evaluasi program corporate social responsibility lorin...

27
52 BAB V PEMBAHASAN 5.1. Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Bantuan Bagi Penderita Hydrocephalus Lorin Solo Hotel. Lorin Solo Hotel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa memiliki berbagai strategi untuk membentuk citra positif bagi perusahaan. Salah satu strategi yang di gunakan yakni dengan membentuk program Corporate Social Responsibiity. Melalui program Corporate Social Responsibility di harapkan perusahaan mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan, tidak hanya perusahaan saja yang di untungkan, namun khalayak sasaran juga dapat merasakan manfaat dari program ini, sehingga apabila program ini berjalan sukses sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan, akan bermuara pada citra positif bagi perusahaan. Program Corporate Social Responsibility dirancang oleh Public Relation Manager Lorin Solo Hotel setiap tahunnya, dimana dua tahun terakhir Lorin Solo Hotel menjalin kerjasama dengan salah satu stasiun televisi di kota Solo dengan nama program “Dari Anda Lorin Berbagi”. Selama satu tahun terakhir, periode April 2012 hingga April 2013, Lorin Solo Hotel telah bekerja sama dengan TATV untuk menyelesaikan 18 Program Corporate Social Responsibility dengan berbagai tema. Pemilihan khalayak dilakukan berdasarkan hari besar yang tercantum pada kalender ataupun melalui survei dari permohonan bantuan yang dikirimkan kepada perusahaan. Pemberian bantuan ini dilakukan hanya sekali, sesuai dengan kebutuhan khalayak. Karena pihak Lorin Solo Hotel tidak memberikan bantuan secara rutin, maka diharapkan melalui program acara “Dari Anda Lorin Berbagi” masyarakat terketuk untuk ikut membantu khalayak tersebut.

Upload: phamtuyen

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

52

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Bantuan Bagi

Penderita Hydrocephalus Lorin Solo Hotel.

Lorin Solo Hotel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa

memiliki berbagai strategi untuk membentuk citra positif bagi perusahaan.

Salah satu strategi yang di gunakan yakni dengan membentuk program

Corporate Social Responsibiity. Melalui program Corporate Social

Responsibility di harapkan perusahaan mampu menjalin hubungan baik

dengan berbagai kalangan, tidak hanya perusahaan saja yang di

untungkan, namun khalayak sasaran juga dapat merasakan manfaat dari

program ini, sehingga apabila program ini berjalan sukses sesuai dengan

tujuan-tujuan yang ditetapkan, akan bermuara pada citra positif bagi

perusahaan.

Program Corporate Social Responsibility dirancang oleh Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel setiap tahunnya, dimana dua tahun

terakhir Lorin Solo Hotel menjalin kerjasama dengan salah satu stasiun

televisi di kota Solo dengan nama program “Dari Anda Lorin Berbagi”.

Selama satu tahun terakhir, periode April 2012 hingga April 2013, Lorin

Solo Hotel telah bekerja sama dengan TATV untuk menyelesaikan 18

Program Corporate Social Responsibility dengan berbagai tema.

Pemilihan khalayak dilakukan berdasarkan hari besar yang tercantum pada

kalender ataupun melalui survei dari permohonan bantuan yang

dikirimkan kepada perusahaan. Pemberian bantuan ini dilakukan hanya

sekali, sesuai dengan kebutuhan khalayak. Karena pihak Lorin Solo Hotel

tidak memberikan bantuan secara rutin, maka diharapkan melalui program

acara “Dari Anda Lorin Berbagi” masyarakat terketuk untuk ikut

membantu khalayak tersebut.

Page 2: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

53

Akan tetapi, dari ke 18 program yang di laksanakan selama periode

April 2012 hingga periode April 2013, peneliti tidak akan mengevaluasi

keseluruhan program, hanya satu program saja yakni program bantuan

bagi penderita Hydrocephalus, yang di laksanakan pada 26 Maret 2013 di

Wonosari, Klaten. Menurut keterangan yang diberikan Public Relation

Manager Lorin Solo Hotel kepada peneliti, dari ke 18 program Corporate

Social Responsibility yang telah dilaksanakan, program bantuan bagi

penderita Hydrocephalus merupakan program yang mendapat perhatian

paling besar dari masyarakat, meskipun perusahaan memberikan bantuan

hanya satu kali, namun program ini membawa dampak positif bagi

penderita Hydrocephalus dan perusahaan. Hal ini dapat di lihat dari

banyaknya masyarakat yang menelpon untuk ikut memberikan bantuan

kepada keluarga penderita Hydrocephalus tersebut.

Evaluasi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk

mengetahui efektifitas dan efisiensi sebuah program. Dalam hal ini

evaluasi berfungsi untuk melihat pencapaian tujuan dalam membangun

citra perusahaan dari program Corporate Social Responsibility yang telah

dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi akan diketahui apakah program ini

dapat dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan berbagai

penyempurnaan. Evaluasi memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan

dan menilai komponen-komponen yang dinilai, apakah sudah sesuai

dengan ketentuan atau belum dan lain sebagainya. Evaluasi ini berfungsi

untuk melihat sejauh mana program tersebut sudah terlaksana, apa yang

terjadi dalam proses pelaksanaannya, hingga melihat bagaimana hasil

akhir dari program tersebut. Oleh sebab itu untuk mengetahui efektifitas

program Corporate Social Responsibility Bantuan Bagi penderita

Hydrocephalus akan dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

Dalam penelitian program bantuan bagi penderita Hydrocephalus,

peneliti menggunakan metode evaluasi dari Stufflebeam yaitu evaluasi

program model CIPP. Dari masing-masing konsep dan tahapan dalam

program CSR akan dikelompokkan ke dalam context, input, process, dan

Page 3: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

54

product. Evaluasi yang dilakukan adalah untuk mengukur efektivitas

program Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel untuk pembangunan citra. Hasil

evaluasi akan dibahas pada subbab 5.2.

5.2 Program bantuan bagi penderita Hyrdocephalus

Corporate Social responsibility merupakan salah satu unsur dalam

menerapkan strategi pembentukan citra perusahaan. Program bantuan bagi

penderita Hydrocephalus dilakukan sebagi bentuk kepedulian perusahaan

terhadap kalangan menengah kebawah, sehingga diharapkan melalui

program ini tujuan-tujuan yang di harapkan oleh perusahaan dapat

tercapai. Evaluasi terhadap program bantuan bagi penderita

Hydrocephalus menggunakan metode analisis data CIPP akan di jelaskan

dalam analisa sebagai berikut :

a. Evaluasi Context

Evaluasi context ini merupakan situasi atau latar belakang yang

mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi program yang akan ataupun

telah dijalankan.

Stufflebeam (1983 : 128) dalam Hamid Hasan menyebutkan

tentang tujuan evaluasi Context yang utama adalah untuk mengetahui

kekutan dan kelemahan yang dimilki program.

Evaluasi context adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci

lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang

dilayani dan tujuan program tersebut. Evaluasi context ini mencakup

analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau kondisi

obyektif yang dilaksanakan yang berisi tentang analisis kekuatan dan

kelemahan obyek tertentu.

1. Latar Belakang

Lorin Solo Hotel merupakan salah satu hotel bintang 5 yang

terdapat di kota Solo. Hotel ini memiliki beebrapa produk jasa,

Page 4: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

55

diantaranya kamar atau tingkat hunian yang terbagi atas Moderate,

Deluxe,Executive, Deluxe Suite, dan Bungalow. Selain itu terdapat pula

beberapa elemen pendukung yang dihasikan oleh Health Club, Food and

Baverage, dan Spa, untuk mendukung produk inti, sehingga Lorin Solo

Hotel menjadi pilihan tepat yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan

positioning bintang 5 di kota Solo, memiliki citra positif di mata

masyarakat menjadi hal yang penting, agar citra positif dapat terwujud,

diperlukan hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat.

Public Relation yang dalam hal ini merupakan penghubung antara

perusahaan dengan berbagai lapisan masyarakat sehingga perlu

menerapkan berbagai strategi agar dapat mempertahankan citra positif

bagi perusahaan. Salah satu strategi yang ditempuh yakni dengan

menerapkan program Corporate Social Responsibility. Melalui program

ini diharapkan perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan berbagai

kalangan, hal ini senada dengan keterangan yang diberikan Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel, kartika Oktavia pravitasari :

“Corporate Social Responsibility merupakan salah satu strategi

dalam pembentukan citra perusahaan, melalui program ini

diharapkan perusahaan dapat meraih simpati dari masyarakat,

ketika simpati sudah didapat maka hubungan dengan siapapun

akan lebih baik,selain itu citra yang ingin didapat meskipun hotel

identik dengan kesan komersil namun tidak melupakan kalangan

menengah kebawah ”(wawancara pada tanggal 15 Juni 2013).

Dari keterangan yang diberikan oleh Public Relation Manager

Lorin Solo Hotel, dapat di lihat bahwa khalayak sasaran program

Corporate Social Responsibility merupakan masyarakat dengan tingkat

ekonomi menengah kebawah, hal ini dilakukan agar program yang

dilaksanakan tidak hanya menguntungkan bagi pihak perusahaan saja

namun masyarakat kalangan menengah ke bawah juga dapat merasakan

dampak positif dari program tersebut.

Corporate Social Responsibily merupakan program yang banyak

dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa, namun yang

Page 5: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

56

membedakan program Corporate Social Responsibility yang dilakukan

Lorin Solo Hotel dengan hotel-hotel lainnya, dapat dilihat dari strategi

pelaksanaan programnya, pelaksaan program tidak memberikan bantuan

secara rutin terhadap khalayak sasaran, namun dalam waktu satu bulan,

Lorin Solo Hotel dapat melaksanakan kegiatan Corporate Social

Responsibility sebanyak dua kali. Hal ini di ungkapkan oleh Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel, Kartika Oktavia Pravitasari.

“Yang membedakan program CSR kami dengan hotel lain atau

perusahaan lain, kami konsisten dalam melakukan program CSR,

bahkan sebulan bisa dua kali melakukan kegiatan CSR dengan

subyek yang berbeda-beda” (Kartika Oktavia Pravitasari,

wawancara, 30 Juli 2013).

Pemilihan subyek yang berbeda-beda di lakukan agar bantuan yang

diberikan dapat merata, sehingga bantuan tidak hanya dirasakan oleh satu

orang atau satu yayasan saja, namun bantuan dapat dirasakan oleh

berbagai masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.

2. Analisa Tujuan

Dalam evaluasi context ini perlu dilihat apa yang menjadi tujuan

dari di adakannya program Corporate Social Responsibility. Selama

periode bulan April 2012 hingga bulan April 2013 terdapat satu program

yang menarik perhatian masyarakat yakni program bantuan bagi penderita

Hydrocephalus yang dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2013. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Public Relation Manager Lorin Solo Hotel,

Kartika Oktavia Pravitasari :

“Program bantuan bagi penderita Hydrocephaulus merupakan

program yang banyak sekali mendapat animo dari para pemirsa

TATV banyak yang menelpon untu ikut membantu, berarti kan

acara itu bisa menyentuh ke hati masyarakat, jadi program kita

mengena, membuat orang-orang tergugah untuk ikut membantu”

(wawancara, 30 Juni 2013).

Penetapan tujuan utama Lorin Solo Hotel mengadakan program

bantuan bantuan bagi penderita Hydrocephalus diperkuat dengan

Page 6: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

57

keterangan yang diberikan oleh Public Relation manager, Kartika Oktavia

Pravitasari :

“Tujuan dari diadakannya program bantuan bagi penderita

Hydrocephaulus karena kita memang mengambil subyek-subyek

yang kurang mampu, kalau kita lihat penyakit Hydrocephaulus

merupakan penyakit langka yang belum bisa tersembuhkan, jadi

paling tidak dengan kita membantu anak yang mengidap penyakit

Hydrocephaulus kita bisa meringankan beban orang tuanya,

apalagi rata-rata terdiri dari orang yang kurang

mampu”(wawancara, 30 Juli 2013).

Berdasarkan keterangan yang diberikan Public Relation Manager

Lorin Solo Hotel, tiga tujuan utama di adakannya program bantuan bagi

penderita Hydrochepalus, yaitu :

-Meringakan beban ekonomi keluarga penderita Hydrocephalus

-Menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan.

-Untuk meningkatkan citra positif bagi perusahaan.

Dari ketiga tujuan tersebut, pada intinya program ini bertujuan

untuk membuat hubungan dengan berbagai kalangan menjadi lebih baik.

Hal ini senada dengan keterangan Kartika Oktavia Pravitasari Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel :

”Intinya program ini bertujuan selain membentuk citra positif dan

membantu masyarakat yang kurang mampu, program ini bertujuan

untuk menjalin hubungan dengan siapapun menjadi lebih

baik”(wawancara 30 Juli 2013).

Dari ke tiga tujuan yang telah di tetapkan di atas dapat di

simpulkan bahwa dalam merancang sebuah program, Public Relation

Manager telah menetapkan tujuan yang ingin di capai, dimana ke tiga

tujuan ini saling terkait. Untuk mencapai citra positif bagi perusahaan

maka dirancanglah program yang menguntungkan bagi berbagai pihak

baik itu bagi perusahaan, khalayak sasaran maupun media, dengan

terselenggaranya program tersebut maka akan menghasilkan hubungan

yang baik dengan berbagai kalangan. Jadi kesimpulannya, tujuan di

Page 7: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

58

adakannya program bantuan bagi penderita Hydrocephalus telah tersusun

dengan jelas, sehingga dari ke tiga tujuan tersebut terfokus pada tujuan inti

yakni membentuk citra positif di mata masyarakat, tujuan tersebut dapat

terlaksana jika dalam pelaksanaannya, program ini memiliki sumber daya

manusia dan sumber materi yang terprogram dengan baik.

3. Analisa Lingkungan

Selain melihat tujuan, dalam evaluasi Context juga harus melihat

situasi lingkungan. Analisa lingkungan dapat digunakan untuk melihat

kekuatan dan kelemahan program, selain itu dapat juga di gunakan untuk

melihat peluang atau ancaman yang terdapat dalam program tersebut.

Dalam analisa lingkungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan

analisa SWOT.

Metoda analisa SWOT berguna untuk melihat suatu topik atau

permasalahan dari empat sisi yang berbeda yaitu Strength (kekuatan),

Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kartika Oktavia Pravitasari

selaku Public Relation Manager Lorin Solo Hotel pada tanggal 30 Juli

2013 di Lorin Solo Hotel situasi yang mempengaruhi program bantuan

bagi penderita Hydrocephalus dapat diamati melalui analisis SWOT

berikut ini :

a. Strength (Kekuatan)

Menurut keterangan Kartika Oktavia Pravitasari selaku Public

Relation Lorin Solo Hotel, yang menjadi kekuatan dalam program ini

dengan adanya kerjasama dengan media televisi sebagai media

penyampaian pesan kepada khalayak, sehingga dapat membangun

image positif bagi perusahaan.

“Kekuatan dari program CSR Lorin, melalui penggunaan televisi, efek

publikasinya dan penyampaian pesan lebih luas, dengan di adakannya

program ini dapat membangun image positif, segmennya Lorin kan untuk

kalangan menengah ke atas, secara tidak langsung melalui kegiatan CSR

menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kalangan menengah kebawah,

Page 8: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

59

dan untuk masyarakat yang melihat melalui televisi akan timbul rasa ingin

membantu, dan dengan menginap di Lorin maka secara tidak langsung

juga ikut membantu kalangan menegah kebawah tersebut.”(Kartika

Oktavia Pravitasari, wawancara, 30 Juli 2013).

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Public Relation

Manager, kekuatan program terletak pada penggunaan media televisi,

yang mana penggunaan televisi belum di gunakan oleh perusahaan lain,

namun berdasarkan analisa peneliti, kekuatan dari program ini terletak

pada dukungan sumber daya material yang dimiliki oleh perusahaan. Hal

ini dibuktikan dengan tidak terdapat kesulitan bagi Public Relation

Manager dalam mengelola keuangan,dana untuk kegiatan Corporate

Social Responsibility telah disisihkan dari sebagian pendapatan

perusahaan. Selain itu sarana dan prasarana yang mendukung program ini

seperti dana atau kebutuhan khalayak sasaran juga mudah didapat,

mekanisme pelaksanaan program ini tidak terlalu rumit karena peliputan

kegiatan telah bekerjasama dengan TATV.

b. Weakness (Kelemahan)

Menurut Public Relation Manager Lorin Solo Hotel, kelemahan

dari program ini terletak pada efek negatif yang ditimbulkan dari program.

Permintaan bantuan semakin banyak sedangkan tidak mungkin semua

permintaan bantuan dapat diberikan oleh perusahaan.

“Sebetulnya kalau kelemahan dari program ini tidak ada hanya

efek negatifnya terkadang banyak permintaan sumbangan ke

perusahaan semakin banyak, sementara tidak mungkin kita

membantu semua, jadi kadang ada beberapa orang yang memaksa

meminta sumbangan.” (Kartika Oktavia Pravitasari, wawancara 30

Juli 2013)

Berdasarkan analisa peneliti terhadap program Hydrocephalus, kelemahan

program ini terletak pada kurangnya sumber daya manusia yang di miliki

divisi Public Relation dalam menjalankan program. Dalam

pelaksanaannya, baik dalam mengelola keuangan untuk program-program

Public Relation, menyusun konsep program, hingga pelaksanaan program

Page 9: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

60

sepenuhnya dilaksanakan oleh satu orang, yakin Public Relation Manager.

Dengan terbatasnya sumber daya manusia yang terdapat pada lingungan

internal perusahaan, membuat hasil akhir dari program kurang terpantau

oleh Public Relation.

c. Opportunity (Peluang)

Penggunaan media televisi merupakan peluang bagi Lorin Solo Hotel,

karena jangkauannya yang luas sehingga dapat menyetuh berbagai

kalangan.

“Mereka mungkin bisa membuat program CSR yang sama tapi dengan

media televisi mereka belum bekerja sama, nggak tau kedepannya tapi

sejauh ini belum menggunakan media televisi jadi masih ditangani

secara internal saja. Menurut saya sebagai pelaksana program CSR

sejauh ini belum ada yang menyamai dengan penggunaan media

televisi sebagai sarana penyampaian program” (Kartika Oktavia

Pravitasari, wawancara, 30 Juli 2013)

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Public Relation

Manager diatas, peneliti dapat menganalisa bahwa peluang yang dimiliki

oleh program ini adalah dengan adanya kerjasama perusahaan dengan

stasiun televisi sebagai media penyampaian pesan. Penggunaan media

televisi belum di gunakan oleh perusahaan lain, meskipun program ini

hanya berlangsung sekali namun pesan yang disampaikan media televisi

bersifat luas, dapat menjangkau berbagai wilayah, sehingga dapat

memudahkan perusahaan untuk menyampaikan program, hal ini

memberikan keuntungan bagi Lorin Solo Hotel maupun bagi khalayak

sasaran.

d. Threat (Ancaman)

Ancaman program ini, apabila hotel lain atau perusahaan lain juga

menggunakan media televisi untuk sarana publikasi.

“Kalau pihak lain bisa membuat program yang lebih bagus lagi

atau dengan menggunakan media televisi juga untuk publikasi”

(Kartika Oktavia Pravitasari, wawancara 30 Juli 2013).

Page 10: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

61

Berdasarkan analisa peneliti terhadap program ini, yang menjadi

faktor ancaman adalah dengan semakin meningkatnya persaingan di dunia

perhotelan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan lain juga

akan menggunakan media televisi, atau akan membuat program-program

yang serupa untuk menaikan citra perusahaan. Program Corporate Social

Responsibility memang banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

lain, apabila dalam pelaksanaannya Public Relation Manager tidak

melakukan perbaikan, maka tidak menutup kemungkinan program ini

dapat tertinggal dengan program perusahaan lain.

b. Evaluasi Input

Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi

masukan. Dalam evaluasi input ini yang akan dievaluasi adalah sumber

daya yang mendukung program ini yaitu sumber daya manusia, sumber

daya material serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

mendukung program.

Dalam program bantuan bagi penderita Hydrocephalus, sumber daya

manusia dalam hal ini yaitu Public Relation Manager Lorin Solo Hotel

sebagai pelaksana kegiatan, sumber daya material yaitu dana dan sarana

prasarana yaitu kebutuhan bayi selain itu media dalam hal ini media

televisi juga menjadi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

program bantuan bagi penderita Hydrocephalus.

1. Sumber daya Manusia

Dalam pelaksanaan program bantuan bagi penderita

Hydrocephalus, dirancang dan dilaksanakan langsung oleh Divisi

Public Relation, dalam hal ini yang bertanggung jawab melaksanakan

adalah Public Relation Manager. Hal ini sesuai dengan keterangan

yang disampaikan oleh Kartika Oktavia Pravitasari selaku Public

Relation Manager Lorin Solo Hotel :

”Divisi Public Relation terdiri dari tiga anggota Public Relation

Manager, Design Grafis dan e-commers namun untuk pelaksanaan

Page 11: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

62

program CSR ditangani oleh saya sendiri selaku Public Relation

Manager”(30 Juli 2013).

Berdasarkan analisa peneliti, dalam keseluruhan pelaksanaan

program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel dirancang

dan dilaksanakan sendiri oleh Public Relation Manager. Dalam sebuah

program diperlukan adanya kerjasama antar tim agar program itu dapat

terlaksana dengan baik, namun dalam program ini Public Relation

Manager membuat rancangan program hingga pelaksanaannya

dilakukan sendiri tanpa bantuan dari divisi lain. Secara keseluruhan

program ini telah berjalan dengan baik, bahkan mendapat respon

positif dari masyarakat. Namun kurangnya sumber daya manusia yang

terdapat dalam divisi Public Relation membuat hasil akhir dari

program ini kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya

pemantauan mengenai seberapa besar respon khalayak terhadap

program ini.

2. Sumber Daya Material

Selain Sumber Daya Manusia, yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

program bantuan bagi penderita Hydrocephalus adalah sumber daya

material atau dana. Dana menjadi Input yang sangat penting bagi

berlangsungnya program ini,karena dana tersebut di gunakan untuk

membeli kebutuhan yang diperlukan oleh khalayak sasaran. Dana

dalam kegiatan Corporate Social Responsibility berasal dari

pendapatan penjualan kamar, Hal ini senada dengan keterangan yang

diberikan oleh Public Relation manager Lorin Solo Hotel , Kartika

Oktavia Pravitasari.

“Sumber dana untuk kegiatan CSR didapat dari menyisihkan

pendapatan penjualan kamar pertahun untuk kegiatan CSR

disisihkan sebesar 200 juta pertahun”(wawancara, 27 Agustus

2013).

Page 12: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

63

Dari dana tersebut yang digunakan untuk program Bantuan bagi

penderita Hydrocephaulus sebesar 2juta Rupiah, hal ini sesuai dengan

keterangan Public Relation Manager Lorin SoloHotel Kartika Oktavia

Pravitasari:

“Dana untuk kegiatan bantuan bagi penderita Hydrocephaulus

sebesar 2juta Rupiah, dana tersebut kami alokasikan untuk

pembelian susu bayi sebesar 1juta Rupiah dan, uang tunai sebesar

1 juta rupiah”(wawancara, 27 Agustus 2013).

Dengan dana 2 juta rupiah tersebut dapat membantu meringankan

beban ekonomi keluarga penderita Hydrocephaulus untuk biaya

kontrol dan kebutuhan sehari-hari, hal ini sesuai dengan pernyataan

Public Relation Manager Lorin Solo Hotel Kartika Oktavia

Pravitasari:

“Dana sebesar 2 juta Rupiah tersebut sudah sedikit membantu

keluarga penderita Hydrocephaulus bisa untuk 2-3 kali kontrol dan

sisanya untuk kebutuhan sehari-hari anak tersebut”(wawancara, 27

Agustus 2013).

Untuk pengelolaan sumber daya material dikelola langsung oleh

Public Relation Manager Lorin Solo Hotel , dan bantuan sepenuhnya

berasal dari pemasukan perusahaan, tidak ada kerjasama dengan

donatur, hal ini senada dengan keterangan Public Relation Manager

Lorin Solo Hotel, Kartika Oktavia Pravitasari, pada tanggal 27 Agustus

2013 :

“Pengelolaan dana kegiatan CSR merupakan tanggung jawab PR

dan seluruh dana yang digunakan merupakan pemasukan dari

perusahaan tidak ada kerjasama dengan donatur”(wawancara, 27

Agustus 2013).

Dana tidak menjadi hambatan bagi Public Relation dalam menjalankan

program ini, sumber daya material yang tersedia memang telah mencukupi

untuk pemberian bantuan, sejauh ini Public Relation Manager tidak

menemui kendala dalam mengelola sumber daya material yang ada,

namun menurut analisa peneliti, tidak adanya kerjasama dengan donatur

Page 13: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

64

maupun perusahaan lain membuat jumlah bantuan yan diberikan terbatas,

hanya sebatas Budget yang disediakan saja.

Adanya kerjasama dengan donatur maupun perusahaan lain dapat

memberikan keuntungan bagi pihak Lorin Solo Hotel maupun pihak lain,

selain hubungan dengan donatur menjadi lebih baik, bantuan yang

diberikan akan lebih besar. Untuk program berikutnya hal ini seharusnya

dapat dilakukan, agar program Corporate Social Responsibility terus

meningkat.

3. Sarana dan Prasarana :

Selain Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Material, sarana dan

prasarana juga merupakan elemen penting untuk mendukung

berlangsungnya program bantuan bagi penderita Hydrocephalus ini,

adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain uang tunai adalah

kebutuhan-kebutuhan bayi. Hal ini senada dengan ungkapan Kartika

Oktavia Pravitasari, selaku Public Relation Manager Lorin Solo Hotel :

“Sarana prasarana yang dibutukan selain uang tunai, tentu

kebutuhan-kebutuhan bayi seperti susu dan makanan

bayi”(wawancara, 30 Juli 2013).

Selain kebutuhan bayi, yang menjadi sarana dan prasarana dalam

program bantuan bagi penderita Hydrocephalus adalah media televisi,

media televisi menjadi sarana bagi Public Relation Manager dalam

mengkomunikasikan programnya kepada khalayak. Hal ini sesuai dengan

ungkapan Kartika Oktavia Pravitasari selaku Public Relation Manager

Lorin Solo Hotel :

“Selain saya sebagai PR Manager yang menjadi pelaksana, media

televisi dalam hal ini TATV juga turut menjadi alat publikasi bagi

program CSR ini” (30 Juli 2013).

Tersedianya sarana prasarana yang mendukung kegiatan turut membantu

terlaksananya program ini dengan baik, melalui survei Public Relation

Manager dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan khalayak sasaran,

Page 14: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

65

sehingga bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. TATV menjadi media

utama yang membantu Public Relation Manager dalam mengkomunikasikan

programnya. Selain televisi, media cetak juga menjadi sarana dalam

menyampaikan program-program Public Relation kepada khalayak. Karena

program ini hanya dilakukan satu kali, diharapkan dalam mengkomunikasikan

kepada masyarakat hendaknya Public Relation juga memberi info mengenai

apa yang menjadi kebutuhan khalayak sasaran tersebut, sehingga bantuan

yang diberikan untuk selanjutnya dapat tepat sasaran.

Berdasarkan keterangan yang di berikan oleh Public Relation Manager

menunjukkan bahwa sumber daya atau Input yang dimiliki Lorin Solo Hotel

memiliki sumber daya material yang mencukupi untuk melaksanakan program

ini. Dana yang tersedia cukup besar untuk melaksanakan program-program

Corporate Social Responsibility, sehingga dalam mengelola tidak menemui

kendala.

Dari segi sumber daya manusia, program ini telah berjalan dengan baik

dengan di tangani oleh satu orang saja yakni Public Relation Manager, namun

pada akhir program, respon masyarakat terhadap program-program Corporate

Social Responsibility kurang dapat terpantau oleh Public Relation Manager,

hal ini dikarenakan banyaknya program Public Relation yang ditangani oleh

Public Relation Manager sehingga tidak memungkinkan untuk memantau

hasil akhir program tersebut, melihat bagaimana respon khalayak dan

memantau khalayak-khalayak sasaran yang menerima bantuan.

Sarana dan prasarana yang di gunakan untuk menunjang kegiatan

Corporate Social Responsibility sejauh ini tidak menemui kendala karena

telah terencana dan tersedia

Berdasarkan pengamatan peneliti baik dari sumber daya material maupun

sumber daya eksternal seperti sarana prasarana, media, maupun dari khalayak

sasaran program ini tidak menemui kendala, hanya pada sumber daya internal,

seharusnya program ini dapat dipantau oleh Public Relation, apabila

memungkinkan dapat di bentuk tim khusus untuk membantu Public Relation

Manager dalam melaksanakan program ini, sehingga tidak hanya pada saat

Page 15: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

66

pelaksanaan saja namun setelah program ini terlaksana, program ini dapat

terus dipantau agar untuk melaksanakan program selanjutnya Public Relation

dapat mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki.

c. Evaluasi Process

Evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi

rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap

implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan

sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Pada dasarnya

evaluasi proses untuk mengetahui sampai sejauh mana rencana telah

diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki. Untuk

menggambarkan evaluasi process, peneliti akan menguraikan proses awal

gagasan program ini hingga tahap pelaksanaan program dapat

berlangsung.

Dalam sebuah perencanaan program diperlukan strategi agar

program yang di buat dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti hotel perlu menerapkan

strategi dalam mengemas program-programnya agar terlihat menarik dan

mengena di hati mayarakat. Dalam perencanaan program Corporate Social

Responsibility yang dilaksanakan oleh Public Relation akan dilihat strategi

yang di gunakan dalam menjalankan kegiatan Corporate Social

Responsibility. Dari hasil wawancara peneliti dengan Kartika Oktavia

Pravitasari, selaku Public Relation Manager, Lorin Solo Hotel,

mengatakan :

“Untuk program ini kita mempunyai gagasan bahwa bagaimana

kalau kita punya program CSR kan biasanya dipublikasikan di

koran, kalau dikoran kan cuma dibaca orang dan orang bisa lupa

tapi kalau orang melihat sendiri proses bagaimana kita menemukan

subyek, bagaimana kehidupan subyek itu sehari-hari mungkin akan

lebih menggugah masyarakat untuk ikut membantu meringankan

beban masyarakat yang kurang mampu, sehingga bantuan dapat

berkesinambungan, jadi bukan hanya kita yang membantu tapi

masyarakat juga ikut membantu, kalau kita tayangkan di televisi

kan orang jadi lihat lalu ingin membantu, mungkin bantuan yang

diterima justru akan semakin banyak. Kita juga terinspirasi dari

Page 16: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

67

acara-acara di televisi kan banyak yang seperti itu”(wawancara, 30

Juli 2013).

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa program ini

merupakan agenda yang dimiliki Public Relation dalam menjalankan

aktifitas tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Strategi

yang diterapkan untuk mengemas program ini adalah dengan adanya

kerjasama dengan media televisi sebagai media publikasi, pelaksanaan

program dilakukan satu bulan dua kali dengan subyek yang berbeda-beda.

Tujuan penerapan strategi ini agar program yang disampaikan oleh

perusahaan dapat menyentuh hati masyarakat yang melihat tayangan “Dari

Anda Lorin Berbagi”. Strategi pengemasan program merupakan hal yang

penting karena Public Relation dapat melihat kelebihan, kelemhan,

peluang dan ancaman dari program tersebut.

Dalam menjalankan programnya, Public Relation terlebih dahulu

melakukan survei kepada khalayak sasaran, hal ini di tujukan agar bantuan

yang diberikan oleh perusahaan dapat tepat sasaran sesuai dengan

kebutuhan subyek tersebut. Hal ini sesuai dengan keterangan yang

diberikan oleh Kartika Oktavia Pravitasari selaku Public Relation, Lorin

Solo Hotel :

“Ketika kita bantu penderita Hydrocephaulus sebenarnya kita

menindaklanjuti surat yang dikirimkan orang tuanya kesini, jadi orang

tuanya mengirim surat ke sini (Lorin) untuk minta bantuan, setelah kita

survei ternyata memang membutuhkan bantuan, disurat itu ditulis, dia

butuh susu,butuh makanan, butuh biaya untuk pengobatan, dua minggu

setelah kami terima surat dari orang tua penderita Hydrocephalus,

kemudian kita survei, kita lihat kondisi anak tersebut dan orang tuanya,

persiapannya tiga hari untuk mempersiapkan dana dan membeli

kebutuhan-kebutuhan untuk bantuan, setelah itu kita jadwalkan kesana”

(Wawancara 30 Juli 2013).

Dilihat dari rentang waktu antara surat permohonan bantuan

dengan waktu pelaksanaan program, program ini bukan merupakan agenda

yang sengaja di buat oleh Public Relation, program ini belum terencana

sebelumnya, namun dalam pelaksanaan, Public Relation cukup bijak

Page 17: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

68

dalam mempersiapkan program ini sehingga sumber daya yang tersedia

dapat di gunakan secara efektif.

Tahap berikutnya dalam pelaksanaan program, setelah Public

Relation melakukan survei ke lokasi khalayak, tahap berikutnya adalah

dengan melakukan pemberian bantuan kepada penderita Hydrocephalus

pada tanggal 26 Maret 2013. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika

Oktavia Pravitasari, selaku Public Relation Manager, Lorin Solo Hotel :

“Saat pelaksanaan kita Backup beberapa, kita beri susu, makanan

dan uang tunai, sesuai dengan kebutuhan anak tersebut, tanggal 26

maret kita lakukan pemberian bantuan dengan diliput oleh TATV”

(wawancara, 30 Juli 2013)

Selama kegiatan ini berlangsung, program bantuan bagi penderita

Hydrocephaus sudah berjalan sesuai dengan rancangan kegiatan yang

telah dipersiapkan sebelumnya oleh Public Relation Manager. Dalam

pelaksanaan program, Public Relation Manager juga tidak menemukan

kendala baik itu dari sumber daya manusia maupun sumber daya material.

“Sejauh ini sih kita tidak menemui kendala, baik itu sumber dana

maupun teknis, proses pelaksanaan program juga sesuai dengan

rencana.” (Public Relation Manager, Kartika Oktavia Pravitasari,

wawancara 30 Juli 2013).

Dalam program ini, perencanaan merupakan hal yang penting,

mulai dari siapa yang melaksanakan program, apa yang akan dilaksanakan

hingga bagaimana program itu dilaksanakan. Sejauh ini program bantuan

bagi penderita Hydrocephalus telah berjalan sesuai dengan rencana,

meskipun hanya diperlukan waktu kurang lebih dua minggu untuk

mempersiapkan pelaksanaan program. Suksesnya acara ini tidak lepas dari

peran Public Relation yang mempersiapkan programnya dengan matang,

selain itu sumber daya material dan sarana dan prasarana yang tersedia

juga mendukung terselenggaranya program ini dengan baik.

Respon khalayak terhadap program yang di buat oleh Public

Relation merupakan tolak ukur keberhasilan program-programnya.

Bantuan yang diberikan oleh pihak Lorin Solo Hotel hanya dilakukan satu

Page 18: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

69

kali. Menurut keterangan Public Relation Manager, respon paling besar

terdapat pada program Hydrocephalus namun seberapa besar respon

khalayak, Public Relation tidak memantau. Hal ini dinyatakan oleh Public

Relation Manager, Lorin Solo Hotel :

“Dari program-program CSR yang jelas mendapat respon program

itu (Bantuan bagi penderita Hydrocephalus) kalau jumlah orang yang

memberikan bantuan kita tidak memantau, hanya memberi info saja

mengenai alamat orang tua penderita Hydrocephalus, karena Lorin

membantu juga Insidental dengan harapan agar orang lain terketuk

hatinya” (wawancara, 20 September 2013).

Tidak adanya Contol yang di lakukan oleh Public Relation

terhadap program yang dijalankannya karena Lorin Solo Hotel merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang jasa bukan di bidang Sosial, sehingga

Public Relation merasa tidak perlu membuat data mengenai respon

masyarakat yang ingin ikut memeberikan bantuan. Hal ini di ungkapkan

oleh Public Relation Manager, Lorin Solo Hotel, Kartika Oktavia

Pravitasari :

”Lorin kan bukan badan sosial, Cuma membantu insidental jadi

masalah berapa yang ikut menyumbang kita tidak memantau, karna

bantuan diserahkan langsung kepada subyek. Kita juga tidak membuat

data orang-orang yang merespon program ini, repot juga kalau harus di

buat data”(wawancara 20 September 2013).

Dari keterangan yang diberikan Public Relation Manager, Lorin Solo

Hotel , peneliti menganalisa bahwa program ini secara keseluruhan telah

berjalan sesuai dengan rencana, hanya saja pada akhir program, Public

Relation tidak melakukan pemantauan terhadap respon khalayak. Public

Relation hanya sebatas mengetahui bahwa dari ke-18 program yang telah

dijalankannya dari periode April 2012 hingga April 2013, program yang

mendapat respon adalah program bantuan bagi penderita Hydrocephalus.

Hasil akhir dari program ini tidak terpantau oleh Public Relation. Hal ini

dapat disebabkan banyaknya program-program Public Relation yang harus

dijalankan oleh Public Relation Manager, sehingga tidak memungkinkan

untuk memantau masing-masing program.

Page 19: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

70

Untuk kedepannya, diharapkan setiap program dapat dipantau hasil

akhirnya, tidak hanya sebatas menjalankan saja, namun respon dari

masyarakat harus tetap dipantau agar Public Relation dapat mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengauhi keberhasilan atau tidak

berhasilnya sebuah program. Sumber daya manusia juga menjadi hal yang

penting dalam mendukung berlangsungnya program, jika memungkinkan

kedepannya dapat di bentuk sebuah tim untuk membantu Public Relation

Manager menjalankan program-program Corporate Social Responsibility.

d. Evaluasi Product

Evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan guna untuk

melihat ketercapaian/ keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.

Hasil dari kegiatan ini adalah perusahaan lebih dikenal khalayak

dengan program-program sosialnya, hal ini terlihat dengan besarnya animo

masyarakat terhadap program Corporate Social Responsibility yang

dilakukan Lorin Solo Hotel. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika

Oktavia Pravitasari selaku Public Relation Manager, Lorin Solo Hotel :

“Jadi karena dibantu televisi sehingga banyak yang melihat acara

ini, hal ini merupakan dampak positif karena melalui publikasi

yang kita lakukan, orang akan melihat kita sebagai hotel yang peka

terhadap nilai-nilai sosial, sejak ditayangkan program ini banyak

orang yang bertanya untuk ikut membantu”(wawancara, 30 Juli

2013).

Besarnya respon masyarakat terhadap sebuah program dapat

menjadi tolak ukur bahwa sejauh ini program-program yang di jalankan

oleh Public Relation mendapat berhasil mencapai tujuan. Dengan adanya

respon berarti program-rogram yang dijalankan mendapat perhatian dari

masyarakat, paling tidak masyarakat mengetahui bahwa Lorin Solo Hotel

menyelenggarakan program-program sosial.

Dari tiga tujuan yang telah di tetapkan, tujuan pertama yakni

meringankan beban ekonomi keluarga penderita Hydrocephalus telah

Page 20: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

71

tercapai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika Oktavia Pravitasari

selaku Public Relation Manager Lorin Solo Hotel:

“Setidaknya dengan dana tersebut bisa sedikit meringankan beban

ekonomi orang tua penderita Hydrocephaulus tersebut, karena bisa

untuk biaya 2-3 kali kontrol, kalau membantu secara keseluruhan

ya berat karena banyak program-program CSR lain.” (wawancara

27 Agustus 2013)

Dengan besarnya dana yang dimiliki perusahaan, tidak

menghambat Public Relation Manager dalam mempersiapkan dana yang

dipakai untuk kegiatan tersebut. Karena sifat bantuan yang diberikan tidak

secara rutin, maka dengan dana tersebut telah meringankan beban ekonomi

orang tua penderita Hydrocephalus.

Sejauh ini perusahaan tidak pernah terlibat konflik baik itu dengan

pihak internal perusahaan, maupun pihak eksternal perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil dalam membangun relasi

yang baik dengan berbagai khalayak. Sesuai dengan tujuan ke dua yang

telah di tetapkan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Kartika

Oktavia Pravitasari, selaku Public Relation Manager Lorin Solo Hotel :

“Sejauh ini, kami (Lorin Hotel Solo) tidak pernah terlibat konflik

dengan berbagai pihak, karena program-program kita banyak

melibatkan khalayak dengan berbagai kalangan, misalnya program

CSR, sehingga hubungan dengan siapa saja menjadi lebih

baik”(wawancara, 30 Juli 2013).

Tugas utama Public Relation adalah menjadi jembatan antara

perusahaan dengan masyarakat. Melalui program ini dampak positif yang

diterima perusahaan adalah hubungan yang baik dengan berbagai

kalangan. Program ini secara tidak langsung menunjukan tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap kalangan menengah kebawah.

Program-program Corporate Social Responsibility yang

dilaksanakan oleh Lorin Solo Hotel, selain memberikan dampak positif,

program ini mendapat respon yang baik dari masyarakat, sehingga

program ini juga dapat menginspirasi perusahaan lain, dengan meniru

program Corporate Social Responsibility Lorin Solo Hotel.

Page 21: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

72

“Respon masyarakat sendiri cukup baik ya. Mereka banyak yang

ingin ikut membantu, selain itu program kita juga sudah banyak

ditiru perusahaan lain, tapi sejauh ini belum sampai menggunakan

media televisi”(Kartika Oktavia Pravitasari, Public Relation

Manager, Lorin Solo Hotel, wawancara 30 Juli 2013).

Bukti nyata keberhasilan program-program Corporate Social

Responsibility yang dilaksanakan Lorin Solo Hotel adalah dengan

diraihnya beberapa penghargaan. Melalui penghargaan, citra perusahaan

dimata khalayak pun meningkat, indikator penilaian penghargaan selain

kualitas pelayanan juga terdapat indikator aksi kepedulian sosial, selama

tahun 2013 Lorin Solo Hotel telah meraih dua buah penghargaan. Melalui

penghargaan tujuan ke tiga dari program ini yakni meningkatkan citra

positif perusahaan telah tercapai. Hal ini sesuai dengan keterangan yang

diberikan Kartika Oktavia Pravitasari, selaku Public Relation Manager

Lorin Solo Hotel :

”Melalui program CSR Lorin Solo Hotel telah mendapat beberapa

penghargaan, di Tahun 2013 telah meraih penghargaan Solo Best

Brand Index kategori Hotel dengan merek terbaik, dan Asean

Excecutive Award pada bulan Juli 2013, salah satu indikator

penilaian dari segi kepedulian sosial”(wawancara, 30 Juli 2013).

Berdasarkan manfaat yang diterima oleh perusahaan maupun

khalayak dapat dilihat bahwa program ini telah mencapai tujuan. Baik itu

tujuan pertama, kedua, dan ketiga. Melihat bahwa program ini telah

berjalan sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan, Public Relation

Manager berencana untuk melanjutkan program Corporate Social

Responsibility sesi ke tiga, program ini akan tetap bekerjasama dengan

TATV dengan khalayak sasaran yang berbeda-beda. pernyataan ini sesuai

dengan ungkapan Kartika Oktavia Pravitasari, selaku Public Relation

Manager, Lorin Solo Hotel :

“Program CSR yang dijalankan, khususnya program bantuan untuk

penderita Hydrocephalus sejauh ini telah mencapai tujuan, jadi

program ini akan kita lanjutkan ditahun ke tiga, dengan khalayak

sasaran berbeda-beda”(wawancara 30 Juli 2013).

Page 22: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

73

Meskipun program ini terbilang sukses, namun Public Relation

tidak ingin mengulang program ini dengan subyek yang sama, hal ini

disebabkan masih banyak khalayak yang belum terjangkau oleh

perusahaan, perusahaan ingin agar bantuan yang diterima dapat lebih

merata. Hal ini di ungkapkan oleh Public Relation, Lorin Solo Hotel,

Kartika Oktavia Pravitasari :

“Kita tidak akan mengulang program dengan subyek yang sama,

masih banyak target lainnya yang belum

terjangkau”(wawancara,20 September 2013).

Program bantuan bagi penderita Hydrocephalus hanya berlangsung

sekali dan tidak secara rutin dilakukan, namun program-program

Corporate Social Responsibility dirasa mampu memberikan efek besar

bagi perusahaan, yakni dengan meningkatkan citra perusahaan. Program

sosial dirasa cukup efektif dalam meningkatkan citra perusahaan. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Kartika Oktavia Pravitasari, selaku Public

Relation Manager, Lorin Solo Hotel :

“Tentu program CSR mampu meningkatkan citra. Kalau orang

lihat lalu bisa tersentuh, kita dapat penghargaan berkali-kali sebagai hotel

terbaik berarti persepsi masyarakat bagus. Terukurnya citra perusahaan itu

dari didapatkanya penghargaan. Dengan adanya CSR itu kan Image naik.

Buktinya Lorin dapat penghargaan Best Brand yang itu didapat dari survei

masyarakat. Kalau suruh analisa ke masyarakat sendiri ya nggak bisa,

harus pakai lembaga khusus. Ukuran saya kalau sampai ke masyarakat

bisa kenal Lorin itu Brand Awareness terangkat” (wawancara, 20

September 2013).

Berdasarkan analisa peneliti, bagi perusahaan yang bergerak di

bidang jasa, penghargaan merupakan hal penting yang harus di raih.

Dengan adanya penghargaan, maka citra perusahaan akan semakin naik.

Penghargaan di dapat melalui survei masyarakat, yang di dalamnya

terdapat aspek-aspek sejauh mana perusahaan peduli dengan lingkungan

sekitarnya.

Untuk itulah program Corporate Social Responsibility dikemas

agar terlihat berbeda dengan program perusahaan lain. Pengemasan

Page 23: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

74

program yang hanya dilakukan satu kali merupakan strategi agar bantuan

yang diberikan dapat merata. Penggunaan media televisi merupakan

sarana publikasi agar pesan yang disampaikan lebih mengena di hati

masyarakat.

Pada tahap kesimpulannya bahwa program ini haruslah tetap

dilanjutkan dengan terus dikembangkan agar masyarakat yang

menyaksikan tergerak untuk ambil bagian dalam program-program Lorin.

Kerjasama dengan donatur maupun instansi lain perlu dilakukan agar

selain hubungan dengan instansi lain menjadi lebih baik, bantuan yang di

terima khalayak sasaran akan lebih besar.

Perlunya di buat tim untuk membantu Public Relation Manager

dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility juga harus

dipertimbangkan, agar setelah program berjalan respon dari masyarakat

dapat di pantau, sehingga Public Relation mengetahui seberapa besar

respon khalayak terhadap program yang dijalankan, sehingga dapat dilihat

kelebihan maupun kelemahan program untuk di jadikan evaluasi bagi

program selanjutnya.

5.3 Matrik Evaluasi Program bantuan bagi penderita Hydrocephalus

Tabel.1

Program bantuan

bagi penderita

Hydrocephalus

Data Lapangan Hasil Analisis

Context Tujuan diadakannya program

bantuan bagi penderita

Hydrocephalus adalah :

1. Meringankan beban

ekonomi keluarga penderita

Hydrocephalus.

2. Menjalin hubungan baik

dengan berbagai kalangan.

3. Untuk membentuk citra

positif bagi perusahaan.

Analisa Swot berdasarkan

keterangan Public Relation

Manager :

-Kekuatan : Adanya kerjasama

- Dalam merumuskan program, Public

Relation telah menetapkan tujuan

dengan jelas.

-Dukungan berupa sumber daya materi

Page 24: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

75

dengan media televisi.

-Kelemahan : Efek negatif yang

timbul berupa banyaknya

permintaan bantuan kepada

perusahaan.

-Peluang: Penggunaan media

televisi sebagai sarana publikasi.

Ancaman:Perusahaanlain

menggunakan media televisi

sebagai sarana publikasi.

merupakan kekuatan dari program ini.

-Program ini hanya dijalankan oleh satu

orang saja.

-Penggunaan media televisi sebagai

strategi pengemasan program sekaligus

sebagai salah satu media penyampaian

pesan dapat menjadi peluang bagi

perusahaan.

-Dengan terus berkembangnya program-

program perusahaan lain atau dengan

program ini ditiru oleh perusahaan lain

dapat menjadi ancaman.

Input Berdasarkan keterangan yang

diberikan Public Relation Manager

:

1. Sumber daya manusia :

pelaksana program hanya satu

orang Public Relation Manager.

2. Sumber daya material : satu

juta uang tunai dan satu juta berupa

susu bayi.

3.Sarana dan pra sarana :

kebutuhan-kebutuhan bayi dan

media televisi sebagai alat

publikasi.

1. Pelaksana program yang hanya

dilaksanakan oleh satu orang.

2. Dana yang digunakan mencukupi

untuk melaksanakan program ini.

3. Adanya sarana dan pra sarana

yang dibutuhkan untuk

mendukung program ini.

Process -Program diberikan hanya satu kali,

hal ini dikarenakan masih banyak

khalayak yang harus dijangkau oleh

perusahaan.

-Pemberian bantuan yang dilaksanakan

hanya satu kali dan tidak rutin namun

Public Relation terlebih dahulu

melakukan survei sehingga bantuan

disesuaikan dengan kebutuhan khalayak

Page 25: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

76

-Sebelum melaksanakan program,

Public Relation terlebih dahulu

melakukan survei mengenai apa

yang menjadi kebutuhan penderita

Hydrocephalus tersebut.

-Dalam pelaksanaannya, Public

Relation Manager tidak menemui

kendala, karena telah berjalan

sesuai rencana.

-Public Relation Manager tidak

melakukan pemantauan terhadap

khalayak yang ikut memberikan

bantuan kepada penderita

Hydrocephalus.

tersebut.

-Dalam pelaksanaan program, program ini

telah berjalan sesuai dengan rencana.

-Public Relation tidak memantau seberapa

besar respon khalayak terhadap progam

ini.

Product -Hasil akhir dari program ini adalah

dengan besarnya antusias

masyarakat untuk ikut membantu

keluarga penderita Hydrocephalus.

-Melalui program ini perusahaan

dapat sedikit membantu

meringankan beban ekonomi

keluarga penderita Hydrocephalus.

-Melalui program CSR membuat

hubungan perusahaan dengan

berbagai kalangan menjadi lebih

baik.

-Lorin Solo Hotel meraih beberapa

penghargaan di tahun ini, salah satu

faktor yang menyebabkan

-Dari ke 18 program CSR, program ini

yang paling banyak mendapat respon dari

khalayak.

-Dengan bantuan yang diberikan

perusahaan dapat membantu pengobatan

penderita Hydrocephalus.

-melalui media televisi banyak

masyarakat yang ingin ikut membantu.

Dengan adanya program ini maka

hubungan perusahaan dengan masyarakat

menjadi lebih baik.

-Penghargaan yang diterima Lorin Solo

Hotel merupakan wujud penghargaan

terhadap aksi kepedulian yang dilakukan

Page 26: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

77

perusahaan meraih penghargaan

adalah dengan adanya program-

program Corporate Social

Responsibility.

perusahaan terhadap kalangan menengah

kebawah. Namun yang menjadi faktor

penentu di raihnya penghargaan tidak

hanya terletak pada program

Hydrocephalus saja.

Dalam evaluasi Program bantuan bagi penderita Hydrocephalus, pada

dasarnya memiliki tujuan yang jelas dalam perencanaan progamnya, namun pada

analisis SWOT, Public Relation Manager kurang memahami kekuatan serta

kelemahan program. Dalam keterangannya di sebutkan bahwa kekuatan program

terletak pada penggunaan media televisi, kelemahan program terletak pada efek

negatif yang timbul berupa banyaknya permintaan bantuan kepada perusahaan.

Namun berdasarkan analisis peneliti, kekuatan program ini terletak pada

tersedianya dana yang dibutuhkan untuk mendukung berlangsungnya progam,

sedangkan kelemahan program terletak pada minimnya sumber daya manusia

yang mejalankan program ini.

Evaluasi Input berdasarkan keterangan Public Relation Manager,

pelaksana program hanya terdiri Public Relation Manager saja. Secara

keseluruhan, program ini dapat ditangani oleh Public Relation Manager saja

namun minimnya sumber daya manusia yang menangani program ini membuat

hasil akhir program tidak dipantau. Sumber daya lain yang dibutuhkan dalam

program ini adalah sumber daya material berupa dana. Dana yang di perlukan

untuk mendukung program ini sepenuhnya telah disediakan oleh perusahaan.

Dana berasal dari sebagian pendapatan perusahaan. Sarana dan pra sarana yang

diperlukan untuk mendukung program juga telah dipersiapkan dengan baik.

Sejauh ini tidak ada kendala terkait dengan sarana dan pra sarana tersebut.

Evaluasi Process, dalam tahap proses pelaksanaan program, Public Relation

Manager terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat kebutuhan apa yang

diperlukan subyek tersebut, setelah melakukan survei kemudian berkoordinasi

dengan pihak TATV untuk melakukan peliputan. Secara keseluruhan dari tahap

persiapan hingga pelaksanaan program, dapat dikatakan program ini efektif

karena telah sesuai dengan perencanaan. Namun pada hasil akhir program,

seberapa banyak respon khalayak pada program ini, Public Relation Manager

Page 27: Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Lorin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6979/5/T1_362009028_BAB V.pdf · 54 product.Evaluasi yang dilakukan adalah untuk

78

tidak melakukan pemantauan, dalam sebuah program, evaluasi seharusnya

dilakukan agar Public Relation mengetahui kekurangan yang terdapat pada

program. Evaluasi Product. Hasil akhir dari program ini terlihat dari dampak

positif yang ditimbulkan. Dari ke 18 program Corporate Social Responsibility,

program bantuan bangi penderita Hydrocephalus merupakan program yang

banyak mendapat respon dari khalayak. Hal ini tampak dari banyaknya

masyarakat yang menelpon untuk ikut memberikan bantuan. Tujuan pertama dari

program ini yakni ingin membantu meringankan beban ekonomi keluarga

penderita Hydrocephalus telah tercapai, yakni dengan bantuan yang diberikan

dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari subyek. Tujuan kedua dari program

ini, menjalin hubungan yang baik dengan berbagai kalangan. Corporate Social

Responsibility secara keseluruhan mampu menjalin hubungan baik dengan

berbagai kalangan, khususnya kalangan menengah ke bawah. Tujuan ketiga, dari

program ini adalah meningkatkan citra positif bagi perusahaan. Secara

keseluruhan program Corporate Social Responsibility mampu meningkatkan citra

bagi perushaan, karena perushaan akan dikenal sebagai hotel yang peka terhadap

aspek-aspek sosial.