draft materi

Upload: ririsherly

Post on 10-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ko

TRANSCRIPT

* BUMIL1. PENGERTIANPemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar

2. TUJUAN Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh kembang bayi; Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi, Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

3. MANFAATDapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit

4. JADWAL KUNJUNGANSetiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal:1) Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 28).3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 36 dan sesudah minggu ke 36)Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam

5. TEMPAT KUNJUNGANPelayanan kegiatan pelayanan antenatal terdapat dari tenaga medis yaitu dokter umum dan dokter spesialis dan tenaga paramedic yaitu bidan, perawat yang sudah mendapat pelatihan. Pelayanan antenatal dapat dilaksanakan di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, Bidan Praktik Swasta, polindes, rumah sakit bersalin dan rumah sakit umum.

6. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN KETIKA KUNJUNGANPelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 Ta. (Timbang) berat badanb. Ukur (Tekanan) darahc. Ukur (Tinggi) fundus uterid. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilanf. Tes terhadap penyakit menular sexualg. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil setelah dibuat diagnosa kehamilan. Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah :a. Intervensi Dasar1) Pemberian Tetanus Toxoida) Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum, pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang-kurangnya 2 kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2 kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan serta dosis pemberian yang tepat.b) Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atasc) Jadwal pemberian TT

keterangan : artinya apabila dalam waktu 3 tahun Wanita Usia Subur (WUS) tersebutmelahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum(TN). 2) Pemberian Vitamin Zat Besia) Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.b) Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 Mg (zat besi 60 Mg) dan Asam Folat 500 Mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi, karena mengganggu penyerapan.

b. Intervensi KhususIntervensi khusus adalah melakukan khusus yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan faktor resiko dan kelainan yang ditemukan, meliputi:1) Faktor resiko, meliputi:a) Umur(1) Terlalu muda, yaitu dibawah 20 tahun(2) Terlalu tua, yaitu diatas 35 tahunb) Paritas(1) Paritas 0 (primi gravidarum, belum pernah melahirkan)(2) Paritas > 3c) IntervalJarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekurangkurangnya 2 tahun.

d) Tinggi badan kurang dari 145 cme) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm2) Komplikasi Kehamilana) Komplikasi obstetri langsung(1) Perdarahan(2) Pre eklamasi/eklamsia(3) Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida(4) Anak besar, hidramnion, kelainan kembar(5) Ketuban pecah dini dalam kehamilan.b) Komplikasi obstetri tidak langsung(1) Penyakit jantung(2) Hepatitis(3) TBC (Tuberkolosis)(4) Anemia(5) Malaria(6) Diabetes militusc) Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)

Standar Pelayanan Kebidanan Pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan obstetric neonatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan kebidanan di setiap tingkat pelayanan. Standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkan atas : (1) standar pelayanan umum terdiri dari 2 standar (standar 1 - 2), (2) standar pelayanan antenatal terdiri dari 6 standar (standar 3 8), (3) standar pertolongan persalinan terdiri dari 4 standar (standar 9 12), (4) standar pelayanan nifas terdiri dari 3 standar (standar 13 15) dan (5) standar penanganan kegawatdaruratan obstetrik-neonatal terdiri dari 9 standar (standar 16 24).Menurut Depkes RI (2005b) standar pelayanan antenatal terdiri atas 6 standar, yakni :

1. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil Tujuannya adalah mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya.Hasilnya : a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemerikasaan kehamilan secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil c. Meningkatkan cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu

2. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Tujuannya adalah memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan. Hasilnya : a. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 x selama kehamilan b. Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat c. Deteksi dini dan pengananan komplikasi kehamilan d. Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan. e. Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kedaruratan.

3. Standar 5 : Palpasi Abdominal Tujuannya adalah memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentu letak, posisi dan bagian bawah janin.Hasilnya : a. Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik b. Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sesuai dengan kebutuhan c. Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai dengan kebutuhan.

4. Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan Tujuannya adalah menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatsi anemia sebelum persalinan berlangsung. Hasilnya : 1. Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk 2. Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia 3. Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR

5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Tujuannya adalah mengenali dan menemukan secara dini hepertensi pada kehamilan dan memerlukan tindakan yang diperlukan. Hasilnya : a. Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklamsia

6. Standar 8 : Persiapan Persalinan Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa persalinan direncanakan dalam lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan terampil. Hasilnya : a. Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan persalinan yang bersih dan aman b. Persalinan direncanakan ditempat yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan terampil. c. Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin, jika perlu d. Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila perlu.