efektivitas jembatan penyeberangan orang (jpo) di...
TRANSCRIPT
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
EFEKTIVITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DI
JALAN RADEN INTAN KOTA BANDARLAMPUNG BERDASARKAN
PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA
Anggi Roito1, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng2 Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten
Lampung Selatan, Lampung 35365 1 Email : [email protected]
ABSTRAK
Jalan Raden Intan merupakan salah satu kawasan perbelanjaan di Kota Bandarlampung
yang telah menyediakan fasilitas penyeberangan berupa jembatan, karena tingkat aktivitas
serta lalu lintas yang tinggi pada kawasan tersebut, dan memiliki pontensi dalam
mendukung perencanaan kawasan TOD sesuai dengan arahan RTRW Kota
Bandarlampung. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas jembatan
penyeberangan orang (JPO) di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung berdasarkan
persepsi dan preferensi pengguna. Tiga sasaran untuk menjawab tujuan tersebut, yaitu 1)
Mengidentifikasi kondisi fisik JPO di Jalan Raden Intan Bandarlampung; 2)
Mengidentifikasi persepsi pengguna JPO di Jalan Raden Intan.; 3) Merumuskan
rekomendasi fasilitas penyeberangan yang ideal bagi pejalan kaki di JPO Jalan Raden
Intan berdasarkan persepsi dan preferensi pengguna. Selanjutnya, metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif kuantitatif dengan
metode skoring. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi fisik JPO belum sesuai dengan
pedoman. Skor persepsi pengguna yaitu 878 yang berarti pengguna ragu-ragu atas
pernyataan pendukung efektivitas JPO di Jalan Raden Intan. Sehingga dapat disimpulkan
JPO di Jalan Raden Intan belum efektif dalam memfasilitasi pejalan kaki saat
menyeberang jalan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah
Kota Bandarlampung untuk memaksimalkan jalur penyeberangan, terutama pada Jalan
Raden Intan, Kota Bandarlampung.
Kata Kunci : Efektivitas, Jembatan Penyeberangan Orang, Persepsi
A. PENDAHULUAN
Pejalan kaki adalah salah satu aspek penting dalam transportasi di perkotaan.
Menurut Yanto, I. J., Rachmawati, R., & Saputra, E. (2015), keberadaan pejalan
kaki di kawasan pusat stategis perkotaan memiliki peran dalam terjadinya
pergerakan penduduk kota untuk menjalankan bebagai macam fungsi kegiatan
kawasan. Dalam melakukan pergerakan, pejalan kaki akan berada di posisi paling
lemah jika berdampingan secara langsung dengan kendaraan pada lalu lintas jalan
tanpa adanya pemisah, terutama pada saat kegiatan menyeberang. Pada kondisi ini,
besar kemungkinan terjadi konflik antara pejalan kaki dengan kendaraan, sehingga
pejalan kaki membutuhkan jalur penyeberangan khusus, yang dapat memisahkan secara fisik antara pejalan kaki dengan kendaraan. Jalur penyeberangan ini juga
perlu disediakan untuk meningkatkan keefektifan mobilitas pejalan kaki di
perkotaan.
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
2
Kawasan perkotaan di Indonesia dewasa ini telah banyak menyediakan jalur
penyeberangan khusus untuk pejalan kaki, seperti Kota Bandarlampung yang juga
telah menyediakan beberapa jenis jalur penyeberangan, salah satunya adalah
jembatan penyeberangan orang (JPO). Kota Bandarlampung telah menyediakan
sebanyak 8 JPO bagi pejalan kaki, untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas
serta memberikan rasa aman dan nyaman saat melakukan kegiatan menyeberangi
jalan (Dhebi, 2018). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, empat dari delapan
jembatan penyeberangan yang ada di Kota Bandarlampung terletak pada kawasan
pusat perbelanjaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Bina Marga tahun 1995,
dimana tempat yang memenuhi syarat dari segi lokasi untuk diadakannya fasilitas
penyeberangan bagi pejalan kaki adalah pusat perbelanjaan.
