eva anggraini m (05091003022)

Upload: hefrii

Post on 07-Jul-2015

126 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KULIAH LAPANGAN ALAT MESIN PASCA PANEN PAGAR ALAM

OLEH: EVA ANGGRAINI MARPAUNG 05091003022

TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2011

I.PENDAHULUAN

a.Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yangmemiliki mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani. Indonesia jugamerupakan salah satu negara yang memiliki banyak pegunungan yang masih aktif. Halini dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia yang terletak didaerah khatulistiwa, sehingga didaerah pegunungan memiliki suhu yang relative dingin. Suhu dingin yang terdapat di daerah pegunungan ini mendukung pertumbuhan tanaman teh, sehingga sebagian besar areal dikelola untuk tanaman teh. Topografi Kota Pagar Alam merupakan daerah yang berbukit dan bergunung berketinggian 520 1.000 meter dari permukaan laut dengan puncaknya Gunung Dempo (+ 3.159 meter).Daerah ini adalah tempat tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan.Sebagian dari daerah berbukit tersebut dihampari oleh perkebunan teh dengan luas lahan sekitar 1.328 H. Oleh karenanya daerah ini berhawa dingin (sejuk) dengan kisaran suhu antara 140C 340C. Musim hujan rata - rata setiap tahun berkisar antara bulan Oktober s.d bulan Maret, sedangkan musim kemarau berkisar bulan April sampai dengan bulan September. Curah hujan berkisar antara 2.000 3.000 mm dengan kelembaban udara berkisar antara 75 - 89 %. Perkebunan Teh Unit Usaha Pagar Alam merupakan salah satu Uni Usaha t dari PT. Perkebunan nusantara VII (persero) yang didirikan pada tahun 1929 oleh perusahaan Belanda yaitu NV. Landbouw Maata Chapij. Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan teh diambil alih oleh pemerintah RI. Tujuan pengelolaan kebun teh adalahmemperkenalkan produk teh berkualitas tinggi Kota Pagar Alam , memperluas daerah pemasaran teh, meningkatkan pendapatan penduduk Kota Pagar Alam, dan untuk memenuhi kebutuhan teh dalam negeri khususnya di Pulau Sumatera dan juga untuk memenuhi pasar luar negeri terutama teh yang memiliki mutu tinggi.Kebun Teh Pagar Alam yang dikenal dengan simbol

Gunung Dempo adalah satu-satunya Unit Usaha dilingkungan PT.Perkebunan Nusantara VII yang mengelola Budidaya Teh yang terletak di Kecamatan Pagar Alam Selatan.PT. Perkebunan Nusantara VII telah mengalami tiga kali renovasi yang mana dalam renovasi tersebut dengan struktur dasar bangunan tetap seperti awal. Tanaman teh ini bias dikelola menjadi dua jenis, yaitu teh hijau dan teh hitam. Teh hitam banyak digunakan sebagai obat sedangkan teh hijau dikomsumsi sebagai minuman tanpa melupakan fungsinya sebagai obat. Tanaman kopi termasuk dalam famili Rubiaceae dan terdiri atas banyak jenis antara Coffea arabica, Coffea robusta dan Coffea liberica. Negara asal tanaman kopi adalah Abessinia yang tumbuh di dataran tinggi.Untuk tumbuh subur kopi diperlukan curah hujan sekitar 2.000-3.000 mm tiap tahun serta memerlukan waktu musim kering sekurang-kurangnya 1-2 bulan pada waktu berbunga dan pada waktu pemetikan buah.Tanaman kopi mulai dapat menghasilkan setelah umur 4-5 tahun tergantung pada pemeliharaan dan iklim setempat. Tanaman kopi dapat memberi hasil tinggi mulai umur 8 tahun dan dapat berbuah baik selama 15 -18 tahun, jika pemeliharaan tanaman kopi baik, akan menghasilkan sampai umur sekitar 30 tahun.Buah kopi yang sudah masak pada umumnya akan bewarna kuning kemerahan sampai merah tua. Tetapi ada pula buah yang belum cukup tua tetapi telah terlihat bewana kuning kemerahan pucat yaitu kopi yang terserang hamabubuk buah kopi. Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon).Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East.Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795.Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris.Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17.Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800.Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial.Bunga krisan merupakan tanaman hias subtropis.Sehingga untuk daerah tropis, seperti Indonesia, temperatur yang paling baik untuk pertumbuhsn tsnsmsn krisan adalah antara 20-260

C (siang hari).Toleransi tanaman krisan terhadap faktor temperature untuk tumbuh baik adalah antara 17 300C.Tanaman krisan umumnya membutuhkan kondisi kelembaban udara (RH) tinggi.

B. Tujuan

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang teknologi pertanian terhadap proses pengolahan teh, kopi, dan pengetahuan tentang bunga krisan. Selain itu agar para mahasiswa dapat mengetahui proses pengolahan, cara kerja mesin, produksi yang dihasilkan, dan pengenalan lapangan. Sehingga diharapkan untuk masa yang akan datang munculnya sarjana-sarjana yang ahli dalam bidang pertanian dan mampu menerapkan teknologi pertanian dalam dunia pertanian, baik secara teori dan praktek.

II. TINJAUAN PUSTAKA

a.Teh Tanaman teh (Camelia sinensis) merupakan genus Camellia yang memiliki 82 spesies, dan tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30 sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup banyak jenis tanaman hias (Asmawati, 2009). Tanaman teh yang tumbuh dari biji mempunyai pertumbuhan akar pancar yang dominan, namun distribusi perakaran tampaknya berbeda antar jenis. Perakaran tanaman teh dangkal, karena kurang dari 15% yang berada pada kedalaman 60 cm. Perakaran dekat permukaan tanah dan terlihat tanpa rambut akar bila telah tua. Pertumbuhan akar baik tanaman yang berasal dari biji maupun stek/okulasi sangat memegang peran penting bagi tanaman tersebut. Pada umumnya jika akar mencapai diameter 12 mm, terdapat kandungan pati di dalamnya, dan zat makanan ini sangat menentukan kecepatan tumbuh tunas baru sesudah dilakukan pemetikan daunnya. Biji teh cepat mengalami kerusakan dalam penyimpanan pendek, hal ini memungkinkan karena biji teh bersifat nekalsitran.Sebagian besar tanaman teh

dipergunakan sebagai minuman segar setelah daunnya diseduh dengan air panas. Jenis teh cina kebanyakan dikonsumsi sebagai teh hijau, yaitu tanpa hanya sedikit mengalami fermentasi.Adapun teh asam kebanyakan dikonsumsi sebagai teh hitam, daunnya dilembutkan dan difermentasikan.

b. Kopi Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup penting.Hasil komoditi ini menempati komoditi nomor tiga setelah karet dan lada.Menurut jenisnya kopi dapat dibagi dalam tiga golongan yang besar yaitu golongan arabika, golongan leberika, dan golongan robusta.Tanaman kopi mempunyai banyak varietas, namun

secara komersial dikenal tiga varietas yaitu kopi Liberika (Coffea liberica), kopi Robusta (Coffea canephora) dan kopi Arabika (Coffea arabica).Di Indonesia varietas kopi yang dibudidayakan adalah varietas Arabika dan Robusta (Muljana, 2009). Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang cukup penting.Hasil komoditi ini menempati komoditi nomor tiga setelah karet dan lada.Menurut jenisnya kopi dapat dibagi dalam tiga golongan yang besar yaitu golongan arabika, golongan leberika, dan golongan robusta. Pengolahan kopi biji menjadi kopi bubuk sampai saat ini dilakukan dengan proses penyangraian menggunakan suhu tinggi dan tekanan tinggi atau tekanan atmosfir. Hal ini dapat mengakibatkan aroma dan rasanya menurun, Ternyata hanya 5 % komponen pembentuk aroma dan rasa tetap ada di dalam kopi hasil penyangraian, Selain itu juga dapat memungkinkan terjadinya kegosongan yang dapat mempengaruhi tingkat kepahitan pada kopi bubuk yang dihasilkan, Oleh sebab itu dilakukan pengolahan kopi dengan menggunakan suhu dan tekanan rendah sebagai alternatif untuk mempertahankan aroma dan rasa semaksimal mungkin. Dari hasil pengolahan tersebut diharapkan konsumen masih dapat menikmati dengan kelengkapan komponen pembentuk aroma dan rasa. Tanaman kopi berbunga 3-4 kali dalam 1 tahun, ada juga yang berbunga sepanjang tahun.Dengan demikian, maka pemanenan tidak dapat dilakukan sekali.Waktu panen tergantung iklim dan jenis kopi berpengaruh pada masa berbunga kopi.Kopi berbunga tidak serentak, ada pembungaan pendahuluan, pembungaan besar, dan pembungaan akhir. Hal ini akan berpengaruh pada waktu panen sehingga ada tingkat panen permulaan, panen utama, dan tingkat panen akhir.Seperti tanaman lain, pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bahkan, tanaman kopi mempunyai sifat yang sangat khusus karena masing-masing jenis menghendaki lingkungan yang agak berbeda (Najiyati, 2010). Faktor lingkungan yang sangatmempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi antara lain ketinggian tempat, curah hujan, sinar matahari, angin dan tanah.Setiap jenis kopi menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang berbeda. Misalnya kopirobusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi diantaranya juga masih tumbuh baik dan ekonomis pada ketinggian 0-1000 m dpl.

c. Bunga Krisan Tanaman krisan umumnya membutuhkan kondisi kelembaban udara (RH) tinggi, sehingga di indonesia budidaya bunga krisan menggunakan rumah kaca sebagai media pengatur suhu serta pencahayaan. Pada fase pertumbuha awal, seperti perkecambahan benih atau pembentukan akar bibit setek, diperlukan kelembaban udara antara 90 95 %.Tanaman muda sampai dewasa tumbuh dengan baik pada kondisis kelembaban udara pada 70 80 %.Hujan deras atau keadaan curah hujan tinggi yang langsung menerpa tanaman krisan juga menyebabkan tanaman mudah roboh, rusak, dan kualitas bunganya rendah.Oleh karena itu pembudidayaan krisan di daerah bercurah hujan tinggi dapat dilakukan didalam bangunan rumah plastik dan rumah kaca.Penyiraman pun dilakukan dengan ukuran yang sesuai.Sering kali digunakan metode penyiraman tetes agar tanaman tidak terlalu banyak mengandung air.

III.PEMBAHASAN a.Teh Pemetikan dapat dilakukan dengan manual dan menggunakanmesin.

Pemetikan dengan menggunakan mesin yang diciptakan dari Negara Jepang ini memiliki beberapa keuntungan yaitu hasil produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemetikan secara manual.Pemetikan dengan menggunakan mesin ini mampu memproduksi daun teh sebesar 600 sampai 700 kg dalam satu hari.Selain itu, pemetikan menggunakan mesin tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.Dalam pengoperasian setiap satu mesin hanya dibutuhkan 5 orang tenaga kerja. Dalam pengoperasian setiap mesin membutuhkan bahan bakar minyak sebanyak 2,5 liter. Mesin pemetikan daun teh ini memiliki merek yaitu OCHAI.Mesin ini memiliki harga yang cukup tinggi yaitu 40 juta setiap mesinnya. Pemetikan daun teh yang secara manual ini diatur dengan mengikuti daur petik yang telah ditetapkan.Daun teh yang dipetik dengan tangan saat panen umumnya pucuk-pucuk daun teh muda dan dua daun berikutnya.Panen tidak dilakukan sekaligus, melainkan dengan interval waktu antara 10 sampai 14 hari. Daun-daun teh yang sudah dipetik tidak bisa bertahan lama dan harus segera diolah.Daur petik ini merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemetikan lagi setelah pemetikan terakhir pada wilayah pemetikan yang sama. Penghitungan waktu dimulai sejak hari pertama setelah dilakukannya pemetikan terakhir di wilayah tersebut.Panjang pendeknya daur petik dipengaruhi oleh kecepatan pertumbuhan pucuk tanaman teh, dimana kecepatan pertunbuhan pucuk sendiri dipengaruhi oleh musim, kesuburan tanah, pemupukan tanaman serta umur pangkas tanaman. Kondisi pucuk selama pemetikan, harus diperhatikan sehingga kualitas pucuk tetap baik.Selama pemetikan yang harus diperhatikan ialah teknik pemetikan pucuk. Pemetikan pucuk harus dilakukan dengan cara ditaruk dengan tangan, yaitu memetik pucuk satu persatu. Pemetikan tidak diperbolehkan dengan cara rampasan yaitu mencabut banyak pucuk secara bersamaan karena akan dapat menyebabkan pucuk terpetik menjadi rusak. Pucuk teh yang terpetik digenggam sementara dalam tangan

hingga tangan penuh dengan pucuk.Jika tangan sudah penuh dengan pucuk maka pucuk dimasukkan ke dalam ambul yang digendong oleh pemetik. Pemetikan dilanjutkan hingga ambul penuh.Isi ambul ini tidak boleh dijejal.Bila ambul sudah penuh dengan pucuk maka pucuk harus segera dipindahkan kedalam waring penundaan (jimpo/waring sack) dan kemudian disimpan sementara dalam tempat yang telah disiapkan (los/tenda).Di tempat tersebut, pucuk dikumpulkan dan ditimbang.Penimbangan setelah pucuk ditempatkan dalam waring sack.Pucuk teh yang telah ditimbang di los pucuk kemudian diangkut ke pabrik. Pengangkutan ini dilakukan dengan menggunakan truk angkut. Truk angkut tersebut akan datang menuju ke tempat-tempat penyimpanan sementara pucuk-pucuk teh yang telah dipetik. Setiap hari kerja, pengangkutan pucuk teh dengan truk dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali atau menurut kebutuhan pucuk teh yang akan diolah oleh pabrik. Selama pengangkutan menuju pabrik kondisi pucuk harus dijaga agar tidak mengalami kerusakan (memar, pecah), karena apabila pucuk teh tersebut mengalami kerusakan maka akan terjadi reaksi oksidasi enzimatis dini sehingga akan menurunkan kualitas teh yang dihasilkan. Pucuk teh yang mengalami oksidasi enzimatis dini akan menghasilkan flavor teh yang tidak baik setelah diolah. Untuk mencegah kerusakan pucuk teh selama pengangkutan maka bak truk yang digunakan untuk pengangkutan pucuk teh dibuat bertingkat dua dengan maksud agar pucuk teh yang diangkut tidak saling tumpang tindih.Truk yang digunakan juga harus diberi penutup, agar pucuk terhindar dari sinar matahari secara langsung.

b. Kopi Penyangraian sangat menentukan warna dan cita rasa pruduk kopi yang akan dikonsumsi, perubahan warna biji dapat dijadikan dasar untuk sistem klasifikasi sederhana. Perubahan bisa fisik berupa terjadi oven termasuk yang kehilangan densitas batch ketika atau

pecah.Penyangrai

beroperasi

secara

kontinous.Pemanasan dilakukan pada tekanan atmosfir dengan media udara panas atau gas pembakaran.Pemanasan dapat juga dilakukan dengan melakukan kontak dengan permukaan yang dipanaskan, dan pada beberapa disain pemanas, hal ini

merupakan faktor penentu pada pemanasan. Disain paling umum yang dapat disesuikan baik untuk penyangraian secara batch maupun kontinous merupakan drum horizontal yang dapat berputar. Umumnya, biji kopi dicurahkan sealiran dengan udara panas melalui drum ini, kecuali pada beberapa roaster dimana dimungkinkan terjadi aliran silang dengan udara panas.Udara yang digunakan langsung dipanaskan menggunakan gas atau bahanbakar, dan pada desain baru digunakan sistem udara daur ulang yang dapat menurunkan polusi di atmosfir serta menekan biaya operasional. Setelah biji kopi disangrai maka biji-biji kopi tersebut didinginkan dengan diletakkan didalam karung dan diamkan selama 1 hari.Setelah 1 hari maka biji biji kopi tersebut digiling.Penggilingan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama bijibiji kopi yang telah didinginkan digiling dengan gilingan kasar dahulu, setelah digiling kasar,bubuk kopi kemabali digiling dalam tahap yang ke dua. Bubuk kopi yang telah halus kemudian di letakkan didalam wadah nya,dan akan dikemas. Bubuk kopi dikemas dengan menggunakan dilakukan memiliki beberapa plastic PE (poli etilen). Pengemasan yang dalam proses

kegunaan yaitu memudahkan

penyusunan, mengurangi resiko kerusakan bubuk kopi saat proses distribusi, dan memberi keindahan pada bubuk kopi.

c. Bunga Krisan Tanaman krisan merupakan salah satu tanaman yang cukup banyak.Daerah dengan membutuhkan air

curah hujan tinggi, penanaman bunga krisan ini

dilakukan di dalam bangunan rumah plastik, karena bunga krisan tidak tahan terhadap terpaan air hujan. Untuk proses pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah dilakukan saat tengah malam antara jam 22.30 01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m 2 dan lampu dan dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar bibit, setek diperlukan 90-95%.Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.

Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm.Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam bangunan tertutup, seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2, hingga mencapai kadar yang dianjurkan.Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan anakan, setek pucuk dan kultur jaringan.Perbanyakan tanaman krisan juga dapat dilakukan dengan kultur jaringan yaitu untuk mendapatkan benih dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat, dan menyediakan benih berkualitas prima serta bebas OPT terutama virus. Selain itu perbanyakan secara kultur jaringan bermanfaat untuk mencegah penurunan kualitas hasil bunga akibat proses degenerasi.

IV.KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam pelaksanaan kunjungan lapangan ini adalah : 1.Pemetikan daun teh dengan menggunakan mesin dapat meningkatkan jumlah produksi. 2. Pemetikan daun teh menggunakan mesin menghasilkan daun teh yang mem iliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan pemetikan daun teh secara manual. 3.Penyangraian biji-biji kopi menggunakan mesin rooster yang memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan alat penggorengan seperti kuali. 4.Pengemasan dilakukan untuk mempermudah penyusunan, menguragi resiko kerusakan produk, dan memberi keindahan pada produk. 5. Tanaman krisan umumnya membutuhkan kondisi kelembaban udara (RH) tinggi, sehingga di Pagar Alam budidaya bunga krisan menggunakan rumah kaca/plastik sebagai media pengatur suhu serta pencahayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, 2009. Tanaman Teh. Balai Pustaka : Jakarta. Muljana, W. 2009. Bercocok Tanam Kopi. Anaka Ilmu : Semarang. Najiyati,S, Danarti. 2010. Kopi Budidaya Dan Penangan Pasca Panen. PS. Seri Pertanian : Jakarta. Reksohadiprojo, S. 2009. Manajemen Pengolahan Pada Perusahaan Perkebuanan. BPFE: Yogyakarta. Sadjad, S. 2009. Empat Belas Tanaman Perkebunan Untuk Agro-Industri. PN. Balai Pustaka : Jakarta.

L

T

Perkebunan Teh

PT.PN VII

Mesin Pemetikan Teh

Alat Timbangan Daun Teh

i

Mesin R

ster Penyangraian Kopi

Alat Pengemasan Kopi

Timbangan Digital

Kopi yang telah dikemas

c. Bunga Krisan

Bunga Krisan

Rumah Plastik