estetika resepsi dalam novel cantik itu luka karya …
TRANSCRIPT
Estetika Resepsi dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
ESTETIKA RESEPSI DALAM NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN:
KAJIAN HANS ROBERT JAUSS
Desy Kusumawati
S1 Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Email: [email protected]
Abstrak
Keberadaan pembaca dari masa ke masa inilah yang kemudian menghasilkan pembacaan atau tanggapan yang
berbeda. Pembacaan atau tanggapan berbeda ini terjadi dari peran pembaca dalam mengakrabi karya sastra.
Keberagaman tanggapan pembaca dalam membaca karya sastra ini lahir keberagaman bekal pengetahuan pembaca.
Keberagaman tanggapan atau respon pembaca yang beragam dalam karya sastra inilah yang disebut sebagai estetika
resepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan pembaca dan estetika resepsi pembaca terhadap
Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan dengan menggunakan kajian teori Hans Robert Jauss.
Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat dan studi kepustakaan, sedangkan teknik
analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif dan metode penilaian kriteria pembaca. Sementara itu teori
yang digunakan untuk mengkaji adalah estetika resepsi Hans Robert Jauss guna untuk menganalisis data kuisioner
sesuai dengan teori Hans Robert Jauss berdasarkan pengalaman pembaca terhadap novel, horizon harapan, jarak estetik,
semangat zaman, rangkaian sastra dan sejarah sastra dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan.
Hasil menunjukkan bahwa pemahaman dan pemaknaan yang didasar pengalaman pembaca, horizon harapan,
jarak estetik, semangat zaman, rangkaian sastra dan sejarah sastra mengalami perbedaan dalam novel Cantik Itu Luka.
Novel Cantik Itu Luka merupakan karya sastra yang menceritakan tentang masa penjajahan Belanda-Jepang.
Kata kunci: tanggapan pembaca, estetika resepsi, novel
Abstract
The presence of readers from time to time is what then produces different readings or responses. This different
reading or response occurs from the role of the reader in familiarizing literary works. The diversity of reader responses
in reading this literary work was born in the diversity of the reader's knowledge. It is this diversity of responses or
diverse readers' responses in literary works that is referred to as reception aesthetics. This research aims to describe
the response of readers and reader reception aesthetics of Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan by using the theory of
Hans Robert Jauss.
This research is a qualitative research with pragmatic approach. The data collection method in this research uses
the note taking technique and the literature study, while the data analysis technique uses a comparative descriptive
method and a reader criteria assessment method. Meanwhile the theory used to study is the aesthetics of Hans Robert
Jauss's reception in order to analyze the questionnaire data in accordance with Hans Robert Jauss's theory based on
the reader's experience of the novel, the horizon of hope, aesthetic distance, the spirit of the times, literary series and
literary history in the novel of Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan.
The research results show that understanding and meaning based on the experience of the reader, the horizon of
hope, aesthetic distance, the spirit of the times, literary series and literary history experience differences in the novel of
Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan is a literary work that tells about the Dutch-Japanese colonial period.
Keywords: reader response, reception aesthetics, novel
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanggapan pembaca dalam membaca karya
sastra mengalami perkembangan dari masa ke masa.
Perkembangan tanggapan pembaca ini lantas ada
dalam karya sastra beserta pembacanya dari masa
lampau dan di masa sekarang. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Junus bahwa keberadaan pembaca
merupakan sisi lain dunia penulis yang menghasilkan
karya sastra (1985: 104). Keberadaan pembaca dari
masa ke masa inilah yang kemudian menghasilkan
pembacaan atau tanggapan yang berbeda.
Pembacaan atau tanggapan berbeda ini terjadi dari
peran pembaca dalam mengakrabi karya sastra.
Keberagaman tanggapan pembaca dalam
membaca karya sastra ini lahir keberagaman bekal
pengetahuan pembaca. Keberagaman tanggapan atau
respon pembaca yang beragam dalam karya sastra
inilah yang disebut sebagai estetika resepsi. Pradopo
menjelaskan estetika resepsi sebagai suatu ilmu yang
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
membahas tentang keindahan yang didasarkan
adanya tanggapan-tanggapan atau resepsi-resepsi
pembaca terhadap karya sastra (2012: 206).
Tanggapan atau respon pembaca yang selanjutnya
memberikan penilaian dalam karya sastra.
Tanggapan pembaca dalam menilai karya sastra
sebagai sebuah pengalaman dalam estetika resepsi
didasarkan pada fakta-fakta kesejarahan dan bekal
pengetahuan pembaca yang dimiliki sebelumnya atas
karya sastra yang dinilainya. Dengan demikian,
estetika resepsi terhadap sebuah karya sastra
dipengaruhi oleh horizon harapan pembacanya.
Salah satu horizon harapan yang berpengaruh dalam
diri pembaca adalah kemunculan momen historis
ketika mengakrabi sebuah karya sastra, baik dari segi
bentuk karya sastra maupun dari segi temanya.
Selain itu, dalam pembacaan karya sastra setiap
pembaca memiliki jarak estetik dengan karya yang
dibacanya. Jarak estetik ini merupakan sebuah
kemunculan karya baru dengan horizon harapan
yang dimiliki pembacanya. Selanjutnya, mengenai
semangat zaman yang melatari diri pembaca juga
akan berpengaruh pada temuan pembaca dalam
memandang dan memahami karya sastra dari
rekonstruksi horizon harapan yang dimilikinya.
Horizon harapan pembaca juga dipengaruhi oleh
pengetahuan akan rangkaian sastra yang
dipahaminya sebagai bekal pengetahuan melalui
peristiwa sejarah yang melatari lahirnya sebuah
karya. Pengetahuan pembaca akan peristiwa sejarah
yang melatari lahirnya sebuah karya ini selanjutnya
akan melahirkan perspektif pembaca, baik perspektif
sinkronis maupun perspektif diakronis. Perspektif
sinkronik dan diakronik ini selanjutnya akan
melahirkan pemahaman terhadap karya–karya baru
melalui karya terdahulu sebagai bagian dalam
sejarah sastra. Penjelasan mengenai tanggapan
pembaca dalam memahami karya sastra tersebut
dalam kerangka teori sastra lazim disebut sebagai
teori tujuh tesis Jauss (Jauss, 1983: 20-39).
Dalam penelitian ini, tanggapan pembaca yang
akan menjadi sumber data penelitian merupakan
tanggapan pembaca atas novel Cantik Itu Luka karya
Eka Kurniawan. Novel tersebut diambil dengan
beberapa pertimbangan, yaitu pertama, novel
tersebut yang memiliki keterikatan dengan teori
estetika resepsi yang berdasarkan tujuh tesisnya
dalam karya sastra akan lahirnya sejarah sastra.
Selain itu novel tersebut sudah dibaca sekian ribu
orang sebagaimana data dalam tautan Goodreads
mengenai data respon pembaca terhadap Novel
Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan sejak 2014-
2018 yang penilaian respon pembaca sebanyak 91%
orang yang menyukai dengan, yang membaca
sebanyak 10.329 orang, yang memberikan komentar
sebanyak 1000 orang review, respon yang hanya
melihat karya sastra yang sebanyak 17.677 orang dan
rating bintang 5 secara keseluruhan sebanyak 5.388
orang.1
Kedua, novel yang telah mengalami cetak ulang
dari tahun 2002 ke tahun 2017 yang sebagaimana
data dalam tautan Detik Hot bahwa novel Cantik Itu
Luka karya Eka Kurniawan yang diterbitkan oleh
Penerbit AKY Press, Penerbit Jendela dan Gramedia
Pustaka Utama. 2 Sebagaimana data Medium.com
yang menyatakan bahwa novel Cantik Itu Luka
ditahun 2017 merupakan cetakan ulang yang ketiga
belas kalinya dengan cover baru.3
Ketiga, novel yang telah diterjemahkan dalam
berbagai bahasa selain bahasa Indonesia yang
sebagaimana data dalam tautan Jurnal Ruang dan
Detik Hot bahwa novel Cantik Itu Luka telah
diterjemahkan dalam bahasa sebanyak 34 bahasa
yaitu Bahasa Jepang, Bahasa Malaysia, Bahasa
Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Taiwan, Bahasa
Portugis, Bahasa Firlandia dan Bahasa Kroasia.
Dengan tiga pertimbangan tersebut, maka penelitian
atas tanggapan pembaca terhadap novel Cantik itu
Luka karya Eka Kurniawan dilakukan. 4
Penelitian mengenai tanggapan pembaca atas
novel Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan
dilakukan menggunakan teori tujuh tesis Jauss untuk
pisau bedah guna menelisik tanggapan pembaca
sinkronik dan diakronik. Tanggapan pembaca
sinkronik dan diakronik digunakan untuk
mengetahui bahwa pemahaman atas sebuah karya
sastra dapat bersifat historis sesuai dengan bekal
pengetahuan dan pengalaman pembaca serta
pemahaman atas peristiwa sejarah yang melatari
lahirnya Cantik itu Luka sebagai sebuah karya sastra.
Berdasarkan pada latar belakang tersebut
penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah
penelitian, yaitu (1) Resepsi pembaca berdasarkan
penilaian kriteria pembaca terhadap novel Cantik Itu
Luka karya Eka Kurniawan, (2) Penilaian estetika
resepsi pembaca terhadap novel Cantik itu Luka
karya Eka Kurniawan berdasar teori Hans Robert
Jauss.
1 https://www.goodreads.com/book/show/13517562-cantik-itu-
luka?rating=5 2 https://hot.detik.com/book/3780168/rayakan-15-tahunterbit-
novel-cantik-itu-luka-hadir-lebih- 3 https://medium.com/catatan-kaki/cara-paling-cantik-untuk-
menceitakan-luka-ef6e4ef1652b 4 https://hot.detik.com/book/d-3445844/novel-cantik-itu-luka-
terbit-dalam
KAJIAN TEORI
Estetika Resepsi
Estetika resepsi atau estetika tanggapan adalah
suatu ilmu yang membahas tentang keindahan yang
didasarkan adanya tanggapan-tanggapan atau resepsi-
resepsi pembaca terhadap karya sastra (Pradopo, 2012:
206). Estetika resepsi adalah tanggapan pembaca yang
dapat memberikan makna-makna terhadap suatu karya
sastra yang telah dibaca sehingga dapat memberikan
penilaian atau tanggapan pada karya sastra tersebut.
Mengenai teori Hans Robert Jauss, tujuh tesis yang
digunakan dalam analisis karya sastra sebagai berikut,
Tesis 1 Pengalaman Pembaca
Pembaruan sejarah sastra menuntut
penghapusan prasangka objektivisme historis dan
landasan estetika tradisional produksi dan representasi
dalam estetika penerimaan dan pengaruh. Historisitas
sastra tidak bertumpu pada organisasi "fakta sastra" yang
didirikan post festum, tetapi lebih pada pengalaman
sebelumnya dari karya sastra oleh para pembacanya
(Jauss, 1983: 20).
Tesis 2 Horizon Harapan
Analisis pengalaman sastra pembaca
menghindari jebakan psikologi yang mengancam jika
menggambarkan penerimaan dan pengaruh suatu karya
dalam sistem ekspektasi yang obyektif yang meningkat
untuk setiap karya pada momen historis kemunculannya,
dari awal. -memahami genre, dari bentuk dan tema karya
yang sudah akrab, dan dari oposisi antara puisi dan
bahasa praktis (Jauss, 1983: 22).
Tesis 3 Jarak Estetik
Cakrawala harapan sebuah karya
memungkinkan seseorang untuk menentukan karakter
atristiknya berdasarkan jenis dan tingkat pengaruhnya
terhadap audiens yang disangka. Jika seseorang
mencirikan jarak estetika, kesenjangan antara cakrawala
harapan yang diberikan dan penampilan sebuah karya
baru, yang penerimaannya dapat menghasilkan
pengejaran cakrawala melalui pengingkaran pengalaman
yang akrab atau melalui meningkatkan pengalaman yang
baru diartikulasikan ke tingkat kesadaran, maka ini jarak
estetika dapat diobjektifikasi secara historis di sepanjang
spektrum reaksi audiens dan penilaian kritik (kesuksesan
spontan, penolakan atau kaus kaki, persetujuan yang
tersebar, pemahaman bertahap atau terlambat (Jauss,
1983: 25).
Tesis 4 Semangat Zaman
Rekonstruksi cakrawala expextation, di mana
sebuah karya diciptakan dan diterima di masa lalu,
memungkinkan satu di sisi lain untuk mengajukan
pertanyaan yang dijawab oleh teks, dan dengan demikian
untuk membedakan bagaimana pembaca kontemporer
dapat memiliki memandang dan memahami pekerjaan
itu. Pendekatan ini memperbaiki sebagian besar norma
yang tidak diakui dari klasikis atau memodernkan
pemahaman seni, dan menghindari dari jalan melingkar
ke "semangat zaman" umum (Jauss, 1983: 28).
Tesis 5 Rangkaian Sastra
Teori astetik penerimaan tidak hanya
memungkinkan seseorang untuk memahami makna dan
bentuk karya sastra dalam sejarah pemahamannya. Ini
juga menuntut bahwa seseorang memasukkan karya
individu ke dalam "seri sastra" untuk mengenali posisi
historis dan signifikansinya dalam konteks pengalaman
sastra. Dalam langkah dari sejarah penerimaan karya ke
sejarah sastra yang penting, yang terakhir
memanifestasikan dirinya sebagai suatu proses di mana
penerimaan pasif berada di pihak penulis. Dengan kata
lain, pekerjaan selanjutnya dapat memecahkan masalah
formal dan moral yang ditinggalkan oleh pekerjaan
terakhir dan menghadirkan masalah baru secara
bergantian (Jauss, 1983: 32).
Tesis 6 Perspektif Diakronik-Sinkronik
Pencapaian yang dicapai dalam linguistik
melalui distorsi dan keterkaitan metodologis analisis
diakronik dan sinkronik adalah kesempatan untuk
mengatasi perspektif diakronik-yang sebelumnya
merupakan satu-satunya yang dipraktikkan - dalam
sejarah seni juga. Jika perspektif sejarah penerimaan
selalu bertabrakan dengan koneksi fungsional antara
pemahaman tentang karya-karya baru dan pentingnya
karya-karya lama ketika perubahan dalam sikap estetika
dipertimbangkan, itu juga harus dimungkinkan untuk
mengambil bagian lintas sinkronik suatu momen dalam
pengembangan, untuk mengatur keragaman yang
heterogen dari karya kontemporer pada saat yang sama,
berlawanan, dan struktur hierarkis, dan dengan demikian
untuk menemukan sistem hubungan yang menyeluruh
dalam literatur dari momen bersejarah. Berdasarkan
prinsip representasi sejarah sastra baru ini dapat
dikembangkan, jika penampang lebih lanjut secara
diakronik perubahan dalam struktur sastra pada saat-saat
pembuatannya (Jauss, 1983: 36).
Tesis 7 Sejarah Sastra Umum
Tugas sejarah seni hanya diselesaikan ketika
produksi seni tidak hanya diwakili secara sinkronik dan
diakronik dalam suksesi sistemnya, tetapi juga dilihat
sebagai "sejarah khusus" dalam hubungannya yang unik
dengan "sejarah umum". Hubungan ini tidak berakhir
dengan fakta bahwa gambaran eksistensi sosial yang
tipikal, ideal, satir, atau utopis dapat ditemukan dalam
seni sepanjang masa. Fungsi sosial seni
memanifestasikan dirinya dalam kemungkinan yang asli
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
hanya di mana pengalaman seni pembaca masuk ke
dalam cakrawala harapan dari praksisnya yang hidup,
melakukan pemahamannya tentang dunia, dan dengan
demikian juga memiliki dan mempengaruhi perilaku
sosialnya (Jauss, 1983: 39).
Resepsi Sastra
Resepsi reaksi atau respon yang sebagaimana
respon pembaca yang dapat memberikan makna terhadap
karya sastra yang telah dibacanya yang sehingga dapat
memberikan reaksi-reaksi atau tanggapan terhadap karya
sastra. Resepsi yang merupakan pemberian respon makna
terhadap karya sastra akan reaksi-reaksi pembaca setelah
membaca karya sastra tersebut ( Junus, 1985:1).
Horizon Harapan
Peranan horizon harapan yang merupakan suatu
interaksi yang dilakukan terhadap karya sastra dan
pembaca yang secara aktif, atau sistem atau horizon
harapan karya sastra di salah satu pihak dan sebagai
sistem interpretasi dalam masyarakat yang sebagai
penikmat di pihak lain (Jabrohim, 2017:146).
Berdasarkan horizon harapan yang menjelaskan adanya
suatu interaksi yang dilakukan oleh pembaca yang
sebagai perangkat yang bersistemkan adanya inter-
pretasikan dalam masyarakat yang sebagai penikmat atau
respon pembaca.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif yang merupakan kunci
penelitian yang akan membaca secara cermat terhadap
sebuah karya sastra (Endraswara, 2003: 5). Penelitian
kualitatif dilakukan secara deskriptif yang berasal dari
hasil kuesioner. Penelitian ini pun lebih mengutamakan
proses respon pembaca dari karya sastra yang
berdasarkan hasil penelitian dari kuisioner, kemudian
data dianalisis.
Penelitian menggunakan pendekatan pragmatik.
Pendekatan pragmatik digunakan karena dalam
penelitian ini bertujuan untuk menelisik tanggapan
pembaca melalui estetika resepsi Jauss atas teks sastra
dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan.
