edisi180tahunxi/2011 mwacana itrabogasari.com/uploads/media/wm 180.compressed.pdf · masih ada yang...
TRANSCRIPT
ISSN
141
2-21
70
KirimanGRATISdari:PT ISM Tbk. bogasari �our millsPORTODIBAYAR/TAXEPERCUE
Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2011Berlaku:s.d.31Desember2011
Edisi180TahunXI/2011
Jadikan Kemasan Sebagai Nilai Tambah
MITRAMediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung
WACANA
LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari
Sisipan Kalender 2012
Banyak ragam makanan saat ini bisa diperoleh dengan sangat mudahnya. Sayangnya, makanan tersebut masih ada yang disajikan ala kadarnya sehingga tidak menggugah selera apalagi untuk membelinya.
Edisi180/TahunXI/2011* Wacana Mitra
PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi Lie; Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail: [email protected], http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN
SajianUtama......................................................3-9Pemasaran..........................................................11keuangan..........................................................12Tis...........................................................................14Resep.....................................................................15Peristiwa ........................................................ 16Kuis ....................................................................... 18
Sudah menjadi tradisi setiap ulang tahun Bogasari selalu menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Untuk tahun 2011 ini mengambil cerita Kresna Mandhito yang
dibawakan oleh Ki Enthus Susmono dalang dari kota TegalMenggunakan kemasan
yang baik, boleh jadi memerlukan biaya lebih
besar. Tetapi manfaatnya-pun bisa lebih besar lagi
Mantan TKI belajar di BBC ............... hal 13
KementerianPerindustrianbekerjasamadenganBogasariBakingCentermenyelenggarakanpelatihanbagimantanTKIyangsudahtidakinginbekerjakembalidiluarnegeri.pelatihaninitentusangatbermanfaatsebagaibekalmembukausahadanlapangankerjabaru.
Menangkan Kompetisi dengan Kemasan ......................... Hal. 10
UKM perlu Kembangkan Desain dan Kemasan .......... Hal. 7
Kemasan selain berfungsi sebagai wadah atau pelin-dung dari produk, utamanya sebagai sarana promosi yang efektif bagi UKM
Pembaca yang budiman, seperti kita ketahui bersama bahwa pada 29 Nopember 2011, Bogasari genap 40 tahun lahir Turut Memban-
gun Gizi Bangsa dengan produksi tepung terigunya. Puncak acara di-laksanakan pada tanggal 2 Desember 2011, dengan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Ki Enthus Susmono dalang kontemporer dari kota tegal membawakan cerita “Kresna Mandhito”. Tema ini tentu saja disesuaikan dengan etos kerja yang ada di Bogasari. Sesekali Ki Enthus juga menyelipkan pesan-pesan moral dan dukungan semangat kepada seluruh karyawan bo-gasari agar senantiasa bekerja berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Falsafah Bogasari yaitu : Integritas, Keunggulan, Kepedulian, Ke-bersamaan, dan Keterbukaan.
Semoga dalam usia yang sudah 40 tahun ini bogasari tetap bisa ber-sama-sama dengan para mitra untuk tetap komitmen Membangun Gizi Bangsa, lebih dari itu semoga bisa lebih berperan aktif dalam pem-berdayaan ekonomi di Indonesia dengan produk-produk terigu yang berkualitas.
Mengenai materi yang disajikan pada Wacana Mitra kali ini, menekan-kan pada persoalan Kemasan. Tema ini mendominasi sajian kami, tentu dengan tujuan agar pembahasannya bisa lebih lengkap tuntas dan me-nyeluruh. Di sela-sela masalah kemasan juga kami sajikan tulisan menge-nai pentingnya mengelola keuangan secara profesional dan bagaimana caranya mengikat pelanggan agar tetap setia. Semoga bermanfaat.
Tidak lupa kami segenap redaksi Wacana Mitra mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2012, semoga di tahun yang akan datang menjadi momentum keberhasilan bagi kita semua.
Sukses untuk para pembaca. M
Sajian Utama
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.
Ketika kita bepergian ke luar kota, biasanya menyempatkan membeli oleh-oleh berupa makanan khas
daeah tersebut. Seperti umumnya setiap orang yang diberi oleh-oleh akan senang sekali, berbagai komentar mereka layangkan, seperti nama makanan dan bahan-bahan dasarnya, cara pengolahan, rasa, penampilan, harga, dan produsennya.
Hal yang sering mereka keluhkan adalah
soal penampilan (kemasan dan label). Menurut mereka, soal rasa sebetulnya tidak masalah dan bersifat relatif, artinya bisa enak atau tidak enak. Kemasan makanan yang ada biasanya lemah dari aspek penampilan seperti, kombinasi warna yang dipilih, jenis bahan kemasan, dan pelabelan. Secara umum kendala yang dialami oleh UKM adalah dalam hal kemasan, seperti pelabelan, desain, pemilihan warna, dan sebagainya.
Desain kemasan produk makanan, kini mau tidak mau merupakan bagian dari pemasaran. Konsumen tidak lagi hanya membeli isi produk, kemasan produk yang unik dan menark mungkin saja menjadi koleksi bagi beberapa konsumen, atau menjadi sebuah ciri yang bergensi bagi konsumen.
Di negara maju penampilan produk kemasan makanan memiliki daya tarik tersendiri. Dengan penampilan kemasan biasanya akan meningkatkan rasa ingin tahu dan mencoba mencicipi rasanya. Jadi kemasan juga
Kemasan merupakan bagian dari produk yang dapat meningkatkan nilai produk. Kemasan yang cantik, simple, atau multifungsi mungkin saja merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Gengsi, warna, dan keunikan desain bisa juga menentukan segmen sebuah produk dan strategi emotional branding
Kemasan, Bukan Sekedar Pembungkus
Kemasan, Bukan Sekedar Pembungkus
Sajian Utama
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
merupakan strategi pemasaran dan keunikan produk. Pembelian berulang oleh konsumen juga bisa dilakukan dengan membuat kemasan isi ulang sehingga dapat memperpanjang loyalitas konsumen terhadap produk. Dengan demikian penjualan bisa meningkat dengan cara memperbaharui kemasan produk.
Persoalannya adalah perlu pemahaman tentang tujuan pemasaran, sebelum memastikan produk dikemas dengan “benar” dan sebelum mulai memasarkannya. Jika sudah terlanjur, masih mungkinkah untuk merubah, menjadi kemasan produk yang unik dan informatif?
Kini kemasan bukan lagi hanya berfungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, grafis, bentuk maupun desainnya.
Banyak konsumen yang secara sadar tertarik akan membeli suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang karena rasa ingin membeli, lantaran desain yang menarik, atau bentuk kemasan produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk.
Simak saja produk keripik singkong yang dikemas secara apik oleh sebuah indistri rumah tangga. Setidaknya bisa dijadikan contoh bahwa dengan memperbaki kualitas kemasan dapat meningkatkan pangsa pasar. Kombinasi
warna (hijau, kuning, dan merah) ternyata dapat memberikan kesan yang menarik pada keripik ini.
Melalui kemasan kesan (image) produk juga dapat dibentuk misalnya kesan sebagai produk yang enak, renyah, lezat, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih produk tersebut karena sesuai dengan syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya.
Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca.
Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Seringkali kemasan suatu produk diperlukan lebih dari satu lapis. Misalnya produk kue kering dikemas dalam aluminium foil (kemasan primer) kemudian baru dikemas lagi dalam kemasan kotak kardus (kemasan pengiriman).
Kesadaran konsumen terhadap produk yang akan dibeli makin lama makin tinggi, seiring dengan meningkatnya peran media dan proses edukasi produk oleh produsen. Kasus keracunan makanan, halal tidaknya
makanan, keinginan untuk melakukan pemeliharaan makanan kesehatan atau diet mendorong konsumen harus lebih mengetahui kandungan nutrisi atau bahan baku lainnya yang ada, dalam suatu produk.
Hal itu telah menyadarkan konsumen untuk memperhatikan suatu produk lebih baik. Maka peran label sebagai bagian dari kemasan yang memberikan informasi tentang produk dan produsen menjadi sangat penting. Beberapa produsen makanan kini sudah melengkapi dengan informasi yang cukup dalam label kemasannya yang meliputi informasi gizi, bahan baku, tanggal kadaluarsa, berat bersih, barcode, dan informasi halal.
Perlu diingat bahwa informasi yang tertera pada kemasan harus tetap mengacu kepada prinsip “benar dan tidak menyesatkan”. Benar saja tidak cukup, tapi harus juga tidak menyesatkan. Pihak produsen tidak sekedar “menjual sesuatu” tetapi harus mulai dengan memberikan pembelajaran atau penerangan kepada masyarakat lewat label kemasan yang ditampilkan. Melalui kemasan pengusaha makanan perlu mengambil peran penting dalam membentuk atau membina pola dan kebiasaan konsumsi yang baik bagi masyarakat. ***
Tipe-tipe label 1. Brand Label. Label ini memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam
kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan
suatu produk dengan produk lainnya.
2. Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan,
nilai kalori/gizi, cara penggunaan/konsumsi, tanggal pembuatn, tanggal kedaluarsa dll.
3. Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk.
Foto
: the
cool
ist.c
om
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Sajian Utama
Banyak kolektor memburu kemasan, seperti parfum, minuman, rokok, cokelat, bahkan sampai korek api. Padahal, sebenarnya isinya tidak seberapa, tetapi kenapa mereka memburu produk-produk tersebut.
Disamping karena alasan kualitas produk yang dikemas juga karena beberapa alasan lain seperti kemasan yang cantik, menarik, unik, kesan mewah dan bergengsi. Mungkinkah konsep tersebut bisa diterapkan pada produk-produk makanan?
Saat ini masih banyak kemasan makanan yang belum memenuhi syarat kemasan yang baik. Misalnya roti yang hanya dikemas dengan plastik dan diberi label
seadanya. Pada label kemasan tidak terdapat unsur bahan yang terkandung di dalamnya, dan masa kadaluarsa.
Makanan yang dikemas dengan baik akan membuat makanan tersebut tahan lama, dengan demikian masa kadaluarsanya menjadi lebih panjang.
Selain itu, akan lebih menarik konsumen untuk membeli, dan mempermudah konsumen membawa serta menyim-pannya.
Agar kemasan bisa lebih menarik dan dapat melindungi produk, beberapa hal perlu diperhatikan:
1. Usahakan desain kemasan makanan tidak meninggal-kan ciri khas dan unsur-unsur yang ada pada makanan tersebut, agar konsumen merasa tetap dekat dengan bentuk aslinya. Misalnya kue bawang dengan desain yang
dominan gambar daun bawang dengan warna yang mencerminkan rasa bawang yang gurih. Warna kecoklatan memberi kesan gurih. Sedikit warna hijau sebagai warna daun bawang untuk menarik minat konsumen bahwa kue tersebut ada rasa bawang. Agar lebih menarik, kemasan dibubuhi ilustrasi, gambar kue yang sedang disajikan den-gan secangkir teh panas, sehingga mengundang selera.
2. Buatlah kemasan dengan menampilkan bentuk-bentuk yang manarik, misalnya bentuk kotak yang memiliki pegangan atau jinjingan yang dapat dikunci sehingga bentuknya menyerupai tas. Ada juga bentuk balok dengan tutup yang diberi lubang agar isinya kelihatan dari luar, bentuk dasar kemasan persegi empat dan di bagian atas setengah prisma segi enam dengan lubang sebagai tempat untuk memperlihatkan isinya. Ukuran kemasan disesuaikan dengan kapasitas yang dapat menampung jumlah makan-an, misalnya isi 9, 12, dan 15, serta cara penyimpanannya, posisi ditumpuk, ditumpuk dengan menggunakan sekat, atau dijejerkan dll.
3. Agar lebih menarik, kemasan diberi judul dan keterangan judul dengan isinya, misalnya “Guwang” dengan keteran-gan “Keripik Terigu Bawang Spesial”, Guwang Nikmat dan Lezat”. “Legit” dll.
Desain kemasan yang menarik sangat tergantung dari kreativitas. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencip-takan desain yang menarik.
Mudah-mudahan ilustrasi di atas dapat mengangkat derajat makanan produk kita menjadi makanan yang lebih menarik bagi konsumen, tahan lama, praktis, dan estetis.***
Menyiapkan Kemasanyang Prestisius
Foto
: the
cool
ist.c
om
Sajian Utama
Edisi180/TahunXI/2011 * Wacana Mitra
Selama ini orang beranggapan bahwa membuat suatu branding itu tidaklah mudah. Apalagi
untuk UKM, karena dibutuhkan biaya besar untuk melakukan pengenalan atau promosi.
Pengusaha Kecil dan Menengah makanan berbasis terigu kini harus sudah mulai melakukan strategi ‘branding’ (Merek) agar tetap diminati pasar. Apalagi, saat ini serbuan berbagai produk makanan dari luar negeri sangat marak.
Proses branding ini sangat penting, karena merupakan proses di mana “nama” atau identitas dari suatu
produk, dikomunikasikan kepada publik (pasar). Arti sebuah brand itu menentukan perbedaan corak sebuah produk dengan yang lainnya, kesan yang menciptakan sebuah pengalaman yang bersifat pribadi, mempengaruhi dan mengarahkan orientasi konsumen terhadap produk tertentu.
Oleh karena itu suatu produk harus mempunyai ciri khas untuk memberikan kesan tersendiri, menandai kekhasan suatu produk merupakan cara paling efektif bagi UKM yang baru tumbuh dan berkembang, terutama produk itu
Agar Usaha Lancar dan Aman, Lakukan Branding
harus memberikan citra yang positif di mata masyarakat, dengan demikian orang akan selalu teringat apabila melihat suatu produk tertentu.
Perusahaan besar dengan modal kuat tentu akan dengan mudah mempromosikan produk mereka melalui televisi, radio, surat kabar dan majalah. Selain karena mempunyai anggaran yang cukup besar, cara itu dirasa tepat untuk meraih banyak konsumen dalam waktu singkat.
Namun untuk pengusaha skala kecil dan menengah, perlu dilakukan upaya yang lebih kuat dan terfokus, mengingat mereka memiliki keterbatasan modal usaha dan kesadaran rendah akan pentingnya penggunaan branding pada hasil produksi mereka.
Agar usaha mereka lebih aman dan tenang, bagi mereka yang sudah memiliki branding atau merek, sebaiknya segera mendaftarkan dan mengajukan fasilitas perlindungan branding, ke Kementerian Perindustrian. agar memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Secara umum Hak Kekayaan Intelektual terbagi dalam dua kategori yaitu: Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri. Sedangkan Hak Kekayaan Industri meliputi Paten, Merek, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang dan Varietas Tanaman. (pam)
Wacana Mitra * Edisi180/TahunXI/2011
Sajian Utama
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tentang fungsi merek dan kemasan membuat mereka lamban dalam bertumbuh. Bahkan masih banyak di antara mereka yang membiarkan produknya dilepas ke pasaran tanpa kemasan maupun merek.
Kemasan dan merek manjadi sangat pen�ng dalam hal pemasaran untuk meningkatkan nilai tambah dan untuk mempertahankan mutu.
Karena itulah, Kemasan produk sebaiknya �dak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga mampu
berfungsi sebagai sarana promosi yang berdaya jual serta memenuhi fungsi lainnya seper� memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas, sumber informasi dan memiliki ciri khas produk yang akhirnya konsumen tertarik dan merasa puas dengan produk tersebut.
Untuk menentukan merek yang baik, maka pengusaha harus memperha�kan bentuk dan nama yang unik, sehingga berbeda dengan produk yang lain dan juga mudah diingat. Selain itu, merek juga sebaiknya lebih fleksibel agar mudah dalam aplikasi dan
UKM Perlu Kembangkan Desain dan Kemasan Kemasan produk selain berfungsi sebagai wadah atau pelindung dari produk tersebut, utamanya sebagai sarana promosi efek�f bagi UKM.
mengiku� perkembangan pasar. Konsep desain dalam merek dan
kemasan ini mencakup dimensi, bentuk, tekstur dan warna, pemilihan dan pengadaan material kemasan, serta efisiensi proses produksi.
Dalam hal penerapan desain pada kemasan, harus diperha�kan proporsi peletakan komponen visual, pemilihan warna yang sesuai, baik yang mencerminkan isi kemasan, ciri khas daerah dan target pasar, selain perlu juga penggunaan gambar atau ilustrasi dari produk tersebut.
Berkaitan dengan kemasan, harus memuat aspek perlindungan, aspek ekonomis, kenyamanan, atrak�f, dan juga informa�f.
Strategi penggunaan merek dan kemasan ini pen�ng, mengingat semakin meingkatnya persaingan pasar, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas. (pam)
Edisi180/TahunXI/2011* Wacana Mitra
Sajian Utama
Fungsi Kemasan:Sebagai Pelindung (Kekedapan)
Kemasan melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun dalam. Biasanya kemasan melind-ungi dari sinar matahari berlebih, kelembaban, dsb terhadap produk serta melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar.Sebagai Sarana Promosi & Infor-masi
Secara tidak langsung, perwaja-han suatu kemasan dapat menjadi iklan gratis/promosi terselubung bila didisplay di etalase atau pada saat pendistribusian.Semakin me-narik konsep desain kemasannya dan peletakan/displaynya maka
akan semakin memikatMamberikan nilai tambah
Dari bentuk, ukuran, warna serta informasi-informasi yang ditampilkan pada kemasan dapat menimbulkan daya tarik. Sehing-ga produk dapat dibandingkan dengan kemasan-kemasan sejenis lainnya.Sebagai Alat Pemindahan
Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pemindah-an dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu jumlah berat/jumlah isi tertentu.Sebagai Brand Image / Citra Merek
Kemasan merupakan media untuk menancapkan citra merek kepada konsumen sehingga kon-
sumen mudah mengingat dan fanatik untuk memilih produk.Jenis Kemasan:
Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu ke-masan yang bersentuhan lang-sung dengan makanan.
Beberapa contoh di bawah ini mungkin bisa dipertimbangkan atau sesuai untuk produk anda.
Kemasan Kaleng Kemasan ini digunakannya un-
tuk makanan yang memiliki masa kadaluwarsa yang panjang.
Memang ada kekawatiran ke-masan kaleng mudah berkarat dan bisa mencemari makanan di dalamnya. Namun saat ini di dalam kaleng sudah diberi lapisan tahan karat.
Kemasan bertujuan menempatkan produk ke dalam wadah dengan bermacam jenis material untuk didistribusikan kepada konsumen dengan cara yang murah dan efisien.
Dalam menyiapkan kemasan untuk makanan, ada beberapa bahan dan bentuk yang biasanya digunakan. Namun tidak semua bahan kemasan itu sesuai dengan produk makanan tersebut, sehingga perlu cermat dalam memilih bahan kemasan makanan, dilihat dari fungsi, kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi.
FUNGSI DAN JENIS KEMASANFUNGSI DAN JENIS KEMASAN
Wacana Mitra * Edisi180/TahunXI/2011
Sajian Utama
Dalam perkembangannya kini muncul kemasan alumunium se-hingga lebih ringan namun cukup kuat dan �eksibel. Kemasan Gelas/kaca
Produsen biasanya menggunakan bahan gelas untuk mempertah-ankan kua-litas makanan atau minu-man, terutama dalam hal rasa. Itulah sebabnya, anggur disimpan dalam kemasan ini dan bertahan sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan rasanya.
Selain itu kebeningan kaca bisa membuat isi dalamnya terlihat. Produk yang biasanya identik den-gan kemasan gelas adalah selai.Kemasan Kertas
Kemasan kertas biasanya hanya digunakan sebagai bungkus luar. Si-fatnya yang tipis dan mudah hancur tidak ideal untuk dijadikan kemasan utama. Namun demikian kemasan kertas lebih mudah dan murah un-tuk dicetak dan bisa menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan ma-jalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Banyak makanan jajanan atau gorengan yang dibungkus dengan koran kare-na pengetahuan yang kurang dari si penjual. Bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpin-dah-nya timbal ke dalam makanan tersebut. Kemasan Karton
Karton adalah kertas tebal disebut juga paperboard. Kema-san ini tidak sekuat kaleng dan gelas. Ketebalan kemasan karton menentukan kekuatan kemasan.
Kelebihan kemasan ini bisa lebih �eksibel untuk dibentuk sekalipun harus menciptakan bentuk siku di ujung-ujungnya.
Produk yang sering menggu-nakan kemasan karton adalah cake, snack, lapis legit, brownies, dll.Kemasan Alumunium Foil
Bahan alumunium dengan ketebalan di bawah 0.2 mm. Ti-pis seperti kertas namun tahan panas, banyak digunakan untuk menjaga agar isi produk tidak rusak karena panas. Biasanya digunakan sebagai pembungkus biskuit/kue kering. Kemasan plastik
Plastik adalah bahan kemasan yang kini berkembang pesat, khususnya di negara berkem-bang.
Keuntungan dari plastik karena sifatnya yang �eksibel mudah dibentuk, ringan tapi kuat, tidak mudah pecah, transparan dan murah.
Ada dua macam kemasan plas-tik, yaitu kemasan plastik kan-tong dan kemasan yang diben-tuk dari bahan plastik. Bentuk botol, gelas ataupun kotak bisa dibuat dari plastik.Kemasan Styrofoam
Bahan styrofoam ini ringan
seperti kertas namun bisa tahan kebocoran.
Styrofoam awalnya dipergunakan untuk bangunan, namun dalam perkembangan selanjutnya bahan ini menjadi salah satu pilihan yang paling populer untuk kemasan makanan.
Tetapi di beberapa negara, penggunaan kemasan ini untuk makanan mulai dibatasi karena dianggap mengandung bahan berbahaya.
Selama ini styrofoam ini menjadi pilihan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertah-ankan bentuknya saat dipegang.
Selain itu juga mampu memper-ta-hankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, memper-tahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, serta ringan.Kemasan sachet
Istilah kemasan sachet merujuk pada kemasan kecil yang bersifat sekali pakai buang.
Sachet biasanya dipergunakan untuk kemasan bumbu-bumbu dapur yang sudah memiliki takaran tertentu. Dengan kemasan sachet produknya bisa terjangkau pada kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Lama kelamaan istilah sachet tidak hanya berukuran kecil. Kemasan un-tuk isi ulang dengan ukuran yang lebih besar juga kerap disebut sachet. (pam)
Manajemen
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Seorang pengusaha donat yang memasarkan produknya dengan sistem penjualan langsung me-lalui para sales, juga menyadari pentingnya kema-san yang berpenampilan menarik. Menurut Ramli, pemilik usaha donat di Jakarta Timur, menjual do-nat dalam kemasan juga memudahkan sales untuk membawanya. “Tinggal memasukkan ke dalam plastik besar, kemudian ditenteng. Praktis dan tidak makan tempat,” ujarnya.
Deden, pemilik usaha Serabi Bandung, sejak awal sudah menganggap penting soal kemasan ber-merek. Ada kemasan mika kecil, untuk serabi manis atau serabi oncom yang tanpa kuah. Penjualannya, sehari mencapai 200 kotak. Sementara untuk pem-beli serabi tanpa kuah dalam jumlah banyak, tersedia kemasan berupa dus isi 5 sampai 10 buah.
Menurut Deden, penggunaan kemasan tersebut berpengaruh besar pada peningkatan volume pen-jualan. “Jadi berapapun biaya untuk kemasan, saya akan tetap menggunakannya,” tandas Deden.
Risiko DiserobotSecara umum, kesadaran pengusaha makanan
kelas kecil dan menengah (UKM) terhadap penting-nya kemasan, boleh dibilang masih rendah. Mereka beranggapan, kalau dengan kemasan seadanya atau bahkan tanpa kemasan sama sekali, produknya su-dah laku, untuk apa repot-repot memikirkan soal kemasan? Terlebih karena proses pengemasan bukan hanya menambah kerjaan tetapi juga biaya.
Padahal, kemasan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai perkembangan usaha yang lebih tinggi, sekaligus memperoleh nilai tambah lebih besar. Ambil contoh apa dilakukan oleh Sartono
seorang penjual kue molen dengan menggunakan kemasan yang menarik, dia bisa menjual dengan harga tinggi, dan tetap laku keras.
Mengabaikan kemasan, juga mempunyai risiko diserobot. Kemungkinan risiko seperti ini, rawan terjadi pada pengusaha kue kering, yang umumnya menjual secara curah ke pedagang. Oleh pedagang, produk tersebut dilempar ke pasar setelah sebel-umnya diberi kemasan dengan merek milik si peda-gang.
Praktik semacam itu, bagi produsen, memang tampak menguntungkan. Sebab, dia bisa berkon-sentrasi pada urusan produksi, tanpa harus memikir-kan soal pemasaran. Namun kadang terjadi, karena melihat potensi pasarnya yang cukup baik, lantas si pedagang memutuskan untuk membuat sendiri kue kering yang biasa dibelinya dari produsen. Lantas, dia jual langsung ke pasar dengan kemasan yang mer-eknya memang miliknya.
Jika itu terjadi, jelas, alamat buruk buat si pro-dusen. Dia akan mengalami kesulitan, bukan hanya karena sudah sangat tergantung pada pedagang, tetapi juga pasar sudah lebih familier dengan kema-san dan merek yang digunakan oleh pedagang yang kemudian merangkap jadi produsen itu.
Makanan SajiPelaku UKM yang bergerak dalam bidang
makanan saji seperti mie ayam pun, masih banyak yang mengabaikan soal kemasan. Alasannya, karena konsumennya lebih banyak yang makan di tempat. Jadi kemasan atau pembungkus untuk konsumen yang tidak makan di tempat, hanya berupa plastik kresek biasa.
Padahal, di samping sebagai sarana promosi gratis, kemasan makanan saji sangat penting untuk membuat kesan cita rasa makanan yang dibungkus-nya, sekaligus menjaga harga diri atau gengsi kon-sumen yang menentengnya. (pam)
Menangkan Kompetisidengan Kemasan
Menggunakan kemasan yang baik, boleh jadi memerlukan biaya lebih besar. Tapi,
manfaaatnya pun bisa lebih besar lagi
Ibarat baju pada manusia, kemasan untuk sebuah produk memiliki banyak fungsi. Disamping untuk menciptakan kesan atau citra yang baik terhadap
produk di dalamnya, juga sebagai pelindung, keprak-tisan dan sebagainya. Lebih dari itu, kemasan juga berfungsi sebagai sarana promosi dan yang lebih penting mengangkat nilai tambah produk bersang-kutan.
Karena itulah, seorang pengusaha, tidak bisa sembarangan dalam menentukan kemasan untuk se-tiap produk makanannya. Paling tidak, mereka harus melakukan survei kecil, dengan meminta pendapat orang lain.
Ambil contoh, misalnya ketika seorang pen-gusaha kue brownies memilih apakah akan meng-gunakan dus atau plastik mika untuk kemasan kue buatannya, diperlukan sekitar 20 orang pelanggan untuk dimintai pendapatnya. Setelah ada kesim-pulan kemasan seperti apa yang diinginkan sebagian besar pelanggannya, itulah yang harus digunakan walaupun harganya mungkin lebih mahal. Penggu-naan kemasan yang agak mahal, tidak perlu mengu-rangi keuntungan, karena bisa dimasukkan sebagai komponen harga.
Semua jenis kue dan makanan lainnya tentu saja dapat diberi kemasan. Bahkan termasuk juga jenis penganan yang sudah banyak dijajakan di pinggir jalan seperti brownies, pastel, atau donat . Dengan dikemas dalam dus jumlah tertentu ternyata dapat dijual di atas harga tanpa kemasan. Menggunakan kemasan menarik, citra makanan yang banyak dijual di pinggir jalan, bisa diangkat. Karena itu, penampi-lan produknya pun juga harus menarik.
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Pemasaran
MempromosikanBisnis Usaha Kecil
Membangun Reputasi Pengusaha kecil harus memiliki kepribadian dan reputasi yang baik, karena
biasanya berpengaruh langsung terhadap citra usaha dan produk. Jadi, dalam hal ini, tindakan-tindakan si pengusaha, bisa mendukung
kegiatan promosi dan sebaliknya. Bangunlah kepercayaan konsumen, terutama melalui mutu produk dan
pelayanan yang konsisten. Kegiatan promosi memang harus menonjolkan segala keunggulan.
Tapi, jika dilakukan secara berlebihan tanpa didukung fakta, akan sangat mengecewakan konsumen.
Memahami PasarAgar kegiatan promosi efektif, sebelumnya target pasar harus benar-benar
dipahami:- Ketahuilah ciri-ciri calon konsumen, seperti: pendapatan, pekerjaan,
golongan umur, dan minat-minat khusus mereka. - Lebih lengkap lagi, ketahui juga asal mereka, kapan mereka biasa membeli,
dan mengapa mereka membeli produk kita. - Ketahuilah besarnya bagian pasar kita yang sekarang dari pasar seluruhnya. - Buatlah promosi penjualan yang berbeda dengan promosi yang dilakukan
pesaing. - Amatilah promosi yang berhasil dari para pesaing.
Kegiatan promosi hendaknya didasarkan atas kebutuhan sesungguhnya dari calon konsumen.
Jadwal Kegiatan Promosi PenjualanAgar kegiatan promosi lebih terkontrol dan efektif, buatlah tabel jadwal
kegiatan promosi penjualan, yang isinya: Jenis promosi, Biaya promosi, Tanggal promosi, Penjualan selama promosi, Penjualan sebelum promosi dll.
Dari bagan tersebut akan terlihat proses promosi yang dilakukan berikut efektivitasnya sepanjang periode promosi. Dengan demikian akan lebih mudah dilakukan evaluasi untuk program promosi berikutnya.
Agar setiap kegiatan usaha dikenal dan diminati oleh konsumen tentu harus melalui proses promosi. Banyak cara dan media yang dapat dipakai dalam rangka promosi tersebut. Namun sebelum melangkah jauh melakukan kegiatan promosi tersebut, beberapa hal perlu
dipahami terlebih dahulu yaitu:
Menangkan Kompetisidengan Kemasan
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Keuangan
Mengelola Keuangan Secara ProfesionalUang dan keuangan sangat menentukan denyut nadi kehidupan sebuah perusahaan. Ibarat darah dan nafas pada manusia. Kalau keduanya tidak dikelola dengan baik, tahulah akibat yang bakal terjadi.
Anda, terutama pengusaha, tentu tahu bahkan merasakan betul, bahwa arti penting uang dan keuangan dalam kehidupan berusaha.
Keberadaan keduanya bagaikan darah dan nafas yang menentukan kehidupan perusahaan.
Menurut pandangan manajemen modern, uang dan keuangan adalah salah satu fungsi manajemen di samping produksi, personalia dan pemasaran. Oleh karena itu, keduanya harus dikelola dengan baik dan seimbang. Jika tidak, jangan harap usaha Anda bakal maju dan berkembang. Malah, bisa-bisa mati di tengah jalan.
Banyak fakta yang menunjukkan, pengusaha kecil sering mengabaikan soal keuangan. Kebanyakan dari mereka, tidak atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan
yang baik, terutama pengusaha kecil perorangan. Pengendalian keuangan umumnya berlangsung
tanpa pedoman. Perencanaan terinci per tahun, tri wulan, per bulan apalagi mingguan, biasanya tidak ada. Kebanyakan belum bahkan tidak memiliki sistem pembukuan yang teratur dan tertib.
Ada juga yang sudah membuat pembukuan, tetapi mereka sering tidak tahu harus diapakan pembukuan itu. Ada pula yang sudah membuat laporan keuangan, tetapi tidak pernah dimanfaatkan, atau belum tahu cara memanfaatkannya. Pokoknya, semuanya cenderung berjalan dengan mengandalkan ingatan atau naluri semata. Padahal, sehebat-hebatnya manusia, pasti punya keterbatasan dalam mengingat.
Ketika perusahaannya mulai berkembang,
dan sang pemilik mau meminjam kredit ke bank, biasanya barulah mereka tahu dan sadar tentang kelemah an pengelolaan keuangan yang dilakukannya itu. Sebab, biasanya, pihak bank minimal menanyakan soal pembukuan, untuk mengetahui kelayakan perusahaan dalam menerima kredit.
Hal lain yang kerap dianggap remeh oleh pengusaha kecil adalah, tidak adanya batasan tegas dan jelas antara harta pribadi dengan perusahaan. Seorang pengusaha yang juga pemilik tunggal, sering mengabaikan gajinya sendiri, atau anggota keluarganya yang ikut terlibat dalam usaha.
Lantas, bagaimana caranya mengelola uang dan keuangan yang benar? Kalau mau lengkap dan detil, diperlukan pembahasan yang panjang lebar. Namun, kunci utamanya adalah dengan membuat pembukuan serta administrasi yang rapi dan tepat. Ba-nyak pengalaman yang menunjukkan, pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau, acapkali menjadi salah satu sebab utama gagalnya perusahaan.
