8. GERHANAGerhana adalah peristiwa jatuhnya banyangan sebuah benda langit ke benda
langit lain akibat tertutupnya sebagian cahaya matahari kearah benda langit tersebut.
Fenomena gerhana yang sudah dikenal masyarakat umum adalah gerhana matahari
dan gerhana bulan. Ada beberapa istilah lain yang berhubungan dengan gerhana yaitu
transit dan okultasi. Transit adalah peristiwa melintasnya sebuah benda langit kecil di
antara Bumi dan sebuah benda langit yang berdiameter sudut jauh lebih besar.
Contohnya transit Merkurius (7 Mei 2003) dan transit Venus (6 Juni 2012). Sedangkan
okultasi adalah peristiwa terhalangnya sebuah benda langit kecil oleh benda langit
berdiameter sudut besar. Contohnya Jupiter yang terhalang oleh Bulan.
8.1. VARIASI UKURAN PIRINGAN MATAHARI DAN BULAN
Gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan fenomena yang menarik jika
diamati dari Bumi. Karena suatu kebetulan ukuran matahari kira-kira 400 kali lebih
besar dari ukuran bulan dan jarak Matahari-Bumi juga kira-kira 400 kali lebih jauh dari
jarak Bumi-Bulan. Akibatnya piringan matahari dan piringan bulan yang dilihat dari
bumi memiliki ukuran yang hampir sama. Namun karena bentuk orbit bulan
mengelilingi bumi berbentuk elips dan bentuk orbit bumi mengelilingi matahari juga
berbentuk elips menyebabkan ukuran piringan matahai dan ukuran piringan bulan
mengalami sedikit variasi. Variasi inilah yang menyebabkan penampakan gerhana
menjadi berbeda-beda.
Diameter sudut matahari bervariasi dari 39’,46 hingga 32’,53 atau semidiameter
sudut matahari bervariasi antara 944” hingga 976”. Jadi dalam satu tahun ukuran
sudut kenampakan matahari bervariasi sekitar 3%, akibat variasi jarak Bumi-Matahari.
Sedangkan semidiameter bulan berkisar antara 882” hingga 1006”. Variasi ukuran
bulan mencapai 12%, akibat variasi jarak Bumi-Bulan. Adanya variasi ukuran
165 | P a g e
piringan Matahari dan Bulan ini, pada suatu saat gerhana Matahari, piringan bulan bisa
7% lebih besar dari piringan Matahari (2” lebih besar). Pada saat lain, ukuran piringan
bulan bisa mencapai 10% lebih kecil dari ukuran piringan Matahari (atau 3” lebih kecil).
Oleh sebab itulah kita bisa mengamati gerhana matahari cincin atau gerhana matahari
total.
8.2. FASE-FASE BULAN
Diamati dari Bumi, Bulan menunjukan fase-fase yang terjadi karena konfigurasi
Bumi-Bulan-matahari. Periode sideris Bulan adalah waktu yang diperlukan Bulan
mengelilingi Bumi, kira-kira 27,3 hari. Sedangkan Periode sinodis Bulan adalah adalah
waktu yang diperlukan Bulan dari suatu fase ke fase yang sama berikutnya, kira-kira
29,5 hari.
166 | P a g e
24.0012.00
18.00
6.00
21.0015.00
3.009.00
Gambar 8.1. Fase-fase Bulan
Setiap harinya bulan selalu terbit dan terbenam pada waktu yang berbeda. Tiap hari
bulan terlambat kira-kira 50 menit. Misalkan hari ini bulan terbit jam 18.00 maka besok
ia akan terbit jam 18.50.
Kita dapat mengetahui kapan bulan terbit ataupun terbenam. Coba perhatikan
diagram fase bulan diatas. Untuk mengetahui kapan bulan terbit pada fase tertentu:
I. Tarik garis tegak lurus terhadap fase bulan yang bersangkutan.
II. Titik paling timur adalah waktu terbit, dan titik paling barat adalah waktu
terbenam.
Sebagai contoh, perhatikan diagram dibawah ini
167 | P a g e
Bumi
Bulan Baru
Kuartir pertama
Bulan Purnama
Kuartir terakhir
6.00
12.00
18.00
24.00
15.0021.00
9.00
Sabit muda
Gambar 8.2. Penentuan waktu terbit sampai terbenam Bulan
a. Perhatikan garis solid. Bulan purnama akan terbit pada pukul 18.00, berada
dimeridian pukul 24.00 dan terbenam pukul 6.00.
b. Perhatikan garis putus-putus. Bulan sabit muda akan terbit pukul 9.00, berada
dimeridian pukul 15.00 dan terbenam pukul 21.00
Perubahan penampakan wajah bulan disebabkan perubahan kedudukan bulan
terhadap Matahari yang menyebabkan bagian piringan Bulan yang terkena sinar
matahari berubah-ubah. Fenomena unik lainnya adalah permukaan Bulan yang
menghadap permukaan Bulan selalu sama. Hal ini disebabkan periode revolusi (periode
Bulan mengelilingi Bumi) dan rotasi Bulan sama
8.3. KEMIRINGAN ORBIT BULAN BULAN
Tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana Matahari dan tidak setiap bulan
purnama akan terjadi gerhana Bulan. Hal ini disebabkan oleh bidang orbit Bulan yang
ridak sebidang dengan orbit Bumi (ekliptika), tetapi membentuk sudut 5,20. Gerhana
hanya akan terjadi jika Bulan berada pada fase bulan purnama atau bulan baru dan
pada saat itu bulan berada di sekitar titik potong orbitnnya dengan ekliptika. Titik
potong ini dikenal dengan nama titik node tanjak atau titik simpul.
8.4. MUSIM GERHANA
Gerhana terjadi saat Bulan berada kira-kira segaris dengan Bumi dan Matahari,
dan saat itu Bulan berada di salah satu titik simpulnya. Dengan kata lain, gerhana bisa
terjadi jika garis nodal searah dengan Bumi-Matahari.
168 | P a g e
Gambar 8.3. Kemiringan Orbit Bulan terhadap Ekliptika
Pada saat konfigurasi Bumi-Matahari- garis nodal seperti pada A dan C pada
gambar diatas, pada waktu fase bulan baru akan terjadi gerhana matahari, dan saat
fase bulan purnama akan terjadi gerhana bulan. Saat-saat seperti itu dinamakan musim
gerhana. Dalam satu tahun terjadi dua musim gerhana, yaitu saat konfigurasi A dan C
tercapai. Namun musim gerhana tidak tepat terpisah 6 bulan, karena garis nodal sendiri
bergesar dengan laju 190 pertahun kearah barat. Akibatnya musim gerhana terjadi
dalam interval yang lebih pendek yaitu 173,3 hari.
169 | P a g e
Garis nodal
Tdk terjadi gerhana
Tdk terjadi gerhana
terjadi gerhanaterjadi gerhana
A
B
C
D
Gambar 8.4. Musim gerhana
Interval waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi matahari dari konfigurasi A
kembali ke konfigurasi semula dinamakan tahun gerhana. Satu tahun gerhana terdiri
dari dua musim gerhana. Karena gerak garis nodal tadi maka satu tahun gerhana tidak
sama dengan satu tahun tropis (selang satu tahun yang biasa kita gunakan sehari-hari).
8.5. SERI SAROS
Sejak abad kesembilan, pengulangan gerhana telah diamati oleh bangsa
Chaldean. Dari pengamatan mereka, diketahui bahawa gerhana yang mirip akan
terulang tiap kira-kira 18 tahun 11 hari. Periode ini dikenal dengan istilah saros.
Gerhana yang dipisahkan oleh satu periode saros memiliki karakteristik yang sangat
mirip dan dikelompokkan ke dalam satu keluarga yang dinamakan seri saros.
Seri saros berkaitan dengan panjang interval-interval sebagai berikut:
Bulan sinodis
Yaitu interval dari fase bulan baru kembali ke bulan baru. Panjang bulan sinodis
adalah 29,53059 hari
170 | P a g e
Gambar 8.5. Pergeseran garis nodal
Bulan drakonis
Yaitu interval yang dibutuhkan bulan untuk bergerak dari satu node kembali ke
node tersebut. Panjang bulan drankonis adalah 27,21222 hari
Bulan anomalistik
Yaitu interval yang dibutuhkan bulan untuk bergerak dari perigee (titik terdekat
ke Bumi) kembali ke perigee. Panjang bulan anomalistic adalah 27,55455 hari
Satu periode saros panjangnya adalah 18 tahun 10 hari lebih 1/3 hari atau
kurang lebih sama dengan 223 bulan sinodis (6585,321 hari) atau kurang lebih sama
dengan 242 bulan drakonis (6585,357 hari). Artinya pada selang satu periode saros
bulan kembali pada fase yang sama pada titik node yang sama juga. Selain itu satu
periode saros juga kurang lebih sama dengan 239 bulan anomalistic (6585,537 hari). Ini
membuat selang satu periode saros selain mengembalikan bulan pada fase yang sama
pada titik node yang sama juga mengembalikan bulan pada jarak yang hampir sama
dari bumi. Oleh sebab itulah gerhana yang dipisahkan oleh satu periode saros akan
memiliki karakteristik yang sangat mirip.
Akibat panjang periode saros yang panjang harinya memiliki pecahan (kira-kira
1/3), maka saat gerhana berikutnya yang dipisahkan oleh satu periode saros terjadi,
bumi telah berputar kira-kira 1/3 hari. Karena itu lintasan gerhana yang dipisahkan oleh
satu periode saros akan bergeser 1200 ke arah barat. Dan setiap 3 siklus saros (56 tahun
34 hari) gerhana bisa diamati pada wilayah geografis yang sama.
Seperti yang telah disebutkan diatas, gerhana-gerhana yang dipisahkan oleh
periode saros dikelompokkan menjadi sebuah seri saros. Seri saros tidak akan bertahan
selamanya. Seri saros lahir dan mati, dan beranggotakan sejumlah tertentu gerhana.
Seri saros ini tidak bertahan selamanya karena satu periode saros itu lebih pendek ½
hari dari 19 tahun gerhana. Akibatnya setelah satu periode saros, titik node akan
bergeser 0,50 ke arah timur. Karenanya, setelah lewat sejumlah periode saros tertentu,
jarak titik node sudah sedemikian jauh dari matahari/bulan sehingga tidak
171 | P a g e
memungkinkan lagi terjadinya gerhana. Saat itu terjadi, seri saros yang bersangkutan
akan mati, dan seri saros baru akan lahir.
8.6. GERHANA MATAHARI
Pada saat gerhana matahari, bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi dan
bulan menutupi sebagian atau seluruh cahaya matahari yang kearah bumi.
Berdasarkan penampakannya saat puncak gerhana, gerhana matahari dapat dibedakan
menjadi:
A. Gerhana matahari total
Pada gerhana matahari total, seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan
bulan. Saat gerhana matahari total, ukuran piringan bulan sama besar atau lebih
besar dari piringan matahari (gambar 8.7. A)
B. Gerhana matahari cincin
Pada gerhana matahari cincin, ujung umbra tidak mencapai permukaan bumi.
Hanya perpanjangan umbra saja (yang disebut antumbra atau anti umbra) yang
mencapai permukaan bumi. Meski seluruh piringan bulan berada di depan
piringan matahari tetapi ukurannya lebih kecil dari piringan matahari, akibatnya
172 | P a g e
Gambar 8.6. Gerhana Matahari
tidak seluruh piringan matahari tertutupi. Bagian piringan matahari yang tidak
tertutupi piringan bulan tersebut masih bercahaya sementara bagian tengahnya
tertutup bulan. Karena itu gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin
(gambar 8.7. B)
C. Gerhana matahari sebagian
Pada gerhana matahari sebagian, saat puncak gerhana, tidak seluruh piringan
bulan menutupi piringan matahari dan tidak seluruh piringan bulan berada di
depan piringan matahari (gambar 8.7. C)
Dikenal juga istilah gerhana sentral dan gerhana non sentral. Gerhana sentral adalah
gerhana yang terjadi dengan garis penghubung matahari-bulan berpotongan dengan
permukaan bumi. Sedangkan jika garis penghubung tersebut tidak memotong
permukaan bumi, gerhana tersebut dinamakan gerhana non-sentral. Gerhana matahari
173 | P a g e
Gambar 8.7. Macam-macam Gerhana Matahari
total dan gerhana matahari cincin termasuk gerhana sentral. Sedangkan gerhana
matahari sebagian ada yang sentral dan ada yang tidak.
8.7. GERHANA BULAN
Pada saat gerhana bulan, bayangan bumi akan jatuh ke permukaan bulan dan
sebagian atau seluruh cahaya matahari kea rah bulan akan dihalangi oleh bumi.
Akibatnya kita akan melihat cahaya bulan menjadi lebih redup.
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat dibedakan
menjadi:
1. Gerhana bulan total
Jika saat fase puncak gerhana, seluruh piringan bulan masuk ke dalam bayangan
inti/umbra bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total
2. Gerhana bulan sebagian
Jika hanya sebagian bulan saja yang masuk ke daerah umbra bumi dan sebagian
lagi berada dalam bayangan tambahan/penumbra bumi pada saat fase
maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana bulan penumbra total
174 | P a g e
Gambar 8.8. Gerhana Bulan
Pada gerhana jenis ini, seluruh bulan maasuk ke dalam penumbra pada saat
fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian bulan yang masuk ke umbra atau
tidak tertutupi oleh penumbra.
4. Gerhana bulan penumbra sebagian
Pada gerhana jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari bulan yang
memasuki penumbra.
Gerhana bulan penumbra biasanya tidak terlalu menarik. Karena pada gerhana
bulan jenis ini, penampakan gehana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat
bulan purnama biasa.
Momen-momen gerhana bulan
a. P1 adalah saat piringan bulan menyentuh penumbra bumi
b. U1 adalah saat piringan bulan menyentuh umbra bumi
c. U2 adalah saat piringan bulan telah memasuki umbra bumi
175 | P a g e
Gambar 8.9. Macam-macam gerhana bulan
d. Puncak gerhana adalah saat piringan bulan tepat berada di tengah-tengah
umbra bumi
e. U3 adalah saat piringan bulan akan keluar dari umbra bumi
f. U4 adalah saat piringan bulan telah keluar dari umbra bumi
g. P4 adalah saat piringan bulan telah keluar dari penumbra bumi
Andre Danjon, seorang astronom Prancis melakukan klasifikasi gerhana bulan
total berdasarkan penampakan dan kecerlangan gerhana. Skala Danjon itu adalah
sebagai berikut:
a. L = 1
Gerhana bulan total diberi skala L = 1 jika saat fase gerhana totalnya, bulan
terlihat sangat gelap, hampir-hampir tidak terlihat terutama saat puncak
gerhana
b. L = 2
176 | P a g e
Gambar 8.10. Momen gerhana bulan
Gerhana bulan total diberi skala L = 2 jika saat fase gerhana totalnya, bulan
terlihat gelap keabu-abuann atau berwarna coklat kotor. Detail permukaan
bulan hampir-hampir tidak terlihat.
c. L = 3
Gerhana bulan total diberi skala L = 3 jika saat fase gerhana totalnya, bulan
berwarna merah tua atau merah seperti karat besi. Bagian piringan umbra
terlihat relative lebih terang
d. L = 4
Gerhana bulan total diberi skala L = 4 jika saat fase gerhana totalnya, bulan
berwarna merah bata. Bagian piringan umbra terlihat terang kukuning-
kuningan.
e. L = 5
Gerhana bulan total diberi skala L = 5 jika saat fase gerhana totalnya, bulan
berwarna jingga ternag atau seperti warna tembaga. Umbra Bumi terlihat
sangat terang.
Penampakan gerhana yang dilukiskan dalam skala Danjon ini menggambarkan
keadaan atmosfer bagian atas dari daerah yang sedang mengalami senja/fajar saat
gerhana terjadi. Jika atmosfer di atas daerah yang mengalami senja/fajar itu relative
bersih, maka saat fase gerhana bulan total piringan bulan akan berwarna merah. Ini
terjadi karena molekul-molekul udara menghamburkan cahaya matahari yang
melaluinya dengan hamburan yang sebanding dengan λ4 (λ = panjang gelombang). Ini
berarti semakin kecil panjang gelombang (semakin kearah biru pada spectrum cahaya),
semakin efektif ia dihamburkan. Karena panjang gelombang warna merah adalah yang
paling panjang maka ia yang paling sedikit dihamburkan. Karena itu cahaya matahari
yang melewati atmosfer bumi dan dihamburkan ke umbra/penumbra saat mencapai
bulan komponen yang dominan adalah warna merah
Sedangkan jika atmosfer banyak mengandung partikel debu misalnya dari
letusan gunung berapi, hamburan oleh partikel ini berpengaruh sama terhadap seluruh
177 | P a g e
panjang gelombang visual. Karena itu umbra menjadi lebih gelap, dan saat fase gerhana
total piringan bulan hampir tidak kelihatan.
CONTOH:
1. Pada saat gerhana Bulan Total berlangsung kemungkinan diamater sudut Umbra
Bumi (dari titik pusat sumbu Umbra/Penumbra) dibanding dengan diameter sudut
Bulan adalah
a. 2.5 – 3 kali
b. 5 – 7.5 kali
c. 1 – 2 kali
d. 12.5 – 15.5 kali
e. sekitar 10 kali
(OSP 2007)
2. Sebuah kota di dekat ekuator mengalami fase bulan Purnama yang berlangsung
pada tanggal 4 Maret 2007 jam 06:17 WIB, pada waktu itu terjadi pula Gerhana
Bulan Total (GBT). Maka Gerhana Bulan Total yang berlangsung pada tanggal
tersebut akan dimulai
a. sekitar 30-40 menit sebelum jam 06:17 WIB
b. pada jam 06:17 WIB
c. sesudah jam 06:17 WIB
d. momen GBT bisa mulai 2 jam sebelum fase bulan Purnama
e. momen GBT bisa mulai 1 jam sesuda fase bulan Purnama
(OSP 2007)
PEMBAHASAN:
1. Perhatikan gambar dibawah ini
Rm = Radius Matahari = 6,96 x 108 m
Rb = Radius Bumi = 6,37 x 106 m
dm = jarak Matahari-Bumi = 1,496 x 1011 m
178 | P a g e
dg = jarak Bumi-Bulan = 3,84 x 108 m
2Rx = lebar umbra bumi yang dilintasi bulan
Gunakan hubungan tan
tanθ=Rxx
= Rb(x+dg)
= Rm(x+dg+dm)
Cari besar x
Rb(x+dg)
= Rm(x+dg+dm)
Rb ( x+dg+dm )=Rm ( x+dg )
Rb .x−Rm. x=Rm.dg−Rb .dg−Rb .dm
x= Rm.dg−Rb .dg−Rb.dmRb−Rm
x=(6,96 x108) . (3,84 x 108 )−6,37 x 106(3,84 x 108+1,5x 1011)
¿¿
Selanjutnya kita cari Rx
Rxx
= Rb( x+dg )
Rx= Rb .xx+dg
= 6,37 x106 .1 x109
1 x109+3,84 x 108=4,6x 106m
Diketahui radius bulan 1750 km = 1,75 x 106 m, maka kita dapat perbandingan
2.RxDbulan
=9,2x 106
3,5x 106=2,63
Sehingga jawaban yang paling tepat adalah (a) 2,5 – 3 kali
179 | P a g e
2. Dari soal diatas didapat bahwa perbandingan umbra bumi terhadap diameter
bulan = 2,63. Perhatikan gambar dibawah ini
Bulan (lingkaran kecil) melintasi umbra bumi (lingkaran yang lebih besar), dimana
diasumsikan bulan tepat melintas diameter umbra bumi. Lama gerhana total
adalah sejak kontak 1 hingga kontak 4. Dapat dilihat bahwa lama gerhana sama
dengan waktu yang dibutuhkan bulan untuk menempuh jarak sudut sebesar umbra
bumi, ditambah dengan jarak sudut satu diameter sudut bulan (diameter sudut
bulan kurang lebih sama dengan diameter sudut matahari yaitu 0,530)
t= θω
= θ3600
T sideris Bulan
= θ .T sideris bulan3600
¿(2,63+1 ) . (0,530 ). (27,32 x24 ) jam
3600=3,5 jam
Apabila dianggap bahwa fase bulan purnama dicapai tepat di tengah tengah
gerhana bulan total, maka waktu gerhana 1,75 jam sebelum bulan purnama hingga
1,75 jam setelah bulan purnama, dan dimulai 1,75 jam = 1 jam 45 menit sebelum
fase bulan purnama, mendekati 2 jam. Sehingga jawaban yang paling tepat (D)
180 | P a g e
K1K2K3K4
LATIHAN
1. Bulan kwartir pertama melintas meridian kira-kira pada….
a. Jam 12
b. Jam 18
c. Jam 24
d. Jam 6
e. Jam 9
2. Gerhana bulan total bisa diamati…
a. Pada lajur sempit pada permukaan bumi
b. Dari setengah permukaan bumi
c. Hanya saat dekat fase bulan baru
d. Hanya terjadi tengah malam
e. Hanya terjadi saat bulan terbit
3. Meskipun tiap bulan terjadi bulan baru, tetapi tidak setiap bulan terjadi gerhana
matahari. Hal ini disebabkan oleh…
a. Jarak bulan yang berubah-ubah dari bumi
b. Jarak bumi yang berubah-ubah dari matahari
c. Orbit bulan yang tidak lingkaran
d. Adanya inklinasi orbit bulan
e. Adanya presesi bumi
4. Jika suatu hari kita melihat pada jam 24 malam bulan berada di meridian, maka
bulan saat itu sedang ada dalam fase…
a. Bulan baru
b. Bulan purnama
c. Bulan kwartir pertama
d. Bulan kwartir akhir
e. Bulan cembung
181 | P a g e
5. Gerhana matahari total lebih sering terjadi daripada gerhana bulan total, tetapi
hanya sedikit orang yang pernah melihat gerhana matahari total. Hal ini
disebabkan oleh…
a. GMT terjadai siang hari dan GBT terjadi malam hari
b. GMT hanya berlangsung beberapa menit sedangkan GBT beberapa jam
c. GMT selalu terjadi di daerah ekkuator dan GBT terjadi di seluruh lintang
d. GMT menyebabkan langit gelap total sedangkan GBT tidak
e. GMT menyapu lajur daerah yang sempit sedangkan GBT menutupi seluruh
permukaan bumi.
6. Tanggal 11 Nopember bulan melintas meridian pengamat pada jam 21:34 waktu
local. Pada jam berapa ia akan melintas meridian tanggal 15 nopember?
a. 21:34
b. 22:34
c. 02:34
d. 00:54
e. 04:04
7. Dalam setahun bisa
a. tidak terjadi bulan purnama pada bulan Februari
b. selalu terjadi bulan purnama dalam bulan Februari
c. terjadi 2 bulan purnama dalam bulan Februari
d. terjadi bulan purnama pada bulan Februari bila jumlah Bulan Purnama dalam
setahun 13
e. terjadi bulan purnama pada bulan Februari bila jumlah Bulan Purnama dalam
setahun 13
(OSP 2007)
8. Pada saat musim gerhana
a. Posisi titik Aries selalu dekat Bulan
b. Posisi titik Aries selalu dekat Matahari
c. Kedekatan titik Aries terhadap Bulan saat gerhana Bulan
182 | P a g e
d. Saat gerhana Bulan dan Matahari titik Aries tidak mungkin dekat dengan Bulan
atau Matahari
e. Saat gerhana Bulan dan Matahari titik Aries mungkin dekat dengan Bulan atau
Matahari
(OSP 2007)
9. Jenis gerhana pada gambar di bawah ini adalah
a. Gerhana Matahari Sebagian
b. Gerhana Bulan Total
c. Gerhana Bulan Sebagian
d. Gerhana Matahari annular
e. Gerhana Matahari Total
(OSK 2007)
10. The full Moon sets in Pontianak at about
a. 6 o’clock
b. 9 o’clock
c. 12 o’clock
d. 18 o’clock
e. 24 o’clock
(OSK 2007)
11. Poltak mengamati bulan, tiga hari sebelum lebaran Idul Fitri
a. Poltak dapat melihat Bulan dini hari
b. Poltak dapat melihat Bulan setelah magrib
c. Poltak dapat melihat Bulan tengah malam
d. Poltak dapat melihat Bulan siang hari
e. Poltak tidak dapat melihat Bulan
183 | P a g e
moonEarth SunPenumbra
Umbra
(OSK 2007)
12. During full moon. The difference between the right ascension of the Moon and the
Sun is
a. 24h
b. 00h
c. 09h
d. 12h
e. 15h
(OSK 2008)
13. Pilih pernyataan yang benar
a. Bulan baru, terbit jam 18 sore
b. Bulan baru, terbit jam 6 pagi
c. Bulan kuartil pertama, tenggelam jam 18 sore
d. Bulan kuartil pertama, berada di meridian jam 24
e. Bulan kuartil akhir, terbit jam 12 siang
(OSK 2009)
14. Mengapa gerhana matahari pada 1 Januari 2010 yang lalu nampak sebagai gerhana
matahari cincin?
1. Karena Bulan berada pada posisi dekat perigee (paling dekat dengan Bumi)
2. Karena Bulan berada pada posisi dekat apogee (paling jauh dengan Bumi)
3. Karena Bumi sedang berada dekat dengan aphelion(jarak terjauh dari Matahari)
4. Karena Bumi sedang berada dekat dengan perihelion (jarak terdekat dari
Matahari)
(OSK 2010)
15. Gerhana Bulan total dapat diamati
a. Dari suatu jalur sempit pada permukaan Bumi
b. Pada setengah permukaan Bumi
c. Hanya sekitar waktu Bulan baru
d. Hanya dekat meridian tengah malam
184 | P a g e
e. Hanya kalau Matahari tepat di atas ekuator
(OSP 2010)
16. Pada tanggal 28 Agustus 2007 terjadi gerhana Bulan Total (GBT Agustus 2007),
gerhana tersebut dapat disaksikan
a. di kutub Utara
b. di kutub Selatan
c. tidak mungkin disaksikan di kedua tempat, kutub Utara maupun kutub Selatan
d. dapat disaksikan di kutub Utara maupun kutub Selatan
e. hanya sebagian diamati di kutub Utara
17. Bila terjadi gerhana Bulan Total dan diketahui Bulan melewati pusat Umbra Bumi
maka lama gerhana Bulan Total kemungkinannya adalah
a. 107 menit
b. 78 menit
c. 128 menit
d. 57 menit
e. 66 menit
18. Bila saat matahari berada di dekat titik simpul bulan dinamakan musim gerhana,
maka:
a. musim gerhana terjadi setiap 173.3 hari
b. siklus matahari melewati titik simpul 2 kali 18.6 hari lebih pendek dari siklus
matahari melewati titik Aries
c. siklus matahari melewati titik simpul sebanyak 2 kali hampir sama dengan 239
bulan anomalistik
d. setahun gerhana sama dengan 235 sinodis
e. a, b, c, dan d tidak ada yang benar
19. Pada tahun 2007 terjadi 2 gerhana Bulan Total (GBT) yaitu GBT 3-4 Maret 2007
dan GBT 28 Agustus 2007 diketahui momen Bulan Purnama 4 Maret 2007 jam
06:17 wib dan 28 Agustus 17:35 wib andaikan cuaca cerah di seluruh Indonesia
maka pengamat di Medan dibanding dengan pengamat di Yogyakarta
185 | P a g e
a. berkesempatan (lebih banyak waktu) lebih baik dalam pengamatan momen
akhir GBT Maret 2007 dan momen awal GBT Agustus 2007
b. berkesempatan lebih baik dalam pengamatan momen awal GBT Maret 2007
dan momen akhir GBT Agustus 2007
c. berkesempatan lebih baik dalam pengamatan momen awal GBT Maret 2007
dan momen awal GBT Agustus 2007
d. berkesempatan lebih baik dalam pengamatan momen akhir GBT Maret 2007
dan momen akhir GBT Agustus 2007
e. sama saja
20. Diameter sudut Umbra Bumi yang dilalui Bulan saat gerhana Bulan Total sekitar
a. diameter sudut Bulan
b. 5.5 diameter sudut Bulan
a. kali diameter sudut Bulan
c. 10 kali diameter sudut Bulan
d. 1 kali diameter sudut Bulan
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. D
4. B
5. E
6. D (Tiap hari bulan terlambat kira-
kira 50 menit)
7. A
8. E
9. B
10. A
11. A
12. D
13. B
14. Pernyataan (2) dan (4) benar
15. B
16. B
17. A
18. A
19. D
20. A
186 | P a g e