elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/357/jbptunikompp-gdl... · web viewkepala bengkel...
TRANSCRIPT
TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
PADA PT. PLN (PERSERO) JASA DAN PRODUKSI UNIT PRODUKSI
BANDUNG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Kerja Praktek Pada Program Studi Akuntansi
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Oleh:
NURLAELA
21306011
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2008
LEMBAR PENGESAHAN
TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
PADA PT. PLN (PERSERO) JASA DAN PRODUKSI UNIT PRODUKSI
BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang D3
Program Studi Akuntansi
NURLAELA
21306011
Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Kerja Praktek
Bandung, 5 Desember 2008
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si
NIP: 4127. 34. 03. 004
Pembimbing Perusahaan
Dadan Cardana
Supervisor
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si
NIP: 4127. 34. 03. 003
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulillahi Rabbilalamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul “TINJAUAN
ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.
PLN (PERSERO) JASA DAN PRODUKSI UNIT PRODUKSI BANDUNG”.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat dalam kerja praktek
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kerja praktek ini masih banyak
kekurangan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan.
Namun demikian, penulis senantiasa berusaha menyusun dan menyelesaikan dengan
sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari semua
pihak yang berhubungan dengan laporan ini, tidak mungkin laporan ini dapat
diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan rasa trimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE. M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
4. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dalam membimbing penulis sehingga
akhirnya laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan.
5. H. Giri Santoso, BE. Selaku Pimpinan PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit
Produksi Bandung, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi
Bandung.
6. Bapak Dadan Cardana. Selaku Pembimbing dari perusahaan yang telah membantu
penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung.
7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi
Bandung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
8. Keluarga besar H. Fudjin khususnya Ibu, Bapak, Kakak dan Adik yang selalu
memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta
pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis
untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini
9. Keluarga Kak Desi, Kak Ryjte, yang selalu menyayangi dan memberikan
semangat moril kepada penulis.
10. Pendukung setia penulis Jhon Harryst Tupanwael, atas dukungan. Kasih sayang,
perhatian, nasehat serta dorongan semangatnya.
11. Untuk sahabat- sahabat penulis, Remaja Kavaleri terima kasih atas dukungan dan
dorongan semangatnya.
12. Teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan, bimbingan, dorongan dan segala sesuatu yang telah diberikan
kepada penulis senantiasa mendapat imbalan dari Allah SWT. Amien.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi
yang memerlukannya dan segala kelapangan hati penulis menerima segala saran dan
kritik terhadap penulisan laporan kerja praktek ini untuk perbaikan selanjutnya.
Bandung, 30 Desember 2008
Penulis
NURLAELA 21306011
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek………………………………….. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek…………………………………............... 3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek……………………………………….. 4
1.4 Metode Kerja Praktek…………………………………………. 5
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek………………………………. 6
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………. 8
2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan…………………….. 13
2.3 Tugas Pokok Unsur Pelaksanaan………………………………. 15
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan…………………………………… 20
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……………………………… 22
3.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas…………… 22
3.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…………. 22
3.1.1.2 Pengertian Kas…………………………………… 23
3.1.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas……. 24
3.1.2 Prosedur Pengeluaran Kas……………………………….. 24
3.1.3 Pengertian Catatan Akuntansi, fungsi yang terkait, dan Informasi
yang dihasilkan dalam Aktivitas Pengeluaran Kas……….. 26
3.1.3.1 Pengertian Catatan Akuntansi yang digunakan…. 26
3.1.3.2 Pengertian Fungsi yang Terkait……...................... 26
3.1.3.3 Pengertian Informasi yang Dihasilkan………….. 28
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek…………………………….. 29
3.2.1 Pelaksanaa Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas 29
3.2.2 Prosedur Pengeluaran Kas………………………………... 30
3.2.2.1 Prosedur Pembayaran Intern……………………... 30
3.2.2.2 Prosedur Pembayaran Ekstern…………………… 36
3.2.3 Pelaksanaan Catatan Akuntansi, fungsi yang terkait, dan
Informasi yang dihasilkan dalam Aktivitas Pengeluaran Kas 42
3.2.3.1 Catatan Akuntansi yang Digunakan……………… 42
3.2.3.2 Fungsi yang Terkait………………………………. 42
3.2.3.3 Informasi yang Dihasilkan……………………….. 43
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek………………….. 44
3.3.1 Jenis-jenis Pengeluaran Kas……………………………… 44
3.3.2 Pelaksanaan Pengeluaran Kas Prosedur Daftar Gaji…….. 47
3.3.3 Pelaksanaan Pengeluaran Kas Pencatatan Laporan………. 48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 51
4.2 Saran…………………………………………………………….. 52
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………… 55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………….. 64
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1.1 Tabel Aktivitas Kerja Praktek………………………………………... 6
Table 1.2 Tabel Aktivitas Perusahaan………………………………………….. 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Alur Proses Pembayaran Intern………………………………….. 34
Gambar 3.1 Lanjutan Alur Proses Pembayaran Intern……………………….. 35
Gambar 3.2 Alur Proses Pembayaran Ekstern………………………………… 40
Gambar 3.2 Lanjutan Alur Proses Pembayaran Ekstern……………………… 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)
Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung……………………… 55
Lampiran 2 : Bukti Kas Pengeluaran…………………………………………… 56
Lampiran 3 : Slip Gaji………………………………………………………….. 57
Lampiran 4 : Surat Pengantar Perawatan Kesehatan Untuk Rawat Inap……… 58
Lampiran 5 : Surat Pernyataan Permohonan Kerja Praktek
dari Universitas Komputer Indonesia…………………………... 59
Lampiran 6 : Surat Pernyataan Kesediaan dan Perjanjian Melaksanakan Kerja Praktek
di PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung.. 60
Lampiran 7 : Daftar Kehadiran Mahasiswa Kerja Praktek……………………. 61
Lampiran 8 : Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Dosen Pembimbing… 62
Lampiran 9 : Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Perusahaan…………. 63
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Perusahaan yang ada di Indonesia memiliki beberapa jenis perusahaan, yaitu
perusahaan dagang, industri, jasa dan keuangan yang berbentuk badan hukum
perseorangan, Firma , CV, PT, Yayasan, baik yang dimiliki oleh swasta maupun
Negara.
PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak
dalam bidang penyediaan energi listrik di Indonesia. PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung memiliki fungsi yang sangat penting dalam
mengelola sistem tenaga listrik Bandung, khususnya dalam manajemen sistem
kelistrikan yang meliputi pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan jaringan
transmisi yang menghubungkan pusat-pusat pembangkit listrik dengan pelanggan.
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus ditunjang oleh sistem
informasi akuntansi yang memegang peranan penting di dalam merencanakan,
mengkoordinasikan dan menguasai atau mengontrol berbagai aktivitas yang
dilaksanakan oleh sutau perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini diterapkan untuk
kelancaran pembiayaan perusahaan terutama yang berkaitan dengan uang tunai,
sehingga apabila terjadi kekurangan maka dapat mengganggu kelancaran operasi
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik dalam
mengelola kas.
PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung membutuhkan
sejumlah dana yang cukup untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
menyediakan listrik dan menjalankan usahanya. Dana ini dipergunakan untuk
membiayai kegiatan operasional dan investasi.
Bidang keuangan merupakan salah satu bidang yang sangat penting di dalam
suatu perusahaan. Salah satu tugas pokok bidang keuangan pada PT PLN (Persero)
Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung adalah mengelola pembayaran.
Uang merupakan alat pembayaran yang sah diterima secara umum oleh
masyarakat dalam kegiatan perdagangan. Jenis uang yang dimiliki oleh perusahaan
biasanya dalam bentuk uang tunai yang ada di perusahaan dan disimpan di bank.
Banyak aktivitas yang terjadi di perusahaan yang menyangkut kas dan bank,
diantaranya aktivitas pengeluaran kas dan aktivitas pengeluaran yang dilakukan
melalui bank.