Jalan Raden Intan, Kecamatan Enggal, Kota Bandarlampung, merupakan salah
satu dari kawasan perbelanjaan, yang telah menyediakan fasilitas penyeberangan
JPO. Pengadaan JPO ini menjadi penting karena selain tingkat aktivitas pergerakan
yang tinggi pada kawasan perbelanjaan, status Jalan Raden Intan merupakan jalan
arteri sekunder di Kota Bandarlampung, sehingga dapat dipastikan kepadatan lalu
lintas di Jalan Raden Intan sangat tinggi dan beresiko jika tidak terdapat fasilitas
penyeberangan untuk mendukung pergerakan pejalan kaki. Selain itu, lokasi JPO
yang berada di Jalan Raden Intan berpotensi dalam mendukung perencanaan
kawasan TOD di Kota Bandarlampung. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
untuk melihat efektivitas jembatan penyeberangan orang berdasarkan persepsi dan
preferensi pengguna. Sasaran pada penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi kondisi
fisik jembatan penyeberangan orang di Jalan Raden Intan Bandarlampung; 2)
Mengidentifikasi persepsi pengguna JPO di Jalan Raden Intan.; 3) Merumuskan
rekomendasi fasilitas penyeberangan yang ideal bagi pejalan kaki di JPO Jalan
Raden Intan berdasarkan persepsi dan preferensi pengguna.
B. Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data
primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan
dengan cara observasi langsung ke lapangan dan pengumpulan data kuesioner yang
secara tidak langsung ke lapangan (kuisioner online). Pengumpulan data sekunder
pada penelitian ini melalui studi literatur. Dalam pengumpulan data primer,
penelitian ini menentukan jumlah sampel berdasarkan rumus slovin, sehingga
didapatkan jumlah responden yaitu 100 responden, dengan kriteria berusia minimal
15 tahun, pernah menggunakan JPO di Jalan Raden Intan Bandarlampung dan
berdomisili di Kota Bandarlampung. Selanjutnya, penelitian ini juga melakukan
observasi dengan berpedoman pada Dirjen Perhubungan Darat, 1997 tentang
Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di Wilayah Kota.
Metode analisis pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif
untuk menjawab sasaran pertama, analisis deskriptif kuantitatif dengan metode
skoring untuk menjawab sasaran kedua, dan analisis deskriptif untuk menjawab
sasaran ketiga. Untuk menjawab sasaran pertama, akan dibandingkan antara kondisi fisik eksisting JPO dengan pedoman Dirjen Perhubungan Darat, 1997.
Untuk menjawab sasaran kedua, penelitian ini akan menghadapkan seorang
respoden dengan sebuah pernyataan. Kemudian responden diminta untuk memilih
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
3
dari lima pilihan jawaban, dimana untuk setiap pernyataan “sangat setuju”
mendapatkan nilai maksimal yaitu 5, pernyataan “setuju” mendapat skor 4,
pernyataan “ragu-ragu” mendapatkan skor 3, pernyataan “tidak setuju”
mendapatkan skor 2, dan pernyataan sangat tidak disetujui mendapatkan skor 1.
Untuk menjawab sasaran ketiga, responden akan dihadapkan dengan empat pilihan
jenis jalur penyeberangan untuk responden pilih sebagai pilihan jalur
penyeberangan pada lokasi JPO di Jalan Raden Intan. Jalur penyeberangan yang
dapat dipilih diantaranya adalah jalur penyeberangan zebra, penyeberangan pelican,
penyeberangan jembatan dan penyeberangan terowongan.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Identifikasi kesesuaian fisik JPO di Jalan Raden Intan Bandarlampung
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, kondisi fisik jembatan
penyeberangan orang di Jalan Raden Intan yang telah sesuai dengan pedoman
adalah ketinggian JPO, lebar anak tangga, panjang jalur turun, dan kelandaian
jembatan. Selanjutnya, kondisi fisik JPO di Jalan Raden Intan yang belum sesuai
dengan pedoman adalah tinggi anak tangga dan lebar jalur berjalan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kondisi fisik JPO di Jalan Raden Intan telah cukup sesuai
dengan pedoman Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di Wilayah Kota oleh Dirjen
Bina Marga tahun 1997. Pernyataan ini didukung dengan tabel kesesuaian yang
menunjukkan empat dari enam poin penilaian kondisi fisik pada JPO di Jalan Raden
Intan, telah sesuai dengan pedoman. Artinya, JPO di Jalan Raden Intan secara
kondisi fisik telah memumpuni untuk dipergunakan, tetapi perlu ada penyesuaian
pada poin yang belum sesuai yaitu tinggi anak tangga dan lebar jalur berjalan, untuk
memaksimalkan kesesuaian fisik JPO dengan pedoman yang ada.
Tabel 1. Kesesuaian Fisik JPO di Jalan Raden Intan
No Indikator
Persyaratan
( Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat 1997 )
Kondisi
Eksisting
Keterangan
1 Kebebasan vertikal antara
jembatan dan jalan raya 5 m
5 m Sesuai
2 Tinggi maksimum anak tangga 0.15 m 0.20 m Tidak sesuai
3 Lebar anak tangga 0.30 m 0.30 m Sesuai
4 Lebar landasan, tangga, dan jalur
berjalan 2 m
1,2 m Tidak sesuai
5 Panjang jalur turun Min 1.5 m 3 m Sesuai
6 Kelandaian Maks 10% 9,3% Sesuai
Sumber : Peneliti, 2020
2. Identifikasi persepsi pengguna JPO di Jalan Raden Intan
Pada penelitian ini pengguna jembatan akan menilai JPO di Jalan Raden Intan
berdasarkan pernyataan yang telah disediakan pada kuesioner, dimana pernyataan
tersebut terdiri dari 7 aspek dengan 20 indikator yang telah dipilih. Aspek yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: aspek keselamatan, aspek
keamanan, aspek kenyamanan, aspek kelancaran, aspek daya tarik, aspek
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
4
kemudahan, dan aspek keterpaduan sistem. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, karakteristik pengguna JPO di Jalan Raden Intan usia pengguna JPO di
Jalan Raden Intan yaitu
Usia pengguna JPO didominasi oleh pengguna berusia 21 - 34 tahun.
Latar belakang pekerjaan pengguna JPO di Jalan Raden Intan didominasi oleh kategori pelajar atau mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
latar belakang waktu setiap responden dalam menggunakan JPO di Jalan
Raden Intan Bandarlampung.
Frekuensi penggunaan JPO tertinggi oleh pengguna ada pada kategori
jarang menggunakan.
Tujuan penggunaa JPO di Jalan Raden Intan didominasi oleh tujuan berbelanja.
Selanjutnya, untuk menentukan nilai dari tiap kategori penilaian persepsi, maka
harus ditentukan skor maksimal aspek dan indikator penilaian persepsi pengguna
JPO Jalan Raden Intan, sebagai berikut:
Tabel 2. Penentuan Skor Persepsi Pengguna JPO di Jalan Raden Intan
No Aspek Jumlah
Indikator
Jumlah
Responden
Skor
Maksimal
per Indikator
Skor
Maksimal
Seluruh
Indikator
Skor
Maksimal
Aspek
= nilai max
skala X
jumlah
responden
= nilai
max per
indikator
X jumlah
indikator
= jumlah
indikator /
total
indikator
X skor
seluruh
indikator
1 Keselamatan 4 100 500 2000 400
2 Keamanan 2 100 500 1000 100
3 Kenyamanan 5 100 500 2500 625
4 Kelancaran 2 100 500 1000 100
5 Daya Tarik 2 100 500 1000 100
6 Kemudahan 3 100 500 1500 225
7 Keterpaduan Sistem 2 100 500 1000 100
Skor Total Maksimal 11000 1650 Sumber : Peneliti, 2020
Tabel 3. Klasifikasi persepsi pengguna JPO berdasarkan indikator
Rentang Skor Keterangan
401-500 Sangat Setuju
301-400 Setuju
201-300 Ragu-ragu
101-200 Tidak setuju
0-100 Sangat Tidak Setuju
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
5
Tabel 4. Klasifikasi persepsi pengguna JPO berdasarkan keseluruhan aspek
Rentang Skor Keterangan
1321 – 1650 Sangat Setuju
991 – 1320 Setuju
661 - 990 Ragu-ragu
331 – 660 Tidak setuju
0 - 330 Sangat Tidak Setuju
1) Aspek Keselamatan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai persepsi pengguna, didapatkan total nilai indikator
pada aspek keselamatan sebesar 1.403. Apabila nilai tersebut dirata-ratakan maka
didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek keselamatan sebesar 351 yang berarti
pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa indikator yang pada aspek keselamatan
sudah cukup baik.
