ekologi tanaman - sandikaasri.files.wordpress.com · merupakan perbandingan antara luas daun dengan...
TRANSCRIPT
EKOLOGI TANAMAN
(TM – 4 – MK-Ekoltan-2015)
1. Dr. Ir. R. A. Sidqi Zaed Z.M., MS.
2. Drs. H. Kaswan Badami, MSi.
Prodi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian – UTM
2015
UN
IVE
RSITA S T R U N O
JOY
ODE
PA
RT
EM
E N P E N D I D I K A N NA
SIO
NA
L
Beberapa faktor yg dapat mengurangi kehilangan energi Mt
akibat adanya pantulan dan penerusan :
1. Kekasaran Tajuk :
Bentuk tajuk tanaman yg kasar lebih efisien drpd tajuk yg rata /
halus. karena energi Mt yg dipantulkan dpt ditangkap kembali
oleh daun-daun tan. Yg berada di sebelahnya pd posisi
yg lebih tinggi.
2. Sudut Daun :
Tanaman yg punya sudut daun kecil atau daun tegak akan lebih
efisien drpd daun dgn sudut daun horizontal atau sudut datar.
Tanaman berdaun tegak lebih efisien dalam memanfaatkan
energi Mt, Karena mempunyai daun-daun positif lebih banyak
drpd daun-daun horizontal.
Daun-daun Positif :
- Daun-daun yg menerima / menangkap intensitas Rad. Mt yg lebih banyak
drpd yg tdk menerima Rad. Mt.
- Laju Ps > Laju Respirasi , shg Net Ps lebih besar (+).
- Pertumbuhan atau produksi tan tinggi.
Daun-daun Negatif :
- Daun-daun yg tdk menerima Intensitas Rad. Mt lebih banyak drpd yg
menerima rad. Mt.
- Laju Ps < Lju Respirasi, shg Net Ps rendah (-)
- Pertumbuhan atau produksi tan rendah.
Titik Kompensasi :
- Suatu keadaan daun pada tanaman dimana Laju Ps = Laju Respirasinya,
shg Net Ps = 0
- Pertumbuhan tanaman mengalami stagnan.
- Produksi kurang baik (sedang).
Tdk ada KH yg dpt digunakan untuk tumbuh atau disimpan dalam tempat
penyimpanan cadangan makanan, spt : biji, umbi, batang.
3. ILD (Indek Luas Daun) :
adalah merupakan perbandingan antara luas daun dengan luasan
tanah yg ditutupi / dinaungi oleh daun-daun tersebut.
ILD = 3, artinya dari 1 m2 luas permukaan tanah di atasnya ada
daun seluas 3 m2.
Berkaitan dgn hilangnya energi Mt karena penerusan (transmisi).
Tanaman yg punya ILD tinggi punya daun yg berlapis-lapis,
shg rad. Mt yg diteruskan dari daun bagian atas masih ditangkap
oleh daun-daun di bawahnya.
Perlu dicari ILD optimum.
4. Tebal Tipisnya Daun (SLA = Specific Leaf Area) :
Merupakan perbandingan antara luas daun dengan BK daun pada
luasan tersebut.
SLA tinggi daun tsb tipis.
Berpengaruh thd banyaknya Rad. Mt yg diteruskan oleh daun.
SLA >> Rad Mt yg diteruskan >>
Daun yg tebal > efisien drpd daun tipis.
5. Warna Daun :
Berhubungan dgn kemampuan daun u/ menyerap (mengabsorbsi)
energi Mt yg telah ditangkap o/ daun.
Daun yg berwarna hijau gelap lebih banyak menyerap sinar Mt
drpd daun yg berwarna hijau terang.
6. Sudut datangnya Rad. Mt :
Semakin kecil sudut datangnya Rad. Mt, maka Rad. Mt yg ditang-
kap semakin besar.
Semakin besar sudut datangnya Rad. Mt, maka Rad. Mt yg ditang-
kap semakin kecil karena banyak yg dipantulkan.
7. Panjang Gelombang :
Semakin pendek gelombang Rad. Mt, maka Rad Mt yg diserap
daun semakin banyak.
Semakin panjang gelombang Rad. Mt, maka Rad. Mt yg diserap
daun semakin sedikit.
Eff. Konversi Energi Mt o/ tanaman sangat rendah karena energi
Mt yg telah diserap tdk seluruhnya digunakan tanaman dalam pro-
ses Ps untuk menghasilkan KH.
Intensitas Rad. Mt yg diserap (65 %), sebagian hilang karena :
Transpirasi (50 %).
Proses pemanasan dan kejenuhan (5 – 15 %).
Proses transpirasi dianggap sbg pemborosan energi, karena
energi Mt yg digunakan untuk menguapkan air.
PADA UMUMNYA :
Semakin meningkat Intensitas Rad. Mt, maka laju Ps semakin me-
ningkat sampai pada batas-batas tertentu.
Bila Intensitas Rad. Mt terus meningkat, maka tdk lagi diikuti o/
meningkatnya laju Ps karena telah terjadi kejenuhan energi Mt.
Titik Batas Jenuh adalah titik optimum Intensitas Rad. Mt.
Pada titik optimum Intensitas Rad. Mt, maka laju Ps pada titik
tertiggi.
Ada beberapa faktor internal yang berpengaruh thd EKE Mt
berhubungan dgn proses Ps :
1. Macam lintasan karbon dalam proses metabolisme :
a. Tanaman dgn lintasan karbon C3 (Calvin).
mis : padi, kacang-kacangan, tembakau, dll.
Tdk efisien dalam EKE Mt, sebab melakukan proses proses
“ fotorespirasi “ shg fotosintat banyak dibongkar lagi
pemborosan Net Ps rendah.
b. Tanaman dgn lintasan karbon C4 (asam dikarboksilat).
mis : jagung, shorgum, tebu, sebagian tan. Tropis daerah kering.
Tdk ada proses “ Fotorespirasi “, kalaupun ada sangat kecil
shg tan. Lebih efisien.
2. Sifat anatomi organ Ps :
Seperti : jumlah dan ukuran stomata, kandungan klorofil.
Berpengaruh thd penggunaan energi Mt.
=> Stomata daun berperan dlm penyerapan CO2 yg digunakan dalam
proses Ps.
3. Umur Jaringan :
Berpengaruh thd Efisiensi Ps krn berhubungan dgn kandungan
klorofil dan kadar air.
Semakin tinggi kandungan klorofil dan tersedianya air yg cukup
, maka akan memacu jalannya proses Ps.
Proses Ps terjadi di klorofil, butuh air dan chy Mt (energi Mt).
4. Efisiensi Translokasi :
Menggambarkan berapa bagian dari fotosintat ditranslokasikan
dan disimpan dalam tempat-tempat penyimpanan cadangan ma-
kanan.
Bila fotosintat di daun tdk segera dapat ditranslokasikan ke
bagian tanaman lain, maka tdk Efisien.
karena :
=> maka akan mengganggu jalannya proses Ps sendiri.
=> fotosintat menghalangi jalannya chy Mt menuju klorofil dan
mengganggu kerja klorofil sendiri.