draft

5
Setelah Periode Intervensi Antara 6 dan 72 jam, jumlah pasien dalam kelompok yang menerima infus yang volumenya sama, pasien yang dalam kelompok perawatan biasa menerima volume yang lebih besar. Kebanyakan pasien dalam kelompok EGDT menerima koloid intravena, tetapi secara keseluruhan hampir sama antara keduanya. Jumlah pasien yang menerima kristaloid intravena adalah sama pada kedua kelompok, tetapi pada kelompok yang menjalani perawatan biasa mendapatkan volume yang lebih besar. Jumlah pasien yang menerima transfusi sel darah merah lebih tinggi pada kelompok EGDT, tetapi volumenya lebih besar pada kelompok yang menjalani perawatan biasa. Penggunaan vasopressor dan dobutamin tetap lebih tinggu pada kelompok EGDT. Meskipun jumlah pasien yang menerima trombosit dan plasma segar sama antara kedua kelompok, namun volume trombosit lebih besar pada kelompok EGDT, sedangkan volume plasma segar lebih tinggi pada kelompok yang menjalani perawatan biasa (Tabel 2, dan tabel 7). Pada 72 jam, fisiologis, biokimia dan nilai SOFA serupa pada kedua kelompok (tabel S8 dalam lampiran). Hasil utama Kematian pada 90 hari ada perbedaan secara signifikan antara dua kelompok, dengan hasil kematian yang dilaporkan 184 dari 623 pasien (29,5%) pada kelompok EGDT dan 181 dari 620 pasien (29,2%) pada kelompok yang menjalani perawatan biasa, dengan resiko relative disesuaikan di kelompok EGDT 1,01 (95% Cl, 0,85-1,20; P=0.90), untuk pengurangan resiko absolut dari -0,3 persen (95% Cl, -5,4 menjadi 4,7). Setelah penyesuaian karaktek dasar, odd rasionya adalah 0,95 (95% Cl, 0,74- 1,24; P=0,73) (tabel 3). Sensitivitas kesalahan pada hasil analisa (2 pada kelompok EGDT dan 6 pada kelompok yang menjalani perawatan biasa) menunjukan kisaran dari 0.99 sampai 1.03. tidak ada efek yang terbukti (P=0.56). angka kepatuhan sesuai dengan analisis, adalah 1,02 (95% Cl, 0.78 sampai 1.32; P=0.90) (Tabel S9 dan Fig. S7 dalam lampiran). Hasil Sekunder

Upload: azizah-boenjamin

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurding

TRANSCRIPT

Setelah Periode IntervensiAntara 6 dan 72 jam, jumlah pasien dalam kelompok yang menerima infus yang volumenya sama, pasien yang dalam kelompok perawatan biasa menerima volume yang lebih besar. Kebanyakan pasien dalam kelompok EGDT menerima koloid intravena, tetapi secara keseluruhan hampir sama antara keduanya. Jumlah pasien yang menerima kristaloid intravena adalah sama pada kedua kelompok, tetapi pada kelompok yang menjalani perawatan biasa mendapatkan volume yang lebih besar. Jumlah pasien yang menerima transfusi sel darah merah lebih tinggi pada kelompok EGDT, tetapi volumenya lebih besar pada kelompok yang menjalani perawatan biasa. Penggunaan vasopressor dan dobutamin tetap lebih tinggu pada kelompok EGDT. Meskipun jumlah pasien yang menerima trombosit dan plasma segar sama antara kedua kelompok, namun volume trombosit lebih besar pada kelompok EGDT, sedangkan volume plasma segar lebih tinggi pada kelompok yang menjalani perawatan biasa (Tabel 2, dan tabel 7). Pada 72 jam, fisiologis, biokimia dan nilai SOFA serupa pada kedua kelompok (tabel S8 dalam lampiran).

Hasil utamaKematian pada 90 hari ada perbedaan secara signifikan antara dua kelompok, dengan hasil kematian yang dilaporkan 184 dari 623 pasien (29,5%) pada kelompok EGDT dan 181 dari 620 pasien (29,2%) pada kelompok yang menjalani perawatan biasa, dengan resiko relative disesuaikan di kelompok EGDT 1,01 (95% Cl, 0,85-1,20; P=0.90), untuk pengurangan resiko absolut dari -0,3 persen (95% Cl, -5,4 menjadi 4,7). Setelah penyesuaian karaktek dasar, odd rasionya adalah 0,95 (95% Cl, 0,74-1,24; P=0,73) (tabel 3). Sensitivitas kesalahan pada hasil analisa (2 pada kelompok EGDT dan 6 pada kelompok yang menjalani perawatan biasa) menunjukan kisaran dari 0.99 sampai 1.03. tidak ada efek yang terbukti (P=0.56). angka kepatuhan sesuai dengan analisis, adalah 1,02 (95% Cl, 0.78 sampai 1.32; P=0.90) (Tabel S9 dan Fig. S7 dalam lampiran).

Hasil SekunderRata-rata skor SOFA pada 6 jam, proporsi pasien yang menerima bantuan kardiovaskular yang canggih dan lama rawat di ICU secara signifikan lebih besar pada kelompok EGDT dibading kelompok yang menjalani perawatan biasa. Tidak ada hasil sekunder lainnya yang berbeda secara signifikan (Tabel 3, dan tabel S10 di Lampiran tambahan). Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam durasi kelangsungan hidup antara dua kelompok (P=0,63 dengan uji log-rank; disesuaikan dengan rasio hazard, 0.94, i95% Cl, 0,79-1,11; P=0.46) (Gambar 2). Berarti skor EQ-5D dan QALYs adalah sama pada kedua kelompok. Biaya rata-rata lebih tinggi pada kelompok EGDT ( 12.414 [US $ 17.647]) dibandingkan pada kelompok perawatan biasa ( 11.424 [US $ 16.239]), tetapi perbedaannya tidak signifikan (P=0,26) (Tabel 3, dan tabel S11 melalui S16 dan gambar S8 dalam lampiran). Keuntungan tambahan untuk EGDT dibandingkan dengan yang menjalani perawatan biasa adalah negatif (Tabel S17 dan S18 dan gambar S9 pada lampiran). Probabilitas bahwa EGDT mempunyai biaya yang efektif adalah dibawah 20%.

Analisis subkelompokTidak ada perbedaan yang signifikan mengenai efek EGDT menurut subkelompok prespectified seperti yang didefinisikan oleh derajat protokoler perawatan yang digunakan di kelompok yang menjalani perawatan biasa, umur, skor MEDS, SOFA skor, atau waktu (P=0,39-0,72) (tabel S9 dan gambar S11 dalam lampiran).

Kejadian serius dan merugikanSetidaknya satu peristiwa buruk yang serius dilaporkan pada 30 pasien (4,8%( pada kelompok EGDT dan 26 pasien (4,2%) pada kelompok yang menjalani perawatan biasa (P=0,58) (tabel 3, dan tabel S19 dalam lampiran). 4 efek samping serius yang dilaporkan yang terkait dengan EGDT yaitu dua kasus edema paru, satu kasus aritmia, yang dianggap mungkin terkait dan satu kasus iskemia miokard, yang dianggap pasti terkait. Sedangkan pada kelompok yang menjalani perawatan biasa didapatkan 4 peristiwa (dalam 3 pasien) yaitu kasus pneumothoraks dan satu kasus edema paru, yang dianggap mungkin akan terkait kemudian satu kasus fibrilasi ventrikel, yang dianggap pasti terkait.

DiskusiDalam penelitian kami melibatkan orang dewasa dengan tanda-tanda awal syok septik yang disampaikan kepada IGD di Inggris, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam angka kematian di 90 hari antara mereka yang menerima 6 jam EGDT dan mereka yang menerima resusitasi biasa. Meskipun tingkat keseluruhan kematian dalam kelompok perawatan biasa lebih rendah dari pada yang diantisipasi (29% - 40%). Pengaruh EGDT tidak berbeda secara signifikan dalam subkelompok yang ditentukan. Kebanyakan pasien yang menerima EGDT dirawat dan masuk ICU lebih lama. Intensitas pengobatan lebih besar pada kelompok EGDT, didorong dengan kepatuhan terhadap protocol yang ditunjukan oleh diharuskannya menggunakan kateter vena sentral, cairan infus, obat vasoaktif dan transfuse sel darah merah. Peningkatan intensitas tercermin oleh nilai SOFA secara signifikan lebih tinggi dan juga tambahan hari untuk menerima bantuan kardiovaskular yang canggih. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil sekunder lainnya, termasuk kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan, yang secara substasi lebih buruk pada kelompok pasien yang sakit parah (0,60) dibanding pada populasi umum yang sama antara usia dan jenis kelamin (0,80). Raa-rata penggunaan EGDT meningkatkan biaya dan hasil QALYs serupa pada kedua kelompok, probabilitas bahwa EGDT mempunyai biaya yang efektif adalah dibawah 20%. Penelitian kami didirikan dalam konteks dunia nyata dan besar, perwakilan dan sample dicampur, skitar seperempatnya diambil dari rumah sakit NHS di Inggris. Pembuatannya cepat dan penelitian di dukung penuh oleh 1260 pasien selama periode waktu yang lebih pendek dari pada dua penelitian serupa di Amerika Serikat dan Australia. Faktor lain diminimalkan untuk mengurangi potensi perubahan yang mempengaruhi hasil. Tidak seperti studi sebelumnya, penelitian kami melaporkan kualitas hidup dan efektifitas biaya pada 90 hari. Follow up dan semua analisis yang dilakukan sesuai dengan rencana analisis statistik. Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Seperti dalam semua studi yang mendaftarkan pasien yang datang ke bagian gawat darurat, perekrutan lebih menantang pada akhir pecan dan selama jam pulang kantor; dari keseluruhan, hanya sepertiga dari pasien yang memenuhi syarat direkrut, meskipun pengecualian dari studi oleh seorang dokter jarang. Intervensi tidak bisa dibutakan, tetapi resiko bias itu diminimalkan melalui pengacakan pusat untuk memastikan penyembunyian tugas studi kelompok dan penggunaan hasil primer yang tidak bias pengamatan. Karena tingkat kematian lebih rendah dari pada yang diantisipasi, data penelitian kami mungkin tidak berlaku untuk pengaturan dengan kematian yang lebih tinggi. Tidak seperti Rivers et al., dalam penelitian mereka tahun 2001, kami tidak melihat penurunan yang signifikan dalam angka kematian di rumah sakit pada pasien yang menggunakan EGDT. Banyak aspek manajemen sepsis awal telah berubah selama 15 tahun terakhir, seperti yang dapat dilihat dalam membandingkan antara kelompok perawatan biasa. Dalam penelitian kami, dibandingkan dengan studi oleh Rivers et al., angka kematian secara substansial berkurang, pengacakan dilakukan setelah sakit pasien tampak berkurang (dengan menurunkan kadar laktat darah dan fisiologi akut dan evaluasi kesehatan kronis [APACHE] II skor), dan semua pasien menerima antibiotik sebelum pengacakan. Selain itu, pasien kami menerima volume yang jauh lebih rendah dari cairan infus dan obat-obatan vasoaktif lebih (tabel S20 dalam lampiran).Tingkat kepatuhan EGDT baik dan setara dengan tingkat kepatuhan diproses dan hasil uji coba dan lebih tinggi dari tingkat dilaporkan sesuai dengan sebagian hasil pedoman SSC. Kebanyakan hasil yang sama dengan yang dilaporkan pada proses dan hasil uji coba, walaupun angka kematian yang dilaporkan di studi kami lebih rendah dari pada proses tapi lebih tinggi dari pada hasilnya. menurut catatan, proporsi yang lebih tinggi dari pasien pada penelitian kami dibanding proses dan hasil uji bertemu dari dua kriteria inklusi yaitu hipotensi refrakter dan hiperlaktatemia (tabel S21 dalam lampiran) faktor yang berhubungan dalam data base ICU nasional, kita dua kali lipat angka kematian dirumah sakitnya (Tabel S22 dalam lampiran).Kesimpulannya, hasil kami menunjukan bahwa teknik ang digunakan dalam resusitasi biasa telah berkembang selama 15 tahun sejak studi penting oleh Rivers et al. dalam penelitian kami, rumah sakit NHS mencapai tingkat kelangsungan hidup pasien yang mendapatkan perawatan biasa mirip dengan yang dicapai oleh pasien yang mendapatkan EGDT yang dalam studi sebelumnya untuk pasien dengan syok septik yang diidentifikasi lebih awal dan menerima antibiotic intravena dan resusitasi cairan yang memadai. Penambahan pemantauan Scvo2 terus menerus dan protokolisasi ketat tidak meningkatkan hasil pada kelompok EGDT. Hasil kami melengkapi trio yang meneliti tentang EGDT, yang semuanya menunjukan bahwa EGDT tidak untuk dari yang menjalani perawatan biasa.