duodenal web

Click here to load reader

Upload: dita-azzahra-suprapto

Post on 28-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

obstruksi duodenal

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA DUODENAL WEB

DITA AZ-ZAHRA SUPRAPTOEGA PURNAMASARINADIA RAHMAHNITARI RAHMI PUTRIYURIKO ANDRE

Preseptor: dr. Lila Indrati, Sp.Rad

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA DUODENAL WEBBab I : PendahuluanBATASAN MASALAHReferat ini akan membahas tentang Duodenal Web khususnya dari segi gambaran radiologis.

Tujuan PenulisanTujuan Umum Mengetahui tentang Duodenal Web dari definisi, etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosa, dan pengobatannya

Tujuan khusus Mengetahui gambaran radiologis pada Duodenal Web.

Metode penulisan referat tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai literatur.

Bab II : Tinjauan PustakaDuodenal web dapat muncul saat masa kanak-kanak ataupun dewasaDuodenal web pada anak 1 tahunDuodenal web juga dapat ditemukan pada dewasa

Gambaran radiografi dengan barium duodenal tampak dilatasi lambung dan proksimal duodenumGambaran radiologi dengan barium non-obstruksi duodenal diaphragm tampak transverse filling defect pada duodenum EMBRIOLOGI DUODENUMOBSTRUKSI DUODENUMGangguan rekanalisasiANATOMI DUODENUMBerbentuk seperti huruf C yang menghubungkan antara gaster dengan jejunum.Duodenum melengkung di sekitar caput pancreas.Duodenum merupakan bagian terminal atau muara dari sistem apparatus biliaris dari hepar maupun dari pancreas.

Anatomi DuodenumDuodenum terbagi menjadi 4 bagian:Duodenum pars superiorDuodenum pars decendensDuodenum pars horizontalDuodenum pars ascendens

EpidemiologiInsiden duodenal web sebagai salah satu penyebab obstruksi intestinal sekitar 1:10.000 1:40.000.

Obtruksi duodenal disebabkan : atresia duodenal 42%, pankreas anular 39%, duodenal web 19%.

Obstruksi duodenal juga dikaitkan dengan prematuritas dan berat badan lahir rendah.EtiologiPenyebab yang mendasari masih belum diketahui, Kelainan ini disebabkan oleh gangguan perkembangan pada masa awal kehamilan. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang ditemukan hingga saat ini. Sepertiga pasien dengan atresia duodenum menderita trisomi 21 (sindrom Down), namun bukanlah faktor resiko independen.PatofisiologiDuodenal web atau duodenal diafragma sering ditemukan pada bayi. Bentuk web tersebut tipis, yang terdiri dari mukosa dan submukosa tanpa disertai lapisan muskular. Gerakan peristaltik mengembungkan bagian distal sehingga tampakan klinis terdapat tumpukan udara. Duodenal web diduga akibat dari kegagalan rekanalisasi lumen duodenum selama perkeembangan janin. PatofisiologiLadd mengklasifikasikan beberapa kelainan kongenital baik lesi instrinsik atau ekstrinsik dapat menyebabkan obstruksi duodenal parsial atau komplet :

Lesi Instrinsik Lesi EkstrinsikAtresia DuodenumAnnular pancreasStenosis DuodenumMalrotation Duodenal WebPeritoneal BandsAnterior portal vein PatofisiologiAtresia duodenum dibagi menjadi tiga 3 jenis :Mukosa web utuh atau intak yang terbentuk dari mukosa dan submukosa tanpa lapisan muskularis. Lapisan ini dapat sangat tipis mulai dari satu hingga beberapa millimeter. Dari luar tampak perbedaan diameter proksimal dan distal. Lambung dan duodenum proksimal atresia mengalami dilatasi (Mucosal web Type I atresia).

PatofisiologiUjung buntu duodenum dihubungkan oleh pita jaringan ikat (Fibrous cord Type II atresia).Dua ujung buntu duodenum terpisah tanpa dihubungkan pita jaringan ikat (Complete separation Type III atresia).

Gejala klinisBayi sering muntah bewarna hijau yang proyektil segera setelah lahir.Berat badan menurun dan sukar bertambah.Perut kembung didaerah epigastrium.Adanya gelombang peristaltik pada proses awal penyakit ini.Adanya riwayat polihidramnion pada pertengahan kehamilan. Ikterik pada 1/3 bayi.Pemeriksaan Penunjang Foto Polos Abdomen

Foto polos abdomen posisi AP dan lateral yang memperlihatkan gambaran the double-bubble sign A-B : Pada gambaran radiografi abdomen kuadran kanan atas ditemukan Double-bubble sign di duodenum proksimal dan lambung. Udara ditemukan di daerah distal usus halus yang menunjukkan adanya obstruksi parsial di duodenum.1

USG Abdomen Prenatal sonogram pada potongan sagital oblik memberikan gambaran double bubble sign pada fetus dengan atresia duodenum. In utero, the stomach (S) dan duodenum (D) terisi oleh cairan

Distensi pada gaster dan dilatasi first and second portion of duodenum, serta stenosis pada distal dari second portion of duodenumCT-Scan

CT-scanCTscan abdomen memperlihatkan gambaran mimicking intussusceptions di lumen dan a sac-like, proyeksi intraluminal

Pemeriksaan Endoskopi tidak ada temuan patologi selain distensi lambung dan duodenumA) distensi terlihat menonjol pada first and second portion of the duodenum. Tidak ada kontras yang terlihat melewati distal duodenum. (B) setelah 15 menit kontras telah melewati duodenum. Distensi lambung dan duodenum berkurang dan kontras terlihat di kolon. (C) Setelah 30 menit, distensi pada lambung dan duodenum menghilang.1

EGDR

Diagnosis diferensialAnnular PankreasDeformitas seperti cincin pada bagian tengah duodenum desenden seperti putaran yang tidak sempurna pada bagian ventral Diagnosis ditegakkan berdasarkan pencitraanMultislice Computed Tomography (MSCT)Magnetic Resonance Imaging (MRI)Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)

Annular Panceras. Pada pemeriksaan dengan double contrast barium memperlihatkan (a) daerah semi melingkar yang sempit pada duodenum terhadap cincin pankreas. ERCP (b) menunjukkan sistem duktus pankreas melingkari duodenum. MRI (c) menunjukkan caput pankreas terlipat sekitar lumen duodenum.

Duodenal Duplication CystsKista duplikasi didefinisikan sebagai struktur tubular atau kistik yang terletak dekat dengan dinding usus.

a) Pada pemeriksaan dengan Barium menunjukkan kesan halus yang meningkat dari dinding medial duodenum desenden yang meluas sekitar fleksura duodenum inferior b) CT-scan pada pasien yang sama memperlihatkan adanya gambaran cairan dalam kista

Sindrom arteri mesenterika superior

Sindrom arteri mesenterika superior adalah kompresi third portion of duodenum dengan aorta abdominal dan arteri mesenterika superior, yang menyebabkan dilatasi duodenum dan lambungPada pemeriksaan CT-scan dapat ditemukan jarak antara aorta abdominal dan arteri mesenterika superior berkurang atau kompresi arteri mesenterika superior

Volvulus

Double-bubble sign tampak pada foto polos abdomen volvulus

Pada USG volvulus tampak gambaran usus membelit arteri dan vena mesenterika superior

Pemeriksaan CT-scan pada volvulus tampak gambaran whirl sign

Tatalaksana KomplikasiPrognosisBAB III: PENUTUPDuodenal web obstruksi komplit atau inkomplit pada duodenum akibat dari membranous web atau divertikulum intraluminalDuodenal web kelainan kongenital yang jarang Insiden sekitar 1:10.000 1:40.000Keluhan duodenal tidak spesifik obstruksi parsial volvulus, annular pancreas, kista duplikasi duodenum, & sindroma arteri mesenterika superior

.Diagnosis duodenal web berdasarkan temuan klinis dan radiologisfoto polos abdomen distensi dari lambung dan double-bubble signUSG peningkatan diameter lumen & penurunan motilitas usus Selain itu distensi pada lambung dan tidak ada gerakan peristaltik yang terlihat selama pemeriksaan USGCT-scan abdomen distensi yang berat pada lambung dan duodenum, serta stenosis spada bagian distal duodenum

Endoskopi tidak ada temuan patologis selain distensi dari lambung dan duodenumEsophageal, gastric and duodenal radiography (EGDR) esofagus normal sedangkan lambung dan duodenum dilatasi

Berbagai metode pencitraan yang optimal diagnosis yang tepat tanpa evaluasi pencitraan tambahanKlinisi anamnesis dan pemeriksaan fisik modalitas utama dalam penegakkan diagnosis, namun pada duodenal web pemeriksaan pencitraan perlu dilakukan dalam menegakkan diagnosis

TERIMAKASIH