efek pemberian ekstrak biji jarak pagar jatropha...

65
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) TERHADAP KADAR PROTEIN VEGF DAN GAMBARAN HISTOLOGI VENA SENTRALIS JARINGAN HEPAR Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh: NABILAH AULIA HASANUDDIN 1113103000027 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

Upload: nguyennga

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR

(Jatropha curcas L) TERHADAP KADAR PROTEIN

VEGF DAN GAMBARAN HISTOLOGI VENA

SENTRALIS JARINGAN HEPAR

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

NABILAH AULIA HASANUDDIN

1113103000027

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

LEMBAR JUDUL

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L)

TERHADAP KADAR PROTEIN VEGF DAN GAMBARAN HISTOLOGI

VENA SENTRALIS JARINGAN HEPAR

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh:

NABILAH AULIA HASANUDDIN

1113103000027

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 3: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 4: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L)

TERHADAP KADAR PROTEIN VEGF DAN GAMBARAN HISTOLOGI

VENA SENTRALIS JARINGAN HEPAR

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Kedokteran (S. Ked)

Oleh

Nabilah Aulia Hasanuddin

NIM: 1113103000027

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 5: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 6: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.

Shalawat serta salam tak lupa pula kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad

beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillahirabbil’alamin, selesainya laporan penelitian yang berjudul

“Efek Pemberian Ekstrak Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap

Kadar Protein VEGF dan Gambaran Histologi Vena Sentralis Jaringan

Hepar” tentunya tak lepas dari bantuan berbagai pihak yang senantiasa memberi

bimbingan, petunjuk, serta motivasi kepada saya. Oleh sebab itu saya

menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, S.Ked, M. Epid, Sp.OT selaku Ketua

Program Studi Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen Program Studi Kedokteran

dan Profesi Dokter yang senantiasa memberikan ilmu dan pengalamannya

kepada saya selama menempuh masa pendidikan di Program Studi Kedokteran

dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Endah Wulandari, S.Si, M. Biomed dan Ibu RR Ayu Fitri Hapsari, S.Si, M.

Biomed selaku dosen pembimbing penelitian saya yang selalu memberi

bimbingan, ilmu, dan arahan kepada saya selama penelitian dan penyusunan

laporan penelitian ini.

3. Selaku dewan penguji penelitian saya dr. Nurul Hiedayati, Ph.D dan dr. Siti

Nur Aisyah Jauharroh, Ph.D untuk waktu dan ilmunya dalam memperbaiki

laporan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggungjawab modul riset PSPD 2013,

drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku STP laboratorium Riset, Dr. Endah

Page 7: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

vi

Wulandari, S.Si, M. Biomed selaku PJ laboratorium Biokimia, dan Ibu RR

Ayu Fitri Hapsari, S.Si, M. Biomed selaku PJ laboratorium Histologi yang

telah memberi izin untuk penggunaan laboratorium selama penelitian.

5. Laboran Laboratorium FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mba Dien,

Mba Ai, dan Mba Lilis yang membantu saya dalam persiapan penelitian.

6. Kedua orang tua tercinta, Hasanuddin dan Farida Hanum yang senantiasa

mendoakan, membimbing, memberi semangat, kasih sayang, dan dukungan

sepanjang hidup saya.

7. Kakak saya Nailla Amalia dan adik saya Muhammad Usamah Hasanuddin

yang selalu mendoakan, menyayangi, dan memotivasi saya.

8. Untuk Kak Fio Noviany dari Program Studi Farmasai FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sudah memperbolehkan saya menggunakan tikus

penelitiannya.

9. Untuk Tiara Bayyina, teman sepenelitian yang selalu menemani, memberi

semangat, dan masukan selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian.

10. Teman-teman seperjuuangan mahasiswa PSPD 2013 yang saya sayangi.

11. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan penyusunan laporan

penelitian yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu.

Saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan. Semoga laporan

penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Ciputat, 10 Oktober 2016

Nabilah Aulia Hasanuddin

Page 8: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

vii

ABSTRAK

Nabilah Aulia Hasanuddin. Program Studi Pendidikan Dokter. Efek

Pemberian Ekstrak Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Kadar

Protein VEGF dan Gambaran Histologi Vena Sentralis Jaringan Hepar.

2016.

Latar belakang: Jarak pagar adalah tumbuhan semak dari daerah tropis yang

mengandung bahan-bahan aktif yang diketahui memiliki berbagai macam manfaat

medis. Bahan aktif jarak pagar juga bersifat toksik. Paparan terhadap zat toksin

dapat mengaktifkan mekanisme adaptasi sel dengan meningkatkan VEGF.

Paparan berulang terhadap zat toksin juga dapat menimbulkan tanda toksisitas

kronik pada hepar berupa aktivasi sel stelata dan jaringan ikat vena sentralis.

Metode: Tikus diberi dosis ekstrak biji jarak pagar (0, 5, 25, 50 dan 250

mg/KgBB) selama 28 hari. Kadar VEGF Hepar diukur dengan teknik ELISA dan

pengamatan histologi vena sentralis hepar dengan pewarnaan hematoksilin-Eosin.

Hasil: Kadar VEGF pada jarak pagar dosis 25 dan 250 mg/KgBB meningkat(407

dan 377 pg/mL); jarak pagar dosis 5 dan 50 mg/KgBB menurun (270 dan 260

pg/mL). Secara regresi linier kencenderungan pemberian ekstrak biji jarak pagar

terjadi peningkatan kadar VEGF (Kruskal-Wallis, p≤0,05). Histologi vena

sentralis yang abnormal diperlihatkan pada pemberian dosis ekstrak biji jarak

pagar 250 mg/KgBB. Kesimpulan:Ekstrak biji jarak pagar dosis 25 mg/KgBB

dan 250 mg/KgBB tanpa risin meningkatkan kadar VEGF. Ekstrak biji jarak

pagar dosis 5 mg/KgBB dan 50 mg/KgBB menurunkan kadar VEGF. Ekstrak biji

jarak pagar dosis tinggi (250mg/KgBB) menyebabkan kerusakan pada vena

sentralis jaringan hepar

Kata kunci: Jatropha, vegf, vena sentralis, hepar

Nabilah Aulia Hasanuddin. Medical Education Study Program. Effect of

Jatropha curcas Seeds Extract Towards the Level of VEGF Protein and The

Histological Picture of Central Veins of Liver. 2016

Background: Jatropha curcas is a shrub plant from tropical region which has

medicinal properties. The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

of toxic substance to the tissue may activate cells adaptation mechanism by

elevating VEGF. Repeated exposure of toxic substances to the liver tissue also

may cause chronic toxicity through activation of hepatic stellate cells and

connective tissue of central veins. Methods: Rats was orally given by various

doses of Jatropha seed extract with 0, 5, 25, 50 and 250 mg/KgBW for 28 days.

The VEGF levels in liver was measured by ELISA and observation of histological

image of central vein in liver by Hematoxylin-Eosin staining. Data were analyzed

statistically using Kruskal-Wallis. Results: The VEGF level in Jatropha doses of

25 and 250 mg/KgBW has increased to 407 and 377 pg/mL; and has decreased by

jatropha doses of 5 and 50 mg/KgBW to 270 and 260 pg/mL. Analysis by linear

regression tend to show increasing in VEGF level (Kruskal-Wallis, p≤0,05). The

central vein abnormal histology demonstrated in Jatropha doses of 250 mg/KgBW.

In this study showed that the extract of Jatropha seeds can damage the central vein.

Conclusion: Jatropha curcas doses of 25 mg/KgBW and 250 mg/KgBW increase

VEGF protein level. Jatropha curcas doses of 5 mg/KgBW and 50 mg/KgBW

Page 9: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

viii

decrease VEGF protein level. Jatropha seed extract high dose (250 mg / KgBW)

causes damage in the central vein.

Key words: Jatropha, VEGF, central vein, liver

Page 10: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAM PEMBIMBING................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2

1.4 Hipotesis ..................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

1.5.1 Bagi Peneliti ....................................................................... 3

1.5.2 Bagi Institusi Akademis ...................................................... 3

1.5.3 Bagi Masyarakat ................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 4

2.1 Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) ................................... 4

2.1.1 Kandungan Biji Jarak Pagar ................................................ 5

2.1.2 Kegunaan Jarak Pagar ......................................................... 6

2.1.3 Toksisitas Jarak Pagar ......................................................... 7

2.3 Hepar ........................................................................................... 8

2.3.1 Fungsi Hepar....................................................................... 10

2.4 Vaskularisasi ............................................................................... 12

2.4.1 Peran Vaskularisasi Secara Fisiologis dan Patologis ............ 12

2.4.2 Mekanisme Aktivitas VEGF dalam Vaskularisasi ............... 13

2.4.3 Peran VEGF dalam toxic liver injury ................................... 16

2.5 ELISA ......................................................................................... 17

2.5.1 Direct ELISA ...................................................................... 17

2.5.2 Indirect ELISA ................................................................... 18

2.5.3 Sandwich ELISA................................................................. 18

2.6 Kerangka Teori ............................................................................ 19

2.7 Kerangka Konsep ........................................................................ 20

2.8 Definisi Operasional .................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................... 22

3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 22

Page 11: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

x

3.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 22

3.4 Cara Kerja ................................................................................... 22

3.4.1 Alat dan Bahan ................................................................... 22

3.4.1.1 Alat ......................................................................... 22

3.4.1.2 Bahan ...................................................................... 23

3.4.2 Pembuatan Ekstrak dan Perhitungan Dosis .......................... 23

3.4.3 Proses Terminasi dan Eksisi Tikus ...................................... 24

3.4.4 Persiapan Jaringan Hepar .................................................... 24

3.4.5 Pengukuran Kadar VEGF dengan Teknik ELISA ................ 24

3.4.5.1 Pembuatan Homogenat Jaringan .............................. 24

3.4.5.2 Pengukuran Kadar VEGF Jaringan .......................... 25

3.4.5.3 Analisis Data ........................................................... 25

3.4.6 Pembuatan Preparat Histologis dan Pewarnaan

dengan Hematoksilin-Eosin................................................. 26

3.4.6.1 Dehidrasi ................................................................. 26

3.4.6.2 Clearing .................................................................. 26

3.4.6.3 Embedding .............................................................. 26

3.4.6.4 Pencetakkan ............................................................ 27

3.4.6.5 Pemotongan Jaringan ............................................... 27

3.4.6.6 Pewarnaan Dengan Hematoksilin-Eosin .................. 27

3.4.6.7 Foto Jaringan ........................................................... 28

3.5 Alur Penelitian ............................................................................. 29

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 30

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 36

5.1 Simpulan ..................................................................................... 36

5.2 Saran ........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 37

LAMPIRAN ........................................................................................... 41

Page 12: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Jarak Pagar ......................................................................... 6

