VITAMINDisampaikan pada MK : Patologi Manusia
Oleh : Retno Wahyuningsih, S.Gz, M.Gizi
Blog : http://retnotbs.wordpress.com/ e-mail: [email protected]
JURUSAN GIZI – POLTEKKES MATARAM
Vitamin merupakan senyawa organik :
► Casimir Funk (Polandia):
► Mula-mula vitamin ditulis dg vitamine, tetapi
kemudian huruf "e" dihapuskan setelah diketahui ternyata yang masuk dalam kelompok ini ada yang tidak memiliki gugus amin.
► Nomenclature vitamin:
- Diberi etiket dengan suatu huruf.
- Berdasar susunan kimia diberi nama ilmiah
PENDAHULUAN
Vital atau vita berarti hidup.
Vitamin merupakan kelompok gizi yg terbaru ygsebagian dari jenis zat gizi ini mengandunggugus amin.
NOMENKLATUR DARI VITAMIN
• Molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fungsi yang sangat bervariasi
• Fungsi dalam metabolisme yang paling utama adalah sebagai kofaktor
• Di dalam tubuh diperlukan dalam jumlah sedikit →
micronutrient
• Biasanya tidak disintesis di dalam tubuh. Jika dapat disintesis → jumlah tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Sehingga diperoleh dari makanan / diet
Dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
Umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh atau harus ada dari makanan
Beberapa vitamin dapat dibentuk dengan bantuan mikroorganisme, antara lain: Vit K, thiamin, folasin, & Vit. B12.
Beberapa vitamin tidak dapat dibentuk bila tidak
ada precursornya yaitu Vit. A, choline dan niacin.
Khusus vitamin D, bisa disintesa oleh kulit jika
ada sinar matahari
ASAL VITAMIN TUBUH
PENGELOMPOKAN VITAMIN
Berdasarkan kelarutannya:
Vitamin larut lemak:
►Vit A
►Vit D
►Vit E
►Vit K
Vitamin larut air :
►Vit B
►Vit C
SIFAT-SIFAT UMUM VITAMIN
FUNGSI
Pemeliharaan dan pertumbuhan tubuh :
➢ Ikut serta dalam metabolisme zat-zat gizi lain (KH, Prot, lipid, mineral), banyak Vit B sbg koenzim dalam reaksi energetik (oksidasi)
➢ Membantu dan mempertahankan fungsi normal alat pencernaan
➢ Turut mempertahankan tubuh dari infeksi
VITAMIN LARUT
LEMAK
VITAMIN A
Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua senyawa dari sumber hewani selain karotenoid yang memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A
Senyawa-senyawa tersebut adalah : retinol, asam retinoat dan retinal
Makanan Sumber Vitamin A
Nabati :
◼ Sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan yang berwarna kuning atau merah
◼ Ex : wortel, pepaya, jeruk manis, jeruk keprok, bayam
◼ Berada dalam bentuk provit. A terutama sebagai -karoten
◼ Kandungan vit.A sayuran hijau tidak begitu tinggi namun penting artinya sebagai sumber vit.A terutama di daerah pedesaan karena murah dan mudah diperoleh
Hewani :
◼ Berada dalam bentuk retinal/ester
◼ Pangan yang tinggi kandungan lemaknya, seperti susu, kuning telur, hati, keju dan berbagai jenis ikan
Fungsi Vitamin A
Faktor penting bagi indra penglihatan : Vit.A bagian essensial dalam sistem indra penglihatan yaitu penerima cahaya dalam mata. Pigmen penglihatan mata mengandung vit.A yaitu rodopsin shg vitamin A dibutuhkan terus menerus
Menjaga integritas epithel mata : belum jelas mekanisme biokimianya
Mempertahankan jaringan ari dalam keadaan sehat. Jika cukup vit. A jaringan ari lembut dan lembab, jika kurang kering, tipis, tembus udara dan mengelupas, kulit kasar dan terasa pedih (peka infeksi)
Pertumbuhan dan perkembangan : tanpa vitamin A pertumbuhan terhambat dan rangka tubuh berhenti tumbuh
Menangkal penyakit. Vit.A dapat memperkuat reaksi antibodi dengan cara meningkatkan banyaknya sel pembentuk zat antibodi
Kesuburan/Fertilitas, minimal dalam pemeliharaan epithel organ reproduksi
Defisiensi Vitamin A
Penyebab :
◼ Kurang vit.A dalam makanan
◼ Penyerapan dan tranpor vit.A yang kurang baik dalam tubuh
◼ Tidak cukupnya perubahan karoten (disebabkan oleh penyakit usus) : Diet sedikit lemak maka karoten kurang bisa dimanfaatkan
Defisiensi :
◼ Gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja)
◼ Keratinisasi pada jaringan epithel mata
◼ Infeksi saluran pernafasan
◼ Perubahan pada kulit : kering
◼ Perubahan pada saluran gastrointestinal
◼ Gangguan pada lapisan email gigi
Kebutuhan Vit.A
Dewasa : 5000 SI
Anak-anak : 200 – 4000 SI
Bumil : + 1000 SI
Buteki : + 3000 SI
Hypervitaminosis A
Hypervitaminosis terjadi jika konsumsi 41.000 – 60.000 SI pada orang dewasa atau 18500 SI pada bayi perhari
Kebanyakan mengkonsumsi karoten, provit.A tidak membahayakan, walaupun dapat mengakibatkan penimbunan pigmen kuning dalam kulit, yang akan menghilang setelah pengurangan konsumsi karoten yang berlebihan
Gejala keracunan vit.A (tergantung pada umur dan lama mengkonsumsi vitamin A berlebihan) :
Sakit kepala Penglihatan ganda Rambut jadi kasar
Mengantuk Anoreksia Pembesaran hati
Kehilangan rambut Sakit tulang pada bayi Pembesaran limpa
