ekstensi
1 untuk guru
program CFS
3.
Ruang Tata
Usaha/Administrasi 1 √
-
76
4. Ruang Kelas 51 √
33 ruang kelas
program reguler
dan kelas ekstensi
18 ruang kelas
program CFS
5. Ruang Perpustakaan 1 √ -
6. Laboratorium
Komputer 2 √
-
7. Laboratorium MIPA 1
√
1 Laboratorium
Fisika
1 Laboratorium
Kimia dan
Biologi
8. Laboratorium Bahasa - - - - Tidak tersedia
9. Ruang BK 1 √
10. Ruang Kesenian 2
√
Peralatannya
masih belum
lengkap
11. Ruang Bagian
Kesehatan 2
√
Ranjang di ruang
kesehatan masih
kurang
12. Ruang ISMI 2
√
1 di asrama santri
putra
1 di asrama santri
putri
13.
Ruang Koperasi dan
Kantin 2
√
1 di asrama santri
putra
1 di asrama santri
putri
14.
Ketersediaan Anjunga
Tunai Mandiri (ATM) 3 √
1 di asrama putri,
2 di asrama putra
15. Aula Serbaguna 1 √ -
16. Masjid/Musholla 3 √
1 untuk santri
putra
1 untuk santri
putri
1 untuk wali
santri
17. Penginapan Wali
Santri 10
√
Di luar sekolah
18. Warung
Telekomunikasi 2 √
1 di asrama santri
putra
1 di asrama santri
putri
77
19. Toilet Guru 3 √
2 di area ruang
guru program
reguler dan
ekstensi
1 di area ruang
guru program
CFS
20. Toilet Siswa 16
√
1 toilet mampet, 2
toilet lampunya
mati
21. Ruang Olahraga 3
√ -
22. Perumahan
Guru/Mess 58
√
1 gedung masih
dalam tahap
renovasi
23. Kamar Asrama Putra 76 √
Setiap kamar
tersedia 1 kamar
mandi
24. Kamar Asrama Putri 90 √
Setiap kamar
tersedia 1 kamar
mandi
Jumlah 13 8 2
Sumber: Data dari wawancara dan observasi Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3
Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, terdapat 13
atau 54,17% sarpras dalam kondisi baik, 8 atau 33,33% dalam
kondisi cukup, dan 2 atau 8,33% sarpras dalam kondisi yang rusak
atau kurang. Dari keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa
sarana prasarana semuanya masih dapat digunakan sebagaimana
mestinya untuk menunjang KBM program kelas ekstensi. Namun,
beberapa prasarana seperti toilet santri (di lingkungan sekolah)
masih minim dalam perawatannya akibatnya yaitu wc seringkali
tersendat. Peralatan yang ada di laboratorium pun masih kurang
lengkap, dan minim perawatannya. Lalu, ranjang yang ada di
bagian kesehatan masih kurang jumlahnya sehingga perlu ditambah
dan diperluas ruangannya.
78
f. Biaya
Biaya merupakan salah satu faktor terpenting dalam
keberlangsungan proses pendidikan . berikut merupakan biaya yang
harus dibayarkan oleh santri baru tahun ajaran 2019/2020:
Tabel 4. 13
Rincian Biaya Santri Baru Tahun Ajaran 2019/2020
No. Uraian Jumlah
Nominal
Keterangan
1. Pendaftaran
Rp 400.000
Dibayarkan sekali
pada saat
pendaftaran
Psikotes Pusat
Layanan Psikologi
(PLP) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Rp -
2. Pembangunan Sarana
- Kelas 1 reguler
dan 1 ekstensi Rp 12.500.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
- Kelas Internasional Rp 19.500.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
3. Pemeliharaan Ranjang Rp 800.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
4. Pemeliharaan Meja
dan Kursi Rp 1.000.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
5. Infaq Masjid Utama Rp 2000.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
6. Uang Perlengkapan
a. Lemari Rp 1.500.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
b. Kasur dan Bantal Rp 500.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
c. 2 seprei dan sarung
bantal Rp 200.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
d. Seragam olahraga
- Seragam olahraga
putra Rp 270.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
- Seragam olahraga
putri Rp 300.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
e. Jas almamater
- Jas almamater
putra Rp 350.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
79
- Jas almamater
putri Rp 370.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
f. Seragam sekolah
- Seragam sekolah
putra Rp 1.350.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
- Seragam sekolah
putri Rp 1.390.000
Dibayarkan sekali
di tahun pertama
7. Uang buku
Kelas 1 (reguler) Rp1.300.000
Dibayarkan per
tahun ajaran baru
Kelas 1 Ext IPA Rp 1.600.000
Dibayarkan per
tahun ajaran baru
Kelas 1 Ext IPS Rp 1.600.000
Dibayarkan per
tahun ajaran baru
8. Iuran bulanan (SMP) Rp 1.150.000
Dibayarkan setiap
bulan
Iuran Bulanan
(SMA./MA/Ekstensi) Rp 1.250.000
Dibayarkan setiap
bulan
Iuran bulanan
program internasonal Rp 3000.000
Dibayarkan setiap
bulan
9. Buka rekening CIMB
Niaga Syari‟ah
(khusus santri DQ 3)
Rp 500.000 Dibayarkan sekali
di tahun pertama
Total Biaya
Kelas 1 SMP Putra Rp 23.820.000
Kelas 1 SMP Putri Rp 23.910.000
Kelas 1 Ext IPA Putra Rp 24.500.000
Kelas 1 Ext IPA Putri Rp 24.590.000
Kelas 1 Ext IPS Putra Rp 24.500.000
Kelas 1 Ext IPS Putri Rp 24.590.000
Program Internasional
Putra Rp 31.650.000
Program Internasional
Putri Rp 31.740.000
Sumber: Dokumen Panitia Penerimaan Santri Baru Tahun Ajaran
2019/2020.
Berdasarkan data yang didapat dari Tata Usaha yang dibuat
pada bulan Januari 2018, SMA Daar El-Qolam 2 menerima dana
BOS sebanyak Rp 182.560.000 per tahunnya. Dana BOS
dialokasikan untuk keperluan pengembangan kompetensi lulusan,
80
pengembangan standar isi, pengembangan standar proses,
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan
sarana dan prasarana sekolah, pengembangan standar pengelolaan,
pengembangan standar pembiayaan, pengembangan implementasi
sistem penilaian.58
Evaluasi pada bagian input (masukan) secara keseluruhan
dari berbagai aspek, maka dapat dikatakan bahwa program kelas
Ekstensi sudah cukup baik, dilihat mulai dari segi guru yang
produktif, manajemen kepala sekolah yang baik, fasilitas sarana
dan prasarana yang cukup memadai, guru edukasi dan guru
pengembangan diri yang sudah memenuhi kualifikasi pendidikan
dan memenuhi kompetensi bidang akademik. Namun, ada beberapa
hal yang perlu ditingkatkan, yaitu: Pertama, para guru harus lebih
banyak lagi berinovasi dan memperkaya metode pembelajaran,
serta mengadakan kegiatan mingguan atau bulanan yang dapat
membangun semangat siswa, agar peserta didik tidak mudah
merasa jenuh dan bosan saat di sekolah. Para guru juga sudah
seharusnya sering mengikuti kegiatan pendukung keguruan seperti
mengikuti pelatihan, seminar, workshop yang diselenggarakan oleh
pihak eksternal agar dapat meningkatkan pengetahuan akademik
dan non-akademiknya, serta meningkatkan kualitas diri sebagai
guru. Kedua, pada aspek sarana dan prasarana yang tersedia sudah
cukup memadai, namun pihak sekolah harus bisa menumbuhkan
kesadaran siswa dalam merawat dan menjaga kebersihan sarana
dan prasarana yang ada. Ketiga, kegiatan ekstrakurikuler harus
dioptimalkan dengan seringnya mengikuti perlombaan yang
diadakan oleh SMA Daar El-Qolam 2 maupun pihak luar pondok
pesantren agar dapat melatih mental siswa.
58
Dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) SMA Daar El-Qolam 2 Pondok Pesantren Daar El-
Qolam 3 Periode Januari-Maret 2018.
81
3. Evaluasi Process (Proses)
b. Pelaksanaan Program Kelas Ekstensi
SMA Daar El-Qolam 2 merupakan sekolah yang
menyelenggarakan program kelas ekstensi, hal ini bertujuan untuk
mewadahi siswa lulusan SMP/Sederajat yang ingin melanjutkan
studinya di Pondok Pesantren dengan jangka waktu 3 tahun. Dengan
singkatnya waktu pembelajaran di dalam lingkup pondok pesantren,
maka diharapkan santri dapat mempunyai wawasan ilmu pengetahuan
umum dan sosial, serta ilmu keagamaan yang lebih unggul dibanding
siswa di sekolah lainnya yang belum terkontrol waktu belajar di luar
kelas sepenuhnya. Karena Pondok ini menerapkan peraturan berbahasa
asing yang cukup ketat setiap harinya, maka sudah dipastikan alumni
yang berasal dari program ini tidak hanya mempunyai keahilan dari
segi kognitif saja, tetapi dari segi kemampuan linguistiknya pun dapat
berkembang.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran
berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif dalam satu tahun (2
semester) adalah 35 minggu. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk
satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap
muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA Daar El-Qolam 2
adalah sebagai berikut: kelas X (42 jam pelajaran per minggu), kelas XI
(44 jam pelajaran per minggu), kelas XII (44 jam pelajaran per
82
minggu). Adapun jadwal kegiatan harian santri di Pondok Pesantren
Daar El-Qolam adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 14 Jadwal Kegiatan Harian Santri Kelas Ekstensi
T
a
b
e
l
4
.
1
5
J
a
d
w
a
l
K
e
giatan Mingguan Program Kelas Ekstensi
No. Waktu Kegiatan
1. Kamis 20:00-22:00 Latihan pidato dalam bahasa Arab dan
Inggris
2.
Jumat 05:00-06:00
Jumat 06:00-07:30
Jumat 08:00-10:00
Kuliah subuh
Kegiatan pendalaman bahasa Arab dan
Inggris
Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran di kelas dimulai dari hari sabtu hingga
hari kamis. Pada hari jumat para santri mempunyai kegiatan masing-
masing setelah pendalaman bahasa Arab dan Inggris selesai, seperti
No. Waktu Kegiatan
1. 04:00-05:00 Shalat subuh berjamaah
2. 05:00-05:30 Kegiatan pendalaman bahasa arab dan inggris
3. 05:30-06:45 Sarapan, mandi dan persiapan masuk kelas
4. 06:45-12:00 Kegiatan belajar formal jam ke-1-6 (dengan jeda 2
kali istirahat)
5. 12:00-14:10 Shalat dzuhur dan makan siang
6. 14:10-15:00 Kegiatan belajar formal jam ke-7
7. 15:15-15:30 Shalat ashar
8. 15:30-17:00 Kegiatan ekstrakurikuler, makan sore
9. 17:00-18:30 Persiapan shalat maghrib berjamaah
10. 18:30-19:30 Pengajian Al-Qur‟an terpimpin
11. 19:30-20:00 Shalat isya berjamaah
12. 20:00-22:00 Belajar individu atau kelompok
13. 23:00-04:00 Istirahat
83
berolahraga, kunjungan wali santri, bersih-bersih kamar dan sekitar
asrama, bersih-bersih ruang kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dll. Setiap
santri wajib mengikuti minimal 1 ekstrkurikuler selain ekstrakurikuler
wajib, ada pula santri yang mengikuti lebih dari 1 ekstrakurikuler sesuai
dengan kemampuannya me-manage waktu. Pada hari kamis di jam
pelajaran ke-7 seluruh santri diharuskan mengikuti ekstrakurikuler
wajib yaitu Pramuka dan Keputrian (khusus santri putri). Pada kegiatan
tersebut, absensi berjalan seperti pembelajaran formal di dalam kelas.
Berdasarkan data yang didapat dari hasil wawancara dengan
sejumlah santri dan guru, program kelas ekstensi lebih menekankan
pada pelajaran umum. Sedangkan pelajaran kepondokan yang
dijadwalkan tidak sebanyak atau seintens pelajaran umum. Untuk santri
yang lebih minat pada pelajaran pondok, mereka bisa belajar pada guru
pelajaran terkait di luar jam pelajaran formal di kelas pada pukul 15:30-
17:00 setelah shalat ashar dan pukul 20:00-22:00 atau setelah sholat
isya. Maka dari itu, seluruh guru yang mengajar di program kelas
ekstensi diwajibkan tinggal di perumahan guru (sekitar asrama pondok
pesantren) guna melayani santri yang ingin bimbingan bellajar
tambahan.
Santri kelas X ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 mempunyai
jam tambahan di malam hari pada hari sabtu dan minggu untuk
pendalaman Bahasa Arab. Jam tambahan ini bersifat formal, di mana
santri dan ustadznya memakai pakaian formal seperti KBM di siang
hari. Pada saat observasi ke lapangan, peneliti bertanya mengenai
bagaimana tanggapan peserta didik dengan adanya KBM di malam hari
sebagai berikut:
“KBM yang diadakan setiap sabtu dan minggu khusus kelas X
EXT untuk pelajaran Bahasa Arab saya rasa kurang efektif,
karena selain waktunya yang diselenggarakan malam hari
sehingga membuat siswanya itu sudah jenuh akibat KBM pada
siang hari sampai pelajaran ke-7, juga kadang guru yang bertugas
84
mengajar telat masuk ke kelas sehingga yang ada kami terkesan
membuang-buang waktu saja di kelas.”59
Dari hasil wawancara dengan narasumber yang merupakan
peserta didik kelas XI EXT yang berjumlah 6 orang, mayoritas dari
mereka mengatakan KBM yang dilakukan pada malam hari dikatakan
kurang efektif karena berbagai macam alasan antara lain waktu yang
sudah tidak efektif untuk menyerap pelajaran karena sebagian besar
peserta didik sudah merasa jenuh. Belum lagi karena faktor
keterlambatan guru yang datang ke kelas membuat peserta didik
kehilangan motivasi belajar. Dari keenam santri tersebut, ada satu santri
yang mempunyai motivasi tinggi dalam mempelajari ilmu kepondokan
khususnya Bahasa Arab, yaitu Mulawarman. Mulawarman mengatakan
bahwasanya
“Sayang sekali jika pelajaran Bahasa Arab dalam praktiknya
belum optimal, padahal Bahasa Arab itu menjadi bahasa
pengantar di dalam pelajaran pondok seperti Fiqh, Hadits, dll.
Bagaimana kita paham dengan pelajaran pondok tersebut jika
pada pelajaran Bahasa Arab kami masih belum maksimal dalam
pembelajarannya”60
Pada santri kelas akhir, program kelas ekstensi juga menyiapkan
program khusus atau biasa disebut program pengembangan kapasitas
kelas akhir. Program ini didesain sebagai bagian dari penguatan
kemampuanakademis baik penguasaan pada materi-materi umum untuk
persiapan mereka Ujian Akhir Pondok dan Ujian Nasional, serta
penguatan kapasitas individual menyangkut karakter diri. Program ini
terbagi ke dalam 2 bidang, yakni dalam bidang ajar, dan dalam bidang
asuh. Dalam bidang ajar, program ini menyelenggarakan bimbingan
belajar intensif untuk Ujian Nasional (melakukan try out secara berkala,
dan melakukan mapping minat dan bakat para santri dalam memilih
pendidikan tinggi setelah mereka tamat). Program ini juga memberikan
59
Wawancara dengan peserta didik, Rts. Saharani Ayu L kelas XI EXT IPA B 60
Wawancara dengan peserta didik, Mulawarman Noor kelas XI EXT IPA B
85
penguatan kemampuan santri dalam memahami materi-materi
kepondokan, melakukan pelatihan ekspereimentasi mengajar (amaliyah
tadris), memperbaiki kemampuan santri dalam membaca Al-Qur‟an,
dan melengkapi persyaratan hapalan beberapa surat Al-Qur‟an. Dalam
bidang asuh, program ini memonitor secara intensif perilaku para santri
di asrama dan memperkuat kapasitas kepemimpinan santri dengan
mengadakan beberapa pelatihan dan training sebagai bekal masa depan
para santri.61
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program kelas ekstensi di
SMA Daar El-Qolam 2 masih perlu ditingkatkan dengan
mempertimbangkan keefisienan waktu dalam menyerap pelajaran, dan
layanan akademik yang perlu dimaksimalkan.
c. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan sebuah konsep kegiatan
belajar mengajar yang dibuat oleh guru dan disepakati oleh peserta
didik tau berdasarkan kesepakatan bersama, yang kemudian
diimplementasikan di kelas dengan metode pembelajaran yang
dijabarkan ke dalam teknik dan taktik lalu dibungkus dengan model
pembelajaran sehingga tercapailah sebuah tujuan pembelajaran. dalam
program kelas ekstensi ini, para guru wajib menggunakan strategi dan
metode pembelajaran. hal ini sebagaimana disampaikan oleh Niko
Satria sebagai guru mata pelajaran Biologi:
“Di sekolah ini memang setiap guru harus memnggunakan strategi,
metode dan pendekatan yang beragam tergantung dari materi pokok
yang sedang dipelajari. Strategi dan metode tersebut digunakan agar
KBM di dalam kelas dapat lebih efektif, menyenangkan, dan
interaktif sehingga siswa tidak mengantuk dan bosan saat jam
pelajaran berlangsung. Contohnya saya seringkali mengajak santri
saya untuk eksplor ke luar kelas di akhir bab agar pengetahuan yang
mereka dapat seimbang, baik dari buku maupun dari alam secara
langsung.”62
61
Buku Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan, Op. Cit, hal. 67-68. 62
Hasil wawancara dengan Guru Bidang Studi Biologi, Niko Satria, pada tanggal
25 Oktober 2019 di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3.
86
Pada pelajaran Nasional Program Kelas Ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 memakai kurikulum 2013 revisi dan tidak hanya terpaku
pada buku sebagai sumber bahan belajar saja, tetapi juga dari video,
koran, alam sekitar, dll. Contohnya pada pelajaran Bologi dengan
pokok bahasan fungi menggunakan metode video learning. Metode ini
dilakukan dengan cara menyetel video dari berbagai sumber kemudia
santri menonton dan memperhatikan video tersebut dengan seksama.
Lalu, setelah itu santri mnulis kesimpulan atau mengambil intisari
tentang video yang mereka tonton. Strategi pembelajaran ini dapat
menarik perhatian santri dan mengeksplorasi secara langsung tentang
apa yang ia pelajari sehingga santri tidak merasa jenuh dan bosan.
Kemudian, pada pelajaran Bahasa Arab seringkali guru
menggunakan metode bermain peran, mendemonstrasikan suatu
gambar, dll. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan linguistik
santri khususnya pada bahasa Arab. Selain itu dengan menggunakan
strategi ini santri dapat melatih keberaniannya di dalam kelas. Seperti
pada gambar berikut:
Gambar 4. 1 Suasana Kelas XI EXT IPA A
Gambar tersebut dapat menjadi kesimpulan bagi peneliti
bahwasanya guru sudah mengajar dengan menggunakan metode active
learning, yaitu melibatkan langsung siswa dalam pembelajarannya. Hal
ini dapat meningkatkan keberanian dan kemampuan siswa (khususnya
linguistik). Selain itu, dengan menggunakan metode ini siswa dapat
87
lebih aktif sehingga tidak mengantuk ataupun jenuh dalam proses
KBM.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah santri terkait mata
pelajaran yang ia sukai, ia mengatakan bahwa
“Pelajaran yang paling saya suka salah satunya adalah Bahasa
Inggris, selain karena memang dar SMP saya sudah menyukai mata
pelajaran itu, metode yang diajarkan guru pada pelajaran ini pun
tidak hanya ceramah saja, tetapi lebih beragam. Contohnya kita
diberi tugas membuat makanan per kelompok. Lalu kita
mendemonstrasikan makanan tersebut di depan kelas menggunakan
Bahasa Inggris tentang alat dan bahan yang diguanakan, cara
memasaknya, dll. Lalu, kita juga sering dibagi tugas perkelompok
untuk membuat drama singkat menggunakan kata pengantar bahasa
Inggris dan cara penilaiannya pun kelompok mana yang paling
bagus dari segi grammar, pronouncation, keberanian, dan keunikan
jalan ceritanya maka kelompok tersebut dapat nilai tertinggi.”63
Pada observasi lapangan ke kelas, di jam pelajaran Bahasa
Inggris kelas XI EXT IPA C siswa sangat bersemangat dan tidak ada
yang mengantuk karena siswa dilibatkan langsung dalam proses
pembelajaran yaitu siswa menyimak dan menirukan guru membacakan
beberapa contoh surat pribadi dengan ucapan atau pronountation yang
baik dan benar. Hal ini dapat membuat fokus siswa lebih terarah karena
guru menunjuk secara acak siswa yang harus membacakan surat pribadi
di depan kelas dengan suara lantang dan ucapan dalam bahasa inggris
yang benar.
63
Wawancara dengan santri Marsha Nazifa kelas XI IPA B
88
Gambar 4. 2 Suasana Kelas XI EXT IPA C
Namun, pada mata pelajaran matematika di kelas XI EXT IPA C,
banyak dari mereka yang mengantuk (khususnya santri putra) saat guru
menjelaskan dan mengulang materi yang sedang dipelajari. Hal ini
didasarkan dari berbagai macam faktor, seperti waktu jam pelajaran
yang terdapat di jam siang yaitu pukul 11:00 WIB. Pada waktu tersebut,
fokus siswa sudah terpecah sehingga wajar jika siswa merasa bosan dan
mengantuk. Tetapi pada saat banyak siswa yang mengantuk di kelas
guru yang sedang mengajar tidak menegur dan tidak membuat suasana
kelas menjadi kondusif, melainkan guru tersebut melanjutkan proses
pembelajaran dengan tidak meperhatikan apakah lingkungan kelas
masih kondusif atau tidak untuk belajar.
Gambar 4. 3 Suasana Kelas XI EXT IPA C
89
Pada mata pelajaran B. Indoensia di kelas XI EXT IPS A, guru
cenderung menggunakan metode ceramah. Namun, pada jam pelajaran
selanjutnya guru memberi tugas dan tindak lanjut kepada siswa agar
mengerjakan tugas. Hal ini mengakibatkan para siswa menjadi mudah
jenuh dan mengantuk, terlebih pada jam pelajaran ke-6 di jam 11:00.
Gambar 4. 4 Suasana Kelas XI EXT IPS A
Berdasarkan observasi penilaian terhadap 4 (Empat) guru mata
pelajaran tertentu, maka akumulasi perolehan skor yang diterima
sebagai berikut:
Tabel 4. 16 Perolehan Skor Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran
No. Mata Pelajaran Skor
1. Matematika 7,92
2. B. Inggris 7,75
3. Bahasa Indonesia 7,75
4. Bahasa Arab 8,11
Total 31,35
Rata-rata 7,83%
Berdasarkan total skor yang diperoleh dari hasil observasi
peneliti, maka pada poin rerata strategi dan metode pembelajaran SMA
Daar El-Qolam 2 Program kelas ekstensi mendapatkan skor senilai
7,83%. Dengan berbagai macam strategi dan metode yang dilakukan
90
para guru dalam proses pembelajaran santri program kelas ekstensi,
dapat disimpulkan mayoritas guru yang mengajar sudah menyampaikan
materi dengan tepat, efektif dan juga kreatif. Selain itu, guru-guru
dalam menyampaikan materi juga menggunakan alat peraga dan media
belajar secara optimal. Namun, perlu ditingkatkan lagi pada guru yang
masih belum maksimal dalam pengelolaan kelas.
d. Mekanisme Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah yang akan
dilaporkan ke pemimpin yayasan. Pengawasan dilakukan guna
mengamati dan mengetahui kineja para tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Kepala sekolah dibantu dengan kepala bidang lainnya
memiliki berbagai macam cara dalam melakukan supervisi, antara lain:
1) Pertama, dalam mengawasi kehadiran guru mata pelajaran
disediakan absensi khusus guru yang ada di meja TOD, Sebelum
masuk ke dalam kelas, guru wajib mengisi absensi tersebut
terlebih dahulu.
2) Kedua, setiap hari salah satu guru dari bagian pengajaran
bertugas memantau KBM harus keliling untuk memastikan
apakah tiap rung kelas sudah ada gurunya atau belum. Jika tidak
ada gurunya, maka ia wajib mencari guru pengganti di kelas
tersebut
3) Ketiga, kepala sekolah mengadakan rapat mingguan, bulanan,
serta tahunan dalam rangka membahas proses pengajaran,
masalah dan pemecahan masalah, hal-hal yang harus dihindari
agar masalah seperti itu tidak terjadi lagi.
4) Keempat, kepala sekolah mengadakan supervisi per 3 bulan
sekali kepada guru mata pelajaran, dan dibuat laporan.
5) Kelima, oleh pengawas sekolah yang ditunjuk oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Tangerang64
64
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, Muhiddin, pada tanggal 20 Agustus
2019 di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3.
91
Mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
SMA Daar El-Qolam 2 sudah cukup baik namun, kepala sekolah harus
terus meningkatkan pengawasan dengan cara mengecek secara
langsung ke tiap kelas secara rutin, dan melakukan supervisi lebih ketat
lagi. Selain itu, agar pelaksanaan pengawasan di SMA Daar El-Qolam 2
dapat lebih optimal Dinas Pendidikan Kabupaten juga harus lebih rutin
datang dan melakukan supervisi secara lansgung.
Berdasarkan analisis pada bagian proses (Process) dapat
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kelas ekstensi, sekolah
melakukan penyesuaian program-program akademik, dengan kegiatan
keagamaan. Seperti pengaturan jadwal mata pelajaran, strategi
pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai serta pendalaman
materi adalah yang paling utama. Berdasarkan hasil analisis wawancara,
observasi, dan hasil analisis dokumen yang peneliti lakukan dapat
diketahui bahwa SMA Daar El-Qolam 2 sudah berusaha merancang
pembelajaran dengan mengembangkan dan mengelola pembelajaran
dalam sistem program kelas ekstensi dengan baik. Hal tersebut dapat
terlihat dari struktur kurikulum yang dikembangkan, jadwal pelajaran
yang ditetapkan, dan dalam pelaksanaan pembelajarannya. Semua itu
dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
Perencanaan program kelas ekstensi akan berhasil bila didukung oleh
perencanaan pembelajaran yang baik serta terus meningkatkan kualitas
proses KBM. Perencanaan tersebut bisa dalam bentuk Silabus, RPP,
penilaian, remedial, dll.
4. Evaluasi Product (Hasil)
a. Prestasi Akademik
Ditinjau dari segi akreditasi, SMA Daar El-Qolam 2 memang
sudah terakeditasi “A” dan terbukti mampu bersaing dengan sekolah
lain dari segi akademik maupun keterampilan. SMA Daar El-Qolam 2
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3 telah meluluskan ribuan siswa yang
tersebar luas, dan banyak alumni yang melanjutkan ke perguruan tinggi,
92
negeri, swasta, sekolah tinggi, sekolah akademi, perguruan tinggi di
luar negeri, dll. Berikut ini merupakan data dalam 3 tahun terakhir hasil
UN dan US di SMA Daar E-Qolam 2 yang berhasil peneliti rekap:
Tabel 4. 17 Rekapitulasi Nilai UN dan US di SMA Daar El-
Qolam 2
No. Tahun Ajaran Rata-Rata
Nilai UN
Kategori Rata-Rata
Nilai US
Kategori
1. 2016-2017 48,00 D 90,30 A
2. 2017-2018 50,27 D 86,74 A
3. 2018-2019 57,30 C 86,20 A
Berdasarkan data dari 3 tahun terakhir, dapat disimpulkan
bahwasanya pada Ujian Nasional, SMA Daar El-Qolam 2 terus
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Meskipun demikian, jika dilihat
dari rata-rata hasil UN beserta kategori yang diraih SMA Daar El-
Qolam mendapat kategori rendah atau kurang baik. Berbeda dengan
rata-rata nilai US yang mendapat kategori sangat baik 3 tahun berturut-
turut.
b. Prestasi Non-Akademik
SMA Daar El-Qolam 2 mempunyai berbagai macam
ekstrakurikuler wajib dan pilihan yang disediakan, baik dalam segi
kesenian dan keterampilan, keagamaan, olahraga, sains, dan bahasa.
SMA Daar El-Qolam 2 memfasiitasi kegiatan ekstrakurikuler dengan
menyediakan tempat, ruangan, dan pelatih yang memadai. Prestasi dari
berbagai ekstrakurikuler pun beragam. Contohnya, seperti kejuaraan
robotik, menerbitkan buku, konsisten menerbitkan buletin per 3 bulan
sekali. Berikut merupakan sejumlah prestasi non-akademik yang
berhasil peneliti dapatkan dari narasumber:
1. Juara 1 robot creative (Thamrin cup skala Nasional) 2016
93
2. Juara 2 robot creative (International Robotic Games (IRG))
di PKP Jakarta
3. Pada tahun 2016, menerbitkan buku yang berjudul
“Keloyang:Antologi cerpen terbaik santri‟ yang ditulis oleh
sekelompok santri yang menjadi anggota jurnalistik dan
diterbitkan oleh penerbit Kakilangit Kencana Jakarta.
4. Buletin yang disusun oleh santri anggota jurnaistik dan
diterbitkan per 3 bulan sekali.
5. Mengikuti seleksi OSN tingkat kabupaten Tangerang pada
tahun 2018
Sedangkan cabang Ekstrakurikuler lainnya, jarang mengikuti
kompetisi yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. Karena
terbatasnya waktu latihan dan terkadang informasi yang didapatkan
kurang. Siswa dilatih di waktu tertentu yang sudah dijadwalkan untuk
mempersiapkan jika sewaktu-waktu mendapatkan informasi mengenai
kompetisi terkait dan berniat mengikutinya. Selain itu anggota
ekstrakurikuler pun akan ditampilkan di acara tertentu yang
diselenggarakan oleh pondok pesantren seperti Milad Pondok, Malam
Kesenian Santri, Sparing antar santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam
(Khusus cabang olahraga), Pelepasan Santri Kelas Akhir (Wisuda), dll.
Contohnya anggota ekstrakurikuler tata boga, hasta karya membuat
produknya masing-masing lalu menggelar bazar pada saat acara Milad
Pondok. Seluruh anggota tata rias bertugas merias wajah wisudawati
saat pelepasan santri akhir, anggota teater ditampilkan pada saat acara
malam kesenian santri, anggota bidang keagamaan seperti JMQ dan
JHQ ditampilkan pada saat acara di hari besar Islam. Prestasi Non-
Akademik yang diraih oleh SMA Daar El-Qolam relatif sedikit sebab
jarangnya partisipasi para siswa dalam mengikuti lomba yang
diselenggarakan oleh pihak eksternal. Selama 7 tahun terakhir hanya
memiliki 34 trophy di mana jika dihitung kurang dari 5 trophy yang
diperoleh per tahunnya.
94
c. Moral dan Akhlak
Selain prestasi akademik dan Non-Akademik, seorang siswa
harus mempunyai moral yang baik dalam bermasyarakat begitupun
dengan siswa SMA Daar El-Qolam 2. Berdasarkan hasil wawancara
salah satu walisantri mengatakan bahwasanya:
“Alhamdulillah pada saat liburan kemarin saya melihat adanya
sikap dan perubahan baik dari anak saya. Moral dan akhlaknya
bertambah baik ditandai dengan membiasakan shalat berjama‟ah
ke masjid, rajin membaca Al-Qur‟an setelah shalat,
membersihkan kamar, menyapa tetangga di sore hari, dan ketika
ada adik kelas dia saat SMP pun ia menyapanya dengan
memberikan salam dan mengobrol dengan santai sampai
menceritakan bagaimana kehidupannya di pondok”65
Walaupun pada prestasi akademik dan non-akademik cenderung
kurang baik, SMA Daar El-Qolam terus berusaa mendidik siswanya
agar menjadi alumni sekaligus pribadi yang bermoral, berakhlak, dan
berperilaku baik. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana sikap para siswa
atau alumni ketika sedang berada di luar pondok. Karena mereka
dibiasakan dengan hal-hal baik di dalam pesantren, sehingga jika
mereka sedang berada di luar pengawasan pondok pesantren dengan
refleksnya melakukan kebiasaan baik tersebut.
Berdasarkan evaluasi produk yang sudah dijabarkan di atas,
SMA Daar El-Qolam terus memfasilitasi siswanya dalam bidang
akademik maupun non-akademik. Pada bidang akademik pihak sekolah
memfasilitasi dengan adanya bimbingan belajar pada siswa kelas akhir
sehingga nilai rata-rata hasil UN yang diraih sudah memenuhi standar
dan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sedangkan dari segi non-
akademik para siswa difasilitasi dukungan, ruangan, dan peralatan yang
memadai. Namun, minimnya kompetisi yang diikuti oleh para siswa
mengakibatkan para siswa tidak dapat melatih mentalnya. Para santri
harus diikutsertakan dengan berbagai macam lomba yang
65
Wawancara dengan wali santri dari Khanza Atallah (X IPA C) pada tanggal
28 Agustus 2019 pukul 12:41 WIB.
95
diselenggarakan oleh pihak internal maupun eksternal guna
memperkaya referensi mereka dan dapat melatih mental serta
keberanian mereka tampil. Selain itu, data dari berbagai macam
ektrakurikuler tidak dikumpulkan ke bagian terkait sehingga
mempersulit peneliti dalam mengumpulkan data prestasi siswa anggota
ekstrakurikuler di tiap cabang.
5. Evaluasi Outcomes (Akibat)
Pada tahun 2013-2019, SMA Daar El-Qolam 2 sudah meluluskan
sebanyak 3042 alumni yang tersebar di dalam negeri dan luar negeri.
Berikut ini merupakan data yang diperoleh peneliti mengenai sebaran
alumni mulai tahun 2016-2018:
Tabel 4. 18 Rekapitulasi Sebaran Alumni di PTN Tahun 2016-2018
No. Tahun
Kelulusan
Total
Alumni
PTN Prosentase
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
1. 2016 222 74 - 33,3 %
2. 2017 241 80 - 33,20%
3. 2018 175 57 - 32,57%
Tabel 4. 19 Rekapitulasi Sebaran Alumni di PTS Tahun 2016-
2018
No. Tahun
Kelulusan
PTS Prosentase
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
1. 2016 93 5 41,89% 2,25%
2. 2017 134 6 55,60% 2,49%
3. 2018 101 15 57,71% 8,57%
96
Tabel 4. 20 Rekapitulasi Sebaran Alumni yang Mengbdi
dan Tanpa Keterangan Tahun 2016-2018
No. Tahun
Kelulusan Mengabdi Prosentase
Tanpa
Keterangan Prosentase
1. 2016 8 3,60% 42 18,91%
2. 2017 - - 21 8,71%
3. 2018 - - 2 1,14%
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Data Sebaran Alumni Tahun Kelulusan
2016-2018
PTN PTS (DN) PTS (LN) Mengabdi Tanpa
Ket.
33,07% 51,41% 4,08% 1,25% 10,19%
Berdasarkan data di atas, mayoritas alumni 3 (tiga) tahun
terakhir yaitu 2016-2018 mayoritas alumni yang melanjutkan ke
PTN Negeri yaitu 33,07%, sedangkan alumni yang melanjutkan ke
perguruan tinggi swasta dalam negeri yaitu sebanyak 51,41% dan
PTS luar negeri sebanyak 4,08%. Alumni yang mengabdi sebanyak
1,25% dan tanpa keterangan yaitu sebanyak 10,19%. Dengan kata
lain, penyebaran alumni SMA Daar El-Qolam 2 didominasi pada
perguruan tinggi swasta dalam negeri.
Kesimpulan dari evaluasi outcomes yakni kuantitas alumni
SMA Daar El-Qolam 2 dari tahun 2016-2018 mayoritas melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi swasta di dalam negeri dengan
berbagai macam program studi yang ditempuh. Untuk itu, pihak
sekolah harus terus meningkatkan kualitas belajar siswanya agar
lebih banyak siswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri di dalam
negeri dan luar negeri. Selain itu, perlu adanya pengenalan dunia
kampus dengan mengadakan berbagai kunjungan ke peguruan tinggi
negeri agar siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar. Bagian
97
akademik bekerjasama dengan bimbingan konseling juga harus lebih
maksimal dalam membina siswa agar tidak merasa bingung tentang
bagaimana mereka setelah lulus dari sekolah. Pembinaan juga dapat
berguna dalam mengarahkan mereka mengambil program studi
sesuai dengan minat para siswa masing-masing.
C. Analisis Ketercapaian Evaluasi Program
Fokus
Evaluasi
Kriteria
Keberhasilan
Kondisi
Nyata/Kinerja %
Aktualisasi
Objek Keputusan
RN MO TG
C
O
N
T
E
X
T
Profil
Program
Kelas
Ekstensi
Terdapat Latar
belakang
pelaksanaan
program kelas
ekstensi
Adanya latar
belakang di
dalam
dokumen
KTSP sekolah
100% √
Tujuan program
yang jelas dan
rinci
Terdapat
tujuan program
yang jelas di
KTSP
100% √
Legalitas program
kelas ekstensi
Belum ada
landasan
hukum yang
melegalkan
program kelas
ekstensi
0% √
Regulasi
program
kelas ekstensi
1. Terdapat tata
tertib program
kelas ekstensi
1. Terdapat
poin
pelanggaran
tata tertib
22,9% √
2. Kebijakan
program kelas
ekstensi
2. Masih
terdapat
pelanggaran
kebijakan
santri
22,9% √
Analisis
kebutuhan
program
Kesesuaian
program yang
tersedia dengan
kebutuhan
masyarakat
Sebanyak 85%
informan
membutuhkan
program kelas
ekstensi
85% √
NILAI 55,13% Moderat
98
I
N
P
U
T
Kurikulum
Kurikulum yang
digunakan
program kelas
ekstensi
Kurikulum
yang
digunakan
yaitu
kurikulum
2013 revisi
plus kurikulum
pesantren
100% √
Kepala
Sekolah
Tugas pokok
fungsi struktur
organisasi
Terdapat
tupoksi
struktur
organisasi
100% √
Guru/
tenaga
pendidik
Terdapat
kesesuaian
mengajar
dengan
kometensi
guru
77% guru
mengajar
sesuai ijazah
dengan bidang
ajarnya, 13%
mengajar tidak
sesuai dengan
ijazah dan
bidang ajar
76,9% √
Santri/
Peserta Didik
Rekrutmen
peserta didik
melalui seleksi
Seleksi peserta
didik relatif
longgar
65% √
Sarana dan
Prasarana
Ketersediaan
sarana dan
prasarana
Tersedianya
sarana dan
prasarana
dengan kondisi
baik 13,
kondisi cukup
8, dan kondisi
yang
rusak/kurang 2
54,2% √
Biaya
Ketersediaan data
data biaya
pendidikan yang
terdiri dari biaya
operasional, dan
SPP secara rinci
Biaya
pendidikan
mencukupi
biaya
operasional
dan investasi
90% √
NILAI 81,01% Tinggi
99
P
R
O
C
E
S
S
Aktivitas
pembelajaran
1. Strategi dan
metode KBM
kondusif dan
kreatif
1. Perolehan
skor hasil
observasi
KBM
MTK:
7,93
B.Ingg:
7,75
B.Indo:
7,75
B. Arab:
8,11
70,9% √
2. Pengawasan
oleh kepala
sekolah dan
pengawasa
sekolah yang
optimal
2. Terlaksana
nya
pengawasn
oleh kepala
sekolah dan
pengawas
sekolah
66% √
NILAI 68,45% Tinggi
P
R
O
D
U
C
T
Prestasi
Akademik
Rata-rata hasil
Ujian Nasional
minimal 50,00
Rata-rata hasil
UNBK tahun
2018 senilai
57,30
57,3% √
Rata-rata niai US
minimal 60,00
Rata-rata hasil
USBN tahun
2018 senilai
86,20
86,2% √
Prestasi Non-
Akademik
Prestasi santri dan
alumni
1. Diterima di
PTN tahun
2018
sebanyak 57
orang
32,6% √
2. Terdapat 34
trophi dalam
8 tahun
terakhir
4,25% √
Akhlak dan Moral Dalam 5 tahun
terakhir, tidak
pernah ada
95% √
100
tindakan
kriminal
NILAI 55,07% Moderat
O
U
T
C
O
M
E
Kiprah
Alumni
Kuantitas alumni
di Perguruan
Tinggi
Jumlah alumni
3 tahun
terakhir di
PTN (2016-
2018)
sebanyak 211
orang dan di
PTS sebanyak
354 orang
88,6% √
Kuantitas alumni
pengabdian
masyarakat
Terdapat data
alumni
pengabdian
sebanyak 8
orang
1,25% √
NILAI 44,90% Moderat
Keterangan:
RN : Rendah (0% - 33,3%)
MO : Moderat/Sedang (33,3% - 66,67%)
TG : Tinggi (66,67% - 100%)
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program Kelas Ekstensi
Dari pembahasan hasil evaluasi dapat dikemukakan beberapa temuan
hasil evaluasi program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2
Tangerang. Namun peneliti hanya memfokuskan pada beberapa aspek
yang memperoleh nilai rendah dan moderat saja, antara lain:
1. Aspek Context (Konteks)
Berdasarkan analisis ketercapaian yang telah peneliti lakukan,
maka telah ditemukan bahwa dari 6 kriteria pada aspek konteks
program kelas ekstensi sudah teraktualisasi cukup baik, yaitu 3 aspek
berkategori tinggi dan 3 aspek berkategori rendah dengan perolehan
prosentase senilai 55,13% atau moderat. Kategori rendah terdapat
pada aspek legalitas program kelas ekstensi dan pelanggaran pada tata
tertib serta kebijakan program kelas ekstensi dalam regulasi program.
101
Sesuai perolehan keputusan analisis konteks, program kelas
ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 dikatakan telah memenuhi kategori
aspek konteks dengan cukup baik, dan untuk aspek dengan kategori
moderat harus lebih dikaji lebih lanjut mengenai belum adanya
landasan hukum yang melegalkan program kelas ekstensi.
Pelanggaran yang masih terjadi pada tata tertib dan kebijakan program
kelas ekstensi pun harus dikaji lebih lanjut mengenai penyebab
terjadinya pelanggaran tersebut agar mendapatkan solusi terbaik.
2. Aspek Input (Masukan)
Dalam analisis ketercapaian, pada aspek input dengan 6
kriteria telah ditemukan hasil yang sudah baik. 3 kriteria dengan
kategori tinggi, sedangkan 3 kriteria dengan kategori moderat. Dengan
perolehan prosentase dari aspek input sebesar 81,01%, dapat
disimpulkan bahwa program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2
sudah memenuhi kategori aspek input dengan baik. Namun, pada
beberapa kriteria yang moderat perlu adanya peningkatan.
Pada aspek guru, 13% belum sesuai mengajar dengan ijazah
yang dimilikinya. Hal ini merupakan pelanggaran profesi dan kode
etik guru sesuai dengan UU Guru dan Dosen Pasal 7 No. 14 Tahun
2005 yaitu
“Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
(a) Memiliki bakat, minat panggilan jiwa, dan idealisme; (b)
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) kualifikasi
akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas; (d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas; (e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan; (f) Memperoleh penghasilan yang
ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) Memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) Memiliki
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; (i) Memiliki organisasi profesi yang
102
mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionaan guru.66
Dari segi sarana dan prasarana, peralatan yang ada di
laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi masih belum lengkap dan
minim dalam perawatannya. Sehingga guru perlu membangun
kesadaran para siswa dalam merawat sarana dan prasarana yang ada.
Berdasarkan analisis ketercapaian yang dilakukan oleh peneliti, dari 6
aspek input yang menjadi kriteria keberhasilan program belum semua
teraktualisasi baik. Hal ini menjadi masukan bagi program kelas
ekstensi di SMA Daar El-Qolam agar terus meningkatkan aspek input,
terutama pada guru, dan sarana dan prasarana agar program dapat
berjalan dengan baik serta tidak ada hambatan.
3. Aspek Process (Proses)
Pada aspek proses, pelaksanaan program kelas ekstensi sudah
baik. Dari 2 kriteria, 1 kriteria dengan kategori tinggi dan 1 kriteria
dengan kategori moderat. Proses kegiatan KBM dilaksanakan selama
6 hari, 7 jam dalam 1 hari. Pada aspek kategori strategi dan metode
yang digunakan sudah cukup baik karena guru-guru yang mengajar
sudah menggunakan strategi dan metode yang beragam. Namun,
dalam penguasaan kelas beberapa guru masih belum menguasainya
sehingga membuat peserta didik jenuh dan bosan selama KBM
berlangsung. Pada kriteria kepala sekolah, masih belum maksimal
dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah karena selain
menjadi kepala sekolah, beliau juga masih dipercaya mengajar mata
pelajaran kimia di sekolah. Akan tetapi, dalam hal pengawasan atau
supervisi kepala sekolah dibantu oleh bagian pengajaran dan kepala
bagian akademik.
66
Undang-Undang Republik Indoenesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen, Hal. 5-6.
103
Berdasarkan total prosentase yang didapat dari hasil evaluasi
proses yaitu sebesar 68,45%, dapat disimpulkan bahwa program kelas
ekstensi sudah memenuhi kategori aspek proses dengan baik. SMA
Daar El Qolam 2 harus mempertahankan kriteria yang sudah baik,
sedangkan kriteria yang masih moderat hendaknya ditingkatkan dan
diperbaiki.
4. Aspek Product (Produk)
Berdasarkan kriteria pada aspek produk yang peneliti evaluasi
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 sudah cukup baik.
Hal ini berdasarkan pada skor prosentase yang diperoleh pada aspek
produk yaitu senilai 55,07% atau moderat. Berdasarkan data yang
didapat peneliti, hasi UN siswa masih rendah sehingga hal ini dapat
menjadi bahan evaluasi bagi para tenaga pendidik tentang penyebab
rendahnya nilai UN yang diraih oleh siswa di SMA Daar El-Qolam 2.
Minimnya keikutsertaan para siswa dalam kompetisi tingkat Nasional
memberi dampak yang kurang baik. Pasalnya, peserta didik tidak
dapat mengasah kemampuan mereka dari segi akademik maupun non-
akademik. Karena, keikutsertaan peserta didik dalam suatu kompetisi
dapat menambah pengalaman dan melatih mental.
