effect of long term supplementation with folic acid and b vitamin on risk of depression in older...
DESCRIPTION
Effect of Long Term Supplementation With Folic Acid and B Vitamin on Risk of Depression in Older WomenTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
1. LATAR BELAKANG
Penurunan kadar nutrien homocystein mungkin memiliki peran mencegah atau
memperbaiki depresi.
2. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah suplementasi jangka
panjang vitamin B/folat dapat menurunkan risiko depresi.
3. METODE
Peserta sebanyak 4331 wanita (usia rata-rata 63,6 tahun), tanpa riwayat
depresi, dari studi Antioksidan Perempuan dan Asam Folat Kardiovaskular (uji coba
terkontrol secara acak dari pencegahan penyakit kardiovaskular antara 5.442 wanita).
Peserta secara acak menerima kombinasi asam folat (2,5 mg / hari), vitamin B6
(50mg / hari) dan vitamin B12 (1 mg / hari) atau plasebo yang cocok. Durasi
pengobatan rata-rata adalah 7 tahun. Hasilnya adalah insiden depresi, didefinisikan
sebagai laporan diagnosis depresi oleh dokter atau gejala depresi klinis yang
signifikan.
4. HASIL
Ada 524 insiden kasus. Tidak ada perbedaan antara vitamin aktif Kelompok
plasebo risiko depresi (disesuaikan risiko relatif 1,02, 95% CI 0,86-1,21, P = 0,81),
meskipun penurunan tingkat homocysteine yang signifikan.
1
5. KESIMPULAN
Pemakaian jangka panjang, dosis tinggi, suplemen sehari-hari dengan asam
folat dan vitamin B6 dan B12 tidak mengurangi risiko depresi secara keseluruhan
pada wanita paruh baya dan yang lebih tua.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Meskipun banyak kemajuan dalam pengobatan gangguan mood, depresi
adalah penyebab utama beban penyakit dan kecacatan untuk orang dewasa yang lebih
tua. Selain itu, bahkan dengan pengobatan antidepresan, orang tua sering mengalami
gejala sisa dan gangguan kualitas hidup. Dengan demikian, pencegahan depresi pada
akhir kehidupan adalah prioritas kesehatan klinis dan publik. Dukungan data biologis
dan observasional pengaruh folat sebagai pelindung dan / atau memperbaiki dan
penurunan homocystein atau metabolisme satu-karbon lainnya pada depressi termasuk
di antaranya orang dewasa atau yang lebih tua . Namun, potensi peran folat dan
vitamin B sebagai alat untuk pencegahan depresi pada usia lanjut idealnya diselidiki
dengan pengawasan secara acak, double-blind, uji coba terkontrol plasebo. Namun,
bukti eksperimental terbatas, terutama dalam pengaturan skala besar. Ada uji coba
terkontrol acak (RCT) vitamin B dan risiko depresi pada orang dewasa yang tinggal di
komunitas umumnya sehat telah dilaporkan tidak terdapat hubungan. Sebaliknya, satu
study melibatkan orang dewasa yang lebih tua berisiko sangat tinggi untuk depresi
(riwayat kejadian serebrovaskular) mengungkapkan penurunan yang signifikan dalam
risiko depresi di antara mereka pemberian secara acak asam folat jangka panjang dan
vitamin B. Namun, dalam study yang lebih besar yang termasuk peserta dengan faktor
risiko medis utama (penyakit kardiovaskular (CVD) yang selamat), tidak ada
perbedaan risiko depresi vitamin folat / B vitamin plasebo.
3
Namun, pendekatan yang optimal untuk pertanyaan apakah vitamin B / folat
dapat mencegah depresi pada orang dewasa yang lebih tua akan cenderung
melibatkan, percobaan jangka panjang skala besar suplemen dosis tinggi; memang,
masa studi rata-rata untuk uji coba skala besar sebelumnya adalah <5 tahun, dan dosis
vitamin B yang terutama lebih rendah daripada yang digunakan di tempat lain. Selain
itu, sampel idealnya akan melibatkan jumlah peserta yang cukup besar orang yang
umumnya sehat serta mereka yang memiliki faktor risiko tinggi. Namun, penyelidikan
de novo semacam ini akan mahal dan sumber daya intensif. Oleh karena itu, kami
melakukan analisis apakah asam folat dan suplemen vitamin B dapat mencegah
insiden depresi pada pengaturan dari RCT berskala besar pencegahan CVD primer
dan sekunder - the Women’s Antioxidant and Folic Acid Cardiovascular Study
(WAFACS) . Khususnya, percobaan terdiri dari 5.442 wanita (usia rata-rata 63 tahun)
yang di follow up selama rata-rata 7 tahun dengan gabungan suplemen harian asam
folat (2,5 mg), vitamin B6 (50 mg) dan vitamin B12 (1 mg) plasebo v.; dengan
demikian, WAFACS menampilkan masa studi dengan tahun yang lebih lama, dan
suplemen dosis 5 sampai 10 kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan percobaan
besar-sampel sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengevaluasi
apakah jangka panjang vitamin B / suplemen folat mengurangi risiko keseluruhan
insiden depresi pada WAFACS, dan secara khusus, untuk mengatasi efek pada risiko
depresi usia lanjut (yaitu antara orang-orang berusia ≥65 tahun). Selanjutnya, kami
memeriksa apakah efek suplemen asam folat dan vitamin Bt pada risiko depresi akan
bervariasi sesuai dengan faktor-faktor dasar: asupan diet folat, vitamin B6 dan vitamin
B12; Konsumsi alkohol; dan komorbiditas medis, adalah faktor risiko utama untuk
pada depresi usia lanjut.
4
B. METODE
1. Partisipan
WAFACS mengevaluasi efek dari pil kombinasi asam folat (2,5 mg / hari),
vitamin B6 (50 mg / hari), dan vitamin B12 (1 mg / hari) dalam pencegahan
kejadian vaskular utama di antara wanita yang berisiko tinggi CVD. Uji coba
dimulai pada tahun 1998, ketika komponen asam folat dan vitamin B ditambahkan
ke Woman Antioksidan Cardiovascular Study (WACS), dilanjutkan dengan uji
coba faktorial berkelanjutan 2x2x2 vitamin C dan E dan b-karoten. Desain
WAFACS tercermin dari sinergi biologis yang masuk akal antara penurunan
homocysteine dan suplementasi antioksidan untuk pencegahan CVD. Rincian
desain dan hasil utama dari WAFACS dan WACS telah dipublikasikan
sebelumnya.
Dalam WACS, 8171 perempuan dengan kesehatan yang baik diacak antara
Juni 1995 dan Oktober 1996 untuk menerima vitamin C (500 mg / hari), vitamin E
(600 IU setiap hari), dan b-karoten (50 mg setiap hari) v. pencocokan plasebo.
Wanita usia subur yang berusia ≥40 tahun, menopause atau tidak berniat untuk
hamil dan memiliki riwayat CVD (infark miokard, stroke, revaskularisasi koroner
atau angina) atau setidaknya tiga faktor risiko CVD tradisional. Pada bulan April
1998, 5.442 perempuan, yang bersedia dan memenuhi syarat untuk berpartisipasi
dalam WAFACS, telah diacak untuk menerima vitamin B / folat pil aktif atau
plasebo yang sesuai. Rincian dari skema pengacakan dipaparkan di bagian lain.
Secara singkat, peserta ditugaskan untuk menerima pengobatan aktif dan placebo
yang cocok dengan menggunakan blok permutasi acak yang dihasilkan komputer;
ada delapan peserta di setiap blok dan 64 strata (yaitu delapan grup usia 5 tahun x
delapan kelompok yang kemungkinan menerima pengobatan sebelumnya (dari
5
26.262 kelompok WACS faktorial)); ini skema blok pengacakan dikurangi risiko
masuk tidak seimbang ke dalam kelompok penelitian selama perekrutan.
Persetujuan untuk WAFACS dan WACS, dan untuk analisis ini, diperoleh dari
dewan review kelembagaan Brigham dan Rumah Sakit Wanita (Boston,
Massachusetts, USA). Semua peserta memberikan persetujuan tertulis. The
WAFACS disponsori oleh National Institutes of Health; pil studi yang disediakan
oleh BASF Corporation (Mount Olive, New Jersey, USA).
2. Analisis Populasi
Peserta dengan riwayat depresi sebelum randomisasi WAFAC termasuk
kriteria ekslusi (n = 1111), tersisa 4331 perempuan. Riwayat depresi ditentukan
dari : laporan pernah didiagnosis depresi oleh pasien sendiri dan dilaporkan telah
menerima antidepressan selama kode kelainan depressi (ICD IX) sesuai,
dimasuukan oleh data yang telah ditentukan. Perempuan yang emiliki gangguan
bipolar dan non afektif psikosis juga di eksklusi.
3. Prosedur follow up WAFACS
Peserta di follow up dengan email untuk melihat apakah adanya efek
samping, kondisi kesehatan peserta, lifestyle, juga nutrisi yang didapat peserta
selama pemberian obat yang dianjurkan. Kebutuhan folat peserta juga diukur
hingga seluruh follow up dihentikan pada tanggal 31 Juli 2005 dengan total
rata-rata durasi follow up 7,3 tahun. Di antara beberapa peserta penelitian,
dilakukan pengamatan pada level plasma untuk melihat kadar fortifikasi folat
pada peserta yang menerima terapi aktif dan placebo. Pada awal penelitian,
kadar homocysteine pada kedua kelompok terlihat sama pada pemeriksaan
plasma. Pada akhir follow up, ditemukan peningkatan folat kedua kelompok,
terutama pada kelompok yang menerima terapi aktif. Walaupun terjadi
6
peningkatan folat pada kedua kelompok secara signifikan, tetapi tidak
ditemukan adanya penurunan homocystein pada kelompok placebo. Tetapi
sebaliknya, ditemukan penurunan kadar homocystein yang cukup signifikan
pada kelompok yang menerima terapi aktif.
4. Proses Untuk Memastikan Insiden Depresi
Insiden depresi diklasifikasikan menurut diagnosis dokter dan tanda
dan gejala yang sesuai dengan depresi merujuk pada Mental Health Indeks
(MHI).
Pada akhirnya, data yang diterima dari peserta baik dengan telepon
maupun dengan surat, digunakan untuk melihat kejadian gangguan depresi.
Gangguan depresi digunakan ICD IX sesuai dengan tanda dan gejala pada
kuesioner yang diberikan ataupun dengan diagnosis dari dokter yang
dikunjungi oleh peserta. Jika kedua data tersebut ada secara bersamaan, maka
digunakan data yang lebih dulu diketahui. Pada kedua kelompok tersebut
dibagi juga menjadi beberapa kelompok berdasarkan usia < 65 tahun dan ≥65
tahun, dan juga beberapa karakteristik lainnya untuk membedakan faktor yang
dapat mencetuskan depresi pada penelitian ini.
7
C. Hasil
1. Karakteristik
Selama 7 tahun follow up, 524 perempuan ditemukan mengalami
depresi. Tidak ditemukan adanya perbedaaan yang signifikan antara
kelompok yang menerima terapi aktif dengan kelompok placebo.
8
2. Efek Utama Asam Folat dan Vitamin B Pada Insiden Depresi Akhir
Kehidupan
Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kombinasi vitamin B6/B12 dan asam folat pada risiko depresi dibandingkan
dengan kelompok placebo. Terdapat 265 peserta depresif pada kelompok
terapi aktif dan 259 peserta pada kelompok placebo. Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada kelompok umur pada pemberian terapi aktif dan placebo.
9
D. Diskusi
1. Temuan Utama
Pada populasi besar randomisasi, sebanyak 4331 wanita baik dengan
riwayat CVD ataupun banyak risiko lainnya tidak menunjukkan adanya
hubungan yang sigifikan pemberian kombinasi asam volat, vitamin B6 dan
B12. Juga tidak ada efek yang signifikan antara kombinasi obat tersebut baik
dalam peningkatan maupun penurunan risiko depresi.
2. Perbandingan dengan Temuan Penelitian Lain
Beberapa penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara pemberian vitamin B dan asam folat pada risiko peningkatan
risiko depresi, namun penelitian yang dilakukan Almeida et al, menunjukkan
adanya penurunan dari depresi mayor pada 273 pasien dengan riwayat stroke
atau TIA dengan pemberian kombinasi Asam folat dan vitamin B6 dan B12
selama 7 tahun.
3. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian
Penelitian ini memiliki keuntungan berupa sampel yang besar, durasi
yang panjang, dan komplemen vitamin B sesuai dosis yang menurunkan kadar
homocystein yang diyakini memiliki pengaruh pada depresi walau tidak
adanya hubungan yang signifikan. Kelemahan dari penelitian ini antara lain
disebabkan karena misklasifikasi karena laporan sendiri dan beberapa variabel
yang tidak spesifik untuk menurunkan risiko depresi baik dari faktor biokimia
maupun dari faktor lainnya.
11
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian kombinasi asam
folat dan vitamin B dengan pemberian placebo untuk menurunkan risiko
depresi pada sampel wanita sehat usia pertengahan dan usia lanjut tanpa
riwayat depresi sebelumnya walaupun ditemukan adanya penurunan kadar
homocystein.
2. Saran
Pada penelitian yang akan datang diharapkan ada penelitian dengan
faktor nutrien yang lebih spesifik untuk menurunkan risiko depresi.
12