essensialia daripada kaedah hukum

Upload: antoniusdriwardana

Post on 20-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ESSENSIALIA DARIPADA KAEDAH HUKUM

Ada dua sifat daripada kaedah hukum yaitu imperatif dan fakultatif. Dengan masing masing mempunyai definisi sebagai berikut : 1. Kaedah hukum yang fakultatif adalah pedoman atau patokan yang secara a priori mengikat. Dengan kata lain, masih diperbolehkan untuk melakukan kelakuan yang sikap yang di luar pedoman tersebut. Dan tidak dianggap sebagai suatu pelanggaran. Kaedah hukum yang imperatif adalah pedoman atau patokan yang secara a priori harus ditaati atau dipatuhi. Jadi, tanpa suatu syarat atau alasan yang dibicarakan terlebih dahulu tidak boleh menyimpang dari pedoman atau patokan yang ada. Jika ada pengecualian tertentu, maka akan dibicarakan terlebih dahulu.

2.

Jadi dapat dikatakan bahwa kedua sifat dari kaedah hukum tersebut adalah suatu pedoman atau patokan yang mewujudkan batas seseorang untuk bertindak. Sedangkan hakekatnya, patokan atau pedoman tersebut adalah sebuah pandangan. Selanjutnya analisa mengenai kaedah hukum yang imperatif, karena kaedah hukum yang fakultatif hal memaksa bukan sebuah essensi. Jika dikatakan memaksa, maka bisa saja diartikan : 1. Tidak dapat dilanggar atau dielakkan. Tetapi pada kenyataannya kaedah hukum yang bersifat imperatif pun dapat dilanggar. 2. Melakukan paksaan. Tapi orang bisa saja dikuasai oleh kaedah tersebut, tapi tidak takut kepada kaedah itu. Jadi, arti lain dari sifat memaksapun sudah tidak dikenal lagi. Maksud dari hukum yang sifatnya memaksa adalah dapat menyebabkan terjadinya atau adanya paksaan. Sehingga muncul pertanyaan, siapakah yang mengadakan paksaan tersebut? Kemungkinannya paling sedikit ada dua yaitu: 1. Diri sendiri, banyak orang yang tidak menyadarinya. Karena sifat manusia yang ingin hidup pantas dan seyogyanya. Dan hal tersebut tidak mungkin terjadi tanpa adanya pedoman atau patokan. Dan hasrat untuk hidup bersama orang lain yang menambah adanya paksaan diri untuk mengetahui diri sendiri melalui sosialsai dengan orang lain. Jadi lebih mudah untuk mengatakan kaedah kaedah hukum adalah memaksa. 2. Pihak lain yang oleh karena kaedah hukum diberi peranan untuk melakukan paksaan, misalnya polisi, jaksa, hakim. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat memaksa dari kaedah hukum adalah tidak esensial. Tapi sifat membatasi atau mematoki dari kaedah hukum adalah esensial. Nama NPM Kelas : Antonius Driwardana : 110110100386 :F