durmstrang-persona institute · web viewasrama berperan penting terhadap keaktifan siswa karena...
TRANSCRIPT
PENGARUH ASRAMA TERHADAP TINGKAT
KEAKTIFAN SISWA
Disusun oleh:
Areolla Bell Channarong (@kemicsara)
1699947
Jurusan Exorcist
Durmstrang Institute and Persona RP
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah tentang “Pengaruh
Asrama Terhadap Keaktifan Siswa” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1. Erald Deneuve Coil Sensei selaku Kepala Sekolah DSP yang telah memberikan tugas akhir.
2. Ozsa Sensei selaku pembimbing saya dalam pengerjaan tugas akhir
3. North Sensei dan Prof Cheryl selaku kepala asrama Katzenaugen.
4. Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah menjadi narasumber dan
memberi dukungan hingga makalah ini selesai tepat waktu.
Saya harap makalah ini dapat berguna untuk meningkatkan keaktifan siswa melalui asrama mereka
tinggal karena di asrama lah mereka banyak berinteraksi.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang
telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan didalam makalah ini.
April 2017
Areolla Bell C
(1699947)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Sistem dan peraturan yang ada pada setiap asrama
2.2. Hubungan individu antar individu di dalam asrama
2.3. Masalah yang timbul di masing-masing asrama dan cara mengatasinya
2.4. Cara tiap asrama meningkatkan keaktifan siswa
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan dan Saran
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Asrama sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa bertempat tinggal dalam
jangka waktu yang relatif lama bersama dengan guru sebagai pengasuhnya yang
memberikan bantuan kepada para siswa dalam proses pengembangan pribadinya.
Dalam kata lain, asrama adalah rumah saat siswa bersekolah di tempat tersebut.
Di DSP atau Durmstrang Institute and Persona RP asrama adalah tempat tinggal
para siswa sesuai dengan kepribadian dirinya masing-masing, mereka dibagi
menjadi tiga yaitu, Ehrenadler, Darcheseith dan Katzenaugen dan tentunya ketiga
asrama tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Asrama berperan penting
terhadap keaktifan siswa karena murid-murid lebih banyak menghabiskan
waktunya di asrama. Mulai dari berbincang, mengumpulkan tugas,
mengumpulkan absen, mendaftar untuk mengikuti ujian kenaikan kelas, belajar
dan mendiskusikan rangkuman semua dilakukan di asrama. Hal ini membuat para
murid cenderung lebih dekat dengan teman dan kepala asramanya, karena sejak
awal pembagian asrama, murid-murid lebih dulu mengenal dan di bantu oleh
teman seasrama. Maka dari itu, asrama berperan penting terhadap keaktifan
siswanya. Dalam sebuah asrama sering terjadi berbagai masalah yang bisa
mengurangi keaktifan para siswa di dalamnya seperti kurang adanya kedekatan,
kurangnya interaksi sesama murid, dan kurangnya interaksi dengan headmaster.
Asrama harus bisa menyelesaikan masalah tersebut agar dapat meminimalisir
siswa-siswa yang kurang aktif demi kebaikan asrama itu sendiri dan kemajuan
sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem dan peraturan yang ada pada ketiga asrama tersebut?
2. Bagaimana hubungan individu dengan individu di dalam asrama?
3. Apa saja masalah yang timbul di masing-masing asrama dan bagaimana asrama
mengatasinya?
4. Apa saja yang dilakukan asrama untuk meningkatkan keaktifan siswa?
3
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem dan peraturan pada ketiga asrama.
2. Untuk mengetahui hubungan antar individu di asrama tersebut.
3. Untuk mengetahui masalah yang timbul di asrama tersebut dan cara mengatasinya.
4. Cara tiap asrama meningkatkan keaktifan siswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem dan peraturan yang ada pada setiap asrama
Masing-masing asrama pasti memiliki peraturannya masing-masing dan peratuan
tersebut diluar peraturan wajib yang ada di sekolah. Peraturan dibuat oleh Prefect dan
Vice Prefect dan disetujui oleh kepala asrama dan penghuni asrama lainnya. Peraturan
asrama dibuat untuk menciptakan kenyamanan asrama masing-masing dan juga untuk
mengatur pola perilaku siswa agar lebih tetib dan teratur. Penulis sudah membuat
kuisioner tentang pendapat mereka mengenai peraturan asrama mereka masing-masing.
Ehrenadler
Gambar 1. Peraturan asrama Ehrenadler
Beberapa peraturan dari asrama Ehrenadler memiliki sanksi untuk siapapun yang
melanggarnya dan juga ada tenggang waktu untuk beberapa peraturan di asrama tersebut,
salah satunya pengumpulan rangkuman. Penulis pun menanyakan kepada beberapa murid
di asrama Ehrenadler tentang peraturan pada asramanya tersebut.
“ Sudah cukup baik, hanya ada beberapa poin yang perlu diperbaiki.” - @dxwnwj
“ Peraturan yang dibuat di asrama saya sudah sesuai untuk kedisiplinan.” - @dxffindx
5
Mayoritas menyebutkan jika peraturan dari asrama Ehrenadler sudah cukup baik
hanya ada beberapa peraturan yang perlu di perbaiki agar lebih baik lagi.
Dracheseith
Gambar 2. Peraturan asrama Dracheseith
Peraturan dari asrama ini kurang lebih sama dengan asrama sebelumnya walaupun
memiliki beberapa perbedaan seperti di Dracheseith tidak mengharuskan murid yang
sudah absen untuk online sepuluh menit sebelum berlangsungnya pembelajaran. Saya
juga menanyakan pendapat tentang peraturan asrama Dracheseith ke beberapa penghuni
asramanya.
“ Tidak terlalu ketat dan sudah cukup baik.” - @flewrette
“Peraturannya tidak terlalu ketat menurut saya, karena semua sudah diatur demi
kenyamanan penghuni asrama” - @Shimoda_kun
Mereka setuju dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh asramanya masing-
masing karena menurut mereka peraturan yang ada tidak terlalu ketat dan semuanya
sudah diatur untuk kenyamanan asrama.
6
Katzenaugen
Gambar.3 Peraturan asrama Katzenaugen
Peraturan pada asrama ini kurang lebih sama dengan asrama-asrama sebelumnya
dan hanya memiliki sedikit perbedaan. Perbedaannya yaitu Katzenaugen tidak
menuliskan jumlah maksimal dalam pergantian uname siswa sedangkan pada asrama
Dracheseith tertulis jelas. Saya juga mengajukan pernyataan yang sama kepada penghuni
asrama Katzenaugen untuk mengutarakan pendapatnya tentang peraturan yang ada di
asramanya.
“ Saya tak keberatan & bisa mengikuti peraturan tersebut.” - @eloguenc
“ Sejauh ini sudah bagus. Hanya saja saya sedikit keberatan dengan sistem pembayaran
KAS asrama yang telah ditetapkan karena setiap (siswa) grade memiliki jumlah cyrs
yang berbeda-beda.” - @farrbopp
Menurut mereka, peraturan yang sudah ditetapkan tidak memberatkan dan masih
bisa ditaati, tetapi ada juga yang bermasalah dengan peraturan kas yang sudah ditetapkan
oleh asrama Katzenaugen yaitu G1-G3 diharuskan membayar kas sebesar 50c sedangkan
7
G4-G6 diharuskan membayar 70c per minggunya, karena setiap siswa memiliki jumlah
crys yang berbeda-beda maka dari itu ada kontra dalam hal ini.
2.2 Hubungan individu antar individu di dalam asrama
Hubungan individu antar individu dengan keaktifan siswa itu sangat penting
karena dengan berbincang, tingkat keingin tahuan murid semakin bertambah, murid
menjadi sering online dan hal ini membuat satu sama lain menjadi dekat. Jika sudah
dekat maka antar individu bisa saling membantu apabila salah satu dari mereka
mengalami kesulitan. Hubungan antar individu juga penting untuk meningkatkan tingkat
keaktifan, karena dengan komunikasi yang baik antar individu murid menjadi mudah
untuk mendapatkan informasi yang belum diketahui ataupun mendapatkan pengetahuan
baru. Penulis disini juga melakukan survey dari skala 1-5 seberapa sering hubungan antar
individu itu berlangsung di dalam asrama dan hasilnya bisa dilihat disini:
Gambar 4. Skala interaksi
8
Dari 18 responden, 33,3% di antaranya memberikan skala 4 yang berarti
hubungan antar individu di ketiga asrama tersebut cukup dekat dan sering membantu satu
sama lain jika ada kesulitan. Lalu 27,8% emberikan skala 5 yang berarti angka sempurna
dan mereka sudah sangat dekat dan sering berinteraksi antar individu. Lalu 22,2%
memberikan skala 3 yang bisa disebut juga 50:50 antara sering dan tidaknya interaksi
tersebut berlangsung. Lalu 11,1% di skala 2 dan 5,6% di skala 1 yang berarti mereka
belum bisa berbaur dan lebih sering berinteraksi dengan teman asramanya.