2.2 Histologi Hepar Tikus ....................................................................... 10

2.3 Jalur Detoksifikasi Hepar .................................................................. 11

2.4 Skema Transduksi Sinyal dan Fosforilasi VEGFR-2 .......................... 15

2.5 Regenerasi Hepar Setelah Toxic Liver Injury ..................................... 16

2.6 Skema Metode ELISA ....................................................................... 18

4.1 Grafik Konsentrasi VEGF Jaringan Hepar Tikus Jantan..................... 31

4.2 Vena Sentralis pada perbesaran 20x ................................................... 32

6.1 Hasil Uji Etik Penggunaan Hewan Percobaan .................................... 41

6.2 Hasil Determinasi/Identifikasi Bahan Uji ........................................... 42

6.3 Sampel Jaringan Hepar ...................................................................... 43

6.4 Timbangan Analitik ........................................................................... 43

6.5 Larutan PBS 7,4 ................................................................................ 43

6.6 Jaringan Hepar Direndam Dalam Larutan PBS dan Formalin 10%..... 43

6.7 Jaringan Hepar Dalam Larutan PBS .................................................. 43

6.8 Homogenat Jaringan .......................................................................... 43

6.9 Proses Blocking ................................................................................. 44

6.10 Proses Embedding ........................................................................... 44

6.11 Jar Pewarnaan.................................................................................. 44

6.12 Proses Pengambilan Foto ................................................................. 44

6.13 Proses Dehidrasi .............................................................................. 44

6.14 Homogenizer Stirrer ........................................................................ 45

6.15 Mikropipet....................................................................................... 45

6.16 Kit ELISA ....................................................................................... 45

6.17 Inkubator ......................................................................................... 45

Page 13: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

xii

6.18 Hotplate Stirrer ............................................................................... 45

6.19 Rotary Microtome............................................................................ 45

6.20 Paraffin Water Bath ........................................................................ 46

6.21 Rak Preparat .................................................................................... 46

6.22 Hasil ELISA .................................................................................... 46

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data Hasil Pengamatan Vena Sentralis .............................................. 31

Page 14: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Etik Penggunaan Hewan Percobaan ....................... 41

Lampiran 2 Hasil Determinasi/Identifikasi Bahan Uji .............................. 42

Lampiran 3 Gambar Alat, Bahan, dan Proses Penelitian .......................... 43

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Konsentrasi Protein VEGF ....................... 47

Lampiran 5a Uji Normalitas Terhadap Konsentrasi Protein VEGF .......... 48

Lampiran 5b Uji Homogenitas Levene .................................................... 48

Lampiran 5c Uji Kruskal-Wallis terhadap konsentrasi protein VEGF ...... 49

Lampiran 6 Data Hasil Pengamatan Vena Sentralis ................................. 50

Lampiran 7 Riwayat Penulis .................................................................... 51

Page 15: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jarak pagar merupakan tumbuhan semak yang berasal dari daerah

tropis. Tanaman jarak pagar disebut juga Jatropha curcas,dimana nama genus

Jatropha berasal dari bahasa Yunani yaitu iatros yang berarti dokter, dan

trophe yang berarti makanan. Penamaan tersebut berhubungan dengan sejarah

penggunaan tanaman jarak pagar sebagai obat medis tradisional, selain dari

penggunaan lainnya sebagai sumber biodiesel. 1

Seluruh bagian dari tanaman jarak pagar disebutkan memiliki manfaat

dalam pengobatan medis, termasuk biji jarak pagar. Biji jarak pagar kaya akan

lipid, protein, dan karbohidrat. Selain itu, terdapat pula beberapa zat aktif

seperti curcin, lectin, flavonoid, viteksin, isoviteksin, alkaloid, terpenoid, dan

phorbol ester. Zat-zat inilah yang berperan dalam fungsi biji jarak pagar

sebagai obat medis tradisional. Beberapa kegunaan biji jarak pagar dalam

medis diantaranya sebagai anti-tumor, anti-inflamasi, kontrasepsi, dan pro-

wound healing. 2

Selain dari memiliki kegunaan medis bahan aktif dari biji jarak pagar

juga merupakan senyawa yang bersifat toksik. Seperti hal nya obat dan nutrien

lain, senyawa toksik yang masuk kedalam tubuh akan di proses oleh hepar

untuk detoksifikasi. Namun, paparan berulang terhadap senyawa toksik juga

dapat menyebabkan kerusakan pada hepar yang ditandai dengan aktivasi sel

stelata hepar dan jaringan ikat pada area vena sentralis sehingga menyebabkan

fibrosis hepar.3

Paparan zat toksik terhadap sel diketahui dapat mengaktifkan

mekanisme proteksi sel dengan meningkatkan ekspresi VEGF (Vascular

endothelial growth factor). VEGF adalah glikoprotein yang merupakan

regulator penting dari proses pembentukan pembuluh darah, yang meregulasi

proliferasi, migrasi, dan pertahanan endotel, membentuk lumen vaskular, serta

permeabilitas vaskular. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sozmen (2014)

didapatkan peningkatan ekspresi VEGF yang bermakna pada hepar mencit

Page 16: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

2

yang diinduksi oleh toksik Fumonisin B-1.4 Pada penelitian yang dilakukan

oleh Volpi (2011) didapatkan pula bahwa terjadi peningkatan VEGF pada sel

otot polos saluran napas manusia, dan fibroblas normal paru-paru manusia

yang dipaparkan zat sub-toksik aqueous cigarette smoke extract.5

VEGF juga

dihipotesiskan bekerja melalui sel endotel untuk meningkatkan regenerasi

hepar dan pemulihan terhadap toxic liver injury. Senyawa toksik pada biji

jarak pagar diduga dapat meningkatkan kadar protein VEGF jaringan hepar.

Biji jarak pagar juga dikabarkan memiliki aktifitas pro-wound healing, dimana

pada proses wound healing dibutuhkan peningkatan ekspresi VEGF. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Nwala (2013) didapatkan bahwa bahan aktif

ekstrak daun Jatropha curcas yaitu alkaloid, terpenoid, tannin, dan flavonoid

memiliki aktivitas pro-wound healing. Berdasarkan hal ini, diduga jarak pagar

dapat meningkatkan proses wound healing melalui peningkatan ekspresi

VEGF.6

Penelitian ini menggunakan hepar sebagai model jaringan dikarenakan

hepar memiliki kapiler dengan permeabilitas tinggi. Selain itu, hepar berperan

penting dalam metabolisme serta dalam transport oksigen dan nutrisi melalui

jalur vaskular.7

Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui efek pemberian ekstrak biji jarak pagar (Jatropha curcas L)

terhadap kadar protein VEGF dan gambaran histologi vena sentralis jaringan

hepar.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian adalah apa efek pemberian ekstrak biji

jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap kadar protein VEGF dan gambaran

histologi vena sentralis jaringan hepar?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian

ekstrak biji jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap kadar protein VEGF dan

gambaran histologi vena sentralis jaringan hepar.

Page 17: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

3

1.4. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah pemberian ekstrak biji jarak pagar

(Jatropha curcas L) dapat meningkatkan kadar protein VEGF dan merusak

struktur vena sentralis jaringan hepar.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:

1.5.1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan melatih kemampuan penelitian.

Memahami pengaruh pemberian ekstrak biji jarak pagar (Jatropha

curcas L) terhadap kadar protein VEGF dan gambaran histologi

vena sentralis jaringan hepar.

Mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1.5.2. Bagi Institusi Akademis

Menambah referensi penelitian untuk mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan dapat menjadi data untuk penelitian

lanjutan yang lebih dalam.

1.5.3. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan mengenai efek ekstrak biji jarak pagar

(Jatropha curcas L) dalam bidang kesehatan.

Page 18: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas)

Tanaman jarak pagar atau Jatropha curcas adalah spesies tumbuhan

semak berbunga yang termasuk dalam keluarga euphorbiaceae. Nama genus

Jatropha berasal dari bahasa Yunani iatros berarti dokter, dan trophe yang

berarti makanan, serta berhubungan dengan antiseptik dalam pengobatan

medis.1 Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis di Amerika seperti Meksiko.

Jatropha curcas L memiliki beberapa nama berbeda di setiap tempat antara

lain Pourghère di Prancis, Physic nut di Inggris, Purgeernoot di Belanda, dan

nama lokal lainnya. Pada awalnya, Jatropha curcas L dibawa ke Indonesia

melalui tanam paksa oleh pemerintahan Jepang karena hendak dijadikan bahan

bakar minyak oleh tentara Jepang. Tanaman jarak pagar dapat tumbuh

diberbagai tempat dengan drainase yang baik.8

Nomenklatur tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut:9,10

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Subkelas: Rosidae

Ordo: Euphorbiales

Famili: Euphorbiaceae

Genus: Jatropha

Species: Jatropha curcas L

Tumbuhan jarak pagar berbentuk pohon kecil atau semak belukar

dengan tinggi mencapai 5-6 meter dan bercabang tidak teratur. Tanaman ini

mampu hidup hingga 50 tahun, dan dapat diperbanyak dengan biji dan stek.

Batang dari tanaman ini mengandung getah putih yang bersifat lengket.

Sistem perakaran tanaman jarak pagar berkembang secara lateral dan vertikal

Page 19: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

5

menuju lapisan tanah yang lebih dalam. Tanaman ini termasuk monoecious,

dimana bunga jantan dan betina berasal dari pohon yang sama.11

Daun tanaman jarak pagar berupa daun tunggal berbentuk menjari

sebanyak 5-7 lekukan, dengan panjang dan lebar 6-15 cm yang tersusun

selang-seling. Daun berwarna hijau dengan permukaan bawah berwarna lebih

pucat daripada bagian atasnya. Panjang tangkai daun sekitar 4-15 cm. Bunga

tanaman jarak pagar berupa bunga majemuk dengan bentuk malai dan

berwarna kuning kehijauan. Jumlah bunga betina 4-5 kali lebih banyak

daripada bunga jantan. Bunga tersusun dalam rangkaian berbentuk rak

preparat yang tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Proses penyerbukan

diperantarai oleh serangga.11

Buah tanaman pagar berbentuk oval, berupa buah kotak dengan

diameter 2-4 cm. Buah berwarna hijau saat muda dan menjadi kuning ketika

sudah matang. Satu buah jarak pagar terbagi menjadi tiga ruang yang masing-

masing ruang berisi 3-4 biji. Biji berbentuk seperti kacang hitam, bulat

lonjong dan berwarna coklat kehitaman dengan panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan

berat 0,4-0,6 gram/biji, biji terdiri dari lapisan keras di bagian luar dan inti

berwarna putih di bagian dalam. Biji mengandung 32%-40% minyak dan

berbagai macam zat toksik, sehingga buahnya tidak dapat dimakan.11

Gambar

bagian dari tanaman jarak pagar dapat dilihat pada gambar 2.1.

2.1.1. Kandungan Biji Jarak Pagar

Biji jarak pagar sangat kaya akan minyak dan protein. Aderibigbe

(2003) menyatakan bahwa satu buah biji jarak pagar dengan berat 0,75 gram,

mengandung 27-32% protein dan 58-60% lipid.12

Lipidnya berupa 21% asam

lemak jenuh dan 79% asam lemak tak jenuh yaitu asam oleat, asam linoleat,

asam stearat, asam arachidat, asam palmitat, dan asam myriistat. Kandungan

makromineral jarak pagar antara lain Na, K, Mg, Ca, P dan mikromineral

antara lain Mn, Fe, dan Zn. Selain itu biji jarak pagar juga mengandung bahan

karbohidrat seperti sakarosa, raffinosa, stakiosa, glukosa, fruktosa, dan

galaktosa.13

Setiap kilogram biji jarak pagar mengandung 300-350 gram minyak

yang dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar, atau dalam bentuk

Page 20: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

6

teresterifikasi sebagai pengganti diesel.13

Selain itu, ditemukan senyawa toksik

dalam minyak jarak pagar diantaranya curcin, lectin, flavonoid, viteksin,

isoviteksin, saponin, tannin, curcasin, dan 12-deoksil-16 hidroksiphorbol.12

Gambar 2.1. Tanaman Jarak Pagar. (A) Buah Jarak Pagar. (B) Daun Jarak

Pagar (C) Biji Jarak Pagar. (D) Bunga Jarak Pagar

Sumber: Laxane, 201314

2.1.2. Kegunaan Jarak Pagar

Tanaman jarak pagar digunakan oleh masyarakat sebagai obat.

Penduduk Mesir menggunakan biji jarak pagar untuk mengobati gout arthritis,

luka bakar, kejang, demam, dan inflamasi. Minyak yang dihasilkan dari biji

jarak pagar juga digunakan untuk mengobati eksim, penyakit kulit, dan

mengurangi nyeri rematik. Jarak pagar juga memiliki aktivitas anti-parasit,

anti-diare, dan pro wound healing.14

Selain itu, di Sudan Selatan biji jarak

pagar digunakan sebagai kontrasepsi atau pemicu aborsi.2 Efek antifertilitas

yang dimiliki biji jarak pagar diduga karena adanya jatrophone sebagai suatu

agen sitotoksik.14

Aksi jatrophone diketahui melalui penghambatan jalur

protein kinase C.12

A

B C D

Page 21: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

7

Pada penelitian yang dilakukan oleh Lin Juan (2003), senyawa curcin

yang terdapat dalam biji jarak pagar memiliki aktifitas anti tumor melalui

mekanisme pengikatan N-glikosidase yang berperan menginaktivasi ribosom

sehingga tidak dapat mensintesis protein.15

Selain itu, Balaji R. (2009)

menunjukan bahwa senyawa metanolik dari Jatropha curcas memiliki

aktifitas antimetastatik dan antiproliferatif pada kasus melanoma pada paru

mencit.16

Efek antikanker jarak pagar yang lainnya ada pada curcusone-B.

Muangman (2005) menyebutkan curcusone-B memberi efek anti-metastatik

terhadap sel kanker, yaitu sebagai reduktor kuat pada proses invasi secara in

vitro.17

Kandungan senyawa flavonoid myricetin pada Jatropha curcas juga

memiliki efek anti tumor yaitu menghambat mutagenesis yang diinduksi oleh

zat karsinogen seperti benzene, dan melalui mekanisme apoptosis sel.18

Selain

sebagai anti tumor, jarak pagar juga dikabarkan memiliki efek anti-oksidan,

anti-diabetes, anti-mikroba, dan analgesik.19

2.1.3. Toksisitas Jarak Pagar

Jarak pagar mengandung berbagai bahan aktif yang bersifat toksik

diantaranya, phorbol esters, curcin, lectins, saponin, tannin, fitat,dan inhibitor

protease. Kandungan toksik utama pada biji jarak pagar adalah phorbol ester

dan curcin. Masing-masing zat toksik tersebut memiliki mekanisme aksi yang

berbeda dalam memberi efek toksik. Phorbol ester mempengaruhi diferensiasi

sel, agregasi platelet, dan aktivitas metabolisme sel. Tannin dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan gangguan absorbs nutrisi. Inhibitor

protease memberi efek toksik melalui pengikatan dan inaktivasi terhadap

enzim proteolitik pankreas, lalu mempengaruhi proses fisiologi dari proses

pencernaan protein, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan. Lectins

menyebabkan aglutinasi eritrosit pada hewan, dan mengikat karbohidrat

spesifik terutama pada sel usus halus, sehingga menyebabkan kerusakan pada

dinsing usus halus dan mempengaruhi penyerapan nutrien serta respon imun

pada saluran cerna. Curcin bekerja melalui aktivitas N-glikosidase yang dapat

menginaktivasi ribosom, sehingga dapat menginhibisi sintesis protein.19

Efek toksik dari jarak pagar dapat memberi gejala dan tanda klinis baik

secara in vivo pada hewan percobaan maupun pada manusia. Gejala klinis

Page 22: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

8

yang paling sering ditemui adalah gejala iritasi saluran pencernaan seperti

nyeri perut akut, mual muntah, diare dengan feses berdarah, dan sensasi

terbakar pada dada. Selain itu, dapat pula ditemukan depresi sistem saraf pusat

dan kardiovaskular. Pada hewan percobaan, ditemukan perubahan patologis

pada usus halus, hepar, jantung, ginjal, dan paru. Perubahan yang terjadi

bergantung pada kadar jarak pagar yang dikonsumsi. Perubahan patologi yang

paling terlihat adalah enteritis, erosi mukosa usus halus, kongesti dan

perdarahan pada usus halus, jantung, paru, serta perlemakan hepar dan ginjal.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Cahyanti (2014), disebutkan bahwa

pemberian bungkil biji jarak pagar terfermentasi pada ayam broiler

menunjukkan organ hepar ayam mengalami kerusakan dan perdarahan yang

disebabkan gangguan permeabilitas dinding kapiler karena kerusakan

membran sel.20

Biji jarak pagar mengandung kadar protein yang tinggi sehingga

dianggap potensial untuk dijadikan bahan makanan untuk hewan. Selain itu

biji jarak pagar juga memiliki berbagai manfaat medis. Namun, toksik yang

terkandung dalam biji jarak pagar menjadi kendala karena tidak dapat

dikonsumsi. Hingga saat ini, penelitian mengenai teknik detoksifikasi yang

tepat untuk biji jarak pagar terus dikembangkan.

2.2. Hepar

Hepar adalah kelenjar terbesar dengan berat sekitar 1,4 kg, berwarna

merah kecokelatan yang terletak di inferior diafragma, memenuhi hampir

seluruh regio hipokondria dan epigastrium. Hepar dilapisi oleh kapsul fibrosa

dan lapisan peritoneum visceral, terdiri dari empat lobus yang dipisahkan oleh

ligamen yaitu lobus kanan, kiri, quadratus, dan caudatum.21

Lobulus hepar adalah bagian dari lobus hepar yang dipisahkan oleh

jaringan ikat sehingga membentuk sekiranya 100.000 lobulus. Lobulus hepar

merupakan unit-unit berbentuk heksagonal yang berisi hepatosit. Hepatosit

adalah sel fungsional utama pada hepar, yang melakukan fungsi metabolik,

sekretorik, dan fungsi endokrin. Hepatosit merupakan sel epitelial

terspesialisasi yang berkumpul membentuk kelompok lempengan hati yang

saling berhubungan dan disebut juga lamina hepatica. Pada jarak diantara

Page 23: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

9

lamina hepatica terdapat sinusoid hepar yang merupakan kapiler darah yang

dilapisi dengan sel endotel berfenestrata, dan tidak memiliki membran basal

sehingga kapiler tersebut memiliki permeabilitas yang sangat tinggi. Hal ini

memudahkan proses pertukaran zat antara darah dan hepatosit. Sinusoid hepar

juga mengandung makrofag bernama sel kupffer, yang berfungsi

menghancurkan bakteri serta zat asing lainnya dari darah vena yang berasal

dari sistem pencernaan.7,22, 23

Jaringan ikat yang mengelilingi lobulus hepar di bagian perifer

membentuk suatu kanalis porta di bagian sudut lobulus, yang tersusun oleh

cabang-cabang arteri hepatica, vena porta hepatis, dan duktus biliaris. Darah

dari arteri hepatica dan vena porta akan mengalir menuju sinusoid hepar,

untuk kemudian diproses di hepatosit. Dibagian sentral dari lobulus hepar

terdapat vena sentralis yang dikelilingi secara radial oleh lamina hepatica dan

sinusoid hepar. Vena sentralis menerima darah yang mengalir dari sinusoid-

sinusoid hepar, kemudian menyalurkan darah ke vena hepatica yang

selanjutnya akan menyalurkan darah menuju vena cava inferior.7

Hepatosit juga memproduksi empedu yang akan disalurkan ke duktus

biliaris di daerah porta, melalui kanalikuli biliaris yang ada di antara hepatosit.

Dari kanalikuli biliaris, empedu disalurkan menuju duktus hepatikus dan

dibawa keluar dari hati. Empedu yang mengalir melalui kanalikuli biliaris, dan

darah yang mengalir melalui sinusoid hati menyebabkan darah dan empedu

tidak bercampur.23

Terdapat beberapa pembagian unit struktural dan

fungsional hepar. Salah satunya disebut juga hepatic asinus yang terbagi

menjadi tiga zona. Zona I adalah bagian yang paling dekat dengan

percabangan portal triad di tepi lobulus. Zona III adalah bagian yang dekat

dengan vena sentralis. Sedangkan zona II adalah bagian diantara zona I dan III.

Hepar manusia dan tikus memiliki beberapa perbedaan struktur

anatomi dan histologi. Pada tikus, hepar memenuhi seluruh regio

subdiafragma dengan berat sekitar 2 gram atau 6% dari berat badan tikus.

Hepar tikus terdiri dari empat lobus yang tidak dipisahkan oleh ligamen yaitu

lobus kanan, kiri, medial, dan kaudatum. Lobus kiri tikus merupakan lobus

yang terbesar diantara lobus lain, sehingga sering digunakan sebagai sampel

Page 24: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 25: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

11

Molekul reaktif tersebut bersifat lebih toksik dibandingkan dengan zat

sebelumnya, sehingga dapat merusak protein, RNA, dan DNA sel apabila

tidak melalui proses lebih lanjut di fase konjugasi.25

Pada fase II, zat toksik yang sudah melalui fase I akan mengalami

beberapa proses konjugasi yang mampu menetralisir zat toksik, sehingga

menghasilkan zat xenobiotic yang bersifat polar dan water soluble. Zat ini

kemudian di alirkan ke empedu untuk diekskresikan melalui feses, serta ke

plasma untuk melalui proses di ginjal dan keluar bersama urin.25

Skema jalur

detoksifikasi hepar dapat dilihat di gambar 2.3.

Seiring berjalannya waktu, zat toksik yang memasuki hepar untuk

melalui detoksifikasi dapat menyebabkan kerusakan pada hepar. Tanda

toksisitas hepar akut yang paling sering adalah centrilobular necrosis (zona 3)

oleh karena sistem metabolisme sitokrom p450, sedangkan tanda toksisitas

hepar kronis pada paparan berulang terhadap zat toksik adalah aktivasi sel

stelata hepar dan jaringan ikat pada area vena sentralis sehingga menyebabkan

fibrosis hepar.3

Gambar 2.3. Jalur Detoksifikasi Hepar.

Sumber: Liska, 199823

Page 26: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

12

2.3. Vaskularisasi

2.3.1. Peran Vaskularisasi Secara Fisiologis dan Patologis

Vaskularisasi adalah susunan pembuluh darah atau saluran yang

mengangkut darah untuk menyuplai oksigen dan nutrien ke seluruh tubuh.

