draft laporan ekskursi petrologi
DESCRIPTION
draft laporan praktikum lapangan petrologiTRANSCRIPT
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN EKSKURSI KRISTALOGRAFI, MINERALOGI, DAN PETROLOGIDESA GUNUNG MASIGIT KECAMATAN CIPATAT
KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum Kuliah Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi
Semester III Pada Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2011/2012
Disusun oleh :
KELOMPOK 10
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGFAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN1433 H / 2012 M
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |1
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN EKSKURSI KRISTALOGRAFI, MINERALOGI, DAN PETROLOGI DESA GUNUNG MASIGIT KECAMATAN CIPATAT
KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktikum Kuliah Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi
Semester III Pada Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2011/2012
Disusun oleh :
1. Ahmad Assayuti L 10070109032
2. Bobby Yusuf Ramadhan 10070109013
3. Merlin Nabella 10070110120
4. Rd Pirlan Fiirmansyah 10070110102
5. M Naufal Fadhillah 10070110112
6. Deris Aryadi S 10070110147
7. Tito Permato 10070110010
8. Yusup Sutrisno 10070110025
9. Muhammad Anugrah F T 10070110029
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGFAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN1433 H / 2012 M
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |2
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan alam yang beraneka ragam di permukaan bumi ini, mendorong
rasa keingintahuan para ilmuan untuk mengkajinya. Salah satu ilmu terapan yang
menyangkut dalam kajian bumi ini adalah petrologi. Petrologi merupakan salah
satu cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang klasifikasi atau
penggolongan suatu batuan. Diantaranya meliputi komposisi, genesa atau
keterjadian, serta hubungannya dengan proses geologi dan sejarah
keterbentukkan batuan itu sendiri. Kegiatan lapangan petrologi, dalam hal ini
bertujuan sebagai pembanding antara teori – teori yang telah didapat pada
praktikum di laboratorium dengan keadaaan lapangan sebenarnya.
Keterkaitannya Dunia pertambangan dengan disiplin ilmu petrologi sangat
erat, karena dimanapun mineral ataupun bahan galian tambang didapat, maka
terlebih dahulu harus diteliti mengenai kondisi, keterjadian, serta penyebaran
dari bahan galian tambang tersebut. Ilmu Petrologi salah satu kajiannya adalah
mempelajari genesa dan sejarah mengenai singkapan batuan tersebut, dengan
demikian kita dapat mengetahui keadaan dan kondisi cadangan maupun
penyebaran dari bahan galian yang ada di lokasi penelitian. Dengan melakukan
penelitian dan observasi ke lapangan langsung, maka dapat ditarik satu
kesimpulan, apakah daerah penelitian itu layak atau tidaknya ditambang. Seperti
pada daerah penelitian, di Desa Citatah Kecamatan Padalarang, Kabupaten
Bandung, Propinsi Jawa Barat. Daerah ini memiliki beberapa singkapan,
diantaranya adalah singkapan batuan beku, singkapan batuan sedimen dan
singkapan batuan metamorf.
B. Maksud dan Tujuan
Kegiatan ekskursi lapangan kirstalografi, mineralogi, dan petrologi bagi
mahasiswa pertambangan dimaksudkan untuk melakukan pengamatan
langsung, observasi, dan pengukuran suatu keadaan bentang alam, serta aspek
geologinya. Kegiatan ekskursi kali ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan
dan pengetahuan serta aplikasi tentang praktek lapangan di suatu daerah,
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |3
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
dengan disertai beberapa analisa terhadap objek-objek yang ditemui di daerah
Cipatat ini.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ekskursi lapangan kristalografi, mineralogi,
dan petrologi ini antara lain adalah :
Melakukan pengukuran tebal lapisan singkapan, panjang singkapan
Menganalisa sumber daya batuan yang tersebar dengan metode sample
Melakukan pengukuran strike dan dip
Melakukan pemetaan lintasan
Menghitung kekar kemudian dibuat diagram kipas dan diagram rosset
LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ekskursi lapangan kristalografi, mineralogi, dan petrologi ini terletak
di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat,
Propinsi Jawa Barat. Dari Kabupaten Bandung ke Desa Gunung Masigit berjarak
± 22 Km dari Bandung dan dapat ditempuh dengan waktu ± 2 jam, dapat dilalui
dengan angkutan umum, kendaraan roda dua dan roda empat
Letak astronomis daerah ini yaitu antara 767500mE – 770000 mE
9244500mS – 9242500 mS. Dengan luas daerah 12.420,70 Ha. Secara
geografis Desa Gunung Masigit disebelah utara dibatasi oleh Desa Cirawamekar
Kecamatan Cipatat, disebelah selatan desa ini dibatasi dengan Desa Cikande,
Kecamatan Batujajar, sedangkan dibagian sebelah timur daerah ini dibatasi oleh
Desa Padalarang-Ciburuy Kecamatan Padalarang, dan disebelah barat dibatasi
oleh Desa Citatah Kecamatan Cipatat.
Kondisi geografis daerah Desa Gunung Masigit menurut data monografi
Desa Gunung Masigit memiliki ketinggian tanah di atas permukaan air laut
sebesar 700 m hingga 797 m dengan topografi daerahnya berupa perbukitan.
(Peta topografi terlampir )
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |4
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |5
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
TOPOGRAFI DAERAH KEGIATAN
1. Stasiun 1
Morfologi: memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnya
40%.
Vegetasi: tumbuhan liar berupa rumput ilalang dan juga semak belukar.
Foto 1Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 1
2. Stasiun 2b
Morfologi: memiliki jenis morfologi yang perberbukitan dan persen
lerengnya 45%.
Vegetasi: tumbuhan liar berupa rumput ilalang, tumbuhan paku dan juga
semak belukar.
Foto 2Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 2b
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |6
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
3. Stasiun 3
Morfologi: memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnya
45%.
Vegetasi: tumbuhan liar berupa rumput ilalang, tumbuhan pisang dan juga
semak belukar.
Foto 3Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 3
4. Stasiun 4
Morfologi: memiliki morfologi berupa perberbukitan dengan persen
lerengnya 30%.
Vegetasi: tumbuhan pisang dan juga alang alang.
Foto 4Singkapan, Vegatasi, dan Morfologi pada Stasiun
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |7
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
5. Stasiun 5
Morfologi: memiliki morfologi perberbukitan dengan persen lerengnya
40%.
Vegetasi: tumbuhan liar berupa rumput ilalang.
Foto 5Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 5
6. Stasiun 6
Morfologi: memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnya
25%.
Vegetasi: tumbuhan pisang dan juga semak belukar.
Foto 6Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 6
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |8
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
7. Stasiun 7
Morfologi: memiliki morfologi berupa bukit kecil dan persen lerengnya
28%.
Vegetasi: tumbuhan jagung, kersen ilalang singkong dan pisang.
Foto 7Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 7
8. Stasiun 8
Morfologi: memiliki morfologi berupa bukit kecil dan persen lerengnya
28%.
Vegetasi: pohon pisang, singkong, kelapa serta tumbuhan liar seperti
ilalang dan semak belukar.
Foto 8Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 8
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |9
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
9. Stasiun IX
Morfologi: memiliki morfologi bergelombang kuat dan persen lerengnya
10%.
Vegetasi: pohon pisang, singkong, kelapa serta tumbuhan liar seperti
ilalang dan semak belukar.
Foto 9Singkapan, Vegetasi, dan Morfologi pada Stasiun 9
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |10
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |11
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
GEOLOGI DAERAH KEGIATAN
Daerah ini merupakan wilayah perbukitan lipatan yang dibentuk oleh
gamping dan marmer. Hal ini terlihat dari batuan-batuan apa saja yang tedapat di
daerah ini. Di daerah ini juga terdapat perlapisan yang mengandung pasir dan
lanau.
Stratigrafi
HASIL GUNUNGAPI TUA (0-150m) : BREKSI, LAHAR, LAVA –
Breksi gunungapi, breksi aliran, endapan lahar dan lava
menunjukkan kekar lempeng dan tiang, susunannya antara
andesit dan basal.
FORMASI RAJAMANDALA ANGGOTA BATU GAMPING (0-
650m) – Batu gamping dan pejal, batu gamping berlapis.
Kebanyakan berwarna muda dengan poraminifera besar
berlimpah.
FORMASI RAJAMANDALA ANGGOTA LEMPUNG, NAPAL,
BATU PASIR KUARAS (1150m) – Lempung abu-abu tua sampai
hitam , lempung napalan, napal globigerina, batupasir kuarsa, dan
konglomerat kerakal kuarsa mengandung lembar-lembar mika,
jalur-jalur batubara, dan ambar
FORMASI CITARUM : anggota batupasir dan batulanau (1200m).
batupasir berlapis sempurna berselingan dengan batulanau,
batulempung, graywacke dan breksi.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |12
Qob
Oml
Omc
Mts
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |13
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
KEGIATAN LAPANGAN
Kegiatan awal lapangan ini dimulai dengan persiapan alat yang bertempat di
unisba. Setelah itu kami berangkat dari unisba menuju unisba desa gunung
masigit kecamatan cipatat kabupaten bandung barat provinsi jawa barat. Setelah
sesampainya pada lokasi kegiatan kami memplot daerah tempat kami turun
sebagai acuan untuk membuat peta kesampaian daerah.lalu kami menuju balai
desa dan memplot daerah itu kembali,dan menunggu giliran untuk menuju
stasiun yang akan kita teliti, berikut ini hasil kegiatan lapangan dari stasiun 1
sampai 9
A. Stasiun 1
Hasil pengamatan di stasiun 1 pada pukul 10.15 WIB dalam keadaan cuaca
mendung dengan koordinat 769559mE 9243881mS serta elevasi 669 mdpl,
dan memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnya 40%,
dengan vegetasi berupa tumbuhan liar berupa rumput ilalang dan juga
semak belukar. Didapatkan hasil singkapan yang berupa perselingan antara
batu lanau dan pasir, arah strike/dipnya N220E/300, yang memiliki panjang
singkapan 12 m dan tebal 1,76 m, tebal lapisan batu pasir 20cm, batu lanau
10cm, batu pasir 18cm, dan terakhir batu lanau 7cm, dengan arah foto N
1260 E.
Gambar 1Foto Singkapan Batuan Sedimen pada Stasiun 1
B. Stasiun 2b
Hasil pengamatan di stasiun 2 pada pukul 11.40 WIB dalam keadaan cuaca
mendung dengan koordinat 769534mE 9243840mS serta elevasi 702 mdpl,
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |14
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
dan memiliki jenis morfologi yang berupa perberbukitan dan persen
lerengnya 45%, dengan vegetasi berupa tumbuhan liar berupa rumput
ilalang, tumbuhan paku dan juga semak belukar. Didapatkan hasil singkapan
berupa perselingan singkapan batuan lempung dan pasir dan strike/dipnya
N3060E/170, yang memiliki panjang singkapan 2,10 m dan tebal 24,4 m,
dengan tebal tiap lapisan adalah lanau 1,5cm, pasir 3mm, lanau 1,1cm dan
pasir 6cm. dengan arah foto N 3330 E.
Gambar 2Foto Singkapan Batuan Sedimen pada Stasiun 2b
C. Stasiun 3
Hasil pengamatan di stasiun 3 pada pukul 12.15 WIB dalam keadaan cuaca
cerah berawan dengan koordinat 769595mE 9243755mS serta elevasi 727
mdpl, dan memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnyal
45%, vegetasi berupa tumbuhan liar berupa rumput ilalang, tumbuhan
pisang dan juga semak belukar. Didapatkan hasil singkapan berupa
singkapan batuan beku yang mengulit bawang yang diakibatkan oleh intrusi
magma dengan panjang singkapan 11,5m dan lebarnya 3, 5m dengan arah
foto N 240 E.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |15
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Gambar 3Foto Singkapan Batuan Beku pada Stasiun 3
D. Stasiun 4
Hasil pengamatan di stasiun 4 pada pukul 12.26 WIB dalam keadaan cuaca
cerah berawan dengan koordinat 769602mE 9243721mS serta elevasi 727
mdpl dan memiliki morfologi berupa perberbukitan dan persen lerengnya
30%, dahulu nya daerah ini berupa sungai yang megalami longsoran
dengan vegetasi berupa tumbuhan pisang dan juga alang alang. Singkapan
yang terlihat adalah batuan andesit dan memiliki panjang singkapan 4,07 m
dan lebar 4.25 m dengan arah foto N400E.
Gambar 4Foto Singkapan Batuan Beku pada Stasiun 4
E. Stasiun 5
Hasil pengamatan di stasiun 5 pada pukul 12.36 WIB dalam keadaan cuaca
cerah berawan dengan koordinat 769613mE 9243721mS serta elevasi 731
mdpl dan memiliki morfologi perberbukitan dan persen lerengnya 40%,
dengan vegetasi berupa tumbuhan pisang dan juga semak belukar.
Didapatkan hasil singkapan yang berupa batu lanau, strike/dipnya
N1050E/100, yang memiliki panjang singkapan 8.52 m dan tebal 14 cm,
dengan arah foto N 520 E.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |16
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Gambar 5Foto Singkapan Batuan Sedimen pada Stasiun 5
F. Stasiun 6
Hasil pengamatan di stasiun 6 yang merupakan tambang marmer pada
pukul 14.03 WIB dalam keadaan cuaca cerah berawan dengan koordinat
768766mE 9243228mS serta elevasi 756 mdpl, dan memiliki morfologi
berupa perberbukitan dan persen lerengnya 25%, dengan vegetasi berupa
tumbuhan liar berupa rumput ilalang. Didapatkan hasil singkapan berupa
singkapan batu marmer. Pada pertambangan marmer digunakan metode
penambangan quary, yaitu metoda pemotongan marmer dengan bentuk
kubus yang menggunakan gergaji khusus. Untuk batu marmer yang memiliki
banyak celah tidak dipotong melainkan dihancurkan hingga ±1500 mess.
Dan arah foto N33oE
Foto 10Tambang Marmer pada Stasiun 6
G. Stasiun 7
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |17
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Hasil pengamatan di stasiun 7 pada pukul 14.58 WIB dalam keadaan cuaca
mendung dengan koordinat 767682mE 9242753mS serta elevasi 669 mdpl,
dan memiliki morfologi berupa bukit kecl dan persen lerengnya 28%, dengan
vegetasi berupa tumbuhan jagung, kersen ilalang singkong dan pisang.
Didapatkan hasil singkapan yang berupa perselingan antara pasir, pasir
sedang, dan pasir kasar, dan tebal masing-masing singkapan adalah 1m,
20cm, 60cm dan strike/dipnya N3300E/350, yang memiliki panjang singkapan
2.5 m dan lebar 2.8 m, dengan arah foto N3300E
Gambar 6Foto Singkapan Batuan Sedimen pada Stasiun 7
H. Stasiun 8
Hasil pengamatan di stasiun 8 pada pukul 15.15 WIB dalam keadaan cuaca
mendung dengan koordinat 767666mE 9242743mS serta elevasi 738 mdpl,
dan memiliki morfologi berupa bukit kecil dan persen lerengnya 28%,
dengan vegetasi berupa ilalang. Didapatkan hasil singkapan berupa
singkapan batu pasir, yang terdiri dari pasir kasar, pasir halus, dan tebal
masing-masing singkapan 1m, 20cm, 60cm, dan terdapat sesar naik/antiklin
sebesar 5cm, dengan panjang singkapan 2,3 m dan tebal 1.85m dengan
arah foto N 3380 E.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |18
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
Gambar 7Foto Singkapan Batuan Sedimen pada Stasiun 8
I. Stasiun 9
Hasil pengamatan di stasiun 9 pada pukul 17.00 WIB dalam keadaan cuaca
mendung dengan koordinat 766643mE 9243798mS serta elevasi 514 mdpl,
dan memiliki morfologi bergelombang kuat 10%, dengan vegetasi berupa
pohon pisang, singkong,kelapa serta tumbuhan liar seperti ilalang dan
semak belukar. Didapatkan hasil berupa kekar yang memiliki panjang 1m
dan tebal 60 cm dengan arah foto N3300E. Diagram rosset, diagram kipas,
dan tabel terlampir.
Gambar 8Foto Kekar pada Stasiun 9
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |19
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
KESIMPULAN
Dari analisa yang dilakukan dengan pengamatan di daerah Cipatat dapat
disimpulkan bahwa :
1. Keadaan topografi di daerah Desa Gunung Masigit pada umumnya
termasuk perbukitan terjal.
2. Pada umumnya vegetasi didaerah cipatat ini berupa tumbuhan pisang.
Ilalang, rumput liar, tumbuhan paku, dan juga semak belukar.
3. Pada daerah ekskursi ditemukan singkapan batuan sedimen berupa
perselingan pasir lempung maupun lempung pasir. Pada dasarnya,
keterbentukan perselingan lempung pasir diakibatkan karena waktu
keterbentukkannya berbeda – beda.
4. Pada daerah penelitian khususnya pada stasiun III ditemukan singkapan
batuan beku andesit dengan struktur mengulit bawang. Hal ini terjadi
disebabkan oleh adanya intrusi magma yang diteruskan dengan pengikisan
oleh air.
5. Pada daerah penelitian khususnya pada stasiun IV ditemukan singkapan
metasedimen yang disebabkan karena adanya pengaruh intrusi magma.
Telah diketahui sebelumnya bahwa pada stasiun IV telah terjadi intrusi
magma sehingga pada stasiun IV merupakan effect dari adanya intrusi
magma yang disebut dengan zona backing effect.
6. Di daerah Gunung Masigit terdapat banyak gamping dikarenakan pada
dahulu kala daerah tersebut adalah lautan dangkal, dan kemudian terangkat
keatas oleh gaya-gaya endogen.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |20
Laporan Ekskursi Lapangan Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi 2012
7. Terbentuknya batu marmer diakibatkan karena adanya proses metamorfosa
pada batu gamping. Pada lokasi tambang marmer ini digunakan metode
penambangan quary, yaitu metoda pemotongan marmer dengan bentuk
kubus yang menggunakan gergaji khusus. Untuk batu marmer yang memiliki
banyak celah tidak dipotong melainkan dihancurkan hingga ±1500 mess.
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung |21