etnobotani tumbuhan anggota arecaceae di …
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
30
ETNOBOTANI TUMBUHAN ANGGOTA ARECACEAE
DI KECAMATAN SEULIMUM
Yenni Silvia1*
,Hasanuddin2, Djufri
2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. 2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.
Email: [email protected]
ABSTRACT Research on "Ethnobotany Plant Arecaceae Members in Kecamata
Seulimum" in October 2016. This study aims to determine the type of plants, the use
of plants, parts of organs in plants and how plants use Arecaceae members. The
approach used in this study is a qualitative approach. This type of research is
descriptive using RRA (Rapid Appraisal Rurai) is an interview semistruktural. Data
were analyzed descriptively in the form of tables and figures.
Based on the results of data analysis showed that there are 10 species of
plants member Arecaceae contained in each settlement, there are Cocos nucifera,
Areca catechu, Elaeis gulneensis, Zalaca edulis, Calamus rotan, Arenga pinnata,
Metroxylon sagu, Corypha utan, Borassus flabellifer and Chrysalidocarpus
lutescens. The results showed that people Subdistrict Seulimum many take advantage
of the internal organs coconut trees for building materials and crafts, parts of organs
nut trees for building materials and food supplement, part organ sago palm / rumbia for
food, rattan for handicrafts household, palm for food and drinks, and palm plants for
ornamental plants. Part organ most widely utilized by people that is part of the stems,
leaves and fruit. Subdistrict Community Seulimum use more organ part stems, leaves
and fruit because the organ can be used as building materials, handicrafts and as food.
The conclusions of this research is in the district community member
Arecaceae Seulimum use the plant as food, drugs (drug fever), building materials and
crafts.
Keywords: Ethnobotany, Arecaceae, Seulimum District
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang “Etnobotani Tumbuhan Anggota
Arecaceae di Kecamata Seulimum” pada bulan Oktober 2016. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, pemanfaatan tumbuhan, bagian organ
tumbuhan dan cara penggunaan tumbuhan anggota Arecaceae. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah
deskriptif dengan menggunakan metode RRA (Rapid Rurai Appraisal) yaitu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
31
wawancara semistruktural. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel dan
gambar.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada 10jenis tumbuhan
anggota Arecaceae yang terdapat di setiap kemukiman yaitu, kelapa (Cocus
nucifera), pinang (Areca catechu), kelapa sawit (Elaeis gulneensis), salak (Zalaca
edulis), rotan (Calamus rotan), aren (Arenga pinnata), rumbia/sagu (Metroxylon sagu),
gebang/iboih (Corypha utan), siwalan/lontar (Borassus flabellifer) dan palem
(Chrysalidocarpus lutescens). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat
Kecamatan Seulimum banyak memanfaatkan bagian organ pohon kelapa untuk
bahan bangunan dan kerajinan tangan, bagian organ pohon pinang untuk bahan
bangunan dan pelengkap makanan, bagian organ pohon sagu/rumbia untuk makanan,
rotan untuk kerajinan rumah tangga, aren untuk makanan dan minuman, dan tumbuhan
palem untuk tanaman hias. Bagian organ yang paling banyak dimanfaatkan
masyarakat yaitu bagian batang, daun, dan buah.Masyarakat Kecamatan
Seulimum lebih banyak memanfaatkan bagian organ batang, daun dan buah karena
organ tersebut bisa dijadikan bahan bangunan, kerajinan tangan dan sebagai makanan.
Simpulan penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Seulimum
memanfaatkan tanaman anggota Arecaceae ini sebagai makanan, obat-obatan (obat
demam), bahan bangunan dan kerajinan tangan.
Kata kunci: Etnobotani, Arecaceae, Kecamatan Seulimum
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah
satu negara kepulauan yang memiliki
kekayaan sumber daya alam baik di
daratan (khususnya sumberdaya hutan)
maupun di perairan (laut) yang sangat
melimpah. Oleh karena itu Indonesia
dikenal dengan negara
keanekaragaman hayati tertinggi
kedua di dunia setelah Brazil (negara
megabiodiversity) (Syahadat, 2006).
Keanekaragaman flora dan fauna
tersebut mendorong keinginan para
peneliti untuk menelitinya. Salah satu
pulau di Indonesia yang kaya akan
flora dan faunanya adalah pulau
Sumatera. Flora yang ada pada pulau ini
sangatlah unik dan beragam.
Sebagian dari jenis flora
tersebut ada yang telah dibudidayakan
dan ada juga yang masih tumbuh
liar.Keadaan flora sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia,
karena sebagian besar kehidupan
manusia berasal dari pemanfaatan
tumbuhan yang ada di muka bumi
ini.Salah satu pengetahuan tradisional
yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu
pemanfaatan tumbuhan untuk
kebutuhan sehari-hari (Purwanto,
2000).
Indonesia dikenal sebagai
negara yang kaya dengan berbagai
jenis palem, diperkirakan ada sekitar
460 jenis palem yang termasuk dalam
35 genus dan tersebar di wilayah
Indonesia. Menurut Siregar (2005)
Arecaceae terdiri dari 217 genus dan
lebih dari 3000 speseis yang tersebar
di daerah tropis dan subtropis di dunia,
dan sebagian juga terdapat pada
daerah yang bertemperatur panas.
Tumbuh-tumbuhan memegang
peranan penting dalam kehidupan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
32
masyarakat sehari-hari, baik sebagai
sumber pangan, pakan, papan, bahan
industri maupun obat-obatan.Salah
satu flora yang tumbuh subur dan
dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
Arecaceae.Pengetahuan tentang
pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh
masyarakat secara tradisional
sangatlah penting.Menurut Supriati
dkk.(2012) dalam pemanfaatan
sebagai bahan kerajinan tangan,
biasanya masyarakat lebih banyak
menggunakan bagian batang
tumbuhan.Untuk bahan pangan, lebih
dimanfaatkan bagian buah, dan
sebagai bahan bangunan lebih banyak
digunakan bagian batang dari
tumbuhan.
Setiap suku di Indonesia
mempunyai pengetahuan tradisional
yang biasanya diwariskan secara turun
temurun kepada generasi berikutnya.
Pengatahuan tradisional setiap suku di
Indonesia perlu didokumentasikan
melalui kajian etnobotani supaya
pengetahuan pemanfaatan tumbuhan
yang dimiliki dari setiap suku tidak
hilang karena modernisasi
budaya.Salah satu kelompok
tumbuhan yang banyak dimanfaatkan
untuk kebutuhan sehari-hari di
Indonesia adalah familia Arecaceae
(Palmae).Arecaceae merupakan
kelompok tumbuhan yang tumbuh di
daerah pesisir.Namun ada juga
beberapa jenis dari Arecaceae tumbuh
di hutan bebas (Nurmaliah dan Idatia,
2011).
Jenis Arecaceae
penggunaannya sangat luas, baik
untuk kerajinan tangan, obat-obatan
maupun untuk kebutuhan sehari-
hari.Pemanfaatan jenis tumbuhan oleh
masyarakat sebagai salah satu
penunjang kehidupan
masyarakat.Bagian tumbuhan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri
dari akar, batang, daun, bunga dan
buah (Wardah, 2003).
Berdasarkan survei
pendahuluan yang telah dilakukan
peneliti, pemanfaatan Arecaceae oleh
masyarakat Kecamatan Seulimum
bukan hanya sekedar untuk keperluan
ekonomi, tetapi juga untuk keperluan
nilai-nilai budaya.
Jenis-jenis tumbuhan palem ini
banyak ditemukan diantaranya:
siwalan, kelapa, aren, pinang, palem
hias, kelapa sawit, salak, rotan dan
rumbia. Sejak daluhu masyarakat
Kecamatan Seulimum telah
memanfaatkan Arecaceae sebagai
bahan makanan, minuman, kerajinan,
bahan bangunan, bahan obat
tradisional dan tanaman hias. Umumnya
pengetahuan tradisional hanya dikuasai
oleh kaum tua.Generasi muda saat ini
kurang termotivasi untuk menggali
pengetahuan dari kaum tua, dan
lambat laun mulai ditinggalkan karena
berbagai faktor penyebab. Kondisi
seperti ini, menjadikan warisan
tradisional lambat laun akan
mengalami kepunahan di tempat
aslinya.
Mengingat pentingnya peranan
Arecaceae maka perlu diungkap
kekayaan jenisnya serta manfaat
Arecaceae yang digunakan oleh
masyarakat di Kecamatan
Seulimum.Untuk itu perlu dilakukan
kajian tentang “Etnobotani
Tumbuhan Anggota Arecaceae di
Kecamatan Seulimum”.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
33
rumbia/sagu (Metroxylon sagu),
gebang/iboih (Corypha utan),
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
Kecamatan Seulimum.Penelitian ini
dilakukan pada bulan Oktober 2016.
Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kamera digital,
alat tulis, dan pedoman wawancara.
Sumber Data atau Subjek Penelitian
Sumber datadalam penelitian ini
adalah 4 orang masyarakat yang terdiri
dari 2 perempuan dan 2 laki-
laki.Kelompok masyarakat tersebut
terdiri dari tetua adat, pengrajin dan
tokoh masyarakat yang berumur > 55
tahun.
Teknik Pengumpulan Data
Data diambil dari 5 Kemukiman yang terdapat di Kecamatan
Seulimum.Data yang dikumpulkan
berupa informasi tentang tumbuhan
anggotaArecaceae dan organ tanaman
Arecaceae dari akar sampai buah
dengan melakukan Observasi dan
wawancara semistruktural di lokasi
penelitian terhadap masyarakat
Kecamatan Seulimum.
Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisissecara deskriptif dengan
menampilkan tabel dangambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Jenis Tumbuhan Anggota
Arecaceae yang Ditemukan di
Lokasi Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan di Kecamatan Seulimum
ditemukan 10 jenis tumbuhan anggota
Arecaceae yang dimanfaatkan oleh
masyarakat.Organ tumbuhan yang
dimanfaatkan yaitu bagian batang,
daun, buah dan tongkol.Informasi
tentang pemanfaatan tumbuhan
anggota Arecaceae tersebut diperoleh
dari 64 orang responden yang berada
pada 5 kemukiman di Kecamatan
Seulimum.Jenis tumbuhan yang
dimanfaatkan dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Jenis Tumbuhan Arecaceae
yang dimanfaatkan Masyarakat
Kecamatan Seulimum
Berdasarkan Tabel 4.1
menunjukkan jenis tumbuhan anggota
Arecaceae yang terdapat di setiap
kemukiman adalah kelapa (Cocus
nucifera), pinang (Areca catechu),
kelapa sawit (Elaeis gulneensis), salak
(Zalaca edulis), rotan (Calamus
rotan), aren (Arenga pinnata),
siwalan/lontar (Borassus flabellifer)
dan palem (Chrysalidocarpus
lutescens).
Pembahasan
Pohon kelapa merupakan pohon yang
memiliki banyak manfaat karena
semua organ dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, mulai dari daun hingga
akar.Bagian tumbuhan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat
kecamatan Seulimum adalah batang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
34
sebagai bahan bangunan, daun
digunakan sebagai kerajinan tangan
dan buah dimanfaatkan sebagai obat
dan makanan.
a. Batang
Batang kelapa yang sudah
tua dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat sebagai bahan bangunan
dan kayu bakar.Batang yang
benar-benar sudah tua dan kering
sangat tahan terhadap sengatan
rayap.Kayu dari pohon kelapa
yang dijadikan sebagai kayu bakar
adalah potongan yang sudah tidak
digunakan lagi untuk bahan
bagunan.
b. Daun
Daun yang masih muda sampai
yang sudah tua juga di
manfaatkan oleh masyarakat
setempat, baik yang dibuat
dengan anyaman maupun
dengan cara lain. Masyarakat
setempat sangat pandai
membuat berbagai macam
kerajinan tangan yang terbuat
dari daun kelapa ini.Mulai dari
membuat rengkan, sangkak
ayam, kelerai, dan sapu lidi.
Semua kerajinan tangan
tersebut dibuat dengan cara
menganyam.
- Rengkan
Rengkan adalah sebuah
wadah yang biasanya
terbuat dari daun kelapa
yang dianyam, permukaan
atasnya terbuka. Tulang
anak daun (lidi) kelapa
sudah tua diambil dan
dimanfaatkan untuk renkan
(Gambar 4.1).Untuk satu
buah rengkan dibutuhkan 7
lembar daun kelapa, bagian
tersebut diletakkan
menyilang membentuk
lingkaran.Tujuh bagian tadi
dipisahkan menjadi 5
bagian, lalu dianyam atau
dililitkan membentuk
lingkaran dan
dirapikan.Bagian
belakangnya dianyam lagi
dengan bagian ujung daun
membentuk lingkaran
sebagai tempat
duduknya.Sisa bagian atas
dikunci dan dililitkan pada
sisi atas rengkan.
Masyarakat Kabupaten
Seulimum menggunakan
renkan sebagai tempat
untuk mengalasi wadah
masakan.
- Sangkak ayam
Sangkak ayam adalah
tempat untuk ayam bertelur
yang terbuat dari daun
kelapa.Cara pembuatannya
adalah, pertama helaian
anak daun kelapa yang
sudah tua yang diambil dari
sisa daun pembuat renkan
dapat dimanfaatkan sebagai
sangkak ayam.Beberapa
helaian anak daun yang
telah diambil lalu dianyam
secara selang seling
sehingga membentuk
persegi empat.pada setiap
ujungnya diikat dengan tali
raffia agar tidak lepas.
Masyarakat setempat
memanfaatkan sangkak
ayam sebagai tempat untuk
ayam bertelur dan
mengerami telurnya.
- Kelerai
Kelerai atau bleeud
digunakan untuk menjemur
sesuatu atau bisa juga
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
35
digunakan untuk
menjadikan dinding
penutup sumur atau tempat
lain. Kelerai ini dibuat
dengan cara dianyam,
diambil satu pelepah daun
kelapa, kemuadian daun
disatukan pada satu arah
dengan cara ditarik
sehingga sedikit terkelupas,
kemudian dianyam
menyilang, setelah semua
siap bagian pinggir di
pilinatau digulung supaya
tidak terbuka.
- Sapu lidi
Tulang anak daun
kelapa dimanfaatkan
sebagai bahan dasar untuk
membuat sapu. Tulang
anak daun kelapa yang
diambil dari daun kelapa
yang sudah tua kemudian
dibersihkan dan diraut,
kemudian dikeringkan, lalu
dikumpulkan setelah itu
diikat, dan dipotong
ujungnya supaya rata, jika
ingin memiliki tangkai atau
gagang supaya mudah
menyapu maka cukup
dengan menambahkan
kayu 1 meter pada bagian
pangkal dan diikat dengan
rapi.
c. Buah
Buah kelapa yang masih
muda dan berwarna hijau muda
dapat di makan secara mentah
maupun diolah dengan
makanan lain. Daging buah
yang masih muda dapat dibuat
minuman yang dikenal oleh
masyarakat dengan es kalapa
muda, daging kelapa digerus
dengan sendok, kemudian
dimasukkan kedalam gelas dan
diberi sirup untuk
memperindah warna dan rasa,
diberikan sedikit jeruk nipis,
kemudian disajikan dalam
gelas. Menurut Rustiami
(2002) menyatakan bahwa air
buah kelapa memiliki
kandungan mineral alami dan
protein berkualitas tinggi dan
sangat baik untuk pertumbuhan
dan perbaikan sel-sel dalam
tubuh.
- Air Kelapa
Masyarakat di Seulimum
menggunakan air kelapa
sebagai obat panas dan
obat cacar.
Sebagai Obat Demam
Bahan: 1 gelas air
kelapa muda dan 1
sendok madu, cara
membuatnya adalah
kedua bahan tersebut
dicampurkan dan
diaduk sampai rata
kemudian diminum 2
kali sehari, pagi dan
sore. Untuk balita 2 kali
sehari sebanyak ½
cangkir teh.
Sebagai Obat Cacar
Penyakit cacar dapat
disembuhkan dengan
memberikan obat dari
bahan air kelapa muda
yang dicampurkan
tepung kanji kemudian
dibalurkan keseluruh
tubuh.
- Tempurung Kelapa
Centong (aweuk)
Tempurung kalapa yang
telah tua dibelah
menjadi dua, satu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
36
bagian diambil dan
dilicinkan pada seluruh
bagian tempurung,
kemudian dibuat lubang
pada bagian atas dan
bawah untuk tempat
gangang, lalu diberikan
gangang yang terbuat
dari kayu dengan
panjang 50 cm.
Gangangnya dipotong
dengan ukuran mudah
dipegang tangan.
Gelas / Cangkir
Gelas juga dapat dibuat
dari tempurung kalapa
yang telah dilicinkan
dengan menggunakan
amplas, kemudian
diberi tangkai dan dicat
supaya terlihat lebih
indah.
Sovenir
Tempurung kelapa juga
dapat digunakan untuk
membuat souvenir-
sovenir cantik seperti
gantungan
kunci.Tempurung yang
sudah dilicinkan
kemudian dibentuk
sesuai keinginan untuk
dijadikan gantungan
kunci.
- Sabut Kelapa
Sabut kelapa adalah
bagian dari buah kalapa
yang dapat diolah menjadi
berbagai macam kerajinan
tangan, seperti kesek kaki,
tali, sikat kamar mandi dan
sebagainya.
