etika ked dan profesionalisme

35
ETIKA KEDOKTERAN ETIKA KEDOKTERAN DAN DAN PROFESIONALISME PROFESIONALISME

Upload: meika-liliana

Post on 25-Jul-2015

207 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA KEDOKTERAN ETIKA KEDOKTERAN DAN DAN

PROFESIONALISMEPROFESIONALISME

ETIKA KEDOKTERAN ETIKA KEDOKTERAN DAN DAN

PROFESIONALISMEPROFESIONALISME

Page 2: Etika Ked Dan Profesionalisme

PROFESIPROFESI Istilah profesi berasal dari :Istilah profesi berasal dari :

Bahasa Latin “professio”, yang berarti pernyataan atauBahasa Latin “professio”, yang berarti pernyataan atau janji. janji.

Bahasa Inggris “to profess”, yang berarti mengaku atau Bahasa Inggris “to profess”, yang berarti mengaku atau

menyatakan.menyatakan.

PROFESIONALPROFESIONAL Orang yang dengan kebebasannya telah mengucapkan Orang yang dengan kebebasannya telah mengucapkan

suatu janji kepada publik untuk melayani masyarakat suatu janji kepada publik untuk melayani masyarakat yang menginginkan suatu kebaikan tertentu.yang menginginkan suatu kebaikan tertentu.

Pengucapan janji tersebut dimaksudkan untuk Pengucapan janji tersebut dimaksudkan untuk memperoleh suatu kepercayaan memperoleh suatu kepercayaan ((trusttrust)) dari masyarakat. dari masyarakat.

Page 3: Etika Ked Dan Profesionalisme

CIRI PROFESI

Profesi Profesi mempunyaimempunyai ciri ciri – ciri – ciri ::

Charaka Samhita (S.M) :Charaka Samhita (S.M) : Knowledge.Knowledge. Cleverness.Cleverness. Devotion.Devotion. Purity (physic and mind).Purity (physic and mind).

Bernard Barber Bernard Barber :: Memiliki body of knowledge.Memiliki body of knowledge. Orientasi primernya untuk kepentingan Orientasi primernya untuk kepentingan masyarakat.masyarakat. Memiliki mekanisne self-control.Memiliki mekanisne self-control. Memiliki sistem reward.Memiliki sistem reward.

Page 4: Etika Ked Dan Profesionalisme

Potter P, A. & Perry A, GPotter P, A. & Perry A, G. (2001) :. (2001) :

1.1. Profesi memerlukan pendidikan berkelanjutan Profesi memerlukan pendidikan berkelanjutan ((extended educationextended education).).

2. Profesi memiliki cabang ilmu tersendiri 2. Profesi memiliki cabang ilmu tersendiri ((theoretical body of knowledgetheoretical body of knowledge), yang akan ), yang akan membimbing kearah ketrampilan, kemampuan membimbing kearah ketrampilan, kemampuan dan norma tertentu.dan norma tertentu.

3. Profesi memberikan pelayanan spesifik (3. Profesi memberikan pelayanan spesifik (specific specific serviceservice).).

4. Profesi memiliki kemandirian dalam membuat4. Profesi memiliki kemandirian dalam membuat decision dan execution (decision dan execution (autonomyautonomy).).

5. Profesi memiliki kode etik (5. Profesi memiliki kode etik (a code of ethics fora code of ethics for practicepractice). ).

Page 5: Etika Ked Dan Profesionalisme

Professionalism and humanism

• Hearth of physician

• Head (scientific mind)

• Hand (skills)

Page 6: Etika Ked Dan Profesionalisme

Professional Performance

• Altruism and advocacy

• Respect, responsibility, accountability

• Honor, honesty, integrity

• Life long learning and limit of knowledge

• Effective communication

• Leadership and management

Page 7: Etika Ked Dan Profesionalisme

Elements of profesionalism

• Altruisme

• Accountability

• Excellence

• Duty

• Honour and integrity

• Respect for other

Page 8: Etika Ked Dan Profesionalisme

MENURUT UUPK 2004 :MENURUT UUPK 2004 : Profesi kedokteran Profesi kedokteran adalahadalah suatusuatu

pekerjaan kedokteran ypekerjaan kedokteran yanang g dilaksanakan berdasarkan suatu dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi ykeilmuan, kompetensi yanang diperoleh g diperoleh melalui pendidikan ymelalui pendidikan yanang berjenjang g berjenjang dan dan mempunyai mempunyai kode etik ykode etik yanang bersifat g bersifat melayani masyarakatmelayani masyarakat..

