drug abuse - discussion

Upload: andinfn

Post on 11-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DiscussionGejala putus obat amphetamine biasanya terjadi pada pengguna amphetamine dan memiliki relevansi klinik sebagai gejala dari kekambuhan amphetamine. Beberapa penelitian sudah meneliti untuk masalah terapi farmakologi pada gejala putus obat amphetamine. Hingga saat ini, hanya amineptine dan mirtazapine yang sudah terbukti dapat mengatasi masalah ini, baik secara placebo control, blind, ataupun random. Amineptine adalah golongan stimulan dan merupakan inhibitor reuptake dopamine. Di Prancis, Amineptine digunakan sebagai antidepressan. Ampitemin ini ditarik dari peredaran pada tahun 1999 karena terjadi banyak penyalahgunaan obat ini. Mirtazapine adalah antidepressan dengan toleransi yang sangat baik dan lebih aman. Hal ini disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration dan digunakan pada depresi sedang hingga berat. Mirtazapine adalah piperazinoazepine tetrasiklik dimana menekan pusat aktivitas noradrenergik dan serotogenik dengan memblokade reseptor alpha-2 dan antagonis reseptor serotonin-2 dan serotonin-3 selektif. Mirtazepine juga menunjukkan peningkatan tingkat keinginan bunuh diri yang menunjukkan adanya efek samping dan sedikit penyalahgunaan.Hasil dari review menyatakan bahwa amineptine memiliki sedikit keuntungan dalam meningkatkan kepatuhan dalam terapi dan meningkatkan kondisi general tetapi tidak ada keuntungan secara langsung dalam gejala putus obat amphetamine. Amineptine ditarik dari peredaran, penelitian tambahan dan perkembangan klinik dari amineptine untuk putus obat amphetamine tidaklah menjamin. Penulis tidak menemukan mirtazapin dalam kepatuhan terapi pada gejala putus obat amphetamine. Hasil ini berdasarkan data pada penelitian Cruickshank (2008) dan penelitian mirtazapine oleh Kongsakon (2005), dengan metode yang berbeda. Pada hasil kesimpulannya, belum ada pengobatan yang paling efektif sebagai terapi putus obat Amphetamine.Pada penelitian Cantwell dan Schuckit, dinyatakan bahwa pengobatan potensial pada pengobatan gejala putus obat amphetamine sangat dibutuhkan. Penelitian klinik lainnya menyatakan bahwa adanya riwayat gejala putus obat Amphetamine, dapat menimbulkan kekambuhan pada penggunaan Amphetamine selanjutnya sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Pengobatan sebaiknya mempertimbangkan untuk mengevaluasi clinical trial ke depannya termasuk adanya peningkatan aktivitas dopamin, norepinephrine, dan/atau serotonin pada otak. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang gejala putus obat amphetamine pada perkembangan teknologi penelitian kedepannya dengan desain penelitian yang tepat.