Untuk kebutuhan komponen kelistrikan kapal tahun2011 adalah : Kabel 740.897 meter, MSB 67 unit, Genset2011 adalah : Kabel 740.897 meter, MSB 67 unit, Genset85 unit, Panel 850 unit, Lampu 8496 unit, Socket 1976unit dan Switch 1579 unit. Tahun 2012 adalah : Kabel579732.341 meter, MSB 66 unit, Genset 83 unit, Panel 821unit, Lampu 8401 unit, Socket 1957 unit dan Switch1564 unit. Tahun 2013 adalah : Kabel 725.187meter, MSB 67 unit, Genset 84 unit, Panel 869
k d hunit, Lampu 8258 unit, Socket 1941 unit dan Switch1526 unit.
Biaya InvestasiyIndustri MSB & PanelBiaya investasi Rp 2 915 913 000 BEP pada tahun ke 6Biaya investasi Rp. 2.915.913.000,‐ BEP pada tahun ke‐6.Industri GensetBi i t i R 8 BEP d t h kBiaya investasi Rp. 3.127.278.000,‐ BEP pada tahun ke‐7.Industri Box Lampu & SaklarBi i t i R BEP d t h kBiaya investasi Rp. 1.999.247.250,‐ BEP pada tahun ke‐5.Industri KabelBi i i R BEP d h kBiaya investasi Rp. 2.439.591.000,‐ BEP pada tahun ke‐4.
SaranSaranIndustri penunjang, dalam hal ini industri komponenkelistrikan kapal harus mampu melihat kebutuhankelistrikan kapal harus mampu melihat kebutuhanpasar yang ada secara berkala.Sampel penggunaan komponen kelistrikan kapalSampel penggunaan komponen kelistrikan kapalmasih sedikit dan hanya untuk beberapa tipe kapalsaja. Oleh karena itu jumlah sampel penggunaankomponen kelistrikan kapal diperbanyak dan dariberbagai tipe kapal. Agar hasil estimasi kebutuhankomponen kelistrikan kapal dapat lebih akuratkomponen kelistrikan kapal dapat lebih akurat.Analisa investasi dan layout industri dalam penelitianini hanya untuk perkiraan awal saja Maka dari ituini hanya untuk perkiraan awal saja. Maka dari itudiperlukan analisis tentang investasi dan layoutindustri yang lebih lanjut lagi dalam pengembanganindustri komponen kelistrikan kapal di Indonesia.
Sekian dan Terimakasih AtasP h tiPerhatiannya
Hubungan Industri perkapalang p pdengan industri lainnya
Industri perkapalan dan industri komponenkelistrikan kapal atau dengan kata lain adalah industrip gpenunjang, memiliki keterkaitan yang tidak dapatdipisahkan. Apabila ditinjau dari industripenunjang, maka industri perkapalan merupakankonsumen. Oleh sebab itu, industri penunjang harus
b k j k h i dmampu bekerja sama untuk memahami dan menyerapkepentingan industri perkapalan kedalam pola
l S d k bil diti j d ipelayanannya. Sedangkan apabila ditinjau dariindustri perkapalan, industri penunjang merupakansalah satu bagian dari suatu proses produksi Dengansalah satu bagian dari suatu proses produksi. Dengankata lain, industri penunjang merupakan perluasanperusahaan.perusahaan.
Persebaran Galangan KapalPersebaran Galangan KapalNasional
Kapasitas Bangunan Baru GalanganKapal NasionalKapal Nasional
Detail Proyeksi Kebutuhan Kapal Tahun 2010No Owner Tipe Kapal Unit Keterangan1 PT Pertamina Tanker 3500 DWT 1 PT. Daya Radar Utama2 PT Pertamina Tanker 3500 DWT 1 PT. Daya Radar Utama3 PT Pertamina Tanker 6500 DWT 1 PT. Dok Perkapalan Surabaya4 PT Pertamina Tanker 6500 DWT 1 PT. Dok Perkapalan Surabaya
Detail Proyeksi Kebutuhan Kapal Tahun 2010
5 PT Pertamina Tanker 17500 DWT 2 Next Project6 PT Pertamina Tanker 6500 DWT 1 Next Project7 PT Pertamina Tanker 3500 DWT 3 Next Project8 Pelindo 1 Tug Boat 2x1200 HP 1 PT. Dok Perkapalan Surabaya9 Pelindo 1 Tug Boat 2x1200 HP 1 Tender10 Pelindo 1 Tug Boat 2x1200 HP 1 Tender11 Pelindo 1 Tug Boat 2x1200 HP 1 Tender12 DADN ( ITALY ) Tanker 6200 DWT 1 PT. PAL13 Nn Tanker 6200 DWT 1 PT. PAL14 Pelindo 2 Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 PT. DKB Palembang15 PT. Trisila Laut Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 PT. Dumas16 Damen Shipyard Tug Boat 2x1200 HP 1 PT. Dumas17 DITJEN HUBDAT Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 PT. Dumas18 DITJEN HUBDAT Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 PT. Dumas19 DITJEN HUBDAT Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 PT. Ben Santosa20 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender21 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender22 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender23 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender24 Pelindo 2 Tugboat 2x1200 HP 1 Tender25 Pelindo 2 Tug Boat 2x800 HP 1 Tender26 Pelindo 2 Tug Boat 2x800 HP 1 Tender27 Pelindo 2 Tug Boat 2x1600 HP 1 Tender28 Pelindo 2 Tug Boat 2x1600 HP 1 Tender29 Pelindo 2 Tug Boat 2x600 HP 1 Tender30 Pelindo 2 Tug Boat 2x600 HP 1 Tender31 Pelindo 2 Tug Boat 2x400 HP 1 Tender32 Pelindo 2 Tug Boat 2x400 HP 1 Tender33 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender34 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender35 LLASDP Ferry Ro‐Ro 500 GT 1 Tender36 Pelindo 3 Tug Boat 2x1250 HP 1 Tender37 Pelindo 3 Tug Boat 2x1250 HP 1 Tender38 Pelindo3 Tug Boat 2x1250 HP 1 Tender
TOTAL 41Kapal
Persyaratan Rulese sya ata u esSeperti yang tertera dalam buku peraturanklasifikasi agar terpenuhi persyaratan kelaikan kapalklasifikasi, agar terpenuhi persyaratan kelaikan kapalmeliputi :Cara penginstalasiannya (sesuai kondisi sekitar)Cara penginstalasiannya (sesuai kondisi sekitar)Komponen yang digunakan (jenis, kapasitas, dll)C ik & jiCara pemeriksaan & pengujiannya
Faktor yang mempengaruhi instalasi listrik diataskapal antara lain :pKondisi sekitar (suhu, kelembaban, dsb)Gerakan kapal (inklinasi 22 5 °C dsb)Gerakan kapal (inklinasi 22,5 C, dsb)Getaran kapal (frek. 2 ‐ 25 Hz, dst)
GeneratorBeberapa hal yang perlu mendapat perhatian utamaBeberapa hal yang perlu mendapat perhatian utamaadalah :Bahan / MaterialBahan / MaterialTahan terhadap udara laut yang mengandung uap air & garam air laut dan uap minyak& garam, air laut dan uap minyak.Bagian yang terbuat dari alloy (tidak tahan air laut) dilindungi dengan cat khusus yang sesuaidilindungi dengan cat khusus yang sesuai.
Skema Generator
Stator
Rotor
Rotor dan Stator
Exiter
Main Switch Board & PanelKomponen Yang Digunakan :Komponen Yang Digunakan :Harus dipenuhi ketentuan dalam standar yang berlaku Terutama terhadap pengaruh kondisi sekitarberlaku. Terutama terhadap pengaruh kondisi sekitardan pemilihan bahan serta isolasi yang tepat.Pemutus daya (circuit breaker) harus memilikiPemutus daya (circuit breaker) harus memilikisertifikat uji jenis dan pemilihannya disesuaikankebutuhankebutuhan.
Perangkat PeneranganKomponen Yang Digunakan :Komponen Yang Digunakan :Seluruh bagian perangkat penerangan dari jenispemakaian di kapalpemakaian di kapal.Pemilihan berdasar kebutuhan (tergantung tempat & kondisi sekitar)kondisi sekitar).
Lampu Navigasi
Lampu Penerangan Kapal (Fluorescent Light)
Lampu Penerangan Kapal (Incandescent Light)
Lampu Sorot Kapal (Flood Light)
Lampu Tahan Api (Explosion Proof Light)
KabelKomponen Yang Digunakan :Komponen Yang Digunakan :Pada prinsipnya semua kabel dan kawat berisolasiharus dari jenis yang telah disetujui kelas (type test harus dari jenis yang telah disetujui kelas (type test certificate).Bahan konduktor : electrolytic copper dengan tahanany pp g/ resistivity tidak melebihi 17,241 ohm.mm2/km pada20 °C.Bahan isolasi dan tebal dinding isolasi dari jenis yang telah diakui (standar).P k k l h dil i i Permukaan anyaman kawat metal harus dilapisi cat yang bebas timah (lead‐free) dan tahan bakar (flame‐retardant)retardant).
Kabel Listrik Untuk Pemakaian di KapalK b l di d l i t l i li t ik di k t k Kabel di dalam instalasi listrik dipergunakan untuk menghantarkan arus listrik.
Proses Produksi KomponenGambar DesignGambar Design
Pada tahap ini, pihak customer menyerahkan gambar – gambar sepertione line diagram specification building data teknis dan peralatanone line diagram, specification building, data teknis dan peralatanyang akan dikontrol, warna panel, dan data pendukung lainnya. Dari data spesifikasi tersebut kemudian dibuatkan data material yang akandigunakan dan gambar kerjadigunakan dan gambar kerja.
• Approve ClassppDari gambar design yang telah dibuatkan gambar kerja kemudiandikirimkan ke Badan Klasifikasi untuk diperiksa. Setelah diperiksa dandisetujui oleh pihak Class maka pihak design akan menyerahkandisetujui oleh pihak Class, maka pihak design akan menyerahkandaftar material ke bagian purchasing / pembelian untuk diorder.
Proses AssemblyDari gambar produksi yang ada akan digunakan sebagi acuan prosesAssembly. Pada proses ini melalui beberapa tahap, yaitu :y p p p, yMechanicDisini berlangsung proses pembuatan box panel yang meliputi cutting / pemotongan pelat bending atau penekukan pelat dan welding / / pemotongan pelat, bending atau penekukan pelat dan welding / pengelasan untuk penyambungan beberapa bagian potongan agar terbentuk menjadi box panel.Painting / PengecatanPainting / PengecatanHasil dari Mechanic akan diperiksa oleh QC. Bila hasilnya sudahsesuai dengan standar maka proses selanjutnya adalah painting /
t P t i i d b b t h itpengecatan. Pengecatan ini ada beberapa tahap yaitu :a. Pelapisan cat anti karatb. Pelapisan cat dasarpc. Pelapisan dempul untuk menutup bagian yang kurangrata, terutama pada bagian sambungan pelatd Dan yang terakhir adalah pengecatan utama sesuai dengan warnad. Dan yang terakhir adalah pengecatan utama sesuai dengan warnayang diminta oleh pihak customer
Electric AssemblySetelah proses painting / pengecatan selesai, selanjutnya adalah
k j b i li ik Di i i k k di ki Adpekerjaan bagian listrik. Disini semua komponen akan dirakit. Adabeberapa tahap dalam pekerjaan ini, yaitu pemasangan :a. Komponen utama / komponen fixingp p gb. Pemasangan kabel / wiring
• Function TestSetelah pekerjaan instalasi listrik selesai, kemudian dilakukanFunction Test. Disini dilakukan pemeriksaan seperti pemasanganFunction Test. Disini dilakukan pemeriksaan seperti pemasangankomponen, pemasangan kode tiap – tiap komponen, kekuatanpengabelan secara menyeluruh. Kemudian juga dilakukan Check Line, yaitu pengecekan semua jalur kabel apakah sudah sesuai denganyaitu pengecekan semua jalur kabel apakah sudah sesuai dengangambar rangkaian listrik (Electric Diagram). Dari hasil pemeriksaan inidapat diketahui apakah panel telah siap difungsikan atau tidak.
Shop Test InternalPada tahap ini dilakukan pengujian fungsi kerja rangkaian panel apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan Dalam halapakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan. Dalam halini pengujian dilakukan oleh pihak pembuat panel sendiri sesuaidengan standar yang digunakan pihak pembuat.
• Official Shop TestSetelah test internal selesai dilakukan maka selanjutnya adalah prosesSetelah test internal selesai dilakukan, maka selanjutnya adalah prosesOfficial Shop Test. Pengujian ini dilaksanakan dengan disaksikan olehpihak Biro Klasifikasi dan Owner.
• Delivery• Commisioning• Commisioning
Dalam hal ini dilakukan test sesuai dengan kondisi sebenarnya (dikapal).
Pembangunan Kapal 2005 ‐ 2010g p
Sumber : Survei Galangan KapalSumber : Survei Galangan Kapal
Hasil Perhitungan MSE Kapal Tugboat 2x600 HP
MSE
Moving
Average
1 0.62
2 0.42
3 0 393 0.39oo
thing
0.1 0.910.2 0.740.3 0.620 4 0 54
Expo
nential Smo 0.4 0.54
0.5 0.490.6 0.470.7 0.46
E 0.8 0.460.9 0.47
minimum 0.39
Hasil Perhitungan MSE Kapal Tugboat 2x800 HP
MSE
Moving
Average
1 0.62
2 0.42
3 0.39
0 1moo
thing
0.1 0.91
0.2 0.74
0.3 0.62
0.4 0.54
Expo
nential Sm
0.5 0.49
0.6 0.47
0.7 0.46
0.8 0.46
0.9 0.47
minimum 0.39
Hasil Perhitungan MSE Kapal Tugboat 2x1200 HP
MSE
Moving
Average
1 0.62
2 0.42
3 0.39
0 1
oothing
0.1 0.91
0.2 0.74
0.3 0.62
0.4 0 54
Expo
nential Sm 0.54
0.5 0.49
0.6 0.47
0.7 0.46E
0.8 0.46
0.9 0.47
minimum 0.39
Hasil Perhitungan MSE Kapal Tugboat 2x1600 HP
MSE
Moving
Average
1 1.40
2 1.00
3 0.67
oothing
0.1 1.27
0.2 1.27
0.3 1.29
0 4 1 31
xpon
ential Smo 0.4 1.31
0.5 1.33
0.6 1.33
0.7 1.33Ex 1.33
0.8 1.33
0.9 1.33
minimum 0.67
Hasil Perhitungan MSE Kapal Ferry Ro‐ro 300 GT
MSE
Moving
Average
1 6.02
2 1.71
A3 0.85
hing
0.1 14.52
0.2 10.35
0.3 7.71
onen
tial Smoo
t 7.71
0.4 6.04
0.5 4.95
0.6 4.23
Expo 0.7 3.74
0.8 3.40
0.9 3.16
i i 0 85minimum 0.85
Hasil Perhitungan MSE Kapal Ferry Ro‐ro 500 GT
MSE
Moving
Average
1 14.26
2 11.71
3 7.96
oothing
0.1 15.38
0.2 14.07
0.3 13.21
0 4 12 75
xpon
ential Smo 0.4 12.75
0.5 12.67
0.6 12.91
0.7 13.43E
0.8 14.21
0.9 15.19
minimum 7.96
Hasil Perhitungan MSE Kapal Ferry Ro‐ro 750 GT
MSEMSE
Moving
Average
1 0.65
2 0.50
3 0.44othing
0.1 0.54
0.2 0.57
0.3 0.61
pone
ntial Smoo 0.4 0.63
0.5 0.65
0.6 0.68
0 7 0 70Ex
0.7 0.70
0.8 0.73
0.9 0.78
minimum 0.44
H il P hit MSE K l T kHasil Perhitungan MSE Kapal Tanker 3500 DWT
MSE
3500
Moving
Average
1 3.79
2 2.88
3 3.37oo
thing
0.1 4.16
0.2 3.86
0.3 3.61
0 4
xpon
ential Smo 0.4 3.39
0.5 3.22
0.6 3.08
0.7 2 97Ex
0.7 2.97
0.8 2.89
0.9 2.85
minimum 2.85
H il P hit MSE K l T kHasil Perhitungan MSE Kapal Tanker 6500 DWT6500
MSE
ng
ge
1 2.68
Movin
Averag
2 2.17
3 2.17
0.1 2.72l Smoo
thing
0.2 2.48
0.3 2.29
0.4 2.14
0 5
Expo
nential 0.5 2.05
0.6 1.99
0.7 1.97
0.8 1 961.96
0.9 1.97
minimum 1.96
H il P hit MSE K l T kHasil Perhitungan MSE Kapal Tanker 17500 DWT500
MSE
ing
age 1 0.69
Mov
Avera
2 0.38
3 0.54
0.1 0.85
0.2 0 72
ial Smoo
thing
0.2 0.72
0.3 0.62
0.4 0.53
0.5 0.47
Expo
nent 0.6 0.42
0.7 0.38
0.8 0.35
0.9 0.34
minimum 0.34
Grafik Proyeksi Kebutuhan Kapaly p
Grafik Proyeksi KebutuhanGrafik Proyeksi KebutuhanKomponen Kelistrikan Kapalp p
GT ‐ DWT
Model Kualitatif
Regresi
Rata-rata
Peramalan
Kualitatif
Model
Time series
SmoothingMoving Average
Kuantitatif
KAUSAL
Average
ExponentialSmoothingg
Model kualitatif:•Tidak memerlukan data kuantitatifTidak memerlukan data kuantitatif•Unsur subyektifitas peramalan sangat besar dalam hasil peramalan•Baik untuk peramalan jangka panjangModel kuantitatif•Data kondisi masa lalu•Data kondisi masa lalu•Data tersebut dapat dikuantifisir•Diasumsikan pola data masa lalu akan berlanjut pada masa yang akan datangRegresi = Satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel tehadap variabel yang lain.M vin v B m nf t jik m n sumsik n b h p mint n p s t t p st bil s p nj n ktuMoving average = Bermanfaat jika mengasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil sepanjang waktu
(menjadi estimasi dari permintaan periode berikutnya)Exponential smoothing = Suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki permalan dengan
merata-rata (menghaluskan=smoothing) nilai masa lalu dari data runtutkt d ( k i l)waktu dengan cara menurun (eksponensial)
• Pola tren (trend) adalah suatu pola yang menunjukkan adanya kenaikan atau bahkan Pola tren (trend) adalah suatu pola yang menunjukkan adanya kenaikan atau bahkan penurunan atas data permintaan untuk jangka tertentu. Pola ini sesuai diterapkan dalam metode peramalan regresi linier, dan exponential smoothing (Teguh Broto, 2002).
• Pola musiman adalah suatu pola yang menunjukkan pergerakan permintaan yang di hi l h i P d l i i k lih fl k i i d l dipengaruhi oleh musim, Pada pola ini, akan terlihat fluktuasi permintaan dalam satu interval waktu tertentu (periode). Metode peramalan yang sesuai dengan pola ini adalah metode moving average dan weight moving average (Teguh Broto, 2002).
• pola siklikal (cycle), fluktuasi permintaan secara jangka panjang akan membentuk pola pola siklikal (cycle), fluktuasi permintaan secara jangka panjang akan membentuk pola sinusoidal atau gelombang atau siklus. Pola yang terbentuk hampir mirip dengan pola musiman namun pada pola musiman bentuk dari kurva permintaan terhadap waktu adalah variatif dan waktunya secara umum berulang setiap tahunnya. Metode peramalan
i d l i i d l h d i i h i d yang sesuai dengan pola ini adalah metode moving average, weight moving average dan exponential smoothing (Teguh Broto, 2002).