esap tentang fungsi keluarga

17
8 Fungsi Keluarga 1. Fungsi agama Keluarga sebagai tatanan sosial terkecil dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tempat memperkenalkan dan mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an. Keluarga berperan untuk membentuk generasi masyarakat yang agamis, yang beriman, dan percaya terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. 2. Fungsi sosial Keluarga sebagai basis untuk membentuk generasi yang mengerti aturan sosial. Mengenai norma-norma yang berlaku di masyarakat, mengenai aturan-aturan tak baku bagaimana cara bersosialisasi terhadap sesama manusia, bagaimana menghargai alam, dan kehidupan sosial. Diharapkan anak-anak, sebagai generasi penerus dari sebuah keluarga, diberikan pendidikan mengenai tingkah laku sesuai dengan fase perkembangan mereka. 3. Fungsi cinta kasih Dalam satu keluarga, diharapkan akan saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan berlimpahnya kasih sayang, diharapkan akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kecerdasan emosional yang baik sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, dan seterusnya akan terbentuk generasi-generasi yang berkualitas sehingga akan menciptakan suasana yang nyaman dalam sebuah kehidupan bermasyarakat. 4. Fungsi perlindungan Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggotanya. Melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan. 5. Fungsi ekonomi

Upload: stiunus-esap

Post on 17-Aug-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ESAP TENTANG fungsi keluarga

8 Fungsi Keluarga 

1. Fungsi agama

Keluarga sebagai tatanan sosial terkecil dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tempat memperkenalkan dan mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an. Keluarga berperan untuk membentuk generasi masyarakat yang agamis, yang beriman, dan percaya terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Fungsi sosial

Keluarga sebagai basis untuk membentuk generasi yang mengerti aturan sosial. Mengenai norma-norma yang berlaku di masyarakat, mengenai aturan-aturan tak baku bagaimana cara bersosialisasi terhadap sesama manusia, bagaimana menghargai alam, dan kehidupan sosial. Diharapkan anak-anak, sebagai generasi penerus dari sebuah keluarga, diberikan pendidikan mengenai tingkah laku sesuai dengan fase perkembangan mereka.

3. Fungsi cinta kasih

Dalam satu keluarga, diharapkan akan saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan berlimpahnya kasih sayang, diharapkan akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kecerdasan emosional yang baik sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, dan seterusnya akan terbentuk generasi-generasi yang berkualitas sehingga akan menciptakan suasana yang nyaman dalam sebuah kehidupan bermasyarakat.

4. Fungsi perlindungan

Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggotanya. Melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan.

5. Fungsi ekonomi

adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.

6. Fungsi pendidikan

Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak-anak generasi penerusnya.  Sebuah keluarga idealnya mampu menjadi tempat dimana terjadi interaksi yang mendidik. Suami terhadap istri, atau orang tua terhadap anak-anaknya. Memberikan pendidikan pada anak-anak  sesuai dengan tahapan usia adalah salah satu fungsi pendidikan dalam sebuah keluarga.

Page 2: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Fungsi pendidikan ini dapat diaplikasikan dengan cara menyekolahkan anak-anaknya sesuai dengan perkembangan usia. Diharapkan, dengan diberikan pendidikan melalui sekolah, anak-anak akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perkembangan tingkah laku sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

7. Fungsi pelestarian lingkungan

Seperti fungsi-fungsi lainnya, fungsi pelestarian lingkungan merupakan satu dari delapan fungsi keluarga. Dalam fungsi ini, keluarga memberikan pengetahuan mengenai norma terhadap lingkungan sehingga diharapkan generasi penerus keluarga tersebut akan lebih santun terhadap alam dan lingkungannya.

8. Fungsi reproduksi

Fungsi ini merupakan fungsi yang paling hakiki dalam sebuah keluarga karena harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas. Memelihara, membesarkan anak, dan merawat keluarga juga termasuk dalam fungsi reproduksi ini.