Kesek Kaki
Kesek kaki yang terbuat
dari sabut kelapa ini
kemudian dijual ke
pasar.Selain harganya
yang tidak terlalu
mahal, kesek kaki ini
juga dapat dipakai
dalam waktu yang lama.
Tali
Tali yang terbuat dari
sabut kalapa sangat kuat
dan biasanya digunakan
oleh masyarakat untuk
tali ikat tambang.
4.2.1.2 Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang banyak
dikebunkan oleh masyarakat, bahkan
perusahaan-perusahaan besar, baik
pemerintah maupun swasta.Tanaman
kelapa sawit juga merupakan
penghasil minyak nabati yang paling
banyak, sehingga tanaman ini
mempunyai nilai ekonomi yang sangat
tinggi, oleh karena itu banyak
masyarakat yang membudidayakan
tanaman ini.
Organ buah kelapa sawit
yang dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk dijadikan sebagai makanan.
a. Buah
Buah kelapa sawit yang
sudah tua diolah menjadi
minyak makan, Masyarakat
Seulimum hanya
membudidayakan tumbuhan ini
untuk dijuah buahnya saja.
Buah kelapa sawit pada waktu
muda bewarna hitam,
kemudian setelah berumur
lebih kurang lima bulan
berangsur-angsur menjadi
merah kekuningan, pada saat
perubahan warna tersebut
terjadi proses pembentukan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
37
minak pada daging buah.
Perubahan warna tersebut
karena pada butir-butir minyak
mengandung zat warna
(Nurmaliah dan Idatia, 2011).
4.2.1.3 Aren Pohon aren merupakan jenis
tumbuhan yang banyak hidup di
kecamatan Seulimum.Masyarakat
setempat hanya memanfaatkan bagian
buah dan tongkolnya saja, bagian buah
dapat dijadikan makanan yang disebut
kolang kaling.Bagian tongkol yang
dapat mengeluarkan nira sebagai
makanan.
a. Buah
Buah mungil dari pohon
aren ini kerap hadir di meja
makan kita saat bulan
Ramadhan tiba, terutama pada
saat berbuka puasa.Buah ini
dapat disuguhkan menjadi
berbagai macam jenis olahan,
seperti sebagai isian kolak,
setup buah, manisan, atau
campuran minuman dingin.
Untuk mengubahnya menjadi
kolang-kaling, buah aren
tersebut harus direbus selama
beberapa jam.
- Tongkol
Tongkol batang ijuk dapat
mengeluarkan air yang terasa
sangat manis, dan masyarakat
setempat banyak
mengambilnya untuk dibuat
menjadi minuman dan manjadi
gula yang biasanya disebut
gula aren manis. Air ijuk
tersebut setelah ditampung
beberapa hari dari batangnya
diambil dan dimasukkan ke
dalam botol dan kemudian
masyarakat menjualnya.Jika air
ijuk yang dijadikan gula,
setelah diambil dari batangnya
kemudian direbus sampai
kental, kemudian diletakkan
dalam cetakan menurut selera,
dan dibiarkan sampai keras.
4.2.1.4 Pinang
Pinang merupakan tanaman yang tidak seperti tanaman kelapa,
bagian yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
buahnya yang keras, yang merupakan
ramuan makan sirih yang tidak dapat
diabaikan. Pinang yang biasanya di
pakai untuk bahan menginang atau
makan sirih, dan masyarakat
beranggapan pinang berkhasiat
menguatkan gigi, sehingga banyak
terlihat orang tua yang suka makan
sirih giginya masih kuat. Menyirih
adalah kombinasi dari daun sirih, biji
pinang dan kapur tembakau dan
gambir (Suryadarma, 2008). Pinang
juga dapat menghasilkan uang bagi
masyarakat, pinang yang telah tua
dijemur, kemudian dipisahkan dari
kulitnya dan dijual kepasar pada agen
yang menampung buah pinang.
Bagian pohon pinang yang
dapat dimanfaatkan adalah bagian
batang sebagai bahan bangunan dan
buah sebagai obat dan makanan.
a. Batang
Batang pohon pinang yang
sudah tua dapat dibuat sebagai
jembatan, beberapa batang
pinang yang tua, kemudian
diikat dengan rantai atau
dipaku dengan menggunakan
paku yang besar. Sehingga
jembatan dapat dilalui orang
banyak. Selain digunakan
sebagai bahan tersebut batang
pinang juga sering dipakai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
38
pada saat acara 17 Agustus,
yang dikenal dengan
perlombaan panjat pinang.
Masyarakat setempat juga
banyak menggunakan batang
yang sudah tua yang tidak
dipakai lagi untuk dijadikan
kayu bakar.
b. Buah
Buah pinang yang sudah
tua diambil biji dengan
mengelupaskan kulitnya,
kemudian orang tua
memakannya dengan
menggunakan sirih. Selain
membuat perut kenyang
menginang juga dapat
menguatkan gigi. Buah pinang
juga dapat dijadikan sebagai
obat demam. Pinang yang
ditumbuk kemudian
dicampurkan dengan 3 lembar
sirih dan diambil sedikit atap
daun rumbia yang ada di atap
rumah warga, kemudian
dicampurkan dan
diminum.Akan tetapi banyak
masyarakat muda sekarang
yang sudah tidak
menggunakannya lagi karena
disebabkan dengan adanya
obat-obatan yang disediakan di
puskesmas setempat.
4.2.1.5 Sagu/Rumbia
Pohon sagu adalah penghasil pati yang biasanya disebut sagu.Pohon
ini biasa terdapat di pinggir sawah dan
tempat-tempat yang lembab.Bagian
tanaman yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat adalah batang sebagai
makanan penghasil pati (sagu), daun
sebagai bahan bangunan dan buah
sebagai makanan.
Tumbuhan sagu sangat
bermanfaat bagi masyarakat, sebagian
besar masyarakat menggunakan bagian
batang dan daun untuk berbagai
keperluan bahan bangunan.Diantaranya
batang luar dari tumbuhan sagu
digunakan sebagai lantai rumah dan
daun digunakan sebagai atap rumah dan
dinding rumah(Kartikawati dan Akbar,
2009).
a. Batang
Batang sagu yang telah tua
dipotong, kemudian ditumbuk,
lalu dicuci dalam air, dan
diendapkan dalam baskom
selama beberapa malam.Sagu
menghasilkan mutu cukup baik
dan ada daerah-daerah tertentu
menjadikan sagu sebagai
makanan pokok sehari-hari.
Menurut Syahdima, dkk (2013)
Tumbuhan sagu sangat
bermanfaat bagi masyarakat
desa Radda, dimana tumbuhan
sagu merupakan makanan
pokok bagi masyarakat tersebut
yang biasa disebut dengan
kapurung.
b. Daun
Masyarakat di Kecamatan
Seulimum memanfaatkan daun
pohon rumbia untuk dijadikan
sebagai atap rumah.Daun
rumbia diambil dan di anyam
sedemikian rupa sehingga
dapat dipakai untuk membuat
atap rumah.Daun yang bagus
untuk dibuat atap adalah daun
yang masih hijau.Atap yang
terbaik untuk penutup rumah
adalah yang terbuat dari daun
yang masih hijau, terutama dari
pohon dewasa.masyarakat
membuat atap dengan cara
bagian-bagian daun yang
dilengkungkan tengahnya dan
berimpian satu sama lain,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
39
ketika masih basah dan dijahit
dengan tali bambu atau rotan.
Kursi
Kursi
c. Buah
Buah rumbia yang telah tua
sangat manis dan enak
dimakan dengan pliek ue,
bahkan ada masyarakat yang
membuat asinan rumbia dan
dijual. Buang yang setengah
tua dapat dijadikan sebagai
obat diare, dengan
caradicampurkan dengan
garam. Masyarakat setempat
sudah jarang memakan bauh
rumbia karena disebabkan
pohon yang masih muda sudah
ditebang untuk diambil
sagunya dan belum sempat
berbuah.
4.2.1.6 Rotan
Rotan merupakan tumbuhan berduri.Tumbuhan ini telah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia, seperti untuk anyaman alat
rumah tangga dan buahnya juga masih
banyak dijumpai di pasar tradisional di
daerah Tapanuli Selatan (Siregar,
2005).Bagian tanaman yang dapat
dimanfaatkan adalah bagian batang
sebagai kerajinan.
a. Batang
Batang tanaman rotan diambil
dan dikumpulkan, lalu
dipotong pada pangkalnya dan
kemudian disentakkan ke
bawah untuk menghilangkan
duri-duri pada upih daun yang
melingkupi batangnya
itu.Masyarakat mengambil
rotan yang tumbuh liar dihutan,
kemudian diolah menjadi
berbagai macam perabotan
rumah tangga.
merupakan tempat
duduk yang efektif
untuk beristirahat, bisa
terbuat dari kayu,
plastik.Rotan dapat
diolah dan didesain
sedemikian rupa
sehingga menjadi
kursi yang nyaman
untuk tempat
beristirahat.Bentuknya
juga bermacam-
macam.
Ayunan
Masyarakat
banyak menggunakan
ayunan bayi yang
terbuat dari rotan,
selain harga yang
tidak terlalu mahal
dibandingkan dengan
ayunan yang terbuat
dari besi, ayunan ini
juga kuat dan dijamin
kualitasnya.Bahkan
adamasyarakat yang
menjadikan ayunan ini
sebagai ayunan turun
temurun dari anak
yang pertama sampai
anak yang terakhir.
Tudung saji
Masyarakat
setempat juga banyak
membuat kerajinan
yang berupa tudung
saji.Ada berbagai
macam dan model
bentuk tudung saji
yang dibuat.Banyak
masyarakat yang
menggunakan tudung
saji yang terbuat dari
rotan ini, karena
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
40
kualitasnya yang
tahan lama.Selain
kualitasnya yang
tahan lama, tudung
saji ini juga bisa
dibuat sesuai ukuran
yang kita inginkan.
Pembatas dinding
Selain dapat
diolah menjadi kursi,
ayunan, tutup saji,
rotan juga dapat
diolah menjadi
pembatas
dinding.Pembatas
dinding ini bisa
digunakan untuk
membatasi suatu
ruangan sehingga
dengan adanya
pembatas yang terbuat
dari rotan ini rungan
bisa diubah-ubah
sesuai
kebutuhan.Banyank
masyarakat sekarang
yang menggunakan
pembatas dinding ini
untuk meutup bagian
ruangan khusus
tempat shalat.
Bingkai kaca
Untuk membuat
suatu produk yang
hasilnya bagus dan
berkualitas harus
dimulai dari pemilihan
bahan yang
baik.Rotan yang baik
tidak mengalami
kecacatan, lentur dan
mudah dilengkungkan
tanpa patah. Rotan
yang terlalu kering
kurang bagus
digunakan karena
akan mudah patah
ketika dibentuk
menjadi anyaman.
Banyak motif yang
bisa dibuat sehingga
akan terlihat lebih
indah.
Keranjang
Selain dapat
diolah menjadi kursi,
ayunan, tudung saji,
pembatas dinding,
bingkai kaca, dan tas
belanja, rotan dapat
diolah menjadi
keranjang, baik
keranjang buah
maupun keranjang
parsel. Bentuk yang
sederhana dan
kualitasnya yang tahan
lama membuat
masyarakat
menjadikan keranjang
sebagai perabotan
dirumahnya.
Tas belanja
Tidak hanya
dengan bahan plastik,
tas belanja ini bisa
dibuat dari bahan
rotan, bentuknya juga
tidak kalah menarik
dengan tas-tas yang
terbuat dari plastik.
Tas belanja ini
memiliki kualitas
yang tahan lama.
Selain itu juga tas ini
bisa diberi warna
sesuai dengan corak
yang kita inginkan.
4.2.1.7 Salak
Tanaman salak merupakan tanaman yang banyak jenisnya, dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
41
rasanya yang beraneka ragam,
sehingga banyak masyarakat yang
membudidayakan dan bahkan ada
masyarakat yang memiliki perkebunan
salak yang sangat luas.Bagian tanaman
yang dapat dimanfaatkan adalah
bagian buah untuk dimakan.
a. Buah
Buah salak selain dapat
dimakan mentah juga dapat
diolah menjadi asinan.Buah
matang disajikan sebagai buah
meja. Buah segar yang
diperdagangkan biasanya
masih dalam tandan atau telah
dilepas dari tangkainya.
4.2.1.8 Palem
Palem adalah tanaman yang disukai oleh kaum ibu-ibu, tanaman
ini dijadikan tanaman hias yang
biasanya ditanam di perkarangan
rumah selain bentuk yang indah
tanaman ini juga rentan dari penyakit
dan mudah untuk tumbuh. Di
Kecamatan Seulimum, tanaman palem
ini hanya dimanfaatkan untuk tanaman
hias. Masyarakat menanam tanaman
ini di halaman rumah dan kebanyakan
jenis palem merah yang terdapat
disana.
tali ikatan pada padi (ikat
nulong).Batang iboih dapat dijadikan
beduk (Tambo).
4.2.1.10 Siwalan/ Lontar Pohon Siwalan (Lontar)
merupakan pohon palma yang kokoh
dan kuat. Berbatang tunggal dengan
ketinggian mencapai 15-30 cm dan
diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya
besar-besar mengumpul dibagian ujung
batang membentuk tajuk yang
membulat. Setiap helai daunnya serupa
kipas dengan diameter mencapai 150
cm. Tangkai daun mencapai panjang
100 cm (Rustiami,
2002).Bagian tanaman yang
dimanfaatkan masyarakat setempat
adalah bagian buah dan batangnya.
a. Buah
Daging buah yang
sudah tua, bewarna kekuningan
dan berserat.Kemudian diremas
sehingga keluar cairan
kekuningan dari buah tersebut
diambil untuk dijadikan
campuran panganan kue atau
untuk dibuat menjadi selai.
b. Batang
4.2.1.9 Gebang/ Iboih
Gebang merupakan palem berbentuk pohon tunggal
denganketinggian antara 15-20 meter.
Daunnya menyerupai daun lontar.
Gebang hanyaberbunga dan berbuah
sekali, yakni di akhir masa
hidupnya.Masyarakat banyak
memanfaatkan bagian daun dan bagian
batangnya saja.
Masyarakat kecamatan
Seulimum memanfaatkan bagian daun
dari pohon iboih ini untuk dijadikan
Batang siwalan/lontar
yang sudah tua dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat
sebagai bahan
bangunan.Batang yang sudah
tua dan kering sangat tahan
terhadap sengatan
rayap.Batang dari pohon
siwalan/lontar dipotong-potong
sesuai kebutuhan untuk
dijadikan bahan bagunan.
Beragam manfaat Arecaceae
yang dimanfaatkan masyarakat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 2 (2017); Mei 2017
42
Seulimum menunjukkan bahwa tidak
satupun makhluk di bumi ini yang
tercipta dengan sia-sia.Semua isi bumi
tercipta untuk kepentingan
manusia.Satu diantara ciptaan Allah
yang mengandung banyak sekali
manfaat bagi manusia adalah
tumbuhan.Beberapa pemanfaatan
Arecaceae yang dimanfaatkan
masyarakat Seulimum diantaranya
sebagai bahan bangunan, kerajinan
tangan, makanan, dan obat-obatan.
KESIMPULAN
Masyarakat di kecamatan Seulimum
memanfaatkan tanaman anggota
Arecaceae ini sebagai makanan, obat-
obatan, bahan bangunan dan kerajinan
tangan.Bagian organ yang paling
banyak dimanfaatkan adalah bagian
batang.daun dan buah.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmaliah, C. dan Idatia
Restiani.2011. Etnobotani
Familia Arecaceae di
Kabupaten Aceh Barat
Daya.Prosiding Seminar
Nasional Biologi. Sumatera
Utara: USU Press.
Purwanto, Y. 2000. Etnobotani dan
Konservasi Plasma Nutfah
Holtikultura: Peran Sistem
Pengetahuan Lokal pada
Pengembangan dan
Pengelolaannya. Prosiding
Hari Cinta Puspa dan Satwa
Nasional. Puslitbang Biologi
Lipi dan Lembaga Etnobotani
Indonesia.Kebun Raya Bogor.
Project Pusat Penelitian
Biologi-Lipi, Bogor.
Syahadat, E. 2006.Kajian Pedoman
Penatausahaan Hasil Hutan di
Hutan Rakyat Sebagai Dasar
Acuan Pemanfaatan Hutan
Rakyat.Jurnal Penelitian
Sosial dan Ekonomi
Kehutanan.Volume 3 No 1.
Siregar, E.B.M. 2005. Inventarisasi
Jenis Palem (Arecaceae) pada
Kawasan Hutan Dataran
Rendah di Stasiun Penelitian
Sikundur (Kawasan Ekosistem
Leuser Kab.Langkat). e-USU
Respository. Medan.
Universitas Sumatera Utara.
Supriati R., Steffanie N., Febrianto M.
2012. Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan yang Dimanfaatkan
oleh Masyarakat Desa Tanah
Hitam Kecamatan Padang Jaya
Kabupaten Bengkulu
Utara.Konservasi Hayati Vol.
08.Hlm. 44-50.
Wardah. 2003. Pemanfaatan
Keanekaragaman Sumber
Daya Tumbuhan Oleh
Masyarakat Baduy Dalam di
Sekitar Gunung Kendeng
Selatan, Kabupaten Lebak,
Banten.Berita Biologi. Volume
VI (6): 679- 689.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan dan Ilmu PendidikanUnsyiah
43