Sumber data penelitian ini novel Cantik Itu Luka
dan berupa jawaban kuesioner terhadap pembaca novel
Cantik itu Luka. Data penelitian peneliti yang digunakan
berupa tanggapan pembaca akan tanggapan dan estetika
resepsi pembaca dari novel Cantik Itu Luka karya Eka
Kurniawan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini adalah simak catat dan studi
kepustakaan. Teknik simak catat adalah teknik yang
berarti membedakan sumber data dari data yang lain.
Cara yang untuk memperoleh data verbal.
Teknik Studi kepustakaan adalah teknik untuk
sumber data yang sudah dipilih kemudian dianalisis
sesuai dengan teori yang digunakan.
Berikutl serangkaian langkah–langkah teknik
mengumpulan data dalam penelitian ini, (1) Peneliti
membaca novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan
secara intensif dan berulang–ulang untuk menentukan
dan mengidentifikasi masalah yang ada pada novel
tersebut. (2) Peneliti menandai bagian-bagian untuk
menyusun kuisioner yang analisis. (3) Menyebarkan
kuisioner yang melalui google form yang berupa
pertanyaan yang sesuai masalah yang akan dikaji pada
responden. (4) Mencatat dan mengklasifikasi data dalam
bentuk tabel. (5) Mendata dan memilah hasil jawaban
dari hasil responden yang sesuai masalah penelitian yang
akan dikaji dalam tabel pengumpulan data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Data yang
telah diperoleh yang melalui dari hasil tanggapan
pembaca yang telah disebar melalui online yang
selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif
komparatif. Berikut serangkaian langkah–langkah
analisis data dalam penelitian ini, (1) Penilaian hasil
responden yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan dan memberikan kesimpulan. (2)
Menganalisis data dengan teori tujuh tesis Jauss sesuai
dengan masalah penilaian. (3) Menarik kesimpulan hasil
analisis. (4) Menyajikan laporan hasil penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
disebutkan sebelumnya, hasil dan pembahasan dalam
penelitian ini, (1) Resepsi pembaca berdasarkan penilaian
kriteria pembaca terhadap novel Cantik Itu Luka karya
Eka Kurniawan. (2) Penilaian estetika resepsi pembaca
terhadap novel Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan
berdasar teori Hans Robert Jauss.
Resepsi Pembaca Berdasarkan Penilaian Kriteria
Pembaca Terhadap Novel Cantik Itu Luka
Penilaian berdasarkan kriteria terhadap novel
Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan, responden diminta
untuk memberikan penilaian berdasarkan 20 kriteria.
Pada bagian pertama ini, skala penilaian yang digunakan
masih tetap sama yaitu nilai 1-4. Penilaian berdasarkan
20 kriteria dapat dicermati pada tabel berikut.
No. Kriteria Skala Penilaian Jumlah
1 2 3 4
1. Gagasan / Tema
Utama 4 47 44 9
104
2. Makna dan Daya 5 36 57 6 104
Tarik
3. Bahasa 4 18 60 22 104
4. Plot 7 37 41 19 104
5. Perspektif Baru 7 36 48 13 104
6. Keterlibatan Emosi 13 23 39 29
104
7. Teknik Narasi 14 52 32 6 104
8. Karakterisasi 6 38 31 29 104
9. Tempo 7 69 26 2 104
10. Kerumitan 15 51 28 10 104
11. Dapat dipahami 8 73 14 9 104
12. Stuktur 11 58 28 7 104
13. Masuk Akal 15 50 32 7 104
14. Khayalan/ Imaji 13 57 24 10 104
15. Kegembiraan 15 44 28 17 104
16. Ketertarikan 6 60 22 16 104
17. Ironis 11 53 30 10 104
18. Konflik 13 39 42 10 104
19. Tokoh 7 24 46 27 104
20. Minat Lanjut 9 57 32 6 104
No. Kriteria N Min Max Mean Standar
Deviasi
1. Gagasan /
Tema
Utama
104 1 2 2.55 0,702
2. Makna dan
Daya Tarik (Universalit
as)
104 1 3 2.61 0,658
3. Bahasa 104 1 3 2.96 0,793
4. Plot 104 1 3 2.69 0,840
5. Perspektif
Baru
104 1 3 2.64 0,777
6. Keterlibatan
Emosi
104 1 3 2.80 0,999
7. Teknik
Narasi 104
4 2 2.28 0,838
8. Karakterisas
i
104 1 2 2.79 0,921
9. Tempo 104 4 2 2.22 0,714
10. Kerumitan 104 4 2 2.31 0,840
11. Dapat dipahami
104 1 2 2.23 0,813
12. Stuktur
104 4 2 2.29 0,813
13. Masuk Akal 104 4 2 2.29 0,860
14. Khayalan/
Imaji
104 4 2 2.29 0,870
15. Kegembiraa
n
104 1 2 2.45 0,942
16. Ketertarikan 104 1 2 2.46 0,832
17. Ironis 104 4 2 2.37 0,835
18. konflik 104 4 3 2.47 0,842
19. Tokoh 104 1 3 2.89 0,896
20. Minat
Lanjut
104 4 2 2.33 0,770
Jumlah - - 49,9 15,742
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui,
bahwa kriteria keterlibatan emosi yang mendapatkan nilai
rata-rata (0,999), sedangkan nilai terendah pada kriteria
makna dan daya tarik (0,658). Jumlah keseluruhan
berdasarkan 20 kriteria nilai rata-rata sebanyak 49, 9
dengan jumlah standar deviasi 15, 742.
No. Kriteria Mean Standar Deviasi
Keterangan
1. Keterlibatan Emosi 2,80 0,999
Tinggi
2 Kegembiraan 2.45 0,942 Tinggi
3 Karakterisasi 2.79 0,921 Tinggi
4 Tokoh 2.89 0,896 Tinggi
5 Khayalan/ Imaji 2.29 0,870 Tinggi
6 Masuk Akal 2.29 0,860 Tinggi
7 Konflik 2.47 0,842 Tinggi
8 Kerumitan 2.31 0,840 Tinggi
9 Plot 2.69 0,840 Tinggi
10 Teknik Narasi 2.28 0,838 Tinggi
11 Ironis 2.37 0,835 Sedang
12 Ketertarikan 2.46 0,832 Sedang
13 Dapat dipahami 2.23 0,813 Sedang
14 Stuktur 2.29 0,813 Sedang
15 Bahasa 2.96 0,793 Sedang
16 Perspektif Baru 2.64 0,777 Sedang
17 Minat Lanjut 2.33 0,770 Sedang
18 Tempo 2.22 0,714 Sedang
19 Gagasan / Tema
Utama 2.55
0,702
Rendah
20. Makna dan Daya
Tarik (Universalitas)
2.61 0,658
Sangat
Rendah
Jumlah Rata –Rata 2,47 0,787
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa
terdapat empat kriteria yang didapat dari perhitungan
rata-rata Standar Deviasi sangat tinggi, tinggi, sedang dan
rendah. Penentuan tersebut yang berdasarkan pada
hitungan rata-rata Standar Deviasi yang secara
keseluruhan yaitu 0,787. Angka yang lebih besar dapat
diperoleh hasil sangat tinggi dan tinggi, sedangkan angka
yang di bawah angka dapat diperoleh hasil sedang,
rendah dan sangat rendah. Penjelasan lebih lanjut tentang
penilaian pembaca novel Cantik Itu Luka berdasar
kriteria khusus sebagai berikut.
Kriteria yang dinilai Sangat Tinggi
Keterlibatan Emosi
Kriteria digunakan untuk mengukur tingkat
emosi pembaca dan untuk mengetahui bagaimana
pendapat responden Sang Shodancho sebagai potret
pemerkosa yang sadis dan merupakan keterlibatan emosi
dalam novel Cantik Itu Luka.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 29% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 39 % responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 23% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 13% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
1. dianmardyanaa Seru dan menjengkelkan, cinta Shodancho saya
katakan tidak imapoten.
Di satu sisi dia sedang
memperjuangkan cintanya, di sisi lain dia
memaksa Alamanda
mencintainya juga. Turut
berempati pada Alamanda.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa
dalam novel Cantik Itu Luka memiliki keterlibatan emosi
terhadap sikap tokoh Shodancho yang menjadikan potret
pemerkosa yang sadis, sehingga dapat mempengaruhi
emosi pembaca. Responden Dian mengatakan seru dan
menjengkelkan terhadap cinta Shodancho ketika
membaca bagian Shodancho yang memperkosa
Alamanda. Secara tidak langsung Eka Kurniawan
mengajak pembaca untuk terjun ke dalam karya yang ia
tulis.
Kriteria yang dinilai Tinggi
Kegembiraan
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
perasaan pembaca setelah membaca novel Cantik Itu
Luka. Hal ini dapat dicermati dari bagaimana responden
yang memberikan penilaian atau jawaban terhadap
pertanyaan yang sudah diberikan. Berdasarkan jumlah
104 responden yang memberikan penilaian, terdapat 17%
responden yang memdapatkan nilai 4, sedangkan 28%
responden yang mendapatkan nilai 3, sedangkan 44%
responden yang mendapatkan nilai 2 dan 15% responden
yang mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Fandhya Perasaan saya Berdasarkan awal
membaca sedih karena diawal itu
menceritakan Dewi Ayu yang
bangkit dari kuburan dan masih sedih karena jajahan Belanda –
Jepang masuk dan perjuangan
Dewi Ayu dalam penjara.
Pokoknya cerita didominasi dengan masa penjajahan.
Tetapi ada kisah romantis
Berdasarkan tokohnya ketika
mulai menyukai satu sama lain.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa secara
keseluruhan perasaan responden setelah membaca novel
Cantik Itu Luka mengalami berbagai perasaan campur
aduk menjadi satu ada yang sedih, senang, terharu,
mengerikan, mengiris hati dan romantis. Hal tersebut
sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi dalam
cerita.
Karakterisasi
Karakterisasi merupakan perwatakan yang
menunjukkan pada penempatan tokoh-tokoh tertentu
dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Dengan kata
lain karakterisasi yang sebagai tokoh cerita yang
ditampilkan dan sebagai sikap ketertarikan, emosi dan
prinsip motal yang dimiliki tokoh-tokohnya
(Nurgiyantoro, 2015: 247). Dalam kriteria digunakan
untuk mengetahui seberapa kenal pembaca untuk
mengenali karakter yang ada dalam novel Cantik Itu
Luka. Bagaimana pembaca dapat menafsirkan dan
menjelaskan karakter-karakter dalam novel Cantik Itu
Luka.
Hal tersebut dapat dicermati, bagaimana
responden memberikan penilaian atau jawaban terhadap
pertanyaan yang sudah diberikan. Berdasarkan jumlah
104 responden yang memberikan penilaian, terdapat 7%
responden yang mendapatkan nilai 4, sedangkan 25%
responden yang mendapatkan nilai 3, sedangkan 56%
responden yang mendapatkan nilai 2 dan 16% responden
yang mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. kurniadwiaprilia Kalau semua penggambaran
karakter tokohnya sudah detail dan sesuai karena
novel Cantik Itu Luka
bertemakan perjuangan dan
pengorbanan di masa penjajahan seperti Dewi
Ayu, Shodancho, Kamerad
Kliwon dan anak- anak
Dewi Ayu
4
Tokoh
Tokoh merupakan pelaku atau peran orang yang
ada didalam cerita, dapat diperoleh hasil tokoh adalah
salah satu unsur yang dapat menjalankan sebuah cerita
(Nurgiyantoro, 2015: 247). Kriteria yang digunakan
untuk mengetahui karakter siapakah tokoh yang sukai
oleh pembaca.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 27% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 46% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 24% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 7% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. hayahhidayah Dewi Ayu adalah tokoh
yang mencerminkan seorang pemimpin,
berwibawa, berani
melawan penjajahan,
inovatif, dan rela berkorban dengan segala
cara untuk orang-orang
terdekatnya.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa dari
empat responden 3 orang yang menyukai tokoh Dewi
Ayu. Hal ini disebabkan tokoh Dewi Ayu merupakan
tokoh utama dalam novel Cantik Itu Luka dikarenakan
tokoh Dewi Ayu yang menggambarkan perempuan yang
rela berkorban, bertanggung jawab, anggun dan seorang
keturunan orang Belanda.
Khayalan/ Imaji
Kriteria ini digunakan untuk memgetahui
apakah dalam novel Cantik Itu Luka menggunakan
khayalan atau imaji.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 10% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 24% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 57% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 13% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Choirulmale Saya rasa tidak, karena
penulis memberikan cara pemahaman ke pembaca
bahwa kisah ceritanya
tentang sejarah di masa
penjajahan Jepang-Belanda. This is real story. Saya yakin
untk memaknai dan
memahami ceritanya sudah
tersusun dengan baik.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa 3
dari 4 yang mengatakan novel Cantik Itu Luka tidak
menggunakan imaji atau khayalan yang tidak berlebihan.
Data Choirul yang mengatakan bahwa imaji dalam novel
untuk memaknai dan memahami cerita yang tentang
sejarah sudah baik. Sedangkan Fatwasari yang
mengatakan bahwa imaji dalam novel Cantik Itu Luka
sudah cukup sesuai dengan porsinya.
Dapat dipercaya
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
seberapa masuk akal atau dapat dipercaya oleh pembaca
dalam isi cerita yang dipaparkan dalam novel Cantik Itu
Luka. Hal tersebut yang dapat diperoleh hasil masuk akal
dan diterima secara pikiran dan pertimbangan yang
secara logis.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 7% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 32% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 50% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 15% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. choirulmale Ya, menurut saya dapat dipercaya karena tema
ceritanya tentang kehidupan
di masa penjajahan dan perjuang tokoh Dewi Ayu
dimasa itu. Kemudian ada
beberapa kejadian yang
menurutku benar-benar terjadi di Indonesia contohnya
masa penjajahan Belanda dan
Jepang di Indonseia, kejadian
pembantaian massal di Halimunda. Saya setelah
4
membaca merasa ikut hanyut dalam cerita karena ceritanya
tragis dan ironis.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, 2 responden
yang mempercayai bahwa isi cerita yang dipaparkan
dalam novel Cantik Itu Luka. Namun, ada juga yang
memberikan jawaban bahwa tidak semua cerita yang
dipaparkan sehingga dapat dipercaya keseluruhan, karena
bagaimanapun novel yang merupakan karya nonfiksi,
dapat diperoleh hasil bahwa tidak semua yang sudah
dipaparkan merupakan fakta. Hal tersebut, dapat
diperoleh hasil bahwa novel ini hanya terinspirasi dari
sejarah di masa penjajahan dan beberapa kejadian yang
terjadi di Indonesia yang sehingga temanya pun tentang
kehidupan di masa penjajahan.
Plot
Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian,
namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebeb-
akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan
terjadinya peristiwa yang lain (Stanton dalam
Nurgiyantoro, 2015: 167). Kriteria ini digunakan yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa paham pembaca
untuk mengetahui plot atau alur yang ada dalam novel
Cantik Itu Luka.
Berdasarkan jumlah 104 responden terdapat
19% responden yang mendapatkan nilai 4, sedangkan
41% responden yang mendapatkan nilai 3, sedangkan
37% responden yang mendapatkan nilai 2 dan 7%
responden yang mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. dianibung Alur yang maju mundur terkadang bikin bingung karena
lupa dengan sambungannya.
Tapi hebatnya bisa bikin tiap2
bagian menarik dan menyeret pembacanya ke dalam suasana
yg diceritakan.
4
Berdasarkan data dalam tabel tersebut dapat dicermati,
bahwa ketiga responden yang mengatakan hal yang sama
bahwa plot atau alur yang digunakan dalam novel Cantik
Itu Luka ini adalah plot maju mundur atau dapat
diperoleh hasil sebagai alur campuran. Namun dalam hal
tersebut dapat diterima dengan baik oleh pembaca, sebab
penulis mencantumkan latar tempat dan latar waktunya
sebagai keterangan.
Konflik
Konflik merupakan sesuatu unsur yang esensial
dalam pengembangan plot atau alur dalam sebuah teks
fiksi (Nurgiyantoro, 2015:178-179). Kriteria ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana konflik di dalam
novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan di bagian
pembunuhan massal para anggota komunis di Halimunda
dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh pembaca.
Berdasarkan 104 responden yang memberikan
penilaian terdapat 10% responden mendapatkan nilai 4,
sedangkan 42% responden mendapatkan nilai 3,
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
sedangkan 39% responden mendapatkan nilai 2 dan 13%
responden mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Rimizu Setidaknya menurut saya harus
ada proses penyidikan terlebih
dahulu sebelum dilakukan aksi
yang dampaknya besar seperti itu.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, dari nilai
jawaban 4 dan 3 responden yang menjawab dengan benar
dengan menjelaskan aksi saat pembunuhan massal dan
memberikan saran yang responden pahami sedangkan 2
yang menjawab konflik pembunuhan massal yang
responden kurang begitu paham, sedangkan untuk nilai 1
responden yang tidak menjawab. Berdasarkan jawaban
nilai 4 dan 3 responden dapat disimpulkan, bahwa
responden menjawab dengan benar dan konflik dalam
novel mudah dipahami sedangkan nilai 2 dan 1
responden dapat disimpulkan kurang mengetahui konflik
tersebut.
Kesederhanaan
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui apakah
novel Cantik Itu Luka memiliki kesederhanaan untuk
dibaca atau dibandingkan dengan novel lain hendakpun
sebaliknya.