Dari ke-6 kriteria pada aspek produk, 3 diantaranya
berkategori tinggi sedangkan 2 berkategori moderat, dan 1 kriteria
berkategori rendah. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak
sekolah untuk dapat terus memaksimalkan pembelajaran dan
pengembangan diri untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam bidang akademik dan non-akademik agar
prestasi yang diraih baik dari segi akademik maupun non-akademik
dapat seimbang.
5. Aspek Outcomes (Akibat)
Dalam aspek outcomes yang peneliti evaluasi, terdapat 2
kriteria yang akan menjadi penilaian peneliti. Dari kedua kriteria
tersebut, pasalnya aspek outcomes program kelas ekstensi mendapat
104
keputusan moderat karena 1 mendapatkan kategori tinggi dan 1
mendapatkan kategori rendah. Sebaran alumni masih didominasi ke
perguruan tinggi swasta dalam negeri. Hal ini perlu diperhatikan oleh
pihak sekolah khususnya bidang akademik mengenai apa yang perlu
ditingkatkan dan dilakukan untuk meningkatkan sebaran alumni ke
perguruan tinggi negeri sehingga dapat menjadi motivasi bagi kelas
XII yang akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Minimnya data yang didapat mengenai sebaran alumni,
berdampak minimnya data yang menjelaskan berapa orang jumlah
alumni yang mengabdi pada masyarakat. Seharusnya, pihak sekolah
mendata secara keseluruhan bagaimana sebaran alumni di masyarakat
agar dapat lebih terkontrol dan menjadi referensi bagi adik kelasnya
sehingga dapat memotivasi kelanjutan karier siswa.
E. Keterbatasan Evaluasi
Selama melakukan evaluasi program kelas ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 tidak semua yang evaluator inginkan tersedia dengan baik,
selain itu keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti menjadi sebab kurang
sempurnanya penelitian ini. dari segi teori penulis masih kurang
menemukan buku serta sumber bacaan yang relevan dengan program kelas
ekstensi.
Kemudian, minimnya data tentang alumni baik yang bekerja di
Instansi Pemerintahan maupun Instansi Swasta dan Wirasawsta
mengakibatkan lemahnya evaluasi pada tahapan outcomes.
Dalam metodologi, peneliti memiliki keterbatasan diantaranya;
tidak melakukan analisis kelayakan, tidak melakukan analisis SWOT,
instrumen yang terbatas untuk melakukan evaluasi, dan keterbatasan data
tentang penyelenggaraan program kelas ekstensi.
Selanjutnya, kompetensi evaluator juga menjadi salah satu
keterbatasan dalam melaksanakan evaluasi program kelas ekstensi di SMA
Daar El-Qolam 3. Keahlian evaluator dalam bidang evaluasi program yang
105
menggunakan model CIPPO masih sangat terbatas dan tidak adanya mitra
yang bergabung dalam pelaksanaan evaluasi program ini.
106
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa
program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam 2 Tangerang dikategorikan
belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari kelima aspek berikut:
1. Pada tahapan context, belum semua komponen memenuhi syarat
karena dari 6 kriteria pada aspek konteks program kelas ekstensi telah
ditemukan 3 aspek dengan kategori rendah, yakni belum adanya
landasan hukum yang melegalakan program kelas ekstensi. Selain itu,
masih terdapat poin pelanggaran pada tata tertib dan kebijakan santri.
2. Pada tahapan input, dari 6 (enam) fokus input program kelas ekstensi 2
fokus ditemukan berkategori moderat. Kedua fokus moderat terjadi
pada seleksi peserta didik yang cenderung longgar karena selama
kuota asrama masih tersedia maka santri yang sudah mendaftar dan
melakukan seleksi akan diterima (kecuali jika santri tersebut tidak
mampu membaca Al-Qur‟an sama sekali). Kategori moderat lainnya
yaitu terdapat pada ketersediaan sarana dan prasarana yang masih
belum tercapai, bahkan laboratorium Kimia dan Biologi masih
digabung dan belum tersedianya laboratorium Bahasa. Selain itu,
belum lengkapnya alat-alat kesenian untuk menunjang kegiatan
pengembangan diri.
3. Pada tahapan process, dari dua fokus yang dievaluasi terdapat 1 aspek
yang memperoleh kategori moderat, yaitu belum optimalnya
pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
4. Pada tahapan product, pada kategori moderat diperoleh dari rata-rata
hasil UNBK tahun 2018 yang cukup. Rerata nilai UNBK yang masih
belum baik berdampak pada minimnya alumni yang lolos ke perguruan
tinggi negeri sehingga pada fokus prestasi santri dan alumni mendapat
107
kategori rendah karena alumni yang berhasil lolos ke PTN pada tahun
2018 hanya berjumlah 57 orang dari 175 orang. Selain itu, prestasi
non-akademik yang dimiliki oleh SMA Daar El-Qolam relatif rendah
karena dalam 8 tahun terakhir hanya terdapat 34 trophy.
5. Pada tahapan outcomes, kuantitas alumni pengabdian masyarakat
masih minim sehingga mendapat kategori rendah dengan nilai
prosentase 1,25%.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan hasil penelitian maka
penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
Diharapkan melakukan evaluasi terhadap sekolah-sekolah yang
menyelenggarakan program-program pendidikan khususnya program
kelas ekstensi. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang hendaknya
mengeluarkan surat izin atau surat pengakuan bagi program sekolah
yang diselenggarakan agar penyeleggaraan program tersebut dapat lebih
dipertanggungjawabkan legalitasnya dan pihak Disdik hendknya
memberikan sosialisasi kepada sekolah penyelenggara kelas ekstensi
perihal manajemen dalam penyelenggaraan kelas ekstensi agar dapat
berjalan baik.
2. Yayasan Pondok Pesantren Daar El-Qolam 3
Pengurus yayasan hendaknya membantu secara materil dan non-
materil dalam penyelenggaraan program kelas ekstensi di SMA Daar
El-Qolam 2 agar pelaksanaak program tersebut berjalan dengan baik
tanpa terdapat hambatan dan mampu mencapai tujuan yang telah
dibuat.
3. Kepala SMA Daar El-Qolam 2
Kepala sekolah bekerjasama dengan bagian akademik
hendaknya perlu memperhatikan rekruitmen guru, karena masih ada
guru yang mengajar belum sesuai dengan bidang ajar dan ijazahnya.
Selain itu juga guru yang mengajar hendaknya wajib mengikuti
108
sertifikasi keguruan agar profesi guru dapat lebih terjamin. Selain itu,
pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
harusnya dapat lebih maksimal guna memantau kinerja tenaga pendidik
dalam KBM. Perlu adanya sosialisasi kepada warga sekolah yang
dilakukan oleh kepala sekolah bekerjasama dengan guru agar merawat
sarana dan prasarana yang suda tersedia sebaik mungkin agar dapat
lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Kepala sekolah bekerja sama
dengan komite dan para staff perlu megkaji lebih lanjut mengenai solusi
dari pelaggaran yang terdapat di dalam tata tertib dan kebijakan
(khususnya pada Bidang Pengembangan Bahasa Asing).
4. Guru
Guru yang mengajar harus lebih sering mengikuti pelatihan-
pelatihan keguruan yang diselenggarakan oleh pihak internal maupun
eksternal guna meningkatkan kompetensi guru. Metode dan strategi
belajar yang digunakan harus lebih ditingkatkan dan bervariatif agar
siswa tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar. Guru pada
mata pelajaran Nasional perlu mengevaluasi hasil UNBK pada tahun
2018 karena rerata yang diperoleh relatif rendah. Guru yang mengajar
ekstrakurikuler harus rutin dalam kegiatan latihan. Sehingga hasil dari
latihan tersebut dapat diikutsertakan dalam kompetisi yang diadakan
oleh pihak eksternal sehingga dapat melatih mental, menambah
pengalaman, dan memotivasi siswa untuk mengasah kemampuannya
lebih dalam. Wali kelas bekerjasama dengan Guru Konselor/Bimbingan
Konseli harus melakukan pembinaan terhadap peserta didik kelas XII
agar mereka mempunyai banyak informasi mengenai program studi dan
perguruan tinggi yang akan diambil. Bahkan, alumni harus mengetahui
apa yang akan dilakukan setelah lulus dari pondok pesantren selain
melanjutkan ke perguruan tinggi.
5. Peserta Didik
Peserta didik dianjurkan agar mengikuti dan mematuhi seluruh tata
tertib dan kebijakan yang telah ditentukan. Peserta didik agar
109
berpartisipasi dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan sekolah
termasuk dalam mengikuti ekstrakurikuler yang telah disediakan.
110
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis
Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Baedi, Mohammad. Pengelolaan Kelas Unggulan di Sekolah Menengah Pertama,
Journal of Educational Research. 42, 2013.
Barrenjoey High School. Extension Class and Acclerated Program Policy.
https://www.barrenjoeyhighschool.com.au, 22 Juli 2019.
Bec, Kate. College Extension Courses. https//www.theclassoom.com/, 22 Juli
2019.
Bowling, Chester J. dan Brahm, Barbara. Shaping Communities Through
Extension Programs. Journal of Extension. 40, 2002.
Departemen Agama RI. Al-Qur‟an al-Karim: Mushaf Al-Qur‟an Tajwid.
Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2012.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1998. Cet. Ke-1.
Detik Health. “8 Waktu Terbaik Bagi Otak”. https://m.detik.com/, 15 Januari
2019.
Herdiansyah, Haris. Metode Pnelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta:Salemba Humanika, 2010.
Ismarani, Dian. Kuliah Ekstensi. https://www.youthmanual.com/, 17 Mei 2019.
M. Echols, John dan Sadily, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2005. Cet.XXVI.
Nurhakim, T. Rusman. Riset Evaluasi dalam Pendidikan. Modul Perkuliahan
Evaluasi Program. Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah, 2019.
Prastowo, Andi. Memahami Metode Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
111
Putrielis, Ekwanis. Keterkaitan Penggunaan Moving Class dengan Motivasi
Belajar dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Belajar Ekonomi Siswa
MAN 2 Model Pekanbaru, Pekbis Jurnal. 9, 2017.
Shaklee, Harriet , et al., Building tomorrow‟s Workforce:Aligning Extension,
School, and Campus Resources in Family and Consumer Science. The
Forum Journal. 21, 2017.
Sudjana, D. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Remja
Rosdakarya, 2006.
Sukardi. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara,
2014.
Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan:Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka, 2002. Cet ke-2.
Undang-Undang Republik Indoenesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2011.
Universitas Indonesia. Kelas Paralel dan Ekstensi Sarjana. www.ui.ac.id, 2019.
Universitas Subang. Program Kuliah Ekstensi Kelas Karyawan.
unsub.hilmy.web.id, 19 Mei 2019.
Universitas Trilogi. Ekstensi dan Karyawan. trilogi.ac.id, 17 Mei 2019.
112
113
LAMPIRAN 1
Instrumen Evaluasi
PEDOMAN WAWANCARA
Kepala Sekolah
Nama :
Kompetensi :
Hari & Tanggal :
1. Apa latar belakang diadakannya program kelas ekstensi di pondok pesantren Daar
El-Qolam 3?
Jawaban:
2. Apa saja tujuan dari program kelas ekstensi secara terperinci?
Jawaban:
3. Apa saja tugas pokok fungsi tiap struktur organisasi program kelas ekstensi?
Jawaban:
4. Bagaimana mekanisme kewenangan untuk mengambil keputusan?
Jawaban:
5. Strategi pemasaran apa yang digunakan?
Jawaban:
114
6. Dalam hal penyeleksian peserta didik. Bagaimana antusias masyarakat? Apakah
jumlah pendaftar terjadi kenaikan yang signifikan dari tahun lalu?
Jawaban:
7. Bagaimana prosedur perekrutan guru program kelas ekstensi?
Jawaban:
8. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Apa saja jenis pelatihan yang
diadakan untuk guru?
Jawaban:
9. Bagaimana pendistribusian beban kerja guru per mata pelajaran?
Jawaban:
10. Apa perbedaan program kelas ekstensi dengan program lainnya yang ada di
pondok pesantren Daar El-Qolam ?
Jawaban:
115
11. Apa saja manfaat yang diperoleh dari program kelas ekstensi bagi pondok
pesantren dan peserta didik?
Jawaban:
12. Darimana saja perolehan dana yang masuk ke sekolah? Apakah program kelas
ekstensi menggunakan dana BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan)?
Jawaban:
13. Bagaimana prosentase pembagian dana untuk memenuhi komponen pembiayaan?
Jawaban:
14. Dalam meningkatkan pengembangan diri peserta didik. Program apa sajakah yang
dimiliki pondok pesantren?
Jawaban:
15. Bagaimana mekanisme pengawasan/supervisi terhadap program kelas ekstensi?
Jawaban:
116
PEDOMAN WAWANCARA
Kepala Bagian Akademik
Nama :
Kompetensi :
Hari & Tanggal :
1. Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran Nasional di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
2. Dalam hal pembelajaran formal, Apa perbedaan program kelas ekstensi dengan
program reguler?
Jawaban:
3. Bagaimana beban belajar dan penyusunan jadwal di kelas ekstensi?
Jawaban:
4. Apakah ada kualifikasi tertentu dalam merekrut guru pada program kelas
ekstensi?
Jawaban:
5. Apa kendala yang paling sering ditemukan dalam pelaksaan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
117
PEDOMAN WAWANCARA
Guru/Ustadz
Nama :
Kompetensi/Mata Pelajaran :
Hari & Tanggal :
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran ?
Jawaban:
2. Strategi dan metode apa yang digunakan dalam pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
3. Dari mana sumber belajar yang digunakan untuk kelas ekstensi?
Jawaban:
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan program pengembangan diri meliputi
kegiatan intrakurikuer, ekstrakurikuler, dan kegiatan kegamaan?
Jawaban:
5. Apakah guru pernah mengikuti pelatihan dari Dinas Pendidikan Tangerang? Atau
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan keilmuan di lembaga lain?
Jawaban:
118
6. Apa yang dihasilkan dari pelatihan tersebut?
Jawaban:
7. Apakah ada sertifikat setelah mengikuti pelatihan?
Jawaban:
8. Bagaimana respon Anda pada santri kelas ekstensi?
Jawaban:
9. Apakah waktu yang disediakan untuk mata pelajaran Nasional (Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris) sudah memadai?
Jawaban:
10. Bagaimana sistem penilaian hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
11. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
119
12. Apa kendala yang dihadapi pada pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
13. Apa saran Anda untuk program kelas ekstensi?
Jawaban:
120
PEDOMAN WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama :
Kelas :
Hari & Tanggal :
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
4. Apakah bakat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
121
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
122
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
123
PEDOMAN WAWANCARA
Orangtua/Wali Santri
Nama Orangtua :
Nama santri :
Hari & Tanggal :
1. Apa yang melatarbelakangi Bapak/Ibu memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3 untuk pendidikan anak?
Jawaban:
2. Mengapa penyelenggaraan program kelas ekstensi dibutuhkan?
Jawaban:
3. Pelayanan apa saja yang diberikan oleh pondok pesantren?
Jawaban:
4. Apakah ada kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan hasil belajar yang didapat?
Jawaban:
5. Menurut Anda, apakah pelayanan akademik yang diberikan oleh pondok
pesantren dapat memberi manfaat kepada anak Anda?
Jawaban:
124
6. Selama belajar di program kelas ekstensi, apa saja perubahan yang terjadi pada
anak Anda?
Jawaban:
7. Menurut penilaian Anda, apakah kemampuan akademik yang dimiliki anak Anda
setara dengan siswa sekolah lain?
Jawaban:
8. Selama proses pendidikannya, apa saja keluhan anak? Apakah Anda selaku
orangtua mengkomunikasikan keluhan tersebut kepada pihak yayasan?
Jawaban:
9. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
125
PEDOMAN WAWANCARA
Alumni
Nama santri :
Status :
Hari & Tanggal :
1. Apa yang melatarbelakngi Anda mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
2. Jika Anda seorang mahasiswa, apa manfaat yang diperoleh mengikuti program
kelas ekstensi? Apa saja prestasi yang sudah anda raih di perguruan tinggi?
Jawaban:
3. Jika Anda mengabdi pada masyrakat, apa manfaat yang diperoleh mengikuti
program kelas ekstensi?
Jawaban:
4. Sebagai alumni, apakah Anda puas dengan layanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
5. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
126
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Satuan Pendidikan :
Nama Mahasiswa :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Waktu Praktik (Tanggal, Jam) :
1. Membuka Pelajaran
a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan mental
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tanpa menyiapkan peserta didik secara
fisik dan mental, langsung mengajar
Meliputi pengaturan tempat duduk
siswa, penyampaian salam, berdo‟a,
menanyakan siswa, dan presensi
b. Memotivasi siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menyampaikan manfaat
mempelajari materi yang akan
dipelajari, tidak membangkitkan
minat/motivasi siswa
Menyampaikan manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari (misalnya
dikaitkan dengan lapangan pekerjaan,
teknologi, dan lain-lain);
membangkitkan minat/motivasi siswa
untuk belajar
c. Menyampaikan apersepsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menyampaikan apersepsi Meningkatkan perhatian siswa (misalnya
dengan elkukan demonstrasi), mengajukan
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
127
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari, mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari, mengaitkan dengan isu
mutakhir
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran
Sesuai dengan tema/subtema, relevan
dengan indikator, dapat dilaksanakan
dalam pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menyampaikan cakupan
materi
Berupa pokok-pokok materi dan
disampaikan secara berurutan
2. Kegiatan Inti
a. Penguasaan materi
1) Menyampaikan materi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran pada RPP,
konsep ada yang ridak tepat,
tidak sistematis, tidak
mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang
relevan
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada
RPP, konsep disampaikan secara benar,
sistematis (dari mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak, dari yang dekat dengan
lingungan siswa ke jauh), dan mengaitkan
materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
128
2) Menerapkan konsep materi pembelejaran pada kehidupan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak memberikan contoh riil,
tidak mengaitkan dengan
informasi terkini, tidak
mengaitkan dengan salingtemas
Memberikan contoh riil,
mengaitkan dengan informasi
terkini, mengaitkan dengan
salingtemas (sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat)
b. Model/Pendekatan/Strategi
1) Menerapkan active learning
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak melaksanakan langkah-
langkah pembelajaran yang
memncerminkan active learning
Melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran yang mencerminkan
active learning (mendorong siswa
untuk melakukan kegiatan
mengalami langsung;
mengamati/melakukan percobaan,
mengajak siswa melakukan
kegiatan berinteraksi,
mendiskusikan kata sulit, membuat
inferensi, menstimulasi
kemampuan berpikir tingkat tinggi,
menumbuhkan keceriaan)
2) Menumbuhkan kebiasaan positif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak tampak adanya pembiasaan
disiplin/bekerjasama/bertanya/ber
pendapat/santun/memberi
Membiasakan siswa bertindak
disiplin, kerjasama, mendorong
siswa untuk berani berpendapat
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
129
apresiasi kepada siswa atau bertanya, membiasakan siswa
berkomunikasi secara santun,
memberi apresiasi secara tepat dan
proporsional
3) Menggunakan alat/bahan, media, dan TIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menunjukkan kemampuan
menggunakan alat/bahan, media,
dan TIK
Secara efektif dan efisien
(dilakukan secara tepat dan aman,
terampil menggunakan alat/bahan,
media, dan TIK, menumbuhkan
partisipatif aktif siswa, menarik
perhatian siswa)
4) Pengelolaan kelas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak terampil dalam mengelola
kelas
Terampil membimbing siswa
secara klasikal, kelompok dan
individual, kelas tetap kondusif,
selalu memberikan penguatan dan
motivasi, dapat menarik perhatian
siswa agar tetap fokus dalam
melaksanakan kegiatan, mobilitas
guru di dalam kelas memiliki
tujuan, kontak mata dengan siswa
terjaga
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
130
5) Penggunaan bahasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Bahasa yang digunakan tidak baik,
kalimat sulit dipahami, intonsi
monoton, volume suara terlalu
keras/terlalu lemah
Kalimat jelas dan mudah
dipahami, pilihan kata atau
kalimat sapaan sesuai dengan
kematangan psikologis siswa
(misal memanggil siswa dengan
kata kalian, bukan kamu, dan lain-
lain)
6) Penilaian proses belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak melaksanakan penilaian
terhadap proses belajar
Berkeliling memantau kemajuan
belajar siswa, mengajukan
pertanyaan untuk memantau
capaian siswa, memotivasi siswa
untuk mencapai perkembangan
yang lebih tinggi, melaksanakan
penilaian proses sesuai rencana
7) Penilaian hasil belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menampakkan kegiatan
melaksanakan penilaian hasil
belajar selama pembelajaran
Melakukan penilaian sesuai
tujuan, melaksanakan hasil sesuai
dengan perencanaan,
menggunakan rubrik di dalam
menilai, menindaklanjuti hasil
penilaian selama pembelajaran
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
131
8) Kepekaan sosial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menunjukkan sikap empati
kepada siswa, tidak peduli terhadap
kebutuhan siswa, tidak peduli
terhadap kondisi lingkungan, tidak
bersikap terbuka terhadap
perbedaan kondisi siswa
Menunjukkan sikap empati kepada
siswa, peduli terhadap kebutuhan
siswa, peduli terhadap kondisi
lingkungan, bersikap terbuka
terhadap perbedaan kondisi siswa
9) Kepribadian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak menunjukkan sikap terbuka;
gestur (sikap tubuh) tidak
bersahabat; bersikukuh dengan
pendapatnya; tidak berpenampilan;
rapi, bersih, dan sopan; loyo/tidak
bersemangat)
Memiliki sikap terbuka
(mengucapkan terima kasih/maaf
pada kondisi yang tepat; menunjukan
gestur (sikap tubuh) yang bersahabat;
mengakui kesalahan/kekurangan
dengan lapang dada; berpenampilan
rapi, bersih, dan sopan; bersemangat)
3. Menutup Pembelajaran
a. Merangkum materi pembelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak merangkum materi
pembelajaran, tidak melibatkan
siswa ketika membuat rangkuman,
dan tidak memberikan umpan balik
Dengan melibatkan siswa,
membimbing siswa dalam membuat
rangkuman melalui recalling
(berdiskusi kegiatan main apa saja
yang telah dimainkan siswa dan apa
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
Tidak Baik Baik
132
yang paling disukai), dan
memberikan umpan balik
b. Melakukan refleksi dan tindak lanjut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Baik Baik
Tidak melakukan refleksi dan
tindak lanjut
Mereview konsep materi yang telah
diajarkan, membimbing siswa
melakukan evaluasi diri
menemukan manfaat, memberikan
umpan balik terhadap proses
pembelajaran, memberikan tugas,
menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
Tidak Baik Baik
Tangerang, ...............................
Peneliti
Fitra Oktafia
133
INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM KELAS EKSTENSION DI
PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 3
Responden
Nama:
Status:
Saudara/i yang saya hormati, izinkan saya mengganggu sebentar kegiatan anda
untuk mengisi kuesioner berikut. Jawaban yang anda berikan sama sekali tidak ada
kaitannya dengan penilaian terhadap saudara dalam melaksanakan tugas. Untuk itu
saya mohon kerjasama saudara untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan di
bawah ini yang nanti akan saya jadikan bahan untuk menyusun skripsi. Atas
bantuan dan kerjasamanya saya sampaikan banyak terimakasih.
Petunjuk:
Berikanlah jawaban yang sesuai kenyataan dengan cara memberikan tanda ( ) dan
menuliskan alasannya pada kolom yang tersedia!
No. Pernyataan Alasan
1. Dari mana Anda mengetahui program
kelas ekstensi?
2. Apakah Anda tertarik dengan program
keas ekstensi?
3. Mengapa Anda tertarik dengan
program kelas ekstensi?
4. Menurut Anda, apakah
penyelenggaraan program kelas
ekstensi diperlukan/dibutuhkan?
5. Apakah layanan program kelas
ekstensi sudah memenuhi kebutuhan
anda sebagai pengguna jasa
pendidikan?
6. Apakah Anda puas dengan layanan
yang diberikan oleh program kelas
ekstensi?
134
Daftar Instrumen Inventory Checklist Program Kelas Ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3
No. Sarana Prasarana Kondisi
Keterangan Baik Rusak Tidak ada
1. Ketersediaan Media Pembelajaran
2. Ketersediaan Bahan Ajar
3. Ketersediaan Laboratorium MIPA
4. Ketersediaan Laboratorium Bahasa
5. Ketersediaan Laboratorium Komputer
6. Ketersediaan Perpustakaan
7. Ketersediaan Toko Buku
8. Ketersediaan Studio Musik dan Seni
9. Ketersediaan Ruang Kepala Sekolah
10. Ketersediaan Ruang Wakil Kepala Sekolah
11. Ketersediaan Ruang Guru
12. Ketersediaan Ruang Tata Usaha/Administrasi
13. Ketersediaan Ruang Belajar
14. Ketersediaan Ruang Sholat/Musholla (santri)
15. Ketersediaan Ruang Sholat/Musholla (wali
santri putra/putri)
16. Ketersediaan Lapangan Olahraga
17. Ketersediaan Asrama Putra dan Putri
135
18. Ketersediaan Koperasi dan Kantin
19. Ketersediaan Gedung Serba Guna
20. Ketersediaan Penginapan untuk Wali Santri
21. Ketersediaan Perumahan Guru/Ustadz
22. Ketersediaan Warung Telekomunikasi
23. Ketersediaan Anjungan Tunai Mandiri
(ATM)
24. Ketersediaan Ruang Kesehatan
25. Ketersediaan Ruang Bimbingan Konseling
26. Ketersediaan Kendaraan Operasional
136
Dokumen Checklist Program Kelas Ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3 Tangerang Banten
No. Nama Dokumen Ada Tidak Ada Keterangan
1. Profil Yayasan (Pondok Pesantren)
2. Sejarah Singkat Pondok Pesantren
3. Visi dan Misi Yayasan
4. Tujuan Yayasan
5. Bukti Akreditas
6. Legalitas Pelaksanaan Program Kelas Ekstensi
7. Data Guru
8. Buku Daftar Hadir Peserta Ddik dan Tenaga
Kependidikan
9. Buku Keuangan Kas Umum
10. Buku Daftar Inventaris
11. Buku Agenda Pembelajaran
12. Buku Laporan Bulanan Guru
13. Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
14. Buku Daftar Nilai Peserta Didik
15. Buku Tanda Terima Ijazah
16. Kalender Pendidikan
17. Data Peserta Didik Tahun 2016
18. Data Peserta Didik Tahun 2017
19. Data Peserta Didik Tahun 2018
137
20.
Data Sarana dan Prasarana (Ruang pembelajaran,
alat dan bahan pembelajaran, dan media
pebelajaran)
21. Buku pembelajaran (Kurikulum, Silabus, RPP,
Jadwal Kelas Mata Pelajaran)
22. Data Prestasi Alumni
23. Dokumen Kelulusan Alumni
138
LAMPIRAN 2
Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
Kepala Sekolah
Nama : H. Muhidin, M.Pd
Kompetensi : S2 Manajemen Pendidikan/Kepala Sekolah, pengajar
Kimia
Hari & Tanggal : Minggu, 1 September 2019
1. Apa latar belakang diadakannya program kelas ekstensi di SMA Daar El-Qolam
3?
Jawaban:
“Program ekstensi ini dilatar belakangi oleh kebutuhan masyarakat yang
ingin menyekolahkan anaknya di jenjang menengah atas dalam lingkungan
pondok pesantren dan merupakan keinginan dari pendiri pondok pesantren
Daar El-Qolam. Kelas ekstensi Pertama kali kelas ekstensi diadakan dengan
jangka waktu pembelajaran 4 tahun, kemudian atas dasar pertimbangan dari
pihak internal dan juga pihak eksternal dengan harapan dapat menampung
lulusan SMP, dan MTs ke pesantren dengan mempertimbangkan efektivitas
waktu. Dan ternyata lulusan atau output dari program 3 tahun yang
dihasilkan tidak kalah dibandingkan program 6 tahun. Oleh sebab itu
program ini masih terus diseleggarakan”
2. Apa saja tujuan dari program kelas ekstensi secara terperinci?
Jawaban:
“Tujuannya sama dengan visi misi dan tujuan kepesantrenan, yaitu untuk
melayani kebutuhan masyarakat yang semakin bervariasi dan juga sebagai
wadah yang menyajikan program pendidikan selama 3 tahun dengan
harapan lulusannya tidak hanya memiliki wawasan dalam bidang ilmu
eksakta dan ilmu sosial saja, tetapi lebih dalam mempunyai wawasan dalam
bidang ilmu agama sehingga dapat menjadi manusia yang beriman dan
berakhlak di masyarakat hanya saja misi yang dilakukan memang
dikhusukan untuk program kelas ekstensi”
3. Apa saja tugas pokok fungsi tiap struktur organisasi program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kebetulan struktur organisasi kelas ekstensi dengan reguler sama, jadi
digabungkan menjadi SMA Daar El-Qolam 2 di mana keputusan wewenang
dipegang oleh pimpinan pondok pesantren. Gambaran umunya, saya sebagai
kepala sekolah bertugas untuk mengatur seluruh komponen yang ada di
sekolah, dari sisi manajemen, akademik, keuangan, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pengelolaan sekolah, pengawasan, menentukan kebijakan,
139
dll. Sedangkan komite sekolah bertugas merancang RAPBS dan memberi
dukungan dalam hal financial baik dari wali santri maupun masyarakat
(donatur). Bagian TU dan Bendahara bertugas mengelola keuangan sekolah,
mengurus administrasi ketenaga kerjaan dan santri, menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala. Kemudian
ketua bidang akademik memiliki tugas yang berkaitan dengan akademik,
seperti penyusunan jadwal, merancang kalender pendidikan,
mendistribusikan pembagian jadwal kerja guru, dll. Wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan bertugas menangani kegiatan santri secara menyeluruh
dalam hal kedisiplinan, kurikuler, dan ekstrakurikuler. Wakil kepala sekolah
bidang sarpras menangani seluruh sarana dan prasarana yang ada di pondok
ini agar dapat menunjang proses pembelajaran dan pendidikan dapat.
Wakasek PTK dan humas bertanggungjawab dalam hal penyampaian
informasi-informasi kegiatan dan program sekolah, mengatur serta
mengembangkan hubungan dengan komite dan masyarakat Untuk
mengelola sirkulasi pada perpustakaan terdapat kepala bagian perpustakaan
begitupula dengan laboratorium terdapat kepala pada tiap Laboratorium
yang megontrol kondisi labnya. Kepala TRRC bertugas dalam melayani
guru/ustadz dalam meningkatkan kompetensinya, seperti mengadakan
pelatihan guru. Lalu wali kelas bertugas untuk mengelola kelas. Guru
bertugas mengelola seluruh kegiatan pembelajaran di kelas. ”
4. Bagaimana mekanisme kewenangan untuk mengambil keputusan?
Jawaban:
“Dalam mengambil keputusan, pengasuh pesantren dibantu oleh majlis
tausiyah (konsultan) memegang peranan penuh. Kemudian dari pengasuh
pesantren keputusan diberikan kepada masing-masing pimpinan pesantren
lalu ke kepala sekolah, komite sekolah, kepala bagian beserta staffnya
masing-masing”
5. Strategi pemasaran apa yang digunakan?
Jawaban:
“Sampai sekarang, pondok pesantren ini tidak pernah membuat sebaran
brosur, memasang spanduk di jalan raya dan lain sebagainya. Tetapi,
pemasaran pondok ini hanya sebatas dari mulut ke mulut para alumni,
santri, wali santri, ustadz yang mengajar, dll. Berhubung teknologi sudah
berkembang dengan pesatnya, alhamdulillah sudah banyak media yang
meliput pondok pesantren ini, dari situ lah kemudian pondok pesntren ini
dengan berbagai macam program yang ditawarkan diketahui oleh
masyarakat”
140
6. Dalam hal penyeleksian peserta didik. Bagaimana antusias masyarakat? Apakah
jumlah pendaftar terjadi kenaikan yang signifikan dari tahun lalu?
Jawaban:
“Ya, setiap tahun peserta didik yang mendaftar naik sekitar 10-20%, tetapi
pihak yayasan peru mempertimbangkan santri yang diterima berdasarkan
fasilitas asrama yang tersedia. Artinya, tidak semua pendaftar dapat kami
terima, ketika kuota sudah penuh maka pendaftar tersebut kita nyatakan
bukan dengan tidak lulus tes, akan tetapi memang kuotanya sudah penuh
dan tidak membuka pendaftaran lagi”
7. Bagaimana prosedur perekrutan guru program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Dalam prosedur perekrutan guru, tes yang diujikan hampir sama dengan
merekrut santri dari mulai tes BTQ, tes ujian tulis mapel yang akan
diampu. Tahap awal proses perekrutan guru yaitu pendaftar mengirim
email ke panitia SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mendaftar sebagai
tenaga pendidik dan melampirkan CV, kemudian pendaftar tersebut
melakukan tes tulis, BTQ, dan Ibadah. Setelah dinyatakan lolos, tahap
selanjutnya yaitu melakukan tes micro teaching yang diuji langsung oleh
kepala sekolah. Setelah itu, lalu dipanggil untuk interiewe langsung
dengan pimpinan pondok sebagai tahap terakhir perekrutan”
8. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Apa saja jenis pelatihan yang
diadakan untuk guru?
Jawaban:
“Dalam meningkatkan kompetensi guru, bagian TRRC mengadakan
pelatihan guru-guru yang megajar di pondok ini. pelatihan yang diadakan
pun berbagai macam dari mulai cara mengajar yang baik, metode belajar,
strategi, dll. Pelatihnya pun dari berbagai macam praktisi pendidikan,
yakni dosen UIN Jakarta, guru pondok sendiri yang dirasa sudah cukup
berkompeten dalam bidangnya”
9. Bagaimana pendistribusian beban kerja guru per mata pelajaran?
Jawaban:
“Setiap guru mata pelajaran rata-rata mendapatkan 18 jam perminggu.
Namun ada juga yang mendapat 20 jam per minggu karena pimpinan
pesantren membuat peraturan bahwa setiap guru diberikan waktu libur
sebanyak 2 hari dalam seminggu agar tidak jenuh dalam mengajar”
141
10. Apa perbedaan program kelas ekstensi dengan program lainnya yang ada di
pondok pesantren Daar El-Qolam ?
Jawaban:
“Perbedaannya terletak dari awal saat perekrutan peserta didik, program
kelas ekstensi hanya menerima pendaftar yang berasal dari lulusan
SMP/sederajat saja. Kedua kurikulum yang digunakan program kelas
ekstensi yaitu kurikulum 2013 revisi plus kurikulum pesantren. Tetapi
kurikulum pesantren pada program kelas ekstensi dipersingkat sementara
kurikulum Nasionalnya diperbanyak. Nah berbeda dengan program 6
tahun atau reguler, pada program 6 tahun reguler perbandingan kurikulum
nasional dengan kurikulum pesantren yaitu 50:50 (fifty-fifty)”
11. Apa saja manfaat yang diperoleh dari program kelas ekstensi bagi pondok
pesantren dan peserta didik?
Jawaban:
“Manfaat yang diperoleh pada umumnya sama dengan manfaat yang akan
didapat di program lainnya. Namun, dalam program 3 tahun ini waktunya
lebhih efektif daripada program 4 tahun karena mereka dapat melanjutkan
ke perguruan tinggi dengan tidak mengulur waktu 1 tahunnya di pondok.
di samping itu juga mereka mendapat pengetahun ilmu dari segi agama
dan kepondokan serta kemampuan bahasa asing mereka dapat lebih
meningkat”
12. Darimana saja perolehan dana yang masuk ke sekolah? Apakah program kelas
ekstensi menggunakan dana BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan)?
Jawaban:
“Selain dari iuran oleh wali santri, dana yang diperoleh juga dari dana
BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yaitu sebesar Rp 215.500.000, tetapi
ini digabung dengan program reguler menjadi dana BOS SMA Daar El-
Qolam 2”
13. Bagaimana prosentase pembagian dana untuk memenuhi komponen pembiayaan?
Jawaban:
“Untuk pembagian dana, belum ada prosesntase tetapi kami memang
sudah mempunyai daftar pembiayaan tersendiri yang dibuat oleh bagian
TU dan kesekretariatan kemudian dikoreksi dan diseleksi langsung oleh
pimpinan pesantren bagian mana yang harus diadakan mana yang harus
dhilangkan dari daftar anggaran”
142
14. Dalam meningkatkan pengembangan diri peserta didik. Program apa sajakah yang
dimiliki SMA Daar El-Qolam 2?
Jawaban:
“Untuk pengembangan peserta didik santri, di pondok ini ada berbagai
macam ekstrakurikuler yang disediakan. Mulai dari kesenian, olahraga,
keislaman, Bahasa asing, dll. Pada kelas akhir disediakan program khusus
pningkatan kapasitas kelas akhir yakni tajhizul mayit, amaliyah tadris
(micro teaching), TOEFL, bimbingan belajar. Sedangkan pada kegiatan
kokurikuler terdapat program mengaji kitab kuning atau salafi sesuai
jadwal yang sudah dibuat.”
15. Bagaimana mekanisme pengawasan/supervisi terhadap program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Pada pengawasan/supervisi yang saya lakukan kepala sekolah
bekerjasama dengan bagian pengajaran dalam praktiknya. Setiap hari
bagian pengajaran mengecek ke koridor kelas untuk memastikan kelas
kosong atau tidak ada gurunya di dalam kelas. Kemudian, disediakan juga
jadwal guru yang mengajar pada hari itu di meja TOD yang ada di depan
gedung sekolah. Lalu, kepala sekolah juga mengadakan supervisi seperti
sidak langsung ke kelas untuk menilai bagaimana cara mengajar guru
tersebut di dalam kelas. Selain itu pengawas sekolah dari Dinas
Pendidikan rutin datang ke sekolah setahun 2 kali”
143
TRANSKIP WAWANCARA
Kepala Bagian Akademik
Nama : Niko Satria Supardi, S. Pd
Kompetensi : S1 Pendidikan Biologi
Hari & Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019
1. Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran Nasional di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Untuk mata pelajaran Nasional, guru-guru di sini baik program ekstensi
dan program reguler memakai kurikulum 2013 revisi yang digabung dengan
kurikulum pesantren”
2. Dalam hal pembelajaran formal, Apa perbedaan program kelas ekstensi dengan
program reguler?
Jawaban:
“Yang membedakan program 6 tahun dengan program 3 tahun dalam segi
pembelajaran formal yaitu pertama, program 6 tahun peserta didiknya
memang dari SMP di sini sedangkan peserta didik program 3 tahun berasal
dari SMP/MTs ataupun pondok pesantren di luar pesantren Daar El-Qolam.
Lalu kedua yaitu pelajaran pondok di program 6 tahun lebih kompleks
daripada program 3 tahun. Perbedaan selanjutnya yaitu program kelas
ekstensi di tahun pertama diadakan program kelas tambahan pada hari sabtu
dan minggu pukul 20:00-22:00 untuk pelajaran bahasa Arab”
3. Bagaimana beban belajar dan penyusunan jadwal di kelas ekstensi?
Jawaban:
“Beban belajar untuk program kelas Ekstensi yaitu masing-masing guru
maksimal dapat 20 jam (pelajaran umum), ada juga yang 18 jam (pelajaran
pondok) per minggu. Kemudian beban belajarnya yaitu untuk kelas X 42
jam pelajaran perminggu, kelas XI dan kelas XII berjumlah 44 jam
pelajaran dengan satu jam pelajaran berlangsung selama 45 menit.”
4. Apakah ada kualifikasi tertentu dalam merekrut guru pada program kelas
ekstensi?
Jawaban:
“Dalam merekrut guru, ada beberapa tahap seleksi yang arus dilakukan para
calon guru, yaitu tes tertulis, tes baca tulis Al-Qur‟an, micro teaching, dan
interview. Pada tes tertulis dilihat dari nilai akademik yang akan diampu
oleh guru tersebut sedangkan pada micro teaching dites langsung oleh
kepala sekolah setelah dinyatakan lulus micro teaching calon guru
melakukan interview oleh pimpinan pondok pesantren.”
144
5. Apa kendala yang paling sering ditemukan dalam pelaksaan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
“Kendalanya seringkali pada jam kosong. Misalkan ada banyak guru yang
tidak bisa mengajar pada jam tertentu karena jumlah TOD (petugas KBM)
yang terbatas, maka seringkali sulit mencari guru pengganti. Lalu, pada
peserta didik kelas ekstensi para guru termasuk saya harus lebih ekstra
dalam membimbing dan memotivasi mereka mengingat banyak dari mereka
yang belum terbiasa dengan lingkungan pondok pesantren dan jauh dari
orangtua.”
145
TRANSKIP WAWANCARA
Guru/Ustadz
Nama : Laelatul Magfiroh, S. Pd. I
Kompetensi/Mata Pelajaran : S1 Pend. Bahasa Arab /Bahasa Arab
Hari & Tanggal : Minggu, 1 September 2019
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran ?
Jawaban:
“Karena saya guru pada mata pelajaran Bahasa Arab maka kurikulum yang
digunakan yaitu kuriulum pesantren yang sudah disusun oleh bidang
akademik dan bagian pengajaran”
2. Strategi dan metode apa yang digunakan dalam pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
“Menyesuaikan saja sesuai pokok bahasannya. Contohnya pada materi
maharoh kalam itu menggunakan games, jadi selama games itu berlangsung
maka siswa tersebut wajib menggunakan bahasa arab, lalu pada pembahasan
kitabah dan qiroah siswa tersebut biasanya mendengarkan percakapan
bahasa arab lalu mereka tulis intisari berdasarkan apa yang mereka dengar”
3. Dari mana sumber belajar yang digunakan untuk kelas ekstensi?
Jawaban:
“Sumber belajar yang saya gunakan yaitu buku pegangan santri dan guru,
internet, video, buku Nahwu Wadhih, dll”
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan program pengembangan diri meliputi
kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan kegamaan?
Jawaban:
“Kalau Intrakurikuler itu kan masuk kelas seperti biasa ya dari jam 07:00-
15:00, nah kalau kokurikuler itu kita ada kegiatan muhadrah yang menjadi
kegiatan wajib pada hari kamis jam 20:00-22:00. Selain itu kegiatan
muhadrah ini juga masuk ke dalam pelajaran formal di kelas
(intrakurikuler). Selain itu ada muhadatsah yaitu kegiatan rutin yang
diadakan setelah sholat subuh (terjadwal), setalah sholat asar (terjadwal) dan
pada hari jumat pagi. Sedangkan ekstrakurikuler dilakukan setelah shalat
asar, dan pada hari jumat saja. Kecuali pramuka dan keputrian (khusus
putri) itu merupakan eksul wajib yang diikuti oleh seluruh siswa pada hari
kamis di jam pelajaran ke-7 pada pukul 14:00-15:00. Lalu pada kegiatan
keagamaan ya seperti pada umumnya melaksanakan shalat lima waktu,
mengaji kelompok, dan perayaan hari besar Islam”
146
5. Apakah guru pernah mengikuti pelatihan dari Dinas Pendidikan Tangerang? Atau
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan keilmuan di lembaga lain?
Jawaban:
“Saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pondok, kebetulan di
pondok ini difasilitasi untuk guru-guru tiap mata pelajaran yang dijadwalkan
oleh bagian pengajaran. Dan itu bersifat wajib, biasanya sih waktunya di
luar KBM seperti kamis siang saat santri ada kegiatan pramuka, dll
kemudian jika belum mencukupi waktunya dilanjutkan ke malam hari saat
santri muhadharah. Pelatihan yang diadakan oleh lembaga lain kebetulan
saya belum pernah”
6. Apa yang dihasilkan dari pelatihan tersebut?
Jawaban:
“Mengetahui strategi, metode, media, dan teknik pembelajaran itu
dipelajari. Kemudian ada ta‟hil khusus untuk guru yang mengajar mapel
dirasah islamiyah. Misalkan guru aqoid ada ta‟hil aqoid.dan pelatihnya pun
merupakan native speaker yang berasal dari luar (Sudan) dan beliau juga
menjadi dosen di UIN Jakarta yang dikontrak oleh pondok untuk melatih
guru di sini”
7. Apakah ada sertifikat setelah mengikuti pelatihan?
Jawaban:
“Tidak ada sertifikat setelah saya mengikuti pelatihan ini. Mungkin ini bisa
dijadikan masukan untuk yayasan”
8. Bagaimana respon Anda pada santri kelas ekstensi?
Jawaban:
“Sebenarnya, jika banyak metode daalam pembelajarannya mereka akan
lebih mudah untuk menangkap mata pelajaran khususnya pelajaran pondok
seperti bahasa arab dan mahfudzot ini. Berbeda dengan program 6 tahun
yang relatif ”
9. Bagaimana sistem penilaian hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
“Biasanya saya menggunakan ujian tulis dan itupun variatif contohnya
seperti TTS menggunakan bahasa arab atau mapel terkait, mahfudzot pun
pernah saya menggunkan TTS, ulangan per 3 bab, dari tulisan dan hasil
speaking mereka juga itu udah bisa saya nilai berhasil atau tidaknya”
10. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
“Karena banyak dari mereka yang berasal dari SMP otomatis mereka belum
terbiasa dengan bahasa arab, maka dari itu saya membiasakan mereka
147
menggunakan bahasa arab dalam KBM pada mata pelajaran saya di kelas.
Yang terpenting sih saya membiasakan mereka dengan lingkungan
berbahasa agar mereka terbiasa, kemudian menjadi bisa”
11. Apa kendala yang dihadapi pada pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kendalanya ya itu sih masalah bahasa, banyak dari mereka yang belum
paham materi yang berbahasa arab karena kurangnya pengetahuan mereka
dalam berbahasa arab pada pendidikan sebelumnya, kemudian motivasi
yang rendah juga dalam mempelajari bahasa arab”
12. Apa saran Anda untuk program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Seharusnya lebih ditekankan kembali bahasa arab dan inggris di lngkungan
sekolah karena itu akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman mereka
dalam belajar mta pelajaran kepondokan”
148
TRANSKIP WAWANCARA
Guru/Ustadz
Nama : Niko Satria Supardi, S. Pd
Kompetensi/Mata Pelajaran : S1 Pendidikan Biologi/ Biologi, Guru
Ekstrakurikuler bidang MIPA
Hari & Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019
1. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran ?
Jawaban:
“Kurikulum pada mapel Nasional semuanya menggunakan Kurikulum 2013
revisi”
2. Strategi dan metode apa yang digunakan dalam pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
“Metode yang saya gunakan biasanya metode praktikum, ceramah, problem
based solving, movie learning, kuis, diskusi, presentasi, dll tergantung
materi yang sedang diajarkan dan juga kondisi kelas”
3. Dari mana sumber belajar yang digunakan untuk kelas ekstensi?
Jawaban:
“Biasanya dari buku penerbit BA Ilmu itu yang menjadi buku pegangan
santri dan guru, internet, alam, film, perpustakaan, video”
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan program pengembangan diri meliputi
kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan kegamaan?
Jawaban:
“Untuk pengembangan diri, ekstrakurikurikuler biasanya dilakukan setelah
salat ashar yaitu jam 16:17:00 dan pelatihnya pun ada ustad pondok ada
juga pelatih dari luar pondok lalu ada pramuka/keputrian yang masuk ke
dalam sub intrakurikuler maka seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan
pramuka yang diadakan pada hari kamis di jam pelajaran ke-7. Selain itu
ada juga muhadhoroh, muhadatsah. Pada pengembangan kelas akhir ada
program micro teaching yang terbagi ke dalam 3 bagian, yakni mata
pelajaran umum (Bahasa Inggris), mata pelajaran Bahasa Inggris, dan mata
pelajaran kepondokan (Bahasa Arab). Ada juga praktek bagaimana
mengurus mayit atau tajhizul mayit, dan bimbingan belajar untuk pesertaa
UNBK secara intensif pada malam hari.”
149
5. Apakah guru pernah mengikuti pelatihan dari Dinas Pendidikan Tangerang? Atau
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan keilmuan di lembaga lain?
Jawaban:
“Saya pernah mengikuti pelatihan Bimtek k13 yang diadakan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Tangerang”
6. Apa yang dihasilkan dari pelatihan tersebut?
Jawaban:
“Saya mendapat pencerahan tentang sosialisasi kurikulum 2013,
pengaplikasiannya di sekolah, bagaimana cara membuat RPP, bagaimana
mekanisme evaluasi pembelajaran, dll uyang berguna untuk megaplikasikan
pada proses KBM di SMA Daar El-Qolam 2”
7. Apakah ada sertifikat setelah mengikuti pelatihan?
Jawaban:
“Ada, tapi di rumah tidak saya bawa dan saya juga lupa di mana saya
menaruhnya”
8. Bagaimana respon Anda pada santri kelas ekstensi?
Jawaban:
“Untuk santri program kelas ekstensi mereka lebih kaku dan canggung saat
pembelajaran, khususnya kelas X, tetapi dari segi keilmuan kelas ekstensi
lebih unggul dibandingkan kelas reguler, dan penyerapan ilmunya pun lebih
cepat santri program kelas ekstensi dibandingkan kelas reguler”
9. Apakah waktu yang disediakan untuk mata pelajaran Nasional (Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris) sudah memadai?
Jawaban:
“Sudah, karena kelas X Ext mendapatkan 2 jam pelajaran per minggunya
untuk pelajaran Biologi. Sedangkan kelas XI Ext dan kelas XII Ext
mendapatkan 3 jam pelajaran perminggunya. Saya rasa waktu yang
dijadwalkan sudah standar dengan jadwal yang seharusnya”
10. Bagaimana sistem penilaian hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kalau untuk penilaian sih karena saya menggunakan kurikulum 2013 revisi
dan ada penilaian otentik jadi tiap setelah selesai pembelajaran pasti ada
penilaian yaitu menilai kepahaman siswa tentang materi yang disampaikan
melalui 2/3 soal. Lalu, setiap setelah bab biasanya saya mengadakan
ulangan harian, UTS, dan UAS. Lalu dari sikap di kelas pun saya nilai.
Kehadiran 85% masuk penilaian”
150
11. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar kelas ekstensi?
Jawaban:
“Dalam meningkatkan hasil belajar kelas ekstensi yaitu diadakannya Bimbel
khusus siswa yang nilainya di bawah rata-rata yaitu 5,0. Dan itu bersifat
wajib bagi santri yang nilainya di bawah rata-rata”
12. Apa kendala yang dihadapi pada pembelajaran kelas ekstensi?
Jawaban:
“Jarang ditemukan santri yang bermasalah karena dari awal pun kita sudah
ada seleksi yang cukup ketat. Jadi santri yang masuk ke program ini artinya
sudah merupakan hasil terbaik dari berbagai macam tahap seleksi yang ada.
Kalau di dalam kelas ya paling sering ngantuk, tidur, kemudian mengobrol
saat saya menjelaskan. Itu merupakan hal yang wajar”
13. Apa saran Anda untuk program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Saran saya mata pelajaran umum dengan mata pelajaran pondok dapat
lebih seimbang, artinya salah satu tidak mendominasi. Karena lembaga ini
pun berbasis pondok pesantren, jadi sudah sewajarnya jika keilmuan di
bidang agama dapat seimbang dengan ilmu umum lainnya”
151
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Marsha Nazifa
NIS : 36289
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Saya kan sebelumnya sekolah di SMP Negeri ya kak, jadi saya pengen cari
pengalaman baru dengan cara melanjutkan sekolah ke sekolah islami yang
boarding atau pesantren”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Aku tuh sebenernya minat di bidang tari-tarian gitu kak. Dulu di SMP juga
pengalaman ikut eskul tari-tarian. Seneng aja gitu nari bareng-bareng”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Tersalurkan sih kak soalnya kan biasanya di sini tuh suka ada kegiatan
yang nampilin kreativitas santiri gitu tiap tahun atau jika ada acara besar
tertentu jadi tersalurkan deh minat saya dengan cara tampil-tampil di GSG
atau lapangan. Tapi waktu latihannya itu biasanya sore dan hari jumat nah
itu biasanya di waktu itu aku sudah lelah gitu pengen istirahat jadi kadang
aku males latihan juga kak soalnya udah capek duluan karena belajar
seharian”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kalo bakat sih saya lebih ke olahraga dan nari kak. Pokoknya yang banyak
gerakannya gitu deh. Selama ini sih bakat saya tersalurkan karena olahraga
juga selain ada jadwalnya kita bebas mau olahraga kapan aja selagi ada
waktu luang, terus kalo olahraga yang pake alat jugakan disediain sama
pihak pondoknya. Tapi kebanyakan santri tuh udah males duluan kak
soalnya capek sama kegiatan KBM seharian jadi waktu luang mereka
gunakan biasanya untuk istirahat, bersih-bersih kamar dan lingkungan
asrama gitu kak”
152
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Banyak banget sih manfaatnya selain kita bisa melanjutkan ke perguruan
tinggi tanpa telat 1 tahun artinya saya bisa kuliah dengan teman yang
seumuran dengan saya, dari segi bahasa juga lebih berkembang ya walaupun
masih banyak banget grammar/nahwu shorofnya yang salah. Seenggaknya
kan kita sudah membiasakan dan sudah mencoba”
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Kalo pelajaran umum sih di sini pakenya kurikulum 2013 revisi kak dan
untuk pelajaran pondok setau saya menggunakan kurikulum pesantren”
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Nah kita kan kelas 11 ya kak, jadi normal aja gitu jam pelajarannya sehari
7 jam sama kaya kelas reguler tanpa ada tambahan jam malam seperti kelas
10. Tapi kita sistemnya kaya dipercepat banget kak belajarnya jadi ya
belajar tuh Cuma sekdar biar tau aja gitu ga intens dan ga fokus. Makanya
kalo emang bener-bener mau paham pelajarannya ya kita harus punya
inisiatif cara belajar sendiri contohnya kaya belajar bareng kakak
kelas/teman yang lebih paham, minta bimbel ke guru yang ekspert di
pelajaran tersebut di rumahnya, ikut eskul atau bisa juga tanya-tanya ke
orang yang lebih paham tentang pelajaran itu”
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Menurut saya sebenarnya sarpras yang disediakan untuk menunjang proses
pembelajaran tuh sudah hampir memadai. Karena masih ada yang kurang
contohnya seperti alat-alat di laboratorium itu ganti-gantian kak dipakenya
jadi ya kita kalo praktikum butuh waktu yang agak panjang atau diakalin
dengan praktikum perkelompok nah itu kan kurang efektif gitu kak. Terus
juga komputer yang ada di lab ga semuanya nyala, jadi kalo lagi pelajaran
komputer dan ga kebagian komputer kita harus ambil laptop deh di loker”
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Biasanya sih sistem penilaiannya itu dilihat dari hasil ulangan harian per
bab, UTS, UAS”
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
153
“Iya memang benar jika peraturan yang dibuat oleh pihak pondok itu bisa
membuat kita jadi lebih disiplin, tapi terkadang saking jenuh dan banyaknya
peraturan yang ada kita jadi pengen ngelanggar kak”
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Nah dari segi pengasuhannya sih saya hanya pengen kasih masukan ke rasa
masakan yang hambar. Ya walaupun makananya hanya tempe-tahu saja
setiap hari tapi kan kalau lauk itu ounya cita rasa yang enak kita juga lahap
kak makannya. Terus dari segi kebersihan juga kamar mandi yang ada di
sekolah itu kadang wc nya suka mampet tapi ga dibenerin sama petugas
kebersihannya”
154
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Mulawarman M Noor
NIS : 36221
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Sebenernya dulu saya pernah tes di sini yang untuk program 6 tahun
(reguler) kak sayangnya ga keterima jadi yaudah saya mondok di tempat
lain di pondok pesantren Hidayatullah Batam, terus akhirnya setelah saya
lulus SMP 3 tahun di pondok itu saya nyoba tes masuk kels ekstension di
sini dan alhamdulillah keterima”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Kalo saya berminat di silat kak. Kan saya laki-laki nih ya jadi harus bisa
bela diri, orangtua, dan keluarga”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Tersalurkan kak. Soalnya di sini kan ada eskul bela diri juga ya seperti
silat, karate jadi saya seneng banget gitu bisa menyalurkan minat saya itu”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Selain jago silat juga saya jago main bola seperti sepak bola, futsal dan
kalo main bola tuh ga harus jadi anggota eskulnya dulu gitu kak jadi kita
bebas main kapan aja selagi ada waktu luang dan ada temennya”
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Manfaatnya saya bisa mengembangkan Bahasa Asing saya kak Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris, terus dari segi ibadah juga, nambah temen juga
kan soalnya santri di sini dari berbagai macam daerah dan suku bangsa jadi
saya bisa belajar kebudayaan juga kak dari mereka”
155
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Rata-rata sih pakenya kurikulum 2013 revisi kak”
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Untuk santri tahun pertama masuk kelas dari jam ke 1-7 kak waktunya dari
jam 7 pagi sampe jam 3 sore. Nah terus dilanjut setelah isya sampe jam
10:00 WIB tapi hanya di hari sabtu minggu aja. Nah kalo udah kelas 11 dan
12 kelas malam udah engga ada kak. terus disini juga lebih dominan
pelajaran umumnya aja jadi kalo orang yang kaya saya lebih suka pelajaran
agama sih ya paling belajar sendiri ke rumah asatidz, ikut eskul CIC itu
khusus yang berminat di bidang pelajaran kepondokan/agama gitu kak”
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Kalo menrut saya sih masih kurang nyaman kak belajar di kelasnya.
Soalnya cuacanya kan setiap hari panas ya jadi kita buth pendingin ruangan
kak. Terus juga kita kalo menyampaikan materi presentasi kan harus pake
proyektor tapi kita harus izin dan ngambil dulu di bagian sarpras. Kadang
juga kehabisan sama kelas lain yang lagi presentasi pake powerpoint juga.
Nah biar waktunya efisien ga kebuang-buang percuma sebaiknya sih
disediakan satu kelas satu proyektor gitu kak”
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Untuk penilaian tiap mapelnya beda-beda kak. ada yang per bab ulangan,
dua-tiga bab baru ulangan, tergantung ustadznya sih kak. tapi kebanyakan
ustadz memang tiap selesai bab langsung review terus lanjut ulangan harian,
nah nanti UTS dan UAS kisi-kisinya dari ulangan harian itu”
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
“Menurut saya peraturan yang dibuat tuh kan sudah dipertimbangkan sama
asatidz dan pimpinan pondok ya kak, jadi pasti semua peraturan tuh punya
manfaatnya masing-masing. Seperti menghargai waktu, lebih rapih, lebih
teratur, lebih disiplin”
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Selain dari segi fasilitas, menurut saya pelajaran pondoknya untuk kelas
ekstensi ini perlu ditambah kak jamnya. Jadi kita belajarnya juga ga
156
setengah-setengah gitu, ga asal belajar, jadi pelajaran umum dan pelajaran
pondok harusnya sih imbang. Terus juga dari segi bahasanya perlu
diperketat lagi kak soalnya kan kita belajar aqaidh, ushul fiqh, fiqh, hadist
itu kan pake Bahasa Arab sedangkan kemampuan santri kelas ekstensi dari
segi bahasa kan masih kurang kak dibanding program 6 tahun (reguler)
makanya menurut saya pembelajaran yang berbahasa asing perlu ditambah
lagi agar lebih intensif juga belajarnya”
157
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Nabila Asriyani
NIS : 36158
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Karena kalo di pondok lain itu kalo mau lanjut ke SMA waktunya 4 tahun
kak, nah kalo di sini programnya dirancang 3 tahun jadi cepet dan bisa
ngikutin seperti siswa lainnya yang sekolah di luar”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Minat banget sama eskul pramuka. Dari pondok saya sebelumnya di
pondok pesantren Daarunnajah saya sudah menjadi anggota pramuka juga
dan langsung menyukai kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya karena
menurut saya andhika pramuka itu hebat dan keren, di pramuka juga kita
diajarkan untuk menjadi orang yang pemberani namun tetap sopan santun
dalam beretika. Singkatnya sih ada di dasadharma pramuka”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Alhamduillah sih tersalurkan kak, soalnya di sini kan juga udah terkenal
pramukanya sering ikut jamboree kemana-mana gitu jadi saya seneng aja
kak ngikutinnya walaupun setiap tahap seleksi untu mewakili darqo
kebanyakan tidak lolos sih hehe ”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Sebenarnya saya tuh bakat di bidang akting juga kak. Dan kebetulan
memang di sini ada eskul khusus untuk menyalurkan kegiatan tersebut. Tapi
walaupun tidak menjadi anggota eskul akting pun saya masih bisa kok
mengekspresikan diri saya di bidang akting soalnya di beberapa mata
pelajaran terkadang kita diminta untuk memperagakan dan membuat drama”
158
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Banyak banget sih selain menambah teman, menambah pengetahuan
akademik, kemampuan bahasa saya juga lebih berkembang di sini soalnya
setiap waktu kan harus menggunakan bahasa asing jadi lebih terbiasa aja
gitu menggunakan bahasa asing di keseharian saya”
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Kalo untuk mata pelajaran Nasionalnya, ustadz-ustadz lebih condong ke
kurikulum 2013 revisi”
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Nah kan untuk yang tahun pertama nyantri itu diadakan kelas malam kak
setiap sabtu minggu. Menurut saya itu kurang efektif juga sih, soalnya
kadang guru yang mengajar juga telat datang ke kelas, terus kan santrinya
juga udah lelah seharian belajar ya ini malah ditambah jam malam formal,
yaudah deh di kelas juga menyerap pelajarannya sudah ga se-fresh saat kita
belajar di pagi dan siang hari kak”
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Menurut saya sudah cukup memadai kak, hanya perawatannya aja yang
kurang diperhatikan jadi sebagian sarana dan prasarana kurang terurus”
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Ustadz-ustadz di sini biasanya punya penilaiannya masing-masing kak,
contohnya ada ustadz yang menilai murni dari hasil ulangan harian, UTS,
UAS saja. Tapi ada juga yang menilai dari segi keaktifan di kelas, sikapnya
di kelas, rajin.”
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
“Peraturan di sini kan banyak banget dan ketat yah kak, jadi saya ngerasa
gampang banget jenuhnya dan juga terkesan rentan menjadi pelanggar
sehingga membuat saya kurang enjoy sama kehidupan di pondok karena
terikat oleh peraturan yang dibuat. Tetapi di samping itu saya pun mengakui
159
bahwasanya dengan peraturan itulah yang menjadikan diri saya lebih
disiplin dan lebih menghargai waktu kak”
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Lebih ditingkatkan aja sih kak dari sisi peraturan bahasa asingnya. Karena
banyak banget santri yang masih menggunakan broken language dan tidak
ada di dalam kaidah berbahasa asing yang baik dan benar”
160
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Naufal Syamil
NIS : 36268
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Karena masuk pondok memang sudah menjadi cita-cita saya dan
alhamdulillah keluarga mendukung. Akhirnya, saat saya kelas 2 SMP saya
mulai mencari informasi tentang pondok pesantren yang menyediakan
program pendidikan 3 tahun. Karena saya ingin lulus dan kuliah bareng
teman-teman sepantaran saya kak. Itulah latar belakang mengapa saya
mengikuti program kelas ekstensi di sini”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Jujur saja saya sangat berminat dengan eskul band atau yang berbau musik
kak. Karena menurut saya musik itu dapat merefleksikan, mengekspresikan
diri dan hidup tanpa musik itu hampa dan membuat saya gak bergairah”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Alhamdulillah di sini tersedia eskul band dan juga tiap sore kan kita di
asrama disetel lagu-lagu yang sudah diizinkan oleh pihak pondok. Lalu saya
juga pernah mengikuti eskul band tapi terhalang oleh kemalasan saya karena
saya merasa sudah lelah saat sore hari sehingga yang saya ingin hanya
istirahat bukan latihan atau mengerjakan kegiatan lainnya”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Bakat saya sih lebih ke bidang olahraga kak. Tapi karena banyak kegiatan
jadi saya malas untuk berolahraga. Ya paling seminggu sekali kak saya
main sepakbola, takraw, jogging, bulu tangkis”
161
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Manfaatnya mungkin saya jadi bisa berbahasa Arab, Inggris, dari segi
pengetahuan agama saya juga bertambah sehingga saya mempunyai fondasi
agama yang lebih baik dari sebelumnya”
4. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Kalo kurikulum itu asatidz pake yang kurikulum 13 revisi”
5. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kelas pagi itu dimulai dari jam 07:00, nah dua jam pelajaran kemudian
istirahat kak 15 menit. Terus setelah itu masuk kelas lagi 2 jam pelajaran
terus istirahat 10 menit. Setelah itu masuk lagi untuk jam ke 5 dan ke 6.
Lalu istirahat untuk ishoma sampe jam 14:05, nah masuk deh jam pelajaran
ke 7. Terus setelah jam pelajaran selesai kita langsung sholat ashar, lanjut
kegiatan eskul, olahraga, dan lain-lain. Nah kalo untuk yang tahun pertama
kelas ekstensi setiap hari sabtu dan minggu itu ada kelas malamnya juga
kak. Belajar formal dengan mata pelajaran Bahasa Arab”
6. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Sudah memadai si kak menurut saya, yang masih kurang ya paling media
pembelajaran kaya TV buat kita presentasi, proyektor tiap kelas juga enggak
ada kak. jadi kita kalo semisal mau gunain proyektor itu harus pinjem dulu
ke bagian sarpras. Terus di kelas tuh suka panas gitu kan gerah jadi kita
belajarnya juga kurang nyaman kak”
7. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Kalo penilaian sih biasanya ustadz-ustadz mengadakan ulangan harian
setelah 1 bab selesai. Terus baru UTS, UAS kadang ada juga ustadz yang
ngambil nilainya engga cuma dari nilai ulangan saja tapi dari perilaku kita
di kelas, kehadiran, keaktifan, macem-macem sih”
8. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
“Iya sih peraturan yang dibuat lebih bikin kita disiplin kak contohnya kaya
sholat tepat waktu, terus rambut juga kan engga dibolehin panjang jadi
keliatan lebih rapih gitu. Terus kalo misalkan telat di suatu kegiatan nih kak
itu hukumannya macem-macem deh kak, kaya disuru ngafal qur‟an, ngafal
162
vocab ampe seratus, lari keliling lapangan, jadi kan kitanya juga lebih
ngehargain waktu gitu kak”
9. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Menurut saya sih kenyamanan santri harus lebih diperhatikan kak.
Contohnya seperti makanan yang disediakan di dapur rasanya ga hambar,
terus kenyaman belajar di kelas juga sediain kipas angin lah 2 buah biar kita
nyaman belajarnya”
163
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Neysa Demora Fitri
NIS : 36288
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Program kelas ekstensi di sini kan jangka waktunya 3 tahun ya kak, jadi
saya ga perlu ngulang satu tahun untuk penyesuaian gitu kak. Otomatis juga
kan saya nanti kuliahnya sama teman-teman yang seumuran sama saya nah
saya tertarik sekolah di sini yaitu waktu pendidikannya hanya 3 tahun”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Saya minat di bidang olahraga kak, khususnya basket soalnya kan di SMP
sebelumnya saya ikut eskul socius nah di sini saya pengen coba eskul
basket”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Iya kak. soalnya kadang kan seandainya pelatih engga datang latihan ya
kita main random aja gitu iseng itung-itung ngelatih kemampuan dan juga di
sisni kan ada kakak-kakak tingkat akhir dari divisi olahraga yang bisa
sedikit membimbing dan menghandle kegiatan eskul jadi latihan bisa tetap
berjalan walaupun pelatih izin”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Saya lebih bakat di bidang eksakta sih kak dan alhamduillah di sini kan
ada ya eskul khusus eksak gitu tapi memang harus konsisten sih latihannya
jadi kalo sekali aja ga ikut latihan ya tertinggal sama anggota lain”
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Manfaat yang saya dapat sih dari segi akademik pastinya bertambah ya,
tapi ga hanya akademik saya aja yang nambah, tapi juga yang biasanya
berbicara Bahasa Indonesia sehari-hari di sini saya menggunakan bahasa
164
asing sebagai percakapan sehari-hari. Terus juga kan karena ini program 3
tahun jadi saya bisa lulus bareng teman-teman saya yang sekolah di luar”
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Untuk mata pelajaran Nasional biasanya asatidz menggunakan kurikulum
2013 revisi. Kadang praktik, kadang juga belajar di kelas sesuai materi yang
sedang dipelajari aja sih kak”
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Jujur sih saya merasa sangat amat diburu-buru waktu ya kak, karena ini
kan program hanya 3 tahun jadi mau tidak mau kita harus mengejar materi
kepondokan di 3 tahun sebelumnya juga. Jadi kita bener-bener harus belajar
dengan sistem cepat dan tepat. Pusing juga sih kak terlebih kan pelajaran
pondok yang menggunakan bahasa Arab yang seharusnya kita bener-bener
paham dan mendalami pelajaran itu ya, tapi di program kelas ekstensi ini
justru pelajaran pondok itu tidak diprioritaskan kan. Di sini lebi
memprioritaskan pelajaran umum dibanding pelajaran pondok”
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Sudah cukup hanya perlu ditambah jumlahnya saja seperti proyektor, alat
peraga, dan lab bahasa”
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Biasanya setelah satu bab selesai asatidz langsung review dengan cara
mengadakan ulangan harian nah dari situ jika ada santri yang nilainya di
bawah rata-rata diadakan remedial, bimbel individu dengan ustadz nya,
pokoknya sampai santri itu keseluruhan paham betul dengan materi
tersebut”
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
“Hmm sebenarnya untuk usia kita kan jiwa pemberontak dan ingin mencoba
sesuatu hal yang baru tuh semakin menonjol kan kak, jadi terkadang ya kita
melanggar kadang kita patuh sama peraturan saja. Tapi iya sih memang
peraturan yang dibuat membuat kita lebih disiplin walaupun sambil
ngedumel kalau lagi dihukum karena ketahuan melanggar”
165
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Kayaknya makanan yang disediaka harus lebih higienis dan mempunyai
rasa deh kak. Terus juga tingkt kenyamanan kita di kelas harus ditingkatkan
seperti proyektor, pendingin ruangan. Keadilan juga kak terkadang santri
program foundation itu lrbih di anak emaskan dibanding kita”
166
TRANSKIP WAWANCARA
Peserta Didik/Santri
Nama : Rts. Saharani Ayu L
NIS : 36161
Kelas : XI IPA B
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3?