Page 9: Etika Ked Dan Profesionalisme

BBAGAIMANAAGAIMANADOKTER DALAM MENJALANKANDOKTER DALAM MENJALANKAN

PROFESINYAPROFESINYA

HARUS ACCOUNTABLEHARUS ACCOUNTABLE

BAIK DARI SISIBAIK DARI SISI

AGAMA, MORAL, ETIK DAN HUKUMAGAMA, MORAL, ETIK DAN HUKUM

Page 10: Etika Ked Dan Profesionalisme

MORALMORAL

Standar tStandar tttg benar dan salah, yang g benar dan salah, yang dipe-dipe- lalajari lewat proses hidup bermasyajari lewat proses hidup bermasyarrakat. akat. Biasanya didasarkan pBiasanya didasarkan padaada keyakinan keyakinan agaagamama-agama besar-agama besar.. Umumnya dikaitkan dengan individu-Umumnya dikaitkan dengan individu- individu atau kelompok-kelompok kecil.individu atau kelompok-kelompok kecil. Diwujudkan sebagai prilaku yang diseDiwujudkan sebagai prilaku yang disela-la- raskan draskan denganengan kebiasaan kebiasaan ataupun tradisi ataupun tradisi kelompok. kelompok.

(Catalano, J, T)(Catalano, J, T)

Page 11: Etika Ked Dan Profesionalisme

(Franz Magnis Suseno SJ, dkk)(Franz Magnis Suseno SJ, dkk)

Ajaran moral memuat nilai-nilai Ajaran moral memuat nilai-nilai && norma-norma moral yang terdapat norma-norma moral yang terdapat diantara sekelompok manusia.diantara sekelompok manusia.

Moralitas bisa berasal dari satu sumMoralitas bisa berasal dari satu sum-- ber atau lebih; yaitu ber atau lebih; yaitu agama, ideologi, agama, ideologi, adat atau adat atau tradisi.tradisi.

Page 12: Etika Ked Dan Profesionalisme

PRINSIP-PRINSIP MORALPRINSIP-PRINSIP MORAL

1. Beneficence;1. Beneficence;2. Non-malefecence;2. Non-malefecence;3. Autonomy; dan3. Autonomy; dan4. Justice.4. Justice.

Sikap dan prilaku Dr yang tidak sesuai Sikap dan prilaku Dr yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip diatas merupakan dengan prinsip-prinsip diatas merupakan sikap dan prilaku yang IMMORAL.sikap dan prilaku yang IMMORAL.

Immoral:Immoral: - - iinconsistent with purity or good morals.nconsistent with purity or good morals. - - mmorally wrong.orally wrong.

Page 13: Etika Ked Dan Profesionalisme

NON-MALEFECENCENON-MALEFECENCE

PrinsipPrinsip iniini mmerujukerujuk padapada adanyaadanya kewajiban kewajiban Dr untuk tidak melakukan hal-hal yang me-Dr untuk tidak melakukan hal-hal yang me- rugikan pasien (to do no harm).rugikan pasien (to do no harm).

BENEFICENCEBENEFICENCE

Prinsip ini mPrinsip ini merujuk perujuk pdd adanya adanya kewajiban kewajiban Dr untuk melakukan hal-hal yang baik (Dr untuk melakukan hal-hal yang baik (to to do gooddo good).).

Page 14: Etika Ked Dan Profesionalisme

AUTONOMYAUTONOMY

Merujuk pada adanya hak pasien untuk Merujuk pada adanya hak pasien untuk membuat membuat keputusan keputusan atas atas kepentingannya kepentingannya sendirisendiri. Tetapi o. Tetapi otonomi tonomi pasienpasien punya batas punya batas && tidak boleh mengganggu otonomi tidak boleh mengganggu otonomi Dr sebab Dr sebab otonomi otonomi profesionalprofesional juga harus dihormati juga harus dihormati..