Berdasarkan jumlah 104 yang memberikan
penilaian, terdapat 10% responden yang mendapatkan
nilai 4, sedangkan 28% responden yang mendapatkan
nilai 3, sedangkan 51% responden yang mendapatkan 2
dan 15% responden mendapatkan nilai 1. No. Email Jawaban Nilai
1. riansuryaputra Awalnya membutuhkan
pemahaman yang sangat luas
karena novel ini memiliki folosofis sejarah yang detail
tetapi lama-lama pemahaman
makin mengerti, apalagi
alurnya yang campuran serta bahasanya yang agak vulgar
dan tidak tabu. Tetapi saya
suka dengan karya Eka
Kurniawan dan tidak bosan untuk membacanya. kalau
dibilang sederhana bisa
dengan membaca berulang.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati,
bahwa 3 dari 4 responden yang mengatakan bahwa novel
Cantik Itu Luka memiliki kesederhanaan, terdapat 1
responden yang tidak memberikan jawabannya.
Dicermati dari responden pembaca, yang mengatakan
responden pemahaman yang membutuhkan yang sangat
luas karena novel ini filosofi sejarah, sangat suka dan
tidak bosan untuk membaca secara berulang memiliki
kesederhanaan. Kemudian 1 responden yang mengatakan
yang menilai cukup sederhana karena responden sudah
terbiasa membaca novel sejarah.
Teknik Narasi
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
seberapa tau pembaca tentang teknik narasi yang
digunakan penulis dalam novel Cantik Itu Luka.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 6% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 32% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 52% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 14% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Choirulmale Saya rasa sudah baik, menurut
saya jika pembacanya ikut hanyut dalam emosi dan
merasakan kisah ceritanya,
bisa diperoleh hasil bahwa
teknik naratifnya sudah bagus.
4
Berdasarkan data dalam tabel tersebut dapat disimpulkan,
bahwa 3 dari 4 responden yang mengatakan hal yang
sama, dalam teknik narasi yang digunakan penulis dalam
novel Cantik Itu Luka sangat baik, mudah dipahami dan
dimengerti. Sehingga pembaca dapat merasakan dan ikut
dalam cerita yang dipaparkan, secara emosi juga dapat
ikut memasuki ke dunia pembaca. Hal tersebut terbukti
dengan pengulasan bahasanya yang mudah dipahami.
Kriteria yang dinilai Sedang
Ironis
Ironi atau ironis yang merupakan suatu kejadian
yang dapat bertentangan atau yang diharapkan dan yang
seharusnya terjadi. Kriteria ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam novel Cantik Itu Luka
mengandung ironis atau tidaknya.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 10% yang mendapatkan
nilai 4, sedangkan 30% responden yang mendapatkan
nilai 3, sedangkan 53% responden yang mendapatkan
nilai 2 dan 11% responden yang mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Dianibung Keseluruhan ceritanya
mengandung ironi karena
novelnya tentang sejarah, tetapi yang membuat saya ironis itu
bagian terjadinya tanam paksa di
masa penjajahan Belanda,
kemudian setelah Belanda berakhir mulai penjajah Jepang
yang memasukkan Dewi Ayu
dalam penjara. Kemudian
berbagai pembantaian di Halimunda dan dibagian
mengulas tentang PKI.
Terutamanya paling ironis waktu Alamanda yang mengunci alat
kelaminya untuk menjauhi
Shodancho dan Si Cantik yang
mengaku bahwa ia diperkosa oleh seekor anjing.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa 3 dari
4 responden yang mengatakan bahwa novel ini cukup
banyak mengandung. Hal tersebut dapat disimpulkan
ironi yang mereka sebutkan, seperti tanam paksa, Dewi
Ayu menjadi tahanan Jepang, kejadian PKI dan
penghianatan kisah cinta segitiga Alamanda, Kamerad
Kliwon dan Adinda, tetapi ada responden yang tidak
menjawab pertanyaan.
Ketertarikan
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui apabila
pembaca setelah membaca novel Cantik Itu Luka dapat
membuat pembaca menarik perhatian pembaca.
Berdasarkan jumlah 104 responden, terdapat
16% responden yang memndapatkan nilai 4, sedangkan
22% responden yang mendapatkan 3, sedangkan 60%
responden yang mendapatkan 2 dan 6% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Fandhya Iya, novel ini karya fiksi yang bertemakan sejarah sehingga
pembaca paham dan mengerti
kisah sejarah penjajahan di
Indonesia yang bisa dinikmati oleh pembaca secara baik. Saya
rasa membaca novel ini tidak ada
bosannya bahkan sampai berkali-
kali.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa novel
Cantik Itu Luka memiliki daya pikat atau ketertarikan
sendiri untuk pembaca dibandingkan novel lainnya.
Responden Fadhya yang mengatakan novel karya fiksi
sehingga pembaca dapat memahami dan mengerti tentang
sejarah dan dia tidak bosan jika membaca ulang novel
Cantik Itu Luka. Responden Dwayu yang mengatakan
temanya yang digali dari sejarah penjajahan dan
penindasan. Hal tersebut dapat disimpilkan bahwa novel
Cantik Itu Luka yang dapat membuat ketertarikan atau
daya taruk pembaca.
Dapat dipahami
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
seberapa makna cerita dalam novel Cantik Itu Luka dapat
dipahami oleh pembaca. Kriteria ini memiliki hubungan
dengan kriteria masuka akal dan dapat dipercaya, karena
cerita yang disajikan tentang kehidupan dan perjuangan
di masa penjajahan Jepang-Belanda.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 9% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 14% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 73% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan responden 8% yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. hayahhidayah Novel ini lebih memberika
pemahaman tentang keras hidupnya di masa penjajahan
dengan berbagai kejadian yang
terjadi Indonesia pada masa itu.
Kejadian pembantaian besar pada masa jajahan Jepang
Kemudian kejadian yang terjadi
di Indonesia pada tahun 90an.
4
Berdasarkan data dalam tabel tersebut dapat dicermati,
bahwa ketiga responden dapat menangkap makna yang
dipaparkan dalam novel Cantik Itu Luka dan satu
responden yang tidak menjawab. Berdasarkan ketiga
responden yang menjawab, dapat disimpulkan bahwa
makna yang terkadung dalam novel Cantik Itu Luka
tentang sejarah penjajahan Belanda-Jepang, kejadian
tanam paksa hingga peninsasan perempuan. Dalam hal
ini terbukti yang sesuai tema yang diangkat oleh penulis.
Struktur
Struktur merupakan susunan dari berbagai
elemen yang saling berhubungan antara satu sama lain
dalam suatu teks (Nurgiyantoro, 2015: 58). Dengan kata
lain dalam karya sastra terdapat unsur instrinsik yang
dapat membangun karya tersebut. Kriteria ini digunakan
untuk mengetahui dan mengukur apakah dalam novel
Cantik Itu Luka memiliki kesatuan dan kepaduan dalam
unsur pembentuk karya atau tidaknya.
Berdasarkan jumlah 104 responden., terdapat
7% responden yang mendapatkan nilai 4, sedangkan 28%
respondeng yang mendapatkan nilai 3, sedangkan 58%
responden yang mendapatkan nilai 2 dan 11% responden
yang mendapatkan nilai 1
No. Email Jawaban Nilai 1. Hayahhidayah Iya, secara struktur atau
unsur instriksiknya sudah
koheren karena berdasarkan
cerita di masa penjajahan sehingga penggambaran
struktur seakan-akan
pembaca ikut hanyut dan
merasakan dalam ceritanya. bahkan tidak salah kalau
novel ini sudah mengalami
cetakan ulang.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa 2 dari
4 responden yang mengatakan bahwa novel Cantik Itu
Luka memiliki struktur secara baik dan 1 responden yang
menjawab tidak tau dan 1 responden yang tidak
menjawab. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-
unsur yang membangun dalam novel Cantik Itu Luka
saling terintegrasi koheren dengan baik.
Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan gaya bahasa yang dapat
diperoleh hasil sebagai alat atau sarana dalam
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
penyampaian pesan dalam suatu karya sastra
(Nurgiyantoro, 2002: 272). Kriteria ini digunakan untuk
mengetahui gaya bahasa penulis yang digunakan dalam
karya sastranya serta untuk mengetahui pendapat
pembaca terhadap karya sastra yang dihasilkan penulis.
Berdasarkan jumlah 107 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 22% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 60% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 18% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 4% responden yang medapatkan
nilai 1 karena responden yang tidak menjawab
pertanyaan. Hal ini dapat diartikan semua responden
yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
No. Email Jawaban Nilai
1. Rimizu Penggunaan bahasa sangat luwes, dan kalau boleh jujur, pembawaan
bahasa Eka Kurniawan memang
selalu terkesan indah bagi saya.
4
Berdasarkan tabel tersebut, ketiga responden yang
menjawab dengan benar. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa bahasa yang digunakan Eka Kurniawan mudah
dipahami, mudah dimergerti, pemilihan kata atau
diksinya yang bagus dan tepat, sehingga pembaca dapat
ikut hanyut dalam cerita dan dapat membayangkan
Perspektif Baru
Kriteria ini digunakan yang bertujuan untuk
mengetahui apakah setelah membaca novel Cantik Itu
Luka, pembaca akan menemukan perspektif yang segar
dan berbeda dibandingkan dengan membaca novel
lainnya
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 13% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 48% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 36% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 7% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Hayahhidayah Menurut saya novel ini
berbeda dengan yang lainnya, meskipun banyak novel
sejarah dan penjajahan yang
ada. Perbedaannya ada pada
keberanian penulis dalam mengungkap kehidupan
perempuan sebagai
pelampiasan nafsu laki-laki
yang diceritakan secara detail sehingga pembaca seolah
ikut merasakan penderitaan
seorang perempuan zaman
dahulu.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui, bahwa tiga
dari empat responden yang mengatakan setelah membaca
novel ini mereka mendapatkan perspektif baru mengenai
sejarah, penjajahan dan pengung-kapan kehidupan
perempuan. Sehingga pembaca yang sebelumnya
membaca novel ini tidak mengetahui kehidupan
perempuan di zaman penjajahan dahulu, dengan novel ini
mereka mengetahui tentang hal tersebut sisi sejarah yang
kompleks. Hal tersebut dapat disimpulkan, bahwa novel
Cantik Itu Luka ini dapat memberikan perspektif yang
segar dan berbeda dari novel lainnya
Minat Lanjut
Kriteria digunakan untuk mengetahui apakah
ada inspirasi setelah membaca novel Cantik Itu Luka
akankah para pembaca akan melakukan analisis secara
lebih lanjut atau menjadikan referensi lainnya.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 6% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 32% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 57% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 9% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Dewiayuningtyas Ada untuk kisah
sejarah dapat menunjukan peristiwa
masa 90an dan
seksualitas
menunjukan kebebasan
perempuan atas
tubuhnya. Sehingga
saya ingin membaca
novel yang tentang sejarah karya Eka
Kurniawan yang
lainnya.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa
novel Cantik Itu Luka dapat membuat pembaca untuk
minat lanjut. Responden Dewi yang mengatakan bahwa
dia setelah membaca novel ini ia tertarik untuk membaca
novel karya Eka Kurniawan yang lainnya bertemakan
tentang sejarah lagi. Kemudian Fadhya yang mengatakan
dia lebih suka novel ini karena alurnya yang
dikombinasikan. Namun 1 responden yang mengatakan
tidak dan 1 responden lagi yang tidak menjawab
pertanyaan.
Tempo
Kriteria ini digunakan yang untuk mengetahui
apakah dalam novel Cantik Itu Luka terdapat bagian
cerita yang terbatas dan bergerak dengan cepat
dibandingkan dengan novel lainnya.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, 2% responden yang mendapatkan
nilai 4, sedangkan 26% responden yang mendapatkan
nilai 3, sedangkan 69% responden yang mendapatkan
nilai 2 dan 7% responden yang mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. Dianibung Iya, karea menurut saya Eka
Kurniawan menjelaskan secara
detail kejadian –kejadian di kehidupan di masa penjajahan,
perjuangan Dewi Ayu yang
melawan penjajahan yang
sehingga pembaca merasa hanyut dalam ceritanya.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa 3 dari
4 responden yang mengatakan bahwa terdapat beberapa
bagian yang dirasa terbatas dan singkat ceritanya. Hal
tersebut dapat dibuktikan dibagian bab 3 yang mana
Dewi Ayu menjadi tahanan orang Jepang dan berjuang
hidup dengan memakan lintah serta rela berkorban untuk
temannya Ola hanya untuk sekedar mendapatkan dokter,
responden mengatakan dengan jelas kejadian tersebut.
Kemudian dibagian kejadian PKI yang tentang
pembantaian yang dianggap pembaca Asin kurang detail
dan jelaskan dibandingkan bagian yang lainnya.
Kriteria yang dinilai Rendah
Gagasan/Tema Utama
Gagasan/tema utama yang merupakan sebagai
salah satu unsur karya sastra, maupun untuk
mendekripsikan pernyataan tema yang dikandung dan
ditawarkan oleh sebuah cerita fiksi (Nurgiyantoro,
2015:114). Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana pendapat responden mengenai gagasan utama
atau tema dalam novel Cantik Itu Luka.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 9% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 44% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 47% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 4% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. a.fatwasari2 Saya memahami gagasan
utama novel ini sesuai tafsiran
saya sbg pembaca. Kisah
tentang 'kutukan' cantik, karma, serta potongan2 fragmen sudut
pandang penulis thdp peristiwa
sejarah Indonesia.
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa
novel Cantik Itu Luka yang bertemakan mengenai
peristiwa sejarah yang terjadi di masa penjajahan yang
mana tentang kutukan, cinta dan karma serta perjuangan
seorang perempuan yang hidup di masa penjajahan
Jepang–Belanda.
Kriteria yang dinilai Sangat Rendah
Universalitas
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui apakah
didalam novel Cantik Itu Luka terdapat bagian-bagian
yang tidak terbatas oleh waktu dan ruang. Pembaca dapat
memahami cerita tersebut tanpa dibatasi oleh waktu dan
ruang.
Berdasarkan jumlah 104 responden yang
memberikan penilaian, terdapat 6% responden yang
mendapatkan nilai 4, sedangkan 57% responden yang
mendapatkan nilai 3, sedangkan 36% responden yang
mendapatkan nilai 2 dan 5% responden yang
mendapatkan nilai 1.
No. Email Jawaban Nilai
1. jakfarsyaichuddin Novelnya complicated
sih jadi kadang ada yang
tidak bisa terima karena
ada cerita sejarah yang tidak semua orang setuju
diubah-ubah
4
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa
novel Cantik Itu Luka dapat menyajikan makna yang
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dikarenakan novel
Cantik Itu Luka yang memiliki tema tentang sejarah
kehidupan di masa penjajahan yang sangat umum, namun
pembaca memiliki daya tarik sendiri untuk membaca
novel ini. dengan kata bahwa novel ini tidak terikat
waktu dan ruang.
Penilaian estetika resepsi pembaca terhadap novel
Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan berdasar teori
Hans Robert Jauss.
Pengalaman Pembaca
Karya sastra akan mengalami pengulangan baik
berdasarkan segi penulisan, bentuk, dan cover karena itu
merupakan sebuah inovasi baru yang terlahir adanya
karya sastra yang sebelumnya. Namun setiap pembaca
dapat memaknai sebuah karya sastra dengan bebas yang
berdasarkan periodenya atau semangat zamannya. Begitu
pula dengan novel Cantik Itu Luka yang bertemakan
kehidupan seseorang yang bernama Dewi Ayu di masa
penjajahan dan dibalik itu semua ada kisah sisi sejarah
Indonesia.
No. Email Jawaban
1. Dianibung 2 tumbs up. Never ever found a novel
like this. Beautiful yet scary.
Surprised that someone can have that
kind of imagination. The idea of the
story, how he wrote it down.. all are amazing. (2 jempol Belum pernah
menemukan novel seperti ini. Cantik
namun menakutkan. Terkejut bahwa
seseorang dapat memiliki imajinasi seperti itu. Gagasan ceritanya,
bagaimana dia menuliskannya ..
semua luar biasa )
Data 1 (Dianibung) yang memberikan nilai
dengan dua jempol bahkan ia takjub dengan novel Cantik
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
Itu Luka dan menjelaskan gagasan dalam ceritanya yang
sangat luar biasa, sedangkan Data 2 (Choirulrosi) yang
memberikan nilai rating 4 di goodreads dengan
menjelaskan bahwa novel Cantik Itu Luka adalah novel
yang sangat bagus sebagai bahan bacaan baik dari segi
ide cerita, genre yang berbeda dipasaran. Berbeda
penilaian responden yang dikategorikan pembaca
sekarang (pembaca sekarang. Sedangkan penilaian
responden 3 (Dwayuputri) yang memberikan penilaian isi
cerita yang sangat bagus, namun responden sedikit ragu-
ragu dibagian konflik dalam novel, secara
keseluruhannya ia sangat menyukai cerita dan
mendapatkan pesan moral. Penilaiaan 4 (Icharizkina)
yang menilai dengan singkat bahwa novel Cantik Itu
Luka sangat bagus, dan memberikan pembaca untuk
belajar mengenai perempuan yang dijadikan objek.
Berdasarkan penjabaran dapat disimpulkan,
bahwa pengalaman pembaca setiap orang akan
mempengaruhi respon pembaca terhadap suatu karya
sastra yaitu novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan
baik dari segi pemikiran.
Horizon Harapan
Setiap pembacaan pembaca dari masa ke masa
akan mengalami perubahan horizon harapannya dalam
suatu karya sastra. Namun horizon harapan yang berguna
membangunkan memori lama pembaca baik horizon
harapan yang lama dan tetap hendakpun horizon harapan
yang berubah sesuai dengan periode zamannya.
No. Email Jawaban 1. Dianibung
(perempuan,
psikologi, 46
tahun)
Unique yet smart (unik namun cerdas)
Pembaca Data 1 (Dianibung) dan Data 2 (Choirulrosi)
yang merupakan pembaca sebelumnya, Data 1
(Dianibung) yang mengatakan bahwa novel Cantik Itu
Luka suatu karya yang memiliki keunikan dan juga
memiliki kecerdasan. Sedangkan Data 2 (Chorulrosi)
yang mengatakan bahwa novel Cantik Itu Luka temanya
sangat unik dengan mengangkat tema tentang perjuangan
seorang wanita ditengah keras kehidupan pada masa
penjajahan Jepang dan Belanda.
Berbeda dengan horizon harapan pembaca
sekarang yaitu Data 3 (Dwayuputri) dan Data 4
(Icharizkina). Pembaca Data 3 (Dwayuputri) yang
memiliki horizon harapan bahwa tema dalam novel
Cantik Itu Luka sangat apik. Sedangkan pembaca Data 4
(Icharizkina) yang mengatakan tema dalam novel Cantik
Itu Luka yang disajikan dengan membangun banyak
dengan kisah adegan dan kisah yang menceritakan ditiap
tokohnya. Temanya disajikan yang secara “rumit” namun
karyanya tetap berada dijalunya.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat
disimpulkan, bahwa setiap pembaca sebelumnya dengan
pembaca masa sekarang yang perbedaan horizon harapan
yang bisa bertambah, berubah bahkan bisa berkurang
terhadap sebuah karya sastra.
Jarak Estetik
Setiap karya sastra akan memiliki reaksi atau
kritikan dari horizon harapan pembaca pertama baik itu
karya tersebut dapat memenuhi bahkan mengecewakan.
Jika hal tersebut terjadi, maka hal itu dapat diperoleh
hasil karya tersebut mengalami perubahan dan
merupakan sebagai implementasian dari sebuah estetika
resepsi.
Hal tersebut juga berlaku bagi pembaca novel
Cantik Itu Luka yang sudah membaca pembaca
sebelumnya dengan pembaca sesudah membaca pembaca
sekarang tentunya mereka akan memiliki perbedaan
respon. No. Email Jawaban Kesan
Pembaca
1. Dianibung
(perempuan,
psikologi, 46 tahun)
Amazing.
Unforgetable
novel
Data 3 Hayahhidayah yang digolongkan sebagai
pembaca di kelompok mahasiswa atau pembaca masa
sekarang yang tidak merasakan kehidupan dimasa
penjajahan, namun ia memberikan penilaian terhadap
kesan yang diterima setelah membaca novelnya dan dia
mengatakan bahwa dia ikut hanyut merasakan akan
kehidupan pada masa penjajahan karena pembaca
disuguhi cerita yang mulai asal-usul Dewi Ayu,
perjalanan Dewi Ayu dan anak-anaknya dalam melawan
penjajahan serta dapat memberikan pengetahuan di masa
penjajahan. Sedangkan Data 4 Grahayu yang
memberikan respon baik karena novel Cantik Itu Luka
dalam plot yang menarik dan penulisan ceritanya yang
nyaman dan tidak membosakan ketika dibaca.
Berbeda dengan Data 1 Dianibung dan Fandya
yang dogolongkan sebagai pembaca kelompok pekerja
atau kelompok pembaca sebelumnya. Data 2 Fandya
yang menilai novel Cantik Itu Luka dan dia mengatakan
dengan jelas dan detail bahwa novel Cantik Itu Luka
merupakan novel yang sangat bagus dan kisahnya
mengingatkannya pada novelnya yang Gabriel Garcia
Marquez yang berjudul “100 years of solitude” dan kisah
percintaan anak - anaknya Dewi Ayu yang berliku serta
kisah sebegitu ironis kisah Si Cantik yang buruk rupa
tetapi di namai sebagai Si Cantik. Sedangkan penilaian
Dianibung yang mengtakan dengan jelas bahwa novel
Cantik Itu Luka merupakan karya yang luar biasa
“Amazing. Unforgetable novel”.
Berdasarkan penjelasan dan penjabaran tersebut
dapat disimpulkan, bahwa setiap pembaca mempunyai
kesan tersendiri yang berbeda-beda terhadap novel yang
dibacanya. Tentunya dalam hal ini yang dipengaruhi oleh
jarak estetik yang dimiliki oleh pembaca. Maka novel
Cantik Itu Luka mengalami penerimaan dengan baik oleh
kelompok yang sesudah membaca novel di usia 26-40
tahun dengan seseudah membaca novel di usia 18-25
tahun.
Semangat Zaman
Semangat zaman merupakan penerimaan karya
sastra. Setiap karya sastra yang tentunya kan mengalami
yang namanya penerimaan yang berbeda-beda dari
pembaca. Tentunya dalam hal tersebut disebabkan tiap
pembaca yang memiliki pemahaman atau perspektif yang
berbeda dan sesuai dengan semangat zamannya.
No. Email Jawaban
1. Marximalize
(laki-laki,
Dosen, 29
tahun
buku yang bagus untuk dibaca
anak muda indonesia agar
mengerti dinamika kehidupan
sejarah berbangsa, bernegara.
Data 1 Marximalize dan Iebienindah yang merupakan
pembaca masa dulu (pembaca diakronik). Marxinalize
yang mengatakan persepsinya bahwa buku atau novel
Cantik Itu Luka yang merupakan novel yang sangat
bagus untuk dibaca anak muda yang memiliki tujuan
untuk belajar atau mengerti dinamika sejarah berbangsa
dan bernegara, sedangkan Data 2 Iebienindah persepsi
bahwa novel Cantik Itu Luka yang menyuguhkan cerita
yang menarik dengan watak, tokohnya yang tidak hanya
menonjolkan krhidupan masa lalu yang kelam,
perjuangan, paras cantik dan keberuntungan yang jadinya
petaka buat perempuan.
Berbeda dengan Data 3 Dewi dan Data 4
Annicha yang merupakan pembaca sekarang. Data 1
mengatakan persepsinya bahwa sebuah karya yang tidak
biasa-biasa dan terdapat unsur budaya, moral, politik
dengan narasi yang apik dan setelah membaca 4 kali dan
tertarik untuk membaca lagi. Sedangkan Data 4 Annicha
yang berpersepsi bahwa karya novel ini bagus karena
terdapat pelajaran sejarahnya dan sedikit terkesan dengan
bagian horornya yang saat bangun dikuburan.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat
disimpulkan, bahwa semangat zaman dapat
mempengaruhi persepsi pembaca baik itu pembaca
sebelumnya dengan pembaca sekarang karena mereka
memiliki persepsi masing-masing.
Rangkaian Sastra
Karya sastra yang lahir tentnuya akan memiliki
cerminan dari karya sebelumnya. karena setiap karya
sastra yang lahir akan mengalami modifikasi dari karya
yang sebelumnya dan nantinya akan dibaca oleh
pembaca.
Dalam novel Cantik Itu Luka yang tidak terlahir
secara langsung begitu juga. Ada beberapa kejadian di
Indonesia yang ikut andil didalam novelnya, seperti
penjajahan Belanda di Indonsia, penjajahan Jepang serta
Masa Partai Komunis Indonesia (PKI).
No. Bagian Kutipan
1. Cerita
Belanda
di Indonesia
“Bagaimanapun, itu cukup untuk
membuat penguasa Kompeni sedikit
berang dan mencurigai orang-orang Inggris telah membeli kopi dan nila,
bahkan mungkin mutiara. Mereka
bahkan curiga Inggris
menyelundupkan senjata melalui Halimunda untuk pasukan Diponegoro.
Akhirnya ekspedisi pertama orang-
orang Belanda datang, sekedar untuk
melihat, dan membuat peta.” “Orang Belanda pertama yang tinggal
di sana adalah seorang Letnan tentara
bersama dua sersan dan dua kopral.
Mereka ditemani sekitar enam puluhan prajurit bersenjata senapan, dan
sebuah garnisun kecil resmi membuka
posnya di Halimunda. Itu setelah
perang Diponegoro berakhir, dan ketika sistem Tanam Paksa mulai
diberlakukan. Sebelum itu, hasil
pertanian, terutama kopi dan nila yang
melimpah di pedalaman Halimunda sebelum orang-orang Belanda juga
menanam cokelat, dibawa melalui
jalan darat membelah Pulau Jawa
menuju Batavia (Kurniawan, 2016:
45).
Berdasarkan tabel tersebut dapat dicermati, bahwa novel
Cantik Itu Luka juga terinspirasi sejarah Indonesia
sebelum merdeka hingga sudah merdeka. Namun, tidak
semua pembaca mengenal dan mengerti kejadian
tersebut. Berikut tabel beberapa cuplikan tentang
responden pembaca mengetahui kejadian penjajahan
Belanda, penjajahan Jepang dan kejadian GS 30 PKI di
dalam novel Cantik Itu Luka.
No. Email Jawaban
1. Rofinisa Terjadi pada waktu
kependudukan tentara Jepang atas
Indonesia, awal zaman
kemerdekaan Indonesia dimana Indonesia hingga beberapa tahun
setelah kemerdekaan
Data 1 Rofinisa pekerja lepas mengenal kejadian pada
waktu kependudukan tentara Jepang atas Indonesia, awal
zaman kemerdekaan Indonesia dimana Indonesia hingga
beberapa tahun setelah kemerdekaan. Sedangkan Data 2
slaytherin seorang mahasiswa yang memiliki horizon
harapan berbeda tentang yang mengenal kejadian
GS30PKI, namun dalam novel Cantik Itu Luka
penggambaran tahun kejadian yang tidak disebutkan jelas
tahunnya, namun menunjukkannya lewat rangkaian
sejarah mulai dari kehadiran tentara Jepang hingga masa
kejatuhan PKI.
Berdasarkan penjabaranya tersebut, dapat
disimpulkan bahwa novel Cantik Itu Luka yang
merupakan karya sastra yang benar-benar baru, karena
ada beberapa inspirasi kejadian di Indonesia yang ikut
masuk dan menjadi salah satu tema dalam novel tersebut,
tentu dengan pengulasan yang kurang jelas dan
dimodifikasi.
Perspektif Diakronik-Sinkronik
Perspektif- perspektif sejarah akan bertolak
belakang dengan pemahaman karya sastra lama ataupun
baru. Perspektif diakronik yang merupakan perspektif
yang dicermati dari adanya kronologis sejarahnya.
Sedangkan perspektif sinkronik yang merupakan
Estetika Resepsi Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan: Kajian Hans Robert Jauss
pemahaman karya sastra yang kontemporer atau dapat
diperoleh hasil karya sasra baru.
No. Email Jawaban
1. Riansuryaputra(30
tahun)
Ketika diketahui
bahwa yg
memperkosa
adalah manusia
bukan binatang
Data 1 Rian mengtakan dengan perspektif baik
namun ia tidak suka didalam cerita novel Canti Itu Luka
dibagian saat diketahui yang memperkosa adalah
manusia bukan binatang. Sedangkan Data 2 Chorul yang
mengatakan dengan perspektif dalam cerita yang terlalu
banyak menceritakan kisah anaknya dari tokoh Dewi
Ayu, dia kurang suka, disebabkan ceritanya sudah
menarik yang diambil dari sisi kehidupan Dewi Ayu
bukan cerita anak Dewi Ayu.
Berbeda dengan perspektif sinkronik yaitu Data
3 Dian dan Data 4 Ahsyamul, mereka berspektif negatif
terutama Dian yang mengatakan bahwa karya sastra
novel Cantik Itu Luka dan berspektif dalam novel Cantik
Itu Luka tidak memiliki bagian yang ia sukai tertentu
karena ceritanya memiliki keterkaitan. Sedangkan Data 4
Ahsyamul berspektif yang tidak ia sukai dibagian yang
negatif dan buruk seperti halnya pemerkosaan.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat
disimpulkan, bahwa perspektif diakronik dengan
perspektif sinkronik yang berdasarkan usianya dapat
mrempengaruhi perbedaan perspektif.
Sejarah Sastra Umum
Karya sastra yang mempunyai fungsi sosial.
Fungsi sosial dalam karya sastra tersebut dapat
mempengaruhi hirizon harapan pembaca, disebabkan
adanya pengaruh perilaku terhadap pembaca. Karya
sastra dianggap sejarah sastra apabila karya tersebut
memiliki peranan yang sangat kuat sehingga dapat
mempengaruhi perilaku pembaca.
No. Email Horizon
Harapan
1. Indonesianfineart
sangat ada. saya menjadi
memahami
bagaimana
nilainkecantikan bukan hanya
melulu soal tubuh
saja tetapi
bagaimana krcantikan juga
soal cara berfikir
kan kekuatan seorang wanita
dalam mensikapi
dan melawan
hidup
benar-benar sangat asyik
untuk dibaca. tata
bahas realis dan
banyak pemahaman serta
pemahaman baru
yang filosofis
yang bisa sara dapatkan. yang
pasti membuka
cara berfikir untuk mereka
ulang arti
Berdasarkan
sebuah kecantikan,
feminisme dan
kesetaraan
gender.
Hasilnya, kedua responden mengaku mendapatkan
inspirasi setelah membaca novel Cantik Itu Luka. Data 1
Indonesiafineart yang mengatakan sangat ada. saya
menjadi memahami bagaimana nilai kecantikan bukan
hanya melulu soal tubuh saja tetapi bagaimana
kecantikan juga soal cara berfikir kan kekuatan seorang
wanita dalam mensikapi dan melawan hidup. Sedangkan
Data 2 Redy yang mengatakan Inspirasi untuk menulis,
agaknya. Untuk membuat karya yang luar biasa seperti
novel ini. Bahwa mereka setelah membaca novel
tersebut, mereka terinspirasi dan empati memahami
kecantikan dan membuat karya sastra yang bertema
sejarah.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat
disimpulkan, bahwa novel Cantik Itu Luka dapat
mempengaruhi perilaku dan pemhaman pembaca,
sehingga novel Cantik Itu Luka dapat dikaterogikan dan
dapat dimasukan ke dalam sejarah sastra umum. Hal telah
terbukti dengan banyaknya peminat novel tersebut,
kemudian telah dialih bahasakan 34 bahasa, mengalami
cetak ualng sebanyak 13 kali.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penilaian kriteria pembaca yang
terbagi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah. Kriteria yang unggul atau
tertinggi terletak pada kriteria keterlibatan emosi dengan
standar deviasi 0,999. Sedangkan kriteria sangat terendah
terletak pada kriteria makna daya tarik (universalitas)
dengan perilolehan standar deviasi 0,685. Jumlah standar
deviasinya sebanyak 15,742 dan penentuan keseluruhan
standar deviasi yaitu 0,787. Kriteria kegembiraan,
karakteristik, tokoh, khayalan/imaji, dapat dipercaya,
plot, konflik, kesederhanaan dan teknik narasi kategori
tinggi dinilai oleh pembaca. Kriteria ironis, ketertarikan,
dapat dipahami, struktur, gaya bahasa, perspektif baru,
minat lanjut kategorin sedang. Kriteria yang dinilai
rendah yaitu gagasan/tema utama.
Berdasarkan penilaian estetika resepsi,
ditemukan pembaca sebelumnya (pembaca diakronik)
dan pembaca sekarang (pembaca sinkronik). Maka dari
itu, novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan bahwa
penilaian, pemaknaan dan pemahaman pembaca yang
memiliki respon yang berbeda-beda. Hal tersebut
dipengaruhi Pengalaman Pembaca, Horizon Harapan,
Jarak Estetik, Semangat Zaman, Perspektif Diakronik dan
Sinkronik, Rangkaian Sastra dam Sejarah Sastra Umum
tesis Hans Robert Jauss.
Saran
Berdasarkan data diperoleh dan hasil
pembahasan dapat memberikan saran dalam penelitian,
yaitu (1) Bagi mahasiswa, disarankan untuk
mengapresiasikan karya sastra dengan melakukan
pembacaan terhadap karya sastra di Indonesia sehingga
dapat meningkatkan tingkat pembaca, pengetahuan dan
memahami suatu karya sastra. (2) Bagi peneliti
selanjutnya yang hendak penelitian, jika menggunakan
teori estetika resepsi eksperimental disarankan
menggunakan novel Rembulan Tenggelam Di Wajah
Karya Tereliye dengan Film Rembulan Tenggelam Di
Wajah karya rumah produksi Max Picture. Sebaliknya
jika menggunakan sumber data penelitian novel Cantik
Itu Luka disarankan menggunakan teori lainnya seperti
teori Ekranisasi Chutmen.
DAFTAR RUJUKAN
Djoko Pradopo, R. (2012). Beberapa Teori Sastra,
Metode Kritik Dan Penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Sastra:
Epistemologi Model Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Jabrohim. (2017). Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Jauss, H. (1983). Toward An Aesthetic Of Reception.
America: University
Junus, U. (1985). Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar.
Jakarta: PT. Gramedia
Kurniawan, E. (2016). Cantik Itu Luka. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Kutha Ratna, N. (2006). Teori, Metode, dan Teknik
Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Nurgiyantoro, B.(2015). Teori Pengkajian
Fiksi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Segers, R. (2000). Evaluasi Teks Sastra. Yogyakarta: Adi
Cita