Jawaban:
“Sebenernya masuk pondok itu udah jadi cita-cita saya dari kecil kak, tapi
karena saya masuk SMP Negeri jadi ditunda dulu. Nah pas SMA baru deh
saya lanjutin ke mondok biar imbang 3 tahun di SMP Negeri 3 tahunnya
lagi mondok. Terus saya pengen suasana baru kak sekaligus nambah
pengalaman baru yang positif”
2. Kegiatan pengembangan diri apa yang Anda minati?alasan menyukai kegiatan
tersebut?
Jawaban:
“Minat saya di bidang tari suara JMQ, Nasyid pokonya yang nyanyi gitu lah
soalnya emang udah bakat di bidang itu juga dan pengen mengembangkan
bakat saya”
3. Apakah minat Anda tersalurkan di program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Iya. Apalagi biasanya kalo lagi acara tertentu gitu kan suka nampilin
kreativitas santri nah itu sebagai bentuk apresiasi pondok sama anggota
eskul, jadi minat kita kan ga dipendem sendiri tapi disalurkan melalui
kegiatan dan penampilan yang ditonton sama seluruh santri dan
ustadz/ustadzah”
4. Apa bakat yang Anda miliki sebelumnya? Apakah bakat Anda tersalurkan di
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Bakat saya itu di dunia tarik suara kak dari kecil dan kebetulan di sini saya
anggota JMQ jadi saya bisa mengembanggkan bakat yang saya punya
sekaligus berdakwah”
5. Apa manfaat yang diperoleh selama mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Berhubung saya berasal dari daerah Lampung, jadi saya ngerasa nambah
banyak teman dari berbagai macam daerah dan suku jadi bisa sling sharing
167
kebudayaan masing-masing. Lalu setelah masuk pondok saya jadi lebih tahu
hukum dari suatu perbuatan itu apa pokoknya dari segi keagamaan saya
bertambah deh. Dari segi bahasa juga, biar keren gitu kalau lagi liburan di
luar terus ngobrol sama teman pake bahasa asing”
6. Kurikulum apa yang digunakan dalam mata pelajaran Nasional?
Jawaban:
“Kalau untuk kurikulum Nasional di sini menggunakan kurikulum 2013
revisi kak”
7. Bagaimana proses pembelajaran pada kelas ekstensi?
Jawaban:
“Awalnya kaget banget kan kalau ada jam malam dan saya menjalankannya
tuh ga enjoy karena mungkin faktor seharian belajar juga ya jadi udah bosen
dan jenuh kalau malam-malam masih disuguhin pelajaran bahasa Arab, tapi
makin kesini saya sadar itu semua bermanfaat banget untuk perkembangan
bahasa santri program kelas ekstensi. Soalnya kalau aja engga ada kelas
malam pasti kita keteteran juga belajar kitab, pelajaran hadits, fiqh, dll.
Malahan saya harap kelas malam ga hanya diberlakukan di santri program
kelas ekstensi saja, tetapi keseluruhan santri kelas ekstensi juga perlu
diikutsertakan”
8. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai untuk menunjang
proses pembelajaran?
Jawaban:
“Sarprasnya sih cukup memadai kak, cuman perlu ditingkatkan lagi aja dari
segi perawatannya. Ruangan kelas juga di sini kan cuacanya panas jadi
perlu ditambah kipas atau AC agar kita belajarnya lebih nyaman”
9. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru?
Jawaban:
“Sistem penilaian tiap ustadz itu berbeda kak tetapi mayoritas ustadz sih
menilai dari segi akademik (ulangan harian per bab, UTS, UAS) saja agar
lebih objektif”
10. Apakah penerapan peraturan yang dibuat oleh pihak pondok pesantren dapat
membuat Anda lebih disiplin?
Jawaban:
“Iya, karena semenjak saya masuk pondok Alhamdulillah saya kalau di
rumah sholat tidak lalai kak. Lebih disiplin waktu sih yang menurut saya
paling menonjol. Soalnya kan di sisni kalau telat mengikuti kegiatan gitu
suka ada hukumannya jadi terbiasa dalam hal me-manage waktu agar tidak
keteteran dan waktunya pun bisa lebih efisien”
168
11. Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan oleh pihak yayasan pada program
kelas ekstensi?
Jawaban:
“Menurut saya sih lebih ditingkatkan dari segi layanan akademiknya kak, di
sini kan lebih mengutamakan pelajaran umum ya daripada pelajaran
pondoknya nah saya harap sih pihak pondok merancang agar santri kelas
ekstensi itu tidak hanya condong ke pelajaran umum saja tetapi pelajaran
kepondokan seperti fiqh, hadits, mahfudzot, tafsir, dll itu juga perlu
diperhatikan mengingat ini kan di bawah naungan pondok pesantren kan
jadi ya pelajaran pondok pun harus totalitas dan ngena”
169
TRANSKIP WAWANCARA
Alumni
Nama santri : Febiola Paquita Bakri
Status : Mahasiswi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta
Hari & Tanggal : Selasa, 27 Agustus 2019
No. HP : 085770311138
1. Apa yang melatarbelakngi Anda mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Karena programnya hanya 3 tahun, karena orangtua saya dua-duanya
bekerja jadi saya rasa tinggal di asrama lebih menyenangkan daripada
tinggal di rumah sendirian, selain itu saya juga ingin menimba ilmu di
bidang agama agar bisa membahagiakan orangtuadan menjadi tabungan di
akhirat juga menjadi insan kamilah yang sholihah. Dari segi fasilitas yang
ditawarkan pun seperti tempat, gedung, pelayanan sudah bagus menurut
penilaian saya dan orang-orang yang bersekolah di sini. Dan kebetulan saya
sangat tertarik karena pondok pesantren ini mempunyai sistem bilingual
yaitu mengharuskan seluruh santrinya berkomunikasi dengan dua bahasa
asing (Arab dan Inggris). Alhamdulillah orangtua merihoi alasan saya ingin
masuk ke pondok pesantren”
2. Jika Anda seorang mahasiswa, apa manfaat yang diperoleh mengikuti program
kelas ekstensi? Apa saja prestasi yang sudah anda raih di perguruan tinggi?
Jawaban:
“Banyak sekali manfaat dari 3 tahun yang berarti itu dari segi akhlak, ilmu
agama, kemampuan bahasa, manajemen waktu yang baik, disiplin,
kemandirian, skills, rasa percaya diri, keprihatinan, keindahan berukhuwah,
teamwork, terlatih menjadi serba bisa, sabar, terlatih menjadi sosok yang
siap dipimpin dan siap memimpin. Prestasi yang saya dapat antara lain:
Finalis Duta Tarbiyah 2017, Peserta orasi pendidikan 2018, sering menjadi
moderator, MC, dan LO di berbagai macam seminar maupun acara.
3. Jika Anda mengabdi pada masyrakat, apa manfaat yang diperoleh mengikuti
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Manfaat yang saya dapat banyak banget, yaitu merasa bahagia lahir bathin
bagi diri sendiri karena merasa sudah mengaplikasikan menjadi insan yang
bermanfaat, membagikan banyak skill yang saya dapatkan dari program
kelas ekstensi pondok pesantren kepada masyarakat agar menjadi amal
jariyah, banyak dapat koneksi, mampu bersosialisasi dengan baik kepada
masyarakat”
170
4. Sebagai alumni, apakah Anda puas dengan layanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Puas, sangat puas karena saya yakin yang diberikan dan yang sudah
disusun oleh pengasuh dan jajaran pondok pasti yang terbaik”
5. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
“Menurut saya hal yang perlu ditingkatkan dari program kelas ekstensi yang
ada di pondok pesantren Daar El-Qolam 3 antara lain perlu adanya
peningkatan ekskul yang berkaitan dengan teknologi abad 21, pelatihan skill
dasar komputer, editing, dan jurnalistik, pembelajaran yang berbasis pondok
agar bisa meningkatkan kreativitas siswa, pembasmian kutu kasur agar
santri betah di pondok pesantren, sisanya semua sudah oke, bagus,
terorganisir, dan semoga tetapi istiqomah dan terus ditingkatkan
kedepannya”
171
TRANSKIP WAWANCARA
Alumni
Nama santri : Rizka Amalia
Status : Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hari & Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Sebenarnya saya masuk ke program kelas ekstensi ini tidak sengaja. Jadi,
waktu itu saya ingin mengikuti jejak saudara ( Rizky) dan dia santri
program kelas 6 tahun (reguler) di Daar El-Qolam 1. Nah saya pikir kita
akan satu program dan satu lingkungan tetapi setelah saya mengikuti seleksi
santri baru saya dinyatakan lulus ke pondok pesantren Daar El-Qolam 3
program kelas ekstensi dan ternyata saya baru mengetahui jika program
tersebut memang dirancang khusus untuk santri baru program pembelajaran
3 tahun di pondok yang mana mereka semua berasal dari sekolah, madrasah
dan pondok pesantren di luar pesantren Daar El-Qolam. Jadi ya pilihan saya
hanya dua yaitu masuk ke program kelas ekstensi atau mengundurkan diri
dari sejak pengumuman kelulusan itu saya dapat”
2. Jika Anda seorang mahasiswa, apa manfaat yang diperoleh mengikuti program
kelas ekstensi? Apa saja prestasi yang sudah anda raih di perguruan tinggi?
Jawaban:
“Banyak banget manfaat yang saya dapatkan, mulai dari disiplin waktu.
Lalu dari segi akademik manfaatnya sih saya dapat belajar ilmu agama juga
atau bisa dibilang pelajaran kepondokan karena belum tentu pelajaran ini
saya dapat jika saya melanjutkan ke sekolah non-pesantren. Dari segi bahasa
juga, kemampuan bahasa saya lebih berkembang yang tadinya saya hanya
mempelajari dasar bahasa Arab sekarang sudah mulai berkembang
mempelajari bagaimana menggunakan Nahwu/Shorof yang baik dan benar.
Dari segi agama pun saya merasa diri saya lebih baik dari sebelumnya
karena kebiasaan di pondok yang sudah diajarkan seperti shalat sunnah,
puasa sunnah, dan lain sebagainya jadi setelah saya lulus dari sini pun
kebiasaan itu masih membekas. Intinya sih saya merasa lingkungan itu
berpengaruh ya dalam membentuk karakter kita bagaimana kita bersikap
sehari-hari dan alhamdulillah di lingkungan pondok ini saya mendapatkan
lingkungan yang positif dan religi jadi lama-kelamaan saya pun terpengaruh
untuk ikut serta melakukan kebiasaan baik tersebut”
172
3. Jika Anda mengabdi pada masyrakat, apa manfaat yang diperoleh mengikuti
program kelas ekstensi?
Jawaban:
-
4. Sebagai alumni, apakah Anda puas dengan layanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Dari segi layanan akademik sih saya kurang puas karena kelas ekstensi ini
kan program 3 tahun yang menuntut kita para santri tidak hanya
mempelajari pelajaran umum saja, tetapi juga pelajaran pondok yang
sebagian dari para santri merasa asing mempelajarinya contohnya seperti
pelajaran Aqaid, Fiqh, Mahfudzot, dll jadi saya merasa proses pembelajaran
yang terjadi itu terkesan seperti diburu-buru karena ada deadline waktu.
Singkatnya sih pembelajarannya kurang efektif. Dan jika saya boleh
memilih jenjang antara waktu pembelajaran 4 tahun atau 3 tahun, saya
lebiih memilih jenjang waktu pembelajaran 4 tahun karena saya rasa tidak
apa-apa membuang waktu 1 tahun untuk kegiatan bermanfaat yaitu mencari
ilmu selain untuk menambah pengetahun, saya dapat menyesuaikan diri
saya dalam mengikuti pembelajaran di pondok agar mental dan otak saya
lebih siap dalam menerima pelajaran pondok di tahap berikutnya. Dan saya
pun sama sekali tidak merasa rugi jika setelah lulus dari pondok saya kuliah
dengan adik kelas karena tertinggal 1 tahun oleh teman sebaya saya yang
sekolah biasa”
5. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
“Menurut saya yang harus diibenahi dari segi pendidikannya dulu. Karena
saya merasa proses pembelajarannya sangat terburu-buru sehingga menjadi
kurang efektif contohnya seperti belajar suatu pelajaran pondok seringkali
kita langsung diajarkan pelajaran pondok langsung tingkat kesulitannya high
level jadi tidak diajarkan dari yang dasar-dasar dulu. Sedangkan harusnya kita
belajar dari dasar sebagai fondasi awal untuk menyerap pelajaran tersebut”
173
TRANSKIP WAWANCARA
Alumni
Nama santri : Roudhotul Ulum
Status : Mahasiswa Internasional University of Africa Sudan
(IUA) Timur Tengah
No. HP : 0249990115283
Hari & Tanggal : Minggu, 25 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Anda mengikuti program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Sebenarnya saya tidak berniat untuk masuk ke program ini, karena saya
pikir untuk jenjang SMA Daar El-Qolam 1 mempunyai jangka waktu 4
tahun dalam proses pendidikannya. Sedangkan jenjang SMA di Daar EL-
Qolam 3 hanya membutuhkan waktu 3 tahun saja. Atas dasar itulah saya
lebih masuk ke pondok pesantren Daar El-Qolam 3”
2. Jika Anda seorang mahasiswa, apa manfaat yang diperoleh mengikuti program
kelas ekstensi? Apa saja prestasi yang sudah anda raih di perguruan tinggi?
Jawaban:
“Bisa berbicara bahasa Arab adalah suatu manfaat yang besar bagi saya
karena bahasa adalah kunci bagi saya untuk memperdalam ilmu-ilmu bahasa
dan ilmu pengetahuan lainnya. Berbicara prestasi berhubungan di sini saya
baru 2 tahun, maka 2 tahun di sisni itu adalah waktu yang singkat sehingga
belum banyak yang bisa saya pelajari di sisni dan belum bisa menghasilkan
prestasi bagi saya”
3. Jika Anda mengabdi pada masyrakat, apa manfaat yang diperoleh mengikuti
program kelas ekstensi?
Jawaban:
“Status saya masih mahasiswa dan belum dapat berbuat banyak untuk
masyarakat. Bagi saya apa yang didapatkan di kelas ekstensi belum bisa
membuat saya melakukan apa-apa untuk masyarakat. Karena itu, saya
melanjutkan pendidikan saya (kuliah)”
174
4. Sebagai alumni, apakah Anda puas dengan layanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Saya melihat ada keseriusan dari seluruh asatidz yang mendidik saya di
pesantren selama 3 tahun, layanan di sini maksudkan kepada seluruh
asatidz”
5. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan program kelas
ekstensi?
Jawaban:
“Saya belum tahu pasti apa saja yang harus ditingkatkan, Daar El-Qolam 3
sudah mengadakan muhajahah (belajar malam) yang didampingi oleh guru
perkelasnya untuk memperdalam materi yang para santri pelajari di waktu
belajar normal. Menurut saya mungkin dalam segi pembelajaran yang harus
ditingkatkan, 3 tahun itu adalah waktu yang singkat apalagi untuk santri
yang harus mempelajari ilmu agama dan umum. karena sesingkat 3 tahun,
seorang guru harus lebih serius untuk mengajar agar santri bisa
memanfaatkan 3 tahun tersebut dengan optimal”
175
TRANSKIP WAWANCARA
Orangtua/Wali Santri
Nama Orangtua : Aab Yuningsih
Nama santri : Intan Aprilia/1 Ext IPA A
Hari & Tanggal : Minggu, 1 September 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Bapak/Ibu memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3 untuk pendidikan anak?
Jawaban:
“Atas dasar rekomendasi temen ayahnya, kemudian kan dia lulusan MTs
jadi ya mau tidak mau masuknya ke program kelas ekstensi”
2. Mengapa penyelenggaraan program kelas ekstensi dibutuhkan?
Jawaban:
“Karena sebagai wadah yang memfasilitasi lulusan SMP/sederajat yang
ingin melanjutkan sekolahnya ke pondok pesantren dengan jangka waktu
pendidikan 3 tahun. Nah 3 tahun itu seimbang yang di dapat bukan hanya
dar segi ilmu umum saja tetapi dari ilmu agama juga dapat”
3. Pelayanan apa saja yang diberikan oleh pondok pesantren?
Jawaban:
“Banyak ya pastinya dari mulai pelayanan akademik pastinya, pelayanan
administratif, pelayanan asuhan/asrama, terus juga grup whatsapp
memudahkan kami para wali mendapatkan informasi tentang kabar anak
kami, lalu pondok juga mengadakan pertemuan wali santri dengan dengan
wali kelas maupun wali asuh, pimpinan pondok, dan jajarannya”
4. Apakah ada kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan hasil belajar yang didapat?
Jawaban:
“Saya rasa, biaya yang dikeluarkan dengan fasilitas yang kami dapatkan
sudah sesuai meskipun dari berbagai aspek perlu ditingkatkan dan
diperhatikan lagi kualitasnya”
5. Menurut Anda, apakah pelayanan akademik yang diberikan oleh pondok
pesantren dapat memberi manfaat kepada anak Anda?
Jawaban:
“Iya, karena pelayanan akademik yang diberikan tidak hanya seputar
pelajaran yang akan diujikan pada ujian nasional saja, tetapi pelajaran
pondok, keagamaan, nilai-nilai sosial di asrama yang sangat berguna
nantinya di kehidupan sehari-hari”
176
6. Selama belajar di program kelas ekstensi, apa saja perubahan yang terjadi pada
anak Anda?
Jawaban:
“Perubahannya sih kemampuan berbahasa dia semakin bertambah,
pengetauan tentang agama juga sedikit bertambah ya, sholatnya lebih tepat
waktudan sahih, baca qur‟annya semakin bagus tajwidnya”
7. Menurut penilaian Anda, apakah kemampuan akademik yang dimiliki anak Anda
setara dengan siswa sekolah lain?
Jawaban:
“Ya, karena di sini juga lebih ditekankan peajaran umum jadi anak saya
tetap dapat mengikuti pelajaran umum seperti siswa lainnya. dan dapat
nilai plus juga karena di sini mau tidak mau mereka diajarkan pelajaran
pondok dan terbiasa berbahasa asing setiap harinya ”
8. Selama proses pendidikannya, apa saja keluhan anak? Apakah Anda selaku
orangtua mengkomunikasikan keluhan tersebut kepada pihak yayasan?
Jawaban:
“Sejauh ini belum ada, karena alhamdulillah anak saya tipe anak yang
mudah bergaul dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ya
paling pertama kali masuk pondok sih mengeluh tentang kegiatan rutin
solat malam pada pukul 03:0 pagi katanya masih ngantuk udah
dibangunin, nah untuk keluhan seperti itu sih saya tidak komunikasikan ke
pihak yayasan tapi saya kasih arahan dan pengertian saja kepada anak saya
tentang manfaat adanya peraturan tersebut”
9. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Selama ini puas aja sih”
177
TRANSKIP WAWANCARA
Orangtua/Wali Santri
Nama Orangtua : Ifha Azizah
Nama santri : Rachma Maulida Dhifa/1 EXT IPS A
Hari & Tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Bapak/Ibu memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3 untuk pendidikan anak?
Jawaban:
“Pertama dari kemauan anak saya sendiri karena teman SD nya ada yang
mondok di sini juga. Terus, baru kita browsing di internet tentang alamat,
fasilitas, dll. Nah setelah browsing ayahnya ngajak survei langsung biar
anaknya juga ngeliat langsung tentang sistemnya, makannya, asramanya,
biar informasi yang didapat juga bisa lebih jelas dan fakta”
2. Mengapa penyelenggaraan program kelas ekstensi dibutuhkan?
Jawaban:
“Karena lembaga pendidikan sudah seharusnya melayani berbagai macam
kebutuhan masyarakat. Semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat
terhadap pelayana pendidikan, maka lembaga pendidikan sudah
seharusnya terus melakukan inovasi dengan mengadakan varian program-
program yang dibutuhkan masyarakat. Contohnya seperti saya, anak saya
ingin keluar dari pondok pesantren sebelumnya (MTs) karena saya kira
pondok semua pondok pesantren anya menyajikan program 6 tahun maka
saya banyak cari informasi tentang program pendidikan 3 tahun/4 tahun
yang berbasis agama atau di lingkungan pondok pesantren”
3. Pelayanan apa saja yang diberikan oleh pondok pesantren?
Jawaban:
“Banyak ya, contohnya seperti pelayanan akademik, administratif,
pengasuhan, konseli juga bagi anak saya, dll”
4. Apakah ada kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan hasil belajar yang didapat?
Jawaban:
“Menurut saya pribadi, biaya yang dikeluarkan memang sudah sesuai
standar sekolah boarding pada umumnya. Artinya memang pondok lain
pun ngasih harga sekitar segitu”
178
5. Menurut Anda, apakah pelayanan akademik yang diberikan oleh pondok
pesantren dapat memberi manfaat kepada anak Anda?
Jawaban:
“Pasti, karena suatu lembaga pasti selalu berusaha secara maksimal agar
siswanya dapat menjadi yang terbaik. Tinggal bagaimana respon siswanya
tersebut saja”
6. Selama belajar di program kelas ekstensi, apa saja perubahan yang terjadi pada
anak Anda?
Jawaban:
“Karena anak saya basic nya dari pondok pesantren juga sebelum masuk
ke sini, jadi ya kalau dilihat sih perubahan yang terjadi belum terlalu
segnifikan. Paling ya dari segi keampuan berbahasanya memang
berkembang. Dulu kan di pesantren dia yang lama tidak diwajibkan
berbahasa Arab dan Inggris, kemudian di sini kan peraturannya memang
diwajibkan berkomunikasi memakai 2 bahasa asing setiap harinya jadi
sudah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa asing”
7. Menurut penilaian Anda, apakah kemampuan akademik yang dimiliki anak Anda
setara dengan siswa sekolah lain?
Jawaban:
“Setau saya di kelas ekstension ini kan memang lebih ditekankan pelajaran
umumnya ya daripada pelajaran pondoknya, nah jadi ya dari segi pelajaran
umum anak saya tidak ketinggalan-ketinggalan banget lah dengan siswa
sekolah lain. Nilai plusnya ya itu dia dapat pelajaran mulok yang mungkin
siswa di sekolah lain tidak mendapatkannya, karena mulok yang ada di
pesantren lebih banyak dibanding di sekolah umum”
8. Selama proses pendidikannya, apa saja keluhan anak? Apakah Anda selaku
orangtua mengkomunikasikan keluhan tersebut kepada pihak yayasan?
Jawaban:
“Karena sebelumnya anak saya di pesantren juga, jadi dia ga begitu kaget
dengan suasana dan lingkungan asrama. Paling ya biasa lah mengeluh soal
pelajaran yang banyak hapalannya, makanan yang kurang rasa, terus suka
ada aja guru yang mengajarnya kurang srek menurut dia. Biasanya sih saya
dan wali santri lainnya selalu komunikasiin ini ke ustadz wali kelasnya
kebetulan ada grup di whatsapp juga, cuman kan memang kesibukan
ustadz bukan hanya menanggapi keluhan kita saja , wajar sih memang.
Nah di awal semester biasanya juga ada silaturahim antara wali santri
dengan wali kelas disitu biasanya kami menanyakan bagaimana anak kami
di dalam kelas, nilainya, dll”
179
9. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Sudah puas, tetapi perlu diperhatikan lagi tentang makanan santri dari
segi higienisnya, rasanya, dll. Lalu yang kedua saya sih berharap semoga
wali kelas maupun wali asuh sering mengadakan pertemuan sehingga kita
dapat lebih banyak tau informasi tentang bagaimana kehidupan anak kita
di pondok”
180
TRANSKIP WAWANCARA
Orangtua/Wali Santri
Nama Orangtua : Sulis Setiawati
Nama santri : Khanza Atallah Listyanto/1 EXT IPA C
No. HP : 081310784379
Hari & Tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019
1. Apa yang melatarbelakangi Bapak/Ibu memilih program kelas ekstensi di Pondok
Pesantren Daar El-Qolam 3 untuk pendidikan anak?
Jawaban:
“Agar anak bisa meningkatkan ilmu pengetahuan, untuk mendidik anak
agar mempunyai karakter serta tingkah laku yang islami, dan yang
terakhir agar tidak terpengaruh dengan lingkungan luar yang tidak sesuai
dengan ajaran agama”
2. Mengapa penyelenggaraan program kelas ekstensi dibutuhkan?
Jawaban:
“Karena selain mendidik tentang ilmu agama juga ilmu pengetahuan dan
teknologi”
3. Pelayanan apa saja yang diberikan oleh pondok pesantren?
Jawaban:
“Banyak, dari mulai konsumsi makanan, minuman, kesehatanm pelayanan
ATM, bimbingan dan pengawasan pada santri, Pelayanan akademik dan
keagamaan tentunya”
4. Apakah ada kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan hasil belajar yang didapat?
Jawaban:
“Dengan biaya yang dikeluarkan, dan fasilitas yang didapat saya rasa
sudah sesuai juga memang biaya pendidikan standarnya segitu”
5. Menurut Anda, apakah pelayanan akademik yang diberikan oleh pondok
pesantren dapat memberi manfaat kepada anak Anda?
Jawaban:
“Ya, apa yang sudah diberikan dan dirancang pasti itu yang terbaik”
181
6. Selama belajar di program kelas ekstensi, apa saja perubahan yang terjadi pada
anak Anda?
Jawaban:
“Perubahan tingkah laku yang positif dan lebih disiplin baik dari segi
ibadah maupun kehidupan bermasyarakat
7. Menurut penilaian Anda, apakah kemampuan akademik yang dimiliki anak Anda
setara dengan siswa sekolah lain?
Jawaban:
“Dari segi ilmu umum, ya setara artinya anak saya tetap belajar mata
pelajaran Nasional sama seperti siswa lain”
8. Selama proses pendidikannya, apa saja keluhan anak? Apakah Anda selaku
orangtua mengkomunikasikan keluhan tersebut kepada pihak yayasan?
Jawaban:
“Sejauh ini belum ada, dan semoga seterusnya baik”
9. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pondok
pesantren?
Jawaban:
“Cukup puas”
182
TRANSKIP ANALISIS KEBUTUHAN PADA GURU
No. Pernyataan Hasil
1. Saya mengetahui dari
informasi yang didapat dari
berbagai sumber, seperti
media, dan teman
Dari 2 Responden yang diwawancarai, 2
orang memilih “YA” dengan kesimpulan
mereka mengetahui program kelas ekstensi
di SMA Daar El-Qolam 2 dari sosial
media, dan rekomendasi teman, tetangga,
dan saudara
2. Tertarik, karena dengan
jangka waktu 3 tahun sudah
mendapatkan pendidikan di
pelajaran umum, pelajaran
kepondokan, pelajaran
keagamaan, dan gambaran
hidup di masyarakat
2 Responden memilih “YA” dengan alasan
dalam waktu pendidikan yang singkat para
siswa program kelas ekstensi sudah
mendapatkan pelayanan paket komplit
yang akan dijadikan modal untuk hidup di
masyarakat
3. Menurut saya,
penyelenggaraan program
kelas ekstensi dibutuhkan
Kedua Responden memilih “YA” dengan
kesimpulan alasan para pengguna jasa
pendidikan membutuhkan program kelas
ekstensi agar lingkungan anak dapat lebih
terkontrol dan pembelajaran yang didapat
tidak ketinggalan dengan siswa di sekolah
luar.
4. Sudah memuaskan tetapi
perlu ditingkatkan lagi
kekurangannya
2 Responden memilih “YA” dengan
kesimpulan alasan yaitu program ini dapat
melayani kebutuhan masyarakat.
5. Sebagai guru, sudah puas
dengan pelayanan yang
diberikan oleh yayasan
2 Responden memilih “YA” dengan alasan
pihak yayasan sudah baik dalam
menjalankan kewajibannya memberikan
layanan fasilitas kepada guru seperti jatah
2 hari libur mengajar, sarpras yang
memadai, dan diberikan fasilitas pelatihan
yang diselenggarakan oleh pondok.
183
TRANSKIP ANALISIS KEBUTUHAN PADA PESERTA DIDIK
No. Pernyataan Hasil
1. Mencari informasi dari
berbagai sumber seperti
media sosial (youtube),
saudara yang mengajar di
pondok pesantren Daar El-
Qolam.
Dari 6 Responden, seluruhnya memilih
“YA” dengan kesimpulan mereka
mengetahui program kelas ekstensi dari
hasil mencari dan mendapatkan informasi
mengenai program apa saja yang
ditawarkan oleh pondok pesantren Daar El-
Qolam via media, dan orang.
2. Saya tertarik dengan program
kelas ekstensi karena
programnya hanya 3 tahun
6 Responden memilih “YA” dengan alasan
karena program yang disajikan lebih efisien
yaitu hanya 3 tahun tetapi tetap mendapat
pelayanan akademik setara dengan program
6 tahun.
3. Saya membutuhan program
kelas ekstensi
6 Responden memilih “YA” karena
program kelas ekstensi sangat bermanfaat
dan mampu memberikan pelayanan
pendidikan umum dan agama dengan
seimbang walaupun dari pelajaran
kepondokan masih kurang optimal dalam
pelaksanaannya. Selain itu program ini juga
dinilai lebih fleksibel dan efisien karena
tidak membutuhkan waktu penjajakan 1
tahun sehingga mereka dapat melanjutkan
ke perguruan tinggi dengan teman
sebayanya.
4. Sebagai siswa, layanan yang
diberikan program kelas
ekstensi sudah memenuhi
kebutuhan saya
Seluruh respoden memilih “YA” karena
program kelas ekstensi ini sudah
memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka sebagai
pengguna jasa pendidikan. Alasannya,
selain memberikan pelayanan akademik,
sekolah juga mampu memberikan
pelayanan administratif, layanan asrama,
dan lain sebagainya yang dapat dijadikan
fondasi utama dalam sosialisasi di
masyarakat sesuai ajaran agama Islam
5. Saya cukup puas dengan
pelayanan yang diberikan
program kelas ekstensi
Dari 6 Responden, 2 memilih “YA” dan 4
memilih “TIDAK”. Responden memilih
“TIDAK” karena prasarana yan disediakan
masih kurang dan pelajaran kepondokan
yang diberikan masih kurang maksimal
dalam pelaksanaannya.
184
TRANSKIP ANALISIS KEBUTUHAN PADA ORANGTUA/WALISANTRI
No. Pernyataan Hasil
1. Saya mengetahui program
ini atas dasar rekomendasi
dan saran dari teman,
saudara, dan mencari
informasi di media sosial
Dari 3 Responden memilih “YA” dengan
kesimpulan mendapatkan informasi dari
berbagai sumber, yakni media sosial dan
media person.
2. Saya tertarik dengan
program kelas ekstensi
3 Responden memilih “YA” karena
jenjang waktunya efisien dan atas dasar
kemauan anak.
3. Penyelenggaraan program
kelas ekstensi sangat
dibutuhkan
3 Responden memilih “YA” dengan alasan
selain sistem zonasi yang sudah diterapkan
pada sekolah Negeri maka para orangtua
memilih sekolah swasta yang bermutu dari
segi sarpras, layanan akademik, dan juga
pendidikan keagamaan.
4. Layanan yang diberikan
sudah memenuhi kebutuhan
saya sebagai orangtua
3 Responden memilih “YA” karena
program kelas ekstensi dapat mendidik
anaknya secara intensif menjadi anak yang
mempunyai kemampuan akademik yang
mumpuni dan pengetahuan agama
sehingga diharapkan ketika menjadi
alumni pengetahuan yang dimiliki dapat
seimbang.
5. Sejauh ini sebagai orangtua
saya cukup puas dengan
pelayanan yang diberikan,
hanya perlu ditingkatkan lagi
mengenai hal yang masih
kurang contohnya sarana dan
Ketiga Responden memilih “YA” dengan
alasan pelayanan yang diberikan sejauh ini
belum mengecewakan. Hanya dari segi
asrama dan sarpras di kelas perlu
ditingkatkan lagi agar santri dapat lebih
nyaman dan kerasan belajar di asrama.
185
TRANSKIP ANALISIS KEBUTUHAN PADA MASYARAKAT
No. Pernyataan Hasil
1. Hampir seluruh program
yang ada di pondok
pesantren Daar El-Qolam
saya tahu
Dari 9 Responden, 6 memilih “YA” 3
memilih “TIDAK”. Responden yang
memilih “YA” megetahui program ini dari
walisantri dan anaknya yang menjadi santri
di pondok pesantren Daar El-Qolam.
Responden yang memilih “TIDAK” yaitu
masyarakat yag hanya mengetahui ponpes
secara umum dan tidak mengetahui
mengani informasi program yang
dimilikinya.
2. Saya kurang tertarik dengan
program kelas ekstensi
4 Responden memilih YA dan 5
Responden memilih “TIDAK” dengan
alasan pembelajaran 3 tahun dirasa kurang
maksimal pada pelajaran kepondokan
sehingga terkesan dipercepat. Responden
yang memilih “YA” memiliki alasan
waktu yang diberikan hanya 3 tahun tidak
seperti pondok lain, hal ini menjadi
keuntungan bagi siswanya karena tidak
perlu melewatkan 1 tahun sebagai waktu
penjajakan.
3. Program kelas ekstensi ini
dibutuhkan bagi masyarakat
terutama orangtua yang
menginginkan anaknya
sekolah di jenjang SMA
dengan pendidikan pesantren
6 Responden memilih “YA” dan 3 lainnya
memilih “TIDAK”. Responden yang
memilih “YA” mempunyai alasan karena
program ini dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sedangkan responden yang
memilih “TIDAK” beranggapan bahwa
SMA/MA sudah cukup tidak perlu masuk
ke SMA yang ada di lingkungan pesantren.
4. Program kelas ekstensi
memberikan layanan yang
dapat memenuhi kebutuhan
saya sebagai pengguna jasa
pendidikan
7 Responden memilih “YA” dan 2
responden memilih “TIDAK”. Responden
yang memilih “YA” mempunyai alasan
dengan kesimpulan bahwa program kelas
ekstensi mampu memberikan pelayanan
akademik dengan keagamaan yang
seimbang. Responden yang memilih
“TIDAK” mempunyai alasan bahwasanya
layanan yang diberikan pada program
kelas ekstensi tidak ada bedanya dengan
program reguler (6 tahun).
186
LAMPIRAN 3
Data Guru Program Kelas Ekstensi
No. Nama Pendidikan Terakhir Materi yang
Diampu
1 Zahid Purna Wibawa,
S,T
S1, Teknik Mesin, ISTN, Jakarta Dirasah
Islamiyah
2 H. Indra Jaya, M.A S2, Pemikiran Islam, UMJ,
Jakarta
Dirasah
Islamiyah
3 H. Muhidin, M.Pd S2, Manajemen Pendidikan,
UNTIRTA, Serang
Kimia
4 Saeful Bahri, M,Si S2, Sejarah Islam, UK, Malaysia SPI
5 Athoullah, S.Ag S1, Tarbiyah, STAIN SMHB,
Serang
Dirasah
Islamiyah
6 Ichsan Thomas T, M.H S2, Hukum, UNTIRTA, Serang Dirasah
Islamiyah
7 Zulkifli, M.M S2, Manajemen SDM,
UHAMKA, Jakarta
Dirasah
Islamiyah
8 Yudi Hairuddin, M.Pd S2, Manajemen Pendidikan,
UNTIRTA, Serang
Dirasah
Islamiyah
9 Dian Mutiarawati, S.Pd S1, Tadris Bahasa Inggris, IAIN
SMHB, Serang
Dirasah
Islamiyah
10 Achmad Fahmi, S.E S1, Manajemen, STIE La Tansa
Mashiro, Lebak
Bahasa Inggris
11 M. Syahroni, S.Pd.I S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
12 Suganda, S.Pd.I S1, Tarbiyah, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
13 Arnata, S.Kom., M.Pd S2, Manajemen Pend. B. Inggris,
UHAMKA, Jakarta
Komputer
14 Mislakhudin, S.Pd S1, Pend. Matematika, STKIP
PGRI, Pasuruan
Matematika
15 Fuadi, S.Pd S1, Pend. Matematika,
UNTIRTA, Serang
Matematika
16 Dzikroh, M.Pd S1, Pend. Fisika, UNESA,
Surabaya
Fisika
17 Ali Musahal, S.Pd S1, Pend. Kimia, UNNES,
Semarang
Kimia
18 Hj. R. Nur T Fys, M.I.T S2, Magister TI, Binus, Jakarta Komputer
19 Ridwan Awaludin,
S.Pd.I
S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
20 M. Shopiuddin, S.Pd.I S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
21 Fitri Husniatul F, SE S1, Akuntansi, STIE La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
187
22 Rifqi Afif Handoyo, S.T S1, TI, ITI, Tangerang Komputer
23 Haerudin, S.Pd S1, Pend. B. Inggris, IAIN
SMHB, Serang
Dirasah
Islamiyah
24 Ratu Dinda R, S.Pd S1, Pend. Sejarah, UPI, Bandung Sejarah
25 Laelatussa‟adah, S.Pd S1, Pend. Matematika, UPI,
Bandung
Matematika
26 Syahrul Septa F, S.Pd S1, Pend, B, Indonesia, STKIP,
Bandung
Bahasa Indonesia
27 Ade Rumaedi, S.Pd S1, Pend. Sejarah, UPI, Bandung Sejarah
28 Qosim, S.Pd S1, Pend. Matematika,
UNTIRTA, Serang
Matematika
29 Tarmin Alamsah, S.Pi S1, Pend. Ilmu Kelautan,
UNPAD, Bandung
Geografi
30 Nur Eka Rosdiana, S.Pd S1, Pend. Matematika,
UNTIRTA, Serang
Matematika
31 Eka Sugandi, S.Pd S1, Pend. Fisika, UPI, Bandung Fisika
32 mira Maya Sari, S.Pd S1, Pend. Matematika, UPI,
Bandung
Matematika
33 Nuril Basyaroh, S.Pd.I S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
34 Amalia Eka Putri, S.E S1, Akuntansi, STIE La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
35 Fistiya Amali, S.E S1, Akuntansi, STIE La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
36 Niko Satria Supardi,
S.Pd
S1, Pend. Biologi, UNNES,
Semarang
Biologi
37 Ihsan Ahmadi, S.Pd S1, PAI, IAI Al-Aqidah, Jakarta Sejarah Islam
38 Dadan Hamdan, S.E S1, Akuntansi, STIE La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
39 Syahril Arnas, S.S S1, Sastra Arab, STBA Bina
Dinamika, Jakarta
Dirasah
Islamiyah
40 Dwi Kurniasari, S.Pd S1, Pend. Biologi, UNNES,
Semarang
Biologi
41 Muslikhul Azam, M.Pd S2, Manajemen Pendidikan,
UNTIRTA, Serang
Akuntansi
42 Safiul Umam, S.Pd S1, Pend. Ekonomi dan
Akuntansi, UNNES, Semarang
Ekonomi
43 Drs. KH. Edi Sumardi S1, PAI, IAIN, Serang Dirasah
Islamiyah
44 Cucu Sudiana, S.Pd S1, Pend. Geografi Univ.
Siliwangi, Tasikmalaya
Pend. Geografi
45 Rd. Ryan Haryadi, S.Pd S1, Pend Sejarah, UPI, Bandung Searah
46 Ika Wahyu Ningsih,
S.Pd
S1, Pend. Biologi, UNTIRTA,
Serang
Biologi
47 Lilis Hafidzoh, S.K.M S1, Kesehatan Masyarakat, Univ. Dirasah
188
Esa Unggul, Jakarta Islamiyah
48 Vini Safitri, S.Pd S1, Pend. B. Inggris, UNTIRTA,
Serang
Bahasa Inggris
49 Ahdar Suhendar, S.Pd S1, Pend. B. Indonesia,
UNTIRTA, Serang
Bahasa Indonesia
50 Rowi, S.Hum S1, Bahasa dan Sastra Arab, UIN
SGD, Bandung
Dirasah
Islamiyah
51 Tubagus Rifki M, S.Pd S1, Pend. Kewarganegaraan,
Univ Pasundan, Bandung
PKN
52 Galih Yogi Pratiwi,
S.Pd
S1, Pend. Biologi, Univ.
Siliwangi, Tasikmalaya
Biologi
53 Siti Sapriyah, S.Pd S1, Pend. B. Inggris, IAIN
SMHB, Serang
Bahasa Inggris
54 Saeful Anwar, S.E S1, Manajemen, Univ. Mercu
Buana, Jakarta
IPS
55 Laelatul M, S.Pd.I S1, Pend. B. Arab, UIN MMI,
Malang
Dirasah
Islamiyah
56 Asep Sauma, S.Pd S1, Pend. B. Indonesia,
UNTIRTA, Serang
Bahasa Indonesia
57 H. Pulung Jonih, S.Pd.I S1, PAI, STAIBANA, Lebak Dirasah
Islamiyah
58 Ilah Hamilah, S.Pd.I S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Dirasah
Islamiyah
59 Indra Sutrisna, S.Pd.I S1, PAI, STAI La Tansa
Mashiro, Lebak
Komputer
60 Siti Sa‟adah, A.M Gzd D3, Gizi, POLTEKKES
DEPKES
Laboran
61 Achmad Muchdor, S.Pd S1, Pend. Pend. B. UPGRI
Ronggolawe
Bahasa Indonesia
62 Retna Fuassanti, S.Pd S1, Pend. Fisika, UPGRI,
Semarang
Fisika
63 Siti Nurazijah, S.Pd S1, Pend. Fisika, UIN Bandung Fisika
64 Rizqiyyatutthoyyibah,
S.Pd
S1, Pend. Matematika, STKIP
Kusuma Negara, Jakarta
Matematika
65 Ma‟ruf, Lc S1, Syariah, Univ, Al-Azhar,
Kairo
Dirasah
Islamiyah
66 Ika Saputra, S.Si S1, Matematika, IPB, Bogor Matematika
67 Ulan Damayanti, S.Pd S1, Bahasa dan Sastra Indonesia,
UHAMKA, Jakarta
Bahasa Indonesia
68 Patini, S.Pd S1, Pend. Kewarganegaraan,
UPI, Bandung
PKN
69 Latifa Khaira, S.Pd S1, Pepustakaan dan Informasi,
UPI, Bandung
Pustakawan
70 Tb. Wildanul H, S.Hum S1, Bahasa dan Sastra Arab, UIN
Syahid, Jakarta
Dirasah
Islamiyah
189
71 Rifqi Gustio, S.Hum S1, Bahasa dan Sastra Arab, UIN
Syahid, Jakarta
Dirasah
Islamiyah
72 Muhammad Sulhi, S.Pd S1, Pend. B. Arab, IAIN SMHB,
Serang
Dirasah
Islamiyah
73 Elva Sobri Qolbina,
S.Pd
S1, Pend. B. Inggris, IAIN
SMHB, Serang
Bahasa Inggris
74 Siti Rejeki, S. Pd S1, Pendidikan Kimia, UNNES,
Semarang
Kimia
75 Ayu Widia Septiani,
S.Pd
S1, Pend. B. Inggris, IAIN
SMHB, Serang
Bahasa Inggris
76 Hany Tuty Allawiyah,
S.Pd
S1, PGMI, UIN SMHB, Serang Dirasah
Islamiyah
77 Fitra Anugraeni, S.Pd S1, Pend. B. Arab, IAIN SMHB,
Serang
Dirasah
Islamiyah
78 Tria Achiria, S.Pd S1, Pend. B. Indonesia,
UNTIRTA, Serang
Bahasa Indonesia
79 Dina Kurniasari, S.Pd S1, Pend. Ekonomi, UNNES,
Semarang
Ekonomi
80 Devi Oktaviani R, S.Pd S1, PAI, IAIN SMHB, Serang Dirasah
Islamiyah
81 Hernawati, S. Kom S1, Sistem Informasi, Binus,
Jakarta
Komputer
82 Siti Briza Alma, S.Hum S1, Bahasa dan Sastra Arab, UIN
Syahid, Jakarta
Dirasah
Islamiyah
83 Sarah Fajriyah, S. Hum S1, SPI, UIN Sunan Gunung
Djati, Bandung
Dirasah Islmiyah
84 Vivi Zarawati, S. E S1, Akuntansi, UMJ, Jakarta Pustakawan
85 Hani Sulistyani, S. Psi S1, Psikologi, Univ. Gunadarma,
Jakarta
Bimbingan
Konseling
86 M. Heriansyah, S. Pd S1, PBA UIN SMHB, Serang Dirasah
Islamiyah
87 Lily, S. Pd S1, PBA UIN SMHB, Serang Dirasah Islmiyah
88 Thohari Syamsuddin, S.
Pd. I
S1, PBA UIN SMHB, Serang Dirasah
Islamiyah
89 Dani Maulana, S. H S1, UNIDA Ponorogo Dirasah
Islamiyah
90 Anisah Aprianingsih, S.
Pd
S1, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Inggris UNTIRTA, Serang
Bahasa Inggris
91 Zamroni, S. Ud S1, UNIDA Ponorogo Dirasah
Islamiyah
190
LAMPIRAN 4
Tugas, Pokok Dan Fungsi Struktur Organisasi
komite
Mudirul Ma‟had
Zahid Purna Wibawa, S. T
Kepala Sekolah
H. Muhidin, M. Pd
Komite Sekolah
Saeful Bahri, M. Si
Tata Usaha/Bendahara
Yudi Hairuddin, M. Pd
Bimbingan Konseling
Hani Sulistiiani, S. Psi
Wakasek
Kurikulum
Niko Satris S, S. Pd
Wakasek PTK &
Humas
Ahmad Muchdor, S. Pd
Wakasek Sarana
dan prasarana
Ade Rumaedi, S. Pd
Wakasek
Kesiswaan
Zulkifli, M. M
Kepala
Perpustakaan
Latifah Khaira, S. Ip
Kepala Lab. IPA
Siti Nur Azijah, S. Pd
Kepala TRRC
Eka Sugandi. S. Pd
Kepala ICT/Lab. Kom
Rifqi Afif H, S.T
Wali Kelas Wali Asuh Dewan Guru
Peserta Didik
191
2) Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manager,
administrator, dan supervisor, pemimpin, inovator, dan motivator.
Kepala sekolah bertugas untuk mengatur seluruh komponen yang
ada di sekolah dari sisi manajemen, akademik, keuangan, dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah, melaksanakan
pengawasan, menentukan kebijakan, dll.
3) Komite Sekolah
Komite sekolah mempunyai tugas dan fungsi sebagai badan
pertimbangan dan pendukung dalam hal penyusunan dan penetapan
RAPBS serta memberi dukungan dalam financial kususnya dalam
penggalian dana dari walisantri atau masyarakat.
4) Tata Usaha/Bendahara
Kepala tata usaha/ Bendahara bertuas menyusun program kerja tata
usaha sekolah, mengelola keuangan sekolah, mengurus administrasi
ketenaga kerjaan dan santri, menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
pengurusan ketata usahaan secara berkala.
5) Bimbingan konseling
Bimbingan konseling bertugas memberikan layanan dan bimbingan
santri/siswa yang ingin konsultasi tentang psikis, minat dan bakat,
serta program studi yang ia minati di jenjang perguruan tinggi,
mengadakan penyuluhan seputar psikologis siswa, mensosialisasikan
berbagai program studi yang ditawarkan di perguruan tinggi.
6) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
Wakasek kurikulum bertugas memiliki tugas yang berkaitan dengan
akademik, seperti penyusunan jadwal (kalender pendidikan),
pembagian tugas masing-masing guru, kemudian menentukan jadwal
ulangan harian maupun semester, dll.
192
7) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
Wakasek kesiswaan menangani kegiatan-kegiatan santri secara
menyeluruh, kedisiplinan santri, mengatur dan mengawasi
pelaksanaan kurikuler dan ekstrakurikuler.
8) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
Wakasek bidang sarpras bertuas memelihara dan mengawasi barang-
baran inventaris sekolah, mengusulkan kepada kepala sekolah
tentang barang dan gedung yang perlu diperbaiki, ditambah, dibeli,
diganti, atau dihapuskan.
9) Wakil kepala sekolah bidang PTK dan Humas
Wakasek PTK dan humas bertanggungjawab dalam hal penyampaian
informasi-informasi kegiatan dan program sekolah, mengatur serta
mengembangkan hubungan dengan komite dan masyarakat, dll.
10) Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan bertugas mengelola kepustakaan, sirkulasi
peminjaman dan pengembalian buku, mengatur waktu kunjungan
santri, menyediakan sumber bahan belajar dan bacaan.
11) Kepala Lab IPA
Kepala Lab IPA bertugas menyediakan dan melengkapi alat-alat
laboratorium IPA, menumbuhkan kesadaran santri untuk merawat
dan menjaga peralatan dan perlengkapan yang ada di lab. IPA
12) Kepala TRRC (Teacher Resource and Resource Center)
Kepala TRRC bertugas dalam melayani guru/ustadz dalam
meningkatkan kompetensinya, seperti mengadakan pelatihan guru,
dll.
13) Kepala ICT/Lab komputer
Kepala ICT/Lab komputer bertugas melengkapi eralatan yang ada di
lab komputer, mengawasi santri dalam menggunaan fasilitas yang
ada di lab komputer dan ICT, mengawasi santri dalam membuka
situs internet di laptop pribadi dan komputer lab, mengatur jadwal
193
santri dalam penggunaan komputer dan laptop, memberi kode laptop
santri.
14) Wali Kelas
Bertanggung jawab atas pengelolaan kelas, penyelenggaraan
administrasi kelas, memberikan pelayanan dan bimbingan kepada
santri, bekerjasama dengan bimbingan konselor, mengevaluasi hasil
belajar santri.
15) Dewan Guru
Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran, membuat perangkat
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan
kegiatan penilaian proses belajar (harian, umum, dan akhir),
melaksanakan analisis hasil ulangan (harian, umum, dan akhir),
mengisi daftar nilai siswa, membuat catatan tentang kemajuan dari
hasil belajar, mengisi daftar hadir santri sebelum memulai pelajaran,
dll.
16) Wali Asuh
Bertugas dalam memberi pelayanan dan bimbingan kepada santri
dalam lingkup asrama, memastikan santri dalam keadaan baik dan
sehat, mengkomunikasikan kepada wali santri tentang kabar anaknya
masing-masing, memastikan setiap kamar dan lingkungan asrama
dalam keadaan bersih dan rapih.
194
LAMPIRAN 5
Program Sekolah Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang
No.
Tujuan Jangka Pendek
(2019/2020)
Tujuan Jangka Menengah
(2016/2017-2019/2020)
Tujuan Jangka Panjang
(2016/2017-2019/2020)
Program Target Program Target Program Target
1. Mengintegr
asikan
nilai-nilai
falsafah
panca jiwa
dan motto
pondok da
kahlakul
karimah
pada
beberapa
mata
pelajaran
Mengintegras
ikan pada
pelajaran
muatan lokal
Mengintegr
asikan nilai-
nilai
falsafah
panca jiwa
dan motto
pondok dan
akahlakul
karimah
(pendidikan
budi
pekerti)
pada semua
mata
pelajaran
Mengintegra
sikan pada
sebagian
pelajaran
umum
Mengintegra
sikan nilai-
nilai falsafah
panca jiwa
dan motto
pondok dan
akahlakul
karimah
(pendidikan
budi pekerti)
pada semua
mata
pelajaran
Mengintegra
sikan pada
semua mata
pelajaran
2. Memiliki
kegiatan
pengemban
gan diri
ekskul
imtaq, KIR,
PMR, seni
drama, seni
tari, seni
suara, seni
angklung,
mading,
english
community
, arabic
community
, marching
band,
takraw,
futsal,
Terbentuknya
secara
profesional
organisasi-
organisasi
Emaksimak
an kegiatan
pengemban
gan diri
ekskul
imtaq, KIR,
PMR, seni
drama, seni
tari, seni
suara, seni
angklung,
mading,
english
community,
arabic
community,
marching
band,
takraw,
futsal, sepak
Tercapainya
kualitas
kemampuan
siswa pada
tingkat
Mamaksimal
kan kegiatan
pengembang
an diri
imtaq, KIR,
PMR, seni
drama, seni
tari, seni
suara, seni
angklung,
mading,
english
community,
arabic
community,
marching
band,
takraw,
futsal, sepak
bola, bola
Tercapainya
kualitas
kemampuan
siswa pada
tingkat
internasional
195
sepak bola,
bola voli,
bulu
tangkis,
robotic
club,
science
community
, olimpiade
sains,
olimpiade
bahasa,
paskibra,
pramuka
dan silat
bola, bola
voli, bulu
tangkis,
robotic
club,
science
community,
olimpiade
sains,
olimpiade
bahasa,
paskibra,
pramuka
dan silat
bisa unggul
di tingkat
kabupaten,
provinsi dan
Nasional
voli, bulu
tangkis,
robotic club,
science
community,
olimpiade
sains,
olimpiade
bahasa,
paskibra,
pramuka dan
silat
sehingga
bisa
berprestasi
di tingkat
kabupaten,
Provinsi, dan
Nasional
3. Tingkat
kelulusan
peserta
didik 100%
Pencapaian
rata-rata nilai
ujian akhir
7,5
Tingkat
kelulusan
peserta
didik 100%
Pencapaian
rata-rata
nilai ujian
akhir 8,0
Tingkat
kelulusan
peserta didik
100%
pencapaian
rata-rata
nilai ujian
akhir 9,0
4. 90%
lulusan
dapat
diterima di
PTN, baik
melalui
PMDK
maupun
SMPTN
PTN dan PTS 90% lulusan
dapat
diterima di
PTN, baik
melalui
PMDK,
maupun
SMPTN.
PTN
terkemuka
90% lulusan
dapat
diterima di
PTN
terkemuka
baik melalui
PMDK
maupun
SMPTN
PTN
terkemuka
dan
internasional
196
5. Menjadi
juara
olimpiade
sains
(Matematik
a, Fisika,
Kimia,
Biologi,
Ekonomi,
Komputer,
Astronomi,
Kebumian
dan
Geografi)
Tingkat
kabupaten
Menjadi
juara
tingkat
provinsi
untuk mata
pelajaran
Matematika
, Fisika,
Kimia,
Biologi,
Ekonomi,
Astronomi,
dan
Geografi
Dapat
meraih
beberapa
kejuaraan
tingkat
nasional
Menjadi
juara
olimpiade
tingkat
nasional
untuk mata
pelajaran
fisika,
matematika,
biologi,
kimia,
astronomi,
ekonomi,
dan geografi
Dapat
meraih 1
materi
kejuaraan
tingkat
internasional
6. Melengkapi
rung multi
media serta
laboratoriu
m IPA
(Fisika,
Kimia,
Biologi)
Kelengkapan
bisa sampai
80%
Melengkapi
prasarana
ruang
laboratoriu
m MIPA
Kelengkapan
95%
Melengkapi
prasarana
laboratorium
bahasa, IPA,
serta
komputer
100%
7. Ruangan
ISMI
(OSIS) dan
gudang
sekolah
Membangu
n ruang
kesenian ,
perbaikan
sarana
kantin
sekolah
Ruang
kesenian dan
sarana kantin
yang
nyaman
Membangun
ruang
laboratorium
IPS
Adanya
ruang
laboratorium
yang
representatif
dan nyaman
8. Perbaikan
dan
melengkapi
fasilitas
ruang
belajar
85% ruang
belajar
dilengkapi
LCD
Ruang
kesehatan
yang
representatif
85% ruang
belajar
dilengkapi
LCD
Penambahan
sarana ruang
tata usaha
dan ruang
piket
100% ruang
dilengkapi
LCD
9. Penambaha
n sarana
ruang
belajar
Tersedianya
ruang belajar
sebanyak
rombel
belajar
Melengkapi
prasarana
ruang
belajar
Ruang
belajar yang
memadai
Melengkapi
prasarana
ruang belajar
Ruang
belajar yang
memadai
dan
dilengkapi
dengan
perangkat
penunjang
10. Pembudida
yaan
tanaman
Pembudiday
aan
tanaman
Pembudiday
aan tanaman
dan apotik
Terbentukny
a greenhouse
197
dan apotik
hidup
dengan
sistem
hidroponik
dan apotik
hidup
dengan
sistem
hidroponik
hidup
dengan
sistem
hidroponik
11. Membudid
ayakan
lingkungan
bersih, asri
dan
mengolah
sampah
organik
menjadi
kompos
Membangun
kesadaran
siswa untuk
menjaga
kebersihan
dan
lingkungan
Membudida
yakan
lingkungan
bersih dan
mengolah
sampah
organik
menjadi
kompos
Pemanfaatan
sampah
organik oleh
siswa
Membudida
yakan
lingkungan
bersih, asri
dan
mengolah
sampah
organik
menjadi
kompos
Pemanfaatan
sampah
organik
menjadi
pupuk
kompos dan
dimanfaatka
n pada
proses
penghijauan
lingkungan
12. Menerbit
buletin
sekolah/wa
rta sekolah
Menerbitksn
bulr=etin
sekolah 1
bulan sekali
Mengoptim
alkan
penerbitan
buletin
sekolah/war
ta sekolah
Menerbitkan
buletin
sekolah 2
minggu
sekali
Mengoptima
lkan
penerbitan
buletin
sekolah/wart
a sekolah
Menerbitkn
buletin
sekolah 1
minggu
sekali
13. Pengadaan
pusat
sumber
belajar
Mengotimal
kan pusat
sumber
belajar
Tersedianya
pusat sumber
belajar bagi
warga
sekolah
Mengoptima
lkan pusat
sumber
belajar
Tersedianya
jaringan
sistem
informasi
online
14. Mengoptim
alkan
sistem
informasi
manajemen
Mengoptim
alkan sistem
informasi
manajemen
Mengoptima
lkan sistem
informasi
manajemen
15. Menerapka
n
pembelajar
an berbasis
TIK dan
PBKL
(pendidkan
berbasis
keunggulan
lokal)
Menerapkan
pembelajara
n berbasis
TIK dan
PBKL
(Pendidikan
Berbasis
Keunggulan
Lokal)
Menerapkan
pembelajara
n berbasis
TIK dan
PBKL
(Pendidikan
Berbasis
Keunggulan
Lokal)
Semua guru
sudah
menggunaka
n
pembelajara
n berbasis
TIK
16. Mengintegr
asikan
nilai-nilai
falsafah
Terbentuknya
nilai-nilai
falsafah
panca jiwa
Mengintegr
asikan nilai-
nilai
falsafah
Mengintegra
sikan nilai-
nilai falsafah
panca jiwa
Mengintegra
sikan nilai-
nilai falsafah
panca jiwa
Mengintegra
sikan nilai-
nilai falsafah
panca jiwa
198
panca jiwa
dan motto
pondok dan
akhlakul
kariah
(pendidikan
budi
pekerti)
pada
beberapa
mata
pelajaran
dan motto
dan akhlakul
karimah
(pendidikan
budi pekerti)
pada
beberapa
mata
pelajaran
panca jiwa
dan motto
pondok dan
akhlakul
kariah
(pendidikan
budi
pekerti)
pada semua
mata
pelajaran
dan motto
pondok dan
akhlakul
kariah
(pendidikan
budi pekerti)
pada
beberapa
mata
pelajaran
dan motto
pondok dan
akhlakul
kariah
(pendidikan
budi pekerti)
pada semua
mata
pelajaran
dan motto
pondok dan
akhlakul
kariah
(pendidikan
budi pekerti)
pada
beberapa
mata
pelajaran
17 Menerapka
n
pendidikan
karakter
dan budaya
bangsa
Mengoptim
alkan
pelaksanaan
pendidikan
karakter dan
budaya
bangsa
Mengoptima
lkan
pelaksanaan
pendidikan
karakter dan
budaya
bangsa
199
No. Penindaklanjutan Program
1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan keryawan secara
berkelanjutan
2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu
3.
Berusaha secara maksimal melaksanakan kegiatan pengembangan diri Imtaq,
KIR, PMR Seni Drama, Seni Tari, Seni Suara, Seni Angklung, Mading, English
Community, Arabic Community, Jurnalistik club, Marching Band, Takraw,
Futsal, Sepakboa, Volly Ball, Bulu Tangkis, Robotic Club, Science Community,
Olimpiade Sains, Olimpiade Bahasa, Pramuka, Silat, Bulletin sekolah, dan
pembinaan ISMI (OSIS).
4. Melengkapi laboratorium IPA
5. Penambahan Laboratorium komputer
6. Melaksanakan program PBKL dalam pembelajaran muatan lokal
7. Pengadaan dan penambahan buku penunjang
8. Memberdayakan kelompok pecinta mata pelajaran
9. Pengadaan pusat sumber belajar
10. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orangtua/wali murid
200
GINTUNG, JAYANTI, TANGERANG, BANTEN TAHUN PELAJARAN 2019-2020
SEMESTER I NO HARI, TANGGAL, BULAN KEGIATAN
1 Sabtu - Minggu, 15-16 Juni 2019 / 11 - 12 Syawal 1440 H Kedatangan Santri Pasca Libur Semester Akhir & Libur Lebaran
2 Senin, 17 Juni 2019 / 13 Syawal 1440 H Awal KBM Semester 1 Tahun Ajaran 2019-2020
3 Ahad, 23 Juni 2019 / 19 Syawal 1440 H Kedatangan Santri Baru
4 Selasa, 25 Juni 2019 / 21 Syawal 1440 H Pembagian Rapot dan Pengukuhan Bintang Pelajar Semester Akhir TP. 2018-2019
5 Senin - Kamis, 01 - 04 Juli 2019 / 27 Syawal - 1 Dzul-Qa'dah 1440 H
Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni
6 Jum'at, 05 Juli 2019 / 02 Dzul-Qa'dah 1440 H Gladi Kotor Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)
7 Sabtu, 06 Juli 2019 / 03 Dzul-Qa'dah 1440 H Gladi Bersih Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)
8 Minggu, 07 Juli 2019 / 04 Dzul-Qa'dah 1440 H Apel Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)
9 Senin - Selasa, 08 - 09 Juli 2019 / 05-06 Dzul-Qa'dah 1440 H Ceramah Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)
10 Kamis, 18 Juli 2019 / 15 Dzul-Qa'dah 1440 H Malam Seni Santri
11 Sabtu, 27 Juli 2019 / 24 Dzul-Qa'dah 1440 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 & 1 Ext Daar el-Qolam 3 Kampus Dza' Izza
12 Minggu, 28 Juli 2019 / 25 Dzul-Qa'dah 1440 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 Daar el-Qolam 2 & 4
LAMPIRAN 6
Kalender Pendidikan
201
13 Minggu, 04 Agustus 2019 / 03 Dzul-Hijjah 1440 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 Daar el-Qolam 1
14 Sabtu, 10 Agustus 2019 / 09 Dzul-Hijjah 1440 H Puasa Arafah
15 Minggu, 11 Agustus 2019 / 10 Dzul-Hijjah 1440 H Hari Raya Idul Adha 1440 H
16 Kamis, 15 Agustus 2019 / 14 Dzul-Hijjah 1440 H Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 4
17 Jum'at, 16 Agustus 2019 / 15 Dzul-Hijjah 1440 H Gladi Bersih Upacara Kemerdekaan
18 Sabtu, 17 Agustus 2019 / 16 Dzul-Hijjah 1440 H Upacara Kemerdekaan RI ke-74
19 Kamis, 22 Agustus 2019 / 21 Dzul-Hijjah 1440 H Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 1
20 Kamis, 29 Agustus 2019 / 28 Dzul-Hijjah 1440 H Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 3 & 4
21 Ahad, 01 September 2019 / 01 Muharram 1441 H Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H
22 Sabtu, 21 September 2019 / 21 Muharram 1441 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 3 Kampus Dza' Izza
23 Ahad, 22 September 2019 / 22 Muharram 1441 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 1
24 Ahad, 30 September 2019 / 30 Muharram 1441 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 2 & 4
25 Selasa, 22 Oktober 2019 / 23 Shafar 1441 H Peringatan Hari Santri Nasional
26 Sabtu, 09 November 2019 / 12 Rabi'ul Awwal 1441 H Peringatan Mulid Nabi Muhammad SAW
27 Rabu, 13 November 2019 / 16 Rabi'ul Awwal 1441 H Akhir KBM Semester I
28 Kamis - Jum'at, 14 - 15 November 2019 / 17 - 18 Rabi'ul Awwal 1441 H
Musamahah Ujian Lisan Semester 1
29 Sabtu - Kamis, 16 - 21 November 2019 / 19 - 24 Rabi'ul Awwal 1441 H
Ujian Lisan Semester 1
30 Jum'at, 22 November 2019 / 25 Rabi'ul Awwal 1441 H Musammahah Ujian Tulisan Semester 1
31 Sabtu, 23 November - Rabu, 04 Desember 2019 / 26 Rabi'ul Awwal - 07 Rabi'ul Tsani 1441 H
Ujian Tulisan Semester 1
32 Rabu - Minggu, 04 - 15 Desember 2019 / 08 - 18 Rabi'ul Tsani Libur Semester 1
202
1441 H
33 Kamis - Sabtu, 05 - 14 Desember 2019 / 08 - 17 Rabi'ul Tsani 1441 H
Ujian Kelas Akhir Semester 1
34 Sabtu, 14 Desember 2019 / 17 Rabi'ul Tsani 1441 H Kedatangan Santri Kelas 5 & 2 Ext
35 Ahad, 15 Desember 2019 / 18 Rabi'ul Tsani 1441 H Kedatangan Santri Kelas 1 - 4, & 1 Ext
36 Senin, 16 Desember 2019 / 19 Rabi'ul Tsani 1441 H Awal KBM Semester II
203
LAMPIRAN 7
Akreditasi Sekolah
204
No. Sarana Prasarana
Kondisi
Keterangan Baik Cukup
Rusak/
Kurang
1. Ketersediaan Media Pembelajaran √
2. Ketersediaan Bahan Ajar √
3. Ketersediaan Laboratorium MIPA √
4. Ketersediaan Laboratorium Bahasa - - -
5. Ketersediaan Laboratorium Komputer √
6. Ketersediaan Perpustakaan √
7. Ketersediaan Toko Buku √
8. Ketersediaan Ruang Kesenian √
9. Ketersediaan Ruang Kepala Sekolah √
10. Ketersediaan Ruang Wakil Kepala Sekolah √
11. Ketersediaan Ruang Guru √
12. Ketersediaan Ruang Tata Usaha/Administrasi √
13. Ketersediaan Ruang Belajar √
14. Ketersediaan Ruang Sholat/Musholla (santri) √
15. Ketersediaan Ruang Sholat/Musholla (wali
santri putra/putri) √ Masjid/ruang sholat hanya tersedia di area
santri putra saja
16. Ketersediaan Lapangan Olahraga √
17. Ketersediaan Asrama Putra dan Putri √
18. Ketersediaan Koperasi dan Kantin √
19. Ketersediaan Gedung Serba Guna √
20. Ketersediaan Penginapan untuk Wali Santri √ Tersedia di luar pondok
21. Ketersediaan Perumahan Guru/Ustadz √
22. Ketersediaan Warung Telekomunikasi √
205
Daftar Instrumen Inventory Checklist Program Kelas Ekstensi di SMA Daar El-Qolam 3
23. Ketersediaan Anjungan Tunai Mandiri
(ATM) √
24. Ketersediaan Ruang Kesehatan √ Kurang ranjang untuk merawat siswa yang
sakit
25. Ketersediaan Ruang Bimbingan Konseling √
26. Ketersediaan Ruang ISMI √
27. Ketersediaan Kendaraan Operasional √
LAMPIRAN 8
Hasil Observasi
206
LAMPIRAN 9
Hasil Studi Dokumen
Bukti Pengambilan Ijazah
207
Buku Catatan Guru
208
Laporan Pertanggungjawaban Dana BOS
209
Catatan Supervisi Kelas
210
211
Jadwal Pelatihan Guru
212
Lampiran 10
Surat Bimbingan Skripsi
213
Lampiran 11
Surat Izin Penelitian
214
Lampiran 12
Uji Referensi
215
Lampiran 13
Daftar Referensi
216
217
218
219
DOKUMENTASI
220
221
222
223
BIODATA PENULIS
Fitra Oktafia Mahasiswi Manajemen Pendidikan yang
lahir di Tangerang 13 Oktober 1997. Anak pertama
dari tiga bersaudara hasil pernikahan Bapak Makbul
Zamal dan Ibu Khaeroh. Penulis menempuh
pendidikan di SDN Karet II (lulus pada tahun 2009),
kemudian melanjutkan ke sekolah menengah pertama
dan atas di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 2
Program Excellent Class (lulus pada tahun 2015).
Setelah lulus dari Pondok Pesantren, penulis melanjutkan studinya ke Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis aktif dalam organisasi Language Lovers Community, Ikatan Mahasiswa
Peduli Halal Regional Jakarta, dan Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta.
Penulis juga pernah mengikuti Indonesian Youth Teacher Exchange Program pada
tahun 2018 di Thailand Selatan dan Malaysia.
Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah
selesai mengerjakan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya karya ini mampu
memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Aamiin Yaa Robbal „Alamiin.