Aktivitas-aktivitas pengeluaran kas dan bank merupakan hal yang rutin dalam
suatu perusahaan, pada PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi
Bandungaktivitas-aktivitas pengeluaran kas dan bank sangat berpengaruh terhadap
kelancaran operasional dan investasi perusahaan.
Dengan demikian perusahaan harus dapat memperkirakan kebutuhan kas
secara akurat karena pengelolaan kas merupakan fungsi perusahaan kritis. Sedangkan
pengeluaran kas merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam aktivitas
perusahaan. Pengelolaan pengeluaran kas yang baik akan membawa perusahaan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Sehingga untuk menghasilkan suatu pengelolaan
yang baik, maka perlu disusun suatu sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang
dapat menghasilkan suatu informasi yang memadai guna meningkatkan
pertanggungjawaban dan menghindari penyelewengan terhadap kas.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan
peninjauan lebih lanjut mengenai suatu tinjauan sistem akuntansi pengeluaran kas
pada PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung dalam bentuk
laporan dengan judul “TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS PADA PT. PLN (PERSERO) JASA DAN PRODUKSI
UNIT PRODUKSI BANDUNG”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penulis dalam melaksanakan kerja praktek yaitu:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi pengeluaran kas pada
PT. PLN (Persero) Jasa Produksi Unit Bandung.
2. Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas pada PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung.
3. Untuk mengetahui catatan akuntansi, fungsi yang terkait, dan informasi yang
dihasilkan dalam aktivitas pengeluaran kas pada PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun kegunaan yang diharapkan dengan dilaksanakannya kerja praktek
yaitu :
a. Bagi penulis
1. Meningkatkan keterampilan praktis dalam melaksanakan pekerjaan akuntansi
dengan mengetahui dan langsung mempraktekan ilmu yang telah didapat dalam
perkuliahan secara otomatis akan mengubah keterampilan untuk menunjang
keahlian profesinya.
2. Dapat membandingkan perbedaan antara teori yang diperoleh dengan praktek di
lapangan.
3. Memantapkan penulis untuk bersosialisasi, berdisiplin dan bertanggungjawab atas
tugas yang diberikan.
b. Bagi Instansi
Diharapkan dengan laporan kerja praktek ini dapat memberikan masukan bagi
perusahaan khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
c. Bagi Program Studi Akuntansi
Memberi masukan secara teoritis kepada Program Akuntansi melalui aplikasi
teori-teori yang telah penulis dapatkan selama kuliah, terutama yang berkaitan
dengan SIA (Sistem Informasi Akuntansi).
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan oleh penulis adalah Block Release yaitu pelaksanaan
praktek kerja yang dilaksanakan dalam satu periode tertentu yaitu selama satu bulan.
Mulai tanggal 07 Juli - 19 Agustus 2008.
Selain itu dalam penulisan Laporan Kerja Praktek penulis menggunakan
metode deskriptif naratif dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan
pada saat sekarang berdasarkan pengamatan serta pelaksanaan praktek kerja.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah:
1. Penelitian Lapangan
a. Observasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara
langsung pada bagian Akuntansi perusahaan.
b. Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung
dengan staf bagian Akuntansi atau pihak yang berhubungan langsung atau
relevan dengan objek yang diteliti.
c. Dokumentasi Bukti Kas Keluar
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat atau
mengumpulkan bukti-bukti transaksi pengeluaran kas yang terjadi di dalam
perusahaan.
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
A. Lokasi
Kerja Praktek ini dilaksanakan di lingkungan PT. PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung pada sub bagian keuangan yang berlokasi di JL.
Banten No.10 Bandung Tlp. (022) 7208176, 7215346.
B. Waktu
Waktu pelaksanaan kerja praktek yaitu selama satu bulan dimulai dari tanggal
7 Juli sampai dengan 19 Agustus 2008. Adapun rincian waktu pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Aktivitas Kerja Praktek
Hari Kerja Waktu
Senin – Kamis
Jum’at
Sabtu - Minggu
07.30 – 16.30 WIB
07.30 – 16.00 WIB
Libur
Tabel 1.2
Aktivitas Perusahaan
Hari Kerja Waktu
Senin – Kamis
Jum’at
Sabtu - Minggu
07.30 – 16.30 WIB
07.30 – 16.00 WIB
Libur
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Umum Listrik Negara atau PLN Distribusi Jawa Barat, didirikan
kira-kira pada tahun 1914 oleh para pengusaha Belanda pada waktu itu dengan nama
Gemeenscappelijk Electriciteit Bendrijf Voor Bandoeng En Omstroken yang disingkat
GEBEO.
Untuk melayani segala kebutuhan menyangkut alat-alat perlengkapan dan
perbaikan-perbaikan kepentingan GEBEO, maka para pengusaha Belanda pada waktu
itu mendirikan sebuah Bengkel yang berlokasi di jalan Dayeuh Kolot pada tahun 1917
dengan nama Dient Voor Waterkracht And Electriciteitswezen di singkat dengan nama
W.E .
Sehubungan dengan kebutuhan GEBEO semakin hari semakin bertambah, baik
mengenai alat-alat perlengkapan, perbaikan, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya maka
pada tahun 1930 para pengusaha Belanda mendirikan lagi sebuah bengkel yang
berlokasi di Jalan Kebon Waru Bandung dengan nama Werkplate GEBEO.
Pada tahun 1934 Departemen Pemerintah Belanda yaitu Veerkeer And
Waterstat mengambil alih perusahaan dengan nama menjadi Electricittswezen yang
kemudian berganti nama lagi dengan nama Landwaterkracht Bedrijf Bandoeng She
Hoogvlate di singkat dengan nama L.W.B., sedangkan bengkel yang ada di Jalan
Kebon Waru tidak mengalami perubahan nama.
Pada tahun 1939 Pemerintah Belanda memindahkan bengkel yang ada di Jalan
Kebon Waru ke Jalan Banten dengan tidak mengalami perubahan nama. Kemudian
pada waktu Pemerintah Indonesia mengambil alih semua perusahaan-perusahaan asing
yang ada di Indonesia, tepatnya pada tahun 1957 terjadinnya nasionalisasi perusahaan
milik asing, maka nama Werkplate GEBEO diubah dan kemudian diganti namanya
menjadi Instalasi Gudang dan Bengkel Cabang Perusahaan Umum Listrik Negara
berlokasi di Jalan Banten No. 10 Bandung, kemudian biasa disebut Bengkel Listrik.
Bengkel Listrik ini selain memberikan pelayanan atau pembuatan/perbaikan
alat-alat listrik juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan material, dan alat-alat
keperluan lainnya yang sekiranya dianggap keperluan atau kebutuhan oleh Perusahaan
Umum Listrik Negara atau PLN, khususnya yang termasuk dalam wilayah kerja PLN
Distribusi Jawa Barat.
Periode tahun 1983 nama Bengkel Listrik berubah nama lagi menjadi Bengkel
Jalan Banten sesuai dengan lokasi dimana bengkel ini berada yaitu di Jalan Banten
No. 10 Bandung, namun pada tahun 1998 terjadi perubahan nama menjadi PT. PLN
(Persero) UBJP UNIT PRODUKSI BANTEN.
PT. PLN (Persero) memiliki visi, misi, serta motto dalam menggerakan
usahanya yaitu :
Visi :
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
2. kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
4. masyarakat.
5. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
6. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a Better Life)
Tujuan berdirinya Bengkel Jalan Banten adalah:
1. Untuk memenuhi segala kebutuhan PLN, baik yang sifatnya produksi maupun
yang bersifat perbaikan atau service atau revisi, sehingga dapat mengurangi biaya
pengeluaran.
2. Mengurangi ketergantungan sarana perlengkapan listrik dari pihak luar atau
swasta.
Peranan Bengkel
1. Menyediakan segala kebutuhan peralatan listrik dan pelayanan untuk unit-unit
usaha dan instalasi di Lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi
umumnya dan Wilayah PLN Distribusi Jawa Barat khususnya secara bertahap.
2. Menyediakan kebutuhan peralatan listrik untuk instalasi-instalasi di luar
Departemen Pertambangan dan Energi atau sekitarnya dapat menunjang
kelancaran perekonomian dan pembangunan.
Nama Bengkel Jalan Banten ternyata bertahan sampai tahun 1998 kemudian
berganti nama lagi menjadi Bengkel Distribusi sesuai dengan aktivitasnya yang lebih
ditingkatkan untuk memberikan pelayanan kepada cabang-cabang diwilayah kerja
PLN Distribusi Jawa Barat.
Perkembangan lebih lanjut, sesuai dengan restrukturisasi yang terjadi di
Perusahaan Umum Negara, nama Perum Listrik Negara pun berubah menjadi Badan
Usaha Milik Negara berbentuk Persero dan berganti nama menjadi PT. PLN (Persero),
maka keberadaan Bengkel-Bengkel PLN, yang ada di Indonesia diorientasikan kepada
Unit Bisnis berupa Jasa Perbengkelan sesuai dengan sifatnya Bengkel yang
memberikan jasa pelayanan kepada seluruh wilayah kerja PLN. Berdasarkan
Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 101.K / 023 / DIR / 1997 tanggal 20
Oktober 1997 dibentuklah Unit Bisnis Jasa Perbengkelan pada PT. PLN (Persero)
yang disingkat menjadi PT. PLN (Persero) UBJB, berkantor pusat di Jalan Raya
Dayeuhkolot KM. 9 Bandung dan membawahi empat Unit Produksi.
1. Bengkel Dayeuhkolot
2. Bengkel Banten
3. Bengkel Klender
4. Bengkel Ngagel
Bengkel Distribusi yang beralamat di Jalan Banten No. 10 Bandung
berdasarkan surat Keputusan Direksi tersebut di atas berubah status, tidak lagi
dibawah KantorDistribusi Jawa Barat, melainkan diorientasikan kepada Unit Bisnis
dibawah PT. PLN (Persero) UBJP. Namanya berubah lagi menjadi Unit Produksi
Banten dengan nama lengkapnya PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Jasa Perbengkelan
Unit Produksi Banten dengan sebutan singkat PT. PLN (Persero) UPBN, beralamat
tetap di Jalan Baen No. 10 Bandung. Aktivitas Unit Produksi Banten sama dengan
ketika masih bernama Bengkel Distribusi, yaitu memberikan pelayanan kepada
seluruh unit kerja PT. PLN (Persero) termasuk cabang-cabang di wilayah PT. PLN
(Persero)Distribusi Jawa Barat antara lain:
1. Memperbaiki Trafo
2. Menyaring Minyak Trafo
3. Menganalisis Minyak Trafo
4. Menera KWH Meter
5. Membuat Metryas Segel
6. Membuat Tiang Besi
7. Membuat/Memodifikasi RAK TR
8. Membuat Genset
9. Menerjakan pekerjaan konstruksi lainnya
Keberadaan Unit Produksi Banten untuk kelangsungan dan kinerjanya perlu
dukungan dari semua pihak, perlunya wilayah kerja PT. PLN (Persero) dan Cabang-
Cabang tetap mempercayakan pekerjaan kepada Unit Banten.
Denagan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 256 K / 010 / DIR / 2001
tanggal 28 Desember 2001, Unit Produksi Banten Berubah menjadi Unit Produksi
Bandung, berkedudukan tetap di jalan Banten No. 10 Bandung.
2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)
Struktur organisasi merupakan suatu jaringan dari semua pelaksanaan kegiatan
perusahaan yang menunjukan kerja yang resmi dari setiap fungsi-fungsi organisasi itu
sendiri. Selain itu, struktur organisasi merupakan salah satu kelengkapan penting bagi
suatu perusahaan atau instansi dan juga merupakan suatu kerangka kerja dimana di
dalamnya digambarkan tingkat tanggung jawab, wewenang, dan pemisahan fungsi
untuk masing-masing bagian dalam suatu struktur organisasi.
Begitu pula yang ada pada PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi
Bandung, dimana tiap-tiap pengurus akan bertanggung jawab pada bidangnya masing-
masing tetapi tetap berkaitan atau berhubungan melalui informasi yang dihasilkan,
agar dapat dilakukan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Sedangkan di dalam deskripsi jabatan digambarkan mengenai kedudukan,
tugas pokok dan fungsi masing-masing begian dalam struktur organisasi.
Tujuan struktur organisasi dimaksudkan untuk mengetahui bagian-bagian yang
terlibat langsung dalam pengolahan data penggajian yang berkaitan erat dengan
masalah penggajian.
Menurut keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 020. K / 023 / DIR / 1998
tanggal 9 Maret 1998, PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung
dipimpin oleh seorang kepala unit yang membawahi tiga kepala bagian diantaranya
Bagian Teknik, Bagian Produksi, dan Bagian Administrasi..
Perbengkelan adalah system fungsional garis. Kepala Bengkel Banten
merupakan pimpinan tertinggi membawahi seksi-seksi dan urusan-urusan di tingkat
bengkel yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala bagian dan kepala seksi.
Struktur Organisasi Bengkel Banten pada PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Jasa
Perbengkelan ini terdiri dari delapan seksi, dimana seksi-seksi ini bertanggung jawab
terhadap kepala bagian. Untuk memperjelas Struktur Organisasi Bengkel Banten Pada
PT. PLN (Persero) Unit BIsnis Jasa Perbegkelan dapat dilihat dari uraian sebagai
berikut:
1. Manager Unit
2. Bagian Teknik
Membawahi seksi-seksi:
a. Seksi Pemasaran
b. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Produk
3. Bagian Produksi
a. Seksi Produksi I
b. Seksi Produksi II
c. Seksi Perbekalan
4. Bagian Administrasi
a. Seksi Keuangan
b. Seksi Akuntansi
c. Seksi Administrasi
5. Bagian Umum
2.3 Uraian Pekerjaan PT. PLN (Persero) Jasa Perbengkelan Unit Produksi
Banten
1. Manager Unit
Adalah sebagai pimpinan dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari.
2. Bagian Teknik
Bagian teknik mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengembangkan
produk usaha serta mengelola pemasaran. Bagian teknik membawahi seksi-seksi
sebagai berikut:
a. Seksi Pemasaran
Mempunyai tugas pokok mengelola kegiatan pemasaran dan penjualan jasa
baik untuk PLN maupun luar PLN.
b. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Produk
Dalam hal ini khusus untuk bengkel mesin mempunyai tugas pokok
melaksanakan rancang bangun, perencanaan dan pengendalian proses, dan mutu
produk serta mengadakan penelitian dan pengembangann produk.
3. Bagian Produksi
Bagian produksi mem,punyai tugas pokok melakukan atau melaksanakan
perbaikan atau pengujian trafo sesuai permintaan serta melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan keperluan teknik sesuai gambar konstruksi dan mengajukan permintaan
barang untuk keprluan produksi juga melaksanakan proses produksi dan perbekalan.
Bagian produksi membawahi seksi-seksi sebagai berikut:
a. Seksi Produksi I
Mempunyai tugas pokok melaksanakan proses produksi pemesinan elektrikal
dan desain kontruksi.
b. Seksi Produksi II
Mempunyai tugas pokok sama dengan seksi produksi I
c. Seksi Perbekalan
Mempunyai tugas pokok melaksanankan pengadaan barang dan jasa, tata
usaha gudang serta angkutan.
4. Bagian Administrasi
Mempunyai tugas pokok merencanakan pembiayaan, pengolahan dan
pertanggung jawaban keuangan, mengelola anggaran pendapatan dan belanja, serta
mengelola keuangan dan akuntansi serta keselamatan kerja dan keamanan lingkungan.
Bagian Administrasi membawahi seksi-seksi sebagai berikut:
a. Seksi Keuangan
Mempunyai tugas pokok menyusun dan mengendalikan anggaran pendapatan
serta melaksanakan tata usaha keuangan.
Selain tugas pokok tersebut seksi keuangan juga mempunyai tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Mengurus penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang dan kertas berharga
atas dasar bukti penerimaan dan pengeluaran yang telah disahkan oleh kepala
bagian tata usaha dan kepala bengkel.
2. Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan kas dan bank.
3. Mengurus dan mengawasi utang atau piutang pegawai dan pihak ketiga.
4. Menyampaikan pertanggung jawaban kas atau bank baik harian maupun bulanan.
5. Menyelesaikan perhitungan pajak.
6. Menyusun dan menghimpun Rencana Anggaran Operasi (RAO) dan Usulan
Anggaran Investasi (UAI) setiap tahun.
7. Mengawasi penggunaan anggaran, mencatat pengiriman anggaran tunai dari kantor
pusat maupun dari kantor distribusi.
8. Meneliti bukti penerimaan dan pengeluaran Kas dan Bank mengenai anggarannya.
9. Mengajukan permintaan tambahan anggaran tunai ke kantor distribusi.
10. Melaksanakan pencatatan harian tentang penggunaan uang anggaran operasi
11. dan investasi pada kartu anggaran dan penerimaan pendapatan penggunaan, serta
membuat laporan Realisasi Anggaran Tunai (RAT) bulanan dan triwulan.
12. Mengevaluasi dan menganalisa realisasi anggaran operasi investasi.
13. Dalam melaksanakan tugasnya bekerjasama dengan urusan pembukuan dan
administrasi aktiva tetap bagian teknik.
14. Menyiapkan data dalam bidangnya untuk bahan laporan.
b. Seksi Akuntansi
Mempunyai tugas pokok melaksanakan akuntansi umum dan biaya serta tata
usaha keuangan gudang.
Selain tugas pokok tersebut seksi akuntansi juga mempunyai tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Menerima bukti-bukti pertanggungjawaban kas dan bank lengkap dengan
memorialnya dari seksi keuangan dan membukukannya ke buku besar.
2. Mengatur dan mengawasi penerimaan laporan harian dan bulanan.
3. Membuat nota pembukuan untuk unit lain.
4. Membuat, mengirimkan data pembukuan pengolahan data, serta menerima dan
memeriksa kembali data pembukuan tersebut.
5. Mengirimkan bukti kas ke inspeksi administrasi dan keuangan kantor distribusi.
6. Membuat laporan penutup buku bulanan dan laporan perhitungan tahunan.
7. Menerbitkan kartu perintah kerja.
8. Melaksanakan administrasi aktiva tetap.
9. Menyelenggarakan administrasi aktiva tetap.
10. Menyelenggarakan pemeriksaan fisik aktiva tetap setiap akhir tahun anggaran.
11. Menyusun laporan mutasi bulanan dari aktiva tetap.
12. Membuat kalkulasi pendahuluan untuk segala pekerjaan yang akan dilaksanakan.
13. Menyiapkan kartu-kartu serta memonitor perkembangan administrasi.
14. Membuat kalkulasi akhir dari semua KPK/PKF tersebut untuk diadakan penelitian
dibandingkan dengan kalkulasi awal.
15. Menyiapkan data yang diperlukan untuk bahan laporan
c. Seksi Administrasi dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi kepegawaian, kegiatan
kesekretariatan dan rumah tangga termasuk keselamatan kerja dan keamanan
lingkungan.
Selain tugas pokok tersebut seksi administrasi dan kepegawaian juga mempunyai
tugas-tugas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian.
2. Mengajukan usul untuk keperluan pengangkatan calon pegawai atau pegawai
tetap, penetapan pangkat, dan gaji.
3. Membuat laporan statistik kepegawaian.
4. Mengerjakan daftar riwayat kerja dan kartu pegawai serta mengatur arsip
kepegawaian secara sistematis.
5. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja, memproses, dan menempatkan calon
pegawai sesuai dengan kebutuhan formasi.
6. Menyiapkan data yang diperlukan mengenai bidangnya untuk bahan laporan.
7. Membuat dan mengirimkan data pembayaran gaji atau upah, uang lembur,
sumbangan barang pangan, dan tunjangan lainnya ke bagian pengolahan data tepat
pada waktunya dan selanjutnya menerima dan meneliti daftar-daftar sebelum
diserahkan ke seksi keuangan.
8. Membuat keterangan penghasilan pegawai dan surat keterangan penghentian
pembayaran (SKPP) apabila diperlukan.
9. Memeriksa kuitansi tagihan yang diajukan pihak ketiga yang ada hubungannya
dengan emolumen bagi pegawai dan pensiunan dan keluarganya serta
memperhitungkan dengan gaji atau pension apabila melebihi haknya.
10. Membuat perhitungan deklarasi perjalanan dinas pegawai.
V. Bagian Umum
Melaksanakan urusan surat menyurat, urusan rumah tangga, pemeliharaan
barang-barang inventaris, merencanakan dan mengolah kepegawaian.
2.4 Aspek-aspek Kegiatan Perusahaan
PT. PLN (Persero) adalah Perusahaan Negara yang bergerak dalam
ketenagalistrikan yang bertugas menyediakan tenaga listrik dan pelayanan
ketenagalistrikan kepada masyarakat. Di samping itu PLN mempunyai misi:
1. Mengutamakan tingkat keuangan yang wajar.
2. Meningkatkan tingkat rasio elektrifikasi.
3. Menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan pedesaan dan daerah terpencil.
4. Mendukung program pemerintah dengan mengutamakan penggunaan jasa dan
produksi dalam negeri, meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup
serta mengupayakan konservasi dan diverifikasi energi.
Dalam mendukung tugas PT. PLN (Persero) UBJP Unit Produksi Banten
mempunyai tugas perbengkelan dan pemeliharaan alat-alat listrik baik itu milik PLN
maupun pihak swasta atau pihak ketiga.
Adapun pelayanan atau produksi yang biaya dikerjakan oleh PT. PLN (Persero) UBJP
Unit Produksi Banten sebagai berikut:
1. Perbaikan trafo
2. Pengetesan minyak trafo
3. Penyaringan minyak trafo
4. Pengetesan pemutus arus (Qubicle)
5. Pengetesan trafo baru atau bekas (Certificate)
6. Pembuatan tiang PJV atau tiang besi
7. Pembuatan Travers
8. Penetapan Kwh Meter
9. Perbaikan Genset
10. Perbaikan Forklif dan Hidrolik
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
3.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT PLN (Persero) Jasa
dan Produksi Unit Produksi Bandung
3.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Barry E. Cushing yang dialihbahasakan oleh La Midjan dan Azhar
Susanto di dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi 1 Pendekatan
Manual Penyusunan Metode dan Prosedur menyatakan bahwa:
“Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkap sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data keuangan.” (2001; 30)
Sedangkan menurut Steven A Moscove yang dialihbahasakan oleh Zaki
Baridwan dalam buku Sistem Akuntansi Penusunan Prosedur dan Metode menyatakan
bahwa:
“Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar(seperti inspksi pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).” (2002; 4)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa system informasi akuntansi
adalah system pengolahan data akuntansi dalam suatu organisasi yang terstruktur
menjadi suatu informasi keuangan yang berguna untuk mengambil keputusan dan
memperlancar operasi perusahaan.
3.1.1.2 Pengertian Kas
Menurut C. Wiganti Retno Astuti dan Cornelio Purwanti dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Keuangan,
“Kas merupakan alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum, dan oleh sebab itu merupakan dasar yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur kegiatan ekonomi di dalam perusahaan. Dengan demikian kas meliputi uang tunai danalat-alat pembayaran yang diterima oleh umum, baik yang ada di perusahaan maupun yang disimpan di bank.” (2003; 17)
Sedangkan menurut Harmanto dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Keuangan Menengah,
“Kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran yang diakui oleh masyarakat umum dan merupakan dasar landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi di dalam perusahaan.” (2002; 148)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kas adalah alat
pembayaran yang diakui oleh masyarakat umum dan merupakan dasar yang kuat
untuk dipakai sebagai alat pengukur dalam kegiatan ekonomi. Kas meliputi baik uang
tunai (kertas dan logam), cek, wesel cek, bilyet giro yang ada di perusahaan (cash on
hand) maupun uang yang disimpan di bank dalam bentuk kas dan tabungan (cash in
bank) yang tidak dibatasi jumlah dan waktu pengambilannya.
3.1.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan
pengeluaran dengan cek dan pengeluaran kas. Umumnya pengeluaran dengan cek
digunakan untuk pengeluaran yang jumlahnya besar, sedangkan pengeluaran kas
umumnya digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin dan
jumlahnya relatif kecil untuk keperluan intern perusahaan yang biasanya diambil dari
kas kecil dengan menggunakan salah satu diantara dua system dana kas kecil.
Pada perusahaan-perusahaan yang cukup besar, bias diselenggarakan lebih dari
satu macam kas kecil. Tiap-tiap dana kas kecil yang masing-masing bertanggungjawab
pada penggunaan dan pengeluaran dari dana kas kecil tersebut.
Penanganan atas kas kecil dilaksanakan oleh bagian umum atau personalia
yang mengetahui secara pasti berbagai jenis pengeluaran untuk keperluan intern
perusahaan dan dapat mengontrol pengeluaran sesuai peraturan intern yang berlaku.
3.1.2 Prosedur Pengeluaran Kas pada PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit
Produksi Bandung
Menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar
menyatakan bahwa prosedur pengeluaran kas perlu dirancang sedemikian rupa
sehingga hanya pengeluaran-pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk
kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Pada dasarnya
untuk dapat menghasilkan sistem pengendalian yang baik, prosedur kas harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah
kecil dilakukan melalui dana kas kecil.
2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang
terlebih dahulu.
3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang
menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran
kas.
Menurut La Midjan dan Azhar Susanto di dalam buku yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi 1 Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur
menyatakan bahwa prosedur pengeluaran untuk pembayaran intern melalui kas kecil
adalah sebagai berikut:
1. Pihak langganan/penagih rekening telpon, listrik atau pegawai yang akan
menguangkan kuitansi pengobatan menyerahkan bukti berupa rekening, kuitansi
kepada petugas kas kecil di bagian umum/personalia. Petugas kas kecil meneliti
bukti tersebut dan kuitansi pengobatan diteliti dengan peraturan intern mengenai
pengobatan.
2. Apabila sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, kemudian kas kecil
membuat bukti pengeluaran kas kecil.
3. Bukti pengeluaran kas kecil dalam rangkap 2 (dua) setelah dibubuhi paraf tanda
tangan persetujuan kepala bagian umum atau personalia, diserahkan kepada
penerima uang untuk ditandatangani setelah diterima. Bukti pengeluaran kas kecil
berikut bukti pendukung disimpan dalam peti uang kas kecil menunggu pada
waktunya dipertanggungjawabkan ke bagian akuntansi dan bagian keuangan untuk
pengisian kas kecil kembali.
3.1.3 Pengertian Catatan Akuntansi, fungsi yang terkait, dan Informasi yang
dihasilkan dalam Aktivitas Pengeluaran Kas pada PT PLN (Persero) Jasa
dan Produksi Unit Produksi Bandung
3.1.3.1 Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi di dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,
mengemukakan bahwa:
“Catatan akuntansi yang digunakan dalam system informasi akuntansi pengeluaran kas dan cek adalah:1. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal).2. Register Cek (check register).”(2002; 513)
Berikut ini adalah penjelasan dari catatan akuntansi yang digunakan, yaitu
sebagai berikut:
1. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal).
2. Register Cek (check register).
Digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk
pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
3.1.3.2 Fungsi yang Terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,
mengemukakan bahwa:
“Fungsi yang terkait dalam system informasi akuntansi pengeluaran dengan cek, adalah:1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas.2. Fungsi kas.3. Fungsi akuntansi.4. Fungsi pemeriksa intern.” (2001; 513)
Berikut ini adalah penjelasan dari fungsi yang terkait, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa
dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan. Fungsi akuntansi
(bagian utang) membuat bukti kas keluar memungkinkan bagian kasa mengisi cek
sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran
kas.
2. Fungsi kas
Bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otoritasi atas cek, dan
mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada
kreditur.
3. Fungsi akuntansi
Bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas, jurnal pengeluaran
kas atau register cek, pembuatan bukti kas keluar dan melakukan verifikasi
kelengkapan dan keabsahan dokumen pemdukung yang dipakai sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar.
4. Fungsi pemeriksa intern
Bertanggungjawab untuk melakukan penghitungan kas (cash count) secara
periodic dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara
mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
3.1.3.3 Informasi yang Dihasilkan
Informasi yang dihasilkan berupa laporan keuangan yang berguna untuk
perencanaan dan mengendalikan uang kas, menurut La Midjan dan Azhar Susanto di
dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi 1 Pendekatan Manual
Penyusunan Metode dan Prosedur adalah:
1. Laporan kas harian2. Laporan rencana perputaran kas (cash flow)3. Laporan atas realisasi perputaran kas (2001; 207)
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing laporan yang dihasilkan,
yaitu sebagai berikut:
1. Laporan kas harian
Merupakan laporan atas posisi kas dan bank setiap hari, berisi informasi mengenai
saldo awal ditambah penerimaan dikurangi pengeluaran dan saldo akhir kemudian
direkonsiliasikan dengan rekening Koran bank.
2. Laporan rencana perputaran kas (cash flow)
Menurut laporan atas rencana perputaran kas yang terdiri dari laporan atas posisi
saldo awal kas dan bank ditambah perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang
direncanakan tiap bulan, atau tahunan, triwulan, semester dan posisi saldo akhir.
Laporan ini menggambarkan posisi kas yang seharusnya dan dinuat tiap awal
periode.
3. Laporan atas realisasi perputaran kas
Laporan ini berisi realisasi atas perputaran kas secara bulanan, triwulan, semester
atau tahunan. Laporan ini kemudian dibandingkan dengan rencana perputaran kas
setelah itu kemudian dianalisa penyimpangnnya.
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
3.2.1 Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT PLN
(Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung
Pengeluaran PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung
terdiri dari pengeluaran kas dan pengeluaran yang dilakukan melalui bank.
Pengeluaran kas pada PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung
disebut kas pembiayaan. Kas pembiayaan terbagi menjadi kas besar dan kas kecil.
Kas besar PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung
digunakan untuk kegiatan operasional yang dipelihara oleh bidang keuangan.
Sedangkan pengeluaran kas kecil PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi
Bandung digunakan untuk kegiatan operasional guna menunjang kegiatan perusahaan
dengan frekuensi dan rutinitas tinggi serta bernilai relative kecil dan terpecah-pecah
dan juga bersifat rutin yang dipelihara oleh bidang SDM dan Administrasi dengan
menggunakan sistem dana imprest.
Pengeluaran yang dilakukan melalui bank pada PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung digunakan untuk kegiatan investasi dan penghasilan
karyawan.
3.2.2 Pelaksanaan Prosedur Pengeluaran Kas pada PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung
3.2.2.1 Prosedur Pembayaran Intern
1. Dokumen yang bersumber dari UPT dan UJT berupa kebutuhan tunai, dokumen
yang bersumber dari UPT/UJT dan Kantor Region berupa Laporan Kiriman Uang
(LKU), dan dokumen yang bersumber dari bidang SDMAD dan Konstruksi berupa
dokumen dasar pembayaran termasuk berkas pajak.
2. Bagian keuangan menerima dokumen-dokumen yang bersumber dari intern
perusahaan seperti UPT dan UJT, UPT/UJT dan Kantor Region, Bidang SDMAD
dan Konstruksi.
3. Setelah dokumen tersebut diterima, bagian keuangan melakukan verifikasi
kelengkapan dan keabsahan dokumen yaitu setiap bukti pendukung yang
diserahkan ke bagian keuangan dilengkapi dengan lembar/formulir verifikasi atau
pemeriksaan persyaratan pembayaran (Lampiran 1). Formulir ini merupakan
pernyataan bahwa bukti-bukti tersebut telah absah dan lengkap. Keabsahannya
dapat dinyatakan dengan, bahwa bukti-bukti tersebut telah diotorisasi terlebih
dahulu oleh pejabat yang berwenang, kelengkapannya dinyatakan dengan, semua
bukti pendukungnya lengkap sesuai dengan persyaratan pembayaran kas.
4. Jika proses verifikasi tersebut selesai dan dianggap tidak lengkap/sah maka
dikembalikan ke masing-masing sumber untuk diperbaiki atau dilengkapi.
5. Jika proses verifikasi tersebut selesai dan dianggap lengkap/sah maka bagian
keuangan mengagendakan dokumen masuk tersebut lalu dilanjutkan dengan
menginput data melalui program aplikasi BeFast dengan mencantumkan: No
proses, Terima dari, Uang sebanyak rupiah, Uraian. Setelah itu lembar/formulir
verifikasi beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan (Lampiran 1, Lampiran 2,
Lampiran 3, Lampiran 4, Lampiran 5, Lampiran 6, Lampiran 7) diserahkan ke
bagian anggaran.
6. Bagian anggaran menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen
yang dilampirkan dari bagian keuangan untuk dilakukan pemberian pos anggaran
dan menginput pos anggaran tersebut ke dalam program aplikasi BeFast. Setelah
itu lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan
tersebut diserahkan ke bagian akuntansi.
7. Bagian akuntansi menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen
yang dilampirkan dari bagian anggaran lalu bagian akuntansi melakukan
pemberian kode akun pada lembar/formulir verifikasi dan menginputkan kode
akun tersebut ke dalam program apliksi BeFast. Dan lembar/formulir verifikasi
beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan tersebut diserahkan kembali
kebagian keuangan.
8. Setelah bagian keuangan menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-
dokumen yang dilampirkan dari bagian akuntansi, bagian keuangan membuat
BKK (Lampiran 2)/BBK dengan cara melakukan update data tersebut ke dalam
program aplikasi BeFast dan mencetak BKK/BBK beserta bukti pemotongan
pajak-pajak jika ada. Kemudia BKK/BBK tersebut diserahkan kepada Deputy
Manager/Asisten Manager untuk dilakukan validasi.
9. Setelah divalidasi oleh Deputy Manager/Asisten Manager, BKK/BBK tersebut
diserahkan kembali ke bagian keuangan. Dalam bukti-bukti tersebut jika ada pajak
mengikuti alur proses pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak.
10. Berdasarkan BBk bagian keuangan membuat bilyet giro dan bukti transfer yang
kemudian diserahkan kepada Deputy Manager/Asisten Manager untuk
ditandatangani dan diserahkan kembali ke bagian keuangan.
11. Setelah itu kasir melakukan pembayaran dengan cara ditranfer ke bank yang
bersangkutan untuk membayar melalui bank dan berdasarkan BKK kasir
melakukan pembayaran sesuai dengan uang sebanyak rupiah yang tercantum untuk
pembayaran yang menggunakan uang kas perusahaan.
12. Setelah kasir melakukan pembayaran, bukti transfer diserahkan kepada
bank/pegawai yang menerima pembayaran. Lalu bagian keuangan melakukan
input tanggal dan nomor bukti ke dalam program aplikasi BeFast setelah transaksi
tersebut dibayar. Ini dimaksudkan agar tanggal pembayaran yang tertera dalam
bukti sesuai dengan tanggal pembayarannya. Nomor bukti diurutkan sesuai bukti
yang telah dibayar. Lalu BKK/BBK disimpan di DalDok (Pengendali Dokumen).
Dan setelah itu mengikuti alur proses laporan keuangan.
13. Kasir melakukan pemeriksaan saldo fisik uang kas berdasarkan dari alur proses
penerimaan intern dan mencocokannya dengan saldo akhir pada buku harian kas
(Lampiran 3), lalu dibuatkan berita acara pemeriksaan kas. Saldo akhir pada buku
harian kas harus sama dengan hasil pemeriksaan saldo fisik uang kas.
14. Setelah bagian keuangan melakukan pencocokan antara saldo akhir pada buku
harian kas dengan saldo fisik uang kas dan hasilnya sama maka bagian keuangan
mencetak buku harian kas atau buku harian bank (Lampiran 4) dan mencetak
rincian saldo alat pembayaran (Lampiran 5). Buku harian kas/bank dan rincian
saldo alat pembayaran tersebut diserahkan kepada Deputy Manager/Asisten
Manager untuk dilakukan validasi, dan diserahkan kembali ke bagian keuangan
untuk disimpan di DalDok.
3.2.2.2 Prosedur Pembayaran Ekstern
1. Dokumen yang bersumber dari pihak ketiga dan bidang SDMAD berupa tagihan
kesehatan, seperti biaya pembayaran dokter, rumah sakit, apotik, laboratorium.
Dan juga berupa pelatihan (inhouse training). Dokumen yang bersumber dari
UPT/UJT dan SDMAD berupa iuran peserta, iuran pemberi kerja, pajak. Dan
dokumen yang bersumber dari pihak ketiga, bidang konstruksi, dan bidang
SDMAD berupa dokumen tagihan (barang dan jasa) termasuk berkas pajak.
2. Bagian keuangan menerima dokumen-dokumen yang bersumber dari pihak ketiga
dan bidang SDMAD, UPT/UJT, dan bidang konstruksi.
3. Setelah dokumen tersebut diterima, bagian keuangan melakukan verifikasi
kelengkapan dan keabsahan dokumen berikut perhitungan denda bila ada. Yaitu
dengan cara setiap bukti pendukung yang diserahkan ke bagian keuangan
dilengkapi dengan lembar/formulir verifikasi atau pemeriksaan persyaratan
pembayaran formulir ini merupakan pernyataan bahwa bukti-bukti tersebut telah
abash dan lengkap. Keabsahannya dapat dinyatakan dengan, bahwa bukti-bukti
tersebut telah diotorisasi terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang,
kelengkapannya dinyatakan dengan, semua bukti pendukungnya lengkap sesuai
dengan persyaratan pembayaran bank.
4. Jika proses verifikasi tersebut selesai dan dianggap tidak lengkap/sah maka
dikembalikan ke masing-masing sumber untuk diperbaiki atau dilengkapi.
5. Jika proses verifikasi tersebut selesai dan dianggap lengkap/sah maka bagian
keuangan mengagendakan dokumen masuk tersebut lalau dilanjutkan dengan
menginput data melalui program aplikasi BeFast dengan mencantumkan: No
proses, Terima dari, Uang sebanyak rupiah, Uraian. Setelah itu lembar/formulir
verifikasi beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan diserahkan ke bagian
anggaran.
6. Bagian anggaran menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen
yang dilampirkan dari bagian keuangan untuk dilakukan pemberian pos anggaran
dan menginput pos anggaran tersebut ke dalam program aplikasi BeFast. Setelah
itu lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan
tersebut diserahkan ke bagian akuntansi.
7. Bagian akuntansi menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-dokumen
yang dilampirkan dari bagian anggaran lalu bagian akuntansi melakukan
pemberian kode akun pada lembar/formulir verifikasi dan menginputkan kode
akun tersebut ke dalam program apliksi BeFast. Dan lembar/formulir verifikasi
beserta dokumen-dokumen yang dilampirkan tersebut diserahkan kembalu
kebagian keuangan.
8. Setelah bagian keuangan menerima lembar/formulir verifikasi beserta dokumen-
dokumen yang dilampirkan dari bagian akuntansi, bagian keuangan membuat
BBK dengan cara melakukan update data tersebut ke dalam program aplikasi
BeFast dan mencetak BBK beserta bukti pemotongan pajak dan denda jika ada.
Kemudian BBK tersebut diserahkan kepada Deputy Manager/Asisten Manager
untuk dilakukan validasi.
9. Setelah divalidasi oleh Deputy Manager/Asisten Manager, BBK tersebut
diserahkan kembali ke bagian keuangan. Dalam bukti-bukti tersebut jika ada pajak
mengikuti alur proses pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak. Kemudian
BBK tersebut disimpan di DalDok.
10. Berdasarkan BBK bagian keuangan membuat bilyet giri dan bukti transfer yang
kemudian diserahkan kepada Deputy Manager/Asisten Manager untuk
ditandatangani dan diserahkan kembali ke bagian keuangan.
11. Setelah itu kasir melakukan pembayaran dengan cara ditransfer ke bank yang
bersangkutan.
12. Setelah kasir melakukan pembayaran, bukti transfer diserahkan kepada bank
persepsi, pihak ketiga, dana pensiun, dan pihak lain. Lalu bagian keuangan
melakukan input tanggal dan nomor bukti ke dalam program aplikasi BeFast
setelah transaksi tersebut dibayar. Ini dimaksudkan agar tanggal pembayaran yang
tertera dalam bukti sesuai tanggal pembayarannya. Nomor bukti diurutkan sesuai
dengan bukti yang telah dibayar.
13. Bagian keuangan mencetak buku harian bank yang kemudian diserahkan kepada
Deputy Manager/Asisten Manager untuk dilakukan validasi dan mengikuti alur
proses akuntansi keuangan kemudian diserahkan kembali ke bagian keuangan.
14. Bagian keuangan menerima rekening Koran dari bank yang bersangkutan lalu
bagian keuangan membandingkan antara rekening Koran tersebut dengan buku
harian bank. Dan setelah itu membuat rekonsiliasi bank yang kemudian diserahkan
kepada Deputy Manager/Asisten Manager untuk dilakukan validasi dan diserahkan
3.2.3 Pelaksanaan Catatan Akuntansi, fungsi yang terkait, dan Informasi yang
dihasilkan dalam Aktivitas Pengeluaran Kas pada PT PLN (Persero) Jasa
dan Produksi Unit Produksi Bandung
3.2.3.1 Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi
Unit Produksi Bandung adalah:
1. Jurnal pengeluaran kas/bank
Merupakan suatu jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat proses terjadinya
pengeluaran kas.
2. Buku besar
Merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
3.2.3.2 Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam aktivitas pengeluaran kas di PT PLN (Persero) Jasa
dan Produksi Unit Produksi Bandung diantaranya:
1. Fungsi Keuangan
Melaksanakan dan mengevaluasi proses keuangan yang meliputi verifikasi
keabsahan, kebenaran, dan kelengkapan bukti transaksi keuangan termasuk buku
pajak, pembayaran intern dan ekstern.
2. Fungsi Akuntansi
Melakukan verifikasi bukti transaksi keuangan, pemberian kode akun, membuat
jurnal sampai menjadi laporan keuangan.
3. Fungsi Anggaran
Melakukan pemberian pos anggaran.
4. Deputy Manager dan Asisten Manager
Melakukan validasi dan tandatangan terhadap dokumen-dokumen.
5. Internal Auditor
Melakukan pemeriksaan terhadap saldo kas perusahaan.
3.2.3.3 Informasi yang dihasilkan
Informasi yang dihasilkan dari aktivitas pengeluaran kas di PT PLN (Persero)
Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung adalah:
1. Neraca
Suatu laporan yang menggambarkan tentang posisi keuangan perusahaaan pada
saat tertentu yaitu saat atau tanggal berlakunya posisi keuangan tersebut.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan yang menyajikan informasi tentang tingkat keberhasilan operasi
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas
Menguraikan arus kas masuk dan arus kas keluar menurut kategorinya serta
menjelaskan perubahan kas selama suatu periode.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Jenis-jenis Pengeluaran Kas PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit
Produksi Bandung
Secara garis besar pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Jasa
dan Produksi Unit Produksi Bandung terbagi menjadi dua sifat, yaitu:
1. Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin ini digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan. Pengeluaran rutin ini, terdiri dari:
a. Biaya Pegawai
b. Biaya Pemeliharaan
c. Biaya Lain-lain
2. Pengeluaran Non Rutin
Pengeluaran ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan investasi, seperti:
1. Pembangunan tower yang baru
2. Penambahan kapasitas
3. Pembangunan gardu induk baru
4. Dan lain-lain
Selain itu dalam melakukan pengeluaran kas PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung harus sesuai dengan surat Edaran General Manajer
PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung Nomor 003.E/GM 2005
tangal 1 november 2005 tentang Mekanisme Anggaran, Keuangan dan Akuntansi.
Transaksi pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Transaksi Pembayaran Intern
Transaksi pembayaran ini merupakan transaksi yang berkaitan dengan pihak
intern dalam perusahaan, dimana pembayarannaya dapat dilakukan melalui kas dan
bank.
a. Transaksi Pembayaran Intern Kas
Transaksi pembayaran kas menggunakan kas besar yang bersifat intern antara
lain:
1. Pembayaran SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) Reguler
2. Pembayaran SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) Pindah
3. Pembayaran kepada Pegawai/Pensiunan
4. Pembayaran untuk Honor/Premi
5. Pembayaran Persekot Dinas
6. Pembayaran Pengisian kembali kas kecil
7. Pembayaran Perawatan Kesehatan Pegawai/Pensiun dan Keluarga
8. Pembayaran transaksi lainnya yang diijinkan oleh manajemen
Sedangkan transaksi pembayaran kas menggunakan kas kecil yang bersifat
intern antara lain:
1. Pembayaran untuk pembelian konsumsi
2. Pembayaran untuk keperluan rapat
3. Pembayaran untuk pembelian perangko dan materai
4. Pembayaran untuk BBM kendaraan
5. Pembayaran transaksi lainnya yang diijinkan oleh manajemen
b. Transaksi Pembayaran Intern Bank
Pembayaran melalui bank kepada pihak intern hanya dapat dilakukan untuk:
1. Pembayaran penghasilan pegawai/pensiun (Gaji dasar, Cuti Besar/Tahunan,
Winduan)
2. Pengiriman uang antar unit PLN
Transaksi pembayaran intern melalui bank dilakukan dengan cara di transfer
ke nomor rekening pada bank yang ditunjuk dengan memakai Bilyet Giro.
2. Transaksi Pembayaran Ekstern
Sama seperti transaksi pembayaran intern, pembayaran kepada pihak ekstern
pun dapat dilakukan melalui kas dan bank.
a. Transaksi Pembayaran Ekstern Kas
Pembayaran kepada pihak ekstern hanya diperkenankan untuk:
1. Pembayaran Honor Dokter
2. Pembayaran Honor Pengaman
3. Pembayaran Premi
4. Pembayaran kepada pihak lainnya yang diijinkan oleh manajemen.
b. Transaksi Pembayaran Ekstern Bank
Pembayaran kepada pihak ketiga termasuk kepada anak perusahaan PLN
didasarkan pada kontrak atau surat perjanjian/surat penugasan dilakukan melalui
transfer ke nomor rekening pada bank yang telah ditunjuk dalam kontrak atau surat
perjanjian dengan memakai bilyet giro dan tidak diperkenankan memakai cek atas
unjuk. Proses pembayaran melalui bank kepada pihak ekstern ditetapkan paling lama
10 hari kerja terhitung semenjak diterimanya dokumen pembayaran atau invoice
sampai dengan ditransfer ke nomor rekening pada bank yang ditunjuk pada kontrak
atau surat perjanjian dengan syarat tidak terdapat kekurangan dan kelengkapan
dokumen pembayaran yang dipersyaratkan pada saat diverifikasi dan tersedianya
liquiditas untuk pembayaran yang dimaksud.
3.3.2 Pelaksanaan pengeluaran kas yang berupa prosedur pembuatan daftar
gaji dan pembayaran gaji pada PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit
Produksi Bandung
Perhitungan gaji pegawai dilakukan oleh Sie. Kepegawaian, adapun waktu
pelaksanaannya dilakukan satu bulan sebelumnya. Penentuan perhitungan gaji yang
harus dibayar oleh perusahaan didasarkan pada peringkat jabatan setiap pegawai,
daftar data pegawai, daftar gaji pokok yang diperoleh dari masing-masing bagian yang
ada pada PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung.
Kemudian oleh bagian kepegawaian data-data tersebut dikumpulkan dan
diringkas menjadi daftar pegawai, Sie. Kepegawaian membuat daftar gaji dan
perhitungan besarnya gaji dilakukan dengan alat yang membantu kecepatan data
secara akurat.
Setelah itu pada PT. PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Poduksi Bandung,
prosedur pembayaran gaji diawali dari Sie. Personalia yang menyediakan data apakah
ada mutasi jabatan atau tidak. Jika tidak terjadi mutasi maka daftar gaji langsung
diprint oleh bagian kepegawaian. Setelah itu daftar gaji diserahkan Sie. Administarsi
dan Keuangan untuk dibuatkan bukti bank keluar, yang selanjutnya ditandatangani
oleh kepala Sie. Administrasi dan Keuangan dan ditransfer ke bank untuk ditransfer ke
rekening masing-masing pegawai. Kemudian bukti bank keluar dan daftar gaji
diserahkan ke Sie. Akuntansi untuk dijurnal.
3.3.3 Pelaksanaan pengeluaran kas yang berupa pencatatan laporan dan
pertanggungjawaban pembayaran gaji pada PT PLN (Persero) Jasa dan
Produksi Unit Produksi Bandung
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang menggambarkan posisi keuangan, digunakan sebagai media untuk
menyampaikan keadaan atau kejadian dalam perusahaan kepada pihak yang
berkepentingan. Laopran keuangan terdiri dari neraca laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan arus kas.
Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengatasi kemampuan dalam
menghasilkan kas dan mengefektifkan pengeluaran. Salah satu dari pengeluaran
adalah pembayaran gaji pegawai yang dibayar rutin setiap bulannya, laporan keuangan
berisi informasi yang merupakan keluaran dari akuntansi. Informasi tersebut
dibutuhkan oleh pihak intern maupun ekstern.
Laporan penggajian dibuat oleh Sie. Akuntansi yang dibutuhkan oleh Sie.
Kepegawaian dan Sie. Administrasi dan Keuangan untuk membandingkan perhitungan
gaji bulan berikutnya. Laporan bisa berupa hasil cetak komputer dan tayangan pada
layar komputer.
Dokumen yang digunakan dalam pengolahan data gaji pegawai antara lain:
a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Sie. Kepegawaian yang berupa surat-
surat keputusan yang bersangkutan dengan pegawai yang menyangkut dengan
perubahan-perubahan data pegawai misalnya kenaikan peringkat dadakan (kenaikan
peringkat), mutasi jabatan sehingga jumlah pegawai berkurang.
b. Daftar Penghasilan
Adalah daftar pembayaran penghasilan seluruh pegawai tetap.
c. Laporan Rekapitulasi Penghasilan
Adalah laporan tentang penggajian pegawai di PT. PLN (Persero) Jasa
Produksi Unit Produksi Bandung secara periodik.
d. Slip Gaji
Adalah dokumen yang berisi perincian uang gaji pegawai berdasarkan
tunjangan serta potongan-potongan, yang diterima pada setiap periode pembayaran
gaji.
e. Bukti Kas Keluar
Adalah dokumen perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh Sie.
Administrasi dan Keuangan berdasarkan informasi yang diterima dari pembuatan
daftar gaji.
Catatan–Catatan Penggajian yang digunakan dalam pencatatan laporan pembayaran
gaji pegawai adalah:
1. Jurnal
Merupakan pencatatan akuntansi secara umum dan mengikhtisarkan transaksi
keuangan sebelum pengolahan lebih lanjut menyangkut pendebetan dan pengkreditan
posting.
2. Buku Besar
Merupakan pencatatan akuntansi secara resmi, mengikhtisarkan status dari
rekening keuangan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis memahami, dan mempelajari serta berusaha menyelesaikan
permasalahan yang timbul, maka dapat diambil beberapa simpulan dari Sistem
Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas di PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit
Produksi Bandung, yaitu sebagai berikut:
Secara keseluruhan pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
di PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung dapat dikatakan sudah
baik dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari faktor-faktor berikut ini:
1. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas sudah dilaksanakan
dengan baik. Pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya besar menggunakan bilyet
giro dan pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya menggunakan dana
kas kecil. Akan tetapi pada pelaksanaannya pengeluaran kas besar yang digunakan
untuk penghasilan karyawan seperti security dan office boy pembayarannya masih
manual dan tidak melalui bank. Dan dalam transaksi pembayaran tidak menerima
cek sebagai alat pembayaran, sebagaimana yang ditentukan dalam prosedur
pembayaran.
2. Pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas telah didukung oleh
adanya prosedur dan aktivitas pengeluaran kas sudah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur yang telah diterapkan. Akan tetapi pada pelaksanaannya Aplikasi BeFast
yang digunakan untuk mengagendakan bukti pengeluaran pada komputer masih
kurang optimal masih terdapat kesulitan dalam mengoperasikannya.
3. Adanya catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklarifikasikan,
dan meringkas data keuangan. Adanya fungsi yang terkait yang menjalankan tugas
sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing. Dan juga
terdapat laporan keuangan yang merupakan proses akhir dari sistem informasi
akuntansi yang merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dan pihak
yang membutuhkan. Akan tetapi informasi yang berkaitan dengan data-data yang
berhubungan dengan intern perusahaan hanya diperbolehkan untuk pihak-pihak
yang berkepentingan.
4.2 Saran
Saran yang penulis ajukan sebagai bahan pertimbangan untuk mendukung
pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas yang diterapkan di PT PLN
(Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung, yaitu:
1. PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung agar dapat
mempertahankan pelaksanaan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas.
2. PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung sebaiknya
pelaksanaan prosedur pengeluaran kas dan bank pembayarannya dapat
menggunakan cek , agar pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai alternatif
lain dalam melakukan transaksi.
3. PT PLN (Persero) Jasa dan Produksi Unit Produksi Bandung juga sebaiknya
perusahaan menggunakan password untuk pengamanan atas akses pengeluaran kas
berikut otoritasnya untuk akses ke program dan arsip komputer. Akses ini hanya
diketahui oleh petugas yang berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Midjan, Azhar Susanto, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung : Penerbit Lingga Jaya.
Buku Pedoman ERP PT. PLN ( Persero)
krismaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, AMYKPN Yogyakarta.
Tata Sutabri, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Andi, Yogyakarta.
Soemarso S.R, 2004.” Akuntansi Suatu Pengantar “
Harnarto, 2002.” Sistem Informasi Akuntansi”
Goorge H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2003, “Sistem Informasi Akuntansi”
Amir Abadi Yusuf, 2002, “Sistem Informasi Akuntansi”
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : NURLAELA
Tempat / tgl lahir : Tangerang / 08 Maret 1987
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 114 Blok A. Bandung
No. telp 085722246102
Pendidikan :
1. 1993 – 1999 : Sekolah Dasar Swasta Terang II Bandung
2. 1999 – 2002 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Bandung
3. 2002 – 2005 : Sekolah Menengah Umum Taman Siswa Bandung
4. 2006 – Sekarang : Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Program D3