epistaksis

5
1. Mekanisme Epistaksis Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang penyebabnya bisa lokal atau sistemik. Epistaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala dari suatu kelainan yang mana hamper 90% dapat berhenti sendiri. Penyebab lokal dapat diakibatkan oleh sinusitis kronis, benda asing, iritan, dan trauma. Penyebab sistemiknya dapat disebabkan oleh hipertensi, leukemia, sirosis hati, ataupun obat-obatan (Anti Inflammatory Drugs). Terdapat dua sumber perdarahan pada epistaksis yaitu pada bagian anterior, beRSUPmber dari pleksus Kiesselbach (little area) dan pada bagian posterior yang berasal dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoid posterior.

Upload: nenianggraeni

Post on 08-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

respiratory epistaksis tonsil yang terlihat

TRANSCRIPT

Page 1: Epistaksis

1. Mekanisme Epistaksis

Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang penyebabnya bisa lokal atau

sistemik. Epistaksis bukan suatu penyakit melainkan gejala dari suatu kelainan yang mana

hamper 90% dapat berhenti sendiri. Penyebab lokal dapat diakibatkan oleh sinusitis kronis,

benda asing, iritan, dan trauma. Penyebab sistemiknya dapat disebabkan oleh hipertensi,

leukemia, sirosis hati, ataupun obat-obatan (Anti Inflammatory Drugs). Terdapat dua sumber

perdarahan pada epistaksis yaitu pada bagian anterior, beRSUPmber dari pleksus

Kiesselbach (little area) dan pada bagian posterior yang berasal dari arteri sfenopalatina dan

arteri etmoid posterior.

Gambar. Pembuluh Darah Pada Hidung

Berdasarkan lokasinya epistaksis dapat dibagi atas beberapa bagian, yaitu:

1. Epistaksis anterior

Merupakan jenis epistaksis yang paling sering dijumpai terutama pada anak-anak dan

biasanya dapat berhenti sendiri.2 Perdarahan pada lokasi ini bersumber dari pleksus

Kiesselbach (little area), yaitu anastomosis dari beberapa pembuluh darah di septum

bagian anterior tepat di ujung postero superior vestibulum nasi Perdarahan juga dapat

Page 2: Epistaksis

berasal dari bagian depan konkha inferior. Mukosa pada daerah ini sangat rapuh dan

melekat erat pada tulang rawan dibawahnya. Daerah ini terbuka terhadap efek

pengeringan udara inspirasi dan trauma. Akibatnya terjadi ulkus, ruptur atau kondisi

patologik lainnya dan selanjutnya akan menimbulkan perdarahan.

2. Epistaksis posterior

Epistaksis posterior dapat berasal dari arterisfenopalatina dan arteri etmoid

posterior. Pendarahan biasanya hebat dan jarang berhenti dengan sendirinya. Sering

ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit

kardiovaskuler.

2. Macam-macam Tonsil

Gambar. Anatomi Tonsil tampak depan

Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. Cincin Waldeyer

merupakan jaringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil

palatina, tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual, dan tonsil tubal (Ruiz JW, 2009). Tonsil

adenoid terletak di dinding belakang nasofaring. Lingual tonsil terletak di dasar lidah dan

dibagi menjadi dua oleh ligamentum glosoepiglotika. Sedangkan palatine tonsil terletak di

lateral orofaring.

Page 3: Epistaksis

Gambar. Anatomi Tonsil Tampak Samping

Berdasarkan gambar, tonsil yang dapat terlihat adalah palatine tonsil.

3. Daerah steril pada sistem pernapasan

Daerah steril pada sistem pernapasan dimulai dari sistem pernapasan bagian bawah

(trakea, bronkiolus, dan jaringan pulmonari), hal ini disebabkan karena adanya epitel bersilia

pada daerah tersebut yang akan membersihkan setiap mikroorganisme yang sampai kedalam

saluran perapasan bagian bawah. Bila ada bakteri yang masuk sampai kedalam saluran

pernapasan bagian bawah, maka akan dibersihkan atau dihalangi oleh lapisan mukosiliaris

yang melapisi bronkiolus dengan cara batuk, bersin, atau ditelan.

Page 4: Epistaksis

DAFTAR PUSTAKA

Nuty WN, Endang M. Perdarahan hidung dan gangguan penghidu, Epistaksis. Dalam: Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung tenggorok. Edisi 3. Jakarta, Balai Penerbit FK UI, 1998: 127 – 31

Staf Pengajar FK UI. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara : Jakarta.

Tortora, J. Gerrald., Derickson, Bryan. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. Jhon Willey and Sons : USA.