ekosistem padang lamun - fakultas perikanan dan ilmu...
TRANSCRIPT
Ekosistem Padang Lamun
BAB 7
EKOSISTEM PADANG LAMUN
1. Karakteristik
Lamun (seagrasses) adalah tumbuhan berbunga
(Angiospermae) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup
berbenam di dalam laut. Tumbuhan ini mempunyai beberapa sifat
yang memungkinkan hidup di lingkungan laut yaitu :
1. mampu hidup di media air asin
2. mampu berfungsi normal dalam keadaan terbenam
3. mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembangbaik
4. mampu melaksanakan penyerbukan dan daur generatif dalam
keadaan terbenam.
Lamum mempunyai perbedaan yang nyata dengan tumbuhan
yang hidup terbenam dalam laut lainnya, seperti makro-algae atau
rumput laut (seaweeds). Tanaman lamun memiliki bunga dan buah
yang kemudian berkembang menjadi benih.
Lamun juga memiliki sistem perakaran yang nyata, dedaunan,
sistem transportasi internal untuk gas dan nutrien, serta stomata yang
berfungsi dalam pertukaran gas. Akar pada tumbuhan lamun tidak
berfungsi penting dalam pengambilan air, karena daun dapat
menyerap nutrien secara langsung dari dalam air laut. Untuk
menjaga agar tubuhnya tetap mengapung di dalam kolom air
tumbuhan ini dilengkapi dengan ruang udara. Lamun tumbuh subur
terutama di daerah terbuka pasang surut dan perairan pantai atau
138
Ekosistem Padang Lamun
goba yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan
karang mati dengan kedalaman sampai empat meter. Spesies lamun
yang biasanya tumbuh dengan vegetasi tunggal adalah Thalassia
hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule
uninervis, Cymodocea serrulata, dan Thlassodendron ciliatum.
Pada substrat berlumpur di daerah mangrove ke arah laut
sering dijumpai padang lamun dari spesies tunggal yang berasosiasi
tinggi. Sedangkan padang lamun vegetasi campuran terbentuk di
daerah intertidal lebih rendah dan subtidal yang dangkal. Padang
lamun tumbuh dengan baik di daerah yang terlindung dan substrat
pasir yang stabil, serta dekat sedimen yang bergerak secara
horizontal. Pada daerah dimana terjadi bioturbasi yang tinggi akibat
aktivitas organisme bentik seperti udang, molusca, dan cacing, maka
kepadatan populasi lamun dan kominitas pionir cenderung
berkurang. Bila dibandingkan dengan padang lamun yang tumbuh
disedimen karbonat yang berasal dari patahan terumbu, padang
lamun yang tumbuh disedimen yang berasal dari daratan lebih
dipengaruhi oleh faktor run off daratan yang berkaitan dengan
kekeruhan, suplai nutrien pada musim hujan, dan fluktuasi salinitas.
Pasang yang kecil disiang hari pada musim tertentu dapat
menyebabkan kerusakan dan menimbulkan masalah bagi tumbuhan
lamun pada musim yang lain.
Pertumbuhan lamun diduga dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor internal seperti kondisi fisiologi dan metabolisme, serta faktor
eksternal seperti zat hara ( nutrien), dan tingkat kesuburan perairan.
139
Ekosistem Padang Lamun
2. Parameter Lingkungan Utama
Parameter lingkungan utama yang mempengaruhi distribusi dan
pertumbuhan ekosistem padang lamun adalah :
1. Kecerahan
Lamun membutuhkan intensitas cahaya ynag tinggi untuk
melaksanakan proses fotosintesis. Hal ini terbukti dari hasil
obserfasi yang menunjukkan bahwa distribusi padang lamun
hanya terbatas pada perairan yang tidak terlalu dalam. Namun
demikian pengatan di lapangan mengatakan bahwa sebaran
komunitas lamun di dunia masih ditemukan hingga kedalaman
90 meter, asalkan kedalaman ini masih dapat cahaya matahari.
Beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan muatan sedimen
pada bahan air akan berakibat pada tingginya kekeruhan
perairan, sehingga berfungsi mengurangi penetrasi cahaya. Hal
ini dapat mengakibatkan gangguan pada produktivitas primer
ekosistem padang lamun.
2. Temperatur
Walaupun padang lamun secara geografis tersebar luas yang
diindikasikan oleh adanya kisaran toleransi yang luas terhadap
temperatur, pada kenyataannya spesies lamun di daerah tropik
mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan
temperatur. Kisaran temperatur optimal bagi spesies lamun
adalah 28-30oC. Kemampuan proses fotosintesis akan menurun
dengan tajam apabila temperatur peraiaran berada di luar kisaran
tersebut.
140
Ekosistem Padang Lamun
3. Salinitas
Spesies lamun mempunyai kemampuan toleransi yang berbeda-
beda terhadap salinitas, namun sebagian besar memiliki kisaran
yang lebih besar, yaitu antara 40o/oo. Nilai salinitas optimum
untuk spesies lamun adalah 35o/oo. Salah satu yang
menyebabkan kerusakan ekosistem padang lamun adalah
meningkatnya salinitas yang diakibatkan oleh berkurangnya
suplai air tawar dari sumgai.
4. Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe substrat, mulai
dari lumpursampai sedimen dasar yang terdiri dari endapan
lumpur halus sebesar 40%. Kedalaman substrat berperan dalam
menjaga stabilitas sedimen yang mencakup 2 hal yaitu
pelindung tanaman dari arus air laut, dan tempat pengolahan
serta pemasok nutrien. Kedalaman sedimen yang cukup
merupakan kebutuhan utama untuk pertumbuhan dan
perkembangan habitat lamun.
5. Kecepatan arus perairan
Produktivitas padang lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan
arus perairan. Pada saat kecepatan arus sekitar 0.5 m detik-1,
jenis turtle grass (Thalassia testudium) mempunyai kemampuan
maksimal untuk tumbuh.
141
Ekosistem Padang Lamun
Gambar 45
Hamparan padang lamun
3. Peranan Lamun di Lingkungan laut Dangkal
Jika anda ingin mengetahui satu di antara tempat terunik,
hijau dan indah di dasar perairan atau jika anda ingin tempat makan
mamalia laut langka seperti duyung dan manate, silahkan bersnorkel
ria di sekitar padang lamun (seagrass). Duyung atau dikenal dengan
nama dugong (Dugong dugong, muller 1776) dan manate
(Trichechus manatus) adalah mamalia laut yang hanya
mengkonsumsi daun lamun sebagai makanan utama mereka.
Namun tidak semua lamun merupakan makanan favorite
duyung dan manate. Hanya beberapa jenis lamun yang ukurannya
pendek dan kecil seperti Halodule sp. Halophile sp. dan
142
Ekosistem Padang Lamun
Syringodium sp. yang merupakan makanan favorite duyung. De
Iongh et al. (1995) melaporkan jenis lamun Halodule uninervis
merupakan makanan utama bagi dugong di perairan timur Ambon.
Penelitian lain di perairan Sulawesi Selatan lebih memfokuskan
bahwa duyung tidak hanya memakan daun lamun tapi juga rizom
dan akar lamun yang merupakan sumber nutrisi utama bagi duyung.
Dewasa ini teramat sangat sulit melihat duyung sedang
makan di tempat alaminya di sekitar padang lamun. Ini karena
populasi duyung terutama di Indonesia sudah sangat kecil sekali, kita
hanya sesekali pernah mendengar nelayan melihat duyung berenang
di sekitar perairan Sulawesi, Irian dan Maluku.
Secara lebih rinci peranan lamun di dalam laut adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai produsen primer.
2. Sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis hewan, seperti
duyung (Dugong dugon), penyu hijau (Chelonia mydas) serta
jenis-jenis ikan herbivora dan ikan karang.
Jenis tumbuhan lamun yang dikonsumsi penyu hijau diantaranya
adalah Cymodocea, Thalassia, dan Halophila, sedangkan yang
dikonsumsi dugong adalah Poisidonia dan Halophila. Dalam hal
ini lamun menduduki posisi mata rantai pertama dalam
menunjang rantai makanan yang sangat rumit di habitat padang
lamun.
143
Ekosistem Padang Lamun
3. Sebagai habitat biota laut seperti moluska, krustasea, cacing, dan
sebagainya.
Daun dan rhizoma lamun tersebut memiliki kandungan nitrogen
yang tinggi,sehingga disukai oleh dugong. Ekositem padang
lamun berfungsi sebagai penyuplai energi baik pada zona bentik
maupun pelagis. Detritus daun lamun yang tua didekomposisi
oleh sekumpulan jasad bentik sehingga dihasilkan bahan organik
baik yang tersuspensi maupun yang terlarut dalam bentuk
nutrien. Utrien tersebut tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan
lamun tetapi juga bermanfaat untuk pertumbuhan fitoplankton
dan selanjutnya zooplankton dan juvenil ikan atau udang.
4. Melindungi pantai dari erosi dan abrasi serta menangkap
sedimen yang dibawa oleh air laut.
5. Sebagai pendaur zat hara dan elemen-elemen langka di
lingkungan laut.
6. Sebagai bahan baku pembuatan kertas, kosmetik, dan kompos.
7. Sebagai daerah asuhan, perlindungan dan sebagai tempat
berpijah berbagai jenis ikan.
8. Sebagai tempat penggembalaan atau tempat mencari makan
(feeding ground) berbagai jenis ikan.
9. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang
lamun dari sengatan matahari.
4. Hubungan Lamun dengan Ikan dan Organisme Lainnya
Hal menarik yang dapat kita lihat bahwa padang lamun atau
yang di kenal dengan seagrass bukan hanya sebagai tempat mencari
144
Ekosistem Padang Lamun
makan bagi duyung dan manate tapi juga tempat hidup yang sangat
cocok bagi beberapa organisma kecil seperti udang dan ikan. Bahkan
penyu hijau (Chelonia mydas) pun sering mengunjungi padang
lamun untuk mencari makan. Lantas mengapa padang lamun bisa
menjadi tempat yang cocok bagi umumnya hewan kecil ? Kondisi
lamun yang menyerupai padang rumput di daratan ini mempunyai
beberapa fungsi ekologis yang sangat potensial berupa perlindungan
bagi ivertebrata dan ikan kecil.
Daun-daun lamun yang padat dan saling berdekatan dapat
meredam gerak arus, gelombang dan arus materi organik yang
memungkinkan padang lamun merupakan kawasan lebih tenang
dengan produktifitas tertinggi di lingkungan pantai di samping
terumbu karang. Melambatnya pola arus dalam padang lamun
memberi kondisi alami yang sangat di senangi oleh ikan-ikan kecil
dan invertebrata kecil seperti beberapa jenis udang, kuda laut,
bivalve, gastropoda dan echinodermata. Hal terpenting lainnya
adalah daun-daun lamun berasosiasi dengan alga kecil yang dikenal
dengan epiphyte yang merupakan sumber makanan terpenting bagi
hewan-hewan kecil tadi. Epiphyte ini dapat tumbuh sangat subur
dengan melekat pada permukaan daun lamun dan sangat di senangi
oleh udang-udang kecil dan beberapa jenis ikan-ikan kecil.
Disamping itu padang lamun juga dapat melindungi hewan-
hewan kecil tadi dari serangan predator. Sangat khas memang pola
kehidupan hewan-hewan kecil ini di padang lamun yang tidak jarang
145
Ekosistem Padang Lamun
memberikan konstribusi besar bagi kelangsungan ikan dan udang
ekonomis penting. Ini adalah sebagian kecil dari peran penting
padang lamun yang menyebar di sekitar perairan pantai Indonesia.
5. Penyebaran
Padang lamun menyebar hampir di seluruh kawasan
perairan pantai Indonesia. Anda akan sangat mudah mengenali
tumbuhan ini. Padang lamun biasanya sangat mirip dan bahkan
menyerupai padang rumput di daratan dan hidup pada kedalaman
yang relative dangkal (1-10 meter) kecuali beberapa jenis seperti
Halodule sp., Syringodium sp. dan Thalassodendrum sp., yang juga
di temukan pada kedalaman sampai dengan 20 meter dengan
penetrasi cahaya yang relative rendah. Malah pernah dilaporkan jenis
Halophila yang di temukan pada kedalaman 90 meter oleh Taylor
(1928) yang ditulis dalam Den Hartog (1970). Namun umumnya
sebagian besar padang lamun menyebar pada kedalaman 1 - 10
meter. Di beberapa perairan dangkal, kita dapat menyaksikan padang
lamun dengan kepadatan yang cukup tinggi yang memberikan kesan
hijau pada dasar perairan.
146
Ekosistem Padang Lamun
Gambar 46
Padang lamun
Untuk tipe perairan tropis seperti Indonesia, padang lamun
lebih dominan tumbuh dengan koloni beberapa jenis (mix species)
pada suatu kawasan tertentu yang berbeda dengan kawasan
temperate atau daerah dingin yang kebanyakan di dominasi oleh satu
jenis lamun (single species). Penyebaran lamun memang sangat
bervariasi tergantung pada topografi pantai dan pola pasang surut.
Anda bisa saja menjumpai lamun yang terekspose oleh sinar
matahari saat surut di beberapa pantai atau melihat bentangan hijau
yang didalamnya banyak ikan-ikan kecil saat pasang. Jenisnya pun
beraneka ragam, yang di pantai Indonesia sendiri, kita bisa
menjumpai 12 jenis lamun dari sekitar 63 jenis lamun di dunia
dengan dominasi beberapa jenis diantaranya Enhalus acoroides,
147
Ekosistem Padang Lamun
Cymodocea spp, Halodule spp., Halophila ovalis, Syringodium
isoetifolium, Thallasia hemprichii dan Thalassodendron ciliatum.
Dan saya percaya kawasan perairan Indonesia yang sangat luas
mempunyai jenis lamun yang lebih dari perkiraan beberapa lembaga
penelitian.
Sampai kini konsentrasi penelitian terhadap jenis-jenis
lamun dan ekosistem lamun belum sepenuhnya terlaksana.
Kurangnya minat beberapa peneliti untuk lebih fokus kearah padang
lamun dan minimnya dana penelitian yang di alokasikan ke sektor ini
serta minimnya publikasi mengenai padang lamun merupakan
penghambat utama bagi pengetahuan dan pemahaman tentang
padang lamun kepada masyarakat sementara masyarakat sebagian
besar belum sepenuhnya tahu dan mengerti tentang habitat yang satu
ini. Padahal kalau mau jujur masyarakat pantai khususnya banyak
sekali tergantung pada habitat ini, yang langsung atau tidak langsung
dapat mempengaruhi terhadap kebutuhan sehari-hari mereka. Kita
mungkin tidak menyadari kalau menurunnya produksi beberapa jenis
ikan-ikan dan udang-udang pantai ekonomis Indonesia lebih banyak
karenakan semakin menipisnya padang lamun yang merupakan
habitat alami dari ikan-ikan pantai seperti ikan beronang (Siganus
spp.) atau beberapa udang putih (Penaeus spp.) lainnya.
Terlalu jauh kalau kita mengharapkan bisa sering melihat
dugong bermain kembali di sekitar pantai Indonesia, yang padang
lamunnya seudah semakin memprihatinkan, oleh pola reklamasi
148
Ekosistem Padang Lamun
pantai yang sangat marak dan degradasi pantai yang sudah sangat
ramai. Namun mungkin kita masih bisa melihat beberapa jenis ikan-
ikan kecil bermain dengan cantiknya dibeberapa pantai yang masih
terjaga padang lamunnya
Gambar 47
Dugong
Seagrass adalah tempat hidup bagi amat banyak organisma
seperti ikan, kepiting, udang, lobster, seaurchin (bulubabi), dan
masih banyak lagi. Hampir sebagian besar organisma pantai (ikan,
udang, kepiting dll) mempunyai hubungan ekologis dengan habitat
lamun. Sebagai habitat yang di tumbuhi berbagai spesies lamun,
padang lamun memberikan tempat yang sangat strategis bagi
perlindungan ikan-ikan kecil dari “pengejaran” beberapa predator.
juga tempat hidup dan mencari makan bagi beberapa jenis udang dan
kepiting.
149
Ekosistem Padang Lamun
Gambar 48
Potunus pelagicus (Kepiting renang) yang hidup dan besar di padang lamun.
Gambar 49
Jenis Udang yang menjadikan Lamun sebagai habitat utamanya
150
Ekosistem Padang Lamun
Gambar 50
Tripneustes gratilla salah satu jenis bulu babi yg menghabiskan separuh hidupnya di padang lamun
6. Hutan Hijau Yang Beradaptasi
Bagi yang belum pernah mengenal lamun, tanaman yang
biasa disebut seagrass ini merupakan tumbuhan berbunga
(Angiospermae) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup
terbenam di dalam laut. Karena kemampuan adaptasinya, tumbuhan
ini mampu hidup di lingkungan laut atau medium air asin.
Disebut padang lamun, karena ia tumbuh dalam satu
kawasan luas, yang jika dilihat mirip dengan bentangan padang
rumput di darat.
Tanaman lamun bisa hidup normal dalam keadaan
terbenam, dan mempunyai sistem perakaran jangkar (rhizoma) yang
berkembang baik. Mengingat pada dasarnya tak berbeda dengan
tanaman darat, maka lamun punya keunikan yaitu memiliki bunga
151
Ekosistem Padang Lamun
dan buah yang kemudian berkembang menjadi benih. Semuanya
dilakukan dalam keadaan terbenam di perairan laut.
Hal inilah yang menjadi perbedaan nyata lamun dengan
tumbuhan yang hidup terbenam di laut lainnya seperti makro-alga
atau rumput laut (seaweed). Untuk bisa hidup normal, akar tanaman
lamun cukup kuat menghujam ke dasar perairan tempat tumbuh.
Akar ini tidak berfungsi penting dalam pengambilan air –
sebagaimana tanaman darat karena daun dapat menyerap nutrien (zat
gizi) secara langsung dari dalam air laut. Tudung akarnya dapat
menyerap nutrien dan melakukan fiksasi nitrogen. Sementara itu,
untuk menjaga agar tubuhnya tetap mengapung dalam kolom air,
lamun dilengkapi dengan rongga udara. Lamun tumbuh subur
terutama di daerah terbuka pasang surut dan perairan pantai yang
dasarnya bisa berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati,
dengan kedalaman hingga empat meter. Malah di perairan yang
sangat jernih, beberapa jenis lamun ditemukan tumbuh di kedalaman
8 hingga 15 meter.
Di daratan kita sering melihat, misalnya, hutan pinus sejauh
mata memandang, hutan tersebut melulu diisi dengan pinus. Di
tempat lain, ada pula hutan yang berisi aneka ragam jenis pohon.
Demikian juga halnya dengan padang lamun, Di suatu tempat, ia
dapat berbentuk vegetasi tunggal, tersusun atas satu jenis lamun yang
tumbuh membentuk padang lebat. Sementara di tempat lain, ada
vegetasi campuran yang terdiri dari dua hingga dua belas jenis lamun
yang tumbuh bersama-sama.
152
Ekosistem Padang Lamun
Spesies lamun yang biasanya tumbuh dengan vegetasi
tunggal adalah Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila
ovalis, Halodule uninervis, Cymodocea serrulata, dan
Thalassodendron ciliatum.
7. Kaya Sumber Daya
Sebagaimana terumbu karang, padang lamun menjadi
menarik karena wilayahnya sering menjadi tempat berkumpul
berbagai flora dan fauna akuatik lain dengan berbagai tujuan dan
kepentingan. Di padang lamun juga hidup alga (rumput laut),
kerang-kerangan (moluska), beragam jenis ekinodermata (teripang-
teripangan), udang, dan berbagai jenis ikan.
Ikan-ikan amat senang tinggal di padang lamun. Ada jenis
ikan yang sepanjang hayatnya tinggal di padang lamun, termasuk
untuk berpijah (berkembang biak). Beberapa jenis lain memilih
tinggal sejak usia muda (juvenil) hingga dewasa, kemudian pergi
untuk berpijah di tempat lain. Ada juga yang hanya tinggal selama
juvenil. Sebagian lagi memilih tinggal hanya sesaat. Suatu penelitian
menunjukkan, jumlah ikan bernilai ekonomis penting yang
ditemukan di kawasan padang lamun relatif kecil. Itu berarti bahwa
padang lamun lebih merupakan daerah perbesaran bagi ikan-ikan
tersebut.
Dari sekian banyak hewan laut, penyu hijau (Chelonia
mydas) dan ikan duyung atau dugong (Dugong dugong) adalah dua
hewan ‘pencinta berat’ padang lamun. Boleh dikatakan, dua hewan
153
Ekosistem Padang Lamun
ini amat bergantung pada lamun. Hal ini tak lain karena tumbuhan
tersebut merupakan sumber makanan penyu hijau dan dugong.
Penyu hijau biasanya menyantap jenis lamun Cymodoceae,
Thalassia, dan Halophila. Sedangkan dugong senang memakan jenis
Poisidonia dan Halophila. Dugong mengkonsumsi lamun terutama
bagian daun dan akar rimpangnya (rhizoma) karena dua bagian ini
memiliki kandungan nitrogen cukup tinggi.
8. Peran Terabaikan
Tak ada satu pun jenis tumbuhan dan hewan di dunia ini
yang diciptakan Allah tanpa memiliki fungsi dan peran. Begitu pula
padang lamun, di alam berfungsi sebagai penghasil detritus (sampah)
dan zat hara yang berguna sebagai makanan bagi makhluk hidup laut
lainnya. Detritus daun lamun yang tua diuraikan (dekomposisi) oleh
sekumpulan hewan dan jasad renik yang hidup di dasar perairan,
seperti teripang, kerang, kepiting, dan bakteri. Hasil penguraian ini
berupa nutrien yang tercampur atau terlarut di dalam air. Nutrien ini
tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan lamun, melainkan juga
bermanfaat untu pertumbuhan fitoplankton, dan selanjutnya
zooplankton, dan juvenil ikan/udang.
Di sisi lain, tanaman lamun mampu mengikat sedimen dan
menstabilkan substrat yang lunak. Sebagian hewan memanfaatkan
lamun sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar,
dan memijah. Untaian dedaunan lamun juga berguna menjadi tudung
pelindung dari sengatan matahari bagi penghuni ekosistem ini.
154
Ekosistem Padang Lamun
9. Indonesia Sarang Lamun
Di Indonesia, lamun yang ditemukan terdiri atas tujuh
marga (genera). Dari 20 jenis lamun yang dijumpai di perairan Asia
Tenggara, 12 di antaranya dijumpai di Indonesia. Penyebaran padang
lamun di Indonesia cukup luas, mencakup hampir seluruh perairan
Nusantara yakni Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya. Dari seluruh jenis, jenis
Thalassia hemprichii merupakan yang paling dominan di Indonesia.
Keanekaragaman hayati lamun yang paling tinggi ada di
perairan Teluk Flores dan Lombok, masing-masing ada 11 spesies.
Jika dibandingkan, maka keanekaragaman hayati lamun di perairan
Indonesia bagian timur ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan
bagian barat. Hal ini diduga karena posisi daerah bagian timur yang
lebih dekat dengan pusat penyebaran lamun di perairan Indo Pasifik,
yaitu Filipina (16 jenis) dan Australia Barat yang memiliki 17 jenis.
Padang lamun memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan
bagi berbagai kepentingan, misalnya sebagai tempat kegiatan
budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram.
Karena pemandangannya yang tak kalah eksotik dibandingkan
terumbu karang, padang lamun bisa dijadikan tempat rekreasi atau
pariwisata. Ia juga bisa diolah sebagai umber pupuk hijau.
155
Ekosistem Padang Lamun
Tabel 11Spesies Lamun di Indonesia
Spesies Deskripsi
Cymodocea rotundataC. serrulata
Enhalus acoroides
Halodule pinifoliaH. decipiensH. minor
H. ovalis
H. uninervisH. spinulosa
Syringodinium isoetifolium
Thalassia hemprichii
Thalassodendron ciliatum
Terdapat di daerah intertidal. Umumnya dijumpai di daerah intertidal di dekat mangrove.
Tumbuh pada substrat berlumpur dan perairan keruh. Dapat membentuk spesies tunggal, atau mendominasi komunitas padang lamun.
Pertumbuhannya cepat, dan merupakan spesies pionir. Umum dijumpai di substrat berlumpur.
Dapat merupakan spesies yang dominan di daerah intertidal, mampu tumbuh sampai kedalaman 25 m.
Membentuk padang lamun spesies tunggal pada rataan karang yang rusak.
-
Umum dijumpai di daerah subtidal dangkal dan berlumpur.
Paling banyak dijumpai, biasa tumbuh dengan spesies lain, dapat tumbuh hingga kedalaman 25 m. Sering dijumpai pada substrat berpasir. Sering mendominasi di daerah subtidal, dan berasosiasi dengan terumbu karang.
156
Ekosistem Padang Lamun
10. Rentan Kerusakan
Sayangnya, ekosistem ini amat rentan terhadap keme-
rosotan lingkungan yang diakibatkan kegiatan manusia. Di kawasan
pantai, manusia melakukan pengerukan dan pengurugan demi
pembangunan pemukiman pantai, indusri, dan saluran navigasi. Ini
mengakibatkan rusak totalnya padang lamun. Perusakan habitat di
lokasi pembuangan hasil pengerukan akhirnya terjadi. Di samping
itu, terdapat dampak sekunder pada perairan laut yaitu meningkatnya
kekeruhan air, dan terlapisnya insang hewan air oleh lumpur dan
tanah hasil pengerukan. Hewan-hewan air tersiksa dan akhirnya
mati.
Ancaman juga datang dari pencemaran limbah industri,
terutama logam berat dan senyawa organoklorin. Dua jenis bahan
berbahaya ini mengakibatkan terjadinya akumulasi (penumpukan
kandungan) logam berat padang lamun melalui proses yang disebut
magnifikasi biologis. Persis seperti proses penumpukan kandungan
merkuri yang menimpa kerang-kerangan di Teluk Jakarta.
Selain itu, tindakan manusia yang suka membuang sampah
sembarangan ke laut mengakibatkan turunnya kandungan oksigen
terlarut di kawasan padang lamun, serta dapat menimbulkan
eutrofikasi (peningkatan kesuburan plankton). Hal ini bisa
memancing meledaknya pertumbuhan perifiton, sejenis organisme
yang hidup menempel di organisme lain. Perifiton yang banyak
menempel membuat daun lamun kesulitan menyerap sinar matahari
untuk proses fotosintesisnya. Kejadian serupa terjadi jika terjadi
pencemaran minyak yang melapisi permukaan daun lamun.
157
Ekosistem Padang Lamun
Ada pula pencemaran limbah pertanian -terutama pestisida-
yang mematikan hewan-hewan yang hidup di padang lamun. Pupuk
yang masuk ke perairan laut di mana padang lamun terbentang juga
memancing timbulnya eutrofikasi.
Padang lamun mungkin kurang populer dibandingkan
dengan jenis ekosistem laut lainnya. Tetapi dengan mengetahui
peran dan kegunaannya bagi alam dan manusia, kita bisa memahami
betapa mengerikannya jika padang lamun juga dirusak dan
berkurang habitat hidupnya.
Tabel 12Dampak Kegiatan Terhadap Padang Lamun
No Kegiatan Dampak
1
2
3
4
Pengerukan dan pengurugan untuk kegiatan di pinggir laut, pelabuhan, industrial estate, saluran navigasi
Pencemaran limbahindustri
Pembuahan sampahorganik (Sewage)
Pencemaran olehlimbah pertanian
Perusakan total padang lamun sebagai lokasi pengerukan dan penguruganPerusakan habitat di lokasi pembuangan hasilpengerukan.
Dampak sekunder pada perairan meningkatkankekeruhan air dan terlapisnya insang hewan air.
Lamun melalui proses biological magnification mampumengakumulasi logam berat.
Penurunan kadar oksigen terlarut, mengganggu lamun dan hewan air.Eutrofikasi menyebabkan
158
Ekosistem Padang Lamun
5 Pencemaran minyak
blooming fitoplankton yang menempel di daun lamun dan kekeruhan menghalangi cahaya.Pestisida, Mematikan hewan yang berasosiasi dengan padang lamun, Pupuk Mengakibatkan eutrofikasi
Lapisan minyak pada daun lamun menghalangicahaya untuk berfotosintesis.
11. Metode Penelitian Lamun
Pada penelitian lamun selain struktur komunitas yang
dikaji, juga akan dijelaskan metode-metode penelitian yang berkaitan
dengan pertumbuhan dan produksi, serta manfaat lamun. Dibawah
ini dijelaskan metode penelitian lamun yang sering digunakan antara
lain :
1. Metode pemetaan sebaran lamun
2. Pengamatan struktur komunitas padang lamun
3. Pengamatan pertumbuhan dan produksi lamun
Metode Pemetaan Sebaran Lamun
Pemetaan sebaran lamun dibuat berdasarkan peta dasar
lokasi penelitian dengan skala 1 : 25.000. pengamatan sebaran dan
penutupan lamun serta sifat-sifat khas habitat padang lamun
dilakukan dengan berjalan kaki pada waktu air surut dan menyelam
pada waktu air pasang
159
Ekosistem Padang Lamun
Pengamatan Struktur Komunitas Padang Lamun
Pemintakatan sebaran lamun dibuat pada satu transek tegak
lurus pantai. Sepanjang transek diletakkan meteran, kemudian lamun
yang terletak dibawah meteran dicatat jenisnya, penutupan dan sifat-
sifat khas substratnya. Data kerapatan dan biomassa lamun diukur
secara acak. Sampel lamun dikumpulkan dengan menggunakan
silinder aluminium yang mempunyai luas lingkaran 0,100 m2. luas
penutupan lamun dicatat. Sampel lamun di dalam silinder diambil
semua dan dimasukkan kedalam kantong plastik berlabel, sampel
dicuci lalu dihitung jumlah tunasnya atau tegaknya dan ditimbang
untuk mengetahui berat basahnya.
Setelah tiba dilaboratorium bagian tanaman lamun tersebut
dikeringkan dengan oven pada suhu 80 0C selama 24 jam, kemudian
ditimbang beratnya.
Pengamatan Pertumbuhan dan Produksi Lamun
Urutan kegiatannya :
1. Pada lamun bersifat campuran, dibuat plot 5x5 m yang
diberi patok dan tali plastik sebagai batas pengaman.
2. Didalam plot tersebut untuk pengamatan pertumbuhan dan
produksi daun lamun, dipilih 30 tegakan dari masing-
masing jenis. Sedangkan untuk penelitian pertumbuhan
rimpang, dipilih dari masing-masing jenis sebanyak 20
tunas rimpang.
160
Ekosistem Padang Lamun
3. Semua daun pada tegakan terpilih diberi lubang pada jarak
yang telah ditentukan dari dasar. Pada tunas rimpang
terpilih, diberi tanda yang mempunyai nomor dan diukur
jarak tunas dengan bagian yang diberi tanda.
4. Setelah delapan hari semua daun dan rimpang yang telah
diberi tanda termasuk daun baru yang tumbuh pada tegakan
terpilih dipanen dan dibawa ke laboratorium.
5. Dilaboratorium, baik pertumbuhan daun maupun pertum-
buhan rimpang, diukur dalam mm/hari. Pertumbuhan daun
dibedakan antara daun baru dan daun lama. Semua bagian-
bagian pertumbuhan daun dikumpulkan dan ditimbang
beratnya untuk mengetahui produksinya yang diukur dalam
gr berat basah/hari/m2. perhitungan biomassa daun yang
diukur dalam gr berat basah/m2 berdasarkan data kerapatan
masing-masing jenis lamun yang telah diperoleh.
Sedangkan kecepatan pulih daun diperoleh dari perhitungan
produksi daun dibagi biomassa daun dalam persen (%).
161