JUSTICE JUSTICE

Justice merujuk pada adanya kewajiban yang Justice merujuk pada adanya kewajiban yang adil dan seimbang, adil dan seimbang, namun hnamun hakak pasien tersebut pasien tersebut menjadi terbatas menjadi terbatas manakala manakala melanggar hak-hak melanggar hak-hak orang lain.orang lain.

Page 15: Etika Ked Dan Profesionalisme

(C(CATALANO, J,TATALANO, J,T))

Sistem penilaian prilaku dan keyakinan Sistem penilaian prilaku dan keyakinan untukuntuk menentukan perbuatan yang pantas gunamenentukan perbuatan yang pantas guna menja- menja-min adanya perlindungan atas hak-hakmin adanya perlindungan atas hak-hak individu.individu.

Etika mencakup cara-cara pembuatan keputusanEtika mencakup cara-cara pembuatan keputusanuntuk membantu membedakan perbuatan yang untuk membantu membedakan perbuatan yang baik dari yang buruk dan mengarahkan bagaimabaik dari yang buruk dan mengarahkan bagaimananayang seharusnya.yang seharusnya.

Etika Etika hanya hanya berlaku bagi individu-individu, berlaku bagi individu-individu, komunitas-komunitas kecil ataupun masyarakat.komunitas-komunitas kecil ataupun masyarakat.

ETIKAETIKAETIKAETIKA

Page 16: Etika Ked Dan Profesionalisme

(Franz(Franz M Magnis agnis SSusenouseno, S, J, S, J))

Etika merupakan filsafat yang merefleksikanEtika merupakan filsafat yang merefleksikanajaran-ajaran moral.ajaran-ajaran moral.Etika mengandung pemikiran rasional, kritis, Etika mengandung pemikiran rasional, kritis, mendasar, sistematis dan normatif.mendasar, sistematis dan normatif.Etika merupakan sarana guna memperoleh Etika merupakan sarana guna memperoleh orientasi kritis sehubungan dengan berbagai orientasi kritis sehubungan dengan berbagai masalah moralitas yang membingungkanmasalah moralitas yang membingungkan ..

Jadi landasan etika adalah moral, sedang moral itu Jadi landasan etika adalah moral, sedang moral itu sendiri berangkat dari pemikiran kritis, logis dan bebas sendiri berangkat dari pemikiran kritis, logis dan bebas sering dipengaruhi oleh adat dan agama. sering dipengaruhi oleh adat dan agama.

Page 17: Etika Ked Dan Profesionalisme

 

ETETIKAIKA

EtEtikaika muncul karena hasil pemikiran yang muncul karena hasil pemikiran yang sifatnya lebih mendalam dan lebih luas ten-sifatnya lebih mendalam dan lebih luas ten-tang berbagai masalah.tang berbagai masalah.EtEtikaika menghendaki setiap orang mengguna-menghendaki setiap orang mengguna-kan hati nuraninya untuk melakukan yang kan hati nuraninya untuk melakukan yang baik dan yang benar serta menghindari yang baik dan yang benar serta menghindari yang buruk dan yang salahburuk dan yang salah. . ProfessionalProfessional ethicsethics menghendakimenghendaki agaragar setiap setiap profesional menerapkan etika untuk menata profesional menerapkan etika untuk menata kinerja profesionalnyakinerja profesionalnya. .

Page 18: Etika Ked Dan Profesionalisme

KODE ETIKKODE ETIK

Daftar ketentuan tertulis (written listDaftar ketentuan tertulis (written list)) dari rules dari rules yang memuat nilai-nilai dalam profesi yang memuat nilai-nilai dalam profesi dandan sekali sekali--gus sebagai standar berprilaku.gus sebagai standar berprilaku.

Kerangka acuan dalam mengambil keputusan etik.Kerangka acuan dalam mengambil keputusan etik.Selalu dilakukan revisi periodik, Selalu dilakukan revisi periodik, untuk untuk disesuaikan disesuaikan dengan dengan perkembangan masyarakat perkembangan masyarakat dandan profesi. profesi.Biasanya Biasanya cakupan kode etik cakupan kode etik lebih luas, tetapilebih luas, tetapi tidak tidak pernah berbenturan dengan ketentuan hukum.pernah berbenturan dengan ketentuan hukum.Setiap anggota sesuatu profesi bertanggungSetiap anggota sesuatu profesi bertanggung--jawab jawab atasatas tegaknya nilai tegaknya nilai-nilai-nilai dalam kode etik. dalam kode etik.Merupakan salah satu acuan organisasi profesi Merupakan salah satu acuan organisasi profesi (mis: IDI) dlm memberikan sanksi yg bersifat etik.(mis: IDI) dlm memberikan sanksi yg bersifat etik.

Page 19: Etika Ked Dan Profesionalisme

NILAINILAI a. Konsep a. Konsep atauatau keinginan ideal yang memberi keinginan ideal yang memberi

arti karti kepadaepada kehidupan seseorang kehidupan seseorang && acuan acuan bagi bagi orang itu orang itu ddlmlm membuat keputusan membuat keputusan && bertindak. bertindak.

b. Biasanya lebih dikaitkan kb. Biasanya lebih dikaitkan kpdpd individu- individu-inindividu dividu daripada kelompok; yang dapat meliputi keperdaripada kelompok; yang dapat meliputi keper--cayaancayaan agama, orientasi seksagama, orientasi seks dsb-nya dsb-nya. .

c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subjektif.c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subjektif. d. Konflik nilai dapat muncul manakala seseorang d. Konflik nilai dapat muncul manakala seseorang

secara terpaksa harus berhadapan dsecara terpaksa harus berhadapan dgngn sesuatu sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yyang bertentangan dengan nilai-nilai yanang diyag diya--kini.kini.

NILAINILAI a. Konsep a. Konsep atauatau keinginan ideal yang memberi keinginan ideal yang memberi

arti karti kepadaepada kehidupan seseorang kehidupan seseorang && acuan acuan bagi bagi orang itu orang itu ddlmlm membuat keputusan membuat keputusan && bertindak. bertindak.

b. Biasanya lebih dikaitkan kb. Biasanya lebih dikaitkan kpdpd individu- individu-inindividu dividu daripada kelompok; yang dapat meliputi keperdaripada kelompok; yang dapat meliputi keper--cayaancayaan agama, orientasi seksagama, orientasi seks dsb-nya dsb-nya. .

c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subjektif.c. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subjektif. d. Konflik nilai dapat muncul manakala seseorang d. Konflik nilai dapat muncul manakala seseorang

secara terpaksa harus berhadapan dsecara terpaksa harus berhadapan dgngn sesuatu sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yyang bertentangan dengan nilai-nilai yanang diyag diya--kini.kini.

Page 20: Etika Ked Dan Profesionalisme

NORMANORMA

BentukBentuk konkrit dan objektif dari suatu nilai, konkrit dan objektif dari suatu nilai, sehingga oleh karenanya dapat digunakan untuk sehingga oleh karenanya dapat digunakan untuk menmengukurgukur // menilai apakah seseorang telah me- menilai apakah seseorang telah me- langgar nilai-nilai yg telah ditentukan atau tidak.langgar nilai-nilai yg telah ditentukan atau tidak.

BAIKBAIK

““BBaik” aik” bisa bisa diartikandiartikan macam-macam, misalnya macam-macam, misalnya:: a. Nikmat (bagi kaum hedonis)a. Nikmat (bagi kaum hedonis)..

b. Apa yang diinginkan (etika psikolob. Apa yang diinginkan (etika psikologis gis Hume).Hume). c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).

d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).

Kata “baik” menurut Moore tidak dpt diartikan!!!Kata “baik” menurut Moore tidak dpt diartikan!!!

NORMANORMA

BentukBentuk konkrit dan objektif dari suatu nilai, konkrit dan objektif dari suatu nilai, sehingga oleh karenanya dapat digunakan untuk sehingga oleh karenanya dapat digunakan untuk menmengukurgukur // menilai apakah seseorang telah me- menilai apakah seseorang telah me- langgar nilai-nilai yg telah ditentukan atau tidak.langgar nilai-nilai yg telah ditentukan atau tidak.

BAIKBAIK

““BBaik” aik” bisa bisa diartikandiartikan macam-macam, misalnya macam-macam, misalnya:: a. Nikmat (bagi kaum hedonis)a. Nikmat (bagi kaum hedonis)..

b. Apa yang diinginkan (etika psikolob. Apa yang diinginkan (etika psikologis gis Hume).Hume). c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).c. Apa yang diinginkan Tuhan (etika teonom).

d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).d. Apa yg bermanfaat dalam evolusi (Spencer).

Kata “baik” menurut Moore tidak dpt diartikan!!!Kata “baik” menurut Moore tidak dpt diartikan!!!

Page 21: Etika Ked Dan Profesionalisme

SIKAP & PRILAKU DOKTERSIKAP & PRILAKU DOKTER

1. Dari aspek agama: 1. Dari aspek agama: harus sesuai dengan nilai & norma agama. harus sesuai dengan nilai & norma agama. 2.2. Dari aspek moral: Dari aspek moral: harus mempertimbangkanharus mempertimbangkan prinsipprinsip moral moral

sehingga tindakan Dr dinilai BENAR. sehingga tindakan Dr dinilai BENAR. 3.3. Dari sisi etika:Dari sisi etika:

harus mengaplikasikan teori pengambilan harus mengaplikasikan teori pengambilan keputusan dg mempertimbangkan keputusan dg mempertimbangkan prinsip prinsip

moral moral agar tindakan Dr dinilai BAIK. agar tindakan Dr dinilai BAIK. 4. Dari aspek hukum:4. Dari aspek hukum:

tidak melanggar hukum tidak melanggar hukum (tertulis & tak tertulis). (tertulis & tak tertulis).

Page 22: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA PROFESIETIKA PROFESI DOKTER DOKTER

MMengatur prilaku Dr terhadapengatur prilaku Dr terhadap::

1.1. People who require medical care. People who require medical care.

2.2. Patients (clients). Patients (clients).

3. Health care team (co-workers). 3. Health care team (co-workers).

4.4. Society (social context). Society (social context).

5.5. Profession. Profession.

Page 23: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA ETIKA TERHADAP PESAKITTERHADAP PESAKIT Jika ada pesakit yang datang butuh pertolongan Jika ada pesakit yang datang butuh pertolongan maka sudah dibebani kewajiban, yaitu:maka sudah dibebani kewajiban, yaitu:

1.1. Memperlakukan mereka dengan rasa hormat Memperlakukan mereka dengan rasa hormat sebagai manusia bermartabat.sebagai manusia bermartabat.

2.2. Tidak boleh membeda-bedakan mereka berda-Tidak boleh membeda-bedakan mereka berda-sarkan: - suku bangsa;sarkan: - suku bangsa;

- ras dan warna kulit;- ras dan warna kulit; - agama atau kepercayaannya;- agama atau kepercayaannya; - pandangan politiknya; dll.- pandangan politiknya; dll.

Page 24: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA ETIKA TERHADAP PASIENTERHADAP PASIEN Jika pesakit sudah menjadi pasiennya maka DrJika pesakit sudah menjadi pasiennya maka Drwajib:wajib:1. Memberikan layanan medis yang benar.1. Memberikan layanan medis yang benar.2. Menghormati hak asasi pasien sebagai manusia.2. Menghormati hak asasi pasien sebagai manusia.3. Menghormati3. Menghormati haknyahaknya untukuntuk menyetujuimenyetujui atauatau tidaktidak menyetujui tindakan medis.menyetujui tindakan medis.4.4. Menghormati kerahasiaan medisnya.Menghormati kerahasiaan medisnya.5.5. Memberikan informasi yang benar.Memberikan informasi yang benar.6.6. Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi.Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi.7.7. Menghormati hak pasien untuk mendapatkan Menghormati hak pasien untuk mendapatkan second opinion, dll.second opinion, dll.

Page 25: Etika Ked Dan Profesionalisme

HUMAN RIGHTSHUMAN RIGHTS

Hak asasi manusia yang terkait bidang Hak asasi manusia yang terkait bidang kedokteran meliputi kedokteran meliputi : :

1.1. The right to life.The right to life.2.2. Freedom from discrimination.Freedom from discrimination.3.3. Freedom from torture and cruel.Freedom from torture and cruel.4.4. Freedom from inhuman or degrading Freedom from inhuman or degrading

treatment.treatment.5.5. Freedom of opinion and expression.Freedom of opinion and expression.6.6. The right to equal access to public The right to equal access to public

services.services.7.7. The right to medical care. The right to medical care.

Page 26: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA ETIKA TERHADAP TIMTERHADAP TIM Dr tidak mungkin dapat bekerja sendirian.Dr tidak mungkin dapat bekerja sendirian.Dr perlu bantuan Dr lain, perawat, bidan, tenaga Dr perlu bantuan Dr lain, perawat, bidan, tenaga lab, tenaga farmasi, dll.lab, tenaga farmasi, dll.Oleh sebab itu, kewajiban Dr terhadap health care Oleh sebab itu, kewajiban Dr terhadap health care team adalah:team adalah:

1.1. Tidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dgn Tidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dgn maksud agar pasien lebih menghargai dia.maksud agar pasien lebih menghargai dia.

2.2. Mengingatkan dan membetulkan manakala ada Mengingatkan dan membetulkan manakala ada anggota tim melakukan kesalahan.anggota tim melakukan kesalahan.3. Tidak boleh menafikan jasa anggota tim lain.3. Tidak boleh menafikan jasa anggota tim lain.

Page 27: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA ETIKA TERHADAP MASYARAKATTERHADAP MASYARAKAT Terhadap masyarakat Dr wajib:Terhadap masyarakat Dr wajib:

1. 1. Berkata jujur & terbuka kepada masyarakat.Berkata jujur & terbuka kepada masyarakat.2. Mengingatkan masyarakat manakala ada hal-hal 2. Mengingatkan masyarakat manakala ada hal-hal

yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.4.4. Melakukan upaya yg pantas utk menyelesaikan Melakukan upaya yg pantas utk menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat.problem yang dihadapi masyarakat.3.3. Meletakkan garis keseimbangan yang adil anta-Meletakkan garis keseimbangan yang adil anta- ra social right dengan individual right dan anta-ra social right dengan individual right dan anta- ra social interest dengan individual interest.ra social interest dengan individual interest.

Page 28: Etika Ked Dan Profesionalisme

ETIKA ETIKA TERHADAP PROFESINYATERHADAP PROFESINYA

Dr memiliki kewajiban untuk:Dr memiliki kewajiban untuk:

1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.2.2. Tidak menggunakan metode pengobatan lain Tidak menggunakan metode pengobatan lain

diluar ilmu kedokteran.diluar ilmu kedokteran.3.3. Selalu meningkatkan ilmu & ketrampilan klinisSelalu meningkatkan ilmu & ketrampilan klinis agar dapat memberikan layanan medis sebaik-agar dapat memberikan layanan medis sebaik- baiknya kepada pasien.baiknya kepada pasien.4.4. Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.5.5. Dan lain-lain.Dan lain-lain.

Page 29: Etika Ked Dan Profesionalisme

HUKUMHUKUM & ET & ETIKAIKA

Hukum dan Etik sesungguhnya berangkat dari Hukum dan Etik sesungguhnya berangkat dari basis yang sama, yaitu basis yang sama, yaitu moral.moral.

Umumnya apa yang dipandang baik atau buruk Umumnya apa yang dipandang baik atau buruk menurut etik juga dipandang sama oleh hukummenurut etik juga dipandang sama oleh hukum..

Kendati demikian, hukum tidak mencakup hal-hal Kendati demikian, hukum tidak mencakup hal-hal yang ringan dan sepele sehingga oleh karenanya yang ringan dan sepele sehingga oleh karenanya hal-hal itu tidak perlu diintervensi oleh hukumhal-hal itu tidak perlu diintervensi oleh hukum..

Pelanggaran etik yang ringan belum mengganggu Pelanggaran etik yang ringan belum mengganggu masyarakat sehingga tidak perlu diatur dan diberi masyarakat sehingga tidak perlu diatur dan diberi sanksi oleh hukum, sebab masyarakat masih bisa sanksi oleh hukum, sebab masyarakat masih bisa mengendalikannya tanpa menimbulkan mengendalikannya tanpa menimbulkan chaos.chaos.

Page 30: Etika Ked Dan Profesionalisme

 

HHUKUMUKUM

Hukum dibuat karena adanya Hukum dibuat karena adanya conflicts of conflicts of interest interest dalam masyarakat yang berpotensi dalam masyarakat yang berpotensi menimbulkan menimbulkan troubles.troubles.

Hukum dibutuhkan masyarakat karena ia Hukum dibutuhkan masyarakat karena ia merupakan merupakan social mechanism social mechanism untuk menye-untuk menye-lesaikanlesaikan problem problem dalam masyarakat dalam masyarakat. .

Secara umum hukum tidak dibedakan dari Secara umum hukum tidak dibedakan dari etika,etika, tetapi secara khusus ia dibedakan dari tetapi secara khusus ia dibedakan dari etika karena cakupan, tujuan khusus, para-etika karena cakupan, tujuan khusus, para-meter dan otoritanya.meter dan otoritanya.

Page 31: Etika Ked Dan Profesionalisme

 

AGAMAAGAMA

Bagi profesional (termasuk dokter) Bagi profesional (termasuk dokter) harus memegang teguh nilai-nilai dan harus memegang teguh nilai-nilai dan norma-norma agama (yaitu agama norma-norma agama (yaitu agama Islam) sebab nilai-nilai dan norma-Islam) sebab nilai-nilai dan norma-norma terse- but akan membimbing para norma terse- but akan membimbing para profesional untuk memperoleh profesional untuk memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat.kebahagian di dunia dan akhirat.Nilai dan norma tersebut banyak ditemu-Nilai dan norma tersebut banyak ditemu-kankan dalamdalam alal Qur’an & Hadist. Bacalah !!!Qur’an & Hadist. Bacalah !!!

Page 32: Etika Ked Dan Profesionalisme

VIRTUES FOR PHYSICIANS:VIRTUES FOR PHYSICIANS:MUSLIM SOURCESMUSLIM SOURCES

• ““The physician is an instrument of God’s mercy on earth.” The physician is an instrument of God’s mercy on earth.” Ibn Ali al-Ruhawi (d. late 9Ibn Ali al-Ruhawi (d. late 9thth century) century)..

• From From ethical concepts in theethical concepts in the names of Allah:names of Allah: al-Rahimal-Rahim (compassionate), (compassionate), al-Rahmanal-Rahman (gracious), (gracious), al-Ghafural-Ghafur (forgiving), (forgiving), al-Haqal-Haq (truth, justice) (truth, justice)..

• FromFrom the Qur’an and Hadith: the Qur’an and Hadith: Cultivate Cultivate al-birral-birr (piety, (piety, godliness), godliness), ahsanaahsana (the ideal), (the ideal), hilmhilm (gentleness, patience, (gentleness, patience, moral reasonableness), moral reasonableness), ‘adl wa qist‘adl wa qist (justice, equity), (justice, equity), tawazantawazan (balance). Avoid (balance). Avoid kibrkibr (pride), (pride), bakhilabakhila (avarice), (avarice), istaghnaistaghna (unbound confidence in self), (unbound confidence in self), baghabagha (injustice, (injustice, intoxication with worldly power)intoxication with worldly power)..

Page 33: Etika Ked Dan Profesionalisme

VIRTUES FOR PHYSICIANS:MUSLIM SOURCES (CONT.)

• From Muslim ulema and fuqaha: The usul al-akhlaq of Imam Abu Hamid al-Ghazali – hikma (wisdom), shuja’a (courage), ‘iffa (temperance), and ‘adl (justice)

• From Muslim physicians: Kitab al-Tibb al-Ruhani of Abu Bakr al Razi – the exemplary physician “must cultivate good moral character, good health, and be cultured in manners.” Must “listen more, talk less.”

• Adab al-Tabib by Al-Ruhawi – “train by employing good morals and actions with sympathy, mercy, gentleness, chastity, courage, generosity, justice. Do not aim for an excess of worldly riches.” The phy-sician with “exemplary adab is one who truly fears God.”

Page 34: Etika Ked Dan Profesionalisme

WHY STRESS MORAL CHARACTER OF PHYSICIAN?

• Physicians and patients are spiritually equal in the eyes of Allah as His creatures

• Relationship between physicians and patients by nature is an unequal one; the patient is not autonomous in illness. Physicians possess knowledge and skills which patients do not, but need for recovery and survival

• Rules and guidelines alone are insufficient safeguards against abuse of patients in the hands of unethical practitioners. E.g. the informed consent for therapy or research

Page 35: Etika Ked Dan Profesionalisme

FINAL WORDS

“The believers whose faith is most perfect

are those who have the best character.”

(Akmalu al-momineen imanan ahsanuhum

khuluqan)

Hadith of the Prophet (SAW)

(from Imam Ibn Hanbal)