Praktiknya, setiap rupiah yang keluar dan masuk, harus dicatat secermat mungkin. Tiap transaksi, betapapun kecilnya, harus selalu dicatat dengan bukti yang jelas dan lengkap, seperti kuitansi, faktur, dan sebagainya.
Secara umum, untuk melaksanakan pengelolaan keuangan yang baik, patut memperhatikan enam hal di bawah ini: 1. Buatlah pembukuan yang teratur dan tertib. Catat
semua uang yang masuk dan keluar dengan rincian jelas, terutama menyangkut jumlah, asal/tujuan, tanggal, dan keterangan lainnya.
2. Periksalah ke-sah-an semua bukti pembayaran. Jika pembayaran dengan cek, pastikan cek itu tidak kosong. (Banyak kasus tertipunya pengusaha oleh cek kosong ini)
3. Pisahkan harta pribadi dengan keuangan perusahaan.
4. Tentukan gaji para tenaga kerja termasuk pemilik sendiri, atau siapa pun yang digunakan tenaganya oleh perusahaan.
5. Gunakan jasa bank dengan sebaikbaiknya. 6. Buatlah anggaran untuk semua aspek keuangan,
dan bandingkan dengan realisasinya. Adakan pemeriksaan keuangan secara tetap dan teratur, dan dibuat laporan keuangan yang baik. *** Sumber: “Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil”, Penebar Swadaya,
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Bogasari Baking Center
Mereka yang berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Aceh, Serang, dan Medan itu selama tiga hari (29 Nopember – 1 Desember 2011) dilatih oleh Instruktur BBC cara-cara pembuatan
aneka roti, cake, kue kering dan mi ayam. Menurut Yusuf, staf pendamping dari Kementerian Perindustian
bahwa program bimbingan teknis dan pelatihan bagi mantan TKI atau TKI purna agar mereka berkembang sebagai wirausaha yang mandiri di lingkungannya. Sehingga kehidupan mereka yang sudah kembali ke tanah air, terus membaik dan sejahtera bahkan dapat menyediakan lapangan kerja minimal bagi dirinya sendiri. “Setelah menjalani pelatihan ini, para TKI purna diharapkan bisa produktif dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kesejahteraan di daerah asal mereka, termasuk membuka lapangan kerja baru.” Jelas Yusuf.
Setelah mereka dibekali pelatihan teori dan prakterk, masing-masing peserta juga diberikan peralatan pendukung untuk membuka usaha sepulang ke daerah masing-masing.
Pemerintah memberikan kesempatan kepada para TKI purna yang tidak ingin kembali bekerja di luar negeri ini mendapatkan pelatihan, dengan demikian, penghasilan yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri tidak habis hanya untuk kebutuhan konsumtif tetapi dimanfaatkan sebagai modal usaha.
Di sela-sela mengikuti pelatihan, Jumiran TKI Purna dari Korea asal
Yogyakarta, mengungkapkan bahwa setelah kembali ke tanah air, banyak TKI memiliki keinginan kuat untuk menjadi wirausaha. Sayang, keinginan tersebut menghadapi banyak kendala.
Ia mengatakan kendala yang dihadapi TKI Purna beberapa di antaranya adalah perubahan gaya hidup yang konsumtif, kurang memanfaatkan waktu di luar negeri untuk belajar menjadi wirausaha, tidak bisa mengelola uang hasil jerih payah, dan lupa akan niat mengumpulkan modal saat menjadi TKI
Ia mengaku dari hasil kerja kerasnya selama empat tahun di sebuah perusahaan garmen di Korea Selatan, ia memberanikan diri membuka usaha kecil-kecilan rempeyek kacang. Melihat prospek usaha makanan yang begitu terbuka luas, Jumiran ingin mengembangkan usaha ke makanan berbahan dasar terigu. Maka anggota asosiasi TKI purna ini menghubungi BP3 TKI DIY untuk dapat diberikan pelatihan tentang makanan berbasis terigu.
“Adanya pelatihan semacam ini bagi TKI Purna dan kelompok-kelompok mantan TKI tentu sangat bermanfaat sebagai bekal membuka usaha dan lapangan kerja baru.
Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat sejak 2007-2011 terdapat sekitar 13.000 orang TKI purna yang habis masa kontraknya dan kembali ke Tanah Air. Rencananya program pelatihan di BBC ini akan berkelanjutan. (pam)
TKI Purna Belajar di Bogasari Baking Center
Kementerian Perindustrian Indonesia melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3 TKI) bekerjasama dengan Bogasari
Baking Center (BBC) menyelenggarakan pelatihan bagi 12 mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI Purna) yang tidak ingin bekerja lagi di luar negeri.
TKI Purna mengikuti pelatihan di Bogasari Baking Center
Agar efektif masing-masing langsung praktek membuat produk
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Tips
1. Produk Produk yang unik, menarik dan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lain cukup berperan dalam menentukan kesetiaan pelanggan. Jika produk anda sama dengan produk orang lain maka sulit untuk mempertahankan pelanggan.
2. Harga Berapa harga yang ditawarkan? Ketahuilah, pelanggan pasti akan mencari harga yang lebih murah jika pelayanan, kualitas, dan produk yang ditawarkan sama saja. Perbedaan harga itu penting. Jika Anda menjual produk seharga Rp 10.000 dan pesaing menjual dengan harga Rp 9.999, pasti akan berpengaruh. Tetapi jangan lalu jadi membiarkan terjadi persaingan harga terus menerus.
3. Tempat Di mana dan saluran apa yang digunakan? Lokasi strategis dan kemudahan akses akan menjadi hal penting dan menyenangkan bagi pelanggan.
4. Promotion Ketahui apa yang kira-kira akan membuat pelanggan bergairah untuk membeli barang Anda? Gimmick promosi akan menjadi hal yang menyenangkan bagi pelanggan. Pelanggan tentu akan menghitung value yang bisa ia dapatkan dari harga yang ia keluarkan.
5. Pelayanan Seperti apa pelayanan Anda? Misal, jika Anda pemilik usaha bakery yang me-nyediakan beraneka ragam roti, tentu pelanggan yang datang mengharapkan proses pelayanan yang jelas, ramah dan memuaskan, paling tidak para pelang-gan dipandu untuk dapat memilih roti yang mereka inginkan. Pelanggan pasti kesal jika ternyata mereka kesulitan menemukan apa yang diinginkan, tanpa dipandu oleh pelayan selama mereka berbelanja.
Seorang pelanggan tentu berharap bahwa orang yang menangani pelayanan kepada pelanggan adalah orang yang kompeten, mengetahui apa yang dilaku-kannya, ramah, dan mengutamakan kenyamanan. Sama seperti itu pula pelang-gan lain mengharapkan pelayanan yang baik akan ia dapatkan.
6. Waktu Waktu adalah hal yang penting. Pelanggan butuh pelayanan yang cepat. Tidak satupun orang yang mau menunggu lama untuk dilayani. Penuhi kebutuhan pelanggan dengan waktu yang singkat.
7. Rekomendasi Pelanggan adalah iklan berjalan! jika seseorang pernah mengalami sebuah pengalaman pelayanan atau produk yang menyenangkan dan baik, tentu akan merekomendasikan kepada orang lain. Pelanggan butuh bukti. Saat mereka terpuaskan, niscaya ia akan bawa orang lain ke tempat itu.
(diolah dari Galeriukm).
Membuat Pelanggan Tetap Setia
Dalam sebuah usaha, pelanggan menjadi raja yang akan menentukan keberlangsungan usaha anda.
Upaya-upaya terus dilakukan dalam memuaskan pelanggan agar tetap setia menggunakan produk yang kita jual. Ada beberapa tips penting yang layak dipertimbangkan dalam membuat pelanggan tetap setia pada produk kita.
Setiap Pelanggan berharap mendapatkan pelayanan yang baik
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Resep
Bahan Dasar:Terigu Cakra Kembar 2.000 gram Ragi 30 gram Gula 400 gram Garam 20 gram Brad Improver 10 gram Air es 600 gram Susu bubuk 50 gram Telur 8 butir Susu cair 200 gram Orchid Butter 300 gram Bread emulsifier 10 gram
Bahan Than Zhong:Terigu Cakra Kembar 50 gram Air Mendidih 50 gram
Bahan Filling Tuna Mayo:Tuna Kalengan 1 Kaleng Mayonaise 250 gram Bawang Bombay ½ buah Garam Secukupnya
Cara Membuat :Adonan Than Zhong- Campurkan terigu dan air mendidih hingga rata dengan menggunakan ballon
whisk.- Bungkus adonan selagi panas dengan plastik wrap- Diamkan pada suhu ruangan hingga dinginFilling Tuna Mayo: Aduk jadi satu hingga tercampur rataTopping Croissan Pastry Dough:- Aduk bahan kering, masukkan air sambil diaduk dengan speed 1 selama 2 menit. - Matikan mixer, masukkan Shortening Pastry, aduk lagi dengan speed 2 sekitar 7
menit (setengah kalis). - Istirahatkan adonan di lemari es selama 20 menit, tutup dengan plastik. - Roll adonan melebar, kemudian masukkan shortening pastry, roll memanjang - Lipat adonan 3 kali single.Adonan dasar:- Campurkan bahan-bahan kering kecuali garam dengan mixer spreed 1 hingga rata.- Masukkan telur, susu cair, adonan Than Zhong dan air. Aduk hingga rata.
Bahan Topping Croissan Pastry Dough:Terigu Cakra Kembar 750 gram Terigu Segitiga Biru 250 gram Ragi Instan 15 gram Garam 15 gram Gula 80 gram Bread Improver 2 gram Air es 480 gram Susu cair 50 gram Margarine 50 gram Shortening Pastry 500 gram (untuk lapisan)
Bahan Coklat Sponge :
Gula kastor 135 gramTelur 3 butirKuning telur 5 butirCake emulsifier 5 gramTerigu Kunci Biru 125 gramcoklat bubuk noir 20 gramSusu bubuk 15 gramMaizena 25 gramBaking powder 1 gramVanilla essence 1 gramButter cair 55 gramsusu cair 35 gram
Filling:Gula pasir 100 gramSusu cair 200 gramGelatine 8 lembarKiwi di blender 2 pcsWheaping cream 500 gram
Syrup Punch :Gula pasir 200 gramAir 100 gramRhum 20 gram
Bavaroi Chocolate
Kiwi
- Masukkan orchid butter, bread emulsifier dan garam dengan menggunakan speed 2, hingga kalis.
- Angkat adonan dan fermentasikan 10 menit.- Potong, timbang adonan seberat @ 70 gram- Bulatkan adonan lalu tutup plastik dan istirahatkan selama 10 menit- Isi dengan filling tuna mayo dan bentuk, letakkan di loyang ring- Masukkan ke proffer dan fermentasikan hingga mengembang- Beri topping dan panggang dengan suhu 1800C, selama 12 menit.
Japanese Tuna Mayo
Chocolate Garnish:Chocolate compound 300 gramChocolate transfer 1 lembarMacaron 9pcs Wheaping cream 250 gram
Hiasan Buah:Kiwi 4 buahPlastik icing 100 gram
Cara membuat :White Sponge1. Campur semua bahan kecuali minyak lalu kocok dengan
kecepatan tinggi hingga mengembang ± 5 menit.2. Masukkan Butter cair dan susu cair, aduk rata. Tuang di loyang
bulat d=18 cm yang telah dialas kertas.3. Bakar di oven dengan suhu 180 ° C selama ± 30 menit.Syrup punch1. Rebus gula dan air. 2. Tambahkan rhum.
Penyelesaian: 1. Belah sponge menjadi 3 layers, Ambil lembar 1 beri syrup poles
tipis ganash 2. Tumpuk lembar ke 2, lakukan seperti 1 hingga sponge habis 3. Terakhir tutup bagian pinggir dan atas sponge dengan
Wheaping cream, hias dengan buah
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Peristiwa
Ulang tahun Bogasari yang ke 40 sebenarnya jatuh pada tanggal 29 Nopember 2011,
namun perayaan puncak acara diselenggarakan tanggal 2 Desember 2011, dengan mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang kontemporer Ki Enthus Susmono yang membawakan cerita “Kresno Mandhito”.
Acara diawali dengan perayaan ulang tahun oleh seluruh karyawan, dengan menampilkan games-games dan hiburan musik. Turut memeriahkan “The Management Band”, yang membawakan lagu kemesraan, dengan pesan agar seluruh insan Bogasari senantiasa dapat saling bekerjasama dalam suasana yang mesra satu sama lain.
Pada kesempatan tersebut Franky Welirang selaku Kepala Divisi Bogasari, mengajak para karyawan yang hadir untuk kembali merenungkan dan melaksanakan nilai-nilai Falsafah Bogasari dalam setiap aktivitas kerjanya yaitu, Integritas, Keunggulan, Kepedulian, Kebersamaan, dan Keterbukaan.
Untuk memberikan semangat
Puncak Perayaan Ulangtahun
Bogasari ke 40
Franky Welirang, selaku Kepala Divisi Bogasari, memimpin langsung pembacaan Maklumat Mutu Bogasari bersama seluruh karyawan Bogasari. “Kami bertekad untuk hanya menghasilkan produk dan jasa tanpa cacat dengan cara yang aman dan sehat untuk semua pelanggan kami. Kami sepenuhnya memahami persyaratan-persyaratan untuk proses kerja dan kami harus mematuhi semua persyaratan setiap saat. Bogasari Mutu! Go For Excellence!
Pemotongan kue ulang tahun raksasa ukuran 100 X 125 cm, berbentuk miniatur pabrik terigu bogasari.
Walaupun tanpa kemampuan bermusik, “The Management Band” yang terdiri dari para pimpinan bogasari, mengisi acara dengan menyanyikan lagu kemesraan. Yang penting happy dan seru
Peristiwa
Wacana Mitra * Edisi 180/Tahun XI/2011
Franky memimpin langsung pembacaan Maklumat Mutu, yang intinya bahwa seluruh karyawan Bogasari bertekad untuk menghasilkan produk dan jasa tanpa cacat, dengan cara yang aman dan sehat untuk semua pelanggan.
SELAMAT ULANG TAHUN, BOGASARI MUTU, GO FOR EXCELLECE
Tidak ketinggalan para karyawan yang tergabung dalam Perkumpulan Seni Karawitan Bogasari, juga ikut unjuk kebolehan menabuh gamelan.
Penyerahan tokoh Kresna kepada Ki Enthus SusmonoPagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan cerita Kresna Mandhito
Melupakan sementara semua pekerjaan. Joget bersama para karyawan bogasari.
Mempersiapkan kue ulang tahun oleh team Bogasari Baking Center
BBC JAKARTA UTARA I (BBC Pusat Jakarta) Komp. PT. ISM Divisi Bogasari Jl. Raya Cilincing No.1 Tanjung Priok Jakarta Utara Telp: 021- 43920144, 021- 4301048 Ext. 347Fax: 021- 43920126e-mail : [email protected] JAKARTA UTARA II Kelapa Gading Saquare Blok B-17 Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading Jakarta UtaraTelp: 021-45869850, Fax: 021-45869850BBC JAKARTA SELATANJl. RS. Fatmawati No. 22A Jakarta SelatanTelp : 021-7692329, Fax: 021-7668137e-mail: [email protected] BOGORJl. Pangkalan Raya VII No. 12, (Samping Plaza Jambu Dua), BogorTelp: 0251-8386178, Fax: 0251-8386178e-mail: [email protected] CIREBONJl. Petratean No. 30, CirebonTelepon: 0231-211879, Fax: 0231-211879e-mail: [email protected] MEDANJl. Kapten Muslim, Komp. Ruko Tata Plaza No. 31 A, Medan
Telp: 061-8468081, Fax: 061-8468081e-mail: [email protected] PADANGJl. S. Parman No. 90 C, PadangTelp: 0751-7050842, Fax: 0751-7050842e-mail: [email protected] PALEMBANGJl. R Sukamto No. 1341, PalembangTelp: 0711-810019, Fax: 0711-810019e-mail: [email protected] BBC BANDUNGTelp: 022-70859406, 082115836647Contact Person: Ade Rachmate-mail: [email protected] PURWOKERTOJl. Jend. Sudirman No. 612, PurwokertoTelp: 0281-7604198, Fax: 0281-633733e-mail: [email protected] SUKABUMIJl. Al-Muwahhidin, Karang tengah, Cibadak-SukabumiTelp: 0266-7073352, Fax: 0266-532510e-mail: [email protected] BSDPasar Modern BSD Blok R 83 A-86 Sektor 1-2, Tangerang
Telp: 021-53158366, Fax: 021-53159377e-mail: [email protected] BANDA ACEHJl. Tengku Imam Bonjol No. E 228, Banda AcehTelp: 0651-27337, Fax: 0651-27337e-mail: [email protected] LAMPUNGJl. Tembesu No. 8A, Gudang No. 27, Bandar LampungTelp: 0721-7699039, Fax: 0721-7699040e-mail: [email protected] SURABAYA (BBC Pusat Surabaya)Plaza Surabaya, Shop House Blok A No. 8-17 Lt, 1Jl. Pemuda No. 33-37 SurabayaTelp: 031-5453066, Fax: 031-5347679e-mail: [email protected] SURAKARTAJl. Dr. Radjiman No. 557-B, Laweyan SurakartaTelp: 0271- 741767, Fax: 0271-741767e-mail: [email protected] BBC YOGYAKARTAJl. IKIP PGRI No. 407 Yogyakarta - 55182Telp: 0274-375569, Fax: 0274-375569e-mail: [email protected] DENPASARJl. Nakula No. 23 Denpasar - 80117
Telp: 0361-263130, Fax: 0361-245456e-mail: [email protected] JEMBERKomp. Ruko Mutiara Plaza No. 24Jl. Diponegoro - JemberTelp: 0331-483525, Fax: 0331-483525e-mail: [email protected] SAMARINDAJl. Dermaga No 77 Samarinda 75112Telp: 0541-744280, Fax: 0541-744280e-mail: [email protected] KEDIRIRuko Hayam Wuruk Trade Center Blok D-3Jl. Hayam Wuruk - Kediri 64121Telp: 0354-672697, Fax: 0354-672697e-mail: [email protected] BANJARMASINJl. Cempaka Besar No 2E Banjarmasin 70112Telp: 0511-3362001, Fax: 0511-3362001e-mail: [email protected] SEMARANGKomp. Ruko Peterongan Plaza Blok C 3Telp: 024-8413858, Fax: 024-8413858e-mail: [email protected]
Alamat bogasari baking center
Edisi 180/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra
Teka-Teki Sedap Wacana Mitra no. 32Berhadiah total Rp 450.000,- untuk 3 orang pemenang
Tulis jawaban pada selembar kartu pos disertai kupon kuis TTS Wacana Mitra no. 32, kirimkan ke PO Box 2000 JKU 14013. Pemenang akan diumumkan pada Wacana Mitra edisi 182.
Mendatar:1.Memberialasan7.Hewanpenarikbajak8.UsahaDagang10.Telungkup11.Gembira12.Satu13.NamaPropinsi15.TandaBaca17.Pakaian19.Hartaperusahaan21.Hembus23.PakaiankhasIndonesia26.Karena28.Kelompokkerja29.Telurgoreng31.SenjatatradisionalJawa32.Penyakittanaman33.Jumpa
Menurun:1.Rasanyapanas2.Burungdara3.Hasrat4.Perasankelapa5.Suratpenghargaan6.Namaburung9.Hilang/lenyap11.Alatolahragatenis14.Satu/masing-masing15.TataUsaha16.Untukmembawasesuatu17.Bagiandaribuku18.JawaTimur20.Bahantambang22.UnitKesehatanSekolah24.KepalaDesa25.Alatpengecap27.Liar28.Tidak30.Menghentikankendaraan
18 Kupon TTS
Wacana Mitra
No. 32
Kuis
Selamat Hari Natal 2011dan
Tahun Baru 2012
Segenap Redaksi Wacana Mitra Mengucapkan