e learning c9

14
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dalam kehidupan manusia selalu menjadi hal yang aktual dan terus berkembang. Kemajuan teknologi yang saat ini paling dominan adalah teknologi informatika(TI) karena dalam era globalisasi informasi sangatlah penting dan teknologi mampu memnuhi akan kebutuhan informasi tersebut. Salah satu teknologi informatika yang mendominasi adalah internet. Internet memiliki sumber daya dan potensi informasi yang sangat besar sebab internet. Pada dasarnya internet dikembangkan dengan konsep jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan koputer yang lain, sehingga memungkinkan terjadi pertukaran informasi yang cepat dan akurat. Dunia pendidikan juga harus selalu aktual dan relevan terhadap perkembangan teknologi. Sejalan dengan era globalisasi pendidikan juga harus melakukan inovasi- inovasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, pemanfaatan teknologi informatika salah satunya. Berbagai cara dilakukan praktisi pendidikan dalam menerapakan teknologi kedalam pendidikan seperti membuat media pembelajaran yang berbasis komputer atau multimedia. E-Learning adalah suatau terobosan baru untuk menerapkan teknologi dalam pendidikan sebagai salah satu pembaharuan dalam pendidikan. Dengan e-Learning pendidikan akan lebih dinamis dan aktual, karena dimungkinkannya transfer ilmu pengetahuan yang sangat cepat namun tetap sesuai kebutuhan. Selain itu sebagai inovasi pendidikan, e-Learning sangat menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan dan tetap relevan dengan era globalisasi. Karena dalam e-Learning komponen pendidikan seperti sekolah dan laboratorium dapat digitalkan ke dalam komputer dan sangat fleksibel. Relevansi dengan era global yaitu seseorang dimanapun dapat memperoleh pendidikan dan dapat dilakukan sejalan dengan pekerjaan. Saat ini memang sudah saatnya e-Learning diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan finansial yang lebih rendah.

Upload: mziyan-takhqiqi-a

Post on 19-Jun-2015

187 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: E Learning C9

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi dalam kehidupan manusia selalu menjadi hal yang aktual dan terus

berkembang. Kemajuan teknologi yang saat ini paling dominan adalah teknologi

informatika(TI) karena dalam era globalisasi informasi sangatlah penting dan teknologi

mampu memnuhi akan kebutuhan informasi tersebut. Salah satu teknologi informatika

yang mendominasi adalah internet. Internet memiliki sumber daya dan potensi

informasi yang sangat besar sebab internet. Pada dasarnya internet dikembangkan

dengan konsep jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan koputer yang lain,

sehingga memungkinkan terjadi pertukaran informasi yang cepat dan akurat.

Dunia pendidikan juga harus selalu aktual dan relevan terhadap perkembangan

teknologi. Sejalan dengan era globalisasi pendidikan juga harus melakukan inovasi-

inovasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, pemanfaatan teknologi

informatika salah satunya. Berbagai cara dilakukan praktisi pendidikan dalam

menerapakan teknologi kedalam pendidikan seperti membuat media pembelajaran yang

berbasis komputer atau multimedia. E-Learning adalah suatau terobosan baru untuk

menerapkan teknologi dalam pendidikan sebagai salah satu pembaharuan dalam

pendidikan.

Dengan e-Learning pendidikan akan lebih dinamis dan aktual, karena

dimungkinkannya transfer ilmu pengetahuan yang sangat cepat namun tetap sesuai

kebutuhan. Selain itu sebagai inovasi pendidikan, e-Learning sangat menghemat biaya

pendidikan secara keseluruhan dan tetap relevan dengan era globalisasi. Karena dalam

e-Learning komponen pendidikan seperti sekolah dan laboratorium dapat digitalkan ke

dalam komputer dan sangat fleksibel. Relevansi dengan era global yaitu seseorang

dimanapun dapat memperoleh pendidikan dan dapat dilakukan sejalan dengan

pekerjaan. Saat ini memang sudah saatnya e-Learning diterapkan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dengan finansial yang lebih rendah.

Page 2: E Learning C9

2.1 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian E-learning itu?

2) Bagaimana sejarah perkembangan e-Learning ?

3) Apa saja yang berkaitan dengan munculnya e-Learning dalam pendidikan ?

4) Apa media dan fasilitas pendukung e-Learning ?

5) Bagaimana penerapan e-Learning dalam pendidikan ?

6) Apa keunggulan dan kekurangan dari e-Learning ?

3.1 Tujuan

1) Dapat memahami dan merumuskan pengertian e-Learning dengan baik.

2) Mengetahui sejarah perkembangan e-Learning dan kemajuan yang terjadi.

3) Mengetahui landasan, relevansi, visi, dan karakteristik e-Learning.

4) Mengetahui media atau layanan yang dapat dimanfaatkan untuk penerapan –

Learning.

5) Mengerti hal-hal yang berkaitan dengan penerapan e-Learning.

6) Mengetahui keunggulan dan kekeurangan e-Learning.

Page 3: E Learning C9

BAB II

2.1 Pengertian E-Learning

Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar

yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. E-learning

terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘elektronik’ dan ‘learning’.

Dari gabungan tersebut e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan

menggunakan perangkat elektronik. Beberapa definisi lain dari e-Learning yaitu dari Darin

E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet

atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu

definisi yang lebih luas bahwa:

e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk

mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun

komputer standalone.

Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006]

mendefinisikan:

E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi,

efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus

menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak

dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan

media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai

dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.

Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep

pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat

Page 4: E Learning C9

disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005, p. 1). Selain itu pengertian E-learning

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu E-learnig klasik dan kontemporer. Secara klasisk

E-learning adalah suatu proses pembelajaran dengan media elektronik. Sedangkan secara

kontemporer suatu pembelajaran yang lebih condong menggunakan jaringan komputer dan

internet.

2.2 Sejarah Perkembangan E-Learning

E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh

universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi

berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.

Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan

aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-

ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO)

DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994

CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara

massal.

(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan

teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan

akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan

mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.

Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi

masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk

standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry

CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS

menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk

Page 5: E Learning C9

pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai

digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga

semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan

interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

2.3 Relevansi, Landasan, Karakteristik, dan Visi Penerapan E-Learning dalam

Pendidikan

Penerapan e-Learning merupakan salah satu bentuk akomodasi teknologi dalam

dunia pendidikan. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masayarakat

yang semakin kompleks. Penggunaan media elektronik(sebagai salah satu bentuk

teknologi) dimaksudkan agar perkembangan teknologi dapat sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam filasafat rekonstruksionalisme memang

diperlukan rekonstruksi atau perubahan untuk memperbaiki pendidikan yang ada. Jadi

pemanfaatan teknologi dalam pendidikan memiliki landasan yang kuat.

Salah satu yang mendorong penerapan e-Learning adalah globalisasi. Di era

globalisasi teknologi terutama teknologi informatika dan komunikasi sangat berperan.

Sebagai akibatnya aktualitas informasi adalah suatu keharusan. Begitu juga dalam

pendidikan, e-Learning merupakan salah satu pilihan yang perlu diterapkan untuk

berkatual di era globalisasi. E-Learning merupakan suatu terobosan agar pendidikan

selalu relevan dengan era global. Dengan diterapkannya e-Leaning dapat meningkatkan

sumberdaya manusia dan teknologi yang tinggi . E-Learning juga untuk mengejar

ketertinggalan pendidikan di Indonesia dengan negara lain. Karena di negara tetangga

e-Learning sudah dapat diterapkan dengan cukup baik, terbukti dengan adanya

pendidikan jarak jauh dengan kualitas internasional. Sementara itu di indonesia

pengembangan e-Learning masih tahap prototipe atau uji coba.

Sebagai upaya pembaharuan dalam pendidikan e-Learning juga memiliki fungsi: (a)

pembelajaran untuk melatih peserta didik untuk memanfaatkan teknologi secara efektif,

(b) inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (c) e-Learning

sebagai uji coba prototipe pendidikan, artinya belum ada acuan yang pasti untuk

Page 6: E Learning C9

mengembangkan e-Learning dalam pendidikan dan tergantung perancang dari e-

Learning tersebut, dan (d) membantu penerapan pembelajaran aktif dan mandiri.

E-learning juga memiliki karakteristik antara lain; (a) memanfaatkan jasa teknologi

elektronik, (b) memanfaatkan keunggulan komputer, (c) menggunakan bahan ajar yang

bersifat mandiri, dan (d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, dan hal-hal

yang berkaitan dengan urusan secara administratif secara digital. Namun tidak semua

karateristik ini terdapat dalam penerapan e-Learning.

Tujuan penerapan e-Learning dalam jangka panjang dapat didasarkan pada visi e-

Education di Indonesia yang isinya yaitu;

a) Mengurangi kekurangan infrastruktur pendidikan secara fisik agar terjadi

pemerataan pendidikan yang menjangkaumasyarakat secara luas.

b) Memberikan peluang untuk melakukan penghematan dan penataan finansial secara

terintegrasi.

c) Pemenuhan terhadap tuntutan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan

pembangunan e-Learning oleh lembaga yang memiliki standar dalam pendidikan

yang memiliki kurikulum pendidikan dan kualitas yang dapat diakses siapa saja.

d) Sekolah dapat lebih mudah beradaptasi dengan dunia global dengan model

pendidikan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan teknologi.

e) E-Learning menawarkan fleksibilitas dan mobilitas bagi penggunanya.

f) Dapat tercipta kecepatan transfer dan distribusi ilmu pengetahuan yang sangat

cepat.

2.4 Layanan dan Media Pendukung e-Learning

1) Internet

Internet sendiri memiliki beberapa jenis layanan yang dapat membantu penerapan e-

Learning, yaitu:

a) E-mail yang lebih akrab dengan surat elektronik. Dengan menggunakan e-mail

pemakai dapat mengirim berita atau file kepada seseorang. Dalam pembelajaran e-

mail dapat digunakan untuk mentransfer tugas, modul, dan materi pembelajaran

lainnya.

Page 7: E Learning C9

b) Internet relay chat (chatting)

Aplikasi ini semacam konferensi berbasis teks yang dapat dilakukan secara real

time dari berbagai tempat di seluruh dunia. chatting saat ini juga telah berkembang

hingga dapat menampilkan orang yang sedang chatting dengan bantuan webcam.

Aplikasi chatting dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi secara online bagi para

peserta didik dan pendidik. Sehingga tercipta pembelajaran yang komunikatif.

c) Newsgroup

Newsgroup dapat disebut juga forum diskusi serara online. Setiap pengakses

dapatmemberikan komentar dalam newsgroup ini. Saat ini yang paling terkenal dari

bentuk newsgroup adalah bolg. Dalam pembelajaran newsgroup dapat digunakan

sebagai forum diskusi yang berkelanjutan artinya diskusi tidak harus dilakukan

dengan online bersamaan.

d) File transfer protocol

Dalam pembelajaran FTP dapat digunakan untuk mengirim atau menerima materi

pembelajaran dalam jumlah besar. Istilah FTP dalam internet lebih dikenal dengan

download atau upload.

e) Layanan multimedia (WWW)

WWW adalah aplikasi internet yang paling diminati. Karena dalam aplikasi WWW

atau Web 2.0 dapat diintegrasikan berbagai aplikasi internet lain, baik yang berbasis

text, hiper text, portabel, hingga multimedia. Dari pengembangan Web 2.0 telah

tercipta berbagai website yang dapat dimanfaatkan untuk e-Learning yang dapat

dikelompookkan menjadi beberapa macam yaitu: Serch engine (mesin pencari),

yang paling terkenal saat ini yaitu Google dan Yahoo. Dalam serch engine ini

sangat memudahkan untuk mencari informasi hanya dengan mengetikan kata kunci

dari informasi yang kita butuhkan. Kemudian serch engine ini akan menelusuri dan

menyajikan informasi itu. E-book merupakan salah satu bentuk digital dari modul.

Website berbasis e-Book dapat di peroleh buku yang biasanya berupa PDF(portable

data format). Misalnya BSE( buku sekolah elektronik) yang dibuat oleh depdiknas.

E-library dan e-Journal merupakan kumpulan informasi karya tulis dalam bentuk

digital. Terkadang bukan hanya informasi namun juga karya tulis tersebut ada

Page 8: E Learning C9

dalam website tersebut terutama e-Journal yang umumnya adalah artikel atau jurnal

ilmiah dalam bentuk digital. E-dictionary merupakan website penerjemah

multilanguage. Website ini akan mencari terjemahan dari kata yang di input. E-

Laboratory atau laboratorium virtual, laboratorium virtual ini dangat terbatas

fungsinya. Dalam website semacam ini simulasi percobaan dilakukan dengan

memasukkan nilai dan variabel untuk melihat hasil percobaan tersebut.

2) Media pembelajaran elektronik

a) Komputer

Penggunaan komputer dalam pembelajaran di sekolah, menurut Coburn

(1985) dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu: (a) program latihan

(drill and practice), yaitu program yang dirancang untuk digunakan siswa dalam

melakukan latihan-latihan soal, (b) program tutorial, yaitu program yang dirancang

supaya komputer dapat digunakan sebagai tutor dalam proses pembelajaran, (c)

program demonstrasi, yaitu program yang digunakan untuk memvisualisasikan

konsep yang abstrak, (c) program simulasi, yaitu program yang digunakan untuk

memvisualisasikan proses yang dinamik, dan (d) program permainan instruksional,

yaitu program yang digunakan untuk permainan dengan menggunakan instruksi-

instruksi komputer dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman materi yang

diajarkan.

Dalam e-Learning komputer dapat sangat berperan karena dengan komputer

pembelajaran dapat diprogram secara lebih efektif. Seperti penjadwalan penyajian

materi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan program yang

telah dirancang dalam komputer. Selain itu penggunaan komputer masih dapat di

optimalakan lagi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat programer.

Saat ini memang banyak pembelajaran yang mempelajari atau harus menggunakan

komputer itu sendiri seperti rekayasa rancang bangun, desain grafis, pemrogaraman,

serta instalasi dan aplikasi komputer jaringan.

b) CD-ROOM

Penggunaannya dalam e-Learning umumnya sebagai media penyimpan materi

pelajaran yang di sajikan dengan bantuan media player atau komputer.

Page 9: E Learning C9

c) Proyektor dan perlengkapannya

Proyektor sangat membantu dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas

terutama di kelas yang sangat besar, sehingga memungkinkan materi dapat dilihat

oleh semua peserta didik di kelas tersebut. Biasanya proyektor digunakan dengan

laptop, media player, dan sound sistem agar materi pembelajaran dapat disajikan

dengan baik.

d) Alat laboratorium sains

Saat ini banyak alat-alat laboratorium dengan teknologi digital seperti mikroskop

elektron. Bahkan sekarang sudah mulai diterapkan laboratoium sains berbasis

jaringan komputer yang dulunya hanya diterapkan dalam laboratorium komputer,

terknik, dan bahasa.

2.5 Penerapanan e-Learning dalam Dunia Pendidikan

Penerapan di Indonesia e-Learning memang belum ada pola penerapan yang pasti.

Namun hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan e-Learning yaitu;

a) Penyediaan dan pemanfaatan secara optimal infrastruktur, media belajar, materi,

modul, dan komponen lain yang diperlukan dalam e-Leaning.

b) Mengembangkan jaringan lokal(LAN) atau jaringan internet sesuai dengan

pembelajaran yang akan diterapkan.

c) Mempersiapkan sumberdaya manusia untuk menerapkan e-Learning, seperti

pengajar, pengelola administrasi, programer, dan peran pihak lain yang masih

dibutuhkan.

d) Pendigitalisasian kurikulum dan materi pelajaran.

Hala-hal lain tidak jauh berbeda dengan pembelajaran konvensional, seperti metode

dan strategi pembelajaran. Yang terpenting adalah proses pendigitalisasian atau

komponen pembelajaran.

Dalam perkembangannya saat ini umumnya e-Larning yang banyak diterpkan

adalah yang berbasisi Web. Hal itu karena ditunjang kemajuan dan penyebaran internet.

Setidaknya saat ini ada tiga pola penerapan e-Learning berbasis Web yaitu:

Page 10: E Learning C9

Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana

peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya

tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian,

dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet.

Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar

jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui

internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.

Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk

mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga

diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam

tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan

materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang

peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet

adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik

dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik

dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut

untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa

mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran,

menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan

dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Dalam pembelajaran di kelas e-Learning dapat diterapkan sesuai dengan

model pembelajaran yang dipakai dan subyek didik di kelas. Salah satu contoh pada

pembelajaran tingkat rendah e-Leaning dapat diterapkan dengan memvisualisasikan

materi pelajaran dalam video interaktif. Sedangkan dalam kelas tingkat tingkat

tinggi e-Learning dapat diterapkan sebagai obyek belajar siswa, pembelajaraan

penguasaan komputer dan pembelajaran labratorium bahasa yang menggunakan

materi berbasisi multimedia. Baru-baru ini sudah dirancang laboratorium berbasis e-

Learning. Pembuatan laboratorium ini dengan mengkomputerisasi alat-alat

Page 11: E Learning C9

laboratorium, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan percobaan yang kasat

mata dapat divisualkan dalam bentuk multimedia. Dengan begitu percobaan yang

dilakukan lebih mudah dimengerti dan bermakna bagi peserta didik.

2. 6 Keuntungan dan Kekurangan dari e-Learning

Dalam penerapanya e-learning tentu memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan

dan kekurangan itu karena e-Learning dalam penerapannya sangat tergantung oleh pembuat

dan orang yang memanfaatkan e-Learning tersebut, serta teknologi sebagai penunjang

utama terciptanya e-Learnig. Keuntungan dari e-Learning yaitu:

a) Proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja(fleksibel)

Karena e-Learning tidak megacu pada pembelajaran secara classical. Jadi

dimungkinkan e-Learning dapat dilakukan dimana saja. Baik secara online ataupu

offline. Sebagai contoh suatu materi belajar dalam bentuk e-Book dapat dibaca

berulang-ulang dengan bantuan aplikasi semacam acrobat reader.

b) Mengurangi biaya perjalanan

Dengan e-Learning tidak perlu daatang secara langsung ke kelas atau melakukan

kegitatan belajar secara langsung dan bersama-sama. Dengan e-Learning materi

pelajaran dapat diakses atau dikirim dalam bentuk digital, seperti e-Book, CD, dan

modul digital lainnya.

c) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku)

E-learning dapat dikatakan sebagai pendidikan portabel karena beberapa komponen

pendidikan dapat diintegrasikan dalam suatu media digital. Membuat modul dalam

bentuk digital dapat mengurangi biaya percetakan. Kelas jarak jauh yang tidak

membutuhkan ruang kelas nyata hanya digital class sebagai ruang diskusi.

d) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

Dengan adanya jaringan internet pendidikan diikuti oleh pelajar atau mahasiswa

dari negara lain yang jaraknya sangat jauh. Meskipun di bebrapa daerah terpencil

juga memungkinkan diterapkan e-Learning karena pengajar tidak perlu membawa

Page 12: E Learning C9

modul berupa buku yang dapat digantikan dengan modul berupa e-Book atau CD

multimedia.

e) Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

E-Learning sangat mendukung kemandirian peserta didik untuk mandiri belajar.

Dalam e-Leanring banyak tersedia media pembelajaran dan materi yang dapat dicari

di internet.

f) Salah pendidikan agar peserta didik menggunakan teknologi informatika dengan

efektif

Dengan menggunakan teknologi informatika sebagai komponene utama

pemebelajaran secara sengaja atau tidak sengaja berarti sama dengan membiasakan

peserta didik untuk menggunakan teknologi ini secara efektif. Sealin itu juga

membatasi pesrta didik agar tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang tidak

baik.

g) Dapat mendukung pemerataan ilmu pengetahuan terciptanya jaringnan dalam e-

Learning.

e-learning yang diterapkan berbasis Web akan dapat diakses oleh peserta didik

dimanapun. Sehingga memunkinkan terciptanya jaringan-jaringan belajar yang

sangat luas bahkan mendunia.

Kekurangan e-Learning

a) Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama

orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.

b) Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna

membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.

c) Dapat menimbulkan kecenderungan atau ketergantungan belajar hanya bisa

menggunakan media elektronik saja, sehingga dapat menurunkan minat belajar yang

secara konvensional.

d) Kurang mendukungknya jumlah maupun mutu sumber daya teknologi dan manusia

di Indonesia sehingga tidak dapat diterpkan dengan waktu yang singkat.

Page 13: E Learning C9

BAB III

3.1 KESIMPULAN

Page 14: E Learning C9

Daftar Pustaka

Prahendro, Hendry dan Eka, P.A.2008, Panduan Praktikum Multimedia. Malang:

FIP UNIVERSITAS NEGERI MALANG.

Salma .P, Dewi dan Siregar Elvin. 2008, Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana Perdana Media Group dan UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

Suyatna, Agus. Tahun tidak diketahuai. Pemanfaatan Laboratorium Fisika Virtual.

Makalah tidak diterbitkan. Lampung: Program Studi Pendidikan Fisika – FKIP Unila.

Sutedjo, Budi.2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Plikasi Internet Pendidikan.Yogyakarta:ANDI.

Pengertian E-learning. Di akses pada 29 Maret 2010.

http://dl2.cs.ui.ac.id/elearning2006/files/BrosurID.pdf. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://mycoolworld-ahmedblog.blogspot.com/2008/07/manfaat-e-learning-bagi-pembelajaran.html. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://mycoolworld-ahmedblog.blogspot.com/2008/07/masalah-penerapan-e-learning-di.html. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://romisatriawahono.net/2007/10/03/penerapan-e-learning-dengan-model-motivasi-komunitas/. Di akses pada 31 Maret 2010.