ekma4570 - penganggaran - modul 6
DESCRIPTION
Slide ini merupakan materi kuliah Mata Kuliah Penganggaran Program Studi Manajemen Universitas Terbuka di KoreaTRANSCRIPT
EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Modul 6
Seoul, 6th of October 2013
2
Tinjauan Umum Modul 6
Secara umum, Modul 6 akan membahas tentang penyusunan anggaran sediaan dan penyusunan anggaran utang dan neraca.
Modul 6 terdiri dari dua kegiatan belajar:• Kegiatan Belajar 1 – Penyusunan Anggaran Sediaan;• Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca.
Setelah mempelajari Modul 6, diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian dan faktor yang mempengaruhi anggaran sediaan;• Menyusunan anggaran sediaan;• Menjelaskan pengertian, kegunaan, dan faktor yang mempengaruhi anggaran
utang;• Menjelaskan langkah penyusunan anggaran utang;• Menyusun anggaran utang;• Menyusun anggaran neraca.
3
InventorySediaan adalah barang yang diperoleh dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau dipakaidalam produksi atau dipakai untuk keperluan nonproduksi dalam siklus kegiatan normal.Sediaan produk adalah sediaan hasil produksi. Sediaan produk terdiri dari sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses.Sediaan produk jadi adalah sediaan hasil produksi yang siap dijual.Sediaan produk dalam proses adalah sediaan produk yang belum selesai diproduksi sehingga memerlukan proses produksi lebih lanjut.
Sediaan produk jadi yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah sediaan produk jadi yang dapat dipergunakan/dijual setiap saat, sedangkan sediaan produk jadi yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah sediaan minimal yang bersifat permanen (safety stock).Sediaan produk jadi minimal adalah sediaan produk jadi yang jumlahnya harus diper-tahankan untuk menjamin kontinuitas usaha. Sediaan produk jadi minimal tidak boleh dijual/di-gunakan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti terdapat pesanan ekstra di atas volume pe-sanan normal, terjadi kerusakan berat alat produksi, terjadi pemogokam buruh, ter-jadi bencana alam, dan lainsebagainya.
4
Inventory BudgetAnggaran sediaan adalah anggaran yang dibuat untuk sediaan.
Faktor yang mempengaruhi anggaran sediaan:• Sediaan produk jadi:
• Sifat penyesuaian jadwal produksi dengan pesanan ekstra;• Sifat persaingan industri;• Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan.
• Sediaan barang dagangan:• Sifat persaingan dagang;• Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan;• Ketersediaan barang di penyalur.
• Sediaan bahan baku:• Anggaran produk;• Harga beli bahan baku;• Biaya penyimpanan bahan baku di gudang (carrying cost) dalam hubungannya dengan
biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat dari kehabisan sediaan (stockout cost);• Ketepatan pembuatan kuantitas standar bahan baku yang dipakai;• Ketepatan leveransir (penjual bahan baku) dalam menyerahkan bahan baku yang
dipesan;• Jumlah bahan baku tiap sekali pesan.
5
Manufacturing Enter-prise
Dalam perusahaan manufaktur, cara menyusun sediaan bahan baku ada tiga cara:• Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE);• Menetapkan tingkat perputaran sediaan;• Membuat anggaran belian bahan baku.
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)KPE (Kuantitas Pesanan Ekonomis) atau EOQ (Economic Order Quantity) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah belian yang optimal.
R : Kuantitas standar bahan baku yang dipakai selama periode tertentu;S : Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost);P : Harga standar bahan baku per unit;I : Biaya penyimpanan bahan baku di gudang yang dinyatakan dalam persentase
dari nilai sediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost);
P × I : Biaya penyimpanan per unit.
IP
SR2KPE
6
Manufacturing Enter-prise
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Biaya penyimpanan (carrying cost) disebut juga dengan holding cost atau storage cost meliputi biaya tempat penyimpanan, biaya pemeliharaan bahan, biaya kemungkinan bahan rusak dan hilang, biaya asuransi, biaya modal yang diinvestasikan, biaya pajak, biaya menghitung dan menimbang bahan, dan lain sebagainya.Biaya pemesanan (procerument cost) disebut juga dengan ordering cost atau setup cost meliputi biaya persiapan memesan bahan, biaya pengiriman untuk memesan bahan, biaya penerimaan barang yang dipesan, biaya pembayaran barang yang dipesan, dan lain sebagainya.Asumsi dalam EOQ:• Bahan tidak mudah rusak dan pengiriman barang tidak mudah terlambat;• Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan per unit konstan;• Kebutuhan bahan relatif stabil sepanjang periode;• Harga beli barang per unit konstan;• Setiap saat bahan diperlukan bahan selalu tersedia;• Bahan yang dipesan tidak terikat dengan barang lain, kecuali barang tersebut ikut
diper-hitungkan tersendiri.
7
Manufacturing Enter-prise
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Contoh: Jumlah bahan baku berupa kedelai yang diperlukan untuk memproduksi ke-cap adalah sebanyak 364 ons (satu tahun). Harga bahan baku adalah Rp 160 per ons. Biaya sekali pesan adalah Rp 728 dan biaya penyimpanan bahan baku sebesar 40%.
KPE = 91 ons berarti pembelian bahan baku yang paling optimal adalah 91 ons sekali beli. Apabila dalam satu tahun kebutuhan bahan baku adalah 364 ons, maka dalam se-tahun diperlu-kan pembelian sebanyak (364/91) = 4 kali (pesan setiap tiga bulan sekali).
ons 9140%601
7283642
IP
SR2KPE
8
Manufacturing Enter-prise
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Pembuktian.Kebutuhan 364 ons per tahun, alternatif kebijakan pembelian bahan baku:a. Dua kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 182 ons.
b. Empat kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 91 ons.
c. Tujuh kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 52 ons.
Nilai rata-rata sediaan (182 ons x Rp 160) / 2 = 14,560Rp
Biaya simpan 40% x Rp 14.560 = 5,824Rp
Biaya pesan 2 x Rp 728 = 1,456Rp
Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp
Total biaya 65,520Rp
Nilai rata-rata sediaan (91 ons x Rp 160) / 2 = 7,280Rp
Biaya simpan 40% x Rp 3.640 = 2,912Rp
Biaya pesan 4 x Rp 728 = 2,912Rp
Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp
Total biaya 64,064Rp
Nilai rata-rata sediaan (52 ons x Rp 160) / 2 = 4,160Rp
Biaya simpan 40% x Rp 1.189 = 1,664.00Rp
Biaya pesan 7 x Rp 728 = 5,096Rp
Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp
Total biaya 65,000Rp
9
Manufacturing Enter-prise
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Selain KPE, besarnya belian bahan baku tiap kali pesan untuk mendapatkan biaya be-lian yang minimal juga ditentukan oleh saat kembali pesan (reorder point).Saat kembali pesan (reorder point) adalah saat harus memesan kembali bahan yang diperlukan sehingga kedatangan bahan yang dipesan tersebut tepat pada waktu sediaan di atas sediaan kemanan (safety stock) sama dengan nol.Contoh:Keperluan bahan baku kedelai selama setahun 364 ons dan keperluan bahan baku setiap seminggu 7 ons (satu tahun 52 minggu). Lead time (waktu tenggang) 4 minggu dan safety stock ditetapkan 50% dari penggunaan selama lead time. Terpakai selama waktu senggang : 4 x 7 ons = 28 ons.Safety stock : 50% x 28 ons = 14 ons.Reorder point : 28 ons + 14 ons = 42 ons.
10
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaanTPSPJ : Tingkat Perputaran Sediaan Produk JadiHPJ : Harga Pokok Jualan (Harga Pokok Produk Terjual)RSPJ : Rata-rata Sediaan Produk JadiSPJAw : Sediaan Produk Jadi AwalSPJAk : Sediaan Produk Jadi AkhirHPPJ : Harga Pokok Produk JadiTPSPDP : Tingkat Perputaran Sediaan Produk Dalam ProsesRSPDP : Rata-rata Sediaan Produk Dalam ProsesSPDPAw : Sediaan Produk Dalam Proses AwalSPDPAk : Sediaan Produk Dalam Proses AkhirBP : Biaya PabrikBBB : Biaya Bahan BakuBTKL : Biaya Tenaga Kerja LangsungBOP : Biaya Overhead PabrikBlBB : Belian Bahan BakuSBBAw : Sedian Bahan Baku AwalSBBAk : Sediaan Bahan Baku Akhir
RSPJ
HPJTPSPJ
2
SPJAkSPJAwRSPJ
RSPDP
HPPJTPSPDP
2
SPDPAkSPDPAwRSPDP
SPJAk-SPJAwHPPJHPJ
SPDPAk-SPDPAwBPHPPJ
BOPBTKLBBBBP
SBBAk-SBBAwBlBBBBB
11
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaanData Ilustrasi:Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) adalah 65 unit.Sediaan Produk Jadi Awal (SPJAw) adalah 60unit.Komponen Biaya Pabrik ditetapkan sebagai berikut:• Biaya Bahan Baku (BBB) : Rp 20• Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) : Rp 15• Biaya Overhead Pabrik (BOP) : Rp 5Jualan dianggarkan sebanyak 1.000 unit dengan Harga Jual Rp 60.Tingkat Putaran Sediaan Produk Jadi (TPSPJ) ditetapkan 20 kali.Tingkat Putaran Sediaan Produk dalam Proses (TPSPDP) ditetapkan 19.55 kali.
12
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan ? unit @ Rp ? Rp ?
Biaya Bahan Baku (BBB) Rp ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) Rp ?
Biaya Pabrik ? unit Rp ?
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) ? unit Rp ?
Biaya Produksi ? unit Rp ?
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit Rp ?
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @ Rp ? Rp ?
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) ? unit @ Rp ? Rp ?
Produk Siap Dijual ? unit @ Rp ? Rp ?
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @ Rp ? Rp ?
Harga Pokok J ualan (HPJ ) ? unit @ Rp ? Rp ?
Laba Kotor Rp ?
Anggaran Rugi-Laba
13
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?
Biaya Pabrik ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit ?
Biaya Produksi ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @Rp 40 ?
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual ? unit @Rp 40 ?
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @Rp 40 ?
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor ?
Anggaran Rugi-Laba
BBB (Biaya Bahan Baku) 65 unit x 100% x Rp 20 = 1,300Rp
BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 65 unit x 60% x Rp 15 = 585Rp
BOP (Biaya Overhead Pabrik) 65 unit x 40% x Rp 5 = 130Rp
2,015Rp
14
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?
Biaya Pabrik ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp
Biaya Produksi ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @Rp 40 ?
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual ? unit @Rp 40 ?
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @Rp 40 ?
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor ?
Anggaran Rugi-Laba
unit 40SPJAk
60220
1000SPJAk
SPJAw2TPSBJ
JualanSPJAk
unit 1.040Dijual SiapProduk
400001.Dijual SiapProduk
SPJAkHPJDijual SiapProduk
unit 980HPPJ
60040.1HPPJ
SPJAwDijual SiapProduk HPPJ
15
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?
Biaya Pabrik ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp
Biaya Produksi ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor ?
Anggaran Rugi-Laba
1995 RpSPJAk
2015219.55
39200SPDPAk
SPDPAw2TPSDP
HPPJSPDPAk
Misal dianggarkan SPDPAk sebanyak 70 unit dengan tingkat penyelesaian: BBB 90%; BTKL 50%; BOP 60%
unit 1.050Produksi Biaya
70980Produksi Biaya
SPDPAkHPPJProduksi Biaya
41.195 RpProduksi Biaya
1.995 Rp 39.200 RpProduksi Biaya
SPDPAkHPPJProduksi Biaya
16
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?
Biaya Pabrik ? unit ?
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp
Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor ?
Anggaran Rugi-Laba
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
Misal dianggarkan SPDPAk sebanyak 70 unit dengan tingkat penyelesaian: BBB 90%; BTKL 50%; BOP 60%BBB (Biaya Bahan Baku) 980 unit +(70 unit x 90%) - (65 unit x 100%) = 978 unit
BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 980 unit +(70 unit x 50%) - (65 unit x 60%) = 976 unit
BOP (Biaya Overhead Pabrik) 980 unit +(70 unit x 60%) - (65 unit x 40%) = 996 unit
BBB (Biaya Bahan Baku) Rp19,560
BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) Rp14,640
BOP (Biaya Overhead Pabrik) Rp4,980
Biaya Pabrik 39,180Rp
unit 985Pabrik Biaya
65050.1Pabrik Biaya
SPDPAwProduksi BiayaPabrik Biaya
39.180 RpPabrik Biaya
2.015 Rp41.195 RpPabrik Biaya
SPDPAwProduksi BiayaPabrik Biaya
17
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) ?
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?
Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?
Biaya Pabrik 985 unit 39,180Rp
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp
Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor ?
Anggaran Rugi-Laba
BBB (Biaya Bahan Baku) 978 unit x Rp 20 19,560Rp
BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 976 unit x Rp 15 14,640Rp
BOP (Biaya Overhead Pabrik) 996 unit x Rp 5 4,980Rp 20.000 RpKotor Laba
40.000 Rp60.000 RpKotor Laba
HPJJualanKotor Laba
18
Manufacturing Enter-prise
Menetapkan tingkat perputaran sediaan
J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp
Biaya Bahan Baku (BBB) 19,560Rp
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 14,640Rp
Biaya Overhead Pabrik (BOP) 4,980Rp
Biaya Pabrik 985 unit 39,180Rp
Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp
Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp
Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp
Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp
Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp
Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp
Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp
Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp
Laba Kotor 20,000Rp
Anggaran Rugi-Laba
19
Manufacturing Enter-prise
Membuat anggaran belian bahan bakuData ilustrasi:Anggaran Jualan:Januari 1.000 unitFeburari 2.000 unitMaret 3.000 unit
6.000 unitSediaan produk jadi awal sebanyak 100 unit.Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dengan anggaran produk jadi di-hasilkan selama tiga bulan sebanyak 6.060 unit.Dengan mengutamakan stabilitas produk, maka tiap bulan diproduksi produk jadi se-banyak 6.060 unit / 3 bulan = 2.020 unit.Produk J adi Dihasilkan 6060 unit
Sediaan Produk J adi Awal 100 unit
Produk Siap Dijual 6160 unit
J ualan 6000 unit
Sediaan Produk J adi Akhir 160 unit
20
Manufacturing Enter-prise
Membuat anggaran belian bahan baku
Misalkan Harga Pokok Produk Jadi Variabel dianggarkan Rp 10 per unit.Harga Jual Produk Jadi sebesar Rp 120 per unit.Beban Usaha Variabel sebesar Rp 1 per unit.Beban Tetap ber bulan sebesar Rp 2.000.
Januari Februari MaretJualan 1000 unit 2000 unit 3000 unit 6000 unitSediaan Akhir 1120 unit 1140 unit 160 unit 160 unitProduk Siap Dijual 2120 unit 3140 unit 3160 unit 6160 unitSediaan Awal 100 unit 1120 unit 1140 unit 100 unitProduk 2020 unit 2020 unit 2020 unit 6060 unit
BulanKeterangan Triwulan I
Januari Februari MaretJualan 12,000Rp 24,000Rp 36,000Rp 72,000Rp Harga Pokok Produk Jadi 20,200Rp 20,200Rp 20,200Rp 60,600Rp Sediaan Produk Jadi Awal 1,000Rp 11,200Rp 11,400Rp 1,000Rp Produk Siap Dijual 21,200Rp 31,400Rp 31,600Rp 61,600Rp Sediaan Produk Jadi Akhir 11,200Rp 11,400Rp 1,600Rp 1,600Rp Harga Pokok Jualan 10,000Rp 20,000Rp 30,000Rp 60,000Rp Margin Kontribusi Kotor 2,000Rp 4,000Rp 6,000Rp 12,000Rp Beban Usaha Variabel 1,000Rp 2,000Rp 3,000Rp 6,000Rp Margin Kontribusi Bersih 1,000Rp 2,000Rp 3,000Rp 6,000Rp Beban Tetap 2,000Rp 2,000Rp 2,000Rp 6,000Rp Laba (Rugi) -1,000 Rp -Rp 1,000Rp -Rp
BulanKeterangan Triwulan I
Anggaran Rugi-Laba
21
Trading EnterpriseDalam perusahaan dagang, cara menyusun sediaan bahan baku ada tiga cara:• Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE);• Menetapkan tingkat perputaran sediaan;• Membuat anggaran belian bahan baku.
Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)KPE (Kuantitas Pesanan Ekonomis) atau EOQ (Economic Order Quantity) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah be-lian yang optimal.
R : Kuantitas standar bahan baku yang dipakai selama periode tertentu;S : Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost);P : Harga standar bahan baku per unit;I : Biaya penyimpanan bahan baku di gudang yang dinyatakan dalam persentase dari
nilai sediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost);P × I : Biaya penyimpanan per unit.
SBDAk = KPE – SBDAwSBDAk : Sediaan Barang Dagangan Akhir;SBDAw : Sediaan Barang Dagangan Awal.
IP
SR2KPE
22
Trading EnterpriseMenetapkan tingkat perputaran sediaan
TPSBD : Tingkat Perputaran Sediaan Barang DaganganHPBT : Harga Pokok Barang TerjualRSBD : Rata-rata Sediaan Barang DaganganSBDAw : Sediaan Barang Dagangan AwalSBDAk : Sediaan Barang Dagangan AkhirHPPJ : Harga Pokok Produk Jadi
RSBD
HPBTTPSBD
2
SBDAkSBDAwRSBD
SBDAw2
TPSBD
HPBTSBDAk
23
Trading EnterpriseMenetapkan tingkat perputaran sediaanData ilustrasi:Anggaran Jualan:Januari 1.100 kgFeburari 1.200 kgMaret 1.300 kgSediaan barang dagangan awal sebanyak 100 kg.Harga pokok per kg adalah Rp 100 dengan harga jual adalah Rp 120.Perusahaan menetapkan tingkat perputaran sediaan barang dagangan sebulan 8 kali.Beban usaha variabel per kg adalah Rp 15 dengan beban usaha tetap per bulan Rp 6.000.
Sediaan Barang Darangan Akhir:Januari Februari Maret
17.500 RpSBDAk
100010028
1001.100SBDAk
SBDAw2TPSBD
HPBTSBDAk
12.500 RpSBDAk
500.1728
1001.200SBDAk
SBDAw2TPSBD
HPBTSBDAk
20.000 RpSBDAk
500.1228
1001.300SBDAk
SBDAw2TPSBD
HPBTSBDAk
24
Trading EnterpriseMembuat anggaran belian barang daganganData ilustrasi:Anggaran belian barang dagangan:Januari 1.175 kgFeburari 1.150 kgMaret 1.375 kgSediaan barang dagangan awal sebanyak 100 kg.Harga pokok per kg adalah Rp 100 dengan harga jual adalah Rp 120.
Januari Februari MaretBelian Barang Dagangan 117,500Rp 115,000Rp 137,500Rp 370,000Rp Sediaan Barang Dagangan Awal 10,000Rp 17,500Rp 12,500Rp 10,000Rp Barang Siap Dijual 127,500Rp 132,500Rp 150,000Rp 380,000Rp Harga Pokok Barang Terjual 110,000Rp 120,000Rp 130,000Rp 360,000Rp Sediaan Barang Dagangan Akhir 17,500Rp 12,500Rp 20,000Rp 20,000Rp
BulanKeterangan Triwulan I
Januari Februari MaretJualan 132,000Rp 144,000Rp 156,000Rp 432,000Rp Harga Pokok Barang Terjual 110,000Rp 120,000Rp 130,000Rp 360,000Rp Margin Kontribusi Kotor 22,000Rp 24,000Rp 26,000Rp 72,000Rp Beban Usaha Variabel 16,500Rp 18,000Rp 19,500Rp 54,000Rp Margin Kontribusi Bersih 5,500Rp 6,000Rp 6,500Rp 18,000Rp Beban Tetap 6,000Rp 6,000Rp 6,000Rp 18,000Rp Laba (Rugi) -500 Rp -Rp 500Rp -Rp
BulanKeterangan Triwulan I
Anggaran Rugi-Laba
25
DebtModal terdiri atas modal asing dan modal sendiri dan utang merupakan modal asing.Utang kebalikan dengan piutang, di mana utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu.Utang terdiri atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang.Utang jangka pendek adalah utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit modal kerja, dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, utang hipotek, kredit investasi, dan lain-lain.
Utang usaha (account payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang/jasa secara kredit untuk keperluan rutin/sehari-hari.Beban terutang atau beban akrual (accrued expenses) adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat terjadinya walaupun belum dibayar, di antaranya gaji, utang bunga, utang pajak, utang sewa.Wesel bayar (notes payable) adalah utang wesel yang merupakan kebalikan dari piutang wesel. Hal ini terjadi karena suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu (biasanya jangka waktu kurang dari 1 tahun).Kredit modal kerja (working capital loan) adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal kerja, yang mencakup membayar gaji, membeli bahan baku, membayar utang usaha, dsb.Utang obligasi (bonds debt) adalah utang dalam bentuk surat pengakuan utang yang mempunyai nilai nominal tertentu, biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (bangunan, mesin, dan alat).Utang hipotik adalah utang jangka panjang dengan jaminan benda tidak bergerak.Kredit investasi (investment loan) adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan memperoleh barang modal (harta tetap), seperti relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitas alat/bangunan, ekspansi, dsb.
26
Debt BudgetAnggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.
Faktor yang mempengaruhi anggaran utang:1. Ekspansi;2. Struktur Modal.
27
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 1:Belian dianggarkan sebagai berikut:Januari Rp 20.000Februari Rp 30.000Maret Rp 40.000Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% dari barang yang dibeli bila membayar dalam waktu 20 hari sejak barang diterima. Jangka waktu kredit paling lama 30 hari.Berdasarkan kebiasaan membayar:• 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari setelah bulan be-
lian;• 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama;• 20% dibayar dalam bulan kedua sesudah bulan belian.
28
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 1:Utang usaha: Anggaran utang usaha:Februari 50% x Rp 20.000 = 10,000Rp
5% x Rp 10.000 = 500Rp
9,500Rp
30% x Rp 20.000 = 6,000Rp
15,500Rp
Maret 20% x Rp 20.000 = 4,000Rp
50% x Rp 30.000 = 15,000Rp
5% x Rp 15.000 = 750Rp
14,250Rp
30% x Rp 30.000 = 9,000Rp
23,250Rp
April 20% x Rp 30.000 = 6,000Rp
50% x Rp 40.000 = 20,000Rp
5% x Rp 20.000 = 1,000Rp
19,000Rp
30% x Rp 40.000 = 12,000Rp
31,000Rp
Mei 20% x Rp 40.000 = 8,000Rp
J umlah 87,750Rp
J anuari Belian 20,000Rp
Februari 20% x Rp 20.000 = 4,000Rp
Belian 30,000Rp
34,000Rp
Maret 20% x Rp 30.000 = 6,000Rp
Belian 40,000Rp
46,000Rp
29
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 2:Realisasi dan anggaran belian:
Syarat pembayaran:• 30% tunai;• 50% kredit sebulan;• 20% kredit dua bulan.
Realiasi J uli 100Rp
Agustus 80Rp
Anggaran September 100Rp
Oktober 100Rp
Nopember 180Rp
Desember 120Rp
30
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 2:Utang usaha: Anggaran utang usaha:September (September) 30% x Rp 100 = 30Rp
(Agustus) 50% x Rp 80 = 40Rp
(J uli) 20% x Rp 100 = 20Rp
90Rp
Oktober (Oktober) 30% x Rp 100 = 30Rp
(September) 50% x Rp 100 = 50Rp
(Agustus) 20% x Rp 80 = 16Rp
96Rp
Nopember (Nopember) 30% x Rp 180 = 54Rp
(Oktober) 50% x Rp 100 = 50Rp
(September) 20% x Rp 100 = 20Rp
124Rp
Desember (Desember) 30% x Rp 120 = 36Rp
(Nopember) 50% x Rp 180 = 90Rp
(Oktober) 20% x Rp 100 = 20Rp
146Rp
September (Agustus) 20% x Rp 80 = 16Rp
(September) 70% x Rp 100 = 70Rp
86Rp
Oktober (September) 20% x Rp 100 = 20Rp
(Oktober) 70% x Rp 100 = 70Rp
90Rp
Nopember (Oktober) 20% x Rp 100 = 20Rp
(Nopember) 70% x Rp 180 = 126Rp
146Rp
Desember (Nopember) 20% x Rp 180 = 36Rp
(Desember) 70% x Rp 120 = 84Rp
120Rp
31
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 3:Realisasi dan anggaran jualan:
Syarat pembayaran:• 20% tunai dan 80% kredit;• Dari 80% kredit akan diterima 70% sebulan setelah jualan dan 30% dua bulan
setelah jualan.
Realiasi Agustus 100,000Rp
September 80,000Rp
Anggaran Oktober 160,000Rp
Nopember 200,000Rp
Desember 100,000Rp
32
Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 3:Utang usaha:
Anggaran utang usaha:
Oktober (Oktober) 20% x Rp 160.000 = 32,000Rp
(September) 70% x (80% x Rp 80.000) = 44,800Rp
(Agustus) 30% x (80% x Rp 100.000) = 24,000Rp
100,800Rp
Nopember (Nopember) 20% x Rp 200.000 = 40,000Rp
(Oktober) 70% x (80% x Rp 160.000) = 89,600Rp
(September) 30% x (80% x Rp 80.000) = 19,200Rp
148,800Rp
Desember (Desember) 20% x Rp 100.000 = 20,000Rp
(Nopember) 70% x (80% x Rp 200.000) = 112,000Rp
(Oktober) 30% x (80% x Rp 160.000) = 38,400Rp
170,400Rp
Oktober (September) 30% x (80% x Rp 80.000) = 19,200Rp
(Oktober) 80% x Rp 160.000 = 128,000Rp
147,200Rp
Nopember (Oktober) 30% x (80% x Rp 160.000) = 38,400Rp
(Nopember) 80% x Rp 200.000 = 160,000Rp
198,400Rp
Desember (Nopember) 30% x (80% x Rp 200.000) = 48,000Rp
(Desember) 80% x Rp 100.000 = 80,000Rp
128,000Rp
33
Debt BudgetUtang Jangka PanjangData ilustrasi:Untuk membeli mesin dan alat oabrik direncanakan dibiayai dengan kredit investasi bank sebesar Rp 10.000.000 dengan ketentuan sebagai berikut:• Bunga 12% setahun dibayar tiap akhir tahun;• Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas;• Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun;• Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan teng-
gang waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar.
Angsuran per tahun: Anggaran Utang Jangka Panjang:
3.621.579 Rp
112.01
12.0112.0000.000.11
11
1
15
15
A
A
i
iiPA
tn
tn
Pokok Utang Bunga Utang1 1,320,000Rp -Rp 1,320,000Rp 11,000,000Rp 2 3,621,579Rp 2,301,579Rp 1,320,000Rp 8,698,421Rp 3 3,621,579Rp 2,577,768Rp 1,043,811Rp 6,120,653Rp 4 3,621,579Rp 2,887,101Rp 734,478Rp 3,233,552Rp 5 3,621,579Rp 3,233,552Rp 388,027Rp -0 Rp
BayarAngsuran Sisa UtangTahun
34
Capital BudgetModal sendiri adalah selisih lebih harta atas utang.Penyusunan Anggaran Modal:• Penyusunan Anggaran Modal Badan Usaha Perseorangan;• Penyusunan Anggaran Modal Firma;• Penyusunan Anggaran Modal Persekutuan Komanditer;• Penyusunan Anggaran Modal Sendiri Perseoran Terbatas;• Penyusunan Anggaran Modal Sendiri Koperasi.
35
ProprietorshipPerusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki orang satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya kapan pun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive (penarikan oleh pemilik).Pemilik perusahaan bertanggung jawab penuh (tidak terbatas) atas utang perusa-haan.Contoh:Modal awal bulan Januari sebesar Rp 100.000. Pada tanggal 15 Januari direncanakan menyetor uang untuk menambah modal sebesar Rp 50.000. Pada tanggal 28 Januari direncanakan akan menarik uang perusahaan sebesar Rp 10.000 untuk keperluan pribadi. Laba bersih yang dianggarkan pada bulan Januari adalah Rp 15.000.Anggaran perubahan modal:
Modal 1 Januari 100,000Rp Setoran 50,000Rp Laba bersih 15,000Rp
165,000Rp Prive 10,000Rp Modal 31 Januari 155,000Rp
36
FirmFirma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang satu yang yang bertanggung jawab penuh atas perusahaan.Contoh:Modal awal bulan Januari dari pemilik 1 sebesar Rp 100.000 dan dari pemilik 2 sebe-sar Rp 90.000. Bulan Maret keduanya berrencana menambah modal sebesar Rp 30.000 dan Rp 20.000. Pada bukan Juni keduanya berrencana menarik uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 20.000 dan Rp 10.000. Laba bersih dianggarkan sebesar Rp 40.000 dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing.Anggaran perubahan modal:
Pemilik 1 Pemilik 2Modal 1 Januari 100,000Rp Modal 1 Januari 90,000Rp Setoran 30,000Rp Setoran 20,000Rp
130,000Rp 110,000Rp Prive 20,000Rp Prive 10,000Rp
110,000Rp 100,000Rp Laba 20,952Rp Laba 19,048Rp Modal 31 Desember 130,952Rp Modal 31 Desember 119,048Rp
Modal Keseluruhan 250,000Rp
37
Commanditaire Ven-nootschap
Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, satu orang (atau lebih) sekutu bekerja dengan tanggung jawab tak ter-batas sebesar modal pernyertaannya dalam perusahaan dan satu orah (atau lebih) sekutu komanditer yang bertanggung jawab terbatas pada modal disetor.Sekutu bekerja atau sekutu pasif tidak model menarik prive namun berhak melakukan pemerik-saan terhadap perusahaan, sedangkan sekutu komanditer atau sekutu aktif boleh menarik prive.Contoh:Modal awal bulan Januari dari sekutu aktif sebesar Rp 100.000 dan dari sekutu pasif sebesar Rp 80.000. Sekutu aktif menambah modal sebesar Rp 20.000 dan sekutu pasif sebe-sar Rp 10.000 pada bulan Februari. Prive ditarik pada bulan Nopember sebesar Rp 15.000. Laba bersih dianggarkan sebesar Rp 30.000 dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki.Anggaran perubahan modal:
Sekutu Aktif Sekutu PasifModal 1 Januari 100,000.00Rp Modal 1 Januari 80,000.00Rp Setoran 20,000.00Rp Setoran 10,000.00Rp
120,000.00Rp 90,000.00Rp Prive 15,000.00Rp Prive -Rp
105,000.00Rp 90,000.00Rp Laba 16,153.85Rp Laba 13,846.15Rp Modal 31 Desember 121,153.85Rp Modal 31 Desember 103,846.15Rp
Modal Keseluruhan 225,000Rp
38
CorporationPerseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terdiri atas saham den-gan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang disetor. Oleh karena tanggung jawab yang terbatas, maka tidak ada prive. Karena biasanya modal saham disetor tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahan modal, melainkan anggaran laba ditahan (re-tained earning), yang merupakan laba yang belum ada tujuannya.Dividen (dividend) adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham.Contoh:Anggaran laba ditahan:
Laba ditahan awal Januari 200,000Rp Laba bersih 10,000Rp
210,000Rp Dividen 5,000Rp Laba ditahan akhir Desember 205,000Rp
39
KoperasiKoperasi merupakan badan usaha berbentuk hukum yang didaftarkan pada Kemen-trian Kehakiman dan HAM dan diumumkan dalam lembaga Negara.Struktur modal terdri atas simpanan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal sumbangan, dan laba ditahan (sisa hasil usaha/SHU).Contoh:Anggaran perubahan modal:Simpanan pokok 500,000Rp Simpanan wajib awal Januari 200,000Rp Setoran 20,000Rp Dividen 220,000Rp Modal cadangan 30,000Rp Modal sumbangan 50,000Rp Sisa Hasil Usaha awal Januari 40,000Rp Laba bersih 10,000Rp
50,000Rp Sisa Hasil Usaha Dibagikan 15,000Rp Sisa Hasil Usaha akhir Desember 35,000Rp Modal Sendiri per akhir Desember 835,000Rp
40
Balanced BudgetAnggaran neraca merupakan tujuan akhir disusunnya anggaran keuangan.Untuk menyusun anggaran neraca harus disusun terlebih dahulu unsur neraca:• Anggaran kas : Modul 5 (Kegiatan Belajar 1)• Anggaran piutang : Modul 5 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran sediaan : Modul 6 (Kegiatan Belajar 1)• Anggaran utang : Modul 6 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran modal : Modul 6 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran harta
41
Balanced BudgetData ilustrasi:Anggaran Kas
Triwulan I 1,528,009Rp Triwulan II 397,730Rp Triwulan III 124,459Rp Triwulan IV 71,736Rp
Anggaran Piutang UsahaTriwulan I 5,419,400Rp Triwulan II 8,691,000Rp Triwulan III 8,019,400Rp Triwulan IV 5,938,700Rp
Anggaran Pinjaman Tenaga KerjaTriwulan I 206,125Rp Triwulan II 168,875Rp Triwulan III 131,125Rp Triwulan IV -Rp
Anggaran Sediaan Produk Jadi AkhirTriwulan I 150,850Rp Triwulan II 146,540Rp Triwulan III 150,850Rp Triwulan IV 146,540Rp
Anggaran Sediaan Bahan BakuTriwulan I 200,000Rp Triwulan II 200,000Rp Triwulan III 200,000Rp Triwulan IV 200,000Rp
Anggaran Utang UsahaTriwulan I 2,209,000Rp Triwulan II 2,772,050Rp Triwulan III 2,252,200Rp Triwulan IV 1,588,400Rp
Anggaran Utang BankTriwulan I 2,000,000Rp Triwulan II 2,000,000Rp Triwulan III -Rp Triwulan IV -Rp
Anggaran Utang Jangka PanjangTriwulan I 11,000,000Rp Triwulan II 11,000,000Rp Triwulan III 11,000,000Rp Triwulan IV 8,698,421Rp
Anggaran Laba DitahanTriwulan I 1,820,884Rp Triwulan II 3,076,195Rp Triwulan III 3,668,134Rp Triwulan IV 3,917,155Rp
Modal SahamTriwulan I 22,000,000Rp Triwulan II 22,000,000Rp Triwulan III 22,000,000Rp Triwulan IV 22,000,000Rp
Anggaran Harta Tetap BersihTriwulan I 30,525,500Rp Triwulan II 29,966,000Rp Triwulan III 29,406,500Rp Triwulan IV 28,847,000Rp
Anggaran Harta LainnyaTriwulan I 1,000,000Rp Triwulan II 1,000,000Rp Triwulan III 1,000,000Rp Triwulan IV 1,000,000Rp
42
Balanced BudgetAnggaran Neraca
Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IVKas 1,528,009Rp 397,730Rp 124,459Rp 71,736Rp Piutang Usaha 5,419,400Rp 8,691,000Rp 8,019,400Rp 5,938,700Rp Pinjaman Tenaga Kerja 206,125Rp 168,875Rp 131,125Rp -Rp Sediaan Produk Jadi Akhir 150,850Rp 146,540Rp 150,850Rp 146,540Rp Sediaan Bahan Baku 200,000Rp 200,000Rp 200,000Rp 200,000Rp
Harta Lancar 7,504,384Rp 9,604,145Rp 8,625,834Rp 6,356,976Rp Harta Tetap Bersih 30,525,500Rp 29,966,000Rp 29,406,500Rp 28,847,000Rp Harta Lainnya 1,000,000Rp 1,000,000Rp 1,000,000Rp 1,000,000Rp
Harta Tak Lancar 31,525,500Rp 30,966,000Rp 30,406,500Rp 29,847,000Rp Harta 39,029,884Rp 40,570,145Rp 39,032,334Rp 36,203,976Rp
Utang Usaha 2,209,000Rp 2,772,050Rp 2,252,200Rp 1,588,400Rp Utang Bank 2,000,000Rp 2,000,000Rp -Rp -Rp Utang Jangka Pendek 4,209,000Rp 4,772,050Rp 2,252,200Rp 1,588,400Rp Utang Jangka Panjang 11,000,000Rp 11,000,000Rp 11,000,000Rp 8,698,421Rp Utang 15,209,000Rp 15,772,050Rp 13,252,200Rp 10,286,821Rp
Modal Saham 22,000,000Rp 22,000,000Rp 22,000,000Rp 22,000,000Rp Laba Ditahan 1,820,884Rp 3,076,195Rp 3,668,134Rp 3,917,155Rp
Modal Sendiri 23,820,884Rp 25,076,195Rp 25,668,134Rp 25,917,155Rp Utang dan Modal Sendiri 39,029,884Rp 40,848,245Rp 38,920,334Rp 36,203,976Rp
EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Modul 6
Terima Kasih
감사합니다
Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Ketujuh
Seoul, 6th of October 2013