Vaskularisasi juga dibutuhkan untuk eliminasi metabolit melalui detoksifikasi

di hepar dan ekskresi di ginjal. Selain itu, vaskularisasi juga penting dalam

transport sel imun menuju area inflamasi ataupun infeksi, dan sebagai media

dalam pengantaran hormon dari kelenjar endokrin menuju organ target.26

Sistem vaskular terbentuk dari jaringan pembuluh darah yang tersusun

dari 3 lapisan yaitu sel endotel dibagian lumen, sel otot polos, dan membran

basal yang menutup bagian luar pembuluh. Pembuluh darah terbagi menjadi 5

jenis diantaranya arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena. Arteri membawa

darah dari jantung ke seluruh tubuh. Saat memasuki jaringan perifer, arteri

membentuk cabang-cabang yang terus mengecil diameternya sehingga

terbentuk cabang arteri terkecil yang disebut arteriol, lalu darah memasuki

kapiler dan mengalami difusi dengan cairan interstitial, untuk menyalurkan

oksigen dan nutrient ke dalam sel. Setelah mengalami difusi, darah yang kaya

akan zat sisa metabolisme sel akan memasuki venula. Venula bersatu

membentuk vena dengan ukuran yang lebih besar, kemudian darah akan

dikembalikan menuju jantung.22

Peran vaskularisasi sebagai penyalur nutrien dan oksigen sangat

penting untuk kelangsungan fungsi sel. Oleh sebab itu, tubuh mempunya

mekanisme untuk mejaga homeostasis. Pada tingkat kapiler, terdapat siklus

kontraksi-relaksasi otot polos yang dikontrol oleh konsentrasi zat kimia dan

oksigen terlarut dalam cairan interstitial. Apabila konsentrasi oksigen menurun,

terjadi relaksasi sfingter kapiler sehingga aliran darah menuju sel meningkat

dan kebutuhan oksigen tercukupi. Terdapat juga mekanisme lainnya yaitu

mekanisme neural dan endokrin.7,22

Pada proses fisiologis seperti pertumbuhan tulang, penyembuhan luka,

regenerasi organ, dan fungsi reproduksi wanita, terjadi peningkatan

kebutuhan sel sehingga sel mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).

Keadaan hipoksia merangsang sel melakukan mekanisme adaptasi dengan

Page 27: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

13

mengeluarkan faktor yang memicu angiogenesis, atau pembentukan pembuluh

darah baru. Keadaan hipoksia juga memicu angiogenesis pada proses

patologis terkait dengan pertumbuhan tumor, rheumatoid arthritis, retinopati

diabetik, psoriasis, dan kondisi lainnya.27, 28, 29

Pada tumor, terjadi proliferasi sel yang berlebihan akibat dari aktivasi

onkogen dan inaktivasi tumor suppressor genes. Pertumbuhan sel yang

berlebih tersebut menyebabkan kebutuhan nutrisi dan oksigen meningkat guna

memenuhi kebutuhan energi yang banyak. Karena pembuluh darah yang

sudah ada tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen jaringan, pada

umumnya terjadi hipoksia pada tumor.30

Pada kondisi hipoksia tersebut, sel tumor mengaktifkan berbagai jalur

untuk memenuhi kebutuhan O2. Salah satunya melalui proses angiogenesis,

atau pembentukan pembuluh darah baru yang akan memfasilitasi pertumbuhan

dan ketahanan sel tumor dengan mengoptimalkan suplai nutrisi dan oksigen

yang menyertai proliferasi sel. Dalam hal ini VEGF mengambil peran penting

untuk kelangsungan hidup jaringan tumor. Terapi anti-VEGF juga menjadi

salah satu alternated terapi tumor yang ideal karena mengambil peran yang

sangat penting dalam perkembangan tumor, namun pemakaiannya pada

fisiologi normal tubuh cukup terbatas, sehingga diharapkan obat anti-VEGF

tidak menimbulkan efek samping yang begitu besar. 27,31

2.3.2. Mekanisme Aktivitas VEGF Dalam Vaskularisasi

VEGF atau Vascular Endothelial Growth Factor adalah glikoprotein

yang merupakan regulator penting dari proses pembentukan pembuluh darah,

yang meregulasi proliferasi, migrasi, pertahanan, permeabilitas, dan

diferensiasi sel endotel. Protein VEGF termasuk kedalam keluarga faktor

pertumbuhan PDGF atau Platelet Derived Growth Factor yang pada manusia

terdiri dari lima anggota, diantaranya VEGF (yang disebut juga VEGF-A),

VEGF-B, VEGF-C, VEGF-D dan PlGF atau Placental Growth Factor.

VEGF-A merupakan regulator kunci dari pertumbuhan pembuluh darah.

VEGF-B berperan dalam angiogenesis embriogenik, VEGF-C dan VEGF-D

meregulasi angiogenesis limfatik, sedangkan PlGF penting dalam

Page 28: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

14

vaskulogenesis, dan angiogenesis saat iskemia, inflamasi, penyembuhan luka,

dan kanker.31,26,27,28,29

Di jaringan normal, VEGF-A paling banyak ditemukan di organ paru

orang dewasa, ginjal, jantung, dan kelenjar adrenal. Kadar yang sedikit lebih

rendah juga ditemukan di hati, limpa, dan mukosa lambung.28

VEGF berikatan

dengan reseptor tirosin kinase diantaranya, VEGFR-1 dan VEGFR-2, serta

koreseptor Heparan Sulphate Proteoglycans (HPSGs) dan neuropilins. VEGF

memiliki beberapa isoform dengan aktivitas biologis yang dibedakan

berdasarkan keterikatannya terhadap koreseptor HPSGs dan neuropilins.

Terdapat 6 bentuk isoform VEGF yang terbagi berdasarkan jumlah residu

asam aminonya. Isoform VEGF yang paling banyak ditemukan adalah

VEGF165 yang dapat mengikat kedua koreseptor HPSGs dan neuropilins.27,33

VEGF-1 memiliki afinitas paling tinggi terhadap VEGF, namun

menghasilkan aktifitas yang lemah. Terdapat 2 bentuk VEGFR-1 diantaranya

adalah VEGFR-1 terlarut (sVEGFR-1) dan VEGFR-1 yang terikat membran

(mVEGFR-1). Fungsi dari VEGFR-1 di sel endotel tidak terlalu diketahui,

namun sVEGVR-1 diketahui dapat menginhibisi pengikatan VEGF dengan

VEGFR-2.26,27

VEGFR-2 merupakan reseptor tirosin kinase utama yang bertanggung

jawab terhadap transduksi aktivitas angiogenik oleh VEGF. VEGFR-2

memiliki afinitas yang tinggi terhadap VEGF (lebih lemah dari VEGFR-1),

dan menghasilkan aktifitas yang tinggi. VEGFR-2 diekspresikan pada sel

endotel, hematopoietic stem cells, dan sel progenitor endothelial. Pengikatan

VEGF pada koreseptor HPSGs di sel endotel diketahui meningkatkan afinitas

VEGF terhadap VEGFR-2, dan meningkatkan aktivitasnya.26

Aktivasi

VEGFR-2 menginduksi produksi platelet activating factor oleh sel endotel,

mitosis dan migrasi sel endotel, serta peningkatan permeabilitas vaskular.29

Regulasi ekspresi gen VEGF diinduksi oleh keadaan hipoksia pada sel.

Hal ini diatur oleh adanya sekuens Hypoxia Regulated/Responsive

Element/Enhancher pada gen VEGF. Hypoxia-inducible factor (HIFs)

berikatan pada sekuens tersebut dan menyebabkan peningkatan transkripsi dan

stabilitas RNA gen VEGF. Keadaan hipoksia juga meningkatkan ekspresi

Page 29: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

15

VEGFR-1 dan VEGFR-2. Selain itu, ekspresi gen VEGF juga diinduksi oleh

growth factor, sitokin, dan hormon estrogen.28,29

Pengikatan VEGF dengan bagian ekstraseluler dari VEGFR-2

mengakibatkan dimerisasi reseptor, yang diikuti transfosforilasi dari tirosin

pada bagian intraselular reseptor. Fosforilasi menyebabkan aktivasi kinase dan

inisiasi kaskade yang menghasilkan respon biologis spesifik seperti

peningkatan permeabilitas vaskular, migrasi sel endotel, proliferasi sel endotel,

dan pertahanan sel endotel.33

Gambar 2.4. Skema Transduksi Sinyal dan Fosforilasi VEGFR-2.

Sumber: Roskoski, 200732

Hasil dari aktivitas VEGF adalah vaskulogenesis dan angiogenesis.

vaskulogenesis adalah pembentukan pembuluh darah de novo yang berasal

dari sel prekursor pada fase embrionik, yang berasal dari lapisan mesoderm.

Perkembangan dari sel prekursor tersebut akan membentuk pleksus vaskular

primitif yang akan berkembang dan mengalami remodeling melalui

angiogenesis. Angiogenesis dapat terjadi melalui proses sprouting ataupun

intussusception.26

Page 30: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 31: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

17

Setelah terjadi toxic liver injury, terjadi peningkatan pada kadar VEGF

hepar. VEGF meregulasi proliferasi sel progenitor sumsum tulang dan

mobilitasnya menuju vaskular hingga meningkat lebih dari dua kali lipat.

Selain itu VEGF juga menstimulasi engraftment sel progenitor sumsum tulang

menuju hepar serta diferensiasi sel progenitor menjadi LSECs berfenestrata

yang melapisi dinding sinusoid. Dengan demikian, VEGF hepar adalah

regulator utama dari sel progenitor sumsum tulang, dan penting dalam

regenerasi hepar. Sel progenitor intrahepatik juga diketahui mengekspresikan

VEGFR-1 dan VEGFR-2. VEGF juga menstimulasi peningkatan ekspresi

HGF oleh LSECs dan sel progenitornya.34

2.4. ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay)

ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay) adalah metode uji

serologis kuantitatif yang menggunakan enzim sebagai indikator untuk

mendeteksi antibodi ataupun antigen dalam suatu sampel . Metode ini pertama

kali diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Engval dan Perlman. ELISA

memiliki tingkat sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi sehingga sering

digunakan untuk kepentingan penelitian medis, diagnostik, dan industri. Pada

dasarnya, prinsip dasar dari ELISA adalah memfiksasi antigen dalam sampel

pada permukaan microplate, lalu menambahkan antibodi spesifik yang sudah

terikat enzim dan dilanjutkan dengan penambahan substrat yang akan bereaksi

dengan enzim dan menghasilkan warna. Perubahan warna yang terjadi

kemudian dideteksi secara kuantitatif dengan menggunakan ELISA reader,

dan dimasukkan dihitung konsentrasinya dengan menggunakan kurva

kalibrasi yang berdasar dari nilai absorbansi dan konsentrasi standar.35

Terdapat beberapa metode pengujian ELISA yang dapat digunakan,

diantaranya:

1.1.1. Direct ELISA

Metode ini adalah metode ELISA paling sederhana yang sering

digunakan. Antigen pada sampel dilekatkan secara pasif pada microplate pada

proses inkubasi. Setelah itu dilakukan pencucian lalu penambahan antibodi

spesifik yang berikatan secara kovalen dengan enzim. Kemudian dilakukan

Page 32: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

18

inkubasi dan pencucian, lalu ditambahkan substrat sehingga timbul perubahan

warna. Perubahan warna dibaca dengan menggunakan spektrofotometer

beberapa saat kemudian atau setelah aktivitas enzim dihentikan dengan

pemberian stop solution.35

1.1.2. Indirect ELISA

Pada metode Indirect ELISA, diperlukan penambahan antibodi

antispesies yang berikatan kovalen dengan enzim sehingga dapat terjadi

perubahan warna. Antigen pada microplate diinkubasi, dicuci, ditambahkan

antibodi spesifik, diinkubasi kembali, lalu dicuci dan ditambahkan antibody

antispesies yang berikatan secara kovalen dengan enzim. Antibodi antispesies

tersebut spesifik terhadap antibodi yang telah diberikan sebelumnya dan dapat

mendeteksi antibodi yang terikat antigen. Setelah inkubasi dan pencucian,

dilakukan pembacaan perubahan warna.35

1.1.3. Sandwich ELISA

Metode ini berguna apabila antigen pada sampel terkontaminasi

dengan protein lain atau berkonsentrasi rendah. Jenis metode Sandwich

ELISA dibedakan berdasarkan jumlah antibodi yang digunakan. Pada

Sandwich ELISA, digunakan antibodi primer spesifik untuk menangkap

antigen, dan antibodi sekunder yang berikatan dengan enzim untuk

mendeteksi keberadaan antigen.35

Gambar 2.6. Skema Metode ELISA

Sumber: Thermo-Scientific, 201035

Page 33: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

19

2.5. Kerangka Teori

Biji jarak

pagar

(Jatropha

Bahan aktif: curcin, phorbol

ester, alkaloid, terpenoid,

flavonoid, saponin, tannin,

dll

Bersifat toksik

Metabolisme

di hepar

Meningkatkan

pemulihan terhadap

toxic liver injury

Respon toksisitas

kronis hepar

Peningkatan

ekspresi VEGF

Aktivasi

mekanisme

proteksi sel

Aktivasi sel stelata

hepar dan jaringan

ikat vena sentralis

Paparan

berulang zat

toksik

Menyebabkan

toxic liver

injury

Page 34: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

20

2.6. Kerangka Konsep

Tikus strain

Sprague Dawley

Diberi ekstrak biji jarak pagar

(Jatropha curcas L)

Mengandung toksik: curcin, phorbol

ester, alkaloid, terpenoid, flavonoid,

saponin, tannin, dll

Observasi pada

Jaringan hepar tikus

Kadar protein

VEGF hepar

Vena Sentralis

Struktur Vena

Sentralis

Normal Abnormal

Terjadi toxic liver injury

pada hepar tikus

Observasi mekanisme

pemulihan hepar

melalui peningkatan

VEGF

Observasi kerusakan

hepar akibat toksisitas

kronis

Page 35: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

21

2.7. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara

Pengukuran

Hasil

1 Vena

Sentralis

Vena yang terdapat

di tengah lobulus

hepar dan

dikelilingi secara

radial oleh lamina

hepatica dan

sinusoid hepar.7

Penilaian secara

kualitatif

terhadap

sebagian besar

struktur vena

sentralis

Normal:

Berbatas

tegas

Abnormal:

Tidak

berbatas

tegas

2 Vascular

Endothelial

Growth

Factor

(VEGF)

Glikoprotein

sebagai regulator

penting dari proses

angiogenesis, yang

meregulasi

proliferasi, migrasi,

pertahanan,

permeabilitas, dan

diferensiasi sel

endotel.27

Pengukuran

secara

kuantitatif

dengan metode

ELISA, dibaca

serapannya

pada λ 450 nm

Data numerik

dengan satuan

pg/ml

Page 36: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimental.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemeriksaan dengan teknik

ELISA dilakukan di Laboratorium Biokimia, sedangkan teknik dengan

pewarnaan Hematoksilin-Eosin dilakukan di Laboratorium Histologi.

Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2015 – September 2016

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan (Rattus

novergicus) galur Sprague-Dawley berusia 9-10 minggu yang sehat dan fertil,

dengan bobot 250-350 gram. Hewan uji dikelompokkan dalam lima kelompok

yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dosis 5 mg/KgBB, kelompok

perlakuan dosis 25 mg/KgBB, kelompok perlakuan dosis 50 mg/KgBB, dan

kelompok perlakuan dosis 250 mg/KgBB, dengan masing-masing 5 ekor tikus

pada setiap kelompok. Jumlah sampel disesuaikan dengan guideline yang

tertera pada Research Guideline for Evaluating the Safety and Efficacy of

Herbal Medicines (WHO, 2000) yaitu untuk hewan pengerat masing-masing

kelompok harus terdiri dari setidaknya 5 ekor. Sampel jaringan yang

digunakan adalah jaringan hepar.

3.4. Cara Kerja Penelitian

3.4.1. Alat dan Bahan

3.4.1.1. Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spatula, timbangan

analitik, wadah plastik bertutup, batang pengaduk, pinset, gelas ukur, beaker

glass, wadah kaca bertutup, embedding cassette, inkubator (Eyela), hotplate

stirrer, paraffin water bath, rotary microtome, kuas, object glass, cover glass,

staining jar, timer, mikroskop, microtube, homogenizer stirrer, freezer, kulkas,

Page 37: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

23

tabung reaksi, vortex, mikropipet, disposable micropipette tips, dan ELISA

Reader.

3.4.1.2. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah formalin 10% dalam

PBS, alkohol 30%, alkohol 50%, alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 90%,

alkohol 95%, alkohol absolut, toluol- alkohol 1:1, toluol murni, toluol-

paraffin 1:1, paraffin cair, es batu, albumin dan gliserin, aquadest, xylol,

asam alkohol (alkohol 70% + HCl), Hematoksilin-Eosin (HE), canada balsam,

dan seperangkat KIT ELISA Mouse VEGF (Cusabio).

3.4.2. Pembuatan Ekstrak dan Perhitungan Dosis

Biji jarak pagar (Jatropha curcas L) diperoleh dari BALITTRO (Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat) Bogor, Jawa Barat dalam bentuk

serbuk sebanyak 1,5 kg. Serbuk kemudian di ekstrak dengan metode ekstraksi

cara dingin atau remaserasi. Serbuk simplisia di larutkan dalam n-heksan

dalam wadah gelap hingga terendam. Pelarut diganti setiap 2 sampai 3 hari

sekali. Proses maserasi diulang hingga didapatkan maserat berwarna pucat,

yang kemudian di filtrasi menggunakan kapas dan kertas saring untuk

mendapatkan filtrat. Filtrat dipekatkan menggunakan vacuum rotary

evaporator sehingga didapatkan ekstrak sejumlah 105 gram.36

Dosis yang digunakan pada penelitian mengacu pada penelitian yang

dilakukan oleh Maula (2014) dengan modifikasi. Kontrol negatif pada

penelitian ini yaitu dosis 0 (Na CMC 1%). Na CMC adalah zat pengemulsi

yang terdiri dari 6,5%-9,5% Natrium terhitung dari zat yang dikeringkan. Na

CMC tanpa ekstrak dipilih sebagai kontrol negatif dikarenakan toksisitasnya

yang rendah, tingkat absorbsi yang baik, dan mudah didapatkan. Kelompok

perlakuan adalah ekstrak biji jarak pagar dosis 5 mg/KgBB, dosis 25

mg/KgBB, dosis 50 mg/KgBB, dan 250 mg/KgBB dimana pada dosis ini telah

dilakukan penghilangan risin pada ekstrak. Penghilangan risin dilakukan

dengan memisahkan sebanyak 40 gram ekstrak dan dilakukan proses

degumming. Ekstrak n-heksana biji jarak pagar (Jatropha curcas L)

diemulsikan dalam Na CMC sesuai dengan dosis yang telah ditentukan, lalu

Page 38: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

24

diberikan secara oral pada 5 ekor tikus di masing-masing kelompok perlakuan

selama 28 hari. Pemberian ekstrak dilakukan satu kali sehari pada siang hari.36

3.4.3. Proses Terminasi dan Eksisi Tikus

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus

jantan galur Sprague Dawley berusia 9-10 minggu yang sehat dan fertil,

dengan bobot 250-350 gram. Setelah diberi perlakuan selama 28 hari, tikus

diterminasi menggunakan pembiusan secara inhalasi dengan eter. Tikus

dimasukkan kedalam wadah yang dilapisi kapas yang sebelumnya sudah

dibasahi eter, lalu dibiarkan hingga tikus mati. Tikus yang sudah mati

kemudian segera dibedah dan diambil organ heparnya. Organ hepar yang

sudah diambil disimpan ke dalam wadah dan dimasukkan ke dalam freezer

dengan suhu -80oC.

36

3.4.4. Persiapan Jaringan Hepar

Jaringan hepar yang sebelumnya disimpan dalam freezer di potong dan

ditimbang hingga didapatkan 25 mg jaringan dari setiap tikus. Jaringan

kemudian dimasukkan kedalam microtube dan ditambah larutan PBS 7,4

untuk kemudian dibuat homogenat jaringan dan dilakukan analisa VEGF.

Sebagian jaringan yang lain dipotong sedikit bagiannya lalu dimasukkan

kedalam wadah plastik berisi formalin 10% dengan Phosphate Buffer Saline

untuk dilakukan pewarnaan Hematoksilin-Eosin untuk mengetahui

vaskularisasi jaringan hepar.

3.4.5. Pengukuran Kadar VEGF dengan Teknik ELISA

3.4.5.1. Pembuatan Homogenat Jaringan

Jaringan dalam PBS 7,4 yang sebelumnya sudah disiapkan di

homogenasi dengan menggunakan Homogenizer Stirrer. Homogenat yang

didapat dimasukkan kembali kedalam microtube, lalu disimpan di freezer

dengan suhu -80o C untuk kemudian diukur kadar VEGF dengan

menggunakan teknik ELISA.

Page 39: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

25

3.4.5.2. Pengukuran Kadar VEGF Jaringan

Metode yang digunakan untuk pengukuran kadar VEGF didapatkan

dari prosedur manual dari Cusabio. Proses pertama yang dilakukan adalah

pembuatan standar VEGF yang sudah tersedia dalam Kit ELISA. Sebelumnya

tabung standar disentrifugasi pada 6.000-10.000 rpm selama 30 detik. Setelah

itu standar dilarutkan dengan 1 mL sample diluent dengan kadar 250 pg/mL.

Microtube disiapkan sebanyak 7 buah lalu masing-masing diisi dengan 250 μL

sample diluent, untuk melakukan pengenceran bertingkat sehingga didapatkan

standar dengan kadar 125 pg/mL, 62,5 pg/mL, 31,25 pg/mL, 15,625 pg/mL,

7,813 pg/mL, 3,906 pg/mL, dan 0 pg/mL. Setalah itu microplate disiapkan

sesuai jumlah sampel yang akan diuji beserta kelipatannya (duplo). Setiap well

pada microplate ditambahkan 100 μL sampel/standar yang telah dibuat. Well

ditutup lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 jam. Cairan dibuang tanpa

dicuci, lalu ditambahkan 100 μL Biotin-Antibody pada setiap well. Microplate

ditutup kembali dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 jam. Lakukan

pencucian dengan 200 μL wash buffer pada setiap well sebanyak 3 kali.

Kemudian ditambahkan 100 μL HRP-Avidin pada setiap well, ditutup,

diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 jam, lalu dilakukan pencucian dengan

200 μL wash buffer sebanyak 5 kali. TMB Substrat sebanyak 90 μL kemudian

ditambahkan pada setiap well dalam tempat gelap. Microplate ditutup lalu

diinkubasi pada suhu 37o

C selama 30 menit. Setelah itu ditambahkan 50 μL

stop solution pada setiap well. Segera setelah selesai microplate dibaca dengan

menggunakan ELISA Reader pada panjang gelombang 450 nm.37

3.4.5.3. Analisis Data

Data yang didapatkan dari pembacaan dengan ELISA reader diuji

kemaknaannya terhadap pengaruh perlakuan dengan bantuan program statistic

komputer SPSS versi 17.0. Urutan uji diawali dengan uji normalitas Shapiro-

Wilk dan uji homogenitas Levene. Jika hasil uji normalitas dan homogenitas

menunjukan data homogen dan terdistribusi normal maka dilakukan uji

parametrik one way ANOVA. Namun, apabila data tidak terdistribusi normal

dan/atau tidak homogen maka dilakukan uji non parametrik Kruskal-Wallis. 38

Page 40: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

26

3.4.6. Pembuatan Preparat Histologi dan Pewarnaan dengan

Hematoksilin-Eosin

3.4.6.1. Dehidrasi

Proses dehidrasi dilakukan menggunakan alkohol dengan konsentrasi

dari rendah ke tinggi yaitu 30%, 50%, 70%, 80%, 90%, 95%, dan alkohol

absolut. Setelah dilakukan pengenceran alkohol sesuai dengan konsentrasi

yang dibutuhkan, masing-masing alkohol dengan konsentrasi tertentu

dituangkan kedalam 3 buah pot plastik sebanyak setengah volume pot, lalu

diberi label I,II, dan III untuk menandakan urutan perlakuan. Jaringan dalam

formalin 10% dengan PBS dikeluarkan untuk memulai proses dehidrasi,

kemudian dimasukkan kedalam pot plastik dengan label I,II, dan III secara

berurutan dari alkohol konsentrasi terendah hingga tertinggi yaitu 30%, 50%,

70%, 80%, 90%, 95%, dan alkohol absolut. Jaringan didiamkan selama 20

menit pada masing-masing pot.

3.4.6.2. Clearing

Proses clearing dilakukan untuk menghilangkan alkohol dari dalam

jaringan. Bahan yang digunakan adalah campuran toluol-alkohol dengan

perbandingan 1:1, dan toluol murni. Toluol-alkohol 1:1 dan toluol murni

masing-masing dituangkan kedalam wadah kaca bertutup sebanyak yang

diperlukan untuk merendam jaringan. Jaringan yang sudah melalui proses

dehidrasi dimasukkan kedalam toluol-alkohol 1:1 selama 25 menit, lalu

dimasukkan kedalam toluol murni selama 1 jam.

3.4.6.3. Embedding

Proses Embedding bertujuan untuk menghilangkan cairan dalam

jaringan saat proses clearing untuk kemudian digantikan dengan paraffin.

Bahan yang digunakan adalah campuran toluol-paraffin 1:1 dan paraffin cair.

Toluol-paraffin 1:1 yang sudah disiapkan dalam 5 wadah kaca di cairkan

terlebih dahulu, lalu jaringan dimasukkan kedalam toluol-paraffin 1:1 dan

didiamkan semalaman. Keesokan harinya, wadah dipanaskan kembali untuk

mencairkan toluol-paraffin 1:1 yang berisi jaringan. Paraffin cair dituang

kedalam 4 wadah kaca yang diberi label I,II,III, dan IV untuk menandakan

Page 41: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

27

urutan perlakuan. Jaringan kemudian dimasukkan kedalam paraffin cair secara

berurutan dari gelas I,II,III, hingga ke IV, masing-masing selama 15 menit.

Perendaman kedalam paraffin cair harus dilakukan didalam inkubator dengan

suhu 62o C untuk menjaga paraffin tetap dalam keadaan cair.

3.4.6.4. Pencetakkan

Proses pencetakkan dilakukan untuk membuat blok paraffin. Alat dan

bahan yang diperlukan adalah cetakan blok, embedding cassette, dan paraffin

cair. Paraffin cair dituangkan secukupnya kedalam cetakan. Jaringan direndam

kedalam paraffin cair di cetakan, lalu embedding cassette diletakkan diatasnya.

Paraffin cair dituang kembali untuk merekatkan, lalu dibiarkan pada suhu

ruang hingga blok membeku.

3.4.6.5. Pemotongan Jaringan

Proses pemotongan jaringan dilakukan untuk memotong blok paraffin

sesuai ketebalan yang diinginkan dan dibuat preparat histologi. Alat dan bahan

yang diperlukan adalah rotary microtome, paraffin water bath, aquadest, es

batu, kuas, dan kaca objek. Blok paraffin dipasangkan pada holder di rotary

microtome, kemudian dipotong dengan ketebalan 6 μm. Hasil potongan

jaringan pada paraffin diambil dan direndam dalam paraffin water bath yang

berisi aquadest dengan suhu 40o

C, hingga jaringan terlihat meregang.

Potongan tersebut diambil dengan menggunakan kaca objek yang sebelumnya

sudah dioleskan campuran albumin dan gliserin yang didiamkan semalaman.

Setelah itu, kaca objek diletakkan di tepi paraffin water bath hingga kering

dan jaringan melekat kuat di kaca objek.

3.4.6.6. Pewarnaan dengan Hematoksilin-Eosin

Bahan yang diperlukan untuk proses pewarnaan adalah xylol, alkohol

absolut, alkohol dengan konsentrasi 95%, 90%, 80%, dan 70%, aquadest,

Hematoksilin-Eosin (HE), dan asam alkohol yang merupakan campuran 200

mL alkohol 70% dengan 2mL HCl. Bahan tersebut dituangkan kedalam

staining jar masing-masing sebanyak 200mL.

Preparat disusun pada rak preparat lalu direndam dalam xylol selama

10 menit sebanyak 2 kali. Setelah itu, rak preparat dipindahkan dan direndam

Page 42: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

28

dalam alkohol absolut selama 5 menit sebanyak 2 kali. Rak preparat

dipindahkan dan direndam dalam alkohol 95% selama 1 menit. Lalu rak

preparat dipindahkan dan direndam dalam alkohol 90% selama 1 menit. Rak

preparat dipindahkan dan direndam dalam alkohol 80% selama 1 menit.

Setelah itu, rak preparat dipindahkan dan direndam dalam alkohol 70% selama

1 menit. Rak preparat dipindahkan dan direndam dalam aquadest selama 4

menit. Kemudian, rak preparat dipindahkan dan direndam dalam pewarna

Hematoksilin selama 4 menit. Rak preparat dipindahkan dan direndam dalam

aquadest selama 1 menit sebanyak 3 kali. Lalu rak preparat dipindahkan dan

direndam dalam asam alkohol selama 30 detik . Rak preparat dipindahkan dan

direndam dalam aquadest selama 1 menit, lalu dipindahkan dan direndam

dalam eosin selama 1 menit. Setelah itu, preparat dilihat dibawah mikroskop

untuk memeriksa keadaan pewarnaan.

Setelah diperiksa, rak preparat direndam kembali dalam aquadest

selama 1 menit sebanyak 3 kali. Kemudian dipindahkan dan direndam dalam

alkohol 70% selama 1 menit. Rak preparat dipindahkan dan direndam dalam

alkohol 80% selama 1 menit. Lalu rak preparat dipindahkan dan direndam

dalam alkohol 90% selama 1 menit. Rak preparat dipindahkan dan direndam

dalam alkohol 95% selama 1 menit. Setelah itu rak preparat dipindahkan dan

direndam dalam alkohol absolut selama 1 menit. Rak preparat dipindahkan

dan direndam dalam xylol selama 3 menit sebanyak 3 kali.

Segera setelah perendaman dalam xylol terakhir, preparat diteteskan

canada balsam secukupnya, lalu ditutup cover glass dengan hati-hati untuk

mencegah terbentuknya gelembung udara. Kemudian preparat dilabel sesuai

kode jaringan dan ditunggu hingga mengering dan bisa disimpan.

3.4.6.7. Foto Jaringan

Preparat diamati lalu difoto menggunakan mikroskop Olympus BX41

dan software Olympus DP2-BSW pada komputer dengan perbesaran 4x dan

20x.

Page 43: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

29

3.5. Alur Penelitian

Adaptasi tikus (14 hari)

Pengelompokkan sampel

Kontrol

Makan, minum ad

libitum

Pemberian suspensi

Na CMC 1% tanpa

ekstrak (28 hari)

Dosis 5 mg/KgBB

Makan, minum ad

libitum

Pemberian ekstrak

biji jarak pagar

5mg/KgBB (28 hari)

Dosis 25 mg/KgBB

Makan, minum ad

libitum

Pemberian ekstrak

biji jarak pagar

25mg/KgBB (28

hari)

Dosis 250

mg/KgBB

Makan, minum ad

libitum

Pemberian ekstrak

biji jarak pagar

250mg/KgBB tanpa

risin (28 hari)

Dosis 50 mg/KgBB

Makan, minum ad

libitum

Pemberian ekstrak

biji jarak pagar

50mg/KgBB (28

hari)

Terminasi dan eksisi tikus

Pengambilan jaringan hepar

Persiapan jaringan hepar

Pengukuran kadar VEGF

dengan ELISA

Pembuatan preparat

Hematoksilin-Eosin

Identifikasi di mikroskop

Page 44: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

30

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran konsentrasi protein VEGF pada tikus dengan

pemberian berbagai dosis ekstrak biji jarak pagar dapat dilihat pada gambar

4.1.

Gambar 4.1 Grafik Konsentrasi protein VEGF jaringan hepar tikus

Data pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa terjadi penurunan

konsentrasi protein VEGF pada perlakuan 5 mg/KgBB dan 50 mg/KgBB

dibandingkan kontrol. Sedangkan terjadi peningkatan konsentrasi protein

VEGF pada kelompok dosis 25 mg/KgBB dan kelompok dosis 250 mg/KgBB

dibandingkan kontrol.

Data kemudian dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji

normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data konsentrasi protein VEGF

tidak terdistribusi normal dengan nilai p=0.022 (p≤0,05) (Lampiran 5a). Hasil

uji homogenitas Levene menunjukkan data konsentrasi protein VEGF

homogen dengan nilai p=0.944 (p≥0,05) (Lampiran 5b). Hasil uji normalitas

dan homogenitas menunjukkan bahwa data tidak memenuhi syarat untuk

331 270

407

260

377

0

100

200

300

400

500

600

0 5 25 50 250

VE

GF

(p

g/m

l)

Konsentrasi Jarak Pagar (mg/KgBB)

Page 45: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

31

dilakukan uji parametrik one way ANOVA, sehingga dilakukan uji non

parametrik Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa

pemberian ekstrak biji jarak pagar mempengaruhi konsentrasi protein VEGF

secara bermakna dengan nilai p=0.039 (p≤0,05). Setelah dilakukan regresi

linear data konsentrasi VEGF, didapatkan bahwa konsentrasi VEGF pada

kelompok perlakuan cenderung meningkat apabila dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

Pengamatan mikroskopik terhadap hepar dilakukan secara kualitatif

dengan mengamati gambaran vena sentralis. Data hasil pengamatan pada

setiap kelompok uji terlihat pada gambar tabel 4.1

Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Vena Sentralis

Dosis

(mg/KgBB)

Vena sentralis

Normal Abnormal

0 √ -

5 √ -

25 √ -

50 √ -

250 - √

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelompok kontrol

didapatkan vena sentralis yang normal. Pada kelompok perlakuan dosis 5, 25,

dan 50 sama dengan kontrol. Sedangkan pada kelompok perlakuan dosis 250

mg/KgBB didapatkan vena sentralis yang abnormal. Gambaran histologi vena

sentralis dapat dilihat di gambar 4.2.

Page 46: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

32

Gambar 4.2 Vena Sentralis Pada Perbesaran 20x (A) Kontrol (B) Ekstrak biji

jarak pagar dosis 5 mg/KgBB (C) Ekstrak biji jarak pagar dosis 25 mg/KgBB.

(D) Ekstrak biji jarak pagar dosis 50 mg/KgBB. (E) Ekstrak biji jarak pagar

dosis 250 mg/KgBB. Tanda panah (a) Vena sentralis normal (b) Vena sentralis

abnormal.

Peningkatan VEGF distimulasi oleh berbagai sitokin inflamasi dan

faktor pertumbuhan antara lain Epidermal Growth Factor (EGF), Interleukin-

1β (IL-1β), platelet derived growth factor (PDGF), tumor necrosis factor-α

A B

D

E

C

a a

a a

b

Page 47: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

33

(TNF-α), dan transforming growth factor- β1 (TGF- β1). VEGF juga

meningkat pada proses penyembuhan luka terutama fase granulasi. VEGF

menarik sel prekursor hematopoietik dan endotel dari sumsum tulang masuk

ke dalam sirkulasi peredaran darah.39

VEGF juga dapat meningkat oleh karena

perubahan genetik kearah keganasan termasuk hilangnya gen suppressor

tumor p53 dan aktivitas onkogen seperti K-ras, Vrsc, E6 dan Her2.40

Pada

penelitian ini cenderung terjadi peningkatan konsentrasi VEGF setelah

pemberian ekstrak biji jarak pagar.

Peningkatan konsentrasi VEGF diregulasi oleh tekanan oksigen.

Hipoksia dapat menginduksi VEGF dengan cepat, sebaliknya pada kadar

oksigen normal (normoksia), ekspresi VEGF dapat menurun atau stabil.41,42

Ketika sel hipoksia, hypoxia inducible factor-1 (HIF-1) menginduksi suatu

faktor transkripsi yang menstimulasi pelepasan VEGF. VEGF akan berikatan

dengan reseptor VEGF di sel endotelial, memicu jalur tirosin kinase

melaksanakan fungsi angiogenesis, guna sel bertahan hidup.43

Proses

angiogenesis VEGF yaitu 1) mitogen untuk sel-sel endotel pembuluh darah, 2)

memperantarai sekresi dan aktivasi enzim-enzim yang berperan dalam

degradasi matriks ekstrseluler, 3) mempertahankan sel-sel endotel dari

apoptosis, 4) memobilisasi prekusor sel-sel endotel pada sumsum tulang

dalam memulai proses vaskularisasi, 5) merangsang migrasi sel-sel endotel

pada lokasi angiogenesis. Selain melalui angiogenesis, VEGF juga

mempertahankan sel melalui fungsinya sebagai regulator sel progenitor dari

sumsum tulang.34

Peningkatan konsentrasi VEGF tertinggi terjadi pada dosis 25

mg/KgBB. Peningkatan VEGF dapat terjadi karena toksisitas ekstrak biji jarak

pagar yang mengaktifkan mekanisme proteksi sel dengan meningkatkan

ekspresi VEGF yang bertujuan memperbaiki kondisi sel.4,34

Pada kelompok

perlakuan dosis 5 mg/KgBB, peningkatan kadar protein VEGF belum terjadi

dikarenakan dosis tersebut masih tergolong aman sehingga belum

menyebabkan kerusakan jaringan. Kadar protein VEGF terendah didapatkan

pada kelompok perlakuan dosis 50 mg/KgBB. Pada kelompok dosis 50

mg/KgBB didapatkan tingkat apoptosis sel yang lebih tinggi dibandingkan

Page 48: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

34

dengan kelompok perlakuan lain sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fio (2015).36

Tingkat apoptosis sel yang tinggi menyebabkan sel sudah

tidak mampu melakukan mekanisme proteksi melalui peningkatan ekspresi

VEGF.44

Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Nicosia (2004) yang meneliti

respon VEGF pada cincin aorta tikus yang diberi paparan zat toksik. Pada

penelitian tersebut didapatkan tidak adanya respon VEGF dikarenakan cincin

aorta tikus yang sudah tidak memiliki kapabilitas yang cukup akibat paparan

zat toksik.44

Pada kelompok perlakuan dosis 250 mg/KgBB, terjadi

peningkatan kadar protein VEGF dibandingkan dengan dosis 50 mg/KgBB.

Hal ini kemungkinan terjadi karena dilakukannya penghilangan risin pada

ekstrak biji jarak pagar dosis 250 mg/KgBB yang merupakan molekul protein

kompleks yang memiliki toksisitas tinggi. Sehingga, proses penghilangan risin

dapat mengurangi toksisitas ekstrak biji jarak pagar.36

Hal itu menyebabkan

apoptosis sel yang terjadi pada kelompok perlakuan dosis 250 mg/KgBB lebih

ringan dibandingkan dengan dosis 50 mg/KgBB36

, dan sel masih dapat

melakukan respon proteksi dengan meningkatkan ekspresi VEGF.

Peningkatan konsentrasi VEGF yang terjadi juga dapat berhubungan

dengan kandungan sampel ekstrak biji jarak pagar berdasarkan hasil penapisan

fitokimia yaitu alkaloid dan terpenoid yang mempunyai aktivitas pro-wound

healing, dimana pada proses wound healing terjadi peningkatan ekspresi

VEGF.6,36,39

Sehingga ada kemungkinan bahwa salah satu mekanisme

aktivitas pro-wound healing dari zat tersebut adalah melalui peningkatan

VEGF.

Pada gambar 4.2, terlihat gambaran vena sentralis yang berbatas jelas

pada kelompok kontrol, dosis 5 mg/KgBB, 25mg/KgBB, dan 50 mg/KgBB.

Hal itu merupakan gambaran vena sentralis normal. Pada kelompok perlakuan

dosis 250 mg/KgBB, didapatkan gambaran vena sentralis yang tidak berbatas

jelas. Hal ini dapat diakibatkan oleh paparan berulang terhadap zat toksik yang

menyebabkan proliferasi sel endotel dan jaringan ikat vaskular sehinga terjadi

oklusi vena.45

Hal ini juga sesuai dengan tanda hepatotoksisitas kronik akibat

paparan zat toksik berulang yang dapat menyebabkan aktivasi sel stelata hepar

dan jaringan ikat pada area vena sentralis sehingga menyebabkan fibrosis

Page 49: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

35

hepar.3

Perubahan struktur vena sentralis akibat zat toksik tumbuhan juga

ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Algandaby (2015) yang

menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanolik buah Retama raetam dosis

750 mg/KgBB pada tikus menyebabkan kongesti vena sentralis dan

degenerasi vaskular pada gambaran histologi jaringan hepar tikus.46

Pemberian ekstrak biji jarak pagar dosis 5 mg/KgBB, 25 mg/KgBB,

dan 50 mg/KgBB tidak mempengaruhi struktur vena sentralis sehingga

kerusakan vena sentralis pada kelompok perlakuan 250 mg/KgBB tanpa risin

menunjukkan perlu dilakukannya penelitian mengenai keberadaan senyawa

lain yang bersifat toksik terhadap pembuluh darah. Pada penelitian ini, tidak

terlihat adanya korelasi antara kadar protein VEGF dengan gambaran histologi

vena sentralis jaringan hepar. Kemungkinan hal ini dikarenakan target aksi

VEGF yang meningkatkan ekspresi sel endotel sinusoid liver dan proliferasi

hepatosit sehingga tidak mempengaruhi struktur vena sentralis. Keterbatasan

dari penelitian ini adalah kualitas hasil preparat yang kurang baik sehingga

menjadi kendala dalam pengamatan. Kendala yang lain adalah didapatkannya

kadar protein VEGF yang tinggi pada kelompok kontrol. Hal ini diduga terjadi

akibat pengaruh dari Na-CMC konsentrasi 1% yang kemungkinan juga

memberi efek toksik pada hepar. Diperlukan telaah lebih lanjut untuk

menentukan konsentrasi yang tepat ataupun zat kontrol negatif yang paling

sesuai untuk penelitian ini.

Page 50: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

36

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemberian ekstrak biji jarak pagar dengan dosis 5mg/KgBB

dan 50 mg/KgBB selama 28 hari pada tikus dapat menurunkan

kadar protein VEGF.

2. Pemberian ekstrak biji jarak pagar dengan dosis 25 mg/KgBB

dan 250 mg/KgBB tanpa risin selama 28 hari pada tikus dapat

meningkatkan kadar protein VEGF.

3. Pemberian ekstrak biji jarak pagar dosis tinggi (250 mg/KgBB)

merusak struktur vena sentralis jaringan hepar.

3.2. Saran

Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab

terjadinya peningkatan kadar protein VEGF pada kelompok

perlakuan dosis 25 mg/KgBB.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

penyebab terjadinya perubahan struktur vena sentralis pada

kelompok perlakuan dosis 250 mg/KgBB.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek ekstrak

biji jarak pagar terhadap kadar protein VEGF dan gambaran

histologi jaringan hepar dengan disertai kontrol positif, dan

kontrol negatif dengan menggunakan zat selain Na-CMC.

4. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan jumlah sampel yang

lebih banyak.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

korelasi peningkatan kadar protein VEGF dengan kondisi vena

sentralis jaringan hepar.

Page 51: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Sharma S, Dhamija HK, Parashar B. Jatropha curcas: A review. Asian J

Res Pharm Sci. 2012; 2(3): 107-111

2. Prasad DMR, Izam A, Khan MR. Jatropha curcas: Plant of medical

benefits. J Med Plants Res. 2012;6(14): 2691-2699

3. Zachary JF, McGavin MD. Pathologic basis of veterinary disease expert

consult, 5th

ed. Missouri: Elsevier, 2012.

4. Sozmen M, Devrim AK, Tunca R, et al. Protective effect of silymarin on

fumonisin B-I induced hepatotoxicity in mice. J Vet Sci. 2014;15(1):51-60

5. Volpi G, Facchinetti F, Moretto N, et al. Cigarette smoke and α,β

unsaturated aldehydes elicit VEGF release through the p38 MAPK

pathway in human airway smooth muscle cells and lung fibroblast. Br J

Pharmacol. 2011;163(3): 649-661.

6. Nwala CO, Akaninwor JO, Monanu MO. Phytochemical screening and

wound healing activities of extracts of Jatropha curcas leaf formulated in

a simple ointment base. IJESI. 2013 Jun; 2(6): 72-75

7. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 13th ed.

USA: John Wiley & Sons, Inc, 2012.

8. Prihandana R. Petunjuk budidaya jarak pagar. Jakarta: Agromedia, 2006.

9. Bartoli JAA. Physic nut (Jatropha curcas) cultivation in Honduras

handbook. Honduras: Agricultural Communication Center of the

Honduran Foundation for Agricultual Research (FHIA), 2008.

10. Henning RK. The jatropha system: An integrated approach of rural

development. Weissensberg: Bagani, 2009.

11. Putten EVD, Franken YJ, Nielsen F, et al. The jatropha handbook: From

cultivation to application. Netherlands: FACT Foundation, 2010.

12. Aregheore EM, Becker K, Makkar HPS. Detoxification of a toxic variety

of Jatropha curcas using heat and chemical treatments, and preliminary

nutritional evaluation with rats. S Pac J Nat Sci. 2003;(21): 50-56

13. Wakandigara A, Nhamo LRM, Kugara J. Chemistry of phorbol ester

toxicity in Jatropha curcas seed - a review. Int J Biochem Res Rev.

2013;3(3): 146-161.

Page 52: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

38

14. Laxane SN, Swarnkar S, Zanwar SB, et al. Jatropha curcas: A systemic

review on pharmacological, phytochemical, toxicological profiles and

commercial applications. RJPBCS. 2013; 4(1): 989.

15. Lin J, Fan Y, Tang L, et al. Antitumor effects of curcin from seeds of

Jatropha curcas. Acta Pharmacol Sin. 2003; 24(3): 241-246.

16. Balaji R, Rekha N, Deecaraman M, et al. Antimetastatic and

antiproliferative activity of methanolic fraction of Jatropha curcas against

B16F10 melanoma induced lung metastasis in C57BL/6 mice. Afr J Pharm

Pharmacol. 2009; 3(11): 547-555.

17. Muangman S, Thippornwong M, Tohtong R. Anti-metastatic effects of

curcusone b, a diterpene from Jatropha curcas. Departement of

Biochemistry Faculty of Science Mahidol University. 2005;(19): 265-

268.

18. Gaascht F, Dicato M, Diederich M. Venus flytrap (Dionaea muscipula

solander ex ellis) contains powerful compounds that prevent and cure

cancer. Front oncol. 2013; 3: 202.

19. Abdelgadir HA, Staden JV. Ethnobotany, ethnopharmacology and toxicity

of Jatropha curcas L. (Euphorbiaceae): A review . SAJB. 2013; 88; 204–

218

20. Istichomah N. Pengaruh pemberian bungkil biji jarak pagar (Jatropha

curcas L) terfermentasi dalam ransum terhadap berat karkas, organ dalam,

serta histopatologi hati dan ginjal ayam broiler. Laporan Penelitian

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. 2007

21. Saladin. Anatomy an physiology: The unity of form and function. 3rd

ed.

USA: The McGraw Hills Company, 2003

22. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy and

physiology. 9th ed. USA: Pearson, 2012

23. Eroschenko VP. Atlas histologi difiore. 11th ed. Jakarta: EGC, 2010.

24. Sherwood L. Human physyiology: From cells to system. 7th ed. USA:

Brooks/Cole Cengange Learning, 2010.

25. Liska DA. The detoxification enzyme system. Altern Med Rev. 1998; 3(3):

187-198.

Page 53: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

39

26. Mellberg S. Molecular regulation of angiogenesis. Acta Universitatis

Upsaliensis. Digital Comprehensive Summaries of Uppsala Dissertations

from the Faculty of Medicine. 2008; 406: 48 pp.

27. Ferara N, et al. The biology of VEGF and its receptors. Nat Med. 2003; 9:

669-676

28. Olsson AK, Dimberg A, Kreuger J, et al. VEGF receptor signaling – in

control of vascular function. Nat Rev Mol Cell Biol. 2006; 7(5): 359-71.

29. Horren A, Landuyt B, Martin S, et al. Vascular endothelial growth factor

angiogenesis. Pharmacol Rev. 2004; 56: 549-580.

30. Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins basic pathology. 8th ed. USA:

Elsevier, 2007.

31. Sukhramani PS, Suthar MP. VEGF inhibitors for cancer theraphy.

IJPSDR. 2010; 2(1): 01-11.

32. Suarez SC, Fjallman AZ, Hofer KB. The role of VEGF receptors in

angiogenesis: Complex partnership. Cell Mol Life Sci. 2006; 63: 601-615.

33. Roskoski R. Vascular endothelial growth factor (VEGF) signaling in

tumor progression. Crit Rev Onc. 2007; 62: 179-213.

34. DeLeve LD. Liver sinusoidal endothelial cells and liver regeneration. J

Clin Invest. 2013;123(5):1861–1866

35. Thermo Scientific. ELISA technical guide and protocols. USA: Pierce

Biotechnology, 2010.

36. Noviany F. Uji efek ekstrak biji jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap

aktivitas kaspase 3 dan kerusakan tubulus seminiferous pada tikus jantan.

Laporan penelitian FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

37. Cusabio. Mouse vascular endothelial cell growth factor (VEGF) ELISA kit

manual book.

38. Dahlan S. Statistik untuk kedokteran kesehatan. Jakarta: Salemba Medika,

2009.

39. Speca S, Giusti I., Rieder F, and Latella G. 2012. Cellular and molecular

mechanisms of intestinal fibrosis. World J Gastroenterol. 18(28):3635-61

40. Kerbel RS, Viloria-Petit A., Okada F, and Rak J. 1998. Establishing a link

between oncogenes and tumor angiogenesis. Mol Med. 4(5):286-295.

Page 54: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

40

41. Ziemer LS, Koch CJ, Maity A, Magarelli DP, Horan AM, and Evans SM,

2001. Hypoxia and VEGF mRNA expression in human tumors. Neoplasia.

3(6):500-8

42. Ohno H, Shirato K, Sakurai T, Ogasawara J, and Sumitani Y. 2012. Effect

of exercise on HIF-1 and VEGF signaling. JPFSM. 1(1):5-16.

43. Nishida N, Yano H, Nishida T, Kamura T, and Kojiro M. 2006.

Angiogenesis in Cancer .Vasc Health Risk Manaq. 2(3):213-19

44. Augustin HG. Methods in endothelial cell biology. USA: Springer, 2004.

45. Haschek WM, Rousseaux CG. Fundamentals of toxicologic pathology.

USA: Academic Press, 1998.

46. Algandaby MM. Assessment of acute and subacute toxic effect of the

Saudi folk herb Retama raetam in rats. J Chin Med Assoc. 2015;78(12):

691-701

Page 55: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 56: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure
Page 57: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

43

Lampiran 3.

Gambar Alat, Bahan, dan Proses Penelitian

Gambar 6.6 Jaringan hepar

Direndam Dalam Larutan PBS

dan Formalin 10%

Gambar 6.4 Timbangan

Analitik

Gambar 6.5 Larutan PBS 7,4

Gambar 6.3 Sampel Jaringan

Hepar

Gambar 6.7 Jaringan hepar

Dalam Larutan PBS Gambar 6.8 Homogenat jaringan

Page 58: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

44

(Lanjutan)

Gambar 6.10 Proses Embedding

Gambar 6.11 Jar Pewarnaan Gambar 6.12 Proses Pengambilan

foto

Gambar 6.13 Proses Dehidrasi

Gambar 6.9 Proses Blocking

Page 59: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

45

(Lanjutan)

Gambar 6.15 Mikropipet Gambar 6.14 Homogenizer

Stirrer

Gambar 6.16 Kit ELISA Gambar 6.17 Inkubator

Gambar 6.18 Hotplate

Stirrer

Gambar 6.19 Rotary microtome

Page 60: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

46

(Lanjutan)

Gambar 6.20 Paraffin Water

Bath

Gambar 6.21 Rak preparat

Gambar 6.22 Hasil ELISA

Page 61: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

47

Lampiran 4.

Hasil Perhitungan Konsentrasi Protein VEGF

Tabel Hasil Pengujian Konsentrasi Standar Kaspase 3

Konsentrasi

Standar (x)

Absorbansi (nm)

Standar 1 Standar 2 Rata-rata

absorban

1/absorban

(y)

0.0 0.190 0.149 0.170 5.900

3.1 0.214 0.191 0.203 4.938

7.8 0.278 0.209 0.244 4.107

15.6 0.307 0.319 0.313 3.195

31.3 0.501 0.439 0.470 2.128

62.5 0.774 0.758 0.766 1.305

125.0 1.410 1.303 1.357 0.737

250.0 2.172 2.244 2.208 0.453

Berdasarkan hasil kurva kalibrasi dengan memasukkan konsentrasi protein VEGF

sebagai (x) dan absorbansi sebagai (y), didapatkan persamaan regresi sebagai

berikut:

y= 0.0083x + 0.2025

y = 0.0083x + 0.2025 R² = 0.9937

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0

Ab

sorb

an λ

450

nm

Konsentrasi Protein VEGF pg/ml

Kurva Kalibrasi Standar VEGF

Page 62: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

48

Konsentrasi protein VEGF sampel dapat ditentukan dengan memasukkan nilai

rata-rata absorbansi dari setiap sampel yang diuji kedalam persamaan regresi pada

kurva standar.

Lampiran 5a.

Uji Normalitas Terhadap Konsentrasi Protein VEGF

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

vegf .133 25 .200* .903 25 .022

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 5b

Uji Homogenitas Levene

Test of Homogeneity of Variances

Vegf

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.185 4 20 .944

Page 63: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

49

Lampiran 5c

Uji Kruskal-Wallis terhadap konsentrasi protein VEGF

Ranks

perlakuan N Mean Rank

vegf kontrol 5 12.40

dosis5 5 8.60

dosis25 5 20.40

dosis50 5 7.80

dosis250 5 15.80

Total 25

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

perlakuan

Test Statisticsa,b

vegf

Chi-Square 10.095

df 4

Asymp. Sig. .039

Page 64: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

50

Lampiran 6.

Data Hasil Pengamatan Vena Sentralis

Perlakuan Vena sentralis

Kontrol-1 Ada, normal

Kontrol-2 Rusak

Kontrol-3 Ada, normal

Kontrol-4 Diskualifikasi

Kontrol-5 Diskualifikasi

5-1 Ada, normal

5-2 Ada, normal

5-3 Diskualifikasi

5-4 Rusak

5-5 Ada, normal

25-1 Ada, normal

25-2 Ada, normal

25-3 Ada, normal

25-4 Ada, normal

25-5 Ada, normal

50-1 Rusak

50-2 Rusak

50-3 Rusak

50-4 Ada, normal

50-5 Ada, normal

250-1 Ada, abnormal

250-2 Ada, abnormal

250-3 Ada, abnormal

250-4 Ada, abnormal

250-5 Rusak

Page 65: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR Jatropha …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34203/1/NABILAH...The active ingredients of Jatropha was also toxic. Exposure

51

Lampiran 7

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Nabilah Aulia Hasanuddin

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 7 September 1995

Agama : Islam

Alamat : Cluster Taman Puspa Jalan Cello 4 blok C4 No. 15

CitraRaya Cikupa, Kab. Tangerang – Banten

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2000 – 2001 : TK Citra Islami – Islamic Village CitraRaya

2001 – 2007 : SD Citra Islami – Islamic Village CitraRaya

2007 – 2010 : SMP Pramita

2010 – 2013 : SMA Negeri 1 Kota Tangerang

2013 – sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta