evaluasi program bantuan langsung tunai ( blt ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/mega sustra dewi...

122
EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ) DI KECAMATAN KRAMATWATU (Studi Kasus Tahun 2008 – 2009) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh. MEGA SUSTRA DEWI NIM. 062377 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG – BANTEN 2011

Upload: others

Post on 30-Mar-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT )

DI KECAMATAN KRAMATWATU (Studi Kasus Tahun 2008 – 2009)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh. MEGA SUSTRA DEWI

NIM. 062377  

 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG – BANTEN 2011 

Page 2: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

ABSTRAK Mega Sustra Dewi. NIM. 062377. Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu, periode 2008-2009. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I, Maulana Yusuf, S.IP M.Si, Pembimbing II, Rini Handayani, S.Si. Kata kunci : Evaluasi Kebijakan Publik, Program Bantuan Langsung Tunai Penelitian ini dilakukan dengan fokus penelitian Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan kramatwatu. Dengan rumusan masalah yaitu bagaimana evaluasi program bantuan langsung tunai selama periode tahun 2008-2009. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan evaluasi kebijakan dan bantuan langsung tunai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah para penerima dana bantuan langsung tunai, yang terdiri dari 3.531 orang. Berdasarkan rumus Slovin, sampel terdiri dari 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan proportionate area random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan teori evaluasi kebijakan dari Dunn yang terdiri dari 6 indikator yitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara dan pengamatan. Dalam melakukan analisa data penelitian ini menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi program bantuan langsung tunai di Kecamatan Kramatwatu periode 2008-2009 sudah berjalan baik. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung lebih besar dari pada ttabel (4,1 ≥ 1,296), maka evaluasi program bantuan langsung tunai di Kecamatan Kramatwatu mencapai angka 66,6% lebih besar dari angka yang dihipotesiskan yaitu 65 %. Saran peneliti adalah perlu adanya pendataan ulang kepada masyarakat miskin terkait dengan penetapan penerima bantuan langsug tunai dan perlu diterapkannya kriteria penerima bantuan langsung tunai dengan baik kepada masyarakat miskin.

Page 3: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

ABSTRACT Mega Sustra Dewi. NIM. 062399. Evaluation of Direct Cash Program (BLT) at District Kramatwatu, Serang period 2008-2009. Public Administration, Faculty of Social and Political. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I, Maulana Yusuf, S.IP M.Si, Advisor II, Rini Handayani, S.Si. Keywords: Evaluation of Public Policy Program, Direct Cash Program, This research was focused on evaluation research of Direct Cash Program (BLT) at District of Kramatwatu period 2008-2009. As the problem formulation was how the result of evaluation on Direct Cash Program at District Kramatwatu period 2008-2009. The purpose of this research was describe the result of evaluation on Direct Cash Program at District Kramatwatu. The theory and concept which been applied in this research were the theory of policy evaluation and BLT (Direct Cash Program). The method of this research was descriptive quantitative. Subject of the research were the BLT, which all of 3.531 persons. The number of responders were figured based on Slovin formula consist of 97 persons. Data collecting technique applied proportionate area random sampling. Instruments of this research were based on Dunn theory which built from 6 indicators, they are effectiveness, efficiency, adequacy, fairness, responsiveness, and accuracy. This research used questionnaire and observation. In data analysis process, this research applied one sample t-test hypothesis test. Result of the research indicated that result of evaluasi on Direct Cash Program (BLT) at District Kramatwatu period 2008-2009 were maximal. The result shows that the Evaluation of Direct Cash Program the calculation result, found that tcount is bigger than ttable (4,1 ≥ 1,296), it means that this program implementation reached 66,6 % from lower number, 65 %. Researcher advice that a recollect data is a must, in case to know the subject of this program. The criteria at the object of this program is a needs too.

Page 4: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : MEGA SUSTRA DEWI

NIM : 062377

Judul : EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI

KECAMATAN KRAMATWATU (Studi Kasus Periode Tahun

2008-2009)

Serang, Maret 2011

Skripsi Telah Disetujui untuk Diujikan

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II

Maulana Yusuf, S.IP M.Si Riny Handayani, S.Si NIP : 19760319200501101 NIP : 197601062006042007

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dr. A. Sihabudin, M.Si NIP: 196507042005011002

Page 5: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mega Sustra Dewi

NIM : 062377

Tempat Tanggal Lahir : Serang, 12 Maret 1988

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul EVALUASI PROGRAM BANTUAN

LANGSUNG TUNAI DI KECAMATAN KRAMATWATU (studi kasus tahun

2008-2009) adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip

maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari

skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa

dicabut.

Serang, Maret 2011 Mega Sustra Dewi NIM. 062377

Page 6: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI NAMA : MEGA SUSTRA DEWI NIM : 062377 JUDUL SKRIPSI : EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG

TUNAI (BLT) DI KECAMATAN KRAMATWATU (studi kasus tahun 2008-2009)

Telah diuji dihadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal ...... bulan....... tahun....... dan dinyatakan LULUS/TIDAK LULUS

Serang, April, 2011

Ketua Penguji (Listyaningsih, S.Sos., M.Si) NIP. 197603292003122001

..............................................

Anggota (Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si) NIP. 19750312005012004

...............................................

Anggota ( Maulana Yusuf, S.IP., M.Si ) NIP.19760319200501101004

..............................................

Mengetahui,

Dekan FISIP UNTIRTA

(Dr. A. Sihabudin, M.Si) NIP.196507042005011002

Ketua Program Studi

(Kandung Sapto N. S.Sos M.Si) NIP.197809182005011002

Page 7: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak
Page 8: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

Alhamdulillahi Robbil’alamin. . .

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua tercinta (ibunda dan ayahanda), adikku tersayang, seseorang yang terkasih, serta

sahabat-sahabat terbaikku

”Kadang mengalah bukan jadi kalah dalam bersikap, karena sesuatu akan jadi lebih baik jika kita bisa lebih mengalah

untuk sementara”

(Mega Sustra Dewi)  

Page 9: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

i  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Tiada kata yang layak terucap selain

mengucap syukur kepada sang pencipta Allah Swt yang tiada henti memberikan

segores tinta semangat dan harapan, hingga akhirnya catatan akhir kuliah yang

sederhana ini dapat terselesaikan sesuai dengan harapan. Terima kasih pula yang

sebesar-besarnya kepada Ibunda Dian Srimayanti, Ayahanda Helmi Syair, dan

adikku Devi Aviantarani yang selalu kubanggakan. Catatan akhir kuliah ini aku

persembahkan untuk kalian yang sangat berarti dalam hidup ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang

telah banyak memberikan pengajaran, bantuan, serta dukungan moriil dan materiil

dalam upaya penyelesaian penelitian ini yang berjudul ”Evaluasi Program

Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu (studi kasus tahun

2008-2009)”. Untuk itu, penulis sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 10: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

ii  

3. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Ibu Rahmi Winangsih, S.Sos., M.Si., Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Idi Dimyati, S.Ikom., Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Bapak Kandung Sapto N, S.Sos., M.Si., Ketua Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Ibu Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

8. Bapak Drs. Hasuri, S.E, M. Si., Dosen pembimbing akademik.

9. Bapak Maulana Yusuf, S.IP M.Si., Dosen Pembimbing I Skripsi, yang telah

memberikan arahan dan masukannya dalam proses penyusunan skripsi.

10. Ibu Rini Handayani S.Si., Dosen Pembimbing II Skripsi, yang telah

memberikan arahan dan motivasinya dalam proses penyusunan skripsi.

11. Ibu Listyaningsih, S.Sos M.Si., Dosen penguji proposal skripsi, sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing MPA, yang telah banyak memberikan arahan

selama proses pengujian proposal skripsi dan penyusunan MPA.

12. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang telah

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang luar biasa selama

perkuliahan.

Page 11: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

iii  

13. Camat Kecamatan Kramatwatu dan seluruh Pegawai di Kecamatan

Kramatwatu yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan

informasi yang dibutuhkan peneliti selama proses penelitian berlangsung.

14. Kepala Desa di seluruh Kecamatan Kramatwatu beserta seluruh Stafnya yang

telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang

dibutuhkan peneliti selama proses penelitian berlangsung.

15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah

banyak memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam proses

penelitian.

16. Keluarga besar kakek dan nenekku yang begitu besar mendukung dan

memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. dr. Luki Aditya Nugraha, penyemangat yang selalu setia menemani dan

membantu penulis selama ini. Without you, I have nothing. But with you, I

have everything. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

18. Sahabat-sahabat terbaikku di Bonaparte Family, Opi, Icha, Eci, Winda, Aya,

Deboi, yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan serta motivasi.

Arti persahabatan yang kalian berikan begitu indah dan sangat berarti semoga

tali ukhuwah selalu terjalin.

19. Serta sahabat-sahabatku yang lain, Kiki, Ade, Erik, Sute, Okta, Gitri, Irma,

Yulia, Dewi, Amin, Reygi, Evrans, Azwar, Teh Yeni, Luluk, Uwes, Terima

kasih atas kebersamaannya selama empat tahun lamanya menuntut ilmu di

perkuliahan.

Page 12: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

iv  

Selain itu, penulis sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan-

kekurangan yang dimiliki, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran

dari semua pihak. Disisi lain, penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Serang, Maret 2011

Penulis

Mega Sustra Dewi

 

Page 13: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

v  

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembahasan Masalah ................................ 13

1.3 Perumusan Masalah ........................................................................... 14

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 14

1.5 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 15

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 16

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........................ 21

2.1 Deskripsi Teori .................................................................................. 21

2.1.1 Konsep Kebijakan Publik ........................................................ 21

Page 14: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

vi  

2.1.2 Evaluasi Kebijakan .................................................................. 26

2.1.2.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan ................................... 26

2.1.2.2 Kriteria Evaluasi Kebijakan ........................................ 33

2.1.2.3 Pendekatan Evaluasi Kebijakan .................................. 35

2.1.3 Bantuan Langsung Tunai ........................................................ 38

2.1.3.1 Pengertian ................................................................... 38

2.1.3.2 Tujuan ......................................................................... 40

2.1.3.3 Dasar Hukum .............................................................. 40

2.1.3.4 Mekanise da Tahapan Kegiatan .................................. 40

2.1.3.5 Organisasi Pelaksana ............................................................................... 46

2.2 Kerangka Berfikir .............................................................................. 46

2.3 Hipotesis ............................................................................................ 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 48

3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 48

3.2 Instrumen Penelitian .......................................................................... 49

3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data ................................................... 51

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 52

3.2.3 Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen ...................... 54

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 56

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 60

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 64

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................... 64

Page 15: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

vii  

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kramatwatu ............................ 64

4.1.1.1 Keadaan Demografis .................................................. 65

4.1.1.2 Kondisi dan Potensi Ekonomi .................................... 66

4.1.1.3 Sarana dan Prasarana .................................................. 67

4.1.2 Gambaran Umum Program BLT di Kecamatan Kramatwatu . 68

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik ......................................................... 69

4.2.1 Hasil Uji Validitas ................................................................... 69

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 73

4.3 Deskripsi Data ................................................................................... 74

4.3.1 Identitas Responden ................................................................ 74

4.3.2 Analisis Data Penelitian .......................................................... 80

4.4 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 113

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .............................................................. 116

4.6 Pembahasan ....................................................................................... 118

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 126

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 126

5.2 Saran .................................................................................................. 127

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

viii  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Evaluasi Kebijakan ............................................................... 33

Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen ..................................................................... 49

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian dari Evaluasi Program BLT ............................. 50

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penerma BLT .......................................................... 57

Tabel 3.4 Jumlah Sampel BLT di Kecamatan Kramatwatu ............................... 59

Tabel 3.5 Waktu Penelitian ................................................................................ 63

Tabel 4.1 Jumlah Penerima BLT di Kecamatan Kramatwatu ............................ 69

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Analisis Butir Validitas Instrumen ....................... 71

Tabel 4.3 Reliability Statistics ........................................................................... 73

Tabel 4.4 Indikator Skor Hasil Penelitian .......................................................... 117

Page 17: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

ix  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Program Bantuan Langsung Tunai ................. 45

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ............................................................................ 46

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kramatwatu .......................................................... 64

Gambar 4.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis .................................. 116

Page 18: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

x  

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 75

Diagram 4.2 Identitas Respoden Berdasarkan Tingkat usia ............................... 76

Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 77

Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........................ 78

Diagram 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Identifikasi Alamat .................. 79

Diagram 4.6 Pencapaiana hasil dari pelaksanaan BLT sudah maksimal ............ 81

Diagram 4.7 Kepuasaan dengan dana BLT yang telah diterima ......................... 82

Diagram 4.8 Program BLT meringankan beban hidup penerima BLT .............. 83

Diagram 4.9 Program BLT mampu mempertahankan daya beli ........................ 84

Diagram 4.10 Dana BLT sebanding dengan kebutuhan masyarakat miskin ...... 86

Diagram 4.11 Proses penyaluran BLT dinilai sudah tepat waktu ....................... 87

Diagram 4.12 Proses penyaluran BLT teratur walaupun ada pemotongan dana 88

Diagram 4.13 Dana BLT dapat bermanfaat bagi masyarakat miskin ................. 90

Diagram 4.14 Penerima BLT sangat mengandalkan dana BLT ......................... 91

Diagram 4.15 Program BLT dapat memenuhi ekonomi penerima BLT ............ 92

Diagram 4.16 Kecukupan jumlah BLT yang diterima ........................................ 94

Diagram 4.17 Program BLT memecahkan masalah perekonomian penerima ... 95

Diagram 4.18 Pembagian BLT telah merata hanya kepada masyarakat miskin . 96

Diagram 4.19 pembagian BLT telah sesuai harapan penerima BLT .................. 98

Diagram 4.20 Pemerataan dalam penyampaian informasi program BLT........... 99

Page 19: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

xi  

Diagram 4.21 Informasi BLT mudah dipahami penerima BLT ......................... 100

Diagram 4.22 Pemerataan pendistribusian BLT ................................................. 101

Diagram 4.23 Pengetahuan penerima BLT terhadap pengurangan dana BLT ... 103

Diagram 4.24 Penerima BLT memahami penyebab pengurangan dana BLT .... 104

Diagram 4.25 Pengetahuan penerima BLT terhadap kriterianya ........................ 105

Diagram 4.26 Kriteria penerima BLT dipahami oleh penerima BLT ................. 107

Diagram 4.27 Pelaksanaan BLT utamakan kepentingan masyarakat miskin ..... 108

Diagram 4.28 Sasaran program BLT masyarakat sesuai kriteria program ......... 109

Diagram 4.29 Program BLT meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat ..... 110

Diagram 4.30 Kepuasan penerima BLT terhadap pelaksaaan program .............. 111

Diagram 4.31 Ketetapan sasaran BLT ................................................................ 112

Page 20: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang ditimbulkan

oleh adanya ketimpangan pembangunan ekonomi suatu negara diantara

pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan, sehingga hal tersebut

merupakan persoalan besar bagi banyak negara di dunia untuk terus

meningkatkan pembangunan ekonominya agar tidak semakin terpuruk dalam

perkembangan zaman yang kian mengalami perubahan (Enda, 2005).

Kemiskinan telah menjadi sebuah persoalan kehidupan manusia. Sebagai

sebuah persoalan kehidupan manusia, maka kemiskinan telah hadir juga

dalam berbagai analisis dan kajian yang dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu

pengertahuan sebagai wujud nyata dari upaya memberi jawab kepada

persoalan kemiskinan. Bahkan tidak hanya sebatas itu, kemiskinan juga telah

hadir dalam sejumlah kebijakan baik oleh elemen-elemen sosial masyarakat

maupun pemerintah dalam menunjukkan kepedulian bersama untuk

menangani persoalan kemiskinan ini.

Di Indonesia, upaya kepedulian terhadap persoalan kemiskinan,

bahkan sudah berlangsung sejak lama, baik pada jaman pemerintahan masa

Orde Lama, masa Orde Baru, maupun pada masa pemerintahan di era

reformasi ini. Untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap persoalan

Page 21: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

2  

kemiskinan ini, pemerintahan SBY-JK juga tidak mau ketinggalan, bukti

nyata dari kepedulian SBY-JK adalah terlihat pada program “Bantuan

Langsung Tunai”. Hal ini mulai terlaksana melalui ‘Instruksi Presiden

Republik Indonesia No. 12 Tahun 2005’, tentang “Bantuan Langsung Tunai

kepada rumah tangga-Rumah Tangga Miskin di Indonesia”. Dalam petunjuk

teknis penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), tujuan dari program ini

dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi BBM adalah :

1. Membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya.

2. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat

kesulitan ekonomi.

3. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah bantuan langsung berupa

uang tunai sejumlah tertentu untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS).

Sedangkan pengertian RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam

kategori sangat miskin, dan hampir miskin. BLT diberikan Rp. 100.000,-

/bulan. Kriteria penerima BLT sesuai dengan yang ditentukan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS).

Penerima BLT adalah rumah tangga yang memiliki kriteria :

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal, kurang dari 8 m2 per

orang

b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari

bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa plester

Page 22: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

3  

c. Tidak memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau bersama-

sama dengan orang lain

d. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik

e. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak

terlindungi, sungai dan air hujan

f. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar,

arang, minyak tanah

g. Hanya mengkonsumsi daging, susu, ayam satu kali dalam

seminggu

h. Hanya membeli satu stel pakaian dalam setahun

i. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam

sehari

j. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau

poliklinik

k. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani

dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan,

buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan

dibawah Rp. 6600.000 per bulan

l. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga adalah tidak

sekolah, tidak tamat SD atau hanya SD

Page 23: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

4  

m. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual

minimal Rp. 500.000 seperti sepeda motor baik kredit maupun

non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal

lainnya.

(sumber : Depkominfo, 2008)

Pada 1 Oktober 2005, pemerintah menetapkan kenaikan harga Bahan

Bakar Minyak (BBM) dalam rangka mengurangi beban subsidi. Tingkat

kenaikan harga BBM kali ini tergolong tinggi dibanding kenaikan-kenaikan

harga sebelumnya, yaitu bensin: 87,5%, solar: 104,8%, dan minyak tanah:

185,7% (Depkominfo). Keputusan ini diambil dengan latar belakang: 1)

peningkatan harga BBM yang sangat tinggi di pasar dunia sehingga berakibat

pada makin besarnya penyediaan dana subsidi yang dengan sendirinya makin

membebani anggaran belanja negara; 2) pemberian subsidi selama ini

cenderung lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat menengah ke atas;

dan 3) perbedaan harga yang besar antara dalam dan luar negeri memicu

terjadinya penyelundupan BBM ke luar negeri. Kenaikan harga BBM

menambah beban hidup masyarakat. Mereka tidak hanya menghadapi

kenaikan harga BBM, tetapi juga kenaikan berantai berbagai harga barang

dan jasa kebutuhan sehari-hari. Berbagai kenaikan tersebut menyebabkan

penurunan daya beli masyarakat, terlebih Rumah Tangga Miskin. Untuk

mengurangi beban tersebut, pada 10 September 2005 pemerintah

mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 12 Tahun 2005 tentang

Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai kepada Rumah Tangga Miskin.

Page 24: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

5  

Melalui program yang kemudian dikenal sebagai “Bantuan Langsung Tunai”

(BLT) ini pemerintah menyediakan dana bantuan bagi sekitar 15,5 juta

Rumah Tangga Miskin. Besarnya dana adalah Rp100.000 per keluarga per

bulan dan diberikan setiap tiga bulan.

Pada penyaluran tahap pertama yang direalisasikan sejak 1 Oktober

2005 pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 4,6 triliun. Penyaluran dana

kepada Rumah Tangga Miskin dilakukan oleh PT Pos Indonesia melalui

kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaan program ini tidak

ditemukan adanya acuan atau pedoman umum yang berisi penjelasan

menyeluruh tentang program bagi semua pihak yang berkepentingan. Acuan

yang tersedia hanya berupa buku petunjuk parsial seperti petunjuk pendataan

Rumah Tangga Miskin dan petunjuk pendistribusian Kartu Kompensasi BBM

(KKB) yang persebarannya cenderung terbatas dikalangan internal BPS

(Badan Pusat Statistik). Akibatnya, terdapat perbedaan pemahaman antar

pihak terkait tentang pelaksanaan program. Instansi yang berperan dalam

pelaksanaan Program BLT adalah Departemen Sosial, BPS, dan PT Pos

Indonesia. Pemerintah Daerah (Pemda) pada awalnya tidak dilibatkan secara

serius. Namun, dengan perkembangan pelaksanaan program pihak Pemda dan

seluruh jajarannya sering diminta membantu proses pencairan dana dalam

rangka meredam gejolak sosial.

Sebagai suatu program dan kebijakan nasional, program BLT

mempunyai latar belakang pelaksanaan yang sistematis, baik secara deskriptif

analisis kondisional maupun deskriptif operasional perundangan-undangan.

Page 25: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

6  

Dari sudut deskriptif analisis kondisional dapat dikatakan bahwa program

BLT adalah wujud dari sebuah masalah diseluruh pemerintahan negara-

negara seperti Indonesia. Dimana kemiskinan adalah suatu masalah yang

sangat penting dan genting untuk diperhatikan dan ditangani secara secara

serius (sinar-harapan, 2007).

Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) diselenggarakan Oktober

2005 dalam rangka kebijakan pelindungan sosial (social protection) sebagai

dampak pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mekanisme yang

dilakukan merupakan asistensi sosial (social assistance) yang ditujukan untuk

membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya, mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat

kesulitan ekonomi, dan meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.

Kebijakan ini juga disinergikan dengan kebijakan pemberdayaan masyarakat

melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Kredit

Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), sehingga skema perlindungan sosial

bagi masyarakat miskin tetap mendorong keberdayaan masyarakat sesuai

dengan potensi yang dimiliki. melalui BLT dirumuskan kembali mekanisme

upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat , mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.

Secara operasional perundang-undangan sebagai dasar pijak

pelaksanaan program BLT adalah sebagaimana tertuang dalam dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) kurun waktu 2004-2009,

yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang diantaranya memuat target

Page 26: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

7  

penurunan angka kemiskinan dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 8,2% pada

tahun 2009. Dimana target tersebut dianggap tercapai jika daya beli penduduk

terus ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Wujud nyata dari

orientasi RPJM ini dan didorong oleh membengkaknya subsidi BBM (Bahan

Bakar Minyak) akibat dari meningkatnya harga minyak mentah di pasar

Internasional, yang tentu pula mempengaruhi harga BBM dalam negeri sejak

awal Maret 2005, kemudian mempengaruhi juga kenaikan harga barang-

barang pokok sehari-hari (sembako), yang pada gilirannya memperlemah

daya beli masyarakat.

Bantuan Langsung Tunai tahap pertama diselenggarakan pada

Oktober 2005 dan tahap kedua diselenggarakan pada Juni 2008. Pengucuran

tahap dua BLT mengambil nama lain, Sumbangan langsung Tunai (SLT).

Perbaikan yang kentara yakni pada mekanisme pengambilannya. Jika BLT

tahap pertama dilakukan dan diselenggarakan oleh perangkat desa dan/atau

petugas BPS. Maka pada tahap kedua, pemerintah menunjuk Departemen Pos

dan Giro untuk memanfaatkan seluruh kantor pos yang tersedia di daerah-

daerah sebagai tempat pengambilan. Selain perpindahan tempat, dulunya di

balai desa atau kantor kelurahan, pengambilan BLT harus juga memiliki surat

keterangan khusus tentang status keluarganya. Dan hasilnya cukup

menggembirakan, anomali sosial yang terjadi pada BLT tahap satu relatif

berkurang pada pengucuran keduanya.

Penyaluran BLT telah disusun Bappenas dan dilaksanakan oleh PT

Pos dan BRI. Selain itu sebagai bentuk pengawasan, dilibatkan juga unsur

Page 27: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

8  

perangkat pemerintah desa, RT, RW, dan karang taruna serta melibatkan

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), advokasi pemerintah

daerah, dan Depdagri.

Disatu sisi, kebijakan BLT ini mungkin akan memberikan dampak

positif bagi masyarakat miskin. Dengan BLT, kenaikan biaya hidup yang

diakibatkan oleh kenaikan BBM secara langsung maupun dampak kenaikan

harga kebutuhan pokok akibat kenaikan BBM, akan sedikit tertutupi dengan

adanya dana “cuma-cuma” yang diberikan oleh pemerintah. Akan tetapi disisi

yang lain kebijakan BLT ini memiliki dampak negatif yakni kebijakan ini

akan berdampak negatif pada perilaku dan karakter masyarakat. Kebijakan ini

sangat riskan menciptakan karakter masyarakat yang selalu dimanja dan

menjadi bangsa “peminta-minta”. Selain itu, permasalahan efektifitas dan

efisiensi kebijakan ini juga sangat diragukan, apalagi kalau kita melihat

bahwa landasan kenaikan BBM adalah kondisi defisit keuangan negara yang

semakin membengkak.

Melihat pada dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan BLT ini,

kebijakan BLT tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap

kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Ini disebabkan nominal BLT yang

diberikan tidak seimbang dengan kenaikan biaya hidup yang ditanggung oleh

masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM tersebut akan

mendorong kenaikan biaya input produksi masyarakat miskin yang

kebanyakan berada pada sektor pertanian (baik petani maupun nelayan) yang

berada di pedesaan. Apabila membandingkan total kenaikan biaya hidup

Page 28: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

9  

(biaya pemenuhan kebutuhan dasar dan input produksi) masyarakat miskin

dengan nominal dana BLT yang diberikan, kebijakan ini akan berdampak

signifikan. Apalagi, pemerintah tidak bisa menjamin efisiensi dan efektifitas

penggunaan dana BLT yang diberikan kepada masyarakat.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan BLT tersebut

tidak mampu memberikan dampak positif pada peningkatan produktifitas

masyarakat miskin, melainkan kecenderungannya memberikan dampak

negatif pada penurunan produktifitas.

Di satu sisi masih banyak adanya keluarga/rumah tangga yang sama

miskinnya tetapi tidak mendapatkan BLT (undercoverage). Di sisi lain,

ditemukan juga beberapa keluarga/rumah tangga mampu yang menerima

BLT (leakage). Tidak ada ketentuan yang mengatur penggunaan dana BLT.

Artinya, penerima dapat menggunakan dana untuk keperluan apa pun. Dalam

kenyataannya, umumnya penerima menggunakan dana BLT untuk membeli

beras dan minyak tanah, membayar listrik dan biaya kontrak rumah, serta

melunasi utang. Selain itu, ada juga beberapa penerima yang menggunakan

dana untuk biaya kesehatan dan sekolah. Hanya sedikit yang memanfaatkan

dana untuk modal usaha. Setelah pembagian KKB dan pencairan dana,

banyak anggota masyarakat mengajukan keberatan karena tidak memperoleh

BLT. Padahal mereka telah didata atau selama ini termasuk keluarga/Rumah

Tangga Miskin dalam program penanggulangan kemiskinan lainnya.

Berdasarkan atas data dan informasi yang diperoleh peneliti selama

dalam proses observasi awal ke sejumlah kelurahan yang berada di

Page 29: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

10  

Kecamatan Kramatwatu dan dari hasil wawancara dengan beberapa kepala

desa dan staf di Kecamatan Kramatwatu , terdapat beberapa permasalahan

yang menjadi keluhan masyarakat miskin terkait dengan pelaksanaan

program BLT tersebut, antara lain sebagaimana diuraikan di bawah ini

Sebagian besar kelurahan di Kecamatan Kramatwatu belum mampu

menerapkan kriteria penerima BLT berdasarkan kriteria nasional, (sumber :

hasil wawancara denga sekretaris kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan

Kramatwatu) yang berasal dari rumah tangga miskin menurut Tim Koordinasi

Pusat Pemberian Subsidi Langsung Tunai. Dasar penentuan penerima BLT

lebih menggutamakan data penerima BLT tahun sebelumnya, yang juga

berdasarkan atas pertimbangan RT/RW setempat yang dinilai cukup

mengetahui kondisi perekonomian warganya.

Alasan mengapa kriteria penerima raskin dinilai sulit diterapkan

karena : Pertama, kondisi kehidupan warga masyarakat yang mengalami

perubahan setiap tahunnya, sehingga pihak kelurahan merasa kesulitan untuk

mencari penerima BLT yang sesuai dengan kriteria yang dimaksud (sumber:

hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan

Kramatwatu). Kriteria penerima BLT dinilai sudah tidak mampu menjawab

kondisi kehidupan masyarakat saat ini, yang layak untuk menerima BLT.

Oleh sebab itu, tidak heran banyak ditemukan penerima BLT yang tidak

termasuk dalam salah satu syarat, misalnya jenis lantai bangunan tempat

tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan, sumber penerangan rumah

tangga tidak menggunakan listrik, Masalah ini termasuk kedalam kriteria

Page 30: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

11  

evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria pemerataan dan ketepatan.

Kedua, masih ditemukannya beberapa kelurahan yang belum menerapkan

kriteria penerima BLT berdasarkan atas kriteria nasional. Hal tersebut

disebabkan karena minimnya sosialisasi kriteria program kepada pihak

kelurahan. Kurangnya sosialisasi menyebabkan beberapa kelurahan tidak

mengetahui apa yang menjadi syarat penerima BLT secara nasional,

melainkan lebih menggunakan data lain yang dinilai cukup menunjang untuk

menentukan kriteria penerima BLT, seperti mengacu kepada data yang

digunakan oleh tim kader posyandu setempat, atau lebih mempercayakan

persoalan teknis penentuan penerima BLT kepada RT/RW setempat yang

lebih didasarkan pada pemikirannya saja (sumber : hasil wawancara dengan

sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini

termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria

responsibilitas.

Ketiga, adanya pemotongan dana yang dilakukan petugas untuk

dibagikan kepada warga yang tidak seharusnya mendapatkan dana bantuan

tersebut tetapi tidak terdata, ini dilakukan untuk menghindari kecemburuan

sosial di antara warga. Potongan tersebut sebesar Rp. 20.000,-/rumah tangga

miskin di sebagian keluruhan (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris

Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk

kedalam kriteria evaluasi kebijakan munurut Dunn dalam kriteria kecukupan

dan responsibilitas.

Page 31: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

12  

Keempat, dalam pembagian pun petugas merasa kesulitan karena tidak

sedikit warga di Kecamatan Kramatwatu yang menerima BLT tidak

mempunyai identitas diri yang digunakan sebagai tanda bukti pengambilan

dana bantuan pemerintah tersebut. Dan penerima BLT ini tidak bisa

diwakilkan kepada saudara atau orang lain, harus dengan orang yang

bersangkutan tersebut yang sesuai dengan data yang ada pada petugas

Kecamatan Kramatwatu dan PT. Pos di Kecamatan Kramatwatu (sumber:

hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos Kecamatan

Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi kebijakan

munurut Dunn dalam kriteria efisiensi.

Kelima, warga di Kecamatan Kramatwatu juga mengeluhkan dana

bantuan pemerintah ini, karena ketika kebijakan ini sudah selesai dan tidak

ada tahap ketiga, maka warga akan kembali merasakan kesulitan karena tidak

mendapat bantuan lagi dari pemerintah, sebagian besar warga menginginkan

adanya keterampilan khusus yang diberikan pemerintah sehingga warga tidak

hanya mendapatkan dana bantuan secara cuma-cuma tetapi juga modal yaitu

keterampilan khusus untuk dijadikan usaha dan menyambung kehidupan

mereka (sumber: hasil wawancara dengan sekretaris Kelurahan, Kasi Kessos

Kecamatan Kramatwatu), Masalah ini termasuk kedalam kriteria evaluasi

kebijakan munurut Dunn dalam kriteria efektivitas dan ketepatan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa persoalan-

persoalan yang dialami oleh masyarakat miskin mengenai pelaksanaan

program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu dengan upaya-

Page 32: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

13  

upaya yang ditekankan pada adanya perbaikan-perbaikan secara fundamental

sehingga berdasarkan atas latar belakang yang telah peneliti uraikan di atas,

maka peneliti akan mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Evaluasi

Program Bantuan langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu (studi

kasus periode 2008-2009”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar

belakang masalah, maka peneliti dapat melakukan identifikasi masalah yang

terdapat dalam pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai yakni sebagai

berikut :

1. Masih belum diterapkannya kriteria penerima Bantuan Langsung Tunai

(BLT) secara merata di sejumlah kelurahan di Kecamatan Kramatwatu.

2. Aparatur setempat kurang mensosialisasikan tentang bantuan pemerintah

ini, sehingga banyak warga yang tidak mengerti tentang prosedurnya.

3. Di beberapa desa di Kecamatan Kramatwatu masih banyak yang tidak

mempunyai KTP dan KTP yang sudah mati sekitar 16,4%, ada 581 warga

dari 3531 warga yang terdaftar sebagai penerima Bantuan langsung Tunai

(BLT), sehingga mempersulit pada saat pengambilan dana Bantuan

Langsung Tunai (BLT) dan tidak dapat diwakilkan oleh keluarganya atau

orang lain. (sumber : data di Kecamatan Kramatwatu)

Page 33: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

14  

4. Program Bantuan Langsung Tunai hanya sebatas memberikan dana yang

bertujuan agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Tanpa memberikan

keterampilan khusus kepada masyarakat.

5. .Adanya pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai dari setiap warga.

Setelah melakukan identifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam

pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu, maka

peneliti melakukan batasan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti,

yaitu sebagai berikut : Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di

Kecamatan Kramatwatu

1.3 Perumusan Masalah

Dari beberapa masalah yang dikemukakan dalam identifikasi masalah,

maka langkah peneliti selanjutnya adalah menetapkan masalah yang akan

diteliti dalam rumusan masalah ini, adalah : Bagaimanakah evaluasi Program

Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji masalah yang timbul seiring

dengan adanya program raskin. Namun, secara spesifik tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui; evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di

Kecamatan Kramatwatu.

Page 34: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

15  

1.5 Kegunaan Penelitian

Dalam hal ini penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

berarti, baik secara teoritis maupun praktis. Secara lebih detail penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis :

a. Memperbanyak khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia akademis

khususnya ilmu admunistrasi negara.

b. Mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama dalam

perkuliahan.

c. Sebagai bahan pemahaman untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat secara praktis :

a. Dapat memperoleh manfaat bagi diri peneliti yaitu untuk dapat

memperkaya ilmu yang dimilikinya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu

pengetahuan khususnya dibidang kebijakan publik.

c. Bagi pihak terkait dalam evaluasi program Bantuan Langsung

Tunai (BLT) di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang agar

kelak menjadi masukan yang berarti.

Page 35: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

16  

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam upaya untuk mempermudah cara pemahaman isi skripsi dan

menyajikan uraian yang lebih jelas, terarah serta tidak menyimpang dari

tujuan penulisan, maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah

yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang

paling umum hingga ke masalah yang paling spesifik. Latar belakang

masalah diuraikan secara faktual dan logis.

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah adalah mengidentifikasi dikaitkan dengan

tema/topik/judul dan fenomena yang kan diteliti. penelitian atau dengan

masalah atau variabel yang akan diteliti. pembatasan masalah lebih

difokuskan pada masalah-masalah yang akan diajukan dalam rumusan

masalah yang akan diteliti. pembatasan masalah dapat diajukan dalam

bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah mendefinisikan permasalahan yang telah

ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi operasional.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah

Page 36: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

17  

dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian dan rumusan masalah

sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis

temuan penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang hierarki penulisan skripsi

dalam penelitian ini

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

teori (dana bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-

hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. deskripsi teori

berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui

pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai

referensi, sehingga ruang lingkup, kependudukan, dan prediksi terhadap

hubungan antar variabel yang kan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa

peneliti mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan dalam hipotesis.

Kerangka berpikir akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara

variabel yang akan diteliti.

Page 37: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

18  

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan

yang diteliti dan akan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan kajian teori serta kerangka berpikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam

penelitian.

3.2 Istrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat

pengumpulan data yang digunakana, proses pengumpulan, dan teknik

penentuan kualitas instrumen (validitas dan realibiltasnya).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Penjelasan tentang wilayah generalisasi atau proposal penelitian,

penetapan besar sampel, dan teknik pengambilan sampel serta

rasionalisasinya.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisis dan disertai rasionalisasinya. Teknik analisis

data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti.

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait tempat

dan jadwal penelitian tersebut dilaksanakan.

Page 38: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

19  

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Deskripsi obyek penelitian menjelaskan tentang obyek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian, struktur organisasi dari populasi/sampel yang

telah ditentukan, serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisis data yang relevan, baik data kualitatif

maupun data kuantitatif.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan menggunakan

uji statistik tertentu.

4.4 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik

analisis statistik yang sudah ditentukan semua, seperti korelasi dan atau

regresi, baik sederhana maupun ganda. Masing-masing hipotesis diuji

dalam subjudul sendiri.

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian.

Melakukan penafsiran terhadap hasil skhir pengujian hipotesis.

4.6 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil penelitian data.

Page 39: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

20  

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penyimpulan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas, dan

mudah dipahami. Kesimpulan penelitian sejalan dan sesuai dengan

permasalahan serta hipotesis penelitian.

5.2 Saran-saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

diteliti, baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 40: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

21  

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Dekripsi Teori

2.1.1 Konsep Kebijakan Publik

Anderson memberikan pengertian kebijakan publik seperti yang

dikutip oleh Islamy (1997:19) bahwa kebijakan adalah : “public policies are

those pollcles develoved by go verenmental boodles and officals”.

Anderson mengemukakan bahwa dalam mempelajari kebijakan negara

seyogyanya diarahkan kepada apa yang senyatanya dilakukan oleh

pemerintah dan bukan sekedar apa yang ingin dilakukan. Disamping itu

konsep tersebut juga membedakan antara kebijakan dan keputusan yang

mengandung arti pemilihan antara sejumlah alternatif yang tersedia.

Kebijakan negara dalam berbagai literatur banyak diartikan secara

beragam, dan tidak satupun definisi yang benar-benar memuaskan. Hal ini

disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian besar definisi yang dikemukakan

oleh para ahli dipengaruhi oleh masalah-masalah tertentu yang ingin dikaji

oleh para analisis kebijakan bersangkutan.

Selanjutnya menurut Islamy, implikasi dari pengertian kebijakan

publik menurut Anderson di atas bahwa :

1. Kebijakan negara itu mempunyai tujuan tertentu atau merupakan tindakan

ysng berorientasi pada tujuan.

Page 41: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

22  

2. Kebijakan itu merupakan benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi

bukan merupakan apa yang pemerintah bermaksud akan melakukan

sesuatu.

3. Kebijakan negara itu bersifat positif dalam arti merupakan beberapa

bentuk tindakan pemerintahan mengenai suatu masalah tertentu atau

bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pejabat pemerintah untuk

tidak melakukan sesuatu.

4. Kebijakan itu berisi tindakan atau pola-pola tindakan pemerintah.

5. Kebijakan pemerintah setidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada

peraturan perundanga-undangan yang bersifat memaksa (otokratif).

Kebijakan adalah rangkaian asas yang menjadi garis besar dan dasar

rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara

bertindak (tentang organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan

prinsip, atau maksud garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai

sasaran tertentu. Contoh : kebijakan kebudayaan, adalah rangkaian konsep

dan asas yang menjadi garis besar rencana atau aktifitas suatu negara untuk

mengembangkan kebudayaan bangsanya.

Kebijakan berbeda maknanya dengan kebijaksanaan. Dalam Kamus

besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1991), kebijaksanaan adalah

kepandaian seseorang menggunakan akal budinya (berdasarkan pengalaman

dan pengetahuannya); atau kecakapannya bertindak apabila menghadapi

kesulitan.

Page 42: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

23  

Terminologi kebijakan publik dalam Wikipedia Indonesia,

ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia menunjuk pada serangkaian peralatan

pelaksanaan yang lebih luas dari peraturan perundang-undangan, mencakup

juga aspek anggaran dan struktur pelaksanaan. Siklus kebijakan publik sendiri

bisa dikaitkan dengan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan

evaluasi kebijakan. Bagaimana keterlibatan publik dalam setiap tahapan

kebijakan bisa menjadi ukuran tentang tingkat kepatuhan negara kepada

amanat rakyat yang berdaulat atasnya. Dapatkah publik mengetahui apa yang

menjadi agenda kebijakan, yakni serangkaian persoalan yang ingin

diselesaikan dan prioritasnya, dapatkah publik memberi masukan yang

berpengaruh terhadap isi kebijakan publik yang akan dilahirkan. Begitu juga

pada tahap pelaksanaan, dapatkah publik mengawasi penyimpangan

pelaksanaan, juga apakah tersedia mekanisme kontrol publik, yakni proses

yang memungkinkan keberatan publik atas suatu kebijakan dibicarakan dan

berpengaruh secara signifikan. Kebijakan publik menunjuk pada keinginan

penguasa atau pemerintah yang idealnya dalam masyarakat demokratis,

merupakan cerminan pendapat umum (opini publik).

Selanjutnya Easton (wahab, 1990: 15-16) memberikan gambaran

mengenai ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan-kebijakan negara

yaitu selalu bersumber pada kenyataan bahwa kebijakan itu dirumuskan oleh

orang-orang yang memiliki wewenang dalam sistem politik, yaitu para tetua

adat, para ketua suku, para eksekutif, para legislator, para hakim, para

administator, para monarki dan lain sebagainya. Mereka inilah orang-orang

Page 43: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

24  

yang dalam kesehariannya terlibat dalam urusan-urusan politik dan sistem

politik dan dianggap sebagian besar warga sistem politik itu sebagai pihak

yang bertanggung jawab atas urusan-urusan politik tadi dan berhak untuk

mengambil tindakan-tindakan tertentu sepanjang tindakan-tindakan tersebut

masih berada dalam batas-batas peran dan kewenangan mereka.

Hakikat kebijakan negara menurut Solihin sebagai jenis tindakan yang

mengarah pada tujuan yang dapat diperinci kedalam beberapa kategori, yakni

:

1. Policy demams (tuntutan kebijakan) ialah tuntutan atau desakan

yang diperuntukan pada pejabat-pejabat pemerintah yang

dilakukan oleh faktor-faktor lain, baik swasta maupun kalangan

pemerintah sendiri, dalam sistem politik untuk melakukan tindakan

tertentu atau sebaliknya tidak berbuat sesuatu terhadap masalah

tertentu.

2. Policy decisions (keputusan kebijakan) ialah keputusan-keputusan

yang dibuat oleh para pejabat pemerintah yang dimaksudkan untuk

memberikan keabsahan, kewenangan atau memberikan arah

terhadap pelaksanaan kebijakan negara. Dalam hubungan ini

termasuk di dalamnya keputusan-keputusan untuk menciptakan

status (ketentuan-ketentuan dasar), mencanangkan peraturan-

peraturan, misalnya tentang disiplin pegawai negeri sipil.

3. Policy statemen (pernyataan kebijakan) ialah pernyataan resini atau

artikulasi (penjelasan) mengenai kebijakan negara tertentu.

Page 44: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

25  

Termasuk dalam hal ini ialah ketetapan-ketettapan MPR,

keputusan Presiden, Dekrit Presiden, Peraturan-peraturan

administratif dan keputusan-keputusan peradilan.

4. Policy output (keluaran kebijakan) ialah menerapkan wujud

kebijakan negara yang paling dapat dilihat dan dirasakan karena

menyangkut hal-hal yang nyatanya dilakukan guna merealisasikan

apa yang telah digariskan dalam keputusan-keputusan dan

pernyataan-pernyataan kebijakan.

5. Policy outcomes (hasil akhir kebijakan) adalah akibat-akibat atau

dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan

pemerintah, baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan

sebagai konsekuensi dari adanya tindakan atau tindak adanya

pemerintah dalam bidang-bidang atau masalah-masalah tertentu

yang ada dalam masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka definisi konseptual dari

kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang

banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh

pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka

kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang

menerima mandat dari publik atau orang banyak. Umumnya melalui suatu

proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Selanjutnya,

kebijaksanaan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang

dijalankan oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijaksanaan publik

Page 45: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

26  

dalam negara modern adalah pelayanan publik, yang merupakan segala

sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk mempertahankan atau

meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

Definisi kebijakan menurut Eulau dan Prewitt, dalam Thoha (2004 :

61), kebijakan publik dirumuskan sebagai suatu keputusan yang akan disifati

oleh adanya perilaku yang konsisten dan pengulangan pada bagian dari

keduanya yakni bagi orang-orang yang membuatnya dan bagi orang-orang

yang melaksanakannya.

Dari beberapa definisi kebijakan publik yang telah dipaparkan oleh

beberapa tokoh tersebut maka yang dimaksud dengan kebijakan publik adalah

serangkaian kegiatan yang memiliki tujuan untuk meyelesaikan suatu

permasalahan dalam suatu lingkungan tertentu atau negara oleh para aktor

pembuat kebijakan yang berada dalam dilingkungan tersebut.

2.1.2 Evaluasi Kebijakan

2.1.2.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan

Sebuah kebijakan publik tidak dapat dilepas begitu saja. Kebijakan

harus diawasi, dan salah satu mekanisme pengawasan tersebut disebut

sebagai “evaluasi kebijakan”. Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai

sejauh mana keefektifan kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan

kepada konstituennya, sejauh mana tujuan dicapai. Evaluasi diperlukan

untuk melihat kesenjangan antara “harapan” dengan “kenyataan”.

Page 46: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

27  

Evaluasi kebijakan merupakan :

“Kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kebijakan publik. Oleh karena itu, evaluasi merupakan kegiatan pemberian nilai atas sesuatu “fenomena” di dalamnya terkandung pertimbangan nilai (value judgment) tertentu.” (Mustofadijaja, 2002:45). Fenomena yang dinilai tergantung kepada konteksnya. Manakala konteksnya kebijakan publik, maka fenomena yang dinilai menurut Mustofadijaja (2002:46) adalah berkaitan dengan “tujuan, sasaran kebijakan, kelompok sasaran (target groups) yang ingin dipengaruhi, berbagai instrumen kebijakan yang akan digunakan, responsi dari lingkungan kebijakan, kinerja yang dicapai, dampak yang terjadi, dan sebagainya”. (Widodo,2007:111)

Evaluasi kebijakan publik dimaksudkan untuk melihat atau

mengukur tingkat kinerja pelaksanaan suatu kebijakan publik yang latar

belakang dan alasan-alasan diambilnya sesuatu kebijakan, tujuan dan

kinerja kebijakan, berbagai instrumen kebijakan yang dikembangkan dan

dilaksanakan, responsi kelompok sasaran dan lainnya serta konsistensi

aparat, dampak yang timbul dan perubahan yang ditimbulkan, perkiraan

perkembangan tanpa kehadirannya dan kemajuan yang dicapai kalau

kebijakan dilanjutkan atau diperluas. Evaluasi kebijakan bisa saja

mempersoalkan pada tataran “abstrak” berupa pemikiran, teori, ataupun

paradigma yang mendasari suatu kebijakan apabila dipandang perlu.

Evaluasi kebijakan publik merupakan suatu proses untuk menilai

seberapa jauh suatu kebijakan publik dapat “membuahkan hasil”, yaitu

dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan dan

/atau target kebijakan publik yang ditentukan (Muhadjir, (1996) dalam

Widodo, (2007:112))

Page 47: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

28  

Dalam bukunya Agustino, (2006:118), kinerja kebijakan yang

dinilai dalam evaluasi kebijakan melingkupi :

1. Seberapa jauh kebutuhan, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan kebijakan/program. Dalam hal ini evaluasi kebijakan mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu telah dicapai.

2. Apakah tindakan yang ditempuh oleh implementing agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil. Dalam bagian ini evaluasi kebijakan harus juga memperhatikan persoalan-persoalan hak asasi manusia ketika kebijakan itu dilaksanakan.

3. Bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Dalam bagian ini elevator kebijakan harus dapat memberdayakan output dan outcome yang dihasilkan dari suatu implementasi kebijakan. Ketajaman penglihatan ini yang diperlukan oleh publik ketika melihat hasil evaluasi kebijakan, sehingga fungsinya untuk memberikan informasi yang valid dan dapat dipercaya menjadi realisasi dari perwujudan right to know bagi warga masyarakat.

Menurut Dunn (2003 : 608) istilah evaluasi kebijakan mempunyai

arti yang berhubungan, masing-masing menunjuk pada aplikasi beberapa

skala nilai terhadap hasil kebijakan dan program. Secara umum istilah

evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka

(ratting) dan penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha

untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti

yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi

mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada

kenyataannya mempunyai nilai, hal ini karena hasil tersebut memberi

sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam hal ini, dapat dikatakan

bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja yang

bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan dibuat jelas

Page 48: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

29  

atau diatasi. Ada tiga fungsi dari evaluasi kebijakan yang dapat dijabarkan

disini, yaitu:

1. Evaluasi kebijakan harus memberi informasi yang valid dan dipercaya mengenai kinerja kebijakan. Kinerja kebijakan yang dinilai dalam evaluasi kebijakan melingkupi : a. Seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah

dapat dicapai melalui tindakan kebijakan/program. Dalam hal ini evaluasi kebijakan mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu telah tercapai.

b. Apakah tindakan yang yang telah ditempuh oleh implementing agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil. Dalam bagian ini evaluasi kebijakan harus juga memperhatikan persoalan-persoalan hak azasi manusia ketika kebijakan itu dilaksanakan. Hal ini diperlukan oleh para evaluator kebijakan karena jangan sampai tujuan dan sasaran dalam kebijakan publik terlaksana, tetapi ketika itu diimplementasikan banyak melanggar kehidupan warga.

c. Bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Dalam bagian ini evaluator harus dapat memberdayakan output dan outcome yang dihasilkan dari suatu implementasi kebijakan.

2. Evaluasi kebijakan berfungsi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

3. Evaluasi kebijakan berfungsi juga memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk bagi perumusan masalah maupun pada rekomendasi kebijakan.

Sifat evaluasi menurut Dunn, (2003:608) yaitu :

1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan program. Evaluasi terutama merupakan usaha untuk menentukan manfaat atau kegunaan sosial kebijakan atau program, dan bukan sekedar usaha untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil aksi kebijakan yang terantisipasi dan tidak terantisipasi.

2. Interdenpensasi fakta-nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik “fakta” maupun “nilai”. Untuk menyatakan bahwa kebijakan atau program tertentu telah mencapai tingkat kinerja yang tertinggi atau rendah diperlukan tidak hanya bahwa hasil-hasil kebijakan berharga bagi sejumlah individu, kelompk atau

Page 49: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

30  

seluruh masyarakat, untuk menyatakan demikian, harus didukung oleh bukti bahwa hasil-hasil kebijakan secara aktual merupakan konsekuensi dari aksi-aksi yang dilakukan untuk memecahkan masalah etrtentu.

3. Orientasi masa kini dan masa lampau. Evaluasi kebijakan diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan. Evaluasi bersifat retrospektif dan setelah aksi-aksi dilakukan (ex post). Rekomendasi yang juga mencakup premis-premis nilai, bersifat prospektif dan dibuat sebelum aksi-aksi dilskukan (ex ante).

4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan. Evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara.

Dalam bukunya Nugroho, (2003:187-203) menjelaskan bahwa

evaluasi kebijakan publik secara umum terdiri dari 3 hal, yaitu :

1. Evaluasi formulasi kebijakan publik. Secara umum, evaluasi

formulasi kebijakan publik berkenaan dengan apakah formulasi

kebijakan publik telah dilaksanakan :

a. Menggunakan pendekatan yang sesuai dengan masalah

yang hendak diselesaikan, karena setiap masalah publik

memerlukan model formulasi kebijakan publik yang

berlainan.

b. Mengarah kepada permasalahan inti, karena setiap

pemecahan masalah harus benar-benar mengarah kepada

inti permasalahannya.

c. Mengikuti prosedur yang diterima secara bersama, baik

dalam rangka keabsahan maupun juga dalam rangka

kesamaan dan keterpaduan langkah perumusan.

Page 50: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

31  

d. Mendayagunakan sumber daya yang ada secara optimal,

baik dalam bentuk sumber daya waktu, dana, manusia, dan

kondisi lingkungan strategis.

2. Evaluasi implementasi kebijakan publik. Mengikuti Prof.

Sofyan Effendi, tujuan dari evaluasi implementasi kebijakan

publik adalah untuk mengitahui variasi dalam indikator-

indikator kinerja yang digunakan untuk menjawab dua

pertanyaan pokok, yaitu :

a. Bagaima kinerja implementasi kebijakan publik ?

jawabannya berkenaan dengan kinerja implementasi publik

(variasi dari outcome) terhadap variabel independen

tertentu.

b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan variasi itu ?

jawabannya berkenaan faktor kebijakan itu sendiri,

organisasi implementasi kebijakan, dan lingkungan

implementasi kebijakan yang mempengaruhi (variabel

outcome) dari implementasi kebijakan.

3. Evaluasi lingkungan kebijakan publik. Pada jenis evaluasi ini,

kegagalan ataupun keberhasilan kebijakan dilihat dari pengaruh

lingkungan sekitar tempat kebijakan tersebut berlaku. Evaluasi

lingkungan implementasi kebijakan berkenaan dengan faktor-

faktor apa lingkungan apa saja yang membuat kebijakan gagal

dan berhasil diimplementasikan. Jadi prinsipnya evaluasi

Page 51: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

32  

lingkungan kebijakan publik memberikan sebuah deskripsi

yang lebih jelas bagaimana konteks kebijakan dirumuskan dan

konteks kebijakan diimplementasikan.

Menurut Lester dan Stewart, dalam Agustino (2006 : 185)

evaluasi ditunjukan untuk melihat sebagian-sebagian kegagalan suatu

kebijakan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak yang diinginkan.

Winarno, dalam Nugraha (2002 : 183-184) mengatakan bahwa :

“Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauhmana keefektifan kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan kepada konsituennya. Evaluasi kebijakan publik harus dipahami sebagai suatu yang bersifat positif. Evaluasi bertujuan untuk mencari kekurangan dan menutup kekurangan. Menurut Winarno sesungguhnya evaluasi kebijakan publik mempunyai tiga lingkup makna, yaitu evaluasi perumusan kebijakan, evaluasi implementasi kebijakan, dan evaluasi lingkungan kebijakan”.

Menurut Jones, dalam Widodo (2007 : 113) mengartikan evaluasi

kebijakan merupakan suatu aktivitas yang dirancang untuk menilai hasil-

hasil kebijakan pemerintah yang mempunyai perbedaan-perbedaan yang

sangat penting dalam spesifikasi objeknya, teknik-teknik pengukurannya,

dan metode analisisnya.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan

evaluasi kebijakan publik merupakan suatu tahapan dalam kebijakan

publik yang di dalamnya terangkai suatu penilaian untuk mengukur

pencapaian dari keberhasilan maupun kegagalan dari kebijakan yang

dibuat.

Page 52: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

33  

Hasil dari penilaian tersebut apakah sesuai dengan tujuan maupun

target yang menjadi sasaran dan dapatkah hasil tersebut memberikan

manfaat.

2.1.2.2 Kriteria Evaluasi Kebijakan

Dunn, menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan (2003 :

610) sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kriteria Evaluasi

Tipe Kriteria Pertanyaan Efektifitas Apakah hasil yang diinginkan telah tercapai? Efisiensi Seberapa banyak usaha yang perlukan untuk

mencapai hasil yang diinginkan? Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan

memecahkan masalah? Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan

merata kepada kelompok-kelompok yang berbeda?

Responsibilitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferansi atau nilai kelompok-kelompok tertentu?

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai?

1. Efektifitas (effectiveness) Efektifitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai

hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Efektifitas, yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya. Misalnya, kebijakan kesehatan yang efektif adalah kebijakan penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, dengan asumsi bahwa kualitas pelayanan kesehatan adalah yang bernilai (tujuan).

Page 53: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

34  

2. Efisiensi (effeciency) Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan

untuk menghasilkan tingkat efektifitas tertentu. Efisiensi, yang merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan hubungan antara efektifitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter.

3. Kecukupan (adequacy) Kecukupan berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat

efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternative kebijakan dan hasil yang diharapkan.

4. Perataan (equity) Kriteria perataan erat hubungannya dengan rasionalitas legal

dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau usaha secara adil didistribusikan. Kebijakan yang dirancang untuk mendistribusikan pendapatan, kesempatan pendidikan, atau pelayanan publik kadang-kadang direkomendasikan atas dasar kriteria kesamaan. Suatu program tertentu mungkin dapat efektif, efisien, dan mencukupi (misalnya, rasio biaya-laba mungkin unggul dibanding program-program lain) namun mungkin ditolak karena menghasilkan distribusi biaya dan manfaat yang tidak merata. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa kondisi. Mereka yang membutuhkan tidak menerima pelayanan sesuai dengan jumlah mereka, mereka yang paling tidak mampu membayar dibebani bagian biaya yang tidak proporsional, atau mereka yang paling menerima manfaat tidak membayar ongkos.

5. Responsibilitas (responsiveness) Responsibilitas berkenaan dengan seberapa jauh suatu

kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Kriteria responsibilitas adalah penting karena analis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya (efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan) masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari adanya suatu kebijakan. Program rekreasi dapat menghasilkan distribusi fasilitas yang merata tetapi tidak responsif terhadap kebutuhan kelompok masyarakat tertentu (misalnya, penduduk usia lanjut). Karena itu kriteria responsibilitas menanyakan pernyataan praktis : apakah kriteria efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan secara nyata mencerminkan kebutuhan, preferensi, dan nilai dari kelompok-kelompok tertentu?

Page 54: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

35  

6. Ketepatan (appropriateness) Kriteria ketepatan secara dekat berhubungan dengan

rasionalitas substantif, karena pertanyaan tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. Sementara semua kriteria lainnya tidak mempersoalkan tujuan (misalnya, tidak mempertanyakan nilai efisiensi, dan perataan) kriteria ketepatan mempertanyakan apakah tujuan tersebut tepat untuk suatu masyarakat.

2.1.2.3 Pendekatan Evaluasi Kebijakan

Secara spesifik Dunn (2003 : 611-619) mengembangkan tiga

pendekatan untuk penelitian evaluasi atau evaluasi kebijakan yaitu :

1. Evaluasi semu

Evaluasi semu (Pseudo Evaluation) adalah pendekatan yang

menggunakan metode-metode dekriptif untuk menghasilkan

informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil

kebijakan, tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat

atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap individu, kelompok,

atau masyarakat secara keseluruhan.

Asumsi utama dari evaluasi semu adalah bahwa ukuran tentang

manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang dapat terbukti

sendiri (self eviden) atau tidak kontroversial.

Page 55: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

36  

2. Evaluasi Formal

Evaluasi formal (Formal Evaluation) merupakan pendekatan

yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan

informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil

kebijakan tetapi mengevaluasi hasil tersebut atas dasar tujuan

program kebijakan yang telah diumumkan secara formal oleh

pembuat kebijakan dan administrator program. Asumsi utama

dari evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target

diumumkan secara formal adalah merupakan ukuran yang tepat

untuk manfaat atau nilai kebijakan program. Dalam evaluasi

formal digunakan berbagai macam metode yang sama seperti

yang dipakai dalam evaluasi semu dan tujuannya adalah identik

yaitu untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat

dipercaya mengenai variasi-variasi hasil kebijakan dan dampak

yang dapat dilacak dari masukan dan proses kebijakan.

Meskipun demikian perbedaannya adalah bahwa evaluasi

formal menggunakan undang-undang, dokumen-dokumen

program, dan wawancara dengan pembuat kebijakan dan

administrator untuk mengidentifikasikan, mendefinisikan dan

menspesifikasikan tujuan dan target kebijakan. Kelayakan dari

tujuan dan target yang diumumkan secara formal tersebut tidak

ditanyakan. Dalam evaluasi formal tipe-tipe kriteria evaluatif

yang paling sering digunakan adalah efektifitas dan efisiensi.

Page 56: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

37  

3. Evaluasi keputusan teoritis

Evaluasi keputusan teoritis (Decision - Theoretic Evaluation)

adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode

deskriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat

dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil

kebijakan secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku

kebijakan. Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan

di satu sisi, dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi

lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha

untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target

dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan.

Ini berarti bahwa tujuan dan target dari para pembuat

kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber

nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam

memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan

dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target di mana

kinerja nantinya akan di ukur.

Page 57: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

38  

2.1.3 Bantuan Langsung Tunai

2.1.3.1 Pengertian

Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah bantuan langsung berupa

uang tunai sejumlah tertentu untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS).

Sedangkan pengertian RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam

kategori sangat miskin, dan hampir miskin. Bantuan Langsung Tunai

(BLT) diberikan Rp. 100.000,-/bulan. Kriteria yang yang digunakan adalah

kriteria yang telah ditentukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik).

Penerima BLT adalah rumah tangga yang memiliki kriteria :

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal, kurang dari 8 m2 per

orang

b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari

bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa plester

c. Tidak memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau bersama-

sama dengan orang lain

d. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik

e. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak

terlindungi, sungai dan air hujan

f. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar,

arang, minyak tanah

g. Hanya mengkonsumsi daging, susu, ayam satu kali dalam

seminggu

h. Hanya membeli satu stel pakaian dalam setahun

Page 58: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

39  

i. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam

sehari

j. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau

poliklinik

k. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani

dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan,

buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan

dibawah Rp. 6600.000 per bulan

l. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga adalah tidak

sekolah, tidak tamat SD atau hanya SD

m. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual

minimal Rp. 500.000 seperti sepeda motor baik kredit maupun

non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal

lainnya.

(sumber : Depkominfo, 2008)

Jadi yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan BLT adalah

rumah tangga yang tidak memenuhi kriteria di atas, Pegawai Negeri Sipil,

TNI, POLRI/pensiunan, pengungsi yang di urus oleh pemerintah dan

penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal.

Page 59: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

40  

2.1.3.2 Tujuan

Tujuan dari program Bantuan langsung Tunai (BLT) bagi rumah

tangga sasaran (RTS) dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi

BBM adalah :

1. Membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya.

2. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin

akibat kesulitan ekonomi.

3. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.

2.1.3.3 Dasar Hukum

Pelaksanaan penyaluran Bantuan langsung Tunai kepada rumah

tangga sasaran didasarkan pada Instruksi Presiden Republik Indonesia

No.3 Tahun 2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pelaksanaan Program

Bantuan Langsung Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran.

2.1.3.4 Mekanisme dan Tahapan Kegiatan

Secara umum, tahapan yang dilaksanakan berkaitan dengan

penyaluran dana BLT-RTS adalah :

Page 60: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

41  

1. Sosialisasi Program Bantuan Langsung Tunai, dilaksanakan oleh

Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Sosial,

bersama dengan Kementerian/Lembaga di Pusat bersama-sama

Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Aparat

Kecamatan dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (Karang

Taruna, Kader Taruna Siaga Bencana (TAGANA)), Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

2. Penyiapan data rumah tangga sasaran dilaksanakan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS Pusat). Daftar nama dan alamat yang telah

tersedia disimpan dalam sistem database BPS, Departemen Sosial

dan PT Pos Indonesia.

3. Pengiriman data berdasarkan nama dan alamat rumah tangga

sasaran dari BPS Pusat ke PT Pos Indonesia.

4. Pencetakan Kartu Kompensasi BBM (KKB) Bantuan Langsung

Tunai untuk rumah tangga sasaran berdasarkan data yang diterima

oleh PT Pos Indonesia.

5. Penandatanganan Kartu Kompensasi BBM (KKB) oleh Menteri

Keuangan Republik Indonesia.

6. Pengiriman Kartu Kompensasi BBM (KKB) ke kantor Pos seluruh

Indonesia.

7. Pengecekan kelayakan daftar rumah tangga sasaran di tingkat

Desa/Kelurahan.

Page 61: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

42  

8. Penerima program keluarga harapan juga akan menerima BLT-

RTS, sehingga dimasukkan sebagai rumah tangga sasaran yang

masuk dalam daftar.

9. Pembagian Kartu Kompensasi BBM (KKB) kepada rumah tangga

sasaran oleh petugas kantor Pos dibantu aparat desa/kelurahan,

Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat, serta aparat keamanan

setempat jika diperlukan.

10. Pencairan BLT-RTS oleh rumah tangga sasaran berdasarkan KKB

di kantor Pos atau di lokasi-lokasi pembayaran yang telah

ditetapkan. Terhadap Kartu Kompensasi BBM (KKB) penerima

dilakukan pencocokan dengan Daftar Penerima (Dapem), yang

kemudian dikenal sebagai KKB duplikat.

11. Pembayaran terhadap penerima Kartu Kompensasi BBM (KKB)

dilakukan untuk periode Juni s.d Agustus sebesar Rp. 300.00,- dan

periode September s.d Desember sebesar Rp. 400.000,-.

Penjadwalan pembayaran pada setiap periode menjadi kewenangan

dari PT. Pos Indonesia.

12. Jika kondisi penerima Kartu Kompensasi BBM (KKB) tidak

memiliki identitas sebagai persyaratan kelengkapan verifikasi

proses bayar, maka proses bayar dilakukan dengan verifikasi bukti

diri yang sah (KTP, SIM, Kartu Keluarga, Surat Keterangan dari

Kelurahan, dll).

Page 62: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

43  

13. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyaluran BLT-RTS oleh

tim terpadu.

14. Pelaporan bulanan oleh PT. Pos Indonesia kepada Departemen

Sosial.

Mekanisme dan tahapan administrasi diatur lebih lanjut dalam

perjanjian kerjasama antara Depsos, PT Pos Indonesia dan PT. BRI, serta

Peraturan Dirjen perbendaharaan. Dalam pelaksanaan penyaluran BLT-

RTS, akan dilaksanakan pemutakhiran data (updating) terhadap data

rumah tangga sasaran oleh BPS dan mitra yang dilaksanakan secara

serentak di seluruh Indonesia. Hasil pemktahiran data tersebut akan

digunakan untuk penajaman sasaran program BLT-RTS tahun 2009,

Program Raskin, Program BOS, Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat/Askeskin dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Dengan demikian,

pada masa yang akan datang akan tercipta sistem database kemiskinan

yang terpadu dan lintas sektor dengan taget sasaran yang sama untuk

meningkatkan efisiensi, efektivitas, keberlanjutan dan keterpaduan

penanggulangan kemiskinan.

2.1.3.5 Organisasi Pelaksana

Pelaksana program Bantuan Lansung Tunai bagi RTS adalah

Departemen Sosial selaku Kuasa Pengguna Anggaran di bantu oleh pihak-

Page 63: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

44  

pihak terkait yang telah ditetapkan dengan Instruksi Presiden Nomor 3

Tahun 2008 tentang Pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai untuk

rumah tangga sasaran.

Penyaluran BLT-RTS merupakan suatu bentuk kerjasama yang

didasarkan pada fungsi dan tugas pokok masing-masing, sehingga masing-

masing lembaga bertanggung-jawab terhadap kelancaran bidang tugas

masing-masing. Bentuk kerjasama ini dimaksudkan untuk mempercepat

proses poenyaluran dana BLT-RTS kepada kelompok sasaran sehingga

pemanfaatannya menjadi lebih optimal. Untuk meningkatkan sinergi

pelayanan yang maksimal, maka masing-masing lembaga saling

berkoordinasi.

Dalam pelaksanaan program BLT-RTS difasilitasi penyediaan Unit

Pelaksana Program BLT (UPP-BLT) dari tingkat pusat samapi dengan

kecamatan. Tugas pokok dan tanggung jawab dari masing-masing instansi

sebagai berikut :

Page 64: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

45  

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI

PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI

Pusat

Provinsi

Kab/Kota

Kec & Desa/Kel

DEPSOS

Tim Pengarah

UPP-BLT Pusat

Tim Pengendalian Terpadu

Tim Koordinasi Pusat

BRI & PT Pos Indonesia

Dinas Sosial Provinsi

UPP-BLT Provinsi

Tim Koordinasi Provinsi

Dinas Sosial Kab/kota

UUP-BLT Kab/kota Tim Koordinasi Kab/kota BRI & PT Pos Indonesia

Kecamatan

UPP-BLT Kab/kota Kantor / Petugas Pos

RTS Penerima BLT

Page 65: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

46  

2.2 Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini dimana peneliti membahas tentang Evaluasi

Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Kramatwatu (Studi

kasus periode tahun 2008). Maka untuk mempermudah memahami alur

berfikir peneliti menggambarkan kerangka berfikirnya sebagai berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Feedback Evaluasi teori

William Dunn

1. Efektifitas

2. Efisiensi

3. Kecukupan

4. Perataan

5. Responsibilitas

6. Ketepatan

Implementasi Bantuan

Langsung Tunai (BLT)

Program

Bantuan Langsung Tunai

(BLT)

Page 66: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

47  

2.3 Hipotesis

Dalam bukunya Ulber Silalahi (2010 : 160), Hipotesis merupakan

satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji. Oleh karena itu, hipotesis

selalu mengambil bentuk atau dinyatakan dalam kalimat pernyataan

(declarative) dan dalam pernyataan ini secara umum dihubungkan satu atau

lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Jadi, hipotesis adalah

pernyataan atau jawaban tentatif atas masalah dan kemudian hipotesis dapat

diferivikasi hanya setelah hipotesis diuji secara empiris. Tujuan pengujian

hipotesis ialah untuk mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran atau untuk

menerima atau menolak jawaban tentatif. Berdasarkan atas rumusan

masalah yang telah peneliti buat sebelumnya, maka peneliti dapat

mengambil hipotesis awal yakni :

Ho : µ ≥ 65%

Ho : “Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan

Kramatwatu (studi kasus periode 2008-2009) mencapai angka minimal

atau sama dengan 65%”.

Page 67: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

48  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut

Cresweel , dalam Silalahi (2010 : 77) mengartikan penelitian kuantitatif

merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada

pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan

angka, dan dianalisis oleh prosedur statistik untuk menentukan apakah

generalisasi prediktif teori tersebut benar. Penelitian deskriptif adalah sangat

penting untuk tiap disiplin ilmu, khususnya pada tahap awal

perkembangannya, meskipun hal ini dapat bervariasi. Pentingnya penelitian

deskriptif sangat jelas menonjol dalam ilmu-ilmu sosial. Penelitian deskriptif

menyajikan satu gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting

sosial, atau hubungan (Silalahi, 2010 : 27). Sementara, digunakan pendekatan

metode deskriptif kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi dan

klarifikasi mengenai masalah yang sedang diteliti, dengan jalan

mendeskripsikan variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

diteliti melalui kuantifikasi.

Page 68: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

49  

3.2 Instrumen Penelitian

Seperti telah diketahui, untuk menjawab problematika penelitian

dalam mencapai tujuan dan membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan

dalam rancangan penelitian, diperlukan data. Untuk memperoleh data yang

dimaksud, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen untuk

mengumpulkan data. Dengan demikian, kedudukan suatu skala atau

instrumen pengumpulan data dalam proses penelitian sangat penting karena

kondisi data tergantung alat (instrumen) yang dibuat (Idrus, 2009 : 99).

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dengan jumlah

variabel sebanyak satu variabel, dan menggunakan skala Likert dalam

pengukuran jawaban dari para responden. Dengan skala Likert, maka variabel

yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen

dalam bentuk pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen memiliki tingkatan

nilai dari sangat positif sampai sangat negatif.

Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari

setiap instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut.

Tabel 3.1

Skoring item instrumen

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Page 69: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

50  

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah tentang kebijakan,

tepatnya evaluasi kebijakan sehingga alat ukur yang digunakan untuk

mengukurnya adalah produk kebijakan itu sendiri yakni program Bantuan

Langsung Tunai (BLT). Untuk dapat mengukurnya maka harus dicari terlebih

dahulu indikator dari evaluasi kebijakan, dimana peneliti menggunakan teori

William Dunn untuk menentukan indikator dari evaluasi kebijakan tersebut.

Berikut ini adalah indikator dari Evaluasi Program Bantuan Langsung

Tunai (BLT).

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian dari Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai

Variabel

Penelitian

Indikator

Indikator

No. Item Istrumen

Evaluasi Program Bantuan

Langsung Tunai (BLT)

Efektifitas

• Kepuasan penerima BLT terhadap kualitas subsidi BLT;

• Manfaat program BLT terhadap beban masyarakat miskin

1,2,3,4,5

Efisiensi • Kemampuan daya beli dan kesesuaian dana subsidi BLT;

• Proses pendistribusian BLT.

6,7,8,9,10

Page 70: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

51  

Kecukupan • Pemenuhan kebutuhan ekonomi;

• Kecukupan dan kuantitas BLT

11,12,13,14,15

Perataan • Pemerataan pembagian dana subsidi BLT;

• Penyampaian informasi program BLT.

16,17,18,19,20

Responsibilitas • Pemahaman rumah tangga miskin terhadap pengurangan dana BLT;

• Pengetahuan rumah tangga miskin akan kriteria penerima BLT.

21,22,23,24,25

Ketepatan • Ketepatan penerima BLT terhadap kriteria program BLT;

• Ketepatan program BLT terhadap masyarakat miskin

26,27,28,29,30

3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini merupakan

data primer dan data sekunder, yaitu :

a. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti melalui

angket (kuesioner), wawancara (interview), dan observasi

(pengamatan)

Page 71: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

52  

b. Data Sekunder, yaitu data yang tidak langsung diperoleh peneliti,

namun diperoleh melalui orang lain maupun dokumen seperti, hasil

penelitian yang relevan, laporan dan catatan-catatan perusahaan atau

melalui informan yaitu, masyarakat yang memberikan keterangan

dan informasi kepada peneliti.

Sedangkan sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian

ini adalah :

a. Responden, yaitu masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi

penerima manfaat program Bnatuan Langsung Tunai (BLT) yang

dilibatkan secara langsung dalam kegiatan penelitian ini untuk

memperoleh gambaran atas materi yang dijadikan objek penelitian.

b. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

penelitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Secara teknis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode pengumpulan data sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Metode observasi merupakan serangkaian pengumpulan data

yang dilakukan secara langsung terhadap subyek atau obyek penelitian

melalui mata, telinga, dan perasaan dengan melihat fakta-fakta fisik dari

obyek yang diteliti dan mendapat masukan dari pihak-pihak terkait di

dalam penelitian ini. Fakta-fakta dan informasi yang diperoleh secara

Page 72: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

53  

langsung di lapangan dicatat dan dirangkum untuk dijadikan data

sekunder sebagai data pendukung primer yang diperoleh dari hasil

jawaban responden melalui angket.

b. Metode Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara

langsung dengan responden baik secara terstruktur maupun tidak

terstruktur untuk mendapatkan gambaran serta informasi yang

dibutuhkan sebagai data sekunder guna mendukung data primer yang

telah peneliti dapatkan sebelumnya melalui angket.

c. Metode Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Tipe pertanyaan dalam angket

dapat dibedakan menjadi dua bentuk yakni, pertanyaan terbuka, adalah

pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan

jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal dan pertanyaan

tertutup, yakni pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau

mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban

dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan metode angket dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan

pertimbangan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya

yang dimiliki, alasan lainnya karena dapat membantu responden untuk

Page 73: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

54  

menjawab dengan cepat serta dapat memudahkan peneliti dalam

melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.

d. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk

mendapatkan gambaran yang tepat terhadap penelitian ini menurut

beberapa para ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca buku-

buku, literatur, serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan

dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada keterkaitan dengan

penulisan penelitian ini.

3.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Secara mendasar, validitas merupakan keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu

mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 1995 : 219). Hasil

penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di

teliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu (mengukur) valid. Valid diartikan bahwa

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Maka dari itu untuk menguji instrumen penelitian

ini agar data yang didapat valid, maka peneliti menggunakan rumus

Korelasi Product Moment.

Page 74: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

K

m

in

0,

0,

0,

0,

0,

Keterangan :

Ko

Ju

Ju

Ju

² Ju

² Jum

Ju

Menur

memberikan

nterval koefis

00 ─ 0,199

20 ─ 0,399

40 ─ 0,599

60 ─ 0,799

80 ─ 1,000

oefisien Kor

umlah Skor D

umlah Skor D

umlah Hasil K

umlah Skor y

mlah Skor y

umlah Sampe

rut Sugiyono

interpretasi

sien korelasi

= Sang

= Kur

= Sed

= Terc

= Sang

relasi Produc

Dalam Sebar

Dalam Sebar

Kali Skor X

yang Dikuad

yang Dikuadr

el

o (Sugiono,

i terhadap

i, yakni seba

gat tidak terc

rang tercapai

dang

capai / kuat

gat tercapai

ct Moment

ran X

ran Y

X dan Y yang

ratkan dalam

ratkan dalam

2007 : 214)

tercapainy

agai berikut :

capai / sanga

i / rendah

/ sangat kua

g Berpasanga

m Sebaran X

m Sebaran Y

, pedoman u

a hipotesis

:

at rendah

at

55

an

X

Y

untuk dapat

s terhadap

Page 75: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

56  

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan

seberapa besar hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

diulangi lebih dari sekali. Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan

hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang

tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang

terpercaya (Reliable).

Pengujian realibilitas dilakukan dengan internal konsistensi

melalui teknik alpha cronbach, yang itu perhitungan dilakukan dengan

hitungan rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam

angket. Suatu variabel dikatakan realibel jika nilai alphanya lebih dari

0,30 (Purwanto, 2007: 181).

Rumus Alpha Cronbach:

Keterangan:

n = jumlah butir

Si2 = variabel butir

St2 = variabel total

n ƩSi²

r11 =[ ] [1- ]

( n - 1) St²

Page 76: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

57  

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Bailey dalam Silalahi (2010 : 253) Populasi adalah jumlah

total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik. Sedangkan

menurut Burns dalam Silalahi (2010 : 253) populasi adalah seluruh unit-unit

yang darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme, orang atau

sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau

laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik

dan tidak secara mendua. Dari penelitian ini, maka peneliti mengambil

populasi yakni seluruh masyarakat Kecamatan Serang yang menjadi penerima

Bantuan Langsung Tunai pada tahun 2008-2009 Jumlah keseluruhan

penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kecamatan Kramatwatu

sebanyak 3.531 rumah tangga miskin.

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Penerima BLT di Kecamatan Kramatwatu

No. Nama Desa Jumlah Penerima BLT

1. Lebakwana 211

2. Pelamunan 220

3. Kramatwatu 311

4. Margasana 276

5. Pejaten 329

6. Wanayasa 251

7. Harjatani 271

8. Tenjong 287

9. Pamengkang 418

Page 77: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

58  

 

 

Sumber: data BLT di Kecamatan Kramatwatu Tahun 2008

Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan

apakah itu representif atau tidak (silalahi, 2010:254). Sampel merupakan

bagian tertentu yang dipilih dari populasi. Oleh karena pada penelitian ini,

jumlah anggota populasi cukup besar dan tidak memungkinkan bagi peneliti

untuk meneliti seluruh anggota populasi, maka peneliti membutuhkan sampel

yang nantinya akan menjadi fokus obyek penelitian yang dianggap dapat

merepresentasikan jumlah populasi. Sementara, rumus yang digunakan dalam

menghitung jumlah sampel adalah rumus Slovin.

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Sampling error

n = 3531

1 + 3531 (0,1) 2

n = 3531

1 + 3531 (0,01)

10. Pegadingan 336

11. Toyomerto 140

12. Serdang 128

13. Terate 353 Total 3531

n = N 1 + Ne2

Page 78: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

59  

n = 3531

1 + 35,31

n = 3531

36,31

n = 97 sampel

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus

Slovin, dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 3.531 dengan tingkat

kesalahan (Sampling error) sebesar 10% (0,1), maka diperoleh hasil sampel

sebanyak 97 Sampel. Kemudian, teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan teknik proportionate area random

sampling. Area Sampling adalah daerah yang digunakan untuk menentukan

sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya

penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. (Sugiyono, 2009:83)”.  

 

Tabel 3.4

Jumlah Sampel Penerima BLT di Kecamatan Kramatwatu

Nama Desa Jumlah RTM

Perhitungan Hasil Hasil Akhir

Lebakwana 211 211 x 100% = 5,9% x 97 3531

5,7 6

Pelamunan 220 220 x 100% = 6,2% x 97 3531

6,0 6

Kramatwatu 311 311 x 100% = 8,8% x 97 3531

8,5 9

Margasana 276 276 x 100% = 7,8% x 97 3531

7,5 8

Pejaten 329 329 x 100% = 9,3% x 97 3531

9,0 9

Wanayasa 251 251 x 100% = 7,1% x 97 3531

6,8 7

Page 79: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

60  

Harjatani 271 271 x 100% = 7,6% x 97 3531

7,3 7

Tenjong 287 287 x 100% = 8,1% x 97 3531

7,8 8

Pamengkang 418 418 x 100% =11,8% x 97 3531

11,4 11

Pegadingan 336 336 x 100% = 9,5% x 97 3531

9,2 9

Toyomerto 140 140 x 100% = 3,9% x 97 3531

3,7 4

Serdang 128 128 x 100% = 3,6% x 97 3531

3,4 3

Terate 353 353 x 100% = 9,9% x 97 3531

9,6 10

Jumlah ∑ =3531 ∑=97 Sumber : (data primer diolah tahun 2011)

Berdasarkan tabel di atas, maka peneliti mengambil sampel sebanyak

98 sampel yang tersebar di seluruh area populasi. Teknik pengambilan sampel

dilakukan secara acak (random), dengan cara setiap anggota populasi diberi

nomor terlebih dahulu sesuai dengan jumlah anggota populasi. Kemudian,

diundi sesuai dengan digit jumlah anggota populasi dengan perhitungan angka

0 sampai 9.

3.4 Teknik Pengolahan dan analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif (Bungin, 2006 : 164), pengolahan

data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap :

1. Editing (pemeriksaan data), yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada

pada data yang harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

Tahapan editing dilakukan terhadap catatan-catatan, berkas-berkas dan

Page 80: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

61  

informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan dilakukan terhadap

kuesioner dengan tujuan dapat meningkatkan mutu kehandalan

(reliabilitas) data yang hendak dianalisis (Asikin dan Amirudin, 2004).

Dalam editing, akan diteliti kembali hal-hal mengenai kelengkapan

pengisian terhadap semua pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

2. Coding dan Scoring dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan

data, yaitu dengan memberi simbol angka pada tiap-tiap jawaban atau

suatu cara mengklasifikasi jawaban responden atas suatu pertanyaan

menurut macamnya dengan jalan menandai masing-masing jawaban

dengan kode tertentu (Suyanto dan Sutinah, 2006:95), kemudian

diberikan skor dengan menggunakan skala Likert.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data,

serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk

tabel-tabel. Dalam tabulasi ini keseluruhan hasil kuesioner dijumlahkan

dan dicari nilainya dengan menggunakan tabel frekuensi, sebagai dasar

untuk menganalisis data.

Setelah data selesai diolah, kemudian dilakukan analisis terhadap data

yang sudah dikumpulkan. Analisis data merupakan upaya peneliti untuk

menyederhanakan dan menyajikan data dengan mengelompokkan dalam

suatu bentuk yang berarti sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh

penguji maupun para pembaca. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode analisis data kuantitatif, dimana diperlukan perhitungan matematis

atau teknik statistik sebagai alat bantu analisis. Berikut adalah rumus

Page 81: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

62  

pengujian hipotesis deskriptif yang diajukan dalam penelitian ini yang

menggunakan rumus T-Test (Uji T) untuk satu sample (Sugiono, 2005 :

2007):

x µ s

√n

Keterangan :

t = nilai t yang dihitung

x = nlai rata-rata

µ = nilaiyang dihipotesiskan

s = simpangan baku sampel

n = jumlah anggota sampel

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil lokus pada pelaksanaan

Bantuan langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu, dengan penetapan

populasi dan sampel pada pelaksaaan BLT di Kecamatan Kramatwatu

Kabupaten Serang Provinsi Banten. Adapun waktu penelitian sebagai berikut

:

Page 82: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

63  

Page 83: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

64  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1.Gambaran Umum Kecamatan Kramatwatu

Kecamatan Kramatwatu terletak di sebelah Barat Kabupaten Serang

dengan luas wilayah 5.085,46 Ha, terletak di sekitar 12m dari permukaan laut.

Jarak dari ibukota Kabupaten Serang 8 Km yang dihubungkan dengan jalan

negara, batas wilayah Kecamatan Kramatwatu adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kasemen

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Taktakan

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibeber

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Waringinkurung

(Sumber : Kecamatan Kramatwatu 2010)

Gambar 4.1

Peta Kecamatan Kramatwatu

Dan Teluk Terate 

Page 84: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

65  

Perincian penggunaan tanah di wilayah Kecamatan Kramatwatu yaitu terdiri

dari :

* Pemukiman : 973 Ha

* Sawah

- Sawah teknis : 2.571 Ha

- Sawah ½ teknis : 242,3 Ha

- Sawah tadah Hujan : 992 Ha

* Tegalan : 620 Ha

* Tambak/ empang : 112 Ha

* Hutan Baku : 105 Ha

* Lain – lain : 48 Ha

4.1.1.1 Keadaan Demografis

- Penduduk

Jumlah Penduduk di Kecamatan Kramatwatu sampai akhir Desember

2009 Sebanyak 84.297 jiwa, yang terdiri dari Laki – laki 42.978 Jiwa

dan Perempuan 41.319 Jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga 21.906

KK. Penduduk Kecamatan Kramatwatu mayoritas pemeluk Agama

Islam ( 93 % ), Kristen (4 %), Budha (2%), Hindu (1 %) .

Page 85: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

66  

- Mata Pencaharian

Mata Pencaharian penduduk Kecamatan Kramatwatu sebagian besar

bermata pencaharian petani, buruh tani, pedagang, karyawan dan

selebihnya bergerak di sektor jasa angkutan.ternak, kerajinan, industri

kecil, psegawai Swata, negawai Negri dll.

(sumber : Kecamatan Kramatwatu 2010)

4.1.1.2 Kondisi dan Potensi Ekonomi

Sesuai dengan mata pencaharian penduduk Kecamatan

Kramatwatu yang sebagian besar Petani pedagang dan jasa umum,

Potensi unggulan Kecamatan Kramatwatu yang dapat diandalkan adalah

pertanian, Agro Bisnis dan Jasa Pariwisata Budaya. Kecamatan

Kramatwatu mempunyai karakteristik / ciri khas Pertanian aneka ragam

dari mulai pertanian lahan kering yang menghasilkan kacang hijau dan

bonteng suri.

a. Populasi komuditas peternakan

Pada kenyataannya di Kecamatan Kramatwatu masyarakat yang

beternak relatif kecil namun cukup memenuhi dalam kehidupan

dalam permintaan pasar, secara angka masyarakat yang beternak

sebagai berikut:

- Ternak Kerbau : 3.401 ekor

Page 86: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

67  

- Ternak Domba / Kambing : 2.904 ekor

- Ternak ayam buras : 43.000 ekor

- Ternak itik : 30.637 ekor

4.1.1.3 Sarana dan Prasarana Sosial

a. Pendidikan

Kecamatan Kramatwatu memiliki tempat pendidikan antara lain : 20

TK, 17 SD, 15 MD, 5 SLTP, 2 SLTA dan 2 Perguruan tinggi ( STTP

). Disamping pendidikan Formal di Kecamatan Kramatwatu terdapat

2 Pondok Pesantren sebagai tempat Pendidikan Non Formal.

b. Kesehatan.

Dalam rangka menguatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di

Kecamatan Kramatwatu tersedia fasilitas Kesehatan yang terdiri dari

1 ( satu ) unit Puskesmas , 2 ( dua) PUSTU , 84 ( tujuh puluh empat )

Posyandu dan beberapa Bidan Desa yang menempati Polindes

tersebar di 13 ( sepuluh ) desa.

3. Sarana Ibadah.

Sarana Peribadatan di Kecamatan Kramatwatu terdapat 64 ( enam

puluh empat ) Mesjid, 55 ( lima puluh lima ) Majelis Ta’ lim.

Page 87: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

68  

4. Listrik.

Pembangunan Listrik di Kecamatan Kramatwatu telah merata ke

seluruh Desa hanya terdapat dibeberapa kampung yang belum teraliri

listrik.

5. Sarana Perhubungan.

Untuk memperlancar arus lalu lintas di Kecamatan Kramatwatu

terdapat 2 ( dua ) jalur jalan propinsi sepanjang + 9 Km, jalan

kabupaten / kota + 8 Km dan jalan desa + 5.406 Km, kondisi fisik jalan

yang ada di Kecamatan Kramatwatu dalam kondisi baik.

4.1.2. Gambaran Umum Program Bantuan Langsung Tunai di

Kecamatan Kramatwatu

Kecamatan Kramatwatu merupakan salah satu kecamatan yang

ada di Kabupaten Serang yang mendapatkan dana bantuan dari

pemerintah yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) sejumlah

Rp.300.000,- /3bulan yang dibagikan kepada masing-masing Rumah

Tangga Miskin (RTM) yang terdaftar melalui masing2 RT/RW daerah

tempat tinggal mereka. Dana ini dibagikan melalui kantor Pos, Kantor

Pos adalah unit pelaksana teknis PT. Pos Indonesia yang ditunjuk

sebagai pihak yang menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk

Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jumlah RTS sebanyak 3.531,

dengan membawa kartu identitas diri serta membawa Kartu

Kompensasi BBM (KKB) yaitu kartu identitas penerima kompensasi

Page 88: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

69  

subsidi BBM yang berisikan data penerima untuk keperluan penarikan.

Jumlah perolehan BLT di Kecamatan Kramatwatu dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Penerima BLT di Kecamatan Kramatwatu

Sumber: data BLT di Kecamatan Kramatwatu Tahun 2008

4.2. Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1. Hasil Uji Validitas

Pada penelitian ini, tahap awal dalam proses analisis data adalah

dengan melakukan uji validitas instrumen terlebih dahulu. Hal tersebut

dimaksudkan untuk menjaga ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau

No. Nama Desa Jumlah Penerima BLT

1. Lebakwana 211 2. Pelamunan 220 3. Kramatwatu 311 4. Margasana 276 5. Pejaten 329 6. Wanayasa 251 7. Harjatani 271 8. Tenjong 287 9. Pamengkang 418 10. Pegadingan 336 11. Toyomerto 140 12. Serdang 128 13. Terate 353 Total 3531

Page 89: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

70  

tidaknya suatu kuesioner yang menjadi alat ukur dalam penelitian ini.

Instrumen yang valid menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar

mampu dalam mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam

penelitian, serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antara konsep

penelitian dengan hasil pengukuran.

Pada uji validitas, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 responden

terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidaknya

data sebelum data tersebut diolah secara keseluruhan. Selain itu, uji validitas

dilakukan agar lebih mengefisienkan waktu dalam pengambilan data di

lapangan. Artinya, apabila 30 sampel yang didapat hasilnya valid secara

keseluruhan, maka sisa sampel dapat di lanjutkan penyebarannya. Tetapi

bila terdapat sampel yang tidak valid dan tidak mewakili indikator yang ada,

maka instrumen tersebut diganti dengan instrumen baru sebagai pengganti

instrumen yang tidak valid. Kemudian kuesioner tersebut disebar dari awal

kembali untuk menghasilkan instrumen yang valid. Tetapi apabila

ditemukan hasil sampel yang tidak valid namun, tetap mewakili indikator,

maka instrumen tersebut dihapus dan penyebaran kuesioner dapat

dilanjutkan tanpa mempertanyakan instrumen yang bersangkutan.

Adapun rumus yang digunakan oleh peneliti dalam uji validitas ini,

adalah dengan menggunakan statistik korelasi product moment dengan

bantuan SPSS statistik versi 15.

Page 90: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Ketera

∑ ²

∑ ²

produc

bebera

lengka

No.In

angan :

Koefis

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Berdasarka

ct moment

apa instrum

apnya dapat d

Tabel Hasnstrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

ien Korelasi

h Skor Dalam

h Skor Dalam

h Hasil Kali

h Skor yang D

h Skor yang D

h Sampel

an perhitung

dengan ban

men yang

dilihat pada

il Perhitungrhitung0,6800,2620,3790,40

-0,0700,4580,3860,2920,4060,536

i Product Mo

m Sebaran X

m Sebaran Y

Skor X dan

Dikuadratka

Dikuadratka

gan dengan

ntuan SPSS

dinyatakan

tabel beriku

Tabel 4.gan Analisisg 0 2 9

0 8 6 2 6 6

oment

X

Y

Y yang Berp

an dalam Seb

an dalam Seb

n mengguna

statistik ve

valid dan

ut ini .

2 s Butir Vali

rtabel 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195

pasangan

baran X

baran Y

akan statisti

ersi 15, mak

n tidak val

iditas InstruKepu

VVV

TidakTidak

VVVVV

71

ik korelasi

ka didapat

lid. Lebih

umen utusan alid alid alid k Valid k Valid alid alid alid alid alid

Page 91: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

72  

11 0,681 0,195 Valid 12 0,460 0,195 Valid 13 0,100 0,195 Tidak Valid 14 0,392 0,195 Valid 15 0,443 0,195 Valid 16 0,285 0,195 Valid 17 0560 0,195 Valid 18 0,384 0,195 Valid 19 0,391 0,195 Valid 20 0,471 0,195 Valid 21 0,406 0,195 Valid 22 0,519 0,195 Valid 23 0,268 0,195 Valid 24 0,382 0,195 Valid 25 0,581 0,195 Valid 26 0.314 0,195 Valid 27 -0,152 0,195 Tidak Valid 28 0,633 0,195 Valid 29 0,721 0,195 Valid 30 0,644 0,195 Valid

Sumber : Data diolah tahun 2011

Kriteria item/butir instrumen yang digunakan adalah apabila r hitung

≥ r tabel, berarti item/butir instrumen dinyatakan valid. Jika r hitung ≤ r

tabel, berarti item/butir instrumen dinyatakan tidak valid. Perolehan nilai

dari rhitung diperoleh dari perhitungan statistik korelasi product moment

dengan bantuan SPSS statistik versi 15. Sementara, perolehan nilai 0,195

dari rtabel merupakan perolehan dari Korelasi Product Moment dengan

tingkat kesalahan 10 persen. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui

bahwa terdapat empat butir instrumen yang dinyatakan tidak valid yaitu

butir instrumen nomor 4, 5, 13, dan 27. Hal tersebut dapat dibuktikan karena

nilai r hitung ≤ r tabel. Artinya, keempat butir instrumen tersebut

Page 92: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

73  

dihilangkan dan tidak perlu diganti karena indikator instrumen dapat terukur

dengan butir instrumen lainnya.

4.2.2.Hasil Uji Reliabilitas

Guna menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka

peneliti melakukan uji reliabilitas, dimana instrumen yang dilakukan

ujireliabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen

yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas.

Dalam pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach

dengan bantuan SPSS 15,0. Adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah

dilakukan dalam penelitian ini adalah nilai Alpha Cronbach sebesar 0, 964.

Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,30

(Purwanto, 2007:181). Maka hal ini dapat diartikan bahwa 0,964 > dari 0,30

sehingga instrumen yang diuji bisa reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,964 26

Page 93: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

74  

4.3. Deskripsi Data

4.3.1. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat

Kecamatan Kramatwatu yang menjadi penerima program Bantuan Langsung

Tunai di Kecamatan Kramatwatu. Jumlah penerima program Bantuan

langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu berjumlah 3.531 Rumah Tangga

Sasaran (RTS). Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Pada penelitian ini, perhitungan sampel

menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan (margin of error)

sebesar 10% (0,1). Maka diperoleh hasil sampel sebanyak 97 Rumah

Tangga Sasaran (RTS). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak

(random), dengan cara setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu

sesuai dengan jumlah anggota populasi. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan teknik proportionate area random

sampling, Area Sampling adalah daerah yang digunakan untuk menentukan

sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya

penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. (Sugiyono, 2009:83)”. 

Dalam proses pengisian kuesioner, peneliti meminta responden

untuk memberikan identitas diri sebagai penunjang data. Identitas diri

responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, serta

alamat. Berdasarkan pengisian tersebut, diperoleh hasil bahwa berdasarkan

jenis kelamin didapat jumlah responden pria sebanyak 55 dan responden

Page 94: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

peremp

dapat d

Sumber :

respon

dengan

respon

progra

dengan

0

10

20

30

40

50

60

puan sebany

dilihat pada

I

(Data Primer

Berdasarka

nden pria leb

n selisih yan

nden pria leb

am Bantuan L

n responden

Pria

55

yak 42 dari j

diagram ber

DIdentitas Re

Je

r Diolah, 2011

an diagram

bih banyak

ng sedikit ya

bih banyak m

Langsung Tu

perempuan.

jumlah angg

rikut.

Diagram 4.1esponden Beenis Kelamin

)

di atas, da

dibandingk

aitu 13 respo

memberikan p

unai di Keca

P

gota sampel

erdasarkann

apat digamb

kan dengan

onden. Hal in

penilaiannya

amatan Kram

Perempuan

42

sebanyak 9

barkan bahw

responden p

ni menunjuk

a terhadap p

matwatu, dib

75

97 . Hal ini

wa jumlah

perempuan

kkan bahwa

elaksanaan

bandingkan

Page 95: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumber : (D

usia r

respon

Respon

respon

keselur

menun

masih

masih

Pelaks

0

10

20

30

40

50

60

I

Data Primer D

Berdasarka

responden

nden yang

nden yang b

nden yang

ruhan anggo

njukkan bah

tergolong u

memiliki r

anaan Progr

31‐40

20

DIdentitas Re

T

Diolah,2011)

an diagram 4

di Kecama

berusia 41

berusia lebih

berusia 31

ota sampel.

hwa penerim

usia produkt

responsivitas

ram BLT di K

41‐

51

Diagram 4.2esponden BeTingkat Usia

4.2 tersebut,

atan Krama

-50 tahun

h dari 51 tah

1-40 tahun

Jumlah resp

ma Bantuan

tif, maka pe

s dalam me

Kecamatan K

50

1

erdasarkana

dapat digam

atwatu dido

yang berju

hun berjumla

berjumlah

ponden yang

Langsung

enerima Ban

emberikan

Kramatwatu

51+

26

mbarkan bah

ominasi ole

umlah 51

ah 26 respon

h 20 respo

g berusia 4

Tunai seba

ntuan Langs

penilaiannya

u

76

hwa tingkat

eh jumlah

responden.

nden, serta

onden dari

1-50 tahun

agian besar

sung Tunai

a terhadap

Page 96: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumber : (D

respon

Misaln

Sekola

belaka

bersek

faktor

tingkat

ini me

Kecam

0

10

20

30

40

50

60

70

I

Data Primer D

Berdasarka

nden memili

nya saja, ter

ah Lanjutan

ang pendidik

kolah. Berda

penyebab t

t pendidikan

enyebabkan

matan Krama

Tdk Sekolah

32

DIdentitas Re

Tingk

Diolah, 2011)

an diagram 4

iki latar be

rdapat 3 resp

Tingkat Pe

kan Sekolah

asarkan data

timbulnya k

n masyaraka

mereka ter

atwatu.

SD

62

Diagram 4.3esponden Bekat Pendidi

4.3 di atas,

elakang pen

ponden berl

ertama (SLT

h Dasar (SD

a tersebut, d

emiskinan d

at yang masi

rmasuk dala

SLTP

3

erdasarkanikan

dapat digam

ndidikan ter

latar belakan

TP), 62 res

D), serta 32

dapat diketa

di Kecamata

ih tergolong

am kriteria

SMA

0

mbarkan bah

rakhir yang

ng pendidika

sponden yan

responden

ahui bahwa

an Kramatw

rendah. Seh

masyarakat

77

hwa semua

g beragam.

an terakhir

ng berlatar

yang tidak

salah satu

watu adalah

hingga, hal

miskin di

Page 97: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

S

Sumber : (Dat

seluruh

Adapu

yang m

memil

memil

dengan

buruh,

mendo

pekerj

tingka

pekerj

1

2

3

4

5

6

I

ta Primer Dio

Berdasarka

h responden

un yang mem

memiliki pe

liki pekerjaa

liki pekerjaa

n pekerjaan

, tukang o

ominasi jeni

aan informa

at pendidikan

aan tersebut

0

10

20

30

40

50

60

Buruh Ta

7

DIdentitas Re

Jen

olah, 2011)

an data pad

n memiliki

miliki pekerj

ekerjaan seb

an lain-lain

an sebanyak

n lain-lain t

ojek, dan

s pekerjaan

al tersebut

n para respo

t untuk menc

ani Pedag

22

Diagram 4.4esponden Benis Pekerjaa

da tabel 4.4

klasifikasi

jaan sebagai

bagai pedaga

n sebanyak

10 responde

terdiri atas

tukang pa

para respon

disebabkan

onden. Sehi

cukupi kebut

gang La

2

erdasarkanan

di atas, da

pekerjaan

i buruh tani

ang sebanya

58 respond

en. Spesifika

pekerjaan s

arkir. Peke

nden menunj

salah satun

ingga merek

tuhan hidup

ain‐lain

58

apat dijelask

yang relati

sebanyak 7

ak 22 respon

den, serta y

asi identitas

sebagai tuka

erjaan lain-

ukkan bahw

nya karena

ka lebih mem

keluarga.

Tidak Bekerja

10

78

kan bahwa

if berbeda.

responden,

nden, yang

yang tidak

responden

ang becak,

lain yang

wa, ternyata

rendahnya

milih jenis

Page 98: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumber : (D

seluruh

yang b

sebany

sebany

respon

Pamen

Toyom

Terate

temapt

mengg

ini ada

I

ata Primer Di

Berdasarka

h responden

bertempat ti

yak 6 respo

yak 8 respon

nden, Harjata

ngkang seba

merto seban

e sebanyak 1

t tinggal m

gunakan tekn

alah dengan

11

9

43

Lebakwana

Wanayasa

Toyomerto

DIdentitas Re

Ident

iolah, 2011)

an data pad

n memiliki t

inggal di le

onden, Kram

nden, Pejaten

ani sebanyak

anyak 11 re

nyak 4 resp

10 responde

mereka ini se

nik pengamb

teknik propo

8

3

Pelamunan

Harjatani

Serdang

Diagram 4.5esponden Betifikasi Alam

da tabel 4.5

tempat tingg

ebakwana se

matwatu seb

n sebanyak 9

k 7 responde

esponden, Pe

onden, Serd

en. Identifik

ebelumnya

bilan sampel

ortionate ar

6

7

10

Kramatwa

Tenjong

Terate

erdasarkanmat

di atas, da

gal yang re

ebanyak 6 r

banyak 9 r

9 responden,

en, Tenjong

egadingan s

dang sebany

asi responde

sudah diten

l yang digun

ea random s

6

7

atu Margasa

Pamengk

apat dijelask

elatif berbed

responden, P

responden,

, Wanayasa s

sebanyak 8

sebanyak 9

yak 3 respo

en berdasark

ntukan terleb

nakan dalam

sampling.

9

7

ana Pejaten

kang Pegadi

79

kan bahwa

da. Adapun

Pelamunan

Margasana

sebanyak 7

responden,

responden,

onden, dan

kan alamat

bih dahulu

m penelitian

8

9

n

ngan

Page 99: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

80  

4.3.2 Analisis Data Penelitian

Analisis data merupakan suatu proses analisis yang dilakukan

peneliti dengan cara mendeskripsikan data hasil penyebaran kuesioner yang

ditujukan kepada seluruh penerima dana Bantuan Langsunng Tunai di

Kecamatan Kramatwatu yang menjadi anggota sampel. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui sejauhmana penilaian responden terhadap pelaksanaan

program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu.

Adapun lebih detailnya, peneliti menjelaskannya dalam bentuk

diagram disertai pemaparan dan kesimpulan dari hasil jawaban responden

berdasarkan butir-butir pertanyaan yang telah peneliti buat sebelumnya.

Dimana, butir-butir pertanyaan tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner.

Uraian kuesioner diuraikan oleh peneliti dalam bentuk penjelasan butir-butir

pertanyaan secara sistematis. Kuesioner tersebut peneliti ajukan kepada 97

responden yang menjadi penerima Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan

Kramatwatu yang telah ditentukan sebelumnya.

Pemaparan mengenai butir-butir pertanyaan ditafsirkan sesuai dengan

indikator pertanyaannya, sehingga akan terlihat beberapa penafsiran dalam

menguraikan jawaban responden yang berbeda tergantung dari indikator

pertanyaannya. Seperti misalnya, SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak

setuju), STS (sangat tidak setuju). Uraian lebih lanjut mengenai hasil

kuesioner dari penelitian ini, bisa dilihat pada uraian berikut ini.

Page 100: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

P

Sumber: D

setuju

sebany

memba

bantua

dampa

respon

kendal

menila

sesuai

0

10

20

30

40

50

60

Pencapaian

Data Primer D

Berdasarka

sebanyak

yak 57 resp

antu mereka

an langsung

ak kenaikan

nden cukup

la dalam pe

ai bahwa pe

dengan kein

SS

17

Dhasil dari p

Diolah, 2011.

an diagram 4

17 respond

ponden. Mer

a dan mene

g tunai ini

n minyak

berjalan m

embagian b

elaksanaan

nginan merek

S

57

Diagram 4.6pelaksanaan

(Pertanyaan N

4.6 di atas,

den dan re

reka berpen

rima secara

yang dilak

mentah. D

maksimal kar

antuan lang

BLT yang

ka.

TS

21

n BLT sudah

No. 1)

responden y

esponden ya

ndapat bahw

a terbuka de

ksanakan ol

Dalam pela

rena tidak b

gsung tunai

sudah berla

STS

2

h maksimal

yang menjaw

ang menjaw

wa program

engan adany

eh pemerin

aksanaannya

banyak begi

di lapanga

angsung sud

81

wab sangat

wab setuju

ini sangat

ya program

ntah akibat

a menurut

itu banyak

an. Mereka

dah cukup

Page 101: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumber:

sebany

merasa

disebab

kebutu

meneri

menga

sebany

dengan

peroleh

pokok

yang t

Kep

Data Primer

Berdasarka

yak 45 resp

a sangat set

bkan karen

uhan pokok

ima jumlah

anggap berap

Akan teta

yak 32 respo

n perolehan

han dana ya

keluarga s

telah diterim

051015202530354045

S

1

puasan den

Diolah, 2011.

an diagram

ponden mem

tuju dengan

a jumlah d

mereka. Sel

dana yang

papun jumlah

api terdapat

onden. Hal

n dana yang

ang diterima

ehari-hari. M

ma tidak ses

SS S

14

45

Diagramngan dana B

(Pertanyaan

m 4.7, Resp

mberikan g

perolehan d

dana yang

lain itu, mer

telah merek

h dananya, m

t responden

ini menunju

g telah diter

a, tidak mam

Mereka men

suai dengan

S TS

5

32

m 4.7 BLT yang te

n No. 2)

ponden yan

gambaran ba

dana yang t

telah diterim

reka lebih b

ka terima. A

mereka akan

n yang me

ukkan bahw

rima. Hal i

mpu untuk

nilai bahwa

keinginan m

S STS

2

6

elah diterim

ng menjaw

ahwa, pene

telah diterim

ma sangat

bersikap terb

Artinya, Me

n terima seca

enjawab tid

wa mereka ti

ini disebabk

mencukupi

perolehan

mereka, kar

82

ma

wab setuju

rima BLT

ma. Hal ini

membantu

buka untuk

ereka lebih

ara terbuka.

dak setuju

idak setuju

kan karena

kebutuhan

dana BLT

rena sangat

Page 102: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

tidak m

memili

Sumb

sebany

menila

dalam

BLT,

memen

adanya

hidup

dalam

mencukupi

iki jumlah an

Progra

ber: Data Prim

Berdasarka

yak 51 resp

ai bahwa de

meringanka

memberika

nuhi kebutu

a program B

keluarga m

menghadap

0

10

20

30

40

50

60

kebutuhan p

nggota kelua

am BLT Me

mer Diolah, 20

an diagram 4

ponden mem

engan adany

an beban hid

an pengaruh

uhan pokok

BLT, cukup

miskin. Progr

pi permasalah

SS

18

pokok kelua

arga yang cu

Digramringankan B

011. (Pertany

4.8 di atas,

mberikan g

ya program

dup keluarga

h yang san

keluarga se

membantu m

ram BLT c

han hidup k

S T

51

2

arga. Terleb

ukup banyak

4.8 Beban Hidu

aan No. 3)

responden y

gambaran ba

m BLT sang

a miskin. De

ngat besar

hari-hari. M

mereka dala

cukup memb

keluarganya.

TS ST

22

6

bih bagi me

k.

up Penerim

yang menjaw

ahwa, pene

gat memban

engan adany

bagi mere

Mereka meni

am meringan

bantu keluar

Terlebih be

TS

6

83

ereka yang

a BLT

wab setuju

rima BLT

ntu mereka

ya program

eka dalam

ilai dengan

nkan beban

rga miskin

eban hidup

Page 103: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

lainnya

persoa

sebany

progra

keluarg

bahwa

mengu

adanya

mering

tidakny

disebab

BLT i

Sumber: D

1

2

3

4

5

6

a perlu jug

alan kesehata

Akan teta

yak 22 resp

am BLT belu

ga miskin m

a program B

urangi perm

a program

gankan beba

ya program

bkan karena

itu sendiri.

Prog

Data Primer D

0

10

20

30

40

50

60

SS

13

ga mendap

an, dan pend

api terdapat

ponden. Ha

um memberi

menghadapi b

BLT belum

asalahan ke

BLT tidak

an hidup kelu

BLT tetap m

a mereka m

gram BLT m

Diolah, 2011. (

S S

3

59

at perhatian

didikan anggo

t responden

al ini menu

ikan dampak

beban hidup

mampu m

eluarga misk

k memberik

uarga miskin

menghasilkan

merasa sanga

Diagrammampu me

(Pertanyaan N

TS

20

n yang ser

ota keluarga

n yang me

unjukkan b

k yang signif

keluarganya

membantu ke

kin. Mereka

kan pengaru

n. Mereka m

n kondisi ya

at tidak puas

m 4.9 mpertahank

No. 4)

STS

5

rius seperti

a.

enjawab tid

ahwa denga

fikan dalam

a. Mereka m

eluarga mis

a mengangg

uh yang be

menilai bahw

ang sama. H

s dengan ju

kan daya be

84

i misalnya

dak setuju

an adanya

membantu

menganggap

skin dalam

gap dengan

esar dalam

wa ada atau

Hal ini lebih

umlah dana

eli

Page 104: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

85  

Berdasarkan diagram 4.9 di atas, responden yang menjawab setuju

sebanyak 59 responden memberikan gambaran bahwa, penerima BLT

menilai bahwa dengan adanya program BLT sangat membantu mereka

dalam mengurangi beban pengeluaran rumah tangganya. Hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diberikan bisa membantu daya beli mereka agar

tetap terjaga.

Bahwa dengan adanya program BLT, cukup membantu keluarga

miskin dalam mengurangi beban pengeluaran rumah tangganya. Mereka

menganggap bahwa program BLT cukup berperan besar dalam menjaga

daya beli mereka dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Akan

tetapi terdapat responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 20

responden. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya program BLT belum

mampu mengurangi beban ekonomi rumah tangga miskin dikarenakan

beberapa persoalan. Misalnya saja, penghasilan rumah tangga miskin yang

belum mampu menjangkau harga kebutuhan ekonomi, karena penghasilan

rumah tangga miskin masih tergolong rendah. Terlebih beberapa persoalan

lain yang juga membutuhkan uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Page 105: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumb

sebany

menila

kebutu

cukup

sedikit

Semen

respon

tidak

disebab

harga-h

bahwa

kebutu

Dana BL

er: Data Prim

Berdasarka

yak 32 resp

ai bahwa jum

uhan ekonom

mereka syuk

t diperhatika

ntara terdapa

nden. Hal in

bisa mencu

bkan oleh t

harga kebut

a jumlah d

uhan ekonom

05

101520253035404550

SS

0

LT sebandin

mer Diolah, 20

an diagram 4

ponden mem

mlah dana ya

mi. Mereka

kuri dan me

an oleh pem

at responden

ni menunjuk

ukupi kebu

tidak seband

tuhan ekono

dana yang

mi mereka. M

S S

0

32

Diagramng dengan k

11. (Pertanya

4.10 di atas,

mberikan g

ang diterima

a mengangg

nerimanya d

merintah de

n yang men

kkan bahwa

utuhan ekon

dingnya jum

omi yang sem

diberikan

Mereka lebi

S TS

2

46

m 4.10 kebutuhan m

aan No. 5)

, responden

gambaran ba

a cukup untu

ap bahwa j

dengan terbu

engan adany

njawab tida

jumlah dan

nomi keluar

mlah dana y

makin naik.

sangat tida

ih melihat h

S STS

6

19

masyarakat

yang menja

ahwa, pene

uk membant

jumlah yan

uka, setidakn

ya program

ak setuju seb

na BLT yan

rga mereka

yang diberik

Dan menur

ak sebandin

hal tersebut d

S

9

86

miskin

awab setuju

rima BLT

tu membeli

g diterima

nya mereka

m BLT ini.

banyak 46

ng diterima

a. Hal ini

kan dengan

rut mereka

ng dengan

dari harga-

Page 106: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

harga k

jauh d

terhada

mereka

Sum

setuju

menila

ini dis

berjala

dana p

dengan

kebutuhan p

dari harapan

ap kesesuaia

a.

Pros

mber: Data Pri

Berdasarka

sebanyak 35

ai bahwa pro

ebabkan kar

an setiap 3bu

pun terkadang

n hal tersebu

0

10

20

30

40

50

60

S

3

pokok semak

n mereka.

an dana BL

ses penyalu

imer Diolah, 2

an diagram 4

5 responden

oses penyalu

rena mereka

ulan sesuai

g diterima p

ut.

SS

35

5

kin naik dan

Harapan m

LT yang dite

Diagramuran BLT di

2011. (Pertany

4.11 di atas,

memberikan

uran dana B

a menilai pr

dengan kein

ada awal bu

S T

55

7

jumlah dana

mereka seba

erima denga

m 4.11 inilai sudah

yaan No. 6)

responden y

n gambaran

LT sudah sa

roses penyal

nginan mere

ulan, sehingg

TS ST

70

a yang diber

agai bentuk

an kebutuhan

h tepat wak

yang menjaw

bahwa, pene

angat tepat w

luran dana B

eka. Proses p

ga mereka m

TS

0

87

rikan masih

k penilaian

n ekonomi

tu

wab sangat

erima BLT

waktu. Hal

BLT selalu

penyaluran

merasa puas

Page 107: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

tepat w

cukup

teratur

ini. Ak

respon

proses

penyal

dilakuk

P

Sum

sebany

menila

Mereka set

waktu. Itu di

sesuai den

r.dan mereka

kan tetapi ter

nden. Hal in

penyaluran

lurannya. M

kan selama 3

Proses peny

mber: Data Pri

Berdasarka

yak 55 resp

ai bahwa de

0

10

20

30

40

50

60

tuju dengan

isebabkan ka

ngan peratu

a merasa tida

rdapat respo

i menunjukk

n dana BLT

Misalnya saj

3 bulan atau

yaluran BLT

imer Diolah, 2

an diagram 4

ponden mem

engan adany

SS

9

proses peny

arena merek

uran yang

ak puas deng

onden yang m

kan bahwa m

selama ini

ja terkadan

4 bulan sek

DiagramT teratur w

2011. (Pertany

4.13 di atas,

mberikan g

ya pemotong

S T

55

2

yaluran dana

a menilai pr

ada dan c

gan proses p

menjawab ti

mereka mer

yang terkad

g proses p

kali.

m 4.12 walaupun ad

yaan No. 7)

, responden

gambaran ba

gan dana da

TS ST

26

7

a BLT yang

roses penyalu

cukup berja

enyaluran B

idak setuju s

rasa tidak pu

dang tidak j

penyaluran d

danya poton

yang menja

ahwa, pene

apat memba

TS

7

88

g dilakukan

uran sudah

lan secara

BLT selama

sebanyak 7

uas dengan

elas waktu

dana BLT

ngan dana

awab setuju

rima BLT

antu warga

Page 108: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

89  

lainnya yang tidak terdaftar sebagai penerima BLT. Hal ini menunjukkan

bahwa mereka yang dikenakan potongan dana menerima potongan tersebut,

karena potongan tersebut akan diberikan kepada warga miskin lainnya yang

tidak terdaftar sebagai penerima, padahal mereka itu memenuhi kriteria

sebagai penerima BLT.

Akan tetapi terdapat responden yang menjawab tidak setuju sebanyak

26 responden. Hal ini menunjukkan bahwa mereka merasa keberatan karena

jumlah dana BLT yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan ekonomi

sehingga tidak cukup, kemudian dipotong lagi untuk disumbangkan kepada

warga miskin lainnya yang tidak terdaftar sebagai penerima BLT. Mereka

sangat dirugikan oleh adanya potongan dana BLT ini. Karena dengan jumlah

BLT yang tidak begitu besar dan sebanding dengan kebutuhan ekonomi

yang makin meningkat tidak bisa menutupin dan tidak begitu membantu

mereka, kemudian harus ditambah dengan potongan ini semakin membuat

mereka tidak puas.

Page 109: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumber:

sebany

progra

pokokn

dana b

mereka

berpera

Akan

respon

dirasak

memen

1

2

3

4

5

6

7

Dana

: Data Primer

Berdasarka

yak 66 resp

am BLT sa

nya. Hal ini

bantuan dari

a. Mereka b

an penting

tetapi terdap

nden. Hal in

kan secara

nuhi kebutuh

0

10

20

30

40

50

60

70

SS

19

BLT dapat

r Diolah, 2011.

an diagram 4

ponden mem

angat berm

disebabkan

pemerintah

erpendapat b

dalam mem

pat respond

i menunjukk

signifikan m

han pokok m

S

66

Diagramt bermanfaa

. (Pertanyaan

4.13 di atas,

mberikan ga

manfaat kare

karena mere

ini yang din

bahwa sedik

menuhi kebu

en yang me

kan bahwa k

manfaatnya

mereka sehar

TS

12

4.13 at bagi masy

n No. 8)

, responden

ambaran ba

ena dapat

eka sangat te

nilai sangat

kit banyakny

utuhan ekon

enjawab tida

keberadaan

kepada me

ri-hari.

STS

0

yarakat mis

yang menja

ahwa, merek

memenuhi

erbantu deng

mencukupi

ya program B

nomi keluarg

ak setuju se

program ras

ereka, terma

90

skin

awab setuju

ka menilai

kebutuhan

gan adanya

kebutuhan

BLT cukup

ga miskin.

ebanyak 12

skin belum

asuk dalam

Page 110: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumbe

sebany

menga

keluarg

tergolo

mereka

kebutu

telah d

memak

respon

menun

memen

Pene

er: Data Prime

Berdasarka

yak 60 respo

andalkan d

ganya. Hal

ong rendah

a tidak mem

uhannya.

Bahwa me

diterima, nam

ksakan diri u

nden yang m

njukkan bah

nuhi kebutu

0

10

20

30

40

50

60

SS

14

erima BLT

er Diolah, 201

an diagram 4

nden membe

ana BLT

ini disebabk

(lihat diagra

miliki kema

reka lebih m

mun ketika d

untuk tetap m

menjawab ti

hwa mereka

uhan pokokn

S S

4

60

Diagram 4sangat men

11. (Pertanyaa

4.14 di atas,

erikan gamb

di dalam

kan karena

am 4.4 dari

ampuan unt

mengandalka

dana BLT b

menunggu d

idak setuju

a tidak men

nya. Hal ini

TS

0

21

4.14 ngandalkan

an No. 9)

, responden

baran bahwa

memenuh

tingkat pen

i identifikas

tuk memenu

an dana BLT

elum diterim

dana tersebu

sebanyak 2

ngandalkan

disebabkan

STS

2

dana BLT

yang menja

, penerima B

hi kebutuha

nghasilan me

i pekerjaan)

uhi semua k

T hanya pada

ma, maka me

ut. Akan teta

21 responde

dana BLT

n karena me

91

awab setuju

BLT sangat

an pokok

ereka yang

), sehingga

kebutuhan-

a saat dana

ereka tidak

api terdapat

en. Hal ini

di dalam

ereka lebih

Page 111: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

meliha

Merek

Peroleh

pokok

dana a

meneri

Sum

sebany

progra

karena

yang c

banyak

at hal itu da

ka merasa p

han dana y

keluargany

alternatif saj

imanya.

Program B

ber: Data Pri

Berdasarka

yak 58 resp

am BLT dap

a secara tida

cukup besar

knya progra

0

10

20

30

40

50

60

ari sisi pero

erolehan da

ang mereka

a sehingga m

aja yang bil

BLT dapat

mer Diolah, 2

an diagram 4

ponden mem

pat memenu

ak langsung,

r di dalam m

am BLT cu

SS

15

olehan dana

ana BLT ma

a terima tida

mereka hany

lamana telah

Diagrammemenuhi

BL

2011. (Pertany

4.15 di atas,

mberikan ga

uhi kebutuha

, program B

memenuhi k

ukup berper

S T

58

1

a yang telah

asih jauh d

ak mampu

ya menjadik

h disalurkan

m 4.15 kebutuhan T

yaan No. 10)

responden y

ambaran ba

an pokokny

BLT sangat

kebutuhan p

ran dalam

TS ST

18

6

h diterima s

ari keingina

mencukupi

kan dana BL

n, maka me

ekonomi pe

yang menjaw

ahwa, merek

ya. Hal ini d

memberikan

pokok merek

memenuhi

TS

6

92

selama ini.

an mereka.

kebutuhan

LT sebagai

ereka akan

enerima

wab setuju

ka menilai

disebabkan

n pengaruh

ka. Sedikit

kebutuhan

Page 112: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

93  

pokok keluarga miskin. Peranan program BLT lebih terasa pada adanya

perbedaan yang signifikan bila dilihat dari sudut pandang dana yang

diberikan secara cuma-cuma tanpa harus bekerja terlebih dahulu untuk

mendapatkan dana tersebut, disamping program BLT cukup memberikan

keringanan kepada mereka dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga yang

relatif cukup banyak.

Akan tetapi terdapat responden yang menjawab tidak setuju

sebanyak 18 responden. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan program

BLT belum dirasakan secara signifikan manfaatnya kepada mereka,

termasuk dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Hal ini disebabkan

karena mereka menganggap bahwa program BLT hanya memberikan

manfaat yang terbatas kepada mereka. Misalnya saja, dana BLT yang

diperoleh pada umumnya tidak selalu cukup untuk digunakan oleh mereka

sampai waktu penyaluran berikutnya, melainkan hanya cukup untuk 2-

3minggu. karena mereka menilai bahwa program BLT tidak dapat

memenuhi kebutuhan pokok mereka setiap bulannya. Misalnya saja, mereka

tidak puas dengan jumlah dana BLT yang telah mereka terima dan untuk

mencukupi kebutuhan pokok mereka.

Page 113: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sumb

setuju

merasa

disebab

pengel

Merek

telah m

anggot

meneri

sebany

cukup

karena

1

1

2

2

3

3

4

ber: Data Prim

Berdasarka

sebanyak 37

a sangat cuk

bkan karen

luaran mere

ka merasa te

mereka terim

ta keluarga

ima berapa p

Akan teta

yak 39 respo

dengan jum

a jumlah an

0

5

10

15

20

25

30

35

40

SS

7

Kecukup

mer Diolah, 20

an diagram 4

7 responden

kup dengan j

na jumlah

eka tidak be

ercukupi keb

ma. Hal in

yang sediki

pun jumlah u

api terdapat

onden. Hal i

mlah dana B

nggota kelu

S

37

Diagrapan jumlah

011. (Pertany

4.16 di atas,

memberikan

jumlah dana

anggota k

egitu banya

butuhan pok

i disebabka

it, mereka j

uangnya.

t responden

ini menunju

BLT yang m

uarga yang

TS

39

am 4.16 BLT yang d

aan No. 11)

responden y

n gambaran

a BLT yang

keluarga ya

ak dan relat

koknya deng

an karena d

uga lebih b

n yang me

ukkan bahwa

mereka terim

relatif cuk

STS

14

diterima

yang menjaw

bahwa, pene

telah diterim

ang sedikit,

tif sangat m

gan jumlah

disamping d

bersikap terb

enjawab tid

a mereka m

ma. Hal ini d

kup banyak,

S

94

wab sangat

erima BLT

ma. Hal ini

sehingga

mencukupi.

dana yang

dari jumlah

buka untuk

dak setuju

erasa tidak

disebabkan

, sehingga

Page 114: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

membu

bila m

kebutu

memba

anggot

diterim

memen

Pr

Sumber

sebany

progra

disebab

0

10

20

30

40

50

60

70

utuhkan jum

mengandalka

uhan pokok

antu mering

ta keluarga

ma, mereka

nuhi kebutuh

rogram BLT

: Data Primer

Berdasarka

yak 8 respo

am BLT da

bkan karena

0

0

0

0

0

0

0

0

SS

0

mlah dana ya

an dana BL

mereka, w

ankan beban

yang tidak

mengangga

han pokok m

DT cukup me

pe

r Diolah, 2011

an diagram 4

onden mem

apat memec

a secara tidak

S

8

ang banyak

LT, tentu tid

walaupun k

n hidup mere

k sebanding

ap bahwa ju

mereka selam

iagram 4.17emecahkan nerima BLT

. (Pertanyaan

4.17 di atas,

mberikan ga

cahkan mas

k langsung,

TS

70

pula setiap

dak lah cuk

keberadaan

eka. karena

dengan jum

umlah dana

ma 2-3 mingg

7 masalah peT

n No. 12)

, responden

ambaran bah

salah ekono

program BL

STS

19

bulannya. S

kup untuk

program B

disamping d

mlah dana

a BLT hany

gu saja.

erekonomian

yang menja

hwa, merek

omi mereka

LT sangat m

95

Sementara,

memenuhi

LT cukup

dari jumlah

BLT yang

ya mampu

n

awab setuju

ka menilai

a. Hal ini

memberikan

Page 115: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

pengar

keluarg

setuju

progra

termas

karena

manfaa

diperol

sampai

progra

saja, m

Pemb

Sumber:

0

10

20

30

40

50

60

ruh yang cu

ga mereka.

sebanyak 7

am BLT belu

suk dalam m

a mereka m

at yang ter

leh pada um

i waktu pe

am BLT tida

mereka tidak

bagian BLT

Data Primer

0

0

0

0

0

0

0

SS

10

ukup besar d

Akan tetap

70 responde

um dirasakan

memecahkan

menganggap

rbatas kepad

mumnya tida

enyaluran b

ak dapat mem

puas dengan

DT telah mera

Diolah, 2011.

S

53

di dalam me

pi terdapat

en. Hal ini

n secara sign

masalah eko

bahwa pr

da mereka.

ak selalu cuk

berikutnya. M

mecahkan m

n jumlah dan

iagram 4.18ata hanya k

(Pertanyaan

TS

25

emecahkan m

responden

menunjukk

nifikan manf

onomi mere

rogram BLT

Misalnya s

kup untuk d

Menurut m

masalah ekon

na BLT yang

8 kepada masy

n No. 13)

STS

9

masalah pere

yang menja

an bahwa k

faatnya kepa

eka. Hal ini d

T hanya m

saja, dana B

digunakan ol

mereka meni

nomi mereka

g telah merek

yarakat mis

96

ekonomian

awab tidak

keberadaan

ada mereka,

disebabkan

memberikan

BLT yang

leh mereka

ilai bahwa

a. Misalnya

ka terima.

skin

Page 116: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

97  

Berdasarkan diagram 4.18 di atas, responden yang menjawab setuju

sebanyak 53 responden memberikan gambaran bahwa, pembagian dana BLT

dilakukan secara merata hanya kepada keluarga miskin. Hal ini disebabkan

karena di dalam menentukan keluarga yang berhak untuk menerima BLT,

dilakukan secara terbuka kepada warga masyarakat. Selain itu, warga

masyarakat benar-benar memahami bahwa yang berhak menerima hanya

lah keluarga miskin saja. Tidak jauh berbeda dengan yang lain, Hal ini

disebabkan karena warga masyarakat memahami bahwa yang menjadi

sasaran dari program BLT adalah rumah tangga miskin, sehingga

masyarakat lain yang tidak termasuk dalam kriteria program tidak memiliki

keinginan untuk menerima dana BLT.

Akan tetapi terdapat responden yang menjawab tidak setuju

sebanyak 25 responden. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian dana BLT

tidak dilakukan secara merata hanya kepada rumah tangga miskin. Hal ini

disebabkan karena masih tingginya tingkat kecemburuan sosial masyarakat

yang juga ingin mendapat dana bantuan dari pemerintah ini. Hal itu

dilakukan sebagai bentuk untuk menghindari konflik yang terjadi di

lingkungan masyarakat. Hal ini disebabkan karena responden beranggapan

bahwa pembagian dana BLT tidak dilakukan secara merata hanya kepada

keluarga miskin. Adanya ketidakmerataan dalam proses pembagian dana

BLT tidak terlepas dari masih adanya masyarakat miskin yang tidak terserap

seutuhnya menjadi penerima BLT.

Page 117: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

 

Sum

sebany

merasa

penerim

banyak

BLT te

kebutu

mempe

pemba

tetapi

respon

BLT ti

Pembag

ber: Data Pri

Berdasarka

yak 62 resp

a pembagia

ma BLT. Ha

k, sehingga

ersebut. Mer

uhan merek

ersoalkan pe

agian dana B

terdapat re

nden. Hal in

idak sesuai d

0

10

20

30

40

50

60

70

SS

8

gian BLT te

mer Diolah, 2

an diagram 4

ponden mem

an BLT yan

al ini diseba

mereka san

reka merasa

ka. Hal ini

embagian ya

BLT dalam m

esponden y

ni menunjuk

dengan harap

S S

8

62

Diagram 4elah sesuai h

2011. (Pertany

4.17 di atas,

mberikan g

ng dilakuka

abkan karena

ngat berhara

a jumlah pem

i disebabka

ang diterima

memenuhi k

yang menja

kkan bahwa

pan mereka.

Page 118: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

126  

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai

tingkat kualitas pelayanan yang berjudul “Evaluasi Program Bantuan

Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu”, maka peneliti menarik

kesimpulan yaitu :

Menjawab rumusan yang telah peneliti buat pada bab 1(satu)

sebelumnya yaitu Bagaimanakah Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai

di Kecamatan Kramatwatu. Jawabannya adalah Evaluasi Program Bantuan

Langsung Tunai di Kecamatan Kramatwatu cukup berjalan dengan baik. Dari

hasil perhitungan melalui SPSS versi 15,0 menunjukkan bahwa Ha(4,1 ≥

1,296) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, kesimpulannya adalah evaluasi

program bantuan langsung tunai di kecamatan kramatwatu sebesar 66,6%.

Artinya, Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan

Kramatwatu telah berjalan cukup baik karena hasil uji hipotesis mencapai

66,6% dari angka yang peneliti hipotesiskan, yaitu minimal mencapai 65

persen.

Page 119: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

127  

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

mengenai ” Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kecamatan

Kramatwatu “, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pemerintah harus melakukan evaluasi pelaksanaan Progrm BLT

dalam melakukan verifikasi data ulang masyarakat miskin tahap

berikutnya agar pemerintah mengetahui ada atau tidaknya

penurunan angka kemiskinan masyarakat miskin di Kecamatan

Kramatwatu.

2. Tim pelaksana teknis BLT tingkat kelurahan harus menetapkan

RTS yang berhak mendapatkan program BLT berdasarkn kriteria

yang telah ditetapkan oleh BPS yang telah terssusun di petunjuk

pelaksana teknis BLT.

3. Pemerintah dalam membuat suatu kebijakan yang bertujuan

menurunkan angka kemiskinan sebaiknya didalam pelaksanaan

program tersebut harus bisa lebih bertujuan memberdayakan

masyarakat miskin, memberikan pelatihan keterampilan kerja dan

membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat miskin agar

program BLT ini bisa berjalan lebih efektif.

4. Tim pelaksana teknik BLT agar lebih meningkatkan sosialisasi

tentang, maksud dan tujuan BLT kepada masyarakat di Kecamatan

Kramatwatu.

Page 120: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

128  

5. Sebaiknya pemerintah dalam penetapan kebijakan seperti program

BLT pelaksanaannya tidak berdekatan dengan pemilu agar dapat

menghindari persepsi tidak baik , dan agar pelaksanaan program

BLT ini memang untuk kepentingan masyarakat miskin.

Page 121: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul Wahab, Solihin. 2005. Analisis Kebijaksanaan Negara, dari Formulasi ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Bumi Aksara.

Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan. Bandung : CV. Alfabeta.

Asikin, H. Zainal dan Amirudin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Dimock, dkk. 1992. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta : Rineka Cipta.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (edisi terjemahan).

Yogyakarta : Penerbit Gajah Mada University Press.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial, Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Nugroho, Rian T. 2003. Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi dan

Evaluasi. Jakarta : PT. Gramedia.

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.

Soehartono, Irawan. 2004. MPS : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan

Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.

Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Proses

Kebijakan Publik. Malang : Banyumedia Publishing.

.

Page 122: EVALUASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI ( BLT ...eprints.untirta.ac.id/1174/1/MEGA SUSTRA DEWI 062377...15. Masyarakat Kecamatan Kramatwatu yang menjadi Penerima BLT yang telah banyak

Sumber lain

Enda. 2005. Miskin. http://enda.goblogmedia.com/miskin.html. diakses pada hari

sabtu 26 Juni 2010

“Dampak Psikososial Bantuan Langsung Tunai (BLT)”, Artikel diakses dari

internet dengan alamat website : http://www.sinar-

harapan.co.id/203/makalah-essai/2007 pada hari selasa Juni 2010

www.depsos.go.id/unduh/juknisblt200ok

www.depkominfo.go.id