Tabel 5. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Keselamatan
No Indikator
Aspek Keselamatan
Akumulasi
Skor Hasil
Skala Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden
x nilai
skala
1
Lantai jembatan
penyeberangan
tidak licin.
Sangat Tidak Setuju 1 1
332 Setuju Tidak setuju 21 42
Ragu-ragu 32 96
Setuju 37 148
Sangat Setuju 9 45
2
Terdapat pagar
pembatas yang
masih berfungsi.
Sangat Tidak Setuju 0 0
358 Setuju
Tidak setuju 13 26
Ragu-ragu 29 87
Setuju 45 180
Sangat Setuju 13 65
3
Tinggi Jembatan
dari permukaan
jalan sesuai
dengan standar
(Standar : 5 m).
Sangat Tidak Setuju 0 0
377 Setuju
Tidak setuju 2 4
Ragu-ragu 36 108
Setuju 45 180
Sangat Setuju 17 85
4
Saya mengetahui
adanya peraturan
dan sanksi yang
mengatur pejalan
kaki.
Sangat Tidak Setuju 6 6
336 Setuju
Tidak setuju 20 40
Ragu-ragu 25 75
Setuju 30 120
Sangat Setuju 19 95
Total nilai indikator Aspek Keselamatan 1.403
Rata-rata riil indikator 351 Setuju Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan, didapatkan
skor indeks aspek keselamatan sebesar 281 yang masuk kedalam kategori setuju
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
6
untuk aspek keselamatan. Hal ini disebabkan keseluruhan indikator mendapat
skor yang tinggi dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑖𝑖𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 =1.403
2.000 𝑥 400 = 281
2) Aspek Keamanan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek keamanan sebesar 372. Apabila nilai
tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
keamanan sebesar 186 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa
indikator yang pada aspek keamanan belum cukup baik.
Tabel 6. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Keamanan
No Indikator
Aspek Keamanan
Akumulasi
Skor Hasil
Skala Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden x
nilai skala
1
Terdapat lampu
penerangan
yang berfungsi
maksimal
Sangat Tidak Setuju 24 24
224 Ragu-ragu
Tidak setuju 42 84
Ragu-ragu 23 69
Setuju 8 32
Sangat Setuju 3 15
2
Terdapat
petugas
keamanan yang
menjaga
jembatan.
Sangat Tidak Setuju 63 63
148 Tidak
Setuju
Tidak setuju 30 60
Ragu-ragu 5 15
Setuju 0 0
Sangat Setuju 2 10
Total nilai indikator Aspek Keamanan 372
Rata-rata riil indikator 186
Tidak
Setuju Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek keamanan sebesar 37 yang termasuk kedalam
kategori tidak setuju. Hal ini disebabkan oleh terdapat indikator yang mendapatkan
skor yang rendah dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 =372
1000 𝑥 100 = 37
3) Aspek Kenyamanan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek kenyamanan sebesar 1.115. Apabila nilai
tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
kenyamanan sebesar 223 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa
indikator yang pada aspek kenyamanan belum cukup baik.
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
7
Tabel 7. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Kenyamanan
No Indikator
Aspek Kenyamanan
Akumulasi
Skor Hasil Skala
Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden x
nilai skala
1
Lebar jembatan ideal,
sehingga tidak
menyebabkan pejalan
kaki yang berlawanan
arah, bersentuhan
(Ideal sesuai standar :
2 meter).
Sangat Tidak
Setuju 7 7
303 Setuju Tidak setuju 26 52
Ragu-ragu 32 96
Setuju 27 108
Sangat Setuju 8
40
2 Dimensi anak tangga
tidak teralalu tinggi.
Sangat Tidak
Setuju 6 6
317 Setuju Tidak setuju 19 38
Ragu-ragu 37 111
Setuju 28 112
Sangat Setuju 10 50
3
Terdapat atap
jembatan yang dapat
melidungi pengguna
dari hujan maupun
panas.
Sangat Tidak
Setuju 6 6
336 Setuju Tidak setuju 16 32
Ragu-ragu 27 81
Setuju 38 152
Sangat Setuju 13 65
4
Jembatan terawat,
bebas dari sampah
maupun coretan.
Sangat Tidak
Setuju 60 60
159 Tidak
Setuju
Tidak setuju 27 54
Ragu-ragu 10 30
Setuju 0 0
Sangat Setuju 3 15
5 Jumlah anak tangga
tidak terlalu banyak.
Sangat Tidak
Setuju 5 5
304 Setuju Tidak setuju 22 44
Ragu-ragu 41 123
Setuju 28 112
Sangat Setuju 4 20
Total nilai indikator Aspek Kenyamanan 1115
Rata-rata riil indikator 223 Ragu-ragu Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek kenyamanan sebesar 279 yang termasuk kedalam
kategori ragu - ragu. Hal ini disebabkan oleh terdapat indikator yang mendapatkan
skor yang rendah dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 =1.115
2500 𝑥 625 = 279
4) Aspek Kelancaran
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek kelancaran sebesar 475. Apabila nilai
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
8
tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
kelancaran sebesar 238 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa
indikator yang pada aspek kelancaran belum cukup baik.
Tabel 8. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Kelancaran
No Indikator
Aspek Kelancaran
Akumulasi
Skor Hasil Skala
Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden x
nilai skala
1
Tidak terdapat
pedagang asongan
pada jembatan
penyeberangan.
Sangat
Tidak Setuju 19 19
261 Ragu-ragu
Tidak setuju 31 62
Ragu-ragu 27 81
Setuju 16 64
Sangat
Setuju 7 35
2
Tidak terdapat
pengemis /
pengamen /
preman di
jembatan
penyeberangan.
Sangat
Tidak Setuju 36 36
214 Ragu-ragu
Tidak setuju 34 68
Ragu-ragu 17 51
Setuju 6 24
Sangat
Setuju 7 35
Total nilai indikator Aspek Kelancaran 475
Rata-rata riil indikator 238 Ragu-ragu Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek kelancaran sebesar 48 yang termasuk kedalam
kategori ragu - ragu. Hal ini disebabkan oleh kedua indikator yang mendapatkan
skor yang rendah dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛 =475
1000 𝑥 100 = 48
5) Aspek Daya Tarik
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek daya tarik sebesar 361. Apabila nilai
tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
daya tarik sebesar 181 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa
indikator yang pada aspek daya tarik belum cukup baik.
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
9
Tabel 9. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Daya Tarik
No Indikator
Aspek Daya Tarik / Design
Akumu
lasi
Skor
Hasil Skala
Penilaian
Jumlah
respond
en
memilih
Jumlah
responden x
nilai skala
1 Design dan warna
jembatan menarik.
Sangat Tidak
Setuju 52 52
172 Tidak Setuju Tidak setuju 31 62
Ragu-ragu 12 36
Setuju 3 12
Sangat Setuju 2 10
2
Dekorasi jembatan
menarik sehingga
menunjukkan ciri
khas kota
Bandarlampung.
(Contoh : Siger)
Sangat Tidak
Setuju 43 43
189 Tidak Setuju Tidak setuju 33 66
Ragu-ragu 18 54
Setuju 4 16
Sangat Setuju 2 10
Total nilai indikator Aspek Daya Tarik / Design 361
Rata-rata riil indikator 181 Tidak Setuju Sumber : Peneliti,2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek daya tarik sebesar 36 yang termasuk kedalam kategori
tidak setuju. Hal ini disebabkan oleh kedua indikator yang mendapatkan skor yang
rendah dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 =361
1000 𝑥 100 = 36
6) Aspek Kemudahan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek kemudahan sebesar 842. Apabila nilai
tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
kemudahan sebesar 281 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan merasa
indikator yang pada aspek kemudahan belum cukup baik.
Tabel 10. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Kemudahan
No Indikator
Aspek Kemudahan
Akumulasi
Skor Hasil Skala
Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden
x nilai
skala
1
Lokasi jembatan
penyeberangan
strategis.
Sangat
Tidak
Setuju
4 4
374 Setuju Tidak setuju 8 16
Ragu-ragu 23 69
Setuju 40 160
Sangat
Setuju 25 125
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
10
2
Jembatan
penyeberangan
mudah dicapai
oleh semua orang
termasuk
penyandang
disabilitas, usia
lanjut, anak-anak,
wanita hamil, dan
orang sakit.
(Aksesibilitas)
Sangat
Tidak
Setuju
44 44
193 Tidak
Setuju
Tidak setuju 27 54
Ragu-ragu 22 66
Setuju 6 24
Sangat
Setuju 1 5
3
Waktu tempuh
menyeberang
menggunakan
jembatan, tidak
berbeda jauh
dengan
menyeberang tidak
menggunakan
jembatan.
Sangat
Tidak
Setuju
12 12
275 Ragu-
ragu
Tidak setuju 37 74
Ragu-ragu 23 69
Setuju 20 80
Sangat
Setuju 8 40
Total nilai indikator Aspek Kemudahan 842
Rata-rata riil indikator 281
Ragu-
ragu Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek kemudahan sebesar 126 yang termasuk kedalam
kategori ragu-ragu. Hal ini disebabkan oleh terdapat indikator yang mendapatkan
skor yang rendah dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 kemudahan =842
1500 𝑥 225 = 126
7) Aspek Keterpaduan Sistem
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dengan menggunakan persepsi pengguna,
didapatkan total nilai indikator pada aspek keterpaduan sistem sebesar 712. Apabila
nilai tersebut dirata-ratakan maka didapatkan rata-rata nilai riil indikator pada aspek
keterpaduan sistem sebesar 356 yang berarti pengguna JPO di Jalan Raden Intan
merasa indikator yang pada aspek keterpaduan sistem sudah cukup baik.
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
11
Tabel 11. Skor Penilaian Persepsi Pengguna terhadap Aspek Keterpaduan Sistem
No Indikator
Aspek Keterpaduan Sistem
Akumulasi
Skor Hasil Skala
Penilaian
Jumlah
responden
memilih
Jumlah
responden x
nilai skala
1
Jembatan
penyeberangan
dekat dengan
Halte.
Sangat
Tidak Setuju 5 5
326 Setuju
Tidak setuju 18 36
Ragu-ragu 35 105
Setuju 30 120
Sangat
Setuju 12 60
2
Jembatan
penyeberangan
dekat dengan
pangkalan
Angkutan Umum.
Sangat
Tidak Setuju 2 2
386 Setuju
Tidak setuju 5 10
Ragu-ragu 23 69
Setuju 45 180
Sangat
Setuju 25 125
Total nilai indikator Aspek Keterpaduan Sistem 712
Rata-rata riil indikator 356 Setuju Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan skor maksimal aspek yang telah dilakukan,
didapatkan skor indeks aspek keterpaduan sistem sebesar 71 yang termasuk
kedalam kategori setuju. Hal ini disebabkan oleh kedua indikator yang
mendapatkan skor yang tinggi dari penilaian pengguna.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 =712
1000 𝑥 100 = 71
9) Total Skor Persepsi Pengguna
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menjumlahkan seluruh nilai aspek yang ada,
total nilai persepsi pengguna terhadap penilaian efektivitas JPO di Jalan Raden
Intan adalah 878 yang masuk kedalam kategori ragu-ragu. Artinya, pengguna masih
diantara setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan pendukung efektivitas JPO di
Jalan Raden Intan.
Total nilai persepsi pengguna = (skor indeks aspek keselamatan + keamanan +
kenyamanan + kelancaran + daya tarik
+kemudahan + keterpaduan system)
= (281 + 37 + 279 + 48 + 36 + 126 + 71)
= 878
3. Rekomendasi fasilitas penyeberangan yang ideal bagi pejalan kaki di
Jalan Raden Intan berdasarkan persepsi dan preferensi pengguna
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
12
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mayoritas pengguna JPO di
Jalan Raden Intan memilih jembatan penyeberangan orang sebagai jalur
penyeberangan di Jalan Raden Intan. Hal ini ditunjukkan dengan besaran
persentase pengguna yang memilih jembatan penyeberangan orang sebesar
54%. Persentase 54% dapat diartikan bahwa 54 dari 100 orang responden
memilih jembatan penyeberangan orang sebagai fasilitas penyeberangan di
Jalan Raden Intan.
Gambar 1. Diagram Lingkaran Preferensi Pengguna JPO
D. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk menjawab setiap sasaran pada
penelitian ini, dapat diketahui jawaban dari setiap sasaran, sebagai berikut:
1. Kondisi fisik JPO di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung berdasarkan
hasil observasi lapangan yaitu empat dari enam poin penilaian telah sesuai
dengan pedoman. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik JPO di Jalan
Raden Intan sudah cukup sesuai.
2. Skor persepsi pengguna terhadap JPO di Jalan Raden Intan berdasarkan
hasil kuesioner adalah 878 yang berarti pengguna belum setuju terhadap
pernyataan pendukung efektivitas JPO di Jalan Raden. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan latar belakang waktu setiap responden dalam menggunakan
JPO di Jalan Raden Intan Bandarlampung.
3. Preferensi pengguna JPO berdasarkan hasil kuesioner adalah fasilitas
penyeberangan JPO dengan peningkatan kualitas sebagai jalur
penyeberangan di Jalan Raden Intan.
4%
27%
54%
15%
Preferensi Pengguna JPO di Jalan Raden Intan
Zebra Cross
Pelican Cross
JembatanPenyeberanganOrang
Terowongan
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
13
Sehingga dapat disimpulkan jembatan penyeberangan orang di Jalan Raden Intan
belum efektif untuk dapat memfasilitasi pejalan kaki saat menyeberang jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Nadjam, M. F. (2018). Efektivitas dan Kepuasan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Induk Kramat Jati.
Dewo, A. R. (2019). Evaluasi Kinerja JPO berdasarkan preferensi pengguna.
Dhebi. (9 February, 2018). Retrieved from Lampung.co:
https://www.lampung.co/bandar-lampung/masyarakat-enggan-memanfaatkan-
jembatan-penyeberangan-orang-kenapa/
DPU. (1995). Tata cara perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan.
Direktorat BinaTeknik.
Fahriani, N. (2018). Analisa Efektifitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Di
Kota Samarinda.
(1997). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 43. Departemen
Perhubungan.
Lampung, P. P. (2011). Peraturan Daerah Kota Bandarlampung Nomor 11 tahun
2011 tentang Rencana tata Ruang Wilayah 2011-2030. Lampung.
Marga, K. D. (1999). Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki pada Jalan Umum.
PT. Mediatama Saptakarya.
(2018). Pedoman Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki. Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
(2014). Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Kementrian Pekerjaan Umum.
(2012). Peraturan Daerah Kota Bandarlampung Nomor 4 tentang Penataan dan
Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Kota Bandarlampung.
Anggi Roito, Dwi Bayu Prasetya, S.Si., M. Eng. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang
(JPO) Di Jalan Raden Intan Kota Bandarlampung Berdasarkan Persepsi Dan Preferensi
Pengguna
14
Priadmaja, A. P., Anisa, & Prayogi, L. (2017). Penerapan Konsep TOD Pada
Penataan Kawasan di Kota Tangerang. Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume
01 Nomor 2.
Rakyat, K. P. (2018). Pedoman Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki.
Roess, P., William, R., & Mc.Shane. (1990). Traffic Engeneering. New Jersey.
Runiawan, A. A. (2019). Identifikasi Kesiapan Kawasan Stasiun Kereta Api
Tanjung Karang Sebagai Kawasan Transit Orinted Development (TOD).
Sahrianto, F. (2018). Evaluasi Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang di Kota
Samarinda. Jurnal Teknik Sipil Volume 1 No 1.
Setiawan, R. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jembatan
penyeberangan.
Sugito, E. A., As, S., & Nurlaily, S. (2018). Tingkat pemanfaatan dan faktor yang
mempengaruhi pemakaian JPO di depan Mega Mall Jalan A. Yani Kota Pontianak.
Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5.
Yanto, I. J., Rachmawati, R., & Saputra, E. (2015). Sebaran dan Faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan jembatan penyeberangan pejalan kaki Kota Pekanbaru
(Kasus Jembatan Mall SKA dan jembatan Kantor DPRD Provinsi Riau). Jurnal
Bumi Indonesia Volume 4 Nomor 1.