Kulit kering, gatal Gangguan menstruasi Kulit berrsisik
Diare Kehilangan Haemoglobin darah
Kehilangan berat Kehilangan Kalium darah
Interaksi Vitamin dengan zat gizi lain
Vit. E : pemecahan karoten menjadi retinal untuk melindungi substrat, tapi vitamin E dosis tinggi menghambat penyerapan karoten
Vit. K : kelebihan vit.A akan menghambat penyerapan vit. K
Protein : transfer dan penggunaan protein tergantung pada beberapa protein yang mengikat vit.A yang disintesa dalam tubuh
Zn : mengganggu metabolisme vit.A jika kekurangan Zn, mempengaruhi perubahan retinol menjadi retinal
Fe : kekurangan vit.A mengakibatkan anemia microcytic
VITAMIN D
VITAMIN D
Disebut juga dengan vitamin anti rakhitis
Vit. D adalah senyawa yang stabil sehingga tidak rusak oleh pemasakan makanan, penyimpanan atau penanganan pasca panen
Fungsi vitamin D : mencegah penyakit ricketsia
Makanan Sumber Vitamin D :
Jenis Makanan Kandungan Vit.D (µg/100 g)
Makanan alami
Mentega 0,8
Keju 0,2 – 0,3
Hati 0,1 0,2
Ikan hering 22
Makanan kalengan 8
Ikan tuna 6
Ikan sarden 7,5
Makanan yang diperkaya
Susu 1,0
margarin 11,0
Defisiensi Vitamin D
Penyakit ricketsia, merupa tanda kegagalan tulang dalam memineralisasi
Tulang kaki dan lutut kaku ketika akan berjalan
Pembentukan tulang panggul dan tulang dada tidak sempurna, juga tulang kaki ( X dan O)
Ketidakseimbangan penyerapan Ca dan P
Osteomalacia (pelunakan tulang)
Kebutuhan Vitamin D
Kebutuhan tidak diketahui pasti tapi konsumsi yang dianjurkan :
◼ Bayi > 6 bulan, anak-anak dan dewasa : 10 µg (400 SI) perhari
◼ SI ~ 0,025 µg kolekalsiferol
Interaksi vitamin D dengan zat gizi lain :
◼ Ca : vitamin D dapat meningkatkan pemanfaatan kalsium dalam tubuh
Kelebihan vitamin D
Kelebihan : jika konsumsi vitamin D 2000 SI perhari dalam waktu yang lama
Dosis 10.000 SI perhari selama beberpa bulan dapat menyebabkan :
◼ Hypercalcemia (pembentukan kerak kapur pada jaringan lunak) seperti pada ginjal, hati, paru
◼ Hyperfosfatemia
◼ Hypertensi
◼ Anorexia
◼ Kelemahan otot
◼ Gagal ginjal
◼ kematian
VITAMIN E
Disebut juga vitamin antisterilitas
Ada beberapa bentuk isomer :
◼ tocopherol
◼ tocopherol
◼ tocopherol
◼ tocopherol
Sumber vitamin E :
◼ Nabati : kentang, kecambah, sayuran
◼ Hewani : daging ayam, daging sapi
Fungsi Vit. E
Sebagai antioksidan (karena sangat mudah teroksidasi, terutama jika ada O2 pada suhu tinggi)
◼ Untuk mencegah terjadinya pemecahan lemak secara oksidatif
◼ Sebagai pelindung vit.A dan asam askorbik
◼ Penambahan lemak dalam makanan bila tidak disuplementasi dengan vit.E akan merusak makanan tersebut, segera terjadi oksidasi sehingga menjadi tengik
Membantu sel-sel pernafasan
◼ tocopherol : dalam sel-sel pernafasan jantung dan otot
◼ Vitamin E sebagai kofaktor dalam enzim cytochrom reductase
Fungsi Vit. E
Mengatur sintesis komponen-komponen tubuh
◼ Berperan dalam biosintesis DNA : mengatur pirimidin masuk ke struktur asam nucleat
◼ Sebagai kofaktor dalam sintesis asam askorbik
Memperlambat proses penuaan
◼ Berhubungan dengan fungsi sebagai antioksidan
◼ Lemak dan vitamin E dalam sel mencegah pemecahan lemak sehingga kerusakan sel dapat dicegah/diperlambat
Mencegah polusi
◼ Vit. E dapat melindungi jaringan paru-paru terhadap kerusakan karena udara kotor
DEFISIENSI
Defisiensi vit.E jarang terjadi kecuali pada bayi yang baru lahir, tapi dapat diberi suplementasi tocopherol acetat secara oral
Orang yang defisiensi vit. E : sel-sel darah merahnya menjdi rapuh dan bentuknya lebih besar dari normal. Pada defisiensi lanjut dapat menyebabkan anemia (berlaku pada orang yang menderita kwasiorkor dimana < tocopherol darahnya)
VITAMIN K
Jarang terjadi defisiensi pada orang dengan ransum /makanan yang normal
Vitamin k digolongkan sebagai senyawa kimia : quinone
Ada 2 macam :
◼ Vitamin K1 (phylloquinone) : yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan berdaun hijau
◼ Vitamin K2 (Menaquinone) : vit. K yang disintesa oleh mikroba
Fungsi vit. K : sebagai faktor pembeku darah, melalui pembentukan kompleks protein pembeku darah yaitu konversi fibrinogen menjadi fibrin
Sumber vitamin K : sayur-sayuran hijau, umbi-umbian, biji-bijian dan buah-buahan
Kebutuhan vit. K : karena mikroba dalam tubuh dapat mensintesa vit. K maka kebutuhan vitamin K tidak tergantung pada konsumsi makanan
VITAMIN LARUT AIR
THIAMIN
(VITAMIN B1)
Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole yang dihubungkan dengan jembatan metilene
Di dalam otak dan hati → segera diubah menjadi TPP =
thiamin pyrohosphat oleh enzim thiamin difosfotransferase, reaksi membutuhkan ATP
Berperan penting sebagai ko-enzim →dekarboksilasi
senyawa asam-keto
Beberapa enzim yang menggunakan TPP sbg koensim:
pyruvate decarboxylase, pyruvate dehydrogenase, transketolase.
Meningkatkan sirkulasi dan pembentukan darah
Memelihara sistem saraf
Berperan dalam biosintesis neurotransmiter
Berperan dalam produksi HCL dalam perut →
penting untuk pencernaan
• Penting sebagai koensim pyruvate and a-ketoglutarate dehydrogenase → sehingga jika
defisiensi : kapasitas sel dlm menghasilkan energimjd sangat berkurang
• Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosamenjadi etanol, di dlm yeast
Kristal putih kekuningan larut dalam air
Tidak stabil dalam keadaan bebas
Tersedia dalam bentuk: Thiamin-HCl, Garammono nitrat (lebih stabil thd panas)
Bila teroksidasi : menjadi thiochrome (tidak aktif)
Dalam keadaan kering cukup stabil
Dalam keadaan larut air:
- Keadaan asam: tahan panas
- Keadaan basa: tidak tahan panas & oksidasi
Kehilangan pada pemanasan tergantung : Lama
pemasakan, pH, Suhu, Jumlah air yang digunakan
Tahan suhu beku
SIFAT
Pyrithiamin
▪ Menghambat thiamin kinase shg menghambat konversithiamin menjadi Thiamine pyrophosphate
▪ Kehilangan thiamin dari jaringan: bradikardia (detakjantung abnormal lambat), pembesaran jantung
▪ Tidak meningkatkan kadar pyruvat darah
Oxythiamin
▪ Berkompetisi dalam sistem Thiamine pyrophosphate enzym
▪ Menurunkan nafsu makan & pertumbuhan, bradikardiapembesaran jantung,
▪ Meningkatkan kadar piruvat darah
▪ Tidak menimbulkan gejala neurologik.
Asam tannat (tannic acid) terdapat dalam teh
Caffeic acid (terdapat dalam kopi)
THIAMIN -ANTAGONIS
Absorbsi secara transport aktif, yg membutuhkan energi, Na dan carrier.
Absorbsi aktif dihambat oleh alkohol.
Bila konsumsi >5mg/hr, absorpsi secara pasif.
Setelah diabsorpsi, 30 mg mengalami fosforilasi menjadi TPP dan masuk ke sel-sel dalam tubuh.
Tubuh manusia mengandung 30-70mg thiamin: 80% sebagai TPP, 10% sebagai TTP dan sisanya sebagai TMP dan thiamin bebas.
Tubuh tidak dapat menyimpan thiamin sehingga dibutuhkan suplai setiap hari.
Kelebihan thiamin diekskresi melalui urin.
Dapat disintesa dalam tubuh oleh mikroorganisme saluran cerna tapi sedikit yang dapat dimanfaatkan
METABOLISME
Dalam bentuk TPP atau TDP, berfungsi sebagai koenzim
dalam metabolisme karbohidrat:
→ Perubahan piruvatmenjadi asetil coA sebelummasuk ke
siklus Krebs. Bila terjadi defisiensi thiamin, kadar piruvat
akan meningkat.
→ Thiamin juga berperan dalamperubahan ketoglutaric acid
menjadi succinyl coA dalamsiklus Krebs
→ Intake tinggi karbohidratmeningkatkan kebutuhan
thiamin.
Metabolisme ethanol
Sintesis pentosa
Berperan dalam konduksi membran dan saraf
FUNGSI
Sumber :
Daging/ikan/daging unggas
Jeroan
Kuning telur
Kacang-kacangan
Ragi
Beras
Roti dari gandum utuh (whole meal bread)
Kecukupan yang dianjurkan: 0,4mg/1000kcal.
Selama hamil & menyusui perlu tambahan 0,4 & 0,5 mg/hr
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Beri-beri :
Gejala awal: anoreksia, gangguan pencernaan,
lelah, semutan, berdebar-debar, refleks berkurang
Beri-beri basah: edema, nadi cepat, peningkatan tekanan darah, volume urinmenurun (gangguan jantung)
Beri-beri kering: kelemahan otot, polyneuritis, kesulitanberjalan, encephalopathy: disorientasi, kehilanganmemory jangka pendek, nystagmus, ataxia (gangguan sistem syaraf).
AKIBAT DEFISIENSI
Kadar thiamin dalam darah:
Defisien bila <70 nmol/L
Aktivitas transketolase eritrosit (ETKA
Erythrocyte transketolase Activity) dan
stimulasi setelah pemberian TPP:
Defisien bila <5U/mmol hemoglobin dan
peningkatan >16% setelah pemberianTTP
Dosis > 200mg dapat sebabkan pusing.
Allergi jarang tetapi bisa terjadi pada
pemberian injeksi.
STATUS PENGUKURAN & TOKSISITAS
RIBOFLAVIN
(VIT. B2/VIT. G)
Komponen dr koensim flavin → Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida (FMN)
Ensim yang bekerja pada reaksi reduksi –oksidasi (redoks)
Memiliki fungsi sentral dlm produksi energi dan pernapasan seluler.
SIFAT
Kristal padat berwarna merah-oranye
Cair: hijau kekuningan dan bersifat fluoresen
Larut air, tahan panas, oksidasi dan asam
Tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar UV (sehingga perlu penanganan khusus dalam pemeriksaan serta pengemasan dalam bahan makanan)
Kadar dapat diperiksa dengan spectrophotometer atau photofluorometer. Maksimal fluoresen pada 556 nm.
Absorbsi secara aktif dg carrier, membutuhkan energi & Na.
Absorbsi maksimal terjadi di jejenum.
Di duodenum dan jejenum brush border membrane, FAD dan FMN dihidrolisis sehingga terlepas riboflavin.
Riboflavin bersirkulasi dalam darah dengan berikatan pada
albumin & gamma-globulin.
Dalam sel, riboflavin diubah kembali menjadi FAD dan FMN
dengan reaksi phosphorilasi yang membutuhkan Zn.
Sintesis FMN & FAD responsif terhadap thyroid status. Hiperthyroid meningkatkan, sedangkan hypothyroid menurunkan sintesis.
Riboflavin disimpan dalamsel hati, jantung dan ginjal, terutama dlmbtk FAD (70-90%),tetapi segera digunakan lagi sehingga asupan dibutuhkan setiap hari.
Kelebihan diekskresi melalui urin.
METABOLISME
FAD dan FMN adalah koenzim untuk reaksi oksidasi – reduksi dalam proses respirasi sel.
Merupakan koenzim pengkatalisis dalam metabolisme glukosa dan asam lemak.
FMN penting dalam penggunaan piridoksin
FAD berperan mengubah triptofan menjadi niasin
FUNGSI
Sumber :
Daging
Susu dan produknya
Telur
Hati
Sayuran hijau
Sumber hewani lebihmudah diabsorbsidibandingkan nabati
Kecukupan yang dianjurkan: 0,5 mg/1000kcal.
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Gejala klinik dapat timbul pada asupan <0.6 mg/hari selama kurang dari 6 minggu.
Gejala tidak spesifik:
- Gangguan pertumbuhan
- Anoreksia
- Lesi kulit: pecah2 pada sudut bibir (angular
stomatitis), cheilosis, dermatitis pada skrotum/
labia mayora
- Mata kemerahan, panas, berair, sensitif thd cahaya
- Peningkatan risiko katarak
- Anemia
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran Status:
Ekskresi riboflavin urin < 100μg/hari menunjukkan
adanya defisiensi
Eritrosit glutathion reduktase dan stimulasi setelah pemberian FAD: rasio aktivitas >1.2 menunjukkan defisiensi.
Toksisitas:
Tidak pernah dilaporkan. Riboflavin dosis tinggi akibatkan urin menjadi kuning tua.
PENGUKURAN STATUS & TOKSISITAS
NIASIN
(VITAMIN B3)
Struktur:Mengandung bentuk asam dan amideTerdapat dalam 2 bentuk yaitu nikotinamid & asam nikotinatMerupakan unsur utama dari NAD+ dan NADP
(Nicotinamide dinukleotid phosphate)Prekursor: Triptofan (asam amino pembatas jagung)
1 mg Niasin = 60 mg triptofan
SIFAT
Asam nikotinat dan niasinamid berbentuk kristal putih, lebih stabil dari tiamin & riboflavin
Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan oksidasi
Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal.
Nikotinamid lebih larut dalam air
Absorbsi di usus halus sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan Nikotinamida Mononukleotida (NMN)
Absorpsi dengan simple and facilitated diffusion
Terdapat dalam sirkulasi dalam bentuk bebas
Niasin bebas yang tak diubah menjadi NAD dan NADP dimetabolisme lebih jauh dan diekskresi melalui urin
Thiamin dan Vit B6 dibutuhkan untuk proses perubahan triptofan menjadi niasin
METABOLISME
NAD+ & NADP ada di semua sel, berperan sebagai oksidoreduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak, pernafasan jaringan, detoksifikasi.
NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen
NAD juga berperan dalam DNA repair
Digunakan juga sebagai penurun kolesterol (dosis 1g/hari dapat menurunkan kolesterol serum),
FUNGSI
Sumber:
Daging/ikan/unggas
Hati
Ginjal
Susu dan produknya
Telur
Kacang tanah
Kebutuhan:
Sekitar 9-12 mg untuk orang dewasa
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Pellagra: gejala utama 3D (dermatitis, demensia, diare)
Dermatitis: lesi kulit kehitaman, kasar terutama di daerah yang terpapar sinar matahari dan gesekan dg pakaian, disertai gejala lain:
Insomnia
Anoreksia
Penurunan berat badan
Luka padamulut dan lidah
Diare atau gangguan pencernaan
Nyeri abdomen
Sensasi panas di berbagai bagian tubuh
Vertigo
Pelupa
Kesemutan
Pada Hartnup’s disease terjadi mutasi gen untuk triptofan transport sehingga terjadi gejala seperti pellagra yang hilang bila diberi niasin
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran Status:
Urinary NMN dan 2NP (N-pyridone): <0.8mg NMN/hari dan atau <1.0mg 2-N-P/hari menunjukkan defisiensi
NAD Eritrosit: rasio NAD eritrosit/ NADP <1.0 menunjukkan defisiensi
Toksisitas:
Dosis >500mg asam nikotinat dapat sebabkan dilatasi kapiler, kesemutan dan kulit kemerahan
Pada dosis>2500mg/hari, niasin dapat sebabkan hipotensi, pusing, peningkatan asam urat, gangguan hati, poeningkatan risiko tukak lambung dan peningkatan kadar gula darah.
STATUS & TOKSISITAS
VITAMIN B6
Vitamin B6
▪ Terdapat di alam dalam 3 bentuk: Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin
▪ Bentuk sintetik: Piridoksin hidrokloridaBerperan sebagai koenzim dalam bentuk:Piridoksal fosfat (PLP), Piridoksamin fosfat (PMP)
• Di dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif vitamin B6 = PLP = piridoksal fosfat
SIFAT
Piridoksin HCl & piridoksal berupa kristal putih dan larut air.
Piridoksin tahan panas dan cahaya pada suasana asam.
Dalam keadaan basa: tidak tahan panas dan cahaya. Makanan yang kaya vitamin biasanya netral sampai sedikit basa shg. pemanasan dlm pengolahan merusak vit B6
Piridoksal kurang stabil dibandingkan piridoksin.
Tidak tahan pada suhu beku.
Sebelum diabsorbsi, vit B6 dihidrolisis di usus halus.
Diabsorbsi secara passive & facilitated diffusion.
Dibawa oleh eritrosit ke semua sel dalam tubuh.
Di dalam hati, ginjal, otak dan sel darah merah, vitamin B6 diubah menjadi PLP.
Jumlah simpanan dalam tubuh tdk berarti, sehingga dibutuhkan asupan rutin setiap hari
Dalam sirkulasi terikat pada protein yaitu: hemoglobin dan albumin
PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat yang kemudian dibuang melalui urin.
Amphetamine, chlorpromazine, kontrasepsi oral (kecuali dosis rendah) dan reserpine meningkatkan kehilangan vitamin B6
METABOLISME
Dalam bentuk PLP dan PMP berperan sebagai koenzim dalam metabolisme protein.
PLP juga membantu proses yang menghasilkan neurotransmitter: epinefrin, norepinefrin, dopamin, serotonin dan GABA
PLP membentuk prekursor hem dalam hemoglobin.
PLP dibutuhkan untuk mengubah triptofan menjadi niasin.
PLP membantu pelepasan glikogen dari hati dan otot.
PLP terlibat dalm perubahan asam linoleat menjadi asam arakhidonat
PLP penting dalam pembentukan lapisan mielin sel syaraf.
Piridoksin berperan penting dalam pertumbuhan dan pembelahan sel.
FUNGSI
Sumber:
Daging/ikan
Hati
Ginjal
Kacang-kacangan
Kentang
Pisang
Sumber hewani lebih mudah diabsorpsi.
Kebutuhan:
Sebanding dengan kebutuhan protein
Angka kecukupan rata-rata untuk orang dewasa
berkisar antara 1,6 sampai 2,0 mg per hari.
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Sebab defisiensi:
Obat-obatan (INH, penisilamin, oral kontrasepsi)
Kecanduan alkohol
Penyakit kronik tertentu
Kelainan kongenital (homosisteinuria, sistationuria, defisiensi
GABA, Anemia sideroblastik)
Akibat defisiensi:
Kelemahan otot
Iritabel, nervousness, depresi
Insomnia
Gangguan fungsi motorik
Cheilosis (peradangan sudut mulut tampak bercak keputihan).
Kejang-kejang
Anemia
AKIBAT DEFISIENSI
Toksisitas:
Dapat terjadi pada dosis 25 mg/hari
Gejala:
Kesemutan pada kaki
Mati rasa pada tangan
Tubuh tidak dapat berfungsi
TOKSISITAS
ASAM PANTOTENAT
(VIT. B5)
• Berasal dari β-alanin dan asam pantoat
• Struktur : Merupakan derivat dimetil dari asam
butirat yang berkaitan dengan beta-alanin
• Bentuk aktif: 4-fosfopantotein dan bagian dari koenzim A
• Tersedia dalam bentuk: Garam kalsium atau natrium
• Diperlukan untuk :
•sintesis coenzim A,
•komponen asil carier protein (ACP) →pd sintesis asam
lemak →sintesis kofaktor enzim fatty acid synthase
SIFAT
Kristal putih, rasa pahit dan larut air.
Lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering
Mudah terurai oleh asam, alkali dan panas
Stabil dalam larutan netral
Di konsumsi sebagai bagian dari ko-A
Dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantein dan asam pantotenat
Absorpsi dengan facilitated diffusion
Ko-A disintesis kembali dalam sel hati
Bersirkulasi dalam eritrosit dan plasma
Ekskresi melalui urin
Tersimpan dalam eritrosit dan sel lemak
Sedikit yang mengalami metabolisme/ degradasi
METABOLISME
Sebagai bagian dari koenzim A, berperan dalam metabolisme asam lemak
Juga berperan dalam metabolisme karbohidrat (siklus asam sitrat dan glukoneogenesis)
Juga berperan dalam sintesis asetilkolin, hormon steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin, yang diperlukan utk pembentukan hemoglobin
FUNGSI
Sumber:
Daging organ
Daging/ikan/unggas
Jamur
Alpokat
Brokoli
Serealia utuh
Kacang-kacanga
Kebutuhan:
4-7 mg/ hari untuk orang dewasa
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Jarang terjadi secara spesifik, biasanya bersama defisiensi vitamin B lainnya
Kecuali pasien yang ditherapy dgn asam pantotenat antagonis ω-methyl pantothenic acid. Gejala:
- Gejala neurologik seperti kesemutan pada kaki
- Depresi
- Kelelahan
- Insomnia
- Muntah
- Kelemahan otot
Peningkatan kepekaan terhadap insulin
Penurunan produksi antibodi
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran Status:
Asam pantotenat darah: <1.6.mol/L menunjukkan defisiensi
Asam pantotenat urin: ekskresi < 1mg/hari menunjukkan defisiensi
Toksisitas:
Dosis tinggi dapat sebabkan diare ringan
Calsium pantothenate non toksik pada dosis 10g/hari untuk beberapa bulan
PENGUKURAN STATUS & TOKSISITAS
ASAM FOLAT
Nama lain: Folasin, Pteroil monoglutamatBentuk aktif: cincin pteridin terikat dengan p-asam amino benzoat (PABA).
Molekul gabungan td struktur cincin pteridin dihubungkan dengan PABA (para amino benzoic acid) → asam pteroat
SIFAT
Kristal oranye kekuningan
Mudah rusak oleh SUV, panas, oksigen, asam dan ion metal divalen (seperti Fe dan Cu).
50-95% folat hilang selama pemasakan dan pengolahan
Asam folat banyak hilang bila sayuran disimpan pada suhu kamar
Transport melalui carrier
Obat-obatan: phenylbutazone, sulfasalazin dan furosemid berkompetisi dengan folat dalam transport
Absorpsi dihambat oleh sianida dan 2,4 dinitrophenol
Absorpsi dengan transport aktif (membutuhkan ATP)
Absorpsi dapat terjadi pula secara difusi tetapi dalam jumlah sedikit
Setelah diabsorpsi, bersirkulasi dalam bentuk pteroilmonoglutamat dalam plasma
Hati merupakan tempat simpanan utama folat, yang habis dalam 20 minggu.
Yang tidak digunakan oleh sel diekskresi dalam bentuk asam pteroilglutamat melalui urin.
METABOLISME
Sebelum dapat aktif sebagai koenzim dalam transfer karbon, asam folat harus direduksi menjadi asam dihidrofolat, untuk kemudian menjadi asam tetrahidrofolat.
Transfer karbon penting dalam pembentukan purin dan pirimidin yang penting dalam pembentukan DNA dan RNA.
Detoksifikasi homosistein menjadi methionin
Berperan dalam metabolisme asam amino
Diperlukan dalam pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dan pematangannya
FUNGSI
Sumber:
Daging
Sayur-sayuran (terutama asparagus)
Buah-buahan
Serealia utuh
Kacang-kacangan
Kebutuhan:
Wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan:
400?g/hari.
RDA 180 ?g/hari
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Anemia
Dermatitis
Gangguan pertumbuhan
Leukopenia (jumlah sel darah putih rendah)
Kelemahan umum
Depresi
Polyneuropathy (mungkin berkaitan dg defisiensi vit B12)
Gangguan perkembangan embryo (neural tube defect)
Peningkatan kadar homosistein darah
Asupan folat yang rendah berkaitan dengan kanker kolon, displasia serviks uteri dan metaplasia skuamosa bronkhus pada perokok.
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran status:
Folat serum: N: 4,5–30nmol/L (tunjukkan asupan folat terkini)
Folat eritrosit: < 312nmol/L tunjukkan defisiensi (tunjukkan simpanan folat tubuh)
Indeks hipersegmentasi dari nukleus lekosit netrofil: Rasio netrofil³5lobus/£4lobus:>30% tunjukkan defisiensi (dapat krna defisiensi vit B12 & tidak reliabel selama kehamilan)
Toksisitas:
Kelebihan asam folat dapat menutupi gejala defisiensi vit
B12. Perlu pemeriksaan status vit B12 sebelum pemberian folat dosis tinggi atau pemberian bersama-sama.
Pada dosis>10mg/hari sebabkan gangguan pencernaan dan gangguan tidur.
Dosis tinggi pada penderita epilepsi dapat menimbulkan serangan
PENGUKURAN STATUS & TOKSISITAS
KOBALAMIN
Struktur: cincin mirip porfirin seperti hem, mengandung kobalt, terkait pada ribosa dan asam fosfat
Bentuk utama dalam makanan:5-deoksiadenosilkobalamin, Metilkobalamin, Hidroksokobalamin
Bentuk sintetik: Hidroksikobalamin, Sianokobalamin
SIFAT
Kristal merah, larut air
Rusak secara perlahan oleh asam encer,
alkali, cahaya, bahan-bahan pereduksi dan
pengoksidasi.
Pada pemasakan, 70% dapat dipertahankan
Sianokobalamin bentuk paling stabil dan dapat diproduksi dari fermentasi bakteri.
Dalam lambung kobalamin dilepaskan dari ikatan dengan protein, kemudian diikat dengan protein khusus
Di duodenum vit B12 dilepas dari ikatan faktor R, kemudian diikat dengan faktor intrinsik (IF)
Kompleks Vit B12-IF diikat oleh reseptor khusus dan kemudian diabsorpsi
Dalam mukosa usus halus, vit B12 dilepas dan dipindahkan ke protein lain dan dibawa ke hati dan jaringan tubuh lain.
Vit B12 dalam cairan empedu dan sekresi saluran cerna disalurkan kembali melalui siklus entero-hepatik.
Cadangan vitamin B12 dapat bertahan sampai 10 tahun
METABOLISME
Vit B12 dibutuhkan untuk mengaktifkan asam folat
Vit B12 dibutuhkan untuk fungsi normal seluruh sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan syaraf.
Merupakan kofaktor 2 jenis enzim yaitu metionin sintetase dan metilmalonil koA mutase.
Metionin sintetase berperan dalam konversi homosistein menjadi metionin, sintesis DNA.
Metilmalonil koA mutase berperan dalam degradasi asam propionat dan dan asam lemak rantai ganjil terutama dalam sistem saraf.
FUNGSI
Sumber:
Hati
Ginjal
Susu
Telur
Ikan
Keju
Daging
Kebutuhan:
1mg/hari.
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Jarang terjadi Bisa terjadi karena penyakit saluran cerna, gangguan
absorpsi dan transportasi Anemia pernisiosa, terjadi karena berkurangnya
sekresi faktor intrinsik di lambung Akibat defisiensi vit B12 ada 2 sindroma:
- Gangguan sintesis DNA mengakibatkan gangguan sel: anemia megaloblastik, glositis, gangguan absorpsi dan rasa lemah
- Gangguan saraf: degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang dan saraf perifer (tanda: mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas, kaku dan rasa lemah pada kaki)
AKIBAT DEFISIENSI
Vit B12 serum: <150pmol/L tunjukkan defisiensi
Asam metilmalonik urin: >5mg/mg kreatinin menunjukkan defisiensi
Indeks hipersegmentasi dari nukleus lekosit netrofil: Rasio netrofil³5lobus/£4lobus:>30% tunjukkan defisiensi (dapat karena defisiensi folat & tidak reliabel selama kehamilan)
PENGUKURAN STATUS
BIOTIN
Nama lain: Vitamin H, Coenzym RStruktur:Asam monokarboksilat yg terdiri dari cincin imidasol dan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat
Kofaktor yang dibutuhkan dlm reaksi karboksilasi (ex piruvat karboksilase) →
karier Co2
SIFAT
Kristal putih
Dalam keadaan kering, stabil terhadap panas, udara dan cahaya.
Kelarutan dalam air terbatas, lebih larut dalam alkohol.
Dalam bentuk larutan, tidak tahan
terhadap oksigen, asam kuat, basa, serta
SUV
Biotin yang terikat protein dihidrolisis menjadi biositin
Biositin dan biotin bebas diabsorpsi dengan facilitated diffusion, terutama di jejenum.
Biositin beredar dalam sirkulasi sebagai biotin bebas, diekskresi melalui urin.
Dapat disintesis oleh flora usus dan diekskresi melalui feces.
Biotinidase adalah enzym yang berfungsi dalam penggunaan kembali biotin. Bila terjadi mutasi, dapat terjadi defisiensi biotin yang dapat diatasi dengan pemberian suplementasi biotin.
Ketersediaan biotin dalam bahan makanan tergantung dari persentase ikatannya dengan protein. Biotin dapat diikat oleh avidin (protein yang terdapat dalm telur mentah), sehingga tidak dapat digunakan.
METABOLISME
Merupakan kofaktor beberapa enzim karboksilase untuk sintesis dan metabolisme asam lemak, glukoneogenesis dan metabolisme asam lemak berantai cabang
Biotin juga berperan dalam sintesis purin yang dibutuhkan dalam pembentukan DNA dan RNA.
Secara metabolik berkaitan dengan asam folat, asam pantotenat dan vitamin B12
FUNGSI
Sumber:
Daging organ
Kuning telur
Ragi
Royal jelly
Kacang kedelai
Ikan laut
Serealia utuh
Kebutuhan:
RNI (Reference Nutrient Intake): 10-200?g/ hari,
sedankan theurapeutic dose range adalah: 300-
3000?g.
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Pada kelainan genetik karena tidak adanya biotinidase:
Dermatitis, Alopecia (rambut rontok), Gangguan perkembangan, Kejang-kejang, Conjungtivitis, Kehilangan pendengaran dan penglihatan, Asidosis metabolik, hyperammonemia.
Pada orang normal, jarang terjadi, kecuali pada konsumsi telur mentah berlebihan (30 butir telur/hari selama beberapa bulan).
Bila terjadi, gejala: Rasa lelah, Anoreksia, Mual, muntah, Alopecia, Kesemutan, Otot sakit, Kulit kering dan bersisik, Defisiensi biotin dapat terjadi sekunder dari keadaan PEM berat
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran status:
Biotin plasma: < 1.02 nmol/L dapat menunjukkan defisiensi, tetapi nilainya dalam literatur inkonsisten.
Biotin urin: normalnya 35±14 nmol/hari
Toksisitas:
Non toksik pada dosis oral >60 mg/ hari secara kronis
PENGUKURAN STATUS
Asam Ascorbat
Berasal dari glukosa dr siklus asam uronatNama lain:•Ascorbic acid•Dehydroascorbic acid
Struktur:2,3 endiol & 6-carbon lactone
SIFAT Berbentuk kristal putih padat Larut dalam air, gliserol dan ethanol Tidak larut dalam chloroform dan ether Yang aktif: bentuk L Lebih stabil dlm keadaan kering, dlm keadaan larut air,
mudah teroksidasi, tetapi stabil dlm larutan di bawah pH4 Mudah teroksidasi oleh logam seperti Fe dan Cu Mudah teroksidasi dlm suasana basa, panas & terpapar
udara Bila teroksidasi menjadi dehidroaskorbat Perubahan asam askorbat menjadi dehidroaskorbat dg
bantuan glutathion Dehidroaskorbat teroksidasi menjadi asam diketogulanat
yang tidak aktif Plasma darah manusia mengandung 1mg/dl
Diabsorpsi di usus halus, terutama ileum dengan transport aktif dan membutuhkan carrier
Bila konsumsi antara 20-120mg/hari, maka absorbsi 90%. Bila konsumsi tinggi sampai 12 gram, absorpsi hanya 16%
Konsentrasi tertinggi di jar. Adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan sampai 1500mg (utk 3 bulan)
Kelebihan vit C diekskresi melalui urin
Metabolit utama: asam oksalat, askorbat2 sulfat, askorbat, dehidroaskorbat, asam 2,3 diketogulanat
METABOLISME
Di otak, vitamin C terdapat sebagai koenzim untuk enzim yang mengubah dopamin menjadi epinephrine
Body pool size: 1500 mg
Gejala kekurangan mulai tampak pada pool 300-400mg dan baru hilang bila cadangan mencapai1000mg.
Vitamin C turn over: 60 mg/day
Perokok mempunyai turn over yang lebih tinggi dari orang normal
Tidak perlu carrier untuk transport dan dapat melalui blood brain barrier
DISTRIBUSI DALAM TUBUH
Berfungsi dalam sistem transfer ion hidrogen
Membantu pengaturan redoks status dalam sel
Membantu melindungi antioksidan lain (PUFA) dan
vitamin E) terhadap peroksidase
Sebagai antioksidan dari protein tertentu
Menjaga rasio asam lemak tak jenuh/lemak jenuh
Membantu konversi asam folat menjadi asam folinat
Membantu absorpsi Fe dengan mempertahankan bentuk fero
Berperan dalam reaksi detoksifikasi dalam mikrosom
Berperan sebagai koenzim dari enzim2 dalam pembentukan collagen (proses penyembuhan luka)
Diperlukan dalam inkorporasi Fe menjadi ferritin
Mempertahankan Cu dalam status reduksi sehingga dapat berperan dalam reaksi hidroksilasi
FUNGSI
Sumber:
Buah-buahan sitrus
Papaya
Strawberry
Melon
Brokoli
Kobis
Kebutuhan:
US RDA: 60 mg/hari, +40 dan 20 mg/hari pada ibu
menyusui dan hamil
Kebutuhan lebih tinggi pada penderita DM dan
pengguna kontrasepsi steroid.
SUMBER DAN KEBUTUHAN
Gejala penyakit skorbut:
Lekas lelah terutama pada tungkai
General malaise
Gangguan mental dan emosional, depresi
Vertigo, gangguan persepsi suhu
Berkeringat banyak
Perdarahan kulit
Perdarahan pada mata
Perdarahan dan pembengkakan gusi
Hiperkeratosis
AKIBAT DEFISIENSI
Pengukuran status :
Plasma ascorbate: <23 μmol/L menunjukkan defisiensi
Urinary ascorbate < 10mg/hari menunjukkan defisiensi
Toksisitas
Pemberian intra vena dapat menyebabkan reaksi allergi yang berat (mungkin karena komponen lain dalam cairan injeksi, dan bukan vitamin B12)
Tidak meningkatkan oksalat urin dg peningkatan intake
Massive dose of vit C menurunkan serum vit B12 krna asam askorbat merusak vit B12 dalam makanan
Menghambat utilisasi beta carotene
PENGUKURAN STATUS
Tugas Individu
Buat makalah berupa resume mengenai vitamin larut dalam air, dengan ketentuan : Makalah ditulis tangan pada double folio, dengan jumlah halaman minimal 3 halaman.
Makalah terdiri dari :
- Definisi, klasifikasi, fungsi & karakteristik vitamin
- Kebutuhan dan sumber bahan makanan
- Efek kelebihan dan kekurangan vitamin
Pembagian tugas mahasiswa :
Absen 1-7 : Vitamin B1 Absen 8-14 : Vitamin B2 Absen 15-21 : Vitamin B3 Absen 22-28 : Vitamin B5 Absen 29-35 : Vitamin B6 Absen 36-42 : Asam Folat Absen 43-48 : Vitamin B12 Absen 49-58 : Vitamin C
About corona virus…
Infections are easily spread, clean your hands,
break the chain..
Salam sehat untuk kita smua,
dan smoga Allah menganugerahi
kita kesehatan semua…