efek amortisasi pada neraca konsolidasi setelah akuisisi
DESCRIPTION
Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah AkuisisiTRANSCRIPT
![Page 1: Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082316/55cf9dc5550346d033af1d0e/html5/thumbnails/1.jpg)
Efek Amortisasi pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi
Efek amortisasi kelebihan sebesar Rp 4.890.000 pada neraca konsolidasi pada tanggal 31
Desember 20X2 didasarkan pada asumsi berikut mengenai operasi PT Pangan dan PT Sandang selama
tahun 20X2, dan mengenai periode amortisasi yang relevan atas aktiva dan kewajiban di mana kelebihan
tersebut dialokasikan. Asumsi-asumsi tersebut adalah:
Pendapatan tahun 20X2
Laba bersih PT Sandang Rp 800.000.000
Pendapatan PT Pangan termasuk pendapatan dari PT Sandang 2.523.500.000
Dividen yang bayar tahun 20X2
PT Sandang Rp 300.000.000
PT Pangan 1.500.000.000
Amortisasi Kelebihan
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual pada tahun 20X2
Tanah yang dinilai terlalu rendah masih dimiliki oleh PT Sandang, tidak ada amortisasi
Bangunan yang dinilai terlalu rendah masa manfaat 45 tahun sejak 1 Januari 20X2
Perlatan yang dinilai terlalu tinggi masa manfaat 5 tahun sejak 1 Januari 20X2
Wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi ditarik tahun 20X2
Goodwill di amortisasi selama 20 tahun
Pada tanggal 31 Desember 20X2 akun investasi PT Pangan pada PT Sandang bersaldo Rp
10.309.000.000, terdiri dari biaya investasi Rp 10.200.000.000, ditambah dengan pendapatan investasi
pada PT Sandang sebesar Rp 379.000.000, dan dikurangi dengan dividen yang diterima dari PT Sandang
sebesar Rp 270.000.000. Pendapatan PT Pangan atas investasi pada PT Sandang untuk tahun 20X2
dihitung berdasarkan konsolidasi satu baris sebagai berikut:
![Page 2: Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082316/55cf9dc5550346d033af1d0e/html5/thumbnails/2.jpg)
Laba bersih PT Pangan tahun 20X2 sebesar Rp 2.902.000.000, terdiri dari pendapatan operasi PT
Pangan sendiri sebesar Rp 2.523.500.000 ditambah dengan pendapatan dari PT Sandang sebesar Rp
379.000.000. ekuitas pemegang saham PT Sandang meningkat sebesar Rp 500.000.000 selama 20X2, dari
Rp 5.900.000.000 menjadi Rp 6.400.000.000. saldo laba PT Pangan meningkat sebesar Rp 1.402.500.000,
dari Rp 4.300.000.000 pada tanggal 31 Desember 20X1 menjadi Rp 5.702.500.000 pada tanggal 31
Desember 20X2.
Ayat jurnal kertas kerja dibuat sebagai berikut:
a. Saham biasa-PT Sandang Rp 4.000.000.000
Tambahan Modal disetor-PT Sandang 1.000.000.000
Saldo Laba-PT Sandang 1.400.000.000
Kelebihan yg belum diamortisasi 4.549.000.000
Investasi pada PT Sandang Rp10.309.000.000
Hak minoritas 640.000.000
Untuk mengeleminasi akun investasi dan akun resiprokal, menimbulkan hak minoritas dan mencatat
kelebihan yang belum diamortisasi.
b. Tanah Rp 180.000.000
Bangunan-bersih 880.000.000
Goodwill 3.705.000.000
![Page 3: Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082316/55cf9dc5550346d033af1d0e/html5/thumbnails/3.jpg)
Peralatan-bersih Rp 216.000.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 4.549.000.000
Untuk mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada aktiva yang dapat diidentifikasikan
dan goodwill.
Perbedaan yang terdapat pada penyesuaian dan eliminasi berasal dari perubahan-[erubahan yang
terjadi antara tanggal 31 Desember 20X1 ketika investasi diperoleh dan tanggal 31 Desember 20X2
setelah investasi dimiliki satu tahun. Eliminasi ini meliputi debit pada akun ekuitas pemegang saham PT
Sandang sebesar Rp 6.400.000.000, kredit pada hak monoritas pada PT Sandang sebesar Rp 640.000.000,
dan kredit investasi pada PT Sandang sebesar Rp 4.549.000.000, yang merupakan kelebihan biaya
investasi terhadap nilai buku yang diperoleh yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 20X2,
dan dicatat dalam kertas kerja sebagai akun kelebihan yang belum diamortisasi.
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Laporan ini merefleksikan asumsi-asumsi terdahulu dan jumlah yang digunakan dalam
menyiapkan kertas kerja neraca konsolidasi untuk PT Pangan dan PT Sandang. Akun pendapatan dan
beban yang terinci telah ditambahkan untuk mengilustrasikan laporan laba rugi konsolidasi, tetapi semua
asumsi dan jumlah telah benar-benar sesuai dengan bagian sebelumnya. Ayat jurnal penyesuaian dan
eliminasi tidak termasuk dalam ilustrasi.
Laporan laba rugi terpisah PT Pangan menunjukkan pendapatan-pendapatan dan beban-beban
yang berasal dari operasi PT Pangan sendiri ditambah dengan pendapatan investasi PT Pangan dan PT
Sandang. Pendapatan investasi sebesar Rp 379.000.000 dikeluarkan karena laporan laba rugi konsolidasi
memasukkan rincian pendapatan (Rp 2.200.000.000), beban (Rp 1.400.000.000), amortisasi lebih atas
kelebihan (Rp 341.000.000) dan pengurangan hak minoritas (Rp 80.000.000), yang mencerminkan
pendapatan investasi.
Amortisasi bersih direfleksikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan peningkatan harga
pokok penjualan akibat persediaan yang dinilai terlalu rendah yang dijual pada tahun 20X2 sebesar Rp
90.000.000, peningkatan penyusutan bangunan akibat amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada
bangunan sebesar Rp 20.000.000, penurunan beban penyusutan peralatan akibat amortisasi kelebihan
yang dialokasikan pada peralatan yang dinilai terlalu tinggi sebesar Rp 54.000.000, peningkatan beban
bunga akibat pengalokasian pada wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi yang dilunasi pada tahun 20X2
![Page 4: Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082316/55cf9dc5550346d033af1d0e/html5/thumbnails/4.jpg)
sebesar Rp 90.000.000, dan penambahan kategori beban baru untuk amortisasi goodwill sebesar Rp
195.000.000.
Laporan laba rugi konsolidasi, seperti neraca konsolidasi, lebih dari sekedar hasil penjumlahan
akhir akun-akun pendapatan perusahaan yang terafiliasi. Penjumlahan laporan laba rugi PT Pangan dan
PT Sandang akan menghasilkan laba bersih gabungan sebesar Rp 3.800.000.000, sedangkan laba bersih
konsolidasi hanya sebesar Rp 3.000.000.000. perbedaan sebesar Rp 800.000.000 antara kedua jumlah
tersebut terletak pada pendapatan investasi sebesar Rp 379.000.000, amortisasi bersih sebesar Rp
341.000.000, dan pendapat yang dialokasikan pada para pemegang saham minoritas sebesar Rp
80.000.000.
ALOKASI HARGA BELI PADA TOTAL NILAI WAJAR PERUSAHAAN ANAK
Dalam pembuatan kebijakan dan prosedur konsolidasi, ada kecenderungan memilih untuk
mencatat aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi perusahaan anak pada nilai wajarnya pada saat
penggabungan usaha selain goodwill. Jika perusahaan induk memperoleh pengendalian melalui
pembelian tunggal secara langsung. Akan tetapi, hanya goodwill yang benar-benar betul dibeli oleh
perusahaan induk yang dicatat. Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa PT Petruk memperoleh 60 persen
kepemilikan PT Semar dengan harga Rp 210.000.000 ketika nilai buku dan nilai aktiva dan kewajiban PT
Semar adalah sebagai berikut:
Berdasarkan metode yang disukai di atas, nilai wajar PT Semar ditentukan dengan harga beli
dengan kepemilikan yang diperoleh, dalam kasus ini 60 persen. Maka, nilai perusahaan tersebut adalah
![Page 5: Efek Amortisasi Pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082316/55cf9dc5550346d033af1d0e/html5/thumbnails/5.jpg)
Rp 350.000.000 (Rp 210.000.000:0,6). Nilai wajar dari aktiva bersih dapat diidentifikasi adalah Rp
290.000.000 dan goodwill adalah Rp 60.000.000. akan tetapi, goodwill yang benar-benar dibeli dan
diakui hanya sebesar Rp 36.000.000 (Rp 60.000.000:60%).
Goodwill berdasarkan metode ini sama dengan goodwill yang dihitung berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum saat ini, yaitu biaya Rp 210.000.000 (nilai wajar Rp 290.000.000 x
kepemilikan yang diperoleh 60%) = Rp 36.000.000, akan tetapi aktiva bersih yang dimasukkan dalam
neraca konsolidasi lebih rendah Rp 20.000.000. jumlah yang dimasukkan dalam neraca konsolidasi
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah: