etika dani

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masy arakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan t ermasuk pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan y ang berkualitas. Kualitas pelayanan y ang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya m enjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-ni lai paisen selalu menjadi pertimbangan dan dihormati  Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh  pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud rnemiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB I ayat 6 menyatakan: Standar Pelayanan Minimal atau SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu,  berupa masukan, proses, hasiI dan atau manfaat pelayanan.

Upload: rahmi-rahimah

Post on 16-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cba

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPeningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai paisen selalu menjadi pertimbangan dan dihormatiSejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain.Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud rnemiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB I ayat 6 menyatakan: Standar Pelayanan Minimal atau SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasiI dan atau manfaat pelayanan.Pada Keputusan menteri kesehatan RI nomor 228/Menkes/SK/III/2002 tentang pedoman penyusunan standar pelayanan minimal (SPM) Rumah Sakit, juga sudah ditetapkan sejelas-jelasnya mengenai SPM tersebut.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:1. Pengertia Etika, Moral, dan Nilai2. Nilai-nilai Esensial dalam Profesi3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit4. Langkah Rumah Sakit Mencapai Pelayanan Standar Internasional1.3 Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yakni etika keperawatan.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengerian Etika, Moral, dan NilaiEtika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang artinya kebiasaan, model perilaku, atau standar yang diharapkan dan criteria tertentu untuk suatu tindakan. Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI atau IBI.Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyrakat yang merupakan standar perilaku dan nilai-nilai yang harus diperhatikanbila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum, adat dan praktek professional.Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.2.2 Nilai-nilai Esensial dalam ProfesiPada tahun 1985, The American Association Colleges of Nursing melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu: 1. Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.2. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.3. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi4. Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.5. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan. 6. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.

2.3 Standar Pelayanan Minimal Rumah SakitKeberadaan rumah sakit umum akhir-akhir ini menjadi sorotan karena fungsi rumah sakit umum sebagai sarana pelayanan kesehatan sudah menjadi kebutuhan. Sebagaimana dikucurkannya dana jamkesmas, tak heran hampi semua rumah sakit sudah mulai kewalahan menerima pasien. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no:65 tahun 2005 tetang pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal. Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan no 228/ Menkes/SK/III/202 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan MinimalRumah Sakit YangWajib Dilaksanakan Daerah.Terakhir dari Kementrian Dalam Negeri telah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam NegeriNo: 6tahun 2007tentangPetunjuk TeknisTentangPenyusunan danPenetapan Standar Pelayanan Minimal.apalagi sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam pasal 34 ayat(3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan faasilitas pelayanan kesehatan dan fasailitas pelayanan umum yang layak.Rumahsakitsebagaisalahsatufasilitaspelayanankesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukungpenyelenggaraanupayakesehatan. Penyelenggaraanpelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangatkompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sanagat pesat yang perlu diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu standar membuat semakin kompleks permasalahan di rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.Fungsi yang dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. PeraturanpemerintahRepublikIndonesiaNomor65tahun2005tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal bab 1 ayat 6 menyatakan Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuantentangjenisdanmutupelayanandasaryangmerupakanurusanwajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Ayat 8, pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan social, ekonomi, dan pemerintahan. Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RI N0 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan standar pelayanan minmal adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan pencapaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah. Maksud dan tujuan standar pelayanan minimal ini dimaksudkan agar tersedianaya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalin, pengawasan, dan pertanggungjawaban penyelenggaraan standar peayanan minimal rumah sakit.Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayananrumah sakityang wajibdilaksanakan oleh pemerintah dengan standar kinerja yang ditetapkan. Namundemikianmengingatkondisi masing-masing daerah terkait sumber daya yang tidak merata diperlukan tahapan dalam pelaksanaan standar pelayanan minimal oleh masing-masing daerah.

2.4. Langkah Rumah Sakit Mencapai Pelayanan Standar InternasionalDunia perumahsakitan mendapat tantangan besar meningkatkan kualitas pelayanan berstandar akreditasi Internasional. Peningkatan kualitas pelayanan sangatlah penting agar rumah sakit mampu berkompetisi baik di tingkat regional, nasional bahkan Internasional. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dilakukan Kementerian Kesehatan dengan menetapkan lembaga/badan yang dapat melakukan akreditasi rumah sakit bertaraf Internasional yaitu Internasional Society for Quality in Health Care (ISQua). Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menkes No. 1195/MENKES/SK/VIII/2010, tanggal 23 Agustus 2010.Diantara lembaga yang memperoleh akreditasi ISQua adalah Joint Commission International (JCI). Demikian juga, Kementerian Kesehatan berupaya agar Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) terakreditasi oleh ISQua. Kementerian Kesehatan melalui target rencana strategis memfokuskan rumah sakit harus terakreditasi secara Internasional minimal di 5 kota pada akhir 2014. Saat ini tujuh rumah sakit berkomitmen dan dijadikan model untuk akreditasi Internasional, yaitu1 RSCM2 RSUP Fatmawati3 RSUP Adam Malik4 RSUP dr Sardjito Yogyakarta5 RSUP Sanglah Denpasar6 RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar7 RSPAD Gatot SubrotoSebagaimana kita ketahui, ada 4 rumah sakit swasta yang berhasil mendapatkan pengakuan JCI, antara lain1 RS Siloam Karawaci2 RS Bintaro Tangerang3 RS Sentosa Bandung4 RS Eka BandungDiharapkan komitmen pelayanan standar Internasional di beberapa rumah sakit mampu mendorong rumah sakit lain untuk mencapai mutu pelayanan kesehatan berstandar internasional, dengan berbenah diri memperbaiki manajemen yang berorientasi pada customer care dan patient safety yang menjadi salah satu indikator dari penilaian akreditasi baru Rumah Sakit yang mulai berlaku pada tahun 2012.Rumah Sakit seyogyanya mempertimbangkan bahwa customer care dan patient safety merupakan bagian dari sistem pelayanan yang terintegrasi dengan pasien, seperti pelayanan yang cepat, tanggap, dan keramahan petugas rumah sakit, sehingga rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang berkunjung di rumah sakit.Kepuasan muncul dari kesan pertama pasien saat mendapatkan pelayanan rumah sakit dan pencapaian yang besar dapat terletak pada tindakan-tindakan kecil yang konsisten dilakukan rumah sakit.Meraih standar Internasional perlu dilakukan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pelayanan, SDM, sarana prasarana, administrasi dan komunikasi yang mengarah pencapaian akreditasi international. Perbaikan-perbaikan itu dikelompokkan dalam Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit, Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Sasaran Milenium Development Goals.

Role Play:Disuatu ruangan di rumah sakit sedang dirawat seorang pasien yang bernama Ny, C yang baru sudah melahirkan. Ny. C ini merupakan pasien yang tidak mampu. Karena pada malamnya Ny C tidak makan, dia merasa pusing. Kemudian perawat B menyuruh Ny C untuk makan dan menasehati Ny C agar tidak mengulanginya lagi.Perawat: selamat sore buk, saya perawat Yani dari dari Poltekkes Kemenkes RI Padang. Hari ini saya dinas sore, buk. Ibuk lebih senang dipanggil apa?Pasien: ibu dila, buk.Perawat: Gimana keadaan buk dila sekarang? Udah lebih baik buk?Pasien: entah lah buk. Kepala saya sejak tadi malam terasa pusing terus. Badan saya kadang terasa panas buk.Perawat: (perawat melihat meja makan) loh, kok makanannya tidak dimakan buk?Pasien : nafsu makan saya lagi nggak ada buk,.Perawat : itu salah satu faktor ibu merasa pusing. Sekarang saya akan mengukur tensi darah danmengukur suhu tubuh ibuk dila ya. Apakah ibu mau?Pasien: ya buk, saya mau.Perawat: ( mengukur TD dan suhu pasien). Buk, tensi ibuk turun buk, ini karena ibu baru siap melahirkan apalagi ibuk dila tidak menghabiskan makanan ibuk tadi pagi. Mulai sekarang ibuk harus menghabiskan makanan ibuk ya agar kondisi ibuk membaik.Pasien: ya suster, nanti saya akan coba untuk makan.Perawat: (mengambil thermometer) sekarang saya akan melihat termometernya ya buk. Suhu tubuh ibuk normal tapi agak tinggi sedikit. Yang jelas, ibuk dila harus banyak makan dan jangan pikiran ya buk.Pasien: ya suster.Perawat: tugas saya sudah selesai buk. Saya permisi dulu ya buk. Nanti kalau ibuk dila ada perlu, ibuk bisa pencet bel atau panggil saya di ruang perawat ya buk.Pasien: ya suster.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanEtika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang artinya kebiasaan, model perilaku, atau standar yang diharapkan dan criteria tertentu untuk suatu tindakan. Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar.Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyrakat yang merupakan standar perilaku dan nilai-nilai yang harus diperhatikanbila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar atau salah.Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.Nilai-nilai esensial dalam kehidupan professional adalah:1. Astetik2. Altruism3. Equality4. Freedom5. Human dignity6. Justice7. Truth

3.2 SaranRumah sakit di Indonesia sudah cukup maksimal dalam melakukan pelayanan yang terbaik terhadap pasien meskipun masih ada rumah sakit yang belum melakukan yang terbaik.Sebaiknya semua rumah sakit tidak membeda-bedakan memberikan pelayanan terhadap pasien yang mampu dan pasien yang kurang mampu.

Daftar PustakaRiana-a-h-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_ adminitrasirumahsakitdanpuskesmasstandarPelayananminimalrumahsakit.html