Kamis, 15 September 2011

10 Langkah PLKB 1. Pendekatan Tokoh Formal 2. Pendataan & Pemetaan

3. Pendekatan Tokoh Informal

4. PembentukanKesepakatan (MMD)

5. Pemantapan Kesepakatan

6. KIE oleh Tokoh Masyarakat

7. Pembentukan Grup Pelopor

8. Pelayanan KB

9. Pembinaan Peserta

10. Evaluasi, Pencatatan dan Pelaporan

PERAN PLKB

Pengelolaan Pelaksanaan Program KB Nasional di Desa dan Kelurahan Penggerak Partisipasi Masyarakat Pemberdaya Keluarga dan Masyarakat Penggalang dan Pengembang Kemitraan dengan Berbagai Pihak

Page 3: ESAP TENTANG fungsi keluarga

VISi : “Penduduk Seimbang 2015”MISI : “Mewujudkan Pembangunan yangBerwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”menggantikan visi sebelumnya “Seluruh Keluarga Ikut KB” dan misi “MewujudkanKeluarga Kecil Bahagia Sejahtera”

Untuk mempersiapkan kehamilan yang aman dan sehat harus dihindari 4 T ( terlalu ) dan 3 T ( Terlambat )4 T

1.       Terlalu muda untuk hamil ( kurang dari 20  tahun )2.       Terlalu tua untuk hamil ( lebih dari 35 tahun )3.       Terlalu sering hamil ( anak lebih dari 3 beresiko tinggi )4.       Terlalu dekat atau rapat jarak kehamilannya ( kehamilan berikutnya kurang dari 2 tahun )

3 T1.       Terlambat dalam membuat keputusan untuk mencari upaya penanganan pelayanan medis

kedaruratan2.       Terlambat ibu hamil tiba di sarana kesehatan yang sesuai3.       Terlambat memperoleh pertolongan kedaruratan medis difasilitas kesehatan

Pelantikan Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA sebagai Kepala BKKBN turut menandai perjalanan program keluarga berencana (KB) nasional di Indonesia yang telah berusia lebih dari empat dasawarsa. Perjalanan panjang program KB nasional di Indonesia diawali pada 16 Agustus 1967 ketika dalam pidatonya di hadapan sidang Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) Presiden Soeharto menyampaikan jiwa Deklarasi Kependudukan Dunia. Program KB dijadikan sebagai program pemerintah setelah pada 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN), yang merupakan lembaga semi pemerintah, melalui surat Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat No. 36/Kpts/Kesra/X/1968. Selanjutnya LKBN diubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1970 tanggal 22 Januari 1970. BKKBN kemudian diresmikan oleh Presiden Suharto pada 29 Juni 1970.

Dinamika perjalanan program KB nasional terus berlanjut. Sejak tahun 1992 program KB nasional telah dipayungi Undang-Undang (UU) RI Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. UU Nomor 10 Tahun 1992 telah diamandemen atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menjadi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Oktober 2009. UU Nomor 52 Tahun 2009 mengamanatkan pembentukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, yang bertugas melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana. Dengan demikian, lembaga baru ini mempunyai tanggung jawab yang lebih besar

Page 4: ESAP TENTANG fungsi keluarga

dari sebelumnya karena kini selain menyelenggarakan KB juga melaksanakan pengendalian penduduk.

Sebagai tindak lanjut dari UU Nomor 52 Tahun 2009, organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah direstrukturisasi menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui penetapan Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional pada 13 Oktober 2010. Dalam Perpres tersebut juga diatur beberapa ketentuan terkait peralihan dalam pembentukan BKKBN sebagaimana tercantum dalam Bab VII Ketentuan Peralihan.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 Bab VII Ketentuan Peralihan, Pasal 51 menyatakan bahwa pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden tersebut terdapat beberapa hal teknis yang perlu diatur dalam proses pembentukan BKKBN. Hal tersebut adalah pertama, bidang tugas keluarga berencana dan keluarga sejahtera dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional sampai dengan selesainya penataan organisasi BKKBN berdasarkan Peraturan Presiden ini; kedua, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Presiden ini menyerahkan seluruh arsip dan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada BKKBN; ketiga, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Pegawai Negeri Sipil BKKBN; keempat, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara mengatur penyelesaian administrasi pengalihan Pegawai Negeri Sipil dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional kepada BKKBN sebagaimana dimaksud pada huruf c; dan kelima, seluruh aset negara yang dikelola dan digunakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun beralih pengelolaan dan penggunaannya kepada BKKBN setelah mendapat persetujuan Menteri yang bertanggung jawab di bidang keuangan.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 Bab VII Ketentuan Peralihan, Pasal 53 ayat (1) menyatakan bahwa “Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ditetapkan sebagai Kepala BKKBN sampai dengan diangkatnya Kepala BKKBN yang baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.” Pernyataan inilah yang menjadi dasar bagi Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA untuk melaksanakan segala ketentuan peralihan dalam Peraturan Presiden tersebut, termasuk penataan organisasi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memimpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2010 selama ini.

Page 5: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Sementara itu Pasal 53 ayat (2) menyatakan bahwa “Dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Presiden ini, Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan mengusulkan calon Kepala BKKBN yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Presiden sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.” Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 113/M Tahun 2011, maka Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA diberhentikan dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden RI disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut dan diangkat kembali oleh Presiden RI sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Pada Selasa, 27 September 2011 Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA dilantik sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional oleh Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.

Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA dan BKKBN yang dipimpinnya dihadapkan pada tantangan berat masalah kependudukan Indonesia, khususnya kuantitas penduduk. Sesuai Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237 juta jiwa dengan laju pertambahan penduduk (LPP) antara tahun 2000-2010 sebesar 1,49% per tahun. Ini membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat sementara jumlah penduduk dunia diproyeksikan mencapai 7 milyar jiwa pada bulan Oktober 2011 mendatang. Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA dan BKKBN yang dipimpinnya mencoba menjawab tantangan ini dengan berupaya mencapai visi “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” dan misi “mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera”.

Gandarusa, pil anti hamil khusus untuk pria telah siap produksi. Paling cepat tahun ini tablet pil KB untuk pria ini siap diproduksi. Semua sudah menyelesaikan tahapan mulai penelitian hingga ujicoba dan tinggal diproduksi secara massal. Ekstrak daun gandarusa sudah terbukti sangat tokcer mencegah kehamilan bagi sang istri. Meski berhubungan dengan pasangan, dengan mengunsumsi pil KB pria ini secara teratur kelahiran bica dicegah. "Semua tahapan sebelum menjadi produk kesehatan sudah tuntas. Paling cepat, tahun ini pil gandarusa akan diproduksi secara massal," ungkap Rektor Unair, Prof. Fasich, beberapa waktu lalu di kampusnya. Adalah dosen farmasi Unair, Bambang Prayogo, yang berhasil mengambil ekstrak daun gandarusa (gendarussa vulgaris nee). Dengan memanfaatkan daun tumbuhan ini, Bambang telah sukses mengujikan kepada ratusan pasangan usia subur. "Mereka adalah para akseptor keluarga berencana (KB). Setelah diujikan, berhasil. Gandarusa memang bisa mencegah pembuahan pada pasangan, Bahkan para pria mengaku makin jantan,"

Page 6: ESAP TENTANG fungsi keluarga

ucap Bambang. Unair kini terus mendukung dan memfasilitasinya. Pihak kampus semakin giat menggandeng pihak ketiga termasuk dunia industri farmasi untuk meyakinkan temuan Bambang tersebut. Bambang kini telah dipercaya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Lembaga Pemerintah ini siap menampung seluruh pil ekstrak gandarusa untuk menyukseskan KB. Apalagi akseptor KB saat ini masih didominasi perempuan datau istri. Sementara suami sangat sedikit yang mau KB. PT Indo Farma, salah satu produsen obat terbesar, juga sudah menyelesaikan uji klinis siap memproduksi secara massal. "BKKBN, PT Indo Farma dan Unair sudah meneken MoU," tambah Fasich. Ekstrak daun Gandarusa ini telah meyakinkan dunia kesehatan. Karena telah menjadi kontrasepsi sakti bagi pria, kini tanaman gandarusa terus dibudidayakan di wilayah-wilayah di Jatim. Di antaranya, di Mojokerto, Jombang, Pasuruan dan daerah lain. (Surya/6 September 2011).

Gumelar / Gerakan Untuk Memantapkan Lini Lapangan Rancage ) Ad/ Serangkaian upaya untuk membangun lini lapangan program KB yang dinamis dan efektif dalam mencapai sasaran program kependudukan dan KB

Pengertian Keluarga Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan salingketergantungan. Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,hubungan  perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan sertamempertahankan suatu kebudayaan.Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :- Unit terkecil dari masyarakat- Terdiri atas 2 orang atau lebih- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah- Hidup dalam satu rumah tangga-

Page 7: ESAP TENTANG fungsi keluarga

 Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing- Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaanTahap-tahap Kehidupan Keluarga1. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalammembentuk rumah tangga.2. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagaigenerasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakansaat-saat yang sangat dinantika3. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasihsayang kepada anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepadaorang tuanya. Dan kondisinya masih sangat lemah.4. Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupansosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalahkesehatan karena tidak mengetahui mana yang  kotor dan mana yang bersih. Dalam fase inianak  sanga t   sens i t i f   t e rhadap  pengaruh   l ingkungan  dan   tugas  ke luarga  ada lah  mula imenanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya,dsb.5. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara   te ra tur ,  mengont ro l   tugas- tugas  d i   sekolah  anak  dan  meningka tkan  penge tahuanumum anak.6. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalamtahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itusuri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertianantara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.7. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapatm e n y e l e s a i k a n   p e n d i d i k a n n y a ,   m a k a   t a h a p   s e l a n j u t n y a   a d a l a h  m e l e p a s k a n   a n a k   k e masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akanmemulai kehidupan berumah tangga.8.

Page 8: ESAP TENTANG fungsi keluarga

 Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.9. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkandiri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.Struktur KeluargaStruktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapagenerasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah 2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapagenerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga sedarah suami.5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengansuami atau istri.Ciri-ciri Struktur KeluargaMenurut Anderson Carter ciri-ciri struktur keluarga :1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota keluarga.2. Ada  ke te rba tasan   :   se t iap  anggota  memi l ik i  kebebasan   te tap i  mereka   juga  mempunyaiketerbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinyamasing-masing.Tipe / Bentuk Keluarga1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anak.2. Keluarga  besar   (Extended  Fami ly)  ada lah  ke luarga   In t i  d i tambah  dengan  sanak  saudara ,misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.3. Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan pria yangmenikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.4. 

Page 9: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian ataukematian.5. Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami danhidup secara bersama.6. Keluarga  Kabi tas   (Cahabi tas ion)  ada lah  dua  orang  menjad i   sa tu   tanpa  pern ikahan   tap imembentuk suatu keluargKeluarga   Indones ia  umumnya  menganut   t ipe  ke luarga  besar   (ex tended  fami ly)  karenamasyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku hidup dalam suatu komuniti denganadat istiadat yang sangat kuat.Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga1. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ayah.2. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ibu.3. Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.Peranan KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatanyang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalamkeluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :1. 2.

 Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimanakeluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksia n t a r   s e s a m a   a n g g o t a   k e l u a r g a .   S e h i n g g a   s a l i n g   p e n g e r t i a n  s a t u   s a m a   l a i n   d a l a m menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan  anggota  ke luarga  yang   la in  da lam kehidupan  beragama,  dan   tugas  kepa lak e l u a r g a   u n t u k   m e n a n a m k a n   k e y a k i n a n   b a h w a   a d a   k e y a k i n a n   l ai n   y a n g   m e n g a t u r   kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.6. 

Page 10: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerjauntuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapatmemenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempatrekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalamkeluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, berceritatentang pengalaman masing-masing, dsb.8. Fungs i  Bio log is .  Tugas  ke luarga  yang  u tama  da lam ha l   in i   ada lah  un tuk  meneruskanketurunan sebagai generasi penerus.Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokol kelurga terhadap keluarga lainnya, yaitu :1. Asih adalah memberikan kasih saying, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada anggotake luarga   seh ingga  memungkinkan  mereka   tumbuh  dan  berkembang  sesua i  us ia  dankebutuhannya.2. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selaluterpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial, danspiritual.

 3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasayang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.Tugas-tugas KeluargaPada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing4. Sosialisasi antar anggota keluarga5. Pengaturan jumlah anggota keluarga6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotany

Page 11: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencarinafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepalake luarga ,   sebaga i  anggota  dar i  ke lompok  sos ia lnya   se r ta  sebaga ianggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus   rumah   tangga ,   sebaga i  pengasuh  dan  pendid ik  anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranansos ia lnya   se r ta   sebaga i  anggota  masyaraka t  dar i  l ingkungannya ,d i s a m p i n g   i t u   j u g a   i b u   d a p a t   b e r p e r a n   s e b a g a i   p e n c a r i  n a f k a h tambahan dalam keluarganya.3. Peran  Anak   :  Anak-anak  melaksanakan  peranan  ps ikos ia l   sesua i  dengan  t ingka t  perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.Fungsi KeluargaAda beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :1. Fungsi Biologis

 a. Untuk meneruskan keturunan b. Memelihara dan membesarkan anak c. Memenuhi kebutuhan gizi keluargad. Memelihara dan merawat anggota keluarga.2. Fungsi Psikologisa. Memberikan kasih sayang dan rasa aman b. Memberikan perhatian diantara anggota keluargac. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.d. Memberikan Identitas anggota keluarga.3. Fungsi Sosialisasia. Membina sosialisasi pada anak. b. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.c. 

Page 12: ESAP TENTANG fungsi keluarga

Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.4. Fungsi Ekonomia. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang  akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.5. Fungsi Pendidikana. Menyekolahkan  anak  un tuk  member i  penge tahuan ,  ke te rampi lan  dan  membentuk    perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya. b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewas