efficacy of sulphadoxine-pyrimetahmine + artesunate, sulphadoxine-pyrimethamine +

31
EFFICACY OF SULPHADOXINE-PYRIMETAHMINE + ARTESUNATE, SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE + AMODIAQUINE, AND SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE ALONE IN UNCOMPLICATED FALCIPARUM MALARIA IN MALI Hamma Maiga, Abdoulaye A Djimde*, Abdoul H Beavogui, Ousmane Toure, Mamadou Tekete, Cheick Papa O Sangare, Antoine Dara, Zoumana I Traore, Oumar B Traore, Souleymane Dama, Christelle N’Dong, Hamidou Niangaly,Nouhoum Diallo, Demba Dembele, Issaka Sagara and Ogobara K Doumbo OLEH : Anita Sari Putri (H1AP09005) JURNAL READING PEMBIMBING : dr. Siti Amanah Sp. A BAGIAN/SMF KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. YUNUS BENGKULU

Upload: anita-sari-putrii

Post on 17-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal reading

TRANSCRIPT

EFFICACY OF SULPHADOXINE-PYRIMETAHMINE + ARTESUNATE, SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE + AMODIAQUINE, AND SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE ALONE IN UNCOMPLICATED FALCIPARUM MALARIA IN MALI

EFFICACY OF SULPHADOXINE-PYRIMETAHMINE + ARTESUNATE, SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE + AMODIAQUINE, AND SULPHADOXINE-PYRIMETHAMINE ALONE IN UNCOMPLICATED FALCIPARUM MALARIA IN MALIHamma Maiga, Abdoulaye A Djimde*, Abdoul H Beavogui, Ousmane Toure, Mamadou Tekete, Cheick Papa O Sangare, Antoine Dara, Zoumana I Traore, Oumar B Traore, Souleymane Dama, Christelle NDong, Hamidou Niangaly,Nouhoum Diallo, Demba Dembele, Issaka Sagara and Ogobara K DoumboOLEH :Anita Sari Putri (H1AP09005)JURNAL READINGPEMBIMBING : dr. Siti Amanah Sp. ABAGIAN/SMF KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS BENGKULURUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. YUNUS BENGKULUPendahuluanMunculnya resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin (CQ) telah menantang upaya pengendalian malaria. Tingkat resistensi CQ berada di atas 25% di beberapa situs Mali Departemen Kesehatan mengubah terapi kombinasi artemisinin (ACT) sebagai pengobatan lini pertama malaria tanpa komplikasiDua ACT direkomendasikan oleh Malian Program Pengendalian Malaria National yaitu artesunate-amodiakuin (AS + AQ) dan artemeter-lumefantrine (AL), yang keduanya ditemukan berkhasiat dan ditoleransi dengan baik.Namun ketersediaan arterimisinin masih terbatas. Selain itu, munculnya resistensi artemisinin akan membatasi pilihan pengobatan.

Amodiakuin (AQ) dan sulphadoxine pirimetamin (SP) yang tersedia di monoterapi dan merupakan alternatif yang menarik. Pada inisiasi penelitian ini, kombinasi dari SP + AQ itu dimaksud sebagai kombinasi potensial untuk digunakan sebagai alternatif untuk ACT serta untuk pengobatan intermiten pencegahan malaria pada anak-anak (IPTC). Tujuan PenelitianTujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kombinasi berbasis non-artemisinin dan membandingkannya dengan SP + artesunate (AS), dan SP sendiri.Penelitian ini sebuah percobaan khasiat secara in vivoMetode PenelitianSitus studi dan populasiPercobaan dilakukan di dua desa pedalaman hiper endemis malaria, Kolle dan BancoumanaMalaria falciparum adalah endemik dan musiman dengan prevalensi parasitemia mulai dari 40-50% pada musim kemarau (Oktober-Mei) dan 70-85% pada musim hujan (Juni-September). Vektor utama adalah Anopheles gambiae sensu lato (95,5% dari populasi vektor) dan Anopheles arabiensis (4,5%). Desain dan prosedur penelitianEtika Komite Fakultas Kedokteran, Farmasi dan Odonto-Stomatology, Universitas Bamako menyetujui protokol penelitian. Izin juga diperoleh dari pemerintah daerah masyarakat dan Informed consent diperoleh dari orang tua atau wali bayi, sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya.

Penelitian ini adalah uji coba klinis secara acak- open label, dilakukan antara Agustus dan Desember 2004 dan Juli dan Desember 2005. Pasien yang terdaftar jika mereka berusia antara enam dan 59 bulan dan memenuhi kriteria in vivo WHOMono-infeksi mikroskopik-didiagnosis P. falciparum dengan parasitemia 2.000 - 200.000 / ml;Suhu aksila 37,5 C;Hemoglobin 5 g / dL;Tidak adanya penyakit demam disebabkan oleh penyakit lain selain malaria, dan Tidak adanya tanda-tanda bahaya (ketidakmampuan untuk berdiri atau minuman, kejang, lesu atau muntah terus-menerus).

hemoglobin