epilepsi
DESCRIPTION
Epilepsi: diagnosis, etiologi, tatalaksana, prognosisTRANSCRIPT
EPILEPSI Epidemiologi Insidens epilepsi 70/100.000 penduduk per tahun dan prevalensinya 4 – 10/1000 pada populasi umum. Laki-‐laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan Definisi Epilepsi merupakan kondisi gangguan kronik yang ditandai oeh berulangnya bangkitan epilepsi. Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis dari bangkitan serupa (stereotipik) yang berlebihan dan abnormal, berlangsung mendadak dan sementara, dengan atau tanpa perubahan kesadaran, disebabkan oleh hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di otak dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut. Kejang epilepsi harus dibedakan dengan sindrom epilepsi. Kejang epilepsi adalah timbulnya kejang akibat berbagai penyebab yang ditandai dengan serangan tunggal atau tersendiri. Sedangkan sindrom epilepsi adalah sekumpulan gejala dan tanda klinis epilepsi yang ditandai dengan kejang epilepsi berulang, meliputi berbagai etiologi, umur, onset, jenis serangan, faktor pencetus, kronisitas. Etiologi Epilepsi dapat disebabkan oleh faktor genetik (idiopatik) dan kelainan yang didapat (simtomatik) Penyebab simtomatik antara lain:
• Infeksi SSP • Trauma kepala • Tumor • Asfiksia
Berdasarkan komisi klasifikasi dan terminologi ILAE (International League Against Epilepsy) pada tahun 1989, epilepsi dibagi menjadi: Hubungan lokalisasi dan sindrom (fokal, lokal, parsial) Idiopatik dengan onset berhubungan dengan usia: Epilepsi anak benigna dengan gelombang paku di sentrotemporal Epilepsi anak dengan paroksismalitas di oksipital
Epilepsi reading primer Simtomatik
Epilepsi parsial kontinyu progresif kronik pada anak (sindrom Kojewnikows) Sindrom yang ditandai oleh bangkitan dengan cara presipitasi yang khas Sindrom yang berdasarkan tipe bangkitan, lokalisasi anatomik dan etiologi:
Epilepsi lobus temporalis Epilepsi lobus frontalis Epilepsi lobus parietalis Epilepsi lobus oksipitalis
Kriptogenik Digolongkan menjadi simtomatik dan etiologinya tidak diketahui Epilepsi umum dan sindrom
Idiopatik dengan onset berhubungan dengan usia Kejang neonatal familial benigna Kejang neonatal benigna Epilepsi mioklonik benigna pada bayi Epilepsi absens pada anak Epilepsi absens juvenil Epilepsi mioklonik juvenil (petit mal impulsif) Epilepsi dengan bangkitan grand mal pada waktu bangun Epilepsi idiopatik umum lain yang tidak tersebut di atas Epilepsi dengan bangkitan yang didahului oleh bentuk aktivitas yang khas
Kriptogenik atau simtomatik, menurut penampilan usia Sindrom West (spasme infantil, Blitz-‐Nick-‐Salam krampfe) Sindrom Lennox Gestaut Epilepsi dengan bangkitan mioklonik-‐astatik Epilepsi dengan absens mioklonik
Simtomatik Etiologi tidak khas Ensefalopati mioklonik dini Ensefalopati epileptik infantil dini dengan suppression burst Epilepsi umum simtomatik lain yang tidak tersebut di atas Sindrom spesifik bangkitan epileptik yang mungkin menyebaban komplikasi banyak penyakit, yang termasuk ini yaitu penyakit dengan bangkitan/serangan yang merupakan manifestasi utama
Epilepsi umum dan sindrom yang tidak dapat ditentukan sifatnya fokal atau umum
Dengan bangkitan umum atau fokal Kejang neonatal Epilepsi mioklonik berat pada bayi Epilepsi dengan gelombang paku-‐ombak terus menerus selama tidur dengan gelombang lambat Afasia epileptik didapat (sindrom Landau-‐Kleffner) Epilepsi lain yang tidak dapat ditentukan dan bukan tersebut di atas tanpa sifat yang jelas bangkitan umum atau fokal, termasuk semua kasus grand mal tonik-‐klonik yang secara klinis dan EEG tidak dapat diklasifikasikan secara jelas serangan umum dan hubungannya dengan lokalisasinya, seperti pada banyak kasus serangan grand mal waktu tidur
Sindrom spesial
Bangkitan yang berhubungan dengan situasi Kejang demam Bangkitan tersendiri atau status epileptikus tersendiri Bangkitan yang terjadi hanya apabila ada kelainan metabolik akut atau kejadian toksik akut, misalnya karena alkohol, obat-‐obatan, eklamsia dan hiperglikemia nonketotik
Pemeriksaan Penunjang • EEG: untuk menentukan klasifikasi sindrom epilepsi di luar bangkitan • MRI kepala: untuk mengetahui kelainan struktur di otakw
Manajemen Prinsip pengobatan epilepsi
• Frekuensi bangkitan >2x episode bangkitan per tahun • Monoterapi • Pemilihan obat disesuaikan dengan sindrom epilepsi • OAE dimulai dengan 1 macam, dimulai dengan dosis kecil dinaikkan
bertahap sampai bangkitan hilang atau muncul efek samping. Bila obat pertama gagal, dapat ditambahkan obat kedua sampai bangkitan teratasi, kemudian OAE pertama diturunkan dan distop dengan tujuan monoterapi
Pilihan OAE • untuk bangkitan dengan onset fokal: karbamazepin, asam valproat,
topiramat, fenobarbital • untuk bangkitan umum: asam valproat, topiramat, etosuksimid,
lamotrigin, fenobarbital Penghentian obat
• Pada umumnya OAE bisa dihentikan dalam 2 – 4 tahun bebas bangkitan. Penghentian obat dilakukan secara bertahap (tappering off), perlu waktu 6 bulan untuk menghentikannya. Sebelum obat dihentikan, dilakukan EEG untuk melihat perbaikan EEG.
Prognosis Pada umumnya prognosis epilepsi baik, ±70% penderita epilepsi mengalami remisi (bebas bangkitan selama 5 tahun setelah penghentian obat) Beberapa faktor prediktor prognosis:
• Kelainan neurologi berat (retardasi mental, palsi serebral) • Terdapat beberapa jenis bangkitan • Respons terhadap OAE (bila bangkitan tidak terkontrol dalam 1 tahun
terapi) • EEG abnormal pada awal terapi atau EEG memburuk • Memerlukan politerapi untuk mengontrol bangkitan