Dari survey tersebut bisa kita simpulkan jika penghuni asrama dari ketiga asrama
tersebut sudah cukup bisa untuk berbaur satu sama lain dan saling tolong menolong.
Namun ada juga mereka yang belum bisa berbaur karena mungkin kurang nyaman
dengan sekitarnya atau tidak memiliki keberanian untuk memulai interaksi terlebih
dahulu.
2.3 Masalah yang timbul di masing-masing asrama dan cara mengatasinya
Setiap asrama pasti pernah menghadapi masalah, baik itu masalah kecil atapun
besar karena bersosialisasi dengan banyak orang yang pemikirannya berbeda dan
kesibukkannya berbeda juga. Maka dari itu penulis mengajukan pertanyaan terhadap
anak-anak dari setiap asrama untuk menjawab tentang apa saja masalah yang timbul di
asrama mereka dan bagaimana ide mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Beginilah pendapat mereka:
“Saya merasa masih berkubu, kalo yg masih polos polos dirangkul giliran udah bisa
ngeluarin pendapat dan ga sesuai keinginan langsung ga dianggep. Lebih open mainded
aja sih kayak angka 6 saja kalo dilihat dari sisi yg berbeda bisa jadi angka 9.” –
Anonymous, Ehrenadler
“Kurang memeluk satu sama lain hehe, apa ya, jadi kayak yang kenal tuh itu2 aja gitu..
saya sendiri rasanya masih kurang deket sama penghuni drache, masih seperti stranger.
solusinya? sering diadain event kelompok kali ya hmb.” - @mxachiato, Dracheseith
“Tidak semua siswa aktif ngobrol atau berdiskusi. Dan mayoritas aktif pada malam hari
diatas jam 9/10. Menurut saya sebaiknya bicarakan/diskusikan topik yang mayoritas
9
penghuni asrama tahu atau jika ada topik 'baru' --apalagi serius-- bicarakan dengan
baik dan serius pula, jangan ada selentingan yang menjadi pengalihan sehingga muncul
topik baru yang tidak semuanya paham.” - @farrbopp, Katzenaugen
Dari wawancara diatas dapat dilihat masalah yang sering terjadi di ketiga asrama
adalah komunikasi pada grup dm yang kadang sedang serius menjadi bercanda karena
adanya pengalihan topik. Ada juga yang mengemukakan tentang beberapa orang yang
masih berkubu dan berkelompok di dalam asrama tersebut, hal ini karena kurangnya
kemauan untuk membuka diri dan menerima interaksi baru. Terakhir tentang keaktifan
headma yang ternyata sangat penting kehadirannya bagi murid-murid di asrama tersebut.
Dari ketiga pendapat diatas dapat kita simpulkan jika masing-masing asrama pasti
memiliki kekurangannya masing-masing dan kekurangan tersebut pelan-pelan harus
diselesaikan agar penghuni yang ada di dalam asrama tersebut semakin nyaman. Menurut
saya sendiri untuk mengatasi permasalahan yang ada di masing-masing asrama yaitu
mengadakan evaluasi rutin di akhir bulan untuk mengetahui pendapat setiap anggota
tentang keadaan asramanya. Sehingga segala masalah dapat diperbaiki dan mencegah
adanya permasalahan yang dipendam atau menjadi tidak kasat mata.
2.4 Cara tiap asrama meningkatkan keaktifan siswa
Setiap pengurus asrama pasti memiliki caranya sendiri untuk meningkatkan
keaktifan siswa di asramanya masing-masing. Dari data yang didapat keaktifan awal
siswa pada tiap asrama yaitu, asrama Ehrenadler dengan presentase 80%, asrama
Dracheseith 75% dan asrama Katzenaugen 72%. Tetapi tiap asrama memiliki jumlah
siswa yang berbeda yaitu Ehrenadler 25 siswa, Dracheseith 32 siswa dan Katzenaugen 25
siswa. Penulis juga meminta pendapat bagaimana cara tiap asrama agar penghuni
asramanya tetap aktif dari masing-masing prefect ketiga asrama, beginilah pemaparan
mereka ketika ditanyai tentang pendapatnya.
Sering mengadakan event.
Melakukan pendekatan terhadap newbie
Melakukan pendekatan terhadap seluruh penghuni asrama.
- @blxklight, Prefect Ehrenadler
10
Menimbulkan rasa kekeluargaan.
- @dxrkgalaxy, Prefect Dracheseith
Headma ikut aktif dan sering berinteraksi.
- @euephoric, Prefect Katzenaugen
Ternyata ketiga asama tersebut memiliki solusi sendiri untuk membuat penghuni
asramanya aktif, mulai dari mengadakan event sampai menuntut headma agar lebih aktif
berinteraksi dengan siswa. Semua cara tersebut dilakukan dengan harapan dapat
menguatkan tali kekeluargaan yang ada agar semua murid tidak merasa sendirian dan
semakin ter motivasi untuk aktif di dalam asramanya.
Untuk murid-murid yang sudah aktif asrama pun memberlakukan reward khusus
yang di berikan kepada penghuni asramanya saat mereka masuk rank ataupun lulus ujian,
penulis juga menanyakan tentang reward yang mereka berikan dan berikut pemaparan
mereka:
Ada dari asrama dan para headma.
- @blxklight, Prefect Ehrenadler
Ada dari asrama.
- @dxrkgalaxy, Prefect Dracheseith
Harus minta terlebih dahulu.
- @euephoric, Prefect Katzenaugen
Dari pemaparan di atas, dapat dirangkum tentang cara meningkatkan keaktifan siswa dari
setiap asrama menjadi beberapa poin yaitu:
Sering mengadakan event.
Melakukan pendekatan terhadap murid-murid di asrama.
Menciptakan rasa kekeluargaan.
Mendorong headma/headmiss untuk lebih aktif di asramanya.
11
Adapun faktor dari asrama yang dapat mempengaruhi keaktifan siswanya, antara lain:
Hubungan baik yang terjadi antar individu di dalam asrama
Rasa tanggungjawab terhadap peraturan yang ada di dalam asrama
Keaktifan Headma yang sering berinteraksi dengan murid-murid di asramanya
Penghargaan yang di berikan untuk murid yang berprestasi pada asrama tersebut
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan dan Saran
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa asrama adalah tempat yang penting untuk
mendorong keaktifan seorang siswa. Asrama sangat berpengaruh terhadap keaktifan siswa
karena terjadi banyak interaksi individu antar individu di dalam sana. Masing- masing asrama
memiliki aturannya masing-masing dan harus di patuhi oleh penghuni di dalamnya agar murid
menjadi lebih tertib dan teratur. Di dalam sebuah asrama juga ada berbagai macam permasalahan
yang terjadi, mulai dari permasalahan individu dan juga kelompok. Oleh karena itu berbagai
macam permasalahan yang ada di suatu asrama harus cepat di selesaikan bersama-sama agar
semua individu yang tinggal di dalamnya merasa nyaman. Untuk menyelesaikan masalah itu pun
tidak hanya tanggung jawab pengurus asrama saja tetapi tanggung jawab bersama, bagaimana
agar masalah tersebut cepat terselesaikan dengan cara yang baik. Tidak kalah penting,
headma/headmiss dan pengurus asrama sebaiknya mengadakan evaluasi rutin untuk mengetahui
pendapat setiap anggota tentang keadaan asramanya . Sehingga segala masalah dapat diperbaiki
dan mencegah adanya permasalahan yang dipendam atau menjadi tidak kasat mata.
Dengan adanya berbagai permasalahan ini diharapkan asrama bisa lebih maksimal dalam
meningkatkan keaktifan siswanya dan mampu melihat juga menyelesaikan masalah yang ada
khususnya bagi para headma dan pengurus asrama. Hal ini juga memerlukan dukungan anggota
asrama itu sendiri agar mau untuk menjadi lebih aktif di dalam asramanya dan membantu
anggota asramanya yang lain tanpa ada sikap menutup diri.
13